Tipe: Koran
Tanggal: 1995-09-05
Halaman: 07
Konten
50 Warga Kp. Buaran Кр. Ngadu Ke DPRD Tangerang, September (BY) Sekitar 50 masyarakat Kam- pung Buaran, Desa Paku Jaya, Kecamatan Serpong, mengadu ke DPRD Kabupaten Tangerang, Kamis siang, karena diduga kepala desa setempat menjual jalan desa kepada developer PT Paku Jaya Perkasa Rp. 90 juta. Jalan desa yang dijual oknum kepala desa Paku Jaya Marjaya sepanjang dua kilometer dengan lebar enam meter mulai dari Kampung Buaran sampai Kam- pung Kayu Gede, yang merupa- kan jalan ekonomi warga setem- pat. "Kami sudah berkali kali me- nanyakan kepad Pak Marjaya (kepala desa Paku Jaya) dan min- ta dilakukan musyawarah, na- mun tidak membuahkan hasil," ujar Namad (60) yang menjadi juru bicara kepada Komisi A yang menerima mereka digedung dewan. Dengan dijualnya jalan desa, menurut Namad, desa me- reka menjadi terisolir. Sebab, ja- lan desa itu merupakan tulang punggung perekonomian. "Kami kesulitan apabila ingin menjual hasil bumi atau beper- gian ke tempat lain, karena tidak ada jalan penggantinya," tu- turnya. Desa mereka kini berada di belakang perumahan mewah Kebayoran Regency. Sedangkan jalan desa yang dijual oknum ke- pala desa, kini berada di tengah pemukiman. Masyarakat sudah berusaha Surabaya, Sept, (BY). Mat Halil (26) warga Jl. Wonokusumo Surabaya protolan Sekolah Dasar (SD), satu diantara dua pelaku pembubuhan (buron) terhadap H. Achmad Nurudin, kemarin dituntut 20 tahun penjara oleh jaksa pe- nuntut umum Azhar Anib SH di PN Surabaya. Pasalnya terdakwa dituduh bersalah melakukan tindak pi- dana turut serta melakukan pem- bunuhan yang direncanakan ter- lebih dahulu, tuntutan tersebut menurut Azhar sebagaimana diatur dalam pasal 340 KUHP yo pasal 55 ayat ke 1 KUHP. Hal-hal yang memberatkan, terdakwa pernah dihukum se- lama 6 tahun penjara juga me- lakukan pembunuhan pada ta- hun 1985. Setelah keluar ter- dakwa juga dihukum lagi selama 6 bulan penjara dalam kasus penjambretan. Hal-hal yang me- ringkan terdakwa mengaku terus terang dan bersikap sopan saat dipersidangan. Pembunuh Bayaran Dihukum 20 Tahun Seperi diketahui, terdakwa secara bersama-sama dengan Saruki, Rochman dan Yasuki masih buron, pada Rabu tgl. 12 April 1995 sekira pukul 06.30 Wib, bertempat di Jl. Pandigiling Gg 1 Surabaya, dengan sengaja terlebih dulu direncanakan mem- bunuh H. Achmad Nurudin. Pada hari Sabtu tgl, 8 April 1995 terdakwa didatangi teman dekatnya Saruki diajak kepasar Keputran, sesampainya dipasar tersebut Saruki menemui se- seorang yang belum dikenal oleh terdakwa,"saat itu Saruki ngo- brol bersama seseorang, tidak lama kemudian Saruki kembali menemui terdakwa mengatakan kalau orang yang barusan diajak ngobrol itu bernama Farok," kata Azhar. menghubungi kepala desa setem- pat dan mendapat jawaban kalau uang pembayaran penjualan jalan desa masih belum dibayarkan developer. Mereka kemudian mendatangi pihak PT Paku Jaya Perkasa. Menurut pihak deve- loper uangnya sudah diberiken kepada kepala desa beberapa bu- lan lalu. Mendapat jawaban itu, warga kembali menanyakan kepada Marjaya, akan tetapi ja- waban yang diperoleh berbelit belit. "Kami sudah menghubungi pak camat (Fachrodji). Pak ca- mat juga tidak mengetahuinya, karena tidak pernah dihubungi kepala desa," ungkapnya. Dalam obrolan itu Farok menyuruh Saruki untuk mem- bunuh Achmad Nurudin, dari maksud itu kemudian disam- paikan kepada