Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Tribun Jabar
Tipe: Koran
Tanggal: 2020-05-06
Halaman: 15

Konten


Sekali Lagi, Ini Bukan untuk Membuat Kebingungan kabupaten/kota yang menerapkan PSBB, yakni di kawasan Bodebek (Kabupaten/ Kota Bogor, Kabupaten/Kota Bekasi. Kota Depok) dan Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Ka- bupaten Sumedang). Lantas bagaimana upaya Pemprov memaksimalkan pelaksanaan PSBB di 27 kabupaten dan kota di Jabar? Berikut wawancara eksklusif jumalis Tribun Jabar Syarif Abdussalam dengan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penang- gulangan Covid-19 Jawa Barat, Berli Hamdani, yang juga Kepala Dinas Kese- hatan Provinsi Jawa Barat, Selasa (5/5). Dalam Keputusan Gubernur Jabar mengenai PSBB Tingkat Provinsi Ja- bar, kepala daerah di kabupaten dan kota diberi kewenangan menyesuaikan peraturan PSBB di wilayah masing- masing. Apakah dengan adanya keti- dak seragaman ini PSBB akan efektif? Terkait dengan PSBB Jawa Barat yang Sukur mengatakan, Didi tak pernah mengaku sakit. Saat pulang ke rumah pun. pelantun lagu "Stasiun Balapan" itu hanya mengeluh capek. "Makanya kami kaget, ti- dak tahu kabar meninggal, karena tadi pagi sekitar jam 7, saya masih berada di sawah," ujar Sukur. Minta Doa Sebelum Meninggal Didi, Saputri. "Rumah di Desa Majasem ada- lah rumah jujukan (tujuan). Ini, kan, rumah istrinya," kata Sukur. Rumah di Kedunggalar adalah rumah milik orang tua Didi. Didi lahir di Dusun Sidowa- yah, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar. Kabupaten Ngawi. Di Kedunggalar ini pula pelawak Mamiek Prakoso, kakak Didi, dima- kamkan. insyaallah akan mulai dilaksanakan per 6 Mei 2020 sampai 19 Mei 2020, Peme- rintah Provinsi Jawa Barat sudah mem- buat Keputusan Gubernur yang isinya juga sebagian memberikan kewenangan kepada pemerintah kabupaten/kota yang nanti akan ditindaklanjuti dengan peraturan kepala daerah kabupaten kota tersebut. Kemarin, Saputri pingsan di permakaman sesaat setelah jenazah Didi dimakamkan. Saputri lantas digotong oleh sejumlah petugas untuk keluar dari area permakaman, yang berjarak sekitar 400 meter dari rumah duka. Mudik Naik Ambulans Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Hery Antasari, menga- takan pengawasan yang lebih ketat terhadap kendaraan- kendaraan yang mendapat dispensasi untuk beroperasi selama PSBB ini mereka la- kukan bukan tanpa alasan. Selama ini, katanya, dite- mukan sejumlah kendara- an pengangkut logistik atau kendaraan lain yang diper- bolehkan beroperasi selama PSBB, dipergunakan meng- angkut para pemudik. Adanya pelarangan mu- dik dari pemerintah, ujar Kadishub, membuat modus- modus mudik menjadi tidak konvensional lagi. Pemudik tak lagi nekat menggunakan kendaraan pribadi atau ken- daraan umum secara terbu- ka. TRIBUN LINES Hal ini dilakukan bukan untuk mem- buat perbedaan atau kebingungan, tetapi justru untuk memberikan kewenangan secara proporsional antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/ kota karena ada hal-hal yang terkait ter- utama dengan teknis. Apakah itu nanti di sektor transportasi, di sektor ekono- mi, dan mungkin juga di sektor-sektor lainnya, termasuk hal-hal yang berdam- pak secara sosial. Kewenangan ini ada d tangan kepala daerah kabupaten/kota. Bagaimana pembagian PSBB parsial dan PSBB keseluruhan di Jabar? PSBB secara maksimal seperti hal- Hal senada disampaikan Madi, juga pa- man Didi. "Kalau tidak nonton televisi, kami keluarga tidak akan tahu dia meninggal du- nia. Semua yang ada di sini kaget," katanya. Ingin Umrah Pengasuh Pondok Pesantren Al Qurany Hery mengatakan, bersa- ma Polda Jabar mereka te- lah siap menjaga point PSBB sekaligus penyekatan larangan mudik. "Ada 15-25 titik di tingkat Jabar beserta 232 titik oleh kabupaten/kota secara total yang akan dioperasionalkan sebagai check point PSBB dan penyekatan larangan mudik," ujarnya. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meminta penjagaan selama PSBB nanti diperke- tat terutama di perbatasan- perbatasan kabupaten/kota. "Jangan sampai ada orang bocor dari Bandung ke Garut karena mau mudik, karena pemudik ini tidak hanya dari zona Jabodetabek ke desa- desa, zona Bandung juga sumber dari pemudik," ujar- nya dalam rapat koordinasi dengan kapolres dan dandim se-Jabar, serta dengan per- wakilan Kodam Jaya, Kodam III/Siliwangi. Polda Jabar, dan Polda Metro Jaya di Ma- polda Jabar, Selasa (5/5). Jalan Tikus Ditemui di sela kesibukan- "Tapi menggunakan ken- nya memeriksa kendaraan di daraan-kendaraan yang tak Gate Tol Cileunyi, kemarin. lazim dipakai penumpang. Kasatlantas Polresta Ban- seperti kendaraan barang. dung. AKP Hasby Ristama, bahkan ambulans. Namun, mengatakan antisipasi ada- ada juga yang menggunakan nya pemudik yang menggu- fasilitas kendaraan pribadi nakan jalur alternatif juga yang memang si pengemu- mereka lakukan, seperti di dinya memiliki dispensasi Kamojang. Dangdeur, dan sejumlah jalur tikus lainnya. karena bergerak di kegiatan yang dikecualikan. Modus- modus seperti ini memer- lukan adanya pengamatan khusus dari petugas di la- pangan," ujarnya di Gedung Sate, Selasa (5/5). Kementerian Perhubungan, ujarnya, memperkirakan ma- sih ada sekitar 28 persen war- ga yang akan melakukan mu- dik pada hari-hari ke depan. Hal serupa juga dilaku- kan di wilayah hukum Pol- res Cimahi. Ratusan ken- daraan pemudik dihalau di perbatasan. "Ada 122 mobil dan 116 sepeda motor yang akan masuk KBB dan Cima- hi kami minta kembali," ujar Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzu- ki mengatakan, selama PSBB kali ini penjagaan akan di- perketat di jalur-jalur masuk ke wilayah Cimahi dan Ban- dung Barat di Pemkab Ban- dung Barat, kemarin. "Kita sudah antisipasi. Ke- polisian sudah sangat paham. kami sudah sangat paham, banyak sekali modus-modus yang bisa kita identifikasi se- cara visual di lapangan dan tindakan apa yang akan dila- kukan, yang sudah dilakukan, dan akan terus dilakukan. Ciri-cirinya mudah terlihat. tapi memang perlu waktu dan energi dari petugas di lapang- an juga memperhatikan risiko (penyebaran Covid-19) saat berinteraksi dengan pemu- dik," ucap Hery. Hingga Senin (4/5), ujar- nya, sekitar 33 ribu kendara- an pemudik sudah berhasil dihalau. "Sudah dikembali- kan (diputar balik) ke tempat asal," ujarnya. Sambungan Hal.1 Azzayadiy Solo, KH Abdul Karim (Gus Ka- rim), mengatakan, Didi sempat menemuinya di ponpes sebelum Ramadan. Dalam perte- muan itu, kata Gus Karim, Didi mengaku ingin berduet dengan Habib Syech, seorang ulama sekaligus penyanyi selawat, untuk menyanyikan lagi bernuansa Islami. "Beliau menyampaikan keinginannya itu setelah live dengan Kompas TV. Itu diulangi terus. Katanya akan dilakukan setelah pan- demi korona selesai," ujarnya di RS Kasth Ibu Solo, Selasa (5/5). "Alhamdulilah, akhir- akhir ini beliau dekat sekali dengan urusan agama." Gus Karim mengaku memiliki sejumlah kenangan bersama Didi. Salah satunya ketika Didi mengungkapkan keinginannya untuk umrah dan meminta air yang telah didoakan