Tipe: Koran
Tanggal: 1997-05-16
Halaman: 01
Konten
KRümango EN JI: Kumango No. 36-38-40-40A-42A, Tel. 515650 - 511155547348 PERCETAKAN OFFSET & LETTER PRESS Medan Sumatera - Indonesia MENGERJAKAN BARANG CETAKAN DENGAN ALAT-ALAT MODERN Tahun XXVI No. 8809 Bubusan Pecah, Hubungan Sidikalang- Medan Putus Sidikalang, (Analisa). Bubusan sungai Pancuran di Desa Panji Kecamatan Sidika- lang, Dairi pecah, Kamis (15/5) pukul 22.00 WIB. Akibatnya, hubungan lalulin- tas Sidikalang-Medan, Sidika- lang-Aceh Selatan dan Sidika- lang-Dolok Sanggul-Pangururan putus. Wartawan Analisa dari Sidi- kalang melaporkan malam tadi pecahnya bubusan sungai kecil atau sungai Pancuran itu akibat hujan yang terus menerus dalam dua hari terakhir ini. Curahan hu- jan tersebut tidak tertampung bu- busan sungai tadi sehingga pecah. Sampai berita ini diturunkan, belum ada upaya penanggulangan dilakukan, namun petugas kepo- lisian setempat turun ke lokasi. Sementara kendaraan bermo- tor termasuk bus penumpang tampak berderet panjang akibat putusnya hubungan itu baik ju- rusan Sidikalang-Medan dan se- baliknya, demikian jurusan Sidi- kalang ke lain daerah tadi. Diperkirakan pihak aparat terkait Pemda Dairi akan segera turun menanggulangi putusnya hubungan lalulintas tersebut. (dp) Medan, (Analisa) Seorang wanita tewas di- bunuh perampok dengan 23 tusukan di dalam tokonya Kamis (15/5) sore. Ibu muda bernasib malang itu bernama Tina Karim alias Yen Hui (32), ditemukan tewas di lantai satu rumah merangkap tokonya Jalan Veteran No. 16 Medan. Karyawannya bernama Mar- gono (31), penduduk Tambak Bayan Dusun 17 Desa Seintis, juga tak luput dari serangan perampok tersebut. Ia menderita luka tusukan dua liang di bagian leher kanan dan lengan kiri. Bawah Medan, (Analisa). Kapoltabes Medan Kol Pol Drs. MD Primanto menegaskan tidak ada korban tersangka dukun AS (45) dikubur di bawah kandang kambing, seperti isu yang berkembang. Hal itu menurut Kapoltabes sesuai pengakuan tersangka ketika ditanyakan masalah itu. Kapoltabes mengemukakan hal itu ketika menjawab per- tanyaan wartawan usai mene- rima kunjungan Kasdam I/BB Brigjen TNI T. Rizal Nurdin di Mapoltabes Kamis (15/5) siang. MONUMEN PERSICA Istri Pengusaha Toko Tewas Ditikam Perampok dengan Luka 23 Liang JAM TANGAN Yang ditemukan di kandang kambing hanya sejumlah jam tangan diduga milik para korban. Ketika tersangka berfirasat hendak ditangkap, ia segera membuang sejumlah jam tangan korban yang dikumpulkannya ke kandang kambing, jelas Primanto. Pemilik jam tersebut menye- rahkannya kepada tersangka untuk "diisi" sebagai pemanis namun belum sempat diambil, tersangka keburu ditangkap, katanya lagi. SURAKARTA Kasdam I/BB Brigjen TNI T. Rizal Nurdin ketika ditanya tentang kasus dukun AS tersebut menyatakan keperihatinannya terhadap korban pembunuhan tersebut. Dia minta supaya kasus tersebut cepat diselesaikan berdasarkan hukum. Analisa/ms DIRAWAT: Margono, karyawan toko yang turut diserang perampok sehingga menderita luka tusukan, sejak tadi malam dirawat secara intensif di RSU. dr. Pirngadi. Kapoltabes Medan: Menurut Kapoltabes pihak- nya akan mengupayakan segera pemberkasan tersangka dari sebagian korban yang telah bisa dikenali identitasnya seperti Sri Kumala Dewi dan lainnya. Sedang untuk korban Pagit Tarigan dan Sumini yang disebut-sebut korban AS, masih perlu saksi-saksi yang meng- hubungkan keduanya dengan tersangka AS. Ini perlu untuk "Dari segi ekonomis, barang- kali benar, tapi jika di Indonesia adalah tidak