terdakwa, kalau sampai berhasil membunuh wak haji itu akan diberikan imbalan sebesar Rp. 1 juta oleh Farok. Selanjutnya rencana pembu- nuhan itu dibicarakan lagi antara terdakwa, Saruki, Rochman dan Yasuki yang masing-masing telah sepakat untuk menghabisi nyawa wak haji. Lalu pada Rabu tgl. 12 April 1995 secara bersama-sama Dijelaskan, warga sebetulnya tidak keberatan jalan desa dijual asalkan sudah dilakukan musya- warah bersama LMD. Apabila jalan desa itu dijual, harus dibuat jalan penggantinya. Apabila un- tuk pembangunan sarana dan prasarana guna kepentingan masyarakat. Anggota dewan se- lanjutnya menyarankan supaya mereka segera membuat surat pengaduan tertulis. Camat Serpong Fachrodji me- nyesalkan tindakan yang di- lakukan aparatnya. Sebetulnya, dia sudah menghimbau agar ke- pala desa melakukan musyawa- rah dengan LMD. Namun, sam- pai warga mengadukan ke de- wan, Marjaya tetap bertindak sendiri. Pihak developer dan kepala desa Paku Jaya ketika dihubungi, menolak memberikan keterangan. (R.15) dengan mengendarai sepeda mo- tor dimana telah sepakat hari itu pelaksanaan rencana pembunu- han akan dilaksanakan. Setelah terdakwa lengkap de- ngan senjata cluritnya, bersama- sama Ruki, Rochman dibonceng Yasuki, sesampainya didekat jembatan penyebrangan Urip Sumoharjo mereka menunggu lewatnya wak haji. Ternyata tidak lama kemudian munculah wak haji yang memang setiap harinya melalui jalan itu akan pulang kerumahnya yang setelah berjualan dipasar Ke- putran. Bersamaan dengan itu Saruki menunjukan sasaran yang mau dihabisi nyawanya, setelah itu sekelompok pembunuh ter- sebut mengendarai sepeda mo- tornya memutar arah sambil ma- sing-masing mencari tempat dan posisi yang tepat. Setelah itu tepat di Keputran Kejambon Gg 11 terlihat wak haji sedang naik becak bersama istrinya Nuraini menuju ke Jl. Keputran Kejambong Gg. 1, akhirnya terdakwa dengan te- man-temannya membututi, kira- kira ditengah gang tersebut becak yang dinaiki wak haji didahului oleh kelompok pembunuh. Sesampainya di Jl Pandigiling Gg. 1, terdakwa dan Rochman turun dari boncengan sepeda mo- tor untuk mencari posisi sambil menunggu lewatnya wak haji, sedangkan Yasuki dan Saruki menunggu diatas sepeda motor tidak jauh dari tempat terdakwa. Tidak seberapa lama me- nunggu munculah becak yang dinaiki wak haji bersama istri- nya, bersamaan dengan itu ter- dakwa mengeluarkan senjata cluritnya dari balik baju. Waktu itu wak haji sempat mengetahui belum sempat turun dari becak terdakwa mengayunkan clurit- nya tepat mengenai dada wak haji. Dengan luka itu wak haji terus berlari menyelamatkan diri. Namun ditempat itu pula Roch- man menunggu kemudian meng- hujamkan cluritnya ketubuh wak haji beberapa kali. Tapi, wak haji terus berusaha berlari pulang bersamaan dengan itu tetangga wak haji mengetahui dan be- rusaha mengejar terdakwa dan Rochman, namun jiwa wak haji tidak dapat diselamatkan. (HW). KTI Perlu Kawasan Industri Kecil/Menengah Ujung Pandang, Agustus (BY) Indonesia Timur jangan di- Pengawas Ekonomi dan takdirkan atau diberi kesem- Kawasan Timur Indonesia Drs. patan hanya ngomong saja tanpa Frans Seda mengemukakan bah- mengupayakan karya nyata wa seluruh Propensi di Kawasan yang masuk pemikiran Peme- Indonesia Timur harus secepat- rintah Pusat. Jika kita hitung nya membentuk suatu kawasan hitung sejak didengungkannya yang harus terdiri dari industri kecil dan menengah. Dengan