Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-02-10
Halaman: 06

Konten


Jumat, 10 ebruari 1989 KOMENTAR Kajian Meningkatkan Ekspor Nonmigas MESKIPUN masih ada hambatan, tapi diatas kertas dapat disebutkan bahwa penanganan ekspor non migas kini diharapkan akan memberikan hasil yang makin besar bagi penerimaan devisa negara. Serangkaian kebijaksanaan telah dilancarkan oleh ins- tansi terkait dalam hal ini Departemen Perdagangan guna mendorong para eksportir menerobos pasaran ekspor di luar negeri. Pekan lalu, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan telah berhasil meyakinkan wakil-wakil ne- gara Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) sehingga bata san (kuota) ekspor produk tekstil yang berupa pakaian jadi, T-Shirt kita yang boleh di ekspor ke negara itu dinaikkan jumlahnya dari 15 juta potong pada tahun lalu menjadi 25,5 juta potong untuk tahun 1989 ini. Dilihat dari satu sisi, keberhasilan ini merupakan jami- nan pasar yang telah tersedia bagi pakaian jadi jenis itu. Tapi sampai berapa jauh realisasi dari kesepakatan ini nanti tentu masih perlu dibuktikan. Pertama, para pengusaha khususnya produsen tekstil pakaian jadi itu harus berupaya meningkatkan mutu barangnya atau paling tidak menjaga jangan sampai menurun. Juga masalah kemampuan untuk memenuhi janji bagaimana yang disepakati harus betul-betul teruji sehing- ga jangan nanti order sudah masuk, tapi akhirnya para produsen kewalahan memenuhi sehingga jumlahnya tak terpenuhi. Apabila keadaan ini masih terjadi, yang memang ini merupakan kelemahan kita selama ini maka dapat dipasti- kan, pembeli akan kecewa sehingga dimasa berikutnya mereka tidak lagi akan memberi kesempatan pada kita. Kekhawatiran ini memang masih ada, karena itu kita harapkan agar Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian tidak lengah sehingga melepaskan saja hal itu kepada pengusaha. Keterlibatan dari pejabat kedua instansi ini masih harus terus digalakkan sehingga nanti- nya apa yang telah dicapai ini betul-betul bisa direalisir serta tidak merusak citra Indonesia di mata konsumen di MEE. Dalam kaitan ini, penyelenggaraan pameran barang- barang produksi nasional yang tengah dilakukan di Jakar- ta (Indoproduct) dewasa ini patut pula dijadikan arena bagi penampilan kemampuan kita di dalam memasok pelbagai kebutuhan dunia di masa-masa yang akan datang. Kemampuan berunding dari para pengusaha harus di- buktikan disini dimana lewat lobying dengan para pengun- jung yang sebagian diantaranya datang dari luar negeri, harus dapat meyakinkan mereka untuk membeli barang itu disini. Ini pula maknanya dari kajian yang akan dilakukan oleh Menteri perdagangan Arifin Siregar untuk memanfaatkan tawaran Jeman Barat guna menjadi kota Bremen sebagai pusat promosi ekspor komoditi Indonesia nantinya sangat penting artinya. Jerman Barat menawarkan fasilitas ini kepada kita, ini perlu dikaji, dan sepanjang tidak akan mengikat serta merugikan kepentingan nasional, tentu bisa dilakukan. Dan bagaimana yang tidak merugikan itu tentu Menteri Perdagangan dan delegasi lainnya yang akan meninjau kesana yang mengetahui sepenuhnya. Perang Bunga Deposito PERSAINGAN bunga deposito bank, yang menyebabkan tingginya sukubunga pinjaman, akan mengakibatkan timpang- nya likiditas bank di sini. Satu sama lainnya, saling memasang tarif bunga deposito, yang kini berkisar antara 17 sampai 23% Dan otomatis untuk melepaskan dana masyarakat yang mahal itu, bank terpaksa memasang tarif bunga pinjaman diatas 23%, dan bahkan mungkin diatas 30%. Gejala dan tingkat laku perbankan, yang saling merebut dana masyarakat itu, juga mengubah struktur pendanaan perbankan, sendiri. Ini terlihat dari Neraca triwulan yang mereka pasang di meda masa. Tidak jarang dana deposito mereka sampai 6 kali lipat dana giro. Dan bila dibandingkan dengan dana modal sendiri, juga menunjukkan ratio yang tidak sehat dan membahayakan. yang Disamping itu, dalam kondisi bank yang kini tampil dengan perang sukubunga itu, dikhawatirkan adanya pihak-pihak lain memanfaatkan keadaan. Misalnya ada orang yang muncul membuat perhitungan tentang sehat tidaknya suatu bank. Atau mungkin ada list-list lain yang muncul, sehingga mengacaukan suasana dan mengganggu kepercayaan masyara- kat terhadap bank. Kita sependapat dengan Dirut BUKOPIN Drs. Moh. Nazief MBA yang menghimbau bank-bank nasional untuk mengerem diri dengan bunga deposito. Kalaulah ini dibiarkan terus, sebenarnya memang perbankanlah yang meracuni masya- rakat, terutama pemilik uang bahwa menarik uang di bank dapat bunga. Dan perbankan sendiri memanfaatkan dana masyarakat