Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-11-05
Halaman: 04

Konten


Rabu, 5 Nopember 1997 Penerbit Pemimpin Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP : 1 Dicetak Oleh : : : : : P : Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. H. Soffyan. H. Ali Soekardi. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Penghapusan HPS Semen PEMERINTAH dalam waktu dekat akan menghapuskan HPS (Harga Pedoman Setempat) semen. Keputusan itu adalah dalam rangka terus melaksanakan liberalisasi dalam bidang perdagang- an dengan menyerahkan harga semen itu kepada keputusan pasar. Artinya harga semen itu tidak lagi dipatok oleh pemerintah dan akan bergantung pada penawaran dan permintaan. analisa Joeli Salim. Paulus M. Tjukrono. H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, Buoy Harjo, Agus Salim, H. Azmi Majid (foto). M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, M. Sulaiman, Ali Sati Nasu- tion, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah, Aswadi, Faisal Fardede, Kwa Tjen Siung. Hendar Tusmin, Anthony Limtan. Seminggu 7 kali. Rp. 4.500,- per mm/kolom (umum). Rp. 3.000,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35- 43 Medan. Kotak Pos: 1481. Telex No.: 51326 ANALIS IA. Fax: (061)- 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021)- 363388. Penghapusan HPS semen ini juga sesuai dengan aturan WTO (World Trade Organisation) yang menginginkan perdagangan dilaksanakan secara bebas dan fair. Adanya HPS semen itu hingga sekarang menunjukkan bahwa harga bahan bangunan ini masih dilindungi dan ditentukan pemerintah. Yang paling gembira dengan penghapusan HPS itu nanti ada- lah perusahaan industri semen. Mereka sudah lama menginginkan harga pedoman setempat itu ditiadakan. Sebab menurut mereka harga pedoman yang dipatok pemerintah sangat rendah. Apakah harga semen akan naik dengan hapusnya HPS itu? Khususnya pada saat sekarang ini? Hal ini belum dapat diperki- rakan. Kini bidang bisnis properti terpukul dengan terguncang- nya nilai rupiah terhadap dollar AS. Antara lain kebijaksanaan uang ketat yang dilaksanakan peme- rintah sulit memperoleh pinjaman untuk modal kerja bagi pengem- bang properti ditambah pula meningkatnya harga bahan bahan dan tentu juga gaji tenaga kerja. Sedangkan permintaan akan ru- mah kelas menengah ke atas, kondominium ruangan ruangan yang lebih lapang untuk perkantoran kemungkinan besar akan berku- rang sebab harganya akan meningkat dengan meningkatnya penge- luaran para pengembang di bidang properti ini. Sebagai bahan perbandingan dapat dikemukakan perkembang- an bidang properti di Thailand yang mendapat pukulan keras de- ngan anjloknya kurs mata uang Baht terhadap dollar dan menye- babkan negara itu kini diguncang kesulitan ekonomi. Dengan perkiraan bahwa untuk sementara pekerjaan para pe- ngembang properti akan berkurang maka harga semen untuk se- mentara tidak akan naik. Dan kalaupun meningkat harganya ra- sanya tidak akan seberapa. Kinipun sudah ada yang memperkira- kan penawaran akan semen di pasar akan lebih tinggi sebesar 20 persen dari permintaan yang menyebabkan harga bahan bangun- an itu tidak akan naik. Sekarang ini yang terbanyak mengguna- kan semen ialah untuk pembangunan rumah rumah sederhana yang jumlahnya terus ditingkatkan pemerintah dan mengharapkan para pengembang lebih aktif dalam pembangunan rumah rumah jenis ini. meb Pembangunan RS dan RSS tidak begitu banyak menggunakan semen dibanding pembangunan gedung gedung, rumah rumah besar dan kondominium yang menjulang tinggi dan karena itu ti- dak akan membuat harga bahan itu akan melonjak tinggi sekarang. Tentu diharapkan dengan dihapuskannya HPS semen itu pihak pengusaha industri semen tidak menyatukan diri dalam bentuk kar- tel untuk mengatur harga semen itu hanya dari segi keuntungan tanpa mengindahkan harga itu berdasarkan supply dan demand. Juga untuk menangkal kenaikan harga semen maka kalau diper- lukan pemerintah harus bersedia membuka kran impor agar kenaikan harga bisa diredakan. Begitu pula kalau harganya di pasar terus menerus tinggi seharusnya juga pemerintah dapat memper- timbangkan memberlakukan kembali HPS semen itu. Memang hal ini bukan hal yang mudah, tetapi sebaliknya sulit dan banyak kendalanya. Baik mengenai dana yang ten- tunya bukan sedikit, tetapi juga tenaga ahli atau para medis yang berkeahlian. SEKARANG ini banyak orang yang terserang penyakit stroke. Atau juga banyak yang menderita stress. Lebih menyedihkan lagi, jika dicermati nampaknya orang yang terganggu jiwanya pun bertambah jumlahnya. Ini dapat terlihat jika kita cer- mati orang-orang yang menderita gangguan jiwa itu berkeliaran di kota. Bukan saja di kota besar, tetapi juga di kota kecil. Apa sebabnya, saya tak tahu. Tapi jika boleh saya mengusul, untuk mengatasi penyakit tersebut, sebaiknyalah didirikan rumah-rumah sakit jiwa (RSJ) Misalnya listrik akan dinaik- kan sampai 50 persen, begitu pu- la Telkom berencana akan meng- obah tarip pulsa telepon. Walaupun belum dikatakan menaikkan, ta- pi