Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-06-14
Halaman: 04

Konten


Sabtu, 14 Juni 1997 Penerbit Pemimpin. Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. H. Soffyan. H. Ali Soekardi. Joeli Salim. Paulus M. Tjukroflo. analisa H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, Buoy Harjo, Agus Salim, H. Azmi Majid (foto). M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, A Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah, Aswadi, Faisal Fardede, Kwa Tjen Slung. Hendar Tusmin, Anthony Limtan. Sem ggu 7 kali. Pp. 4.500,- per mm/kolom (umum). Rp. 3.000,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35-43 Medan. Kotak Pos : 1481. Telex No.: 51326 ANALIS IA. Fax: (061)- 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021)- 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985, P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Penyimpangan Keuangan Negara PEMDA tingkat I Sumatera Utara mengungkapkan dalam ra- pat paripurna DPRD Sumut tentang terjadinya penyimpangan keu- angan yang menyebabkan negara rugi sekitar Rp.2 miliar lebih. Media massa memberitakan hal tersebut dengan tujuan, untuk membuktikan pengawasan tetap dilakukan oleh pihak eksekutif dan jika ditemukan penyimpangan tetap diambil tindakan-tindakan. Dari sisi lain, hal ini juga menjadi bahan masukan bagi semua unsur pimpinan dalam jajaran pemerintahan, bahwa pengawasan memang perlu dilakukan secara terus menerus. Bukan hanya ter- hadap proyek-proyek yang menyedot dana milyaran rupiah bah- kan triliun, tetapi juga terhadap semua penggunaan dana milik ne- gara, harus dipertanggungjawabkan. Pengawasan itu ternyata memiliki seni khusus. Sebab, jika ter- jadi kolusi dalam suatu jajaran, hal itu bermakna pengawasan ha- nya formalitas dan penyimpangan tetap berlanjut. Pengawasan ber- kolusi semacam ini yang patut ditindaklanjuti, kalau diperoleh informasi. Dalam pengurusan surat-surat tanah (sertifikat), memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau dalam penilaian pajak mau- pun bentuk-bentuk lain yang menyangkut masyarakat dan dana negara, hendaknya pengawasan yang ketat diberlakukan. Sangat banyak penyimpangan yang menjadi "rahasia umum" bahkan apa- rat itu sendiri ikut berkomentar, tetapi tiada penindakan apapun. Ungkapan pihak Pemda tingkat I Sumut melalui Gubsu yang diwakili Wakil Gubsu pada rapat DPRD Sumut itu, sebenarnya merupakan sesuatu yang patut digarisbawahi. Artinya, penyim- pangan yang menjadi temuan pihak berwenang yang dalam hal ini unsur pengawas, kiranya menjadi suatu gerakan untuk member- sihkan penyimpangan yang masih terjadi. Birokrasi yang bertele-tele, merupakan penyebab tumbuh dan berkembangnya penyimpangan yakni terjadi tawar-menawar da- lam proses pengurusan, termasuk kewajiban setor pajak. Wagub- su dengan gamblang mengungkapkan terjadinya penyimpangan itu antara lain dalam hal kewajiban setor pajak. Pengawasan yang berkelanjutan adalah untuk menjadikan pe- merintahan yang berwibawa, bersih dan jujur. Suatu penemuan penyimpangan dengan menindak oknum aparat yang terlibat da- lam kasus itu, hendaknya bukan sebagai suatu perbuatan yang ber- sifat seolah-olah pengawasan berjalan lancar dengan ketat. Tetapi, pengawasan secara menyeluruh dalam setiap aktivitas yang berkai- tan dengan dana pemerintah hendaknya diberlakukan secara terbuka. Dalam derap pembangunan nasional sekarang, dambaan untuk adanya suatu pemerintahan yang bersih, jujur dan berwibawa ada- lah suatu keharusan yang wajar, bahkan memang harus begitu. Upaya yang dilakukan aparat pemerintah untuk menuju ke arah itu, hendaknya juga diikuti dengan pengawasan di segala bidang, terutama yang berkaitan dengan dana negara, teristimewa pada proyek-proyek. Jika tetap terjadi pungutan liar (pungli) atau uang pelicin pa- da kantor-kantor tertentu dalam urusan masyarakat, semestinya ada penindakan sehingga ada perubahan. Jika pungli itu masih ber- lanjut itu berarti pengawasan tidak berjalan atau memang ada kolusi. Surat Pembaca Orang Miskin Bebas Biaya Nikah, Benarkah? Sebab, selama ini