itu, untuk bisnis bank sendiri, yang kadangkala bisa berspekulasi dengan US dolar atau lainnya. Tentu hal semacam ini tidak kita ingini. Yang dikehendaki kini adalah, usaha dan bisnis perbankan bisa berkembang. Sementara dunia usaha yang bermitra dengan bank, dapat maju dan berperan dalam perekonomian. Sehingga dengan begitu, dunia usaha dengan kemajuan yang diperolehnya, dapat melakukan perluasan usaha dan investasi. Sekaligus juga memberi kesempatan kerja dan pendapatan bagi masyara- kat. Ini berarti, bahwa kita memerlukan iklim berusaha yang cocok dan pasti. Untuk itu, pemerintah telah menciptakannya dengan deregulasi perekonomian, mulai dari perbankan, perhubungan, pasar modal dan lain-lain. Sehingga dalam pelaksanaan deregulasi ini, memang bukanlah harus dilaku- kan sendiri-sendiri. Perbankan sibuk dengan permasalahan- nya sendiri, pengusaha begitu pula, dan infra struktur ekonomi lainnya juga jalan sendiri. Akibatnya tentu buruk, dan ini tidak diingini, oleh kita semuanya. Untuk itu, agaknya dunia perbankan, seyogianya pulalah menerapkan deregulasi itu secara benar, terutama dalam berusaha menempatkan diri sebagai bank yang sehat. Ukuran sehat, juga membawa kemudahan-kemudahan untuk melebar- kan sayap operasional banknya yang lebih besar. Kriteria sehat sesuatu bank, tidaklah diketahui masyarakat awam, dan ini wewenang Bank Indonesia selaku pengusaha moneter disini, yang harus dihormati. Atas hal itu, kita berharap bahwa dalam pembangunan yang memerlukan investasi ini, perbankan dapat mengerem dirinya, untuk tidak merangsang kenaikan bunga pinjaman. Seyogianya pula bank Indonesia mengguna- kan pengaruhnya, untuk penurunan sukubunga pinjaman kini, sejalan dengan mekanisme moneter yang kita anut. Mudah- mudahan perang bunga ini tak berlanjut. HARIAN NERACA Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers, No. 002/SK/Menpen/ SIUPP/A7 1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank Pengasuh. Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi Pemimpin Perusahaan Redaktur Konsultan Staf Ahli Terbit Pagi Harga Langganan Tarif Iklan Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan Telepon Fax Telex BDN Cab. Gambir Jl. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor: 301 34740 BNI 1946 Cab. Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor: 011472 BRI Cab. Khusus Jl. Sudirman Reke. ning Nomor 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia Jl. Letjen S. Parman Rekening Nomor : 041508 Giro Pos: A 13350 : Zulharmans : Azwirman Noersal Azwar Bhakti, Ferik Chebab, Drs. Peter Tomasoa, : Ahmad S. Adranputra Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tann Abeng MBA, Sanjoto. 6 X seminggu dalam kota DKI Jakarta Rp 6.500/bulan Luar kota tambah ongkos kirim. Display Rp 3.000 per mm/kolom *Keluarga Rp 2.000 per mm/kolom *Bars Rp 3.000 per baris, minimal 3 baris. : Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430. 323969, 337441 Tromol Pos No. 386 332676 46000 NERACA 1 A Jakarta : P.T. Agrapress Setting/Cetak Isi di luar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 0215-3181 FORUM - OPINI Produk Indonesia : Era Dagang Merek TIAP ada kesempatan pergi ke luarnegeri, pertengkaran kecil de- ngan tak langsung Pekan Raya Jakarta, di stand KLM, maskapai penerbang an baju KLM, hanya dengan harga Rp di luarnegeri, tantangnya. Apa saja hasil produk yang tak tahan dielakkan. Pasalnya, semua ingin menarik sudah pasti yang dikan dibelikan barang-barang luarnege- binghitamkan adalah bangsa sen- ri. Bila ingin sekedar cinderamata diri. tak ada masalah. Memang di setiap negara pasti ada sesuatu yang unik sebagai kenang-kenangan. 2.250,- per buah. Padahal merek dan model yang sama di Utrecht dijual senilai enam ribu rupiah uang kita. Tapi yang sering diminta ang- gota keluarga adalah barang-ba- rang yang sebenarnya bisa dipero- leh di dalamnegeri. Malahan apa yang disebut "barang luarnegeri" itu tidak lain barang keluaran bang- luar negeri seperti yang dibeli dulu- sa dewek yang dijual di mancanega- Tak buang tempo, kesempatan itu saya manfaatkan dengan se- baik-baiknya. Saya beli baju kaos KLM tersebut dengan jumlah yang cukup, lalu dibagi-bagikan pada ra. Baju, sepatu, tas kulit dan pa- yung biasanya menempati urutan utama untuk jenis pesanan oleh- oleh dari luarnegeri. Kendati sudah dijelaskan, bah- wa barang-barang tersebut justeru didatangkan dari Indonesia, toh persepsi mengenai "made in luar- negeri" sudah demikian melekat. Apa saja, asal made in luar negeri selalu diunggulkan. Pada hal hampir setiap hari diberitakan surat kabar, RRI, dan TVRI, beta- pa banyaknya pakaian