benar," kata Kepa- la Negara di Istana Bogor, Kamis, pada acara Temu Nasional Kemi- traan Usaha Tahun 1997. Tidak Benar Penguasaan Industri Hulu-Hilir ma," kata Presiden. Jakarta, (Analisa) Presiden Soeharto menegaskan, penguasaan industri hulu hingga hilir dalam memproses sebuah barang hanya oleh sebuah perusahaan merupakan hal yang tidak benar. Dalam acara itu, Kepala Ne- gara menekankan kembali arti penting kerja sama erat di antara konglomerat dengan pengusaha kecil dan koperasi. Masalah ke- senjangan di antara kedua kelom- pok ini telah dijadikan isu poli- tik oleh kelompok yang tidak ber- tanggung jawab. Kepala Negara, yang berbicara tanpa naskah, mengatakan kong- Korban dalam keadaan berlu- muran darah dilarikan temannya ke RSU. dr. Pirngadi. Sampai tadi malam Margono masih dalam perawatan intensif. DISERANG Margono yang ditemui Ana- lisa di ruangan rontgen (foto) RSU. dr. Pirngadi menjelaskan, perampokan dan pembunuhan di toko grosir makanan dan minuman milik majikannya Tina Karim alias Yen Hui itu, diketahuinya saat pulang dari mengantarkan barang-barang pesanan ke terminal bus Budi Jalan Veteran yang jaraknya sekitar 100 meter dari toko. Ketika tiba kembali di toko, Tidak Ada Korban Dikubur di Kandang Kambing menghindari adanya pengelakan dan sebagainya, ujar Primanto menambahkan. Jumlah masyarakat yang mengadu menurut Kapoltabes hampir mencapai seratus orang. Namun ketika foto-foto yang diberikan pengadu ditunjukkan kepada tersangka, ternyata ia tak mengenalnya. Kapoltabes mengucapkan terima kasih atas kepedulian masyarakat yang telah mem- bantu Polri dalam mengungkap- kan kasus ini. Antara lain mem- bantu alat berat (beko) untuk menggali tempat-tempat korban dikubur. analisa Membangkitkan Partisipasi Rakyat dalam Pembangunan Jumat, 16 Mei 1997 Kalau disewa paling tidak sehari Rp 600 ribu, kata Kapol- tabes seraya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang turut berpartisipasi. Kapoltabes bertekad akan mengupayakan sampai tuntas penggalian di lokasi kebun tebu. Sei Semayang sesuai petunjuk tersangka. ISSN 02152940 Kemungkinan besar berkas perkara Dewi dan lainnya bakal segera diajukan kepada kejak- saan. "Kasus Dewi ini lebih mudah pembuktiannya karena saksinya jelas dan mayatnya masih bisa dikenali",ujar Kapoltabes. Dikatakan, sampai saat ini sudah 10 saksi dimintai kete- rangannya berkaitan dengan ditemukannya kerangka atau korban. Ketika disinggung masalah istri kedua dan ketiga tersangka AS, menurut Kapoltabes, sesuai keterangan tersangka AS, me- reka tidak tahu menahu. Mereka hanya sebagai saksi kalau ada orang yang datang ke rumah dukun AS, ujar Primanto seraya menambahkan mereka kini dalam pengamanan bersama anaknya di antaranya ada yang masih kecil. lomerat mulai harus mau menen- tukan bagian dari kegiatan bisnis- nya yang bisa diserahkan kepada pengusaha kecil atau koperasi. "Jika penyisihan kegiatan di- lakukan, maka isu monopoli bisa dihapuskan," tambah Presiden. Dalam acara yang dihadiri pu- la Menkop dan PPK Subiakto Tjakrawerdaja itu, Kepala Nega- ra mengatakan sampai sekarang, di kalangan masyarakat masih muncul isu bahwa pembangunan hanya menghasilkan konglome- rat, sedangkan koperasi dan pengusaha lemah tidak diberi tempat layak. tiba-tiba ia diserang seorang laki-laki tidak dikenal yang keluar dari dalam toko dengan sebilah pisau belati. Margono saat itu tak tinggal diam dan memberi perlawanan. Dalam pertarungan itu, Mar gono ditikam dua liang. Setelah menikam korban, tersangka