persoalan biaya nikah inipun sudah banyak diributkan. Karena biaya yang dikenakan oleh petugas P3NTR jauh di atas dari biaya resmi yang ditetapkan Depag. Seperti yang telah ditetapkan bahwa biaya nikah yang dilangsungkan di KUA maka dikenakan Rp. 10.000 dan bila acara akad nikah dilaksanakan di rumah keluarga yang menikah, dikenakan biaya Rp. 30.000. Tapi bagaimana kenyataannya? Paling rendah sekarang ini biaya nikah antara Rp. 100.000 sampai Rp. 150.000. Tak ubahnya seperti mengambil SIM di kantor Samsat saja, ada tarif tak resmi yang jauh di atas ketetapan. Nama dan alamat harus jelas Sertakan Fotokopi KTP yang paling penting. ASFANDI HAMID Jl. Sidik Joyosukarto Medan. Jangan seperti sekarang, tarif resmi pemerintah (Depag) hanya berlaku di atas kertas saja, kenya- taannya bisa berlipat-lipat ! Bagaimana menertibkan petugas yang melakukan pungli ini, itulah Nah dengan adanya berita orang miskin bebas biaya nikah, apakah benar-benar ada nanti petugas yang mau menikahkan? Lagi pula bagaimana katagori dan menentukan mereka ter- masuk warga miskin dan tak mampu membayar biaya nikah. Atau harus minta surat miskin dari lurah? Asalkan jangan saja dimanfaatkan pula oleh orang yang mampu minta surat miskin, agar bebas biaya nikah. Sebenarnya tidak pun sampai dibuat gratis atau bebas biaya, masyarakat tidak keberatan, asalkan biaya nikah resmi benar- benar dapat dijamin. nya. Termasuk bersosialisasi dengan lawan jenis. Singkatnya, manusia diciptakan Tuhan untuk berpasang- pasangan. Namun, aktivitas hidup kita yang terlalu padat terkadang menjadikan masalah yang satu ini terlewatkan. Kita baru menyadari hal itu saat merenungi diri sendiri secara mendalam. Kenyataan yang terjadi, men- cari teman hidup yang cocok tak semudah membeli baju di departement store, misalnya. Sekali kita salah memilih, sesal dan penderitaan akan kita rasakan selamanya. Lain halnya dengan salah memilih baju, masih ada kemungkinan untuk ditukar atau dipermak sesuai kehendak ha Berangkat dari pemikiran di atas, kami sekelompok pria wanita bujang yang tergabung Sebenarnya besarnya biaya tak dalam Paguyuban Mitra In- resmi ini bukan rahasia lagi, donesia mengajak namun terus saja berjalan mulus. bergabung bersama kami. anda Seolah-olah "pungli" itu Paguyuban ini terbentuk tanggal dibenarkan, dan instansi terkait 12 Agustus 1994. Saat ini Mitra yang di atasnya terkesan tutup Indonesia beranggotakan 1526 mata saja. Sementara masyarakat orang. Sampai akhir Mei 1997 yang ingin menikah tak bisa anggota berhasil yang bilang apa-apa, selain harus menemukan pasangan hidup se- menyediakan saja uang yang jumlah 362 pasang. ditentukan itu. Gejala Anomali, Perlu Diwaspadai DALAM seminar nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Kosgoro pada awal April 1997 di Jakarta, Menteri Trans migrasi dan Pemukiman Peram- bah Hutan, Siswono Yudohusodo mengemukakan : "Berbagai kemajuan yang sangat pesat dialami dan perubahan sangat cepat yang ter- jadi di masyarakat, menimbulkan kekhawatiran bahwa, masyarakat tumbuh menjadi kasar, menjadi bangsa yang sarkastis, tanpa budaya malu, tanpa memiliki rasa rikuh, dan tanpa ada tenggang rasa" Apa yang dikemukakan Mente ri Siswono tidak perlu diragukan lagi kebenarannya, karena gejala- gejala ke arah itu sudah mencuat kepermukaan melalui bermacam- macam vareasi. Para Bujangan, KEDENGARANNYA memang Marilah Bersatu! bergerak. cukup baik apa yang diucapkan oleh Menteri Agama baru-baru Perum Pegadaian pada awal- PADA dasarnya, manusia nya berstatus sebagai Jawatan ini, bahwa kepada setiap warga adalah makhluk sosial yang (1-4-1901), dirobah menjadi secara alamiah harus ber- Perusahaan Negara (1961), selan- masyarakat dengan lingkungan-jutnya menjadi Perusahaan Indonesia yang miskin dan ingin menikah akan dibebaskan dari biaya nikah. Kedengarannya memang enak, tapi rasanya apa benar bisa dilaksanakan? Jawatan (1969) dan akhirnya dalam rangka efisiensi dan pro- duktivitas berstatus Perusahaan Umum (PERUM) semenjak 1990. Agar dapat bergerak lebih leluasa sebagai salah satu soko guru perekonomian