Tipe: Koran
Tanggal: 1997-12-25
Halaman: 07
Konten
Kamis, 25 Desember 1997 FNET. FNS AND NADA NADA INDAH MENGALUN MENGUCAP SALAM PERPISAHAN MENENGADAH MENGHARAP SEBERKAS SINAR MENJELANG DETIK-DETIK AKHIR TAHUN. $$. MEMBENAM MASA LALU DI DALAM LUBUK HATI. NADA-NADA BAHAGIA KEMBALI MENGALUN LEWATI DINDING-DINDING HATI BERGETAR MENYONGSONG INDAHNYA CAKRAWALA BARU. Selamat Natal & Tahun Baru 1998 DIREKSI, STAF DAN SELURUH KARYAWAN PT GUDANG GARAM KEDIRI INDONESIA ARK REXITY DAERAH ISTIMEWA ACEH Dalam Tahun 1997 Polda Aceh Sita dan Musnahkan 22 Ton Daun Ganja "Yang jelas saya tak ingin mendengar lagi adanya petugas Polda dalam jajarannya berlaku kesewenangan yang dapat men- jatuhkan citra Polri pada umum- nya. Silakan lapor dengan iden- titas yang jelas, bila ditemui adanya anggota yang main mata dan sejenisnya, pasti ditindak tegas", tandasnya serius, Dalam data kriminalitas yang terjadi di Aceh tahun 1997, kasus pencurian pemberatan berada pada ranking pertama sebanyak 532 kasus, menyusul kasus pe- nganiayaan berat 241, narkotika/ ganja 128 dan pencurian sepeda motor sebanyak 125 kasus. Dari 2.910 kasus kriminalitas yang terjadi di jajaran Polda Aceh, wilayah Polres Aceh Be- sar memegang rekor pertama dengan 808 kasus, Aceh Utara 538, Aceh Timur 454, Aceh Ba- rat 252 dan Pidie 235 kasus. Angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 1997 mencapai 458 kasus, 222 korban meninggal dunia, 242 luka berat dan 503 mengalami luka ringan. Jumlah kerugian materil seki- tar Rp.603.420.000. Sedangkan angka pelanggaran lalu lintas terjadi penurunan tajam dari ta- hun 1996 sebanyak 12.641 me- nurun menjadi 6.895 kasus. Banda Aceh, (Analisa). Sekitar 22 ton daun ganja berhasil disita kemudian dimusnahkan tim operasi khusus Polda Aceh dalam tahun 1997. Puluhan ter- sangka yang dibekuk, dua di antaranya war- ga negara asing (WNA) asal Afrika Selatan dan Belgia. Hal itu dikemukakan Kapol- da Aceh yang diwakili Wakapol- da Kol.Pol.Drs.Djuharnus Wi- radinata dalam acara jumpa pers akhir tahun dengan wartawan di aula Machdum Sakti Mapolda Aceh, Rabu (24/12). Wakapolda yang didampingi Irpolda Aceh Kol.Pol.Drs.A.E Rustandi menjelaskan, sekitar 22 ton daun ganja yang berhasil ditemukan itu pada umumnya berada pada lokasi terpencar. Seluruhnya berada dalam areal yang luasnya mencapai 20 hektare lebih dari beberapa da- erah tingkat II di Aceh. Dari 128 kasus narkotika dan ganja yang ditangani Polda Aceh tahun 1997 ini, kasus yanga me- nonjol terjadi di wilayah Aceh Besar, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Selatan dan Aceh Timur. Di antara puluhan tersangka yang dibekuk terdapat dua turis asing, yakni DM (26) asal Afrika Selatan dan BT (23) asal Belgia. Kedua tersangka ini, ikut ter- tangkap basah petugas saat menggunakan barang terlarang ini. Diduga mereka juga terlibat Lhokseumawe, (Analisa). Seorang bocah wanita, Rita (7) penduduk Kelurahan Sim- pang IV Banda Sakti Kotif Lhokseumawe, Selasa (23/12) sekitar pukul 22.30 WIB tewas akibat diceplungkan ke dalam sumur. Sementara ibu kandung korban