Tipe: Koran
Tanggal: 1995-09-03
Halaman: 03
Konten
HALAMAN III Andy Lee Andy Lee, Dari Instruktur Vocal Ke Sinetron Sebelum ditarik oleh Marissa Haque untuk membintangi sinetron gres Ujang & Aceng garapan Maman Firmasyah, cowok bernama Andy Lee ini berkecimpung di dunia tarik suara di daerah Bandung. Dia dikenal sebagai instruktur vocal di musik Studio Purwa- caraka Bandung. "Saya lebih suka bekerja dibalik layar ketimbang langsung jadi pe- nyanyi. Saya diperayakan sebagai instruktur khusus voal suara. Kalau ada artis yang hendak diorbitkan, saya bisa menilai dia pas untuk jenis suara yang bagaimana atau lagu yang bagaimana. Disamping itu, saya membina vocal anak-anak yang belajar di studio Purwacaraka, kata Andy Leesta Asyik bekerja sebagai seniman musik dan lagu di studio, Andy mengaku agak kaget ketika mendapat tawaran untuk main sinetron. "Nggak kebayang kalau saya akan main sinetron. Saya merasa nggak ada bakat atau tampang untuk bisa main sinetron. Begitu ada tawaran, saya konsultasi dengan temen-temen di Ban- dung. Mereka pada memberi dukungan agar saya menerima tawaran itu. Senior saya, Agus Wisman yang tergabung dalam grup Elfa's Singers juga mem- beri dukungan. Dia juga ikut membintangai sinetron Ujang dan Aceng. Kebetulan, kami sebagai bintang utamanya, India merupakan salah satu negara produsen film terbesar di dunia, tetapi sumbangannya kepada film anak-anak semakin berkurang, hanya 20 film dalam lima tahun terakhir, demikian- laporan komite tetap parlemen India. Merasa ada orang dekat, saya okey aja," lanjut Andy Lee. Pertama menghadapi kamera, cowok yang masih membujang ini mengaku grogi. "Dikit-dikit, ngeliat kamera. Otomatis gambarnya nggak cocok. Ge- rakan saya juga saya juga terasa kaku. Walaupun 20 film dengan rata-rata empat film dalam setahun, hanya tiga yang meng- gunakan bahasa nasional se- mentara yang lainnya dalam bahasa Hindi. Tapi untung sutradaranya baik banget. Pak Maman sangat sabar. Oleh sebab itu Komite itu mendesak agar pusat film nasional untuk anak-anak dan remaja sebaiknya mewakili se- Dia nggak pernah marah walau banyak kesalahan yang saya lakukan. "Tapi ya itu tadi. Pengennya dapat peran yang ringan-ringan, seperti tema keluarga dan re- maja," harap Andy. (Miya) Film Anak-Anak Di India Beberapa hari, baru saya bisa mengadaptasi, bagaimana se- harusnya berakting. Tapi terus terang, kalau peran saya bukan bukan orang Sunda, kayaknya saya nggak bisa main. Misalnya jadi orang Medari, wow, ka- yaknya saya lebih baik ngacir ketimbang jadi bahan tertawaan kru. Kalau peran orang Sunda, kan masih bisa, karena memang bisa, karen memang lingkungan saya juga di Bandung. Jadi bukan masalah lagi," kata Andy Lee. Juga Minim Karena merasa tertarik untuk main sinetron lewat Ujang dan Aeng sebagai sinetron utama Andy Lee, maka cowok berkulit putih bersih ini berniat untuk lebih jauh lagi terjun sebagai pemain sinetron. luruh bahasa daerah. Komite itu menilai ke- kurangan film anak-anak itu karena sedikitnya naskah yang cocok, serta menyarankan agar produser menggali ide-ide dan bakat kreatif, serta mengadakan lokakarya penulisan naskah secara tetap, disamping berini-, siatif mengundang penulis kawakan dan pemuda berbakat lainnya untuk penulisan naskah. Komite ini menyesalkan produksi film dan serial TV untuk anak-anak dan remaja selama lima tahun terakhir, (AS) Sucipto, SH, MBA bersama istri sesa! setelah menerima peng- hargaan