kepadanya. "Beliau selalu minta air saya," ujarnya. Hatma Maulana, keponakan Didi, menga- takan, pamannya adalah sosok yang sangat rendah hati. Didi juga dikenal sebagai sosok yang sangat sayang keluarga. "Wejangannya banyak banget, terus berjuang, kalau sudah berhasil tidak boleh sombong," ujarnya. (tribun network/tribun solo/kem) Kepala Dinas Perhubungan KBB, Ade Komarudin, menga- takan pada PSBB kali ini mer- ka akan fokus mengawasi per- batasan KBB dengan Subang dan Cianjur. "Untuk itu, kami terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian," ujamya. Aksi Borong Sehari menjelang PSBB provinsi, kemarin, aksi bo- rong dilakukan warga di sejumlah daerah. Di ka- wasan pertokoan di pusat Kota Garut, misalnya. Sejak pagi sudah dipadati warga. Masyarakat tak hanya me- menuhi toko sembako tapi juga to-toko pakatan. Mereka khawatir, saat PSBB bisa berbelanja pakaian. Apalagi saat mendekati Idulfitri. 15 RABU, 6 MEI 2020 ribun Jabar "Mumpung belum PSBB, belanja baju lebaran dulu buat anak. Takut pas PSBB enggak boleh keluar rumah," nya yang diberlakukan di Bodebek dan Bandung Raya adalah yang termasuk kategori kota. Kenapa? Karena PSBB secara penuh ini memang memiliki ba- nyak sekali aturan yang mengikat yang tujuannya untuk mengurangi terjadinya kerumunan-kerumunan dan kontak fisik yang tidak perlu, dan tentu pada akhir- nya untuk mengurangi atau menurun- kan penularan dari Covid-19. Bagaimanakah dampak PSBB terha- dap penurunan penyebaran Covid-19? Kalau kita kembali ke update data per hari ini, kita bisa melihat bahwa di Jawa Barat ini kelihatannya dengan adanya pemberlakuan PSBB di Bodebek dan Bandung Raya, secara umum ini sudah memberikan dampak yang positif berupa penurunan, baik laju penambahan kasus secara terkonfirmasi atau yang positif maupun yang PDB dan ODP. Secara jumlah menurun. Kemudian yang meninggal bisa di- katakan rata-rata dari awal, sebelum Sambungan Hal1 ujar Yanti (35), warga Garut Kota, Selasa (5/5). Yanti yang datang bersa- ma anaknya sengaja membe- li pakaian dan sepatu untuk anaknya. Meski pusat kota dipadati warga, la tak kha- watir soal virus korona. "Kan pakai masker. Terus pulang ke rumah nanti lang- sung cuci tangan," katanya. Hal yang sama disampal- kan Faris (28). Warga Banyu- resmi itu datang ke kawasan Pengkolan untuk membeli baju untuk kedua anak dan istrinya. Ia juga ingin mem- beli baju untuk orang tua- nya. "Enggak nyangka pas ke sini ramai. Takut sih ada. tapi sudah nanggung jadi be- lanja saja," ucap Faris yang datang dengan anak dan is- trinya. Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, saat PSBB diterapkan nanti, me- reka akan melakukan tin- dakan tegas jika masih ada kerumunan massa. Sesuat aturan, selama PSBB hanya diperbolehkan maksimal lima orang untuk berkum- pul. "Jika lebih dari itu maka akan dibubarkan. Kenda- raan juga sama. Mobil dan angkutan umum hanya bo- leh diisi 50 persen dari kapa- sitasnya," ucap Helmi. Aksi borong juga terjadi di Majalengka. Pasar tradisio- nal Sindangkasih dipadati pembeli. Mereka memborong kebutuhan pokok menjelang PSBB hari ini. Mamat Khidmat (45), se- orang pedagang sayuran di Pasar Sindangkasih menga- takan para pembeli ketakut- an bahwa PSBB membuat mereka tak bisa lagi ke pasar. "Alhamdulilah ada pening- katan," ujarnya. Hari-hari ini, kata Mamat, harga kebutuhan pokok cen- derung menurun. "Cabai merah yang biasanya dijual Rp 140 ribu per kilo, kini ha- nya Rp 40 ribu per kilonya," ucapnya. Tini (47) warga Kecamatan Majalengka