demikian dalam menghadapi tahun 2003 nanti para pengusaha kecil dan menengah akan dapat bersaing dalam memasarkan hasil produksinya diluar negeri. Era pasar bebas sudah sema- kin dekat dan secepatnya kita membentuk kawasam tersebut. Dalam mengantisipasinya maka semua Gubernur sudah harus memikirkan dan jangan me- nunggu kebijaksanaan dari Pemerintah Pusat lagi. Saya rasa sudah saatnya Sulawesi Selatan menjadi pelopor dalam mem- bentuk kawasan terpadu industri kecil dan menengah ujar Drs. Frans Seda ketika mengadakan pertemuan dengan Gubernur HZB Palaguna diruang kerjanya Jum'at kemarin. pengembangan Kawasan Timur Indonesia (KTI) sudah sekitar 225 kali diadakan seminar, namun dari hasil seminar, namun dari hasil seminar tersebut hasil dan kenyataan belum kita lihat realisasinya bik oleh Pemerintah Pusat terlebih Pemerintah di Daerah. Pada kesempatan itu Drs. Frans Seda juga mengusulkan agar kerjasama dengan negara lain di Benua Australia. Menanggapi hal tersebut Gubernur Sulawesi Selatan mendukung sepenuhnya gagas- an Drs. Fran Seda bahkan telah mempersiapkan dua kawasan industri kecil dan menengah yaitu di Kodya Pare Pare dan Kabupaten Gowa. Selain itu Sulawesi Selatan Juga telah siap Ke Halaman XI Melihat demikian besar pe- ristiwanya, dan demikian wah- nya, mungkin layak kalau terselip tanda tanya, berapakah besar biaya yang dipergunakan. Tanda tanya semacam itu sepertinya bahwa setiap kegiatan selalu di- pandang dari nilai ekonomis, se- dang manfaat dari kegiatan yang sulit dinilai dengan uang kurang mendapat perhitungan. Bolehlah, kalau seandainya antara keduanya kita padukan, yakni dengan memilih kegiatan yang dari segi biaya tidak mahal tetapi dampak dari kegiatan itu dapat bermanfaat bagi kepen- tingan orang banyak, dalam arti masih dalam kerangka pemba- ngunan, yang dengan demikian juga menekan keramaian yang mempebesar segi hura-huranya. Gemerlapan dan wahnya BERITA BERITA NUSANTARA Grup Drum Band Al Irsyad Kodya Bogor ketika melintas di depan panggung Kehormatan. Dalam penampilan ini Al Irsyad memperoleh predikat kreatif. PWI Jabar Menggelar : Drum Band Merah Putih Gemerlap ulang tahun ke- mederkaan RI ke-50 sungguh luar biasa. Kegiatan di Jakarta, yang dipancarkan melalui TV demikian wah, dan hingar bingar mewarnai setiap kegiatan yang disajikan. Dari panggung rakyat, pesta dangdut, kenduri nasional, pesta kembang api, pawai ken- daraan hias dan lain sebagainya menunjukkan pesta yang benar- benar pesta. Dari dua kali penyelenggaraan (pertama Agustus 1994), nam- paknya pemrakarsa berusaha memanfaatkan media Drum Band untuk menyampaikan pe- san-pesan atau ajakan-ajakan dengan mengangkat isyu pem- bangunan yang sedang digarap. Contohnya, pada tahun lalu Gelar Drum Band Merah Putih pada tahun lalu yang mengambil momentum masa berakhirnya PJP I yang kemudian dilanjut- kannya dengan PJP II, penye- lenggaraan sengaja menampilkan isyu yang ada kaitannya dengan sedang digalakkan yakni meli- puti, Inpres Desa Tertinggal, Gerakan Disiplin Nasional, dan Gerakan Rereongan Sarupi. Semula memang banyak dira- gukan penggabungan antara Ge- lar Drum Band dengan upaya pe- nyuksesan Inpres Desa Terting- gal, yang sepertinya sulit diper- temukan relevansinya, antara Drum Band dengan pengentasan Desa Miskin. pesta tidak saja digelar di Ibukota Negara Jakarta. Di Ibukota- ibukota Propinsi diberitakan juga tidak ketinggalan, meski