berinitial Ar (23) yang diduga kuat sengaja mencem- plungkan Rita ke sumur terse- but, malam itu juga diamankan di Mapolsek setempat untuk pro- ses penyelidikan lebih lanjut. ANALISA Untuk pengamanan natal dan tahun baru 1998 serta Idul Fitri 1418 H, Polres Pidie, Selasa (23/ 12) melaksanakan gelar pa- sukan Operasi Lilin dan Ketupat di Mapolres setempat. Wakapolres Pidie, Mayor Pol Drs.Hindra Susfitri selaku Irup membacakan amanat tertulis Kapolres yang antara lain me- ngatakan, sesuai dengan perin- tah Kapolri, seluruh jajaran ke- polisin RI agar melaksanakan operasi khusus kepolisian de- ngan kendali pusat secara seren- tak selama 45 hari secara terpadu antara Operasi Lilin Rencong untuk melaksanakan pengama- nan natal dan tahun baru 1998 selama 20 hari. Tertekan Batin Atas Perlakukan Suami Nekat Cemplungkan Putri Sendiri Melaksanakan pengamanan guna menanggulangi semua bentuk gangguan Kamtibmas dan Kamtibcar Lantas menje- lang, pada saat dan setelah Idul Fitri 1418 H selama 25 hari. PENGAMANAN Operasi tersebut merupakan bagian tugas-tugas pengamanan untuk menciptakan kondisi ma- syarakat yang aman, tertib dan terkendali serta mewujudkan terciptanya stabilitas Kamtib- mas yang mantap menjelang Si- dang Umum MPR 1998. ke Sumur Hingga Tewas Adapun jenis Kamtibmas yang menonjol pada priode se- mester I tahun 1997/98 ini yakni SARA, unjuk rasa, Curat dan Curas, pengrusakan, Curanmor, penyalahgunaan obat berbahaya dalam jaringan perdagangannya ke luar negeri. Lantas/kemacetan. Untuk itu, Polres dalam ope- rasi khusus kepolisian ini akan "Semua itu masih dalam pe- nyelidikan pihak Polres Aceh Tenggara, sampai sejauh mana keterlibatannya. Dan sementara belum ada tanda-tanda keterli- batannya ke arah itu", kata Wa- kapolda. Agar terus mendapat duku- ngan masyarakat terhadap tugas Polri di daerah ini, ia secara te- gas telah mengingatkan seluruh anggotanya untuk selalu meng- ambil hati rakyat di manapun dan kapanpun. PASTI DITINDAK Anggota Polri yang berlaku sewenang-wenang dan sempat menyakiti hati rakyat pasti ditin- dak tegas. Kondisi itu telah dibuktikan dengan adanya sebanyak 42 anggota Polri yang ikut diproses karena terlibat dalam berbagai kasus. "Lihatlah kampung ini. Se- jak dulu tak mengalami per- ubahan. Tetap seperti itu. Aku pun demikian. Faktor ketidak- berdayaan terhadap lingkungan menyebabkan aku tak bisa ber- buat banyak. Artinya, aku bu- kan tak ingin, katakanlah, me- ngubah dan meluruskan sikap hidup orang kampungku. Teta- pi kendalanya sangat besar dan banyak," balas Ruslan. Mereka ada yang status taha- nan, ada yang diberikan sanksi administrasi dan bila melakukan tindak pidana telah dan akan di- ajukan ke mahkamah militer. Dalam pemeriksaan semen- tara, kepada petugas tersangka mengaku mencemplungkan put- rinya ke sumur rumahnya kare- na selama ini merasa tertekan batin atas perlakuan suaminya Polres Pidie Gelar Pasukan Operasi Lilin dan Ketupat Sigli, (Analisa). Tiba-tiba Ruslan menarik na fas dalam-dalam, merasa puas. yang menyebabkan ia stres be- rat. Tiba-tiba Mursal Rizal