Tipe: Koran
Tanggal: 2012-02-15
Halaman: 24
Konten
2cm Color Rendition Chart Rabu, 15 Februari 2012 analisa Penerbit Pemimpin Umum Pemimpin Perusahaan Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Managing Editor Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Fotografer Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta SIUPP Dicetak Oleh : PT. Media Warta Kencana Supandi Kusuma : Sujito Sukirman : H. Soffyan : H. Ali Soekardi Paulus M. Tjukrono H. War Djamil Mulyadi Franseda, H. Agus Salim, Ali Sati Nasution, Anthony Limtan, H. Hermansyah, SR. Hamonangan Panggabean, Idris Pasaribu, Hendar Tusmin, Kwa Tjen Siung. Aswadi, Saurma, H. Ali Murthado, Sugiatmo, Guntur Adi Sukma. M. Sulaiman, M. Nur, Faisal Pardede, T. Deddy Bustamam, Rizal Rudi Surya, Irham Nasution, Ridwan, Bachtiar Adamy, Zulmaidi, Fahrin Malau, M. Abduh, Ramadhan Zukri Sagala, Taufik Wal Hidayat, Rhinto Sustono, Zulnaidi, Amru Lubis, M. Ali Akbar, M. Iqbal Nasution, Hendra Irawan, Mahjijah Chair, Suhayri Ramadhan, M. Syahrial Mukmin, Dina Nurbetty, Ilham Ridwan, Jaholong Sitanggang, Muhammad Arifin. Andi Kurniawan Lubis, Ferdy Siregar, M. Said Harahap, Junaidi Gandy. Seminggu 7 kali Rp. 11.000,- per mm/kolom (umum) Rp. 9.000,- per mm/kolom (kabar dukacita) Jl. Jend. A. Yani No. 35-49 Medan 20111 Kotak Pos : 1481, Telex No. 51326 Redaksi: (061) 4156655 (5 saluran). Fax. (061) 4514031, 4534116. Tata Usaha: (061) 4154711 (5 saluran), 4513554, 4524136, 4534279. Fax. (061) 4151436. Frans Tandun, Jalan K.H. Hasyim Ashari No. 43-A Jakarta Pusat, Tel. (021) 6322440, 6322271,6322289 Fax.: (021) 6322315 SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Desember 1985 PT. SURYA MAS ABADI MAKMUR (Isi di luar tanggung jawab percetakan) Tajuk Rencana Hendaknya Penurunan BI Rate Segera Diikuti Perbankan REAKSI pasar finansial nampaknya hanya hangat kuku pasca penurunan BI Rate sebesar 25 basis point menjadi 5,75% beberapa hari lalu. Tindakan BI tersebut bagi sementara analis dinilai sebagai sebuah "kejutan" yang sebenarnya adalah suatu "keharusan", mengingat kesinambungan pertumbuhan ekonomi domestik dan kondisi ekonomi global berjalan. Ekonomi Indonesia sungguh tak mampu memperta- hankan spread suku bunga jauh lebih tinggi dari pasaran negara-negara industri maju yang hanya 0,25-1,00% dengan menjaring arus masuk dana asing spekulatif (kebanyakan dalam efek berharga seperti SUN) untuk "membantu" pembangunan nasional maupun mengisi defisit anggaran pemerintah yang hanya sekitar 29% dari PDB. Beban biaya peminjaman serta cicilan pokok utang dan bunga sudah menggerogoti lebih seperempat persen dari jumlah anggaran belanja pemerintah. "Risk aversion" investor toh bakal menyebabkan penarikan kembali dana spekulatifnya dari pasaran finansial Indonesia, bila ekonomi Indonesia kembali mengalami "U-turn" akibat pengaruh krisis ekonomi eksternal atau ketidakstabilan politik dan sosial internal maupun ketegangan regional. Tiada alasan untuk khawatir bahwa penurunan suku bunga rendah akan mengakibatkan lonjakan likuiditas khususnya "M2" dan tekanan inflasi yang saat ini masih cenderung menurun (seperti dalam Januari 2012, laju inflasi hanya 3,65% y-o-y dari 3,8% 2011). Daya tarik arus masuk dana asing ke Indonesia bukan semata-mata karena penawaran suku bunga SUN yang tinggi, tapi juga upgrade kredibilitas finansial Indonesia menjadi "investment grade" dan kemampuan memper- tahankan tingginya pertumbuhan yang berkesinam- bungan. Penurunan suku bunga acuan bank sentral sebuah negara justru seperti lazimnya akan menjadi "pace setter" bagi perbankan dalam negeri untuk turut menurunkan bunga kreditnya kepada industri riil maupun bagi KPR rakyat