Tipe: Koran
Tanggal: 1997-12-25
Halaman: 04
Konten
Kamis, 25 Desember 1997 Penerbit Pemimpin Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh : : : : ; : : analisa Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. H. Soffyan. H. Ali Soekardi. Joeli Salim. Paulus M. Tjukrono. H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, Buoy Harjo, Agus Salim, H. Azmi Majid (foto). M. Hatta Lubis; Mac. Reyadi MS, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, M. Sulaimah, Ali Sati Nasu- tion, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah, Aswadi, Faisal Fardede, Kwa Tjen Siung, Hendar Tusmin, Anthony Limtan. Seminggu 7 kali. Rp. 4.500,- per mm/kolom (umum). Rp. 3.000,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35-43 Medan. Kotak Pos : 1481. Telex No.: 51326 ANALIS IA. Fax: (061)- 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021)- 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Sangat Berat Tugas Presiden Baru Korsel KIM DAE JUNG seorang politikus senior selama ini duduk di barisan oposisi di Korea Selatan. Setelah tiga kali tidak berhasil akhirnya kini dia mencapai cita citanya terpilih sebagai presiden baru negara itu. Tetapi tugas yang dihadapinya sungguh tidak ri- ngan. Dia tampil sebagai orang nomor satu di negara itu pada saat Korea Selatan sedang dilanda krisis besar di bidang ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia mewarisi situasi saat Korea Selatan beralih dari "keajaiban" menjadi "kesulitan besar" dalam bidang ekonomi yang dirasakan negara itu sekarang. Maka pertanyaan yang timbul ialah dapatkah Dae-Jung me- ngatasi masalah ini selama dia menjadi presiden? Pertanyaan ter- sebut sangat sulit jawabannya. Apalagi selama masa jabatannya itu Korea Selatan dalam bidang ekonomi harus senantiasa berpegang kepada petunjuk petunjuk yang digariskan Dana Moneter Inter- nasional (IMF) sebagai syarat pinjaman yang diberikan untuk mem- bebaskan kesulitan ekonomi negara itu. Pinjaman tersebut taraf pertama berjumlah 60 juta dollar AS. Dan sebagai syarat yang dilekatkan lembaga keuangan internasio- nal ini ialah agar Korea Selatan mengurangi sementara pertum- buhan ekonominya, meningkatkan pajak dan mengurangi dan memperkecil pengeluaran. Tampilnya Kim Dae-Jung sebagai presiden karena antara lain dia memperoleh sokongan kaum buruh Korea Selatan Kemenangan- nya memicu perayaan perayaan luar biasa untuk mengelu elukan presiden baru ini. Namun apakah dia dapat sepenuhnya memenuhi keinginan me- reka, masih harus dilihat. Malah tantangan yang pertama yang akan dihadapi Presiden Dae-Jung akan terjadi dalam waktu singkat. Yakni ketika Dewan Perwakilan Rakyat Korea Selatan akan kem- bali menyidangkan usul supaya mencabut Undang undang Perbu- ruhan yang sangat menguntungkan para pekerja terkecuali yang berkaitan yang berkenaan dengan pemberhentian buruh. Masalah y dengan soal PHK inilah ibarat buah simalakama bagi presiden ba- ru Korea Selatan itu dalam menghadapi krisis ekonomi sekarang. Pertumbuhan ekonomi negara tersebut tahun 1997 ini mening- kat sebesar enam persen tetapi akan turun seperti diperkirakan ber- bagai pihak di negara itu menjadi tiga persen pada tahun 1998 yang berarti akan meningkatnya tingkat pengangguran. Diperkirakan tingkat pengangguran itu akan berkisar sekitar 5,8 persen dan malah diperkirakan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi sejuta orang akan kehilangan pekerjaan tahun depan. igal Ini tidak pernah terdengar sebelumnya di zaman Korea modern sekarang. Karena itu tidak mengherankan kalau baru baru ini ter- jadi aksi unjukrasa yang tujuannya untuk menuntut pemerintah mencegah jangan sampai terjadi pengangguran secara besar besa- ran yang diperkirakan akan menjadi kenyataan kalau syarat sya- rat yang dilekatkan IMF untuk memperoleh pinjaman dari lem- baga keuangan itu dilaksanakan. Jelas bahwa ada dua sisi yang harus dihadapi Presiden Kim Dae -Jung. Pertama tuntutan pihak pekerja yang mendukungnya su- paya kalau terjadi PHK jangan sampai meluas karena hal tersebut berarti timbulnya dampak yang sangat negatif dalam bidang so- sial. Dan sebaliknya dia harus melaksanakan ketentuan ketentuan yang digariskan IMF untuk mengurangi sementara tingkat per- tumbuhan ekonomi. Nampaknya sebagaimana dikemukakan Presiden Korea Sela- tan yang baru ini dia akan memenuhi perjanjian perjanjian dengan IMF untuk mendapatkan pinjaman yang memang sangat diperlukan. Maka dalam kaitan ini dapat diambil kesimpulan bahwa rupa- nya tidak ada jalan lain bagi Korea Selatan selain melalui pinja- man IMF untuk mengatasi krisis moneter dan ekonomi sekarang. Namun di samping itu Dae - Jung juga tidak akan menutup