Tipe: Koran
Tanggal: 1986-08-27
Halaman: 07
Konten
Berita Yudha, Rabu 27 Agustus 1986 MADDE HABIBIE-KROES: Menteri Negara Ristek / Ketua BPPT. Prof. B.J. Habibie Senin petang di ruang kerjanya menerima kunjungan kehormatan Menteri Pekerjaan Umum Belanda Ny. Smith Kroes serta pejabat dari Pemerintah Tetap Dorong Investasi Sektor Industri Cibinong, Bogor Agustus (BY). Menurut Menteri Hartarto lebih lanjut pengusaha yang memasarkan produksinya didalam negeri, tetap waspada mengikuti perkembangan ekonomi, nasional, sekaligus meningkatkan daya sa- ingnya secara kontinyu, utamanya bagi produk-produk industri yang mengalami kejenuhan. Menteri Perindustrian Ir. Hartarto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekjen Deperin Toek Setyohadi mengatakan dalam situasi ekonomi yang berat dewasa ini, Pemerintah tetap men- dorong investasi-investasi industri dan secara kontinyu, mengambil langkah langkah konkrit untuk menggalakkan investasi yang utamanya dalam rangka memper- dalam dan memperkuat struktur in- dustri utamanya yang meman- faatkan sumber daya alam. tumbuh dengan 2 a 3%. Dalam tahun 1986 ini dari 120 perusahaan baru atau perluasan telah menciptakan lapangan kerja sebanyak 120 orang. Dengan demikian jelas bahwa PHK yang selama tahun 1986 sampai dengan bulan Agustus 1986 diperkirakan menyangkut 16.000 orang telah dapat diimbangi dan tidak perlu dibesar-besarkan. Kepada para pengusaha yang telah mengekspor produknya agar selalu memantapkan dan me ningkatkan pemasarannya. BERLOKASI Insya Allah dengan kerja keras dan ketekunan kita semua, masalah-masalah yang berat yang dihadapi oleh kita dalam bidang ekonomi akan dapat diatasi. MASIH BANYAK PELUANG Disamping itu juga me ningkatkan program ekspor hasil produksi industri dan memperluas kesempatan kerja melalui pengem- bangan industri kecil. Peresmian 60 proyek tersebut yang berlokasi di Kabupaten Bogor 600 buah dan yang berlokasi di Bekasi 7 buah dengan nilai investasi sebesar Rp. 203.316.144.226.96 dan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 8751 orang. Selanjutnya Menteri Hartarto mengatakan pengembangan in- dustri nasional, serta peningkatan investasi dalam sektor industri akan menggerakkan perekonomian na- sional dan mempunyai dampak positip bagi pengembangan daerah dan wilayah. Menurut Menteri Hartarto peres- mian ini adalah yang kedua kalinya bagi Daerah Jawa Barat yang proyek-proyek industrinya pada umumnya dibangun mulai tahun EKUIN SINGKAT Jakarta, Anggota Delegasi Filipina yang kini sedang berkunjung ke In- donesia dalam rombongan Presiden Corry Aquino Senin sore mengadakan pertemuan dengan KADIN Indonesia di Hotel Hilton, Jakarta. Rombongan delegasi Filipina yang ikut ambil bagian dalam perte- muan itu Menteri Perdagangan dan Industri, Jose S.Concepcion Jr., Menteri Pariwisata, Jose Antonio H.Gonzales dan Deputy Menteri Energi. Errnesto M.Maceda, sedagkan pihak KADIN Indonesia diwakili H Sukamdani S. Gitosar djono, ketua umum dan Tony Ardi, wakil ketua umum serta beberapa ketua kompartemen lainnya. pemasaran Ujungpandang; Perluasan dan penganekaragaman komoditi per- dagangan yang dilancarkan pemerintah daerah Sulawesi Selatan beberapa tahun belakangan ini dimaksudkan untuk men- ingkatkan ekspor dan devisa dari sektor non migas. Keterangan Dinas Perkebunan Propinsi Sulsel di Ujungpandang Senin menjelaskan, khusus sektor perkebunan selama 1985 berhasil menjangkau 12 negara dan menghasilkan devisa 25,49 juta dolar AS lebih dari sembilan jenis komoditi. Palangka Raya; Unit usaha in- dustri di Kalteng sampai tahun 1985 berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 29.161 orang. Kepala kantor wilayah departemen perindustrian Kalteng Drs. S.D. Patianom menjelaskan hal itu kepada pers pada stand pameran pembangunan di Palangka Raya, Senin. Denpasar; Penerimaan terbesar daerah tingkat II Badung, Bali adalah dari sektor kepariwisataan melaui Pajak Pembangunan I (PB.I), namun jumlah yang masuk selama 1985/886 hanya Rp 2,2 milyar, atau turun 35,2 persen dibanding tahun anggaran sebelumnya. Bupati Badung, Pande Made Latra dalam pertanggungjawaban- nya di hadapan sidang DPRD setempat, Senin mengatakan, PB 1 tahun 19884/19885 justru men- capai lebih besar, yakin Rp 3,4 milyar. 