Tipe: Koran
Tanggal: 2020-05-03
Halaman: 11
Konten
A DATENG TRIBUN BUFFER 11 MINGGU WAGE 3 MEI 2020| Uribun Jogja yarakat untuk mitigasi melawan Covid-19," terang dia. Wakil Akademik UNS, Ahmad Yunus mengatakan, 258 mahasiswa yang diwisuda tersebut antara lain lulusan pascasarjana 58 or- ang terdiri dari program doktor 9 orang dan program magister 49 orang. Lulusan program pendi- dikan dokter spesialis ada 9 or- ang, program sarjana ada 187 orang, serta program diploma III ada 4 orang berasal dari fakul- tas ekonomi dan bisnis, teknik, dan MIPA. "Dari jumlah lulusan itu ada 76 mahasiswa yang lulus den- gan predikat cumlaude atau dengan pujian," ujar Yunus. Lebih jauh, sejak berdirinya UNS sampai dengan wisuda saat ini ada 187.029 alumni. protokol kesehatan yang diten- tukan oleh pemerintah. Jamal mengatakan, di tengah pan- demi corona, ada hikmah yang bisa diambil. Pertama, keseha- tan dan kebersihan merupakan Salah seorang wisudawan dari Fakultas FKIP UNS, Arga Gardika Tama, mengatakan, di tengah pandemi corona harus mengikuti arahan pemerintah sehingga mengikuti wisuda se- cara daring. Dia mengatakan, ada perasaan kecewa karena tidak bisa bertemu Wisuda dari rawatan (FK-KMK) UGM ini. Ditanya apakah DIY su- dah perlu memberlakukan pembatasan sosial berska- la komunitas-komunitas yang Tracing Agresif Putus Rantai meluas. Rektor Bidang Beranda Mengenai tindak lanjut dari penemuan tiga klas- ter di DIY, Biwara mengung- kapkan Gugus Tugas Pena- nganan Covid-19 DIY telah mengirimkan surat edaran (SE) untuk melakukan pe- meriksaan massal Covid-19 kepada gugus tugas di tiga kabupaten, yakni Sleman, Gunungkidul, dan Bantul. Di Pemda DIY meminta kepa- da ketua gugus tugas pena- nganan Covid-19 di ketiga kabupaten kan prioritas pemeriksaan bagi pengembangan klaster Tablig di Jakarta. Ketua Gugus Tugas Pena- nganan Covid-19 DIY juga mengharapkan dalam wak- tu singkat sudah dapat di- Sambungan Hal 1 besar (PSBB), Andono menjawab hal itu belum ten- tu efektif. la menitikberat- kan pentingnya melakukan fokus Sambungan Hal 1 hal yang sangat berharga. Ked- ua, banyak orang semakin tekun beribadah, introspeksi diri, istirahat cukup, dan banyak waktu luang dengan keluarga. Ketiga, dunia menjadi akrab dengan teknologi digital untuk mendukung pem- belajaran dan kegiatan non- akademik lainnya. "Krisis pan- Covid-19 belum menunjukkan akan dalam waktu dekat. Saya man- gajak wisudawan melepas toga beserta atributnya, kemudian hadir langsung di tengah mas- Sabtu (25/4). Namun, karena pertimbangan situasi dan kon- disi di tengah pandemi wabah virus nyelidikan, diketahui ketiga klaster tersebut mencapai proporsi 20 persen dari se- luruh kasus di DIY. Menanggapi hal ini, Ko- ordinator Tim Respons Co- vid-19 UGM, dr. Riris Ando- no Ahmad mengungkapkan, perlu ada kontak tracing yang agresif untuk memo- tong rantai penularan di DIY. Andono juga menanggapi terkait pernyataan Juru Bi- cara Pemerintah untuk Pe- nanganan mad Yurianto, yang tempo secara pada implementasi langsung dengan teman-teman wisuda yang lain dan tidak bisa bertemu orang tuanya karena berada di Kalimantan. "Saya tadi diwakili sama wali saya saat wisuda. Saya tadi ikuti wisuda dengan menyaksikan melalui internet," ucap Arga. Sementara itu, Giras Rafind- asasti (22), mahasiswa Jurus- an Kedokteran UNS mengikuti prosesi