Tipe: Koran
Tanggal: 1997-05-16
Halaman: 15
Konten
Jumat, 16 Mei 1997 Hutapea : "Bisnis Politik" Menggembosi PDI PDI pendukung Megawati berte riak-teriak "Hidup Mega" mengibar-ngibarkan bendera me- rah berlambang kepala banteng. Manado, (Analisa). 3 PARTAI DEMOKRASI INDONT Sekjen Par tai Demokrasi In donesia (PDI), Reinhart Buttu Hutapea mem peringatkan, se mua kader par- tai berlambang kepala banteng agar berhati-hati terhadap kegia- tan "bisnis politik" yang bertu- juan untuk menggembosi PDI. PDI "Ada orang-orang tertentu mengatasnamakan PDI mau me- nitipkan suara kepada Organisa- si peserta Pemilu (OPP) lain," kata Hutapea ketika berkampa- nye di hadapan sekitar 1.000 war- ga PDI yang memadati lapangan Sario Manado, Kamis. Di hadapan massa PDI yang berkaos berwarna merah berlam- bang kepala banteng, Buttu Hu- tapea secara tegas mengatakan bahwa tidak benar suara warga PDI dititipkan kepada OPP lain dalam pemilihan umum ini. "Biar gepeng, sekali PDI te- tap PDI," ujar Buttu sambil me- neriakkan "hidup PDI" dan di- sambut penuh antusias oleh mas- sa PDI sambil menggoyang- goyangkan bendera PDI berwar- (Kompas, 17-4-1996). Lalu bagai mana tanggung jawab akademik nya? Bertolak dari pemikiran di ataslah sehingga sudah saatnya kita merealisasikan pola pengem- bangan pendidikan nasional yang tidak memberatkan masyarakat. Salah satu akar permasalahan yang perlu dipikirkan secara pro- porsional adalah urgensinya pemerintah lebih transparan dalam membuat kebijakan. Pemerintah perlu mengadakan pengawasan terhadap semua lem- baga bimbingan test, baik secara preventif maupun represif. Pengawasan yang dilakukan dalam hal ini tidak saja me- nyangkut besarnya biaya yang dipungut. Akan tetapi juga masalah managemennya. Karena mengingat besarnya beban biaya yang ditanggung oleh peserta bim- bing, pantas diimbangi dengan pengelolaan lembaga bimbingan Komersialisasi (Sambungan dari hal 4) menolong yaitu seorang anak Adam atau manusia itu dihadap an Allah Swt nantinya. Disamping amal seseorang ketika berada didunia, juga sedekah jariah dan anak yang saleh yang men- do'akannya. Selain dari tiga perkara ini tidak ada yang mam- pu menolongnya. BERSIH DARI DOSA Anak yang dilahirkan ke dunia ini, tergantung sepenuhnya kepada orang tuanya, maka wajar saja Allah Swt meminta pertang- gungjawaban orang tua si anak nantinya di hari pembalasan. Hadist Nabi Muhammad saw, Kullu maulidin yuladu 'alal fitrah, yang artinya: Setiap anak yang lahir ia dilahirkan dalam keadaan bersih (dari dosa). Pada Hadits lain Rasulullah saw bersabda pula yang artinya "Orang tuanyalah yang bertang- gungjawab, kalau tidak anak- anaknya akan menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. Tanggung jawab orang tua terhadap anak dimulai sejak masih janin sampai ketika lahir dan setelah lahir sampai dewasa, tidak putus-putusnya sampai orang tua itu meninggal dunia, maka putuslah segala pertang gungjawabannya. Islam mengajarkan dalam membina, membangun rumah tangga harus didasarkan kasih sayang (mawaddah) dan kasih sayang ini merupakan tonggak dari keutuhan rumah tangga