mata terhadap kesulitan yang akan timbul kalau PHK akan meningkat dengan melorotnya kegiatan ekonomi. Maka bagaimana dia dapat memadukan keinginan kedua be- lah pihak yakni pihak IMF disatu pihak dan pihak kerja di lain pihak itulah tugas besar menanti Kim Dae-Jung sebagai presiden. Tugas itu sungguh sangat berat dan meminta kearifannya se- bagai seorang politikus. Surat Pembaca Supir Angkutan Kota gir jalan. Jangan Ugal-ugalan Di samping itu karena ke- biasaannya pada setiap tahun ba- ru, banyak warga yang menggu- nakan angkutan kota ini, karena ongkosnya yang murah dan ter- MENJELANG tahun baru jangkau masyarakat kecil, perlu dan dilanjutkan pula dengan bu- ditingkatkan pengawasannya oleh lan suci Ramadhan, KPUM akan pihak KPUM. Apalagi belakang- mengerahkan armada bus angkut-an ini sering terdengar tindak ke- an kota bagi melayani masyarakat jahatan, seperti pencopet dan pe- kota yang akan menggunakan nodongan bahkan juga percobaan transportasi ini. perkosaan di dalam bus angkutan kota. Melihat dari banyaknya bus angkutan kota sekarang ini, rasa- nya tak ada lagi alasan mengata- kan kurang. Bahkan apa yang di- rasakan sudah melampaui, se- hingga sering menimbulkan ke- macatan di mana-mana. Antara satu bus angkutan dengan yang lainnya hampir tak berjarak. Satu hal yang menggembira- kan bagi warga kota tentunya, dengan banyaknya bus mini ang- kutan kota maka hampir seluruh jurusan/jalan dilalui, sehingga orang cukup hanya menghafal nomor-nomor angkutan maka mudah berpergian ke mana saja di kota Medan. Namun satu hal yang selain bikin orang jengkel dan juga membuat semrawutnya lalu lintas, karena ulah dari para supir ang- kutan kota KPUM ini yang suka ugal-ugalan. Mereka tidak memi- kirkan keselamatan penumpang atau pemakai jalan lain. Yang mereka pikirkan hanya mengejar trip dan uang setoran. Akibatnya bukan saja mereka mengebut, tetapi juga sering me- langgar rambu jalan, menerobos lampu stop, menghentikan kende- raan dan menaikkan penumpang di sembarang tempat. Kita harapkan kepada para su- pir angkutan kota ini utamakan- lah keselamatan penumpang dan pemakai jalan lain, dan jangan ugal-ugalan dengan mengebut dan berhenti pada tempat yang di- tentukan dan benar-benar diping- Nama dan alamat harus jelas Sertakan Fotokopi KTP Untuk mengantisipasinya hen- daknya pihak KPUM dapat me- mintakan bantuan dan kerjasama dengan pihak kepolisian. Sehing- ga para penumpang benar-benar merasa aman dan nyaman, tak ragu-ragu menggunakan angkut- an kota Medan dengan sopirnya yang berdisiplin dan melayani pe- nompang dengan baik dan bersi- kap melindungi. SALMAN SIMATUPANG Kp.Lalang Medan ✰✰✰ Dari Redaksi PARA penyumbang tulisan/artikel dimintakan perhatiannya sebagai beri kut: 1. Panjang tulisan/artikel minimal empat dan mak simal tujuh halaman/folio diketik dengan spasi rang kap dan tidak timbal balik. 2. Bukan tindasan, serta bukan fotokopi. 3. Tidak atau belum dikirim kan ke media massa lain nya. 4. Pada akhir/ujung tulisan sebutkan identitas, profesi penulis serta alumnus dari mana. 5. Sertakan alamat terbaru yang jelas, dan jangan lupa sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku. ANALISA Etika Pembangunan Yohanes Amir MANUSIA pastilah titik sen- tral pembangunan. Yang berpem- bangunan pastilah manusia. Yang memikirkan pembangunan, ter- masuk apa dan bagaimana ber pembangunan memang manusia. Manusia pulalah yang melaksa nakannya, sehingga muncul manu sia pembangunan. Hasil pem- bangunan seperti apapun ben- tuknya menurut manusia yang mengukurnya juga disediakan untuk dimanfaatkan manusia. Penikmat pembangunan, yang memperoleh nikmat dari yang bersebutan pembangunan juga adalah manusia. .. Masih panjang deretan lain yang menunjukkan betapa sentral nya manusia dalam pembangun an. Perencana, pelaku dan penikmat pembangunan adalah manusia yang "concern" dengan pembangunan. Tanpa memiliki perhatian terhadap pembangun an, sukar bagi manusia untuk memposisikan diri baik sebagai perencana, pelaku maupun penik mat pembangunan. Perhatian yang diberikan manusia, termasuk manusia kita manusia Indonesia terhadap pem- bangunan telah begitu besar. Pem- bangunan tidak lagi menjadi sesuatu yang asing dan lain bagi semua manusia di masyarakat In- donesia. Semua orang telah, sedang dan akan senantiasa mengakrabi dirinya dengan pem- bangunan, terlepas dari sebab yang menjadikan dianya akrab dengan pembangunan. BANYAK SEBAB Cukup banyak sebab yang menjadikan pembangunan men- dapatkan perhatian dari banyak pihak. Baik sebab yang disenga- ja melalui sosialisasi pembangun an ketengah-tengah masyarakat maupun secara tidak sengaja karena terlibat ataupun dilibatkan dalam proses-proses