berpenghasilan menengah ke bawah. Namun kemungkinan terjadinya "knock-on effect" di pasar finansial Indonesia, seperti profit-taking atas SUN oleh sementara spekulan asing dalam pekan ini takkan terelakkan. Tekanan atas kurs tukar rupiah saat penurunan BI Rate terbukti tak signifikan. Menurut sumber perbankan, sementara bank swasta belum siap turut menurunkan suku bunganya karena biaya operasionalnya masih tinggi. Lagi BI rate hanya sebagai acuan bagi perbankan, bukan kewajiban. Yang tak dimengerti, mengapa sementara perbankan tak mampu mengikuti tren penurunan. Padahal perban- dingan suku bunga pinjaman pihak ketiga dengan bunga deposito kepada nasabahnya dewasa ini mencapai setinggi 6-6,5% terhadap 10-12%) atau dengan marjin laba setinggi 40% bila risiko kredit macat (NPL) masih "man- ageable". Agar tujuan dan upaya Bl tak sia-sia, perbankan nasional hendaknya segera memberi respons positif sambil menunaikan kewajiban sosial korporat. Dalam hal ini, Kadin atau Apindo maupun bank-bank BUMN hendaknya turut berperan dengan menghimbau para anggotanya atau menjadi panutan kepada rekan-rekannya. Bila perlu, intervensi Bl dapat dilakukan dan/atau melakukan penurunan BI Rate lagi sebagai "last resort". Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution menyata- kan, masih ada ruang bagi penurunan berikut suku bunga Indonesia. Salah satu sisi positif lain dari penurunan suku bunga Bl ialah atas ekspor dan posisi transaksi berjalan. Ekspor dapat dirangsang dengan depresiasi rupiah. Dan impor, sebaliknya, dapat ditekan dengan segera memba- likkan tren sebelumnya ketika kurs rupiah terapresiasi.. Bagaimana upaya Bl untuk merangsang pertumbuhan melalui peningkatan permintaan domestik perlu didukung oleh perbankan secepat mungkin. Tanpa partisipasi perbankan sepenuhnya, BI tak lain daripada bertepuk dengan sebelah tangan, sulit mencapai tujuan yang memuaskan. Guit Deli KEMENHUB audit armada bus yang kerap alami kecelakaan. Kalau sudah kejadian baru 'sibuk'. 00000 PRESIDEN LIRA: Sumut masih jadi provinsi terkorup di Indonesia. Benarlah pameo semua urusan mesti uang tunai. 00000 RESKRIM Sunggal ungkap peredaran ganja terbesar awal 2012. - Salut buat polisi. bungGuit 00000 analisa usquieu Opini mono Menuju Pilgubsu 2013 P ilgubsu tinggal setahun lagi. Menuju Pilgubsu 2013, tiga tim kampanye tentunya akan mempersiapkan konsep kam- panye untuk menarik hati pemilih di provinsi Sumatera Utara. Menghadapi Pilgubsu kondisi dan jeritan rakyat, itulah yang akan ditawarkan para calon untuk merebut pemilih bagi gubernur provinsi yang terbentuk pada 16 April 1947 ini. Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 13 juta jiwa ini dalam masya- rakat pluralis yang hidup di atas lahan subur dan kaya sumber alam yang meng- inginkan perubahan ke arah kehidupan yang lebih sejahtera, merindukan rasa aman dan harmonis dalam pergaulan me- reka sehari-hari. Mereka akan memilih calon-calon yang mereka anggap mampu menolong mereka keluar dari kesulitan. Membangun Sumut: Harmonis di Tengah Pluralitas Fakta demografis menunjukkan bahwa propinsi yang memiliki lebih dari 9 juta pemilih ini (data Pilgubsu periode lalu) terdiri dari berbagai ragam suku, etnis, agama, bahasa daerah yang tersebar di 28 kabupaten dan kota dan lebih dari 40 persen tinggal di perkotaan. Mereka terdiri dari suku Jawa, Melayu, Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, Nias, Minang, China, India (Ta- mil, suku terbesar bangsa India di Suma- tera Utara, Telugu, Malaiyalem, Kanna- da, Grahui, dan Tulu, Punjab), dan lain- lain. Ribuan tempat ibadah berdiri di se- antero provinsi ini sebagai tempat me- muji kepada sang penciptaNya oleh pen- duduk