yang Islami. Rasa kasih sayang dalam ajaran Islam harus dihidupkan, dimulai dari rumah tangga, kepada seluruh anggota keluarga harus kasih sayang, saling sayang menyayangi dan Nabi Muham- mad Saw mengatakan apa bila menyayangi maka akan disayangi. Kasih sayang dan ajaran yang lemah lembut adalah modal dasar untuk membentuk jiwa dan kepri badian anak dan tidak diinginkan dalam Islam mendidik anak dengan kekerasan dan anakpun harus berkata lemah lembut kepada orang tuanya. Dalam ajaran Islam, anak tidak boleh berkata 'ah saja pun kepada orang tuanya. JEMBATAN BAGI ORANG TUA na merah bergambar kepala banteng. Pada kesempatan itu, Buttu juga membantah suara-suara yang menyatakan bahwa banyak generasi muda meninggalkan par- tai berlambang kepala banteng. "Terbukti bahwa pada setiap pelaksanaan kampanye PDI di berbagai daerah termasuk di Ko- ta Manado, yang hadir sebagian besar adalah para generasi muda. Anak sebagai amanah Allah Swt, juga sebagai penerus keturunan, kelangsungan hidup manusia di dunia ini, namun anak juga dalam syariat Islam sebagai jembatan orang tuanya. Anak yang diamanahkan Allah Swt untuk membesarkan dan mendidiknya sebagai anak yang saleh akan menjadi aset bagi orang tuanya dikemudian hari. Beruntunglah orang tua yang mampu membesarkan dan men- didik anak-anaknya menjadi anak yang saleh, karena dengan anak yang saleh yang dapat men- do'akannya dan menolongnya di Buttu Hutapea juga menyam- paikan kegiatan program PDI an- tara lain mengentaskan kemiski- nan, keadilan sosial, demokrati- sasi, penegakan hukum, membe- rantas korupsi. PERBAIKAN Kabar Dukacita -MAK YAU LIM/MAK A LAM (Tutup usia 69 tahun) Terbitan kemarin di Harian ini terdapat ketinggalan nama dari; Abang Ipar : LIONG TAK SAN & Kel (HOTMA PARULIAN) Adik Ipar Lk: LIONG TEK THIÊN Demikian harap maklum. Menurut Hutapea, dari 200 juta penduduk Indonesia, sekitar 23 juta di antaranya masih hidup di bawah garis kemiskinan, orang Penukar Uang miskin itu sebagian besar adalah Dirampok, Rp. 500 warga PDI. PENJAGAAN KETAI Pelaksanaan kampanye PDI di lapangan Sario mendapat pen- jagaan ketat dari pihak keama- nan, terutama di sekitar pang- gung utama kampanye tampak petugas Polri membentuk barika- de dua lapis. Di luar lapangan sepak bola itu tampak sekitar 2.000 massa test dengan managemen yang pro- fesional, sehingga mampu mengidentifikasi kebutuhan sekarang dan mendatang. Sudah saatnya pula segala ben- tuk diskriminasi kita hapuskan dari dunia pendidikan kita. Karena selain berimplikasi pada masalah persamaan hak dalam pendidikan, juga berimplikasi pada penegakan objektivitas ilmiah. Karena sesuai dengan Pasal 7 UU No. 2 Tahun 1989, menjamin persamaan hak (kesempatan) dalam pendidikan, dengan tidak membedakan kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi. Artinya kesempatan untuk maju bukanlah terbuka pada yang ber- duit saja tapi juga yang miskin, tentunya dengan penetapan biaya pendidikan yang murah. *** Massa pendukung mega itu sengaja tidak mau masuk dalam lapangan, tetapi hanya bernyanyi- nyanyi sambil menari-nari sehing- ga banyak