Tipe: Koran
Tanggal: 1995-09-03
Halaman: 05
Konten
YUDHA MINGGU, 3 SEPTEMBER 1995 SAIN-TEKNOLOGI-LINGKUNGAN HIDUP Potensi Merusak Jaringan Internet Waspadai Benjolan Merata Jaringan komputer global Tidak Normal Pada Anak Internet dapat dikatakan suatu wilayah bebas dengan basis teknologi informasi. Sebagai hasil teknologi, Internet memilki dua aspek berbeda, positif dan negatif. Karena itu, tidak semua informasi yang disajikan su- per jaringan komputer glo- bal itu berguna, banyak yang dianggap uma sampah dan menjijikkan. Salah satu imformai sampah tersebut adalah gambar-gambar porno yang disebut "Yberporn". Dibandingkan seluruh in- formasi yang ditawarkan, tayangan pornografi dalam Internet prosentasinya keil saja. Meskipun begitu, da- lam bilangan jumlah itu sa- ngat banyak. Konon di Internert berikut jaringan "on-line" (tersam- bung) yang terhubung ke "yberspae" itu mengoleksi lebih dari 900.000 gambar dalam beragam jenis, porno berupa erpen, klip film dan bahkan ada dalam bentuk gambar lepas. Material ofensif ini, antara lain dapat ditemukan tayangan "Web", surat elektronik (E-mail), dan "Usenet". Paket "Netsape", The World Sex Guide, yang ditawarkan Internet, misal- nya, menjelaskan secara rini berbagai tempat plesiran di Thailand. Selain itu, paket tersebut menawarkan gam- bar-gambar grafis dan laporan riset sex yang sangat mendetail mengenai industri sex di kawasan lampu merah Bangkok yang terkenal, Patpong. "Bukan itu saja, 'life show' di kawasan lampu merah Amsterdam akan segera ter- Ramalan itu menyebutkan bahwa tingkat panas yang merata untuk seluruh permu- kaan bumi mencapai 0,3 derajat celcius setiap dasa- warsa akibat rumah kaca . gas atau menjadi 0,2 derajat cel- cius jika tembakan gas erosol sulfat terjadi di udara bebas. Menurut para ahli me- teorologi di Bracknell, mes- kipun untuk mengendalikan kenaikan suhu tersebut telah dimasukkan efek sulfat hasil pembakaran fosil, grafik komputer tetap menginfor- masikan terjadinya pening- katan temperatur yang kian tinggi di seluruh dunia. "Sulfat tidak mengim- bangi sepenuhnya pemana- san itu kecuali di wilayah sempit, dan pemanasan glo- bal masih terus berlang- sung," kata Tim John, Ketua Tim Riset Lembaga Meteoro- logi Inggris. Atas penemuan model pe- manasan bumi tersebut, para ahli itu mensinyalir bahwa langkah-langkah kimiawi yang dilakukan untuk meng- hambat laju percepatan pe- manasan global ternyata ti- dak efektif dan menemukan jalan buntu. Pemanasan permukaan bumi tetap meningkat seiring dengan pertumbuhan dan tekanan manusia atas bumi berikut segala aktivitas kehi- dupannya yang cenderung memancing tumbuhnya konsentrasi panas di wilayah- wilayah tertentu. * Jaringan Tersambung Mengoleksi Lebih 900 Ribu Gambar Porno, kawasan Teluk, seperti Oman, Bahrain dan Saudi Arabia harus mempertim- bangkan untung dan ruginya sebelum bergabung dengan super jaringan tersebut, terutama mengenai dampak negatif Internet bagi masya- rakat mereka yang konser- vatif. Bahaya yang lebih me- ngerikan justru berupa efek peningkatan panas bumi itu sendiri, seperti berubahnya arah angin, tidak standarnya lagi iklim global, dan men- cairnya bongkaran es di ku- tub bumi sebagai ancaman banjir dunia yang dahsyat. Menurut Ketua Pusat Stu- di Lingkungan Hidup Uni- versitas Airlangga (Unair) Surabaya dr. Fuad Amsyari MPH PhD, pemanasan bumi sedia dalam Internet akhir Agustus," demikian bunyi penguman Broadcaster