wisuda ini dari beran- da rumahnya di Banguntapan, Bantul. (kpc) corona atau Covid-19, pencegahan. "Yang diperlukan DIY ada- lah peningkatan kapasitas diagnosis kan antara yang terinfeksi dan tidak terinfeksi. Dengan memperbaiki implementasi social distancing akan lebih baik dibandingkan melaku- kan PSBB yang implementa- sinya tidak efektif juga. Jadi fokusnya adalah pada efek- tivitas implementasinya, bu- kan baru dapat terlaksana pada Sabtu (2/5). "Dengan kan penghormatan tehadap para pejuang pendidikan na- sional, maka kita pilih tanggal 2 Mei 2020 sebagai hari pelak- sanaan wisuda periode II UNS," ucap Jamal, kemarin. Prosesi wisuda periode I pendidikan mempertimbang dan memisah- dalam SE tersebut demi tampaknya masih untuk melaku- tanda-tanda berakhir dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Webex Meet dengan tetap memperhatikan Covid-19, Ach- jenis intervensinya," pungkasnya. Terpisah, Wakil Ketua Gu- gus Tugas Penanganan Co- vid-19 DIY, Biwara Yuswan- tana, mengatakan informasi dari juru bicara penangan- an Covid-19 pusat, Achmad Yurianto mengenai poten- si tiga daerah jadi episen- ter baru tersebut akan men- jadi pertimbangan melakukan hari daerah mengungkapkan tiga berpotensi baru yang kes Bantul," ungkapnya. Pasien dengan nomor ka- sus 111 seorang laki-laki usia 42 tahun warga Kulon Progo yang diketahui sem- pat mengikuti Tablig Akbar di Gowa. Selanjutnya pasien sien sembuh tersebut yakni pasien dengan nomor kasus 42 seorang laki-laki usia 46 tahun warga Sleman, pasi- en dengan nomor kasus 58 seorang perempuan usia 74 tahun warga Gunungkidul. Kemudian pasien dengan positif dengan nomor kasus nomor kasus 72 seorang laki-laki usia 50 tahun war- ga Gunungkidul dan pasi- en dengan nomor kasus 73 seorang perempuan usia 73 tahun warga Gunungkidul. Di saat yang bersamaan Berty juga menyampaikan adanya penambahan 10 ka- sus baru pasien positif Co- vid-19. "Penambahan kasus terkonfirmasi positif covid 19 pada tanggal 2 Mei 2020 sebanyak 10 kasus, sehing- ga jumlah kasus positif covid 19 di DIY adalah 114 kasus," katanya. Rincian 10 kasus baru pasien positif Covid-19 yak- ni pasien dengan nomor kasus 107 seorang perem- puan usia 67 tahun warga Gunungkidul dan pasien dengan nomor kasus 108 seorang perempuan usia 48 tahun warga Gunungkidul. Pasien dengan nomor ka- sus 107 dan 108 diketahui petakan kejadian infeksi Kapasitas Bed dalam pengawasan di DIY sebanyak 4.861. menjadi episentrum Covid-19, satu di antaranya Semarang. Selain dua kota lainnya, Surabaya dan Ma- kassar. "Tidak ada yang perlu di- lakukan terkait Semarang. Dengan atau tanpa Sema- rang (berpotensi episentrum baru DIY harus melakukan pe- ngendalian secara efektif. Di antaranya peningkatan kapasitas diagnosis, karan- tina, dan isolasi, serta ka- pasitas rumah sakit," ujar- nya saat dihubungi Tribun Jogja, Sabtu (2/5). Andono menjelaskan da- dan transmisi, sehingga da- pat diambil suatu kebijakan di tingkat DIY. "Secepatnya tiga kabupaten melakukan itu sehingga bisa dihasilkan data terkait klaster, infeksi, dan transmisi setempatnya. Kalau sudah dilakukan se- Masih Mencukupi Bantul Juru Bicara Percepat- an Penanganan COVID-19 Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, pe- nambahan tiga pasien po- sitif di wilayahnya berasal dari tiga kecamatan yaitu Kasihan, Sewon, dan