langsung melarikan diri. Korban masih sempat berteriak minta tolong sehingga masyarakat sekitarnya terkejut dan datang berduyun-duyun untuk menge- tahui kejadian serta memberi pertolongan. Korban dalam keadaan ber lumuran darah dilarikan ke RSU. dr. Pirngadi untuk mendapat per- tolongan dokter. Beberapa saat setelah keja- dian itu, sejumlah petugas dari Polsekta Medan Timur dan Poltabes yang menerima laporan langsung datang ke lokasi melakukan pemeriksaan. Petu- gas menemukan istri pemilik toko tewas berlumuran darah tergeletak di lantai satu dekat meja kerja. Untuk keperluan visum dokter bahagian kehakiman, jenazah korban selanjutnya dibawa petugas ke RSU. dr. Pirngadi. Sampai tadi malam pe- rampok tersebut masih dalam pengejaran tim serse Polsekta Medan Timur bekerjasama dengan tim petugas Unit Reaksi Cepat (URC) Poltabes Medan. Pihak kepolisian masih mela- kukan penyidikan apakah ada harta benda maupun uang milik korban diambil tersangka. (ms) Mengenai empat orang anak tersangka yang disebut hilang, Kapoltabes belum mengetahui jelas, karena sewaktu mau diamankan petugas, mereka sehingga tidak dijumpai di sedang mengangon kambing rumah tersangka. (imn/ms). Langkat, (Analisa) Rupanya tidak semua wanita mudah terkicuh oleh dukun AS yang dianggap jitu. Di suatu hari tanggal 1 Pe- bruari 1997 lalu Kasmiati alias Ika (31) berangkat dari rumahnya di Desa Karang Rejo Stabat dite- mani Ijah yang tinggal di jalan Medan-Binjai Km 19 menuju ru- mah dukun AS di Desa Aman Da mai Sei Semayang. AS konon ke- sohor punya jampi-jampian man- jur untuk mengatasi berbagai per- soalan dalam kehidupan anak manusia. Presiden: Tiba di rumah AS, istri sang dukun mengatakan suaminya per- gi ke Diski. Lalu tamu itu diper- silahkan masuk. Kasmiati yang selalu ingin ba- nyak tahu dengan hal-hal "baru" menyempatkan diri santai di ha- laman rumahnya Tumini sambil memandang keliling, termasuk melihat ke kandang kambingnya yang sedikit lebih apik bangunan- nya dibanding rumah sang dukun yang belum bersemen. "Unik juga si mbah dukun ini!" pikir Kasmiati sambil mem- buang pandang ke sisi lain. Sam- yangkan bagaimana sebenarnya bil menunggu, mereka memba- pun orang yang ditunggu-tunggu tampang sang dukun. Tak lama- itu muncul. Dicontohkannya, sekalipun telah ditegaskan bahwa ketiga un- sur pada Trilogi Pembangunan ti- dak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, masih ada orang yang mengemukakan bahwa unsur per- tumbuhan ekonomi yang tinggi. hanya melahirkan konglomerat. "Ada yang berpendapat bah- wa unsur pertumbuhan hanya melahirkan pengusaha besar, konglomerat. Hal itu bisa terjadi karena terjadinya kolusi antara pejabat dengan pengusaha," ka- ta Presiden kepada ratusan peng- usaha besar dan kecil tersebut. Tuduhan itu menyebutkan pula, karena pemerintah terlalu mengutamakan unsur pertum- buhan ekonomi yang tinggi, ma- ka timbul kesenjangan yang lebar di antara berbagai pelaku ekono- mi di tanah air. "Bahkan, ada yang berpenda pat bahwa ekonomi dikuasai konglomerat yang sukses," kata Presiden. Kepala Negara kemu- dian menegaskan, "Isu itu tidak benar. Itu (adanya konglomerat) adalah fase yang sedang kita la- lui. Kita sedang memasuki fase berikutnya." Teipei, Kamis. Presiden Lee Teng-hui me- minta maaf kepada rakyat Tai- wan hari ini dalam upayanya untuk meredakan kemarahan yang meluas karena terjadinya serangkaian tindak kejahatan yang belum terpecahkan. Pembangunan memerlukan modal besar dan unsur itu dimi- liki konglomerat, namun fase