yang terdiri dari beragam agama seperti Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan aliran kepercayaan. Sejak lama mereka hidup berdampingan secara damai. emilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) periode 2013-2018 sesuai jadwal akan diselenggarakan pada pertengahan Maret 2013. Meskipun penyelenggaraannya kurang lebih satu tahun lagi, namun geregetnya sudah ter- lihat pada saat ini. Berbagai media di Su- matera Utara bahkan membuat kolom khu- sus perihal Pilgubsu ini. Fokus utama diskursus Pilgubsu saat ini menyangkut isu-isu tentang siapa yang akan maju, geliat partai dalam mencari pasangan ca- lon (Paslon) yang pas dan dapat meme- nangkan pemilihan, dan pentingnya me- ngusung Paslon berbasis multikulturisme, Diskursus di atas merupakan hal yang wajar di alam demokrasi. Hanya saja, satu hal yang sering kali menjadi abai adalah bagaimana mencegah agar konflik tidak terjadi pasca Pilkada. Kasus Pilkada Sibolga beberapa tahun lalu, meskipun tidak dapat digeneralisir, seharusnya dapat dijadikan sebagai pelajaran berhar- ga. Memang Pilgubsu secara langsung yang diselenggarakan pertama sekali pada tahun 2008 tidak terjadi konflik, tetapi apa yang akan terjadi ke depan tetap saja unpredictable. Untuk tujuan itulah, tulisan ini ingin berbagi tentang antisipasi konflik pasca Pilgubsu. whe V Hingga saat ini masih banyak orang yang berpandangan bahwa Pilgubsu ha- Oleh: Jannerson Girsang dengan mudah mendengarkan ragam bahasa yang digunakan, mulai dari bahasa Jawa, Batak (Tapanuli, Mandailing/Ang- kola, Pakpak, Karo, Simalungun), Nias, Minang, Aceh, China (Hokkian, Manda- rin), India (Tamil, Punjab dan lain-lain) serta bahasa daerah lain. Setiap suku di provinsi ini memiliki sistem kekerabatan yang berbeda, namun semuanya bersatu padu dan saling meng- hormati. Umumnya penduduk masuk ke dalam sebuah perkumpulan, apakah itu organisasi keagamaan, perkumpulan su- ku, marga, yang tumbuh hampir di setiap pelosok. Dalam satu lingkungan di kota atau desa, mereka bisa masuk ke beberapa kelompok sekaligus. Apakah itu perkum- pulan marga, STM lingkungan yang ber- anggotakan semua suku-semua agama, or- ganisasi keagamaan yang mereka yakini. Masyarakat Sumatera Utara bersifat terbuka tanpa memandang asal-usul dan warna kulit, pandangan atau keyakinan tiap orang. Berbagai golongan di ma- syarakat juga mencerminkan keberaga- man, baik berdasarkan agama, maupun kepercayaan berlatar budaya, yang jauh lebih tua dari kemunculan propinsi ini. Setiap orang di propinsi ini bisa mempunyai pandangan sosial dan politik yang beragam dan tidak merasa takut mendukung siapa yang dekat di hatinya. Kebebasan mengeluarkan pendapat atau pandangan dihormati dan tidak dibatasi sejauh tidak mengganggu hak-hak orang lain. Hampir tidak terjadi percekcokan berarti diantara pendukung partai atau calon Gubernur di masa lalu. SAYA salah seorang pengguna kartu kredit Standard Chartered Bank bernomor 4511 xxxx xxxx xxxx merasa kecewa. dengan pelayanannya yang berbelit-belit. Kejadian bermula ketika saya akan me- lakukan penutupan kartu kredit. Pada da- sarnya, pemakaian kartu kredit baik-baik saja (dalam arti tidak pernah ada tungga- kan) sedangkan alasan penutupan dika- renakan sudah setahun tidak ada lagi pe- makaian kecuali asuransi Cygna. Kemudi- an antisipasi tahun depan akan ada pe- ngetatan kepemilikan kartu kredit dari Bl. Kronologisnya, pada 2 Februari 2012 lalu, saya telepon ke call center di Jakarta di (02157999988), saat itu yang mengang- kat seorang perempuan, namun dia me- ngatakan bahwa bagian penutupan kartu. Karena saya sedang sibuk, dijanjikan akan di telepon balik dalam waktu 3 hari. Namun setelah beberapa