Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-04-29
Halaman: 07

Konten


S itu itu an ga am ne- an, an na al 6 e- ng sa tu ya en lp ak pa xe en n, la hi 13 ai S ca a וד n g n n n ar a n n n - 1- a a if at a 1, n n n n ek g in u ng ur 15 ju 1. an od e- di ari na m an d- go, ra ne- en ku alu cuk ng- pai 4% n) Sabtu, 29 April 1995. Dok: H.Harun Keuchik Leumiek TIDAK GANTUNG LAGI: Di atas Krueng Aceh yang menyusup diberbagai pedesaan di Kabupaten Aceh Besar sebelum sungai itu mengalir ke kota Banda Aceh, banyak terdapat jembatan penghubung yang terbuat dari kabel gantung, seperti salah satunya yang menghubungkan Desa Lambarieh dengan Desa Leubok 16 ki- lometer dari Banda Aceh (atas). Setelah turun tangan Proyek Pengendalian Krueng Aceh, maka seluruh jembatan kabel gantung diganti dengan jembatan permanen seperti di Lambarieh-Leubok ini (bawah). Mampukah Aceh Menangkal Dampak Negatif Globalisasi ? Oleh: Syahruddin Hamzah ACEH yang dijuluki "Seram- bi Mekkah' dalam usianya ke-790 tampaknya harus berusaha keras untuk menangkal dampak negatif budaya asing yang saat ini masuk dengan bebas ke rumah- rumah penduduk. Usaha itu tak lain adalah dengan memperkokoh landasan ketaqwaan melalui pengamalan ilmu agama (Islam-red) dan melestarikan adat istiadat yang mengutamakan akhlaq agar tidak larut dalam budaya yang kurang menguntungkan itu, demikian rangkuman pendapat tokoh masyarakat Aceh menyambut HUT Aceh, 24 April lalu. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Aceh Prof. Tgk. H. Ali Hasjmy dan Kepala Bidang Pe- ningkatan Kesehatan-Pencegahan Penyakit (PKPP) Kanwil Depkes setempat, Dr. Hj. Cut Idawany. Msc, mengakui ketahanan nilai sosial-keagamaan masyarakat di daerah ini sekarang mulai bergeser. KENDATI Kendati dampak negatif itu belum terasa benar dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, namun gejala tersebut sudah merasuk sebagian generasi muda di daerah ini. Ali Hasjmy yang juga Ketua Lembaga Adat dan Kebudayaan Aceh (LAKA) mengatakan, anak muda di Aceh yang mulai terperangkap dalam gegap budaya asing terutama di kawasan perkotaan, sedagkan di pedesaan tampaknya masih bersih. Sebagai contoh, dalam tiga bulan terakhir (Januari-Maret 1995) saja sudah tiga pelajar putri dan mahasiswi yang menemuinya minta bimbingan agama untuk ketenangan jiwanya, karena merasa menyesal setelah terlanjur melakukan penyimpangan seksual. di sini masih tetap memelihara norma agama dan adat istiadat masyarakat setempat secara baik. Tahun 1993, Kanwil Depkes Aceh melakukan survay penyakit HIV/AIDS terhadap kelompok masyarakat yang beresiko tinggi, seperti di hotel, lembaga pemasyarakatan dan salon kecan- tikan, namun belum ada yang terinfeksi virus tersebut. Menurut Ali Hasjmy, dampak negatif itu liduga terjadi akibat kesenjangan antara pem- bangunan fisik dengan mental, sehingga generasi muda mudah "terseret" ke dalam budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan adat istiadat masyarakat Aceh. Untuk menangkal dampak yang kurang menguntungkan itu, generasi muda harus dibekali il- mu agama secara mendalam ser- ta pengawasan orangtua yang lebih ketat agar mereka tidak ter- jerumus dalam lembah nista. AGAMA "Tanpa dibekali ilmu agama yang lebih mendalam dan pengawasan orangtua secara ketat, pengaruh negatif globalisasi sulit dibendung", kata Ali Hasjmy. Sebagai langkah awal untuk menangkal dampak negatif globalisasi, pihak MUI Aceh akan membahas secara khusus dalam pertemuan dengan para ulama, tokoh adat dan para pakar pen- didikan di propinsi tersebut pada Juli 1995 di Banda Aceh, guna menyelamatkan generasi muda dari ancaman budaya asing. Untuk menggodok metode yang tepat, MUI Aceh telah membentuk sebuah tim yang dipimpin seorang pakar hukum Islam, Doktor H. Muslim Ibrahim MA, guna mem- budayakan gerakan "Kesadaran Beragama" seperti gerakan "Jumat Bersih", yang berlaku selama ini. "Gerakan itu diharapkan men- jadi program nasional dengan memanfaatkan setiap