Fun- tertainment BV, Belanda. Thailand tentu saja tak senang, dengan ap buruk ter- sebut, baik yang disiarkan dalam Internet, pada buku- buku panduan wisata dan kamus terbitan Longman, "Ditionary of English lan- guage and ulture". Kementerian Luar Negri (Kemlu) Thailand April lalu menjadi berang dengan news- letter susunan Brue assirer, berjudul "Travel and the Single Male" yang dipos- kannya ke Internet. Informasi tersebut berisi primosi bisnis seks di AS, Kosta Rika, Filipina, Brazil, Dominika dan Thailand. Da- lam kalawarta tersebut assirer memapaparkan secara ter- percini industri seks di Bangkok dan dua tempat peristirahatan Thailand, Pulau Phuket, dan Pantai Pattaya. Dalam tanggapannya atas newsltter itu, Kemlu Thai- land memerintahkan seluruh kedubesnya di luar negeri agar tidak memberi visa masuk kepada wartawan "freelane" AS tersebut. Se- luruh pos pemeriksaan imigrasi Thailand telah di- minta untuk menegah me- nangkal (ekal) assirer bila berusaha memasuki negara itu. Ia menegaskan, peme- rintah Bangkok tidak meng- Peningkatan Suhu Bumi Tidak Bisa Diatasi Secara Kimiawi Penemuan baru tentang model pemanasan global yang disiarkan jurnal ilmu pengetahuan Inggris, "Na- ture", medio Agustus 1995 menjelaskan, iklim bumi akan terus memanas sampai seluruh dunia menjadi lebih panas pada tahun 2050 men- datang dengan tingkat pe- manasan yang semakin ce- pat. disebabkan oleh tiga hal, yaitu pembakaran bahan ba- kar, konsentrasi karbondiok- sida (CO2) menjadi lapisan penahan penguapan (efek rumah kaca), dan meni- pisnya hutan sebagai pene- duh dan penyerap CO2 yang dimuntahkan industri mau- pun proses pembakaran. Namun, pada kenyataan banyak pihak yang menolak tudingan jika industri di- tuduh sebagai penyumbang terbesar CO2. Mereka me- ngatakan, justru dari pem- bakaran fosil dalam industri minyak dihasilkan sulfur oksida (SO2) yang memiliki sifat kebalikan CO2, yaitu mendinginkan suhu. Penolakan itu mendorong diadakannya rangkaian pene- litian yang menguji hu- bungan CO2 dan SO2 dalam mempengaruhi panas bumi. Penelitian "Lawrence Li- vermore National Laboratory California" menyimpulkan bahwa kondisi ideal tercapai jika keadaan CO2 dan SO2 sama tingginya ditembakan ke angkasa. Meski keserasian SO2 dan CO2 dicoba dilakukan, na- mun keserasian kondisi itu sulit dipertahankan karena SO2 lebih berat dibanding- kan CO2, sehingga SO2 se- lalu jatuh ke tanah lebih dulu meninggalkan CO2 yang mengumpul di angkasa membentuk lapisan penje- bak pantulan panas yang di- sebut efek rumah kaca. anut kebijakan yang mem- promosikan prostitusi, dan Kemlu Thailand menyatakan bahwa wartawan AS itu telah melanggar undang-undang dan moralitas Thailand. Penemuan "Max Plack Institute" di Hamburg, Jer- man secara ekstrim melu- ruskan pendapat bahwa CO2 sebagai biang peningkatan suhu permukaan bumi. Dite- mukan pulasatu rumus, telah terjadi peningkatan sekitar 0,2 derajat celcius setiap de- kade kehidupan. "Jadi istilah efek rumah kaca bukan banyaknya ru- mah kaca yang dibangun, ta- pi lapisan CO2 di udara, dan rumah berdinding kaca itu menyumbang sedikit pening- katan panas," kata Amsyari. Dengan begitu, ujar Am- syari, peningkatan panas sel- alu mengancam kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, serta berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja, baik yang berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja, baik yang meng- Banyak