Tipe: Koran
Tanggal: 2017-10-06
Halaman: 20
Konten
JUMAT WAGE, 6 OKTOBER 2017 (15 SURA 1951) TAJUK RENCANA Melestarikan Warisan Budaya tidak mustahil juga justru akan di- akui oleh wilayah lain atau malah negara lain. Kalau ini sampai terja- di, maka semuanya baru sadar kalau sudah kecolongan. YOGYAKARTA memang kaya warisan budaya, baik berupa benda maupun berwujud takbenda. Ka- rena itu tak mengherankan kalau yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) di DIY paling banyak dibanding provinsi- provinsi lain. Meski sebenarnya, jumlah yang ditetapkan tersebut (18 WBTB) ter- golong masih sedikit dibanding jum- lah yang dimiliki, yang menurut Gubernur DIY Sri Sultan HB X jum- lahnya mencapai 240 lebih. Sedang yang sudah dapat sertifikat penetap- an WBTB total 40. Jadi yang belum masih banyak, minimal 200. Meski begitu, pemberian sertifikat penetapan sebagai WBTB tersebut cukup menggembirakan. Karena ini menunjukkan sebagai pengakuan secara nasional. Namun setelah itu hendaknya ada tindaklanjut, misal- nya dengan mendaftarkan semua WBTB tersebut ke UNESCO. Selain itu juga perlu menetapkan sebagai WBTB warisan-warisan budaya lain yang jumlahnya masih ratusan. Sebagaimana diungkapkan Gu- bernur DIY Sri Sultan HB X, penca- paian ditetapkannya 18 WBTB DIY secara nasional ini merupakan buah kerja karas yang telah dilakukan se- lama ini. Hanya saja, Raja Kraton Yogyakarta tersebut berharap ke de- pan akan lebih banyak lagi yang bisa ditetapkan. "Sebab berdasar identifikasi, ada lebih 240 WBTB DIY yang masuk dalam data. Penetapan ini menjadi syarat saat nanti akan bicara tentang heritage," ucap Sultan. (KR, Kamis 5/10). Untuk era saat ini, pengakuan dan penetapan secara resmi sebagai WBTB memang penting, apakah itu dari pihak pemerintah maupun lem- baga internasional bidang kebu- dayaan seperti UNESCO yang ber- ada di bawah naungan PBB. Sebab kalau tanpa pengakuan formal ter- sebut, bisa jadi warisan-warisan bu- daya tersebut akan punah. Bahkan Pikiran Pembaca Pikiran Pembaca terbuka bagi siapa saja. Naskah dikirim ke kantor Redaksi Kedaulatan Rakyat, Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta 55232 Fax (0274) 563125 Telp (0274) 565685 (Hunting) atau melalui email pikiranpembaca@gmail.com. Naskah dilengkapi fotokopi atau scan identitas diri berikut nomor telepon yang bisa dihubungi. Isi tanggung jawab penulis. KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman mensosialisasikan UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pe- milu dan Pemilihan Umum Serentak Legislatif dan Presiden 2019 serta Pendidikan Pemilih Pemula. Sosiali- sasi dilaksanakan Selasa (3/10) di Aula MAN 5 Sleman. Sosialisasi Pemilu di Sekolah Tujuan kegiatan sosialisasi ini agar siswa mengetahui secara langsung dari narasumber terpercaya yaitu KPU Kabupaten Sleman tentang pelak- sanaan Pemilu Serentak tahun 2019 dan UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum serta di- harapkan tahun 2019 nanti siswa yang sudah berhak memilih untuk meng- gunakan hak pilihnya dengan baik dan benar. Kepala MAN 5 Sleman Drs H Rah- mat Mizan MA menyampaikan pen- tingnya sosialisasi pemilu bagi para siswa yang sudah berhak memilih un- tuk menggunakan hak pilihnya dan berpartisipasi menyukseskan terse- lenggaranya