Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Ekonomi Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-12-31
Halaman: 01

Konten


Jumat 31 Desember 1993 No. 2510 Tahun IX N MILIK MONUMEN PERS NASIONAL HARIAN EKONOMI NERACA Untuk Kesejahteraan dan Keadilan Sosial Jakarta, NERACA-Presiden Soeharto mengin- truksikan departemen dan lembaga-lembaga agar tidak membiayai kegiatan rutin atau proyek pem- bangunan dengan pinjaman dari perusahaan negara atau badan usaha yang berada di lingkungannya. "Tertib keuangan negara dan disiplin anggaran harus benar-benar dilaksanakan," kata Kepala Negara ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna di gedung utama Sekretariat Negara, Kamis, Menteri Penerangan Har- moko mengutip pesan Presi- den seusai Sidang Kabinet menyatakan semua jajaran harus berusaha semaksimal mungkin meningkatkan pe- nerimaan negara, baik yang bersumber dari pajak mau- pun bukan pajak. Bersamaan dengan itu harus diupayakan dana tersedia di- yang gunakan seefisien mungkin demi mencapai tujuan pem- bangunan. agar "Kita harus pandai meli- hat peluang maupun kenda- la serta berbagai dampak perkembangan ekonomi dunia terhadap perekonomi- an nasional," katanya. Presiden juga meminta agar Menko Eku dan Peng- awasan Pembangunan ma- kin meningkatkan perannya supaya dicapai hasil sebesar- besarnya dari dana yang tersedia. "Semakin terdapat nya dana pembangunan mengharuskan kita teguh dalam menjalan progam- progam kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBN 1994/1995 nanti," kata Pre- siden. Untuk itu disiplin anggaran harus diperketat, dan dana yang tersedia ha- rus digunakan dengan seba- ik-baiknya serta harus da- Presiden juga mengin struksikan agar Menteri Keuangan melanjutkan lang kah-langkah penjualan sa- ham BUMN kepada investor luar negeri, di samping meningkatkan penerimaan negara dari pajak. Kepala Negara menyata- kan semua jajaran harus ber- usaha sekuat tenaga menge- jar pertumbuhan positifyang telah dicapai serta menekan dan menghindari semua pengaruh negatif terhadap pembangunan nasional. ● Presiden Soeharto Intruksikan Departemen dan Lembaga Apresiasi atas Dolar RI Jangan Biayai Proyek dari Dana BUMN Pengaruhi Impor R positif dari apresiasi yen terhadap dolar tentu ada juga. "Kalau kita tempat- kan lebih banyak cadangan devisa dalam yen, maka nilainya dalam dolar akan naik atau menguat. Me- mang cadangan devisa kita dalam mata uang lain, dari waktu ke waktu selalu disesuaikan dengan cada- ngan devisa dimiliki yang dalam dolar," katanya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi APBN, Bakri Sri Hardono mem- perkirakan menguatnya mata uang yen terhadap dolar sudah diprediksi oleh Bank Indonesia sejak bu- lan Februari dan Maret lalu. Bahkan ketika itu sudah diperkirakan juga kemungkinan apresiasi yen terhadap dolar bisa sampai mencapai 100 atau 124 yen untuk satu dolar seperti sekarang ini. Tapi Hamzah Haz, be- kas Wakil Ketua Komisi APBN mengingatkan, peningkatan ekspor ke Jepang itu perlu diikuti dengan upaya-upaya dere- gulasi disektor riel. "Jadi, Indonesia sudah harus mempersiapkan diri jauh- jauh hari agar tidak terke- jut sehingga dalam waktu mendadak sekalipun, ba- rang yang akan diekspor itu sudah disiapkan," ka- tanya. Di bidang ekonomi Presi- den mengungkapkan, laju pertumbuhan ekonomi 1993 melampaui sasaran Repeli- ta V. Meskipun di beberapa sektor terjadi kelambatan, terutama di awal tahun. Hasil-hasil yang dicapai sampai saat ini menunjuk- kan perkembangan kegiat- an yang menggembirakan, meskipun perlu ditingkatkan sehingga menimbulkan rangsangan