Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-09-02
Halaman: 12

Konten


ANGGOTA REDAKSI Djoko Susanto, Jasidi Iskandar, Nardi Sahib, Harkam Effendi, Bob Silitonga, Nurmimy Tjunty Velley's, Taty Permadi, Diding Kussawardjo, H.Azwir Tanjung, Gusnadi S, Cosmas Sumono, Tri Atmadi, H. Tri Mulya, Oce Sudioto SH, Munadjat Cader, Susila Aris Margono, Parjiyono, Marhongkom Lumban Tobing BcHK., Valens Daki Soo, Batari Siregar Bsc, P.Sumantri. BERITA YUDHA-SABTU, 2 SEPTEMBER 1995 Aneh? Mereka yang berbuat kejahatan. Anda yang menerima hukuman. posibilid Apakah Anda sudah merasa aman berada di belakang terali jendela Anda itu? Dapatkah Anda berjalan sendirian di malam hari? Pernahkah Anda berangkat tidur tanpa memeriksa kunci pintu dengan perasaan tenang? Jangan biarkan mereka mengambil alih hidup Anda. Berpartisipasilah dalam kegiatan ronda. Atau, diskusikan dengan RT/RW Anda bagaimana cara membantu meredakan tingkat kriminalitas ini. Sudah saatnya Anda menolak menjalani hukuman untuk kejahatan mereka. TRI dervalued ity fx sociale JAM KEMISKINAN UNDP: Perwakilan Program Pembangunan PBB (UNDP) Arthur Holcombe (kanan) dan dua rekannya, Djibril Diallo dan Ge Youli (tengah) menjelaskan Jam Kemiskinan UNDP yang mulai mereka setel, Kamis (31/8), di Forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengenai Wanita di Huairou, kawasan pinggiran Beijing. Laporan Pembangunan Manusia menyatakan lebih dari 70 persen dari sekitar 1,3 milyar orang yang hidup dalamkemiskinan adalah wanita dan pemasangan jam itu bertujuan untuk melenyapkan kemiskinan. (Radiofoto: Ant/Reuter). Penjahat Yang Seharusnya Di Balik Terali. Bukan Anda. Berita Yudha SABTU, 2 SEPTEMBER 1995 14.30 Wajah Negeriku 14.35 Force Five Danngard Ace 15.05 Olahraga 17.00 Berita TVRI STOP THE CLOCK! 17.25 Wajaha Negeriku 17.30 Film Pengetahuan 18.05 Negeri Tercinta Nusantara Sumatera Utara tes to this world evert delbarote or the mod roblems of our ene hundreds of 18.15 Siaran Pedesaan 18.30 Jazz 19.00 Berita TVRI 19.25 Garuda Pancasila 19.30 Dian Rana 20.05 FS: Hati Yang Mendua be bom into poauty. The conclusione ference ono Population and Dealo Social Summit in Copenha rence in Beijing con mal bers SABTU, 2 SEPTEMBER 1995 05.30 Kuliah Subuh 06.00 Selamat Pagi Indonesia 06.45 Bisnis Hari Ini 07.00 Berita Pagi people, but only from 21.00 Dunia Dalam Berita 21.25 Rona Nusantara Stasiun 22.25 Berita Terakhir TVRI 11.30 Bahana Suara Pelajar PUSAT 23.05 Cerita Akhir Pekan: Seputih 12.30 Sinetron: Kejamnya Kekasih JAKARTA Melati 13.00 Lintas Siang 13.30 Documentary 14.00 Titian Ilmu 15.00 Film Kartun: Bob & Bobette 15.30 Film Seri: Nacha 16.00 Sinetron: Jendela Anak Muda. 17.00 Lintas Sore 17.30 Bursa Klip Unggulan Minggu ini IKLAN LAYANAN MASYARAKAT INI DIPERSEMBAHKAN OLEH GRAFIK MCCANN ERICKSON & HARIAN UMUM BERITA YUDHA dock indicater one pac INDONESIA KEMERDEKAAN INI BELUM SELESAI. SAMA SEKALI. 