jadi dan barang kulit dari Indonesia mema- suki pasaran dunia, sampai sampai diberlakukan proteksionis di nega- ra-negara Amerika Serikat dan Eropa.. Mungkin tak mengerti atau mungkin juga tak percaya, kok barang-barang Indonesia sampai begitu laku diluarnegeri? Indonesia kan jelek, Indonesia tak bermutu, murahan, cepat rusak dan sebagainya dan sebagainya. Merek-merek Arrow, Cardin, Bally, Smart dan sebagainya adalah bukti bahwa made in luarnegeri selalu menjadi jaminan mutu. Kalau memang pakaian jadi dan sepatu didatangkan dari Indonesia, toh mutunya tetap lebih baik dari yang dijual di dalam negeri. Pasti ada beda yang dibeli di luar negeri dengan yang dibeli di dalamnegeri, meski sama-sama buatan Indone- sia. Pasti yang dibeli di luarnegeri tetap lebih baik. Ini kenyataan, begitu kilah anggota keluarga ham- pir barengan. Coba perhatikan pakaian jadi seperti celana jeans dan sepatu, selalu lebih memuaskan bila dibeli Hutang negara-negara sedang berkembang kepada negara in- dustri yang diperhitungkan US$ 1.035 miliar tahun 1986 dilapor- kan telah naik menjadi USS 1.320 miliar akhir tahun kemarin. Bank Dunia mengharapkan jumlah ter- sebut menurun sedikit menjadi US$ 1.300 miliar tahun ini. Ba- nyak negara yang tak bisa mem- bayar hutang luarnegerinya... Sejak resesi 1982 ekonomi di negara-negara industri pulih secara mengagumkan. Namun, kalau di- lihat secara global pulihnya ke- adaan ekonomi dan kemakmuran yang diberikannya kepada negara- negara industri tidak tersebar se- cara merata ke negara, sedang ber- kembang. Ada kemajuan nyata pada be- berapa negara di dunia ketiga. Di Asia, misalnya, meliputi Cina dan empat macan wilayah ini yang ter- diri dari Korea, Taiwan, Hong Kong dan Singapura, Suatu waktu kami membeli me- sin jahit merek Butterfly, ternyata tahan lama dan awet. Beberapa tahun kemudian dibeli lagi merek yang sama di toko yang sama. Yang terakhir ini sering rusak, maka tak pelak lagi yang ini mah Ahli ekonomi Indonesia terke- muka Sumitro Djojohadikusumo, dalam ceramahnya di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhan- nas), juga menyinggung aspek ter- sebut dan mengatakan bahwa se- cara umum, negara sedang berkem- bang dengan kekecualian sejumlah negara Afrika, telah menarik ke- untungan dari tingkat pertumbuh- an yang tinggi di negara industri dan dari perluasan perdagangan dunia. an. Bunga hutang kepada negara industri saja sudah menelan 40% sampai 50% hasil ekspor negara- negara yang terhutang. Beberapa negara telah membatasi rasio pem- bayaran hutangnya 30 persen dari penghasilan luarnegerinya. Mala- han ada yang hanya 10 persen. Rasio pembayaran hutang Indonesia 33,4% Begitulah jika ada hasil produk yang bermutu, pastilah itu buatan luarnegeri. Tapi jika ternyata tak bermutu, barulah di omelin, itu mah buatan Surabaya. Pendeknya made in dalamnege- ri selalu dicemooh, menjatuhkan gencsi, tak layak dibawa ke tengah pergaulan, ketinggalan zaman dan sebagainya dan sebagainya. Oleh Harpalis Alwi Itu suatu bukti, bahwa merek luarnegeri telah menjadi legenda. Sementara Indonesia belum ber- buat apa apa. Sepeda merek Ral- leigh sudah menjadi secamam le- genda di masyarakat kita, semen- tara lampu stormking merek Patro- max telah diidentifikasikan untuk seluruh lampu stormking. Semua lampun stromking kita sebut lam- pu Petromax, kendati sebenarnya bermerek Solar, Zeplin dan lain sebagainya. por Indonesia meningkat 14,5% tahun 1988, turun dari 19,5% dari tahun sebelumnya, terutama di- sebabkan oleh melemahnya harga SUATU laporang yang belum minyak. Melemahnya komoditi ini lama ini disiakan oleh Komisi Eko- juga telah mempengaruhi pertum- nomi dan Sosial Perserikatan Bang-buhan ekonomi Malaysia. sa-Bangsa (ESCAP) telah menca- tat pertumbuhan ekonomi "yang kuat di negara-negara yang ter- cakup dalam wilayahnya secara menyeluruh, dan mengkaitkannya pada kemajuan yang lebih cepat yang dicapai negara industri sepan- tahun Merek kemeja Arrow dan Smart tak dapat dilupakan oleh masya- rakat sebagai jaminan mutu. Kare- na itu pula tak terhindarkan ber- bagai usaha pemalsuan dan barang tiruan. Agaknya beralasan bila masya- HARIAN NERACA Ironisnya, setelah produk terse- but di Export ke mancanegara, lalu oleh pihak luarnegeri ditempel me- rek dari pemesan kembali dijual ke Indonesia, lalu kita berebut mem- beli karena bermerek luarnegeri. Sementara kita sendiri tak pu- Memang untuk hasil-hasil pro- duk tertentu merek -merek luar- negeri seperti telah baku Kita sa-nya kebangaan untuk memasang ngat bangga bila memiliki pulpen label Made in Indonesia untuk merek OSMIA, Platinum, Pelikan, setiap hasil