1984. Yang pertama kali, diresminkan pada tgl.26 Juli 1986 meliputi 38 proyek industri, untuk wilayah Banten, sekaligus peres- mian 30 Kopinkra (Koperasi In- dustri Kerajinan rakyat). Tahap berikutnya direncanakan akan meliputi proyek industri di daerah Cirebon, Bandung dan sekitarnya. Proyek-proyek industri yang diresmikan ini sekitar 10 proyek in- dustri menggunakan teknologi canggih antara lain ban, dies, moulds, diesel, outomotive, barang-barang elektronik, kom- dan ponen kendaraan bermoto mesin, beberapa barang kimia, pro- duk pengemas. Tehnologi canggih ini, yang sesuai dengan standar interna- sional, diperlukan agar daya saing produk nasional meningkat, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor. Beberapa produk lain oriented polypropylene, pakaian jadi dan barang-barang tekstil, marmer, mebel, minuman ringan dan pupuk alam telah memasuki program ekspor. Tahap pertama telah dapat diekspor sekitar US$ 1,995 juta dan diperkirakan akan meningkat terus. 30 unit usaha industri kecil yang telah cukup maju baik peralatan maupun dalam segi pengolahan perusahaan telah pula dapat dibangun yang bersama-sama dengan industri besar dan menengah, hidup berdampingan, saling melengkapi. Pelaksanaan program keterkaitan atas dasar prinsip- prinsip ekonomi telah meningkat dan diharapkan mampu secara ber- tahap mendorong tumbuhnya in- dustri hulu yang terkait. Dalam pengembangan industri tersebut para pengusaha juga telah memanfaatkan sumber alam setem- pat, tenaga kerja yang berasal dari lingkungannya, dan mendorong berkembangnya sentra-sentra in- dustri kecil yang antara lain dapat mensuplai kebutuhan yang ber- sangkutan. Bandar Lampung; Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Lampung masih jauh dari perkiraan Kanwil Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Lampung dan Bengkulu maupun target Dinas Pariwisata Daerah Tingkat I Lam- pung. Sebaliknya jumlah wisatawan domestik yang datang ke Lampung melampui target yang diharapkan. Pihak Kanwil Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Parpostel) IV Lampung dan Bengkulu, memperkirakan kunjungan wisatawan asing tahun 1984 2.500 orang, tapi kenyataannya hanya 311 orang. Jumlah itupun di bawah target Dinas Pariwisata Daerah tk.l Lampung 500 wisatawan. Kedutaan Belanda untuk Indonesia, dalam rangka kerja sama di bidang il- mu pengetahuan dan teknologi. Tampak Habibie ketika berdialog dengan Ny. Kroes. (Foto: Antara). Dengan direalisasinya proyek- proyek industri, pada akhirnya mendorong pengembangan daerah tersebut. itu Dalam kesempatan tersebut Menteri Tenaga kerja Sudomo mengatakan peristiwa merupakan bukti bahwa walaupun ekonomi nasional kita pada saat ini mengalami kesulitan sebagai akibat dari resesi ekonomi dunia yang berkepanjangan, namun kita melihat bahwa masih cukup banyak peluang yang dapat kita man- faatkan, asal adanya kemauan, dinamika dan kekuatan. Selanjutnya Menteri Sudomo mengatakan tiap usaha untuk membuka. baru perusahaan atau perluasan yang pada hakekatnya merupakan investasi pasti disambut sepenuhnya baik oleh Menteri Perindustrian, maupun Menteri Tenaga kerja, karena dampaknya dalam dua aspek ialah pertum buhan ekonomi nasional dan perluasan lapangan kerja. Peresmian pagi ini mempunyai implikasi bahwa Departemen Perin- dustrian dan Depnaker secara ter- padu akan senantiasa mendam - pingi, mendorong, membimbing, melindungi dan membantu sepenuhnya, sehingga kelangsungan dan perusahaan dapat dijamin. Jakarta, Agustus (BY) masih seringnya terjadi banjir yang Menteri Muda Urusan Pei- diakibatkan belum terselesaikannya ningkatan Produksi Pangan, Ir. penanganan daerah-daerah kritis. Wardoyo mengakui bahwa Ini berarti pemantapa dan peranan ekstensifikasi/perluasan pelestarian "Swasembada Pangan areal dalam usaha peningkatan (beras)", adalah merupakan bukan produksi belum begitu besar. Hal pekerjaan ringan, yang selain itu diungkapkannya kemarin pada melanjutkan peningkatan pelaksa- kesempatan memberi pengarahan naan intensifikasi juga menuntut pada Kongres Pergizi Pangan dan keberhasilan di bidang perluasan Simposium Nasional Pangan dan areal baru serta usaha menghambat Gizi di Semarang, Jawa Tengah. terlalu cepatnya konversi areal per- Menurut