Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1990-06-07
Halaman: 07

Konten


n VI yang ektor/ tidak tapan n per- ektor. genal yang egio- al. is sen- ahan kini tiga) dang ene- pah akan eten- usa- stem ikat dan maan dup agai FM 0. kan tan uk- lah sur han aitu gu- an tuk gai 3 out. ara ara ya- tan isi ng: an an an an rta ni- wa bat ka gai uh ar ita an ya ini aji ih an pa, m ya an m- gi; an gal ah ja, rat uk lan ah at a, di sa ur ak ari ng at an an g- eh an ng an at- bil ki- an te- u- ng gai gsa ila Kan ang ter- uga om- gu- tuk di- eng- aka natu ang- angi -kan alah kita akup ihak gung ihak men- yang ngan juga peran pen- ikan dan alam atasi tukan ereka likan, bolan gamat antan a Ba- neka Sarat. Kamis, 7 Juni 1990 PERTANIAN - KLH - KOPERASI Lingkungan Perlu Dijaga Menghadapi Tahun 2000 Jakarta, NERACA MASALAH lingkungan, merupakan masalah kita semua yang ada di bumi ini. Kini kependulian lingkungan tampaknya semakin meningkat. Pada tahun 2000 nanti penduduk dunia ber- kisar eman milyar. Jumlah anak-anak bisa membutuhkan lingku- ngan yang baik untuk berekreasi Demikian dikatakan oleh Dr. Ir. Surna T. Djajadiningrat, As- sisten Menteri Kependudukan Dan Lingkungan Hidup dalam sambut- annya pada seminar sehari me- nyambut hari lingkungan hidup yang diselenggarakan Kantor Menteri KLH bekerjasama de- ngan Pemerintah DKI di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, Rabu. Menurut Surna, dunia ini hanya titipan anak-anak. Karenanya, lingkungan harus dijaga dari keru- sakan. Ia menyebutkan pendapat Alvin Toffler dan John Naisbeit, bahwa ada empat revolosi dunia. Revolosi pertama, disebut nomaden, orang masih berpindah- pindah, lalu menuju ke alam per- tanian. Mereka ini sudah mulai memanfaatkan tanah untuk dita- nami kebutuhan hidupnya, lalu menuju ke abad industrialisasi, yang menurutnya sudah dimulai sejak munculnya James Whot abad ke 17. Abad kini disebutnya abad informasi dan hight teknologi. Banyak orang mengatakan, di masa ini penyakit setres terus Menurutnya, bagi banyak in- vestor baru dalam bidang perkebu- nan, misalnya kerugian karena serangan hama mamalia (seperti babi hutan, gajah, rusa, tikus) me- rupakan resiko yang harus dibayar mahal. "Hazard" Resiko Pertanian yang Kurang Diantisipasi Jakarta, Neraca. pengusaha. Kejahatan terhadap harta benda jenis-jenis usaha lainnya. Sedangkan pure risks, se- & manusia (dalam bentuk penye- lewengan, pencurian, peram- balikinya lebih banyak me- pokan, dll), gangguan kamtibmas, nyangkut resiko-resiko terhadap kebakaran & kecelakaan, adalah usaha yang tidak dapat secara crime hazards yang akibatnya da- langsung dipengaruhi atau dikua- kerugian pada sai oleh pengusaha. pat memperbes usaha pertanian. USAHA pertanian, seperti halnya semua jenis usaha lainnyua mengandung resiko (corporate risks) yang dapat menimbulkan kerugian finansial. Namun oleh karena karakteristiknya yang khusus, usaha dalam bidang per- tanian secara umum menghadapi resiko yang relatif lebih besar. "Untuk investor dalam bidang pertanian, khususnya bagi pengo- lah lahan-lahan baru, adanya "hazard" yang berhubungan de- ngan alam dan lingkungan hidup merupakan resiko terbesar yang masih kurang diantisipasi," kata Budiman Halim dari PT Gula Tani Nirmala Inc Jakarta kepada Ne- raca kemarin. Serangan hama, penyakit, Oleh karena resiko-resiko banjir, kebakaran, pencurian, per- dalam usaha pertanian ini bersum- ampokan, kecelakaan adalah con- ber pada apa yang dikenal sebagai toh-contoh security hazards yang security hazards yang dapat lebih banyak mengancam usaha mempengaruhi kelangsungan pertanian daripada bidang usaha usaha dari investor (khususnya lainnya, terutama pada daerah investor baru), maka pendekatan usaha lainnya. pengamanan (security approach) adalah metode preventif yang paling tepat