Tipe: Koran
Tanggal: 1995-04-29
Halaman: 10
Konten
Sabtu, 29 April 1995. Dikelola Oleh: FUSIES (Forum Usaha Komunikasi Informast Edukasi Sejahtera) SETIAP tahun ajaran baru, jumlah urbanisasi menun- jukkan angka peningkatan. Kebanyakan dari mereka yang melakukan urbanisasi adalah mereka yang baru menye lesaikan pendidikan es-em-a. Ada dua faktor yang menyebabkan mereka melakukan urbanisasi. Pertama dikarenakan oleh keinginan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan kedua mencari pekerjaan yang lumayan di kota besar atau istilahnya mencoba mengadu nasib dengan modal pendidikan yang dimilikinya. Alhasil mlah penduduk di kota kota besar seperti Jakarta, Surabay, Medan dan kota-kota lainuya, semakin bertambah akibat dari jumlah urbansasi yang dilakukan para pelajar tamatan es-em-a dari berbagai pelosok desa. Besarnya keinginan para pela- jar untuk melanjutkan pendidik an ke perguruan tinggi, merupa kan suatu tanda semakin sadarnya Sumar: WAHANA KOMUNIKASI REMAJA Kost, Antara Tanggung jawab Dan Kebebasan Oleh: Fahrin Malau SERANGKUM PERISTIWA BERJALAN BEGITU SAJA serangkum peristiwa berjalan begitu saja berlari bersembunyi, menari dan mengerling lewat sedikit perasaan membumbung menatapku suara-suara itu menggeram menampar bibir melebar membelah luka kemarin buritan-buritan kapal mengajakku berayun terkadang datang gema mengelus nurani katanya hidup menunggu mati suara-Mu terkadang mengeras menghantam nyawa-nyawa meluluh diam Sumar: suara-Mu terkadang melemah bergetar menatap lorong hitam kelam tak berujung menarikku ke dalam serangkum peristiwa berjalan begitu saja berlari bersembunyi, menari mengerling tiba-tiba saja semua melaju di perjalanan jauh mengajakku terpaku pada-Mu PUISI-PUISI sesungguhnya, kita selalu begitu Sekali lagi pada nurani bisiki: izinkan aku kembali tapi langkah yang mengayun mengapa tetap sama berjalan tanpa titik Sumar: SAJAK SURAT PERANG Bagi: Budi Ki Cao para orang tua yang menyekolah kan anak-anaknya sampai men- dapat gelar kesarjanaan dan semakin membaiknya tingkat ekonomi. Namun tidak dapat di pungkiri, adanya urbanisasi yang didorong hanya ingin mengadu nasib di kota besar merupakan fenomena yang harus dicari jalan keluarnya, karena dengan bertam bahnya jumlah pencari kerja di kota-kota besar berarti semakin ketat persaingan untul men mengigau dan kerap bernada sumbang atau celoteh tanpa tema maka, pada stasiun terdekat cobalah engkau berhenti melepas dahaga walau sejenak setelah itu lalu berangkatlah berperang dengan senjata ketabahan berdo'alah engkau kan menang dan kabarkanlah ceritamu dari sana, lewat surat meski tak indah, tersenyumlah dan semoga aku mengerti. MEMBUKA PINTU RAHASIA-MU pada sebuah perjalanan di hutan pinus lengang dan bisu angin mendesau sebuah cahaya menyambar ubun-ubun di kepala apa sebenarnya itu? tak kumengerti dan semakin bertanya mencari jawab semakin tak kumengerti pada sebuah perjalanan rahasia-Mu di mana pintu itu ? tempat kupulang kembali rebahan sebentar berjalan di hutan pinus lengang dan bisu dan mengadukan segala asa bercerita tentang perjalanan hari ini angin mendesau dan aku semakin tak mengerti di mana pintu itu? Lebih kurang sejam kemudian, pukul 4.50 Sam menelpon lagi. Ini sudah kali yang entah ke berapa dia menelpon Rinai. "Hallo ?". "Hallo. Selamat sore !" Terdengar suara perempuan yang menjawab dari sana. Ah, ini bukan sura Rinai, rutuk Sam. "Rinai sudah pulang dari kam- pus, Buk ?" "O, kurang tau saya... tapi, sebentar ya, saya tanya dulu... Eh, ini dari siapa ?". "Dari Sam !". Sam gelisah lagi. Hatinya ge metaran. Nggak sabaran untuk bisa bertemu dengan Rinal. "Hallo....." Perempuan di sana telah bicara. "Ya, ya... hallo...". "Bgini, Pak..." Perempuan disana itu memanggil dengan panggilan 'pak' kepada Sam. "Barusan Rinai-nya pergi ke...". "Pergi ke mana ?" potong Sam. "Katanya pergi ke rumah teman". "Siapa yang bilang ?". "Mamanya Rinai....." "Ini saya bicara dengan sia pa ?". "Dengan Imah.... pembantu di sini", CERPEN Hallo.... Oleh: Malin Murad "Pembantu baru, ya ?". "Iya, Pak!". Sejenak tak terjadi perca kapan. Sam berpikir. Mengira- ngira rumah teman yang mana Rinai datangi. "Dia nggak bilang pergi ke tempat siapa?" "Enggak, Pak". Sejenak percakapan terhenti lagi. "Hallo ? Ada pesan, Pak ?'. (Medan, 1988) (Lubuk Baru, Nopember 1994). "Hallo ? Hallo ?". "" BERHASIL dalam studi adalah cita-cita setiap orang. Cuma saja, untuk meraih keberhasilan dalam studi bukanlah pekerjaan yang gam- pang. Bahkan untuk sekedar naik kelas saja, tak jarang seseorang harus bersusah-payah untuk men- capainya. Ada yang merasa sudah belajar sangat serius dalam menghadapi ujian atau ulangan, tetapi hasilnya tetap belum memuaskan. Penyebab kegagalan dalam studi cukup banyak. Salah satu di antaranya adalah karena ketidakmampuan dalam (Tebingtinggi, Oktober 1994) memahami kiat atau teknik bela- jar yang baik. Berikut ini akan coba dikemukakan perihal kiat belajar yang efektif berdasarkan studi kepustakaan maupun pengamatan di lapangan. MENUMBUHKAN MINAT Minat seseorang dalam mempelajari