Tipe: Koran
Tanggal: 2021-02-16
Halaman: 11
Konten
SELASA PON, 16 FEBRUARI 2021 (4 REJEB 1954) TAJUK RENCANA Pengawasan Prokes di Tingkat RT PERPANJANGAN penerapan misme bahwa DIY bakal terbebas Pengetatan secara Terbatas Ke- dari Covid-19, dengan catatan ma- giatan Masyarakat (PTKM) atau syarakat disiplin menerapkan pro- Pemberlakuan Pembatasan Ke- kes. Bahwa banyak pelaku usaha giatan Masyarakat (PPKM) di DIY yang mengeluh karena omzetnya mulai menunjukkan hasilnya. menurun selama diberlakukan Jumlah pasien Covid-19 menurun, PTKM atau PPKM tentu fenomena sedang angka kesembuhan yang wajar. Bahkan para pedagang meningkat. Meski begitu, bukan ber- kaki lima (PKL) di DIY yang ter- arti DIY sudah terbebas dari pande- gabung dalam Asosiasi Pedagang mi Covid-19. Karena itu, pencega- Kaki Lima Indonesia (APKLI) mela- han penularan Covid-19 harus terus porkan 50 persen pedagang tak dilakukan secara masif melalui berjualan, karena omzet mengalami ge- rakan 5 M. penurunan luar biasa sejak diber- lakukan PTKM. Mereka memilih ti- dak berjualan daripada mengeluar- kan biaya lebih besar (KR 14/2). Mereka mengharapkan Pemda DIY meniadakan kebijakan pemba- tasan, karena pencegahan penye- baran virus Korona bukan masalah pembatasan waktu, tetapi terkait disiplin pelaksanaan prokes. Hemat kita, anggapan ini ada benarnya, na- mun tidak seluruhnya tepat. Sebab, antara pembatasan waktu operasio- nal usaha terkait erat dengan pene- gakan disiplin. Kita sangat yakin, bila seluruh pelaku usaha dan warga disiplin menerapkan prokes, niscya tak akan diberlakukan PTKM atau PPKM. Dalam waktu bersamaan, DIY ju- ga terus menjalankan program vaksinasi dengan prioritas utama tenaga kesehatan, yang kemudian dilanjutkan dengan TNI/Polri, tenaga pelayanan publik dan nantinya diteruskan ke masyarakat umum. Diharapkan dalam kurun waktu se- tahun target vaksinasi kepada 70 persen jumlah penduduk Indonesia tercapai. Vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (prokes) harus dilaksana- kan secara bersamaan dan berkesi- nambungan. Jangan sampai vaksi- nasi kalah cepat dengan penye- baran Covid-19, karena kita ingin mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok. Kita tidak me- nutup mata, selama diterapkan PTKM atau PPKM masih dijumpai berbagai pelanggaran, terbanyak pelanggaran berupa tidak memakai masker atau memakai masker na- mun tidak benar. Berikutnya dite- mukan pelanggaran abai jaga jarak atau masih ditemukannya kerumu- nan yang potensial menyebarkan Covid-19. Walaupun pelanggaran tersebut trennya menurun, namun tetap bisa membahayakan karena berpotensi menyumbang kenaikan jumlah pasien Covid-19. Evaluasi PPKM berbasis mikro di DIY yang telah dilaporkan Gubernur DIY Sri Sultan HB X ke pusat nam- paknya makin menguatkan opti- @pikiranpembaca@gmail.com PIKIRAN PEMBACA Naskah berupa usulan, gagasan, apresiasi atau masalah layanan publik Naskah dikirim Email atau WA 0895-6394-11000 dilampiri fotocopy/scan KTP, atau langsung ke Redaksi Kedaulatan Rakyat Jalan Margo Utomo 40-42 Yogyakarta 55323. Naskah tidak berisi ujaran kebencian, SARA dan Hoaks. Isi menjadi tanggungjawab penulis. Sudah