hari libur yang melibat instansi terkait, baik Menurut Cut Idawany, yang juga Ketua Lembaga Konsultasi Remaja (LKR) pada Perkum- pulan Keluarga Berencana In- donesia (PKBI) Aceh, kasus di kalangan karyawan maupun seperti itu sebenarnya sudah ditemukan di Aceh sejak tahun pelajar atau mahasiswa Selama ini, pihak Depkes Aceh 1990. Namun masih terbatas pada juga wanita yang berada di perkotaan mulai melakukan saja, sedangkan para gadis desa penyuluhan lewat mahasiswa Jadi Prioritas Perhatian Polisi : Masalah Ganja dan Pencurian Hasil Laut di Aceh Selatan Tapaktuan, (Analisa) Polri Daerah Istimewa Aceh dituntut agar mampu mengendali kan dua hal dalam tugasnya yaitu masalah ganja dan kerusakan/ pencurian hasil laut. Karena gan- ja Aceh sangat terkenal di dunia, sementara sebagai produsen gan- ja di Aceh berada di Aceh Teng- gara sedangkan Aceh Selatan merupakan transit dari Aceh Tenggara. Hal itu dikatakan Kapolda Aceh Kol.Pol.Drs.H.Abd. Hamid Busra ketika temu ramah dengan masyarakat Aceh Selatan dalam kunjungan perdananya ke daerah itu, di gedung pertemuan Tapak- tuan, (24/4) malam. PARTISIPASI Dimintanya, para pemuka ma syarakat, pimpinan pesantren ser- ta tokoh-tokoh ulama di daerah itu dapat melakukan partisipasi melalui penyuluhan penyuluhan, sehingga keadaan ini dapat berobah sebagaimana sebelum nya. Selain itu Polri yang ada di Aceh dapat mengantisipasi ter- jadinya pengrusakan habitat laut, karena akan dapat menutup mata pencaharian masyarakat, juga akan dapat mengurangi populasi laut/ikan, kita menyadari kemam. puan peralatan kurang dai dan sangat kekurangan dalam mengantisipasi kejadian yang ter- jadi, ucap Kol.Pol.Drs.H.Abd. Hamid Busra. yang akan Kuliah Kerja Nyata (KKN) khusus di bidang kesehat n dan Keluarga Beren- cana (KB), termasuk tentang bahaya virus HIV/AIDS serta cara penyebabnya. Kapolda Aceh Kol.Pol.Drs. H.Abd. Hamid Busra menilai ka sus yang terjadi di Aceh sangat kecil dibanding dengan daerah Kalimantan Barat di mana Kol. Pol.Drs.H.Abd. Hamid Busra ber tugas sebelum ke Aceh. 3 Dikatakannya kasus yang ter- dapat di Aceh kasus ringan dan kecil-kecilan, kejadian yang ter- dapat di Aceh hanya tuntutan kebutuhan. Kepala Dinas Penerangan (Dispen) Polda Istimewa Aceh, Mayor (Pol), Sudjiman juga mengakui keterlibatan generasi muda daerahnya dalam berbagai kejahatan cenderung meningkat, baik pemerkosaan, pembunuhan, mabuk mabukan, penggunaan obat terlarang dan narkotika. Sebagai bukti disebutkan, selama tahun 1994 aparat Kepoli- sian di Aceh berhasil menemukan 22.619 pohon ganja, 673.434 kilogram daun ganja, 401 gram biji ganja serta menahan 151 orang tersangka sebagai penjual, pengedar dan penanam narkotika ganja ganja itu. Untuk itu kata Kapolda Aceh, Polsek polsek yang berada di daerah Kecamatan merupakan ujung tombak ditengah tengah masyarakat agar mengantisipasi terjadinya berbagai kejahatan yang dapat merusak keamanan dan ketertiban di tengah tengah masyarakat. Sedangkan hingga tiga bulan pertama tahun 1995 (Januari- Maret) sudah ditangkap puluhan orang pengedar/penjual, penanam dan para pengisap gan- ja serta sekitar 69 kasus minuman keras. MINUMAN "Itu belum termasuk kasus perkosaan, pembunuhan dan penganiayaan yang jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan kasus narkotika dan minuman", kata Sudjiman. Khusus untuk narkotika, minuman keras dan pemerko- saan, dari kasus yang ditemukan selama ini dilaporkan sekitar 25-30 persen, pelakunya adalah generasi muda yang berumur an- tara 17-30 tahun, malah ada di antaranya masih berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa. "Jika dilihat data yang ditemukan selama ini, menunjuk- kan bahwa sebagian generasi muda di Aceh kini sudah terkena polusi globalisasi, terutama mereka yang kurang mendapat perhatian dari kedua orang tua serta lemah iman", kata Sudjiman. Konsep gerakan "Kesadaran Beragama", yang akan dibahas MUI Aceh Juli mendatang diharapkan dapat membantu upaya menangkal dampak negatif era globalisasi untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia (ant).