kapasitas dan warnanya yang berlainan. Di Kota Bandung yang Ibukota Propinsi Jawa Barat tidak ketinggalan menggelar kegiatan, baik itu yang dikoor- dinasi oleh Instansi Pemerintah maupun swasta. Dan kalau dilihat dari kapasitas kegia- tannya, tercatat ada tiga kegiatan cukup besar yakni, Gelar Drum Band Merah Putih yang dise- lenggarakan PWI, Gebyar Jabar yang diselenggarakan kerjasama Harian Umum Pikiran Rakyat dan NISP, dan satunya lagi ke- giatan yang disebut dengan Pa- wai Kejuangan Rakyat Jabar yang disatukan dengan pawai bunga, yang penyelenggaranya dikoordinir oleh Dinas Pari- wisata Jawa Barat. PJP II dimana diproyeksikan de- ngan peningkatan sumber daya manusia. Oleh karenanya pe- nyelenggaraan mengetengahkan Organisasi pemuda seperti KNPI, Karang Taruna, OSIS, PMR, dll yang pokoknya wadah pembinaan generasi muda yang sesuai dengan arah GBHN. Di- sini nampaknya ada kehendak agar Drum Band dapat menjadi media untuk menyampaikan Trenggalek, Sept, (BY). Tinggal Ik. 12 km saja aliran listrik masuk ke ibu kota Pem- bangun Bupati Trenggalek di Panggul. Yakni sudah menerangi desa pegunungan Cakul kec. Dongko kawasan penghasil ceng- keh terbesar yang kini semakin surut. Jalan aspal baru terbatas jalur jalan besar Panggul-Treng- galek dan Panggul Pacitan. Se- lebihnya masih berwujud maka- dam dan tanah liat. Yakni di gang gang kota kawedanan. Camat Panggul drs. Riono yang baru 2 tahun memperoleh promosi sebagai pejabat di daerah kepada BY mengatakan, PLN akan masuk tahun 1996/1997 yad. Ia optimis sekali oleh karena ren- cana tsb. sudah masuk DUP Pemda tk. II yang kini tengah diproses di Pemda tk. I Jatim. Anggota FKP asal Panggul Djuwadi memperkuat penje- lasan Camat oleh karena masalah tsb. Memperhatikan dan meng- amati dari ketiga kegiatan ter- sebut, setelah menelaah dan memahami maksudnya, maka kegiatan Gelar Drum Band Ma- rah Putih yang diselenggarakan oleh PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Cabang Jabar layak mendapat catatan khusus. Me- ngapa demikian? Grup Top Drum & Gogle SMA Aloysius Bandung gembira menerima trophy sebagai grup dalam memainkan alat tiup. Trophy diserahkan oleh Sekretaris Panitia Agus Purwadi. Pemda pernah mengusahakan PLTD ke Panggul, namun sudah lk. setahun macet. Berkekuatan pesan-pesan. Kalau penyelenggaraan tahun lalu yang menjadi momentum adalah berakhirnya PJP I, maka corak penyelenggaraan tahun ini nampaknya disesuaikan dengan kegiatan pembangunan yang terbaik Meskipun demikian semangat penduduk kawasan pegunungan yang berhawa dingin sangat tinggi merayakan hari keramat ke- merdekaan RI ke-50. Terbukti mereka berbondong-bondong turun ke "kota" menyaksikan acara-acara perayaan yang ter- besar setiap tahun berjalan. Be- Meski Belum Berlistrik, Desa Panggul Bersemangat sar kecil, laki-laki perempuan, tua-muda datang ke "kota" de- ngan berjalan kaki maupun naik kendaraan gunung seadanya. Tumplek "blek" di jalur jalan aspal satu-satunya sekitar ka- ntor kawedanan dan kecamatan 150 ribu watt mampu melayani 530 pelanggan. Masing-masing sebesar 700 watt. Dengan tarip Rp. 10.000,- sebulan yang dike- lola oleh KUD setempat akhir- nya diserahkan kembali ke keca- matan. Sampai sekarang tak ber- fungsi. Hanya sebatas pemilik pusat berlangsungnya perayaan. toko-toko besar dan orang-orang yang mampu bisa menerangi dengan mesin Honda atau Yan- mark. Meski demikian hanya nyala sampai