Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1986-08-27
Halaman: 02

Konten


Berita Yudha, Rabu 27 Agustus 1986 JAKARTA DAN SEKITARNYA narkotika jenis ganja sebanyak 1 bungkus berat 4700 gram Jakarta, Agust (BY) Fery Manurung (26 tahun) seorang perantara dalam jual beli ganja didaerah Pool Bus PPD dijatuhi Cililitan Jakarta Timur, hukuman penjara 12 tahun oleh Mejelis Hakim di ketuai Djainal Hakim SH dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa siang, dan didenda Rp.500 12 Tahun Buat Perantara Jual Ganja ribu sub 6 bulan kurungan, Perbuatan yang dilarang keras oleh Pemerintah RI itu, menurut Hakim terbukti secara sah dan meyakinkan, sesuai pengakuan ter- dakwa dan keterangan para saksi. Dikatakan, terbongkarnya peker- jaan terdakwa Manurung itu. setelah tim Kepolisian berhasil mer- ingkus "pembelinya" terhukum 9 tahun saksi Muhammad Rohendi dalam kasus ini dan menemukan Jakarta, Agust (BY) Majelis Agama Budha Mahayana Indonesia (Majabumi) dalam kongresnya yang pertama men- datang. akan membicarakan masalah penyesuaian organisasi dengan ketentuan UU No.8 Tahun 1985, Organisasi tentang Kemasyarakatan. Sekaligus menerima Pancasila sebagai satu- satunya azas organisasi. Hal itu dikemukakan oleh Ketua DPP Majabumi Supadi yang Kepada Polisi waktu itu saksi Rohendi mengatakan bahwa barang berbahaya itu dibelinya dari terdakwa Manurung seharga Rp.2000. Mendengar impormasi itu, Polisi tanggal 11 Pebruari 1986 sekitar jam 17.00 WIB melakukan pelacakan ketempat kejadian untuk menangkap terdakwa dan berhasil. Kepada Polisi dan dimuka sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, ia terdakwa Ferry Manurung mengakui terus terang atas per- buatannya, namun atas putusan Pengadilan ia terdakwa yang sebelumnya dituntut jaksa Achmad Chaidir SH dengan hukuman pen- jara 15 tahun dengan denda 500 ribu subsidair 6 bulan kurungan, mengatakan banding. (B) Jakarta, Agust (BY). Pada tanggal 28 dan 29 Agustus 1986 di Semarang akan diseleng- garakan Rapat Kerja dan Sarasehan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia dengan thema "Peningkatan Kemampuan dan Produktivitas Pengelolaan Obyek Wisata/Taman Rekreasi dalam usaha mendukung Program Pembangunan Pariwisata Na- sional". Masalah yang dibahas dalam Rapat Kerja maupun Sarasehan antara lain efisiensi pengelolaan, perencanaan wilayah dan dukungan prasarana, investasi dan prioritas pengembangan, pem- bakuan manajemen, biaya eksploitasi dan perpajakan, kekuatan daya beli konsumen dikaitkan dengan masalah kebi- jaksanaan harga, dan lain-lain. Di Indonesia dewasa ini terdaftar 1.382 obyek wisata yang dikelola oleh berbagai lembaga dengan ber- bagai skala dan cara pengelolaan, antara lain oleh Pemerintah Pusat (PHPA, Kebudayaan, Geologi, BUMN, PU/Energi), Pemerintah Daerah (Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pariwisata), Masyarakat (Yayasan), Desa (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) maupun oleh Swasta, sehingga perlu diarahkan untuk menyatukan gerak pelayanan sesuai dengan kebutuhan pem- bangunan. Dalam usahanya, obyek wisata/taman rekreasi Kongres Pertama Majabumi didampingi Bhiksu Dutavira, ketika diterima oleh Dirjen Sospol Dep- dagri Hari Soegiman di ruang ker- janya, Selasa kemarin. Kunjungan DPP Majabumi guna melaporkan rencana dilangsungkannya Kongres I Majabumi pada tanggal 5 hingga 7 September mendatang di Jakarta. Dikatakan oleh Supadio, dalam kongres nanti selain menerima Pan- casila sebagai satu-satunya azas, juga akan memilih kepengurusan baru organisasi yang merupakan Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Informatika Dan Komputer Ditatar p-4 Sinematografi, Drs M.Hasan Saleh mewakili Kepala BP-7 Wilayah Kota Jakarta Pusat dan undangan. lainnya: Untuk dapat menarik wisatawan, baik dalam maupun luar negeri, obyek-obyek wisata tersebut harus memiliki persyaratan-persyaratan, antara lain nilai kultural dan rekreatif, estetika, aksesibilitas, kenyamanan suasana, Bersih Tertib Ramah dan Aman (BTRA) dan harga yang terjangkau. Hal tersebut menyangkut kebijaksanaan Pemerintah (dalam rencana umum tata ruang, perpajakan dan retribusi, perijinan dan penanaman modal, dukungan prasarana dan sarana) dan pengelola (dalam perencanaan, pemeliharaan dan operasi, program kegiatan, pogram inovasi maupun pemasaran, kebi- jaksanaan personil/tenaga kerja, dan kebijaksanaan keuangan). Masalah-masalah tersebut adalah masalah umum yang dihadapi pengelola-pengelola, baik obyek wisata yang kecil maupun yang besar-besar, seperti Ancol, mengan- Taman Mini, Pasundan Plaza, Jakarta, Agustus (BY). Ketua I Yayasan Purna Krama (Janda2 & Duda2) Ny Dra Jenny Rio Rita mengakui,masih banyak kekurangan dan kelemahan Purna Krama yang harus diperbaiki dan disempurnakan. Ini tidak bisa ditutupi, kita dituntut untuk bekerja lebih keras. agar dapat mengatasinya. Demikian sam- butannya pada peringatan H.U.T ke III Yana Purna Krama Sabtu lalu di tepian pantai Jaya Ancol. Jakarta, Agust (BY) Pada hari Senin siang, 25 Agustus 1986, Kepala BP-7 DKI Jakarta R. Abdullah Amir Ranudir- djo, telah membuka penataran P-4 pola pendukung 45 jam bagi mahasiswa baru Sekolah Tinggi In- formatika dan Komputer (STI&K), bertempat di Kampus STI&K JI Radio Dalam Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Penataran ini akan berlangsung hingga tgl. 1 September 1986 diikuti oleh 200 orang perserta dan pada acara pembukaan ini tampak hadir Drs. H.Soetirto Sadikin, MA mewakili Direktur STI&K. Drs. Fred Ameln, SH Ketua Yayasan. STI&K, yang memiliki Kepala BP-7 Wilayah Kota Jakarta Selatan dan undangan lain- nya. R. Abdullah Amir Ranudirdjo dalam sambutannya pengatakan, bahwa para peserta penataran sebagai generasi muda yang hanya sebagian kecil dari generasi muda di Indonesia, patut merasa bersyukur dapat menuntut ilmu di perguruan tinggi serta dapat menikmati kemerdekaan hasil dari para pe- juang dan pahlawan pendahulu KETUA UMUM Dharma Pertiwi Ny.L.B. Moerdani, tengah menyematkan tanda peserta Orpadnas Dharma Pertiwi Angkatan II tahun 1986 secara simbolis kepada salah seorang peserta perwakilan pada upacara pem-ca bukaan, kemarin Selasa (26/8) di Gedung Mandala Makostrad Jakarta. -(Foto: Puspen ABRI). Raker Dan Sarasehan PUTRI Tahun 1986 dalkan pada kekuatan pasaran wisata dalam negeri, yang menurut data dari Kantor Pusat Statistik pada tahun 1984 terdapat lebih kurang 37.300.000 orang. Sedangkan untuk pasaran wisata asing adalah prospek untuk men- ingkatkan usaha wisatawan asing yang diperkirakan lebih kurang 700 s/d 800.000 orang, agar mereka lebih lama tinggal di Indonesia, dengan mengunjungi obyek-obyek wisata/taman rekreasi yang tersebar di Indonesia. NY. DRA JENNY tampak sewaktu membawakan salah satu acara ria gembira pada perayaan peringatan HUT Ke III Yayasan Purna Krama. -(Foto: Mas Agung). satu dalam Walubi (perwalian Umat Budha In- donesia), untuk lima tahun men- datang. Juga untuk menyusun pro- gram kerja serta penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Dalam pertemuan itu, panitia berharap agar Dirjen Sospol Dep- dagri atas nama Mendagri bersedia hadir dan memberikan sambutan serta pengarahannya dalam kongres nanti. Dirjen Sospol HUT Ke-III Yayasan Purna Krama Dirayakan Sederhana WAWASAN NASIONAL Dengan makin membengkaknya jumlah anggota setiap tahunnya baik di pusat maupun didaerah, peringatan H.U.T merupakan momentum yang tepat bagi keseluruhan anggota Purna Krama. Disamping menggugah semangat juga tepat untuk merenungkan kembali seberapa * jauh keberhasilan, apa saja yang sudah kita capai dan apa saja yang kita perlu kembangkan. Kita catat juga meningkatkan efisiensi dan karya2 juga menajamkan penentuan prioritas mengadakan penghematan serta menutup segala pemborosan. Catatan yang dekat dengan tuntas ini kita meminta perhatian kepada tindak lanjut bagi seluruh anggota. Ny Jenny yang selalu tampil dengan rasa percaya diri penuh op- timis selanjutnya mengatakan, apabila kita melihat kebelakang se- jenak kepada perjalanan kita sebagai dua fungsi, pertanggung jawaban hidup sekarang justru kita perlukan menjadikan modal dan kekuatan melanjutkan program masa depan yang cerah, yang disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari seluruh anggota. SEDERHANA BERGEMBIRA DAN Dihadiri oleh kurang 100 orang anggota yang berasal dari Jatim, Jateng Bandung, Bogor serta DKI, kelihatan saling kenal dan penuh keakrapan Ny. Kuswendah selaku panitia dalam