Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-06-04
Halaman: 07

Konten


i 7 1 Rabu, 4 Juni 1997 DAERAH ISTIMEWA ACEH Lima Kota di Aceh Berpeluang Meraih Piala dan Sertifikat Adipura Norin 05.00 noda Banda Aceh, (Analisa). mengganjal, ujar Mustafa. BAROMETER Lima kota di Aceh berpeluang meraih piala dan sertifikat Adipura tahun 1997 dalam Walikota Banda Aceh, Sayed Hussain ketika diminta penda- Dikatakannya, jika nanti Banda Aceh kembali memperta- rangka memperingati Hari Lingkungan Hi- patnya tentang kemungkinan hankan piala Adipura, berarti dup, 5 Juli 1997. bakal mendapat kembali Adipu- ra mengatakan, sebagai kepala daerah dia tetap melakukan pembenahan kota. hasil kerja kerasnya bersama masyarakat dalam membenahi kota telah berhasil. 69-Kodya Banda Aceh, Sabang, Kotif Lhokseumawe diperkira- kan tetap mempertahankan piala Adipura yang diraih tahun 1996. Sedang yang memperoleh sertifikat Adipura diperkirakan Kotif Langsa dan Kota Take- ngon, Aceh Tengah. Sumber "Analisa" di Pemda Enam Qari/Qariah Aceh Utara ke MTQ Nasional Lhokseumawe, (Analisa ).- Sedikitnya enam qari-qariah Aceh Utara akan tampil dalam Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-18 tingkat nasional di Jambi bulan Juli 1997, yang menurut rencana dibuka Presiden Soeharto. Keenam peserta tersebut masing-masing Azizah Yusuf (26) warga Desa Blang Awe Syam- talira Bayu, Mutia Ulfa (12) warga Tumpok Teungoh, Siti Ar- fah (12) warga Mon Geudong Banda Sakti, Husairi Abd Muthalib (11) warga Samalanga, Muhadar AR (21) warga Kr. Mane Muara Batu dan Tgk Nur- din (25) peserta tuna netra dari Matang Glp Dua Peusangan. Kabag Sosial Setwilda Aceh Utara, Drs. Ridwan yang didam- pingi Kasubag Pendidikan Agama, Marzuki kepada Analisa, Senin (2/6) menjelaskan, keenam peserta MTQ tadi telah lulus seleksi dan kini sedang mengikuti training centre (TC) di LPTQ Banda Aceh. Disebutkan, para peserta dari bumi Malikussaleh ini masing masing akan menunjukkan kebolehannya di cabang seni tilawah, hifiz Al-Qur'an, tartil Qur'an dan seni membaca Al-Qur'an. Sedangkan pendamping pe- serta atau official diper- cayakan kepada Tgk. Abdullah Peusangan. "Kita harap mereka dapat tam- pil dengan sebaik-baiknya di arena tingkat nasional nanti", pinta Ridwan (bay).- Sigli, ( Analisa ).- Bachtiar, Kasubsi Terminal Bus DLLAJ mengatakan, kalau benar tuduhan Kadispenda Pidie yang menjelaskan DLLAJ telah menyelewengkan uang PAD, ia siap dipecat dan dimeja hijaukan. Demikian penjelasan Bachtiar Kasubsi Terminal Bus DLLAJ Sigli kepada "Analisa" di Ter- minal Bus Sigli. Sedangkan Kadis LLAJ, Drs. Sulaiman Abdullah tidak berada di tempat. Aceh menyebutkan, peluang Banda Aceh untuk memperta- hankan piala Adipura dalam ka- tagori kota sedang bersama Ko- tif Lhokseumawe terbuka lebar. CUKUP MENONJOL Hal ini mengingat prestasi untuk mempertahankan kebersi- hannya cukup menonjol. Begitu juga Kotif Langsa. Kotifini berhasil mempertahan- kan kebersihan berkat dukungan warga kotanya. Justru setelah dialihkan ke DLLAJ, kenyataannya setoran macat dan sering tidak memenuhi syarat. Kalau ingin PAD Pidie meningkat, sepatutnya urusan parkir dan pangkalan ini dikem- balikan ke Dispenda, kata Usman TAbici Kata Bachtiar pula, ber- Sabang juga diperkirakan meraih piala bergengsi di bidang kebersihan ini. Banyak pengamat perkotaan di Aceh memperkirakan, keem- pat kota yang telah meraih piala dan sertifikat Adipura itu dapat mempertahankan keberhasilan- nya. "Saya yakin kota-kota yang pernah meraih Adipura di Aceh itu dapat mempertahankan pres- tasinya", ujar Drs.Mustafa, ke- pada "Analisa", Selasa (3/6). Khusus untuk Banda Aceh, pengamat perkotaan di Aceh itu yakin dapat meraih kembali Adi- pura atau mendapat pengharga- an Adipura 1. Hal itu didasari kegigihan Walikota Banda Aceh, Drs.Sa- yed Hussain Al-Haj dalam mem- benahi kebersihan kota ni. Setelah meraih Adipura ta- hun 1996, Banda Aceh sebagai kota sedang terus melakukan pembenahan di segala sektor, khususnya yang berkaitan de- ngan kebersihan kota. Walikota telah berhasil me- nuntaskan masalah persampa- han di kotanya, sehingga tidak lagi menjadi persoalan yang Direktur PT.Alur Putih Aba- di, Effendi El Ketjik yang dihu- bungi "Analisa" menjelaskan, se- suai izin yang