nasional yang lebih produktif - terutama dalam menghadapi era globalisasi yang sudah di ambang pintu - bagi PERUM Pegadaian tidak tertutup kemungkinan statusnya dirobah Budaya malu (sungkan) yang . dibarengi dengan hilangnya rasa kepribadian dan rapuhnya morali tas diri. Sampai-sampai tanpa disadari melahirkan semacam predikat biologis insani tanpa dapat dibedakan lagi garis-garis penentu kodratiahnya, sepertinya sudah cendrung mengarah sifat- sifat hewani. Justru tidak mampu membedakan mana kawan, mana lawan dan mana yang sanak fami li. Seolah-olah kekasaran terse but memang sengaja direncana kan merupakan konsepsi, dari orang-orang maupun kelompok- kelompok tertentu, bertujuan un- tuk membuat kerusuhan. Apabila dikaji perbuatan mereka-mereka itu lebih parah dari frustrasi. Karena frustrasi hanyalah bagian kecil dari lingkungan hidup, dan akan mereda dengan sendirinya untuk kembali menemui jati dirinya. Kemajuan dan perubahan yang sangat cepat itu, tidak mam- pu memanfaatkannya menjadi salah satu sumb daya manusia (SDM), oleh karena apa yang mereka lakukan itu di luar norma- norma hukum yang berlaku. TEORI MAO ZE-DONG kepada Tenggang rasa sesamanya, yang semula memang terlaksana dengan baik, lama kelamaan berubah posisi mengor- bankan kepentingan orang lain untuk kepentingan pribadi-pri badi. Yang banyak menjadi sasaran maupun korban tidak lain adalah masyarakat kecil, yang sehari-hari nya hanya berusaha mencari kebu tuhan hidup demi keluarga. Lahan-lahan di mana tempat secuil harapan hidup keluarga, itupun didominir oleh orang- orang tertentu, mengakibatkan hilangnya lapangan hidup. Apabila timbul suatu keka saran, hal itu bukan disebabkan dari kemauan orang-orang kecil. Akan tetapi dorongan serta per- buatan kelompok-kelompok orang yang sudah terlalu intelek tual. 81.262 89.701 119.713 153.204 Gejala-gejala kekerasan seper- ti itu memang perlu diwaspadai, sebagaimana dinyatakan oleh Menteri Siswono: "Kita perlu mewaspadai perkembangan ini dan mengatasinya sebelum ber- bagai kekerasan menjadi norma. Sekarang ini, banyak penyim- pangan yang telah diterima masyarakat sebagai suatu hal yang biasa" Tujuan yang ingin dicapai oleh Perum Pegadaian selama kurun waktu 1993 sampai dengan 1997 antara lain : Oleh: Erry P. Memang hal itu suatu kenya- taan yang tidak perlu dibantah, jika banyak penyimpangan yang telah diterima masyarakat sebagai suatu hal yang biasa. Masyarakat begitu jenuh dan bosan-meskipun di dalam hati nuraninya rasa takut dan cemas- karena kekerasan itu datangnya silih berganti melalui corak-ragam tidak menentu. Galau situasi demi kian itu memang mudah melahir kan ke-rendong-an. 2. menjadikan salah satu perusahaan yang lebih profe- sional, agar mampu melaksana- kan missinya dengan efektif. Gejala-gejala demikian itu oleh mantan Rektor ITB, Wiran- to Arismunandar disebut dengan: "the false sense of normally", sedangkan Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad mengistilah kan dengan "gejala anomali" yang merupakan "kepalsuan, dan kelainan pola pikir. Justru jika bisa ditambahkan, bahwa gejala-gejala demikian itu lebih parah dari pada stress keji- waan. Karena desakan-desakan kehendak yang tak dapat lagi dikekang-mirip dengan meng halalkan segala cara-maka apa sa- ja dengan sasaran tanpa mempe dulikan lagi adanya korban orang lain, yang penting puas. Kita jadi ingat apa yang per- nah dikemukakan oleh Presiden Soeharto, ketika menerima Pengu rus Induk Koperasi Pondok Pe santren sekitar 70 orang dan Pengurus Baru Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Istana Merdeka Jakarta pada pertengahan Januari 1997. "Berbagai peristiwa akhir- akhir ini, seperti kerusuhan di Tasikmalaya atau Situbondo adalah usaha kelompok kecil ter tentu, yang berusaha menciptakan instabilitas dengan menggunakan teori Mai Zedong""' TABEL I. LABA BERSIH PERUM PEGADAIAN DALAM RP MILYAR Tahun 1. Pendapatan 2. Beban/Pajak. Laba Bersih : ANALISA Jumlah (1-2) Kenaikan % 2.967 11.239 17.204 33.963 betul diwaspadai. Mereka rupa- rupanya ada yang mempunyai pikiran dan keinginan mewu- judkan strategi Mao Ze-dong" PERUBAHAN MOTIVASI Sebenarya apa pun teori yang mereka gunakan untuk membuat kerusuhan, di mana tujuannya ingin menguasai. Sepanjang kekuatan ABRI manunggal dengan rakyat maka upaya mereka dapat di tumpas sampai ke akar-akarnya. 