Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1986-08-27
Halaman: 05

Konten


Berita Yudha, Rabu 27 Agustus 1986 Sekilas Kemajuan Perkoperasian Di Propinsi Bengkulu Oleh: M. Soleh Chalik, Koresponden "BY" PERTUMBUHAN tersebut berkembang itu sendiri telah memberikan Koperasi di tanah air, akhir- dengan pesatnya muncul dengan kegiatannya menurut jenis dan keperluan masing-masing. timbulah suatu aspirasi, bagaimana juka terdapat oknum-oknum Koperasi yang mendirikan Koperasi hanya untuk menikmati pasilitas dari Pemerintah dan sengaja untuk mengeruk keuntungan pribadi semata, hal ini akan menimbulkan citra Koperasi sangat buruk dimata masyarakat. akhir ini terasa semakin bersemarak, begitu pula per- tumbuhannya di Provinsi Bengkulu, terlihat pertum- buhannya yang cukup subur bagaikan tiada kesulitan sedikitun juga. Apalagi setelah para pejabat dalam berbagai kesempatan selalu mengumandangkan fungsi dan peranan Koperasi didalam menegakkan perekonomian rakyat. Di Provinsi Bengkulu khususnya dalam tempo beberapa tahun terakhir ini jumlah Koperasi/KUD semakin meningkat secara mengagumkan, disetiap desa bahkan sampai ke pelosok- pelosok banyak terlihat Koperasi berdiri tegar yang melambangkan sudah banyaknya yang meresapi bagaimana fungsi, peranan dan manfaa Koperasi didalam Tumbuh dengan pesat- nya Koperasi ini jelas merupakan langkah yang cukup baik dan dapat pula kita jadikan tauladan dalam mengangkat derajat perekonomian rakyat terutama di pedesaan. Dan tidaklah salah jika masyarakat Provinsi ini menyambut dengan baik pertumbuhan Koperasi didaerahnya, lebih-lebih dalam menghadapi situasi perekonomian rakyat yang masih saja belum menunjuk- kan keseimbangannya akibat dari pengaruh resesi dunia dewasa ini. Karena samaan gelintir yang mengenang hambatan- hambatan yang pernah dialami Koperasi selama kurun waktu yang tidak singkat, terbukti dengan adanya perjalanan Koperasi adalah organisasi Koperasi yang tidak secepat ekonomi dari rakyat dan un- sekarang ini, bahwa pada tuk rakyat itu sendiri, maka priode- priode tertentu citra dapat kita sajikan disini Koperasi semakin melem- bahwa Koperasi adalah pam dan sangat buruk suatu wadah penghimpun dimata rakyat, hal ini kekuatan ekonomi yang pai- disebabkan dengan adanya ling ampuh, khususnya bagi segelintir pengurus Koperasi yang hanya ingin mengeruk keuntungan pribadi atau golongan kecilnya saja. Namun penulisanpun mendapatkan keterangan yang cukup menggem- birakan, yakni setelah mengadakan wawancara dengan beberapa orang tokoh Koperasi di Provinsi Bengkulu, yang secara ber- pendapat mengutarakan pendapatnya bahwa pengurus Koperasi yang ada sekarang ini mudah-mudahan akan terhindar dari hal semacam itu, kepercayaan dan keyakinan akan pengurus- pengurus Koperasi itu, sesuai dengan usaha-usaha pihak pemerintah, yang tampak selama ini, seperti dilakukannya sering penyuluhan Koperasi kepada masyarakat, dan adanya pembinaan kader- kader Koperasi dari berbagai tingkat pembinaan, baik melalui diskusi atau temu wicara, maupun dengan diadakannya latihan-latihan dan penataran- penataran secara teratur terhadap para fungsional fungsional Koperasi, Manager Koperasi dan pengurus Koperasi. kehidupan sehari-hari. kaum ekonomi lemah dan bagi masyarakat In- donesia pada umumnya, guna mengangkat derajat hidupnya. Dengan adanya peristiwa Koperasi