diberlakukan PTKM saja, masih cukup banyak yang melang- gar, apalagi tidak diberlakukan. Justru dengan penerapan PTKM berbasis mikro ini akan mendorong masyarakat lebih taat pada prokes. MENCINTAI tanpa tapi itu rasa- rasanya sangat sulit dan perlu usa- ha besar untuk memurnikan diri. Kasih itu adalah rasa terdalam yang dianugerahkan kepada manusia untuk disebarkan kepada sesama manusia. Memperingati hari kasih sayang, apakah kasih itu ber-tapi dan sayang itu masih ada tapinya? Kini, melalui pembentukan satuan tugas Covid-19 hingga tingkat RT, kita sangat optimis PTKM berbasis mikro akan efektif. Pengawasan re- latif mudah dilakukan karena meli- batkan unsur terkecil di lembaga ke- masyarakatan, yakni RT dan kelom- pok masyarakat di tingkat bawah. Mobilitas ke luar masuk wilayah pun relatif mudah dilakukan. Lebih pen- ting dilakukan adalah memperketat pengawasan serta tidak ragu untuk menegur bila ada warga yang melakukan pelanggaran. Mencintai Itu Tanpa Tapi Setadewa alias Teto menjadi kakak angkat Atik - hingga salah satu na- ma anak pasangan Janakatamsi dan Larasati diberi nama Teto, na- ma Setadewa sewaktu kecil. Setadewa, salah satu tokoh pe- mikiran Romo YB Mangunwijaya, merupakan salah satu contoh mencintai tanpa tapi. Perjalanan, perjuangan, dan pemaknaan hidup selama perjalanan dan perjuangan membawanya pada sebuah ke- sadaran bahwa, mencintai itu tan- pa tapi dan tidak selamanya harus memiliki. Setadewa bertemu dengan sosok Atik dalam perjuangan yang berbeda medan perangnya. Ada rasa di antara mereka. Atik memiliki hubungan dengan seorang direktur rumah sakit. Dan karena itu, Atik membujuk Setadewa alias Teto un- tuk menjadi kakak angkat Atik atau nama aslinya Larasati. Suami Atik, Janakatamsi, ahli geologi yang mengetahui rencana Atik itupun ti- dak keberatan dalam menerima Teto mengangkat anak pasang- an Jana dan Atik karena musibah yang terjadi di Kolombo. Teto me- nangkap sasmita saat melihat keti- ga anak pasangan Jana dan Atik ini. Tidak mudah mencintai tanpa tapi. Rasa ego terselubung masih terus menghantui perasaan tiap pasangan. Namun, rasa itu akan terus mengarahkan pasangan pa- da makna kasih sayang yang tanpa tapi itu. Selamat hari kasih sayang. Jadikanlah tanggal 14 Februari tiap tahunnya sebagai pondasi bangun- an cinta antara dua insan yang sa- ling mencinta, memurnikan hati un- tuk mencintai tanpa tapi, dan mem- pertegas janji bahwa tak ada yang memisahkan kecuali Tuhan sendiri yang menemukan dan memisah- kan. *) Sixtus Angga Pratama Mahardikan, Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universias Sanata Dharma. OPINI Pernikahan Anak dan Mimpi Indonesia Emas Fadmi Sustiwi KASUS Aisha Wedding bak mengusik macan tidur mengenai pernikahan anak. Di tengah semua daya diarahkan untuk kampanye menurunkan angka perka- winan anak, muncul ajakan yang menawarkan pencarian jodoh bagi anak- anak perempuan dan perempuan muda. Caranya, dengan memfasilitasi proses perkawinan perempuan dari usia 12 - 21 tahun, juga memfasilitasi perkawinan poligami. Ada yang menyebut, caranya mirip perdagangan perempuan model 'pengantin pesanan' di Kalimantan Barat. dampak