Pemilu 2019. Menjadi pe- milih yang cerdas, tidak golput, tolak money pilitics sehingga terpilih pemim- pin bangsa yang jujur amanah. Sedangkan Komisioner KPU Kabupaten Sleman Indah Sri Wulan- dari memberikan materi sosialisasi pemilu tentang syarat menjadi pemilih, Dengan adanya pengakuan, maka akan ada upaya perlindungan, baik melalui inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan dan publikasi objek pemajuan kebu- dayaan yang melibatkan pemerintah daerah, komunitas dan akademisi. Dengan begitu juga tidak akan ada lagi klaim budaya dari negara lain. "Kegiatan ini juga sejalan dengan UU No 5 Tahun 2017 tentang Pe- majuan Kebudayaan," kata Men- dikbud RI Muhadjir Effendy usai pe- nyerahan sertifikat. Regulasi terse- but memang dimaksudkan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, ber- dikari secara ekonomi dan berkepri- badian dalam kebudayaan. Sebagai elemen masyarakat, kita semua juga perlu ikut berupaya melestarikan ataupun mengapresi- asi WBTB tersebut, sehingga tidak punah. Tentu dengan cara sesuai ke- mampuan masing-masing dan an- tara satu dengan lainnya akan berbeda. Kalau terkait adat istiadat masyarakat, ritus dan perayaan, mungkin dengan cara melaksana- kannya. Sedang terhadap WBTB ka- tegori seni pertunjukan, kalau tidak menjadi pelaku bisa dengan cara menjadi penikmat atau penonton- nya. Sedang terhadap WBTB kate- gori kemahiran dan kerajinan tradi- sional, misalnya wedang uwuh, ma- ka kita perlu mengkonsumsinya, apalagi menyehatkan. Sedang ter- kait kerajinan blangkon dan tenun serta gamplong, mungkin dengan kainya. Warisan-warisan budaya tersebut memang tidak boleh punah, harus tetap lestari, dan tidak boleh dilu- pakan sampai kapan pun. Kiranya banyak cara untuk melestarikan- nya. I-e cara Para muslimah dari berbagai penju- ru nusantara berkumpul selama sepekan di Yogyakarta untuk meng- ikuti MQAN ke-8. MQAN sebelumnya diselenggarakan di berbagai tempat seperti Jawa barat, Banten dan Sumatera Barat. Mereka menun- taskan hafalan 30 juz dalam MQAN kali ini dan akhirnya diwisuda sebagai hafizhah. > Kini, para wisudawati sudah kembali ke kampung halamannya masing-ma- sing. Setiap mereka telah membawa yaitu telah melakukan perekaman KTP Elektronik yang dibuktikan dengan kepemilikan KTP Elektronik atau surat keterangan lain yang dikeluarkan di- nas berwenang. Hal ini ditekankan ka- rena pemilih pemula belum pernah menggunakan hak pilih, sehingga di- harapkan keterlibatannya dalam me- ningkatkan kualitas dan kuantitas par- tisipasi pemilih pemula. Di samping itu juga menjelaskan kepada para siswa yang masuk kategori pemilih pemula tentang kewajiban dan hak-hak mere- ka di dalam pemilu. Termasuk juga fungsi dari pemilihan serta teknis tata cara memilih. Wisuda Hafizhah yang Mengharukan WISUDA Hafizhah Nusantara di- lakasanakan di Auditorium Ull Yog- yakarta, Minggu (1/10). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Markaz Alquran Jakarta yang dibina oleh KH Abdul Aziz Abdur Rauf Lc, Al Hafizh. Ke- giatan ini merupakan puncak dari 8 kali kegiatan Mukhoyam Alquran Akhwat Nasional (MQAN) sejak tahun 2012 Bagaimanapun pendidikan politik perlu diadakan sejak dini dan dimulai dari semua lini, termasuk di madrasah yang menjadi salah satu media pem- belajaran dan pendidikan politik bagi siswa. Hal ini perlu dilakukan karena merupakan salah satu upaya pena- naman nilai-nilai demokrasi kepada siswa, mengingat siswa yang rata-rata merupakan pemilih pemula dalam pemilu. Diharapkan dengan sosialisasi pemilu ini memberikan pemahaman yang tepat dan benar tentang arti pen- tingnya pemilu bagi siswa. -e Tumiran SPd Guru MAN 5 Sleman (MAN Tempel). sebuah kenangan indah dari Yogya- karta. Sebagaimana pesan dari KH Abdul Aziz Abdur Rauf Lc, wisuda hafizhah ini bukanlah akhir sebuah perjuangan, melainkan titik awal pengabdian baru untuk membangun negeri. Setiap penghafal Alquran ibarat se- buah lentera yang bisa menyinari sekelilingnya. Setiap hafizhah diharap- kan mampu memberikan banyak manfaat dan pencerahan bagi masya- rakat di daerahnya masing-masing. Di tengah hiruk pikuk kehidupan, suasana wisuda hafizhah ibarat oase. Sejuk rasanya memandang, dan ke- optimisan kembali muncul. Bertemu dengan mereka adalah mómentum yang sangat mahal, apalagi mereka berasal dari berbagai penjuru nu- santara.-e Adib Nur Aziz SSi Laskar Merapi Mengaji. OPINI Kegaduhan Demokrasi O PINI Satrio Wahono dengan tajuk Menggagas Etika Politik Pancasila' menarik didiskusikan lebih lanjut. Terutama pada masih abainya manusia Indo- nesia akan nilai-nilai luhur yang terkandung da- lam Pancasila atau pengabaian manusia terha- dap etika politik Pancasila (KR, 4/10). Hal itu dapat dilacak dari semakin minimnya upaya klarifikasi sesudah kontroversi dalam komuni- kasi politik Indonesia yang turut menambah kegaduhan demokrasi. Demokrasi itu memang gaduh dan kegaduhan politik menjelang tahun politik itu jelas. Tapi, ke- gaduhan demokrasi yang terlahir dari beragam pernyataan kontroversial dengan disertai hoax, isu-isu halusinatif dengan kemasan hiper-reali- tas bukanlah watak seorang negarawan yang Pancasilais. Apalagi, isu-isu halusinatif itu da- lam ranah politik digital, kemudian direproduksi oleh buzzer politik untuk tujuan mempengaruhi preferensi pemilih terhadap salah satu kandidat politik. Termasuk digunakan untuk menyerang balik pihak-pihak yang berseberangan. Padahal, sebenarnya beberapa isu-isu halusi- natif yang membuat gaduh demokrasi itu hanya terjadi dalam ranah dunia maya (online). Sementara ditataran masyarakat luar jaringan (offline) isu itu tidak menarik sama sekali bagi publik, meskipun menempati trending topik. Sebut saja, isu halusinatif perihal kebangkitan paham komunisme (PKI) yang cukup mere- sahkan masyarakat. Padahal, merujuk survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), hanya ada 12,6% yang setuju isu PKI bangkit. Sedangkan mayoritas responden atau 86,8% ti- dak setuju soal adanya isu kebangkitan PKI. Akal Sehat Politik Identifikasi tersebut menegaskan bahwa se- makin banyak para penumpang gelap demokrasi yang dengan teganya menggerakkan isu halusi- natif dengan tujuan membodohi dan merusak proses pembelajaran politik kewargaan. Inilah bukti bahwa akal sehat politik sebagian kandi- dat politik kita sangat jauh dari etika politik Pancasila. Manuver berpolitik yang ditampilkan tidak lagi mencerminkan sebuah pembelajaran politik yang santun. Tapi lebih kepada memper- S AMPAI saat ini, Bangsa Indonesia masih terus menghadapi ancaman dis- integrasi. Dalam sebuah