yang menimpa dimasa lalu itu, maka Dan lebih dari itu Koperasi memang pantas didorong sekarang ini kitapun perlu oleh masyarakat di Provinsi prihatin terhadap peristiwa itu demi kemajuannya, semacam itu karena jika ter- karena Koperasi adalah un-. jadi peristiwa itu mengulangi tuk kepentingan bersama. menimpa Koperasi yang Seperti terlihat yang Hal ini menurut tokoh itu, sekarang ini, dengan sekarang ini, tidaklah heran diadakan pemerintah pada bahwa Koperasi yang ditim- adanya sambutan baik dari masyarakat daerah itu pa peristiwa tersebut akan setiap tahun dan dalam terhadap Koperasi, dapatlah mengalami musibah yang beberapa kali atau beberapa ditarik suatu kesimpulan lebih patal lagi yakni gelombang, tergantung bahwa masyarakat di Pro- "Gulung tikar". Namun dengan persediaan dana vinsi Bengkulu, karena kitapun mengagumi secara dan daya yang tersedia, sudah menyadari akan kemajuan Koperasi di namun tampak dalam bahwa pasal 33 UUD 1945 Provinsi Bengkulu, maka pelaksanaannyapun ber- umum Kenakalan Anak, Bukti Kurang Adanya Keharmonisan Dan Kontrol Orangtua Oleh: Drs. Edward Romlie R. (5) Hal ini dapat dibuktikan pula dengan berdirinya ber- bagai jenis Koperasi, di hampir setiap desa sudah berdiri Koperasi Unit Desa (KUD) disetiap kantor In- stansi Pemerintah dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sudah berdiri Koperasi Pegawai Negeri (KPN) dan dibeberapa sekolah telah pula berdiri Koperasi, sehingga dewasa ini berdasarkan catatan Berita Yudha, di Provinsi itu terdapat tidak kurang dari 446 buah Koperasi/KUD yang telah berbadan hukum dan masih benyak lagi yang badan hukumnya masih didalam proses pihak yang berwenang. Koperasi/ KUD oney nuns BEBAS yang tidak baik itu. mengemukakan pendapatnya, terpenuhinya kebutuhan anak secara wa- jar, tidak adanya perten- tangan antara orangtua dengan anak, adanya perlakuan yang sama dian- tara anak-anak, dan sebagainya. Keluarga yang broken home atau keluarga yang terpecah merupakan keluarga yang tidak har- monis. Keadaan keluarga yang seperti ini sangat mempengaruhi perkem- bangan anak. Anak memperoleh pengaruh yang tidak baik, sehingga lebih memungkinkan mereka un- tuk terjerumus ke dalam bentuk tingkahlaku atau per- buatan yang nakal. sekolah Kalau kita perhatikan tidak hanya memeberikan pendidikan kepada anak. Sekolah juga berfungsi memberikan pengajaran kepada setiap anak didiknya. Dengan pengajaran yang diberikan Dalam keluarga yang itu, diharapkan akan terjadi broken home biasanya kepala perubahan pada diri anak keluarga sudah tidak didik dari keadaan tidak tahu menjadi tahu. Perubahan itu tentu saja merupakan tambahan pengetahuan bagi anak didik lengkap (tidak utuh) atau salah satu diantara kepala keluarga jarang berada di rumah. Ketidak lengkapan atau jarang di rumah itu tersebut, dan kemungkinan diakibatkan diharapkan pengetahuan itu dapat bermanfaat bagi orangtua bercerai, orangtua jarang ada atau sering tidak dirinya. Sementara menetap itu di rumah, atau orangtua telah meninggal. Keadaan yang demikian melalui proses pendidikan diharapkan sekolah dapat membangun kepribadian yang positif pada setiap anak didiknya, sehingga anak didik dapat ber- tingkahlaku dengan baik. merupakan cermin bahwa di dalam keluarga tersebut tidak terjalinnya hubungan yang harmonis. Dengan keadaan yang seperti ini anak mengalami