dilakukan. Resiko-resiko murni (pure risks) ini dapat diperkecil dengan pendekatan pengamanan yang dilakukan sebagai upaya pence- gahan kerugian (loss prevention) dalam usaha pertanian. Dikatakannya, semua jenis usaha, tidak terkecuali usaha per- tanian, akan menghadapi resiko dan ketidakpastian. Masalahnya Tindakan pengamanan dapat adalah bagaimana pengusaha dilakukan sesuai hasil analisa re- menghadapinya secara terencana. siko setelah mengindentifikasikan Resiko usaha lanjutnya dapat & mengevaluasi ancaman yang digolongkan dua katagori, ada. yaitu business risks dan pure risks. Sedangkan sistem pengamanan Oleh karena business risk lebih yang digunakan haruslah sesuai dengan kebutuhan menurut anal- isa potensi resiko dan memper- hatikan faktor "cost-effective- SEBAGAI penyerahan per- dana, yang menandai Penyera- han Irigasi Kecil (PIK) kepada Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) Dharma Tirta se In- donesia, belum lama di ben- dung Mandar desa Keling Jepara, Jawa Tengah telah diserahkan 22 PIK se Jateng yang tersebar di sepuluh Dati II, yang akan disusul penyera- han semacam di daerah lain. Dalam sambutan Menteri PU, yang dibacakan Dirjen Pengairan Departemen PU, Ir. Soebandi Wirosoemarto menjelaskan pemerintah dalam tahap kini baru menyerakan jaringan irigas kecil kepada petani untuk pengelolaan, pengoperasian dan peme- liharaannya, sedang untuk jaringan irigasi besar dinilai belum saatnya diserahkan. "Karena itu tampaknya Ir. Ciputra ini mampu melihat pro- spek bisnis masa depan, maka proyek-proyek yang dirancang dan didirikan belakangan ini berkisar soal rekreasi atau hiburan", kata- nya. Disamping resiko yang berkaitan dengan "natural hazard", usaha pertanian di daerah pengem- banyak menyangkut resiko yang bangan juga menghadapi "man- berhubungan dengan berbagai madehazards" yang akibatnya aspek teknis dalam pengelolaan dapat meningkatkan kerugian bagi perusahaan, yang juga dihadapi ness". (15) vaizdixA .gn Karena sifat jaringan iri- gasi dengan luas areal 'onco- ran' lebih 500 Ha sangatlah kompleks dan memerlukan aplikasi tehnologi cukup canggih. "Yang kecil akan diserahkan, sehingga memberi kepercayaan petani untuk merasa handarbeni dan hang- rungkebi", ujar Dirjen seraya mengingatkan untuk diman- faatkan secara maksimal dan dikembangkan. Untuk itulah, pinta Dirjen kepada Gubernur yang hadir terdiri Gubernur Jateng, Sum- bar, DIY dan Jabar dalam kesempatan itu, sebelum di- serahkan kondisi jaringan dalam keadaan baik dan per- manen. Agar mudah dipelihara tanpa perlu dana dan tenaga. Hal ini, guna meningkatkan pendapatan petani. "Se- baiknya, pe-tani diberi kesem- patan yang luas untuk beru- saha di luar bidang pertanian," meningkat, maka salah satu upaya untuk menanggulangi itu adalah adanya pengembangan lingkung an untuk dapat dijadikan rekreasi atau taman hiburan bagi mereka. Seminar sehari dengan tema "Hari Lingkungan Hidup Se- dunia Untuk Anak Dan Ling- kungan", menampilkan dua pembicara, Ir. Ciputra dan Yaumil Agoes Achir dan dihadiri berbagai kalangan birokrasi, pengusaha dan para ahli lainnya. pintanya. Karena disadari, jika pe- tani hanya berusaha di bidang. pertanian di bawah yang diha- rapkan. Sebenarnya irigasi sudah di-desentralisasikan kepada Dati I. Untuk itu, agar Dati I sisihkan dana anggaran dalam pengelolaan jaringan kecil ini. mob Kabag Pengairan Dinas PU Jateng, Ir. Bambang Soejono dalam laporannya menga- takan, untuk Pelita V di Jawa Tengah, akan diserahkan pro- gram PIK pada areal irigasi seluas 24.000 ha. Dijelaskan pula daerah irigasi di Jateng seluas 817.780 ha, dengan luas 352.889 hadi antaranya meru- pakan daerah irigasi dengan luas jaringan kurang dari 500 ha, yang bakal diserahpindah kelo-lakan' kepada petani. Dunia Baru Yang diserahkan kali ini, merupakan realisasi