Tipe: Koran
Tanggal: 2017-08-24
Halaman: 12
Konten
2cm KAMIS LEGI, 24 AGUSTUS 2017 (2 BESAR 1950) TAJUK RENCANA 'Indonesia Raya' Tiga Stanza untuk Indonesia Raya. Ada pun ref- frain stanza kedua dan ketiga sama dengan reffrain lagu pada stanza yang pertama. PERATURAN Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 1958 mulai diimple- mentasikan. Peraturan yang diter- bitkan pada masa pemerintahan Presiden Sukarno itu berisi ketentu- an yang berkaitan dengan lagu Indonesia Raya. Lagu kebangsaan kita itu sejatinya terdiri dari tiga stan- za. Sedang yang kita nyanyikan se- lama ini baru stanza yang pertama. Adalah Kemendikbud RI yang mewajibkan lagu Indonesia Raya itu dinyanyikan secara penuh tiga stan- za. Kewajiban itu tertuang dalam Permendikbud tentang lagu Indone- sia Raya tiga stanza. Kepada para guru dan tenaga kependidikan ber- prestasi se-Indonesia, Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan lagu Indonesia Raya tiga stanza harus di- ajarkan dan dinyanyikan para siswa. Kita kutipkan stanza kedua lagu Indonesia Raya tersebut. Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya/ Di sanalah aku berdiri, untuk selama-lamanya/ Indonesia tanah pusaka, pusaka kita semuanya/ Ma- rilah kita mendoa Indonesia bahagia/ Suburlah tanahnya, suburlah jiwa- nya/ Bangsanya, rakyatnya, semua- nya/ Sadarlah hatinya, sadarlah budinya/ Untuk Indonesia Raya. Stanza ketiga, Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti/ Di sanalah aku berdiri, menjaga ibu se- jati/ Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi/ Marilah kita ber- janji, Indonesia abadi/ Slamatkan rakyatnya, slamatkan puteranya/ Pulaunya, lautnya, semuanya/Maju- lah negerinya, majulah pandunya, ***** Kegiatan selanjutnya siswa praktik membuat roket air secara Menyimak bait-bait pada stanza kedua dan ketiga, sang pencipta lagu, Wage Rudolf (WR) Supratman, mengajak segenap bangsa Indone- sia untuk mehcintai dan mengabdi sepenuh hati pada Indonesia Raya. Kecintaan berikut pengabdian itu merupakan bagian dari jiwa nasion- alisme dan semangat patritoisme yang diharapkan tumbuh berkem- bang menjadi karakter sejati masya- rakat bangsa Indonesia. Pikiran Pembaca Pikiran Pembaca terbuka bagi siapa saja. Naskah dikirim ke kantor Redaksi Kedaulatan Rakyat, Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta 55232 Fax (0274) 563125 Telp (0274) 565685 (Hunting) atau melalui email pikiranpembaca@gmail.com. Naskah dilengkapi fotokopi atau scan identitas diri berikut nomor telepon yang bisa dihubungi. Isi tanggung jawab penulis. Di sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta, lagu Indonesia Raya tiga stanza itu telah dinyanyikan pa- da setiap berlangsung upacara ben- dera. Pada stanza pertama tentunya seluruh siswa telah hafal, sementara saat menyanyikan stanza kedua dan ketiga dilakukan dengan menyimak teks. Sosialisasi Soal Degradasi Moral SMP Negeri 4 Tempel bekerja sama dengan Yayasan Karya Sa- lemba Empat (KSE) Universitas Gajah Mada melalui program Ge- byar KSE Nusantara melakukan sosialisasi Degradasi Moral, Sabtu, 19 Agustus 2017. kelompok dengan bahan botol air mineral ukuran 2 liter, kardus, plastik mika yang sudah disiapkan siswa. Pembimbing dari tim KSE UGM sangat komunikatif hingga siswa antusias untuk melakukan kegiatan membuat roket air. Menurut Rachmat Hidayat, Ketua tim KSE UGM, kegiatan so- sialisasi degradasi moral bertujuan memberikan pandangan kepada siswa tentang pentingnya memiliki cita-cita, cara