kehilangan pegangan dan keseim- bangan di dalam dirinya. Tidak heran bila mereka kemudian mengalihkan pandangannya ke dunia luar, yaitu lingkungan diluar rumahnya. Bila lingkungan diluar rumah itu tidak baik, sudah tentu terpengaruh tingkahlaku Sekolah memang mem- punyai peran ganda, yaitu menyelenggarakan pen- didikan dan pengajaran. Tetapi sesungguhnya tang- gung jawab penyeleng- garaan pendidikan lebih banyak tercurah pada tugas orangtua di rumah. Orangtua lebih bertanggung jawab terhadap pendidikan anak apabila dibandingkan dengan sekolah. Ini wajar, mengingat anak lebih PENGUMUMAN Diberitahukan kepada pem- baca terutama pencinta seri wayang "Barata Yudha" un- tuk sementara ini Berita Yudha tidak bisa menyajikannya berhubung penulisnya sedang ke luar kota. Agar pencinta wayang dapat memakluminya. Redaksi. Dalam akan PENYALUR/AGEN "BY" SWASTY AGENCY Jalan Kepundung No.27 6936 DENPASAR (BALI) 2. Lingkunga Sekolah Kita sudah mengetahui bahwa lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang pertama bagi anak. Setelah lingkungan keluarga, maka tempat anak mendapatkan pendidikan dan bahkan pengajaran adalah lingkungan sekolah. Dengan demikian lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang kedua tem- pat anak memperoleh pen- didikan. pendidikan anak di rumah. mereka tidak memiliki Salah satu fungsi sekolah adalah memberikan pen- didikan sebagai upaya membentuk kepribadian yang positif pada diri anak didik. Tetapi tidak pula dapat dipungkiri bahwa lingkungan sekolah dapat menjadi pangkal penyebab timbulnya juvenile delin- quency terhadap anak didik. Timbulnya kenakalan itu dapat berpangkal karena adanya guru yang sering tidak mengajar sehingga anak didik bebas mening- galkan sekolah, guru tidak dapat wibawanya dihadapan anak menunjukkan beratkan tugasnya pada didik, guru terlalu menitik masalah pengajaran daripada masalah pen- didikan, adanya guru yang tidak menerapkan disiplin sekolah baik untuk dirinya sendiri maupun anak didiknya, dan sebagainya. kepribadian yang tegar atau kuat. Namun apabila mereka memiliki kepriba- dian yang tegar, maka pengaruh tingkahlaku yang tidak baik itu sulit untuk dapat diserap oleh anak remaja. Dengan kepribadian yang tegar itu anak remaja dapat menilai tingkahlaku masyarakat yang tidak baik dan juga mana tingkahlaku masyarakat yang baik. Tingkahlaku masyarakat yang baik itulah tentunya yang patut dicontoh. m'ana Lingkungan masyarakat dikenal sebagai lingkungan yang ketiga bagi pendidikan anak (sesuai dengan konsep tripusat pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara). Dengan demikian lingkungan masyarakat mempunyai 3. Lingkungan Ma syarakat Masyarakat merupakan lingkungan yang sangat berperan dan berpengaruh terhadap proses sosialisasi atau hubungan sosial yang dilakukan anak. Dengan proses sosialisasi yang ter- jadi dalam masyarakat, anak dapat menyerap berbagai bentuk atau corak tirg kahlaku yang ditunjukkan masyarakat. Lingkungan masyarakat itu dapa berpengaruh terhadap perkembangan anak, baik itu pengaruh yang mengarah kearah yang positif maupun negatif. lingkungan masyarakat yang mayoritas anggota masyarakatnya memiliki kepribadian yang banyak menghabiskan baik, maka besar kemungkinannya yang diserap oleh anak di dalam lingkungan tersebut adalah kepribadian yang baik pula. Sebaliknya lingkungan masyarakat