proyek anggaran 1988/89 dan 89/90 seluas 2.064 ha terdiri 22 ja- ringan irigasi yang tersebar di sepuluh Daerah Tingkat II, Jepara, Pati, Semarang, Batang, Wonosobo, Banjarne- gara, Temanggung, Magelang, Suko-harjo dan Karanganyar. Penyrahan PIK untuk per- tama kalinya ini, disamping untuk Dati II di Jateng juga diserahkan pula 12.000 ha yang tersebar di Propinsi DIY, Sumatera Barat dan Jawa Barat. "Semua telah siap un- tuk diserahkan, tinggal soal waktu saja,", jelasnya menjawab pertanyaan. Ir. Ciputra, sebagai panelis pertama menampilkan makalah dengan judul Pembangunan Sarana Rekreasi Guna Me- nunjang Pertumbuhan Anak Di dalam Lingkungan Yang Sehat. Anak kelahiran Sulawesi yang ber- bintang virgo ini, sejak mahasiswa di ITB 1960 sudah punya cita-cita ingin mewujudkan suatu kawasan yang berwawasan lingkungan. "Karena hal ini sudah menjadi kehendak dunia baru", kata Cipu- tra. "Saya ini membangun ber- bagai proyek dan kawasan, baik real estate, dunia pendidikan sampai taman rekreasi sepertinya Taman Impian Jaya Ancol ini. Semuanya hanya untuk dinikmati masyarakat," tegasnya. Dengan mewujudkan ini saya sudah merasa bahagia. Karena ini sudah menjadi impian yang akhirnya menjadi komitmen hidup. Kawasan ini saya bangun dengan memulai mimpi di siang bolong. Walau begitu, akhirnya Pemerintah DKI juga menye- saham 80% untuk DKI dan 20% untuk PT kami," selorohnya. MANCING IKAN: Kendati pantai Sampur, Jakut sering menimbulkan korban, namun orang yang melupakan kewajiban keluarga. berkunjung untuk mancing ikan semakin banyak saja. Seperti tampak pada gambar mereka nampak asyik (Y.MS) memainkan kailnya walaupun bahaya selalu mengintainya, Rabu siang (616). (IPPHOS) "Titik awal terletak pada keluarga", katanya. Maka ke luarga selalu didengung-de- ngungkan. Tapi ia juga men.. nyakan, apakah masyarakat kita kini telah memiliki keluarga yang bisa menyediakan lingkungan seperti di atas ? Menurutnya, sa- ngat sedikit, mengingat waktunya serba mepet. Kehidupan di abad informasi dan teknologi canggih ini, satu sisi ada kebaikan, tapi dilain fihak juga ada efek yang tidak baik. Petani Jateng Dipercayakan Menurut Ciputra, orang lebih cendrung mengejar karer, profe- sional, keuntungan dengan kata lain sangat pragmatis. Dalam kehidupan seperti ini, biasa bila sang ayah pulang sampai larut malam, sementara ibu juga de- mikian. Mengelola Jaringan Irigasi Dalam pesannya, gubernur Jateng, HM Ismail mengin- gatkan, agar petani yang ter- gabung dalam wadah P3A Dharma Tirta mengoperasikan bangunan ini semaksimal mungkin dengan tetap mem- perhatikan pemeliharaannya. Karena, disadari untuk pengo- perasiannya diperlukan dana, prasarana dan personel yang harus tersedia sepanjang waktu secara terus menerus. Dengan begitu, akan me- repotkan pemerintah dalam melakukan operasional dan pemeliharaan (O dan P) jika harus ditangani pemerintah. "Untuk itu, diserahkan jari- ngan ini kepada petani P3A untuk meringankan beban pemerintah", tegas Gubernur yang hadir ditengah guyuran ujan lebat di tengah sawah ini. HARIAN NERACA Jakarta, NERACA KEMITRAAN swasta de- Pada bagian lain, Ciputra mengut teori tabularasa, bahwa perkembangan anak tak lepas dari lingkungannya. Karena itu Anne Anastasi 1958 seorang psikolog wanita, yang pernah menjabat Presiden Asosiasi Psikologi Amerika (American Psychologi- cal Associaton) mengungkapkan, Sekjen Kadin Ir. Ibnoe ngan koperasi dalam pemilikan sahan harus benar-benar dilan- dasi saling mengenal konsekwen- sinya satu sama lain meski aturan umumnya sudah diketahui. kedua faktor keturunan dan lingkungan tak dapat dipisahkan. Dengan demikian, keberhasi- lan seseorang bisa diperoleh dari kemampuan dirinya dan perkem- bangan lingkungannya. Namun bila disadari, teori itu perlu ditam- bah satu, yakni kesuksesan seorang bisa juga dari