Tipe: Koran
Tanggal: 1989-02-10
Halaman: 02
Konten
Jumat, 10 Februari 1989 INDUSTRI PERDAGANGAN Peranan Informasi Penting Bagi Dunia Usaha informasi dua arah. Di satu pihak merupakan penye- barluasan informasi pasaran eks- por kepada dunia usaha agar se- cara cepat dapat menyesuaikan kemampuan produksinya dengan permintaan pasaran ekspor. dari Indonesia yang meliputi: infor- masi tentang importir-importir yang sudah melaksanakan impor untuk berbagai jenis komoditi, in- fomrasi secara rinci dan periodik tentang realisasi impor dari berba- gai negara di dunia, perubahan tarif bea masuk dan peraturan - peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan impor dari berbagai negara tersebut. Jakarta, NERACA DIREKTUR Jenderal Aneka Industri, Ir. Susanto Sahardjo me- nilai, pentingnya peranan informa- si. Tidak saja bagi masyarakat dunia usaha, tapi juga untuk Pe- merintah. "Peranan informasi sangat mem- bantu Pemerintah dalam merumus- kan kebijaksanaan yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, utamanya yang berkaitan dengan pembangunan ekspor, utamanya pengembangan ekspor, "katanya dalam seminar yang diorganisir Panitia Indo Product 89 dengan Sekolah Tinggi Manajemen Indus- tri, di Jakarta, kemarin. Dalam seminar yang bertema- kan "Menuju Terbentuknya Sis- tem Informasi Industri yang Terin- tegrasi", Susanto menilai, sudah saatnya dirintis pembentukan Pusat Informasi Data. "Di samping me- manfaatkan pusat informasi yang sudah ada seperti WTC, Intelsat dan sebagainya". upaya Menurutnya, dalam menghadapi pasaran ekspor hasil industri yang berkembang cepat dan untuk meningkatkan daya tero- bosan komoditi industri kita, masih perlu ditingkatkan penyebarluasan Surabaya, NERACA SEBANYAK 70 penyalur udang dari Jepang termasuk dian- taranya lima orang distributor, Ka- mis petang mendarat di Bandara Juanda Surabaya dan langsung meninjau perusahaan pengolahan udang beku PT Mina Mas Utama di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Ti- mur. Kedatangan rombongan penya- lur udang tersebut diusahakan oleh Nichiro Ghogyo Kaisha Ltd. mitra usaha perusahaan Monodon Grup yang mengadakan kerjasama di bidang pertambakan udang PT. Mina Fajar Abadi di Kabupaten Situbondo, Jatim. * Informasi tentang permintaan pasaran di dunia akan komoditi Penyalur Udang Jepang Tinjau Pengolahan Udang, Jatim pasar Internasional jauh lebih mu- rah dibanding negara produsen lainnya. Presiden Direktur Monodon Grup, Adisurya Gerdyman, dalam penjelasannya kepada wartawan mengatakan, pihaknya sengaja mengundang pedagang dari Je- pang tersebut, mengingat mereka merupakan konsumen terbesar da- ri ekspor udang Indonesia. la menilai kunjungan mereka itu sangat tepat di saat citra udang Indonesia merosot mutunya akibat Di lain pihak merupakan pem- berian informasi kepada importir dari negara-negara lain untuk memperkenalkan produk-produk industri kita, "Mengingat pertanya- an negara lain semakin meningkat, utamanya dari negara-negara ASE- AN, NIC dan negara berkembang lainnya". Untuk itulah, kata dia, perlu di- rintis pembentukan Pusat Data In- formasi. Dikemukakan, peningkatan pe- nyebaran informasi diperlukan mengingat semakin meningkatnya kemajuan di bidang tehnologi in- formatika, sehingga memungkin- kan", penyampaian informasi yang akurat dapat disampaikan dan di- terima pada saat cepat dan tepat". Menurutnya, usaha meningkat- kan ekspor hasil industri, penyebar luasan dapat diperoleh melalui in- formasi dua arah, yakni: Adisurya menyatakan siap me- nerima kunjungan tim FDA ke perusahaannya pertengahan bulan ini. Ia tidak terlalu merisaukan peninjauan tersebut, karena baik udang hasil olahannya maupun yang dihasilkan perusahaan lain di Jatim selama ini belum pernah ditolak oleh importir di negara ma ha pun. Menyinggung kendala yang dia- lami belakangan ini yakni kurang nya peti kemas berpendingin untuk tempat udang yang akan diekspor, pihaknya telah mengimbau kepa- da pemerintah untuk memperba- nyak jumlahnya. Ia mengharapkan, dengan kun- jungan penyalur udang Jepang itu dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan ekspor seperti yang terjadi tahun lalu, dimana ketika itu pihaknya juga mengun- Menurut Adisurya, kebutuhan masyarakat Jepang terhadap udang setiap bulan mencapai 30 ribu ton, sedangkan kemampuan Jatim dalam memasoknya berkisar antara 500-1000 ton/bulan. "Kita memang tidak mengejar dan berbagai macam barang kelon- tongan