Seda- Sambungan Hal 1 begitu, mengingat dari hasil tersebut empat kasus ada- lah tracing kontak di Gu- nungkidul," ujarnya, Sabtu (2/5). Meski demikian. Berty memastikan kapasitas ru- ang isolasi di seluruh rumah sakit rujukan masih mencu- kupi. "Masih. Tapi kita ber- harap tentunya tidak akan sampai melonjak melebihi kapasitas yang telah kita si- apkan," katanya. Saat ini kapasitas ruang isolasi critical sebanyak 19 bed. Sedangkan kapasitas поп-critical mencapai 250 bed. Ruang isolasi critical digunakan untuk perawatan intensif, misal mengguna- kan ventilator. Dari jumlah bed yang tersedia, sebanyak 145 bed telah terpakai. "Dari 145 (bed) ini, pema- kainya pasien positif yang belum semnbuh. PDP (pasi- en dalam pengawasan) yang masih menunggu hasil, PDP negatif yang belum dipin- dahkan ke ruang perawatan biasa karena kondisi atau 112 seorang laki-laki usia 23 tahun warga Kulon Progo. "Pasien 112 pulang dari Pe- santren Tembolo," tuturnya. Pasien selanjutnya yakni pasien dengan nomor kasus 113 seorang laki-laki usia 33 tahun warga Gunungkidul. Pasien dengan nomor kasus 114 seorang perempuan 23 tahun warga Gunungkidul. "Kasus 113 dan 114 hasil menjadi corona), dalam gera dikirim ke Satgas DIY," urainya. Selain itu, sejauh ini Bi- mengaku pembatas- sosial berskala besar upaya pena- nganan Covid-19 di DIY ke depan. "Informasi dari Pak Yuri akan termasuk menjadi pertimbangan dalam upaya yang perlu dilakukan ke de- pan," ujarnya kepada Tribun yu. Berasal dari kecamat- an Kasihan adalah seorang laki-laki, berusia 51 tahun. wara an (PSBB) belum menjadi pi- lihan sikap di DIY. "Belum ada pembahasan lebih lan- jut terkait PSBB. Belum ada usulan dari kabupaten/kota untuk PSBB," bebernya. Sementara, langkah yang lebih ketat menurut Biwara akan dilakukan dalam pe- negakan protokol Covid-19 di DIY. "Langkah lebih in- tensif kita lakukan di dae- Saat ini sedang dirawat di RSUD Panembahan Seno- Jogja, kemarin. Ditanya terkait kasus po- sitif di DIY yang sudah men- capai lebih dari 100 orang dan hanya selisih sedikit baru Covid-19 ialah tingkat dengan kasus di Semarang Jumat pati. "Riwayat (penularan) masuk dalam Klaster gereja GPIB," terang Oki, sapaan akrabnya. Pasien kedua berasal dari sar penentuan suatu da- erah menjadi episentrum kontak tracing Dinkes Gu- nungkidul pada klaster Tab- lig Jakarta," kata dia. Selanjutnya pasien de- ngan nomor kasus 115 seo- rang laki-laki usia 51 tahun warga Bantul yang diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Semarang. Pasien po- sitif terakhir yakni pasien dengan nomor kasus 116 seorang perempuan usia 27 tahun warga Bantul. Pasien tersebut diketahui memiliki Kecamatan Sewon. perem- (118 kasus, [1/5]), Biwara mengungkap- kan kasus DIY adalah level penularan. mun, dirinya tidak menge- tahui secara pasti pertim- bangan kategori tersebut. "Tetapi saya tidak tahu se- cara detail apa kategori pe- merintah menetapkan seba- gai sebuah episenter," tutur ahli epidemiologi dari Fakul- Kedokteran. transmisi Na- data provinsi, sementara Sema- rang level kota. Biwara menjelaskan, sua- tu daerah dapat disebut se- bagai episentrum Covid-19 jika sudah terjadi transmisi lokal yang besar di daerah itu. Selain itu, melibatkan puan 38 tahun. Saat ini sedang dirawat di RS La- pangan Covid-19 di Bam- banglipuro. Untuk riwayat penularan, masih