menarik perhatian pa- ra petugas yang tetap siaga men- jaga kemungkinan yang tidak diinginkan. Sekitar lapangan Sario itu, ju- ga tampak para petugas keama- nan dari Polri dengan dibantu un- sur angkatan bersenjata lainnya tetap melakukan siaga penuh sambil mengawasi kerumunan massa kepala banteng. (Ant). ***(Penulis adalah alumnus Universitas Sumatera Utara, aktif mengikuti perkembangan pendidikan nasional)*** Ribu Lenyap Medan (Analisa) Seorang pria yang sering dipanggil Acek (60) sehari hari menukar uang rupiah ke kedai kedai di sekitar Jalan Kumango Selasa (15/5) sekitar pukul 11.30 WIB dirampok dua penjahat mengendarai sepeda motor GL Pro. Sejumlah uang berbagai tukaran seluruhnya Rp 500 ribu yang disimpan di dalam kan- tongan kain lenyap dilarikan penjahat bersenjata api itu. Korban sempat berteriak namun penjahat berhasil mela- rikan diri meski dikejar mas- sa. Keduanya sempat terjatuh ketika dihadang tukang pemo- tong rumput dengan sepe- da.Namun tak berhasil diringkus karena salah seorang di anta- ranya menodongkan pistolnya sehingga massa takut mendekat. Acek yang sehari hari me- ngendarai sepeda, seperti biasa siang itu akan menukar uang receh sebagai tukaran pada kedai kedai kopi maupun penjual nasi dan mie di sekitar Jalan Ku- mango dan A. Yani. Namun siang itu ia naas uang tunai recehan senilai Rp500 ribu lenyap dilarikan perampok bersepeda motor dan bersenjata api. Sebelum dirampok,kedua penjahat itu menghampiri kor- ban menanya sesuatu.Tanpa curiga korban meladeninya dengan baik.Tiba tiba salah seorang penjahat yang dibon- ceng merampas tas kain berisi uang dan langsung melarikan diri.Kasusnya sudah ditangani pihak berwajib.(riff) Keberadaan ......... (Sambungan dari hal. 11) hadapan Allah Swt. Sangat merugi bagi orang tua yang tidak mampu menjalankan amanah Allah Swt dengan baik, tidak mampu membesarkan dan mela hirkan anak-anak yang saleh. Bukan membantunya nanti dihari pembalasan, namun sebaliknya menjadi beban bagi dirinya. Anak yang banyak diamanahkan Allah Swt kepada manusia memiliki dua sisi yang bertolak belakang. Satu sisi menguntungkan, namun dapat juga sisi lain merugikan. Hal itu tergantung kepada orang tuanya sendiri. Mampu atau tidak membesarkan, mendidik menjadi anak yang saleh. Semakin banyak anak yang diamanahkan Allah Swt, maka semakin banyak pula peluang bagi dirinya melahirkan anak-anak yang saleh. Namun sebaliknya semakin banyak anak yang diamanahkan Allah kepadanya, namun tidak mampu membesarkan dan mendidiknya seorangpun menjadi anak yang saleh, maka semakin banyak beban tanggungjawab yang harus dihadapinya. Demikianlah manusia sebagai mana yang difirmankan Allah Swt dalam. surat Al-Ashr (Masa) yang artinya: "Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran. Semoga Allah senantiasa menunjuki hati dan fikiran kita kepada jalan kebenaran dalam mendidik dan memelihara anak sebagai amanah yang telah diberikan Allah kepada kita. TURUT BERDUKACITA LIE HOK YEN (†) Ibu : TJOE KIM ENG Abang : LIE KIM LIONG (†) Adik Lk : Telah meninggal dunia dengan tenang Anak/Adik/Kakak/Ipar/Makcik kami yang tercinta. LIE SUK LAN/LYDYA LIE WEN LIANG LIE KIN CHAI (Tutup Usia 49 Tahun) Pada hari Kamis Tgl. 15 Mei 1997 Jam. 04.35 Wib dikediaman kami, Jenazah mendiang disemayamkan di Balai Sosial LVRI Blok 4 Jl. Bakaran Batu No. 1 Tel. 717339-719359 Medan dan akan diperabukan pada hari Jumat Tgl. 16 Mei 1997 Jam. 15.00 Wib di Crematorium (Tie Cang Tien) Tg. Morawa. Kami Yang Berdukacita: uini naqsaigns 2.300. 