pembangun an. Tidak kurang pula yang mem perhatikan pembangunan karena menikmati ataupun merasakan ba gaimana pembangunan hadir da lam kehidupannya. Yang menikmati pembangun an, boleh jadi dapat disebut sebagai penikmat pembangunan. Yang merasakan -- mulai dari rasa puas dan enak sampai dengan yang merasa tidak puas dan kurang enak pembangunan, boleh jadi hanya memposisikan diri sebagai perasa pembangunan. Penikmat dan perasa pem- bangunan yang tengah, sedang dan akan berkelanjutan tetaplah manusia-manusia yang hadir di tengah, samping kiri dan kanan serta disekitar aktivitas manusia yang disebutkannya sebagai aktivi tas pembangunan. IBIRMO Singo Yang didambakan, semua manusia Indonesia adalah penik mat pembangunan. Penikmat pembangunan beda dengan yang perasa pembangunan. Dapat sa- ja keduanya hadir pada manusia dalam segenap posisinya -- in- dividu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga bangsa dan negara serta akumulasi demografi sesuai dengan Panca Matra Manu sia Indonesia. Oleh Penikmat dan perasa pem- bangunan, dapat berada disatu tangan dengan kadar yang berbe da. Semakin banyak kadar seba gai penikmat pembangunan, ber arti semakin minim kadar sebagai perasa pembangunan -- terutama yang berawalan belum atau kurang semisal kurang puas, kurang tersentuh atau disentuh, kurang di dan terperhatikan oleh pembangunan. Sebaliknya tentu juga akan dapat terjadi. Posisi dirinya sebagai perasa pembangun an memiliki kadar yang lebih banyak dibanding kadar nikmat pembangunan yang diperolehnya. Tidaklah maksud hati, untuk memilah apalagi menghitung jum lah warga masyarakat kita yang dapat dialih sebutkan sebagai penikmat maupun sebagai perasa pembangunan. Sesuatu yang cu kup sukar, apalagi untuk diukur sebelum dihitung Yang agak ringan dari itu, hanyalah menga- jukan saran langkah agar semakin banyak kadar penikmat pemba ngunan ditengah masyarakat. Problema yang berkenaan dengan masalah PNS itu, kembali menurut penilaian Ryaas Rasyid menyebutkan, implikasi dari ke- nyataan ini adalah sulitnya meng- harapkan pengaturan sistem peng- gajian yang mampu memenuhi kebutuhan nyata minimum. Di- tambah lagi belum efektifnya pe- nerapan sistem karir, masih ada- nya hambatan-hambatan dalam alokasi pegawai secara tepat pa- da seluruh unit organisasi, dan tersendatnya upaya pengemba- ngan spesialisasi dan perwujudan efisiensi kerja organisasi. Untuk itu, aneka makna pem- bangunan pantas disusur ulang. Hal ini diperkirakan sebagai langkah kesekian untuk mengha dirkan sebanyak mungkin penik mat pembangunan. Mempersep- si aneka makna pembangunan memungkinkan semua pihak yang telah, sedang dan akan mem- posisikan diri dalam semua langkah pembangunan semakin memiliki perhatian untuk manu sianya. Bukankah masih sering ada nya sesuatu yang berlabelkan pembangunan menghantarkan manusia yang telah menikmati kehidupannya menjadi manusia yang bersebutan perasa pem- bangunan yang kurang dan bah kan tidak dikehendakinya.? EMPAT MAKNA Literatur dan khazanah yang dapat dibaca tentang pem- bangunan memunculkan banyak definisi dan pengertian pem- bangunan. Satu dan lainnya memunculkan terminologi yang berbeda tentang pembangunan, tergantung dari paradigma dan asumsi yang mendasarinya. Sesuatu yang wajar, karena untuk menemukan terminologi yang holistik dari konsepsi yang abstrak sepertinya pembangunan, merupakan usaha yang membu tuhkan usaha dan upaya yang tidak ringan. -Terminologi pembangunan seumpama definisi dan pengertian merupakan pembatasan, agar pembangunan dipersepsi dalam fokus dan lokus yang sama atau mendekati sama. Keterbatasan yang dimiliki termin RED! terminologi pem- bangunan tersebut, masih merupakan kewajaran setidaknya pada peringkat pemikiran (think grade). POLA BUDAYA BIROKRASI Birokrasi adalah sesuatu bi- dang kegiatan yang berhubungan dengan kekuasaan. Sedangkan makna kekuasaan sebagaimana disebutkan Prof. Miriam Budiar- djo adalah suatu kemampuan se- seorang atau sekelompok lain se- demikian rupa sehingga sesuai dengan keinginan dan tujuan orang yang mempunyai kekua- saan itu. Lebih dari itu, pembangunan sesungguhnya ada dan hadir tidak hanya dalam peringkat pemikiran. Keberadaan (existence) pem- bangunan telah, sedang dan akan terlihat dalam banyak peringkat. Keberadaan pembangunan (deve itu sendiri. Birokrasi pemerin- tahan yang tidak mendapat du- kungan efektif tentunya tidak akan mampu menjalankan kekua- saan secara benar dan tidak akan mampu pula menunaikan amanat pembangunan. Seiring dengan perkembang annya, ada kalanya pola budaya birokrasi pemerintahan tidak da- pat mengelak untuk tetap menja- lankan fungsinya yang mengacu Akibat lainnya, sudah barang