sesuatu sangat berpengaruh terhadap prestasi yang bersangkutan dalam belajar. Orang yang mempunyai minat dan perhatian besar terhadap suatu mata pelajaran tertentu biasanya akan lebih mudah menangkap dan memahami mata pelajaran tersebut. Berbeda halnya jika seseorang tidak berminat atau membenci suatu mata pelajaran, dapat dipastikan akan menemui kesulitan dalam mempelajarinya. Atau paling tidak prestasinya dalam bidang studi yang kurang disenangi tersebut tidak memuaskan. Makanya bila Anda merasa tidak berminat atau ben- ci terhadap suatu mata pelajaran, cobalah teliti sebab-sebabnya. "Pak... Hallo ? Hall..". Klik! Puku. 6.02 Sam menelpon lagi. "Hallo ?" "Ya, hallo...." "Rinai sudah pulang dari tem- pat kawannya?" "Oo, ini Bapak yang nelpon tadi, ya? Kok diputus begitu sa- ja, Pak ?". "Rinai sudah pulang ?". "Belum, Pak.... tapi eh, tadi sudah pulang, lalu pergi lagi sama mobil...." "Pakai mobil ? Mobil siapa?" "Saya nggak tau, Pak... tapi tadi dia pergi sama laki-laki. Teman kuliahnya mungkin...". "Kemana dia kira-kira ?". "Katanya.... katanya...." perempuan di sana itu berpikir se- jenak. "Nonton sop, Pak!". "Nonton sop? Nonton bios kop maksudnya ?", "Ya, itu maksud saya, Pak! Nonton bioskop, gitu". Tak terdengar jawaban. "Hallo.... Hallo, Pak ?". " " "Hallo? Kok diputus lagi ?". "Hall..." Klik ! Imah meletakkan telepon de ngan perasaan bingung. Aneh sekali orang itu, pikirnya. Masak telpon dimatikan begitu saja. Nggak sopan namanya itu. Ia te rus misuh-misuh. dapatkan pekerjaan, sementara jumlah pencari kerja lebih besar dari tenaga yang diperlukan. Tampaknya jumlah urbanisasi yang dilakukan para pelajar tamatan es-es-a untuk melan- jutkan pendidikan di perguruan tinggi, menjadi keuntungan ter sendiri bagi usaha rumah kost. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota lain, rumah kost setiap tahunnya. makin menjamur dengan jenis berbeda serta harga yang berva riasi pula. Dengan gontai Sam melangkah kan kakinya keluar dari telpon umum menuju ke mana saja kakinya mau melangkah. Se- minggu ini hampir tiap hari, tiap Bagi mereka yang ingin melan jutkan pendidikan di perguruan tinggi, tidak perlu kawatir akan tempat tinggal. Mereka (para urba nisasi) dapat memilih tempat- tempat tinggal. Mereka (para un- banisasi) dapat memilih tempat- tempat yang sudah disediakan, dan pertimbangan-pertimbangan lain, seperti dekat dengan uni ver- sitas yang dituju, sarana air, listrik, kamar mandi dan sarana- sarana penunjang lainnya, misal nya tempat belajar yang nyaman, dan lain-lain. Terlepas dari semua itu, menjadi anak kost memang tidak seperti yang dibayangkan. Suka duka pasti banyak dialami selama ber ada di kota-kota besar dan jauh dari orang tua. Dari beberapa wawancara yang penulis lakukan secara terpisah menyebutkan menjadi anak kost memang memberikan kesan tersen diri bagi mereka yang mengalami nya. Ada dua prinsip. Pertama memegang tanggungjawab dari orang tuanya dan kedua terlepas dari aturan-aturan orang tua yang selama ini mengikat atau dengan kata lain memiliki kebebasan yang luas. Menurut Warda salah seorang mahasiswi institut negeri di Medan, menyebutkan tanggung- jawab yang dipercayakan oleh orang tua, merupakan amanah yang harus dijalankan. Gadis dari Pulau Nias yang masih semester tiga, mengatakan tanggungjawab yang diberikan oleh orang tua saat, Sam menelpon Rinai. Dan hampir tiap hari, tiap saat pula, Rinai tak ada. Kenapa kamu nggak mau kete mu aku lagi, Rin? Kenapa kamu malas untuk jumpa aku lagi, Rin? Berkali-kali kutelpon kamu, kamunya selalu nggak ada. Kucari ke kampusmu kamu juga nggak ada. Sekali ada beribu alasan meluncur dari mulut kamu untuk nggak mau bicara dengan aku. Yang mau rapat senatlah, katamu. Mau nemui dosenlah. Mau bikin tugaslah. Macam- macam ! Sam menendang sebutir kerikil yang ada didepannya. Kerikil yang melayang itu sempat menga getkan beberapa mahasiswi yang tampaknya baru pulang kuliah. Sam nggak peduli. Rin, kemana mesti ku cari kamu? Setiap sore kita selalu ber- sama kemana-mana kan, Rin? Usai kuliah ku jemput kamu lalu kita jalan-jalan dengan motor bututku sambil cerita-cerita. Sam- bil tertawa-tawa. Kamu tau, Rin? Orang-orang suka iri melihat kita yang selalu mesra. Kamu, Rin. Kamu yang dulu nggak pernah absen nungguin aku latihan musik. Kamu bilang aku mesti rajin latihan biar petikan gitarku makin hebat. Kamu suka sekali sama petikan yang aku mainkan. Pulang latihan kita selalu ke Joglo. Makan nasi goreng spesial kesukaan kamu plus segelas es jeruk. Tapi kini, Rin? Ah, kenapa kamu ber- ubah? Lalu, Rin. Lalu siapa laki- laki yang membawa kamu nonton ke bioskop, Rin? Filem apa yang kamu tonton sore-sore begini? "Kemana, Saaamm ?" Sese orang menyapa Sam. Lelaki itu tak mendengar rupanya. Sore begini tampaknya pendengaran Sam tidak berfungsi dengan baik. "Saammm, woooii... !" Toni kini bersorak. Sam kaget. Ia ANALISA Pengasuh: Amilia Aldian, Ezra D, E. Muchlis S. Siregar, Washa S. Nasution, Gita Kencana Kiat Belajar yang Efektif Oleh: Nurhabibi Lubis Berdasarkan pengamatan Denulis. seringkali