hari ditunggu tetap tidak ada kabar, maka pada 08 Febru- ari kembali saya telepon no di atas. Kali ini yang mengangkat seorang laki-laki. Dikatakan bahwa masih ada tunggakan asuransi pada bulan berjalan yang akan ditagihkan pada 16 Februari dan apabila mau menutup kartu kredit, saya harus melunasi dulu tagihannya. Dia bahkan me- Pandangan ini sudah berlangsung sejak lama, bahkan sebelum propinsi ini lahir. Potensi Ekonomi Pengunjung yang mengunjungi Me- dan-ibu kota provinsi ini, hanya memer- lukan jalan keliling beberapa jam akan Pilgubsu: Mencegah Konflik Pasca Pemilihan Dari sisi kehidupan penduduk, fakta menunjukkan bahwa di provinsi ini tak hanya terdapat golongan pengusaha dan pedagang, tetapi mereka adalah golongan tani, buruh, pekerja, profesi, pegawai dan nelayan. Pertalian di antara mereka saling Oleh: Marlan Hutahaean nya sekedar bagaimana dan siapa yang memenangkan pemilihan. Padahal, Pilgubsu tidak hanya sekedar meraih ke- menangan. Dibalik kemenangan itu, se- sungguhnya ada banyak hal yang kemu- dian akan mengikutinya. Memenangkan Pilgubsu, berarti Paslon dan mereka yang berada dibelakangnya seperti partai poli- tik, pengusaha, pendukung dari jajaran birokrat, dan kelompok kepentingan lain, akan memiliki akses terhadap berbagai sumber yang tersedia selama periode satu periode pemerintahan. Sumber-sumber itu sifatnya bisa berupa material dan non- material. ketergantungan satu sama lain, bukan polarisasikan. Bagi partai pendukung, paling tidak sumber-sumber keuangan untuk kepen- tingan partai, dan sangat mungkin pula untuk orang per orang akan memiliki kepastian. Pengusaha tentunya akan me- miliki peluang untuk menggarap berba- gai proyek selama lima tahun. Kalangan birokrat, terutama mereka yang selama ini terpinggirkan, akan memiliki peluang untuk menduduki jabatan, terutama un- tuk jabatan eselon II. Kelompok kepen- tingan lainnya, akan memiliki akses untuk memperoleh berbagai bantuan yang biasanya kebanyakan berasal dari biro/bidang sosial. Berbagai sumber ini pulalah yang membuat Paslon biasanya siap menang tetapi tidak siap untuk kalah. Penduduk propinsi yang pluralis ter- sebut, berdiam di atas areal 7 juta hektar lahan dengan sumberdaya alam kaya. Petani dapat menanam tumbuhan dataran rendah dan dataran tinggi sepanjang ta- hun. Di atas lahannya terhampar jutaan hektar areal perkebunan karet, kelapa sawit, teh, kopi, bahkan tembakau Deli yang sangat terkenal itu. Di bawah lahan terkandung barang tambang, minyak, gas, panas bumi serta sumberdaya tambang lainnya. Terdapat potensi tambang emas di Batangtoru, tam- bang timah hitam dan seng di Dairi, pele- buran timah di Batubara dan geothermal Sarulla, di Sipirok. Di sebelah Barat ter- hampar Samudera Indonesia dan di sebelah Timur Selat Malaka yang kaya dengan ikan laut. Memang potensi eko- nomi dan sumberdaya alam provinsi ini menyebabkan berbagai kepentingan hadir di provinsi ini. Lahan-lahan tersebut seba- gian besar dikelola penduduk dan seba- gian lagi dikelola perusahaan-perusahaan pemerintah dan swasta baik nasional maupun asing. Tidak banyak kota di Indonesia seperti Medan yang memiliki hubungan erat de- ngan ibukota-ibukota negara asing seperti Kuala Lumpur di Malaysia, Singapura, Thailand. Ibu kota propinsi, Medan, ter- letak hanya satu jam penerbangan dari Singapura, Kuala Lumpur, dan memiliki jalur laut rutin ke beberapa kota pelabuhan di semenanjung Malaysia. Dengan IMT- GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Gro- wth Triangle) hubungan propinsi ini de- ngan pantai Selatan Thailand juga makin berkembang. Demikian juga dengan propinsi Guang Dong di China. Selain itu, propinsi ini memiliki pela- buhan laut