be- rikutnya dalam pembangunan adalah menumbuhkan pengusaha kecil dan koperasi. "Kita memang menghasilkan konglomerat. Untuk menghilang- kan keragu-raguan orang, kita harus melaksanakan Pasal 33 UUD 45, yaitu ekonomi negara dibangun atas dasar usaha bersa- ada. ANGKAT MEREKA Presiden Soeharto menegas- kan bahwa kewajiban pengusaha besar adalah mengangkat peng- usaha kecil dan menengah terse- but. "Kita ingin menghilangkan kesenjangan di antara yang besar dan kecil. Isu kesenjangan itu ha- rus kita hilangkan," kata Presi- den. Samarinda, (Analisa). Menteri Pertambangan dan Energi, IB Sudjana mengatakan, bahwa ia siap dimintai keterangan oleh polisi jika diperlukan sehu- bungan dengan pengusutan kasus tambang emas Busang. Sudjana mengatakan hal itu kepada wartawan di VIP Room Bandara Sepinggan Balikpapan, Rabu (14/5) petang ketika sedang bersiap bertolak ke Jakarta, sete- lah siang harinya tampil sebagai jurkam pusat pada kampanye Golkar putaran keenam di la- pangan Pertamina Tarakan, Kal- tim. Selain menghapuskan kesen- jangan, pengusaha pun harus ikut mengentaskan orang miskin. Untuk menghilangkan kemis- kinan, pemerintah telah minta wajib pajak besar menyisihkan dua persen dari pendapatannya yang di atas Rp100 juta/tahun se- telah dipotong pajak.. Pada tahun 1996 terkumpul dana Rp364 miliar dan tahun ini sudah diraih Rp379 miliar. Dana itu, yang dikelola Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, telah tersalur Rp118 miliar bagi 5,9 juta orang miskin melalui pemberian Ta- bungan Keluarga Sejahtera. Ke-5,9 juta orang itu merupa- kan bagian dari 11 juta orang miskin di tanah air, yang tidak terkena proyek IDT yang dita- ngani Bappenas. Serangkaian Tindak Kejahatan Belum Terpecahkan Presiden Taiwan Minta Maaf Lee juga menyampaikan pernyataan dukacitanya kepada keluarga korban tindak keja- hatan, termasuk selebriti televisi Pai Ping-ping, yang putrinya berusia 17 tahun diculik dan dibunuh bulan lalu. "Saya menggunakan kesem- patan ini untuk meminta maaf lagi. Saya bertanggung jawab "Sebagai pemimpin, saya Kasus Busang, IB Sudjana Sementara itu, ketika me- nanggapi keluhan seorang pemi- lik toko tentang munculnya toko serba ada di daerah tingkat dua, Kepala Negara menyebutkan, ter- nyata banyak walikota atau bu- pati yang merasa malu jika dae- rahnya kalah dengan daerah lain yang sudah memiliki toko serba kepada Rakyatnya kepada rakyat dan saya meminta maaf," kata Lee dalam jumpa pers yang ditayangkan televisi. Siap Ditanya Polisi Melihat sikapnya, Kasmiati dan Ijah jadi yakin juga. Se- dangkan istrinya yang terlihat ra- mah tamah menyimpulkan kesan seorang wanita berkepribadian juga, ingin memperbanyak saha- bat dan saudara. BETIS "Saya sudah banyak menjum- pai orang-orang seperti Bapak di Sumatera Utara ini, kok sekarang baru kita ketemu!" kata Kasmia- ti. Pernyataan Kasmiati itu memberi kesan tersendiri pada dukun AS. Untuk meyakinkan ta- munya kontan saja dukun AS menjawab: "Saya mempelajari ilmu ini dari pulau Jawa," ujar dukun AS sambil menotok-notok betis kaki kirinya seraya memperlihatkan sesuatu yang menonjol dari dalam betisnya itu kepada Kasmiati dan nya," ujar Mentamben yang di- dampingi Gubernur Kaltim HM Ardans SH. Alasannya, kata Sudjana, pa- da zaman sekarang ini bisnis itu bisa macam-macam. Bisnis bisa dipolitikkan, sebaliknya politik juga bisa dibisniskan. "Orangnya terlihat pendiam, Ijah. aku bertanya barulah dia berca- kap," kata Kasmiati pada 'Ana- lisa' yang menghubunginya Rabu (14/5) sore