ada padanya, pem- dasarkan fakta yang ada penge lolaan pangkalan atau terminal Bus yang terakhir dikelola Dispenda yakni tahun 1994/1995 jumlah anggaran Rp. 45.000.000, reali sasinya Rp. 32.580.400 jadi jumlah persentasenya 72,40 persen. Banda Aceh sebagai ibukota propinsi harus menjadi kota ba- rometer di Aceh, katanya. minal bus yang tadinya dikelola Dispenda yang kemudian dialihkan kepada DLLAJ adalah berdasarkan PP No.22 tahun 1994. Jadi pengalihan tugas tersebut bukanlah kemauan dari DLLAJ. Untuk itu diperlukan tugas ekstra yang mengacu pada ke- pentingan warga kotanya, yaitu Diakuinya juga, pada tahun 1996 yaitu dari bulan Maret sam- pai September terjadi kemacetan penyetoran PAD kepada Dispen- da ini dilakukan oleh Kasubsi ter- minal bus DLLAJ Pidie yang lama. Jadi sesudah bulan Oktober Oleh: Wiwid Misteri Tanah Warisan - 11- Langsa, (Analisa) Lahan seluas 36 hektare di Desa Tenggulun Kecamatan Ke- juruan Muda yang diplotkan menjadi kebun sawit kolektif ba- gi 18 desa di Langsa Barat, kini sudah rampung ditanami. Mukimin warga desa Karang Jati selaku petugas lapangan yang dihubungi "Analisa" menjelas- kan, pihaknya sejak tiga bulan la- lu telah berhasil menyelesaikan penanaman bibit sawit di lahan yang ada. Lahan Sawit Kolektif Milik 18 Desa Selesai Ditanam "Hingga saat ini, meski ada gangguan hama, seperti tikus dan landak serta babi hutan, namun tak sampai menimbulkan dampak kerusakan yang berarti bagi ke- utuhan tanaman secara keseluruh an," ucap Mukimin menjelaskan kondisi tanaman. Menurutnya, bila tanaman te- rus mendapat perawatan sebagai- mana mestinya, diperhitungkan sebelum akhir tahun 2000, tanam an sudah mulai berproduksi. Kepala Seksi (Kasi) PMD Ke- camtan Langsa Barat, Sumardi yang dihubungi secara terpisah Menurut Effendi, pihaknya se karang telah membuka lahan 160 hektare, juga telah menyiapkan bibit sawit usia dua bulan seba- nyak 30.000 batang. PT.Alur Putih Abadi Mulai Kerjakan Lahan Sawit Kuala Simpang, (Analisa) PT.Alur Putih Abadi Aceh Timur telah merampungkan pem- bukaan lahan seluas 160 hektare bukaan lahan akan terus dilaksa- nakan secara bertahap hingga sele sai. dari total 450 hektare yang dimi- liki di Kecamatan Tamiang Hulu. Kecuali itu, katanya lagi, per usahaan juga merampungkan pa tok batas areal miliknya dengan sampai sekarang Kasubsi Ter- minal Bus DLLAJ telah dijabat- nya. Sedangkan penyetoran PAD lancar setiap bulan sesuai dengan target. menjadikan kota ini bersih, in- dah dan nyaman. Jadi kalau ada tikus makan padi jangan lumbung padinya dibakar, tapi tikusnyalah yang harus dibunuh, ucapnya. Ketika ditanya apakah dia op- timis Banda Aceh bakal meraih kembali Adipura, Sayed hanya tersenyum. "Semuanya saya serahkan kepada Allah", katanya. (erh). Menyinggung masalah pang kalan atau terminal bus supaya dikembalikan pengelolaannya kepada Dispenda, diapun tidak pernah membicarakannya kepada wartawan. Sedangkan pengelola an pangkalan atau terminal bus adalah berdasarkan SK bupati. Bahkan ia berterima kasih karena telah meringankan bebannya dengan pengelolaan pangkalan atau terminal bus oleh DLLAJ, ucapnya (id).- Analisa/soe BASE CAMP. Satu unit base camp milik PT.Alur Putih Abadi yang menjadi barak para pekerjanya. Chero Kalau Terbukti Menyelewengkan Uang Negara Kasubsi Terminal Bus DLLAJ Sigli Siap Dipecat wilayahnya. Tapi sebagai seorang perem- puan yang sehat lahir batin, berapa lamakah dia mampu ber- tahan? Pada akhirnya keinginan itu pun muncul juga. Hari demi hari dorongan gairah selalu mengganggu hari-harinya, se- makin hari semakin keras menggedor-gedor dadanya. Semakin dia mencoba mema- damkannya, semakin keras pula keinginan itu datang. Dulu pernah ada seorang laki-laki muda datang kepada- nya untuk coba mengungkit- ungkit kesunyiannya. Laki-laki itu yang beberapa hari mengun- titnya, terang-terangan me- ngatakan akan mampu me- muaskan dia, asalkan mau memberikan imbalan uang be- berapa ratus ribu rupiah. Gila!. Bukan soal uang itu yang dipikirkan Sonya. Tetapi, main menjelaskan pengadaan kebun ko lektif seluas 36 hektare milik 18 desa yang ada itu merupakan re- alisasi dari pendayagunaan dana bandes untuk kegiatan ekonomi produktif desa-desa yang ada di kecamatan ini. "Untuk ini setiap desa yang