ikutan yang muncul dari ter- jadinya pernikahan anak, yang menye- babkan kondisi sulit bagi anak. Mulai dari putusnya pendidikan, kerentanan kesehatan reproduksi, kerentanan kehi- dupan keluarga dan hingga berdampak kelahiran generasi stunting serta kemis- kinan berkepanjangan (KPAI, 2020). Realita yang akan sangat berdampak ba- gi sumberdaya manusia Indonesia masa datang. Orang dewasa seharusnya tidak me- Bisa dipahami jika Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PP-PA) dan semua LSM yang bergerak dalam isu perlindungan anak menjadi geram (KR, 11/2) dengan 'promosi' tersebut. Apalagi harus diakui, pernikahan anak atau pernikahan dini adalah fenomena gunung es yang masih menghantui bangsa ini. Menteri PP-PA Bintang Puspayoga tegas menyebut bahwa promosi ini bertentangan denggan hukum dan sa- ngat tidak memperhatikan nasib serta masa depan anak Indonesia. Sebab di dalam ketentuan usia menikah UU 16/2019 - perubahan atas UU 1/1974 disebutkan, perkawinan hanya di- izinkan apabila lelaki dan perempuan sudah mencapai usia 19 tahun. Jika terjadi penyimpangan usia, orang tua pihak lelaki atau perempuan dapat minta dispensasi ke pengadilan. Dengan alasan sangat mendesak dan bukti pen- dukung yang kuat. Persoalan Serius Persoalan pernikahan anak di bawah umur, adalah persoalan serius yang di- hadapi bangsa ini, sejak sebelum ke- merdekaan. Perjuangan untuk menekan angka pernikahan anak sudah dise- rukan sejak Kongres Perempoean I, ta- hun 1928. Karenanya persoalan perni- kahan anak harus menjadi kepedulian dan perhatian serius semua pihak. GENAP setahun bangsa ini berjuang melawan wabah Covid-19. Tahun 2020 akan menjadi catatan kelam dalam se- jarah perekonomian bangsa dimana tahun ini kembali Indonesia mengalami resesi setelah tiga kuartal berturut turut pertumbuhan ekonominya terkontraksi minus. Industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat meluasnya wabah Covid-19. Tahun 2019 posisi daya saing pari- wisata Indonesia versi World Economic Forum (WEF) mengalami kenaikan cukup signifikan. Mengacu laporan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2019 yang dikeluarkan WEF, peringkat Indonesia naik dua poin dari urutan 42 di 2017 naik menjadi pe- ringkat 40 di 2019 dari 140 negara di dunia. Sedangkan untuk lingkup Asia- Pasific TTCI2019, Indonesia berada pa- da peringkat 12 dibawah Thailand, Malaysia dan Singapore. Prestasi ini ten- tu membawa optimisme untuk pengem- bangan bisnis pariwisata ke depan. Tahun 2020 diharapkan bisa menjadi titik awal bagi Indonesia untuk berpijak dalam menggenjot pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menopang perekonomian negara. Harapannya pe- ringkat daya saing pariwisata bisa naik pada TTCI 2021. Namun merebaknya wabah Covid-19 sedikit banyak telah memupus harapan itu. Mampukah Indonesia bertahan pada ajang TTCI2021 mendatang? Jumlah Wisman Data BPS mencatat bahwa selama tahun 2020, jumlah kunjungan wisa- tawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 4,02 juta kunjungan turun sebesar 75,03% jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman tahun 2019 yang berjumlah 16,11 juta