negara, seperti Indonesia, yang terdiri dari puluhan ribu pulau, ratusan suku bangsa, dan mungkin ribuan di- alek, masalah integrasi dan disintegrasi yang terkandung di dalamnya merupakan tuntutan dan kemestian yang tiada hentinya. Sementara itu dalam upaya menuju masyara- kat yang adil dan makmur, diwarnai oleh per- juangan pribadi atau kelompok politik yang ma- sing-masing berjuang atas nama rakyat dan me- nyatakan diri sebagai penyelamat reformasi. Sehingga menjadi tidak mengherankan kalau rakyat menilai banyak pemimpin di negeri ini bukan lagi negarawan tetapi benar-benar hanya berjuang untuk kepentingan sendiri atau kelom- poknya. Di sisi lain, perkembangan situasi tatanan ke- hidupan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini berubah sangat cepat sehingga mudah mengen- dorkan rasa persatuan dan kesatuan. Masalah- masalah yang berkaitan dengan keutuhan bangsa, terutama sekali yang bersumber pada masalah regionalisme, provinsialisme, sentrifu- galisme, kolektivisme atau nasionalisme etnik, sejak reformasi digelar dapat dikatakan masih menggejala. Kondisi ini menyebabkan sensi- tifnya sikap-sikap terhadap kelangsungan hidup bangsa. Ironisnya, memang ada kelompok- kelompok yang ingin memaksakan kehendaknya asal idealismenya tercapai, walau harus membu- at orang lain menderita. Bambang Arianto tontonkan intrik saling berkuasa, tanpa lagi memperdulikan nasib rakyat. Padahal, tidak selamanya politik itu penuh de- ngan intrik, tipu muslihat apalagi pembodohan. Politik sejatinya dapat memberikan pembela- jaran berharga soal bagaimana demokrasi diba- ngun dengan etika politik Pancasila seperti mengedepankan nilai-nilai permusyawaratan perwakilan. Nilai-nilai yang sejatinya dapat Satu Lembaga Di tengah-tengah menderasnya arus disinte- grasi saat ini, ternyata masih ada satu lembaga yang masih tetap utuh menopang NKRI, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lahirnya TNI guna memenuhi panggilan sejarah dan revolusi kemerdekaan di tahun 1945. TNI lahir dari rak- yat, oleh rakyat, hidup di tengah-tengah rakyat dan untuk membela kepentingan rakyat. TNI lahir untuk membela dan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan dan kedaulatan KR-JOKO SANTOSO mendorong politik sebagai ruang untuk mengko- munikasikan beragam programatik kandidat, dan bukan terjebak pada prosesi pencitraan yang hiper-realistis, apalagi sampai menumpulkan sensibilitas publik. Jika kita telah sepakat bahwa kontestasi demokrasi adalah upaya melahirkan regenerasi kepemimpinan, tentunya kita harus realistis da- lam mendongkrak popularitas dan meraih kekuasaan dengan tetap mengutamakan etika politik Pancasila. Etika yang dapat menuntun para kandidat politik untuk kembali menampilkan akal sehat politik yang mengede- pankan otentisitas, substansial dan tentunya mencerminkan kedewasaan berdemokrasi. Tujuannya tidak lain sebagai media pembela- TNI dan Tantangan Rakyat A Kardiyat Wiharyanto Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber- dasarkan Pancasila dan UUD 1945. Karena itu, TNI memang benar-benar milik masyarakat. Apa yang menjadi tantangan rakyat, juga berarti menjadi tantangan TNI- TNI mempunyai peran utama dalam menjaga kelangsungan Negara Proklamasi, dan wawasan kebangsaan. Sedangkan embrio