besar seperti Belawan, Tan- jung Balai, Sibolga, yang menghubung- kan daerah ini dengan luar Sumatera Utara (Bersambung ke hal. 32) Pemerintahan Korporatokrasi Pascaotonomi daerah, terutama ketika kepala daerah dipilih secara langsung. secara tidak sadar sesungguhnya peme- rintahan yang terbentuk di daerah telah bergeser dari pemerintahan birokratik menjadi korporatokratik. Pemerintahan korporatokratik terjadi karena adanya perkawinan antara personal birokrasi dengan pengusaha yang bertemu saat mendukung Paslon. Dukungan mereka ini berupa dukungan material kepada Paslon selama proses pemilihan. Ketika Paslon tersebut memenangkan Pilkada dan kemudian dilantik, maka kedua kelompok aktor ini menjadi aktor utama dalam pemerintahan. Kepala dan wakil kepala daerah yang terpilih tadi, karena merasa berhutang budi, berada dalam perangkap, dan mau tidak mau harus memenuhi kehendak mereka. Biaya kampanye yang sangat tinggi dan ditambah dengan ekspektasi harus menang, maka pilihan untuk mendekati dan berkolaborasi dengan pemilik modal menjadi keniscayaan bagi Paslon. De- ngan model seperti ini, maka apa yang disebut rent-seeking behavior, perilaku pemburu rente, akan menjadi tumbuh subur. Pemilik modal yang telah mengge- lontorkan uangnya selama masa pemi- lihan, tentunya akan mencari keuntungan (Bersambung ke hal. 32) Surat Pembaca SURAT PEMBACA melayani keluhan-keluhan pembaca seputar hendaknya dilengkapi alamat, fotokopi KTP atau identitas lainnya layanan publik, tidak berunsur SARA. Kirimkan ke redaksi Analisa yang masih berlaku dan mencantumkan nomor telepon yang dapat Jalan Jend. A. Yani No. 35-49 Medan, atau online@analisadaily.com, dihubungi. Redaksi berhak mengedit atau tidak memuat Surat fak (061) 451-4031. Surat diketik antara setengah sampai satu folio Pembaca yang tidak memenuhi kriteria Analisa. (redaksi) Standard Chartered Menunda-nunda Permintaan Penutupan Kartu Kredit ngatakan, setelah mentransfer ke rekening Waktu berakhir (dalam hal ini kerugian Bank Standard Chartered sebelum pukul atas tidak terjadinya klaim pengembalian 15.00 sore dari Bank Mandiri maka uang pertanggungan adalah urusan saya keesokan harinya bisa melakukan penutu- untuk apa mereka mencampurinya). pan kartu. Itupun sudah saya lakukan. Pada 9 Februari atau keesokan harinya kembali saya menelpon call center untuk melakukan penutupan kartu, kali ini yang mengangkat seorang wanita dan dengan arogannya pihak Standard Chartered menolak dengan alasan bahwa saya harus terlebih dahulu melakukan pembatalan Asuransi Cygna dan mengirimkan bukti fax ke mereka, baru mereka bersedia menutup kartu kredit. Kali ini, kesabaran saya sudah habis karena berulang kali pihak kartu kredit Standard Chartered mempermainkan saya dengan berbagai alasan yang terkesan dibuat-buat supaya saya tetap memperta- hankan kartu kredit mereka agar saya tetap membayar iuran tahunan. Ada indikasi pihak Standard Chartered Bank sengaja menunda-nunda penutupan kartu kredit saya. Padahal, kalau membaca klausal polis asumsi Cygna dimana pada pasal 3 ayat 5 menyebutkan bahwa polis akan otomatis berakhir apabila premi tidak dibayarkan lagi setelah Masa Tenggang Ini menjadi pelajaran bagi saya (semoga juga bagi pembaca sekalian) untuk ke depannya tidak mengambil asuransi melalui kartu kredit karena hal itu yang akan dijadikan alasan pihak bank penerbit kartu untuk menunda-nunda permintaan penutupan kartu kredit. Melalui Surat Pembaca ini, saya mempertanyakan komitmen Standard Chartered dalam memberikan pelaya- nannya terhadap pengguna kartu kredit sehingga tidak tidak hanya mengumbar janji.Dan untuk membuktikan komitmen saya untuk berhenti memakai kartu kredit Standard