produk bangsa kita. Silver, Pilot dan Parker. Yang ma- Di stasiun Utrecht, Nederland, sih bisa kita dapatkan sekarang saya perhatikan harga sepotong adalah Pilot, Parker, dan Pelikan. baju kaos kegemaran remaja, seni- Sedang yang lain tinggal nama lai enam ribu rupiah uang kita. saja. Padahal di Indonesia baju kaos dengan model dan mutu yang sama, bisa dibeli dengan harga seki- tar dua ribu rupiah. Itu di tahun 1983. rakat Indonesia mendewakan ma- de in luarnegeri. Di samping mutu diri belum mampu memberikan alternatif lain dengan mutu yang sama primanya. Sebagaimana diketahui, Presi- den Soeharto, ketika mengajukan RAPBN 1989/90 di depan Dewan Perwakilan Rakyat bulan Januari yang lalu, mengatakan bahwa sejak 1986 Indonesia harus mengeluar- kan "pengeluaran rutin yang besar" untuk membayar hutang-hutang luarnegeri. "Hal ini disebabkan karena memang sudah jatuh temponya untuk membayar kembali sebagi- an besar hutang luarnegeri kita, dan juga bagian yang besar pinjam- an luarnegeri berasal dari negara- negara yang mata uangnya terus menguat," kata Presiden menje- laskan. "Untuk tahun fiskal 1989/- 90 kenaikannya mencapai hampir 15%, sehingga pembayaran bunga dan cicilan hutang luarnegeri akan Tetapi, katanya menambahkan, keadaan ini tidak dirasakan oleh negara dunia ketiga yang terlibat hutang. Masalah hutang menjadi melebihi Rp 12 triliun." genting lagi hanya oleh karena penyebab yang sederhana yaitu bahwa dia tidak diatasi secara mendasar. Paling-paling Indonesia baru sanggup melakukan peniruan dan pemalsuan merek, yang menjadi- kan masyarakat semakin emoh dan sinis terhadap hasil produk dalam negeri: Meski Indonesia telah ber- juang dan bekerja keras, kendati Korea, sebuah contoh bagai- mana mengatasi krisis ADA tiga komponen yang ter- sangkut dalam usaha untuk menga- tasi krisis hutang. Pertama perubah- an dan penyesuaian kebijaksanaan yang berarti di negara-negara se- dang berkembang. Kedua mencari metode bagi pengurangan dan penciutan hutang. Ketiga memper- tahankan kemakmuran di negara- negara industri. Tindakan penyesuaian di nega- ra sedang berkembang jelas dari ESCAP memperhitungkan eks- kenyataan bahwa sejumlah pereko- buatan Surabaya, tak asli seperti hasil produk telah memasuki pasar keponakan dan anggota keluarga terangan mengatakan sepatu yang dibuat di Amerika atau dengan ka asumsi itu bisa ditambah: In- dunia, masalah merek memang dipakainya adalah Made in Cibadu- yut. tohkan Presiden kita menjadi pa- Baiknya perilaku yang dicon- nutan dalam hidup keseharian. Ter- utama dari kalangan pejabat dan "the haves." donesia baru mampu sebagai da Atau dengan bahasa diplomatis gang merek. sebagai mana dikatakan Menlu Alatas Diplomasi dagang atau diplomasi ekonomi di luarnegeri akan percuma saja dilakukan seca- ra gencar, bila pengadaan barang- barang yang dipromosikan itu ti- dak menentu, belum tuntas. Betapa banyaknya pakaian jadi seperti celana jeans memasuki pa- saran Amerika dan Eropa, toh tak ada kesan seolah-olah produk ter- sebut Made in Indonesia. Mantan Menteri Keuangan Frans Seda, yang berbicara di depan sebuah seminar di Jakarta, menekankan tentang pentingnya perluasan ekspor dalam menjawab tantangan dalam perekonomian nasional Indonesia dalam Pelita V yang akan dimulai April menda- tang. ESCAP memproyeksikan pertumbuhan ekspor Indonesia sebesar 11% selama 1989, lebih tinggi dari proyeksi untuk Malay- sia sebesar 7,6%, namun lebih ren- dah dari Filipina yang diproyeksi- kan 15%. Sekalipun begitu, pembayaran kembali hutang luarnegeri terus meningkat. Menteri Keuangan J B Sumar- lin, yang baru-baru ini berbicara di depan sidang Dewan Perwakilan Rakyat, mengatakan bahwa pem- bayaran hutang dan bunga oleh Perlujuga ditambahkan Muang- Pemerintah mencapai US$ 6.722 thai yang sedang membayangi. juta dalam tahun fiskal 1989/90, Dalam peta hutang luarnegeri, ter- sementara penghasilan ekspor di- dapat pula Afrika, Amerika Latin perkirakan mencapai US$ 20.265 dan beberapa negara berkembang juta. Berdasarkan proyeksi ini, ka- lainnya, seperti Filipina, di mana kemakmuran yang mengagumkan Perwakilan Rakyat bahwa rasio tanya kepada para anggota Dewan ngat yang dinikmati negara-negara in- dustri masih belum juga terlihat pembayaran hutang Indonesia dampaknya. akan menjadi 33,4% dari penghasil- an ekspor. Ini merupakan penilaian yang Rasio pembayaran hutang ter- diberikan oleh Stanley Fischer, Wakil Direktur dan Kepala Ahli sebut meningkat dari 32,7% untuk Ekonomi Bank Dunia. Kemak- tahun fiskal sekarang ini yang akan muran tidak menyebar kepada berakhir bulan Maret mendatang. mereka yang malang. "Mereka se- benarnya