- Karena sesuai dengan tuntutan zaman kemajuan terus meningkat sesuai dengan kemajuan pemba ngunan dewasa ini. Selama ini ter- jadi kesenjangan transportasi kini hal itu sudah terhapus sebagai mana hubungan darat Banda Aceh, Meulaboh-Tapaktuan-Me dan sudah cukup mulus. Hanya kita diminta menjaga nya dengan baik, ucap Kapolda Aceh Kol.Pol.Drs.H.Abd. Hamid Busra. Ikut memberikan sambutan Bupati Aceh Selatan diwakili Asisten II Setwilda setempat Drs.Zairul Musqie sebelumnya sambutan Kapolres Aceh Selatan Letkol Pol.Marhaban Yusuf. (ths) Pengurus Percasi Aceh Utara Terpilih DAERAH ISTIMEWA ACEH Bung Harmoko di Ingin Jaya Aceh Besar Laksanakan Pembangunan dengan Rasa Damai, Sejuk dan Kebersamaan Banda Aceh, (Analisa).- gendongannya yang kebetulan sa- at itu menggunakan baju kuning di terik panas. Selain itu, seorang pelajar SMA Sibreh Aguswandi sebagai kader pemula. Ďalam dialog yang ber- Selain itu juga hadir untuk dia- Golongan Karya tidak ingin pembangunan na- sional yang akan terus berlanjut dilakukan seca- ra gontok- gontokan serta menampilkan sikap keberingasan. Akan tetapi semuanya harus di- langsung tanya jawab di panggung log dengan Muchtar salah seorang laksanakan dengan perasaan penuh damai dan suasana kesejukan serta rasa kebersamaan. terbuka, Agus setelah menyata- kan dirinya sebagai kader Golkar murni juga menanyakan tentang suksesi kepemimpinan menda- tang. Komisaris Golkar di Desa Lubuk, kepadanya H.Harmoko menye- rahkan jam tangan Golkar yang semula dipakainya. Ikut memberikan sambutan pa- da acara temu kader Golkar di A- ceh Besar, Prof.Syamsuddin Mah- mud selaku dewan Pertimbangan Golkar tingkat I Aceh dan Drs. Athailah Abu Lam-U Ketua Gol- kar Aceh Besar. Ketua Umum DPP Golkar H. Harmoko mengemukakan hal itu Jumat (28/4) kemarin di ha- dapan ribuan kader Golongan an bolakaki Lubuk Kecamatan Karya yang memenuhi lapang- Ingin Jaya Aceh Besar. Ditegaskannya, dalam era pem- bangunan yang tengah digalakkan dewasa ini, ia tidak ingin mende- ngar adanya kader Golkar bersi- kap sewenang-wenang sehingga terjadi kesenjangan dengan yang telah menyatu selama ini. Sebagai kader, selalu dituntut untuk dapat memberikan yang ter- baik kepada masyarakat bukan sebaliknya, yang dapat berakibat menyakiti hati rakyat. Kalau hal ini masih terjadi pi- haknya tidak akan pernah mento- lerir, karena kader yang demiki- an termasuk kader yang kropos dan rapuh. SESUAI Karenanya, ia selalu mengajak Penilaian itu dikemukakan Ke- tua AAI Cabang Aceh Utara A Junaidi SH atas pertanyaan "Ana- lisa" di ruang kerjanya, (27/4) saat diminta tanggapannya ten- tang apresiasi hukum bagi masya- rakat lima tahun terakhir ini. Menurut dia, pelaksanaan pembangunan hukum tidak bi- sa diabaikan, ka- rena untuk me- ngembangkan pengetahuan hu- kum bagi masya- rakat tidak mu- dah seperti A. Junaidi, SH dibayangkan. Disinilah peranan pekerja bantuan hukum sangat dibutuh- kan sumbangsihnya dalam upaya menambah wawasan masyarakat khususnya dibidang hukum. Dalam memasuki era PJP-II ini AAI Cabang Aceh Utara yang dibentuk sejak 1993 akan menco- ba melakukan terobosan terutama meningkatkan kesadaran hukum anggota masyarakat. Penyuluhan Hukum Bagi Masyarakat Terus Digalakkan Lhokseumawe, ( Analisa ). Sejauh ini, kalangan Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) di Aceh Utara menilai kesadaran hukum masyarakat di daerah itu pada umumnya cenderung meningkat. Namun, penyuluhan hukum bagi msyarakat perlu terus digalakkan terutama di desa tertinggal. Lhokseumawe, ( Analisa ). Drs. Muhammad Usman, Wa- likota Administratif Lhokseuma- we terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Catur Seluruh Indone- sia (Percasi) Cabang Aceh Utara dalam musyawarah cabang (Mus- cab) I Percasi di hotel Dwi Plaza Lhokseumawe, pekan lalu. KAMTIBMAS Dinilainya pembinaan Kamtib mas di Daerah Aceh sudah mulai terbina