mengatakan di- rinya sengaja belanja untuk stok selama menghadapi bu- lan suci Ramadan. "Karena besok kan ada anjuran dari pemerintah, pe- nerapan PSBB jadi saya per- siapan saja, menyetok sayur- an dan sembako," jelas Tini. (syarif abdussalam/lutfi ahmad mauludin/hilman kamaludin/firman wijaksa- na/eki yulianto) OFF-WHITE 2434 Di saat manusia akan melakukan kebaikan, sering terjadi pertarungan tiga kutub besar dalam jiwa. Dalam gs Annas, Allah dilakukan PSBB, jumlahnya dalam satu minggu lebih dari tujuh orang, sedang- kan sekarang dalam seminggu tiga orang. Jadi ini pencapaian yang sangat baik. Mudah-mudahan kita bisa mene- kan bahkan menurunkan angka kema- tian seperti yang sudah kita targetkan di awal kegiatan untuk penanggulangan Covid-19. Puasa Sebagai Sekolah Pengendalian Nafsu dikan ilahi ini kita harus memahami dalam empat hal: kondisi input manusia sebelum Ramadan, proses sekolahan Ramadan, pasca atau output, dan outcome Ramadan. Dalam empat kerangka inilah kita harus mema- hami sekolahan Ramadan ini. Para ulama sering mendefinisikan puasa (shaum) secara semantik, yaitu al'imsak yang artinya menahan. Jika kata Imsak ini dirangkai dengan huruf 'an artinya "menahan diri" dan jika kita rangkai kata imsak dengan kata bi maka artinya berpegang teguh. Dua kata ini menjadi kunci dalam proses kehi- dupan umat manusia. Kare- na dalam diri kita terdapat tiga jenis nafsu: (1) nafsu amarah (OS Yusuf: 53). yaitu nafsu dorongan untuk melakukan pelanggaran. kejahatan, dan kemaksi- atan; (2) nafsu lawwamah (QS Al-Qiyamah: 2), yaitu nafsu syetan yang mende- kam dalam diri manusia, la selalu membisikan dan mengajak berbuat keji. hatinya selalu dikuasai kefasikan dan kemaksiat- an: (3) nafsu muthmainnah (QS Al-Fajr: 27-30), yaitu dorongan untuk berbuat kebaikan. Jiwanya merasa tenang, nyaman, dan ten- teram dalam aturan-aturan Allah dan berbuat berbagai kebajikan. Pasien di Wisma Atlet memang mengalami perla- kuan yang hampir sama, baik dari keluarga, teman, maupun tetangga. Bahkan seorang pasien terpaksa harus kehilangan pekerjaan karena begitu hasil rapid test positif, perusahaan langsung memutus hu- bungan kerja. "Saya langsung di-PHK, tidak boleh ke kantor mes- kipun nanti sudah keluar dari Wisma Atlet," kata seorang pasien di lantai 27 yang bekerja di bidang keuangan. Seperti itulah yang dirasakan para pasien di Wisma Atlet. Namun para pasien mencoba untuk tegar. Me- reka berbagi pengalaman. mengobrol di rooftop lantai 33 ambil berjemur. Untuk melepaskan tekanan dan beban, keluar candaan- candaan yang mengundang tawa. Bagaimana persebaran kasus Co- vid-19 di Jabar sampai saat ini? Mudah-mudahan pemberlakuan PSBB Provinsi Jawa Barat ini be- nar-benar bisa menyetop penularan Covid-19. Karena selama ini juga bisa kita lihat bahwa penularannya yang ada adalah kasus-kasus yang sifat- nya penularan lokal dan berasal dari cluster-cluster yang memang sudah dari awal ada, yang sudah dari awal kita identifikasi. Kami juga melakukan upaya-upa- ya termasuk di kesehatan itu kami melakukan pemeriksaan, tidak lagi Seperti pemandangan pada Minggu (3/5) pagi. memberikan penjelasan dua musuh besar dan abadi umat manusia, yaitu mu- suh internal ("bisikan jahat dalam jiwa") dan musuh eksternal ("manusia"). Kita bisa menyaksikan dalam kehidupan kita manusia-manusia yang mengumbar dan mengikuti nafsu negatif tidak mampu mengendalikan nafsunya. Menurut Imam Al-Ghazali, hati itu ibarat raja yang bisa mengomando selu- ruh pasukan kerajaannya. Pasukan-pasukan