keterangannya mengatakan, tahun yang lalu HÚT ini diadakan di Hotel Borobudur dengan sejumlah biaya tetapi tahun ini kita rayakan dengan sederhana, karena orientasi kita lebih banyak diterapkan kepada kesejahteraan dan pelayanan anggota sebagai rasa kesetikawanan sosial. (MA) Taman-Taman Nasional, Taman Safari, Taman Margasatwa/Kebun Binatang, Taman-Taman Pur- bakala seperti Borobudur, Pram- banan, Trowulan, dll. Makalah- makalah dalam Sarasehan yang masing-masing dibawakan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya, Direktúr Bina Akomodasi dan Aneka Wisata, Direktur Muda Taman Impian Jaya Ancol, dan Universitas Diponegoro akan mengantar Sarasehan kepada masalah-masalah tersebut. Sebagai akhir acara Rapat Kerja dan Sarasehan diselenggarakan Kunjungan Kerja pada Taman Wisata Candi Borobudur yang kini dalam taraf pembangunan dan dibiayai sebagian dengan pinjaman lunak dan jangka panjang Pemerin- tah Jepang (Y 2,8 milyar dengan suku bunga 3%, jangka waktu pin- jaman 30 tahun dan grace period selama 10 tahun), dan Pusat Rekreasi dan Promosi Pem- bangunan yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Jawa Tengah di daerah Tanjung Emas, Semarang. Hasil dari Rapat Kerja dan Sarasehan tersebut diharapkan dapat menjadi masukan bagi Rapat Kerja Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi dan Badan Pengembangan Pariwisata Nasional yang akan diselenggarakan pada bulan September 1986. Demikian keterangan ketua PUTRI Soekard- jo, SH.(R17) kita. Untuk itu kesempatan yang baik ini kiranya dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya lebih-lebih dalam hal memperdalam dan memantapkan pengetahuan ten- tang idiologi Pancasila PENATARAN P-4 BAGI MAHASISWA IKJ DIBUKA. Sebanyak 150 orang mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mengikuti penataran P-4 pola pen- dukung 45 jam yang pembukaan- nya telah dilakukan oleh Kepala BP-7 DKI Jakarta R. Abdullah Amir Ranudirdjo bertempat di Kampus IKJ Jl. Cikini Raya (komplek TIM) Jakarta Pusat, pada Senin siang. 25 Agustus 1986. Penataran ini 1 akan berlangsung hingga tgl. September 1986 dan pada pem- bukaan itu hadir pula antara lain Ny. Edy Sediawati mewakili Direktur IKJ, D.Djajakusuma Dekan Fakultas Kesenian IKJ. Soetomo, Gs Dekan Fak. Seni Rupa, Soemardjono Dosen Soegiman pada kesempatan itu menyatakan kesediannya untuk menghadiri Kongres 1 Majabumi, organisasi yang didirikan di Jakarta pada tanggal 30 November 1980 tersebut. Dikatakan oleh Dirjen bahwa, ia menyambut baik keinginan warga Majabumi untuk menyesuaikan diri organisasinya dengan ketentuan yang tercantum dalam UU No.8 Tahun 1985, tentang Organisasi Kemasyarakatan. Dirjen berharap agar organisasi ini nantinya akan betul-betul bisa memberikan kese- jahteraan bathin para jamaahnya. (Ed) Jakarta, Agust (BY). Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. L.B. Moerdani Selasa bertem- pat di Gedung Mandala Markas Komando (Mako) Kostrad Jakarta membuka pelaksanaan Orientasi Kewaspadaan Nasional (Orpadnas ) Dharma Pertiwi Angkatan ke II - tahun 1986. Orpadnas Dharma Pertiwi diselenggarakan atas kerja sama dengan Dharma Pertiwi Pengurus Pusat, Lembaga Per- tahanan Nasional (Lemhannas ) dan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Kopkamtib). direncanakan akan berlangsung selama tiga hari, diikuti sejumlah 160 orang peserta terdiri pada Ketua dan Wakil Ketua Dhar- ma Pertiwi Pengurus Daerah, para Ketua Umum atau yang mewakili Organisasi Anggota, perwakilan dari Ikatan Kesejahteraan Keluarga ABRI (IKKA) dan para karyawati Penugasan Dharma Pertiwi. Tujuan diselenggarakannya Orpadnas Dharma Pertiwi, dimaksudkan un- tuk memberikan pembekalan kepada segenap Warga Dharma Pertiwi, sebagai upaya membentuk keseragaman pengertia dalam memahami ancaman bahaya latent Komunis maupun bahaya-bahaya ekstrim lainnya di sam ng tentang kebijaksanaan penanggulangan- Orpadnas Dharmal Pertiwi Angkatan Ke-II 1986 nya. Upacara pembukaan Orpadnas ditandai dengan penyematan Tan- da Peserta secara simbolis oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi kepada lima orang perwakilan peserta, masing-masing perwakilan dari IKKA, Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, Pia Ardhya