pada warisan sebelumnya, yakni tentu menimbulkan beban tersen- diri bagi sebagian PNS untuk seperti hirarki yang berakar pada mencukupi biaya hidup yang se- kultur pamongpraja, dan bukan makin meningkat ini. Tentunya sebagai fenomena organisasi mo- pada sisi lain, kondisi ini menja- dern, tetapi sebagai fenomena dikan meluasnya bentuk-bentuk proses sosial yang konservatif. pungutan yang membikin ru- nyamnya masalah. Dalam kaitan ini, Lee Hsien Liong memaparkan antara lain bahwa negara yang baik bisa di- pelihara jika dikelola oleh a apara- tur pemerintah yang baik, dan pe- merintah menjadi baik jika ber- ada di tangan orang-orang yang terbaik. Untuk mengembangkan pe- merintahan yang bersih dan ber- wibawa, hanya ada satu jalan yang demikian tepat diterapkan, yaitu mengembangkan birokrasi memiliki kualitas yang profesional. lopment existence) dalam skala mikro, setidaknya dalam konteks Indonesia bila dipilah akan mengantarkan aneka makna. Ke beradaan pembangunan telah melahirkan setidaknya empat keberadaan yang dipancarkan oleh dan dari keadaan pem- bangunan (development situa- tional) sehingga memunculkan empat makna pembangunan. Keempat, makna etis. Pem- bangunan pastilah melibatkan manusia karena tiada pem- bangunan tanpa manusia. Jadi nya, pembangunan memfokus bagaimana manusia yang satu memperlakukan manusia yang lain serta sumberdaya pem- bangunan yang dilakukannya. Makna etis harus muncul bilama na terjadi laku manusia -- pem- bangunan pastilah pula laku manusia -- baik terhadap manusia maupun alam selain manusia.roq Makna etis merupakan upaya manusia untuk mencari benar yang baik serta baik yang benar termasuk dalam berpembangun an. Tanpa makna etis, pem- bangunan dapat melahirkan sesuatu yang baik yang belum ten- tu benar dalam segenap makna nya. Ataupun menjelmakan pem- bangunan yang benar namun belum tentu baik dari makna idealis, normatif maupun makna praksisnya. Aktualisasi dan Pembinaan Apa yang dikemukakan Mi- riam Budiardjo itu boleh jadi amat realistis. Karena mengingat bahwa manusia hidup pada dasar- nya mempunyai keinginan, kepen- tingan dan tujuan yang akan di- raihnya. Karenanya pula, manusia seringkali merasa perlu memaksa- kan kepentingan atau keinginan- nya terhadap manusia atau ke lompok-kelompok lainnya. Dan kedua, apa yang bisa di- perbuat oleh birokrasi dalam upaya menumbuhkan kemandi- Menjalankan kekuasaan pada dasarnya adalah suatu kombina- si antara mengarahkan lingkung an dan melayani lingkungan ini rian masyarakat dan membuat benar-benar merupakan batu masyarakat yang mandiri itu tetap ujian bagi suksesnya birokrasi. Mengarahkan lingkungan adalah fungsi pembangunan, se- Untuk menjawab pertanyaan dangkan melayani lingkungan yang pertama itu, Prof. M.Ryaas memberi jaminan dukungan efek- Rasyid menyatakan beberapa se- tif terhadap kehadiran birokrasi gi dari keberadaan PNS yang per- memberikan respek yang tinggi kepada pemerintah. Pertama, makna idealis. Pem- bangunan dalam definisi dan ter- minologi apapun, pastilah berawal dari adanya idea dalam arti cita-cita manusia. Yang memberangkatkan pembangunan ke daur kehidupan manusia, pasti lah cita-cita manusia terlepas dari siapa yang men-cita-citakannya. Pengembangan kualitas profe- sional birokrasi pemerintahan yang responsif terhadap dinami- ka masyarakat yang dihadapkan pada dua bentuk pertanyaan. Per- tama, bagaimana membuat pro- fesionalisme birokrasi efektif da- lam menjawab berbagai perkem- bangan dan dinamika sosial, eko- nomi, dan politik yang terus ber- kembang?. Dalam makna idealis, pem- bangunan yang berangkat dari cita-cita yang disepakati dan dikonsensusi banyak pihak pastilah akan lebih baik dari yang bukan. Semakin banyak konsen- sus dan kesepakatan melandasi pembangunan, pastilah pem- bangunan menghantarkan banyak penikmat pembangunan. Yang merasakan nikmat pembangunan akan semakin banyak bila pem- bangunan sebagai idealis, bila semakin banyak pula pihak yang menghayati idea-nya pembangun an. MAKNA IDEALIS Besarnya perhatian terhadap pembangunan dalam makna idealis, terlihat dari adanya perha- tian yang intens terhadap peren- canaan pembangunan. Bukankah perencanaan pembangunan telah, sedang dan akan senantiasa me manifestasikan keberadaan pem- bangunan dalam makna idealis. Berbagai lembaga perenca- naan pembangunan baik di sektor pemerintahan maupun sektor swasta menunjukkan bukti. Yang kemudian masih sukar dipertemu kan, mungkinkah semua yang memberikan perhatian benar- benar telah, sedang dan akan senantiasa mengacukan rencana dalam pembangunannya dengan landasan idealis pembangunan seperti Garis-garis Besar Haluan Negara sebagai konsensus na- sional dalam