279 53 93 Namun demikian kewaspa- daan itu perlu sebagaimana di- ingatkan oleh Kepala Negara, kewaspadaan nasional dan di siplin nasional harus benar-benar tertanam untuk mempererat Per- satuan dan Kesatuan Bangsa, supaya tidak mudah diguyah kan oleh orang-orang dan kelompok tertentu yang tidak bertanggung jawab. Menurut Presiden: "Dalam mengalahkan Kuomintang dulu, Mao Zedong menggunakan teori kota-desa. Dalam teori tersebut, yang dilakukan adalah mengacau desa kemudian mengacau kota, ini: "Saat ini terjadi perubahan motivasi dalam mengapresiasikan tugas ABRI. Pelaksanaan tugas tidak lagi diwarnai nuansa atau menguasai desa kemudian pengabdian, tetapi lebih pada nuansa pamrih dan kepentingan lain menonjol. baru menguasai kota dan merebut kekuasaan. Ini yang perlu betul- 1.045 Kita sudah cukup berpeng alaman dalam peristiwa-peristiwa masa lampau. Dari mulai pem berontakan PKI 18 September 1948 di Madiun. Disusul dengan Darul Islam- nya Kartosuwirjo 7 Agustus 1949, mendirikan Negara Islam In- donesia. Pemberontakan DI/TII, Permesta, PRRI sampai kemudi an kembalinya partai komunis bermaksud berbuat makar terha dap Negara RI dan Pancasila melalui G-30-S/PKI nya 30 September 1965. 1993 84.229 1994 100.940 1995 136.917 1996 187.167 Kenaikan Laba Bersih 1996 versus 1993 30.996 Sumber: Laporan Laba Rugi (Suara Karya 28-4-1995 dan 25-4-1997) - MISSI PEGADAIAN menengah ke atas. Jika dilihat dari segi kele- bihannya Pegadaian wajar mene- rapkan batu-batu permata terse- but menjadi agunan melalui Jasa Taksiran. Para penaksir harus dapat memahami karakteristik batu-batu permata, sehingga dapat menentukan nilai atau mutu termasuk tingkat kekerasan yang khas. Harus dapat diten- tukan tingkat keasliannya, apakah natural atau sintetik dan war- nanya, apakah asli atau buatan. Juga Jasa Penaksiran terha dap berlian berkualitas rendah (berlian garam) dapat memberi Untuk mencapai tujuan-tu- nilai tambah bagi target omzet kredit, melihat sebahagian besar juan tersebut, Perum Pegadaian yang diagungkan adalah berlian dituntut untuk dapat bersaing dengan gadai-gadai swasta ilegal, yang bermunculan di beberapa kota, yang kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat disebabkan prosedur, bunga dan memberatkan. Oleh karena itu waktu pengembalian tidak secara bertahap harus dapat dilakukan berbagai perbaikan kinerja seperti pembaharuan jaman yang akan diberikan op- 3. meningkatkan kredit gadai sekitar 16,25 persen. garam. Perlu kami jelaskan, pagu 1. menyediakan Perum Pega- yuban ini bersifat non-profit dan daian yang sehat, berdaya/berha tidak bernaung pada lembaga sil guna, sehingga dapat turut ber- manapun. Paguyuban ini juga ter-partisipasi menunjang pemba- buka bagi semua profesi, suku ngunan ekonomi nasional. bangsa dan asal-usul. Disamping itu penerimaan erlian garam lebih menguntung- kan dari agunan kain, elektronik dan sebagainya, oleh karena memerlukan tempat penyimpanan yang sangat kecil (kantong). Adapun syarat untuk menjadi anggota: pria berusia minimal 25 tahun dan wanita berusia minimal 21 tahun, tidak terikat perkawinan. - Keakuratan Jasa Taksiran sangat dituntut, sehingga pin- 3. menjadikan perusahaan milik negara mampu memperoleh keuntungan yang memadai. Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas Perum Pegadaian Para bujangan bergabunglah bersama kami. Marilah kita men- jalin persahabatan, berbagi pengalaman. Mudah-mudahan menempuh kebijaksanaan kiner- hubungan baik ini bisa berlanjut ja antara lain sebagai berikut : ke jenjang pernikahan. 