TNI berupa Badan Keamanan Rakyat dan laskar-laskar rakyat. Tampilnya laskar-laskar rakyat ini jelas tanpa persenjataan lengkap dan tanpa pakaian seragam sempurna. Pada waktu itu tidak ditun- tut adanya profesionalisme, melainkan yang lebih diutamakan adalah tekad dan semangat juang yang bersemayam di dalam dada setiap anggota laskar rakyat. Tekad dan semangat un- tuk tetap merdeka, dan rela berkorban demi tetap tegaknya kemerdekaan serta kedaulatan Negara Republik Indonesia. Begitu efektifnya TNI, sehingga membuat banyak pihak tertarik atau sebaliknya mencuri- gai peran TNI tersebut. Sebagai alat negara, TNI digunakan pemerintah untuk menjaga kedau- latan negara dari segala ancaman dan gangguan, TNI menjadi ke- kuatan yang paling dominan da- lam mengatasi berbagai konflik yang muncul di masyarakat, dari politik sampai ekonomi. Sampai saat ini sikap tanggap selalu diperlihatkan TNI. Meng- ingat sistem demokrasi sudah se- makin mapan di negeri ini, TNI makin menyadari bahwa medan juang TNI bagaimanapun tidak sama lagi dengan generasi pen- dahulu. TNI saat ini sudah menyadari posisi dan fungsinya yang sejati. Karena posisi dan fungsinya itu, maka TNI bukan lagi alat penguasa tetapi sebagai "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 12 jaran politik kewargaan dan bukan sebatas in- strumen dekoratif dalam politik. Sebab dengan mengedepankan etika politik Pancasila akan dapat menjadi transformasi pengetahuan politik. Pengetahuan yang meng- acu pada bentuk, konsep, informasi dan pertim- bangan faktual, mengenai sistem politik dan pe- merintahan. Selain itu merupakan keterampilan intelektual terkait kepiawaian dalam menggam- barkan, menginterpretasikan dan menilai fenomena politik. Kepiawaian yang dapat mem- batasi terjadinya fanatisme berlebihan dari satu kesatuan politik. Terakhir, etika politik itu dapat menjadi ruh dalam segala jenis tindakan guna membangun patriotisme dan nasionalisme. Epilog Oleh sebab itu, sebagai persiapan memasuki tahapan pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019, akan lebih elok bila para kandidat politik baik di dalam maupun di luar istana dapat lebih meng- gunakan etika politik Pancasila dan tidak secara vulgar membeberkan pernyataan kontroversial di media sosial maupun media massa. Sebab, di era demokrasi siber ini, pernyataan tanpa klari- fikasi kapan saja bisa disalah-gunakan dan men- jadi dis-informasi yang menyesatkan. Artinya, perbedaan pendapat tanpa verifikasi dalam komunikasi politik jangan lagi sampai menguras energi dan perhatian rakyat. Sebab, rakyat sudah cukup lelah dengan hoax dan kegaduhan demokrasi selama ini. Rakyat tidak butuh isu-isu halusinatif, tapi rakyat butuh kan- didat politik yang mampu mengedepankan ki- nerja, memperbaiki kondisi dengan integritas yang tentunya teruji. - e *)Bambang Arianto MA, Peneliti di LPPM Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Syarat Menulis Opini Para penulis yang terhormat, Redaksi hanya akan memperhatikan tulisan artikel/opini yang dikrim ke opinikr@gmail.com dengan disertai CV dan copy identitas diri. Panjang tulisan sekitar 3.700 karakter atau 600 kata. Demi kelancaran bersama, tidak melayani pengiriman ke akun pribadi. Terima kasih alat negara. Dengan demikian TNI merupakan institusi