Tipe: Koran
Tanggal: 2020-05-06
Halaman: 14
Konten
BULUKUMBA, TRIBUN Kepala Puskesmas (Kapus) Ujung Loe, Asrianti, diduga memperjualbelikan alat pe- lindung diri (APD) bantuan pemerintah. Dugaan itu berdasarkan curahan hati (curhat) para tenaga medis di puskesmas tersebut kepada anggota DPRD Bulukumba dan Ka- dis Kesehatan dr Wahyuni. Mereka mengaku tidak pernah menerima APD ban- tuan pemerintah selama pe- nanganan Covid-19 di Bu- lukumba. AYOLAWANKORONA 14 RABU, 6 MEI 2020 ribun Jabar ANTARA FOTOVALOYSIUS JAROT NUGROHO/HP SEJUMLAH pengurus membungkus sembako di Cepokosawit, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (5/5). Warga setempat membangun lembaga sosial Lir Gumanti dengan cara gotong royong menyediakan bantuan sembako untuk warga yang kurang mampu dan yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19. Kepala Puskesmas Dituduh Jual APD Bantuan Masker misalnya. Parame- dis mengaku harus menge- luarkan uang pribadi untuk membeli ke kapus. Mereka mengakui, harga yang diberikan oleh Asrianti jauh di bawah harga pasaran. "Alhamdulillah, Dinkes su- dah luar biasa memberikan perlindungan buat kami be- rupa pemberian masker mes- ki realisasinya tidak sampai ke kami," kata Asisten Apo- teker Puskesmas Ujung Loe. Nirwana, Senin (4/5). Menurut dia, pada Ma- ret lalu, Dinkes Bulukumba memberikan 30 kotak ditam- bah 50 picis masker. Koordinator Tim Gerak Ce- pat (TGC) Ujung Loe, Mulyadi juga mendapat kesempatan berbicara. Sempat dinyatakan sebagai zona merah Covid-19, wilayah itu tanpa penambahan pasien sela- ma sembilan hari terakhir. Sebaliknya, jumlah pasien sem- buh terus meningkat. PERS ARTIS Shireen Sungkar mempu- nyai cara sendiri untuk menolong warga yang kesulitan makanan sekaligus pemilik warung yang terdampak wabah korona. nya. la memborong makanan di wa- rung yang sudah kehilangan ba- nyak pembeli. "Jadi, dia (warteg atau katering) kasih makan orang, kita borong makanan dia," ucap Shireen. "Kasus tetap 16 orang dan hari ini ada penambahan 2 pasien sembuh, sehingga total 7 orang sembuh," kata Juru Bicara Gu- gus Tugas Covid-19 Rinaldi saat dihubungi Kompas.com, kemarin. Menurut Rinaldi, keberhasilan pun ditutup demi meminimalisasi Dua pasar milik Pemkab Pesi- sir Selatan di Kecamatan Tarusan Dengan demikian, Shireen ti- dak hanya membantu pemilik wa- rung, tapi juga warga yang kesu- sahan tidak bisa membeli makan- an. "Jadi, sama-sama membantu satu sama lain," ujar istri Teuku Wisnu tersebut. Sejauh ini, bisnis pakaian Shi- reen masih bertahan. Ia mengatakan, dok- ter puskesmas juga tidak mendapatkan masker N94, masker bedah standar WHO. Bila diberikan oleh sang kapus, ucapnya, itu adalah bekas pakai. Meski tak meru hahkan karya- wannya, Shireen juga tidak ba- nyak berharap akan meraup un- tung di Lebaran tahun ini. "Orang masih beli, cuma aku enggak bisa berharap kayak ta- hun-tahun sebelumnya," kata- Beberapa bidan desa yang masuk dalam jajaran Pus- kesmas Ujung Loe juga me- ngeluh. Saat diberi kesempatan berbicara, Asrianti memban- tah tudingan para bawahan- nya. Sembilan Hari Tanpa Kasus Baru penyebaran wabah korona. PADANG, TRIBUN- Kabar gem- bira datang dari Kabupaten Pesi- sir Selatan di Sumatra Barat. Pesisir Selatan memutus mata rantai penyebaran virus korona tak terlepas dari kebijakan strate- gis Bupati Hendrajoni. "Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus baru Covid-19 di Pesi- sir Selatan," kata Rinaldi. Setelah mengetahui ada trans- misi lokal penyebaran Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Tarusan, Hendrajoni mengambil kebijakan menutup puskesmas tersebut. "Semua petugas puskesmas dikarantina dan diuji swab. Pus- kesmas lalu disemprot disinfek- tan," kata Rinaldi. Menurut dia, masker yang ia perjualbelikan bukanlah bantuan pemerintah, me- lainkan ia beli di Makassar. (tribun-timur.com) Borong Makanan Warteg untuk Dibagi-bagikan Tiap Hari Nanang Datangi Murid-muridnya Ada