10.00 Sinetron: Nyanyian Tanah Air 11.00 Sinetron: Mas Lamhot 18.00 Agama Islam Dan Remaja 18.30 Film Seri: Justice Bao 19.00 Berita TVRI 19.30 Kuis Nuansa Paramita 20.00 Sinema India 21.00 Dunia Dalam Berita 07.30 Titian Ilmu 08.30 Wanita Indonesia: Cooking 21.30 Lanjutan Sinema India 23.00 Tabir Malam Melody 09.30 Kuis Dangdut 23.45 Berita Terakhir TVRI 5C PERJUANGAN bout St MERDEKA 11/TB/BY .... kita harus hidup secara dinamis, harus melihat segala gerak gerik kehidupan masyarakat dan negara Indonesia. (Penjelasan UUD 1945). SABTU, 2 SEPTEMBER 1995 05.00 Hikmah Fajar 06.00 Nuansa Pagi 08.00 Seputar Dunia Properti 08.30 Masalah Anda Masalah Kami 09.00 Film Sabtu Pagi: Mr Mom 11.00 Bola Basket 12.00 Buletin Siang 12.30 Planet Footbal 13.00 Delta 14.00 Teledrama Pondokan 15.00 Buletin Sinetron 15.30 Sinema-Sinema 16.00 Hight Tide 17.00 Trend Musik 18.00 Gara-Gara 18.30 Seputar Indonesia Malaysia 38 Tahun: Di Sana Isyu Kesenjangan Telah Berlalu Malaysia hari Kamis 31 Agustus 1995 merayakan ulang tahun kemerdekaannya ke-38 di tengah-tengah pesatnya kemajuan pembangunan ne- gara itu menuju pencapaian cita-cita menjadi negara maju pada tahun 2020. berturut-turut belakangan ini, pertumbuhan ekonomi Malay- sia setiap tahun melampui delapan persen. Tahun ini, angka pertumbu- han yang sama diproyeksikan kembali akan tercapai, karena menurut Deputi PM Anwar Ibrahim baru-baru ini, pertum- buhan ekonomi Malaysia pada semester pertama 1995 sudah mencapai 9,5 persen. Kemajuan tersebut antara lain ditandai dengan pelun- curan ibukota baru Malaysia yang akann menjadi bagian dari "mega city", Putrajaya, oleh Perdana Menteri Mahathir Mohammad, dua hari men- jelang perayaan ulang tahun kemerdekaan kali ini. PM Mahathir menyatakan pembangunan ibukota ad- ministratif yang terletak sekitar 35 km di selatan Kuala Lumpur itu dilakukan untuk mendorong negara tersebut menuju abad ke-21. Pembangunan kota tersebut dianggarkan menelan dana sekitar Rp17 triliun, proyek termahal yang pernah dilaksanakan di Malaysia selama ini. Nantinya, Putrajaya akan membentuk segitiga dengan Kuala Lumpur yang masih menjadi ibukota komersial dan dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) baru yang kini juga masih dalam proses pembangunan. "Su tu hari, Kuala Lumpur, Putrajaya dan KLIA akan menjadi 'mega city' yang dapat dibandingkan dengan pusat- pusat kota seperti Tokyo atau Yokohama," kata Mahathir. Ia juga menjelaskan adanya rencana memasang teknologi satelit dan serat optik mutakhir dalam segitiga itu, yang me- mungkinkannya menjari ja- ringan informasi dinamis dalam telekomunikasi internasional serta perdagangan masa men- datang. Kemajuan pembangunan Malaysia dewasa ini ditandai pula dengan tetap stabilnya pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dalam tujuh tahun Kredit Untuk Para pengusaha kecil di selu- ruh Indonesia boleh bergembira karena pemerintah sebentar lagi akan mengeluarkan kebijakan pemberiankredit sampai dengan Rp.50 juta tanpa jaminan (collateral). Mereka hanya perlu mengusahakan agar usahanya layak dibiayai bank. Kebijakan baru pemberian kredit tanpa agunan fisik untuk membantu pengusaha kecil yang disebut-sebut berbagai kalangan