kunjungan. Penurunan kunjungan wis- man mengakibatkan Tingkat Peng- hunian Kamar (TPK) hotel berbintang Nikah Dini Langganan per bulan termasuk Kedaulatan Rakyat Minggu'... Rp 90.000,00, Iklan Umum/Display...Rp 27.500,00/mm klm, Iklan Keluarga...Rp 12.000,00/mm klm, Iklan Baris/Cilik (min. 3 baris. maks. 10 baris). Rp 12.000,00/baris, Iklan Satu Kolom (min. 30 mm. maks. 100 mm) Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Khusus: Ukuran 1 klm x 45 mm .. Rp 210.000,00, (Wisuda lulus studi D1 s/d S1, Pernikahan, Ulang Tahun) ● Iklan Warna: Full Colour Rp 51.000,00/mm klm (min. 600 mm klm), Iklan Kuping (2 klm x 40 mm) 500% dari tarif. Iklan Halaman I: 300 % dari tarif (min. 2 klm x 30 mm, maks. 2 klm x 150 mm). Iklan Halaman Terakhir: 200% dari tarif. Tarif iklan tersebut belum termasuk PPN 10% Aisha Wedding rampas masa depan anak bangsa. Karena pernikahan anak harus kita sadari telah membuat anak-anak teram- pas dari dunianya : dunia bermain, dunia belajar, dunia bermanja pada orang tua dan lainnya. Kita tidak bisa membiarkan anak-anak terkarbit menuju 'dunia de- wasa'. Kita tidak ingin, dalam usia anak- anak mereka harus melahirkan anak dan menjadi ibu. UU adalah hukum positif yang mesti ditegakkan. Adalah sebuah kenyataan bila negara saat ini sedang melakukan upaya pencegahan pernikahan usia anak. Sebagaimana ketentuan UU No 16/2019 bahwa syarat pernikahan mini- Lesunya aktifitas pariwisata terjadi di seluruh wilayah di Indonesia dengan ko- ta-kota destinasi tujuan wisata di dalam- nya, tak terkecuali DIY. DIY sebagai provinsi penyandang predikat kota wisa- ta dan kota budaya, sektor pariwisa- tanya terpuruk selama pandemi. Bersumber data BPS, sepanjang tahun 2020 jumlah kunjungan wisman hanya terjadi pada bulan Januari hingga Maret. Itupun mengalami penurunan se- cara bertahap. Sementara Juni, kun- jungan wisman tercatat hanya 7 pengun- jung. Selebihnya pada periode April-Mei dan Juli-Desember 2020 kunjungan wis- man berada pada titik terendah alias ni- hil. Membangkitkan sektor pariwisata di tengah masa pandemi bukan perkara gampang. Mengingat hal tersebut merupakan dua masalah yang saling bertolak belakang. Di satu sisi upaya penanggulangan Covid-19 di- lakukan dengan pemberlakuan pembatasan sosial dan mengu- rangi aktivitas kegiatan masya- rakat. Sementara di sisi lain membangkitkan sektor pari- wisata dibutuhkan pergerakan dan aktifitas sosial-ekonomi masyarakat dalam skala besar. Mulai Berfokus Upaya selanjutnya sebaiknya pemerintah membatasi impor luar negeri dengan peman- faatan optimal produk dalam negeri. Hal ini akan membuka Perhatian serius harus ada mengingat dampak sistemik dan berkelanjutan dari perkawinan anak. Sebab, banyak sekali Jalan Terjal Pulihkan Pariwisata Yulianti ikut turun menjadi 40,79% pada De- sember 2020, turun sebesar 18,60 poin dari kondisi Desember 2019 yang sebe- sar 59,39%. TPK merupakan indikator yang menggambarkan produktivitas usaha jasa akomodasi. "KEDAULATAN RAKYAT” - Wartawan KR tidak menerima imbalan terkait dengan pemberitaan - Wartawan KR dilengkapi kartu pers/surat tugas. HALAMAN 11 mal berusia 19 tahun. Maka, secara praktik