Tipe: Koran
Tanggal: 1995-04-25
Halaman: 07
Konten
Halaman 6 Diperketat dikan dan pem- a bagi keluarga pun masyarakat idup di dalam dan ja HPH. Lingkungan edulian terhadap lai dari adanya lam penyediaan indungi, pengen- n, pengendalian an tanah-tanah HPH-nya, serta enanaman jenis- dupan untuk ma- at, kata Menhut. baik pemerintah, un masyarakat, memiliki per- a terhadap ke- -lah digariskan khususnya ke- kehutanan, agar am mengemban an hutan untuk warakat kini dan anya. kankan bahwa an hutan me- an lebih besar can masyarakat da kepentingan ahaan semata. pergeseran dari Huksi kepada i hutan, yang pada kelestarian a. terjadi seiring ngan dan ke- akat dunia di permasalahan anan, sebagai g harus dilak- nggu-sungguh, '95 ersama dengan ga membantu lolaan bisnis menelan inves- S atau sekitar TN sendiri tungan antara Kantor Menko m), Koperasi rsen) dan in- asing-masing persen) dan r PT TN, FA -sen). angga, maha- enengah dan pangsa pasar ra, sehubung- kan dipasang yang dinilai orang-orang awal diharap- pelanggan. a, ujarnya, ek hand-set AT&T dan pada tahap tambah dua masing dari Selatan. a dilakukan o elektronik hand-setCT- ibu./numu pulsa, abone- an tagihan, kan Deppar- mperkirakan arnya sekitar an abonemen bulan. dekat akan sama Operasi -PT Telkom aan tagihan Suku sep ini. BMW kini an produk- esuai dengan rimkan per- ntuk sistem li daur ulang at akan me- han selanjut- ulang. (rel) Terakhir oditi €176,10 Mb SAS 3190 /ton M$ 1418 /ton M$ 1351/ton SAS 5,79 /kg ndiri MULTIGRAFINDO Adv. Selasa, 25 April 1995 Analisa/gas PANEN RAYA: Kadistan Propinsi Aceh, Ir. H. Sofyan Soekirman, Sekwilda Aceh Timur, Drs. Irawan Yunus didampingi KadistanAceh Timur, Ir. Bachtiar Harun, masing-masing mengacungkan padi sabitan- nya pada panen raya dan pasca panen di Simpang Ulim, baru-baru ini. Aceh Timur Bisa Jadi Andalan Pengadaan Tanaman di Aceh Oleh: Guntur Adi Sukma (-1-) nami padi, dapat ditanami pala wija sehingga lahan tersebut tidak menganggur, jelasnya. Di sini, Kadistan Propinsi mene rangkan, secara nasional, Aceh diminta untuk bisa membantu pemerintah dalam pemenuhan ke butuhan pangan nasional. Hasil 8 ton per hektare setiap tahunnya yang baru tercapai saat ini oleh petani Simpang Ulim, walau telah memberikan sumbangan yang besar bagi Aceh Timur sehingga menjadi lumbung padinya daerah ini, akan bisa lebih besar lagi jika pengelolaan saluran irigasi yang hanya dimiliki wilayah ini benar- benar dijaga pengelolaannya. i ACEH TIMUR sebenarnya me miliki pengembangan pertanian yang lumayan besar. Terutama, potensi pengembangan lahan per- tanian tanaman pangan. Setidak nya, bila lahan pertanian yang cukup luas di daerah ini dikem- bangkan dan ditangani dengan lebih baik lagi, maka daerah ini ,bisa menjadi daerah andalan bagi pengadaan tanaman di Aceh. Paling tidak, begitulah kesan yang diperoleh Kepala Dinas Per tanian Tanaman Pangan Propin- si Aceh, Ir. H. Sofyan Soekirman ketika mengadakan kunjungan kerja ke Aceh Timur selama dua hari yang dipandu langsung Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh Timur, Ir. Bachtiar Harun MS, 12 dan 13 April lalu. Mengawali kunjungan kerja nya, Kadistan Propinsi Aceh ini dalam sambutannya pada panen raya padi dan pasca panen di Kecamatan Simpang Ulim ber sama-sama Sekwilda mengung kapkan, sebenarnya hasil yang diperoleh petani setempat selama ini bisa lebih ditingkatkan lagi. TEKNIS Kenyataan ini, ungkapnya, jelas sekali karena dari sekitar 39.687 hektare luas lahan persawahan di daerah Aceh Timur, semua yang berpengairan teknis, yaitu sekitar 3.500 hektare atau 8,29 persen berada di Kecamatan Simpang Ulim. "Jadi, dengan kelebihan-ke lebihan yang dimiliki kecamatan paling barat Aceh Timur ini di banding dengan kecamatan-ke camatan lain yang sawahnya umumnya merupakan sawah ta dah hujan, maka bukan hal yang mustahil bila hasil yang dicapai lebih banyak lagi dari sekarang ini", jabar Sofyan Soekirman. Menurut Sofyan Soekirman lagi, sumbangan petani padi di Simpang Ulim sebesar 20 persen bagi produksi padi di Aceh Timur bisa ditambah dengan cara mem perbaiki pola tanam yang selama ini dijalankan petani. Kalau selama ini mereka men jalankan pola tanam kurang se rentak dan memakai pola tanam padi-padi istirahat, maka hal ini lah yang perlu diubah menjadi pola tanam serentak dan pola tanam padi-padi - palawija. Dengan upaya ini, mudah-mudah an hasil yang diperoleh petani akan meningkat. Bukan hanya hasil pertanian yang bertambah, tetapi juga pen- dapatan keluarga karena areal per sawahan ketika tidak bisa dita MENGGANTI Penjagaan pengelolaan di mak sud adalah setiap petani yang memakai air harus menggantinya atau membayarnya sehingga pe tani yang lain mendapat bagian untuk menikmati air itu. Pemeli haraan juga ditingkatkan. Seperti dilaporkan Kadistan Aceh Timur, Ir. Bachtiar Harun MS, produksi padi di Aceh Timur umumnya dan Simpang Ulim khu susnya dalam dua tahun ini mengalami penurunan karena ada nya perbaikan saluran irigasi sehingga luas panen dan luas tanam berkurang. Selain itu juga, masih ba nyaknya berbagai kendala dalam usaha tani padi sawah di keca matan ini turut mempengaruhi produksi panen. Kendala dan hambatan itu seperti masih belum sempurnanya saluran drainase (pembuangan) se hingga pada saat-saat tidak diperlukan air, petani akan me ngalami kesulitan membuang air itu. Sedangkan masalah kedua yang juga tak kalah peliknya ialah masalah hama yang menyerang tanaman padi, yaitu hama tikus dan keong emas. Sampai saat ini, ungkap Bachtiar Harun, petani di sini masih mengalami kesulitan mengatasi masalah tersebut. Analisa/gas SIAP DIPANEN: Sebagian dari sekitar 3.500 hektare padi di Sim- pang Ulim siap di panen. Mereka begitu berani bahkan tak segan segannya merapat agak ke pantai, ujar salah seorang ne- layan kepada "Analisa" di Geu- dong, Jum'at (21/4). Menanggapi masalah ini dan masalah lainnya, yakni petani masih kekurangan modal berusa ha dan alat-alat pengolahan tanah yang pada saat musim tanam rendengan mengakibatkan sulit- nya dilaksanakan keserentakan (tertib tanam) oleh petani, Sofyan Soekirman menegaskan, di sinilah peran kelompok-kelompok tani dinilai kemampuannya. Karena, setiap kelompok tani bertujuan untuk memecahkan setiap masalah yang dihadapi oleh anggota kelompoknya. Kesulitan Pukat Harimau Menjarah Ikan di Perairan Aceh Utara MENGEJUTKAN Kehadiran pukat harimau yang telah dilarang operasional- nya oleh pemerintah itu sangat mengejutkan warga desa nelayan di Aceh Utara, karena kadang ka- dang mereka beroperasi secara bergerombolan, katanya. Perairan Selat Malaka di se- panjang pesisir Aceh Utara me- mang sering didapati adanya pen- curian ikan oleh kapal asing yang biasanya berbendera Thailand. Tapi kali ini agaknya bukan kapal asing, tapi jelas itu pukat harimau, jelas Abdul Luwi nela- yan Samudra. Sebelumnya pada sekitar ta- hun 1990-1993 di pantai Ulee Ru- Lhokseumawe, (Analisa) bek Kecamatan Sunudon Acen * di Aceh Utara terutama di Keca- matan Samudra, Tanah Pasir, Bak tiya, Seunudon dan Kecamatan Tanah Jambo Aye, resah akibat se- jumlah pukat harimau menjarah ikan di perairan tersebut, sehing- ga pendapatan mereka jauh menu Akhir-akhir ini para nelayan Utara didapati nelayan setempat 22 trawl dan kapal penangkap ikan berbendera asing sedang ber operasi di perairan Selat Malaka wilayah hukum Indonesia. run. LAPOR Ketika masyarakat nelayan langsung melaporkannya ke Ko- dim 0103 Aceh Utara. Pihak ke amananpun begitu menerima la- poran langsung turun ke lapa- Banda Aceh, (Analisa) 275 hektare dari 417 hektare tanaman kelapa sawit milik trans- migran di UPT-V Lamie Aceh Ba- rat mulai berproduksi sejak tiga bulan terakhir ini, dengan hasil se- lama tiga bulan itu mencapai 44 ton. Sedangkan sisanya 142 hektare lagi, kata Kakanwil Deptrans dan PPH Aceh Drs.Mustafa M.Tamy modal, misalnya, bisa diatasi dengan mengadakan iuran ang- gota yang setiap saat bisa diper gunakan. LEGA "Warga transmigran Lamie di Aceh Barat itu kini lega dan ba- hagia atas kerja keras mereka dalam pembudayaan sawit. Sawit Kembali kepada peningkatan preduksi padi, Sofyan Soekirman kembali mengingatkan agar para petani padi benar-benar menguasai sepuluh paket teknologi pertanian yang dicanangkan pemerintah. "Dengan penguasaan sepuluh paket teknologi pertanian itu misalnya, bagaimana mengolah tanah siap matang dan memilih benih yang bagus dan sebagainya maka hasil pertanian akan ber lipat ganda", tegasnya seraya menambahkan, dengan mening katnya hasil tersebut maka tingkat kesejahteraan petani juga akan bertambah baik. Saat ini, di Kecamatan Simpang Ulim terdapat 87 kelompok tani dengan perincian 12 tingkat pemula, 71 lanjut, tiga