pendapatnya, dalam tanian subur menjadi areal non per- rangka pemantapan swasembada tanian. pangan, potensi potensi yang masih dapat digarap untuk men- ingkatkan produksi adalah dalam mencapai "Swasembada mengintensifikasikan areal yang masih belum diintensifikasikan, yaitu untuk pasi seluas 1,2 juta hektar dan palawija seluas 1,3 juta hektar. Serta peningkatan mutu in- tensifikasi dari areal yang ada dengan meningkatkan INMUM (Intensifikasi Umum) menjadi IN- SUS (Intensifikasi Khusus) yang baru meliputi separo dari areal in- tensifikasi. Beras", baik di tingkat petugas/aparat maupun di tingkat petani serta persedianya sumber daya alam maupun teknologi yang dimiliki, maka diharapkan swasem- bada jagung akan dapat segera diu- judkan dan demikian pula halnya dengan kedele. GBHN telah meng- gariskan bahwa yang menjadi tu- juan kita adalah bukan hanya sekedar mencapai swasembada pangan, tetapi memantapkan dan melestarikannya. Tentu timbul per- tanyaan, bagaimana untuk tahun- tahun mendatang, bahkan sampai tahun 2.000 nanti. Pada padi perbedaan hasil per hektar, misalnya pada INSUS dan INMUM adalah sekitar 5-6 kunital per hektar beras, dan perbedaan hasil antara intensifikasi dan non in- tensifikasi adalah sebesar 1,7 ton beras per hektar. Adanya perbe- daan yang cukup besar itu karena areal yang belum diintensifikasikan tinggal areal yang marginal, seperti areal pasang surut, tadah hujan dan tanah kering, daerah dataran tinggi serta lokasinya terpencil. Wardoyo berpendapat, dalam usaha meningkatkan mutu inten- sifikasi dari INMUM ke INSUS perlu lebih digalakkan pengaturan pergiliran tanaman, dan pergiliran varietas, pemupukan yang berim- bang dengan lebih memasyarakatkan penggunaan pupuk organik dan pupuk kalium, pemberantasan hama dan penyakit secara terpadu yang lebih intensif, serta penerapan teknologi lainnya seperti penggunaan varietas hibrida, penggunaan zat perangsang tumbuh dan sebagainya. Yang perlu diingat menurut pen- dapatnya, dalam pertanian kita menghadapi keadaan iklim yang kadang-kadang berubah-ubah, dan siklus musim kering yang keras dan Selain itu dengan berbekal pada pengalaman yang telah dimiliki DI JABAR Deputy III BKPM/Badan Koor- dinasi Penanaman Modal Ir. Amin Warsita mengatakan Jabar merupakan propinsi yang berhasil menampung proyek-proyek PMDN dan PMA terbanyak di Indonesia selama ini. Dalam tahun-tahun mendatang. prospek ekonomi nasional kita masih berat dan penuh dengan tan- tangan. Pertumbuhan ekonomi nasional kita perkirakan masih positip, tetapi kecil dan lambat laun pata hakekatnya merupakan refleksi pertumbuhan ekonomi dunia yang dewasa ini maksimal ekspor. (r-20) Peranan Perluasan Areal Dalam Peningkatan Produksi Selama ini peningkatan produksi pangan adalah sebagai hasil pelaksanaan intensifikasi. Dalam tahun 1985 dari seluruh tanaman padi yang dipanen seluas 9,8 juta hektar, 90% telah diintensifikasikan dan darinya 50% di insuskan. Dari panenan palawija sebanyak 5,5 juta hektar, sekitar 75% telah diinten- sifikasikan. Hampir 25% dari jumlah proyek PMDN seluruh Indonesia dan 30% dari jumlah proyek PMA seluruh In- donesia berlokasi di Jabar dengan sektor-sektor yang menonjol dibidang industri kecil, kimia logam dasar dan industri barang logam. Disamping faktor pertimbangan ekonomi banyaknya proyek PMA dan PMDN di Jabar tersebut disebabkan juga antara lain karena adanya tingkat pelayanan yang baik. dari Gubernur Jabar beserta seluruh jajarannya kepada dunia usaha. Efisiensi Dan Produktivitas. Berbicara mengenai efisiensi dan produktivitas, Ir. Wardoyo mengatakan bahwa efisiensi di bidang produksi pangan, telah diupayakan sejak dilakukannya usaha peningkatan produksi maupun penanganan pasca panen- nya, seperti dalam penggunaan air, benih, pupuk, pestisida serta mesin-mesin dan alat-alat perta- nian, yang ke semuanya diupayakan melalui peningkatan keterampilan petani dalam melakukan usaha taninya. Di tingkat pemerintah dengan diten- tukannya bahwa badan pengendali BIMAS (Bimbingan Massal) men- Tingkat pelayanan ini perlu di- jaga dan malahan dapat makin ditingkatkan, searah dengan kemudahan dan fasilitas yang makin ditingkatkan oleh Pemerin tah terhadap pengembangan dunia usaha seperti paket 6 Mei 1986 dan DSP 1986. Belum