yang panik Banyak negara yang panik dengan potensi Internet yang merusak. AS sendiri bahkan sedang melakukan upaya untuk memperluas peraturan tentang kepatutan komu- nikasi (communiations Deeny At) Tujuannya agar peraturan tersebut juga menakup praktek bisnis dan non-bisnis di Internet yang berkaitan de- ngan pornografi. Imformasi dari jaringan internasional Internet ber- potensi merusak, sebagian sumbernya tidak jelas dan kebenarannya diragukan, kata pakar komunikasi DR, Alwi Dahlan. Untuk menangkal Cyber- porn, ia menganjurkan diperkokohnya ketahanan moral dan keluarga. Para o- rang tua disarankan agar memilih saat yang tepat dan mendampingi anak-anak ketika mereka mengakses Internet. Menyadari demam Internet tak bisa dibendung, sejumlah negara menyiapkan berbagai langkah untuk melindungi masyarakat mereka dari banjir imformasi yang me- rusak. Para calon pendatang baru gunakan tenaga fisik maupun kemampuan otak. Pengaruh paling ringan dari ancaman panas terhadap aktivitas manusia dan mah- luk hidup, antara lain berupa ketidaknyamanan kerja, ce- pat merasa lelah, sering mi- num untuk mengimbangi pengeluaran keringat. "Jika panas suatu wilayah di atas rata-rata normal, maka manusia tidak aman beker- ja," katanya. Contoh paling buruk an- caman hidup di bawah tem- peratur tinggi adalah sera- ngan hawa panas di Amerika Serikat yang menewaskan ratusan warganya Juli. Apa- lagi, di negara tersebut lebih banyak rumah yang meng- gunakan alat pemanas dan bukannya berpendingin. Ironisnya, ketika manusia mencoba membentengi diri dari sengatan panas dengan memanfaatkan teknologi alat pengatur suhu (AS = Air Conditioning), ternyata tan- pa sadar mereka juga mene- barkan gas yang justru men- jadi kambing hitam mening- katnya panas secara global, yaitu CFC. Chlorofluoro Carbon (CFC) adalah gas yang ditu- duh sebagai pemecah lapisan Ozon, sehingga mengaki- batkan bocornya filter at- mosifir dari panas dan sinar ultra violet matahari yang da- pat merusak jaringan tubuh manusia. Selain AC, manusia sela- ma ini juga makin tergantung pada perangkat penghasil CFC, seperti hair-spray, dan kulkas, sehingga perangkat teknologi tersebut hanya memberi kenyamanan semu belaka. Sejauh ini, konsumsi pe- makaian alat rumah tangga penghasil CFC sangat do- minan, terutama di negara- negara berkembang. Namun, di sejumlah negara industri maju, seperti di Jerman, Ing- gris, Jepang, dan Amerika Serikat mulai memproduksi peralatan yang non-CFC. Sementara itu, Saudi Arabia masih harus me- nyusun rincian teknis dan memastikan berbagai cara untuk mengendalikan arus informasi dan merenanakan akan membatasi akses hanya untuk kantor-kantor peme- rintah dan badan usaha. Perseorangan tak diperke- nankan memiliki askes ke jaringan global itu. Singapura membatasi pe- rusahaan penyedia (provider) fasilitas ke Internet hanya dua buah saja dan telah me- nyiapkan perangkat hukum berupa undang-undang anti- pornografi melalui transmisi elektronik. Mereka yang ketangkap basah menyebar- kan informasi tak senonoh melalui Internet dapat terancam dehda dan hu- kuman kurungan. Penjaga anak elektronik Dalam diskusi yang di- selenggarakan untuk me- nyambut konferensi kom- puter Nasional belum lama ini, masalah pornografi juga dibahas. Isu ini dilontarkan Samik Ibrahim, pakar Inter- net pada Pusat Ilmu Kom- puter UI, yang menemaskan Misalnya, kelompok pe- cinta lingkungan hidup "Green Peace" pada akhir tahun