1. mengembangkan diversifi- Kepada anda yang berminat kasi produk. menjadi anggota paguyuban, 2. membuka Galeri 24 (Toko silakan menghubungi kami. Emas) dan merenovasi kantor- kantor cabang dan gudang- RATRI MAHARDIKA Paguyuban Mitra Indonesia gudang sesuai kebutuhan opera- sional, agar dapat lebih mengem- bangkan jasa pegadaian secara nasional dan meningkatkan an seperti Kredit Gadai, Gadai penampilan khusus bagi golongan Keliling dan Mitra Binaan sistem kerja dari sistem manual ke sistem komputerisasi, peningkatan citra perusahaan dan pengenalan elektronik, media cetak dan manfaat Pegadaian melalui media katan SDM melalui training/la- media-media lainnya serta pening- dengan menghargai karyawan tihan dan penerapan sistem merit yang berprestasi. DIVERSIFIKASI PRODUK Selama ini Perum Pegadaian menawarkan produk jasa keuang- PO Box 15, Mertoyudan Magelang, 56172. 00000 Pada tanggal 27 Juli 1996 memasuki tahun 1997 terjadi huru-hara memperebutkan kantor DPP PDI, antara pimpinan Soeryadi dengan DPP PDI pim- pinan Megawati. Peristiwa Situbondo, Tasikmalaya, Sanggo Ledo (Kalbar), Tanah Abang, Rengasdengklok, Pekalongan. Kerusuhan-kerusuhan 1996- 1997, cendrung disengaja untuk menggagalkan Pemilihan Umum 1997. Buktinya sedang giat-giat nya ketiga OPP melaksanakan kampanyenya pada tanggal 17-18 Mei 1997 timbul kerusuhan, yang mirip peristiwa 27 Juli 1996, merusak gedung dan kendera an-kenderaan. Akan tetapi lagi-lagi dapat dibendung oleh kekuatan ABRI yang manunggal dengan rakyat. Pegadaian dan produk-produk non keuangan seperti Jasa Taksiran, Jasa Penitipan Barang dan Jasa Toko Emas (Galeri 24). Dipandang dari sudut prospek keuntungan Perum Pegadaian lebih memprioritaskan produk- produk non keuangan. JASA TAKSIRAN Dengan Jasa Taksiran diten- tukan secara terpercaya, apakah barang-barang perhiasan seperti emas, intan dan berlian terdiri dari logam mulia, intan murni, berapa kadarnya dan sebagainya. Dengan hanya membayar sedikit biaya pengujian (Rp. 500 sampai dengan Rp. 5.000) kepentingan para konsumen akan terlindung. "Seirama tujuan pembangun an, dewasa ini terdapat perubahan motivasi dan kecendrungan kuat adanya penyimpangan dalam mengapresiasikan tugas. Kondisi seperti itu berpengaruh kepada pembinaan maupun perhatian terhadap satuan yang tidak op- timal. Peta territorial, sosial politik, dan kamtibmas di wilayah tugas binaannya, tidak lagi dikuasai sebagaimana mestinya"" Hal itu dikemukakan Kasso pol ABRI saat penutupan Pro- gram Kegiatan Bersama (PKB) antar SESKO Angkatan dan Sespim Polri, pertengahan Mei 1997 di Lembang Bandung, yang diikuti 490 perwira. MENGHINDARKAN BUDAYA SUNGKAN Di samping itu penulis sangat terkesan sekali apa yang dikemu kakan Kassospol ABRI Letjen Introspeksi diri tiap saat dan TNI Syarwan Hamid baru-baru istiqfar, merupakan salah satu - Dewasa ini batu permata selain intan dan berlian banyak di- jadikan perhiasan dengan nilai yang cukup tinggi, seperti batu safir, batu mirah, batu zamrud, batu mata kucing, batu biduri pandan dan batu pirus. Selanjutnya Kassospol ABRI menjabarkan: "Mudah dipahami bila kemudian timbul gangguan terhadap stabilitas politik dan gangguan keamanan, yang lang bersumber dari kelemahan apara sung atau tidak, sesungguhnya tur sendiri. Di sinilah komitmen pengabdian ABRI harus selalu mengacu pada kepentingan na- sional dan bukan kepentingan ABRI. Apa yang terbaik untuk rakyat itulah yang terbaik bagi ABRI," demikian Kassospol ABRI Letjen TNI Syarwan Hamid. Di dalam kesempatan itu pula Kassospol menggugah para per- wira untuk segera menyadari kecendrungan itu. Sampai kapan pun tanpa kesadaran demikian, tidak akan pernah terwujud pelaksanaan tugas yang optimal. Diingatkan pula perlunya dilestarikan Dwifungsi ABRI sebagai konsep yang senantiasa relevan dengan perkembangan situasi masyarakat. Menurut hemat kita apa yang dikemukakan Kassospol itu, tidak hanya terbatas pada jajaran ABRI- saja, penting juga di-introspeksi oleh para pejabat di luar jajaran ABRI. Ini sangat penting, agar tugas kewajiban tidak terlalu jauh dari motivasi di dalam meng apresiasi tugas-tugas yang diembannya. Justru terjadinya kemajuan yang sangat pesat, dan berbagai perubahan yang cepat, semoga tidak mudah di-rendongi men- jurus ke arah kemerosotan lalu melahirkan kekerasan, serta dapat menghindarkan budaya sungkan, serta menuju kepada