Begitu Besar Daerah ini merupakan pemusatan dari industri-industri PMA/PMDN di Jabar sehingga rawan terhadap aspek-aspek lingkungan hidup. Dalam peresmian itu juga telah memberikan laporannya Gubernur Jabar tentang perkembangan in- dustri di Jabar, dan setelah itu diadakan peninjauan kesentra- sentra industri kecil serta pabrik ban Nitto Tire yang memproduksi ban sepeda motor untuk diekspor serta di Citeureup PT Apindo Prima Karya dan PT Argha Karya Prima Industri yang memproduksi pelastik dan terbesar di Asia Tenggara, ASEAN yang hasil produksinya juga untuk jadi wadah koordinasi semua upaya intensifikasi (baik tanaman pangan, ternak, ikan maupun perkebunan) adanya keterpaduan aparat penyuluhan sertifikasi benih, pro- teksi tanaman dan sebagainya adalah juga merupakan upaya efi- siensi. Penganekaragaman pangan hendaknya diartikan sebagai penganekaragaman pangan secara luas dan umum dan bukan hanya terbatas pada diversifikasi bahan pangan pokok. Hingga dengan demikian diversifikasi secara horizontal perlu diteruskan dan ditingkatkan, sehingga masyarakat mendapat gizi seimbang dalam hal sumber energi (lemak, kar- bohidrat), zat pembangun (protein) dan zat pelindung (mineral, Penegasan tersebut dikemukakan Direktur Utama PT. Cerat Bina Tekstil Indonesia (CBTI), Handoko Tjokroseputro, kepada pers di Jakarta, menang- gapi pernyataan dua perusahaan PMA (India) yang telah mem- batalkan rencana perluasan pabriknya senilai 23 juta dolar AS sebagai akibat terjadinya penahanan aplikasi L/C untuk im- por serat polyester oleh PT CBTI. EKONOMI KEUANGAN - INDUSTRI Impor Serat Polyester Perlu Dihentikan Jakarta, Agust (BY). Alasan Persyaratan Mutu Hanya Alasan Yang Dicari-Cari Guna melindungi industri tekstil dalam negeri dan menghilangkan ketergantungan terhadap luar negeri, maka impor serat polyester perlu dihentikan. Dikatakan, ancaman dua perusahaan pemintalan PMA yang membatalkan perluasan in- vestasinya jika tidak diluluskan im- por serat polyesternya merupakan suatu tindakan yang menyinggung harga diri. Dua perusahaan pemintalan PMA (India) yang membatalkan perluasan investasinya itu adalah PT Sunrise Bumi Textiles dan PT Elegant Textiles Industry. Indonesia memang mem- butuhkan investasi asing untuk melanjutkan pembangunan ekonomi, namun dalam bidang tekstil tidak sepantasnya didikte pihak-pihak yang tidak mau mengerti akan aspirasi pengem- bangan industri tekstil nasional. PT CBTI yang ditunjuk dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Per- dagangan No.82 tanggal 6 Maret 1986 sebagai pelaksana impor serat Alasan yang dicari-cari Mengenai alasan bahwa pro- duksi serat polyester dalam negeri belum memenuhi persyaratan mutu, itu merupakan alasan yang dicari-cari karena sudah banyak pemintalan yang menggunakan serat polyester dalam negeri serta mampu memasuki pasaran interna- sional. PT CBTI yang diberi tugas mengkonsolidasi, menstabilkan dan mengembangkan pemasaran tekstil dalam negeri untuk ekspor maupun di pasaran dalam negeri, tidak bersedia meluluskan permohonan kedua perusahaan PMA yang hanya baru merencanakan investasi 23 juta dolar AS karena akan mengorbankan eksistensi industri tekstil nasional yang bernilai milyaran dolar AS, apalagi dengan telah berdirinya industri hulunya di Plaju. Di samping itu juga akan memberikan "preseden" yang kurang baik terhadap prosedur pelaksanaan impor serat polyester yang telah ditetapkan Menperdag melalui rencana yang diajukan PT CBTI berdasarkan hasil Pihak produsen serat polyester, kapan saja akan memasok serat polyester yang dibutuhkan industri pemintalan dalam negeri selalu melalui CBTI. "Hari ini juga kedua perusahaan PMA India itu mem- butuhkannya, dan CBTI akan musyawarah dan mufakat dari masyarakat produsen serat polyester dan pemintalan yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Synthetic Fiber Indonesia (APSFI) Penyidikan Pajak Tidak Ada Jakarta, Agust (BY) Pemeriksaan dan penyidikan pa- jak tidak ada batas waktunya. Demikian diungkapkan Drs. Man- syury, Direktur Pajak Langsung Dit- jen Pajak dalam acara Mimbar Televisi semalam. Didampingi Drs. Agusalim Nasi- tion, Kasubdit Pengusutan Dit.P2W Ditjen Pajak, Mansyury mengatakan, pemeriksaan bertu- juan untuk mengawasi jumlah pa- jak