ketidaksena ngan itu kurang rasional atau obyek tif. Misalnya, kurang suka terhadap guru yang mengajarkannya, cara mengajar yang kurang enak dan semacamnya. Bila ini terjadi, segeralah cari jalan keluarnya. Misalnya, dengan meminta petunjuk guru yang lebih berpengalaman atau siswa yang lebih senior. Jangan dibiarkan berlarut-larut, sebab akan meng- ganggu konsentrasi belajar. menoleh. "Oh, kau Ton...". "Kenapa melamun, Sam ? Suntuk sekali kau kulihat...". Toni mematikan mesin Vespa- nya. Ia kini berada di depan Sam. memang cukup berat. Banyak sekali godaan yang menyebabkan kita melupakan amanah yang di berikan orang tua. Misalnya saja, kita pergi kuliah atau tidak adalah atas kehendak sendiri. Berarti bila kita tidak kuliah, orang tua tidak akan tahu. Bila kita tidak belajar orang tua juga tidak tahu. Jadi se- jauhmana kita melakukan itu se mua terpulang pada diri kita masing-masing. Menyinggung pertanyaan penu lis tentang kebebasan anak-anak kost melakukan sesukanya, War- da tidak banyak berkomentar. Ia hanya menggelengkan kepala. Itu semua, tergantung apa tujuan kita meninggalkan desa. Bila ingin belajar, berarti kita akan belajar. Namun bila ingin melepaskan aturan-aturan yang selama ini mengikat kita, jelas aja kita me manfaatkan kebebasan itu. Bu- kankah di Medan sendiri tempat mencari hiburan tidak sulit ? Lain pula perbincangan penu lis dengan Dermawan seorang mahasiswa perguruan swasta di Medan, ia menyebutkan kost merupakan tanggungjawab kita. Kost berarti kita harus bisa lebih dewasa dan mampu mengatur diri kita sendiri, tanpa harus ada kon- trol dari orang tua. Misalnya dalam hal pengaturan anggaran belanja, kita harus mampu memi sahkan kebutuhan primer dengan skunder. Jadi dengan kata lain uang yang diberikan oleh orang tua harus mampu dikendalikan dengan semaksimal mungkin agar uang tersebut pas pada waktunya. Menyinggung pertanyaan penu lis tentang kebebasan anak-anak kost melakukan sesukanya, Der- mawan mengatakan itu merupa kan sikap seseorang. Memang harus kita akui, di kota-kota besar seperti Medan ini, godaan-godaan yang melupakan kita pada tujuan semula cukup banyak. Misalnya saja club-club malam, pengaruh lingkungan di sekitar kost dan per gaulan dengan teman-teman, baik di kampus atau di sekitar tempat kita tinggal. Sebagai anak kost, Berarti kiat belajar yang per- tama sekali adalah menum- buhkan minat. Tanpa minat yang tinggi dalam belajar, maka dapat dipastikan apa pun yang akan dipelajari tidak akan dapat dipahami dengan baik. Untuk menumbuhkan minat atau motivasi dalam belajar, diperlukan usaha-usaha; menyadari arti dan manfaat pen- tingnya pelajaran, keinginan un- tuk mempersoalkan bahan pela- jaran, menghubungkan hal-hal yang dipelajari dengan kehidupan sehari hari dan lingkungan, serta memiliki keinginan untuk maju dalam pelajaran. kita lebih mudah terpengaruh dengan hal-hal yang selama ini tidak diketahui. Misalnya saja diskotik, bar, karoke dan lain-lain. Karena ingin tau, akhirnya kita pergi. Syukur kalau kita pergi karena ingin tahu dan setelah itu tidak pergi-pergi lagi. Namun yang memprihatinkan justru kita yang ketagihan untuk kembali mengunjunginya, apalagi posisi kita sebagai anak kost jauh dari orang tua, sehingga pengawasan tidak ada sama sekali. "Kenapa, Sam? Kau berantam sama Rinai, ya ?" Toni bertanya ketika Vespa itu berkelok keluar dari komplek USU, dan kini berada di jalan Dr. Mansur, depan Kedokteran. "Ngga tau, Ton...". "Lho, kok nggak tau ?". "Ya, nggak tau... tersenyum, namun pahit. Didepan BNI 46 Vespa Toni mengambil arah ke kanan. Dan di depan warung kopi Tengku me reka berhenti. Sam SEBUAH KEPRIBADIAN Bila kita menyimpulkan dua pendapat mahasiswa, kita melihat bahwa untuk menjadi anak kost tidaklah gampang seperti yang dibayangkan. Adaptasi dengan lingkungan baru harus dapat di sesuaikan dengan sebaik mungkin dan juga harus memiliki kepriba- dian yang baik, untuk dapat kon- sisten berjalan sesuai dengan tu- juan semula yakni ingin belajar dan mendapat gelar kesarjanaan. Sebuah kepribadian bagi anak kost adalah modal yang sangat di pentingkan. Paling tidak dengan adanya kepribadian seorang anak kost, dapat membedakan mana ke butuhan yang penting dan mana kebutuhan yang bentuknya hanya sekedar hura-hura. Di kedai, Toni memesan dua gelas kopi. Satu kopi manis buat- nya, satunya lagi kopi agak pahit, kopi kesukaan Sam. Mereka du duk di bangku agak ke sudut. "Aku nggak tau kenapa Rinai nggak mau ketemu aku, Ton..." Sam berkata setelah meneguk kopinya. Toni mengeluarkan sebungkus rokok dari saku kemejanya. Di ambilnya sebatang lalu disulut nya. Sam ikutan mengambil satu. "Semua terjadi secara tiba-tiba, Ton...." Sam melanjutkan. "Nggak ada angin, nggak ada hujan, Rinal kelihatannya marah sekali kepada ku.... Nggak mau lagi ketemu dengan aku......" "Sudah kau selidiki kenapa Rinai berlaku begitu ?" "Sudah.... sudah kuselidiki. Disamping memiliki kepriba dian, untuk menghabiskan waktu luang, selain waktu kuliah, bela- jar dan istirahat, mengikuti ber bagai kegiatan, seperti mengikuti