Garini dan Bhayangkari. Ny. L.B. Moerdani dalam sam- butan singkatnya antara lain menyatakan, bangga dan terima kasihnya kepada segenap peserta Orpadnas, baik Orpadnas Angkatan I yang lalu maupuan un- tuk angkatan ke II, atas perhatian dan kesungguh-sungguhan dalam kesiapannya untuk menerima ceramah- ceramah yang berkaitan dengan materi kewaspadaan Na- sional yang akan disampaikan oleh para Widya Iswara. YOGI, begitu nama panggilan- nya. Seorang wanita yang kini telah cukup mapan dalam hal membuat design dan pertamanan, telah berhasil menghasilkan berbagai macam bentuk ragam pertamanan di Ibukota. -(Foto: Mas Agung). PENYALUR/AGEN "BY" KINIBALU AGENCY Jl. Kinibalu Gang Bukit Gading No.7 PONTIANAK (KALBAR) Perwakilan "Berita Yudha". NUSATENGGARA TIMUR R.Abdullah Amir Ranudirdjo pada sambutannya menyatakan, bahwa bidang kesenian adalah merupakan bidang yang ampuh bagi menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melalui kese- nian, baik yang merupakan hiburan maupun kesenian yang bersifat ungkapan jiwa dan perasaan. Oleh karena itu agar didalam mengabdikan ilmu pengetahuan yaitu bidang kesenian didalam kehidupan masyarakat tidak ber- tolak belakang atau menyimpang dari budaya bangsa kita yaitu Pan- casila, terlebih dahulu insan-insan kesenian itu harus memahami dan menghayati Pancasila (R.22). Kejuaraan Drum Band Se-DKI Jakarta d/a. P.T. ARJUNA Jl. Gotong Royong, KUPANG Jakarta, Agustus (BY). Dalam rangka ikut memeriahkan HUT Proklamasi Kemerdekaan ke 41 dan HUT Kota Jakarta 459, Pemda DKI cq. Biro, Bina Mental Spiritual DKI Jakarta bekerjasama dengan Pengda PDBI Jakarta, di Stadion Gelanggang Mahasiswa Sumantri Brojonegoro Kuningan, pada tanggal 5 sampai 7 September 1986 mendatang akan menyeleng- garakan Kejuaraan Daerah Drum Band/Marching Band se-DKI Jakarta. Demikian diungkapkan Kepala Proyek Pembinaan Aktifitas Generasi Muda DKI Drs. Eddy Widodo kepada pers di Balaikota Ke halaman VI Searah dengan kebijaksanaan Pimpinan ABRI, ProgramKewaspa- daan Nasional di lingkungan Dhar- ma Pertiwi yang penyelenggaraan- nya dalam bentuk Orientasi, dapat dilaksanakan dan difahami oleh segenap Warga Dharma Pertiwi dengan sebaik-baiknya. Kewaspa- daan Nasional, merupakan salah satu sikap yang harus dapat diwu- judkan, sebagai landasan pokok bagi setiap warga Dharma Pertiwi dalam tugas-tugas pengabdiannya, sesuai dengan program kegiatan yang sejalan dengan kepentingan ABRI. Hadir pada kesempatan tersebut, Aster Kopkamtib Mayjen TNI Sarwono, pendamping Dhar- ma Pertiwi Kolonel CZI Agan Sudargo, beberapa pejabat di lingkungan Dephankam dan Mabes ABRI serta Undangan lainnya. Rakor Dharma Pertiwi- 1986 Berakhir Sementara itu, Rapat Koordinasi (Rakor) Dharma Pertiwi tahun 1986, yang berlangsung selama sehari, Senin bertempat di Gedung Mandala Mako Kostrad Jakarta telah berakhir dan ditutup oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. L.B. Moerdani. Rakor Dharma Pertiwi tahun 1986, diikuti sejumlah 160 orang peserta terdiri para anggota Dhar- ma Pertiwi Pengurus Pusat, para Ketua dan Wakil Ketua Dharma Pertiwi Pengurus Daerah, Ketua Umum dan yang mewakili para Pengurus Organisasi Anggota, per- wakilan dari Ikatan Kesejahteraan Keluarga ABRI (IKKA) serta para Karyawati Penugasan Dharma Per- tiwi telah dihadiri pula oleh Ketua Unit Dharma Wanita Dephankam Ny. Poniman. Penyelenggaraan Rakor Dharma Pertiwi yang bertujuan antara lain untuk mengadakan pembenahan diri baik keluar maupun kedalam tubuh Organisasi sejalan dengan adanya reorganisasi di lingkungan ABRI, telah mendapatkan pengarahan dari Panglima ABRI Jenderal TNI L.B. Moerdani selaku Pembina Utama Dharma Pertiwi. Dengan berakhirnya Rakor Dharma Pertiwi 1986, maka kedudukan Dharma Pertiwi sebagai Organisasi yang menunjang tugas pokok dan peranan ABRI, baik selaku kekuatan Hankam maupun selaku kekuatan Sosial Politik akan lebih mantap dan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh Organisasi serta siap untuk ikut mensukseskan Pesta LIKU-LIKU CILIWUNG, sungai yang men belah kota Jakarta. Hingga saat ini masih mempunyai fungsi yang cukup besar buat penduduk disekitar- nya, karena masih banyak masyarakat yang tinggal dipinggiran sungai menggantungkan hidupnya