yang bisa menjadi pemersatu bangsa. Ancaman Di sisi lain, kita harus sadar adanya ancaman perpecahan negeri ini. Walaupun perdamaian su- dah dipancangkan, tetapi di lapangan masih se- ring muncul letupan-letupan. Gejala-gejala itu perlu diwaspadai. Indonesia harus sadar bahwa negeri ini banyak yang meminatinya. Dalam konteks inilah rasa was-was terus menghantui kita. Akankah negeri ini dapat terus utuh, atau pada akhirnya kita harus memas- rahkannya lepas satu demi satu.? Untunglah TNI selalu tanggap, terhadap ancaman bangsa. Keresahan yang dilakukan para preman, misal- nya, telah menggoda TNI untuk membabat habis musuh rakyat itu. Mudah-mudahan kondisi negeri ini jangan terus-menerus menggoda TNI untuk bertindak. Namun, apabila demokrasi hanya menghasilkan pemimpin yang korup, degradasi moral, dan hukum yang bisa dilelang, maka tidak mustahil akan menggoda TNI untuk bertindak. - e *) Drs A Kardiyat Wiharyanto MM, Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pojok KR Pendaftaran, parpol dilarang titip. - Bukan masanya lagi 'titip-titipan'. *** Ada maladministrasi penyelenggaraan umrah. - Tinggalkan yang jelek, teruskan yang baik. **** Soto dan kopi jadi kuliner kelas dunia. - Murah meriah tapi bergengsi. SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) No. 127/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tanggal 4 Desember 1990. Anggota SPS. ISSN: 0852-6486, Penerbit: PT-BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Terbit Perdana: Tanggal 27 September 1945. Perintis: H Samawi (1913-1984) M Wonohito (1912-1984). Xedaulatan Rakyat Pemimpin Umum: dr Gun Nugroho Samawi. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Drs Octo Lampito MPd. Wakil Pemimpin Redaksi: Drs H Ahmad Luthfie MA. Ronny Sugiantoro SPd, SE, MM. Redaktur Pelaksana: Primaswolo Sudjono SPt, Joko Budhiarto, Mussahada. Manajer Produksi Redaksi: Ngabdul Wakid. Redaktur: Drs Sihono HT, Drs Widyo Suprayogi, Dra Esti Susilarti MPd, Yon Haryono Hadi, Dra Hj Fadmi Sustiwi, Dra Prabandari, Isnawan, Benny Kusumawan, Drs Hudono SH, Drs Swasto Dayanto, Husein Effendi SSI, Hanik Atfiati, MN Hassan, Herry Sugito, Drs Jayadi K Kastari, Sutopo Sgh, M Arief Budiarto, Subchan Mustafa, Sulistyo Sutopo, Drs Hasto Sutadi, Eko Boediantoro, Muhammad Fauzi SSos, Drs Mukti Haryadi, Retno Wulandari SSos, H Chaidir, M Sobirin, Linggar Sumukti, Agung Purwandono, Riyana Ekawati SIKom, Wahyu Priyanti SH, Ardhi Wahdan SPdi, Fotografer: Effy Widjono Putro, Surya Adi Lesmana. Grafis: Joko Santoso SSn, Bagus Wijanarko. Sekretaris Redaksi: Dra Hj Supriyatin. Berabe Penerus: Dr H Soemadi M Wonohito SH (1985-2008) Penasihat: Drs HM Idham Samawi. Komisaris Utama: Drs HM Romli. Direktur Utama: dr Gun Nugroho Samawi. Direktur Pemasaran: Fajar Kusumawardhani SE. Direktur Keuangan: Imam Satriadi SH. Direktur Umum: M Wirmon Samawi SE MIB. Direktur Produksi: Baskoro Jati Prabowo SSos. Alamat Kantor Utama dan Redaksi: Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta, 55232, Fax (0274)-563125, Telp (0274)-565685 (Hunting) Alamat Percetakan: Jalan Raya Yogya-Solo Km 11 Sleman Yogyakarta 55573, Telp (0274)-496549 dan (0274)-496449. Isi di luar tanggungjawab percetakan Alamat Homepage: http://www.kr.co.id dan www.krjogja.com. Alamat e-mail: naskahkr@gmail.com. Radio: KR Radio 107.2 FM. Bank: Bank BNI -Rek: 003.044.0854 Cabang Yogyakarta. Pemimpin Perusahaan: Fajar Kusumawardhani SE. Kepala TU Langganan: Purwanto Hening Widodo BSc, Telp (0274)- 565685 (Hunting) Manajer Iklan: Agung Susilo SE, Telp (0274)-565685 (Hunting) Fax: (0274) 555660. E-mail: iklan@kr.co.id, iklankryk23@yahoo.com, iklankryk13@gmail.com Langganan per bulan termasuk Kedaulatan Rakyat Minggu... Rp 65.000,00, Iklan Umum/Display...Rp 27.500,00/mm klm, Iklan Keluarga...Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Baris/Cilik (min. 3 baris, maks. 10 baris). Rp 12.000,00/baris, Iklan Satu Kolom (min. 30 mm. maks. 100 mm) Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Khusus: Ukuran 1 klm x 45 mm .. Rp 210.000,00, (Wisuda lulus studi D1 s/d S1, Pernikahan, Ulang Tahun) Iklan Warna: Full Colour Rp 51.000,00/ mm klm (min. 600 mm klm), Iklan Kuping (2 klm x 40 mm) 500% dari tarif. Iklan Halaman 1: 300 % dari tarif (min. 2 klm x 30 mm, maks. 2 klm x 150 mm). Iklan Halaman Terakhir: 200% dari tarif. Tarif iklan tersebut belum termasuk PPN 10% Perwakilan dan Biro: Jakarta: Jalan Utan Kayu No. 104B, Jakarta Timur 13120, Telp (021) 8563602/Fax (021) 8500529. Kuasa Direksi: Ir Ita Indirani. Wakil Kepala Perwakilan: Hariyadi Tata Raharja. Wartawan: H Imong Dewanto (Kepala Biro), H Ishaq Zubaedi Raqib, Syaifullah Hadmar, Muchlis Ibrahim, Rini Suryati, Ida Lumongga Ritonga. Semarang: Jalan Lampersari No.62, Semarang, Telp (024) 8315792, 8448622. Kepala Perwakilan: Budiono Isman, Kepala Biro: Isdiyanto Isman SIP Surakarta: Jalan Bhayangkara No.13, Surakarta 57141, Telp/Fax (0271) 718015. KepalaPerwakilan: Dra Hermin Lestari, Kepala Biro: Qomarul Hadi. Banyumas: Jalan Prof Moh Yamin No 5, Purwokerto, Telp (0281) 622244/Fax (0281) 621797. Kepala Perwakilan: Ach Pujiyanto SPd. Klaten: Jalan Pandanaran Ruko No 2-3, Bendogantungan Klaten, Telp (0272) 322756. Kepala Perwakilan dan Kepala Biro: Sri Warsiti. Magelang: Jalan Achmad Yani No 133, Magelang, Telp (0293) 363552, 362502. Kepala Perwakilan: Sumiyarsih, Kepala Biro: Drs M Thoha. Purworejo: Jalan Veteran Blok A Kav. 6, Purworejo Plaza, Telp/Fax (0275) 321848. Kepala Perwakilan: Suprapto SPd, Kepala Biro: Gunarwan. Kulonprogo: Jalan Veteran No 16, Wates, Telp (0274) 774738, Kepala Perwakilan: Suyatno, Kepala Biro: R Agussutata. Gunungkidul : Jalan Sri Tanjung No 4 Purwosari, Wonosari, Telp (0274) 393562, 394707. Kepala Perwakilan: Drs Guno Indarjo, Kepala Biro: Y Agus Waluyo - Wartawan KR tidak menerima imbalan terkait dengan pemberitaan - Wartawan KR dilengkapi kartu pers/surat tugas. 4cm JUMAT WAGE, 6 OKTOBER 2017 (15 SURA 1951) SELINTAS INTERNASI Jejak VX di Baju Siti dan SHAH ALAM: Sisa gas syaraf VX ditemukan pa lik Siti Aisyah (25) dan Doan Thi Huong (29), sert mata, tas serta jaket milik Kim Jong-nam. Hal itu di kimia Malaysia, Dr Raja Subramaniam saat b sidang kasus pembunuhan terhadap Kim Jong-nan Shah Alam, Kamis (5/10) Dr Raja mengatakan Bandara Internasional Kuall memiliki alat AP2C, CAM camera atau AP4C yang untuk mendeteksi gas syaraf VX. Pengacara Siti, G meminta Raja menunjukkan barang bukti berupa k dan kliennya yang tercemar VX. Raja mengatakan kaos di persidangan mungkin tidak aman, karen mungkin masih