organisasi, latihan-latihan sang- gar dan lain-lain, merupakan kun- ci untuk dapat menghindarkan hal-hal yang dapat menyimpang dari tujuan. Biasanya ketidak adaan kegiatan, dapat mempenga ruhi untuk melakukan hal-hal yang dapat menyimpang. Seperti mengikuti kawan ke tempat- tempat hiburan atau juga mengi kuti kegiatan di sekitar lingkung an kost. Misalnya saja minum- minuman, bergadang dan lain- lain. Nah! Sekarang tinggal bagai mana kita. Apa tujuan kita datang ke kota. Kalau untuk me lanjutkan pendidikan ke perguru an tinggi, misalnya pergunakan waktu untuk menyelesaikan pen- didikan dengan secepat mungkin, mengingat biaya yang dikeluarkan oleh orang tua tidak sedikit. Tapi kalau untuk melepaskan aturan- aturan yang selama ini mengikat, maka jadikan sebuah kebebasan. Tapi ingat, jangan menyesal di kemudian hari. Oke.***. Tempat belajar juga mempengaruhi konsentrasi. Usahakanlah tempat belajar yang tenang, tidak terganggu oleh suara, gerak atau bunyi yang dapat mengganggu konsentrasi belajar. Jika tidak bisa bertekadlah untuk "melawan" segala gangguan yang dapat membuyarkan konsentrasi. Memunculkan konsentrasi dalam sekejap bukanlah gam- KONSENTRASI pang. Karena itu dalam taraf per- Konsentrasi dalam belajar diar- mulaan, seorang pelajar atau tikan sebagai kemampuan mahasiswa dapat pula membaca seseorang untuk memusatkan buku pelajarannya dengan ber- perhatian kepada pelajaran yang suara atau membaca secara cepat. sedang dipelajari. Konsentrasi Selanjutnya biasakanlah untuk adalah kerja pikiran, karenanya mencapai hasil tertentu dalam. memerlukan energi, dan suasana belajar. Misalnya bertekad dalam lingkungan yang mendukungnya. 1 jam harus dapat membaca Seseorang yang sedang lemah, sekian halaman atau tidak akan sakit, atau kurang tidur, biasanya meninggalkan meja belajar sukar untuk mengkonsentrasikan sebelum menyelesaikan suatu bab diri dalam belajar. tertentu. Tekad ini akan memaksa agar pikiran selalu tertuju pada Tapi tetap saja aku nggak tau kenapa Rinai jadi begitu. inai bawaannya selalu marah saja melihat aku. Macam-macam alas annya untuk menjauh dari aku.....". Agar dapat berkonsentrasi "Ah, entahlah Ton...." mata Sam tampak kuyu. "Rinai mana, Sam ?".. "Aku nggak tau, Ton....". "Lho ?" Alis mata Toni ter angkat naik. "Ada apa ini ?". Sam tak menjawab. Ia mem- buang nafas dengan berat. "Itulah, Ton.... sudah dua minggu ini kami nggak pernah ketemu. Kucari ke kampus ia nggak ada. Kudatangi rumahnya ia juga nggak ada". Toni nggak memberi komen- tar. Ditatapnya sejenak mata kuyu itu. "Kita ngopi dulu, Sam !" Toni sudah mengengkol Vespa-nya. "Biar suntuk kamu hilang....." Toni tersenyum. Sam nggak menolak. Pantat- nya langsung saja dicecahkannya di tempat duduk Vespa Toni. Ia memang lagi suntuk sekali. segera dengan baik, seorang pelajar atau mahasiswa harus memiliki minat dan kemauan yang teguh dalam mengikuti pelajaran. Bila ter- dapat persoalan-persoalan pribadi, sebaiknya diselesaikan. Apabila persoalan itu muncul dalam pikiran di saat belajar, catatlah dalam kertas, kemudian yakinkan diri bisa menyelesaikannya di waktu lain. Istirahat yang cukup, berolahraga, dan kebiasaan hidup teratur akan membantu konsen- trasi. Seperti halnya pada kerja fisik, berkonsentrasi pun mem- punyai batas-batas tertentu. Istirahat selama 10 menit setelah. belajar 1 jam, lebih baik daripada belajar 3 jam tanpa diselingi istirahat. Tom memandangi wajah kusut Sam. Dilihatnya Sam meneguk lagi kopinya. "Kau tau, Ton? Setiap aku ke rumahnya, dia selalu menolak ke datanganku. Disuruhnya mama nya bilangkan aku kalau dia sakit, Citra Belia Eric, Atlit Berprestasi SMP Sutomo Eric, demikian panggilan akrab dari atlit atletik Perguruan Sutomo kelahiran 10 April 1980 yang berjaya merebut medali emas di Kejur- nas Atletik di Jakarta pada bulan Maret yang lalu. Prestasi yang dicapai di kejurnas tersebut telah memberikan kesan dan kebanggaan tersendiri bagi Eric yang juga merupakan pebasket inti Sutomo B, keterlibatannya di atletik hanya beberapa bulan terakhir ini saja yakni sejak pelatih atletik Perguruan Sutomo memergoki poten si yang ada pada diri Eric ketika sedang berlangsung Kejuaraan bola basket Sutomo Cup VIII Pebruari 1995 yang lalu, sejak itu pulalah Eric diajak berlatih atletik dan ternyata dengan mulus berhasil di babak penyisihan dan pemilihan atlit atletik untuk mewakili Sumut di kejur- nas yang lalu. Dengan lompatan setinggi 166 cm Eric berhasil menyabet emas di kejurnas tersebut yang juga merupakan emas satu satunya bagi team Sumut, prestasi Eric jauh di atas rival rivalnya dari daerah lain yang hanya berhasil mencapai 150 cm untuk peraih medali perak demikian komentar sang pelatih yang melatih Eric yang pada saat ini masih duduk di kelas II SMP Sutomo, Dengan tinggi badan 175 cm dan berat badan 63 kg, Eric memang memiliki postur tubuh yang ideal baik untuk bola basket maupun atletik, ketika ditanya basket atau atletik yang lebih disukainya dengan tersipu Eric mengatakan basket tetap merupakan olahraga favorit utamanya, "Saya dan teman teman juga pernah meraih emas