sebagai pria berbusana rapi dan serasi, FILM-MUSIK-TV STB Persembahkan "Don Carlos" Untuk penonton meninggalkan tem- pat duduk masing-masing, se- olah hanyut seketika. Mereka sama dalam benaknya, mem- pertanyakan nasib para tokoh. Dan ini salah satu kelebihan F. Schiller, sebagai satrawan dan sejarawan, menjadi simbol kekuatan kemauan yang tak henti-hentinya memper- juangkan hak azasi manusia serta kebebasan politik dan intelektuil. Simbol kebebasan itu terpantul dalam sosok anak muda seperti Don Carlos dan Marquis Posa. Keduanya ber- juang keras, menghadapi ke- kuatan tirani Sang Raja. Juga menghantam keterbatasan- keterbatasan yang ada dalam diri mereka sendiri. Peringati Indonesia Emas Kini Studiklub Teater Ban- dung (STB) dalam pagela- rannya di tahun yang ke 37, barangkali tidak berlebihan Group Teater asuhan Suyatna Anirun dari Kota Kembang mempersembahkan 'Don Carlos'. Sebuah drama lima babak. Babak demi babak di- persembahkan tidak begitu detail, tapi dapat dibaca. Kar- ya drama ini dipagelarkan se- lama 5 malam berturut-turut, mulai dari tgl. 10 s/d 14 Agus- tus 1995. Bertempat di Ge- dung Kesenian "Rumentang Siang" Bandung. 'Don Carlos', sebuah karya Friedrich Schiller (1787). Pe- nyutradaraannya, ditangani langsung dengan apik oleh Suyatna Anirun sendiri. Gam- baran kasar dari 'Don Calos', sebuah petualangan kekua- saan, intrik dan cinta. Melalui pementasan karya drama se- perti ini, STB. ingin menyen- tuh nurani publiknya tentang nilai-nilai kemanusiaan, ke- merdekaan berpikir dan ber- tindak. Tak ketinggalan me- ngenai hukum keterbatasan dan keseimbangan dalam sik- lus kehidupan. Selebihnya, wujud nyata kepedulian untuk menghargai betapa mahalnya kemerdekaan. Juga dapat di- manfaatkan sebagai peng- ungkap kesadaran berbangsa secara wajar dan sederhana. Terjadilah pada jamannya, langan istana pada Abad XIV sebuah tragedi intrik di ka- di antero jagad Spanyol. To- koh lakon, Don Carlos (Wa- wan Sofwan) adalah putra mahkota, pewaris tahta dari Raja Philip II. Ia seorang pe- ngeran muda yang kehilangan kasih sayang ayahnya. Bah- kan kepercayaan dari Sang ayah, Raja Philip II (Iman Soleh) tak didapatkannya sama sekali. Ekstrimnya ke- tidak percayaan sang ayah, terbukti ketika Pangeran muda memohon untuk dipercaya memimpin bala tentara dalam SIMON YAM peperangan. Walau bagai- mana pun Ayah, dalam tu- buhku mengalir tetes darah Raja Pilip II. Aku anakmu ayah. Suatu hal yang tak mungkin aku menghiana- timu", Don Carlos memohon Sang Ayah sambil memegang erat kedua kakinya. Dengan tegas ditolak. Raja Philip II malah lebih mempercayai Duke Alba (Yusep Muldiana), tangan kanannya yang selama ini selalu berusaha menge- nyahkan Putra Mahkota dari kasih sayang orang tuanya. Don Carlos, wujud yang mulia pada jamannya. Ia se- orang pangeran, disisihkan dari semua kegiatan kene- garaan, usaha untuk terlibat dalam pemerintahan selalu dijegal. Kendala besar bagi dirinya adalah orang-orang yang berada disamping ayahnya. Dalam kegalau- annya, ia jatuh cinta pada ibu tirinya,. Elisabeth (Yati. S). Gayung pun bersambut, cin- tanya tak bertepuk sebelah ta- ngan. sebuah tragedi, perbua- tan serong Sri Ratu dengan anak tirinya berlanjut di ba- wah singgasana kekuasaan. Itikad baik dan kebijakan. Pemikiran arif Pangeran muda kandas dan bias. Ilmu-ilmu yang selama ini ia dialami, tak ada artinya. Ini barangkali tidak berlebihan, betapa ma- halnya kebebasan, betapa