yang terhutang yang sudah dibayar apakah benar atau tidak. Untuk memperbaikinya para wajib pajak bisa memperbaiki sendiri. Tetapi kalau tidak, pihak Ditjen Pa- jak akan mengeluarkan ketetapan berdasarkan pemeriksaan. Dikatakan, Ditjen Pajak sesuai dengan ketentuan undang-undang mempunyai hak untuk menerbitkan surat ketetapan pajak adalah 5 tahun. "Karena itu pemeriksaan itu bisa dilakukan 5 tahun sesudah berakhir," kata Drs, Mansyury. qb tahun pajak yang bersangkutan Drs. Mansyury mengatakan pemeriksaan pajak mencakup em- pat kategori. Pertama, pemeriksaan untuk menentukan besarnya pajak dan keperluan lain seperti untuk menentukan norma perhitungan dan kemudian untuk memeriksa likwiditas wajib pajak. Dengan demikian kalau wajib pajak mengalami kesulitan likwiditas maka bisa dilakukan pemeriksaan. Kedua, pemeriksaan terhadap wa- jib pajak yang tidak mendaftar atau tidak mempunyai NPWP, padahal mereka mempunyai penghasilan di atas penghasilan tidak kena pajak. Kategori ketiga, pemeriksaan terhadap wajib pajak yang mendaf- tar namun tidak menyampaikan SPT walaupun sudah memperoleh surat teguran tertulis. Sedangkan kategori keempat, pemeriksaan terhadap wajib pajak yang sudah sudah mempunyai NPWP. menyampaikan SPT, namun ber- dasarkan data-data yang ada pada Ditjen Pajak, apa yang dican- tumkan dalam SPT itu tidak benar. Terhadap wajib pajak yang melakukan perbaikan sebelum ada vitamin) Penganekaragaman pangan horizontal dimaksudkan untuk memperkaya kegunaan dari masing-masing komoditi pangan tsb. - Jakarta, Agust (BY) Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Kerajaan Belanda Drs. N. Kruis dan Menteri Pekerjaan Umum Dr. Ir. Suyono Sosrodar- sono kemarin di Erasmus Huis masing-masing telah memukul gong sebanyak tiga kali sebagai tan- da diresmikannya Sympsium dan Pameran Pembangunan tanah rawa (lowland development) yang akan berlangsung hingga 3 September. Ratusan ahli dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan Belanda mengikuti symposium tersebut yang telah dimulai sebelumnya dengan mengunjungi daerah pasang surut di Sumatera Selatan selama 2 hari. Dr. Baik Menteri Pekerjaan Umum Ir. Suyono Sosrodarsono maupun Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Belanda Drs. N. Kruis menekan pentingnya penanganan masalah tanah rawa bukan saja dengan menyeleng- garakan syimposium tersebut melainkan bagaimana melaksanakannya penanganannya di lapangan. Pemerintah Belanda telah banyak melakukan kerjasama dengan pemerintah Indonesia Program ini dinilai juga dalam berbagai hal tidak sekedar mendesak dan mulai dilaksanakan baik dalam keadaan cukup pro- dalam penanganan maxalah tanah duksi beras maupun dalam kea- rawa saja. Dan untuk masa men- daan kekurangan. Dengan pro- datang kerjasama tersebut akan Di tingkat petani, dengan adanya gram Penganekaragaman pangan, ditingkatkan lagi dalam berbagai kelompok-kelompok tani serta akan terjadi suplementasi bahan Koperasi Unit Desa (KUD) yang pokok. Penganekaragaman melakukan kegiatan dan pelayanan pangan hendaknya tidak diartikan berbagai cabang usaha tani, kredit untuk mengganti beras sebagai usaha tani maupun Kupedes (Kredit Usaha Pedesaan) yang tidak hanya untuk sesuatu komoditi, juga dinilai sebagai usaha efisiensi. bahan pokok dengan bahan pangan lain, tetapi lebih ditujukan dan dititik beratkan untuk lebih meningkatkan daya guna sumber pangan non-beras, yang secara Menjadi Semakin Mendesak. potensial dapat dikembangkan Dengan telah berhasilnya kita dalam negeri. Penganekaragaman mencapai swasembada beras, pangan dapat dipandang sebagai penanganan masalah pasca panen usaha untuk memantapkan atau dinilai Ir. Wardoyo semakin membudi-dayakan pola makan dan mendesak. Produksi yang berlebih tata menu yang beragam dalam harus disimpan untuk waktu yang keluarga, sehingga baik jenis lebih lama dan bila ingin di ekspor maupun susunan menu menjadi diperlukan persyaratan mutu yang lebih kaya dan memenuhi lebih baik sesuai standar yang kebutuhan gizi secara merata dan berlaku di pasaran dunia. Oleh seimbang. (R.22) karena itu gerakan pasca panenpun telah makin digalakkan. Kemudian dengan keberhasilan program produksi beras secara na- sional, timbul pertanyaan, apakah masih perlu dilaksanakan