hati itu adalah pikiran, mata. telinga, mulut, tangan, dan kakinya. Allah Swt menga- takan dalam gs Jatsiyyah ayat 23, "Maka pernah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya...." Banyak manusia yang menjadikan nafsu amarah dan lawwamah sebagai tuhannya sehingga ia me- lakukan dosa-dosa besar dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Ada banyak orang melakukan korupsi dari puluhan juta hingga triliun- an karena ia tidak mampu mengendalikan nafsu harta duniawiyyah-nya. Orang melakukan suap-menyuap untuk meraih kedudukan jabatan karena tidak mam- pu mengendalikan nafsu jabatan. Banyak manusia melakukan perzinaan dan perselingkungan karena la tidak mampu mengen- dalikan nafsu syahwat biologisnya. Banyak orang melakukan mafia hukum. narkoba, copet, rampok, Saling Curhat di Rooftop Sambil Berjemur tangga gaduh," kata pasien yang berasal dari Jawa Tengah ini. sambil berjemur mere- ka berkumpul tapi tetap menjaga jarak dan menge- nakan masker. "Perasaan kita dijauhi keluarga itu sebetulnya salah. Sebab. mereka juga mencintai dan menyayangi kita. Ini, kan, bukan keinginan mereka," kata seorang pasien. Sebagai bukti perha- tian dan kasih sayang. keluarga, kerabat, atau teman-temannya mengirim makanan dan kebutuhan lainnya. Hampir semua pasien selalu menerima kiriman dari keluarga, teman, dan kerabatnya. Memang tidak semua pasien menerima kiriman dari luar. Seorang pasien di lantai 26 mengaku tak pernah mendapat kiriman apa pun. Namun ia tetap bersyukur karena makanan di Wisma Atlet berlimpah. Berbagi mak an antara sesama pasien men- jadi kebiasaan. Ada pasien yang bingung bagaimana menghabiskan makan saking banyaknya kiriman. Ia kemudian menawarkan Sambungan Hal1 menggunakan rapid test yang meng- gunakan darah kapiler, tapi beralih ke pemeriksaan PCR. Jadi, kami mela- kukan pemeriksaan secara massal beserta satu contohnya yang kemarin juga sudah saya sampaikan di Senin kemarin itu di KRL Bogor kami mela- kukan pemeriksaan terhadap hampir 350 penumpang KRL. Bagaimana dengan rapid test? Sampai saat ini Provinsi Jawa Barat sudah melakukan hampir 100.000 tes dan dari 100.000 itu yang positifnya 237. Alat rapid test yang tersisa kurang 2.000. Ini kami fokuskan kemarin itu di hari-hari terakhir menjelang pelaksanaan PSBB Provinsi. Kami melakukan rapid test di luar zona PSBB Kemudian yang lainnya lagi kemarin kedatangan dari Arab Saudi sebanyak 86 orang. Tidak hanya dari Arab Saudi, ada juga yang dari Thailand dan Australia. Itu kami periksa secara massal dan hasilnya 1 positif dan 1 diulang PCR-nya. (*) TRIBUNNEWS/HUSEIN SANUSI PEMAKAMAN DIDI KEMPOT - Keluarga dan kerabat berdoa di makam Didi Kempot di pemakaman umum Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jatim, Selasa (5/5). Musisi yang bernama asli Donisius Prasetyo tersebut meninggal pada hari ini di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta akibat sakit. begal, pembunuhan dan pemerkosaan, dan lain- lain. Banyak orang yang meninggalkan salat dengan sengaja tanpa uzur, tidak membayar zakat, tidak menutup aurat, menzalimi orang lain, durhaka pada orang tua, dan lain-lain. Bahkan di level dosa kelas ringan, sering masih men- Jadikan tuhan-tuhan dalam kehidupan, sikap hasud. iri, dengki, riya, sombong. dan bakhil, serta malas dan ogah-ogahan dalam mengerjakan ibadah-ibadah sunah. Inilah sederet dosa besar yang diakibatkan oleh ketidakmampuan mengen- dalikan nafsu-nafsu negatif yang dilakukan sebelum Ramadan. Dosa-dosa yang kita lakukan ini, jika