mendapat dua hektare tanaman mengeluarkan dana Rp. 7,5 juta. Dana tersebut bersumber dari da- na anggaran bantuan desa selama tiga tahun yang dimulai tahun 1994/95 sampai tahun 1996/97," ucap Sumardi. Dari dana Rp. 7,5 juta itulah selain untuk pembelian lahan dua hektare juga untuk pengolahan lahan, pembelian bibit, penanam an dan perawatan sampai tanam an berproduksi baru diterimakan kepada desa masing-masing, tam- bah Sumardi. Menurut Sumardi dengan te- realisasinya pengadaan kebun sa- wit secara kolektif ini menjadikan desa yang ada di kecamatan Langsa Barat maju selangkah da- lam penyediaan sumber keuangan desa. (soe) besi bercat hijau sesuai yang di- keluarkan Kantor Badan Perta nahan Negara (BPN) Aceh Timur. Menyinggung sarana dan pra- sarana yang tersedia, dikatakan nya, satu unit base camp untuk barak 50 pekerja, mesin chin saw tiga unit dan mobil pick up peng angkut bibit. Sedangkan tahun anggaran 1995/1996 sesudah dikelola pihak DLLAJ jumlah anggaran Rp. 50.000.000, realisasinya Rp. 44.582.000 jadi jumlah persen- Bachtiar mengatakan Kadis tasenya 89,17 persen, maka penda Pidie, Drs. Usman TA dengan perbandingan tersebut Banda Aceh, (Analisa) Kadispenda Pidie Drs. Usman TA di ruang kerjanya baru baru ini menjelaskan, ia tidak pernah memberi keterangan kepada war- tawan tentang PAD tidak men- capai target, sehubungan dengan Bustanil Arifin SH atas nama masyarakat Aceh di Jakarta me- nyampaikan terima kasih kepada Aceh, yang telah ber- Aceh. elalui mass media tanggal 15 Kadispenda berkata bohong, pangkalan atau terminal bus yang hasil memenangkan Golkar di Mei 1997 mengatakan, menurut ujarnya, Kadispenda Pidie Drs. Usman TA, ketika urusan parkir dan ter- minal ini masih ditangani Dispen- da sebelumnya (hingga 1995), realisasi pendapatan daerah selalu mencapai target. Bachtiar mengungkapkan juga dikelola DLLAJ, kalau tidak pengelolaan pangkalan atau ter- mencapai target adalah soal biasa. Menjawab "Analisa" tentang kondisi lapangan, Effendi menye butkan perusahaannya yang telah mengantongi persetujuan izin prinsip dari Dirjen Perkebunan nomor HK 350/ES.627/08.96 tanggal 20 Agustus 1996 dan izin lokasi dari Kantor BPN Aceh Timur nomor 03/IL-P/ BPN/A.TIM/+(& tanggal 20 Maret 1997) sebagian besar ber- ada dalam bekas HPH.PT.Tjip- ta Rimba Djaja. "HPH itu sendiri oleh per- usahaan bersangkutan telah di eksploitasi tahun 1993/1994," katanya. Effendi juga menyebutkan, untuk menuju areal tersebut, PT.Alur Putih Abadi memanfaat kan bekas koridor PT.Tjipta Rimba Djaja yang kini sudah ti- dak digunakan lagi. Sementara camat Tamiang Hulu, Drs.H.Achmad Ali Kasih yang dihubungi secara terpisah menyatakan menyambut positif atas kehadiran perusahaan perke- bunan PT.Alur Putih Abadi di Seperti diketahui, hadirnya se- buah perusahaan perkebunan se- lain akan banyak menyerap tena- ga kerja, juga pasti menumbuh- kan mata rantai perekonomian masyarakat. Dampak positif itu pantas disyukuri, ucapnya. (soe) Berita ucapan terimakasih Bu tanil Arifin diperoleh "Analisa", kemarin di pendopo yang dikirim melalui faxsimile ditujukan kepa- da Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud. Isi surat Bustanil Arifin anta- ra lain mengatakan, selaku sese- puh Golkar dan atas nama masya rakat Aceh di Jakarta menyam- paikan ucapan teimakasih kepa- da masyarakat Aceh yang berha- sil memenangkan Golkar pada Pemilu 1997. Atas kemenangan Golkar di ANALISA Berkas Perkara Sodomi Dilimpahkan ke Kejari Sigli dengan seorang gigolo, sedikit pun tidak pernah terlintas dibenaknya. Dia bukan seorang perempuan kesepian yang mem- babi buta, yang mau berhu- bungan seks dengan siapa saja laki-laki yang baru dikenalnya. Bagaimana pun Sonya masih seorang perempuan yang meme- gang teguh kehormatannya dalam soal seks. Dalam dirinya sudah terpateri pikiran bahwa seks hanya pantas dilakukan dengan orang yang sangat dicin- tai. Tidak sembarangan begitu saja. Sigli, (Analisa). Berkas perkara tersangka Tgk.II yang melakukan "perko- saan" terhadap tujuh bocah de- ngan cara sodomi, pekan lalu dilimpahkan ke Kejari Sigli. Tgk.II (29) yang merupakan seorang guru itu, dalam berita acara pemeriksaan (BAP) meng- akui telah "mengerjai" tujuh mu- ridnya yang masih di bawah umur sejak tahun 