program penganekaragaman masyarakat. menu Menurut Wardoyo, masih perlu bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia, tinggal dan mendapat nafkah dari bidang pertanian, menu mereka masih sangat tergantung pada hasil tanaman. Berbeda dengan hasil ternak, hasil tanaman mempunyai nilai gizi yang lebih ren- dah karena selalu memiliki kekurangan satu atau lebih unsur gizi, tetapi memiliki kelebihan unsur gizi lainnya. Perjudian Dari Hal I Para pernain yang akan mulai main, hanya tinggal memijat knop yang sudah disediakan, pemainnya tidak begitu jauh dengan Jackpot bahkan hampir menyerupai Rolet. Dengan munculnya permainan itu kini semakin banyak pengun- jung yang ingin coba-coba mencari rejeki dari permainan tersebut. Namun dengan iseng itu, kini semakin kecanduan menjadi pengunjung tetap setiap hari. Salah seorang pemain yang tidak mau disebut namanya ketika ditanya KNI mengatakan, per- mainan itu betul-betul kuat daya rangsangnya untuk bermain sehingga pengunjung menjadi pecandu permainan tersebut. Batas Waktunya pemeriksaan bisa memperbaiki atau melunasi kekurangan pajaknya dengan dikenakan pajaknya dengan dikenakan denda sebesar 2 persen sebulan. Tetapi, jika per- baikan itu dilakukan setelah mereka memperoleh pemeriksaan, maka denda yang dikenakan sebesar 200. persen dari seluruh kekurangan- nya. Dikatakannya, ia pernah menghabiskan uang sehari men- capai Rp. 300.000. Tadinya dengan harapan bisa mendapat keuntungan untuk menambah uangnya. "Eh malah ludes dimakan mesin, "katanya. staple polyester berdasarkan per- timbangan pemerintah bahwa in- dustri dalam negeri perlu diberikan kesempatan dengan memberikan perlindungan yang wajar. Dalam pelaksanaan impor tersebut telah diatur dengan SK Dir- jen Perdagangan Luar Negeri No. 27/Daglu/KP/III/86 yang menetapkan bahwa PT CBTI sebagai importer yang ditunjuk, wa- jib menyampaikan rencana impor mengenai jumlah serat polyester kepada Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Jenarang sudah hampir di semua Ammusement memiliki 30 mesin.Permainan ini sudah berjalan 1 bulan lebih. I Pihak CBTI telah menyam- paikan rencana tersebut bulan Juni 1986 dimana dalam rencana ren- cana tersebut telah dikemukakan bahwa persediaan serat polyester produksi dalam negeri mencukupi kebutuhan pemintalan dalam negeri. "Sampai Desember 1986 kelebihan produksi masih akan mencapai 7.000 ton lebih. Hal itu diperkuat dengan surat dari para produsen serat polyester kepada Menteri Perindustrian tanggal 30 Juni 1986, 21 Juli 1986, 4 dan 15 Agustus 1986", kata Handoko. memasoknya dengan harga yang bersaing", tegasnya. Pada kesempatan wawancara dengan TVRI semalam, pejabat Ditjen Pajak itu juga menegaskan, bahwa para wajib pajak yang diperiksa tidak perlu kuatir menerima kedatangan patugas masyarakat sangat positip. (R-6) Menyinggung mengenai ham- batan ataupun kesulitan yang ditemui dalam pelaksanaan undang-undang perpajakan yang baru itu kedua kedua pejabat Ditjen Pajak menyatakan tidak ada. Bahkan mereka menilai respons Menteri PU Resmikan Simposium Pembangunan pemeriksa yang ditunjuk dengan surat tugas resmi. Segala kerahasiaan dijamin, karena sesuai dengan undang-undang, petugas pajak terikat akan rahasia jabatan. "Jadi para wajib pajak tidak usah kuatir kalau rahasianya ter- bongkar," kata Drs. Agusalim Nasution. 2. Syarat Pendaftaran: Tanah Rawa a pembangunan dan ekonomi. Di Indonesia menurut Direktur Rawa Ditjen Pengairan Dep. PU Ir. Moebagio menurut hasil penelitian masih terdapat sekitar 5,6 juta hektar rawa pasang surut yang belum dimanfaatkan khususnya didaerah luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya. Penanganan masalah tanah rawa tersebut sudah ditangani sejak lama oleh Dep. PU untuk men- ingkatkan lahan pertanian dan menunjang program transmigrasi. Berhasilnya pembukaan daerah rawa pasang surut maupun non pasang surut telah mendorong pula usaha aquacultura seperti usaha perikanan dan tambak tambak ikan. Di dalam ruang pameran nam- pak terlihat daerah rawa selian dimanfaatkan untuk usaha perta- nian juga dimanfaatkan untuk pem- bangunan jalan seperti jalan Tol Bengkareng-Pluit yang berdiri diatas daerah rawa. Begitu pula beberapa jaringan jalan didaerah Surabaya "BY" baru2 ini melihat ada yang dibangun diatas daerah rawa, seperti jembatan Bowzem dan lain lain. 16 proyek penelitian yang akan digarap dalam syimposium tersebut pihak Indonesia di ketuai Ir. Soebandi Wirosumarto dan pihak Belanda di ketuai Ir. W.A Segeren (R-24) UNDANGAN PELELANGAN Nomor. 