kesempatan. Soedjono dalam percakapan dengan Neraca di kantornya, mengemukakan imbauan Pre- siden di Tapos tentang pemilikan saham oleh koperasi tidak diter- jemahkan bahwa secara otomatis koperasi atau KUD yang sudah memenuhi persyaratan dapat menerima pemilikan saham ini, terutama bagi kepentingan anggotanya. Karena itu kemitraan ini harus benar-benar dilandasi dengan INFO SINGKAT Harga Palawija Kota-kota Besar di Indonesia Setelah jaringan irigasi kecil ini diserahkan kepada P3A Dharta, maka akan Tanggal 6 Juni 1990 JAKARTA Jagun, kuning lokal Kc. Hijau lokal Rp 270 Rp 875 Kc. Hijau impor Rp Kc. Hijau butek Rp 1475 Kc. tanah 7 mm lokal Rp 1580 Kc. tanah 8 mm lokal Rp 1600 Kc. tanah impor Rp 1700 Kedelai kuning lokal Rp 950 Kedelai kuning impor Rp 1050 Rp 7000 Bawang putih Rp 125 Rp 200 Ubi kayu Ubi rambat SURAKARTA Jagung putih Rp 250 Kc. tanah 7 mm lokal Rp 1600 Kc. tanah 8 mm lokal Rp 1800 Kedelai kuning lokal Rp 750 Kedelai kuning impor Rp 1000 Kedelai hitam lokal Rp 600 Kc. Hijau PB besar Rp 625 Kc. hijau kecil Rp 750 ubi jalar basah Rp 60 TANJUNGKARANG, LAMPUNG Kedelai kuning lokal Rp 850 Kedelai kuning asalan Rp Kedelai kuning impor Rp 1025 Jagung K. pipilan lokal Rp 238 Jagung kuning asalan Rp 215 Gaplek glondong Rp 129 Gaplek gld. asalan Rp 122 52 Rp Singkong makan Tepung Tapioka lokal Rp 398 Dikatakannya, usaha ekstensi- fikasi diarahkan pada penanggu- langan lahan untuk berkebun sangat terbatas, sehingga upaya pemantapan lebih diusahakan pada peningkatan produktivitas persatuan luas. Jenis perkebunan yang cocok Gambaran seperti di atas itu, dikembangkan pada lahan kritis, baik di Jepang maupun di Amerika menurut Sugiartha, adalah jambu tampaknya kini sudah terwujud. mente, karena disamping tahan Tapi bagi kita, menciptakan pro- fesionalisme tak musti harus terhadap iklim panas atau kema- rau panjang juga merupakan salah stu komoditi ekspor yang pantas dikembangkan di daerah yang tergolong curah hujannya kurang. Bali Perhatikan Lahan Kritis Denpasar, NERACA DINAS Perkebunan Propinsi Bali tetap memberikan perhatian terhadap lahan-lahan kritis di daerah ini melalui pengembangan tanaman sesuai dengan kondisi lahan. Kasi Informasi dan Penyu luhan Dinas Perkebunan Propinsi Bali, I. Gusti Komang Sugiartha di Denpasar, Selasa mengatakan, dalam upaya mengatasi lahan kritis pihaknya tetap melakukan program melalui usaha intensi- fikasi, diversifikasi dan rehabili- tasi. Swasta-Koperasi Harus Saling Kenal Konsekwensinya UJUNG PANDANG Jagung putih Kedelai kuning Kacang tanah Kacang hijau SEMARANG Jagung putih Rp 245 Kc. tanah 7 mm lokal Rp 1675 Kc. tanah 8 mm lokal Rp 1800 Kedelai kuning lokal Rp 800 Kedelai kuning impor Rp 1050 Kedelai hitam lokal Rp 575 Kc. Hijau PB besar Rp 750 Rp Kc. hijau kecil Rp 70 ubi jalar basah SURABAYA Rp 253 Jagung kuning Kedelai kuning lokal Rp 800 Kedelai kuning impor Rp 1000 Kc. tanah 7 mm lokal Rp 1350 Kc. tanah 8 mm lokal Rp 1450 Kc. hijau butek Rp 875 Kc. hijau nilon Rp 450 Rp 110 Rp 120 Rp 115 Rp 5000 Ubi kayu basah Ubi jalar basah Gaplek Bawang putih MATARAM/N.T.B dihapus dari daftar inventa- risasi Jaringan Irigasi DPU Pengairan Propinsi Datil yang selanjutnya tidak mendapat biaya operasinal dan peme- liharaan dari pemerintah. Dalam penyerahannya, di- lakukan pemerintah secara bertahapa jaringan irigasi kecil dengan luas areal 'onco- ran' kurang dari 500 hektar. Sedang pada tahap awal, pa- par Pimpro PIK Ir. Bambang, seperti yang dilakukan kali ini diserahkan jaringan irigasi yang luas arealnya kurang dari 150 ha. (S/ Heries Susanto) Kedelai Kedelai campuran Kc. hijau besar Kc. hijau sedang Kacang tanah Jagung kuning Jagung putih SERAH PINDAH KELOLA: Gubernur Jateng H.M.Ismail, menandai penyerahan perdana PIK nampak (dalam gambar) gubernur menyerahkan SK kepada para ketua P3A dari