anggapan orang sudah tentulah "menurunkan" naik. Sebab amat langka istilah negeri kita ini. bukan saja di kota besar, tapi jika. Begitu pula tarip air Tirtanadi ju- mungkin juga di kota kecil, atau kota/daerah tingkat II. ga naik. Sementara tarip angku- tan udara juga sudah dinaikkan. Pokoknya masing-masing ins- tansi berlomba-lomba untuk me- naikkan. Cuma yang mengheran- kan, menaikkan tarip-tarip itu se- karang tidak lagi melalui DPR ataupun DPRD. Padahal setahu kita segala sesuatu yang menyang- kut penghidupan masyarakat ba- nyak harus dibicarakan dahulu di DPR maupun di DPRD untuk daerah. Tentu saja tidak semua kota/daerah tingkat II harus didirikan RSJ, tapi paling tidak janganlah RSJ itu hanya berada di kota besar, atau ibukota pro- pinsi saja, atau ibukota saja. Nama dan alamat harus jelas Sertakan Fotokopi KTP KONDISI ekonomi yang berat sekarang ini masyarakat kecil sa- ngat merasakannya. Sebab selu ruh barang-barang pokok, teruta- ma makanan ikut naik. Alasannya Tapi yang memprihatinkan, sudah harga barang-barang kehi- dupan sehari-hari naik, per- usahaan-perusahaan BUMN pun ikut pula memberi aba-aba me- naikkan tarip produksinya. Tapi kenyataan belakangan ini, masing-masing BUMN atau per usahaan Pemerintah maupun Pem da menaikkan saja. Paling-paling nanti setelah kenaikan disetujui barulah dilaporkan kepada DPR atau DPRD. Hal ini penting agar orang- orang yang kebetulan mengalami sesuatunya sehingga merupakan gejala bagi gangguan jiwa, dapat segera berobat dan dirawat, tan- pa perlu harus ke kota besar di mana berada RSJ yang tentunya akan menelan biaya yang mahal. RIZAL SIHOMBING Desa Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kalau semuanya bertindak masing-masing tanpa membicara- kannya lebih dahulu, dampak dan sebagainya bagi masyarakat me- lalui DPR atau DPRD, lantas buat apa dewan tersebut. Atau DPR dan DPRD itu dianggap se- bagai apa ?. Tanjung Balai 00000 DPR dan DPRD Padahal kita sudah sepakat untuk mengoptimalkan fungsi Dianggap Sebagai Apa? DPR dan DPRD, sehingga benar- benar menyuarakan hati masya rakat. Z. ABDI YUSMIN JI. Tangguk Bongkar Medan Globalisasi Informasi Telekomunikasi dalam Menjual Pariwisata Indonesia adaan globalisasi telekomunika- si internasional yang diselengga- rakan PT Indosat ? Sebagaima- na disinggung pada awal tulisan ini, manfaat satelit komunikasi tersebut sungguh banyak. APA yang terjadi jika pariwi- sata Indonesia tanpa didukung peralatan telekomunikasi yang komplit dan canggih? Dipastikan pariwisata Indonesia akan jalan di tempat, dan tidak memiliki daya saing dalam merebut pang- sa pasar wisata. Kita pun tidak akan bisa banyak berharap me- raup tambang dolar untuk mema- sukkan devisa negara. Harga semen yang pantas tentu tidak hanya dilihat dari sudut produsen tetapi juga dari pihak konsumen. Masyarakat memerlukan banyak semen untuk membangun sendiri rumah rumah atau memperbaiki bagian rumah mereka yang rusak. Maka harga semen harus terjangkau bagi masyarakat banyak. Surat Pembach. Namun individu itu telah di- Perlu Dibangun RSJ karena rupiah merosot terhadap kondisikan untuk melakoni peran dolar, maka makanan yang dijual pun ikut meningkat sesuai dengan kurs. di Kota/Daerah Tingkat II sebagai aktor dalam kehidupan ke publikan. Sehingga sampai batas tertentu pula kehidupan privasi- nya dieliminasikannya hingga ia- nya mampu memainkan peran se- Entah sejak kapan harga ba- rang di dalam negeri ini didasar- kan kepada dolar. Itulah pandai-bagai aktor kehidupan kepub likan. nya pedagang (khususnya peda- gang besar), karena pedagang ece- rankan cuma menerima "warisan" dari distributornya. Meskipun daya dukung sara- na dan prasarana pariwisata be- rupa obyek wisata yang beragam kaya dan beraneka rupa budaya, fasilitas perhotelan dan transpor- tasi yang lengkap, semuanya te- rasa hambar tanpa ditopang per alatan telekomunikasi yang terse dia. Dengan demikian, sarana te- lekomunikasi seperti telepon da- lam dunia pariwisata adalah, sa- lah satu infrastruktur yang amat menentukan maju dan mundur- nya industri pariwisata. Sebab de- wasa ini beberapa negara berkem- bang, telah menjadikan pariwisa- ta sebagai aset dan pemberi devi- sa untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Di era globalisasi dan era per- dagangan bebas, mobilitas manu- sia dari satu tempat ke tempat yang lain semakin tinggi frekuen- sinya. Penggunaan telepon dari satu wilayah ke wilayah dan ne- gara tujuan, dengan sendirinya semakin meningkat. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, transportasi dan in- formasi, berbagai keadaan alam di penjuru dunia dapat cepat di- ketahui, sehingga mendorong se- seorang untuk mendatanginya de ngan mengeluarkan belanja wisa- ta yang tidak terhitung jumlah nya. NILAI-NILAI STRATEGIS Dalam pada itu, pemerintah menyadari pula nilai-nilai strate- gis sektor pertelekomunikasian bukan hanya dalam skala regio- nal, melainkan juga pada skala nasional dan internasional demi percepatan pencapaian pemba- ngunan bangsa, khususnya dalam bidang iptek dan menyongsong era perdagangan bebas. Untuk itu diperlukan jaringan telekomuni- kasi internasional sebagai reflek si vital. Maka pada bulan Nopember 1967, pemerintah melakukan ker- ja sama dengan perusahaan Inter- national Telephone and Tele- graph (ITT) dari Amerika Seri- kat, agar menginvestasikan dana membangun Indosat. Bersamaan itu, dilaksanakan pula pemba- ngunan Stasiun Bumi Jatiluhur serta pengorbitan satelit Intelsat yang hanya membawa dua trans ponder, atau jantung satelit yang menjadi faktor kunci penyiaran/ penerimaan data, suara dan gam- bar berikut kapasitas dua jaring SETTING kehidupan kepublik- an- kehidupan yang mengelimi- nasikan setting kehidupan privat sampai batas-batas tertentu -- me- lahirkan adanya aktor kehidupan publik. Sang aktor yang tindakan dan perbuatannya berpengaruh dan berdampak terhadap publik, awal-awalnya tetap individu yang privat. TOKOH PUBLIK Yang diidentifikasikan sebagai aktor kehidupan publik merujuk ke personil tertentu yang menjadi perhatian publik (public concern). Biasanya personil yang demikian dikenal langsung sebagai "public figure" atau tokoh publik (?). Ber arti public figure adalah personil anggota publik yang karena situa- si dan kondisinya menjadi perha- tian publik. SALAH satu faktor yang mutlak untuk memasuki dunia global adalah menguasai Bahasa Inggris. Mengapa?. Bahasa Ing- gris adalah bahasa komunikasi utama dalam masyarakat global. Bahasa Inggris telah diterima secara resmi walaupun tidak ada bahasa penghubung utama in- peraturan resminya - sebagai seluruh penjuru dunia untuk teraksi antar masyarakat di segala motif kepentingan : ekonomi, sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan (skala internasional). Dengan demikian untuk dapat terlibat dalam masyarakat global tersebut dengan berbagai motip kepentingannya maka mau tidak mau pemahaman akan Bahasa In- ggris adalah mutlak untuk dikuasai. Oleh: Elfrida Aryani Lubis, SH an tivi plus 200-an jaringan tele pon. Oleh Walaupun ada beberapa bahasa lain seperti bahasa Perancis, Jer- man, Spanyol. Arab, China dan bahkan bahasa yang khusus dicip- takan untuk masyarakat dunia yang disebut Bahasa Esperanto, mencoba menggeser Bahasa Ing- gris sebagai bahasa dunia, tam- paknya bahasa Inggris tak ber, Berselang tiga belas tahun ke- mudian, semua saham PMA (pe- nanaman modal asing) pada Indo sat dibeli pemerintah, yang mela- hirkan BUMN PT Indosat selaku pengelola tunggal jaringan teleko- munikasi internasional. Berdasar- kan data Indosat, keragaman la- yanan jaringan telekomunikasi BUMN antara lain: telepon in- ternasional lewat SLI (Sambung Tapi buat para pakar, teknisi dan ilmuwan di lokasi-lokasi pe- luncuran roket luar angkasa, sa- ma sekali bukanlah perkara yang aneh dan ganjil, apabila mereka saling bercakap-cakap dan saling melambai dan tertawa lepas de- ngan para kosmonot atau astro- not yang.. mengapung di antarik- sa berjarak jutaan kilometer dari bumi. Begitulah kecanggihan sek- tor telekomunikasi, dunia sema- kin tak berjarak.. Apa manfaat terbesar bagi dunia pariwisata dengan keber- Kecurigaan Publik Hal ini dapat dimaklumi, di- sebabkan pulsa telepon lebih me- rupakan produk yang memasya- rakat, lebih ekonomis dan lebih luas penggunaannya serta bersifat komunikatif (timbal balik). Tele- komunikasi televisi misalnya, ti- dak mengandung karakteristik komunikatif semacam itu. Bera- tus juta masyarakat pemirsa tivi, hanya diizinkan mengikuti siaran langsung pemakaman Putri Dia- na di Inggris, mengamati liputan langsung persidangan si jagal maut Pol Pot serta berbagai pe- ristiwa penting dunia lainnya. Akan tetapi masyarakat pemirsa, tidak bisa berkomunikasi dengan Pangeran Charles yang berduka kehilangan bekas istrinya Lady Di, Hun Sen, Marco van Basten, Monica Seles berikut para tokoh ilmuwan penerima hadiah Nobel, cendekiawan, budayawan yang wajahnya tampil close-up pada layar kaca tivi, disebabkan tele- komunikasi televisi hanya sepi hak. Regredenen dinge Namun deru teknologi teleko- munikasi memang luar biasa dan Oleh Yohanes Amir personil yang demikian biasanya yang bersangkutan akan menye- suaikan diri baik langsung atau- pun tidak langsung. Hal itu kare- keberadaan dirinya sebagai publik na personil dimaksud menyadari figure. ANALISA Sesungguhnya public figure di maksud sungguh cukup banyak, namun seringkali kontekstual. Maksudnya ketokohannya sebagai public figure dapat meningkat maupun menurun kadarnya. Ka- dar ketokohan personil yang pu- blic figure berkembang sejalan de- ngan dinamika yang berkembang ditengah publiknya. Seorang pe- nyanyi tenar yang public figure dapat saja menyusut atau mem- besar kadar ketokohannya sejalan dengan maunya publik itu sendiri. percepatannya mirip meteor. Di- ramalkan kelak pada abad 21 mendatang, dengan polarisasi in- tegral telekomunikasi-komputeri sasi-televisi, maka setiap orang te- lah dapat berkomunikasi jarak jauh secara vokal dan visual seka ligus. Perkawinan antara komputer dengan telekomunikasi, akhirnya berwujud pada penerapan