berpembangunan. Seberapa jauhkah terutama sektor swasta telah menunjukkan komit men yang penuh hingga tidak acuan idealis pembangunan terse but tidak tertinggalkan.? Kedua, makna normatif. Pem- bangunan sebagai aktivitas perlu lah ditata norma. Pembangunan memiliki norma-norma termasuk norma hukum serta berbagai nor- ma yang senyatanya hadir di masyarakat yang berpembangun Aparatur Negara Oleh: Mohd. Saleh Sitompul (2) an. Pembangunan yang meninggal kan makna normatifnya, pastilah sukar untuk diterima banyak pihak. Akibatnya menjadikan banyaknya pihak yang berpredikat selain dari penikmat pembangun an. Semua pihak yang terlibat dan melibatkan diri dalam pemba ngunan tentulah wajib mentaati makna normatif dari pembangun an. Penikmat pembangunan lu dibenahi secara mendasar, mu- lai dari pola rekrutmen, pemaha- man atas komitmen profesional, promosi karir, kesejahteraan, dan etika birokrasi. Sedangkan dalam menjawab pertanyaan yang kedua, akan le- bih mudah apabila pertanyaan pertama telah terjawab secara po- sitif. Karena hanya PNS yang ber- kualitas tinggi, dan memiliki ko- mengembangkan berbagai upaya mitmen profesional yang dapat serta kebijakan untuk menumbuh- kan kemandirian masyarakat, dan karenanya pula akan memperoleh respek yang tinggi dari masyara- kat yang mandiri itu. APARATUR PEMERINTAHAN DAN SUKSES PEMBANGUNAN Pembangunan nasional seba- gai pengamalan Pancasila, adalah guna mewujudkan cita-cita bang- sa dan negara sebagaimana di- amanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Dan proses menuju keberhasilan pembangunan yang kualitatif itu, sangat memerlukan aparatur pemerintahan yang me- miliki moral yang tangguh. Dalam konteks etika pemerin- tahan ada asumsi bahwa melalui penghayatan etis yang baik, sese- orang aparatur pemerintahan se- bagai birokrat akan dapat mem- bangun komitmen moral untuk menjadikan dirinya sebagai teladan. hanya muncul dari adanya makna normatif yang ditonjolkan oleh aktor dan pelaku pembangunan. Yang masih mengharu biru, masih kah ada aktor dan pelaku pem- bangunan disegala sektor yang terlupa atau sengaja melupakan makna normatif dari pembangun an yang telah, sedang dan akan dilakukannya.? " Ketiga, makna praktis. Seperti halnya banyak sisi kehidupan manusia, pembangunan juga mencuatkan makna praksisnya. Yang diidentifikasi sebagai makna praksis lebih merupakan bagai mana dunia realitas pembangun an hadir bersama manusianya. Pembangunan tidak hanya ada dalam makna idealis dan nor- matif, tetapi kentara sekali dalam makna praksisnya. Dunia nyata pembangunan di dambakan seleras dengan pem- bangunan dalam maknanya yang lain. Itulah obsesi semua orang, tetapi sering terjadi benturan makna praksis dengan makna lain nya. Cukup banyak segala sesuatu yang berlabel pembangunan da lam makna praksisnya seakan- akan meninggalkan makna idealis dan makna normatifnya. Yang sering kejadian, pembangunan dalam makna praksis seakan-akan meniadakan makna normatifnya. Adanya pihak-pihak yang hak- hak normatifnya belum ditegak hormati oleh pembangunan da lam makna praksis masih cukup mudah untuk diketemui. Andai terjadi penggusuran yang kurang mempertimbangkan makna nor- matif pembangunan semisal hak normatif manusiawi misalnya, merupakan betapa praksis pem- bangunan kontradiktif dengan normatifnya. Secara tegas GBHN menetap- kan bahwa aparatur negara ada- lah keseluruhan lembaga dan pe- jabat negara serta pemerintahan negara yang meliputi aparatur ke- negaraan dan pemerintahan seba- gai abdi negara dan abdi masya- rakat, yang bertugas dan bertang- gung jawab atas penyelenggaraan negara dan pembangunan, serta senantiasa mengabdi dan setia ke- pada kepentingan, nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang oleh sebab itu aparatur negara tersebut harus Dalam kejadian seperti itu berarti makna pembangunan yang ditonjolkan hanyalah makna praksis. Sekaligus hal itu memperlihatkan bahwa makna normatif dan makna praksis dalam pembangunan telah saling meninggalkan. Padahal yang didambakan setidaknya makna. normatif dibawa serta oleh pem- bangunan dalam makna praksis nya. naan aparatur negara ditempat- kan sebagai komponen yang tak terpisahkan dari strategi, kebijak- sanaan, dan program pembangun- an dalam berbagai bidang kehi- dupan di seluruh tanah air, dan di- maksudkan agar dapat dengan sebaik-baiknya mendukung dan menyelenggarakan fungsi peme- rintahan umum, serta dapat men- dorong dan melancarkan pelaksa- naan pembangunan yang efisien, efektif, bersih, dan bertanggung jawab. Surat dari London Natal, Paling Mahal Oleh: Asyari Usman DARI pengamatan hampir se puluh tahun belakangan ini, saya kira hari yang paling mahal dalam kalender Barat