kuantitas sekalipun itu terbuka lebar, namun yang kita utamakan adalah kualitas agar har- ga udang kita tinggi, sehingga devi- sa yang diperoleh pun bisa lebih banyak," ujarnya. dengan maksud yang sama. Sementara itu Humas Monodon Grup, M. Arifin Perdana, mengata- kan, kunjungan pengusaha Jepang itu sekaligus dimanfaatkan untuk memperkenalkan berbagai obyek wisata di Jatim. Disadari, kegiatan sadar wisata yang dicanangkan pe- merintah merupakan tanggungja- wab semua pihak untuk ikut menyukseskannya. Namun demikian ia menyam- but gembira maksud kunjungan FDA tersebut yang sekaligus mem- berikan indikasi bahwa mereka sangat memperhatikan dan berke- inginan membantu produk udang Indonesia. Hal ini dinilai wajar, sebab harga udang Indonesia di "Di samping itu ada permintaan atas komoditi tertentu dalam wak- tu yang terbatas melalui bullet- board sistem electronic-mail." *Informasi tentang produk-produk ekspor Indonesia antara lain, men- cakup: kapasitas dari hasil industri yang dapat diekspor, jenis, mutu dan harga produknya, daftar eks- portir Indonesia yang potensial un- tuk produk-produk tersebut dan peraturan yang berlaku di Indone- sia, utamanya yang menyangkut peraturan ekspor dan sebagainya yang ditujukan untuk para impor- tir di seluruh dunia. Sehubungan dengan itu rombo- ngan tamu yang dibagi menjadi dua grup pada hari Rabu (8/2) mengadakan kunjungan wisata yakni sebagian menikmati keinda- han Pantai Pasir Putih sekaligus meninjau pertambakan udang di Kabupaten Situbondo dan seba- Keterangannya itu diperkuat oleh Direktur Nichiro Gyogyo Kaisha, Kiyoo Kato, yang menyata- kan proses pengolahan udang beku gian lagi mengelilingi kota Sura- baya Bali. di Jatim cukup baik dan meme- nuhi persyarataif setelah ia me- nyaksikan sendiri di PT Mina Mas Utama. INDONESIA merupakan negara penghasil rotan yang ar 80% besar dan memiliki pa ng sa pasdari perdagangan rotandu- nia. Tetapi manfaat ekonomi yang didapat selama ini relatip rendah mengingat ekspor rotan sebagian besar dalam bentuk rotan mentah dan setengah jadi yang rendah nilai tambahnya. Dikatakan, sarana dalam men- dapatkan informasi bisa melalui media cetak/pun elektronika. "Un- tuk mengetahui segala informasi yang diperoleh secara tertulis sege- ra efektif dan efisien adalah mela- Sementara itu Misi dagang Fili- pina yang tergabung dalam Gabu- ngan Pedagang Muslim Interna- sional Filipina bagian selatan (Soute hrn Philipina International Muslim Traders Inc) mengadakan pameran industri kecil di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Bahan mentah rotan kering asa lan dapat diproduksi oleh 16 propinsi di seluruh Indone- sia sebanyak 600.000 ton per tahun. Tetapi menurut TKIHH, hanya 50% yang dapat diper- gunakan secara ekonomis. Ke- butuhan suplai bahan baku un- tuk industri yang sudah ada berjumlah 480.000 ton, sehing- ga sebetulnya Indonesia meng- alami kelangkaan bahan baku. sejak Selasa (7/2) di plataran Ho- tel Kawanua City Manado men- dapat sambutan hangat masyara- kat di daerah itu. Dari 300 jenis tanaman ro- tan yang tumbuh di Indonesia, hanya beberapa yang diman- faatkan untuk bahan baku in- dustri rotan yaitu: jenis Jahab (Calamus Álexa risbecc), Se- mambu (Calamus Scipoinum Lour), Segah (Calamus Cac- sius), Pulut Putih, dan Pulut Merah. Sula we sio Selatan me- rupakan produsen rotan terbe- sar (26%), disusul oleh Kali- mantan Barat (16%), dan Sula- wesi Utara (15%), sedangkan 13 propinsi lain dibawah 7%. Untuk dapat memproduksi 100.000 ton rótan kering setiap aftahunnya, dibutuhkan cadang- an hutan rotan seluas 150.000 hektar, di panen secara tebang lestari. Tanaman rotan sudah mulai dapat dipanen pada saat telah berusia 7 tahun dan tidak prod uk tip lagi setelah berusia 25 tahun. Industri barang jadi rotan bersifat padat karya, teknologi permesinan relatip sederhana, dan kebutuhan investasi yang Industri kerajinan tangan yang dipamerkan antara lain terdiri atas pakaian jadi bermotif Tagalok, kain sulaman khas Filipina, sou- venir terbuat dari kerang (biak) Pedagang Filipina tersebut, di- samping mengadakan pameran ju- ga menjual berbagai hasil industri kecil itu kepada masyarakat yang berminat dengan harga yang cukup murah dibandingkan dengan harga di toko. Rombongan pedagang Filipina itu berjumlah sekitar 56 orang di- pimpin Atty Blo Adiong, tiba di daerah Manado sejak hari Senin (6/2) dengan menggunakan kapal khusus dari Davao-Filipina Sela- tan. rupakan