bersama seorang re- kan wartawan lain. Menjawab pertanyaan warta- wan tentang banyaknya kalangan yang menuntut ia untuk mundur, Sudjana dengan diplomatis mene- gaskan, bahwa dirinya adalah pembantu Presiden. Kasmiati yang berkulit bersih lagi ayu itupun ingin tahu yang diperlihatkan sang dukun pada- nya. Tanpa ragu-ragu tamu yang rada usil inipun menjamah betis dukun AS. Menurut Kasmiati me- mang di dalam betis dukun AS itu terdapat suatu benda keras (bu- kan tulang kaki - red) sebesar ba- tang pulpen yang panjang tiga sampai empat jari. Mungkin ben- da di dalam betis dukun AS itu- Setelah dukun AS muncul se- lah yang disebut "susuk", jelas geralah berlanjut pembicaraan. Kasmiati. Tetapi tamu yang baru sekali ini datang ke rumahnya banyak me- lemparkan senyum di balik ucap- an yang bernada memancing. Dia jadi semakin terpengaruh juga. Tapi boleh juga kemampu- annya sejengkal dibilang sedepa. Tak lain tujuannya untuk mem- "Ada kepala daerah yang ti- dak mau kalah dari daerah lain. Padahal, mereka tidak tahu aki- bat dari keputusannya itu," kata Presiden yang kemudian menga- takan, toko serba ada hanya bo- leh dibuka di daerah tingkat dua jika bekerja sama dengan peng- usaha kecil setempat. Temu wicara itu mengundang gelak tawa hadirin ketika seorang ibu dari Pandaan, Jawa Timur, melaporkan kegiatan bisnisnya di bidang penyediaan susu sapi. "Susu kami disetor....," ka- tanya tanpa sadar bahwa pernya- taan itu disambut gelak tawa pa- ra undangan. Setelah mendengar ucapan yang bisa disalahtafsirkan itu, Pak Harto memperbaiki ka- limat ibu itu dengan mengatakan, "Susu sapi kami..." Sambil bercanda, Kepala Ne- gara kemudian berkata, "Saya ti- dak bisa memerah susu sapi". Se- mentara itu, ketika mengomentari harapan ibu itu agar bisa menda- pat bibit sapi unggul dari Tapos, Pak Harto berkata, "Boleh saja, asal membayar." Sementara itu, ketika me- nanggapi harapan penanya lain agar pengusaha kecil bisa menda- pat kredit lebih besar tapi dengan suku bunga rendah, sambil terta- wa, Pak Harto berkata, "Enak saja." Setelah mendengar ucapan spontan itu, penanya tersebut ti- dak mau kalah bergurau dengan mengatakan, "Usaha kami 'kan masih bayi, sehingga perlu men- dapat imunisasi terus, Pak". (Ant-h) Kasmiati alias Ika merasa sangat sedih bagi sanak keluarga yang menderita akibat serangkaian penculikan dan tindak kejahatan lainnya, di samping Pai Ping-pin," kata Lee. Lee meminta maaf pada 2 Mei melalui seorang pembantu senior "bagi terjadinya tindak kejahatan yang belum ter- pecahkan dan menimbulkan kekhawatiran dan keresahan masyarakat." Tapi permintaan maafnya pada konperensi keamanan na- sional dikecam lawan-lawan politik dan masyarakat sebagai tidak ikhlas. Sebanyak 250 kelompok swadaya masyarakat akan me- ngadakan demonstrasi besar- besaran pada 18 Mei mendatang dan 24 Mei untuk menuntut Lee secara resmi meminta maaf dan menyingkirkan PM Lien Chan karena tidak dapat menegakkan hukum dan ketertiban. "Saya siap dimintai keterang- an, bahkan termasuk orang-orang yang selama ini berteriak-teriak di surat kabar, saya harap juga di- periksa. Siapa tahu ada kaitan- Lebih jauh dijelaskan, kini pi- hak kepolisian sedang mengusut kasus Bre-X ini hingga tuntas. Karena itu Deptamben siap me- nurunkan ahli-ahlinya untuk membantu kepolisian, agar kebe- naran kasus ini bisa segera terung- kap. (pembaruan) Lee mengatakan, dia mem- pertimbangkan akan melakukan perombakan kabinet sejak dia memangku jabatan sebagai pre- siden pertama yang terpilih