dalam pe- nelusuran. Sedangkan pa- sien ketiga berasal dari Ke- camatan Sedayu. Ia adalah seorang perempuan, berusia 26 tahun. Dirawat di RS JIH. rah perbatasan, disiplin da- lam penggunaan masker, serta pembubaran keru- munan. Esensinya itu, ti- dak berkerumun, disiplin Kesehat- pakai masker," tandasnya. (uti/hda) tas an Masyarakat, dan Kepe- "Riwayat perjalanan dari Ja- karta." jelas dia. nyak ulama Indonesia yang menjadi guru besar di sana, seperti Syaikh Mahfudz Ter- mas, Syaikh Nawawi Al-Ban- tani, Syekh Baqir Al-Jogjawi, Syaikh Khotib Sambas, dan lainnya. Banyak teladan yang dapat kita ambil dan ikuti dari para di sekolah anak bisa menda- patkan kesempatan menggu- nakan pakaian yang menjadi kebanggaan dan mendapat- kan layanan kesehatan men- tal (jika memerlukan). Ketiga, materi pembelajar- an yang bermutu akan lebih baik dijaga dan digunakan se- cara luas. Para pendidik me- lihat para pendidik lainnya sebagai sumber yang sama baiknya untuk membatu men- ciptakan pembelajaran da- ring yang berkualitas tinggi. Materi yang berkualitas bisa diakses secara terbuka oleh riwayat perjalanan dari Ja- karta. Penambahan tiga pasien positif, maka total pasien domisili Bantul yang masih dalam perawatan dirumah sakit ada 17 pasien. Mere- ka menjalani perawatan di RSPU Hardjolukito 2 orang, RS Bethesda 1 orang. RS Lapangan Covid-19 Bam- 114 orang dinyatakan positif banglipuro 10 orang, RSUD Panembahan Senopati 3 orang. dan RS JIH ada 1 orang. Sedangkan PDP yang sedang rawat inap di RS ber- sebanyak 88 (4 meninggal). jumlah 12 orang, ODP ada 3 Pendidikan yang hasil kontak tracing Dinkes Gunungkidul pada klaster Tablig Jakarta Selanjutnya pasien de- ngan nomor kasus 109 seo- Adapun laporan konfirma- si kasus Covid-19 di DIY per 2 Mei 2020 yakni jumlah to- tal PDP sebanyak 888 orang di mana 145 orang masih menjalani perawatan. Ber- dasarkan hasil laboratorium Menguatkan Sambungan Hal 1 perlu proses persiapan," je- lasnya. Di sisi lain, Berty menga- takan empat pasien positif rang laki-laki usia 44 tahun Covid-19 di DIY dinyatakan sembuh. "Jumlah kasus Ini bisa dilakukan, menurut KH. Sahal Mahfudh (1994) mengajarkan sejak awal, sesuai dengan kebutuhan. Prestasi yang da- pat dilihat adalah munculnya para alumni yang mendapat legitimasi dari masyarakat. Mereka dinilai tangguh dan mampu mengembangkan di- rinya di bidang keilmuan, juga memiliki kepekaan ting- gi terhadap masalah sosial dan lingkungan. Menggugah rus dilakukan dengan penuh kesungguhan. di ujung tombak, karena sen- tuhan tangan guru menjadi- kan siswa mampu menggali potensi yang ada dalam diri- nya. Guru harus menjadi pen- cerah, karena ilmu yang diberi- kan adalah cahaya: kreativitas hadir, potensi makin berkem- bang, inovasi diri tiada henti, dan prestasi mengalir secara alami.Pemerintah juga harus membantu guru agar bisa te- tap maksimal di tengah kondi- si yang sulit saat ini. pengetahuan warga Gunungkidul. Pasien tersebut diketahui memi- ulama dan cendekiawan ter- dahulu. Terutama nilai akh- lak dan karakter bangsa yang melekat. Itu yang kemudi- an Ki Hadjar Dewantara me- ngatakan bahwa ing ngarso sung tulodo. Pendidikan itu menguatkan kita semua, da- lam level apapun dan dalam kondisi bagaimanapun. Lan- tas bagaimana dengan kondi- si saat ini? positif covid 19 yang dinya- takan sembuh sebanyak 