adalah Hari Natal, 25 Desember. Rasa- rasanya, semua orang yang bekerja mati-matian selama setahun mencari nafkah, meng habiskan uang mereka untuk ke perluan Natal. Tentunya kesim pulan ini tidak seluruhnya benar. Ya, namanya juga "rasa-rasanya" Ketiga, program pendidikan dan pelatihan aparatur negara, yang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara terus- menerus guna meningkatkan kua- litas profesionalisme, disiplin, ke- teladanan, pengetahuan, dan ke- terampilan pegawai negeri sipil. Upaya terse adalah untuk le- bih menyiapkan mutu tenaga yang dapat menyesuaikannya dengan tantangan pembangunan, per- kembangan masyarakat dan tek nologi. Tapi, kalau anda melihat lang sung bagaimana mereka meraya kan hari besar itu, dengan per siapan yang tampak tak selesai- selesai, saya yakin "kesimpulan semberono" yang saya katakan itu, bisa anda pahami. Dan keempat, program pene- litian dan pengembangan apara- Meskipun sudah menjadi ra hasia umum bahwa kebanyakan orang di Barat tidak begitu an- tusias mendengarkan dan melak sanakan ajaran-ajaran agama, ternyata mereka sangat meng istimewakan Hari Natal. Seper- ti dikatakan tadi, pengistime- waan itu lebih banyak dalam konteks perayaannya. tur negara, adalah berkaitan: dengan upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna aparatur ne- gara, dan upaya memantapkan sistem administrasi pembangunan yang semakin luas dan berdimensi multikomplek. menghayati etika dan semangat kejuangan. Usaha pembinaan aparatur negara melalui empat cakupan program tersebut jelas mempunyai Dengan itu pula, pendayagu- banyak manfaat. Secara internal, aparatur negara akan semakin Sejak awal November, hari yang ditunggu-tunggu... itu sudah mendominasi kegiatan sehari-hari. Toko-toko, besar- kecil, mulai memajangkan span- duk warna-warni disertai pohon Natal yang gemerlapan. Sudah bisa dimengerti mengapa mere ka melakukan itu tidak lain karena ingin merayu konsumen supaya berbelanja di tempat mereka. Berbagai tawaran khusus dengan potongan harga besar-besaran dipajang pula. Dan, memang sudah menjadi tradisi di kalangan pedagang memberlakukan Christmas sale (obral Natal) yang berlangsung selama dua sampai tiga minggu menjelang 25 Desember. Televisi, radio dan media cetak penuh dengan iklan tentang mana-mana. PAK POS Setiap keluarga "wajib" mem belanjakan uang mereka untuk keperluan primer, sekunder sampai yang tertier. Hadiah un- tuk anak, saudara, orangtua, teman akrab, atasan atau bawahan, menyita miliaran poundsterling bujet individu. Ada yang berharga murah, sedangan, sampai tingkat tinggi seperti mobil dan barang-ba rang elektronik seperti kom puter, game, televisi dan se Lebih dari itu, maknal cetis pembangunan merupakan pence gah terjadinya kontradiktif antar berbagai makna pembangunan. Andai terjadi benturan antara makna praksis pembangunan dengan makna idealis semisal pembangunan yang hanya demi sesuatu yang sementara dengan menghancurkan sesuatu yang telah berkemantapan, makna etislah yang mendamaikannya. Proses marginalisasi misalnya akan berkurang andai semua Adapun langkah-langkah pen- dayagunaan aparatur negara sela- ma ini secara bertahap telah diren- canakan dan dilaksanakan seca- ra konsisten. Pelaksanaan penda- yagunaan tersebut diupayakan di manca negara. melalui empat program. Pertama, program peningkat- an prasarana dan sarana aparatur negara, yang meliputi antara lain upaya peningkatan prasarana dan sarana termasuk kegiatan renovasi dan pemeliharaan yang lebih me- madai dan sesuai dengan kema- juan teknologi, kebutuhan pem- bangunan, dan keadaan keuangan negara. bagainya. Banyak orang yang mengata kan, betapa malunya seseorang bila dia tidak memberikan ha diah Natal kepada orang lain. Kalau dia tidak punya siapa- siapa lagi, umpamanya, biasa nya dia akan mengirimkan hadiah kepada badan amal, yang kemudian akan menerus kannya kepada pihak ketiga. Sudah menjadi kebiasaan pula menyediakan hadiah alakadar- nya untuk petugas atau pekerja public service, terutama dua jenis layanan yang sangat vital bagi setiap rumah tangga. Mereka adalah Pak Pos dan petugas truk sampah. Kedua layanan publik ini melaksana kan tugas mereka secara rutin; Pak Pos setiap hari, sedangkan pemungut sampah seminggu sekali. Saya pun sudah terbiasa dengan tradisi menyediakan hadiah untuk mereka, dan sama sekali tidak ada paksaan. Paling-paling diselipkan 10 Poundsterling dan 15 Poundster ling dalam amplop, dan ini se tahun sekali. Kalau tak ada, bukan berarti layanan mereka akan berkurang. Sama sekali tidak. DIMENSI KEPEMIMPINAN APARATUR NEGARA Kedua, program peningkatan efisiensi aparatur negara, yang di- tujukan untuk tercapainya pening- Dalam