ter- sentak teringat akan Rita yang sudah jauh malam belum juga masuk ke dalam rumah. Keterangan diperoleh "Ana- lisa" di lokasi kejadian menye- butkan, peristiwa ini sangat menggemparkan warga Kelura- han Simpang IV karena sebe- lumnya mereka melihat Rita asyik bermain-main di luar ru- mah dalam keadaan segar bugar. Mengetahui Rita sekarat da- lam sumur, Mursal Rizal yang sehari-hari bekerja sebagai tu- Mursal Rizal saat itu sedang me- nonton televisi di ruang tamu dan Ar sendiri duduk di luar ru Sedangkan ayah tirinya, kang parkir di kota Lhokseuma- we tersebut segera meminta per- tolongan dari warga setempat. mah. TERPERANJAT Kemudian Mursal Rizal me- bekerja keras guna mengantisi- pasi permasalahan yang timbul pada menjelang natal dan tahun baru 1998 dan Idul Fitri 1418 H. Pelaksanaan Operasi Ketupat Rencong 1998 ini Polres Pidie telah membentuk pos-pos taktis dan pos simpatik, yakni di Keca- matan Padang Tiji, Kota Sigli, Mutiara, Tripa, Bandar Dua dan Kecamatan Bandar Baru. Kapolres Pidie, Letkol Pol Teuku Keumala mengharapkan kerjasama dan keterpaduan Polri dengan instansi terkait dan du- kungan semua pihak di dalam pelaksanaan operasi khusus ke- polisian ini.(fn) Marga, Kadis Kesehatan, Kadis P&K, Kadis Pengairan, Kadis Cip- seperti narkotika, minuman ke- ras, penganiayaan dan Laka ta Karya, Kadis Koperasi, Kadis Kebersihan, Kadis Transmigrasi, Kadis Koperasi, Ketua Bappeda, Kepala Itwilkab, Kabag Penyu- teguran kepada aparatnya karena tidak menghadiri sidang DPRD pada 6 Desember 1997 dengan acara pemandangan umum ang- gota dewan terhadap nota ran- cangan perhitungan APBD 1996/1997. Aparat yang mendapat tegur- an keras itu adalah Kadis Bina . Ia merasa sangat puas mampu merumuskan jalan pikirannya dengan tepat dan menyampai- kannya secara langsung dan lan car. OPERASI LILIN Dalam rangka menghadapi hari natal, tahun baru dan Hari Raya Idul Fitri, Polda Aceh ke- marin pagi menggelar Operasi Kemudian pembicaraan me- reka terhenti ketika mereka sampai di pinggir jalan raya. Di sana mereka menunggu kenda- raan umum. Beberapa jenak ke- mudian sebuah oplet yang ma- sih kosong penumpang liwat. Ruslan langsung menyetop. Dan berempat mereka bergan- Suara (Gema-2) Tom' 17 OLEH: DARMAN MOENIR - 23- ngambil senter mencari putri ti- rinya tersebut di sekitar rumah, tapi tak juga kelihatan. Mursal Rizal baru terperanjat ketika me- lihat Rita berada di dalam sumur dengan keadaan sekarat. buah tangga, warga berhasil me- Dengan menggunakan se- ngangkat Rita dari sumur seda- lam dua meter itu. Namun tak lama kemudian menghembus- kan nafas terakhir akibat terlalu banyak menelan air. Mendapat informasi dari ma- syarakat, Kapolsek Banda Sakti Letda Pol.Mursyid Saleh bersa- ma anggotanya segera turun ke lokasi kejadian melakukan pe- ngusutan. Mayat korban dibawa ke Ru- mah Sakit Umum Lhokseuma- we untuk divisum, sementara ibu korban yang diduga sengaja menceplungkannya ke dalam sumur diamankan di Mapolsek. Kapolres Aceh Utara, Letkol Pol.Drs.Surya Darma melalui Kasat Serse Kapten Pol. Yerry Oskaq yang dihubungi