searah pembinaannya dengan meningkatnya pembinaan sumber daya manusia. Pengurus lengkap Cabang Percasi Aceh Utara priode 4 tahun mendatang masing-masing ketua umum, Drs. Muhammad Usman, ketua harian, Muhammad Yacob H.Z. SH, ketua bidang organisa- si Abd. Jamal, SE, bidang pem- binaan Maimun Mirdaz, bidang dana Kamaruddin Ginting. Dengan sendirinya akan ter- bina kedisiplinan yang kokoh, Sekretaris umum Drs. Ridwan dalam disiplin lalu lintas. Hal ini Jalil, sekretaris I dan II Zainal Ba- dalam upaya mendidik masyara kri AR dan Muhammad Saleh. kat agar disiplin, ABRI sejak Bendahara, Drs. Mohd. Usman lama telah memulai melakukan dan Syahardi, SH serta dilengka- tertib hukum. pi dengan koordinator bidang dan hubungan ranting. Takengon, (Analisa). Sebanyak 901 orang nasabah Yayasan Rasindo Aceh Tengah belum lama ini mengadu ke Polres Aceh Tengah karena merasa di- rugikan pihak yayasan. Hasil pe- meriksaan tim penyidik dari para nasabah tersebut, yayasan yang telah dibubarkan itu sudah me- narik dana sebesar Rp.8 juta lebih. Menurut Kapolres Aceh Te- ngah, Letkol Pol.M.Tachya Hi- dayat, kasus menipulasi yang di- lakukan oleh mantan Pimpinan Yayasan Rasindo Aceh Tengah itu saat ini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Takengon. Muscab I Percasi Aceh Utara yang berlangsung sehari penuh se- bagai tindak lanjut hasil rumusan Musda Percasi Aceh di Banda Aceh lalu, kata Muhammad Ya- cob HZ. (hai) ANALISA Diharapkan dalam waktu dekat seluruh berkas perkara dapat di- rampungkan dan selanjutnya di- Kutacane, (Analisa). Bupati Aceh Tenggara, Drs.H. Syahbuddin BP, Senin (24/4) ber- tempat di Balai Pertemuan Kuta- cane, melantik H.Satumin Seke- dang menjadi Ketua LAKA (Lem- baga Adat dan Kebudayaan Aceh) setempat, menggantikan almar- hum H.Alinurdin yang meninggal dunia beberapa waktu yang lalu. Hadir dalam acara pelantikan itu anggota Muspida, para kepala kantor departemen dan kepala di- nas, para pemuka adat dan pemu- ka masyarakat Aceh Tenggara serta sejumlah undangan lainnya. Seusai pelantikan bupati me- nyatakan, penyelenggaraan Pekan 4 Kebudayaan Aceh (PKA) telah diambang pintu. Untuk mensuk- seskannya kita semua dituntut mempersiapkan secara dini kese- nian dan peragaan adat serta bu- daya daerah ini. Diminta kepada Ketua LAKA yang baru dilantik untuk bekerja tanpa pamrih mempersiapkan se- mua yang diperlukan dan yang akan ditampilkan nanti dalam PKA tersebut, ucapnya. kader Golkar di Daerah Istimewa Aceh selalu seiring dan bahu mem- bahu dengan rakyat untuk menca- pai masyarakat yang dicita-cita- kan. Begitu juga dalam setiap me- nyusun program hendaknya se- talu sesuai dengan keinginan hati nurani rakyat, sebut H.Harmoko dalam suasana penuh keakraban. Dalam acara temu kader Gol- kar kemarin, selain H.Harmoko, juga hadir sejumlah pengurus DPP Golkar, seperti Abdul Gafur, Wa- kil Sekjen H.Irsyad Sudiro, ketua Dep.Pemuda Rambe Kamaruzza- man serta para wakil rakyat Aceh di DPR-RI, antara lain Drs.Marzu- ki Nyakman, Drs.Lukman, T. Syahrul, T.Suriansyah dan Asna- wi Husen. Dalam pidatonya yang berlang- sung dua jam lebih, H.Harmoko juga melakukan dialog langsung dengan beberapa kader Golkar, masing-masing seorang ibu ru- mah tangga bersama bayi dalam Dalam kesempatan itu bupati menyerahkan piala kepada para pemenang lomba desa terbaik yai- tu Desa Matang Kumbang Keca- matan Baktya sebagai juara pertama. oli vajasi Juara II dan III masing- masing di raih Desa Paya Kam- buek Kec Meurahmulia dan Desa Blang Kec. Jenib. "Sebagai langkah awal AAI bekerja sama dengan Pemda se- tempat dalam waktu dekat ini akan memberikan penyuluhan hu- kum bagi masyarakat pedesaan, kata A Junaidi yang didampingi wakilnya, Muzakir, SH. Bupati Aceh Utara dalam sambutannya mengatakan pelak- sana bulan bakti LKMD dan pe- kan orientasi LMD merupakan usaha memantapkan roda kegiat- an pembangunan 10 program sek- si LKMD di semua desa/kelura- han setiap tahunnya. 