belum pulih dari gun- cangan yang mereka alami pada permulaan tahun delapan-puluh- an," katanya. Begitu pula banyak pakaian jadi dan beranekaragam payung yang dipajang di super market Ahlens Stockholm, Swedia, ternyata Made in Indonesia. Payung yang dibeli di Kopenha- gen, Denmark, hanya mampu ber- tahan maksimal dua tahun, kalah awet dengan payung sumbangan sponsor HUT Dasa Warsa TMII 1985, yang sampai empat tahun masih kelihatan awet dan bagus, kendati terang-terangan di sebut Made in Indonesia. Tatkala sekembalinya dari Ero- pa kebetulan di Jakarta tengah ber- Masalah Hutang yang Kian Gawat di Dunia Ketiga nomian yang berhasil menyusun langkah mereka dalam mengatasi krisis hutang, kata Fischer. Republik Korea, salah satu macan Asia, misalnya, tidaklah lebih baik dari negara-negara Ame- rika Latin pada tahun 1982. sebagai oleh-oleh dari luarnegeri. Dan mereka percaya. Nyatanya memang tak mengecewakan, ken- dati yang dijual di Jakarta Fair memang Made in Indonesia. Untuk permintaan oleh-oleh sepatu dan tas kulit dibelikan Made in Cibadu- yut di Pasar Cikini, dan semua yang kebagian percaya seratus per- sen, kalau oleh-oleh sepatu dan tas kulit saya beli di Italia. Edan me- mang. Kontradiksi UPAYA untuk mendidik ma- syarakat agar mencintai produk dalam negeri agaknya banyak me ngalami kontradiksi. Bagaimana kita harus mencintai produk dalam negeri, sementara ha- sil produk yang dibutuhkan tak jelas juntrungannya, apakah hasil produk dalamnegeri atau luarnege- ri. Kadang memang hasil produk itu sendiri belum mampu dihasil- kan Indonesia. 1 229 Pemalsuan merek dan label ti- dak hanya merugikan pihak asli, tapi juga semakin menjadikan ma- syarakat kita bermimpi di awang- awang dan a-nasionalis. Sikap pandang stereotype ten- tang mutu luarnegeri telah semakin menjauhkan bangsa kita dari rasa bangga nasional. Yang pada akhir- nya apatis, tak punya rasa percaya diri. Bangsa Jepang terkenal sebagai bangsa peniru nomer wahid. Tapi Jepang mampu menciptakan me- rek-merek SONY, SUZUKI, TO- YOTA, NISAN, TOSHIBA, HONDA dan sebagainya. Kunci- nya adalah, bangsa Jepang bukan bangsa peniru merek, tapi peniru teknologi. Itulah yang dilakukan oleh mere- Sekarang ini kelihatannya ne- dalam memenuhi kewajiban pem- gara-negara termiskin di dunia, bayaran hutang-hutangnya, sebe- narnya sedang mentransfer modal mereka kepada negara-negara pal- ing kaya di dunia. Keadaannya memang sangat menyedihkan. Di mana saja ada orang-orang yang sinis. Dan dalam menggam- barkan keadaan sekarang mereka berkata: "Apabila secara pribadi orang mau menyelesaikan masalah keuangannya sama seperti bebera- pa Pemerintah yang sedang me- nyelesaikan masalah keuangannya sendiri, maka dia akan bangkrut atau menodongkan senjata ke kepalanya." Debt mountain of Third World In billions of dollars 1 099 Globus Tetapi negara itu "telah menem- puh penyesuaian kebijaksanaan yang kuat dan ketat," memberes- kan anggaran, meningkatkan eks- por dan akhirnya "keluar dari kri- sis hutang dengan sangat cepat," katanya. Di Amerika Latin, seka-- lipun tidak secepat yang telah di- lakukan Korea, Cili sedang keluar dari krisis. Sementara Kolombia juga membuat penampilan yang cukup baik. Jean Baneth, seorang ahli hu- tang luarnegeri dan sekarang men- jabat Direktur Bagian Ekonomi Internasional Bank Dunia menga- takan bahwa bank tersebut me- mainkan peranan "yang sangat aktif dalam membantu Pemerin- tah-Pemerintah yang dibelit hutang dalam merancang kebijaksanaan balau" untuk bangkit kembali mencapai pertumbuhan dan stabilitas eko- nomi. terjadi di akhir tahun tujuh-puluh- pi perlu juga diarahkan ke perusa- an dan awal delapan-puluhan," haan kecil. Kemajuan penerapan Bank Dunia memang tidak kata Fischer. Tingginya suku bunga kan angka kecelakaan kerja. K-3 di perusahaan akan menurun- memainkan peranan langsung da- lam meringankan beban hutang, akibatkan goncangan terhadap yang disebabkan oleh resesi meng- katanya menjelaskan, namun sa- aktif terlibat dalam "meka-negara-negara sedang berkembang "Digabungkan dengan (akibat nisme pemberian bantuan proyek resesi)," katanya menjelaskan, Kerja) padahal mereka tahu ten- baru, bantuan program penyesuai banyak negara sedang berkem- tang K-3, cuma mereka tidak me- an, memberikan dana khusus un- bang memiliki hutang yang sangat nyadari. Pemerintah menghimbau tuk Afrika, meningkatkan sumbe besar pada tiga atau empat tahun kepada para kontraktor agar mem- Perhimpunan Pembangunan Inter- sebelum 1982. Mereka juga ke perhatikan K-3. Jangan hanya me- nasional (IDA) dan dalam dana mungkinan meminjam dengan lihat keuntungan saja. bunga yang tak