pernikahan anak mestinya di- hentikan. KR-JOKO SANTOSO Indonesia Emas Ada mimpi besar yang sedang dirajut bangsa, Indonesia Emas 2045. Hadirnya bonus demografi sebagai fenomena kependudukan pun sudah sudah di- anyam sebagai mimpi sebagian besar bangsa. Mimpi besar bahwa dalam perio- de ini Indonesia sudah dapat menyele- saikan sejumlah permasalahan bangsa : kesenjangan, intoleransi, korupsi, kemis- kinan, diskriminasi jender dan lainnya. Indonesia sejahtera adalah ending-nya. Bonus demografi ini akan menjadi kekuatan bila generasi muda yang akan berada di puncak saat Indonesia Emas adalah orang-orang muda ter- didik dengan pelbagai kompetensi dan mampu bersaing secara global. Mereka yang sekarang sedang dalam masa pendidikan akhlak, intelektual, karakter, moral di tingkat dasar hing- ga tinggi inilah yang akan menjadi kunci penting menuju Indonesia Emas tersebut. -- sama Untuk menuju Indonesia Emas de- ngan bonus demografi unggul, sosiali- sasi menghentikan perkawinan anak dan pencegahannya, harus digerak- kan. Dampak fisik, medis bahkan psikologisnya sangat besar. Bahasa agama, lebih banyak mudharat dari manfaatnya. Jika sosialisasi pencega- han tidak massif, bonus demografi akan menjadi bencana demografi. Dan Indonesia Emas sekadar mimpi. *) Fadmi Sustiwi, wartawan peduli keadilan jender Persyaratan Menulis Pembaca yang budiman, terimakasih par- tisipasinya dalam menulis dan mengirimkan artikel untuk SKH Kedaulatan Rakyat. Selanjutnya redaksi hanya menerima tulisan lewat email : opinikr@gmail.com dengan panjang tulisan antara 535 575 kata, de- ngan mengisi subjek mengenai isu yang di- tulis serta jangan lupa menampilkan foto- copy identitas. Terimakasih. - Pojok KR PKL DIY butuh stimulus permodalan. -- Buruh juga butuh insentif upah. *** kesempatan pada industri dalam negeri khusunya level UMKM untuk men- jalankan roda produksinya. Stimulus permodalan untuk skala UMKM sangat dibutuhkan terutama di masa pandemi. Besarnya kucuran dana desa seyo- gyanya tidak hanya tercurah untuk pembangunan infrastruktur. Tantangan sekaligus peluang dunia pariwisata di tengah pandemi seharus- nya mulai berfokus pada bagaimana mengembangkan pariwisata Indonesia agar mampu menghadirkan jumlah wisatawan yang tidak banyak namun devisa yang dihasilkan tinggi bukan malah sebaliknya. Hal ini hendaknya mulai dipikirkan dari sekarang agar kedepannya Indonesia mampu mencip- takan pariwisata berkualitas yang ber- kelanjutan sehingga mampu bersaing dengan negara luar. Kolaborasi semua pihak utamanya pemerintah, swasta ser- ta seluruh elemen masyarakat mutlak dibutuhkan untuk mewujudkannya. *) Yulianti, Statistisi Ahli Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulonprogo Wapres: bila banjir berulang, berarti kita tak cerdas. -- · Maksudnya banjirnya lebih cer- das. Warga tolak kosongkan Rumdin PT KAI. Soal klasik dengan modus yang Xedaulatan Rakyat SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) No. 127/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tanggal 4 Desember 1990. Anggota SPS. ISSN: 0852-6486. Penerbit: PT-BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Terbit