sa- ngat berartinya sebuah kemer- dekaan. Serial silat Return Of The Condor Heroes, tidak saja meng- angkat nama Andy Lau, tapi ju- ga Simon Yam alias Jen Ta Hua, berperan sebagai Pangeran Yalu Chi yang kemudian memper- isteri si judes Kwee Hu. Seka- rang Simon Yam cukup populer. Ada sekitar 10 serial silat dalam bentuk video dan 40 judul film layar lebar. Dia termasuk bin- tang serba-bisa. Memang Simon Yam belum pernah menyabet piala sebagai aktor terbaik atau paling tidak masuk daftar nomi nasi. Namun kehadirannya su- dah diakui dunia perfilman Hongkong. Uniknya, karena pe- nampilannya yang modis, Si- mon juga paling sering berperan jadi tokoh gigolo. Padahal, hing- ga sekarang dia tetap membu- jang. Dalam keadaan seperti itu, muncul Marquis Posa (M. Asian Gabril) atau nama se- lengkapnya Roderick Marquis Posa. Kawan sepermainan masa kecil Don Carlos. Ia se- orang sahabat sejati. Don Carlos mengandalkan Mar- wuis Posa yang baru kembali dari Flanders, daerah jajahan Spanyol untuk meringankan politik represif sang Raja. Ia cukup handal untuk melak- sanakan tugas tersebut. Peran Posa, sebagai penghubung bang walau senjata masing- masing berbeda. Chui San me- ngandalkan pedang bengkok dengan poankoan-pit. Saat cerita dimulai, Chui San dan abang seperguruannya, Ji Thay-giam, sedang menjalankan tugas gu- runya untuk menumpas bajak laut yang kejam. Tak sengaja mereka bertemu dua kelompok yang saling bunuh guna mem- perebutkan Golok Naga. Thay- giam membawa golok tersebut pulang ke Butong, sedang Chu: San melanjutkan tugas. asmara Don Carlos dengan Sri Ratu. Mereka terikat pada jaringan surat-surat, penya- maran dan pertemuan-per- temuan. Ketika Posa di Fla- ders, Don Carlos melihat sebuah 'keakraban', ia men- jadi salah sangka. Di sini se- buah intrik berkesampaian pada titik klimaksnya. Kedua- nya, dua sekawan ini bentrok dan bersitegang. Masing-ma- sing bertahan pada prinsip, kepala batu'nya saling di- tonjolkan. Dalam menumpahkan ke- galauannya, Don Carlos kali ini melesat juga. Ia tumpahkan segalnya kepada Putri Eboli (Sulastri). Padahal Sang Putri ini sedang mendendam rasa pada Sri Ratu. Mengacu dan tepatlah sasarannya. Dengan bantuan Posa, Putri Eboli be- rupaya membocorkan semua rahasia perbuatan serong Sri Ratu dengan Sang Pangeran, putra mahkota pewaris tahta. Menjelang babak akhir pe- mentasan, Posa membiarkan dirinya menjadi kambing hi- tam kecurigaan. Ia terbunuh di tangan Raja Philip II. ber- simbah darah di pelukan se- orang sahabat sejati, Don Car- los. "aku tetap seorang Ro- derick Marquis Posa, kawan sejati. Semua.......... semua yang aku lakukan adalah demi untuk kamu. Maafkanlah aku", ucap Posa sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir. . ngaku bahwa selama ini tidak merasa mengikuti pentas ber- busana Rapi dan Serasi yang diadakan sebuah Yayasan itu. Kok tiba-tiba saja dipilih dan menerima undangan peno- batan. Acara penobatan itu berlangsung Rabu (23/8) di Puri Agung Sahid Jaya Ja- karta. Drama lima babak tersebut berakhir dengan berangnya Don Carlos pada Raja Philip, Hakim Inkuisi (Tjetje Raksa Muhammad) menjatuhkan vonis mati bagi Don Carlos. Ia disekusi. Habis sudah sega- lanya. Drama tersebut ber- akhir sampai di situ. Penonton yang malam kedua pemen- tasan, melongo dan bengong sejenak. Terhentak manakala para pemain berjajar, me- runduk tanda untuk berpisah. Tepuk tangan dan riuhnya Pria tinggi dan tegap