dapat dipikul pendamping." Negara termiskin mentransfer bunganya tetap rendah." modal ke negara kaya (Khas UNIC/1) Masih banyak para kontraktor yang tidak mau memperhatikan K-3 (Keselamatan dan Kesehatan 1988 (estimate) Dalam hal ini (PWI) Persatuan Wartawan Indonesia bekerja sama dengan perusahaan, pengusaha & buruh guna memasyarakatkan pro- gram keselamatan kerja. Demi untuk peningkatan penge- tahuan, pemahaman, penghayatan KARENA bertambah besarnya jumlah pembayaran hutang, seba- serta kesadaran seluruh pelaku ke- gaimana yang diutarakan oleh giatan produksi mengenai penting- Sumitro Djojohadikusumo, arus nya penerapan K-3 (Keselamatan bang sudah melampaui" arus modal dari negara sedang berkem- dan Kesehatan Kerja) harus dimu- lai dengan kehidupan sehari-hari. Peran serta pers dalam memasyara- modal dari negara-negara industri. katkan masalah-masalah norma- norma K-3 (Keselamatan dan Ke- sehatan Kerja) perlu digalakkan. Penerapan program K-3 di ber- bagai perusahaan akan memiliki banyak kegunaan. Bila program K-3 ini dilakukan di perusahaan tersebut dapat diperkecil. Para kar- yawan pun bekerja dengan aman dan nyaman. 942 847 636 1986 ka, hingga ia mampu bicara di bangga-bangga shopping ke Hong- konsisten. Kita harus mengubur dalam-dalam pemakaian label ma forum dunia, atas namanya sen- kong, Singapura, London, dan ber- diri. Kendati pada hakekatnya ada- obat bahkan hanya sekedar untuk de in luarnegeri untuk tiap produk 1984 1982 lah barang tiruan juga. pijat ke Taiwan. Kesalahan persepsi tidak hanya disebabkan oleh sejarah panjang bangsa Indonesia sebagai bekas dati masalahnya adalah selera pri- cukup indah untuk nama suatu Sikap perilaku demikian jelas merendahkan bangsa sendiri, ken- jajahan. Tak kalah penyebabnya badi. adalah sikap tak konsisten dan tak 1980 G 7342 merek. Kita harus membuang jauh-jauh konsekuen dari pihak resmi atau jelas hal demikian a nasionalis. Se- sikap memalsu merek, tapi berupa- Masalahnya, dari scope nasional, pemerintah. Bila dimasa Orde Lama pernah dicanangkan BERDIKARI atau berdiri di atas kaki sendiri dengan mengharamkan segala yang dari luar, maka dalam Orde Baru ada Menteri Negara Urusan pening- katan produksi dalam negeri, na- mun di lapangan masalahnya tetap diserahkan pada dasar. Pada selera publik, pada persepsi masyarakat dan pada kenyataan keseharian. Presiden RI pertama Bung Kar- no, tiap keluar negeri tak segan- segan menyebut rokok yang dihi- sapnya adalah terang-terangan pro- duk Indonesia, sedang Presiden Suharto dengan sikap konsekuen- sinya tidak mau berobat ke luar- negeri, bila di Indonesia masih mungkin. Dan Jenderal LB Moerdani, se- waktu masih PANGAB, terang- Tapi itulah kontradiksinya. Se- mentara banyak keluarga pejabat dan orang-orang the haves ber- PESATNYA laju pembangun- pinan perusahaan tidak hanya ter- an Nasional pada PELITA V men- tarik kepada produksi, kwalitas- datang, akan membawa peningka- nya, kwantitasnya, serta pencegah- tan Intensitas kecelakaan. Peman- an, terbuangnya material serta faatan tehnologi mutakhir serta pemeliharaan mesin dan peralatan peralatan yang canggih tidak dapat secara baik akan tetapi juga kepa- dielakkan untuk menunjang laju da kesemalatan. pembangunan itu. Tetapi di lain pihak juga akan membawa dam- pak negatif seperti, bahaya keru- gian besar. Peranan Pimpinan Perusahaan Tingkat pengetahuan, kesadar- an, penghayatan masyarakat luas terhadap norma-norma kese- lamatan dan kesehatan kerja K3 (Keselamatan dan Kesehatan Ker- ja) masih rendah. Semua itu terli- hat di Instansi pemerintah, dunia usaha dan lain sebagainya. Tuntutan penggunaan tehnologi canggih dan rendahnya kesadaran K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) bahwa dalam REPELITA V nanti Intensitas kecelakaan akan meningkat. Kecelakaan tersebut se- perti, kebakaran, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan se- perti membuang sampah semba- rangan. Ini dapat menimbulkan penyakit dan masih banyak lagi yang lain. Bila kondisi demikian bisa ter- cipta maka tingkat produktifitas kerja akan mudah ditingkatkan dan volume produksi pun akan bisa meningkat pula. Keadaan ini ba- nyak memberikan keuntungan per- usahaan khususnya yang t telah ber- orientasi ekspor. Kanwil Depnaker menyatakan di dalam PELITA IV terjadi kece- lakaan di perusahaan 1765 kasus, 167 diantara meninggal. Kebaka- ran di perusahaan selama PELITA III terjadi 95 kasus dengan keru- gian Rp 171 miliar lebih. Dan pada PELITA IV terjadi 146 kasus kebakaran dengan kerugian Rp 279 miliar lebih. masyara- cara konsepsional, kita juga a nasi- onalis. Buktinya mutu untuk dalam negeri