1996. Itu dulu. Tapi sekarang, ketika Ning- menawarkan kemungkinan hadirnya seorang laki-laki dalam kehidupannya, pikiran seperti itu goyah juga. Benarkah apa yang dikatakan oleh Ningsih? Apakah temannya itu bukan sekedar bercanda?. Ketujuh korban masing-ma- sing IG (11), ZAB (14), FR (14) ketiganya penduduk Desa Putoe Gle Gapui Kecamatan Indrajaya. Kemudian SI (13), MI (14) dan AI (14) ketiganya penduduk Desa Meunasah Teungoh Bale Baroh Kecamatan Indrajaya ser- ta DMH (14) warga Desa Bluck Ule Gampong Kecamatan Indra- jaya. Keterangan yang diperoleh "Analisa" di Mapolsek Indrajaya menyebutkan, kasus ini terbong- kar setelah Jarimin, orang tua korban IG mengadu ke Polsek Indrajaya. Jarimin sebelumnya me- nyangka anaknya terserang di- sentri, karena setiap buang air besar selalu mengeluarkan darah dari duburnya. Kemudian Jarimin membeli- Lhokseumawe, (Analisa). Jaksa Agung Muda Penga- wasan, Djenal Achmad, SH me- nilai kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lhokseumawe secara fisik sudah baik, namun menge- nai kriteria lainnya sudah dinilai masing-masing anggota tim. "Penampilan fisik, kebersi- han dan kerapian sudah baik se- perti halnya 19 Kejari lainnya di Indonesia yang masuk nomina- si", katanya dalam pengarahan- nya dihadapan pegawai Kejari Lhokseumawe, Selasa (3/6). Djenal selaku ketua tim peni- lai berada di Aceh Utara dalam rangka melihat dari dekat terha- dap prestasi kerja Kejari Lhok- seumawe yang terpilih sebagai juara I tahun 1996/97 tingkat Provinsi Aceh, belum lama ini. Kejari Lhokseumawe masuk nominasi 20 besar terbaik selu- ruh Indonesia sekaligus berhak mewakili Aceh di tingkat nasio- nal. Para pemenang akan di- umumkan pada peringatan hari Bhakti Adyaksa 1997. Jaksa Agung Muda Pengawasan Kunjungi Kejari Lhokseumawe Kutacane, (Analisa). Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh Tenggara tahun anggaran 1997/98 akan meng- alokasikan bantuan bibit jagung sebanyak 200 hektare ke wila- yah pembantu Bupati Gayo Lu- es. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian setempat, Ir. Nasaruddin ketika dihubungi di ruang kerjanya, Sabtu. Dikatakan, bantuan itu akan diberikan kepada kelompok- Kecamatan Blangkejeren, Kuta kelompok tani yang berdiam di Panjang, Rikit Gaib dan Tera- ngun. adalah jagung komposit (jagung Bibit yang akan diberikan yang telah berkembang di dae- rah setempat atau jagung unggul nasional). Masyarakat Aceh Produksi jagung komposit itu diperkirakan setiap hektarenya sebanyak 4 sampai 5 ton. Kedatangan Jaksa Agung Muda Pengawasan ke daerah itu sebelumnya diterima Bupati Bantuan Bibit Jagung untuk Gayo Lues lapang (SL). Dalam tahun anggaran 1997/ 98 diprogramkan sebanyak 9 unit SL dan masing-masing unit seluas 15 hektáre. kan obat untuk anaknya, namun korban tetap menderita rasa sakit dan mengeluarkan darah. Setelah dipaksa dengan ber- bagai pertanyaan, akhirnya kor- ban mengaku telah dipaksa ber- setubuh dengan Tgk.Il dengan cara sodomi. Selanjutnya Jarimin melapor- kan hal itu ke Polsek Indrajaya. Lalu petugas membekuk ter- sangka di pesantren. Berdasarkan hasil pemerik- saan, tersangka mengakui selu- ruh perbuatannya. Menurut tersangka, perbua- tan itu dilakukannya sejak tahun 1996. Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud mengatakan, Golkar di Aceh segera mengadakan syu kuran. Sedang terhadap korban IG, kata tersangka, baru dua bulan yang lalu dia "tiduri". "Saya akan melakukan ken- pada dua kali kemenangan Gol- duri besar yang pernah dilakukan kar pada Pemilu sebelumnya," ucapnya gembira. (syn) Mula-mula tersangka me- nyuruh korban memijitnya di kamar tidur seusai mengaji. Seusai melakukan sodomi, tersangka mengancam agarkor- ban tidak menceritakan perbua- tan itu kepada siapapun. Hal yang sama juga dilaku- kan tersangka terhadap enam muridnya. Kajari Sigli, T.Amir Oesman SH yang dikonfirmasi "Analisa" di ruang kerjanya (2/6) membe- narkan, pihaknya telah meneri- ma berkas kasus tersebut. (fn). Namun, walaupun dengan perasaan hati yang masih dipenuhi dengan tanda tanya, Sonya memenuhi juga keinginan Ningsih untuk datang ke acara perusahaan suaminya. Ketika dia sedang berdandan sambil menghadapi cermin di kamarnya, Meity yang sejak beberapa menit tadi memper- hatikannya, datang mengham- piri. Gadis itu sedikit heran melihat mamanya merias diri tanpa mengatakan hendak ke- mana sebelumnya. Tidak seperti kebiasaannya selama ini. "Mama mau ke mana?", tanya Meity sambil memperha- tikan wajah ibunya itu di bayangan cermin. Dia duduk di sisi ranjang. "Mama diundang tante Ning sih di acara perusahaan suaminya," sahut Sonya sambil terus membenahi bedak di vast juick Aceh Utara Karimuddin Hasy- bullah dan unsur Muspida di pendopo kabupaten sekaligus dilakukan tepungtawar secara adat Aceh. Lhoksukon, (Analisa).