warta- wan kemarin, membenarkan pe- ristiwa menggemparkan tadi. Tapi sejauh ini ia belum ber- sedia memberikan keterangan lebih rinci menyangkut motif dari kenekatan tersangka Ar menceplungkan putrinya sendiri ke dalam sumur hingga tewas. (bay). sunan Program, Kabag Umum dan Kabag Pemerintahan Set- wilda, sebut sumber Analisa di Setwilda. Karena itu mereka telah melanggar pasal 2 huruf g dan Y PP NO.30 tahun 1980 yaitu tidak melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan tidak mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang. Bupati kepada bawahan yang terkena teguran ini mengisya- ratkan, surat teguran ini merupakan teguran tertulis untuk catatan "kondite" selanjutnya, sebut bupati dalam surat teguran tersebut. (hai). tian naik. Siti Rohani pertama, disusul Musna, Rustandi dan ter akhir Ruslan. ✰✰✰ DI ATAS kendaraan mereka tak sering saling buka mulut. Rustandi lebih banyak mengi- rimkan pandangannya ke seki tar. Ia menyaksikan, nyaris dengan kekaguman total, sawah berjenjang-jenjang dengan padi yang baru saja memerut, seben- tar lagi berbuah bernas. Di kiri terlihat gunung Merapi menjulang megah. Tak ada awan. Cahaya mentari pagi yang menimpa seluruh tubuh gunung itu menimbulkan kesan menakjubkan, sehingga Merapi seolah-olah sangat perkasa. "Aku yang bayar," kata Ruslan ketika kernet meminta ongkos. "Biar aku," bantah Rustan- di seraya merogoh kantongnya. "Tak usah. Biarlah aku," sahut Ruslan menyodorkan satu lembar uang ribuan. "Tak ada yang kecil, Pak?" tanya kernet itu. Lilin dengan melibatkan sekitar 2.000 personil secara terpadu, Polri, POM ABRI dan instansi terkait lainnya. "Berapa" tanya Ruslan, kembali merogoh kantongnya. "Empat orang, Pak?" "Ya." "Tiga ratus, Pak." Gelar operasi ini berlangsung dalam suatu upacara di Blang Padang Banda Aceh dengan in- spektur upacara Wakapolda Aceh, Kol.Pol.Drs.Djuharnus Wiradinata. Dengan operasi ini diharap- kan dapat memberikan kenya- manan bagi masyarakat daerah Aceh selama suasana tahun baru dan Idul Fitri, katanya.(bma/ hkl) Hujan Deras, Garuda Gagal Mendarat di Banda Aceh Medan, (Analisa). Pesawat Garuda dari Medan tujuan Banda Aceh gagal men- darat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Padahal pesawat yang be- rangkat pukul 17.15 WIB Rabu (24/12) sore itu sudah berada di atas udara Banda Aceh sekitar pukul 19.05 WIB. Menurut keterangan, sore itu, Banda Aceh diguyur hujan deras yang mengakibatkan jarak pan- dang hanya 250 meter, sehingga pilot tidak berani mengambil re- siko dan pesawat kembali lagi ke Medan. Di Medan penumpang dari Jakarta dilayani dengan baik, seperti hotel dan lainnya ditang- gung pihak Garuda, Sedangkan penumpang yang mengembalikan tiket dan me- ngambil uang tidak dipotong sa- ma sekali. Beberapa penumpang melan- jutkan perjalanan ke Banda Aceh dengan menumpang bus malam.