kunjungan balasan yang dilakukan Kadin Sulut ke Davao bulan Agustus tahun lalu. Di daerah Manado, para peda- gang dari Filipina Selatan itu juga membeli berbagai hasil kerajinan tangan khas di daerah Sulut be- rupa pakaian jadi bermotif kera- wang khas Gorontalo dan kain batik serta bahan pecah belah lain- nya berupa piring dan gelas. (Ant) lui sambungan komunikasi Data Paket (SKDP). Melalui SKDP dapat diperoleh banyak manfaat, baik bagi Peme- rintah selaku pembuat keputusan maupun dunia usaha sebagai pela- ku ekonomi. "Karenanya dalam mensukses- kan program peningkatan ekspor an ekspor hasil industri, mutlak non-migas utamanya pengembang- diperlukan keterpaduan antar De- partemen, lembaga keuangan dan perbankan serta dunia usaha, demikian Dirjen Aneka Industri, (5). Susanto. S. Pameran industri kecil berupa berbagai hasil kerajinan khas ma- syarakat Filipina yang berlangsung per tahun. Tangerang, NERACA SEKITAR 36 ton perbulannya sumpit produksi PT. Supindo Mak- Industri barang jadi rotan Indonesia 1987 terdiri 175 per- usahaan berukuran besar dan menengah, serta 36.000 ind us- tri kecil yang seluruhnya me- nyerap tenaga kerja sebanyak 70.000 dengan kapasitas 203.- 574 ton per tahun. Industri rotan yang terbesar di 20 propinsi Indonesia dirasa sesuai sebagai sarana pemera- taan kesempatan kerja, penda- patan, berusaha, dan pemera- ta an pembangunan. Barang jadi rotan yang diproduksi Indone- sia berupa tikar, lampit, keran- jang dan anyaman lain, kursi, topi, meubel dan komponen- nya. Konsumsi barang jadi ro- tan di dalam negeri pada tahun 1987 berkisar kurang lebih 10.000 ton per bulan atau seki. tar 8% dari konsumsi dunia. Pada tahun yang sama, pro- duksi masih bekerja 13% dari ka pasitas terpasang karena be- lum berkembangnya ekspor ba- mur Abadi dikirim kepasaran Tai- Iwan dan Jepang, dan untuk me- menuhi pasaran yang lebih luas. Supindo akan membuka cabang- nya di Tangerang. Para rombongan selama di Tenaga Kerja yang dapat di- Manado, juga menjajaki hubung- an kerja sama yang lebih erat de- serap perusahaannya sampai saat ngan para pedagang yang terga- harapkan dengan adanya pengem- ini baru mencapai 120 orang, di- terkontaminasi. Bahkan sebuah dang 25 pedagang udang Jepang bung dalam Kadin Sulut dan me- bangan tahun depan dapat menye- Sarana Jaya dalam usahanya un- Lembaga Pengawasan Obat dan rap sekitar 200 tenaga. (Syam). tuk meremajakan pusat pertokoan Makanan Amerika Serikat (FDA) merencanakan mengirimkan tim- nya untuk melihat sejauh mana proses pengolahan udang beku di Indonesia. Sulut Kembangkan Tanaman Ekspor Sumpit Taiwan Masuk Pasar Demikian Direktur PT. Supin- do, Agustinus ketika ditemui NE- RACÃ di pabriknya, Cengkareng Jakarta Barat baru-baru ini. Dalam waktu dekat perusahaannya akan mengekspor tusuk sate ke pasaran Taiwan dan Jepang. Berdasarkan pengamatannya, masuknya sumpit dan tusuk sate ke pasaran Taiwan dan Jepang, karena para pengusaha di kedua negara itu sudah kesukaran bahan baku bambu, di samping harga tenaga kerja yang mahal. Dengan dasar itulah PT. Supindo mencoba memasuki pasaran kedua Negara tersebut, hasilnya cukup menggem- birakan, namun tidak terlepas dari Bantuan Pemerintah, tegasnya. Berbicara masalah bahan baku, menurut Agustinus, perusahaannya sampai saat ini tidak mengalami hambatan, karena jenis bambu apa- pun ada di Indonesia. Alasan sepenuhnya produksinya di lempar ke pasaran expor, Ma- syarakat Taiwan dan Jepang seba- gian besar sudah menggunakan sumpit dari bambu, mungkin me- reka melihat dari paktor kesehatan karena sumpit bambu sekali pakai langsung dibuang, sedangkan sum- pit dari Kayu, biasanya digunakan lagi. Sekjen Asosiasi Industri Sepatu Karet Indonesia (AISKI), Ismail Oemry, menjelaskan kepada AN- TARA, di Jakarta, Rabu bahwa akibat kurang diperhitungkannya penanaman modal di bidang terse- but, dewasa ini jumlah industri sepatu karet dan canvas baik PMA maupun PMDN mencapai 300 perusahaan, dengan jumlah pro- duksi sebanyak 650 juta pasang (Ant) Keuntungan dari sumpit bahan baku bambu, bekasnya dapat dio- lah untuk bahan baku kertas. Manado, NERACA GUNA meningkatkan sumber devisa ekspor non migas, Sulawesi Utara (Sulut) akan mengembang- kan jenis tanaman holtikultura un- tuk dijadikan sebagai salah satu Departemen Perindustrian. rang jadi rotan. Sampai tahun 1985 negara pengimpor rotan mentah ter- besar adalah Hongkong (42%), Taiwan (27%), dan Singapura (10%). Negara