kelompok madya dan satu kelompok kelas utama. Kelompok-kelompok terse but dibina oleh enam petugas penyuluh lapangan (PPL). Di Simpang Ulim ini juga ter- dapat satu bangunan Balai Penyu luhan Pertanian (BPP) yang di dukung oleh 81 regu Pemberantas an Hama Penyakit Tanaman (PHPT) di empat kecamatan dalam wilayah kerja BPP Sim- pang Ulim." Kepada "Analisa", secara khusus Kadistan Aceh Timur, Ir. Bachtiar Harun MS mengungkap kan, sisa dari luas 3.500 hektare sawah di Kecamatan Simpang ulim, yaitu 29.047 hektare meru pakan sawah/lahan tadah hujan dan selebihnya, 10.640 hektare merupakan sawah berpengairan. HUJAN Bachtiar Harun mengungkap kan lagi, lahan atau sawah tadah hujan yang dimiliki Aceh Timur tersebut persentasenya sangat tinggi, mencapai 73,2 persen. Ten- tunya ini akan menjadi sia-sia bila tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Untuk itu, lanjut Bachtiar Harun yang merupakan insinyur pertanian lulusan UGM, pihak nya akan memanfaatkan lahan tersebut menjadi lahan tanaman kacang kedele yang kini memiliki prospek cerah, terutama dalam pe Dengan beroperasinya kapal penangkap ikan yang mengguna- kan pukat trawl sangat meresah- kan ribuan Kepala Keluarga pen- Tanaman Sawit Milik Transmigran duduk nelayan di UPT- Lamie Sudah Berproduksi masaran. Dalam kunjungan kerja selama dua hari di Aceh Timur, adistan Propinsi Aceh, Ir. H. Sofyan Soe kirman selain mengunjungi lahan persawahan di Simpang Ulim itu, juga lahan tanaman kedele yang kini mendapat prioritas pengem bangan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh Timur. ngan, namun pukat trawl dan ka- pal asing itu keburu melarikan diri. Pihak keamanan waktu itu menghimbau masyarakat agar se- lalu tanggap terhadap berbagai kemungkinan negatif, termasuk pencurian ikan. Kepala Dinas Perikanan Aceh Utara, Ir.Kasbani Kasim yang di- hubungi Analisa Jum'at (21/4) ti- dak berhasil ditemui, namun me- nurut stafnya belum menerima la- poran tentang adanya pukat hari- mau yang beroperasi di perairan Aceh Utara. (san) yang telah mereka hasilkan itu di- tampung KUD Tunas Muda UPT- V Lamie dengan tingkat harga Rp. 110 hingga Rp. 130 perkilogram, sebut Rusydi mengutip Kakanwil. Pembudidayaan tanaman kela pa sawit di UPT tersebut dilaksa- nakan atas bantuan WFP (world food programs) 2812 - suatu ba- dan bantuan pangan dunia - yang dikenal sebagai badan in melalui Humasnya Rusydi MD, ternasional yang cukup gencar memberi perhatian bagi pendu- duk kurang mampu termasuk transmigran, khususnya bagi me- macu pertumbuhan ekonomi ma syarakat. SH Senin (17/4) lalu, sudah mu- lai berbuah pasir (berputik buah pertama) dan buah-buah pasir itu juga kelihatannya cukup meng gembirakan. ANALISA Tingkatkan Kesadaran Ketaatan Terhadap Peraturan dan Hukum Seluas 275 hektare yang sudah panen itu juga termasuk di dalam- nya bantuan Disbun Aceh. Jadi, sawit di UPT-V Lamie sesungguh- nya bantuan WFP dan juga Dis- bun Aceh, katanya. (han) Banda Aceh, (Analisa). Kepala Staf Umum ABRI Let- jen TNI Soeyono mengatakan, ma sih ditemukan berbagai kasus pelanggaran hukum dan tata ter- tib yang dilakukan oleh oknum- oknum ABRI. Karenanya, perlu diambil langkah-langkah yang lebih tegas guna menjaga tetap tegaknya disiplin, tata tertib sekaligus. meningkatkan kesadaran dan. ketaatan terhadap peraturan ser- ta hukum di lingkungan ABRI. Demikian amanat tertulis Kasum ABRI pada upacara gelar tertib terpusat yang dibacakan Danrem 012/TU Kolonel. Inf. A. Yourda Adnan selaku Irup yang berlangsung di Markas Dempon I/II Banda Aceh, (21/4). Pada upacara gelar hartib tersebut diikuti POM, Brimob, Batalyon,, Provost, Lantas dan Hansif. HAMA Sedangkan tentang hama, salah satu cara penanganannya adalah dengan membongkar bedengan (pembatas sawah, red). Ini dila kukan untuk mengatasi hama tikus. Masalah hama keong emas, salah satu cara agar jangan sampai meluas dan Kafilah Banda Sakti Juara Umuman, katanya. MTQ ke 24 Kotif Lhokseumawe merusak tanaman padi ialah dengan memasang kelambu atau kasa nyamuk pada saluran air sehingga penyebar luasan hama ini bisa terhenti. Untuk tindakan pencegahan lanjutnya, para petani bisa mem- biarkan itik yang mereka pelihara mencari makan di areal persawah an. Itik-itik tersebut merupakan pemakan keong emas yang sangat baik. Untuk itu saya minta agar segenap jajaran ABRI dapat