jaring disebut ISDN (integrated service an digital pelayanan terpadu atau digital network). Dalam kerang- ka jaringan digital pelayanan ter- padu, akhirnya terbentuklah jem batan komunikasi dengan kom- puter atau antara komputer de- ngan komputer (internet). geser sedikitpun bahkan semakin meningkat peranannya sebagai akibat proses globalisasi yang begitu cepat. Terlebih bagi setelah Amerika Serikat sebuah negara yang memakai Bahasa Inggris sebagai bahasa resminya menjadi negara Super Power satu-satunya di dunia setelah runtuhnya Uni Soviet, Bahasa Inggris semakin berkibar. PT Indosat dalam memperba- rui tekad, telah menawarkan ja- şa tercanggih berupa video con- ference yakni perpaduan teleko munikasi-komputerisasi-televisi. Manfaatnya seseorang manajer dapat mengadakan konferensi bersama mitra bisnisnya dari mancanegara, hanya dengan du- duk seorang diri disebuah ruang khusus gedung PT Indosat Jakar- ta yang sarat layar monitor, kita pun tak perlu merasa takjub se- kali. Peristiwa semacam ini, ha- nya transformasi yang reflektif dari superioritas teknologi yang sukar buat diramalkan. GURU, BUKU DAN MENTALITAS Barangkali buat banyak orang, terasa aneh dan ganjil me- nyaksikan kenapa sebuah pesawat tivi yang hanya mengakomodasi- kan kabel-kabel rumit, mampu memvisualisasikan berbagai keja- dian, baik secara rekaman mau- pun langsung. Banyak sebab yang dapat men jadikan seseorang untuk meneri- ma prediket public figure. Untuk Mentalitas dalam Belajar Bahasa Inggris (Tanggapan untuk Yan Liawinardi) Tengku Kamarul Zaman berawal dari kelembagaan yang di tempati oleh pejabat publik di maksud. Berbeda dengan itu sama se- kali, public officer (pejabat pu- blik) sebagai public figure yang memiliki karakteristik tersendiri. Sampai batas-batas tertentu pub- liknya tidaklah dapat menurun- Tidaklah untuk maksud meng kan kadar ketokohan pejabat pub- urai dugaan dan prasangka terha- liknya. Publik tidaklah semaunya dap pejabat publik dimaksud. dapat menaikkan dan menurun- Yang ingin ditilik lebih kepada kan kadar ketokohan pejabat pub- prasangka publik karena setiap liknya. Ketokohan pejabat publik dugaan dan prasangka tentunya an Langsung Internasional) atau lewat operator 001 dan 008. Berikutnya teleks internasio-, nal untuk hubungan ke seluruh dunia, telegram internasional, te- levisi internasional, birofax inter- nasional, sambungan komunika- si data paket (SKDP) khusus un- tuk hubungan antarkomputer, lea sed channel (LC), sistem informa- si dan konferensi komputer (SIK- KO), intelsat business service (IBS), stasiun PPSKS yakni pe- layanan secara kontrak Intelsat Presiden Soeharto saat meres- mikan eksplorasi minyak lepas pantai Belida di laut Natuna, yang merupakan proyek kontrak bagi hasil BUMN Pertamina-Co noco Amerika Serikat. Upacara peresmiannya diadakan di tengah laut Natuna, tapi pencanangan Merujuk data Puslitbang De- parpostel tahun 1995, penyebab tertinggi berdasarkan persentase para wisatawan mancanegara (wis man) mengunjungi objek-objek wisata Indonesia, karena infor- masi dari teman yang pernah da- tang ke Indonesia (3,74 persen), informasi dari brosur (21,16 per- sen), informasi dari biro perjalan an wisata (20,69 persen). Selebih- nya informasi lewat media radio, televisi, internet, penerbangan, untuk pengendalian, Stasiun peresmian dilakukan di Binagra perwakilan RI di luar negeri dan tinggi dan performansnya yang Mengingat kinerja PT Indosat beserta jajarannya yang demikian informasi lainnya. TDMA/TRMS di Jatiluhur, ter akhir Indosat-net yakni jaringan internet yang dapat mengakses data dan informasi internasional. ha. Selanjutnya dari Binagraha pula Presiden Soeharto melaku- kan dialog dengan para karyawan Conoco, yang dibatasi jarak ri- buan kilometer. Ini bisa terjadi berkat bantuan satelit komunika si. segala kemampuan dan aksesibi- cukup mapan, PT Indosat dengan litasnya, hendaknya turut mendo- PERLU ANTISIPASI Aksesibilitas pertelekomuni- kasian dalam pembangunan du- nia internasional demikian besar dan tidak perlu diragukan lagi, karena PT Indosat memiliki ki- nerja yang baik dan sumber daya manusia yang terampil. Melihat infrastruktur yang berhasil dirintis PT Indosat da- lam era globalisasi, selain menye diakan layanan telekomunikasi yang serba canggih, PT Indosat juga secara maksimal ikut mem- beri andil dalam memperkenalkan industri wisata ke mancanegara. rong dan meningkatkan citra pa riwisata Indonesia dengan turut membantu objek-objek wisata dan segala sarana dan prasarananya. Langka-langkah yang perlu Dalam laju pembangunan na- sional di Indonesia pun, peranan dan kontribusi sektor perteleko- Dengan Sentral Gerbang Inter nasional (SGI) di Jatiluhur, Me- Jasa telekomunikasi interna- sional yang dikelola PT Indosat, memanfaatkan aplikasi teknolo- gi sirkit digital berkecepatan ting- gi dan amat luas kegunaannya da- lam sirkulasi bisnis internasional. Hasil pendapatan yang terbesar diraup masih tetap dari sumber pulsa telepon internasional. Sam- pai semester pertama tahun 1997, peningkatan