bagi kegiatan produktif dalam masyarakat. "Agar kita dapat terus me- melihara pertumbuhan yang berkelanjutan dengan stabi- litas yang mantap, maka ko- ordinasi dalam pengendali- an ekonomi harus terus di- tingkatkan," ujar Kepala Ne- gara. "Langkah pendinginan mesin ekonomi yang telah kita laksanakan beberapa ta- hun yang lalu, telah mengha- silkan stabilitas makro ekonomi pada tahun 1993." Namun demikian diakui, pat dipertanggungjawabkan. laju inflasi untuk tahun 1993 cukup tinggi, tapi masih te- tap di bawah 10%, yaitu 9,77%. Untuk menyukseskan pelaksanaan pembangunan tahun pertama Pelita VI yang KanBN 1994/95 khususnya, dan pelaksanaan Repelita VI pada umumnya, Presiden memberi petunjuk lebih lan- jut kepada menteri dan peja- bat lainnya, bahwa RAPBN merupakan langkah-lang- kah kebijaksanaan operasio- nal dalam rangka mencapai keseluruhan sasasaran-sa- saran pembangunan nasio- nal yang ditetapkan pada Pelita VI dan GBHN 1993. Turunnya harga minyak akhir-akhir ini membuat semakin penting tercapainya sasaran penerimaan di luar migas, kata Presiden. Per- usahaan milik negara dan daerah supaya lebih mening- katkan daya guna dan hasil gunanya.. BUMN dan BUMD harus terus meningkatkan efisien- si kualitas dan produktivi- tasnya. Berbagai cara me- ningkatkan efisiensi dan produktivitas BUMN mau- pun BUMD perlu dijajagi. Jakarta, NERACA Inilah kejutan akhir tahun 1993. Direktur Keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP), Judiono Tosin dikabarkan hari ini akan menggumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya tersebut. Sumber Neraca di ITP yang tidak mau disebutkan namanya di Jakarta, kemarin, membenarkan kabar itu tapi tidak mau merinci lebih jauh. "Yang jelas posisi Jodiono Tosin akan digantikan oleh eksekutif muda, Benny Setiawan," katanya. Sampai sejauh ini, belum diperoleh kabar pasti mengenai latar belakang pengunduran diri Judiono Tosin dari jabatannya di ITP dan akan ke mana setelah itu? Judiono Tosin, 37 tahun, adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dia memulai karirnya di Salim Group sejak tahun 1976 dan terakhir sebagai salah seorang Executive Director dari Salim Group. Judiono. diangkat sebagai Direktur ITP pada tahun 1989-Tahun di mana ITP melakukan go public. (5) Bersyarat lunak Penerimaan bantuan luar negeri, menurut Presiden, tetap diutamakan pada pin- jaman bersyarat lunak tan- paikatan politik yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebijakan dasar dan priori- tas pembangunan. Penggu- naan kredit ekspor harus benar-benar dibatasi secara efektif dan dilakukan hati- hati agar tidak menjadi be- ban berat neraca pembayar- an di masa datang. Instruksi Presiden No. 8/ 1984 agar dilaksanakan sebaik-baiknya. Demikian pula langkah-langkah peng- gunaan kredit komersial yang tertuang dalam keppres 39 Tahun 1991. Penerimaan Kilas Balik Keuangan - Perbankan - Bursa Efek 1993 Kredit Perbankan Masih Lambat Pengantar Redaksi ragu kalangan perbankan untuk melangkah, yaitu makin menumpuknya kredit macet di dunia perbankan. Boleh dibilang, sepanjang 1993 pemberitaan tentang keuangan, perbankan, dan pasar modal atau bursa efek menempati posisi utama di halaman-halam suratkabar. Soal Bank Summa, kolusi antara bank dengan debitor, dan kredit macet masih menarik untuk diberitakan hingga akhir tahun ini. Sementara, kasus pemalsuan saham dan situasi transaksi saham yang mulai bullish (marak) ikut meramai- kan halaman muka berbagai media massa. Paket Mei 1993 secara umum bertujuan untuk: (1) memperlancar penyaluran kredit oleh perbankan, dan (2) 'memperlunak' kriteria- kriteria