- Gara-gara membunuh seekor harimau jantan, pekan lalu, pen- Bustanil Arifin Berterimakasih kepada duduk Desa Munje Kecamatan Lhoksukon Aceh Utara kini masih ketakutan keluar rumah pada malam hari. Dia mengatakan, pegawai pada Kejari Lhokseumawe dira- sakan masih kurang dan mudah- mudahan akan mendapat tamba- han pegawai lagi, baik tenaga tata usaha maupun tenaga jaksa. Berkaitan dengan kekura- ngan tenaga, Jaksa Agung Muda yang didampingi Kajati Aceh Lukharni, SH dan Kajari Lhok- seumawe Mohd.Siddik, SH ber- janji akan melaporkan ke Kejak- saan Agung RI di Jakarta. Dalam kesempatan itu, Dje- nal menyatakan rasa terharu atas sambutan Aceh tara di pendopo. Begitu juga waktu me- masuki Kejari Lhokseumawe dengan suasana menyejukkan. Menurut dia meski pegawai- nya minim, tapi ketertiban, kera- pian dan mutu penyelesaian per- kara cukup baik. Ini semuanya atas terjalinnya kerjasama yang baik pula. Dia mengharapkan prestasi yang diraih itu dapat ditingkat- kan pada masa mendatang.(bay) Walaupun SL itu hanya di- programkan 9 unit namun jang- kauannya diharapkan akan me- nyebar minimal setiap unitnya, pada seribu hektare lahan lain- nya atau pada satu wilayah kerja PPL.(az) Lhokseumawe, (Analisa). Sedikitnya 30 kepala keluar- ga (KK) atau 215 jiwa penduduk Desa le Rhob, Kecamatan Gan- dapura, Aceh Utara resah akibat terancam abrasi laut yang sema- kin mengganas. Soalnya, setelah harimau jan- tan mati dibunuh, ternyata masih Aceh, 30 ribu masyarakat Aceh yang merantau di Jakarta juga ikut bergembira. Mudah-mudah an laju pembangunan nasional di ada seekor lagi yang betina ber- Aceh yang kini telah berpendu- berkeliaran di sekitar desa dua ekor anaknya duk sekitar 3,8 juta jiwa terus meningkat. sama tersebut. Dikhawatirkan si raja Golkar di Aceh sebelumnya hutan itu menaruh dendam. Menurut mantan Kades setem- mentargetkan menang 63 persen, tapi mencapai 65 persen. Pada pat, Muhammad, setelah harimau jantan itu memangsa dua ekor Pemilu 1997 di Aceh terdapat kambing milik Rusli, warga Mun- 2.204.994 pemilih. je memburunya dengan meng- gunakan senjata tajam parang dan tombak. Abrasi yang sudah menahun itu menyebabkan ratusan hek- tare kebun kelapa ditelan ombak Selat Malaka dan 14 KK me- ngungsi ketempat yang lebih aman untuk menyelamatkan diri dari bencana alam tersebut. Tak dinyana, keesokan harinya harimau itu ditemukan sedang merusak kandang kambing M. menggiringnya kehutan, kemu- Adam. Tak pelak, warga segera dian dikepung dan dibunuhnya dengan tombak (bay).- pipinya. "Mama pergi sendirian?", tanya Meity lagi, ingin tahu. "Ah, enggak. Nanti tante Ningsih datang menjeput mama". "Pulangnya?" "Diantarkan tante Ningsih dong. Kenapa? Kelihatannya kau kok khawatir sekali melihat mama mau pergi?", tanya Sonya dengan menatap tajam wajah Meity, walaupun bibirnya masih menyunggingkan seulas se- nyuman manis. Keistimewaan Aceh Merupakan Hasil Perjuangan Panjang Laporan: Ade Roni Wartawan "Analisa" di Banda Aceh -1- Tiga Puluh KK Penduduk Desa Ie Rhob Terancam Abrasi Laut "Bukan, Ma. Tapi cuma se- kedar heran. Karena selama ini, sejak kematian papa, mama ti- dak pernah mau keluar kalau tidak pergi bersama saya. Iya kan, Ma?". Sonya menganggukkan kepa lanya. "Iya. Karena selama ini tidak ada seorang pun yang mau PERINGATAN hari jadi bukanlah sekedar acara seremo nial, tetapi yang diperlukan adalah, peringatan itu merupakan wahana yang efektif meneruskan dan mengaktualisasikan nilai-nilai perjuangan dan kegigihan para pendahulu dalam melanjutkan pembangunan bagi tegaknya ma syarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran. Bila kita menoleh ke belakang sekedar mengenang sejarah ter bentuknya Provinsi Daerah Istime wa