laba bersih PT Indo- sat mencapai 15,8 persen atau Rp, 272,2 miliar. telekomunikasi internasional yang dimiliki Indonesia, mampu me- ngantarkan pelanggan Indosat- net ke arah informasi yang sangat Melalui keandalan jaringan seperti penataan kembali objek munikasian, disejajarkan fungsi dan, Batam dan Surabaya lewat wisata, pengembangan objek wi- sata baru, pembangunan infras truktur DTW serta tetap meng- giatkan promosi wisata ke luar negeri. Tindakan PT Indosat be- pokoknya dengan sektor pemba- ngunan infrastruktur kelistrikan serta sarana dan prasarana trans portasi. sistem komunikasi satelit, kábel laut dan serta transmisi gelom- bang mikro, PT Indosat dalam menyebarkan jasa pelayanannya tetap tampil secara eksis dan kompetitif. luas (information super highway) seperti data dan informasi serta transaksi belanja (Indonesia Mar- ket Place), informasi kepariwisa- taan yang ada di Indonesia, infor- masi elektronis situasi di tanah air dan dunia, serta perkembangan dunia riset dan profesi di Indone serta jajarannya, bukan diartikan mengambil-alih tugas dan tang- gung jawab instansi yang membi- dangi masalah ini, melainkan ikut mendorong sumbang saran, me- nyediakan konsultan dan meng- galang kerja sama dengan peme- rintah daerah dan masyarakat. sia. Terhadap semua public figure termasuk pejabat publik, karena senantiasa menjadi perhatian pub lik dapat saja publik menjadi ber- sikap. Diantara banyak sikap di- maksud masih banyak sikap yang positif dalam arti menghormati ke ini berarti bahwa pejabat publik- beradaan pejabat publiknya. Hal nya yang personil dan berada pa- da kelembagaan tertentu ditegak hormati keberadaannya. Namun tidak dapat diingkari, mungkin masih saja akan ada se- dikit sikap yang bertendensi agak miring. Sikap itu tercermin de- ngan kemungkinan adanya du- gaan dan prasangka baik yang ter- buka maupun yang tertutup ter- hadap pejabat publiknya. Bila du- gaan dan prasangka itu benar ada nya, tentunya tidak ada masalah sesungguhnya. Yang tidak benar, bila dugaan dan prasangka publik itu sesungguhnya adalah sesuatu yang mengada-ada. yang mempengaruhi, tetapi yang paling sering dibahas dan di teliti terutama dalam kaitannya dengan pengajaran Bahasa Inggris di In- donesia adalah Faktor Pendidik (Guru) berikut institusinya dan faktor Kurikulum. Ini bisa dimengarti sebab kedua faktor ini, yang satu dengan lainnya saling berkaitan, adalah faktor yang menentukan berhasil tidaknya proses pendidikan. Karena itu dalam upaya pe nyempurnaan kegiatan belajar Dalam artikel tulisan Yan mengajar untuk penguasaan ba Liawinardi- Direktur pada Inter- hasa Inggris, faktor guru dan nasional Language School & kurikulum inilah yang paling Australian Education Consultant banyak disempurnakan secara ber di Jakarta yang dimuat di Analisa kesinambungan. tanggal 20 Oktober 1997 lalu, penulisnya mengemukakan bebe rapa 'penyakit' dalam pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia. Ia menilai bahwa penyebab terting- galnya Indonesia dalam pengua- saan Bahasa Inggris adalah : masih banyaknya Guru yang kurang bermutu dan Kurikulum Bahasa Inggeris kita yang terlalu teoritis. Benarkah demikian?. Dalam proses menguasai Baha sa Asing, terdapat beragam faktor Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan mempu- nyai kekhasan yang berbeda-be da, baik kekayaan alam (flora dan fauna) maupun budayanya. Indah dan menawannya objek wi- sata yang bertebaran di Nusanta- ra, kurang berdaya guna kalau ti- dak diinformasikan secara meluas ke mancanegara lewat telekomu nikasi. Dalam meraup devisa negara di sektor wisata, jelas peran PT Indosat sebagai penyelenggara te- lekomunikasi internasional sangat penting. Pemerintah jauh-jauh hari telah membuat estimasi, akan perolehan devisa dari sektor industri wisata sangat menggiur- kan. Akan tetapi tanpa dukungan jasa telekomunikasi yang diba- ngun Indosat, mungkinkah hal ini terealisasi? Jawabnya jelas tidak. Berdasarkan data statistik dari Ditjen Pariwisata Depparpos tel diketahui, bahwa akhir Pelita IV (1988) jumlah wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisa- ta (DTW) di Indonesia tercatat 1,3 juta dengan devisa yang diper oleh sekitar 1.027,8 juta dolar AS. Pada akhir Pelita V (1993) jumlah wisman naik menjadi 3,4 juta dengan perolehan devisa se- besar 3.987,6 juta dolar AS. akan bermula dari adanya kecu- rigaan. Hal itulah yang diidenti- fikasi sebagai kecurigaan publik terutama yang berfokus kepada pejabat publiknya sendiri. KELEMBAGAAN DAN KEPEJABATAN Bila disimak intens, setiap pe- jabat publik pastilah berada da- lam suatu struktur tertentu. Se- mua pejabat publik menempati suatu institusi (lembaga) di tem- pat mana ianya melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai pe- jabat publik. Dalam hal ini, setiap pejabat publik menempati kelem- bagaan tertentu yang merupakan lembaga publik (public institu tions). Berarti bila sedang menunai- kan hak dan kewajibannya dalam jabatan yang sedang dipangku- nya, pejabat publik itu berada da- lam kondisi