kesehatan bank. erugian Askrindo yang mencapai ratusan miliar, lan- Tujuan kedua, secara impli- taran menanggung klaim kredit, dan apresiasi yen terhadap sit, sangat kentara di dalam dolar (yendaka) turut menyumbang pada munculnya kecen semangat Paket Mei itu, derungan baru. Wartawan Desk Keuangan, Perbankan dan Bursa Efek Harian Ekonomi Neraca, Setiawan Adiwijaya, Sutan Roedy Irawan Syafrullah, Chepy Saefullah, dan Anno Suwarno menuangkan catatannya dalam beberapa tulisan, satu tulisan di halaman ini dan tiga tulisan lagi di halaman 3. diindikasikan oleh (1) yang makin dipermudahnya pen- capaian target CAR; (2) pe- ningkatan plafon KUK dari Rp 200 juta menjadi Rp 205 juta, sehingga mempermu- dah pencapaian alokasi KUK sebesar 20% dari total kredit yang disalurkan; dan (3) penurunan bobot penilaian aspek manajemen dari 30% menjadi 25% dalam menen- tukan tingkat kesehatan bank. Meski trauma kredit ragu lagi melempar kredit. macet masih terasa, peme- Menurut Gubernur BI, rintah pada pertengahan latar belakang dikeluarkan tahun 1993 kembali meng- nya Pakmei '93 adalah ada- imbau kepada bank-bank nya sesuatu yang kurang sreg untuk melakukan ekspansi dalam dunia moneter Indo- kredit. Setelah Presiden nesia. Soedradjad pada Soeharto mengimbau agar waktu itu mengatakan per- banjir dana perbankan sege- kembangan variabel-varia- ra disalurkan, pada waktu bel moneter cukup baik dan berselang kemudian Menko normal. Pertumbuhan likui- Eku dan Wasbang Saleh Afiff ditas pun sangat bagus. serta Gubernur Bank Indo- "Tetapi, ya itu, kredit per- nesia Soedradjad Djiwando- bankan lambat sekali per- no mengimbau agar bank- tumbuhannya," kata Soedra- bank pemerintah segera djad ketika itu. menyalurkan kreditnya. Menurut Saleh Afiff tidak ada ada kejadian spesifik yang melatarbelakangi im- bau itu. Imbauan pemerin- tah ini tak lain hanya untuk mengurangi keraguan di kalangan perbankan yang terkesan mundur maju da- lam eskpansi kreditnya. Padahal, kata Soedradjad, paket deregulasi bulan Mei falu -yang lebih populer dengan sebutan Pakmei Lalu apa lagi? Agaknya '93- tujuannya adalah su- ada kambing hitam kedua paya perbankan tak ragu- yang masih membuat ragu- Lalu siapa yang dituding sebagai kambing hitam' atas lambatnya pertumbuhan ekspansi kredititu, tidak lain bank-bank pemerintah kare- na faktor permodalan. Na- mun soal pemenuhan apital adequaci ratio (rasio kecu- kupan modal terhadap aset tertimbang mengandung risiko) ini, sebelum keluar- nya Pakmei '93 pun sebenar- nya sudah terpenuhi. Judiono Tosin Mundur dari ITP Sementara, permasalah- an-permasalahan pokok yang dihadapi sektor per- bankan di Indonesia ialah, makin besarnya jumlah kre- dit macet, masih lemahnya manajemen perbankan na- sional, termasuk pengawas- an oleh BI, penyaluran KUK cenderung kurang mencapai sasaran, dan penyaluran kredit untuk sektor-sektor yang produktif dan kopetitif makin terbatas. dana dari luar negeri diusa- barang dan belanja pegawai hakan agar dapat digunakan harus digunakan sebaik- sebesar mungkin bagi penga- baiknya. Antara lain dengan daan barang dan jasa hasil mengutamakan pengadaan produksi dalam negeri. lam biaya perjalanan dan belanja barang, dan hanya digunakan untuk hal-hal yang diperlukan dan mende- sak. Seminar, rapat kerja, dan sebagainya supaya dila- barang dan jasa hasil pro- terma- Presiden memberi petunjuk suk dari pengusaha golong- kukan di gedung kantor masing masing. pengeluran rutin diarahkan untuk meningkatkan kelan- caran roda pemerintahan dan efisiensi pemberian pe- layanan yang sebaik-baik- nya. Untuk itu prioritas