lalu memperkenalkan "Greenfreeze" atau kulkas tanpa menghasilkan CFC,. Tetapi, teknologi tersebut saat ini masih relatif mahal, atau lebih dari dua kali harga kulkas konvensional. Gas beracun Amsyari menegaskan, per- lindungan terhadap ancaman panas di masa mendatang terbukti sulit ditanggulangi secara langgeng dengan pro- ses kimiawi, karena selain prosesnya mahal, bahan ter- sebut memiliki efek samping tumbuhnya polutan-polutan gas beracun yang berbahaya bagi manusia. Menurut Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Unair tersebut, pilihan paling aman dan tepat untuk mengatasi bahaya panas adalah peng- hutanan setiap areal kosong di wilayah manapun. Tumbuhan hutan yang tersebar di berbagai tempat akan menahan panas mata- hari, sekalipun menyerap CO2 yang dimuntahkan darai cerobong industri dan sisa pembakaran hayati yang kemudian diganti dengan oksigen sebagai nyawa kehi- dupan muka bumi. "Penghutanan suatu ka- wasan adalah cara mengem- balikan ekosistem sebagai benteng serangan panas yang tidak boleh ditawar lagi," katanya. develompment), tetapi hanya bisa diselamatkan dengan merevisi pola pembangunan yang mengabaikan perlin- dungan lingkungan dan eko- sistem jangka panjang, kata Amsyari. keenderungan Anak Baru Gede (ABG) untuk menik- mati "Yberporn". Pembangunan kawasan industri terpadu saat ini mi- salnya, masih menggunakan pola Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Am- dal) Proyek yang mengun- tungkan industri, dan belum disertai pengaturan tata lingkungan yang menjamin terciptanya pembangunan Untuk membuat pikiran o- rang tua tidak was-was dan menjaga kaum muda dari dampak negatif "Cyber- porn", "Cybernanny" (pen- jaga anak elektronik) akan datang membentengi kaum muda dari kemungkinan mengalami erosi moral. "Net Nanny", "Cyber-sit- ter", "Cyber Patrol" dan "Surfwath adalah beberapa nama paket sofware yang dibuat untuk membuat para orang tua tidak lagi merasa emas. Program-program itu akn dijual kepada para orang tua dengan janji "Cybernanny" dapat membantu orang tua mengawasi anak-anak me- reka ketika asyik berselanar di lautan informasi "super- highway" tersebut, menegah mereka agar tak mengakses pelbagai gambar, erita dan imformasi yang tak layak. Kendatipun begitu, tang- gung jawab bagi penegahan kaum remaja dari menonton materal tak layak tetap terletak pada pundak orang tua. Hal itu bukan tugas yang mudah. Banyak orang tua tanpa sadar menyerahkan begitu saja pemeliharaan komputer mereka kepada anak-anak akibat kurang mahirnya para orang tua dalam seluk-beluk program komputer. (Anspek) kawasan yang berorientasi ekosistem. Dia mengemukakan, Am- dal Proyek yang digunakan untuk membangun kawasan industri seperti di Kawasan Industri Rungkut Surabaya (SIER = Surabaya Industrial Estate Rungkut) sudah saat- nya diganti dengan Amdal Kawasan, yang menetapkan luas kawasan hutan secara pasti dan penentuan zona be- bas pemukiman yang aman. "Luas hutan dalam satu kawasan tidak boleh kurang dari tiga puluh persen dari luas total kawasan," tan- dasnya. Amsyari mencatat, dalam sepuluh tahun terakhir suhu rata-rata kota Surabaya me- ningkat satu derajat celcius dari 35 derajat celcius pada tahun 1980-an menjadi se- kitar 36 derajat celcius pada saat sekarang. "Ini merupakan peringa- tan dini akan pentingnya penghutanan kota, agar Indo- nesia tidak mengalami nasib buruk seperti Los Angeles," tambahnya. (AntSpek). Dengan adanya