pengimpor rotan setengah jadi Hongkong (35%), Taiwan (29%), dan Singapura (16%). Sedangkan barang jadi rotan 86% diekspor ke Jepang. Nilai ekspor rotan 1987, 0,35% berupa rotan mentah, 72,33% rotan setengah jadi, dan 27,32% barang jadi rotan. Ekspor rotan Indonesia tahun 1987 bemilai US$ 180,47 juta meningkat tajam dari tahun sebelumnya. Negara pengimpor rotan Indonesia sebanyak 30 negara dari seluruh penjuru dunia ke- cuali Afrika sehingga pasar yang ada sebenarnya cukup luas. Total ekspor barang jadi rotan pada perdagangan dunia pada tahun 1987 sebesar US$ 1,3 miliar dimana kontribusi Indonesia hanya 5%. Menurut para ahli growth rate permin- taan meubel sampai 1990 ada- lah 2,8% per tahun. Amerika pada tahun 1986 mengimpor meubel rotan US$ 156 juta dimana kontribusi Indonesia 0,9%, Filipina 39,5%, Taiwan 31,2%, Cina 12,7%, dan Hong- kong 9,8%. TABEL A. STRUKTUR INDUSTRI ROTAN INDONESIA 1987 (TON/TAHUN) Potensi alam dan areal yang ter- sedia didaerah tersebut sangat men- dukung, kata Gubernur Sulut, C.J Rantung Kamis ketika menerima Ikatan Wanita Pengusaha (IWA- PI) Sulut sebanyak orang dipimpin ketuanya, Ny. Thilda Kandou Lompoliuw di ruangan kerjanya di Manado. Jenis industri Kap. Terpasang Realisasi % Ekspor 69.614 670 Bahan mentah 1670 Setengah jadi 107.800 30 107.800 Barang jadi 18.004 13 8.004 125.804 25 115.804 Total 363.929 142.132 506.061 HARIAN NERACA Jakarta, NERACA SEBANYAK 50 persen dari jumlah pedagang yang tanahnya terkena pembebasan di pusat per- tokoan STS (Segi Tiga Senen) Jakarta Pusat ini sudah membeli TKM (Tanah Kaveling Matang) di Sunter Jakarta Utara. Pemerintah telah mengatur ta ta niaga rotan melalui SK Mendag No. 274/Kp/X/86 tanggal 8 Oktober 1986 yang intinya melarang ekspor rotan mentah dari seluruh Indonesia terhitung mulai tanggal 8 Okto- ber 1986 dan yang setengah jadi mulai 1 Januari 1989. Ke- bijaksanaan ini dimaksudkan untuk menghambat ekspor ro- tan mentah dan setengah jadi agar tersedia bahan baku indus- tri barang jadi rotan yang akan didorong ekspornya dan Indo- nesia dapat memanfaatkan nilai tambah industri rotan semak- simal mungkin. SANDANG 50% Pedagang dari STS Sudah Membeli TKM TKM ini pun disediakan oleh PD Pembangunan Sarana Jaya, mereka di beri keringanan untuk membayarnya secara kredit selama 6 bulan dan harganya pun murah Rp 70.000/M2. Jadi tidak benar jika ada mass media ibu kota yang menyatakan rencana pembebasan tanah STS tak manusiawi karena para pedagang penghuninya tidak diberikan tempat penampungan. Hal ini dikatakan Kepala Bidang Pertanahan PD. Pembangunan Sa- rana Jaya, Yusuf SH menjawab pertanyaan Neraca di kantornya, Kamis. Pokok Permasalahan BANYAK pihak menyang- sikan kesanggupan sub sektor industri barang jadi rotan untuk berhasil mencapai dua fungsi pentingnya yaitu : Menyerap semua hasil industri bahan men- tah dan setengah jadi di dalam negeri agar tidak terjadi kelang- kaan permintaan barang men- tah dan setengah jadi. Profil Komoditas Rotan Indonesia relatip rendah. Industri berskala kecil membutuhkan investasi Rp 15.000.000 untuk mempe- kerjakan 300 orang atau Rp 50.000 untuk menciptakan satu la pangan kerja. Semua jenis mesin dan peralatan industri rotan telah diproduksi didalam negeri dengan mutu dan harga bersaing. Jawa Timur merupa- kan propinsi dimana industri rotan memiliki output terbesar (30%), Kalimantan Tengah (16%), dan DKI serta Sulawesi Selatan sebesar 14%. Industri di pulau Jawa dan umumnya menghasilkan barang jadi dan di luar Jawa menghasilkan ba- rang setengah jadi serta bahan baku rotan. Bahkan dari rencana pembebas- an tanah tersebut juga tidak hanya pedagang-pedagang pemodal kuat yang disediakan TKM. Kepada pedagang pemodal menengah ke bawah pun selama ini banyak yang sudah diberikan rekomendasi un- tuk mendapat kredit rumah KPR- BTN di Bekasi. Selain itu bila STS ini selesai diremajakan juga kepada pedagang penghuni lama bisa saja membeli Ruko atau kios di sini. Pihak PD. Pembangunan Sarana Jaya dalam hal ini pada prinsipnya akan mem- berikan kemudahan dan prioritas bagi mereka. Dikatakan PD. Pembangunan 1 Januari 1989. Bila tidak ter- serap seluruhnya, dapat terjadi penumpukan stock di sentra produsen dan menjatuhkan har- ga sehingga merugikan industri hulu. Industri hilir juga diragu- bagi dunia usaha sekaligus mening- katkan devisa bagi kas negara. Jenis tanaman holtikultura itu, antara lain bunga, tanaman hias, buah-buahan dan sayur-sayuran. Menurutnya