sepuluh kabupaten di Jateng. (Foto Heries sst/NERACA) Rp 190 Rp 850 Rp 1500 Rp 600 Disadarinya, ketiganya itu juga tak bisa berfungsi secara baik kalau tidak dikembangkan melalui pen- didikan dan belajar secara serius. saling mengenal konsekwensinya sebetulnya justru bisa menikmati ada," kata H. Chaidir Ibrahim satu sama lain, lanjut Ibnoe menegaskan. Sementara itu Dosen Fakultas Psikologi UI Yaumil Agoes Achir mengatakan, masalah mendasar ialah bagaimana kita dapat menyiapkan lingkungan fisik sosial dan budaya yang baik. dua keuntungan, pertama pelaya- nan koperasi dan SHU yang di- bagikan pada akhir tahun," ucapnya. Selain itu deviden bisa dipakai untuk cadangan sebagai sumber modal uang yang tidak dibagikan kepada anggotanya. Cadangan ini bisa dipakai untuk melayani usaha-usaha anggota selanjutnya. Dengan demikian deviden tidak dibagikan kepada anggota me- lainkan dalam bentuk pening- katan pelayanan. Rp 740 Rp 725 Rp 640 Rp 700 Rp 1.250 Rp 250 Rp 230 (15) Jakarta, NERACA PERSAINGAN antara pe- dagang tradisional dengan swalayan di pasar Blok M semakin parah. Pedagang tradisional semakin berkurang karena tidak mampu menghadapi persaingan. Usaha untuk mengatasi masalah ini sudah sering dilakukan oleh Koppas terhadap PD. Pasar Jaya, namun imbauan dari pengurus ini tidak pernah di perhatikan.Bahkan belakangan ini PD. Pasar Jaya memberikan kemudahan serta fasilitas kepada pemilik toko Matahari, hingga para pedagang tradisional terancam bubar. Demikian ketua Koppas Blok M, H. Chaidiri Ibrahim, menjawab pertanyaan Neraca kemarin di kantornya. Menurutnya, dengan kehadiran Toko Matahari di lantai III, otomatis mematikan usaha tradisional. para pedagang Apalagi di toko ini sering diimingi dengan bonus serta harga yang murah. Soedjono." Koperasi harus be- nar-benar mempelajari bagai- mana pemilikan saham ini. Ka- rena itu untuk mengambil kepu- tusan beli saham atau tidak, semua anggota koperasi hendaknya dili- batkan," katanya. Mengenai keterkaitannya den- gan anggota perorangan menge- nai dalam saham ini yang me- metik deviden nanti adalah kop- erasi, Ibnoe Soedjono menjelas- kan misi koperasi untuk mela- yani anggota, baik dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya unit usaha ini akan menghasilkan sisa hasil usaha (SHU) pada akhir tahun, yang nantinya juga akan dibagikan kembali kepada Dikemukakan, koperasi dan pihak swasta yang akan meng- alihkan sebagian sahamnya bagi koperasi sama-sama diberi kesempatan untuk memilih. Baik swasta diberi kesempatan untuk memilih koperasi mana saja yang dinilai mampu, maupun koperasi terhadap swasta bebasan untuk memilih mitra usahanya. "Jadi dua-duanya punya kebebasan untuk memilih mana yang ter- baik, tidak benar kalau hanya swasta saja yang boleh menilai koperasi. Tapi koperasi pun bo- leh menilai swasta," tandasnya. Ketika ditanya mengapa im- bauan Tapos sekarang ini belum tampak realisasi, menurut Ibnoe Soedjono yang cukup terkenal di kalangan gerakan koperasi, seka- rang ini masih terus dilakukan pertemuan-pertemuan dengan pihak departemen terkait." Jadi tidak benar kalau imbauan Tapos tidak ada kelanjutannya," ucap- nya. Imbauan Koppas Blok M tidak Pernah Diperhatikan Ketika kepadanya ditanyakan sudah berapa konglomerat yang sudah menghadap ke departemen teknis, ia hanya menjawab" lebih baik tanyakan saja pihak Depar- temen Koperasi." (13) "Para pedagang tradisional semakin terjepit," kata Chaidir. Koppas sebagai lembaga para pedagang sudah sering melakukan usaha seperti mengirimkan surat protes kepada PD. Pasar Jaya dan lain sebagainya. "Namun surat kami itu tidak pernah ditanggapi. Kalaupun ada tanggapan hanya sebagai pemanis saja," kata sekretaris BP Ridwan Nurdin menambahkan. bayaran oleh pihak PD", kata Chaidir Ibrahim. Menurut Chaidir Ibrahim, da- hulu pasar