di basket yakni ketika mengikuti kompetisi bola basket pemula yang diseleng- garakan oleh Perbasi Medan pada bulan Januari yang lalu" lebih lan- jut dikatakan oleh Eric bahwa lawan lawan mereka pada saat itu se- muanya berat berat karena pertandingan tersebut tidak hanya antar sekolah tetapi juga antar klub, dengan semangat Eric mengatakan "lawan kami di final adalah dari klub Pyramid Unta, mereka memiliki pengalaman tanding yang lebih baik dan bahkan usia mereka jauh di atas kami, tetapi kami memiliki team work yang lebih baik sehingga kami berhasil mematahkan laju perjuangan mereka dan berhasil menang". Bagi rekan muda yang ingin berkenalan silahkan kontak dengan Eric yang bertempat tinggal di Jln. Mahkamah no 3 B, "surat surat akan dibalas dengan secepatnya" demikian komentar Eric mengakhiri wawancara singkat kali ini. (MK). bahan pelajaran yang dihadapi MENGINGAT DAN MENGERTI Proses belajar meliputi kemam- puan untuk mempertahankan pengetahuan dalam pikiran, menyimpannya dan mengingat- nya kembali. Proses mengingat tergantung pada kemampuan un tuk menerima gagasan atau gam- baran, kemampuan menyimpan kesan yang diperoleh, kemam- puan menampilkan kesan yang sudah disimpan. Ketiganya merupakan kunci untuk melatih ingatan. Para pelajar sering mengeluh, mudah lupa terhadap apa yang dipelajarinya. Sebabnya, karena pelajaran yang dipelajari hanya menimbulkan kesan yang lemah dalam pikirannya. Hal ini bisa terjadi karena ketika guru. menerangkan, tidak ia memperhatikan dengan seksama. Begitu juga saat membaca atau belajar, ia sambil lalu saja. Kelemahan ini bisa diatasi dengan melakukan pengulangan terhadap apa yang pernah dibaca dan dipelajari. Mengulang menum- buhkan kekuatan untuk menanamkan kesan dalam pikiran. Erat kaitannya dengan meng- ingat adalah mengerti. Dalam hal ini pakar psikologi Henry K. Miller mengatakan, bila Anda mengerti sesuatu hal, lebih mudah bagi Anda untuk mengingatnya. Berusahalah selalu untuk menger- ti. Untuk mata pelajaran eksakta seperti matematika, kimia, fisika, usaha untuk mengerti ini sangat diperlukan. Pemahaman dengan cara menghapalkan rumus- rumusnya saja kurang memban- tu untuk mempelajari ilmu tersebut. Terhadap semua mata pela- jaran, cobalah berusaha men- dapatkan secara garis besarnya dari bahan pelajaran yang dipela- jari. Jika gagal mendapatkan nggak enak badan, kecapeanlah. Ah, macam-macam !" Sam meng hembuskan asap rokoknya de ngan gelisah. "Kalau aku menelpon, selalu pula ditolaknya. Kadang-kadang malah dengan nada kesal karena ku telpon....." ✰✰✰ Matahari sudah sejak tadi Ilham pengertian, kesampingkan semen- tara waktu dan jangan memaksakan pemecahannya saat itu juga. Beberapa waktu kemu- dian kembalilah ke persoalan itu dengan semangat dan gairah baru. Usirlah kejemuan dan lakukan pemecahan masalah sedikit demi sedikit. Dengan cara seperti itu diharapkan muncul pengertian. pulang. 'Adiknya' rembulan yang kini mengawang di langit. Ia tam- pak sedang asyik mencandai adik-adiknya' para bintang. "Seminggu ini kau nggak per- nah ketemu Rinai ?" "Dua minggu ini aku nggak per- Sam malam ini sendirian saja di kamar. Posma teman sekostnya pulang ke Brandan. Aris ke Te bing. Togi ke Siantar. Riko pergi ngapelin pacarnya di Tembung. Sore itu nah ketemu dia" Sam menggeleng dengar yang baik. Dia nggak Kalaupun ada makhluk hidup lain lemah. ngasih komentar apa-apa. Di biarkannya saja Sam, sahabatnya itu, menumpahkan segala keluh- kesahnya. Segala kegundahan yang cuma si Belang, kucing kumal yang suka ngorek-ngorek bak sampah sam- ping rumah. Cecak ataupun nyamuk tak nampak barang sebiji nya. pun. Demikianlah beberapa pokok- pokok penting kiat belajar efektif dan efesien. Sebenarnya masih banyak hal-hal yang perlu diketengahkan untuk menopang keberhasilan dalam studi. Tetapi, beberapa hal di atas pun, bila dapat dipraktekkan niscaya akan lebih terbuka peluang untuk meraih sukses dalam belajar. Selamat mencoba, semoga ber- manfaat ***.. Hampir sebungkus rokok sudah dihabisi Sam bersama malam yang gundah ini. Hatinya memang kalut sekali. Biasanya, setiap malam minggu ia selalu menghabiskan malam dirumah Rinai. Cerita ngalor-ngidul dengannya. Menikmati senyum dan tawanya. Sambil minum kopi pahit bikinan Rinai, dan ngu nyah kacang cap dua Kelinci. Segala hal tentang Rinai bergayut-gayut di benak Sam. Bayangan gadis itu bagi men cengkram-cengkram tak mau pergi-pergi, mesti Sam sendiri telah pergi meninggalkan tempat kost-nya. Dengan motor GL-nya, ia berkeliling sendirian mengitari malam. GL itu bergerak pelan-pelan sa- ja. Keluar dari jalan Jamin Gin- ting, Sam terus ke Iskandar Muda. Masuk ke Gajah Mada terus ke Simpang Barat. "Sorri, Sam.... aku ada rapat senat..." terbayang ucapan Rinai yang tak ingin jumpa dengan diri nya. Jendela MONICA Kulirik arloji di tangan kiriku. Sepuluh menit lagi lonceng pergantian les ketiga akan ber- bunyi.. Lalu kuamati buku pegangan di tangan, tinggal satu paragraf lagi. Maka segera kupercepat gerak tanganku memindahkan tulisan di buku itu ke papan tulis. Akhirnya semua