dibedakan dengan mutu un- tuk export. Lihatlah label "Export Quality kat awam dengan jujur, sesuai de- selera Amerika, apakah tidak salah halus dari kulit orang Amerika. kaprah?, Kata orang yang menge- tahui, kulit orang Indonesia lebih Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kalau setiap orang sudah men- gerti & memahami K-3 (Keselam- atan dan Kesehatan Kerja) berarti perum astek agak ringan beban- nya. Karena selama ini setiap kece- lakaan yang menangani adalah Pe- rum. Astek. Dagang Merek DALAM kampanye mencintai produk dalam negeri, kita harus tegas dan tuntas, konsekuen dan Keselamatan di Perusahaan PERUSAHAAN harus aktif dengan segala organisasinya untuk membuat tempat kerja yang sela- mat. Setiap orang di perusahaan- perusahaan harus tahu bahwa pim- sebagai tanda bahwa kita sengaja membeda-bedakan seolah-olah ngan kata dan perbuatan. Mutu suatu hasil produk harus bisa di- buktikan dengan kenyataan, bu- bangsa sendiri tak layak menik- mati mutu untuk orang luar, kare- Semuanya itu baiknya dimulai bangga na itu perlu dibedakan. "Export kan dengan label yang disandang. Quality" toh hasil produk dalam negeri juga. Dari sisi lain, kebijaksanaan dan dari kalangan atas dan the haves. perilaku terkesan semakin membo- Kita harus memupuk rasa dohi masyarakat, tak pandang dan fauna, kaya yang kaya raya, Indonesia adalah penghasil kulit awam atau terpelajar. Suatu merek kaya fauna, kaya flora. sabun diiklankan sabun Amerika buatan Indonesia. "Apa maksud? Jika yang dimaksudkan adalah sabun untuk dikonsumsi khusus bagi masyarakat Amerika yang dibuat di Indonesia, lalu kenapa di promosikan di sini? bua ya, kulit bia wak, kulit ular dan sebagainya. Lalu kenapa harus me. Hongkong? mesantas kulit dari Singapura atau Bila ahli Ekonomi, The Kian Wee mengatakan Indonesia baru Tapi bila yang di acu adalah sabun untuk dikonsumsi Indonesia sampai pada era perakitan, belum sampai pada era industrialisasi, ma SEMBOYAN bahwa kesela- matan dimulai dari atas menjelas- kan peranan perusahaan bagi ke- berhasilan program keselamatan. Pimpinan/pengawas kelompok te- naga kerja, ahli keselamatan kerja dan stafnya tidak pernah akan ber- hasil apabila pimpinan perusahaan tidak mengambil tugas sebagai pimpinan dalam meningkatkan dan mempertahankan standart ke- Halaman VI Oleh Sukandar Wakil-wakil pengusaha harus meliputi staf yang erat bertalian dengan soal-soal keselamatan se- perti pimpinan suatu perusahaan, ahli keselamatan, pimpinan kelom- pok dan dokter perusahaan. akan berkurang. Keselamatan kerja adalah kese- Banyak Panitia keselamatan lamatan yang berhubungan de- yang berhasil, tetapi banyak pula ngan mesin, pesawat alat kerja yang tidak. Bahkan ada yang didiri yang proses pengolahannya ber- landaskan kan, tetapi tidak ada kegiatan-kungan dan jasa serta melakukan tempat kerja dan ling- pekerjaan. Keselamatan disini ber- kegiatannya. Untuk keberhasilan tersebut per- Penyebar luasan K-3 (Kesela- Hutang dunia yang kacau matan dan Kesehatan Kerja) ini sekarang ini sebagian besar jangan sampai diarahkan ke peru- lu diketahui pedoman sebagai sasaran pada tempat kerja, baik adalah akibat dari peristiwa yang sahaan menengah/besar saja, teta- berikut : maupun dalam tanah, atau dipermukaan air. dalam negeri. Nama-nama seperti Arjuna, Bima, Seta, dan lain-lain rasanya selamatan yang tinggi. Peranan ahli personil Keselamatan Kerja AHLI keselamatan/personil ke- selamatan menyusun rencana dan pelaksanaan K-3 yang dilaksana- kan oleh seluruh komponen dalam perusahaan. Fungsi seorang ahli keselamatan kerja secara singkat adalah meniadakan bahaya-baha- ya yang meliputi sebagai berikut : Panitia ini harus membantu menanamkan kepercayaan buruh terhadap kebijaksanaan keselama- tan perusahaan dan membantu pengusaha untuk menghargai pe- ngalaman dari tenaga kerja. Panitia tersebut harus meme- gang peranan dalam menciptakan saling pengertian dan kerjasama yang baik diantara pengusaha & buruh demi keselamatan. Panitia ini terdiri dari wakil- wakil pengusaha dan buruh. ya menjiplak teknologi seperti yang dilakukan Jepang. Dan kita harus bangga dengan label Made in In- donesia. Kita harus mendidik bab kecelakaan, dan merumus- kan cara pencegahannya. f Panitia harus diminta pendapat dan nasihatnya tentang semua usulan bagi tindakan-tindakan keselamatan yang baru sehing- ga sejauh mungkin ketentuan- ketentuan tersebut merupakan keputusan bersama antara pe- ngusaha dan buruh. g. Jika usul dari Panitia ditolak oleh pimpinan perusahaan ha- rus diberikan alasan-alasannya. h. Semua keterangan yang diper- lukan seperti halnya statistik disampaikan kepada