berpikir positif serta cara bergaul. Dengan tidak menggurui, pem- bimbing menerangkan tentang pe- nerapan pelajaran Fisika tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan pada peluncuran roket air, serta penggunaan sudut 450 agar roket dapat meluncur jauh. Sosialisasi Degradasi Moral di- laksanakan untuk siswa kelas IX. Tim KSE UGM terbagi dalam 3 kelompok yang masing-masing ke- lompok memberikan sosialisasi di ruang kelas IXA, IXB, dan IXC. Siswa disuguhkan video tentang Degradasi Moral yang terjadi dan bagaimana cara mencegahnya. Satu persatu kelompok melaku- kan uji coba peluncuran roket air yang sudah mereka buat. Setiap peluncuran pembimbing memberi penilaian tentang kelebihan dan kekurangan roket yang diluncur- kan. Apabila roket tidak dapat me- luncur sesuai ketentuan, secara detail diterangkan penyebabnya hingga siswa memahaminya. Salah satu cara adalah dengan berpikir positif yang berdampak tumbuhnya kreativitas. Pada ta- yangan video juga disuguhkan ten- tang cara pembuatan roket air se- bagai bentuk kreativitas yang da- pat dilakukan. Diharapkan, sosialisasi Degra- dasi Moral ini dapat mencegah ter- jadinya degradasi moral terutama menumbuhkan kreativitas bagi siswa SMP Negeri 4 Tempel. - c Fiati Yuwananingsih SPd Guru SMPN 4 Tempel, Anggota Forum Guru Sleman Melalui Pikiran Pembaca kami ingin mengajak pembaca di mana pun, marilah kita peduli mereka Menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam tiga stanza tentunya bukan hanya diwajibkan bagi para siswa di sekolah-sekolah formal. Karena ketentuan itu tertuang dalam PP Nomor 44/1958 yang tetap berlaku hingga sekarang, kewajiban itu melekat pada diri setiap WNI tan- pa kecuali. Dengan demikian sege- nap lembaga dan aparat pemerintah sipil dan militer - perusahaan swasta serta masyarakat pada umumnya wajib menyanyikannya saat melaksanakan upacara ben- dera maupun kegiatan lain yang bersifat seremonial.* -c Panti Asuhan Butuh Hewan Kurban sehingga kita bisa sama-sama lebih ringan dalam berbagi. Tentu saja kami pengurus tidak akan mampu menangani semua ini tanpa ada kerja sama kita semua. PENGURUS Panti Asuhan Miftakhul Jannah Bantul pada Hari Raya Idul Adha akan menye- lenggarakan pemotongan hewan kurban di panti asuhan. Sebagai pengurus, niat kami hanya berusa- ha membahagiakan anak asuh ka- mi, baik yang berada di dalam pan- ti maupun luar panti sebanyak 50 anak, serta sebagai wujud kepedu- lian kami membina kaum duafa sepuh janda dan duda sekitar panti sebanyak 150 orang, yang saat ini baru bisa kami bina dalam bentuk Pengajian dan Majelis Zikir Eling Mati setiap dua kali seminggu di panti asuhan kami. Sekiranya pembaca berminat da- pat mengantarkan langsung he- wan kurban atau daging kurban atau dapat kami jemput ke rumah. Untuk mempermudah dapat menghubungi kami melalui Roh- mad, HP: 081328416439, 081- 242497533, Joko, HP: 08773929- 2184, Ust Bashori, HP: 085625- 91900.-c Apabila sering merasakan hal ter- sebut, RS Happy Land mengundang masyarakat Yogyakarta dalam acara seminar kesehatan gratis bersama dr Muntaqinah Sp PD, Sabtu, 26 Agustus 2017 mulai pukul 08.00 Guse Fajar Panti Asuhan Miftakhul Jannah Jl Parangtritis Km 21 Kuwon, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul 55764. Seminar Kesehatan Gratis di RS Happy Land DISPEPSIA adalah sekumpulan gejala berupa nyeri, perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menetap atau berulang. sampai dengan 10.00 di Ruang Seminar RS Happy