sebagai terobosan yang perlu didukung itu, diharapkan dapat mengatasi masalah klasik yang selama ini dikeluhkan pengusaha kecil dalam berusaha, yaitu per- modalan. Kebijakan baru itu, menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Mar'ie Muhammad tidak berten- tangan dengan Undang-Undang (UU) No.7 tahun 1992 tentang Perbankan, karena dalam pasal 8 UU tersebut disebutkan, jami- nan dalam pemberian kredit berupa "collateral" seperti tanah, proyek dan jaminan tagih. "Ketentuan baru nanti, hanya meniadakan jaminan yang beru- pa colateral, karena itu usaha yang akan dibantu pendanaannya harus memiliki kelavakan usaha," kata Menkeu. Tentang batas plafon sampai Rp.50 juta, menurut Menkeu, disebabkan bahwa pada praktek- nya perusahaan yang butuh dana sebesar itu benar-benar meru- pakan perusahaan kecil. Namun, katanya, tidak tertutup kemung- 19.00 Berita TVRI 19.30 Kuis Rahasia Keluarga 20.00 The Legend Continues 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Mega Sinema: True Colors 23.30 Film: Law Ad Order 00.30 FS: Hart Of The West 0:30 FS: Murphy Brown 02.00 Film Dini Hari: Throw A Way Wives 04.00 Berita Terakhir TVRI AN teve SABTU, 2SEPTEMBER 1995 05.30 Mutiara Subuh 06.00 Laporan ANTEVE pagi 06.30 Prima Raga Data yang diperoleh dari Kedubes Malaysia di Jakarta menyebutkan bahwa dengan penduduk hampir 20 juta, Produk Nasional Kotor (GNP) per kapita negara itu tahun ini diramalkan mencapai 9.649 ringgit (sekitar 4.000 dolar AS) atau naik dibanding tahun lalu dan tahun 1993 yang masing- masing mencapai 8.856 ringgit dan 8.126 ringgit. Kondisi Malaysia yang sering disorot banyak pengamat luar, yaitu "kue" hasil pemba- ngunan Malaysia, selama ini secara umum tampaknya ter- bagi merata, bukan cuma dinikmati segelintir atau pun sekelompok golongan masya- rakat tertentu. Ukurannya, tingkat kemis- kinan berkurang dan kesen- jangan ekonomi di antara golongan-golongan masyarakat kian menyempit. Menkeu menegaskan, untuk pembiayaan kredit sampai dengan Rp.50 juta itu pemerintah tidak mempertimbangkan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KL- BI) sebagai sumber pembiayaan bank karena mekanisme pembia- yaan itu merupakan bagian dari Kredit Usaha Kecil (KUK), sehingga bank yang terlibat akan menggunakan dana sendiri. Sebelumnya, kalangan per- bankan mendukung adanya ke- bijakan baru itu, namun mereka berpendapat agar sasaran peme- rataan kredit itu makin tercapai sebaiknya pemerintah mengu- curkan kembali KLBI sebagai sumber pembiayaannya. Kebijakan pemerintah untuk mengembangkan sektor usaha kecil telah dimulai sejak Pelita I antara lain melalui usaha men- dorong pemberian kredit dan pelayaan perbankan bagi sektor usaha dimaksud melalui berbagai skim kredit. Skim itu terdiri dari yang bersubsidi dan ditunjang dengan KLBI seperti KIK/KMKP, KI/ KMK hingga Rp.75 juta, Kredit Candak Kulak, hingga pendeka- tan baru yang menyangkut kebi- jakan untuk mengurangi peranan KLBI yaitu dengan mewajibkan bank-bank memberikan KUK minimal 20 persen dari pembe- Pengusaha Kecil kinan batas itu diperbesar. "Tergantung perkembangan," katanya. 