kelembagaan. Bila se- dang demikian, seakan-akan pe- jabat publik itu mengeliminir ke- beradaan dirinya selaku individu. Dapat dipastikan, setiap pejabat publik yang sedang melaksanakan tugas sehubungan dengan keber- sekali disinggung singgung dalam pembahasan problema penguasa an bahasa Inggris di Indonesia. Kita memiliki banyak sekali pen- didik yang berkualitas baik lulusan dalam negeri maupun luar negeri. Kita juga memiliki pusat- pusat pengajaran bahasa Inggris yang tersebar merata di seluruh Indonesia. Kursus-kursus bahasa Inggris di Indonesia yang dapat diikuti dengan biaya sangat murah se benarnya sudah sangat memadai untuk menguasai bahasa Inggris. Berbagai tipe kurikulum pun telah diterapkan di Indonesia. Tetapi mengapa kita masih tertinggal dalam penguasaan bahasa Inggris di banding dengan negara seperti Malaysia, Singapura, Taiwan?. Disinilah faktor mentalitas ber peran. Mempelajari bahasa Asing bukanlah seperti mempelajari ilmu-ilmu eksakta yang memiliki rumus-rumus yang pasti seperti 1+1 hasilnya pasti 2. Bahasa tidaklah demikian, walaupun ada rumus rumus tertentu, tetapi Tetapi ada satu faktor lain yang sebenarnya sangat berperan dalam penguasaan bahasa asing terlalu banyak pengecualian yang yaitu faktor dalam diri si pelajar yang lebih tepat disebut mentalitas pelajar. Mentalitas ini berkaitan dengan minat dan keadaan lingku ngan sekitar si pelajar. Pelajar di sini mohon di terjemahkan se bagai 'seseorang yang mempela- jari sesuatu tampa memandang usia dan tingkat pendidikan'. Faktor mentalitas ini jarang Pada tahun 1994 wisman ke Indonesia sebanyak 4.006.312 dengan perolehan devisa 4.78,03 juta dolar AS. Sedangkan wisman yang datang ke Indonesia pada tahun 1995 sebanyak 4.324.229, devisa yang diperoleh senilai 5.240.01 juta dolar AS. tak dapat diterangkan secara logika. Proyeksi Depparpostel pada akhir Repelita VII tahun 2000, wisman yang berkunjung ke In- donesia 7.800.000 dan tahun 2005 ditargetkan sebanyak 11.100.000 wisman akan datang ke Indone sia. BAHASA adalah budaya. Dalam proses mempelajari bahasa asing, kita tidak hanya mempela- jari bahasanya semata-mata tetapi kita juga harus mempelajari budaya asing tersebut. Agar Derap langkah yang harus di- lakukan PT Indosat dalam meng antisipasi pembangunan indus tri wisata, selain pemerintah membangun jalan dan jembatan dari dan ke pelabuhan, termi nal dan bandara menuju obyek wisata, PT Indosat juga selayak- nya mengembang-luaskan pem- bangunan fasilitas telekomunikasi seperti kamar bicara umum, war- tel, kiospon dan fasilitas teleko- munikasi di objek-objek wisata yang potensial. Pembangunan in- frastruktur tidak bertumpu pada lingkungan perkotaan, tapi juga menjangkau pedesaan, di mana se bagian besar rakyat Indonesia ber domisili. Bila sedang berada pada insti- tusi tersebut -- biasanya untuk pe- Yang dimaksudkan dengan kondisi individual inilah yang di- alihsebutkan sebagai kondisi ke- pejabatan. Kondisi kepejabatan ini menunjuk kepada kenyataan bahwa dalam diri setiap pejabat jabat publik yang berada di lem- publik, masih tetap diakui adanya keberadaan dirinya selaku indivi- du atau personal. Setiap orang yang karena jabatannya menjalan- kan hak dan kewajiban sebagai pe jabat publik, tentunya tidak de- ngan harus menanggalkan keber- adaan personalnya. baga birokrasi pemerintahan -- di- sebut dengan jabatan, maka peja- bat tersebut melaksanakan hak dan kewajibannya untuk dan atas nama publiknya sendiri. Kita masih selalu mendengar keluhan dari para turis asing, ke- tika mengunjungi beberapa objek wisata yang kurang menyedapkan pandangan mata, antara lain sam pah-sampah berserakan, kebersih an kamar mandi dan WC kurang mendukung, fasilitas telekomuni- kasi kurang memadai, faktor ke- amanan yang tidak menjamin wis man betah tinggal lama. Apabila kondisi semacam itu terus dibiarkan, maka para wis- man akan menelepon melalui Sa- luran Langsung Internasional (SLI) ke negaranya tentang citra buram wisata kita. Sudah pasti, wisman yang semula berencana datang ke Indonesia menggagal- kan niatnya. Hal ini juga akan berpengaruh pada sektor devisa negara. Sebab sektor pariwisata menurut man- tan Menteri Pariwisata Pilipina adaan jabatan publiknya tidak akan dan atau hampir tidak akan menonjolkan keberadaan dirinya selaku individu manusia atau per sonal. Kondisi kelembagaan menja- dikan setiap pejabat publik serta merta tentunya tidaklah dapat diartikan bahwa personal pejabat publik harus meniadakan keber- adaan dirinya selaku individu. Dalam hal ini disamping kondisi kelembagaan juga muncul kondisi individu atau personal pejabat publik. Yang lazim, misalnya disebut- kan bahwa personal yang sedang memangku jabatan publik harus mendahulukan kepentingan selain kepentingan dirinya. Juga disebut- kan bahwa setiap pejabat publik akan menempatkan kepentingan pribadinya setelah menyelesaikan sepenuhnya kepentingan yang me- mudah menguasai suatu bahasa asing, maka etika budayanya harus pula dipahami. Dalam menginterprestasi bu daya asing, Indonesia memang memiliki