Tipe: Koran
Tanggal: 2020-06-07
Halaman: 05
Konten
FOTO FOTO: ISTIMEWA Nama: Indah Sundarl Jayanti Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 17 Juni 1992 Instagram: @sundarlindah Prestasi: UCCESS STORY Putri Muslimah Indonesia Berbakat 2014 itu Karler: Mendirikan Aditi Psycho- logical Center bersama tlga temannya MENDENGARKAN kekhawatiran orang lain dan membantu memecahkan ma- salahnya. Itulah yang menjadi makan- an sehari-hari bagi Indah. Psikolog sekaligus Putri Muslimah Indonesia Berbakat 2014 ini mengata- kan menjadi seorang psikolog bukan berarti tidak pernah merasa stres dan selalu bijak. "Kita manusia biasa pasti mengalami stres, banyak masalah, dan sama-sama butuh orang lain," ujar Indah. Menurut dia, psikolog juga mem- butuhkan psikolog untuk membantu meringankan masalahnya. Sebagai psikolog, caranya untuk menjaga kewarasan adalah dengan menuangkan emosinya kepada teman- temannya yang juga psikolog. Menghadapi kl hanya sekadar mendengarkan, tetapi masalah klien bisa tertular dan ikut emosi, di mana energinya bisa terkuras. 5 MINGGU, 7 JUNI 2020 ribun Jabar Mendengar CURHAT dan Memberikan Indah Memberikan Konseling kepada Generasi Milenial B AGI Indah Sundari Jayanti. menjadi seorang psikolog merupakan impian sejak ke- cil yang akhirnya terwujud. Perempuan kelahiran Bandung, 17 Juni 1992, ini mengaku ingin menjadi psikolog sejak sekolah dasar. Padahal, saat itu, Indah sama sekali tidak mengerti untuk menjadi psikolog itu syaratnya apa dan cara belajarnya bagaimana. Impian menjadi psikolog bermula ketika dia melihat ajang pencarian bakat yang digelar sebuah stasiun televisi. "Waktu peserta acaranya dikaran- tina, ada sesi curhat. Aku melihat sosok ini keren kerjanya, mendengar- kan curhatan orang lain dan mem- berikan solusi. Aku kepikiran kayak enak deh kerja jadi psikolog," ujarnya kepada Tribun melalui sambungan telepon, Jumat (4/6). Namun, masalah-masalah klien tidak pernah membuatnya merasa tertekan karena dia begitu menikmati profesi- nya. Dia pun berbagi masalah kesehatan mental melalui media sosialnya. Menu- rut Indah, selama belajar psikologi S1 dan melanjutkan magister pada 2015 adalah prosesnya dalam membentuk dirinya. "Ada istilah anak psikologi itu selama belajar mereka berobat jalan karena se- belum kita bantu orang lain kita harus mema ikan esehata diri kita ndir dulu," ujarnya. Dia menyadari saat ini masyarakat masih ada yang belum teredukasi ten- Semakin dewasa Indah pun semakin tahu pekerjaan seorang psikolog. Namun, impiannya menjadi psikolog sempat ditentang keluarga karena ma- PADA 2014, Indah mengikuti audisi Putri Muslimah yang digelar di sebuah stasiun televisi. Setelah dikarantina selama 10 hari di Jakarta, dia masuk final dan mera- ih gelar Putri Muslimah Indonesia Berba- kat 2014. SOLUSI Meraih Gelar Putri Muslimah Indonesia Berbakat 2014 "Kebetulan panitianya itu juri waktu aku di Unpad. Dia yang merekomendasi- kan untuk mengikuti audisi. Aku jadi satu di antara lima wakil dari Bandung," ka- tanya. Setelah terlibat di dunia kontes kecan- tikan, Indah semakin semangat untuk meningkatkan bakatnya di dunia mode- ling dibandingkan dunia dance. Sambil menjalani kuliah magisternya, Berbagi Masalah Kesehatan Mental Melalui Media Sosial "Masalah klien itu jangan sampai di bawa ke ranah kehidupan kita. Kalau merasa kesulitan, ya sharing sama teman-teman untuk mencari solu- sinya." ucap perempuan yang hobi menari ini. sih mempertanyakan belajar psikologi bisa bekerja sebagai apa. tang kesehatan mental. Oleh karena itu, sebagai psikolog, tugas yang harus dilakukannya adalah tidak hanya memfasilitasi. tetapi juga mengedu- kasi akan kesehatan mental. "Aku ingat pesan dosen aku, kata- nya menjadi psi- kolog itu enggak harus bekerja di rumah sakit atau perusahaan. Aku memanfaatkan "Aku keukeuh ingin ikut tes seleksi dan akhirnya masuk psikologi Univer- sitas Padjadjaran (Unpad) pada 2010." ucap Indah. Untuk memperdalam passion-nya, Indah membuat sebuah biro psikologi bernama Aditi Psychological Center bersama tiga temannya. Di biro ini, Indah memberikan sarana fasilitas psikologis konseling individu, kelompok, dan organisasi. Dia melihat generasi milenial pada 3-4 tahun terakhir ini mulai peduli akan kesehatan mental. dia menjadi model sebuah produk fesyen hingga akhirnya terpilih sebagai brand ambassador produk hijab. Indah mengaku sejak kecil sudah masuk les modelling. Namun karena tidak menekuninya, saat dewasa, dia lebih memilih ektrakurikuler dance. media sosial, kebetulan aku punya banyak pengikut, diban- dingkan sekadar foto endorse dan kegiatan modeling, kenapa enggak aku manfaatkan untuk memberikan manfaat untuk orang lain?" katanya.. (putri puspita) "Pengalaman aku yang biasanya punya biro itu psikologi senior. Nah, sekarang kami ingin menunjukkan dan mencoba memfasilitasi teman-teman milenial untuk mengubah stigma." katanya. Selama aktif di Aditi Psychological Center, Indah melihat masalah milenial ini begitu beragam. Namun, yang paling banyak dirasa- kan adalah stres karena masalah di "Waktu SMA ikut ekskul dance dan di situ mulai ikut lomba sana- sini dan dapat juara. Saat kuli- ah pun aku masih aktif dance," ujarnya. Selain mengikuti ekstrakuri- kuler, dia mengaku banyak bel- ajar dance dari Youtube. (put- ri puspita) Indah Sundari Jayanti sekolah, hubungan percintaan, dan quarter life crisis yang bingung karena baru lulus lalu mencari pekerjaan. Selama menjalani hari-harinya yang padat. Indah mengaku sangat menik- mati kesibukan yang dijalani. "Aku suka belajar psikologi, capek, tapi enggak terasa jadi beban. Kalau dibawa istirahat, segar lagi," ucap pe- rempuan berusia 28 tahun ini. Selain senang dengan dunia psikolo- gi. Indah juga tertarik mengikuti kontes kecantikan ketika memasuki kuliah tingkat tiga. Bahkan, dia menjadi juara pertama saat mengikuti duta kampus perwakil- an Fakultas Psikologi Unpad. "Saat itu aku menampilkan bakat yang memang aku kuasai, yaitu dance. Hal ini menjadi menarik karena orang melihat aku berhijab dan bisa dance." ujarnya. Setelah dari kegiatan ini, Indah mu- lai terlibat mewakili kampus dan ikut undangan kegiatan Mojang Jajaka. (putri puspita) 16