4 orang, sehingga jumlah ka- sus sembuh menjadi seba- nyak 48 kasus," ujarnya. Adapun rincian empat pa- Covid-19 (48 sembuh, 7 me- liki riwayat perjalanan dari Klaten. Pasien selanjutnya ninggal), 686 orang dinyata- yakni dengan nomor kasus 110 seorang perempuan 39 tahun warga Bantul. "Kasus 110 dalam penelusuran Din- kan negatif, dan masih me- nunggu hasil laboratorium Sementara, jumlah orang orang. (era/rif) guru, siswa, dan orang tua. Keempat, kolaborasi guru akan tumbuh dan memban- mudian ia mengabarkan ke PDP baru, esok hari akan di- lakukan swab, pemeriksaan lendir di tenggorokan. Petugas medis itu menga- ku sudah sebulan tidak ber- Antrean Rapid Test Mengular dangkan orang yang hasil- nya positif, dibawa ke tenda khusus untuk diwawanca- pasien lama di ruang itu me- nolak kehadiran orang baru, alasannya takut terinfeksi. Kalau petugas medis me- maksakan. PDP lama meng- tu memperbaiki belajar. Yang kita harapkan untuk keluar dari krisis, dapat kita upa- yakan dengan berkolaborasi dan bekerja sama. Kita bisa bangun berbagi persoalan kita, ber- bagi pengalaman kita, kita bisa saling berkontribusi ide, lebih utama lagi jika bisa su- guhkan best practice kepada kolega. Kelima, Krisis ini akan bisa membantu kita untuk be- prestasi ha- Peluang memperhatikan kondisi dan potensi yang di- miliki bangsa kita, di balik pandemi Covid-19, maka un- tuk memajukan pendidikan yang bisa menyiapkan SDM yang siap bersaing di masa depan, kita dapat identifika- si peluang dan kesempat- an yang ada. Menurut Prof. Rochmat Wahab (2020) pe- luang dan kesempatan ada lima. Pertama, pendekatan blended learning bisa dicoba, diuji, dan digunakan seca- ra terus-menerus. Kita tahu bahwa gaya belajar yang le- Guru menja- Dengan rai. Sambungan Hal 1 Kemudian diminta me- nuju ambulans yang sudah siap di gerbang tenda besar. Sebelum ke ambulans, pa- sien positif diminta mem- perlihatkan lembaran hasil pemeriksaan, lalu difoto dan direkam video. Ambulans membawa me- reka ke Unit Gawat Darurat ancam memilih keluar ka- mar. Petugas medis sempat bingung, lalu mencarikan ruangan lain. akhirnya bisa menempati ruangan lain yang sudah di- isi dua PDP. Ruangan isolasi itu cukup luas. Ada ruang tamu, ka- mar tidur dua, dan kamar mandi. Kanar tidur itu yang petugas medis. Misalnya di satu untuk dua orang ber- ukuran 3x4 meter, ada dua komunitas daring, luas, banyak orang duduk. rapi berjejer. Ketika masuk ke satu tenda besar, banyak orang duduk menunggu an- trean. Saking penuhnya an- trean di dalam tenda besar. orang yang hendak menung- gu giliran rapid test harus berada di luar, berpanas- temu keluarga. Ketika lepas dinas ia menempati kamar sebuah hotel yang disedi- akan pemerintah. la juga mengaku tak tahu sampai kapan ia bertugas di Wisma Atlet. Ada yang lucu di pakai- an alat pelindung diri (APD) PDP baru kerja sama dengam lintas batas. Bisa tingkat kabupaten, tingkat provinsi, bisa tingkat nasional, dan bisa tingkat ASEAN, bah- kan tingkat benua. Dalam situ- asi dan kondisi seperti sekarang ini, kita bisa tumbuhkan sikap empati. Tapi tidak semudah di sektor politik dan ekonomi, mi- salnya. Karena pendidikan le- bih bisa mengedepankan rasa humanis. Menjadi khalifah di bumi berarti memiliki kewajiban un- tuk menjaga dan melestari- kan bumi. Untuk menjadi kha- lifah yang berkualitas, maka tak