Aceh, maka keistimewaan yang disandang daerah ini merupakan hasil dari proses perjuangan masyarakat Aceh yang panjang. Sejarah mencatat, keistimewaan ini diperoleh setelah "Missi Har- di" ke Aceh dalam usaha menyele saikan pemberontakan DI/TII di daerah ini. Sejak dikeluarkannya SK Wa- kil Perdana Menteri Republik In- donesia No.1/Missi/1956, Aceh telah diberikan otonomi yang seluas-luasnya dan keistimewaan dalam bidang agama, adat-isti adat dan pendidikan. Keistime- waan ini tentu mengandung ba- nyak nilai, yaitu nilai rasional bagi generasi sekarang dan generasi masa akan datang. Namun yang perlu dipertim- bangkan adalah, tiga keistimewa- an itu tidaklah menjadi nilai utopia sebagai sandaran berapo- logi, tetapi yang terpenting bagi kita adalah menjadikan sebagai nilai yang akan mendorong sukses nya pembangunan yang dicita-cita kan. SEJARAH Predikat keistimewaan dalam bidang agama yang diberikan kepada daerah Aceh tidak terlepas dari sejarah masuknya agama Islam pertama kali ke nusantara melalui Aceh dan berkembang pesat, sehingga telah menjadikan masyarakat Aceh secara keseluruh an menjadi penganut agama Is- lam. Pengaruh agama Islam yang begitu kuat telah mempengaruhi pola pikir, sikap dan prilaku Tapaktuan, (Analisa). Lingkungan dua terminal ter- padu di Aceh Selatan kondisinya semakin jorok. Hal ini disebab- kan kurangnya kesadaran ma- syarakat penyewa losd serta para petugasnya untuk memelihara kebersihan. Terminal tersebut yakni ter- minal Kotafajar, Kluet Utara dan Subulussalam, Kecamatan Sim- pang Kiri, kondisinya semakin memprihatinkan. Selain semakin jorok juga ke- adaan bangunan dan fasilitasnya sudah rusak. "Bangunan itu seperti tidak pada "Analisa", Senin (2/6) yang memantau ke kawasan pantai itu. Menurut dia, kalau pemerin- tah tidak segera menanggulangi abrasi yang terjadi setiap musim barat dan timur itu, dikhawatir- kan Desa le Rhob seluas 35 hek- tare lagi akan lenyap diterjang air laut. Bahkan selama ini warga ter- paksa mengkonsumsi air asin untuk kebutuhan hari-hari, kare- na air sumur sudah asin akibat abrasi. Kalau pun ada air tawar harus mengambil di desa lain yang berjarak 1 km. Peristiwa erosi yang terjadi sejak belasan tahun lalu telah pernah dilaporkan kepada pihak terkait: "Malah kalau tidak salah su- dah tiga tim melakukan survei, namun hingga sekarang belum ada tanda-tanda penangulangan- nya", timpal Sekdes M.Daud. TETAP BERSABAR Meski begitu warga Desa le Rhob yang menggantungkan hi- dup di laut itu tetap bersabar menanti uluran tangan pemerin- tah. Lingkungan Dua Terminal Terpadu di Aceh Selatan Semakin Jorok Warga desa pantai yang me- menangkan Golkar 74 persen pada Pemilu 1997 itu yakin Pem- da Aceh Utara segera akan mem- perhatikan keluhan masyarakat. "Permohonan kami yang pa- ling mendesak adalah pemba- ngunan tanggul untuk menganti- sipasi abrasi dan sumur bor un- tuk kebutuhan air bersih", tam- bah Komdes Golkar Aminullah yang didampingi tokoh masya- rakat setempat, M.Nurdin.(bay) mengajak mama keluar. Tentu kau tidak akan marah kalau malam ini mama pergi bersama tante Ningsih "kan?" tanya Sonya dengan perasaan sedikit waswas. "Tidak, Ma," sahut Meity sambil menggelengkan kepala nya. masyarakat Aceh dalam kehidup an sehari-hari sejak dahulu. Keistimewaan dalam bidang adat-istiadat yang terlihat pada manifestasi keragaman adat yang terdapat di Aceh sejalan dengan tatanan nilai dari ajaran Islam yang menjadi pegangan masyara- kat di daerah ini. Bak kata pepatah Aceh, "Adat Ngon Hukom Lage Zat Ngon Sifeut”. Artinya adat istiadat telah ter- patri sejak dahulu dalam jiwa masyarakat meskipun sudah mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. "Bahkan saya senang mama mau mencari hiburan seperti ini, Mudah-mudahan mama bisa melupakan papа". Sonya mengernyitkan kening mendengar ucapan anaknya itu. "Apa maksudmu, Meity?", tanyanya heran. "Selama ini saya sering sedih kalau melihat mama selalu termenung di rumah". "Tapi, bukankah mama juga sering keluar untuk berda gang?" Perubahan adat dan budaya ini adalah hal yang wajar karena adat budaya bukanlah sesuatu yang bersifat mutlak melainkan bersifat baharu, "Mama tidak usah membo hongi diri sendiri. Walaupun Keistimewaan dalam bidang pendidikan telah berjalan