memasuki tatanan du- katan dayaguna dan hasil guna or- nia baru yang penuh dengan per- ganisasi dan ketatalaksanaan pe- ubahan dan dinamika itu, ke- merintahan. Serta tercapainya adaan dewasa ini telah membawa tingkat kedisiplinan dan tertib hu- berbagai implikasi terhadap ber- kum aparatur negara dalam rang- bagai bidang kehidupan, terma- ka pelaksanaan tugas pemerin- suk tuntutan dan perkembangan tahan umum dan pembangunan. bentuk komunikasi dan interaksi sosial dalam suatu proses ke pemimpinan. Mayjen TNI Purn. Herman Musakabe, mantan Komandan SESKOAD yang sekarang menja- bat sebagai Gubernur NTT anta- ra lain menyatakan: "Setiap bang- sa, nampaknya dipersyaratkan memiliki kualitas dan kondisi ke- pemimpinan yang mampu men- ciptakan suatu kebersamaan dan kolektivitas yang lebih dinamik". Ciri itu dimaksudkan agar sumber daya manusia itu memi- liki kemampuan bertahan dalam situasi yang semakin sarat dengan Dewasa ini kita tengah berada di era globalisasi yang bercirikan suatu interdependensi, suatu era saling ketergantungan dan diciri- kan dengan semakin canggihnya sarana komunikasi dan interaksi. Era globalisasi itu sering pula di- nyatakan sebagai masa yang pe- nuh dengan tantangan maupun peluang yang bercirikan per saingan. DEKORASI RUMAH Belanja bahan makanan dan keperluan dapur lainnya, juga meningkat menjelang Natal. Yang selalu dipentingkan adalah Christmas pudding - semacam kueh ukuran sedang atau besar yang khusus dijual untuk Hari Natal. Orang biasanya akan menumpuk makanan sehari atau dua sebelum hari besar itu untuk bisa bertahan sampai tanggal 2 atau 3 Januari, karena orang cenderung malas pergi berbelanja menjelang tahun baru. Lagi pula, toko-toko atau supermarket tidak menyediakan jam buka yang normal. Natal juga menjadi ajang per lombaan mendekorasi rumah. Barang-barang isi rumah akan meningkat volume penjualan- nya. Perabotan baru akan di usahakan semaksimal mungkin. Tetapi, yang lebih besar artinya dari itu ialah pesta Natal atau Christmas party. Restoran dan aula hotel biasanya sudah di- booking jauh-jauh hari. Pesta yang diselenggarakan bisa saja untuk sang pacar, keluarga, antar-keluarga, antar-teman, perkumpulan sosial, staf kantor, menunjukkan dan memperlihat kan prestasi kerja yang profesio- nal serta memiliki kinerja birokrat yang benar-benar memahami as- pirasi masyarakat dan kepenti- ngan pembangunan. Dan secara eksternal, program pendayagunaan aparatur negara akan lebih memungkinkan dalam mengantisipasi perubahan situa- si demikian cepat terutama dalam menghadapi era pasar bebas nanti. Program-program yang te- Dan kedua, kepemimpinan yang responsif, yakni kepemim- pinan yang tumbuh dan berkem- bang karena berhadapan dengan yang situasi masyarakat yang cende- rung lebih aktif. Dalam hal ini, se- orang birokrat lebih banyak ber- lah dilakukan melalui deregulasi peran menjawab pertanyaan, aspi- dan debirokratisasi selama ini akan memperlihatkan relevansi- nya dengan upaya peningkatan daya saing dunia usaha nasional rasi, dan tuntutan masyarakat yang disalurkan melalui berbagai media komunikasi. aktor dan pelaku pembangunan menonjolkan makna etis dalam pembangunan yang dilakukannya. dan sebagainya. Para undangan merasa bahwa pesta Natal inilah kesempatan untuk tampil mahal atau, paling tidak kelihatan mahal. Kalau bisa, mobil pun bukan lagi yang dikendarai ke marin sore. Di sisi yang agak menjauh dari makna etis sebagai satu dari empat makna pembangunan, ter- dapat kecenderungan manusia un- tuk memberikan makna tunggal. Seminimnya dengan tidak meleng kapi semua makna yang harus dilekatkannya dalam setiap yang dilakukannya, termasuk dalam yang disebutkan sebagai pem bangunan. bentuk persaingan dan keunggul- an yang tinggi. Dalam mengantisipasi peru- bahan global yang demikian kuat- nya dewasa ini, maka kepemim- pinan yang dituntut dari birokrat nasional, ada dua karakter kepemimpinan. Pertama, kepemimpinan yang sensitif, yang ditandai oleh ke- mampuan birokrat untuk secara dini memahami dinamika per- Setelah itu, banyak pula yang mendambakan liburan ke luar negeri. Lazimnya, permintaan tiket kapal terbang atau kereta api antar-kota atau antar-negara selalu tinggi. Karena itu, agen- agen perjalanan meletakkan minggu-minggu antara 20 De sember sampai 10 Januari da lam kategori peak season (musim ramai). Harga tiket dan penginapan ikut mahal. Tetapi, dasar memang mereka sudah me nyiapkan pengeluaran Natal itu sejak sebelas bulan sebelumnya, yang mahal-mahal itu tetap sa- ja dibayar. Halaman 4 Kurikulum pendidikan aga- ma di sekolah dasar hingga se- kolah menengah atas akan di- tinjau ulang, kata Asisten Menko Kesra, Suyono Yahya kepada