lepas dari peran pendidik- an yang bisa membentuk ma- nusia menjadi pribadi yang salih, tan. Jadikan masa pendemi ini adalah latihan kita untuk panas matahari. Menurut petugas kea- manan, rapid test di Wisma Atlet sudah tutup pukul 07.00 WIB. Sedang seorang relawan. Fara, menyebut antrean sudah mengular sejak pukul 05.00. "Ini hari terakhir, jadi membeludak. Pada hari pertama kosong." katanya. Menurut Fara, rapid test diselenggarakan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Co- vid-19 Wisma Atlet, Kemayo- ran, selama tujuh hari. Se- telah tujuh hari, modelnya diubah menjadi rapid test mobile alias jemput bola ber- gerak ke wilayah pandemi. Orang-orang yang hasil rapid test-nya negatif, lang- sung meninggalkan lokasi dan mendapat bingkisan biskuit, air minum, dan ma- (UGD) RSD Covid-19 Wisma Atlet. Di lobi UĞD, para dok- ter dan petugas medis lang- sung menyambut. Saat itu ada tiga orang yang sedang tempat tidur, satu meja ke- diperiksa. Dokter kemudian mengharuskan para pasien dalam pemantauan (PDP) untuk isolasi diri. Ada yang diperbolehkan isolasi man- diri, tapi ada juga yang ha- rus menginap di Wisma At- let. Di UGD. sekitar pukul 13.00 sudah ada tiga pasien yang sedang diperiksa. Se- belum naik ke ruang isolasi di lantai tujuh, para PDP di- cek darah, rekam detak jan- Isinya daging sapi, ayam, tung, tensi. dan paru-paru. punggungnya bertuliskan, "Cepat Sembuh, Cepat Cari Jodoh." Di balik kesungguhan me- laksanakan tugas berat, ada keakraban di antara petugas medis. Sesekali saling ber- canda dan memijat pundak untuk meregangkan kete- gangan. Di ruang nomor 27 su- dah ada pasien dua orang. Seorang pasien berusia 20 tahun, mengaku baru tiga hari menghuni kamar isola- si, tapi sudah merasa jenuh. "Setiap hari cuma main ponsel, buka YouTube di laptop, mengaji, dan lari-lari kecil olahraga. Jenuhnya bukan main." katanya. Na- mun ia sering menghibur orang lain."Yah. bagaimana lagi, kita nikmati saja, Pak," tuturnya. (cep) "Jasmerah" Sukarno Bangsa yang sukses ada- lah bangsa yang mengenal betul sejarah bangsanya. Ka- itu presiden pertama kita Ir. Sukarno selalu me- bih mengikutsertakan, cil, dan satu lemari besar. Kemudian satu kamar lagi hanya berisi satu tempat ti- dur. Di ruang tamu ada sofa dan meja panjang. Sedang kamar mandi cukup luas. Di kamar yang luas itu tak ada tempat gantungan pa- kaian. Paku menancap pun se- lebih interak- tif dan belajar dengan tatap muka itu jauh lebih baik da- ripada belajar melalui daring saja. Oleh karena itu untuk bisa mendapat pembelajar- an yang lebih efektif, perlu di- gabungkan antara belajar ta- tap muka dan daring dengan proporsi sesuai dengan sifat mata mata pelajaran/mata hingga bisa rena ngatakan Jasmerah (Jangan Sekali-kali Melupakan Seja- rah). Dan lembaga pendidik- an adalah sejarah pendidikan bangsa ini. Sekolah/madrasah sudah sejak dulu memiliki prinsip kemandirian, perpijak pada budaya lokal dan memiliki ka- rakter dalam pengembang- kurikulumnya. dari sekolah yang berbasis lokal sudah sejak dulu me- tak ada. Menjelang buka petugas medis datang mem- bawa kardus makanan. puasa. kuliah. Kedua, guru dan sekolah akan menerima respek, ap- resiasi dan dukungan terha- dap perannya yang penting di masyarakat. Kita menyadari bahwa sekolah bukanlah se- kadar bangunan tempat un- tuk belajar. Bahkan posisi