dibiarkan terus-menerus menumpuk di rekening amal salah, sungguh sangat berba- haya tatkala dihisab di akhirat kelak. Keadaan ini akan menjadikan kita ditempatkan menjadi pen- duduk neraka Jahanam. Maka sebulan penuh ini kita di-training/diseko- lahkan oleh Allah untuk mempunyai kemampuan imsak an (menahan diri) dan imsak bi (berpegang teguh). Kita dilatih untuk mempunyai kemampuan mengendalikan diri (self control) dengan cara terus menyibukkan diri dengan memutarkan mesin-mesin produksi amal saleh. Pro- ses tarbiyyah (pendidikan) Ramadan dengan cara kita terus menggenjot dan menjalankan mesin zikir kepada pasien lain. "Bapak dan Ibu, ayo siapa yang butuh apel, pisang, dan biskuit. Saya kebetulan da- pat kiriman terlalu banyak. Kalau Bapak dan Ibu mau. silakan ambil ke ruangan saya." Pesan mi ayam Suatu waktu, seorang pasien mendapat kiriman kentang goreng dalam jum- lah sangat banyak. Pasien penerima kiriman langsung mengumumkan, "Ayo, Pak, Ibu, siapa yang mau goreng kentang, ambil ke ruang pe- rawat," katanya. Tak perlu menunggu lama, kantong besar berisi kentang itu langsung ludes. Makanan yang disedia- kan Wisma Atlet memang tidak pernah kurang, tapi menunya tak pernah beran- jak dari ayam goreng, tumis wortel dan kangkung, ayam tepung, pisang, dan puding. Karena setiap hari menu selalu sama, itu-itu saja, tak heran bila para pasien merindukan menu berbeda. Ketika ada makanan dari luar dan dibagikan, Sambungan Hal1 dan doa, mesin ibadah tadarus dan kajian Al- Qur'an, mesin ibadah qiya- mur Ramadhan (Tarawih). mesin zakat infak dan sedekah, mesin penyucian jiwa melalui iktikaf. Kita terus mengendalikan hati. pikiran, mata, tangan, dan segenap anggota indra kita dari godaan berbuat nega- tif. Saking sibuknya kita beribadah, syetan tidak mempunyai kesempatan untuk menggodanya. Inilah rumus sekolah mengendalikan diri di bulan Ramadan, proses pelatihan self control (kontrol diri) pengendalian nafsu dengan cara menyibukkan diri melaksanakan mesin-mesin ibadah keutamaan di bulan Ramadan. Sekolah mengen- dalikan nafsu merupakan "Jihad akbar". Semakin kita terus mengendalikan diri di Ramadan sema- kin menumpuk rekening amal saleh, maka semakin sedikit rekening amal salah. Semakin terjadi proses taz- kiyatu nafsi (penyucian diri) sehingga akhir Ramadan kita kembali menjadi insan- insan bersih, seperti bayi yang baru dilahirkan, maka output dan outcome Rama- dannya, yaitu muncullah karakater takwa yang senantiasa menebar keba- ikan dan kebenaran dalam berbagai asfek kehidupan. Semoga kita bisa me- manfaatkan Ramadan ini dengan menumpuk ibadah. sebab belum tentu tahun depan kita masih diberi jatah umur oleh Allah. Wal- lahu 'alam bisaawab. (*) Sambungan Hal1 sudah pasti berlomba ingin mencicipinya. "Serbuuu...! Begitulah keseruan di Wis- ma Atlet. Rupanya kerinduan pada menu spesial, yaitu menu makanan berbeda, dires- pons oleh seorang pasien di lantai 27. Menjelang buka puasa la menawarkan siapa yang mau pesan mi ayam dan mi bakso. Foto mi ayam dan bakso diposting di grup WA, ter- masuk proses membuatnya, supaya kelihatan tingkat higienisnya. Tawaran itu langsung disambut. Apalagi satu porsi terbilang murah, Rp 25 ribu. "Lalu bagaimana bayar- nya?" tanya seorang pasien. Pasten tak perlu repot- repot mencari ATM karena memang di Wisma Atlet tak ada ATM. Cukup menyetor- kan uang ke pasien yang mengoordinasi pesanan maknan. Begitulah hari-hari pasien di RSD Covid-19 di Wis- ma Atlet. Mereka kompak, saling berbagi cerita dan makanan. (*)