Land (Gedung Timur) Jl Ipda Tut Harsono No 53 Timoho Yogyakarta. Informasi hubungi Customer Service RS Happy Land di (0274) 550060/58 ext. 1061-c Dr dr Bondan Agus Suryanto SE MA DLP AAK Direktur OPINI Problematika TVRI dan Posisi Khalayak misi dan pemerhati penyiaran. Pada BBC, lem- baga ini bernama Audience Council yang diben- tuk berdasarkan undang-undang (Royal Char- ter, 2006). Posisi audience council bukan fans club, tetapi forum pengambilan keputusan yang harus diikuti. U LANG tahun TVRI sebagai televisi milik publik kembali dirayakan hari ini, 24 Agustus. Pertanyaan utama bagaimana posisi dan masa depan lembaga penyiaran ini juga terus mengemuka. Seiring makin dominannya televisi swasta da- lam arsitektur penyiaran nasional dan trans- formasi teknologi produksi dan resepsi siaran ke arah total digital yang memanjakan pemir- sa, khususnya kalangan muda. Tulisan ini ingin mengulas salah satu problem besar yang menyebabkan krisis kepercayaaan atas TVRI, dengan merujuk pada konsepsi dasar tentang lembaga penyiaran publik yang berlaku secara universal. Dari sekian aspek tata kelola penyiaran pu- blik, relasi antara pengelola televisi dengan pemirsa atau penonton menjadi kunci keber- hasilannya bertahan dan melakukan transfor- masi layanan siaran. Kesalahan dalam mema- hami posisi pemirsa dalam berbagai tingkatan, sejak undang-undang penyiaran hingga di be- nak broadcaster yang bekerja di TVRI menye- babkan kesalahan lebih lanjut pada kebijakan operasional siaran. Pada akhirnya, posisi TVRI makin berjarak dengan pemirsanya dan mu- dah ditinggalkan. Pemilik Diskursus posisi khalayak terhadap televisi siaran di kalangan akademisi penyiaran dunia (Jakubowics, 2008; Smith, 2012; Brevini, 2016) mengerucut pada dua rumusan posisi. Perta- ma, bagi TV komersial, khalayak adalah penon- ton yang dijual, aspek kuantitatif menjadi ukuran, mereka dieksploitasi bukan diedukasi. Kedua, bagi pengelola televisi publik, publik adalah warga negara yang memerlukan edu- kasi, mereka juga pemilik yang berhak atas ak- ses informasi, kontrol dan eksekusi. Sebagai ilustrasi, dua institusi penyiaran publik dunia yang kerapkali menjadi rujukan: BBC Inggris dan NHK Jepang menerapkan tata kelola par- tisipatif melalui tiga bentuk: seleksi terbuka atas keanggotaan Dewan Penyiaran (Trust); perencanaan siaran yang melibatkan Dewan Khalayak; pembentukan Ombudsman. Lebih jauh, publik bisa mengakses seluruh informasi B ULAN Agustus menjadi momentum yang sangat tepat bagi sebagian ka- langan masyarakat maupun para akademisi untuk mengangkat kem- bali isu-isu ideologis negara. Salah satu yang cukup menarik untuk dicermati yakni pelan- tikan Patriot Desa Pancasila yang diinisiasi Universitas Proklamasi 45 bekerja sama de- ngan Pemerintah Desa Ngawen, Klaten (KR, 22/8). Keberadaan patriot desa ini menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dalam kon- struksi demokratisasi desa, dimana point of in- terest yang ingin diwujudkan dalam konteks ini adalah pertama, desa menjadi lebih berdaya serta mandiri. Kedua, adanya konsistensi da- lam mengimplementasikan tata kehidupan ber-Pancasila. Diskursus mengenai pembudayaan Panca- sila pada tataran elementer di masyarakat ten- tunya bukan sesuatu yang baru, pun keber- adaan Desa Pancasila' menjadi suatu kenis- cayaan yang bisa kita temui saat ini. Hal ini dikarenakan semakin menguatnya kesadaran publik atas pentingnya mengaktualisasikan ni- lai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Pembahasan