(pat) Kutacane, (Analisa). Hari kedua press tour Kanwil Deparpostel Aceh di Aceh Teng- gara, Selasa (23/12) diisi dengan kegiatan ruffting (arung jeram) di sepanjang aliran Sungai Lawe Alas, mulai dari Dusun Serkil hingga wilayah Gurah, Kecamatan Badar. Para wartawan terdiri atas Pungi Arianto Toweran (Analisa), Heru Dwisuratmodjo (LKBN An tara), Mansursyah (Waspada), Muzakir (Serambi Indonesia), Asnawi Kumar dan Effendi (RCTI) yang belum pernah sekali pun merasakan wisata arung jeram yang sangat menantang itu, semula ragu untuk ikut serta. Bupati Aceh Utara Tegur 17 Aparatnya Lhokseumawe, (Analisa). Sedikitnya 17 kepala dinas/ lembaga dan Kabag di lingkungan Setwilda Aceh Utara mendapat teguran keras karena dinilai tidak disiplin. Ruffting yang merupakan ke giatan wisata minat khusus tersebut dipimpin langsung pim- pinan rombongan yang juga Humas Kanwil Deparpostel Aceh, Husni Darma, SH bersama staf Humas Pemda Aceh Tenggara, Djamaluddin Ilyas, dengan meng- Bupati Aceh Tenggara melalui Kabag Humas, Drs. Yusrizal kepa Bupati dalam surat teguran tersebut menyatakan, berdasarkan absen, ternyata mereka tidak Bupati Aceh Utara Karimud- din da "Analisa" di lokasi wisata Ketambe mengatakan, daerahnya Masalahnya, bagaimana lebih memberikan perhatian bagi pengembangannya, di samping upaya promosi. Sebab, tanpa No. Peg. 800/52/1997 memberi menghadiri sidang DPRD pada gunakan dua rubber boad (perahu mempunyai potensi pariwisata adanya promosi, mustahil segala hari tersebut. karet) dipandu tim ruffting Penara Aceh Tenggara. yang cukup handal. potensi yang dimiliki itu akan diketahui orang luar. Promosi yang dimaksudkannya adalah pro mosi kepada wisatawan manca negara dan nusantara. Namun setelah diyakinkan tim ruffting Penara, akhirnya semua ikut. Malah dua wartawan di an- "Ya, ada," jawab Ruslan memberikan tiga buah ratusan logam. "Hm, naik pula ongkos ken- daraan sekarang," pikir Ruslan. Ia ingin menanyakan kepada kernet sejak kapan ongkos dinaikkan. Tetapi keinginan itu ia urungkan. Ia segan kepada Rustandi kalau di hadapannya sempat tawar-menawar mem- bayar ongkos kendaraan. "Masih jauh?" tanya Rustandi kepada Musna setelah hampir dua puluh menit perjalanan. Halaman 7 Ambil Hikmah Suksesi di Aceh Selatan "Tidak, Mas. Kira-kira sepuluh menit lagi." Banda Aceh, (Analisa). Seorang pakar ilmu pemerin- tahan di Aceh, Salamun Achmad mengatakan, hendaknya setiap calon bupati/walikota di daerah ini mengambil hikmah suksesi di Kabupaten Aceh Selatan. Dimana calon yang sebelum- nya diunggulkan tidak masuk dalam paket tiga, sebagai paket penentu lolos tidaknya sese- orang menjadi kepala daerah se- tempat. "Tak sampai," sela Ruslan. Dan setiba di terminal. Ruslan langsung mencari bendi. Ia tak ingin jalan kaki ke Bukit Gombak. Di samping agak jauh, ia ingin cepat sampai. Ia ragu, kalau datang terlambat, mungkin saja Marni tak di rumah lagi. Dikatakannya, kepastian se- seorang yang akan menjadi bu- pati/walikota ternyata banyak ditentukan oleh gubernur seba- gai orang yang berkepentingan, karena bupati/walikota adalah pembantunya di daerah. Melihat pengalaman di Aceh Selatan dan banyak lagi kasus- kasus serupa dalam pemilihan kepala daerah di Aceh ini, maka seseorang jangan "bermimpi" untuk menjadi bupati jika sejak awal tidak