secara demokratis setahun lalu, tapi menahan diri untuk me- lindungi stabilitas sosial dan politik. (Ant/AFP/Rtr/hr). Pesan AS: Kalau Datang Nanti, Sendirian Saja bulatkan keyakinan orang pada dirinya bahwa dia itu dukun yang tidak bisa dikotak-katik semba- rangan. Tapi Lee enggan memecat Lien, dengan mengatakan, pe- rombakan kabinet secara me- nyeluruh akan dilakukan setelah pembaharuan konstitusi ram- pung Juli, Maksud Kasmiati semula se- perti penuturannya kepada 'Ana- lisa' hendak menjualkan sebidang tanah tapi setiap kali calon pem- beli menawar selalu berakhir de- ngan kegagalan. Berangkat dari fenomena itu- lah dukun AS menyuruh sese- orang pergi membeli rupa-rupa ramuan ke kota untuk kebutuh- an Kasmiati. Menurut Kasmiati waktu itu ia memberikan uang Rp 10.000 untuk membayar ramuan yang dipesankan sang dukun AS untuk dijampi. Selanjutnya ra- muan bisa ditanam di sekitar ta- nah yang hendak dijual, sebagi- an lagi buat mandi Kasmiati. Setelah itu dukun AS meng- isyaratkan pada tamunya untuk datang lagi sendirian pada hari Kamis tanggal 6 Pebruari. "Kalau datang nanti sendiri- an saja, kan sudah tahu jalan ke- mari" kata Kasmiati mengulangi ucapan dukun AS padanya wak- tu itu. Medan, (Analisa) Deru alat berat beko dalam upaya mencari sisa korban pembantaian Dukun AS(48) hingga Kamis (15/5) masih te- rus menggema memecah kehe- ningan Dusun Aman Damai Sei Semayang. Penggalian yang dimulai se- kitar pukul 12.00 WIB pada lo- kasi yang sama oleh Unit Reaksi Cepat (URC) Poltabes Medan kemarin siang kembali mene- mukan satu kerangka korban sekitar pukul 14.45 WIB. Sampai saat ini kerangka kor- ban yang ditemukan di lokasi Kebun Tebu PTPN II Sei Sema- yang seluruhnya berjumlah 26 dan masih tersisa 16 lagi, sesuai pengakuan tersangka yang telah membunuh 42 orang wanita. Kerangka korban yang dite- mukan sekitar 100 meter dari tempat ditemukannya dua kera- ngka pada Rabu (14/5), diperki- rakan dibunuh sekitar 5 tahun lalu yang diperkirakan berusia antara 25 hingga 30 tahun. "Korban ini diperkirakan di- bunuh sekitar 5 tahun lalu", ujar salah seorang petugas Labkrim Poldasu kepada Analisa, ketika mengumpulkan tulang belulang kerangka korban yang sudah hancur. Menurutnya, perkiraan itu muncul satelah melihat kondisi kerangka saat ditemukan sudah hampir menyatu dengan tanah dan tidak mengeluarkan bau bu- suk. Lain halnya dengan bebe- rapa kerangka korban yang dite- mukan petugas sebelumnya. Kepada Analisa salah seo- rang anggota URC Poltabes Me- dan yang tidak ingin disebut- kan jatidirinya mengatakan, ber- dasarkan pengakuan tersangka Gunungsitoli, (Analisa) Sebanyak 256 orang murid Se kolah Dasar (SD) Negeri No. 071031 di Desa Nazalou Keca matan Tuhemberua Kabupaten Nias terlantar akibat meletusnya Gunung Hili Adulo. Sampai beri ta ini diturunkan Kamis (15/5) malam masih belum ada kegiatan belajar mengajar di sekolah ter sebut. Analisa/di TELITI: Dalam penggalian yang berlangsung hampir 7 jam Kamis (15/5) siang, petugas kembali menemukan satu lagi kerangka korban. Terlihat petugas ketika meneliti kerangka korban yang sudah hancur dan diperkirakan dibunuh 5 tahun lalu. Gali Terus, 16 Lagi Seperti diberitakan Analisa (Kamis, 15/5) gunung Hili Adulo meletus Selasa (13/5) pukul 16.00 WIB yang menguburkan ribuan pohon karet dan ratusan pohon kelapa serta puluhan rumah di MARQUIS Kerangka Dicari AS dalam pemeriksaan, diloka- si yang sedang dalam pengga- lian ini terkubur hampir 13 kor- ban yang dibunuh antara tahun 1989 hingga 1992. munya