sejak berdirinya PD. Pembangunan Sarana Jaya ini sudah ada 17 proyek yang dita- nganinya. Antara lain pembangun- an Pasar Proyek Senen Jakarta Pusat, pembuatan rumah idaman Cibubur Indah, dan masih banyak proyek lainnya yang mungkin juga nantinya akan digarap. Yusuf mengatakan, bahkan di- rencanakan perusahaannya tahun ini juga akan menggarap proyek rumah real estate di dekat Jl. Ca- cing daerah Pulogebang perbata- san Jakarta Timur. Bubsiness rumah atau kios/Ru- ko sekarang ini memang agak lesu di banding beberapa tahun sebe- onlumnya. Ini terbukti adanya keti- pdak stabilan omzet perdagangan dari masing-masing jenis business tersebut. Jenis tanaman hias atau bunga dapat dikembangkan di Tomohon untuk buah-buahan terdapat di Pulau Lembe yang berada di seki- tar Kotif Bitung. Sedangkan untuk jenis sayuran dapat dikembangkan di sekitar Ke- camatan Modoinding Kabupaten Minahasa, terutama untuk jenis sayuran asparagus karena di keca- matan tersebut sangat cocok untuk di jadikan areal pengembangan jenis sayuran tersebut karena uda- ranya sejuk. STS pada dasarnya perencanaan- nya cukup matang. Ini terbukti adanya usaha peru- sahaan ini menyediakan TKM se- luas 10 Ha di daerah Sunter Jakar- ta Pusat. Tanah di lokasi ini letak- nya cukup strategis, dekat dengan pusat pertokoan Sunter dan juga di daerah ini sudah cukup ramai pen- duduknya. Gubernur Rantung mengatakan, pasaran untuk menampung hasil komoditas holtikultura sangat men- dukung sehingga prospek jenis ta- Sayur asparagus mempunyai ni- naman tersebut untuk masa datang lai ekspor yang sangat tinggi di (Ant). mereda. sangat baik dan menguntungkan pasaran Eropa. "Bahkan Ruko pun di daerah Sunter kini jumlahnya sudah cu- kup banyak. Sehinga tidak musta- hil daerah Sunter nantinya juga menjadi daerah Zona ekonomi per- dagangan," katanya. kan kemampuannya untuk da- pat mengambil alih pangsa pa- sar di perdagangan rotan dunia yang ditinggalkan oleh bebera- pa produsen dari negara lain yang bangkrut karena larangan ekspor rotan setengah jadi ter- sebut. Mutu dan design merupa- kan kendala utama. Menjawab pertanyaan sejuah mana PD. Pembangunan Sarana Jaya akan mengadakan perluasan pusat-pusat pertokoan di DKI Jakarta ini Yusuf mengatakan, se- benarnya business yang digarap oleh sebuah BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) ini tidak hanya ter- batas pada masalah pusat perto- koan, sampai pada business peru- mahan rumah mewah pun sejak beberapa tahun ini sudah dilaku- kan. Industri hilir rotan juga di- sangsikan kemampuannya un- tuk dapat bersaing di pasar barang jadi rotan Internasional karena ketatnya persaingan dan banyaknya subtitusi rotan mi- salnya kayu, logam, plastik, dan sebagainya. Pada periode 8 ta- hun belakangan ini 1979-1987 tidak terlihat inisiatif yang me- ngesankan dari produsen ba- rang jadi rotan dalam menero- bos pasar, mereka seolah-olah hanya berusaha mendapat un- tung cepat dengan mengikuti peraturan yang ada (opportu- nist). Sebelum larangan ekspor rotan mentah efektif, mereka berlomba mengekspornya, de- mikian pula sekarang ini mere- ka berusaha mengekspor rotan setengah jadi, sehingga perlu dikeluarkannya kenaikan harga patokan. Fungsi pemerintah da- lam mendorong ekspor melalui peraturan terlihat dominan. Bahan baku yang tersedia temyata tidak seluruhnya dapat dipergunakan secara ekonomis Yusuf tidak bersedia menjelas- kan berapa besar sebenarnya ma- sing-masing omzet business peru- sahaannya itu kini ikut-ikutan lesu. Jakarta, NERACA Ujungpandang, NERACA PEMBANGUNAN kembali pa- sar sentral Ujungpandang yang me- sepatu karet dan canvas kurang sebut. INVESTASI di bidang industri komoditas eksport dari daerah ter- Kabupaten Minahasa begitu juga kan jalan-jalan pemisah yang ada manfaatkan dana sekitar Rp 135 Amir, dilaksanakan dengan cara kan tanah untuk pembangunan diperhitungkan, karena pemerin- tah terlalu memusatkan perhatian pada usaha meningkatkan ekspor. la hanya mengatakan rencana peremajaan STS nantinya pada prinsipnya tidak akan menghilang- sekitar STS: "Masalah kemacetan lalulintas dan kenyamanan berbelanja bagi konsumen yang berbelanja di STS nantinya tetap kini menjadi bahan pemikiran utama," tegasnya. Pusat pertokoan STS kondisi fisiknya kini sudah tidak mungkin bisa terus dipertahankan. Sesuai dengan laju pertumbuhan pemba- ngunan yang semakin modern, STS ini pun perlu keberadaannya disesuaikan. Sehingga kemacetan arus