dijagokan oleh guber- nur. "Di mana Marni tinggal?" tanya Siti Rohani ketika mereka duduk dan teroleng-oleng di atas bendi. Biarpun di sana sini jalan berlobang-lobang, seekor kuda jantan yang menariknya berlari kencang. Tegar dan besar Contohnya prosesi calon bu- pati di Aceh Selatan itu, nyata- nyata ada calon yang diunggul- kan malahan tidak lolos ke paket penentu. Dari 197 calon jemaah haji tersebut, seorang di antaranya gagal berangkat karena mening- gal dunia sebelum acara penu- tupan dimulai. Calon jemaah haji tersebut adalah Ibnu Hajar bin Abdullah, penduduk Desa Cot Gut Keca- matan Beutong. Ibnu Hajar me- ninggal karena suatu penyakit yang diidapnya. Analisa/ta LEMPAR JUMRAH: Calon jemaah haji Aceh Barat sedang praktek melempar jumrah dalam mana- sik di lapangan Teuku Umar Meulaboh. Peserta Press Tour Nikmati Sedangkan para kandidat hendaknya terlebih dahulu me- ngukur dirinya apakah layak atau tidak untuk mencalonkan diri. Apalagi dirinya hanya se- batas pejabat lokal yang tidak dikenal masyarakat dan terlebih gubernur. Belakangan memang banyak pejabat atau orang-orang terten- tu yang masuk ke dalam daftar calon bupati/walikota yang ber- asal dari berbagai instansi atau unit kerja di luar Departeman Lebih baik memilih jadi pe- nonton saja ketimbang menca- lonkan diri menjadi kepala dae- rah hanya untuk ikut-ikutan te- nar saja, tandasnya. (erh). Manasik Haji di Aceh Barat Berakhir Meulaboh, (Analisa). Manasik haji yang diikuti 197 calon jemaah haji Aceh Barat di gedung BP-7 Meulaboh ber- akhir dan ditutup bupati setem- pat diwakili Sekwilda, Drs.Zul- karnaen. Sekwilda Aceh Barat, Zul- karnaen yang juga menunaikan ibadah haji tahun ini dalam pe- ngarahannya mengharapkan se- luruh calon jemaah haji untuk Wisata Arung Jeram taranya sengaja mengikuti perahu karet type adventure yang terkenal liar. Anggota lainnya ikut pada perahu type sapari. Beberapa kilometer setelah melalui beberapa rintangan yang mendebarkan, akhirnya malah menjadi suatu kegiatan yang mengasyikkan. Bahkan setelah melalui perjalanan 15 km, seba gian wartawan kepingin mengula ngì pada lokasi yang lebih menan tang. POTENSI ALAM Salah satu kehandalan itu adalah potensi alam berupa Sungai Lawe Alas yang memben- tang di tengah-tengah kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, yang merupakan taman nasional terbesar di Asia dan nomor tiga di dunia. Daerah itu juga mempunyai potensi flora dan fauna yang sangat diminati wisatawan, terutama para turis manca negara. Dalam Negeri. Di Aceh Selatan sendiri se- mula tercatat 30 orang, tapi ak- hirnya yang masuk dalam paket penentu hanya tiga orang saja. Kalau demikian, apa guna- nya dilakukan penjaringan atau aspirasi dari bawah, jika pada akhirnyatoh seseorang yang ba- kal menjadi bupati lebih domi- nan ditentukan gubernur. tubuhnya. Dan bendinya pun terawat baik. Pakai umbai- umbai, (perhiasan khusus ben- di) segala. "Bukit Gombak, Bu." "Tempat pacuan kuda?" ta- nya Musna. Padahal sebelumnya selalu digembar-gemborkan bahwa masalah bupati itu sepenuhnya diserahkan