pola tersendiri. In- donesia pernah dijajah oleh bangsa-bangsa lain terutama Belanda dan Jepang. Bahkan Belanda menguasai Indonesia selama tiga setengah abad, satu rentang waktu yang begitu lama. Dalam konteks normal, karena begitu lamanya Belanda mengua sai Indonesia, tentu budaya Belan- da termasuk bahasa akan membe ri corak tertentu pada masyarakat Indonesia. Tetapi yang terjadi di Indonesia tidaklah demikian. Ketika In- donesia merdeka, pendiri republik ini mengkikis habis segala sesuatu yang berkaitan dengan Belanda. Sehingga sekarang pengaruh Be landa di Indonesia hanya pada teks pelajaran sejarah di sekolah-sekolah. Ny.Narzalina Z.Lim, merupakan salah satu sektor andalan negara- negara ASEAN dalam memacu pertumbuhan ekonominya, yang harus dikelola secara profesional, hingga keberadaannya benar-be nar bermanfaat untuk meningkat- kan pendapatan negara. Ini berbeda dengan negara- negara lain seperti Brunei dengan Bahasa Inggris, negara-negara In- do China dengan Bahasa Peran- cisnya, Aljazair dengan Bahasa Perancisnya. Mereka masih mensisakan se dikit ruang bagi budaya asing un- tuk masuk ke dalam tatanan bu daya mereka. Dalam hal ini In- donesia memang sangat nasiona lis. Sektor pariwisata saat ini me- megang peranan penting dalam menekan defisit transaksi berja- lan negara Indonesia, mengingat dalam persaingan pasar interna- sional yang ketat dewasa ini, upaya meningkatkan perolehan devisa dari ekspor nonmigas akan makin bertambah sulit. Dari beberapa objek wisata yang dikunjungi wisman, keluhan transportasi jalan sudah selalu mengemuka. Pemda setempat yang bertanggung jawab untuk itu, seolah tidak berdaya membe- nahi dengan hanya mengandal- kan dana APBD saja. Jalan ru- sak berlubang-lubang dan alat transportasi yang tidak nyaman, makin diperparah disepanjang ja- lan tidak ditemukan fasilitas tem- pat istirahat, warung Telkom, ka- mar bicara umum (KBU) dan kios telepon domestik dan internasio- nal, penjual makanan dan buah- buahan. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 7 persen per tahun, juga untuk me- macu laju devisa melalui evalua- si pertumbuhan ekspor nonmigas, kepariwisataan dan kerja sama- kerja sama bilateral serta multi- lateral dengan negara-negara du- nia (AFTA, GAFTA, APEC), ak ses pertelekomunikasian tidak da- pat dikesampingkan lagi. Kemudian apabila dikaitkan pula dengan kompleksitas pem- bangunan Indonesia yang me- nguat asas pemerataan, peran pertelekomunikasian akan terus semakin menonjol dan kian stra- tegis. Salah satu hasil kerja keras membangun fasilitas telekomuni- kasi (Fastel) nasional antara lain dengan bebas telepon engkol di 304 daerah tingkat dua, diganti sentral telepon otomat (STO) yang memungkinkan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) yang diresmikan Presiden Soeharto pa- da 23/12/1991. Pembangunan Fastel memang cukup pesat, akhir Pelita III, ki- ta baru mempunyai 576 ribu sa- tuan sambungan telepon (sst), Pe- lita IV (1983-1988) berhasil me- nambah 300 ribu sst, rata-rata 60 versitas kita: Apa ibukota negara Mongolia atau di mana letak ne gara Lichtenstein?. Berapa persen yang bisa menjawabnya bahkan dari mereka yang lulus dengan predikat sangat memuaskan pun. Akibat kekurangpedulian kita dalam masalah interna- sionalisme ini bisa kita lihat langsung dalam konteks ekonomi dan politik kita. Banyak pengu saha kita yang cuma jago kan- dang, berapa yang terdaftar dalam asosiasi Kamar Dagang Interna- sional?. Dalam arena politik inter- nasional bisa kita lihat ketika diadakannya debat politik menge serahkannya penghargaan Nobel nai Timor Timor sehubungan di untuk Ramos Horta dan Belo. Halaman 4 ribu sst per tahun, Pelita V (1989-1993) berjalan begitu cepat menjadi 2,1 juta sst atau 400 bu sst per tahun. Pelita VI (1994-1999) akan tercapai angka 5 juta sst, dengan densitas (pema- kai/pemilik) 3,4 (34 sst untuk 1.000 jiwa penduduk) dengan jum lah telepon 8 juta sst. Bagaimana terpojoknya wakil Indonesia oleh wakil Portugal hanya karena rangkaian kata-kata Bahasa Inggris dari wakil Por tugal yang begitu meyakinkan dan mendapat tepukan hebat dari pendengarnya. Diharapkan asas pemerataan dunia pertelekomunikasian dalam menyongsong era multi media, derap pembangunan bukan hanya menumpu di perkotaan, tapi ju- ga sampai ke pelosok-pelosok pe desaan. Sedangkan momentum pembangunan tidak hanya seka- dar menyentuh dimensi sosial, akan tetapi pemerataan pemba- ngunan mencakup multisektor an tara lain pembangunan politik, ekonomi, lingkungan, budaya, hankam, industri, pembangunan fisik berupa agama dan moral berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Karena minimnya semangat in- ternasionalisme masyarakat In- donesia maka sangat dimaklumi bila penguasaan bahasa asing juga sangat minim. Ketertarikan seseorang akan budaya dan masa lah internasional adalah unsur Diakui sektor anggaran tele- komunikasi memang bukan perka ra main-main. Dibandingkan in- frastruktur kelistrikan dan trans portasi misalnya, infrastruktur te- lekomunikasi memiliki