lalulintas di sini akan semakin (04) ya pengadaan bahan baku. Se- lain itu masih banyak jenis rotan yang belum dapat diman- faatkan karena belum dikete- mukannya proses pengolahan yang sesuai. Hanya sekitar 5% dari jenis rotan yang dimiliki Indonesia telah dimanfaatkan dalam industri pengolahan ro- tan. Pemecahan Masalah PEMANTAPAN suplai ba- han baku dilakukan mulai dari pemuliaan budidaya tanaman rotan dan pemanfaatan jenis rotan yang belum banyak dike- nal: pembinaan cara panen yang benar, proses pengolahan awal yang benar; pembinaan dan pengawasan mutu yang efektif, peningkatan sarana dis- tribusi darat dan antara pulau; serta cara penyimpanan/pergu- dangan yang tepat. Pada sektor industri pengo- la han barang jadi rotan, terda- pat sentra industri rotan dibe- berapa propinsi potensial seba- gai pusat pembinaan dan latih- an untuk meningkatkan mutu/ kekuatan produk dan design sebagai sarana penyebaran in- formasi selera pembeli di luar negeri dan alih teknologi. di Pamerkan sutera dari KAIN SUTERA : Kain tenun sutera yang Indoproduct di Pekan Raya Jakarta, kain tenun Palembang ini sudah diexpor ke negara negara di Asia, Harga Rp. 125 ribu/kain hingga Rp 160 ribu/kain. (Komar/NERACA) Penyelundupan rotan dapat dicegah paling tidak di persulit peluangnya, dengan telah di- keluarkannya peraturan yang me wajib kan seluruh ekspor ha- sil hutan untuk memeriksanya kepada Surveyor. Bersamaan dengan ASMIN- sehingga pada kenyataannya DO (Asosiasi Industri Perme- belan dan Kerajinan Indone- Indonesia mengalami kekura- ngan bahan baku yang bermu- sia) dita kukan pembinaan eks- tu. Belum mantapnya suplai portir, penelitian pasar di luar bahan baku juga disebabkan negeri, promosi melalui per- makin sukarnya pengambilan wakilan Republik Indonesia di rotan karena letaknya yang su- Luar Negeri, pekan dagang, dan kunjungan dagang. dah semakin jauh didalam hu- tan sehingga meningkatkan bia- (Symber Depdag/5) Nilai eksport non migas Kali- mantan Barat selama 1988 yang naik sekitar 19 persen dibanding 1987, senilai AS$ 463.316.398,91 dengan volume mencapai 1.435.- 490.8894 meter kubik. Data data yang dihimpun dari Bank Indonesia Cabang Pontianak, Kamis siang ini (8/2) jumlah ini dalam 3 tahun terakhir terus me- ningkat. Komoditi kayu olahan produk dari Kalimantan Barat ini tetap menjadi komoditi utama da- lam menunjang peningkatan nilai maupun volume eksport dengan terbukanya pasar pasar baru mau- pun meningkatnya jumlah permin- taan dari pasar tradisional maupun harga yang tetap masih dapat di- pertahankan. Dalam tahun 1986, nilai eks- port perkayuan mencapai AS $ 172.978.225,45 dengan volume 950.242,7187 meter kubik, tahun- 1987 meningkat sampai AS $ 291.357.328,76 dengan besar vo- lume 1.281.014,0328 meter kubik. Mata dagangan untuk luar nege- ri dari Kalimantan Barat yang kini juga telah nampak kepermukaan adalah hasil karet olahan berupa crumb rubber dan RSS 4. Dalam 1988, tercatat crumb rubber yang dieksport 109.528,1580 ton senilai AS$ 114.370.094,79, RSS-4 255.- 300 ton senilai AS$ 256.014,84. 70% Ekspor Kalbar dari Perkayuan Pontianak, NERACA Produk karet dari Kalimantan 1844,169 ton. Tahun 1987 ASS Barat yang menurut penilaian su- 8.932.786,38 dengan volume kat adanya pembinaan yang serius dah cukup tinggi mutunya ini ber- 2041,1101 ton. dari Pemerintah melalui proyek PPKR bersama GAPKINDO Wi- SEKITAR 70 persen dari nilai eksport non migas Kalimantan Ba- rat selama 1988 berasal dari komo- diti perkayuan yang di pasarkan ke beberapa negara Eropa, Amerika maupun Asia. Dilihat berdasarkan data data layah Kalimantan Barat. Selain itu juga kegiatan pemasarannya dari petani dapat lebih di perpendek berkat adanya pembinaan terse- but, sehingga dengan demikian kes- tabilan mutu maupun harga sudah milyar sudah akan dimulai perte- ngahan tahun 1989, kata Humas Pemda Kotamadya Ujungpan- dang, Drs. Amir Madjid, Kamis. Peningkatan status pusat perbe- lanjaan terbesar yang terletak di tengah kota ini akan ditingkatkan menjadi empat lantai dengan tiga blok. Pasar Ujungpandang Telan Biaya Rp 135 Miliar Blok A dan B dibangun 2.688 los sedang blok C merupakan toko swalayan. Sebelumnya, pasar yang diba- ngun 1959 ini hanya berlantai dua dengan 2.620 lods. Keadaan ba- ngunannya sudah tidak layak di- gunakan sebagai kegiatan jual-beli. Peremajaan pasar tersebut yang sudah direstui DPRD Tingkat II, menyertakan modal swasta, semen- tara Pemerintah daerah