harus semakin dipertajam dan langkah penghematan harus ditingkatkan. Belanja an ekonomi lemah. Kebijaksanan ini harus dilaksanakan secara konse- kuen dan sungguh-sungguh agar perkembangan indus- tri dalam negeri dapat me- ngikutkan berbagai pihak. Presiden menekankan lagi perlunya penghematan da- Agaknya, kalangan peng- amat perbankan menilai, Pakmei '93 bisa dikatakan jauh panggang dari apinya'. Pakmei '93 memang disada- ri oleh pemerintah (Guber- nur BI) tak akan memecah seluruh permasalahan per- bankan. Namun, masih ku- rangjelas bagi khalayak, apa sebenarnya misi dari paket tersebut. 0 J. Tosin tota D BI Perlebar 'Spread' Kurs Kembangkan Pasar Devisa Jakarta, NERACA Bank Indonesia (BI) mulai 30 Desember 1993 memperlebar spread antara Kurs Jual dan Kurs Beli spot USD/Rp pada transaksi BI dengan bank-bank menjadi kurang lebih 1% atau sebesar Rp 20 dari spread Rp 10 yang berlaku sejak September 1992. Hal itu dilakukan untuk memberikan kesempatan pengembangan pasar devisa. Penjelasan tersebut disampaikan dua direksi BI, Paul Sutopo dan Boediono pada siaran pers di Jakarta, Kamis. Selain itu, BI juga mengubah Kurs Jual dan Kurs Beli Uang Kertas Asing (UKA) dari yang semula masing- masing Rp 2 di atas Kurs Jual dan di bawah Kurs Beli devisa menjadi masing-masing Rp 3. "BI juga memutuskan untuk mengundurkan transaksi Swap dari pukul 09.00 s/d 10.00 menjadi pukul 15.00 s/d 16.00 WIB (Senin s/d Jumat) dan 11.30 s/d 12.00 (Sabtu) berlaku mulai 3 Januari 1994. Selain itu juga kurs indi- kasi dan analisa pasar internasional dikeluarkan yang pada pagi hari ditiadakan." Dikatakan, mengingat bank-bank sekarang telah mempunyai akses yang cukup lancar terhadap informasi mengenai perkembangan pasar valuta asing interna- sional dan domestik melalui fasilitas komunikasi seperti Reuters dan Telerat, maka BI tidak lagi menganggap perlu untuk mengumumkan informasi tersebut. Sejumlah pialang, saling memburu saham ketika hari terakhir penutupan bursa tahun 1993 di bursa Efek Jakarta (BEJ) kemarin. Transaksi akhir tahun itu, membuat hampir semua jenis saham diborong investor dengan harga naik dari sebelumnya, sehingga IHSG naik 0,882 poin ditutup pada angka 588,765 in. (Komar) "Perlu ditegaskan, seperti telah berlangsung selama ini, ketentuan mengenai kurs di atas hanya berlaku bagi transaksi BI dengan pemerintah, bank-bank serta pihak. lainnya. Sedangkan kurs yang berlaku dalam transaksi antarbank dan antarbank dengan nasabah tetap berda- sarkan kesepakatan pihak-pihak yang bersangkutan." Dijelaskan, BI secara terus menerus telah mengupa- yakan pengembangan pasar uang yang sehat, baik pasar rupiah maupun pasar valuta asing. Upaya tersebut anta- ralain meliputi penciptaan produk-produk baru, penggu- naan kurs yang semakin mendekati kurs pasar serta pengunduran waktu transaksi BI dengan bank-bank guna memberikan kesempatan yang lebih luas bagi transaksi antarbank. Upaya tersebut telah memberikan hasil yang meng gembirakan. Hal itu terlihat pada volume peredaran di pasar rupiah yang meningkat tajam dari sekitar Rp 80 miliar per hari pada 1989 menjadi sekitar Rp 434 miliar per hari dalam tahun 1993 atau naik rata-rata sekitar 90% per tahun. Perjalanan dinas ke luar negeri dan upacara peresmi- an proyek supaya dibatasi pada hal-hal yang benar- benar perlu. Sedangkan volume peredaran di pasar valuta asing meningkat dari sekitar US$ 162,9 juta per hari dalam tahun 1989 menjadi US$ 2,5 miliar per hari dalam tahun 1993 atau naik rata-rata sekitar 290% per tahun.