040 Suami Kakak: Ayah : Kakak: HUANG LIM CHUN (†) SOFIAN FANG YEN SUN Suami Adik: POLTAK LUBIS Keponakan Lk: ELL Istri Abang : LIE PHIAU YONG WONG NYUK (LN) LIE HOI ROTUA Br TOGATOROP WILSON LIE RUDYANTO EDY SUSANTO (KIKI) LIE TJIE LIONG (LN) LIE FUI LAN (A CHOI) LIE KIN KHIUN (A KHIUN) LIE KIN KIONG (TOTOK) LIE CIEN MEI LIE CIK ING Adik Pr: Di hadapan massa "hijau" yang meneriakkan yel-yel "hidup bintang" dan "hidup PPP", Bu- ya juga mengkritik kalangan ok- num birokrasi yang disebutnya ha- nya mementingkan diri sendiri. "Birokrasi sekarang semakin angkuh, menganggap dirinya se- bagai penguasa, dan bukan seba- gai pelayan masyarakat," katanya. KABAR DUKACITA LIE KUI LAN (†) ARIFIN TJIOE WEN CIEK Istri Adik: BULAT APOTIK HOYA APOTIK GAMA AZIS LUKMAN (EDI) SRI MAWARTY (†) SAMSIDAR KWEK ING NGO KAM MEI CIN WU MIN SUAN Antara BAKOM-PKB-Mensesneg Moerdiono bersalaman dengan anggota Dewan Pertimbangan Badan Ko- munikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa (BAKOM-PKB), Soedono Salim, seusai menjelaskan perlunya kesatuan dan persatuan bangsa di gedung Sekneg, Jakarta, Rabu (14-5). Buya : Biarkan Anak Didik di Sekolah Bebas Memilih Mataram, (Analisa). Ketua Umum 1 PARTAI PERSATUAN DPP PPP, Buya PEMBANGUNAN Ismail Hasan Metareum, meng imbau para guru di sekolah-seko- lah untuk mem- berikan kebebas- an kepada anak didik mereka dalam menentukan pilihan pada Pemilu. "Saya mengimbau para guru agar tetap memiliki moral tinggi dan tidak menyuruh anak didik memilih OPP tertentu, apalagi di- sertai intimidasi jika tidak men- coblos OPP tersebut tidak akan naik kelas," katanya dalam kam- panye PPP di Gunung Sari, Lom- bok Barat, Kamis petang. Ayah : HENDRIK HALIANTO LIM KHEK YONG (†) (LIM CUN SIEN) Anak Pr. : VIVI Ibu : TIO SIN KIM (†) Ayah Mertua : NG YOE FANG (†) Ibu Mertua : YEOH SIU CEN Istri : (LIM HUI HUI) Kakak Kandung : LIM GWEK SIM LIM GWEK YAM LIM GWEK SIAM LIM GWEK ENG LIM GWEK SUN LIM GWEK LIE LIM YOU LIE (†) GOH KIM YEN (JENNIWATY) Anak Lk. : KASIONO (LIM CUN SIUNG) Suami Kakak Kandung : ELVILAURA Dari: BENLY STRATO HARLY CHARLIE PRIBADI - JAKARTA - BINJAI - JAKARTA - MEDAN STARLY - JAKARTA BINJAI DARWAN ERWIN Menurut Buya, kondisi terse- but terjadi akibat kesalahan pem- binaan, yakni birokrasi diberi be- ban atau tanggung jawab politik. Kampanye PPP yang dipusat- kan di sebuah lapangan tersebut dihadiri sedikitnya 10.000 massa bintang, dan ini merupakan kam- panye PPP paling besar di Nusa Tenggara Barat sejak putaran per- tama hingga putaran ketujuh. Puluhan truk, bus dan sepeda YANGTO motor membawa massa 'hijau' dari kantong-kantong PPP ke Gu- nung Sari yang sempat menyibuk- kan polisi dan pihak keamanan