setempat Dili, NERACA POTENSI hutan di Timor Ti- mur dalam kaitannya dengan upa- ya pemerintah memacu ekspor non-migas masih terbatas pada ka- yu/minyak cendana. Jenis hasil hutan lain yang juga dapat dikembangkan untuk diolah meliputi kayu jati, sengon, kayu merah dan ekaliptus. Jakarta, NERACA INDONESIA akan mengirim. kan utusannya untuk mengikuti pameran perhiasan tingkat Inter- nasional di Munchen, Jerman Ba rat pada tanggal 10-14 Februari untuk memperlihatkan kemam- puan Indonesia dalam bidang ini kepada dunia Internasional. Keterangan yang diperoleh AN- TARA dari Departemen Perda gangan di Jakarta, Karnis menye. butkan bahwa yang akan ditampil- kan Indonesia adalah kerajinan perak dan emas berupa cincin, an- ting-anting, kalung liontin, gelang, peniti, dasi dari Bali dan Bandung, Sedangkan yang akan ditampil kan dalam pameran ini oleh para peserta umumnya adalah perhia- san, batu permata, mutiara, ba rang-barang yang terbuat dari emas dan perak, serta arloji. Keikutsertaan yang pertama ka. linya itu dikoordinasikan Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Departemen Perdagang- an. Pesertanya ialah sebuah peru- sahaan perhiasan terkemuka, Ru- na Jewellery dari Bandung yang telah beberapa kali ikut pameran di luar negeri bersama BPEN. Indonesia sebenarnya selama be- berapa tahun terakhir sudah me- lakukan ekspor, namun nilainya naik turun. Sementara itu dari ekspor hasil perikanan menunjukkan tendens yang menurun selama 1988. Belum diperoleh keterangan yang pasti dari Dinas Perikanan setempat sampai terjadi penurunan dalam jumlah nilai maupun volumenya. penurunan mata dagangan per- ikanan ini antara lain dari ikan kaleng, ubur ubur, ikan segar tetapi juga muncul mata datangan baru yaitu bekicot kalengan, dimana telah mulai diekspor ke Perancis sebanyak 5,6 ton senilai ASS 5328,53. Menurut eksportir beki- cot ini, usahanya masih sangat dapat dijamin. Produksi karet Kalbar 1989 terbatas karena produksi bekicot akan lebih meningkat lagi, meng-kalengan ini baru berdasarkan ada- ingat karet karet dari PTP XIII nya permintaan. Nanga Jetak Kabupaten Sintang mulai berproduksi, termasuk bebe- rapa perkebunan lainnya seperti dari proyek PPKR di Kabupaten Pontianak kini kian meluas karet yang sudah berproduksi. Usaha ini, sangat menjadikan perhatian dari Gubernur Kalimant- an Barat Pardjoko S ketika mela- kukan kunjungan kerjanya di Sing- kawang belum lama ini. Sehingga Selama 1986, nilai ekspor dari karet ini hanya mencapai AS$ 66.779.811,52 dengan volume se- kitar 97.306, 716 ton, tahun 1987 menjadi AS$ 85.043.071,72 de- ngan volume 104.469,016 ton. Udang yang menjadi tumpuan di sub sektor perikanan sejak 1987, ternyata juga mengalami penurun- an yaitu kalau 1987 tercatat 1494.- 9511 ton senilai AS$ 7.977.910,20, maka 1988 hanya 1295.337 ton senilai AS$ 7.688.436,52. Hasil seluruhnya selama 1988 adalah AS$ 8.876.134.31 dengan volume berupa tanah. Bentuk penyertaan modal dae- rah kepada pihak ketiga, kata Halaman II Indonesia Ikut Pameran di Jerbar kontrak bagi tempat usaha yang pelaksanaannya dipercayakan ke pada Walikota dengan berpedo- man kepada peraturan peraturan yang berlaku tentang pensertaan modal daerah. Pengembangan pusat perniagaan ini sebagai akibat dari perkembang- an kota yang cukup pesat sehingga perlu dibarengi dengan penyedia- an sarana yang memadai dan re pre- sentatif, sebagai upaya meningkat- kan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, peningkatan status pasar sentral Ujungpandang yang diharapkan pembangunannya su- dah rampung dua tahun kemu- dian, merupakan salah satu usaha Pemerintah daerah dalam meng- gali potensi-potensi peningkatan pendapatan daerah yang potensial. disarankan akan terus meningkat- kan pemasaran dan produksinya. Hal ini erat hubungannya dengan membuka mata pencaharian baru bagi masyarakat setempat dengan memelihara bekicot untuk mensu- play pabrik pengalengan yang ada di Singkawang. Gubernur Pardjoko S ketika da- lam pertemuannya dengan para mantan Barat menyatakan hara- wartawan/pengurus PWI Kali- pannya, eksport non migas dari daerahnya ini akan dapat menun- jang peningkatan eksport non mi- gas secara Nasional. Untuk itu perlu digalakkan beberapa komo- diti misalnya dari sub sektor per- kebunan, maupun industri kecil untuk dipasarkan keluar negeri. tan wisata 13.687 Ha, hutan pro- duksi tetap 15.211 Ha, hutan pro- duks terbatas 170.484 Ha dan hutan produksi yang dapat