selesai. "Maaf, Sam, aku capek sekali. kuliah...." Seharian "Ngapain lagi kamu datang ke mari, Sam ?" "Pak, saya permisi cuci tangan," ujarku sambil menyerahkan buku. "Ya, ya. Silahkan. Terima kasih ya?" "Sama-sama, Pak?" Aku ber- jalan ke arah pintu. Lalu membelok dan menaiki tangga menuju kamar mandi wanita di lantai tiga untuk membasuh tangan. GL yang membawa Sam mema suki Gatot Subroto, Jalanannya masih ramai dipenuhi motor motor, becak. Dipinggir jalan, gerobak-gerobak penjual sate, martabak, kopi, nasgor, berte baran, dengan diselingi wanita- wanita seharga lima ribuan yang siap menerima ajakan lelaki Langkahku terhenti ketika di bangku di depan kamar mandi kulihat Monica, sahabatku di dua bio. Ia tampak gusar. Kakinya menghentak-hentak tak henti. Mulutnya maju mundur. Setelah mencuci tangan kuhampiri dia. "Hai, Onic, sapaku sambil duduk di sampingnya. "Kok ada di sini ?" "Aku diusir sama guru sialan itu!" sahutnya marah. "Siapa guru sialan?" "Guru Biologi monyong itu! Aku disuruhnya keluar. Dia pikir día itu siapa? Aku masih punya harga diri tau? Aku tak mau dia besar kepala bila aku terus ber- tahan di situ. Rasain! Aku tak mau masuk lesnya lagi!" SAPA PENGASUH "Lho, kok lucu. Seharusnya beliau yang bilang "rasain' sama kamu," ujarku sambil geleng kepala. "Kau bodoh, Nic. Apa salahnya bertahan? Kan kau yang rugi. Kau jurusan bio, tapi tak mau masuk les Biologi. Kenapa sih kelas kalian begitu memusuhi guru satu itu ?" Mitra remaja, Chairil Anwar sosok yang kita kenal dengan "Aku"nya atau sebuah saduran "Krawang Bekasi" yang nakal adalah seorang pejuang di bidangnya dalam masa pergolakan menjelang kemerdekaan. Dia bukan hanya menjadi fenomena bagi negara ini, tapi juga dikenal luas di negara-negara lain. Bagaimana tidak, keberadaannya selama beberapa tahun dengan puisi-puisinya yang kurang dari seratus biji itu telah menempatkannya sebagai pelopor Angkatan 45, sebuah angkatan yang telah menggebrak berbagai sendi kehidupan masa itu dan merubah se- jarah bangsa. "Dia banyak tingkah, sok disiplin. Tiap masuk nyatat melulu. Kalau kami protes dia selalu bilang, 'Tirulah anak dua fisik, tak banyak tingkah. Memang betul kata orang, kelas fisik itu top scorer'. Kami tak suka dibegitukan," tukas Onic berapi-api. "Udah mau lonceng, aku masuk dulu ya ?" ujarku buru- buru. Onic mulai menyinggung soal kelas fisik, kelasku. Ia tam- pak benci. Daripada perang dengan teman sendiri, lebih baik menyingkir. Aku segera kembali ke kelas. Kehadiran Chairil sebagai salah seorang penyair utama negeri ini telah menempatkan sosoknya sebagai pemuda yang penuh vitalitas dan turut serta dalam berbagai kegiatan perjuangan di masa kemerdekaan. Beberapa puisinya memperlihatkan jelas semangat dan dorongannya, juga slogan yang pernah dituliskannya pada lukisan kawan-kawannya seperti Affandi, "Bung ayo Bung!". Chairil memang meninggal dalam usia muda, 26 tahun. Tepatnya 28 April empat puluh enam tahun yang lalu. Tapi keberadaannya akan terus dikenang dan puisi yang ditinggalkannya masih tetap dibaca bahkan meng-hegemoni penyair-penyair di belakangnya. Nah, mitra muda kalau ingin turut mengenang tokoh yang satu ini, malam nanti di gedung utama TBSU, beberapa puisinya akan dibacakan Teja Purnama, salah seorang penyair muda WKR. Tentunya juga dibarengi puisi-puisi karya penyair lain termasuk puisi Teja sendiri. Oya. Bagi kalian yang ingin mengetahui hasil Lomba Cipta Puisi Penyair Muda se-Sumatera Utara 1995, nantikan edisi mendatang WKR. Salam! Tiba di bangkuku aku geleng- geleng kepala. Onic yang bodoh, batinku. Memilih jurusan bio tapi memusuhi semua yang berbau biologi. Kenapa dia jadi begitu ya? Padahal kelas satu dulu dia paling suka pelajaran itu. Apa karena gurunya diganti.? Mungkin juga. Aku ingat, hubunganku dengan Onic mulai renggang se- jak sering terdengar kabar bahwa Pak Sam, guru Biologi itu, sering memuji-muji kami di kelas bio. Onic mulai sinis padaku. Bukan itu saja, anak-anak bio yang lain pun sepertinya memusuhi kelas kami. Jam istirahat aku segera turun untuk menemui Pak Sam di kan- tor bawah. Rasanya aku perlu- sedikit bicara. Ternyata tak sulit menemui beliau. "Pagi, Pak," sapaku memberi salam. hidung belang. " "Sam, latihan yang giat, ya ! Biar nanti the best guitarist-nya nggak dicolong orang..... Bayangan Rinai berkelebat lagi. "Kok telat sih, datangnya, Sam ? Sudah lupa sama Rinai, ya ?" "Selamat Ulang Tahun, Sam...... Rinai sayang kamu, Sam ! Cup !" Sayang? Kamu sayang aku, Rin? Kamu bohong, Rin! Kamu bohong! Kamu nggak sayang sama aku lagi. Tingkah kamu dua minggu belakangan ini menunjuk kan itu. Kamu pembohong! Tiba-tiba Sam memasukkan persneling dan menarik gas makin dalam. Motor itu melesat ken- cang seketika, seperti sebuah anak panah yang lepas dari busurnya. Kamu pembohong, Rin! Kamu membohongi aku! "Selamat pagi. Oh, Audrey, kebetulan kamu ke mari. Ada yang mau Bapak bicarakan ten- tang Monica temanmu" "Saya kemari juga untuk urusan itu, Pak"" "Oh ya? Kalau begitu, duduklah Sebetulnya apa yang terjadi, Pak?" tanyaku langsung setelah duduk. "Monica