untuk datang pada tang- gal yang sudah ditentukannya, se- bab menurutnya hari Senin dukun AS akan kedatangan tamu lain- nya. MARAMID menyegarkan hart-har anda Dari tawar menawar soal ha- ri yang ditentukan itu tidak diper- oleh kesepakatan, sedangkan ha- ri lebaran sudah dekat, Kasmiati mau bikin kue hariraya di rumah. "Kalau saja saya datang sen- dirian pada hari Kamis seperti di- tetapkan dukun AS itu, mungkin pertemuan masih berlanjut, atau pada hari itu naaspun akan da- tang menimpa diri saya," ucap Kasmiati. UNTA Ia mengaku sewaktu datang bersama Ijah ke rumah dukun AS ia berdandan rapi, memakai ka- lung dan gelang emas sepantas- nya, Kasmiati tak tahu apakah dukun AS mengincer perhiasan yang dipakainya. Tapi setelah me- ninggalkan rumah dukun AS Kas- miati merasa tak berselera datang berurusan lagi dengannya, karena lebaran waktu itu sudah dekat. Kasmiati tak membantah ka- lau praktek pendukunan AS itu dapat diidentifikasi sebagai pe- Terjadi tawar menawar me- rampokan gaya baru yang agak- ngenai hari kedatangan Kasmiati nya tak beda dengan labah-labah, berikutnya. Kasmiati menentukan tak payah-payah berusaha kare- akan datang hari Senin 3 Pebrua- na memang mangsanya akan da- ri. Dukun AS mikir-mikir dan tang mengantarkan nyawa sendi- kembali menyarankan pada ta- rì, (yhl), ASHTU BATAN Umumnya, tutur petugas se- suai pengakuan tersangka AS, korban yang dikubur pada lokasi ini adalah wanita-wanita muda berasal dari luar daerah seperti Pamatang Siantar, Langkat, Pangkalan Brandan, Stabat dan Binjai. LAN D.O. tersedia di Swalayan atau hubungi PT PINTU BESAR SELATAN 530287 Namun untuk menunjukkan titik yang tepat dikuburnya sisa korban di areal kebun tebu se- luas 8 hektar, tersangka AS tidak mampu, dengan alasan peristiwa pembunuhan ini dilakukannya sudah cukup lama. Sementara itu, sumber Ana- lisa di lokasi menyebutkan, da- lam waktu dekat ini, petugas akan melakukan penggalian di- beberapa lokasi halaman rumah tersangka AS yang dicurigai me- nyimpan puluhan korban lain- nya, termasuk kandang kam- bing. Namun upaya penggalian di seputar halaman rumah tersang- ka AS dan kandang kambing merupakan tahap akhir pen- carian, bila jumlah korban yang ditemukan di kebun tebu belum sesuai dengan pengakuan ter- sangka AS, yakni 42 orang. MENURUN MARQUISA SQUAS UPER QUALIT Jalannya penggalian yang berlangsung hampir 7 jam deng- an menurunkan dua unit alat be- rat, dipantau langsung dari udara oleh pejabat teras Poldasu mela- lui helikopter yang mendapat sambutan hangat dari para warga masyarakat yang berada di loka- si penggalian. ACANIO UNTA Peristiwa meletusnya gunung Hili Adulo ketika Analisa konfir masi pada seorang guru SD terse but Yanida Zega (31) membenar kan peristiwa itu, apalagi rumah kostnya berhadapan dengan lokasi gunung Hili Adulo berki sar setengah kilometer jaraknya. Pada waktu kejadian ianya sedang istirahat, tiba tiba ada gemuruh besar ibaratnya seperti suara pe sawat terbang perang dan terlihat dari kejauhan api yang membu bung tinggi lalu menyusul asap tebal bergulung-gulung serta sem- buran tanah dan bebatuan men capai satu kilometer persegi. Malah disana sini tanah retak. Gotth Akhirnya dia mengambil ke simpulan untuk mengungsi ber sama suami ke tempat famili yang puluhan kilo meter jaraknya. Mu rid dan guru saat itu saling me nyelamatkan diri masing-masing tanpa ada lagi kegiatan belajar mengajar ucap Yanida sedih dan terharu. TICE LABEL TURUN Sementara Tim dari Pemda Nias turun ke lokasi, Rabu (14/5) siang, masing-masing Kepala Ba gian Sosial Setwilda tingkat. II Nias, Lukman Zendrato BA, Ke pala Bagian Humas Pemda Nias diwakili Fon.Harefa BA, Kama wil Hansip Nias diwakili As.Hulu. Hasil dari tim tersebut dibuat secara tertulis yang ditujukan kepada Bupati Nias dengan tem busan Posko Kewaspadaan dan DPD Golkar Nias, dengan tujuan agar segera diberikan pertolongan darurat dan petunjuk lanjutan. Demikian hasil konfirmasi Analisa kepada Kepala Bagian Humas Pemda Nias, Fon.Harefa BA, Kamis (15/5) siang di ruang kerjanya. Dia menambahkan se suai laporan itu antara lain me nyebutkan gunung Hili Adulo me letus dan masih ada kawah terbe sar berdiameter 300 meter masih 16 Halaman Sementara itu, pantauan Ana- lisa di lapangan Kamis (15/4) Ratusan Murid SD Terlantar Akibat Letusan Gunung Hili Adulo Desa tersebut. Malah sebuah hulu sungai yakni sungai Afia yang membelah Desa Nazalou kini sebagian telah berada di bawah tanah longsoran tanah dan batuan yang dimuntah kan letusan gunung tersebut. aktif mengeluarkan semburan lumpur, batu batu dan asap dan masih menggemuruh. Data semen tara masih belum ditemukan kor ban manusia, sedangkan rumah yang rusak berat menurut data sementara itu 20 unit ucap Fon. Harefa. siang terlihat, antusias masyara- kat untuk menyaksikan jalannya penggalian yang sudah berlang- sung hampir delapan hari mulai menurun bila dibandingkan de- ngan hari-hari sebelumnya. Salah seorang pengunjung bernama Minah, asal Tanah Jawa Pematang Siantar ketika ditemui Analisa saat menyak- sikan jalannya penggalian mengatakan, ia beserta keluarga sengaja datang ke Dusun Aman Damai Sei Semayang ini untuk melihat langsung lokasi pem- bantaian dan rumah dukun santet AS. Menurut Minah, berkunjung langsung ke lokasi kejadian ra- sanya lebih puas, dari pada ha- nya membaca berita di koran dan melihat di telivisi. "Kasus pembunuhan sadis dengan korban 42 wanita ini, juga menjadi pembicaraan hangat di kampung kami", ujar wanita setengah baya seraya meneguk minuman kaleng yang dibawanya. Lain pula halnya dengan Hj. Harfah penduduk Jalan Letda Sudjono, kedatangannya ke lo- kasi karena terdorong rasa pri- hatin yang mendalam sebagai seorang ibu. Pada hal, tutur Harfah kepada Analisa, usia setua begini rasanya tidak wajar lagi untuk datang ke tempat seperti ini. Me- ngingat, fisik yang tidak mendu- kung dan kondisi cuaca yang cukup panas. "Tapi karena didorong rasa ingin tahu dan prihatin yang mendalam atas perlakuan keji tersangka AS yang tidak manu- siawi, toh juga saya sampai ke tempat ini," ujar Harfah polos. (di) WW Menurut keterangan gunung ini pernah meletus pada tahun 1957 lalu (esp). Guit Aspeli OM LIM atau Sudono Salim tidak tahu mengapa bisa kaya. Tapi saya mau kerja keras dan mungkin saya punya nasib baik. Orang bilang, jika tidak ada nasib baik, biar pin- tar, punya ilmu atau profesor, tidak akan jadi. Malah bisa masuk pen- jara. Buktinya Nasib Kelewang alias Datuk. **** PARA pejabat teras asing yang bekerja di proyek tam- bang emas berskandal di Bu- sang ternyata sudah kabur sehingga karyawan mereka jadi terlantar dan menghambat pengusutan, kata Komisi VI DPR-RI. -- Nasib, nasib, ya nasib ! **** MENURUT Kapolri Let- jen Pol Drs.Dibyo Widodo, polisi dan wartawan itu ber- saudara. Jangan sampai terjadi masalah di antara keduanya. Malah senasib lagi.Te- ngah malam atau di- nihari, misalnya terja- di kebakaran, polisi ada di sana, wartawan juga. Lalu, polisi mem- buru penjahat, warta- asti pun buru polisi. wan m- bung Guit