07.00 The New Adventure Of Gigan- tor 07.30 Spiff & Hercules 08.00 Bobobobs masyarakat. Pada tahun 1969, tepatnya tanggal 13 Mei, kepincangan yang diciptakan oleh sistem penjajahan tersebut mencapai klimaks dengan mencetuskan konflik rasial berdarah yang nyaris membuat hancur Malay- sia muda saat itu. Sejarah hitam Malaysia itu hingga kini dikenal dengan nama Peristiwa 13 Mei 1969. 08.30 MTV's Time Out 10.30 TV Innovations 11.00 Rat Patrol 11.30 Stormy Days 12.00 Evening Shade 1230 Anything For Laugh 13.00 Funniest Pranks 13.30 TV Innovations 14.00 Classic MTV 15.00 Real World 15.30 Super Rock 16.00 MTV's Sport 16.30 MTV Oddities Dasar Ekonomi Baru Sejarah mencatat bahwa perekonomian Malaysia de- wasa ini ditata berdasarkan perencanaan jangka panjang yang mulai dilaksanakan tahun 1971, yang dikenal dengan nama Kebijaksanaan Ekonomi Baru (NEP) atau dalam bahasa Melayunya disebut Dasar Ekonomi Baru (DEB). Selain itu, Pemerintah Ma- laysia juga berusaha memode- renkan kehidupan masyarakat di luar kota besar melalui penyediaan prasarana dasar, seperti air ledeng, listrik, perumahan dan pendidikan. Pada dasarnya, DEB dilahir- kan sebagai jawaban atas kon- disi perekonomian Malaysia tahun-tahun sebelumnya yang banyak diwarnai kepincangan akibat adanya kesenjangan di antara berbagai kelompok Melalui kerja keras, langkah- langkah konkret dan sikap konsisten, DEB dirasakan membuahkan hasil. Baru 10 tahun dilaksanakan, menurut Tanpa Agunan Terobosan 17.00 Laporan ANTEVE Petang 17.30 WCW Wresling 18.30 Planet Remaja 19.00 Berita TVRI 19.30 Singgasana Brama Kumbara Mahathir DEB merupakan program jangka panjang (20 tahun) yang pada pokoknya bertujuan memperbaiki ketimpangan ekonomi dan sosial akibat pengaruh penjajahan. Sasaran utamanya adalah menata kembali masyarakat serta mengurangi dan mem- basmi kemiskinan tanpa melihat latar belakang golo- ngan. rian kredit. Sejak 1990, pemberian KLBI dibatasi hanya untuk pemberian kredit melalui koperasi dan kredit-kredit berprogram seperti Kredit Kepada KUD (KKUD), Kredit Usaha Tani (KUT) dan Kredit Koperasi Primer untuk anggotanya (KKPA). Menurut Gubernur BIJ.Soed- Penerbit: Pl Berita Yudha Press. Jakarta ALAMAT TATA USAHA Jl. Iarnan Tanah Abang IIINo 23 Jakarta Pusat-10160 No Telp 3457338.3452158. 3853759 Izin Terbit: No 041/SK Menpen/SIUPP/A-7/1986 Tgl 15 Pebruar 1986. Bank BRI Kebayoran Baru, Bank Bumi Daya Kebayoran Baru, BN1-1946 Keb Baru Guro Pos: No.12770. No Telex: 47174. Yudha is. Harga Iklan: Iklan Umumn Rp.6.000 mu kolom. Iklan Dukacita Rp. 3.000,- Iklan keluarga Rp.4.000,-/mm, kolom. Iklan Mini Rp 3 000,-tiap baris maksimum 10 baris Iklan Kuping halaman muka (1 koloru x 60 mm) Rp.720 000 Iklan berwarna (full color) Rp. 12 000./mn kolom-Iklan 2 warna Rp 8 000 mm kolom. Harga tsb belum termasuk Ppu Ilarga eceran dalam kota Rp 450.