yang dalam sebagian besar anggota masyarakatnya menunjuk- kan kepribadian yang tidak baik, maka kemungkinan besar anak akan menyerap pengaruh tingkahlaku yang amanat yang cukup jelas, bahwa hanya dengan melalui Koperasi inilah perekonomian rakyat serta kehidupannya akan men- jurus kearah kemakmuran seperti apa yang dicita- citakan oleh bangsa dan negara Republik Indonesia, sesuai pula dengan apa yang diamanatkan Pancasila dan UUD 1945 itu. Namun perlu kita sadari di rumah waktunya daripada di sekolah. Anak lebih banyak bergaul dengan anggota keluarganya di rumah daripada dengan guru-gurunya di sekolah. bahwa diantara sekitar satu juta penduduk di Provinsi Bengkulu, tidaklah heran jika masih ada beberapa Memperhatikan uraian di atas wajarlah apabila kita sebagai orangtua tidak dapat sepenuhnya menyerahkan masalah pendidikan anak- anak kita di rumah kepada guru-guru di sekolah. Orangtualah yang dituntut untuk lebih bertanggung jawab terhadap masalah tidak baik itu. Mereka dengan mudah dapat terpengaruh tingkahlaku yang tidak baik itu apabila Presiden Soeharto meresmikan pengoperasian Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 24 Juli yang lalu. Proyek serupa juga sedang di garap diwaduk Cirata, Kab. Cianjur yang selesai pembangunan tahap pertamanya diperkirakan dua tahun mendatang. Salah satu hal yang menarik dalam usaha memanfaatkan air waduk dari hasil pembendungan sungai Citarun sebagai pem- bangunan listrik adalah dikembangkannya usaha perikanan dengan wadah jaring yang mengapung diwaduk Saguling. jalan sesuai dengan prinsip- prinsip pemerataan demi suksesnya Koperasi di Pro- vinsi itu, selain itu pembi- naan terhadap Koperasi KUD pun dilakukan serta diadakan pemerintah pasilitas penunjang yang berupa jaminan kredit. Metode pemeliharaan ikan didalam jaring terapung yang di import dari Jepang itu, bagi masyarakat petani kita masih merupakan hal yang baru. Beberapa tahun yang lalu, Ir Zulkifli Zankaro, Staf Balai Penelitian Perikanan Darat (BPPD) Bogor telah menyeleng- garakan uji-coba diperairan Lido, Kabupaten Bogor, kemudian disusul Drs Kunto Purnomo diwaduk Jatiluhur, Purwakarta. Dari hasil percobaan 2 peneliti tersebut direkomendasikan bahwa budidaya ikan didalam jaring terapung Selain itu, tokoh itu pula menghimbau supaya semua jenis Koperasi/ KUD supaya dapat, menyalurkan sem- bahan bilan pokok, terutama bagi Koperasi/ KUD yang berada di pede- saan karena sembilan bahan pokok adalah kebutuhan primer dalam kehidupan, apalagi seperti kita ketahui bersama bahwa sekitar 80 persen dari jumlah pen- duduk Indonesia ini berada di pedesaan, sehingga dengan adanya setiap Koperasi/ KUD bergerak dalam bidang usaha penyaluran sembilan bahan pokok itu, akan terasalah manfaat Koperasi oleh baik. rakyat anggota Koperasi maupun bukan anggota, katanya. Namun diantara anggota dan non anggota dalam jasa memanfaatkan Koperasi/ KUD terutama dalam berbelanja melalui Koperasi/ KUD itu, perlu diadakan sedikit perbedaan harga, karena dengan perbedaan harga itu dapat menjadi bahan perhatian masyarakat non anggota un- tuk menjadi anggota Koperasi. Himbauan tersebut disarankan sangat baik dan perlu mendapatkan dukungan dari kita bersama demi suksesnya usaha perkoperasian didaerah Pro- itu, dan vinsi semoga. dampak pula terhadap pen- didikan anak. Dalam lingkungan masyarakat anak