kepada DRPD se- tempat. "Ya, persis," jawab Ruslan. "Ada gelanggang pacuan kuda, ya?" tanya Rustandi. "Ya, ada, Tandi. Nyaris setiap kota di Sumatera Barat punya gelanggang pacuan kuda. Sekali setahun diadakan lomba pacu kuda. Itu bahkan jadi tradisi. Dan penontonnya sangat ramai." Dengan kenyataan ini, kata Salamun Achmad, agaknya da- lam proses pemilihan bupati/wa- likota di Aceh, DPRD tidak perlu repot-repot untuk menjaring ca- lon. "Wah, hebat." "Hiburan masyarakat," Mak Kusir tak ketinggalan ambil bagian berbicara. Apalagi sampai menentukan paket-paket segala, karena pada akhirnya semua itu akan sia-sia belaka. Ketipak ladam terdengar in- dah, sangat indah, tingkah- bertingkah. Dari ketipak ladam kuda itu bagaikan terdengar musik abadi yang barangkali tak mungkin diperjualbelikan. Musik itu hanya bisa didengar melalui alam. Persis bagaikan irama air mancur, atau sipongang rimba raya. Sangat puitis dan hanya ada pada alam, ciptaan Allah yang Mahakuasa. Kemudian mereka sama-sa- ma terdiam, larut dengan pi- menjaga kesehatan. Selain itu, dia minta agar mendalami, menghayati dan me- ngamalkan apa yang telah dibe- rikan tutor selama manasik. Dia mengakui, bimbingan da- lam manasik haji ini belum me- madai, karena waktunya terlalu singkat. Namun semua pelaja- ran tersebut akan sangat berman- faat. Sementara itu, Drs.Moena- war yang mewakili calon jemaah haji juga mengakui manasik haji ini terlalu singkat waktunya. Ka- rena itu, dia minta agar pada ta- hun mendatang bisa diperpan- jang. Dia juga minta agar angkutan calon jemaah haji daerah ini le- bih ditertibkan, sehingga me- nyulitkan seperti pengalaman ta- hun-tahun sebelumnya. (ta). Sebagai pendukung potensi alam yang dimilikinya, menurut Yusrizal, Aceh, Tenggara juga memiliki potensi seni budaya yang patut diperhitungkan dan telah punya nama hingga ke tingkat in- ternasional, seperti saman. Pada kesempatan terpisah, Kepala Humas Kanwil Depar- postel Aceh, Husni Darma kepada "Analisa" menyatakan keka gumannya atas keindahan alam Aceh Tenggara. Daerah itu sung- guh luar biasa. Keduanya memiliki keung- gulan masing-masing, jadi tidak boleh hanya terpaku kepada wisatawan mancanegara saja dan menganggap sepele wisatawan nusantara. Keduanya mempunyai kekuatan yang sama sebagai penunjang pemasukan daerah. (az/pat) kiran masing-masing. Dan Mak Kusir itu menyong song uang kertas seribu yang diulurkan Ruslan ketika mereka sampai di tempat tujuan. "Ongkos oto ka naiak, ong- kos bendi ka turun," kelakar Ruslan dalam bahasa ibunya secara kental. "Apa itu?" tanya Rustandi tak mengerti. "Ongkos bus dibayar sewak tu naik, ongkos bendi dibayar sewaktu turun kendaraan," jelas Ruslan. "O, begitu." Siti Rohani tersenyum de- ngan kelakar yang cendrung miring itu. Kelakar itu juga dimaksudkan untuk menjelas- kan, tak satu pun yang gratis di atas dunia. Musna mesem-me- sem, tak begitu paham, biarpun bukan berarti ia tak mengerti bahasa Minangkabau. "Terima kasih, Mak Kusir," kata Ruslan menerima pengem- balian-uangnya sebanyak sem- bilan ratus rupiah. (Bersambung)