-/Ekspl. Harga eceran luar kota ditambah ongkos kirim PT. Golden Web Jakarta. Dicetak oleh Percetakan Isi diluar tanggungjawab Percetakan. radjad Djiwandono, banyak kemajuan yang tercatat terutama dalam lima tahun terakhir. Posisi KUK meningkat rata-rata 20 persen setahun sejak 1990, sehingga mencapai Rp.36 triliun pada akhir April 1995. Rasio KUK seluruh perban- kan, katanya, juga meningkat hingga mencapai sekitar 25 persen pada akhir April 1995, meskipun dengan distribusi antarbank yang belum merata. Untuk itu, menurut anggota Komisi VII DPR Saleh Khalid, Departemen Keuangan dan ka- langan perbankan perlu mengo- perasionalkan kebijakan itu Untuk mencapai sasaran tersebut, berbagai upaya dila- kukan secara konsisten oleh pemerintah bagi menciptakan lapangan kerja, menambah fasilitas untuk meningkatkan pendapatan dan produktivitas semua golongan miskin, serta memperluas peluang bagi golongan miskin untuk aktif di bidang industri. 20.30 Spesial Pake Telor 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Info Bursa Dan Valas 21.33 Sabtu Seru: MC Vicar 23.30 Laporan ANteve Malam 24.00 TV Innovations 00.30 MTVS Party Zone 03.00 Berita Terakhir TVRI SCTV SABTU, 2 SEPTEMBER 1995 05.00 Di Ambang Fajar 05.30 Buletin Malam 06.00 Dongeng Dunia 07.00 Film Keluarga: Legen Of The Wolf Montaint 09.00 Spesial: Annaluna secara konsisten di lapangan. Sementara pengusaha kecil hendaknya menyikapi kebijakan baru itu sebagai kesempatan emas sekaligus "amanah" yang harus dimanfaatkan secara profesional dan bertanggung jawab. lajuga mengatakan, kebijakan itu perlu ditanggapi secara konkret oleh Departemen Kope- rasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dalam rangka mengan- Langkah yang ditunggu Kalangan DPR dan perbankan Kalangan perbankan juga menyatakan kebijakan Menkeu menyambut gembira kebijakan baru pemerintah itu, namun itu merupakan langkah peme- rintah yang selama ini ditunggu- Perhimpunan Bank-bank Nasio- tunggu pengusaha kecil dan nal Swasta (Perbanas), seperti merupakan salah satu realisasi kata Wakil Ketua Umumnya ketentuan di dalam UU Perban- kan yang menyatakan bahwa agunan adalah jaminan tamba- han dalam pengajuan kredit. Thomas Suyatno, masih perlu melakukan kajian sebelum menentukan sikap atas kebijakan itu. tisipasi RUU tentang pembinaan pengusaha kecil dan menengah. "Lembaga itu juga harus mengantisipasi operasiona- lisasinya dalam mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah secara konprehensif, baik aspek kelembagaan, mana- jemen, permodalan, teknologi, pemasaran dan pengembangan sumber daya manusianya," kata Saleh. Perbankan swasta, seperti dikatakan Menkeu, memang hanya diimbau partisipasinya dalam mensukseskan kebijakan baru pemerintah itu. HALAMAN XII data resmi Pemerintah Malay- sia, angka kemiskinan yang tahun 1971 mencapai 49, persen sudah turun menjadi 29 persen. 