Panitia. Anggota-anggota Panitia kese- lamatan di perusahaan mempunyai tugas sebagai pekerja namun juga harus membina kerjasama dengan segenap tenaga kerja untuk pen- cegahan kecelakaan. Kerjasama diantara anggauta Panitia lebih terasa pada waktu perlu nya tenaga kerja diberi kete- rangan tentang ketentuan, instruk- si dalam menyelesaikan suatu tu- gas yang lebih berat dari kelihatan- nya. Akhirnya anggota-anggota Pani- tia tidak boleh lupa bahwa salah satu tugasnya adalah melaporkan keadaan-keadaan yang berbahaya kepada ahli keselamatan dengan segera tidak menunggu sampai di- lakukannya rapat yang akan da- tang. Analisa Terhadap Keselamatan PRODUKTIFITAS memper- oleh manfaat dari analisa peker- jaan, demikian pula keselamatan memetik keuntungan dari analisa pekerjaan. Produktifitas dan kese- analisa pekerjaan keselamatan ti- lamatan erat bertalian. Dengan dak dilupakan dan dengan kesela- matan orang meningkatkan pro- duktifitas. Analisa mengurangi setiap ope- rasi dalam pekerjaan, menelaah bahaya-bahaya tiap-tiap kegiatan, menunjukkan tindakan pencegah- annya. Sama-sama dimaklumi, bahwa banyak kecelakaan terjadi pada pengolahan dapat disederha- nakan kecelakaan-kecelakaan a. Permasalahan yang akan dibi- carakan dalam pertemuan ha- rus dipersiapkan dengan sebaik- baiknya agar Ketua Panitia da- pat memberikan petunjuk-pe- tunjuk jelas kepada para ang- gotanya dalam setiap segi. Pem- bahasan ini tidak boleh mem- bingungkan. b. Kegagalan sering merupakan akibat dari kenyataan bahwa pembinaan keselamatan bukan hanya berlandaskan kemauan baik, semata, tetapi juga keah- jaannya. lian. annya. Keselamatan kerja adalah sara- c. Anggota-anggota yang mewa- na pencegahan akibat kecelakaan, kili buruh harus bebas untuk cacat atau kematian. Kecelakaan menyatakan pendapat. Tidak ini adalah merupakan akbiat peng- boleh menyebabkan kesulitan gunaan mesin dan peralatannya. baginya, jika ia mengemuka- Selain itu perlu kepatuhan dan kan pendapat yang berbeda kewajiban lapor bagi perusahaan- kritis. Pimpinan perusahaan se- perusahaan mengenai kecelakaan- nior jarang berkeberatan atas kecelakaan yang terjadi dilingkung- kritik yang membangun, tapi pimpinan regu mungkin akan Keselamatan dan perlindungan- bereaksi keras yang mengang- nya meliputi aspek-aspek yang cu- gap kritis tersebut sebagai hal kup luas, antara lain: perlindungan yang pribadi. Dalam hal ini keselamatan, perlindungan kese- suasana harus segera dijernih- hatan dan pemeliharaan situasi ker- kan ke arah tujuan yang baik. jasama yang sesuai dengan marta- d. Panitia keselamatan harus me- bat manusia, moral dan agama. rasa didukung oleh pimpinan Perlindungan tersebut secara perusahaan. Hal ini antara lain umum adalah melakukan peker- dicerminkan dengan duduknya jaan sehari-hari untuk meningkat- wakil-wakil dari pimpinan per- sional. Tenaga kerja memperoleh dan na- usahaan, sebagai ketua perlu disediakan ruangan yang cukup disekitarnya dan untuk dirinya perlindungan dari berbagai soal Panitia Keselamatan PEMBENTUKAN Panitia ke- sehatan dan keselamatan diwajib- kan di perusahaan. Tujuannya agar peningkatan keselamatan melalui kerjasama Bipartit, yaitu antara pengusaha dan buruh akan ter- cipta. Pimpinan Perusahaan harus menggunakan Panitia Kesehatan dan Keselamatan untuk menjelas- kan kepada buruh tentang kebijak- sanaan keselamatan dan kesehatan kerja. Sebaliknya para buruh akan sendiri. untuk rapat, diperkenankan pa- ra anggota menghadiri rapat dalam jam kerja. Diselenggara- Keselamatan Kerja dan kan keperluan oleh sekretariat administrasi, diperkenankan Peningkatan Produksi Panitia/para anggotanya untuk KESELAMATAN kerja sangat mengunjungi tempat-tempat erat bersangkutan dengan pening- dangan dan saran-saran kepada e. Panitia harus mengadakan perbandingan diantara hasil kerja katan produksi dan produktifitas- disini adalah per- pengusaha tentang keselamatan kerja melalui Panitia ini. temuan secara teratur misalnya (Out put) dengan masukan (In- kerja jika sebulan sekali. Diantara yang put). Tempat-tempat tersebut terse bar pada semua kegiatan ekonomi yang mencakup: pertanian, indus- tri, jasa. Keselamatan kerja tersebut ada- lah tugas orang yang bekerja dan juga untuk setiap tenaga kerja serta semua masyarakat pada umum- nya. Tujuan tersebut adalah untuk melindungi dan menjamin kese- lamatan dalam melakukan peker- dibahas adalah kecelakaan yang terjadi sejak pertemuan kena kecelakaan. Agar supaya ti Dalam bekerja kita sering ter- yang lalu. Pembahasan harus dak terkena kecelakaan, kita harus diarahkan kepada mencari se- waspada dalam melakukannya. (Lihat Halaman Nl Kolom 612)