dengan perkembangan agama Islam di nusantara. Keberadaan lembaga pendidikan di Aceh sejak dahulu yang dikenal dengan dayah (pe- santren) telah menjadi titik mula pusat pendidikan masyarakat Aceh yang berwawasan keislaman. Dayah sejak dahulu telah menjadi pusat penggalangan kekuatan melawan penjajah. Bahkan kini, dayah diharapkan menjadi sebuah lembaga yang membentuk SDM berkualitas di Aceh. telah mengenal pembudidayaan Apabila nanti petani tersebut jagung barulah diperkenalkan jenis jagung unggul yang peme- liharaan memerlukan teknologi pertanian seperti pemberian pu- puk dan obat-obatan. "Sementara kerugian harta benda milik warga setempat di- perkirakan mencapai Rp.5,35 milyar", kata Kepala Desa Ie Rhob, Abdul Manaf Usman ke- Sementara itu untuk wilayah Tanah Alas yang meliputi lima "Untuk mengantisipasi abra- kecamatan yaitu, Kecamatan Harimau Berkeliaran Wargasi yang semakin parah di desa Desa Ketakutan Badar, Bambel, Babussalam, Lawe Alas dan Lawe Sigala- gala, pembudidayaan jagung di- tingkatkan dengan pola sekolah Pemda mem- bangun tiga buah tanggul di de- kat mulut kuala yang selama ini jadi biang keladi abrasi", ungkap Rp.510 Juta Lebih Target Penerimaan Manaf. Dispenda Cabang Kutacane Kemudian sesuai dengan per- kembangan zaman dan perkem- bangan dunia pendidikan, di Aceh telah tumbuh berbagai lembaga pendidikan, sejak pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Jiwa perjuangan yang ber- nafaskan kebersamaan, sebagai wujud aktualitas semangat keaga- maan, kependidikan dan adat yang ada pada setiap masyarakat Aceh telah melahirkan semangat nasionalisme yang tinggi dan telah menjadikan Aceh sebagai modal perjuangan bangsa dan negara. Dalam pada itu, bukan sedikit pengorbanan yang diberikan masyarakat Aceh untuk memper- tahankan kemerdekaan pada Masalah kebersihan sarana perhubungan ini ditangan pihak kecamatan, selebihnya baru ma- syarakat. "Jadi jika terminal itu jorok berarti kesalahan pihak kecamatan", kata tokoh masya- rakat setempat mengungkapkan kekesalannya terhadap masalah ini. TAK DIURUS Terminal Kotafajar demikian pula, selain banyak fasilitasnya yang rusak juga terkesan tidak diurus. Sampah berserakan di setiap sudut dan pekarangan ter- minal. "Musalla, WC dan sanitasi lainnya tidak berfungsi lagi, ba- ngunannya sebagai mubazir sa- ja", kata warga setempat. diurus dengan baik, semua fasili- tasnya sudah rusak", kata bebe- rapa warga. Terminal Subulussalam me- mang sebelumnya dinilai pal- ing jorok dan setiap penyewa losd sembarangan membuang limbah di bagian depan pékara- ngan terminal tersebut. Selain itu, masyarakat pema- kai jasa pun masih kurang ada kesadaran untuk menciptakan lingkungan dan kebersihan seki- THE Pihak kecamatan setempat tarnyalitoday (un clam juga kewalahan menertibkan penuMasyarakat masih sembaral makai tersebut selain juga menganmembuang limbah makan mang kurangnya perhatian dari an, puntung rokok dan lain seba- petugas. gainya sehingga lebih menam- bah kejorokan terminal dimak- sud. Kutacane, (Analisa). Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Cabang VIII Kuta- cane tahun anggaran 1997/98 mentargetkan penerimaan sebe- sar Rp.510,750 juta. Bila diban- ding tahun lalu sebesar Rp.446, 750 juta naik 9,42 persen. Demikian dikatakan kepala cabang Dispenda setempat, Rae- man A.Rasyid, BSc menjawab pertanyaan "Analisa" di ruang kerjanya, Sabtu. Halaman 7 Ia merinci target penerimaan itu masing-masing untuk pajak kendaraan bermotor sebesar Rp.140 juta, bea balik nama ken- daraan bermotor Rp.246 juta. Tunggakan pajak kendaraan bermotor Rp. 1 juta, denda pajak kendaraan bermotor Rp.3,3 juta, uang leges Rp.350 ribu, retribusi BBM Rp.800 ribu, izin trayek kendaraan bermotor Rp.300 ribu dan sumbangan pembangunan masa silam. Justeru itu, ketiga nilai keistimewaan ini telah merupakan modal perjuangan dan sendi pembangunan. ini Pemda Aceh telah melahirkan Untuk menjawab tantangan sebuah sekolah umum unggul tingkat SMU, yang dinamakan "SMU Modal Bangsa" dan sebuah pesantren unggul yang akan menerima santrinya pada tahun ajaran ini, yaitu "Dayah Nurul Islam Anak bangsa!" mama sering keluar rumah, tapi saya tahu pikiran mama selalu gelisah. Pasti mama masih terus mengingat papa. Iya 'kan?" Kedua