(42) Mengenai pengeluaran pembangunan Presiden memberi petunjuk dan pe- Hal itu dikemukakan oleh Menteri Kesehatan, Prof DR Suyudi dalam penjelasan Evaluasi Pelaksanaan Pem- Tow Jakarta, NERACA Pengidap Acquired Im- mune Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia pada tahun 1993 meningkat 5 kali Menteri menjelaskan lipat dibandingkan 1992. jumlah penderita AIDS dan Tahun lalu tercatat 19 pe- pengidap HIV seluruhnya ngidap Human Immunodefi- tercatat 193 orang, dengan ciency Virus (HIV), tahun rincian 144 pengidap HIV 1993 tercatat 99 pengidap dan 49 AIDS (34 orang HIV. meninggal). Perlu anggaran Adanya peningkatan pe- cukup besar untuk menang- ngidap AIDS tersebut, peme- gulangi AIDS, yang kemung: rintah pada tahun anggaran kinan bisa berkembang di 1994/1995 hanya mengaloka- 27 provinsi di Indonesia. sikan dana sebesar Rp 5 AIDS saat ini baru meli- miliar sebagai upaya mem- puti 12 provinsi. Kasus ter- berantas penyakit yang banyak di DKI Jakarta, yaitu 31 terkena AIDS dan 33 mengidap HIV positif. Di Bali 7 orang terkena AIDS dan 18 orang HIV positif, Irian Jaya mencapai 54 orang (46 nelayan Thailand yang su- paling ditakuti umat manu- sia saat ini. Lik ngarahan dana pembangun- an harus diprioritaskan penggunaan pertama menye- lesaikan dan melanjutkan proyek yang sedang berja- lan. Kedua melengkapi dana rupiah pelaksanaan proyek. Ketiga menyediakan dana bagi biaya operasi dan peme- liharaan yang masih harus disediakan dari anggaran pembangunan. Keempat membiayai proyek pemba- ngunan dalam rangka men- capai sasaran pembangunan yang telah disepakati. (18) Jakarta, NERACA Banyak investor asing berminat melakukan inves- tasi di sektor air bersih. Sayang, mereka mundur akibat terkendala fungsi sosial yang masih diberlaku kan pemerintah dalam me- netapkan tarif jual air ke konsumen. antar negara. Izin Departemen Penerangan RI No. 002/Menpen/SIUPP/A7 1985 dus operandinya, terjadi va- riasi-variasi dan memanfa- atkan kemajuan Iptek dan kesenjangan instrumental (peraturan pendukungnya). Serta kasus-kasus tertentu telah terbentuk dalam orga- nized crime (sindikat keja- hatan). Menurut Dirjen Pembe- rantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkung- an Pemukiman (PPM/PLP) Hadi Marjanto, meningkat- nya pengidap AIDS di Indo- nesia memang tidak bisa dihindari, seiring dengan semakin terbukanya bebera- pa pelabuhan laut dan udara sebagai pusat lalu lintas Namun perkembangan gangguan kamtibmas sela- ma periode 1993 dibanding 1992 dapat disimpulkan aman, tertib dan terkendali. Kata Kapolri dalam jumpa pers akhir tahun, kemarin di Jakarta. Jumlah kejahatan yang terjadi selama 1993 turun 6,47 persen jika diban- ding sebelumnya. Pada ta- hun 1993 jumlah kejahatan sebanyak 164.553 kasus, berkurang dibanding 1992 sebanyak 175.952 kasus. "Lalulalang pekerja asing Harga eceran Rp 500. Jakarta,NERACA Seorang anggota Dewan menyatakan bahwa apre- siasi yen atas dolar AS akan mempengaruhi impor In- donesia. "Ini akan segera terasa, karena sebagian besar impor dilakukan dalam mata uang yen, sehingga nilai riil impor akan naik," kata Ketua Komisi VII DPR Syaiful Anwar Husein kepada Ne- raca, di Jakarta, Kamis. Syaiful mengemukakan secara umum ada bebera- pa dampak yang ditimbul kan oleh menguatnya mata uang yen. Pertama, bagi utang Indonesia, tentu akan terjadi penyesuaian yang berakibat membeng- kaknya cicilan yang harus dibayar setiap tahunnya kepada Jepang. Karena sebagian utang RI (sekitar 40%) dibayar dalam yen, yang dampaknya segera terasa. Kejahatan Ekonomi 1994 Bakal Meningkat Tajam Jakarta, NERACA Kapolri Letjen (Pol) Drs Banurusman Astrosemitro memprediksi, kejahatan ekonomi yang bakal