ini Meski begitu pihaknya juga mengatakan berbusana Rapi mengaku terkejut. Betapa ti- dan Serasi bagi dirinya adalah dak. Ia sendiri baru tau kalau sesuatu yang sifatnya rutinitas. terpilih justru bukan dari Ya- Bukan saja dikantornya, me- yasan busana Jakarta, pem- ngunjungi resepsi atau acara- rakarsa, melainkan dari rekan acara excecutif lainnya. Tapi wartawan yang menelpon di rumah-pun juga selalu ber- minta komentar saya. Wah, penampilan rapi. Saya sendiri saya harus ngomong apa. tak pernah merasakan ada ke- Kedua, R. Sucipto juga me- istimewaan pada diri saya. Pendekar Butong Pedang Pembunuh Naga Srimulat Gelar Sepekan cinta berbuntut tragedi. Humor Indonesia Emas humor, kehadiran Srimulat selalu menampilkan "greget" lain. Dari pasangan inilah lahir Thio Bu-Ki di pulau Es, dekat Kutub. Malang bagi Bu-Ki, saat dia masih bocah, ayah-ibunya nekat bunuh diri di depan pulu- han pendekar yang berkumpul untuk merayakan ultah ke 100 sang kakek guru, Thio Sam Hong. Bu-Ki menjadi bocah yatim piatu bernasib sengsara. Dia kerap dilecehkan. Ditengah jalan, Thay-giam dicelakai dengan jarum beracun oleh In So-Sodan abangnya dari aliran sesat Mo-kauuw. Akibat- nya Thay-giam menjadi lumpuh. Dalam kondisi tak berdaya, Thay-giam ditandu pulang oleh biro-travel Liong-bun ke kaki Butong. Dengan cacatnya Thay- giam, membuat Chui San sangat penasaran. Dia mencurigai In So-So. Padahal ada pihak ketiga vang sengaja mengadu-domba. Kegagalan Chui San dan kecer- dikan So-So melahirkan kisah Pria Berbusana Rapi Serasi TERPILIH sebagai pria ber- busana Rapi dan Serasi bagi pribadi R. Sucipto SH MBA adalah karunia YANG KUA- SA semata. Sebab itu sebagai umat yang taat beribadah kita wajib bersyukur tutur Direktur Utama PT. Citra Grahamega Asri, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Real Estate Contractor. Pada episode-episode awal serial silat Pedang Pembunuh Naga yang sedang ditayangkan Indosiar, Yam dipercaya jadi pemeran penting sebagai Thio Chui San. Perlu diketahui, bah- wa guru besar Thio Sam Hong mempunyai tujuh orang murid, masing-masing merupakan anak yatim piatu, umumnya berasal dari keluarga petani di sekitar kaki gunung Butong. Hubungan ketujuh murid dengan gurunya, tak ubah seperti anak-anak de- ngan orang tua. Begitupun rasa sayang antara sesama mereka melampaui saudara sekandung. Song Wankiauw, paling ter- tua. Menurut urutan Thio adalah yang kelima. Ilmu silat ketujuh saudara seperguruan ini berim- R. Sucipto, SH, MBA Termasuk Pementasan karya drama tersebut begitu adanya. Se- buah bangsa yang merayakan 50 tahun kemerdekaannya, tidak hanya bersyukur telah 50 tahun lepas dari belenggu penjajahan. Bersyukur pula telah berkembang dalam ber- bagai kesadaran, antara lain kesadaran berbangsa, ber- negara dan berbahasa. Ke- merdekaan ialah tanah air dan laut semua suara. Ja- nganlah takut kepadanya Kemerdekaan ialah tanah air penyair dan pengembara Janganlah takut kepadanya Kemerdekaan ialah cinta salih yang mesar/Bawalah daku kepadanya. Puisi ini ditulis Toto Sudarto Bachtiar dengan judul 'Tentang Ke- merdekaan', tertulis sebagai pengantar pementasan karya drama olahan Suyatno Anirun. Secara khusus juga, pemen- tasan STB kali ini mengenang dan menghormati 'dramawan Indonesia', almarhum Arifin C. Noer. "Semoga sentuhan pencerahan drama ini dapat menjadi sumbangsih berguna dalam upaya ikut mencer- daskan kehidupan bangsa," ucap Suyatna Anirun. Yang