wartawan di Jakarta Selasa. "Peninjauan ulang itu dilaku- kan berdasarkan hasil kajian bahwa saat ini masih banyak siswa yang kurang meresapi ni- lai-nilai pendidikan agama," tambahnya seusai mengikuti rapat koordinasi bidang kese- jahteraan. Hadir dalam kesempatan itu adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wardiman Djojo- negoro, Menteri Negara Uru- san Peranan Wanita Mien Su- gandhi, Menteri Agama Tarmi- zi Taher, Menteri Sosial Inten Soeweno dan Menko Kesra Azwar Anas. Dikatakan, Departemen Aga ma dibantu Universitas Muham- madiyah Ma lenggarakan Semiloka Nasio- nal untuk meninjau ulang kurikulum pendidikan agama di sekolah umum. Tujuan semi- loka itu untuk meninjau ulang konsep kurikulum pendidikan agama dan implementasinya di sekolah-sekolah. KOTA HANTU Ada satu hal yang menarik pada tanggal 25 Desember. Pada hari ini, sama sekali tidak ada angkutan umum selain kapal ter bang. Sejak pukul 23.00 tanggal 24 Desember, semua petugas/pe gawai transportasi umum (kereta api antar-kota, kereta api bawah tanah serta bis dan taksi) tidak bertugas sampai pukul 07.00 pagi tanggal 26 Desember. Begitu hiruk-pikuknya kota London, pada Hari Natal itu persis seperti kota hantu. Di jalan-jalan hanya ada kendaraan pribadi atau angkutan mobil yang beroperasi atas panggilan telefon. keluhan masyarakat dan memili- ki perhatian serta bersedia me- ngeluarkan energi dan mengguna- kan waktunya untuk secara tepat menjawab pertanyaan, menam- pung aspirasi, dan memperhati- kan setiap tuntutan dari masyarakatnya. Dalam menghadapi era pasar bebas yang semakin mendekat, bi- rokrat sebagai aparatur penye- lenggaraan pemerintahan patut le- kembangan masyarakat. Mengerti bih mengedepankan pola berpikir apa yang mereka butuhkan, me- ilmiah, yaitu untuk selalu berpi- ngusahakan agar ia menjadi pihak kir objektif dan memihak pada pertama yang tampil ke depan da- lam mengambil inisiatif memenu- hi kebutuhan masyarakat. kebenaran berdasarkan fakta- fakta nyata dan bukan kebenaran atas dasar kekuasaan. Pada hari itu, Inggeris benar- benar berhenti bergerak. Para wisatawan (turis) harus jalan kaki ke mana-mana. Kalau di In donesia, pada hari Raya Idulfitri pun hari yang dirayakan oleh mayoritas masyarakat - sudah bisa sekali berkeliaran angkutan antar-kota atau angkutan kota, konon pula pada hari Natal. Libur angkutan umum ini akan menambah mahalnya hari Natal tadi. Misalnya, kalau an- da memanggil penyedia angku tan mobil, maka bayarannya dua kali dari ongkos hari-hari biasa. Jadi, pengeluaran untuk Natal memang selalu besar. Membeli hadiah, menghias rumah, mem- buat pesta sampai liburan. (***). I Asyari Usman adalah wartawan Radio BBC (British Broadcasting Corporation) di London. Ke arah manakah kecenderung an makna pembangunan yang te lah dan sedang dilakukan banyak pihak telah mengarah? Masihkah pembangunan yang sedang dan akan dilakukan untuk tidak berkecenderungan dalam arti membawa serta semua makna pembangunan? Sejarah dimasa yang akan datang semoga men- catatnya dengan rapi untuk tidak terlupakan lagi. Sarwono Kusumaatmadja mengingatkan: "Masyarakat bisa juga dibangunkan dari ketidak- berdayaannya, tidak selalu mela- lui jasa baik birokrasi pemerintah an. Kita tidak perlu ragu men contoh kalangan masyarakat yang telah berperilaku modern, walau jumlah mereka masih sedikit". Seorang birokrat yang berka- rakter kepemimpinan yang res ponsif jika ia menghayati suatu sikap dasar untuk mendengarkan Masalah ini lebih merupakan masalah mentalitas dalam kepe- mimpinan. Dan mentalitas mo- dern seringkali tidak berhubungan dengan tingkat pendidikan mau- pun status sosialnya. Kurikulum Pendidikan Agama Ditinjau Ulang Penulis adalah Staf Diklat Wilayah Depdagri Bukittinggi. Ditambahkan, dengan pe- ninjauan ulang itu maka akan disiapkan metode-metode pe- ngajaran yang lebih sesuai de- ngan perkembangan dan wa- wasan siswa berkaitan dengan era informasi global yang ka- dang-kadang tak menguntung- kan. Saat ini, katanya, pendidikan agama kurang diresapi anak didik. Hal itu terbukti dengan adanya berbagai penyimpangan yang dilakukan para siswa. Oleh sebab itu, tambahnya, para siswa harus makin memperte- gas keimanannya dalam meng- hadapi arus informasi yang ka- dang menyesatkan. sekolah. ng telah menye- Dia berharap bahwa setelah peninjauan ulang terhadap kurikulum pendidikan itu maka akan diperoleh metode baru yang inovatif dalam menyam- paian mata pelajaran agama di Di samping membahas soal kurikulum, Rakor Kesra itu juga mengupas masalah aborsi. Dika- takan, pemerintah tetap bersi- keras melarang tindakan aborsi sehingga para pelanggarnya akan dituntut berdasar hukum yang berlaku.(Ant)