guru ternyata tidak semudah itu bisa digantikan. Bahkan an Lulusan menebar kemaslaha- rebus kedelai, rebus taoge. dan pisang. Sedangkan un- tuk takjil sudah tersedia di dekat ruang perawat. Beberapa menit setelah selesai buka puasa, seorang perawat masuk ke ruangan untuk memeriksa tensi. Ke- Tak ada gantungan rambah dunia internasional. membuat kita semakin kuat Untuk mendapat ruang dalam menyiapkan generasi penerus untuk menjaga bumi ini. Selamat hari Pendidikan Nasional 2020. Jayalah Indo- nesiaku. (*) karantina di lantai 27 ter- Jika Bung Hatta dan kawan- kawan terbang ke Belanda, maka nyata susah-susah gam- pang. Ada seorang PDP baru yang rencananya ditempat- kan di satu ruangan, tapi Kiai Hasyim Asy'ari dan banyak kiai lain belajar ke Timur Tengah. Bahkan ba- kanan ringan lainnya. Se- PUBLISHER: Herman Darmo VICE PUBLISHER: Agus Nugroho PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Ribut Raharjo MANAJER PRODUKSI REDAKSI: Hendy Kumiawan MANAJER LIPUTAN: Sigit Widya EDITOR SENIOR: Setya Krisna Sumargo STAF REDAKSI: Heman Darmo, Ribut Raharjo, Baskoro Muncar, Sulistiono, Agus Wahyu Triwibowo, Iwan Al Khasni, Joko Widiyarso, Iwan Apriansyah, Ikrob Didik Irawan, Rina Eviana Dewi, Mona Kriesdinar, Muchamad Fatoni, Yoseph Hary Wibowo, Harry Susmayanti REPORTER: Susilo Wahid Nugroho, Rento Ari Nugroho, Gaya Lutfiyanti, Agung Ismiyanto, Yudha Kristiawan, Siti Umayah, Christi Mahatma, Victor Mahrizal, Hamim Thohari, Kurniatul Hidayah, Azka Ramadhan, PEWARTA FOTO: Bramastyo Adhy, Hasan Sakri Ghozali, Hendra Krisdianto SLEMAN: Santo Ari Handoko GUNUNGKIDUL: Wisang Seto KULONPROGO: Singgih Wahyu Nugraha BANTUL: Amalia Nurul Fathonaty MAGELANG: Rendika Ferry Kurniawan TATA WAJAH & GRAFIS: Suluh Prasetyo Aji Pamungkas, Nugroho Saputro, Afifudin, Bayu Rusbianto, Muhammad Fauziarakhman, Yusuf Haryanta, Yoga Hersogama IT: Benny Ma'il bin Izmail, Arif Purnomo SEKRETARIAT REDAKSI: Fembri Nugroho BIRO JAKARTA: Jalan Palmerah Selatan 3 Jakarta 10270 Telepon (021)5356766 (7618) Faks (021)5495360:GENERAL MANAGER: Febby Mahendra Putra NEWS PRODUCTION MANAGER: Ade Mayasanto NEWS MANAGER: Yuli Sulistiawan EXECUTIVE EDITOR: Ignatius Prayoga PENERBIT: PT Media Tribun Yogya KOMISARIS UTAMA: Herman Darmo DlIREKTUR: Agus Nugroho GENERAL MANAGER BISNIS: Daryono MANAJER IKLAN: Lioni Tiendani MANAJER KEUANGAN: Ridwan Mulyatno MANAJER PSDM/UMUM: Edy Utama PJS MANAJER SIRKULASI: Ignatius Domas Agustian Ari Wibowo MANAJER PROMOSI: Adi Satria Mahardika MANAJER PERCETAKAN: Supriyono ALAMAT REDAKSI/BISNIS: Jalan Jenderal Sudirman 52 Yogyakarta, TELEPON dan FAKS: (0274) 564061, EMAIL: tribunjogja@gmail.com WEBSITE: www.tribunjogja.com, ALAMAT PERCETAKAN: Jalan Ring Road Barat Km 8 Yogyakarta, Trihanggo, Sleman. REKENING: BRI, A/N. PT Media Tribun Yogya : 002901001264304, Bank BCA Cab, Sudirman, A/N. PT Media Tribun Yogya: 0373010500, TARIF IKLAN: HARIAN PAGI Tibun Jogja DISPLAY HAL. 1: Rp. 100.000/mmk, DISPLAY BW: Rp. 22.500/mmk, DISPLAY FC: Rp.45.000/mmk, IKLAN KOLOM: Rp. 10.000/mmk, IKLAN KELUARGA: Rp. 10.000/mmk, IKLAN BARIS: Rp. 25.000/mmk. ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN WARTAWAN TRIBUN JOGJA SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APAPUN DARI NARA SUMBER O tribunjogja.com f@tribunjogjafanspage O tribunjogja Yau @ tribunjogja tribunjogjatv