ada. Sidang dipimpin oleh hakim Az Tentara Irak Rebut Ha BAGHDAD: Tentara Irak yang didukung Ameri Popular Mobilisation dukungan Iran berhasil mere Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Kamis (5/10) ini membuat ISIS tersudut dan mundur ke wilayah batasan Suriah. Hawija berjarak tidak jauh dari Kirkuk, wilayah Kurdi Irak. Ofensif untuk merebut Hawija dilakuka September 2017. Pasukan Irak tersebut beru: Hawija dan membebaskan 78.000 orang pendudull perang di daerah itu. Wilayah yang dikuasai IS Suriah semakin lama semakin terkikis, meski demi sebut belum sepenuhnya dapat dikalahkan. Danley Tak Tahu Rencana Pa LOS ANGELES: Pengacara Marilou Danl Lombard menegaskan bahwa kliennya tidak tahu cana Stephen Paddock melakukan penembakanı Vegas, Kamis (5/10). Statemen itu disampaikan Lo Federal Bureau Investigation (FBI) memintai keter kekasih Paddock, pelaku penembakan massal ya kan 60 warga Las Vegas dan mencederai 527 oran Keterangan Lombard sesuai dengan penjelasa Sheila Darcey yang mengatakan ibunya tidak tah cana penembakan massal itu. Adik Paddock, Eri kakaknya sangat mencintai Danley, karena wa Filipina itu sangat penuh pengertian. Demi menjaga kesehatan Paddock, Danley rela kan parfum, hairspray dan wewangian. Paddock dike hadap bahan kimia dan pil. Lantaran itu ia sering me tangan dan tidak bisa minum obat penurun tensi. Ale ta Paddock sangat berat. Untuk mencegah alergi, ia di kamarnya dicuci dengan air biasa, tanpa diber Lombard mengatakan Paddock mengirimi Danley dolar AS untuk membeli rumah di Filipina. PANG MARINI Z Bangga Jadi AKTRIS Marini Zumarnis turut larut dalam eforia Dirgahayu ke-72 TNI. Pesinetron itu mengunggah se- buah foto lama bersama sang ayah yang berprofesi sebagai tentara. Dalam akun Instagram pri- badinya, @marinizumarnisre- al, dia mengaku bangga kare- na lahir dari seorang tentara. Wanita berhijab tersebut juga berdoa agar di usia ke-72 tahun, para tentara di Indonesia semakin kompak dan mem- banggakan dalam menjaga NKRI. "Bangga ku menjadi Anak Tentara Indo- nesia..," tulis artis 41 tahun ini. Dalam kete- rangan foto, ibu satu anak ini juga membe- berkan identitas sang ayah yang su- dah tutup usia. Ayah FESTIVAL KETOPRAK Melihat 'Klithih' da FENOMENA klithih' yang marak terjadi be- lakang ini benar-benar membuat masyarakat bergidik. Kenakalan yang didominasi oleh remaja itu sudah menghadirkan teror di tengah-tengah kehidupan sehari-hari. Permasalahan sosial itu coba diangkat dalam Festival Ketoprak Antar- kecamatan se-Kabupaten Bantul. Festival yang diadakan oleh Dinas Kebu- dayaan Bantul itu berlangsung selama lima hari, Rabu-Minggu (4-8/10), di lima tempat berbeda se- tiap harinya. Dalam agenda di Balai Desa Ba- ngunharjo, Sewon, Bantul, Rabu (4/10), dipen- taskan ketoprak dari Kecamatan Bantul, Jetis, serta Sewon. Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Sunarto SH MM mengatakan, setiap malam ada tiga keca- matan pentas dalam satu tempat. Mereka mem- bawa cerita sendiri, kendati lakon yang diambil sama yakni soal klithih'. "Pemilihan lakon itu merupakan upaya memberikan pemahaman klithih' dari perspektif seni. Tentu dengan ke- masan itu masyarakat lebih mudah menerima tanpa merasa digurui," tuturnya. Sunarto mengungkapkan, esensi dari pentas