bilang Bapak mengusirnya tadi!" "Dia bilang begitu ? Kenapa dia berbohong ya? Dengar, Audrey, masalahnya begini. Tadi pagi saya menegur Gilang karena atributnya tidak lengkap. Lalu anak itu saya suruh berdiri di depan kelas. Gilang melawan, jadi saya suruh keluar. Eh, tiba-tiba Monica mengomel, membela Gilang. Katanya pula saya sok disiplin. Padahal kamu kan tau peraturan sekolah ini. Karena dia terus mendumel, saya bilang, "Kalau kamu tidak suka cara saya, kamu boleh ikut keluar sama si Gilang itu'. Ternyata dia memban- ting meja, lalu keluar dan tidak masuk lagi sampai habis les Biologi?" Aku terdiam sesaat, lalu, "Jadi begitu cerita sebenarnya. Ternyata Monica berbohong tadi. Baiklah, Pak, saya akan mencoba bicara lagi dengannya. Kalau saya berhasil, Bapak akan mengijinkan dia mengikuti les Bapak kan?". "Tentu saja!" "Satu lagi, Pak. Saya mohon Bapak tidak lagi memuji-muji kami di kelas bio untuk memojok- kan mereka. Kami jadi dimusuhi anak bio, Pak" "Baiklah, akan saya perhatikan saranmu?" "Permisi, Pak!" Aku berlalu dari hadapan beliau. Masih ada waktulima belas menit untuk bicara dengan Onic. Beruntung aku menemukan cewek itu me- nyendiri di dekat kolam ikan di samping aula. "Nic, aku sudah tau apa yang terjadi. Kau harus minta maaf pada Pak Sam hari ini juga," ujarku tanpa basa-basi. Onic menatapku tak suka. "Kalau aku tidak mau ?" tantangnya. "Akan kupaksa. Pokoknya kau harus mau. Nilaimu terancam kalau begini. Biologi kan pela- jaran inti jurusanmu" "Aku tak peduli !" "Tapi aku peduli, sebab kau temanku" "Ini bukan urusanmu, Audrey. Menyingkirlah!" "Tidak!" Aku berkeras. "Karena ternyata kau yang salah. Untuk apa kau bela orang yang melanggar peraturan ? Untuk membuktikan kalau kau setia kawan? Omong kosong ! Cara menunjukkan setia kawan bukan begitu. Itu namanya sok jadi pahlawan. Aku tak habis pikir, kenapa tadi kau bohongi aku? Kau bilang diusir, padahal kau sendiri yang keluar. Iya kan ? Mengakulah, Onic!" TE Onic menatapku sesaat. "Benar, memang aku yang keluar" "Kenapa kau lakukan itu ? Apa untungnya buatmu?" Jalan Guru Patimpus disikat habis. Lampu merah depan Deli, tak dipedulikan Sam. Angka dispedo meter menunjukkan 60. Kamu nggak pernah sayang ke aku, Rin! Kamu mendustai aku! Lalu, lalu..... siapa itu lelaki yang membawa kamu malam ini, Rin? Siapa ha ?" Sam menikung-nikung di jalan M. Yamin. Knalpot GL-nya me raung-raung seakan mewakili hati nya yang bergejolak. Matanya memerah. Langit Medan menelan rembul an yang tadi masih bersinar. Bintang-bintang telah tidur pula dalam dekapan jubah malam. Rintik air turun perlahan. Kuda besi itu melesat terus dengan garang. Raungnya seakan membelah langit malam. Seben tar saja, Sam telah sampai di IKIP Sam makin menggila. Tikungan-ti kungan yang telah sepi dilahap- nya. Angka pada spedo meter makin tinggi, 79... 80... 81... Dan tiba-tiba disebuah ti kungan, seekor anjing melintas cepat didepan Sam. Dan, oh ! Braakkk! Sam telah kehilangan konsentrasinya hingga motor yang dikendarainya itu slip dan kepala Sam dengan keras men- Halaman 10 "Telingaku panas mendengar ia memuji-muji kehebatan kalian.. seolah kami orang dungu semua. Lalu disiplinnya yang lebih ketat dari wali kelas kami sendiri, memuakkan. "Tapi kenapa harus dengan cara seperti ini? Kenapa tidak berusaha memperbaiki kelas kalian? Ajaklah teman-temanmu untuk bersikap lebih sopan pada beliau, bukan malah sradak- sruduk tak karuan. Aku yakin disiplinnya akan berkurang. Dengar, Onic, karena kesalahan ada padamu, aku ingin kau min- ta maaf pada Pak Sam!" . "Tapi...." Ia tampak ragu. "Apa lagi? Masih tak mau ? Masih gengsi?" "Bukan begitu, aku takut beliau tak mau menerima maafku. Dan aku tidak diijinkan masuk setiap ada les Biologi." "Ternyata kau khawatir juga dengan nilaimu kan? Jangan khawatir, beliau pasti mau memaafkanmu. Kalau kau masih ragu, pulang nanti kutemani kau menemui beliau. Bagaimana ?" "Terima kasih, Drey. Kau sahabat yang baik." "Baru tau ya?" godaku. Onic. mencibir sambil meninju perutku. Ketika bel masuk berbunyi, kurasakan langkahku amat ringan. (Shandy Tan). darat di aspal ! Tak terdengar jeritan. Tak ada raungan. Yang terdengar cuma nafas sesak dan berat. Darah telah mengucur deras dari kepala Sam. Di atas, langit makin tua hitam- nya. Rintik-rintik air telah berobah menjadi hujan. Dengan tertatih-tatih menahan sakit, Sam merangkak menuju tele pon umum yang ada sekitar empat meter didepannya. Mata nya menatap samar-samar box telpon itu. Tak lama, akhirnya Sam ber hasil juga. Dirogohnya saku celana jeans-nya yang pada bagian pahanya telah koyak karena aspal, untuk mengambil uang logam cepekan. Susah payah Sam memasukkan koin, untuk kemudian memijat be berapa angka. ✰✰✰ Kriiiingg..... krrriinngg.... "Ada telpon, Rin"... Seto lelaki berkumis itu menyentuh tangan Rinai. "Siapa sih yang nelpon malam- malam begini?" Rinai turun dari pangkuan Seto, lalu melangkah dengan kesal "Hallo...." Rinai telah meng angkat telpon. "H-hallo...." terdengar suara yang berat dengan deru nafas yang sesak sekali dari seberang. "Mau