bulan Juni 1993 lalu mendapat 'Anugerah Seni' dari peme- rinah Indonesia. Disebutkan juga. Tgl. 2, 3, 4 September 1995 pukul 20.00 WIB. Don Carlos akan mentas di Teater Tertutup Taman Ismail Mar- zuki Jakarta. Semua berjalan biasa-biasa ucap R. Sucipto, kakak kan- dung KSAD Jend. Hartono. Sucipto SH, MBA, pria kelahiran 3 Oktober 1939 di Madura ini mengaku menye- suaikan pakaian dan selalu berpenampilan rapi dimulai bukan saja setelah berke-. luarga, tapi sejak kecil. Ayah saya H. Usman Prawira As- moro mengajarkan pada anak- anaknya agar selalu rapi di- mana dan kapan saja. Sebab sesungguhnya busana rapi dan serasi itu mencer- minkan pribadi-pribadi se. orang. Selalu berbursana Rapi dan Serasi juga berdampak positif bagi tindak tandak dan sangat berpengaruh pada ge- deterg (Miya) (Nanang Abdulhannan). nerasi muda. Pada lingkup yang kecil, anak saya atau karyawan saya pasti akan mengikuti jejak pimpinannya. Secara tak langsung karyawan akan malu kalau pakaiannya sembarangan. Misalnya ba- junya tidak dimasukan. R. Sucipto yang cukup dike- nal dikalangan pengusaha pe- rumahan ini mulai menjalin keluarga dalam usia 21 tahun dengan memperisteri Hj. Su- karmi. Dari perkawinannya dikaruniai empat anak, se- muanya putri. Putri pertama Yuni Prihatin, Novi Suka- mawati (keduanya sudah be- rumah tangga), Yuni Tri (ma- hasiswa Ekonomi Universitas Airlangga) Surabaya dan Me- Sebelumnya cewek manis bernama Camilla Astrid ini lebih mood menekuni modelling dan tari. Tapi kini, mulai nimbrung ke jagad nyanyi. Diblantika seni cuap-cuap ini semangatnya begitu menggebu, agar bisa eksis dan berkibar. "Jagad nyanyi ini sebenarnya sudah saya minati sejak kanak-kanak. Namun untuk merintisnya, selalu saja ada hambatan. Baru kali ini saya merasa bisa menapaki secara serius", lontar Astrid, nama kentalnya lahir di Jakarta 1 Maret 1978 silam, bungsu dari 2 bersaudara buah cinta Adnan Adhar dan Maureen. Menurutnya, bahwa sebenarnya dua berkesempatan untuk masuk bilik rekaman. Tapi Astrid, sendiri merasa olah vocalnya belum menunjang. Karena itulah vocalnya terus diasah. "Tanpa olah vocal yang prima, saya sepertinya kurang sreg", ungkap siswi kelas III SMA Negeri 3 Jakarta yang beberapa waktu lalu nongol di layar kaca RCTI dalam paket musik Galaxy. Dan Astrid kini sedang terlibat dalam pembuatan video klip sebuah studio rekaman ternama ibukota "Saya optimis bisa meniti karier dipelataran seni cuap-cuap. Doakan saja, semoga bisa me- lenggang sampai puncak" tutur Astrid penuh harap. Kini dia mukim bareng ortu di Cipinang Indah Villa Blok C No. 6 CD Kalimalang, Jakarta Timur. (Ninok. S) Kelompok pelawak yang tergabung dalam Srimulat dari Semarang, Surabaya dan Jakar- ta, akan menggelar acara se- pekan Humor Indonesia Emas yang disuguhkan khusus mem- peringati HUT ke-50 RI. Siaran pers dari PT Haka Bros (HB) selaku penyelenggara yang diterima ANTARA, Minggu menyebutkan pagelaran itu akan berlangsung pada 4-10 Septem- ber 1995 di Gedung Ex Srimulat, Taman Ria Remaja Senayan, Jakarta. Acara ini akan melibatkan sedikitnya 25 pelawak kawakan antara lain Tarsan, Timbul, Basuki, Asmuni, Jujuk, Tessy, Bambang Gentolet, Mamick Prakoso, Paul Poli, Triman, Rohana, Rina, Ribut, Rawit. Menurut Dirut HB, Hadi Souprapto, Sepekan Humor Indonesia Emas juga akan mendatangkan sejumlah bintang tamu seperti Kadir, Doyok, Diana Pungki, Dessy Ratna sari dan Dore. Hadi yang juga pencetus ide mengatakan, meski