dapat belajar dan menimba pengalaman tentang sesuatu yang tidak diperolehnya di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Tetapi mesti kita ingat bahwa tidak selalu lingkungan masyarakat itu menimbulkan pengaruh yang positif terhadap pen- didikan anak-anak kita, terutama bila lingkungan masyarakat tempat anak kita mengadakan hubungan sosial termasuk dalam lingkungan masyarakat yang tidak baik. Untuk ini perlulah kiranya anak kita dihindarkan atau dijauhkan dari lingkungan masyarakat baik yang tidak itu. (Bersambung). diwaduk layak untuk dikem- bangkan. Berbagai upaya yang telah dipersiapkan guna mengelola perikanan diwaduk Saguling dan Cirata antara lain kerja sama antara Dinas Perikanan dengan Pemerintah Daerah setempat untuk memberikan bekal ketrampilan terhadap 3.000 kepala keluarga serta penyaluran kredit modal dari perbankan. MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA LINGKUNGAN PEDESAAN Kepala Negara sendiri dalam peresmian PLTA Saguling itu meminta perha- tian akan adanya perubahan lingkungan dari sawah, ladang, perkebunan dan hutan menjadi perairan ter- buka mirip lautan untuk usaha perikanan. Beberapa persyaratan teknis yang harus diketahui dan dikuasai petani antara NAMPAK dalam gambar ikan arwana yang banyak membawa berkah. Arwana, Ikan Kahyangan Yang Membawa Berkah rupiah) untuk seekor ar- wana yang besarnya hanya sebesar ibu jari kaki. Sedang petani budidaya ikan hias lain dari Tanjung Barat menawarkan dengan harga Rp. 750.000,- dengan besar ikan sekitar satu telapak Untuk ukuran tangan.. SELAIN lele dumbo, yang dipajang di stand Departemen Pertanian Pekan Raya Jakarta beberapa waktu yang lalu adalah ikan arwana. Apabila lele dumbo dipajangkan sebagai contoh ikan kon- sumsi. Arwana dipajangkan dalam aquarium yang cukup cantik sebagai contoh ikan hias. Arwana yang dipajang di depan pintu masuk stand, mendapat perhatian melim- pah dari pengunjung. Apalagi penjaga standnya cantik, secantik ikan yang dipajangkan. Walaupun, mereka kurang mampu menerangkan apa dan bagaimana ikan arwana naqoh yang nama latinnya. Sceloropages Formosus. Kalau kita menatap ikan arwana yang masih kecil, sebenarnya bentuk ikan tersebut biasa-biasa saja. Tidak bedanya kita melihat ikan tawes atau ikan belanak yang biasa terdapat di perairan pulau Jawa. Di aquarium milik seorang petani budidaya ikan hias Ciganjur ikan ar- wana juga tidak mendapat perlakuan istimewa. Ikan ini ditaruh dalam aquarium yang ditempatkan di bawah naungan pohon kelapa. Tapi kalau kita tanyakan harganya. Nah inilah yang istimewa Petani peternak hias ikan tersebut menawarkan dengan harga Rp. 100.000.- (seratus ribu dipasang papan lebar dan tebal dipinggir jaring bagian atas sebagai titian. Satu unit usaha dapat terdiri dari 6 buah kurungan jaringan yang masing-masing berukuran dari 6 m X 6 m sampai dengan 10 m X 10 m. Jenis ikan yang ditebar dapat dipilih dari ikan Mas, Nila atau gurame. Kualitas benih dipilih yang mem- punyai pertumbuhan badan lebih cepat, bebas penyakit dan ukuran paling kecil 100 gram per ekornya. Makanan yang diberikan hendaknya yang dipasang pada rangka mempunyai kandungan dari bahan busa plastik, kayu, bambu atau drum kosong. Sedangkan menetapnya rangka pada suatu tempat tertentu didalam air. dapat PERSYARATAN diusahakan dengan menem- patkan jangkar beton atau TEKNIS. terbuat