pukul lk. 22.00 sa- ja. Pemasangan lampu hias di muka rumah mereka bisa dihitung dengan jari saja malam peri- ngatan Indonesia Emas. Rumah- rumah penduduk "perkotaan" kebanyakan menggunakan "te- plok" atau petromak untuk yang mampu. Mereka tidak lupa membawa "bontotan" ciri khas orang gu- nung. Di rerumputan duduk- duduk sambil menikmati bawaan mereka masing-masing. Men- dingan mereka yang kelewatan kendaraan bus atau colt umum, tapi justru sebagian besar mereka berjalan kendaraan bus atau colt umum, tapi justru sebagian besar mereka berjalan kaki turun ke kota. Pawai murid-murid seko- lah berjalan meriah, disaksikan oleh penggemar-penggemar yang menjejali kanan-kiri jalan "protokol" satu-satunya. Orac Meski malam tiba dengan suasana yang belum terang ben- derang, semangat tonton mereka tetap tinggi. Terbukti para pe- muda-pemudi yang datang ke Namun setelah menyaksikan pelaksanaannya barulah dapat dimengerti secara gamblang mak- sud mengaitkan antara penye- lenggaraan Gelar Drum Band dengan upaya menyukseskan pengentasan desa tertinggal, Gerakan Disiplin Nasional dan Rereongan Sarupi, yakni dengan cara menyelipkan spanduk- spanduk yang dibawa oleh pa- sukan khusus yang memuat ajakan-ajakan dan slogan-slogan. Dibanding dengan penye- lenggaraan yang dilaksanakan pada tahun lalu, baik peserta maupun kemegahannya jauh lebih besar. Pada tahun ini me- nurut Penanggung Jawab Pe- nyelenggaraan Drs. HAM Rus- lan yang Ketua PWI Cabang Ja- bar tidak kurang dari 2.500 pe- muda dan pelajar. Mereka adalah terdiri dari anggota 4 grup Dram Band, dan utusan/Perwakilan dari DT. II se Jawa Barat. Ke-14 Grup Drum Band dimaksud datang tidak saja dari Bandung tetapi juga dari Ka- rawang, Sukabumi, Cianjur, Bogor, dan Subang. Sedang per- wakilan dari DT. II, kelihatan dari seluruh DT II di Jabar ikut dalam bagian gelar. Mereka terdiri dari pelajar dengan se- ragam T-shirt dan topi. Empat Belas grup drum band itu masing- masing adalah Aryawiratanu Cianjur, BPP Kartini Bandung, Locomotive Perumka Bandung, Pemda Kodya Bandung, SMEA Negeri Subang, Gita Pakuan Pemda Jabar, Gita Bahana Praja, SMU Baleendah kab. Bandung, Al Irsyad Kodya Bogor, Top Drum & Corps SMA Aloysius Bandung, Gita Bahana Juang Kab. Karawang, Gentra Adri Wibawa Bandung, Bahana Ga- lura Komunika Bandung, dan KORSIKDAM III Siliwangi. Prosesi Gelar juga menge- sankan, diawali dengan barisan Merah Putih, terdiri dari 50 stand pameran yang dibuka si- dang hari semalam ramai dikun- jungi. Kesempatan yang baik dimanfaatkan para bakul yang datang dari Wonogiri, Ponorogo, Trenggalek serta Panggul sendiri. Sepanjang jalan sekitar lapangan didirikan kios-kios darurat berisi beraneka ragam dagangan serta lapangan makanan-minuman. Orang-orang gunung menikmati pelbagai kesenangan mereka serta memborong pelbagai kaos, alat-alat perumahan serta per- mainan anak-anak mereka. Di BERITA YUDHA - SELASA, 5 SEPTEMBER 1995 HALAMAN VII pendopo kec. diselenggarakan malam "sarasehan" dan di- meriahkan kesenian khas Pang- gul "thunthengan". Sejenis "jedhoran" yang dilakukan re- maja-remaja putri. Bernafaskan agama Islam dengan lagu-lagu bahasa Arab dan Jawa. Diiringi instrumen "terbang", "jedhor" dan "thempling" (kendhang ke- cil). Pagi dinihari penonton yang jauh dari rumahnya ternyata tak pulang. Terbukti pagi-pagi sudah beli nasi di warung. (024). orang pelajar yang tergabung dalam Pakisbra membawa