peningkatan tenggang rasa sesamanya demi kepentingan nasional. ja dian-kejadian yang tidak di- ingini. Dengan sendirinya sebagai salah satu pengawasan melekat pada diri sendiri. Sudah banyak oknum-oknum pejabat yang tergelincir dalam era permata pada DIKLAT Penaksir. - Dicegah adanya kolusi antara pegawai dengan nasabah melalui pengawasan melekat dan fung sional. - Dicegah menaikkan taksiran tanpa perhitungan yang matang, walaupun tujuannya untuk me- ngejar omzet kredit gadai. JASA PENITIPAN Selain perhiasan juga surat- surat berharga seperti sertifikat tanah, ijazah, sepeda motor, kenderaan bermotor roda empat dapat dititipkan di pegadaian dengan aman, sehingga terlindung dari pencurian, tindakan penyalah gunaan dan sebagainya sewaktu pemiliknya meninggalkan rumah cukup lama karena berdinas atau berlibur, menunaikan ibadah ha- ji, sekolah di luar negeri atau disebabkan sesuatu hal penyim- panan di rumah dirasakan tidak/kurang aman. Jangka waktu penitipan dapat diperpan- jang sesuai dengan kebutuhan para konsumen. bisnis yang bersih. Praktik bisnis kotor, dengan cepat akan meng- geser praktik bisnis yang bersih, karena para pengusaha bersih tidak mampu melakukan hal-hal Tanpa peduli di sana ada pen- jaga. Ini acapkali terjadi di per- yang kotor.*** Pegadaian Melalui Azas Kemitraan Mengentaskan Kemiskinan WALAUPUN Pegadaian menjadi Persero yang "Go Oleh Sudin Simanjuntak Public", sehingga dapat mener- bitkan saham untuk menambah permodalan kerja. mengalami berbagai kebijaksa- naan pemerintahan selama 250 tahun lebih, tetapi fungsi dan tugas pokok tetap tidak berobah, yaitu melaksanakan fungsi pin- jaman berdasarkan Hukum Gadai dengan jaminan barang Dalam perkembangannya de- ngan status sebagai Perum, Pegadaian telah menunjukkan perkembangan yang menggem- birakan : Pada tahun 1995 jumlah nasabah mencapai 4,7 juta orang yang berarti naik 113,64 persen dari keadaan 1990 (2,2 juta). Kenaikan jumlah nasabah terse but selama 5 tahun menambah omzet kredit sekitar 127,75 persen (lihat Tabel II), kenaikan bunga kredit sekitar 98,56 persen (lihat Tabel III), dan ikan laba ber- sih 1045 persen (lihat Tabel 1). - Jumlah kantor cabang dari 489 tahun 1989 bertambah men- jadi 597 sampai sekarang (naik 22,09 persen), sehingga mutu pelayanan kepada masyarakat dapat lebih ditingkatkan. kemajuan yang sangat pesat dan berbagai perubahan yang cepat, lalu tidak lagi mengingat sumpah jabatan, lupa introspeksi dan tidak mengindahkan istiqfar. Kemajuan yang sangat pesat dan berbagai perubahan yang cepat, sebagaimana yang diung kapkan oleh Menteri Siswono, sampai-sampai lampu lalu-lintas (traffic-light) tidak diperhatikan lagi oleh para pengendara mobil. "Kita lihat lampu lalu-lintas di mana-mana di seluruh dunia. DI JAWA SANA, KABARNYA ADA KAMBING YANG BERKEPALA HARIMAU, BANG...! Lampung kuning itu menandakan mengendara harus bersiap-siap untuk berhenti sebab sebentar lagi lampu merah di Jakarta saat ini lain. INTER ENC Lampu kuning menandakan pengendara harus bersiap-siap menancap gas. Itu dibiarkan begitu saja dan lama kelamaan dianggap normal?" Demikian ungkap Menteri Siswono. Kalau di Medan (Sumatera Utara), lain lagi. Lampu merah apalagi lampu kuning sudah tidak di "cacak" terus. Sampai-sampai rambu-rambu untuk pejalan kaki tidak berfungsi lagi, karena pe- jalan kaki takut mati. tetap memakainya dalam kegiatan produksi dengan cara Pinjam Pakai. Kredit Gadai Pinjam Pakai ini memberi tambahan pen- dapatan bagi pegadaian dan sekaligus bantuan usaha bagi pengusaha kecil disebabkan sarana produksi terkait dapat tetap dipergunakan. JASA GALERI 24 Semenjak 1996 Galeri 24 (toko emas) bertaraf internasional dibuka di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Semarang dan Medan. Galeri 24 adalah tempat penjualan perhias- an (emas/berlian), yang menguta- makan ketetapan kadar emas dengan design/model yang tidak kalah dengan design/model dari jewellery di plaza. Galeri 24 dengan bekerja sama dengan salah satu perusahaan industri emas terkemuka di Indonesia dapat berfungsi sebagai lembaga standarisasi