033/NGO-22/PEG-22/1986 1. Dalam rangka Pelaksanaan Pelelangan Pekerjaan Pem- bangunan Jaringan Kabel Telepon di Lokasi Sekupang dan Batu Ampar di P. Batam secara terima jadi, PERUMTEL mengun- dang para rekanan yang memiliki surat Tanda Daftar Rekanan dari Pemda Tingkat I, untuk Bidang Usaha Pemborongan: a. Bidang Instalasi, Sub Bidang Pekerjaan Telekomunikasi dengan Kualifikasi A untuk DRM 1985/1988 atau b. Bidang Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, Pabrikasi dan In- stalasi Sub Bidang Pekerjaan Jaringan Telekomunikasi dengan Kualifikasi A untuk DRM 1986/1989. 180/BE/BY/8-86 Rekanan yang berminat harus membayar biaya pengganti Bestek/RKS sebesar Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) dan dibayarkan kepada: 1). Kas Kantor Pusat PERUMTEL, Jl. Sentot Alibasah No.4 Bandung atau 2). Kas Kandatratpon Sekupang, P. Batam. b. Menyerahkan fotocopy Tanda Daftar Rekanan tersebut butir 1 di yang masih berlaku dan tanda bukti penggan- tian biaya pada butir 2.a di atas, pada waktu pendaftaran pada tanggal 1 dan 2 September 1986. c. Pengambilan Bestek / RKS akan diselenggarakan pada tanggal 4 dan 6 September 1986. d. Tempat Pendaftaran dan Pengambilan Bestek / RKS adalah: 1). Kantor Pusat Perumtel, bagian administrasi peralatan pembangunan, Jl. RE. Martadinata No.33 Bandung atau 2). Kandatratpon Sekupang, P. Batam. 3. Keterangan mengenai rapat penjelasan, rapat pelelangan dan syarat-syarat lainnya dapat dilihat pada RKS. KETUA PANITIA dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Rekomendasi khusus yang diberikan Direktur Tekstil sangat buruk karena akan menimbulkan keresahan dan kecurigaan di kalangan industri yang dibinanya. PT CBTI sebenarnya tidak keberatan jika impor serat polyester dilakukan dalam rangka Paket Kebijaksanaan Enam Mei (Pakem) 1986 dan itupun masih perlu diper- timbangkan jika produsen dalam negeri mampu memasok dengan harga yang bersaing, demikian Handoko MILI MONUMEN PERS NA SURAKA Mutu harus ditingkatkan Sementara itu dalam keterangan secara terpisah pengusaha industri pemintalan, Sri Prakash Lohia dari PT Indorama Synthetics hari Sabtu mengatakan, industri pemintalan- nya yang menghasilkan benang dan tekstil memerlukan bahan baku serat polyester yang mutunya ter- jamin. la mengatakan, berdasarkan pengalaman, bahan baku serat polyester yang dibeli dari PT Tri Rempoa Solo mutunya masih di bawah standard, sehingga Jakarta, Agust (BY) NKK, Nippon Kokan, perusahaan pembuat baja terbesar nomor dua di Jepang, bulan Juni yl telah ikut serta dalam pameran Metallurgical Industry Expo/China 86 yang diselenggarakan di Beijing 24-30 Juni yl. Demikian "BY" peroleh keterangan dari PRESKO Indonesia di Jakarta kemarin. Pameran yang merupakan per- tama kali diadakan untuk memamerkan produk-produk baja dan non-ferrous metal di China diselenggarakan oleh China Coun- cil for the Promotion of the Interna- tional Trade (CCPIT), suatu organisasi di bawah naungan INFO BISNIS Padang, Agust (BY). Tiga jenis komoditi pertanian dari lima komoditi yang dianalisa punya peluang cukup besar untuk dikembangkan, demikian Kepala BKPMD Sumatera Barat, Drs. Nur- man Sulty, Senin. Kelima komoditi yang telah diteliti bersama Universitas Andalas Padang memberikan hasil kelayakan proyek terkait dengan program pertanian, transmigrasi dan tenaga kerja di Sumatera Barat. Dr. Ir. Djaswir Zein daritim peneliti didampingi Purek-I UNAND, Ir. Firdaus Rivai, MSc menjelaskan, ketiga komoditi perta- nian yang punya peluang besar itu adalah kedele, bawang putih, dan jeruk. Sedangkan dua komoditi lainnya adaslah rotan dan nilam, dalam jangka pendek memperlihatkan peluang yang sangat terbatas walaupun dalam jangka panjang mungkin akan lebih baik. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Andalas Padang atas permintaan BKPMD itu hasilnya akan dijadikan sebagai bahan informasi bagi calon penanam modal, untuk men- DEM FRF HKD MYR USD AUD ATS 1, BEF CAD DKK NLG NZD NOK GBP SGD SEK NKK Ikut Serta Dalam CHF JPY BPEI BCD 1,- 1,- 1,- 1,- Expo/China '86 1,- 1. 