siswa online yang saya identifikasi kurang paham, saya datangi lagi, jelaskan tatap muka. Takut mereka salah paham, NANANG NURYANTO SAMARINDA, TRIBUN Seorang guru SD, Nanang Nuryanto, setiap hari menda- tangi rumah murid-murid- nya di Desa Santan Ulu, Ke- camatan Marang Kayu, Kutal Kertanegara, Kalimantan T1- mur. "Sisa bahan kan banyak, dicu- ci, dijadiin masker. Jadi, nantinya yang beli (baju) aku kasih masker juga," ujar Shireen. Berbeda dengan sang istri, Wis- nu kehilangan omzet 70 persen Nanang membuat pembel- ajaran tatap muka dengan murid-muridnya karena ti- dak semua bisa belajar on- line selama pandemi virus korona. Sejumlah murid Nanang belum memiliki ponsel An- droid dan uang untuk beli paket data internet. "Rata-rata mereka anak petani sayur pakis," kata guru kelas V SDN 021 Ma- rang Kayu itu ketika dihu- bungi Kompas.com, Selasa (5/5). Hanya 12 orang tua murid yang menyanggupi belajar online. Ada 22 murid kelas V yang dididik Nanang. "Jadi, kami pakai dua pola. Belajar online bagi yang sang- gup dan offline bagi yang tidak sanggup. Yang offline saya da- tangi rumah mereka satu per satu," kata pria 36 tahun ini. Nanang membuat modul belajar untuk murid yang offline. Mereka diminta lang- Rinaldi mengatakan, masih ada sembilan warga Pesisir Selatan yang dirawat dan dikarantina. Mereka dikarantina di lokasi berbeda. Satu orang di Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukitting- Tiga pasien diisolasi di BPSDM Padang Besi, empat di Bapelkes Padang, dan seorang menjalani isolasi mandiri di rumah. (kom- pas.com) TRIBUNNEWS.COM/APFIA TIOCONNY BILLY SHIREEN Sungkar saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (8/4). Ia juga aktif membuat masker hingga 80 persen dari usahanya kain yang dia bagikan kepada sejak wabah Covid-19. pembeli produknya. Shireen juga berniat mem- perbanyak masker untuk di- bagi-dibagikan. Dari 10 toko kuliner Wisnu, ha- nya tersisa 2 toko yang masih ber- operasi sambil menerapkan pro- tokol pencegahan virus korona. "Aku sedihnya, perusahaan Wisnu itu banyak UKM yang ju- alan di tempat dia, kayak keripik, frozen food. Semua itu bukan pro- duk Wisnu," kata Shireen.(kom- pas.com) HOVNANANG NURYANTO NANANG Nuryanto saat mendampingi siswanya belajar di rumah Desan Santan Ulu, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kaltim, Selasa (5/5). sung praktik agar lebih flek- sibel dan interaktif. Misalnya, pelajaran ma- tematika, ia meminta siswa menghitung luas ruangan atau lingkaran. Dari situ sis- wa langsung mempresenta- sikan metode mengukur ru- angan di hadapannya. Saat belajar IPA, misalnya, murid-muridnya diminta bi- kin campuran daur air, larut- an homogen, dan lain-lain. "Saya enggak fokus dengan pelajaran di buku seperti di sekolah-sekolah," kata dia. Biasanya, Nanang mema- kai sepeda motor untuk men- datangi murid-muridnya. Ja- rak yang ditempuh sekitar 2 hingga 5 kilometer. Selesai mengajar, ia ka- dang-kadang membawa pu- lang oleh-oleh dari pemilik rumah. "Ada beberapa orang- tua yang beri saya jagung, sayur pakis, dan lainnya." kata Nanang. Pelajaran serupa diterap- kan ke murid-murid yang belajar online. "Yang online saya bimbing lewat grup Whatsapps. Saya beri mereka proyek praktik yang saya jelaskan pakai re- kaman video," ujarnya. Misalnya pelajaran IPS, la meminta murid menjelaskan dampak negatif dan positif dari wabah Covid-19 terha- dap masyarakat. Para murid mempresen- tasikan dalam bentuk video kemudian dikirim ke ponsel Nanang. "Bisa dibikin poster atau komik dan lain-lain. Mereka menjelaskan sendiri dan me- rekam dampak yang terjadi di lingkungan mereka," katanya. Cara itu, ucapnya, di- sambut positif. "Anak-anak antusias, karena mereka se- benarnya suka bikin video. Maklum usia mereka suka main tiktok," katanya sem- bari tertawa kecil. Dengan dua pola pembela- jaran tersebut, Nanang men- jalani sudah hampir dua bu- lan terakhir. 