901 Nasabah Yayasan Rasindo Mengadu Ke Polres Aceh Tengah ajukan ke meja hijau. Dari data pemeriksaan mantan Pimpinan Yayasan Rasindo, Drs. AJ, di samping melakukan mani- pulasi terhadap dana yang dikutip dari nasabah, juga adanya pena- rikan uang dari 19 karyawan de- ngan dalih jaminan kerja berkisar antara Rp150 ribu-Rp.350 ribu dengan jumlah sekitar Rp.14 juta lebih. H.Satumin Sekedang Dijelaskannya, penyuluhan hukum tersebut merupakan salah satu program kerja AAI 1995. Di- samping itu pihaknya juga ber- sedia membantu fakir miskin yang membutuhkan bantuan hukum. Sebagai organisasi profesi AAI memang dituntut untuk memberikan perhatian dan pe- nanganan serius terhadap klien baik bagi mereka yang berada maupun fakir miskin, tambah Muzakir. (bay). Pembantu bupati wilayah Bi- reuen Drs Abdullah Ishaq mewa- kili Bupati Aceh Utara menutup resmi kegiatan bulan bakti LKMD dan pekan orientasi LMD se dae- rah itu yang dipusatkan di Desa Blang Panjoe Kecamatan Ganda- pura, (25/4). H.Satumin Sekedang Ketua LAKA Aceh Tenggara yang Baru Kegiatan Bulan dan PO LMD di Aceh Bireuen, (Analisa ). Menjawab tentang keterlibat- an pihak Yayasan Rasindo Aceh Tengah, Kapolres belum dapat memberikan penjelasan. Dari janji yang diungkapkan Pimpinan Yayasan Rasindo Aceh Tengah, Razali untuk mengem- balikan uang jaminan karyawan itu sejauh ini belum terealisir, ka- tanya.(ts) Di samping itu, agar Ketua LAKA yang baru dapat menga- yomi, membimbing dan mengi- kat tali kekeluargaan sembilan su- ku besar yang mendiami Aceh Tenggara ini, lanjut Syahbuddin. Ketua LAKA Aceh Tenggara, H.Satumin Sekedang yang juga anggota DPRD II setempat kepa- da Analisa" mengatakan, pro- gram utama yang akan dilaksana- kannya menyiapkan seni dan bu- daya daerah ini yang akan di- tampilkan dalam PKA yang akan datang. Selain itu, melestarikan dan menjaga keaslian budaya sembi- lan suku besar yang mendiami Aceh Tenggara dari pengaruh bu- daya asing yang mungkin terim- bas sebagai dampak arus globali- sasi dewasa ini, ucap H.Satumin. (az) Harmoko secara tangkas men- jawab, suksesi kini belum saat- nya untuk dikomentari Golongan Karya. Bila dinilai saatnya sudah tepat hal itu jelas akan dibicara- kan. Namun siapun bisa menjadi pemimpin asal ia memiliki ke- mampuan dan persyaratan un- dang-undang di negara tercinta ini, ujarnya. Pada kesempatan itu, Harmoko Banda Aceh, (Analisa) Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud meminta IAIN dapat memberikan sumbangan pemikir lebih besar dalam merumuskan kembali dan menemukan jalan untuk mengaplikasikan berbagai konsep keistimewaan Aceh, yang pada dasarnya mengacu kepada pembangunan kehidupan agama Islam. "Kami sangat mengharapkan kerjasama penelitian IAIN se- Indonesia yang tergabung dalam jaringan penelitian ini agar dapat mengarahkan penelitiannya dalam memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak," katanya ketika mem- buka pertemuan Jaringan Peneli- tian (Jarlit) di Darussalam, Ban- da Aceh, (24/4). ISTIMEWA Propinsi Aceh mendapat sta tus sebagai Daerah Istimewa ber- dasarkan Keputusan Perdana Men teri Republik Indonesia No 1/ Missi/1959 tanggal 26 Mei 1959 di tiga bidang yakni agama, pendi Meulaboh, (Analisa). Panitia Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Aceh Barat terben- tuk, sementara meskipun pelaksa- naan Musda ke VII itu baru ber- langsung pertengahan Mei men- datang, namun para calon ketua yang berambisi untuk naik sudah mulai kasak-kusuk terlihat men- cari dukungan, baik kepada para pengurus KNPI lama maupun ke- Pemda pada Aceh Barat (Muspida). Ketua KNPI Aceh Barat, Drs. Kusmayadi, yang juga Kabag So- sial pada Kantor Setwilda Aceh Barat kepada "Analisa" mengata- kan, hingga saat ini pihak pani- tia belum membuat kriteria calon ketua. Apakah nantinya akan mem- batasi usia bagi calon ketua atau tidak, jika dibatasi sesuai peratur- an, maka banyak calon ketua yang saat ini berminat dengan sendiri- nya akan gugur, karena umumnya yang muncul saat ini usianya su- Bakti