dari besi yang Adanya perubahan alam dipasang dan diikat pada yang sekaligus beralihnya keempat sudutnya. Jaring Mengapungnya jaring karena adanya pelampung profesi dari petani tanaman kantong dibuat sesuai pangan, pekebun dan dengan bentuk dan ukuran kehutanan menajdi petani rangka. Sepertiga atau ikan diperairan umum, seperempat dari tingginya dituntut adanya kesiapan dibuat mencuat diatas per- mental dan phisik petani, disamping keterampilan teknis perikanan yang sudah dikuasai. mukaan air. Untuk menjaga keamanan ikan di dalamnya, jaring dibuat 2 lapis. Lapisan luar mempunyai mata jala lebih besar. Guna pengawasan dan pemberian makanan sehari-hari dapat seperti yang dipajang di aquarium indah di stand Departemen Pertanian- PRJ, bisa mencapai jutaan rupiah. Mengembangkan Perikanan Jaring Terapung Di Waduk Saguling lain meliputi pembuatan kantong jaring beserta kelengkapannya, benih ikan, makanan dan pemasaran hasil. Melihat harga arwana, bagi orang yang berasal dari pulau Jawa bisa memban- dingkan dengan harga burung perkutut. Burung yang kelihatan jelek dan besarnyapun tidak sampai satu genggaman tangan, kalau bunyinya sudah 'kung', bisa lebih mahal dari harga sebuah keluaran Jepang. mobil Membuat jaring agar dapat mengapung sebagai "kolam" diwaduk didahului dengan membikin kerangka yang terbuat dari kayu, bambu atau besi, dengan ukuran dan bentuk sesuai dengan yang dikehendaki. Kerangka harus cukup kuat menahan gelombang. Sceloropages formosus didaerah Kalimantan disebut ikan siluk. Sedang di pulau Sumatra sebelah Timur protein 30% dengan frekuensi pemberian 3 atau 5 kali sehari. na hijau. Dari Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu kahyangan berwarna merah. Yang paling mem- prihatinkan, pemerintah baru turun tangan tahun 1980 lewat surat Keputusan Menteri Pertanian. Isi surat keputusan tersebut antara lain melarang menangkap dan memperdagangkan (golden) dan kuning ikan kayangan. Padahal kemerahan (golden red). ikan tersebut menurut Red Sedang yang berasal dari Data Book yang dikeluarkan pulau Belitung, Sumatra oleh IUCN (semacam badan Selatan dan Kalimantan internasional pelestarian Tengah, kayangan berwar- sumber daya alam) ikan (Riau- Jambi dan Sumatra Utara) disebut degan nama mambang diawan. Ikan ini di tempat aslinya ada ber- bagai macam dan warna. Di Jambi dan Riau, tepatnya di sungai Rokan, sungai Rawa, Danau Bawah, Danau Besar, Sungai Bangko dan Sungai Mandau, jenis kayangan yang ditemukan umumnya berwarna kuning CUKUP MENGUNTUNGKAN Ikan kayangan yang kecil memang tidak/ belum kelihatan kecantikannya. Padat penebaran benih ikan kedalam jaring untuk jenis ikan Mas 6 kg per M2. Ikan dipelihara untuk jangka waktu paling lama 6 bulan. Biaya investasi meliputi pembuatan rangka ukuran 8 m X 8 m dan jaring kantong rangkap 2 masing-masing diperkirakan Rp 500 ribu dan Rp 300 ribu. Sedangkan biaya operasinya terdiri dari pembelian benih ikan Mas 300 kg a Rp 1800,-, makanan berupa pellet Tapi kalau sudah besar, dengan berat diatas satu kilo barulah kelihatan keindahan dari sisik- sisiknya. Sisik yang berwarna merah atau hijau, dilingkari dengan cincin- cincin berwarna emas. Apabila ditaruh di aquarium besar dengan lam- pu berwarna, akan terlihat berkilat- kilat gemerlap. masih masyarakat. "Saya pernah menemukan ikan arwana ini karena Informasi