1,- 1,- 1,- 1,- 1.- 1, 1,- 100,- BNI 1946 BBD BDN BELI BRI Bapindo BPD-DKI Jaya ABN BCA Panin Bank Bank Niaga Bank Bali Bank Buana Ind. Bank Duta Bank Pasific Tamara Bank Bank Umum Nas. BII BURSA Kurs Valuta Asing Jakarta Agustus -(BY). Kurs JUAL BELI Bank Indonesia untuk uang kertas asing yang berlaku SELASA, 26 AGUSTUS 1986 tercatat sebagai berikut: BSB BPI 'OEB Bank Windu Kentjana B.P. Gunung Barisan. Bank Dewa Ruci HALAMAN VII dikuatirkan tekstil yang dihasilkan- nya akan sangat jelek dan sukar dipasarkan di pasaran luar negeri. Serat polyester yang dihasilkan penghasil lainnya seperti Tifico, In- dotoray dan Kumafibre diakui sudah memenuhi standar, namun setiap perusahaannya ingin membeli selalu dijawab tidak ada stock. Ini dapat dimengerti karena. ketiga penghasil bahan baku serat polyester itu sudah mempunyai 3 langganannya masing-masing. S Emas Logam Mulia Emas 24 Karat Emas 23 Karat Emas 22 Karat la menandaskan, perusahaan- nya tidak keberatan membeli pro- duksi dalam negeri walaupun harganya di atas harga serat polyester impor, karena dengan membeli produksi dalam negeri kelancaran penerimaan ke gudangnya lebih terjamin tanpa harus membuka L/C dulu, menunggu pengapalan, dan Laporan Kebenaran Pemeriksaan (LKP) dari pihak SGS. 806,85 143,33 550,13 165,77 141,63 429,90 Oleh karena itu ia mengimbau PT CBTI agar berlaku agak luwes demi menunjang Pemerintah. dalam usaha meningkatkan ekspor komoditi non-migas berupa ekspor benang dan tekstil. (R-6/Ant) Kurs Beli RP 1.129,00 680,35 75,55 23,71 487,02 545,37 151,62 1.668,66 521,29 160,81 684,04 726,89 55 pemerintah dan dimaksudkan un- tuk memperkenalkan kemajuan mutakhir tekhnologi baja, peralatan dan produk-produknya di China. Keikut sertaan NKK dalam pameran tersebut diwarnai dengan pertunjukan berbagai penel-panel berisikan kemajuan terakhir dari tekhnologi mini permesinan dan peralatan mulai dari tungku dapur listrik sampai berbagai jenis baja lembaran. Contoh-contoh produksi yang dipamerkan termasuk berbagai jenis pelat dan lembaran, pipa spiral dan berbagai struktural baja yang sekarang ini banyak dibutuhkan di China. (R-10) Jenis Komoditi Yang Berpeluang Di Sumbar dorong pertumbuhan penanaman modal yang akhir akhir ini terlihat semakin meningkat, antara lain dengan adanya peraturan/ perundang-undangan penanaman modal untuk merangsang calon in- vestor. DEPOSITO BERJANGKA Para peneliti menyimpulkan un- tuk luas lahan yang tersedia sekarang ini sekitar 7.500 hektar tersebar di kabupaten Pasaman, Sawahlunto/ Sijunjung dan Solok. Peluang pasar untuk komoditi dalam tahun 1990 adalah sekitar 19.426 ton atau 4,5 kali dari pro- duksi tahun yang sama. Untuk mengadakan kebun kedele seluas 25 hektar, diperlukan biaya sekitar Rp. 38 juta dengan perincian Rp. 29 juta biaya investasi dan Rp.9 juta biaya operasi musim pertama. Sedangkan bonafit cost (BC) ratio usaha ini sekitar 1,28 dan internal rate of return (IRR) 25,15 persen dengan jangka pem- bayaran kembali selama empat tahun. Untuk bawang putih luas areal, yang tersedia sekitar 2.500 hektar yang terletak di kabupaten Solok, kecamatan Lembah Gumanti, peluang pasar komoditi ini pada tahun 1985 sekitar 2.121 ton. 15 % 15, HARGA EMAS Kurs Jual RP 1.134,00 694,11 79,31 26,97 816,42 147,72 557,69 170,42 145,88 436,70 494,65 564,00 156,08 1.687,85 1 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln 13,5 % 14,5 % 14,5 % 15, % 13, % 14, % 14,5 % 15, % 13,25 % 14,25% 14,5 % 15, % 13,5 % 14, % 14,5 % 15, % 15, % 15, % 15,5 % 16, 13, % 13,5 % 14,5 % 15, % 14, % 14,5 % 15, % 16, % 14,75 % 15, % 15,5% -% 13% 14 % 15 % - % % 15, % 15,5 % 16, 15, % 16, % 16, % 16,% 17,% 16,5% 13, % 14,% 15,% 16,% 13% 14% 15% 16% 14,5 % 15,5 % 16,5 % 17,% 14, % 15, % 16 % 16 % 14 % 15 % 16,5 % 17, % 15,6 % 16, % 16,2 % 17 % 13 % 14 % 15 % 16 % 14,5 % 15,5 % 16,5 % 17,4 % 14 % 15 % 16,5 % 17,5 % 14,% 15,% 14,5 % 16 % 16,5 % 17 % % 15, % 15,5 % 16, % 15% 15,5% 16 % 16,4 % % 15,5 % 16 111 528,93 165,36 693,65 745,17 % 17, % (Hanast) Rp. 13.525,- per gram Rp. 13.375, per gram Rp. 13.075,- per gram Rp. 12.725,- per gram Harga tsb belum termasuk ongkos bikin dan Pajak penjualan. STANEKSSNED 351