dikon- versi 10.000 Ha. la melihat beberapa komoditi perkebunan/pertanian yang cukup besar potensinya di Kalimantan Barat yaitu jeruk tipis. "Usaha pe- ningkatan mutu jeruk ini terus diusahakan oleh Pemerintah Dae rah bersama sama pengusaha swas- ta "katanya sambil menekankan perlunya dibangun suatu Balai Pe nelitian Jeruk di Kabupaten Sam- bas sebagai pusat perkebunan je ruk di Kalimantan Barat. Dalam hal ini menurut Pardjoko S, Pemerintah Daerah menyedia- komplek Balai Penelitian, sedang- kan bangunan, perlengkapan dan peralatannya diharapkan pengusa- ha swasta yang bergerak dibidang perdagangan jeruk akan dapat membangunnya. (K-18). Ralat Dalam Harian NERACA (8/2) pada hal. II terdapat kesa- lahan. Di mana judul berita yang berbunyi. Pusri Merupa- kan Industri Hulu Pertamina, seharusnya adalah Pusri Meru- pakan Industri Hilir Pertamina. Demikianlah pembetulan- nya, semoga pembaca maklum. Redaksi Timtim Ekspor Minyak Cendana & Kayu yang umumnya terjadi pada dae- rah di dalam kawasan hutan. komoditi non migas melalui Pela- buhan Pulau Baai pada 1988 seba- nyak 14.928,802 m3 sedangkan ekspor kayu gaharu sebanyak 1.000 meter kubik. Untuk itu perlu dilakukan usaha- usaha dengan jalan menjadikan peladang berpindah ke petani me netap, memindahkan masyarakat sekitar hutan lindung ke suatu loka- si melalui transmigrasi lokal serta pengembangan agroforestry yang sesuai. Dari jumlah tersebut menurut Oscar Tambunan sebagian besar di eksporkan ke Singapura yang pada bulan Oktober lalu sebanyak 1.964 meter kubik sedangkan nega- Timor Timur memiliki kawasan ra Eropa mengimpor sebanyak hutan seluas 699.822 Ha atau 47,9 2.372 m3. persen dari seluruh luas wilayah yang 1.46 juta Ha. Dari luas ka- kulu sejak awal Pelita IV menun- Ekspor komoditi Propinsi Beng wasan hutan itu yang berfungsi jukkan perkembangan cukup la sebagai hutan lindung 435.277 Ha, jam baik volume, nilai devisa mau hutan suaka alam 25.163 Ha, hu- kini Kepala Dinas Kehutanan Tim- tim, Ir. Goncalves mengemukakan dalam dengar pendapat antar Kan- wil Kehutanan dan Dinas Kehutan- an Timor Timur dengan Komisi Komisi DPRD tingkat I Timtim- dipimpin ketua Komisi C. J.A. Genap, Kamis di Dili. Dikatakan, dari hasil hutan ka- yu dan minyak cendana selama Pelita IV di Timtim berhasil dihim- pun dana bagi pendapatan daerah dari retribusi hasil hutan sebesar 1,22 miliar. Adapun upaya yang dilakukan untuk melestarikan kayu cendana di wilayah ini, yaitu dengan cara penanaman/peremajaan yang Khusus pada kawasan suaka ekspor sebanyak 16.193 m3, kemu- hingga kini mencapai luas 175 Ha, alam, ucap Goncalves, banyak ter- dian 1985 menurun menjadi 4.993 tersebar di kabupaten Kova Lima dapat berbagai jenis satwa langka m3, setelah itu meningkat kembali 1986 sebanyak 11.476 m3, 1987 Ketika menjelaskan hasil rebo- ruda, elang, kakoak, kuskus, rusa, menjadi 11.959 m3 dan 1988 me isasi yang mulai dicanangkan di babi hutan, musang air, ular hijau, ningkat menjadi mencapai 24.928- wilayah ini 1986 ia mengatakan, ular hitam, sanca timor, kera tak 802 meter kubik. cukup baik dan pohon-pohon berbuntut, merpati hutan, buaya dan Liquisa, tambahnya. yang dilindungi seperti burung ga- yang ditanam berhasil tumbuh muara, ayam hutan dan biawak kan komoditi ekspor non min Lebih lanjut Kakanwil mengata- Timor. subur dan semakin hijaunya tanah kritis di beberapa kabupaten yang direboisasi. yang merupakan komoditi andalan Sementara itu Realisasi ekspor adalah batubara yang 1988 lalu kayu dari Propinsi Bengkulu da- menghasilkan devisa sebesar 12,8 Luas areal reboasasi di Timor lam 1988 menghasilkan devisa se- juta dolar AS dengan jumlah volu- Timur kini mencapai 772 Ha yang tersebar di Daerah Aliran Sungai (DAS) Comoro yang mencakup empat kabupaten di wilayah ini. Goncalves menjelaskan, di Ti- besar 2.926.480,13 dolar AS se dangkan khusus ekspor kayu gaha- me ekspor sebanyak 471.052 ton. ru dalam kurun waktu yang sama Disamping itu komoditi andal- mencapai 19.048.600 dolar AS. an yang kedua yaitu karet dan kelapa sawit serta coklat dan di- Kakanwil Perdagangan Propinsi harapkan dapat menghasilkan de kebakaran hutan seluas 2.014 Ha Kamis mengatakan volume ekspor besar lagi. mor Timur setiap tahun terjadi Bengkulu Drs. Oscar Tambunan visa bagi daerah ini yang lebih (Ant). mencapai enam komoditi. pun jenis komoditinya yang jumlah volume ekspor kayu sela- Dijelaskan pula secara terperinci ma empat tahun dari 1984 volume