dari Trubus, menjelang tahun 1970, beredar isyu populasi kayangan sudah diambang dalam sebuah tas ecolak" kepunahan. Hal beralasan, penangkapan yang gencar akibat tergiur oleh harga ikan kayangan yang selangit. Ikan kayangan ini pun hanya mampu memi- jah dua kali setahun, dengan jumlah anak sekitar 40 sampai 60 ekor. kata Adna Suhanda. "Ikan b tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga mampu bertahan di dalam tas selama 24 jam". Akhir- nya, ikan yang diterbangkan dari pelabuhan udara Pon- tianak tersebut disita. 3.600 kg a Rp. 300,- dan upah tenaga ditaksir untuk sebuah jaring Rp. 30.000,-. Petani peternak budidaya ikan hias tersebut ketika di- jumpai 'Berita Yudha' mem- punyai ikan arwana dua ekor yang di taruh begitu sa- ja dalam sebuah aquarium jelek. Di daerah Jakarta Selatan, tepatnya Pasar Minggu banyak yang memelihara arwana. Mereka semua optimis, bahwa suatu saat dapat mengembang biakan. "Asal diberi kesempatan, petani budidaya ikan hias pasti bisa mengembang biakkan. Berilah kami kesempatan", katanya optimis. Yang menjadikan ikan kahyangan ini diburu oleh manusia, sebenarnya bukan kecantikan ikan arwana. Ikan itu sendiri masih kalah cantik bila dibandingkan dengan ikan-ikan hias yang lain. Tapi karena keper- cayaan dari sebagian masyarakat yang mengemukakan bahwa ikan tersebut dapat men- datangkan berkah kepada pemeliharanya, itulah yang menyebabkan orang tergila- gila untuk memiliki. Percaya atau tidak menuju dengan ramalan tersebut, keberhasilan mengem- wallohu alam. Tapi yang bangkan usaha perikanan jelas, karena ikan tersebut jaring terapung diwaduk berharga mahal, maka bagi Saguling oleh petani dimasa siapapun yang men- mendatang. dapatkan ikan tersebut di alam bebas, akan men- dapatkan hasil yang berlipat, dibandingkan dengan apabila orang/ nelayan hanya menemukan seekor ikan gabus atau ikan gurame. (trimulya). Dari hasil penjualan 1.500 kg ikan konsumsi a Rp 1.800,- setelah dikurangi berbagai penyusutan misalnya rangka, jaring dan bunga modal, didapat keun- tungan tiap jaring kira-kira Rp 700.000,- Atas dasar perhitungan tersebut, dengan bantuan kredit dari Bank kepada petani ikan sebagaimana yang akan diberikan untuk mengelola perikanan jaring terapung di waduk Sagul- ling pengembalian pinjaman pokok beserta bunganya akan dapat berjalan dengan sempurna. HALAMAN V Semoga dengan diawalinya penebaran benih ikan kedalam waduk Sagul- ing oleh Presiden Soeharto hari Kamis yang lalu, merupakan permulaan langkah (Kahat Lasicanto). Perwakilan "Berita Yudha" JAWA BARAT Jl.Sentausa No. 10, kayangan termasuk dilin- dungi karena sudah langka. Anda Suhanda dari PHPA DKI (dulu PPA = Perlindungan dan Pelestarian Alam) yang di- jumpai di kantornya, dekat hutan cagar alam Depok mengemukakan bahwa ikan arwana memang dilindungi. Bagi siapapun yang kedapatan membawa atau memperdagangkan ikan tersebut akan terkena sanksi hukum. Paling tidak ikan yang dibawa akan disita dan diserahkan ke Kebun Binatang Ragunan. Tapi kenyataannya, ikan ini beredar di BANDUNG. Sementara itu seorang petani budidaya ikan hias yang berdomisili di Jakarta Selatan mengemukakan bahwa pemerintah kurang ketat dalam mengawasi ikan arwana. "Kalau di tangan petani budidaya, ikan ar- wana dilarang. Tetapi nyatanya dipasaran diper- jual belikan dengan bebas, kan tidak lucu", katanya dengan lugu.