LKMD Utara Berakhir Dengan penyatuan kegiatan kedua lembaga ini diharapkan akan dapat terselenggaranya pe- merintahan desa seperti yang te- lah diprogramkan sekarang ini. Bupati minta program pembangu- nan desa dapat dilaksanakan se- cara sungguh-sungguh sehingga jumlah keluarga miskin di desa- desa tertinggal akan berkurang. Dia juga mengingatkan aparat pemerintahan desa, jika menggali sumber pendapatan asli desa da- pat dilaksanakan dengan baik dan tidak mustahil dalam kurun wak- tu relatif singkat program pe- ngentasan kemiskinan di Aceh Utara dapat terlaksana. Calon Ketua KNPI Aceh Barat Mulai Kasak-Kusuk dah di atas 35 tahun. Kepada ketua, tim pembina LKMD dan ketua serta anggota LKMD bupati menekankan da- lam menetapkan kebijaksanaan hendaknya memperhatikan indi- kator yang tidak bertentangan de- ngan norma hukum adat istiadat. "Jangan memaksa kehendak, keinginan pribadi keluarga atau golongan dalam menjalankan ro- da pemerintahan," tandas bupati. (bay). menyerahkan bingkisan berupa sa- fari Golkar yang dipakainya kepa- da Aguswandi yang menyebutkan dirinya sebagai putra seorang pe- tani di desa itu. dikan dan adat istiadat. Pembe rian status "Istimewa" itu lebih dikenal dengan sebutan "Missi Hardi". Dari Banda Aceh, Harmoko me- lanjutkan perjalanan ke Meulaboh Aceh Barat dan Tapaktuan Aceh Selatan, selanjutnya kembali ke Jakarta melalui Medan.(bma) Akan tetapi realisasi dari ketiga keistimewaan ini mengha dapi berbagai kendala, baik kon sepsional maupun kendala opera- sional, kata Syamsuddin Mahmud di depan 50 peserta Jarlit dari 14 IAIN se-Indonesia yang berlang sung di ruang sidang IAIN Ar- Raniry Aceh dari 24 hingga 27 April "Disamping kebutuhan yang sangat khusus untuk Daerah Is timewa Aceh, perkembangan di negara kita dewasa ini juga sangat menantang bagi IAIN untuk da pat memberikan sumbangan pemi kirannya dalam mengisi pem- bangunan nasional," katanya. ΝΑΜΑ Sementara itu informasi yang diterima "Analisa" dari Sekreta- riat Musda KNPI, setidaknya ada enam nama yang mulai mencuat masing-masing, Drs Said Nadir (Camat Kaway XVI), Ir Malsa Fuadi (Wakil Ketua KNPI), Az-- har Abdullah (Sekretaris KNPI), Drs Salamuddin, HT Alaidin (dari kalangan pengusaha dan Cut Hafsah Kahar (dari kalangan wanita). Dari enam nama yang mulai muncul itu, nampaknya Ir Malsa Fuadi lebih berpeluang untuk naik menjadi ketua, namun demi- kian perkiraan adanya calon ke- tua sisipan dari Pemda Aceh Ba- rat juga sangat mempengaruhi nya. Karena itu jangan heran kalau ketua KNPI lalu tidak sempat me- makai baju kebesaran KNPI hing- ga periode kepengurusannya berakhir. Hal itu bukan hanya terjadi saat Musda KNPI, tapi juga ter- jadi pada saat Musda atau Muscab OKP lainnya. Untuk itu sebaiknya diserahkan saja kepada peserta Musda siapa yng dikehendaki sehingga program KNPI bisa ja- lan dengan baik sebagaimana yang dikehendaki. ΡΑΝΙΤΙΑ Sedangkan Panitia yang telah dibentuk untuk Musda ke VII KNPI Aceh Barat adalah, Panitia Pengarah (SC), Ketua Drs Moena- war Iha, Wakil Ketua masing- masing Drs T. Minzar Wood, A Rafur Isa dan Bustanuddin. Sekretaris Drs Raja Radan wa- kil Rusmahdi SH serta terdapat 12 orang anggota. Panitia Pelaksanas (OC), Ke- tua Ir Malsa Fuadi, para Wakil ke- tua masing-masing Drs Said Na- dir, Azhar Abdullah Bsc dan Ir T Fuadi Gadong. - Analisa/di.- SUDAH BERTOLAK: Calon jemaah haji asal Daerah Istimewa Aceh yang sudah berada di asrama haji Pangkalan Mashur Gedung Johor Medan semuanya sudah bertolak ke tanah suci melalui embar- kasi Bandara Polonia Medan. Pada gambar tampak para jemaah sela- gi memasuki asrama awal pekan lalu termasuk yang di daerahnya semula tercatat sebagai daftar tunggu. Sekretaris Drs Salamuddin, para wakil, Drs Zulfikar Hamdan, Drs Zulkarnen Ibrahim dan Sya- fii SE. Gubernur Minta IAIN Rumuskan Konsep Keistimewaan Aceh Bendahara MW Taufiq BA dan Riflizar BA. Disamping itu juga terdapat tujuh seksi. (fud). Ia menyebutkan contoh di bidang pemerintah