Chartered, saya akan mengirim- kan kembali kartu tersebut dalam keadaan telah tergunting. Saya berharap, Bank Standard Chartered lebih mengedepankan pelayanan pada nasabahnya dibanding- kan arogansi dan keuntungan semata. Mudah-mudahan Surat Pembaca ini bisa memberikan jawaban. ARIE SATYADHARMA Jalan Eka Rasmi Medan Surat Edaran yang Tak Mendarat Oleh: Nasib Tua Lumban Gaol "KEINGINAN yang mewajibkan 13.047 jurnal ilmiah, sementara Ma- mahasiswa program sarjana, magister, laysia 55.211, dan Thailand 58.931 dan doktor membuat karya ilmiah di jurnal ilmiah. jurnal mengandung polemik". (Kom- pas, 08/02/2012). Rendahnya kuantitas hasil karya ilmiah Indonesia yang dipublikasikan di jurnal ilmiah ini sebenarnya me- nunjukkan betapa rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada di per- guruan tinggi. Akar permasalahan ini jika tidak segera diatasi kemungkinan besar perguruan tinggi hanyalah kan- dang manusia yang hidup dalam kebo- dohan. Dan dapat dikatakan bahwa bangsa ini tidak lagi memerlukan per- guruan tinggi karena tri darma pergu- ruan tinggi itu telah sirna-pendidikan, pengabdian, dan penelitian. Timbulnya polemik seperti di atas wajar terjadi karena apabila kita melihat kondisi bangsa kita yang saat ini amburadul akibat kebijakan yang tidak mendarat dari para pengambil kebijakan, sehingga kebijakan yang dikeluarkan pun tidak lagi realistis (bersifat nyata). Misalnya saja kebijakan yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementri- an Pendidikan dan Kebudayaan lewat surat edarannya pada tanggal 27 Januari 2012. Yang mana dalam isi surat edaran tersebut berisi keputusan yakni, pertama Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) hanya akan menilai karya ilmiah jika artikel dan identitas penulisnya bisa ditelusuri secara oline. Selain itu, perguruan tinggi dan pengelola jurnal juga wajib menggugah karya ilmiah mahasiswa dan dosen pada portal Garuda, pergu-, ruan tinggi dan seterusnya. Kedua, setiap mahasiswa diperbo- lehkan lulus apabila sudah ada mener- bitkan karya ilmiahnya di jurnal. Un- tuk S-1, paper mahasiswa harus sudah ada yang terbit di jurnal ilmiah, S-2 harus menghasilkan paper yang terbit pada jurnal ilmiah nasional ter- akreditasi Dikti, dan untuk S-3 harus menghasilkan paper yang terbit pada jurnal internasional. Di satu sisi memang kebijakan ini sepertinya mengharuskan mahasiswa dan dosen untuk berusaha lebih giat lagi untuk menghasilkan tulisan ilmiahnya dan mempublikasikannya di media cetak maupun online. Namun di sisi lain kebijakan ini sebenarnya tidak mendarat, karena tidak menyele- saikan permasalah rendahnya keluar an karya ilmiah Perguruan Tinggi In- donesia. Atau dengan kata lain kebija- kan yang terlalu mengada-ada, karena jangankan menulis karya ilmiah untuk menulis karya tulis popular pun masih banyak dosen dan mahasiswa yang tidak mampu untuk melakukannya. Dan, karena ketidakmampuan me- nulis dosen dan mahasiswa ini lah pe- nyebab utama rendahnya hasil karya tulis ilmiah Indonesia yang dimuat di jurnal. Alhasil Negara kita pun kalah jauh dari Malaysia dan Thailand. Yaitu berdasarkan data selama kurun waktu 1996-2010, Indonesia hanya memiliki Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal "SUATU hal yang lebih besar di bandingkan langkah kaki sepasukan besar tentara adalah gagasan yang tidak habis dimakan zaman." Begitulah seorang Victor Hugo- novelis asal Prancis-mengapresiasi sebuah gagasan besar yang meng- guncang dunia. Hugo menggambarkan gagasan sebagai buah dari kombinasi antara hakikat dan waktu. Sebuah gaga- san boleh jadi diapresiasi dengan pelba- gai reaksi. Dikagumi, dihina, menjadi inspirasi, atau mengintimidasi. Namun