Perdana: Tanggal 27 September 1945. Perintis: H Samawi (1913 - 1984) M Wonohito (1912-1984). Penerus: Dr H Soemadi M Wonohito SH (1985-2008), dr H Gun Nugroho Samawi (2011-2019) Penasihat: Drs HM Idham Samawi. Komisaris Utama: Prof Dr Inajati Adrisijanti. Direktur Utama: M Wirmon Samawi SE MIB. Direktur Pemasaran: Fajar Kusumawardhani SE. Direktur Keuangan: Imam Satriadi SH. Direktur Umum: Yuriya Nugroho Samawi SE MM MSc. Direktur Produksi: Baskoro Jati Prabowo SSos. Pemimpin Umum: M Wirmon Samawi SE MIB. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Drs H Octo Lampito MPd. Wakil Pemimpin Alamat Kantor Utama dan Redaksi: Jalan Margo Utomo 40, Gowongan, Jetis, Yogyakarta, 55232. Fax (0274)-563125, Telp (0274) - 565685 (Hunting) Redaksi: Drs H Ahmad Luthfie MA. Ronny Sugiantoro SPd, SE, MM. Redaktur Pelaksana: Primaswolo Sudjono SPt, Joko Budhiarto, Mussahada. Alamat Percetakan: Jalan Raya Yogya - Solo Km 11 Sleman Yogyakarta 55573, Telp (0274) - 496549 dan (0274) - 496449. Isi di luar tanggungjawab Manajer Produksi Redaksi: Ngabdul Wakid. Redaktur: Drs Widyo Suprayogi, Dra Hj Fadmi Sustiwi, Dra Prabandari, Isnawan, Benny percetakan Kusumawan, Drs H Hudono SH, Drs Swasto Dayanto, Husein Effendi SSI, Hanik Atfiati, MN Hassan, Drs Jayadi K Kastari, Subchan Mustafa, Drs Hasto Sutadi, Muhammad Fauzi SSos, Drs Mukti Haryadi, Retno Wulandari SSos, H M Sobirin, Linggar Sumukti, Drs Sihono HT, Agung Purwandono,. Fotografer: Effy Widjono Putro, Surya Adi Lesmana. Grafis: Joko Santoso SSn, Bagus Wijanarko. Sekretaris Redaksi: Dra Hj Supriyatin. Pemimpin Perusahaan: Fajar Kusumawardhani SE. Kepala TU Langganan: Drs Asri Salman, Telp (0274)- 565685 (Hunting) Manajer Iklan: Agung Susilo SE, Telp (0274) - 565685 (Hunting) Fax: (0274) 555660. E-mail: iklan@kr.co.id, iklankryk23@yahoo.com, ik- lankryk13@gmail.com. Berabe Alamat Homepage: http://www.kr.co.id dan www.krjogja.com. Alamat e-mail: naskahkr@gmail.com. Radio: KR Radio 107.2 FM. Bank: Bank BNI - Rek: 003.0440.854 Cabang Yogyakarta. Perwakilan dan Biro: Jakarta: Jalan Utan Kayu No. 104B, Jakarta Timur 13120, Telp (021) 8563602/Fax (021) 8500529. Kuasa Direksi: Ir Ita Indirani. Wakil Kepala Perwakilan: Hariyadi Tata Raharja. Wartawan : H Imong Dewanto (Kepala Biro), H Ishaq Zubaedi Raqib, Syaifullah Hadmar, Muchlis Ibrahim, Rini Suryati, Ida Lumongga Ritonga. Semarang: Jalan Lampersari No.62, Semarang, Telp (024) 8315792. Kepala Perwakilan: Budiono Isman, Kepala Biro: Isdiyanto Isman SIP. Banyumas : Jalan Prof Moh Yamin No. 18, RT 7 RW 03 Karangklesem, Purwokerto Selatan, Telp (0281) 622244. Kepala Perwakilan: Ach Pujiyanto SPd. Kepala Biro : Driyanto. Klaten : Jalan Pandanaran Ruko No 2-3, Bendogantungan Klaten, Telp (0272) 322756. Kepala Perwakilan dan Kepala Biro: Sri Warsiti. Magelang Jalan Achmad Yani No 133, Magelang, Telp (0293) 363552. Kepala Perwakilan: Sumiyarsih, Kepala Biro: Drs M Thoha. Kulonprogo : Jalan Veteran No 16, Wates, Telp (0274) 774738. Kepala Perwakilan : Suprapto, SPd Kepala Biro: Asrul Sani. Gunungkidul : Jalan Sri Tanjung No 4 Purwosari, Wonosari, Telp (0274) 393562. Kepala Perwakilan: Drs Guno Indarjo.