terjadi di tahun 1994 bakal mening- kat tajam. Sebab selama ta- hun 1993 jumlah kasus keja- hatan ekonomi seperti keja- hatan perbankan, kartu kre- dit palsu, kejahatan korpo- rasi dan kejahatan tertentu seperti pencurian kendaraan bermotor meningkat. Selain itu Pelita VI yang menitik beratkan pemba- ngunan bidang ekonomi dan kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah melalui paket deregulasi mau tidak mau mendukung kejahatan berdimensi baru. Dilihat dari segi subyek, obyek dan metode atau mo- Syaiful mengingatkan dalam kondisi ekonomi dunia, terutama di negara- negara industri maju yang dewasa ini masih lesu, se- perti Jepang, AS, dan Jer- man, penyusunan RAPBN 1994/1995 harus benar-be- nar diarahkan pada pro- yek-proyek yang mampu mendorong peningkatan penerimaan negara, uta- manya nonmigas. Menurut dia, jika per- tumbuhan ekonomi nega- ra-negara industri tidak mengalami perbaikan, maka turunnya harga minyak selama kuartal terakhir 1993 ini, jelas sangat mempengaruhi perekonomian negara-ne- gara berkembang. Kenda- ti angka pertumbuhan ne- gara berkembang cukup tinggi, sekitar 5% hingga 7%, tapi kelesuan ekonomi negara maju akan sangat mempengaruhi penerima- an negara berkembang. Menurut dia, dampak 14 Agustus 1985 ISSN 02 531 81 PT Persindotama Antar Nusa Asing Enggan Investasi Sektor Air Bersih timbangkan aspek sosial mengingat nilai sosial dalam komoditas ini sangat tinggi," katanya kepada wartawan di Ciujung, Rabu. Dirjen menunjuk investor yang tergabung dalam Kon- sorsium Bromo yang akan menggarap Proyek Umbu- lan, Jawa Timur. Konsorsi- Dirjen Cipta Karya, De- um yang terdiri atas North partemen PU, Ir.Rachmadi West Water, Mott McDonald B.S mengakui negosiasi dan Commonwealth (Inggris) dengan investor asing kerap serta Duta Compac dan menemui jalan buntu hanya Bakrie Brothers (Indonesia) gara-gara tidak tercapainya akhirnya mundur akibat kesepakatan harga jual air tidak tercapainya kesepakat- ke konsumen. Padahal, an tarif jual. semua persyaratan lain su- dah disetujui. Untuk lebih menggairah- kan minat investor asing, "Investor menghitung pemerintah melalui Perusa- tarif atas dasar pertimbang- haan Daerah Air Minum an bisnis semata. Sementara (PDAM) harus menaikkan pemerintah harus memper- harga jual ke konsumen se- AIDS Naik 5 X, Dana Pemberantasan Hanya Rp 5 Miliar cara berangsur. Menurut dia, PDAM kini telah memiliki jadual ke- naikan tarif. Mulai Januari 1994, misalnya, PDAM me- naikkan tarif dari Rp 300/ m3 menjadi Rp 400/m3. Menyinggung Proyek Umbulan, dia mengakui kini sudah diambil alih pemerin- tah (Departemen PU). "Kita tidak punya pilihan lain. Investor asing sudah menyerah. Memang ada swasta nasional berminat menggantikan asing itu. Tapi proposalnya ternyata tidak jauh beda," urainya. Pemerintah tidak memi- liki dana untuk membiayai proyek itu sepenuhnya. Ka- rena itu, sedang diusahakan meminjam dari Bank Dunia. "Pada prinsipnya Bank Menurut Hamzah, sela- in apresiasi yen terhadap dolar semakin menguat, di samping pertumbuhan ekonomi kedua negara itu juga masih tetap lesu, maka akan sangat mem- pengaruhi penerimaan APBN 1994/1995. Apalagi kalau harga minyak terus merosot. "Katakan saja harga minyak pada semes- ter II ini turun sampai US$ 16/barel, maka penerima- an minyak akan berkurang sekitar Rp 1,5 triliun," ujar Hamzah. (19) "Untuk mengatasi bakal Juga penambahan lembaga meningkatnya kasus keja- baru di Subdit Serse, yakni hatan ekonomi atau dikenal subbid Tindak Pidana Ko- white collar crime (kejahat- rupsi (Ttipikor). Disamping an kerah putih) pada tahun subdit lainnya yang