Blok M bagi para pedagang merupakan tambang emás, tetapi sekarang istilah ter- sebut tidak lagi karena banyaknya persaingan. Bahkan beberapa pedagang dengan sengaja meninggalkan lokasi disebabkan tidak sanggup menghadapi persaingan yang bermodal tebal. "Koperasi telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah ini. Namun hasilnya tidak ada. Maklum, orang berduit urusannya langsung ke atasan. Bukan bermain di pasar," kata salah seorang penasehat Koppas. Kini, sambung Ridwan Nur- din, pendapatan para pedagang tradisional ini setiap hari hanya berkisar Rp 100-Rp125 ribu. "Sebelumnya, bisa mencapai Rp 250 ribu. Karena pendapatan kecil otomatis pedagang tidak sanggup bertahan di pasar Blok M. Apalagi di sini banyak pungutan uang AC (tapi Ac sering macet) uang listrik dan sebagainya," kata Ridwan Nurdin. Di samping itu Koppas pernah mengajukan surat protes terhadap pedagang kaki lima di sekitar pasar. Namun, surat tersebut sekali lagi tidak ditanggapi oleh PD. Pasar Jaya. Kejanggalan lain meliputi fasilitas yang diberikan khusus kepada Toko Matahari, seperti eskalator dan lift yang khusus bagi pengunjugnya saja. Sedangkan untuk mengangkut barang tidak boleh melewati lift. "Kata PD. Pasar Jaya, lift untuk mengangkut barang akan di- buatkan tersendiri, tapi kenya- taannya mpai sekarang tidak Manunggal Sakato Bangkitkan Tanggungjawab Lingkungan "Saya mengusulkan PD. Pas ar Jaya, segera diswastakan hingga pengelolaannya lebih frofesional lagi", kata pendiri sekaligus penasehat Koppas Blok M H. Drs. Djoko Pitojo menambahkan ucapan Chaidir Ibrahim. Imam mengemukakan kete- rangan tersebut menanggapi ke- luhan petani tebu peserta Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) ber- kaitan dengan keterlambatan pe- ngembalian dana saham yang kini sudah terkumpul sekitar Rp 14 miliar itu. Dana yang diambil dari petani sebesar Rp 2.000 per kuintal gula itu semula akan diperuntukkan bagi pembangunan pabrik gula (PG), namun dibatalkan karena untuk membangun satu PG saja dibutuhkan dana sekitar Rp 150 miliar. Pemerintah melalui Dirjen Bi- Khusus mengenai pedagang kaki lima, hanya ada di sekitar pasar tradisional. Sedangkan di Rumusan hasil diskusi itu juga tempat lain misalnya diemperan pasar Sarinah Jaya, Aldiron, tidak mengungkapkan, bahwa kebera ada pedagang kaki lima. “Mereka daan KUD yang diharapkan hadir (pedagang K-5) tidak mau pergi dikalangan PIR masih menghadapi dari emperan ini karena dipungut masalah akibat kurang sadarnya Menteri Pertanian menghim- bau, para Bupati hendaknya dapat mengatasi permasalahan tersebut, dapat mencegah terjadinya pen- jualan kapling yang dapat meng- akibatkan lahan serta fasilitas yang sesungguhnya disediakan untuk petani jatuh ketangan pemodal. Harus dicegah terjadinya pen- jualan hasil keluar, maka PIR sendiri harus terbuka dalam me- nentukan penetapan harga beli dan pelayanan lainnya. Petani Tebu Minta Sahamnya Dikembalikan Dalam pada itu Direktur Jenderal Bina Usaha Departemen Koperasi Drs Soebiakto Tjakra- wardaya mengatakan, instansi- Jakarta, NERACA na Usaha (Binus) Koperasi instansi terkait dalam masalah pe- SEORANG pengurus Him- akhirnya menjanjikan akan menyaluran kredit, khususnya Kredit punan Kerukunan Tani Indonesia ngembalikan dana tersebut April Usaha Tani (KUT) perlu mener- (HKTI) minta Pemerintah supaya 1990 untuk dipergunakan bagi apkan suatu pola baru kredit se- segera mengembalikan dana sa- kepentingan simpan-pinjam KUD. cara selektif untuk menghindari ham milik para petani tebu kepada Ketua HKTI yang juga Wakil terjadinya kemacetan. Soebiakto menanggapi temuan yang berhak menermanya. Ketua Komisi IV DPR yang an- Badan Pemeriksa Keuangan dan Para petani mempertanyakan tara lain membidangi pertanian masalah pengembalian dana terse- itu juga mengemukakan, semen