bernuansa vy Mega (siswi SMA 4 Sura- baya kelas II). Meski Sucipto cukup sibuk ngurusi proyek perumahan (kelas menengahtas, mene- ngah dan RS-RSS) kala waktu senggang menyempatkan diri koleksi batik Madura, dan ngurus modeling. Ya, ini hanya sekedar hiburan saja. Sebab untuk urusan batik Madura dan modeling ini sengaja dise- rahkan putrinya Novy dan Mev, ungkapnya. YUDHA MINGGU, 3 SEPTEMBER 1995 Pihaknya mengaku tidak mengerti kreteria penilaian busana Rapi dan serasi dan kapan pelaksanaannya. Sela- ma ini juga tak pernah di- hubungi. Saya baru percaya setelah menerima undangan dari panitia Jakarta yang diantar Pak Rao E Mahieu untuk hadir dalam acara pe- nobatan di Sahid Jaya Hotel- Jakarta. Namun di balik pengakuan pria gagah tinggi dan tegap ini, Sucipto SH memang pernah terpilih 10 excecutif tahun 1993 yang penobatannya 1994 di WTC Surabaya. Saat itu untuk tingkat Jawa Timur, jelasnya ketika dihubungi di kantornya kawasan Wisma Permei. Surabaya. (Amin Istighfarin). Untuk pagelaran itu telah disediakan tujuh lakon pilihan antara lain Ratapan Ratu Jai- pong, Ninja from Jaya, Dendam Putri Warok, Osar wanita Sexy, Tanteku Sayang Tanteku Gi- rang, Titisan Satria Baja Hitam dan Padepokan Mafia cinta. Sutradara kawakan Srimulat, Rustamadji yang menangani pagelaran ini menjanjikan tetap menjunjung aturan yang ber- laku. "Boleh saja mengemas aara dengan sentuhan modern, tetapi tidak melupakan ciri khas Srimulat karena kelompok lawak ini sudah cukup dikenal dan mempunyai banyak peng- gemar,"katanya. Rustamadji membantah sinya- lernen yang mengatakan tutup- nya Gedung Pertunjukkan Srimulat di Jakarta dan Sema- rang berkaitan dengan makin berkurangnya mutu lawak yang ditampilkan. "Srimulat takkan pernah kekurangan ide maupun "plesetan" gaya khasnya meng- ingat pengalaman kelompok ini selama 25 tahun lebih," katanya. Menurut rencana, acara sepe- kan Humor Indonesia Emas merupakan evaluasi ulang bagi kelompok Srimulat untuk hadir secara rutin di ibukota.Namun sampai kini belum dapat dipastikan gedung yang tetap sebagai tempat pertunjukkan. "Beberapa pengusaha me- mang telah mengutarakan lang- sung niatnya untuk membantu, namun masih ada beberapa hal yang menjadi ganjalan," kata Hadi Soeprapto. Menurut dia diperoleh in- formasi Gedung ex-Srimulat di Taman Ria Remaja Senayan pada pertengahan September mendatang akan dibongkar dan segera dibangun taman serta restoran. "Sehingga kalau memang Srimulat merenanakan tampil secara rutin sebagaimana halnya tahun-tahun agak sulit. Sementara di Jakarta jarang sekali ada gedung yang mem- punyai nilai strategis seperti itu," kata Hadi. Inge Gusti Yanti, 11 tahun, bagus namanya cantik pula orang- nya. Karena kecantikan, kelincahan dan bakatnya baik soal lenggak-lenggok, kini pelajar kelas 6 SD ini dirinya dikenal di kencah modelling sebagai generasi baru yang punya masa depan cerah. Guna melicinkan kariernya itu, bontot dari 4 bersaudara yang kesemuanya cewek dari keluarga Suherman - Merie ini ra- jin belajar dunia Cat Walk di bawah arahan Paulus Kasman. "Enak om, terjun di model Inge sekarang banyak teman, suka pake baju-baju bagus di atas pentas, banyak piala, lainnya ya Inge bisa nabung hasil dari model itu. Inge yang bercita-cita ingin jadi peragawati terkenal seperti Donna Harun juga bilang, agar lebih enak dan lebih leluasa gimana kalau bicaranya di- sambung lewat telpon di 8008347, di tunggu lho. (Roy. P)