lainnya. JOHANNES JOHNNY KABAR DUKACITA Telah meninggal dunia dengan tenang, Menantu/Suami/Ayah/Adik/Ipar kami yang tercinta. Buya Ismail tampil bersama juru kampanye lainnya, seperti Muchsin Bafadal, K.H. Husein Umar serta jurkam dari DPW PPP NTB. LIM SAU LIN/HALIM/ALIN (Tutup usia 47 tahun) Pada hari Kamis tanggal 15 Mei 1997 Jam 02.45 Wib di Rumah Sakit Elisabeth Medan. Jenazah mendiang disemayamkan dikediaman kami Jln. Jend. Sudirman No. 65 (d/h Jln. Veteran No. 41-B) Telp. 921490 Binjai dan akan diperabukan pada hari Minggu tanggal 18 Mei 1997 Jam 15.00 Wib di Crematorium Sunggal. Kami Yang Berdukacita: GOH SU HAP (†) TAN KHEK BENG (†) GOH YOU EK (†) POH YONG SEN ANALISA Kampanye PPP yang mampu menghijaukan sudut-sudut kota LISBETH Keponakan Pr LINA EMELYA LENNY LOLITA 2011 NOVAC 05 01 10 A Istri Adik Ipar : ELIZABETH TAN POLY MELODY SILVIALI HENNY PURNAMA SARI SURYA SUKIYANI SANNY LIE NIE FIE NIE Atas meninggalnya : Ibu ONG MIN CU/SURIATI ONG (Istri dari Sdr. CHIA YONG SIANG/BACHTIAR Kakak Ipar dari Sdr. CHIA YONG SI/BAKTI IKLAN PAR 554711 Sdr. CHIA YONG SENG/SUHARJO) Dan Segenap Keluarga Semoga arwahnya diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa dan kepada keluarga yang ditinggalkan hendaknya tabah dan sabar dalam menghadapi musibah ini. Jl. Dairi No.20 Sidikalang Jl. Thamrin No.125-A Medan Jl. Berlian No.21-B Medan JI. Nilam No.1-B Medan ELY VINCENTIA Adik Ipar Pr. : SURIAWATY MERIWATY CHINIAWATY CAU SAN JU LAI KWANG CHIAN (†) Suami Adik Ipar : CHỊU CHENG TEK Adik Ipar Lk. : HASNIL HUSNI GUNAWAN HASAN HASAN IRWAN PRIYADI CHRIS KUMOLONTANG Beserta Seluruh Kemanakan, Keponakan Dan Segenap Keluarga Jln. Jend. Sudirman No.65 (d/h Jln. Veteran No.41-B) Telp. 921490 Binjai HENGKY UTAMA MOBIL ΑΒΙΕ PLAZA OPTICAL - MEDAN TAN TUN HUA ISTANA SPORT - JAKARTA MEDAN - MEDAN - - MEDAN - BINJAI Mataram dan beberapa kawasan di wilayah Lombok Barat itu ber- langsung sekitar dua jam, dan mendapat pengamanan ekstra ke- tat dari pihak keamanan. Konvoi puluhan truk, bus dan sepeda motor seusai kampanye sempat memacetkan sepanjang ja- lan di Kecamatan Gunung Sari yang membuat ekstra sibuk pihak kepolisian dibantu satuan ABRI lainnya. Pihak keamanan setempat cu- kup jeli mengantisipasi konvoi ter- sebut dengan memecah beberapa kendaraan ke arah jalan yang ber- lainan untuk menghindari adanya penumpukan massa yang dikha- watirkan menimbulkan insiden. (Ant) Turut Berdukacita (Memorial) dalam Ruangan Khusus Ukuran: 66 mm X 40 mm =Rp. 60.000,- 66 mm X 60 mm =Rp. 75.000,- Pembayaran KONTAN -NG CUAN HENG - NG POH LIONG NG POH GUAN -NG POH LIE 0798 Kampanye Pengerahan Massa Harus Ditinjau Ulang rus ditinjau kembali. Saat menjawab pertanyaan atas pelaksanaan kampanye Pe- milu 1997 seusai kampanye di So- lo, Kamis, Ginandjar menilai bahwa pengerahan massa dalam kampanye terbukti menimbulkan berbagai ekses negatif, bahkan beberapa di antaranya menjurus brutal. Solo, (Analisa ). 