dari kelancaran arus transportai getek- getek yang dibuat dari bambu, Dan didatangkan dari daerah Bogor dan Depok. Setiap pagi dan sore, tukang-tukang getek dari Bogor, Sawangan dan Depok meramaikan arus lalu lintas sungai Ciliwung. Mereka mem- bawa getek-getak bambu ke Jakarta untuk dijual kepada pangkalan- pangkalan bambu yang berada di daerah sekitar Cawang, Pasget (pasar getek) Kebon Baru Kampung Melayu dan Manggarai, yang sudah men- jadi langganan tetap mereka. Sumanta, pedagang bambu dipinggiran Ciliwung kampung Melayu, menurut usahanya tersebut merupakan usaha turun temurun yang memang sudah di wariskan oleh Bapak atau kakeknya. "Usaha kakek dan Bapak saya pada waktu itu hanyalah merupakan usaha kecil-kecian saja. Usaha ini meningkat setelah banyaknya per- mintaan akan bambu sebagai bahan untuk membuat rumah. Waktu itu, kan belum ada orang membuat rumah pakai tembok untuk dinding. Paling-paling pakai bilik dari bambu itu juga sudah bagus. Begitu pula atas rumah belum banyak orang menggunakan kayu kaso. Yah! Kalau boleh dibilang rumah waktu dulu, untuk orang yang tidak mampu 75% Sumanta Rezekinya Dari Sungai Ciliwung menggunakan bambu," demikian ceria Sumanta asli Betawi, dan telah puluhan tahun tinggal dipinggiran sungai Ciliwung. "Seharinya pada waktu itu bisa laku kurang lebih 500 sampai 1000 bambu dengan harga antara 10 rupiah sampai dengan 15 rupiah per- batangnya," lanjutnya mengenai awal kehidupannya menjual bambu. Suka dan dukanya menjadi pedagang bambu yang sudah tiga generasi itu menurutnya, kalau sukanya itu dagangan laku banyak. Sedangkan dukanya ada pesanan dari salah satu poryek, tapi persediaan bambu agak lambat. Kadang-kadang juga pangkalan bambu saya ikut kebanjiran juga sih!" kenang Sumanta, hal demikian sudah tentu mengecewakan langganannya. "Tapi untungnya mereka mau memaklumi juga keadaan tersebut kalau tidak berabe saya. Karena jika diangkut dengan kendaraan umum seperti truk biayanya mahal, sedangkan untungnya tidak seberapa besar. Kalau langsung di hanyutkan atau dibawa melalui arus lalu lintas sungai Ciliwung, di- jadikan getek terlebih dahulu. Kan biayanya bisa lebih murah, Saya enak dia juga enak. Saya untung dia juga dapat untung, jadi sama- sama senang lah," ucap Sumanta dengan logat Betawi yang masih menggunakan elu dan gue, karena agak canggung kelihatannya kalau bicara tidak menggunakan logat daerahnya, WAJAH METROPOLITAN Melawan Jerawat Jahanam "Janda Bopeng", itulah nama plonconya ketika menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1963. Soalnya, wajah Nona dr. Retno IS Tranggono, waktu itu penuh dengan jerawat. Dengan pengalaman pribadinya itu ia sangat tertarik menajdi dokter ahli penyakit kulit dan kelamin, dan selanjutnya mulai mengadakan ber- bagai percobaan atas dirinya sen- diri. Memang, tekadnya sudah bulat, harus bisa memenangkan per- tarungan melawan jerawat jahanam. Karena dalam benaknya timbul keyakinan, jerawat dapat diusir apabila kebersihan kulit wajah terpelihara dengan baik. Setelah lulus dari FKUI, dr. Ret- no memperdalam bidang penyakit kulit dan kelamin menggondol ijasah spesialis tahun 1968. Dengan bekal keahliannya itu, ia memper- dalam dan mengkhususkan diri dalam penyakit kulit dan kosmetika (Cosmeto Dermatologi) Pengalaman kerja sebagai Kepala Sub Bagian Bedah Kulit dan Kosmetika FKUI/RSCM digunakannya untuk meneliti pemakaian kosmetika yang baik dan benar, agar dapat digunakan untuk kulit wajah orang yang ting- gal dalam iklim tropis, khususnya orang Indonesia. Dengan bantuan suaminya dr. Suharto Tranggono, Kolonel TNI AU, mereka mendirikan Laboratorium Ristra. Dari peneli- tian ternyata, banyak pasien yang wajahnya rusak atau terkena efek sampingan kosmetika akibat Mer- cury (Garam Raksa) yang terdapat Jakarta, Agust (BY) Semalam di Hotel Harison Pem- da DKI Jakarta telah berlangsung penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Gubernur KDKI Jakarta R. Soeprapto dan Gubernur Jawa Barat Yogie S.M. me- nyangkut pokok-pokok masalah dalam kebijakan di Bidang Pembi- naan Kehidupan Beragama, Kesehatan dan Keluarga Beren- cana, Pengembangan Kepariwisa- taan, Pengendalian Tata Air dan Peternakan di Wilayah Jakarta Bogor Tangerang Bekasi (JABOTABEK) Penandatanganan yang dihadiri oleh para pejabat Eksekutif maupun Legislatif dari kedua Daerah tersebut, merupakan tindak lanjut Peraturan Bersama Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan DKI Jakarta No. Gubernur DKI Dan Jabar Tandatangani Kesepakatan Bersama Demokrasi Pancasila yakni Pemilihan Umum tahun 1987 yang akan datang. Demikian Pusat Penerangan ABRI. Ny. dr. Retno Is Tranggono pada kosmetika, baik eks impor atau produksi dalam negeri tetapi masih dibawah lisensi Barat. dr. Retno merasa prihatin, untuk itu terus melakukan penelitian dalam upaya menciptakan kosmetika yang tepat untuk kulit orang In- donesia atau bangsa lain yang ting- gal di daerah tropis. Tahun Jakarta, Agust (BY) Yayasan Widya "Lesteri" Budaya yang mempunyai tujuan untuk melestarikan budaya In- donesia khususnya budaya Jawa, pada tanggal 30 Agustus 1986 Disamping itu Yayasan berusaha mendatang akan mempergelarkan membina generasi muda agar perdananya berupa pagelaran mereka mengerti, menghayati dan wayang kulit semalam suntuk kemudian mencintai kebudayaan dengan lakon "Wahyu, Makuto bangsa khususnya kebudayaan Romo" di Istora Senayan Jakarta.. Jawa ini sehingga dapat berperan Akan bertindak sebagai dalang dalam melestarikan dan pengem- dalam pagelaran tersebut adalah bangan selanjutnya. dalang kenamaan dari Yogyakarta Ki Timbul Hadiprayitno dengan waranggono antara lain Nyi Tjon- drolukito serta Nn. Lesly dari Amerika Serikat dan iringan karawitan dari RRI Studio Jakarta. Meskipun wayang ini ceritanya berasal dari India dan berkembang ke Asia khususnya di negara- negara Asia Tenggara, tetapi perkembangan yang paling pesat dan paling baik adalah di In- Menurut Drs. Soetjipto selaku donesia. Bahkan perkembangan Ketua Umum Yayasan tersebut kepada "BY" Selasa kemarin, bahwa pagelaran itu diseleng- garakan dalam rangka memper- ingati HUT RI ke-41, serta berpar- Dengan perkembangn itu maka tisipasi dan ikut berperan serta menurutnya, kita mempunyai yang dalam mengembangkan dan lebih tinggi sehingga seni melestarikan kebudayaan bangsa pewayangan itu dapat mencakup khususnya kebudayaan tradisional seluruh aspek dalam kehidupan wayang ini di Indonesia menjadi paling lengkap dan bagus dari pada yang berkembang di negeri asalnya sendiri', katanya menjelaskan. Jawa. menusia di dunia ini. 1981 hasil penelitian yang mereka lakukan telah mem- bawa hasil dan diberi nama Ristra Medicated Cosmetic, disingkat Restra ini. Mulai saat itu pro- duksinya tidak saja dipakai dalam prakte untuk pasien, tetapi juga banyak dipergunakan oleh para dokter kulit lainnya di seluruh In- donesia. Dan Ristra ini mulai dipa- sarkan tahun 1983 dengan melalui ceramah-ceramah yang ia lakukan. (R-25/SWJ). Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk Di Istora Senayan Yayasan yang dibentuk pada "Orang asing sendiri begitu tanggal 13 Agustus 1986 ini, juga semangatnya mempelajari dan mempunyai tujuan jangka panjang, mendalami seni pewayangan ini antara lain untuk menggali kese- dinegara kita, hingga karenanya nian Jawa, membakukan serta seni pewayangan ini perlu 1/DP/040/PD/1976. Tentang Kerjasama dalam rangka Pem- bangunan Jabotabek yang telah disyahkan dengan Keputusan Men- dagri tanggal 26 Agustus 1976 nomor Pem. 10/34/16-282, dan Keputusan bersama Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Gubernur DKI Jakarta tanggal 14 Mei 1976 Tentang pembentukan BKSP Jabotabek. Dan penandatanganan kesepakatan yang dilakukan oleh kedua Gubernur diatas itu seluruhnya meliputi 10 pasal, yang nantinya merupakan pegangan bagi aparatur di kedua Pemerin- tahan Daerah dalam merumuskan lebih lenjut pelaksanaan tugasnya masing-masing. Dengan secara ter- padu dan terkoordinasikan, sehingga seluruh pembangunan yang diinginkan, demikian pula kemudahan, kelancaran, ketertiban serta keserasihan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah Jabotabek dapat diwujudkan. (R-25) mengupayakan penjabarannya, dilestarikan dengan cara mendidik mengembangkannya. sesuai generasi muda sebagai pewaris dengan tingkat kemajuan bangsa bangsa untuk ikut mendalaminya", dan tetap menjaga keluhuran nilai- katanya. nilai seni budaya bangsa, Oleh sebab itu menurut Soetjip- to, sesudah pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini, pihaknya pada bulan September mendatang akan mengadakan pagelaran untuk kedua kalinya dengan dalang dan lakon akan ditentukan kemudian. Program selanjutnya, pada tang- gal 31 Desember 1986 Yayasan yang dipimpinnya akan mengadakan pagelaran yang akan didampingi oleh anak-anak didik yang sudah mendapatkan pen- didikan dalang dibawah Yayasan- nya. Dan pada tahun depan men- datang, akan diadakan pementasan besar-besaran dengan dalang-dalang terkenal di Indonesia dan dalang-dalang hasil didikan- Yayasan. Widya "Lestari" Budaya yang masih berusia muda ini diasuh oleh Drs.Soetjipto selaku ketua Umum, Sandhi Hardjosudiro dan Sudarno masing-masing selaku Ketua I dan II. Sementara Panon Soewito dan Sudarmadi dipercaya menjadi Sekretaris I dan Sekretaris II sementara Sukendro ditetapkan menjadi bendaharanya. (R-4) secara nya. KEHIDUPAN IBUKOTA Karena sudah banyak dan membanjirnya bahan-bangunan yang lebih permanen murah dan dan baik, maka permintaan akan bambu juga agak merosot.pasarannya tidak seramai dulu lagi, "Walaupun demikian permintaan akan bambu masih tetap ada, meskipun ter- batas," jawabnya mengenai keadaan pasar (bisnis) bambu akhir-akhir ini. HALAMAN II Sekarang ini berapa batang bambu bisa dijual atau laku dan harga perbatang (bambu) nya? "Untuk sekarang-sekarang ini paling laku sekitar 100 sampai 200 batang bambu dengan harga perbatang sekitar 200 rupiah sampai 300 rupiah, tapi ada juga yang harga perbatangnya sampai 500 rupiah khususnya bambu andong yang mempunyai diamter 20 Cm bisa digunakan untuk kursi malas. jawab Sumanta, yang kini ternyata sudah memperluas usahanya bukan saja menjual bambu-bambu serta bilik-bilik, tapi juga menjual bahan bangunan lainnya seperti pasir, batu bata, semen,ubin dan lain-lainnya. Selama usahanya itu, kini ia telah mampu menghidupkan ke 7 anak- anaknya, 5 orang cucu dan menggaji karyawannya sebanyak 4 orang dengan upah perbulan 20.000 rupiah. Selain itu ia juga telah memiliki sebuah mobil buatan Jepang, dengan rumahnya yang terletak sekitar 100 meter dari tempat usahanya yang cukup permanent, "Boleh dibilang sekarang saya sudah cukupanlah jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu," sahutnya dengan senyum kemenangan setelah sekian puluhan tahun menjadi pedagang bambu' (AR) Pangkalan bambu Sumanta dipinggiran sungai Ciliwung daerah kam- pung Melayu. (Foto: Aria) LPU Tidak Membuat Kotak Suara dan Pengadaan (BPP LPU) hanyalah mengadakan/mencetak bahan cetakan yang memerlukan keseragaman dan ini semuanyatelah dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jakarta, Agust (BY). Berhubung dengan banyaknya pertanyaan tentang pembuatan Kotak Suara untuk Pemilihan Umum 1987, maka Kepala Biro Hubungan Masyarakat Lembaga Pemilihan Umum menjelaskan bahwa pembuatan Kotak Suara un- tuk Pemilihan Umum 1987 tidak diadakan oleh Lembaga Pemilihan Umum (Pusat), akan tetapi diserahkan kepada Daerah masing- masing. Demikian pula soal cetak- mencetak baik formulir maupun keperluan administrasi lainnya seluruhnya diserahkan kepada Daerah, sedang Badan Perhekalan Kepada Masyarakat diserukan agar tidak tergoda dengan penawaran-penawaran dalam ben- tuk apapun yang dikait-kaitkan dengan Pemilihan Umum 1987. karena segala sesuatunya telah dilaksanakan dengan ketentuan yang ada. Demikian Kepala Biro Hubungan Masyarakat Lembaga Pemilihan Umum, H. Ismael Hassan, SH.(Rel) SUDUT KOTA JAKARTA UTARA SETELAH beberapa waktu terahir terjalin kerjasama antar LLAJR terminal Bus Kota Tg.Priok dengan pihak Kodim Jakarta Utara, tidak berlebihan bila terminal Bus Tg. Priok satu-satunya itu teraman dari gangguan copet. Hal ini disebabkan para petugas yang sengaja berpakaian preman (sipil) selalu tanggap menerima laporan dari para pemakai jasa angkutan kota tsb dan langsung melakukan tindakan tanpa pandang bulu. Sebelumnya kejahatan "terminal" di sini mempunyai warna tersen- diri, cenderung lebih kejam dibanding kejahatan "terminal" ditempat lain. Sebagaimana disaksikan kepala terminal, Gultom, para penjahat tidak segan-segan memaksa remaja pelajar yang naik Bus ke sekolah, agar membuka sepatu Adidasnya. Bila menolak mereka diancam dengan pisau