ber- sikap rasional guna mencegah keterlibatan prajurit ABRI pada tindakan-tindakan yangtidak ter- puji dan melanggar hukum di samping merusak disiplin dan tata Lhokseumawe, (Analisa) Kafilah Kecamatan Banda Sakti, Aceh Utara tampil sebagai juara umum MTQ Nasional ke 24 tingkat Kotif Lhokseumawe sete- lah menempatkan 13 finalis qa- ri/qariah dalam final dan di- umumkan Dewan Hakim pada upacara penutupan MTQ di La- pangan Punteut, Kecamatan. Blang Mangat, Aceh Utara, Kamis (20/4) malam. Untuk cabang MTQ tingkat kanak kanak bagian putera, qari terbaik I, II dan III, Zakarya Yah ya (Kecamatan Muara Dua), Mai mun Rasyid (Dewantara) dan Aidi Bin Jailani (Blang Mangat). Bagian puteri, I, II dan III Meutia Ulfah (Banda Sakti), Nu- razizah Abdullah (Muara Dua) dan Ainulmardhiah (Samudera). REMAJA Tingkat remaja putera juara I, II dan III, M.Yusuf Yunus (De- wantara), Amiruddin (Banda Sak- ti) dan Alfiadi S (Sawang). Bagian puteri, III dan II Keumala Nar siah (Banda Sakti), Nursyidah (Syamtalira Bayu) dan Warlina (Sawang). Tingkat Dewasa putera, I, II dan III Awiskarnaini Yahya (De- wantara), Ibrahim Mansyari (Sa- mudera) dan Umar Yacob (Blang Mangat). Bagian puteri; I, II dan III Aisyah (Banda Sakti), Ramlah Husin (Dewantara) dan Zubaidah Usman (Meurah Mulia). Di cabang Tartil Quran, ting- kat dasar bagian putera pemenang I, II dan III Husni Mubarak (Ban- da Sakti), Iskandar B (Dewanta- ra) dan Saifuddin Abbas (Blang Mangat). Bagian puteri; I, II dan III Fackriah Zakaria (Banda Sak- ti), Muspita Dewi (Dewantara) dan Wardiah (Muara Dua). Tingkat menengah putera : I, II dan III Zulkhairi (Samudera), Rusli H.M.Kasim (Blang Mangat) dan Junaidi (Muara Batu). Bagian puteri; I, II dan III Mahfidhah Yacob (Blang Mangat), Nurhaya- ti (Dewantara) dan Ainul Mar- dhiyah (Syamtalira Bayu). Untuk tingkat umum putera; I, II dan III Tgk.Husaini (Nisam), Anwar Ali (Banda Sakti) dan Idris Abdullah (Muara Batu). Bagian puteri, I, II dan III Hafnizar (Muara Dua) dan Habibah Ah- (Banda Sakti), Ummi Kalsum mad (Blang Mangat). Di cabang Hifzhil Quran ting- kat 1 Juz bagian putri, Ti Hajar (Kuta Makmur). Pada Cabang Syarhil Qur'an; pemenang I, II dan III, Kafilah TERPANGGIL Bertitik tolak dari pemikiran tersebut ABRI merasa terpanggil dan memikul moral untuk tetap konsisten dan Para Orang Tua TKW yang ke konsekuen pada barisan terdepan. Sehingga upaya untuk mewu- judkan dan memasyarkatkan gerakan disiplin nasional di seluruh persada tanah air, dengan harapan akan dapat diperoleh efek ganda yakni dapat terbina dan terpeliharanya disiplin serta tata tertib di lingkungan ABRI yang pertama. Sedangkan yang kedua, ABRI dapat menjamin contoh teladan bagi masyarakat luas, dalam menegakkan disiplin, tata tertib serta kepatuhan kepada peraturan dan hukum. Lhokseumawe, (Analisa). Komisi I DPR RI Bidang Penerangan, Hankam, Politik dan Luar Negeri, Kol. Inf. Drs. H.Zulmarnis Zein didampingi Kakandeppen Aceh Utara, Husin Abbas, Rabu meninjau Studio RRI Regional II Lhokseumawe yang menurut rencana akan diresmikan Presiden Suharto Juni mendatang. Wakil rakyat tersebut dalam mencari masukan juga meninjau Kantor Departemen Penerangan Aceh Utara, gedung PWI Perwa kilan Lhokseumawe yang berdam- pingan dengan Kantor Penera ngan di jalan Merdeka Monge dong Lhokseumawe sekaligus ber- dialog dengan wartawan di sana. Sebelumnya komisi I DPR itu mengadakan pertemuan dengan Muspida Aceh Utara dan pejabat penting di Lhokseumawe. tertib. Ketika meninjau Kantor Dep- pen Lhokseumawe, Kolonel Zul marnis Zein menyatakan kagum melihat kebersihan dan kerapian kantor penerangan. Wajar saja kalau wakil rakyat itu merasa kagum, karena Kantor Deppen penyandang predikat kantor/ instansi terbersih di Aceh Utara yang dinilai panitia HUT RI tahun lalu. DISIPLIN Karena itu, ditekankan agar ABRI kembali ke norma-norma dasar keprajuritan dan disiplin ABRI, dalam kehidupan sehari-ha ri. Menjawab pertanyaan, Husin Abbas mengatakan, pihaknya telah memberi masukan kepada anggota dewan itu beberapa masalah yang dihadapi dalam meningkatkan kegiatan penera ngan seperti terbatasnya mobil unit, moviani Jupen dan semacam nya. Disamping memberi contoh dan budayakan pola hidup seder hana serta laksanakan kepemim- pinan dan komunikasi sosial ABRI. Hal lain yang penting men- dapat perhatian minimnya tun- jangan Jupen fungsionil, padahal Jupen merupakan ujung tombak Banda Aceh, (Analisa).