telah 1994, seluruh jajaran kepoli- beroperasi, seperti Serse Um- sian meningkatkan profesio- um, Serse Ekonomi, Narko- nalisme. Misalnya penyidik tika, Uang dan Dokumen Pal- dan pembantu penyidik me- su, Koordinator dan Peng- ngadakan pendidikan dan la- awasan Penyidikan. tihan serta kerjasama de- ngan pihak perbankan, Aso- siasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) dan asosiasi ekonomi lainnya," ujar jenderal ber- bintang tiga itu. Selain itu, menurutnya, unsur pendi- dikan kepolisian seperti Ak- pol, PTIK, Sespim, Secaba, Secapa dan lainnya menga- dakan kerjasama dengan Lembaga Kriminologi UI, Universitas Pancasila dan se- kolah reserse di luar negeri. dengan Thailand yang tak terkendali lagi, maka mere- ka optimis Indonesia mam- pu mengendalikan penyakit tersebut. Di sisi lain, Menteri me- negaskan pada tahun 1994, perlu diantisipasi lamban- nya pelaksanaan iodisasi." Pelaksananan iodisasi perlu ditanggulangi secara inten- sif karena kekurangan iodi- um dapat menurunkan ting- kat kecerdasan (IQ) secara nasional sebanyak 120 juta point," katanya Untuk itu, diharapkan di Sebuah tim independen tahun 1994 perlu ditingkat- terdiri 5 orang ahli kesehat- kan kerjasama dengan De- an asing dan 5 orang ahli partemen Perindustrian dari Indonesia, merekomen- agar produksi garam berio- dasikan bahwa proses per- dium kualitasnya lebih ter- kembangan penyakit AIDS jamin, khususnya bagi iodi- Mengenai kesulitan me- nyidik kasus kejahatan per- bankan di bank milik peme- rintah yang harus mendapat izin tertulis dari Menteri Keuangan, Banurusman menilai "bukan sebagai hambatan." Sebab izin itu mudah didapat pihak kepo- lisian, namun untuk menyi- dik kasus kejahatan per- bankan dibutuhkan kehati- hatian, karena menyangkut rahasia bank. (rz) bangunan Kesehatan 1993 dah dipulangkan dan 6 di sektor pertambangan, di Indonesia sangat berbeda um yang diproduksi oleh dan Rencana tahun 1994 orang penduduk asli) dinya- penebangan kayu, nelayan pada wartawan kemarin di Jakarta. takan HIV positif. Pengidap AIDS menurut Menteri di tahun 1994 diper- kirakan akan terus mening- kat, karena peningkatan pemeriksaan darah baik oleh jajaran Depkes maupun kesadaran masyarakat sen- diri. serta lapang kerja lainnya pada saat ini tidak bisa di- hindari lagi, padahal banyak diduga merekalah yang mempunyai resiko tinggi pembawa virus AIDS ke Indonesia," katanya. Namun, Hadi Harjanto menegaskan masyarakat tidak usah kuatir melihat peningkatan penderita AIDS itu, sebab Depkes melalui program terpadu lintas sek- toral, cukup ampuh menang- kal berkembangmha penya- kit tersebut. masyarakat. Peningkatan mutu garam iodium diharapkan mampu menetralisasi 30 juta pendu- duk yang tinggal di daerah defisiensi iodium, yang aki- batnya 750 ribu menderita kretin endemik, 10 juta menderita gondok dan 3,4 juta menderita GAKI.(swas) PENGUMUMAN Berhubung hari Sabtu bertepatan dengan tahun baru 1994 Harian Ekonomi Neraca tidak terbit. Akan terbit kembali pada hari Senin (3/1/1994) Dunia setuju membantu Rp 200 miliar," katanya. Inves- tasi untuk Umbulan menca- pai Rp 300 miliar. Sejumlah Rp 100 miliar akan diambil- kan dari APBN. Departemen PU sedang melakukan persiapan untuk memenuhi berbagai keten- tuan yang ditetapkan Bank unia, seperti soal prosedur dan administrasi. Total investasi Rp 300 miliar diakui Rachmadi hanya untuk proyek instala- si pengolah air di Umbulan. Jika diperhitungkan biaya jaringan transmisi untuk membawa air dari Umbulan ke Surabaya dan Gresik, serta jaringan ke konsumen, investasi akan membengkak jadi Rp 500 miliar. (38) Redaksi