emas yang terpercaya. Usaha Galeri 24 memberi pen dapatan tahun 1996 sebesar Rp. 76,27 juta, yaitu 0,05 persen da Penerimaan dari Jasa Peni- tipan tiap tahun meningkat, yaitu 1993: Rp. 713,02 juta, 1994: Rp. 5523,66 juta (naik 675 persen), 1995 Rp. 6675,87 juta (naik 21 persen) dan 1996: Rp. 8018,56 juta (naik 20 persen). Hal ini membuktikan Jasa Penitipan menarik bagi nasabah. Penitipan mobil memberi beberapa keuntungan bagi sipemi- lik, yaitu dapat tetap memper- gunakannya setiap hari tanpa perlu menyediakan garage. Hanya biaya penitipan harus dibayar dimuka untuk mengantisipasi, bila mobil rusak atau terjadi pelanggaran. Barang jaminan berupa ken- daraan roda empat, sepeda motor, mesin jahit dan sebagainya memerlukan kapasitas gudang Kenaikan pemberian kredit penyimpanan yang memadai. Di tersebut di atas erat kaitannya beberapa kantor cabang, gudang dengan tersedianya tambahan menjadi persoalan tersendiri "dana segar" dari Dana Obligasi disebabkan ada yang sudah penuh sebesar Rp. 375 milyar periode sesak, sehingga rumah dinas 1993-1996. Disamping itu kantor timal dan aman. Taksiran relatif kepala cabang berobah fungsi cabang bebas menarik kredit dari tinggi menyebabkan Kredit Gadai menjadi gudang seperti di Plered, kantor cabang BRI setempat, bermasalah dan modal tidak pro- Kabupaten Cirebon. Dengan sehingga tidak timbul kesulitan duktif disebabkan barang cende- kekurangan gudang barang dalam pendanaan Kredit-Gadai. rung tidak ditebus dan jika jaminan dari nasabah terpaksa dilelang nilainya di bawah, harga ditolak, yang berarti menghambat taksiran. Sedangkan taksiran penyaluran Kredit Gadai. Oleh terlampau rendah menyebabkan karena itu kapasitas gudang sesuai skala kecil dengan jangka waktu dan pinjaman yang diberikan dan kebutuhan harus dapat ditingkat-pendek. Jangka waktu kredit bunga pinjaman juga rendah, adalah 4 bulan. Bunga kredit per kan sedini mungkin. sehingga merugikan perusahaan. Para tukang ojek, tukang 15 hari jangka waktu 4 bulan Untuk mencapai Jasa Taksiran sekitar 1,25 persen - 1,75 persen jahit, para perajin yang mem- yang lebih akurat perlu : punyai produksi seperti mesin dan dengan biaya penyimpanan Dilengkapi contoh/sampel barang lainnya serta para pemilik barang agunan dan assuransi jenis-jenis berlian termasuk kendaraan dapat menggadaikan sebesar Rp. 100-Rp 2.500 atau 0,1 kwalitet rendah dan batu batu - sarana produksi mereka dengan persen dari uang pinjaman. Kredit yang dialurkan oleh Pegadaian merupakan kredit Tahun 1991 1992 1993 1994 1995 Total Setahun 1. Kredit 615,61 (*) 697,06 779,79 1.039,89 1.402,03 (*) CARE 4.534,38 906,88 TABEL II. KREDIT DISALURKAN/DILUNASI DALAM RP MILYAR simpangan Jl. Gaharu/Jawa satu jurusan dari arah Barat ke Timur Jl. Jati pagi-pagi sekitar jam 7.00 sampai dengan 8.00 WIB. APARAT HARUS BERSIH Pelanggaran lalu-lintas lainnya terjadi di Jl. Kumango. Dari arah Utara di sana ada terpampang tanda bundaran yang di salib merah, pertanda dilarang masuk semua kenderaan. Tetapi nam- paknya leluasa saja kenderaan roda empat apalagi roda dua masuk. Supaya tidak di tilang jalan kenderaannya mundur. Kemudian di jembatan gan- tung keretaapi. Di sana ada tan- da larangan masuk kenderaan bermesin (vespa, honda). Tanda tersebut terpacak di sebelah Utara dan Selatan, seingat penulis sudah puluhan tahun ada di sana. Tapi nyatanya banyak para pengendara tidak memperdulikan lagi tanda-tanda itu. Honda, vespa terus tancap gas melintas. Mungkin saja jika ada pengen- dara roda empat yang memulai akan diikuti oleh lainnya. di itu, Dulu di jembatan keretaapi itu masih terpacak tanda larangan masuk semua kenderaan di ujung sebelah Timur, sudah lama hilang semenjak berjejer kios-kios jual KAU TAHU, DI SINI MALAH BANYAK SEKALI MANUSIA YANG • WIWID-97- ri jumlah pendapatan usaha (Rp. 168.957,81 juta). Supaya keber- adaannya lebih dikenal dan de- ngan demikian pendapatan dapat ditingkatkan perlu Galeri 24 lebih dipromosikan melalui brosur/ leaflet dan sebagainya. BERHATI HARIMAU, DUL...! KREDIT GADAI Pegadaian sebagai BUMN berpartisipasi dalam rangka menunjang program pemerintah dengan mengusahakan sekitar 2 persen dari keuntungan memban- tu modal kerja usaha kecil maupun koperasi. Pinjaman lunak dikembalikan secara angsuran per bulan oleh mitra bi- naan dalam jangka waktu selama 3 tahun dengan tingkat sewa modal (bunga kredit) sebesar 0,5 persen per bulan. 