10.00 Film Pagi Pilihan: Shankara 13.00 Sinetron: Kembang Asrama Putri 14.00 Sport USA Traack & Feld 15.00 Sport Futbal Mundial 15.30 Nias Indonesia Open Surping Cabmp 95 16.00 Badai Di Shanghai 17.00 Dunia Bintang 17.30 Kuis: Aku Dan Kau 18.00 Perspektif 18.30 Karaoke Bersama 19.00 Berita TVRI 19.30 Pendekar Ulat Sutra 20.00 Kuis Bulan Madu 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Sabtu Spesiaaal: The Break- through 23.30 Tayangan Tengah Malam: Bronx Executioner 01.30 Seputar Indonesia 02.00 Berita Terakhir TVRI Seorang penulis Malaysia, Bushra Haji Yusof, dalam bunga rampai "Dasar-Dasar Kerajaan Malaysia" terbitan tahun 1993 mencatat bahwa pada tahun 1984, DEB berhasil mengurangi kesenjangan eko- nomi karena pendapatan mini- mal keluarga di Semenanjung rata-rata naik 87 persen, namun khusus keluarga bumiputera/ Melayu yang sebelumnya paling miskin- kenaikannya mencapai 123 persen. Dalam kurun waktu hampir bersamaan, DEB juga berhasil mengubah struktur pemilikan saham. Kalau pada tahun 1970 saham perusahaan swasta yang dimiliki golongan Melayu hanya 2,4 persen, maka pada tahun 1988 angka itu melonjak menjadi 19,4 persen. Akan tetapi, selain mencip- takan keberhasilan, Bushra menilai ada juga kelemahan DEB, antara lain menciptakan apa yang disebutnya sebagai "sindrom ketergantungan" di kalangan masyarakat Melayu karena terbiasa mendapat bantuan terlalu banyak dari pemerintah. "Sindrom ini perlu dihapuskan," katanya. DEB berakhir tahun 1991 setelah secara umum dianggap berhasil memajukan perekono- mian Malaysia. Kebijaksanaan itu kemudian dilanjutkan de- ngan apa yang disebut sebagai DAsar Pembangunan Baru (DPB), yang pada dasarnya bertujuan memperkokoh hasil- hasil DEB. ANDA INGIN MEMASANG IKLAN DI HARIAN UMUM "BERITA YUDHA" HUBUNGI: JALAN TAMAN TANAH ABANG III/23 JAKARTA PUSAT TELEPON: 3457338-3452158 Selepas DEB, PM Mahathir Mohammad juga menca- nangkan visi yang menggam- barkan cita-cita Malaysia untuk menjadi negara betul-betul maju pada tahun 2020, yang dikenal dengan nama Wawasan 2020. (Heru Purwanto). Menanggapi kebijakan terse- but Direktur Bank Danamon Jusuf Arbianto mengatakan, "Yang pasti bank akan dituntut semakin bertanggung jawab." Risiko macet Berkaitan dengan risiko penyaluran kredit sehubungan tidak ada lagi agunan dalam pemberian kredit, pengamat ekonomi Rizal Ramli berpen- dapat, jika manajemen perban- kan bagus dan sistem evaluasi kreditnya baik maka risiko penyaluran kredit tanpa agunan fisik itu dapat dihindari. "Semua- nya tergantung manajemen bank," katanya. Rizal jaga mengatakan, me- kanisme penyaluran kredit yang selama ini menggunakan agunan seharusnya sudah diubah dengan menggunakan "credit- history" yang mencerminkan karakter peminjam karena "sepak ter- jangnya" sebagai nasabah bank" tercatat. "Jadi tidak masalah jika pe.. ngusaha kecil itu merupakan pengusaha baru," katanya. 001/TB/BY/8-95 HE P.T. HARRY PRINTING KONPEKSI, SABLON, PERCETAKAN SHOWROOM JL MASJID CIDODOL NO 27 KEB. LAMA JAKARTA 12230-PHONE 7221057 INDOSIAR SABTU, 2SEPTEMBER 1995 06.00 Documentary 07.00 Time To Grow 08.00 Exo Squad 08.30 FS: Degrassi High 09.00 Wahana Keluarga: The Trimple Of Michel Strogofi 11.00 FS: Diamonds 12.00 Fotbal Americas 13.00 Max Out Show 13.30 Cinema! Cinema! Cinema! 14.00 Seinfield 14.30 Married With Children 16.00 Tele Keluarga: Murder Of The Rock Star 18.00 Kembang Kemarau 19.00 Berita TVRI (Ahmad Buchori).