dan bidang keuangan negara. Dalam bidang pemerintah, berbagai konsep kepemrintahan di Indonesia pada dasarnya berakar kepada ajaran- ajaran Islam, kata Gubernur. Dalam acara yang dihadiri Rektor Unsyiah, DR Ali Basyah Amin MA dan Kuasa Rektor IAIN Ar-Raniry, Drs Tgk H.Is mail Yakob, gubernur mengata kan, konsep pemerintahan, dari Majelis Permusyawaratan Rakyat sampai ke Rakyat, itu berasal dari kosakata dan khazanah pemerin- tahan Islam. "Ini menunjukkan bahwa pra nata Islam sangat mewarnai sis tem pemerintah kita," jelasnya, karena itu perlu diadakan peneli- tian penelitian untuk mengung kapkan kembali konsep dan tata Halaman 7 Bupati Aceh Tengah, Berterima Kasih pada "Analisa" Takengon, (Analisa) Bupati Aceh Tengah, Drs.Buchari Isaq, menyampaikan ucap an terima kasih kepada Harian "Analisa" Medan, yang banyak membantu menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang kebijaksanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah itu. Ucapan terima kasih itu disampaikan bupati pada saat Pe- mimpin Redaksi/Penanggung Jawab Harian "Analisa", H.Soff yan berkunjung ke Aceh Tengah Rabu (26/4) dalam rangka kun- jungan kerja ke Daerah Istimewa Aceh. Bupati cukup gembira dengan partisipasi Pemred/Penjab "Analisa" beserta rombongannya yang berkenan langsung ber- kunjung ke daerah pegunungan tersebut. H.Soffyan yang didampingi Sekretaris Redaksi, H.War Dja- mil dan Staf Redaksi Aceh, Agus Salim menerima penjelasan tentang potensi daerah dan kebijaksanaan pembangunan yang ditempuh Pemda. Terutama dalam mengembangkan daerah se- bagai Zona Pertanian dan pengembangan kepariwisataan. Dalam kebijaksanaan pengembangan infrastruktur Jalan Te- robosan Antara (Jatora), Aceh Tengah memiliki prospek sen- tral. Terbukanya jalur jalan Takengon-Belang Kejeren, Takengon- Beutong-Meulaboh, Takengon-Pameu-Gempang-Sigli dan Takengon-Samarkilang Aceh Timur, menempatkan kota Take- ngon pada posisi sentral. Menurut Bupati diperkirakan dalam Pelita-VI ini program tersebut sudah selesai, karena saat ini yang sudah selesai Takengon-Belang Kejeren, Takengon-Pameu dan Takengon- Beutong Ateuh. Yang masih dalam proses pembukaan yaitu Takengon-Samarkilang, tahun ini baru mendapat pembukaan 10 Km dari jalur sepanjang 75 Km. Kepada Pemred/Penjab "Analisa", Drs.Buchari Isaq meng- harapkan media yang dipimpinnya itu dapat berperan terus se- bagai media Informatif, edukatif dan aspiratif. Karena dalam era pembangunan dewasa ini peran mass me- dia cetak, masih menempati posisi strategis. Dan untuk melihat dari dekat hasil-hasil pembangunan di daerah ini, diharapkan tim Red "Analisa" dapat melihat keadaan lapangan. (ts) Analisa/m. PENJELASAN: Tokoh masyarakat Meunggamat Kluet Utara te- ngah mendengarkan penjelasan staf WWF/TNGL tentang manfaat pengelolaan hutan adat desa secara lestari. Penerapan Pelestarian Alam Sedianya Sejak Lama Berlaku JARATI ANKS Tapaktuan, (Analisa).. Aturan adat masyarakat ka- wasan kemukiman Meunggamat Kluet Utara Aceh Selatan bagi pe nerapan pelestarian alam sedia- nya sudah sejak lama berlaku. Na mun faktor budaya masyarakat setempat yang kian berubah ma- ka nilai nilai adat tersebut mulai ditinggalkan. Demikian Kepala Mukim Meunggamat Ali Makmur (55) ketika pertemuannya program pe- lestarian satwa alam Taman Na- sional Gunung Leuser (TNGL) di Tapaktuan, pekan lalu sehubung- an rencana pembentukan hutan adat di Meunggamat. LESTARIKAN Hutan adat yang direncana- kan seluas 400 hektare itu seba- gian dari upaya melestarikan ke- kayaan alam dan perlu segera di- ujudkan dengan catatan harus je- las batas batas antara hutan adat tadi dengan, HPH dan hutan TN GL. Koordinator unit promosi dan komunikasi pelestarian TNGL, Y Hidayat memberikan keterangan kepada wartawan, bahwa kesepa- katan tokoh masyarakat Meunga- mat melalui pernyataan beberapa kepala desa, Keujeruen Blang dan Kepala Mukim Meunggamat se- tuju dengan pembentukan hutan adat tersebut dengan sepenuhnya. Selain tentang