2. Pelunasan Dari Tabel II dapat dilihat, bahwa selama 1991 sampai dengan 1995 kredit disalurkan sebesar Rp. 4.534,38 milyar, yang dilunasi Rp. 4.238,04 milyar atau 93,46 persen dari jumlah kredit yang disalurkan. Kredit 1991 (Rp. 615,61 milyar) meningkat menjadi Rp. 1.402,03 milyar tahun 1995, berarti naik 127,75 persen atau sekitar 25,55 persen setahun. 560,18 677,95 745,65 956,14 1.298,12 4.238,04 847,61 () Kredit 1991 versus 1995 naik Rp. 1.402,03 milyar (127.75 persen atau 25,55 persen setahun). Sumber: Booklet "Pegadaian 1996". Tahun 1993 1994 1995 1996 3. (2:1) 91,00 97,26 95,62 91,95 92,58 93,46 Bunga kredit yang cukup ren- dah tersebut sangat menarik bagi nasabah, terbukti dengan peneri- maan bunga kredit 1993: Rp. 79,769 milyar, tahun 1996 : Rp. 158,387 milyar naik Rp. 78,618 milyar atau 98,56 persen (lihat Tabel III). 93,46 Halaman 4 A.Bunga Kredit 79,769 91,946 125,873 158,387 buku di sana. Sekarang ini ting- gal satu saja di sebelah Barat Jl. Keretaapi, takubahnya "hidup segan mati tak mau." Mengenai kebersihan jembatan, jika pejalan kaki tidak berhati-hati alamat sepatu atau sandal akan terpijak kotoran manusia. Kesemuanya itu mungkin juga diakibatkan terjadinya kemajuan yang sangat pesat, dan berbagai perubahan yang begitu cepat, sehingga orang-orang pun sudah jenuh tanpa peduli lagi terhadap peraturan. Mungkin bagi mereka- mereka itu yang didahulukan dan paling urgen "asal kepentingan pribadi terpenuhi"" Bukan masyarakat awam yang tanpa peduli, akan tetapi orang- orang tertentu tanpa tenggang rasa, tanpa budaya malu, tanpa memiliki rasa risi, justru mereka- mereka inilah yang melahirkan jiwa kekasaran. Tidak salahlah apabila Men teri Siswono menandaskan: "Bu kan hanya aparat pemerintah yang harus bersih, masyarakat bisnis Jasa Kredit terutama diberi- kan kepada golongan ekonomi lemah dan berpenghasilan tidak tetap, yang mencakup sekitar 76 persen dari jumlah nasabah. Memang para petani dan peng- usaha kecil perlu lebih intensip digarap, oleh karena setiap in- dividu selaku nasabah - betapa kecilnya pun nilai kredit yang mereka peroleh harus dapat dibimbing dan dilayani dengan sebaik-baiknya untuk melunasinya. pada waktunya, karena pengem- balian kredit yang lancar akan memberi keuntungan bagi Perum Pegadaian. (Bersambung ke hal 15) TABEL III : BUNGA KREDIT VERSUS JUMLAH PENDAPATAN DALAM RP MILYAR MITRA BINAAN Dewasa ini Perum Pegadaian mengarahkan pembinaan kredit kepada pengusaha kecil/mene ngah melalui sistem mitra binaan, yang sekaligus ikut mengentaskan kemiskinan, antara lain di Jakar- ta, Padang, Medan, Solo dan Balikpapan. - Semenjak 1991 Pegadaian me- lakukan bimbingan managemen keuangan/akuntansi, pemasaran dan pelayanan konsumen yang baik dan benar, sehingga para pengusaha kecil dapat naik kelas menjadi pengusaha menengah dan besar. Kredit lunak telah diberikan untuk Sumatera Utara: 87 juta, Sumatera Barat : Rp. 81 juta, DKI Jakarta : Rp. 51 juta, Jawa Barat: Rp. 82 juta, Jawa Tengah : 147 juta, DI Yokyakar- ta: Rp. 87 juta, Jawa Timur : Rp. 195 juta, NTB: Rp. 122 juta, Kalimantan Timur : Rp. 90 juta dan Sulawesi Selatan: Rp. 73 juta. Mitra binaan Pegadaian terdiri dari pedagang kios kecil, ahli batu perhiasan, pengusaha rotan, batik, peternak burung penyuh dan sebagainya. Di Sumatera Utara program kemitraan pegadaian kiranya dapat men- jangkau perajin ulos di Samosir, Balige, Tarutung dan Sipirok melihat industri ini mempunyai prospek potensial terutama dalam industri pariwisata yang sedang segiat-giatnya digalakkan oleh Pemerintah. B.Pendapatan Usaha 83,173 98,733 134,132 168,957 Bunga Kredit 1993 versus 1996 naik Rp. 78,618 milyar atau 98,56 persen. Sumber: Laporan Rugi Laba (Suara Karya 28-4-1995 dan 25-4-1997) C. (A:B) 95,90 93,13 93,84 93,74