dinamika yang ofensif dan eksploratif, pe- nuh dengan fenomena-fenomena inovasi yang sulit terdeteksi. Sia- pa yang bisa meramalkan, bahwa sistem "telepon engkol" pada akhirnya hanya menjadi sistem yang kuno dan menggelikan, yang kini berubah menjadi telekomunikasi-komputerisasi-te levisi atau penerangan jaringan digital pelayanan terpadu. Agar PT Indosat lebih mema- syarakat, terutama lebih memper- luas jangkauannya bagi kalangan luas, ada baiknya PT Indosat membuat semacam pusat informa si, tidak saja di pusat-pusat kera- maian seperti plaza, terminal, bandara dan pelabuhan tapi juga di objek-objek wisata yang belum terlayani fasilitas telepon inter nasional. Pusat informasi PT Indosat bisa menerima layanan masyara- kat setiap saat, menerima keluhan dan memperbaiki fasilitas yang kebetulan memanfaatkan jasa In- dosat. Misalnya perbaikan mo- dem, alat komunikasi data yang menggunakan komputer dan inter lekat kepada jabatan publiknya. Juga lazim, setiap pejabat publik akan menempatkan kepentingan pribadinya dibelakang dari berba- gai kepentingan lainnya yang me- lekat dalam jabatan yang tengah disandangnya. Tentunya hal itu berarti bah- wa "fait accompli" kepentingan pribadi pejabat publik tetap ada dan tidak harus dihilangkan. Yang senyatanya ada, hanyalah sekedar meletakkan kepentingan pribadi pejabat publik itu dibelakang dari berbagai kepentingan lainnya. Kondisi kepejabatan seyogianya diletakkan dibelakang dari kondisi kelembagaan terutama yang ber- sangkutan dengan kepentingan yang melekat dengan itu. Yang agak diragukan mungkinkah kata yang berbau filosofis itu direali- takan oleh semua pejabat publik? TIGA DIMENSI Dua kondisi yaitu kondisi ke- pejabatan dan kondisi kelemba- gaan yang melekat kepada semua pejabat publik, merupakan hal yang sukar dipilahkan walaupun pasti dapat dibedakan. Dua kon- disi ini pulalah yang pada giliran- nya beresiko terhadap bagaimana pandangan publik terhadap peja- bat publiknya. utama yang mendorong seseorang Di sebalik itu, pada setiap pe- jabat publik muncul tiga dimensi yang mendasari semua aktivitas dan kegiatannya. Tindakan peja- Keadaan ini sangat mempe ngaruhi mentalitas sebahagian mempelajari bahasa asing. besar rakyat Indonesia. Kita men- jadi sangat 'nasionalis' dan kurang berminat pada faktor- faktor internasionalisme. Cobalah kita bertanya pada lulusan Uni *** net. Tidak semua turis asing dan domestik yang terlayani PT Indo- sat. Diperlukan kerja sama yang lebih erat dengan biro perjalanan wisata, agar devisa negara bidang industri wisata menyongsong era multimedia sejalan, sebangun de ngan misi pemerintah. *** gad now Penulis Dosen Kopertis dpk Fak.Hukum Univ. Darma Agung, Alumnus Fak.Hukum USU. bat publik baik dalam kondisi ke- lembagaan maupun kondisi kepe- jabatan, bermula dari adanya will (keinginan), diskresi (keleluasaan) dan kebijaksanaan (policy). Ketiga hal itu melahirkan se- luruh tindakan pejabat publik. Ka renanya ketiga hal itu senantiasa akan mendahului tindakan peja- bat publik yang pada gilirannya melahirkan tiga dimensi dasar tin- dakan. Semua pejabat publik men dahului tindakannya dengan satu, dua atau ketiga dimensi itu sekali gus. Pertama, dimensi keinginan (will dimension). Merupakan da- sar tindakan pejabat publik yang terlahir karena adanya keinginan yang melekat pada pejabat publik. Dapat dipastikan bahwa pejabat publik tetap akan dilingkupi ke- inginan untuk mempersembahkan tindakannya yang terbaik buat publiknya. Pada gilirannya akan ada tin- dakan pejabat publik yang dida- sari baik oleh keinginan kepeja- batan maupun keinginan kelem- bagaannya, sesuai dengan kondi- si yang menaungi setiap pejabat publik. Karena kondisi kepejabatan dengan kondisi kelembagaan su- kar untuk dipilahkan walaupun dapat dipisahkan, syukar pulalah untuk menentukan apakah dasar (Bersambung ke hal 15) SEBAHAGIAN besar masyarakat Indonesia mempela- jari bahasa Inggris bukan karena meminati bahasa Inggris tersebut tetapi hanya karena tuntutan di bangku sekolah dan tuntutan un- tuk melamar kerja. Apa yang di dapat seseorang bila motifnya seperti ini?. Tak heran jika kita menemui pelajar-pelajar Indonesia yang saat di bangku sekolah mendapat nilai sempurna dalam mata pela- jaran Bahasa Inggris tetapi sete tamat sekolah sama sekali telah lupa tentang Bahasa Inggrisnya. Bahasa Inggris dipelajari hanya untuk mendapat nilai bagus di rapor, setelah itu tak perlu lagi. Padahal Bahasa adalah sesuatu yang hidup dan berkembang se panjang waktu. Sehingga untuk menguasai satu bahasa, tidak ada kata 'selesai' ataupun 'tamat. Maka sebagai kesimpulan tulis an ini untuk memperbaiki mutu penguasaan bahasa asing di In- donesia, perbaikan mentalitas kitalah yang terlebih dahulu di upayakan. Bila mentalitas kita telah berwawasan internasional, maka masalah pendidik yang ku rang bermutu ataupun kurikulum yang tidak efektip, akan menjadi masalah yang tidak berarti. (***) Penulis adalah penggemar bahasa, o Politeknik Niage USt sekarang bekerja s Pialang Internasional di bidang Agribas,