hutan di setiap kawasan pemba- ngunan maka kondisi bumi yangsudah 'rusak' dikem- balikan dalam keseimbangan ekosistem seperti kehidupan sediakala dan pergantian dari CO2 menjadi SO2 akan ber- jalan lancar. "Ini harus didukung oleh 'political will' pemerintah se- cara serius," tegasnya. Karena itu, dunia yang ter- lanjur panas saat ini tidak mungkin diatasi dengan menghentikan pembangu- Rumah bagi masyarakat Aceh bukan saja sebagai sa- rana tempat tinggal, tetapi nan sampai titik nol (zero juga dapat menciptakan iklim berbudaya Islam. Oleh sebab itu, sebelum mendirikan ru- mah, masyarakat Aceh terle- bih dahulu memperhatikan letak dan posisi rumah, se- suai dengan ketentuan sya- ri'at Islam. Kiblat Rumah tradisional Aceh sampai sekarang masih ber- tahan dengan keunikannya tersendiri terutama dari ben- tuk dan letaknya yang cen- derung berorientasi pada khazanah budaya Islam. 1 Para orang tua yang mem- punyai anak hendaknya ine- waspadai adanya benjolan merata yang tidak normal pa- da anak anak karena bisa jadi itu merupakan indikasi ada- nya serangan kanker. Prof. dr. Netty Ratna Huta- ri Tejawinata, DSAK. menga- takan, benjolan merata pada tubuh anak merupakan salah satu bentuk kelainan tubuh yang dapat dipakai deteksi dini serangan kanker anak. Guru Besar Ilmu Kesehat- an Anak di FK Unair itu me- nyebutkan pendeteksian kan- ker pada anak anak lebih sulit dibanding pada orang dewa- sa, sehingga perlu kejelian orang tua. "Berdasarkan keyakinan itu, rumah khas Aceh teru- tama di daerah pedesaan, le- taknya selalu sejajar dengan arah kiblat," kata Talsya yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Aceh. Dengan posisi rumah Aceh yang seperti itu, secara oto- matis akan memberi kemu- Pada anak anak kanker pri- mer terdapat di dalam tem- patnya, dan tak tampak dari luar. Kondisi seperti itu me- nyulitkan pendeteksian. Na- mun demikian untuk menge- tahui serangan kanker ter- sebut maka dapat ditempuh upaya antara lain mengamati adanya kelainan kelainan fisik si anak. Ada beberapa kelainan fi- sik yang dapat dijadikan pa- tokan serangan untuk men- deteksi serangan. kanker an- tara lain benjolan merata di tubuh, warna biru biru pada tubuh terutama pada bagian yang tidak mudah terkena benturan, timbulnya penda- rahan dari mana saja. Panas badan yang beru- langkali dengan tidak diketa- hui penyebabnya, penurun- an berat badan drastis yang dengan hilangnya nafsu ma- kan dan tidak adanya gairah dahan bagi para pengunjung, terutama kaum muslim yang hendak menunaikan sholata. Mereka tidak perlu lagi me- nanyakan arah kiblat. Ikuti saja arah rumah Aceh. Keistimewaan yang dimi- liki rumah khas Aceh di sam- ping memberi kemudahan bagi umat Islam, juga dapat mengundang keinginan ta- huan para pengunjung. Aceh kaya akan peninggalan se- Sejak berkembangnya aga- ma Islam di daerah Aceh sekitar abad Ke-XIII, budaya jarah Islam, karena meru- pakan pintu pertama ma- Islam sudah mulai meresap suknya Islam di Nusantara. kedalam perilaku kehidupan masyarakat, termasuk dalam membuat rumah sebagai sa- rana tempat tinggal, kata T.A. Talsya, Sekretaris Umum lembaga Adat dan Kebu- dayaan Aceh (Laka). "Alumni" Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebelat, Beng- kulu Utara itu, memiliki kete- rampilan berjoget ria, ber- main bola serta memahami arti bahasa isyarat, sehingga menjadi tontotan menarik bagi para pengunjung. Selain itu, rumah Aceh yang berhiaskan "Tolak Angin" (terali-red) dan Kin- dang (ukiran yang menem- pel) di sekeliling rumah) serta dilengkapi dengan ragam hiasan bermotif Aceh, di- lengkapi pula beberapa ke- tentuan yang mengatur pola kehidupan keluarga dan para tamu. bermain, pucat, lesu, malas berkepanjangan. "Untuk dapat melakukan deteksi dini dengan baik, ma- ka masyarakat khususnya para ibu perlu untuk menge- tahui tanda tanda dini penya- kit kanker pada anak," tegas- nya. Peraturan yang mengikat tatakrama bertamu di rumah Aceh, kata Ralsya, yakni se- tiap para tamu sebelum di- persilahkan menaiki rumah, terlebih dulu duduk di "Pan- teue", yaitu tempat berdialog singkat yang terletak di pe- karangan rumah atau di bawah rumah. Penyakit kanker pada anak masih kurang mendapat per- hatian para pakar di negara berkembang. Juga tidak se- mua orang tua mengetahui bahwa anak anaknya dapat terserang penyakit kanker pa- dahal janin maupun orok da- pat mengidapnya. Setelah tuan rumah ber- bincang-bincang sejenak dengan tamunya di "Pan- teue", baru kemudian para tamu itu dipersilahkan naik ke ruangan rumah yang di dalamnya telah dipersiapkan Penyakit kanker yang ter- banyak pada anak adalah leu- kemia, kanker getah bening/ limfoma, kanker pada ginjal/ tumor wilms, kanker susun- an syaraf simpati/neuroblas- toma dan kanker pada mata/ retinblastoma. Berdasarkan data FK UI/ RSCM Jakarta, pada tahun 1990-1993 tercatat 436 anak menderita penyakit kanker. Dari jumlah itu kanker da- rah/leukemia sebanyak 197 kasus, kanker kelenjar getah bening/limfoma 55 kasus, kanker pada susunan syaraf simpati/neuroblastoma 44 kasus dan untuk kanker jenis lainnya sebanyak 140. Jika dibandingkan kurun waktu sepuluh tahun sebe- lumnya (1980-1983) ada ke- naikan 1,6 kali, pada waktu itu jumlah anak anak pen- derita kanker sebanyak 436 orang. Di RSUD Dr. Soetomo Su- rabaya, penderita kanker anak selama kurun waktu Mereka berdatangan dari berbagai penjuru Bengkulu, tidak hanya bisa menyaksi- kan atraksi yang ditampilkan oleh Nelson, Fredy dan Em- ma, tapi juga diberikan ke- sempatan menungganginya, dengan membayar karcis Rp 1000, seribu rupiah. Menurut Djohan, pawang gajah tersebut, ketiga asuh- annya itu sengaja dipersiap- kan untuk ikut mewarnai se- maraknya peringatan detik detik Proklamasi Kemerde- kaan di Bengkulu tahun ini. "Kami semula ingin me- nampilkan kebolehan bebe- rapa gajah lainnya yang ada di PLG, seperti bermain bola, namun kemudian dibatalkan karena lokasi yang disedia- kan tidak memadai," kata- nya. Dia mengungkapkan, selain tiga gajah tersebut. PLG Sebelat kini tengah me- latih 21 ekor lagi, antara lain untuk atraksi, pengangkut Gajah Bengkulu Jadi "Penerima Tamu" Gajah yang selama ini se- ring menjadi momok bagi pa- ra petani di pedesaan, kali ini justru diberi kehormatan se- bagai "penerima tamu" pada pameran pembangunan, ber- kaitan dengan peringatan ta- hun emas Kemerdekaan RI di Bengkulu. Pada pameran yang ber- langsung enam hari sejak Se- lasa (15/8) di Desa Sidomul- yo, Kotamadya Bengkulu, ti- ga ekor gajah yang masing masing diberi nama "Nel- son", "Fredy" dan "Emma", untuk pertama kalinya di- tempatkan di lini terdepan arena pameran seluas lima hektare itu. Kekhasan Rumah Aceh Mengarah Inilah sesungguhnya yang merupakan keistimewaan rumah tradisional Aceh. ruang khusus. Ruang khusus untuk mem- bahas suatu masalah penting itu disebut "Serambi Muka' yaitu ruangan khusus bagi tamu yang