Pembangunan (BPKP) tentang but, karena dana itu mestinya tara pengembalian belum berjalan, penanganan kredit macet men- sudah diterima mereka April lalu para petani tebu di sejumlah yatakan, pola baru itu nantinya sesuai janji yang dikemukakan daerah di Jawa Tengah dan Jawa tidak dilakukan secara massal Pemerintah," kata salah seorang Timur malahan masih dimintai seperti yang terjadi pada kredit Ketua HKTI Imam Churmen di dana saham untuk pendirian PG Bimas. Ia mengatakan hal terse- Jakarta, Selasa. tersebut. but kepada wartawan di Jakarta, kemarin. "Mereka memang men- Tenaga perbankan, terutama dapatkan sertifikat sebagai bukti pemilikan saham, namun tanda untuk KUT dikatakan akan ditem- bukti itu bagi mereka menjadi patkan pada Koperasi Unit Desa kurang berarti, karena realisasi (KUD). Penyaluran secara selek- pengembalian belum berjalan se- tifperlu dilaksanakan karena kredit bagaimana mestinya," katanya. tersebut hanya disalurkan kepada koperasi yang manajemennya baik Menurut Churmen, pihaknya disertai usaha dan pangsa pasar mengetahui adanya keluhan pe- yang jelas. Disamping itu kop- tani dari pengamatan langsung erasi-koperasi harus mempunyai manajer profesional tambahnya. pada masa reses lalu. Mengenai penyaluran kredit macet sebagaimana hasil temuan BPKP, Soebiakto mengakui ter- Imam juga minta agar dana tersebut nantinya tidak diper- gunakan untuk modal simpan-pin- jam KUD, melainkan akan lebih bermanfaat jika dipakai untuk jadi akibat pelaksanaan dan pe- membeli truk guna kepentingan nanganan kredit tidak mengikuti memperlancar pengangkutan tebu. peraturan dan ketentuan yang te- lah digariskan. "Selama ini kegiatan peng- angkutan memakan biaya yang banyak, karena kendaraan peng- angkutan diperoleh KUD dengan menyewa truk dari pemiliknya," tambahnya. (Ant). Padang, NERACA MANUNGGAL Sakato me- ngandung makna persatuan dalam kata dan perbuatan. Dalam hal ini terhadap kepentingan pemba- ngunan lingkungan. Apakah lingkungan rumah tinggal, Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Kabu- paten/Kotamadya, Provinsi dan paling besar tentu bangsa dan negara. Manunggal Sakato, ber- kaitandengan kerjasama. Sama- sama bekerja untuk kepentingan bersama dalam suatu lingkungan bersama pula. Oleh karena itu Manunggal Sakato lebih dekat pula dengan gotong royong se- cara sukarela berdasarkan ke- sanggupan masing-masing. Ada yang sanggup menyumbang dana, tenaga, barang, atau hanya doa saja bagi yang telah tua. Manung- gal Sakato membangkitkan tang- gungjawb lingkungan. Walikota Madya Padang H. Syahrul Udjud SH mengatakan Manunggal Sakato merupakan suatu program kegiatan melak- sanakan pembangunan Desa/ Kelurahan dengan pendekatan terpadu antara Masyarakat, peme- rintah dan ABRI. Manunggal Sakato mewujudkan pola pemba- ngunan intergalistik dari Atas kebawah dan dari bawah ke atas. Efektifitas Manunggal Sakato sebagai pola dan momentum pem- bangunan lingkungan telah terlihat dari berbagai proyek yang telah diselesaikannya. Antara lain pembebasan daerah terisolasi" Sungai Pisang" Kemacetan Bungus Teluk Kabung Kotamadya Padang yang menelan biaya ra- tusan juta rupiah. Pada pihak lain, Manunggal Sakato telah membangkitkan Hal itu berarti pemanfaatan dana pengelolaan lingkungan secara aktif oleh wargakota. Inpres Bantuan Desa berbareng- an dengan pemanfaatan sumber- (K.4). daya manusia yang ada dalam lingkungan. Sehingga gerakan Manunggal Sakato dalam mem- bangun lingkungan, merupakan perpaduan partisipasi menyeluruh dalam satu lingkungan. Dalam ungkapan budaya Minangkabau pola Manunggal Sakato, meru- pakan perpaduan antara yang titik dari langit" dengan yang "mambosek dari bumi". Menurut Chadiri Ibrahim, sudah banyak anggota Koppas yang keluar dari koperasi karena usahanya tidak berjalan. Namun demikian, pedagang yang baru