2 GOLONGAN KARYA Isteri: FUNG MIAU TAN Anak lelaki : TJONG PAU FANG (BUDIMAN) TJONG FUK HO (AFUK) TJONG PAU TEK (SUGIANTO) TJONG PAU IK TJONG PAU PHIN TJONG PAU TJIK Anak perempuan: TJONG KUI LAN LIE SIU YAM (†) TJONG SIU LAN TJONG CIU LAN YAP SUK KHIM (†) TJONG IK LAN TJONG TUNG LAN A AMAREARTA Menantu pr: LIM PHEI CEN WONG NJU NJIE PHAN SUK CING SIE SUAN IM ASNI HALIM (ASIOK) NYO SU FANG TURUT BERDUKACITA Atas meninggalnya : KANG BIE KIANG/ANIK Semoga arwah beliau diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa. Dan kepada keluarga yang ditinggalkan hendaknya tabah dan sabar dalam menghadapi musibah ini. Menantu lk: LIAW SHE KIAN (†) OEI SIE BIE TEO TJOE LENG (SUSANTO) Fungsionaris Golkar Ginan djar Kartasasmi ta berpendapat, cara kampanye melalui pengera han massa seba gai upaya me- nang Pemilu ha Nyaris Jadi Korban Tuti Tertarik pada "Kantong Wasiat" Dukun AS CONG HUI CUNG (CHANDRA) Cucu dalam lk : TJONG KOK LIANG (KASAN) TJONG KOK CHE (KOSAN) TJONG KOK SIN (HASAN) SUSANTO Medan, (Analisa) Seorang wanita muda me- nyatakan dirinya juga nyaris menjadi korban dukun AS. Dalam keterangannya kepa- da Analisa di lokasi penggalian kerangka korban Kamis (15/5), Astuti alias Tuti (25) menga- takan, ia tertarik dengan cerita bahwa dukun AS mempunyai kantong wasiat yang bisa menggandakan uang. Tuti, warga Dusun I Aman Damai menuturkan, pada tahun 1994 ia pernah dibujuk istri dukun AS bernama Ng. untuk melihat kantong wasiat itu. Syaratnya harus membawa uang banyak, tanpa menyebut jumlahnya. Uang tersebut di- masukkan ke dalam kantong wasiat. Setelah dimasukkan, uang itu boleh diambil tapi tak boleh dihabiskan. Sedikit harus disedekahkan kepada fakir miskin. MANDI AIR BUNGA Syarat lain, sebelum melihat kantong wasiat itu, Tuti harus dimandikan air bunga di sungai yang ada di belakang rumah dukun AS pada malam hari. Kemudian membawa uang Rp.500 ribu dan sejumlah perhiasan dan baju. Bila itu telah terlaksana nanti, setiap Tuti memakai perhiasan dan baju yang sudah dimasukkan ke kantong wasiat tersebut akan dikasihani dan disayangi orang. Namun karena tak punya uang dan perhiasan sebanyak yang diminta, Tuti minta kepada dukun AS agar diberi pagar badan saja. Tapi dukun AS mengatakan, bila sudah di- Dari: - NG POH SAN NG POH CAI YANG TEK CHIANG/AKIONG -DARNO penuhi sejumlah uang itu, tak perlu lagi pagar badan. Karena melalui kantong wasiat itu sudah lengkap ilmu yang diberikan. Sekali lagi Tuti meya- kinkan AS bahwa ia tak punya uang. Melihat Tuti memakai perhiasan emas, dukun AS lalu mengatakan, perhiasan itupun boleh. Saat itu, istri kedua dukun AS, Ng berpesan bila Tuti ingin berobat nanti, tidak boleh diketahui siapapun, termasuk keluarga sendiri, Mendengar itu, akhirnya Tuti mengurungkan niatnya, sehingga ia terhindar jadi korban dukun AS. (mg/anaf) Jawaban Serupa tapi tak Sama (Soal lihat hal. 6) Cucu luar pr : LIAW AI KHIM LIAW AI HUA LIAW AI MIE LIAW AI CEN LIAW AI MEI Suami : TAN WIE FONG (†) Anak Lk : TAN YONG GUAN TAN IK KUANG TAN CIN HUA Anak Pr : TAN IK PAU Menantu Pr : ANG AI HUA Ia melihat, justru seringkali yang menjadi korban kebrutalan kampanye adalah pihak luar," yang tidak terlibat langsung da- lam kampanye, seperti pedagang kecil serta pemilik kendaraan