- Sehingga akan teratasi ber- bagai permasalahan dan pembi- naan terhadap masyarakat sekeli- ling di lingkungan satuan-satuan ABRI maupun bagi para prajurit DPRD Kodya Banda Aceh menetapkan ang- garan pendapatan dan belanja daerah (APBD) Banda Aceh tahun 1995/1996 sebesar Rp.13,7 ABRI berdomisili di tengah-te- milyar lebih. Belanja pembangunan Rp. 5,2 mil- ngah masyarakat. yar dan belanja rutin Rp.8,4 milyar lebih. Ang- ka pada belanja rutin mengalami kenaikan men- capai 12,34 % dari APBD tahun sebelumnya. Ditambahkan pula, guna ke berhasilan operasi penegak tata tertib dan disiplin ABRI yang diberi nama "Opsgatibplin, Wibawa". Dengan sasaran gerakan disip lin nasional yang perlu digalakkan adalah membiasakan budaya ter- tib. (syn/pat). ke-IDPRD tersebut di Aula DPRD Banda Aceh, Senin (24/4) kema- rin, jumlahnya masih sangat ter batas. PERISTIWA Apalagi saat ini Banda Aceh di- hadapkan dengan keinginan dan Malaysia Merasa Dikecewakan tuntutan pembangunan yang be- gitu luas lebih lagi dalam waktu dekat Ko- dya Banda Aceh akan menghada- pi beberapa peristiwa penting yang harus disukseskan, yaitu peringa- tan 50 tahun Indonesia merdeka, penilaian Adipura dan Muktamar Muhammadiyah. Karenanya, pihaknya meng- himbau eksekutif, kiranya dana yang terbatas dalam tahun angga- ran itu, dapat dimanfaatkan seca- ra hemat dan tercapai sasaran yang telah ditetapkan bersama, Lhokseumawe, (Analisa) Anggota DPRD Tingkat II Kabupaten Aceh Utara, Syahrud- din Hamzah sesalkan tingkah PTWI Cabang Aceh yang menge- cewakan ratusan orang tua TKW asal Aceh Utara. Uang jamina yang dipungut perusahaan yang mensuplay TKW/TKI ke Malay- sia sebesar Rp. 150 ribu setiap TKW untuk pengurusan paspor dijanjikan dikembalikan kepada orang tua TKW bersangkutan se- telah 2 bulan TKW berada di Ma laysia. Tapi kenyataannya setelah di- tunggu 4-5 bulan uang jaminan tersebut tidak juga dikembalikan bahkan dipermain-mainkan disu- ruh datang esok lusa. Para orang tua TKW disuruh Kecamatan Nisam, Blang Mangat dan Kafilah Kecamatan Muara Dua. Cabang Khattil Quran juara I, II dan III, Misdar Ali (Blang Mangat), Sayed Alwi (Muara Dua) dan Zulfikar (Muara Batu). Cabang Fahmil Quran putera grup terbaik I, II dan III, Keca- matan Banda Sakti, Blang Ma- ngat dan Kecamatan Muara Dua. Bagian puteri I, II dan III Ke- camatan Banda Sakti, Kuta Mak mur dan Kecamatan Blang Ma- ngat. (hai) Komisi I DPR Cari Masukan di Aceh Utara Peserta Muktamar Muhammadiyah Kembali Lewat Pantai Barat Aceh Banda Aceh, (Analisa). Para peserta Muktamar Mu- hammadiyah ke-43 di Banda Aceh yang akan berkumpul pada Juli mendatang, dianjur kan kembali ke daerahnya me- lewati pantai barat Aceh, guna melihat potensi daerah ini sambil menikmati keindahan alam di ujung barat Indonesia itu. "Kami harapkan mereka yang menggunakan jalan da- rat dapat memanfaatkan pelu- ang itu untuk melihat wajah Aceh sesuai dengan warna as- linya", kata Ketua Umum Pa- nitia Penerima Muktamar Mu- hammadiyah ke-43/1995, H.Teuku Djohan di Banda A- ceh, Sabtu. Muktamar yang berlang- sung selama enam hari itu, mulai 1 Juli 1995, akan dibuka oleh Presiden Soeharto, dan diperkirakan dihadiri 26.850 peserta dan penggembira dari 26 propinsi di Indonesia. Dijelaskannya, pantai barat/ selatan Aceh yang mencakup Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Selatan, merupakan dua dari empat daerah Tk-II zone pertanian dengan pusat pe- ngembangannya di Meulaboh, sekitar 250 Km sebelah barat Banda Aceh. "Kami harapkan bagi me- reka yang mempunyai waktu dan berminat melihat Aceh dapat kembali melalui daerah itu, jika ingin melihat Aceh secara jelas", katanya (ant). penerangan pembangunan, mere ka bertugas jauh di pelosok pede- saan, kata Husin. DAERAH ISTIMEWA ACEH APBD Banda Aceh,'95/'96 Ditetapkan Rp13,7 Milyar ceh, menjadi Perda. YAKIN Walikota Banda Aceh, Drs.Sa- diharapkan, katanya. Menurutnya, kecepatan daya tanggap dan daya nalar demi un- tuk mengimbangi perkembangan zaman dan cara berpikir masyara- kat yang makin kritis. yed Hussain Al-Haj dalam sam- butannya pada kesempatan itu me- rasa yakin dan percaya, kebijak- dirumuskan dalam masa sidang sanaan yang telah dihasilkan dan paripurna, cukup mempunyai arti yang penting bagi kemajuan bagi Banda Aceh. syarakat