tata batas hu- tan adat, pernyataan mereka ju- ga dalam pengelolaan hutan adat harus melibatkan instansi peme- rintah, hutan adat dapat mem- bantu program pengentasan ke- miskinan dan pengaturan yang je- las tentang hutan adat itu. Mengutip masyarakat Meung- gamat tentang nilai adat yang Takengon, (Analisa). Kepala PLN Ranting Take- ngon, Iriandi BE kepada pers di ruang kerjanya, Selasa (25/4) men- jelaskan, di Aceh Tengah listrik masuk desa masih perlu dikem- bangkan. Dari 166 desa berstatus yang ada 35 desa non status yang dilebur menjadi dusun, sekitar 28 persen lagi yang belum mendapat nilai dari pranata-pranat itu. KONTRIBUSI "Diharapkan penelitian itu nantinya dapat memberikan kon- tribusi yang besar dalam pengem- bangan otonomi daerah tingkat- II yang mulai dikembangkan ta hun ini," katanya. Dalam pengembangan otono mi daerah, kemampuan keuangan Dati-II menjadi faktor yang sangat menentukan. Sementara itu, kuasa rektor IAIN Ar-Raniry, H.Ismail Yacob dalam sambutannya mengatakan, pertemuan Jarlit dan review pe nelitian tersebut diikuti 50 peser- ta berasal dari 14 IAIN seluruh Indonesia. kuat dalam pelestarian alam, se- tiap pelanggar ketentuan adat ter- sebut akan dikenakan sanksi dan peranan keujruen blang sangat kuat peranannya dalam penerap- an hukum dan pelestarian alam itu. Listrik Masuk Desa di Aceh Tengah Perlu Dikembangkan Pertemuan tersebut berlang sung setiap tahun sekali dengan tempat yang biasanya ditentukan dalam pertemuan terakhir seper ti yang dilakukan di IAIN Aceh. Dua tahun terakhir pertemuan itu berlangsung di Sumatera Barat (Sumbar) dan Banjarmasin (Kali mantan Selatan), katanya, (ant) BOM Perusakan alam khususnya habitat di air seperti ikan terus berlangsung di kawasan Meugn- gamat seperti di Sempali (kawas- an hulu sungai Krueng Kluet/Kan dang), hingga mengkhawatirkan kondisi sungai tersebut. Menurut tokoh masyarakat setempat yang mendorong mela- kukan peracunan dan pemboman ikan itu adalah masyarakat sen- diri dengan mengajak masyarakat luar yang menyediakan bahan ra- cun ikan dan bom ikan. Mereka menyadari hancurnya kawasan Meunggamat berikut de- ngan penebangan kayu secara "perambahan" di sekitar sungai Meunggamat adalah disebabkan ulah masyarakat Menggamat sen- diri. Demikian pengakuan masya- rakat yang dilansir WWF namun ada pihak yang tidak bertanggung jawab tetap mempengaruhi pen- duduk, untuk menebang kayu yang konon ada anggapan bahwa menebang kayu di gunung yang melintang sungai tidak ber- bahaya. Kesadaran masyarakat setem- pat terus dituntut untuk tetap men jaga lingkungan alam yang di da- lamnya terdapat kayu dan hutan serta dengan kesadaran sendiri te- tap teguh untuk tidak terpenga- ruh oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk mencuri kayu dan mampu menjadi benteng pelesta- rian alam di kawasan itu. (m). sarana penerangan listrik, katanya. Pihaknya telah menyampaikan data tersebut untuk usulan men- dapat sarana penerangan listrik kepada PLN Cabang Lhokseuma- we. Mudah-mudahan usulan ter- sebut menjadi bahan pertimbang- an, kata Iriandi. Diakuinya, bahwa desa-desa tersebut letaknya berjauhan de- ngan sumbr pembangkit listrik yang ada dan calon konsumennya juga rendah, sehingga masih me- merlukan pertimbangan. Sementara yang sudah disur- vey PLN Cabang Lhokseumawe, yaitu Pemukiman Transmigrasi Gegarang, Kecamatan Linge. Disebutkannya, minat masya- rakat desa akan kebutuhan listrik dinilai cukup besar, seperti tiga desa di Kecamatan Linge yang terdiri dari Pantan Nangka, Mung- kur dan Gewat. Masyarakatnya secara swada- ya dan dukungan dana Inpres Bangdes, telah berusaha memba- ngun PLTA yang mampu mela- yani penduduk desanya. Untuk mendukung program de- sa itu, PLN Wilayah I Aceh mem- berikan bantuan 100 batang tiang dan kabel jaringan. Insya Allah ketiga desa itu te- lah dapat menikmati penerangan listrik di malam hari. Mudah-mu- dahan desa lainnya termotivasi un- tuk berbuat yang sama, jelas Irian- di.(ts) .