terhunus. Pelakunya memang ditangkap. Tetapi sorenya sudah berkeliaran lagi. Sekarang setelah keamanan diupayakan dari Kodim, wah. mereka tidak berkutik lagi, tutur Gultom dengan logat Batak-nya. (T). JAKARTA BARAT BP-7 salah satu instansi yang pital menyangkut pelayanan kepada masyarakat banyak, sangat memerlukan ruangan yang memadai guna lancarnya tugas-tugas yang dilaksanakan. Tetapi tidak halnya ruangan yang dimiliki Kantor BP-7 wilayah kota Jakarta Barat, tidak ubahnya bagai sebuah sangkar burung. Dimana puluhan karyawannya, saling berdesakan satu sama lain, dengan tugasnya yang berhimpitan. Lebih memprihatinkan lagi, lokasi kantor BP-7 yang persis berada di depan tangga menuju lantai II ditempatkan tiga buah meja tugas plus kursi - kursinya. Di mulut anak tangga itu, terdapat pula beberapa buah kursi. "Untuk ruang tunggu, tamu pak," ujar seorang karyawannya. Masyarakat yang melakukan berbagai urusan di lantai II itu, terpaksa melewati ruangan tersebut. Praktis lalu-lalangnya masyarakat dengan petugas, berbaur jadi satu. Para karyawannya dalam menjalankan tugas, nampak kurang semangat dengan kondisinya tsb. Kepala BP-7, Drs. Wilson Napitupulu ketika dihubungi Berita Yudha, sedang tidak ada di ruang kerjanya. Tentunya, dengan kondisi demikian, sangat diharapkan agar pihak tertentu dapat lebih memperhatikannya. Apa kabar Walikota Jakarta Barat, HR. Ruchiyat dan Kantor BP-7 DKI Jakarta? (N). JAKARTA PUSAT RUMAH SAKIT yang melambangkan pusat kebersihan, guna mencerminkan manusia yang sehat dan sempurna, malah sebaliknya bagi RSCM yang keadaannya sangat memprihatinkan. Di RSCM itu, selain lingkungannya kurang sehat, terdapatnya pedagang kaki-5 yang berada di luar halaman RSCM. Selain itu, sistem keamanan yang dilaksanakan pihak petugas parkir setempat kurang terjamin. Pengunjung tidak sedikit mengeluh karena beberapa barang di dalam kendaraannya hilang tanpa kesan. Padahal pengunjung yang memparkir kendaraannya di dalam halaman RSCM, dengan rela mereka mengeluarkan uang parkirnya, guna menjaga kendaraan miliknya itu. Tetapi dengansering adanya kehilangan, ini sangat merugikan pihak pengunjung. (N). JAKARTA SELATAN HIDUP di kota besar seperti Jakarta, bagi orang yang tidak mem- punyai pekerjaan tetap untuk mencari sesuap nasi, boleh dibilang susah-susah gampang atau sebaliknya. Fasalnya jika anda mau bekerja keras dan tahan terhadap segala kotoran kotoran yang menjijikan dengan sedikit muka tembok atau tebal muka, maka sesuap nasi itu akan mudah didapat. Karena di Jakarta segala sesuatu kini bisa di- jadikan uang. Dua orang gepeng (gelandangan dan pengemis7 wanita, yang biasa mengorek-ngorek sampah-sampah pasar di tempat pembuangan sam- pah pasar blok M. Mereka terpaksa harus bertengkar, main jambak - jambakan rambut dan cakar-cakaran bahkan sampai bergelut di tum- pukan sampah sampah yang baunya sudah 7 macam. Masalahnya bukan karena apa-apa, cuma hanya mempertahankan selembar plastik yang sudah kotor dan lusuh. Petugas kebersihan setempat tidak ada seorang pun yang berani memisahkannya, kalau saja seorang ibu tidak berteriak-teriak minta dipisahkan. Malah dianggapnya hiburan serta tontonan gratis, sehingga banyak orang yang berkerumun ingin menyaksikan perkelahian tersebut. (AR). JAKARTA TIMUR PANGKALAN truk Barkah, yang terletak di jalan Bekasi Timur VIII, dekat Taman Via Duct. Dia telah berdiri beberapa puluh tahun yang lalu. Bila malam tiba, para supir dan pemilik truk tersebut terpaksa harus mengalah dengan membawa mobilnya ke tempat daerah lain. Fasalnya bukan karena apa-apa, para WTS-WTS yang biasa operasi di belakang Pasar Rawa Bening, kini sebagian banyak pindah operasinya. Dengan cara membuka warung remang sekaligus dijadikan sebagai tempat tawar menawar. Dan tidak jarang timbul suatu keributan yang menjurus pada tindak kriminalitas. remang, Hal ini meresahkan para supir dan kenek truk yang biasa mencari nafkah setiap harinya untuk menghidupkan sanak keluarganya. Dan setiap harinya para supir itu harus membayar uang parkir, demikian diungkapkan oleh para supir dan kenek truk yang tak mau disebutkan namanya. Cuma meminta kepada pihak yang berkepentingan agar fungsi warung remang remang itu ditertibkannya. -(AR).