sebuah gagasan besar selamanya tak akan habis dimakan zaman. Sepanjang sejarah dunia, filsuf- filsuf ternama telah banyak menelur- kan buah-buah pemikirannya, baik itu ide atau gagasan-gasasan cemerlang yang kadang dipuji, juga ditentang. Pada dasarnya setiap orang tidak pernah kehabisan akal. Selalu saja ada ide- ide yang muncul dalam setiap solusi masalah yang dihadapinya. Namun sebuah gagasan yang cerdas dan cemerlang dapat diukur dari seberapa pentingnya gagasan tersebut untuk orang banyak serta dapat diterima atau tidak di masyarakat. Adam Halaman 24 Resensi Buku Gagasan Mendunia Sepanjang Masa :50 Gagasan Besar Yang Perlu Anda Ketahui : Ben Dupré : Esensi, Erlangga Group : Desember 2011 : 248 Halaman Penyebab rendahnya kualitas sum- ber daya manusia yang ada di pergu- ruan tinggi ini adalah akibat budaya membaca dosen dan mahasiswa yang lemah. Dosen membaca hanya di waktu-waktu tertentu saja, sedangkan mahasiswa hanya cukup membaca jika ada tugas dari dosen. Atau dengan kata lain dosen dan mahasiswa belum menjadikan budaya membaca itu sebagai bagian dari kebutuhannya. Kelemahan dosen dan mahasiswa dalam membaca mengakibatkan budaya tulis-menulis tidak terpelihara dengan baik. Alhasil kemampuan para intelektual kampus ini pun sangat rendah untuk menulis. Sehingga apa yang pernah kita dengar menjadi bukti bahwa perguruan tinggi sedang hidup dalam kebodohan, yaitu mahasiswa, dosen, bahkan professor melakukan tindakan plagiat. Oleh karena itu, untuk mengakhiri polemik tentang surat edaran yang tidak mendarat dari Kementrian Pendidikan dan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi ini maka kebijakan yang tersurat dalam surat edaran tersebut haruslah ditarik dari setiap perguruan tinggi. Hal ini mengingat masih rendahnya sumber daya mahasiswa dan dosen yang ada di perguruan tinggi. Jadi jika surat edaran ini diberlakukan maka seperti menurut Bisman Nababan (Kompas, 08/02/ 2012) akan merugikan dosen dan maha- siswa serta perguruan tinggi. Smith memandang tujuan filosofi sebagai sarana untuk membuka hubungan-hubungan tersembunyi yang menyatukan berbagai perwujudan alam. Isme-isme terus bermunculan, namun tak sedikit yang bertentangan dengan dasar kehidupan lain seperti agama. Agama sering dianggap sebagai musuh filosofi, meski juga sebagian dapat menjadikannya sebagai sekutu dalam meluncurkan gagasan mereka. Di zaman sekarang ini kita menge- nal begitu banyak paham, begitu ba- nyak isme-isme yang menjadi pedo- man sebagian individu bahkan negara. Platonisme, Kebebasan, Sekulerisme, Rasisme dan Kapitalisme sering kali menjadi perbincangan yang tiada habisnya. Buku ini mengulas tentang gagasan- gagasan besar dari masa ke masa dalam Saran penulis, perbaikan kualitas dosen dan mahasiswa sebenarnya hal utama yang perlu dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dalam rangka memperbaiki kualitas dan ku- antitas karya ilmiah Indonesia. Perbai- kan kompetensi dosen dapat dilakukan dengan pembentukan tim seleksi (Bersambung ke hal. 31) beberapa bidang. Seperti politik, filsa- fat, agama, ekonomi, sains, dan seni. Ben Dupré, si penulis menyajikan 50 gagasan terkenal yang beberapa di antaranya diaplikasikan dalam kehidu- pan-baik secara sadar atau tidak-dalam bahasa yang mudah dipahami. 