yang dipadukan/dimu- Maupun menyerap aspirasi ma- syawarahkan, penting sekali arti- nya dalam mengupayakan pem- bangunan sekarang ini. Komisi I DPR juga meman- dang masalah yang dihadapi penerangan daerah ini penting karena itu pihaknya akan mem perjuangkan ke tingkat pusat. (hai) Sabang, (Analisa) Kotamadya Daerah Tingkat II Sabang menurut penilaian Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud sangat potensial untuk dikembangkan sebagai Daerah Industri dan Pariwisata apalagi dikaitkan dengan program ker- ja IMT-GT (Indonesia, Malay- sia, Thailand-Growth Triangle). Gubernur Aceh mengatakan itu pada acara peletakan batu Pertama Pembangunan Rumah Sangat Sederhana (RSS) type (36/105 di lokasi Perumnas Cot Ba'u Kecamatan Suka Jaya Sa- bang (12/4). Kotamadya Sabang menurut gubernur memiliki masa depan yang cerah, ini disebabkan daerah-daerah kepulauan seperti Pulau Weh (Sabang), Pulau Be- ras, Pulo Aceh, Pulau Simeulue dan Pulau Banyak akan dikem- bangkan, serta akan mengun- dang kedatangan turis ke daerah tersebut. Jumlah anggaran pembangunan itu, menurut Ketua DPRD Kodya Banda Aceh, H.M.Yusuf Aly, saat menutup masa sidang paripurna Di luar negeri seperti Phili- pina dan berbagai negara lain- nya Sabang selalu dibicarakan terutama menyangkut rencana Perdagangan Bebas Eropah. Daerah Sabang dapat dijadi- kan sebagai pusat Perikanan Laut, karena daerah ini cukup memiliki potensi dibidang peri- kanan, kata Gubernur Aceh. Pada acara peletakan batu. datang bulak balik menempuh ja- rak ratusan kilometer karena diantaranya ada yang dari Sama- langa, Jeunib, Bireun dan sebagai nya. Kalau lima kali datang ke hokseumawe uang Rp. 150 ribu itu sudah habis untuk ongkos dan makan di jalan, kata Syahruddin Hamzah yang sengaja datang di kantor PT.WI dan sempat menyak sikan puluhan para orang tua TKW berada di sana dalam ke- adaan kecewa, Kamis (20/4). Sebagian dari kwitansi tanda terima uang jaminan dicabut oleh oknum Satpam dan ditukar me- mo dengan alasan untuk diuang- kan bila pimpinannya sudah be- rada ditempat. Setiap datang ta- gihan kembali semua karyawan buang badan, itu urusan pimpin Sedangkan pimpinan cabang perusahaan H.H tak pernah ada di kantor dan tak jelas lagi di ma- na dia berada. Yang lebih parah lagi kata ang gota DPRD Syahruddin Hamzah tak ada layanan sedikitpun kepa- da para orang tua TKW bahkan karyawannya tak acuh, padahal mereka disuruh datang mengam- bil kembali uang jaminan, ini benar-benar keterlaluan, kata ang gota Dewan itu. Anggota DPRD ini minta su- paya instansi Depnaker segera tu- run tangan menyelesaikan kasus tersebut dan Depnaker jangan tu- tup mata dalam masalah ini, te- gas Ketua PDI Aceh Utara itu. (hai) Lhokseumawe, (Analisa) Presiden Soeharto akan meresmikan Studio RRI Regional II Lhokseumawe dan beberapa proyek lainnya di Daerah Istimewa Aceh Juni mendatang. Kunjungan kepala negara ter sebut selain meresmikan proyek- proyek pembangunan, juga akan membuka Muktamar Muhamma diyah di Banda Aceh, kata Kakandeppen Aceh Utara, Husin Abbas seusai rapat pembinaan Radio Siaran non RRI, Bios kop/PHR, Palwa video di aula Kandeppen Lhokseumawe, Selasa (18/4). Menurut Kakandeppen setem- pat, studio RRI Regional II Lhokseumawe berlokasi di Desa Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Aceh Utara yang dibangun di atas areal sekitar 1 hektare. Sedangkan pemancarnya berlo kasi di Kecamatan Blang Mangat dengan luas areal 12 hektar. Studio RRI Regional II yang mulai mengudara Juni mendatang bekerja pada dua gelombang AM Presiden akan Resmikan Sejumlah Proyek di Aceh pertama Pembangunan Rumah Sangat Sederhana (RSS) guber- nur mengharapkan kepada pi- hak Perumnas agar pengadaan sebanyak 300 unit rumah bagi pegawai negri di Sabang dapat berjalan lancar. Berikan prioritas pada sektor- sektor pembangunan yang me- nyentuh langsung untuk mening- katkan pertumbuhan ekonomi da- erah dan peningkatan penghasil- an masyarakat, sesuai dengan ke- bijaksanaan yang telah digariskan dalam pola dasar pembangunan daerah. Gubernur juga meminta ke- pada Perumnas untuk dapat menampung sebanyak mungkin permohonan pemilikan rumah yang diajukan oleh peminat di Sabang. Yusuf Aly juga mengharapkan, masalah kebersihan, keindahan dan kenyamanan yang sedang gencar dilaksanakan jangan men- jadi tanggungjawab Pemda sema- ta. Kepala