lembaga ini diharap akan melahirkan anak bangsa yang berkemampuan tinggi dan berwawasan luas untuk melan- jutkan cita-cita perjuangan para pendahulu mereka sesuai dengan perkembangan zaman. Anak dan modal bangsa yang akan dilahirkan kedua lembaga tersebut adalah mereka yang berkekuatan fikir dan zikir atas landasan ilmu dan teknologi. LEWATI UJIAN Kita patut bersyukur bahwa Aceh telah berhasil melewati ber- bagai ujian dan cobaan dalam upaya mengisi keistimewaannya. Sonya tak mampu menjawab pertanyaan anaknya itu. Dia cuma bisa menghela nafas da- lam-dalam, lalu menundukkan kepalanya. Tak mampu rasanya dia memandang wajah anaknya itu. Dengan bersandar pada iman dan taqwa, keberhasilan ini menurut Gubernur Aceh, Syam- suddin Mahmud adalah berkat rahmad Allah, dan kerja keras Pemda dengan seluruh masyara- kat. di daerah ini. "Terus terang, Ma, saya tidak suka melihat mama terus- terusan mengingat almarhum papa. Ingat Ma, walaupun ma- ma terus mengingatnya, papa tidak akan pernah kembali lagi dalam kehidupan kita ini". Dug!. Sonya merasa dadanya se- perti dihantam oleh sebuah ben- da besar yang sangat berat. Tidak sakit, tapi seakan-akan menghimpit dadanya. Tiba-tiba saja dia merasakan nafasnya Predikat keistimewaan daerah ini perlu direfleksikan dalam ben- tuk pembangunan nyata yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat daerah ini. Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud dalam sambutan mem peringati Hari Jadi ke 38 Daerah Aceh mengatakan, selama 25 tahun pembangunan jangka pan- jang tahap pertama, daerah ini telah berhasil membangun ke- rangka landasan untuk bisa ting- gal landas pada tahap pembangun an berikutnya. Sekarang Aceh sedang berada pada priode 25 tahun pembangunan jangka pan- jang tahap kedua (PJP) II, tepat- nya pada Pelita VI. Pantauan "Analisa" baru- baru ini, operasional terminal dilakukan oleh pihak kecamatan "Kita sekarang sedang berhu- dan merupakan tanggung jawab bungan dengan koran dan maja- pihak Dispenda tingkat II, na- lah yang terbit di pusat", katanya mun tak terurus biarpun retribusi dengan bangga sebagaimana di- penggunaan air atau WC tetap kutip seorang koresponden dae- dipungut dari masyarakat pema- rah, Sabtu (31/5) di Tapaktuan. (m) kai. Bangunan yang bernilai mil- yaran rupiah ini tampak tidak berharga, perawatannya sebagai diabaikan oleh pihak bersangku- tan. Sarana tong sampah juga ti- dak tersedia, sehingga menjadi alasan untuk warga berbuat ke- jorokan sesuka hatinya. Pemerintah perlu lebih me- nyediakan sarana dan perlu me- ningkatkan perawatan terminal itu, demikian harapan masyara- kat Kotafajar. Sementara itu, Camat Sim- pang Kiri, Rusdi Hasan ketika dikonfirmasi wartawan, baru- baru ini di Subulussalam meno- lak diwawancarai tentang dina- mika pembangunan di daerah- nya. Dan dengan lantang menga- takan, ia hanya berhubungan de- ngan media atau wartawan dari Jakarta. daerah Rp.220 juta. Hasil penerimaan yang di- kembalikan kepada daerah ting- kat II masing-masing bea balik nama kendaraan bermotor sebe- sar 20 persen, pajak kendaraan bermotor 20 persen dan sumba- ngan pembangunan daerah se- besar 75 persen. Ketika ditanya apakah target itu dapat dipenuhi, ia mengata- kan optimis akan terpenuhi de- ngan catatan apabila didukung instansi terkait. Seperti mengupayakan agar semua kendaraan bermotor yang beroperasi di Aceh Tenggara harus menggunakan plat atau nomor polisi daerah Aceh (BL). Bagi pemilik kendaraan yang tidak mau memutasikan kenda- raannya ke nomor polisi BL agar tidak dibenarkan beropersai di Aceh Tenggara, atau dikenakan beban membayar pajak bergan- da, ucap Raeman.(az) sesak. Sampai demikian dalamkah anak gadisnya ini memperhati- kan kehidupannya selama ini?. "Apa maksudmu, Meity?" tanya Sonya dengan suara bergetar. "Mama tidak usah berpura- pura. Saya tahu mama juga membutuhkan kasih sayang dari seorang laki-laki. Andaikata mama mau mencari pengganti papa, saya dan bang Andri akan mengikhlaskannya kok, Ma. Percayalah, kami juga akan senang kalau kami bisa men- dapatkan seorang papa baru. Dengan adanya seorang papa lagi, tentu kehidupan kita juga akan terjamin kan, Ma?" Kembali Sonya tertegun:- Diam-diam dalam hatinya dia membenarkan juga ucapan Meity. (Bersambung)