datang biasanya ikut bergabung kepada koperasi, hingga Koppas, tidak krisis anggota. Bahkan Menurut Djoko yang pernah masih banyak pedagang yang menjabat sebagai pengurus belum bergabung kepada ko- Koppas selama 10 tahun, koperasi perasi. pernah berminat untuk memba- "Jumlah anggota koperasi dibandingkan ngun gedung pasar, namun tidak masih sedikit diizinkan oleh pihak pasar Jaya. dengan jumlah yang aktif 700 "Dulu kami mengusulkan gedung orang," katanya. (JZ). Halaman VII Program Manunggal Sakato di Kotamadya Padang telah di- bakukan dalam bentuk prosedur tetap setiap tahun. Meliputi jad- wal kegiatan Pra Manungal dan kegiatan Manunggal. Untuk Tahun ini (1990) Pra Manunggal telah berlangsung dari tanggal 6 s.d 23 Mei dan Ma-nunggal dari 24 Mei s.d 7 Juni. ini hanya dibangun sampai dua tingkat saja, tapi usul kami tidak diindahkan, hingga kini dibangun empat tingkat. Yang dua tingkatnya diberikan kesempatan pada Matahari untuk berdagang. Akibatnya, pedagang tradisional nyaris tenggelam", kata Djoko Pitojo. Meskipun para anggota koperasi bersaing dengan pasar swalayan, tapi kegiatan Koppas tetap berjalan lancar baik mengenai simpan pinjam maupun keanggotaan. Sampai akhir tahun 1989 tercatat 255 anggota, 17 orang anggota keluar karena tidak berdagang lagi di Blok M. Kerjasama KUD dan PIR Perlukan SKB Tiga Menteri Jakarta, NERACA para petani, kurangnya kaderisasi PENATARAN tentang pe- pengurus, dilain pihak KUD masih ngembangan pola PIR (Peru- menemui masalah kesulitan dana sahaan Inti Rakyat) yang diikuti dan kurangnya tingkat pendidikan para Bupati se Indonesia tanggal manajemen KUD. Pengurus KUD 28 Mei sampai 2 Juni di Departe- sendiri lebih cenderung orientasi men Pertanian, menghasilkan satu kerjanya ke inti dibanding harus rumusan positif antara lain diper- lebih dahulu memikirkan anggota, lukannya "SKB" (Surat kerja hingga ini merupakan suatu per- bersama) tiga menteri guna dapat masalahan yang harus dipecahkan menerobos beberapa kendala yang segera. Para Bupati daerah tingkat II selama ini masih dirasakan, teru- tama belum terlihatnya suatu kerja yang mengikuti penataran terse- sama yang baik antara KUD dan but mengharapkan, perlu adanya peningkatan penyuluhan perko- PIR. Menteri Pertanian Wardjojo perasian dalam rangka pemanta- usai menutup penataran menge- pan peranan dan fungsi kelompok mukakan, pengembangan pola tani, namun harus jelas wilayah PIR oleh para petani masih belum dan batasan kerjanya. Petunjuk ga- dipahami dan masih sering tim- bungan beberapa KUD yang bulnya berbagai kasus. Kasus pe- sudah ada diperlukan, serta direa- ngalihan kapling PIR Bun (Per- lisasikan suatu penerbitan badan kebunan) ditambah banyaknya hukumnya. Para Pamong ini juga penjualan hasil kebun diluar inti menilai, perlu adanya SKB Men- merupakan salah satu indikasi, dan teri Koperasi, Menteri Dalam belum sadarnya para petani akan Negeri dan Menteri Pertanian hak dan kewajibannya, untuk itu sudah menjadi kewajiban peng- usaha setiap daerah untuk mem- bina petaninya agar mengatasi hal dimaksud, ajak menteri. Anda dapat memperoleh Untuk itu, Departemen Ko- perasi tidak akan menyalurkan dana APBN untuk memenuhi kredit bagi koperasi. "Berbagai kredit koperasi tetap dari per- bankan. (PAB). HARIAN NERACA di SEVEN ELEVEN 1. Jl. Ciranjang No. 1 Telp. 710196 2. Wijaya Grand Centre Telp. 7202955 3. Jl. Gatot Subroto (Blk POM bensin) Telp. 7291886 TOKO BUKU METRO BOOKSTORE Metro Atom Plaza Lt IV JI. Samanhudi (Pasar Baru) Jakarta Pusat WASERBA CIRCLE K 1. Jl. Panglima Polim Raya No. 37 Telp. 7391046 2. Jl. Hang Tuah Raya No. 8 Telp 7396851 3. Jl. Bangka Raya No. 12 Telp. 7993999 4. Jl. Gandarla Tengah II/2 Telp. 770996 5. Jl. Paus No. 54 Rawamangun Telp. 4890551 6. Jl. Tanjung Duren No. 363 Telp. 594318 7. Jl. Mandala Raya No. 4 Telp. 591460