20 wol Menurut Nanang, ada hal-hal yang tidak bisa di- mengerti siswa dengan pola APLIKASI Sistem Pelaporan Informasi Terpadu (SPIT) yang dimiliki Kodam III/Siliwangi kini menjadi salah satu sarana yang bisa diandalkan untuk membantu pemerintah dalam upaya menanggulangi penyebaran Covid-19 di Jabar. Aplikasi ini kembali diperkenalkan oleh Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dalam rapat Gugus Tugas Covid-19 yang dihadiri Forum Pimpinan Daerah Jabar di Mapolda Jabar, Selasa (5/5). Pangdam mengatakan bahwa aplikasi SPIT akan mempermudah pendataan dan pengumpulan informasi dari seluruh wilayah Jabar Kodam terkait sebaran Covid-19. "Melalui aplikasi SPIT Babinsa bisa langsung mendapatkan informasi face to face langsung dari masyarakat. Informasi tersebut kemudian dilaporkan menjadi sebuah maping di seluruh wilayah dalam hitungan detik secara real time," ujar Pangdam dalam rapat yang dipimpin Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan dihadiri Kapolda Irjen Rudy Sufahriadi serta segenap anggota tim Gugus Tugas Covid-19. Dalam kesempatan itu, penanggung jawab Aplikasi SPIT, Letkol Asep Sugiharto, Waasmin dari Kogartap II/Bandung yang membidangi Gugus Tugas Divisi 8 Pelacakan Kontak, Pengujian Masal dan Laboratorium, mengatakan bahwa aplikasi SPIT sudah mulai beroperasi sejak diperkenalkan beberapa waktu lalu. Melalui aplikasi ini, para Babinsa akan mampu mengidentifikasi dan melacak bahkan melokalisir pasien positif untuk kemudian dipetakan secara real time. "Sehingga status yang bersangkutan dari hari ke hari bisa dipantau di peta yang ada di aplikasi SPIT. Dengan demikian, Panglima, Gubernur, Kapolda serta anggota Gugus Aplikasi SPIT Bantu Pencegahan Penyebar Covid-19 dan Pendataan Bansos Pemerintah APLIKASI SPIT KODAM III/SEW (Sistem Pelaporan Informasi Terpadu )) belajar online. Jika muridnya dianggap belum paham dengan pen- jelasan online, Nanang akan mendatanginya dan menje- laskan tatap muka. CORONA "Ada siswa online yang saya identifikasi kurang pa- ham, saya datangi lagi. jelas- kan tatap muka. Takut me- reka salah paham," ujar dia. Di tempat Nanang menga- jar, program belajar yang di- tayangkan TVRI tidak bisa di- jangkau semua murid. Selain itu, ada pola belajar melalui program Kukar Cerdas. Program ini kerja sama Pemda Kukar, Rumah Bela- jar, Departemen Agama, dan Tanoto Foundation membuat belajar online melalui saluran Youtube. Tugas Covid-19 bisa segera mengambil langkah-langkah. Dengan begitu kita berharap PSBB yang melokalisasi wilayah, bisa dioptimalkan karena individunya juga dimonitor, difasilitasi dan dibantu pengobatannya, serta dicek, juga di- update perkembangan kasusnya," katanya. Sementara menurut Petrus Adamsantosa selaku pembuat aplikasi SPIT, aplikasi tersebut kini memiliki banyak fungsi, atau multifungsi, disamping sebagai maping untuk pencegahan penyebaran Covid-19. SPIT, kata Adam, kini juga mampu menjadi sebuah sarana untuk membantu memantau pendataan logistik bantuan sosial pemerintah kepada masyarakat. Program ini diikuti semua murid di Kabupaten Kutai Kertangera. "Ada sekitar 600 murid ak- tif ikut melalui siaran lang- sung Youtube, tapi itu bagi murid yang punya akses ponsel Android," kata Na- nang.(kompas.com) "Jadi SPIT kini juga bisa membantu mendata masyarakat yang layak menerima bansos pemerintah, bahkan bisa memantau juga jika ada keluarga yang menerima dobel bantuan. SPIT kini memiliki fungsi ganda, sebagai pemantau penyebaran Covid-19 dan mendata jumlah masyarakat yang layak mendapat bantuan sosial pemerintah," kata Adam. (Adv/kemal setia permana) JAWA BARAT DIVISI PELACAKAN KONTAK. PENGUJIAN DAN MANAJEMEN LABORATORIUM IN COVID-19 PROV. JABAL GUGUS TUGAS PERCEPATAN DENAN Oleh Le SEMM-Wakil Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto (kin), menjelaskan aplikasi SPIT dalam rapat Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dan dihadiri Forum Pimpinan Daerah Jabar di Mapolda Jabar, Selasa (5/5).