mengenai demokratisasi desa menjadi semakin menarik ketika muncul istilah Patriot', yang menge- sankan suatu framing sosial yang lebih ideolo- gis dibandingkan kata Kader', dalam peranan- nya membangun desa. Niatan baik yang bisa kita potret dari keber- adaan Patriot Desa Pancasila di Desa Ngawen, Klaten, merupakan suatu gambaran atas ke- inginan masyarakat untuk tidak hanya mele- takkan fondasi pembangunan desa pada ranah fisik (infrastruktur) semata. Akan tetapi, ada persoalan yang jauh lebih penting yakni bagaimana mendesain konstruksi pembangun- an desa dengan berdasar pada Pancasila. Dengan ini berarti ada nilai yang harus dite- apkan dalam rangka meraih tujuan bersama. Pancasila sebagai suatu nilai tentunya sangat relevan untuk kemudian diturunkan menjadi norma dalam penyelenggaraan pembangunan manajemen lewat media daring. Mengikuti logika ini, maka sejatinya hu- bungan TVRI dengan khalayaknya jauh lebih paripurna dibandingkan hubungan televisi swasta dengan penontonnya. Publik dalam be- Masduki TV SWASTA TVRI SWASTA TV SWASTA TV SWASTA TV SWASTA TV SWASTA KR-JOKO SANTOSO nak seluruh broadcaster di televisi tertua ini adalah teman tapi mesra. Mereka merupakan pemilik TVRI melalui dua bentuk partisipasi: membayar pajak rutin yang kemudian ber- transformasi menjadi APBN tahunan untuk TVRI dan sekaligus penikmat produk akhir tayangan yang berkualitas. Bagaimana posisi ideal publik ini diterjemah- kan? Ada tiga formula. Pertama, dengan me- nyajikan konten siaran berdasarkan suatu riset yang dilakukan sebelum acara diproduksi de- ngan mengadopsi teknologi mutakhir. Kedua, pelibatan dalam struktur organisasi tertinggi, misalnya Dewan Pengawas atau Ombudsman siaran. Ketiga, pembentukan Dewan Khalayak atau forum konsultatif yang terdiri dari para perwakilan tokoh publik, aktivis sosial, akade- Patriot Desa Pancasila Agung SS Widodo desa. Pemerintah Desa harus bisa menjabar- kan nilai-nilai tersebut pada tataran yang lebih konkret dan terukur sehingga dapat dilakukan evaluasi secara kuantitatif maupun kualitatif atas target yang telah ditentukan. Dua Logika Dalam Undang-undang Desa ada dua logika yang ingin dibangun yakni: Membangun Desa' dan Desa Membangun'. Pada logika memba- ngun desa dapat diartikan bahwa semua aktivi- tas pembangunan desa merupakan integrasi dari kegiatan desa, penguatan kelembagaan de- sa, perencanaan keuangan desa, dan penguatan pada mekanisme akuntabilitas di aras lokal. Adapun logika desa membangun membawa pemahaman tunggal bahwa desa merupakan subyek utama dalam pembangunan. Desa me- miliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta kualitas kehidupan manusia dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan. Berpijak dari dua pemahaman tersebut, adanya inisiasi Patriot Desa baik pada tataran umum maupun yang secara spesifik menyebut dirinya sebagai Desa atau Kampung Pancasila harus diupayakan semaksimal mungkin sebagai bagian dari narasi pembangunan desa. Harus diakui memang, tidak semua penyeleng- gara pemerintahan desa mema- hami cara serta pola berpikir terse- but, utamanya dalam menyusun rencana pembangunan desa. Maka tidak mengherankan jika seringkali terjadi kemandegan dalam melaku- kan inovasi maupun mekanisme pemberdayaan. Adanya penguatan desa yang di- regulasi melalui UU Desa saat ini menjadi ruang yang paling ideal untuk melakukan demokratisasi. Dengan merujuk pada pemahaman "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 