bermotor. "Kondisi seperti itu justru" bertentangan dengan hakikat de- mokrasi. Saya sangat kecewa de- ngan keadaan seperti itu," katanya. QOL (Emisian izigusin nam meansk KABAR DUKACITA KAMI YANG BERDUKACITA Menurut dia, sebenarnya, upaya mencegah terjadinya ekses negatif dalam kampanye sudah dilakukan agar kampanye 1997 bisa berlangsung lebih bermutu daripada kampanye sebelumnya, antara lain dengan melaksanakan kampanye dialogis. KABAR DUKACITA Telah meninggal dunia dengan tenang Ibu/Mertua kami yang tercinta Telah meninggal dunia dengan tenang Suami/Ayah/Mertua/Kakek/Kakek ang- kat/Kakek mertua/Buyut kami yang tercinta : CHANDRA ERIK CHANDRA ERWIN CHANDRA EDY CHANDRA CIN SENG WILSEN Cucu dalam pr: SUJANNI SUJANTI MICHELEE CHANDRA MERIAWATY Isteri cucu dalam : ANNIE YENNY (CIA YEN) Cucu angkat pr: NELLY & Kel OLIVIA KUNARDI Cucu luar lk: LIAW TJIN TJONG (Jkt) LIAW OF TJONG OEI CONG SENG & Kel (KUSNO WIJAYA) OEI CONG KIAT & Kel (UTOMO WIJAYA) OEI CONG LI & Kel (ALI WARTONO) OEI CI WEI (WATONO WIJAYA) TEO PENG YAM & Kel TEO PENG LIU & Kel TEO PENG ENG & Kel TEO PENG KUANG & Kel Itu pun ternyata belum dapat mencegah terjadinya berbagai pe- langgaran. "Mestinya, sebagai negara yang sedang menuju ke arah industrialisasi, kita tidak lagi mengekspresikan demokrasi de-l ngan cara kebrutalan, karena ber- batasan dengan anarki. Itu lebih pantas dilakukan oleh negara yang masih terbelakang," kata nya. (Ant). TO OEI KUI KIE (Tutup usia 77 thn) Pada hari Kamis tgl 15 Mei 1997 Jam 17.15 WIB di kediaman kami Jln. Serdang No. 249 Medan. Jenazah mendiang disemayamkan dikediaman kami. Kabar Dukacita selengkapnya akan menyusul. Kami Yang Berdukacita : TJONG A TONG/TJONG SHIN TJAM (tutup usia 93 tahun) Halaman 15 R T808 1968 Derechos Reservados IFD/urland Pada hari Kamis tanggal 15 Mei 1997 jam 01.30 WIB di kediaman kami Jln. Badak No. 9/15 Medan. Jenazah mendiang disemayamkan di Balai Sosial LVRI Blok 2 Jln. Bakaran Batu No. 1 Tel. 717339-719359 Medan, dan akan dikebumikan pada hari Minggu tanggal 18 Mei 1997 jam 11.00 WIB di Komplek Perkuburan Crematorium Tanjung Morawa. OEI HOA CHAN & Kel OEI HOA ENG & Kel (Thailand) OEI HOA NGO & Kel (HK) OEI HOA SIM & Kel (HK) TEO GIM CHIU & Kel GO BI CU LIE LI LI Menantu Lk : NG PO KIONG Dan segenap keluarga - Sinar Jaya Motor Jln. Serdang No. 249 MEDAN - Jln. PWS Gg Nasional No. 4 Medan TEO GIM HWA & Kel TEO GIM NGO & Kel ROSNI SUMANTIO FITRI SUMANTIO Cucu angkat luar lk : SUDIMAN (ALEK) Isteri cucu luar : KHO BIE BIE (Jkt) ERNIS Suami cucu luar : CHUA TIE HUA LIE MUK SEN (SIMIN) LIE BING TJONG Cicit dalam lk: ANDY KEVIN Cicit dalam pr: CINDY Cicit luar lk: HUDIORO LEONARDO (Jkt) JUAN LEONARDO (Jkt) FREDDY LIFIANTO Cicit luar pr LEONI (Jkt) JULIANA ELISWATI ERIN LIFIANI JESSY JOLIE Dan segenap keluarga - Jln. Badak No. 9/15 Medan Jln. Penyabungan No. 14 Medan Jin. A. Yani I No. 19 Medan - Jln. Selar No. 8-C/24 Medan - Toko Obat "MEDAN" Pasar Ramai - Medan Jln. Rusa No. 24-C Medan NB: Kami sangat berterima kasih apabila ungkapan turut berdukacita yang diberikan tidak berupakan karangan bunga atau kain tek.