berada di bagian muka, sedangkan ruang ba- gian belakang yang dipe- runtukkan bagi keluarga disebut Serambi Belakang. Fungsi serambi muka itu bukan saja untuk para tamu jauh, tetapi juga kerabat atau "jiran" (tetangga). Antara serambi muka dan serambi belakang, terdapat sebuah ruang yang disebut "Rambat", yaitu ruangan yang berfungsi sebagai peng- hubung antara serambi muka dengan serambi belakang dan sekaligus juga sebagai tempat tidur. lima tahun 1990-1994 seba- nyak 801 kasus yang terdiri 417 dirawat di UPF Anak, dan 384 kasus dirawat di UPF Bedah Orthopedi dan Bedah Syaraf. Dari jumlah penderita yang dirawat di UPF Anak Dr. Soetomo, Surabaya ter- diri 219 penderita leukemia, 98 penderita kanker kelenjer getah bening, 42 penderita kanker mata, 16 penderita kanker susunan syaraf, dan 42 penderita kanker lainnya. Sementara itu, Sekretaris Balai Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (BPDIA), Tuanku Abdul Djalil, me- nambahkan bahwa dalam tata ruangan rumah khas Aceh, terdapat pula ruang khusus bagi kaum wanita yang oleh masyarakat dise- but "Jurai". Sebelum dapat melakukan pencegahan serangan kanker harus diketahui lebih dulu penyebab kanker pada anak. Beberapa penelian yang dila- kukan di negara negara yang maju menyebabkan bahwa pemacu kanker (Onkogen) terkait dengan pemacu cacat (teratogen) Jurai atau sebutan lainnya rumah "Inong" (Wanita) itu memiliki lantai yang agak tinggi sekitar 30 centimeter dari ruangan tamu lainnya yang dimaksudkan untuk menjaga kesopanan. "Ru- mah Aceh itu memiliki dua lantai berbeda ting- yang ginya," kata Abdul Djalil, tokoh sejarah dan budaya. Dokter Spesialis Anak Konsultan (DSAK) itu men- jelaskan adanya kelainan bawaan anirida (tidak mem- punyai iris mata) ternyata mempunyai risiko besar menderita Tumor Wilm/kan- ker pada ginjal. Faktor genetik, kelainan kromosom misalnya Trisomi 21-Down Syndrome mem- punyai risiko lebih besar kira kira 10 kali lipat untuk men- derita kanker darah/leuke- mia. Disamping itu, faktor fak- tor lingkungan, fisik, bahan bahan kimia atau biologi da- pat juga mempunyai penga- ruh untuk terjadinya kanker pada anak. Timbulnya kanker kulit pa- barang, patroli dan gajah sat- pam. Menurut Kepala Sub Balai Konservasi Sumberdaya Al- am (KSDA) Bengkulu, Ir Suprayitno, PLG Sebelat se- jak diresmikan Oktober 1992 sampai sekarang telah berha- sil menjinakkan hampir tiga puluh ekor gajah. Beberapa di antaranya kini menjadi penghuni Taman Sa- fari di Sukabumi, Jabar, ter- masuk tiga gajah untuk pari- wisata Taman Nasional Ke- rinci Sebelat (TNKS) di Su- ngai Penuh, Provinsi Jambi. Dikatakannya, populasi gajah di Bengkulu saat ini diperkirakan sekitar 126 ekor. Habitatnya tersebar di sepan- jang bukit barisan. Sepuluh ekor lagi di antaranya, ditar- getkan dapat ditangkap da- lam tahun anggaran 1995/ 1996. Gubernur Bengkulu Drs H Adjis Ahmad, pada pembu- Kaum pria di Aceh hanya diperbolehkan tinggal ber- sama orangtuanya, ketika masih kecil. Setelah beranjak dewasa, diserahkan ke "Meunasah" (Surau) untuk belajar ilmu agama, di sam- ping pendidikan lainnya. HALAMAN V Fungsi "Meunasah" di Aceh, bukan saja tempat me- nimba ilmu agama dan pen- didikan tetapi juga sebagai Lembaga Pemerintahan Desa (LPD). Para orangtua di pedesaan, terkesan agak malu bila anaknya sudah dewasa tidak diserahkan ke "Meunasah". Meunasah dinilai lebih efektif dan disiplin dalam mendidik anak-anak desa. Sehabis be- lajar