bicara dengan siapa ?" "Tak terdengar sahutan. "Hallo ?" Rinai mengulang lagi. **** "Dari siapa, Rin ?" suara Seto terdengar merdu ditelinga Rinai. Lelaki itu kini berada di belakang nya dan tangannya memeluk ping gang Rinai "Nggak tau, Mas...." Rinai men- jawab dengan kesal. "Hallo ? masih suara Rinai. Dan masih tak terdengar sahutan. Yang terdengar cuma deru nafas yang sesak seperti orang yang sangat kesakitan sekali. Namun kemudian, samar-samar terdengar ucapan; R-Rinai.... a-aku... men- mencintai.... k-ka...mu...." Sam lalu roboh ! "Hallo? Ini siapa ?" Hallo?" Sabtu, 29 April 1995 Pasar Saribudolol Jorok Saribudolok, (Analisa) Lokasi pajak atau pa Saribudolok, Simalungun sa jorok, tumpukan-tumpukan pah bertaburan, dan kead sebagian kios-kios di sel Loods pekan itu tampak cu memprihatinkan. Pantauan "Analisa" di p Saribudolok, Minggu (23/4) baru lalu, di sekitar pekan besar di Kabupaten Simalu atas itu ditemukan sam sampah berserakan. Pemandangan yang tidal ngenakkan tersebut tar semakin khas ketika "Ana masuk ke lokasi pekan it sana-sini terlihat tumpukan pukan sampah, bukan saja c lantai atau badan jalan setapak, melainkan sampai balai-balai tempat berj Padahal hari pekan di kota matan Silimakuta ten berlangsung setiap hari kecuali bila ada hal-hal p yang tidak dapat ditunda waktunya jatuh pada har Menurut pengamatan se kios-kios di pekan Sarib tersebut sudah tak laik Keadaannya sudah kupak dan sebagian ada sudah roboh. Atapnya juga banya bocor sehingga bila hujar keberadaan para pedagan umumnya pendatang dari sangat memprihatinkan. sama. Sementara tentang ki- yang sudah kupak - kapik seseorang warga masy mengatakan, sudah saatny da Simalungun memperh. nya. Sebab usia kios dar tersebut sudah cukup Juga menyebutkan bahwa Simalungun juga telah bangun kios-kios baru di sana, tukasnya menunjukk yang baru dibangun to Namun pembangunan sebut hingga saat ini tam belum rampung. "Kuran tahui apa permasalahan ngapa penyelesaian pemba kios itu sedikit ters tukasnya sembari men agar identitasnya dise kan.(jap). TV-VIDEO-PARABOLA RE Hub. A TIAM, JI. Teluk Betung Tel. 542809 Starpage 532666 REPARASI KOMPO Hub.AYONG Tel.72 W.C ANDA TUM Saluran air, westafel, rehab Hub: Telp. 542 W.C. ANDA TU Westafel, saluran air, rehab dill. Hub Jaya Telp. 543670. W.C ANDA TUM Saluran air, westafel, reha Hub. Tel. 610067 AHLI SERVICE REPARASI AC Jual Beli Baru Bekas T.Tambah, Cuck Rp 7.500,-Split Rp. 10.000,- Hub A TONG 534972, JVeteran 14-8/32 Mdn Siap ditan REHAB RUMA 16gnsb C. Saluran, WC, Keram Hub: AMRI T 52213 JUAL BELI&REP TV Video sound system, parabola Hub: METRO JAYA Jl.Lebong No. 9 Mdn, Telp.714744 TERCECER Sebuah SIM A & KTP an Liliswaty Sekitar Hub. Jl. Brid. Katamso Kompleks Perumahan Medan tidak dituntut dan diberi hadiah se Mengurus dengan cepat SIM dan ST Hub. JALAN JAYA/JJ-Tel. 533679 JL. Prof.H.M.Yamin SH No. 53/55 (dit. G JASA SURAT EXPRES SIUP, TDP, SITU, NPWP, PKP. Bengkel Kes HO. Izin Timbun Solar, IMB Sertifikat, Bongk Lahir, Kawin, G. Nama, WN, STNK, Listrik 516613/545555 (kode 6498) TIGER 2000 Dijual BU, pemakaian 95, bin 01-00, ba lan, warna biru metalik BK-pilihan No. 20 6,2 jt damal, hub. 512149, setiap jam KOST LUX Rooms Ac-Non Ac TV-Parabola TelF Laundry Aqua Parking Business Peop No.1 sebelah Toyota Auto 2000 SM. KOST Menerima Kost utk Mahasiswa/i, Ka Jl.Lamlo 35-D/37 (simp. Jl.Asial M TANAH JUAL MURA DJ Binja km 15 manuk kira 7km deerah Dik Leber 20 Mx Panjang 550 M-11.000 M2 1 HP 082.610.1489 IA Mini "ANDA BUTUH Perawat utk merawat: Jompo, Org Sitter. Hub: Yayasan ARTA Jl. Dr (USU) Mdn. Tel. 812901- 521844 TERCECER STNK BK.823 DK, Sim 81 U, Sim C, KTP A Beserta Sim A KTP an. ECY bagi yg menemu diantar ke J.Mangkubumi No.12 Mdn Telp akan ditutnut & diberi hadiah sepantasnys ANJING BOXER DIJUA Beberapa ekor anak anjing Boxer, ja Warna loreng umur 2 bulan turunan Jl.Keris No.77 Medan. TERCECER SIM-BI No.55100.7140141 an Elly Ngatin No.83 Mdn. Yg menemukan mohon dikembal Diberi hadiah sepantasnya, tdk dituntut TERIMA KOST Daerah elite, dekat hotel D.Toba Tel. 321057 HOTEL DIKONTRAK HOTEL B.Melati Jl.Sekip Baru No. Hub. Alamat TSB Tel. 525549 DIJUAL ANJING BOXER Satu ekor anjing Boxer jatan umur keturunan Import Hub. Telp. 51709 DIJUAL Tanah dan Bangunan Tua Letak: JL Serangan No.202. (Sudut Jl.Sei Gebang -Jl.Sel Batang Serangan/dekat Medan I Tanah: 593M2. Hubungi: Tel. 323184 MERAMAL NASIB Melai Wajah Tapak tangan TGLLahir Nama Rumah Mendatang Serta Usahanya Ongkos JIPUKAT V no 38 Medan. RUMAH BARU DIJ 1 pintu rumah Hak Milil cor Jl.Serdang No.580 2 pintu rumah Hak Milik cor Jl.Duyung 2 pintu rumah S.G.B. 3 Jl.Gatot Subroto No.35 4 pintu rumah 3 x cor Jl. dala By Pass No.19 Hub.: 530047-327883 ing: 135-5399 RUMAH TANAH DIJ - Sebidang tanah terleta JI.Rahayu (mandala) dengar ± 38 x 68 M HGB. 3 pintu Ruko berdamping letak di Jln Perdana, ada 4 telp. dengan luas 14,6 Mx3 HGB. -3 pintu rumah (BARU) terlet Jln. Madio santoso (daerah Krakatau/bilal) ada telp. LT 4 M, LB. 4 x 15,5 Tkt 2 x cory berminat hub. tel 531695 511102 Jam Kerja ta perantara.