12 Kondisi TVRI Mencermati dinamika TVRI sejak 2002 hing- ga sekarang, proses transformasi menuju tele- visi yang ramah dan terbuka bagi publik selaku pemilik sejati belum berjalan baik. Dari segi perencanaan program, tampak sekali masih menganut spirit pelayanan kepada negara cq. pemerintah pusat dan daerah. Pendekatan pro- duksi siaran yang selalu menghadirkan pejabat publik, Jakarta sentris atau fokus produksi siaran di arena pusat pemerintahan menjadi bukti lemahnya orientasi untuk hadir ke te- ngah publik, bersama publik sejak mempro- duksi hingga menayangkannya. Secara khu- sus, Rumah Perubahan LPP (organisasi non profit untuk advokasi perubahan tata kelola TVRI) mencatat keengganan pimpinan TVRI terlibat advokasi masyarakat sipil terhadap RUU RTRI dalam 5 tahun ini. Intinya, relasi publik dengan TVRI masih cukup berjarak, karena belum ada institusi yang menjadi ruang supervisi: Dewan Khalayak dan Ombudsman siaran. Dalam situasi ini, akses pu- blik terhadap informasi manajemen juga tidak dibuka, misalnya melalui publikasi laporan ta- hunan TVRI di website, sebagaimana dilakukan lembaga penyiaran publik lain di dunia. Momentum ulang tahun TVRI tahun ini kiranya menjadi ruang refleksi kembali atas posisi TVRI yang harus makin mendekat kepada publik, bukan pemerintah seperti di masa lalu. -c Masduki, Dosen Tetap Ilmu Komunikasi UII, Mahasiswa S-3 Kajian Tata Kelola Penyiaran, Unversity of Munich, Jerman. Syarat Menulis Opini Para penulis yang terhormat, Redaksi hanya akan memperhatikan tulisan artikel/opini yang dikrim ke opinikr@gmail dengan disertai CV dan copy in- dentitas diri. Panjang tulisan sekitar 3.700 karakter atau 600 kata. Demi kelancaran bersama, tidak melayani pengiriman ke akun pribadi. Terimakasih atas pembangunan infrastruktur yang huma- nis, tersedianya ruang publik yang ramah bagi masyarakat, pemberdayaan potensi masyara- kat, kemudahan dalam mengakses layanan pu- blik, dan optimalisasi pengelolaan aset desa da- lam kerangka pemerataan. Jika hal tersebut dapat diwujudkan, maka gambaran konkret atas Desa Pancasila' menjadi keniscayaan. Dan disini peran Patriot Desa menjadi sangat pen- ting untuk diperhatikan bersama. Epilog Keberadaan Patriot Desa Pancasila, sangat dimungkinkan untuk diduplikasi oleh Peme- rintah Desa manapun agar mekanisme penye- lenggaraan pembangunan desa tidak hanya menjadi domain dari aparat desa, akan tetapi juga menjadi kepentingan dari seluruh elemen masyarakat di dalamnya. Dan melalui Patriot Desa Pancasila inilah kita diingatkan untuk meletakkan nilai-nilai Pancasila secara imple- mentatif dalam menyusun rencana pemba- ngunan di desa. Sehingga proses yang berlang- sung akan membawa kemaslahatan dan mewujud dalam bentuk keadilan sosial serta pemerataan pembangunan.- c Agung SS Widodo MA, Peneliti Sosial Politik Pusat Studi Pancasila dan TA DPRD Kab Sleman. Pojok KR Tarif taksi online (diputuskan) lebih murah. -- Untungkan konsumen. *** Sidang isbat Kemenag, Idul Adha 1 September. -- Berhari raya kurban serempak. *** Undang-undang ITE efektif memberikan efek jera. -- Asal tidak 'tebang pilih'. Berabe SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) No. 127/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tanggal 4 Desember 1990. Anggota SPS. ISSN: 0852-6486. Penerbit: PT-BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Terbit Perdana: Tanggal 27 September 1945. Perintis: H Samawi (1913-1984) M Wonohito (1912-1984). Xadaulatan Rakyat Pemimpin Umum: dr Gun Nugroho Samawi. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Drs Octo Lampito MPd. Wakil Pemimpin Redaksi: Drs H Ahmad Luthfie MA. Ronny Sugiantoro SPd, SE, MM. Redaktur Pelaksana: Primaswolo Sudjono SPt, Joko Budhiarto, Mussahada. Manajer Produksi Redaksi: Ngabdul Wakid. Redaktur: Drs Sihono HT, H Soeparno S Adhy, Drs Widyo Suprayogi, Dra Esti Susilarti MPd, Yon Haryono Hadi, Dra Hj Fadmi Sustiwi, Dra Prabandari, Isnawan, Benny Kusumawan, Drs Hudono SH, Drs Swasto Dayanto, Husein Effendi SSI, Hanik Atfiati, MN Hassan, Herry Sugito, Drs Jayadi K Kastari, Sutopo Sgh, M Arief Budiarto, Subchan Mustafa, Sulistyo Sutopo, Drs Hasto Sutadi, Eko Boediantoro, Muhammad Fauzi SSos, Drs Mukti Haryadi, Retno Wulandari SSos, H Chaidir, M Sobirin, Linggar Sumukti, Agung Purwandono, Riyana Ekawati SIKom, Wahyu Priyanti SH, Ardhi Wahdan SPdi, Fotografer: Effy Widjono Putro, Franz Boedi Sukarnanto, Surya Adi Lesmana. Grafis: Joko Santoso SSn, Bagus Wijanarko. Sekretaris Redaksi: Dra Hj Supriyatin. Penerus: Dr H Soemadi M Wonohito SH (1985-2008) Penasihat: Drs HM Idham Samawi. Komisaris Utama: Drs HM Romli. Direktur Utama: dr Gun Nugroho Samawi. Direktur Pemasaran: Fajar Kusumawardhani SE. Direktur Keuangan: Imam Satriadi SH. Direktur Umum: M Wirmon Samawi SE MIB. Direktur Produksi: Baskoro Jati Prabowo SSos. Alamat Kantor Utama dan Redaksi: Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta, 55232. Fax (0274)-563125, Telp (0274)-565685 (Hunting) Alamat Percetakan: Jalan Raya Yogya-Solo Km 11 Sleman Yogyakarta 55573, Telp (0274)-496549 dan (0274)-496449. Isi di luar tanggungjawab percetakan Alamat Homepage: http://www.kr.co.id dan www.krjogya.com. Alamat e-mail: naskahkr@gmail.com, Radio: KR Radio 107.2 FM. Bank: Bank BNI -Rek: 003.044.0854 Cabang Yogyakarta. Pemimpin Perusahaan: Fajar Kusumawardhani SE. Kepala TU Langganan: Purwanto Hening Widodo BSc, Telp (0274)- 565685 (Hunting) Manajer Iklan: Agung Susilo SE, Telp (0274)-565685 (Hunting) Fax: (0274) 555660. E-mail: iklan@kr.co.id, iklankryk23@yahoo.com, iklankryk13@gmail.com. Langganan per bulan termasuk Kedaulatan Rakyat Minggu... Rp 65.000,00, Iklan Umum/Display....Rp 27,500,00/mm klm, Iklan Keluarga....Rp 12.000,00/mm klm, Iklan Baris/Cilik (min. 3 baris, maks. 10 baris). Rp 12.000,00/baris, Iklan Satu Kolom (min. 30 mm, maks. 100 mm) Rp 12.000,00/mm klm, Iklan Khusus: Ukuran 1 klm x 45 mm.. Rp 210.000,00, (Wisuda lulus studi D1 s/d S1, Pernikahan, Ulang Tahun) Iklan Warna: Full Colour Rp 51.000,00/ mm klm (min. 600 mm klm), Iklan Kuping (2 klm x 40 mm) 500% dari tarif. Iklan Halaman I: 300 % dari tarif (min. 2 klm x 30 mm, maks. 2 klm x 150 mm). Iklan Halaman Terakhir: 200% dari tarif. Tarif iklan tersebut belum termasuk PPN 10% Perwakilan dan Biro: Jakarta: Jalan Utan Kayu No. 104B, Jakarta Timur 13120, Telp (021) 8563602/Fax (021) 8500529. Kuasa Direksi: Ir Ita Indirani. Wakil Kepala Perwakilan: Hariyadi Tata Raharja. Wartawan: H Imong Dewanto (Kepala Biro), H Ishaq Zubaedi Raqib, Syaifullah Hadmar, Muchlis Ibrahim, Alfons Suhadi, Rini Suryati, Ida Lumongga Ritonga. Semarang: Jalan Lampersari No.62, Semarang, Telp (024) 8315792, 8448622. Kepala Perwakilan: Budiono Isman, Kepala Biro: Isdiyanto Isman SIP. Surakarta: Jalan Bhayangkara No. 13, Surakarta 57141, Telp/Fax (0271) 718015. KepalaPerwakilan: Dra Hermin Lestari, Kepala Biro: Qomarul Hadi. Banyumas: Jalan Prof Moh Yamin No 5, Purwokerto, Telp (0281) 622244/Fax (0281) 621797. Kepala Perwakilan: Ach Pujiyanto SPd, Kepala Biro: Edhi Romadhon. Klaten: Jalan Pandanaran Ruko No 2-3, Bendogantungan Klaten, Telp (0272) 322756. Kepala Perwakilan dan Kepala Biro: Sri Warsiti. Magelang: Jalan Achmad Yani No 133, Magelang, Telp (0293) 363552, 362502. Kepala Perwakilan: Sumiyarsih, Kepala Biro: Drs M Thoha. Purworejo: Jalan Veteran Blok A Kav. 6, Purworejo Plaza, Telp/Fax (0275) 321848. Kepala Perwakilan: Suprapto SPd, Kepala Biro: Gunarwan. Kulonprogo: Jalan Veteran No 16, Wates, Telp (0274) 774738. Kepala Perwakilan: Suyatno, Kepala Biro: R Agussutata. Gunungkidul: Jalan Sri Tanjung No 4 Purwosari, Wonosari, Telp (0274) 393562, 394707. Kepala Perwakilan: Drs Guno Indarjo, Kepala Biro: Y Agus Waluyo. - Wartawan KR tidak menerima imbalan terkait dengan pemberitaan - Wartawan KR dilengkapi kartu pers/surat tugas. KAMIS LEGI, 24 AGUSTUS 2017 (2 BESAR 1950) Kabar dari Jemaah Hajar Aswad saat 'city tour' Kerikil Jumrah Bisa Diambil di C A SYEIKH Nasir Sholeh Al-Muzaini mi kan, jika tidak memungkinkan di Muzda maah bisa mengambil kerikil jumrah di dikemukakan saat menyampaikan tau hadapan jemaah Hasuna Tour. Ia mengi jemaah untuk tidak lempar jumrah sebelu tu yang ditentukan syariah. Penyuluhan Kesehatar RABU (23/8) mulai Pk 12.30 WAS di acara penyuluhan kesehatan menjelang di musholla hotel. Semua jemaah KBIH mat NU Darul Quran Gunungkidul had salat Duhur berjemaah dilanjutkan pen dari TPP. Acara dikoordinir tim kloter 23 pimpin Drs Muh Kamsun. Kunjungi Kamar-kamar Jen KLA PARA Karom KBIH 'Aisyiyah Kloter 3 Selasa (22/8), didampingi dr Sri Utar Kafilah KBIH 'Aisyiyah serentak meng kunjungan ke kamar jemaah untuk pe Tarwiyah. "Alhamdulillah jemaah seha Ustadz Muh Suwardi. Ar-Raudhah Umrah Sunah L ALHAMDULILLAH, semua jemaah K Raudhah sehat. KH Abu Salim Aliy (pr bing) mengabarkan, tadi malam berangk 22.00 WAS melaksanakan umrah sur ngan miqot di Majid Tan'im. Ziarah ke Museum Kisw SELURUH jemaah haji khusus ADzik minal Haji Jogja, mengikuti ziarah museu ramain (kiswah) dilanjutkan ke Masjid H iyah untuk mengambil miqot umrah sun tiap jemaah dibekali alat bantu dengar dan 20 orang jemaah dibimbing oleh 1 ora thowwif. WA ustadz Helmy dr Makkah. PANC MEL Enggan ke "Profesi saya seba- gai musisi dan bisa menciptakan lagu untuk para ARTIS papan atas Melly Goeslaw aku enggan terjun ke dunia p meskipun keluarga besarnya di Kabu Halmahera Timur, Maluku Utara, mendukungnya. "Memang, saat ini, para artis Tana berbalik arah dari profesi artis menjad tisi, tetapi saya belum tertarik," kata Goeslaw ketika berada di Halma Timur, Sabtu. Artis berdarah Buli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, itu hingga kini belum ada keinginan untuk men- calonkan diri sebagai kepa- la daerah di Halmahera Timur. Hingga saat ini belum ada sedikit pun keinginan untuk bepoli- tik, bahkan untuk ma- suk dalam bursa calon bupati. Melly Goeslaw BINCANG-BINCANG Sastra (BBS) edisi ke-143 di- gelar Studio Pertunjukan Sastra (SPS) di Amphiteater Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Sabtu (26/8) pukul 20.00, dengan mengusung Kemerdekaan Musik I bincanga Yogyakar Riska S nator ac pers yang (23/8), m Machan paikan b nunggu-n ini. Bersa Machan beberapa AER sehi memiliki pendiri SI tajuk 'Kemerdekaan Musik Puisi'. Akan tampil empat grup musik puisi, yakni Tea- ter JAB, Teater Mishbah, Je- jak Imaji, dan Ibu He Machan dari grup band Anterock hadir sebagai pembicara untuk topik per-