Perumnas Medan, Haji. A.Kadarmawan Suud da- lam penjelasannya menyatakan, di Daerah Istimewa Aceh pihak Perumnas telah membangun ru- mah dengan berbagai type seba- nyak 1142 unit dari tiga lokasi yang terdiri dari Kodya Banda Aceh 430 unit pada tahun 1980/ 1981, dan di Langsa (Aceh Ti- mur) 376 unit tahun 1982 dan di daerah Jantho Aceh Besar seba- nyak 336 unit. Perlu juga mengupayakan suatu pola kegiatan untuk lebih me- ningkatkan lagi tanggungjawab dan partisipasi masyarakat di da- lamnya. Selain menetapkan APBD Ban- da Aceh tahu 1995/1996 menjadi Perda, juga ditetapkan pemben- tukan susunan organisasi dan tata kerja LLAJR Kodya Banda Aceh dan organisasi serta tata kerja Kan- tor Bina Sosial Politik Banda A- H.A. Kadarmawan Suud ka- tanya pihaknya kini akan me- nyusun rencana pembangunan di 20 lokasi yang meliputi kese- luruhan Daerah Tingkat II Aceh. Keterlibatan Perum Pe- dan FN, mulai dibangun 1992 dengan dana APBN, kata Husin Abbas tanpa menyebut jumlah dana yang diserap pembangunan proyek ini. Kakandeppen mengatakan, saat ini pembangunan gedung dan pemancar RRI sudah rampung. Sedang alat-alat instrumen yang dipasok dari Austria sudah tiba di lokasi dan kini sedang dipasang. RRI Regional II Lhokseumawe siarannya dapat menjangkau selain Aceh Tengah, Aceh Timur dan Aceh Tenggara. Dengan demi kian diharapkan arus penera ngan/informasi pembangunan akan mudah diterima masyarakat wilayah ini hingga ke pelosok pedesaan. Kehadiran RRI Regional II Lhokseumawe merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat daerah ini. Tanah lokasi proyek RRI Regional II Lhokseumawe merupakan sumbangsih Pemda Aceh Utara, kata Husin Abbas. (hai). rumnas di salah satu Dati II me- rupakan bagian integral yang ti- dak dapat dipisahkan dari Pem- da itu sendiri. Dengan demikian diharap- kan dapat memecahkan masa- lah perumahan bagi masyarakat juga dapat membantu Pemda dalam perujudan pengemba- ngan kota sesuai dengan arahan RUTR dan yang terpenting ling- kungan yang dibangun oleh Pe- rum Perumnas akan menjadi as- set Pemda setempat dan akhir- nya akan dapat meningkatkan PAD melalui pajak bumi dan bangunan (PBB). Kita harus menyadiri, tanpa ada- nya kerjasama yang akrab dan se- rasi antara kedua lembaga, tidak akan mungkin harapan rakyat a- kan terwujud sebagaimana yang Analisa/tmy LOKASI: Di Kotamadya Sabang akan dibangun 300 buah Rumah Sangat Sederhana (RSS) type 36/105 yang diperuntukkan bagi Pegawai Negri Sipil (PNS) nampak lokasinya telah dibersihkan oleh rekanan di Sabang. Menurut petugas Perum Pe- rumnas peminat/PNS yang membutuhkan rumah di daerah Sabang ini cukup banyak dan melebihi jumlah rumah yang akan dibangun. Untuk itu perlu penambahan pembangunan yang lebih banyak lagi diharap- kan Pemda dapat menyediakan lahan. Kotamadya Sabang Merupakan Daerah yang Potensial Bidang Industri dan Pariwisata Kepala Perum Perumnas Medan pada kesempatan terse- but mengucapkan terima kasih kepada Walikota Sabang yang memprakarsai pembangunan rumah bagi pegawai negeri sipil Lhokseumawe, ( Analisa). H.Terpiadi A. Majid terpilih se-. bagai ketua DPD KNPI Aceh Utara periode 1995/1998 setelah rivalnya Zubir Baziad menyatakan mengundurkan diri sebagai calon orang pertama di KNPI daerah ini dalam Musda VII KNPI yang cu- kup alot dan memanas di gedung Pemuda Lhokseumawe, Minggu (23/4). Analisa/bay TOKOH: Pelukis Aceh drg.H.Sjachroem MDM sedang menyiapkan lukisan wajah rekan yang juga atasannya almarhum Nip M Xarim, tokoh pejuang 45 Medan Area Sumatera Utara. Ketua DPD KNPI Aceh Utara Terpilih Sebuah tim formatur yang di- ketuai Drs. Qudri A.Gani, ketua DPD I KNPI Aceh untuk menyu- sun pengurus selengkapnya juga diwarnai suasana yang alot, se- hingga sidang formatur menyusun pengurus menghabiskan waktu se- kitar 5 jam. WAKIL Lhokseumawe, (Analisa) Sedikitnya, 40 petugas peter- nakan Aceh Utara bertolak ke Pu- lau Jawa untuk melakukan study perbandingan sekaligus melihat kegiatan pembangunan peternak an di Garut, Bogor dan DKI Ja karta. Menurut Kadis Peternakan se tempat, ke-40 petugas itu terdiri 15 PPL, 8 petugas kecamatan, 6 Dharma Wanita Unit Peternakan Terpiadi dalam memimpin or- Dandim juga mengingatkan ganisasi pemuda ini masa 3 tahun kaum muda tersebut agar meng mendatang dibantu 8 wakil ketua hindari ekses-ekses yang tidak masing-masing; Zubir