Al-Qur'an, jarang yang tidur di rumah orangtuanya. Jika dilihat agaya arsitek- turnya yang lebih cenderung berorientasi pada budaya Is- lam itu, konstruksi bangu- nannya terbuat dari bahan kayu pilihan yang dapat ber- tahan sampai pulhan tahun, bahkan sampai ratusan tahun lamanya. (Anspek). da usia dewasa dapat sebagai akibat dari pemaparan terha- dap radiasi surya yang berle- bih pada masa anak anak. Radiasi ionisasi dapat me- nyebabkan leukemia, hal ini terbukti dari penelitian di Je- pang setelah jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Naga- saki pada Perang Dunia II, li- ma tahun setelah peristiwa itu anak anak di kota kota ter- sebut banyak yang menderita Leukemia. Penyakit kanker pada anak dapat diobati dan sembuh maksimal, asal pengobatan- nya pada stadium dini, bero- bat secara teratur dan disip- lin, dan menjamin pengada- an obat sesuai yang dibutuh- kan. Untuk dapat mencapai tu- juan pengobatan tersebut di- perlukan penanganan yang bersifat multidisiplin yang meliputi ahli Onkologi anak, ahli bedah, ahli Radiologi, ahli Gizi, ahli Rehabilitasi Medis, serta ahli Patologi Anatomi. Jangan sampai terlambat mendeteksi gejala kanker, sebab pengobatan terhadap penderita kanker yang sudah memasuki stadium lanjut relatif kecil kemungkinan sembuh. Meski dengan pembeda- han, radiasi atau dengan ko- meterasi, kelambatan mene- gakkan diagnosa dapat me- nyebabkan penderita kehi- langan mendapatkan kesem- buhan, demikian Netty. (An- tara Spektrum) kaan acara tersebut mengata- akan, pengikutsertaan gajah dalam pameran kali ini teru- tama untuk menyuguhkan hiburan murah meriah bagi warga masyarakat. Sementara itu, Ketua DP- RD Tingkat I Bengkulu H Ba- haruddin Dj, mengatakan, keikutsertaan gajah menun- jukkan bahwa provinsi ini ka- ya akan potensi sumberdaya alam. Sumber pendapatan Sambutan persahabatan dari penduduk Bengkulu terhadap kehadiran Nelson dan dua rekannya tersebut, berarti uang masuk bagi PLG Sebelat. Peminat suguhan langka ini, tidak saja anak anak, tapi juga orang dewasa, tak ter- kecuali kaum wanita, kenda- tipun mereka harus antre membeli karcis dan mengelu- arkan biaya ekstra untuk sampai ke tempat pameran yang terletak di sudut kota dan tidak termasuk jalur ken- daraan angkutan kota itu. Pameran serupa pada ta- hun tahun sebelumnya dise- lenggarakan di Pantai Pan- jang, objek wisata di kota Be- ngkulu yang mudah dijang- kau dengan angkutan umum. Sampai dengan penutu- pan. Ahad malam, pengun- jung yang telah bermain dan menikmati punggung Nel- son. Fredy dan Emma, men- capai sekitar 1.125 orang. Se- tiap peminat, membayar kar- cis Rp 1.000, dan bagi yang mau memiliki foto dengan "sahabatnya" itu, dikenakan Rp 3.000. Pelaksana Pemimpin Stand PLG, drh Suprayitno, mengatakan, antusiasme pengunjung akan gajah ini dapat dimaklumi, lantaran kesempatan seperti ni, belum tentu ditemui setahun sekali. Ny. Zahara Sagap, seorang pengunjung dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan mengaku selama ini baru mengenal gajah dari buku atau melalui layar televisi. "Jangankan bermain seperti ini, melihatnya pun secara langsung saya belum per- nah." kata ibu dua anak itu. (Anspek) Anggota Redaksi H.M. Mugianto, Bobby Monka Ir. H. Amiruddin Nasu Nardi Sahib, Harkam Effendi, Bob Silitonga, Djoko Susanto, faty Permadi, Diding Kussuwardjo, Gusnadi S. Cosmas Sumono, H. Tri Mulya, Oce Sudioto SH, Jasi! iskandar. Munadjat Cader.