50 gagasan besar yang perlu Anda ketahui Dalam bidang filosofi, jelas gagasan tentang kebebasan tak perlu ditanyakan lagi, menjadi salah satu dari sekian banyak gagasan yang menjadi prima- dona dunia. Perjuangan terhadap kebe- basan digalakkan diseluruh dunia. Se- perti ketika Patrick Henry mengeks- presikan preferensinya pada kematian dibandingkan hilangnnya kebebasan. "Apakah hidup begitu berharga, atau damai begitu manis, sehingga harus dibayar dengan ikatan rantai per- budakan? Jangan biarkan itu, Tuhanku yang maha kuasa! Saya tidak tahu apa tujuan yang mungkin dimiliki oleh orang lain; tetapi bagi saya, berikan saya kebe- basan atau kema- tian!" katanya ketika memohon kepada re- kan-rekan Virginia- nya untuk meng- angkat senjata mela- wan Inggris demi meraih kemerdekaan. Atau takdir pada agama yang disebut sekutu mustahil dari sains. Takdir yang sering kali dipersonifikasikan sebagai semacam badan Ilahi atau kekuatan supranatural yang dipandang sebagai otoritas seorang tiran untuk mela- kukan kejahatan dan alasan bagi orang bodoh untuk malakukan kegagalan. Masih banyak lagi gagasan-gagasan yang ditulis dalam kumpulan essay Ben Dupré ini. Dalam buku yang pen- ting untuk dibaca terutama bagi kaum muda dan para aktivis. Dupré meng- gunakan bahasa yang mudah dipahami hingga buku ini dapat dibaca oleh se- mua kalangan. Paham-paham dan ga- gasan yang ditulisnnya pantas untuk diperbincangkan dalam forum-forum Hen Dupré diskusi. Nur Akmal, Mahasiswa FKIP UMSU, Pemim pin Redaksi Persma Teropong Rabu, 15 Februari 2012 4cm M emaknai Pemilihan Kepala Daerah Ace akan berlangsung tanggal 16 Februar menjadi hangat diperbincangkan yang hanya di wilayah Aceh tapi juga da Aceh yaitu Pemerintah Pusat dalam Menteri Dalan Negeri Gamawan Fau berpartisipasi mencarikan jalan kel Bahwa pengertian "memaknai atau adalah Inti. Sehingga inti dari pada kada Aceh adalah apakah yang terjac lum penyelenggaraan pemilukada? merupakan pesta demokrasi masyarak yang seharusnya dilaksanakan penuh dan tertib untuk memilih Gubernur da Gubernur. Jadi "makna "dari pada adalah perbedaan pendapat diantara pemilih yang harus dicermati secara tanpa anarkhis, memang itulah dema Oleh sebab itu polemik Pemiluka bahwa saat ini keinginan masyarak menjadi terbagi dua, sebahagian mas Aceh menginginkan ada yang menc milukada dilaksanakan 16 Februari 2 sebahagian lagi meminta pemilukad sanakan sesuai keputusan Mahkamah tusi. Bahwa pemilihan Gubernur da Gubernur Aceh masih terus bergulir tara itu, Komite Independen Per Umum (KIP) Aceh tanggal 7 Janua acana agar pe Gubernur (Pilgub W gi dilakukan sec rakyat: sung oleh kan dipilih oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) kembali mencuat. ini datang dari pemerintah yang ing hapus pemilihan gubernur (pilgut langsung oleh rakyat dalam draft ra Undang-Undang Pemilihan Kepala (RUU Pilkada). Setidaknya ada tig yang dikemukakan. Pertama, anggaran pemilihan terlalu membebani APBD. Kedua. wakil pemerintah, gubernur tidak ben langsung dengan warga di daerah konsekuensi dari penekanan otonor pada kabupaten/kota. Ketiga, untuk ksi implikasi pilkada yang kerap m kan konflik/kerusuhan bahkan me TRUBUS SAT TRUBUSing Tumbuh sity in Bisnis A The Lucky Year of The Dragon Teknik Baru Suling Nilam Rendemen gulung tika 5 Kali Lipat Arwana me ketika peru belakang r Arwana, Sa berdatang Selengkapnya DAPATKAN ************ Paket Berlangganan!!! Kulit M dengan Harga EKONOMIS Pemb Chiku Romancisn's Libur 1600 Berlangganan 1 Tahun 12 edisi Rp288.000,- Bonus 3 edisi majalah Sharing/Tumbuh Kembang MOLD Sony Ericson XPERIA Beli ponsel Android in sendiri destinasi impi FREE! 2 Special Back cover EDIS Teknik B Rend Penyuling ra nilam untuk Herdi Waluy 10 kg daun naik fantast Selengkapnya ray 2.699.000 Slim elegant with SMP Camera Ekonomi & Keuangan Leple 1 Bot +Buk Medan- Infor PT T Medi Peka Pales 5 Gratis ngobr 1 bulan ke orang dengan AXIS mini p P2.099.000 A compact smart Al Tas are property of the pace ours Graha Insan Surya (GIS), 061-8460023 Makro Ponsel, 061-77603091 GSRD, 0e Ponsel 21, 061-77561921 Power HP, 06-