Baziad, baik, apalagi membentuk pengu- Tarmizi A.R., Drs.Ayub M.R, Zul rus tandingan samasekali tidak di- bahri AB, Muzakkir, SH, Ismar- benarkan. (hai/san). Halaman 7 40 Petugas Peternakan Aceh Utara Study Perbandingan ke Jawa (PNS) di Sabang ini. Menurut Kepala Perum Pe- rumnas Medan pembangunan Perumahan di Kotamadya Sa- bang mempunyai arti dan mak- na tersendiri dan memiliki gaung yang luas sebagai wujud prestasi nyata dalam menyambut 50 tahun kemerdekaan R.I, kita telah berhasil mengisi pemba- ngunan perumahan dari ujung Barat Indonesia hingga ke ujung Timur. Upaya untuk mewujudkan as- pirasi masyarakat merupakan sa- lah satu upaya, agar keputusan yang dihasilkan mendapat respon ucapnya menandaskan.(pat) yang positif dari masyarakat, Walikota Sabang, H.Soelai- man Ibrahim dalam laporannya menyebutkan, perumahan type RSS dibangun oleh Perum Pe- rumnas Cabang I Medan de- ngan lokasi jalan By Pass Kelu- rahan Cot Ba'u Sabang, dengan jumlah pembangunan pertama sebanyak 300 buah di atas tanah seluas 5 Ha. Menurut Walikota Sabang sebagian besar pegawai golo- ngan I dan II saat ini belum me- miliki rumah dan akan diusaha- kan membantu perumahan ba- gi mereka dengan harga yang re- latif rendah. Karena banyak fa- silitas dibantu pemerintah, un- tuk itu rumah type RSS ini akan terjangkau bagi mereka PNS go- li Idrus, Drs.Ishak Rizal, dan Ha- fid Daud. Sekretaris; Martin Ramadhan, Msc, M.Saleh Abdullah, Iskandar, Zainuddin, Drs.Amrudon, Drs. Amir Hamzah, Yustina, Ir. Bakh- tiar dan Ahmad Bahagia. Bendahara, T. Mirza, Armia H.Ibrahim dan Agus Thamrin. Pengurus dilengkapi dengan bi- dang-bidang lainnya. Musda VII KNPI Aceh Utara berakhir, Minggu malam itu ditu- tup Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol.Inf.Anwar Hareva dan ber- pesan KNPI sebagai generasi mu- da penerus perjuangan bangsa su- paya menghindari kader-kader "kursi goyang", yang sibuk ke sa- na ke mari tak menentu tapi tidak berarti apa-apa. dan 11 orang kontak tani yang pernah meraih prestasi baik di- tingkat kabupaten maupun propin si. PENTING Bupati Aceh Utara Karimud- din Hasybullah ketika melepas ke- berangkatan rombongan tersebut, Jum'at (21/4) di pendopo menilai study perbandingan selama 10 ha- ri sangat penting artinya untuk menambah wawasan dan melihat secara nyata kemajuan yang dica- pai di suatu daerah. Kemudian sistim pengembang an peternakan yang dipelajari di sana dapat diterapkan di Aceh Utara. Seperti sistem yang dikem- bangkan di Garut misalnya bagai- mana cara memelihara dan mem- proses pakan ternak yang dikenal maju itu, hendaknya dapat dikem- bangkan di daerah kita, harap bupati. Dia menyebutkan pembangun an sektor pertanian umumnya dan sub sektor peternakan merupakan perioritas terdepan di samping sektor lainnya bagi Aceh Utara. Soalnya, sekitar 85 persen pen- duduk di daerah ini menggan- tungkan hidup dari hasil perta- nian dibanding 15 persen di sek- tor industri dari jumlah 890 ribu jiwa penduduk Aceh Utara. Karimuddin juga mengingat- kan peserta study perbandingan peternakan itu agar mempelajari sungguh-sungguh semua kegiatan di sana sehingga melahirkan kon- sep program kerja yang baik un- tuk dijadikan acuan bagi pemba- ngunan peternakan dalam mening katkan kesejahteraan masyarakat. (bay) longan I dan II. Walikota Sabang juga men- jelaskan proyek-proyek yang te- lah selesai dikerjakan pada ta- hun anggaran 1994/1995 baik dalam bentuk non fisik maupun non fisik yang dibiayai dengan dana pusat (Inpres), APBD TK.I, APBD TK.II maupun de- ngan dana lain-lainnya. Pada kesempatan tersebut Gubernur telah pula berkenan meresmikan langsung beberapa proyek dengan menanda tanga- ni prasasti proyek peningkatan jalan sepanjang 10.500 meter pada ruas jalan Cot. Damar- Ujung Ba'u. Peningkatan jalan sepanjang 2.615 meter pada ruas jalan Paya Keunekai-Bango. Peningkatan jalan sepanjang 1.000 M pada ruas Jalan Aroen-Kel. Anoi Itam, pembuatan Talud penahan gelombang sepanjang 167 M pa- da ruas jalan Balohan-Keunekai, serta Rehabilitasi jalan Desa Ne- layan Krueng Raya sepanjang 2000x3 M. Selesai upacara peletakan batu pertama pembangunan RSS dan penandatanganan Pra- sasti proyek, gubernur dan rom- bongan melakukan peninjauan ke Rumah Sakit Umum Sabang dan Sekolah Teknik Perkapalan Lanal Sabang serta ke taman laut di Pulau Rubiah Sabang. (tmy)