ben- dera merah putih, dimana dide- pannya didahului dengan spanduk bertuliskan Dirgahayu Indonesia. Menyusul sajian kilas balik perjuangan bangsa yang dimulai dari 1908. Kilas balik garapan KNPI Kodya Bandung dapat memberikan warna ter- sendiri dalam kegiatan gelar drum band tahun ini. Dipandu narator dari ASTI, para penonton seolah terbawa pada masa lalu. Para penonton juga dibawa untuk hening sejenak, ketika naskah proklamasi di- kumandangkan. Naskah dan suara asli Bung Karno melalui kaset berkumandang tepat pada saat barisan angkatan 45 berhenti persis didepan panggung kehor- matan, dimana disana berdiri Gu- bernur Jabar dan anggota Mus- pida Jabar. Pekik merdeka se- lanjutnya memecah suasana hening seusai naskah proklamasi selesai dibacakan. Diiringi dram band dari Pemda Kodya Ban- dung pawai kilas balik per- juangan bangsa berakhir dengan munculnya pawai bhineka tung- gal ika. Disambung dengan utusan DR. II se Jawa Barat de- ngan membawa spanduk ber- tuliskan moto pembangunan daerah setempat, ditambah mua- tan pesan-pesan pembangunan pawai berlangsung dengan se- marak dan bermakna. Setelah melalui rute yang di- tentukan pawai yang dilepas oleh Gubernur Jawa Barat ber- akhir di Balaikotamadya Ban- dung dan diterima Walikotama- dya Bandung Wahyu Hamijaya dan unsur Muspida setempat, dilanjutkan dengan pengumuman hasil pemenang. Pengumuman yang disampai- kan dengan cara bergantian, keluar sebagai Grup Drum Band terbaik/Faforit Grup Korsikdam III/Siliwangi Bandung. Ia berhak darai memperoleh trophy tetap SKM Kujang dan PT. Balai Iklan, disamping berhak memboyong trophy bergilir setinggi 2 meter dari Bapak Hary Chader. Hasil lengkapnya adalah: Gita Ke Halaman XI Garut Tambah 70 Desa Miskin Ujung Pandang, Sept, (BY). PT. Telkom kini semakin meningkatkan kepeduliannya akan kebutuhan masyarakat pada jasa pelayanan dan sarana tele- komunikasi karena pentingnya informasi dalam era globalisasi. Dengan adanya kesadaran bah- wa 'Siapa yang memiliki in- formasi akan menguasai dunia' serta kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat maka berbagai sarana akan kita ting- katkan baik jumlah maupun ting- kat kehandalannya. PT. Telkom kini telah lebih langsing, tampil dengan 7 divisi ibarat pasukan perang yang siap bertempu menangani teleko- munikasi. Divisi VII yang ba- wahi 10 Propinsi di Kawasan Indonesia Timur dengan 21 Kan- datel merupakan benang untaian mutiara di Kawasan Indonesia Timur dengan 21 Kandala me- rupakan benang untaian mutiara di Kawasan Timur Indonesia Mangura Kamuri). Dalam me- nunjang pelayanan serangkaian program kini sitap diluncurkan. Kepala Divisi Regional VII PT. Telkom Koesprawoto me- ngemukakan hal tersebut pada malam penghargaan dan teladan di Victoria International Hotel Ujung Pandang pekan lalu. Ke- berhasilan perusahaan selama ini Garut, Sept (BY) Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, desa tertinggal dalam tahun 1995/1996 bertambah jadi sebanyak 70 buah desa. Padahal pada tahun 1994/1995 jumlah- nya 66 desa cuma. Menurut data dari Kantor Bangdes Kabupaten Garut, se- bagaimana dikutip Berita Yu- dha, menjelaskan bahwa desa baru yang masuk dalam daftar desa tertinggal adalah desa Bungbulang, di Kecamatan Bungbulang, desa Sagara Keca- matan Cibalong, desa Karang- sari Kecamatan Pakenjeng dan desa Tanjungjaya Kecamatan Pakenjeng. Calon penerima dana IDT se- banyak 384 kelompok, jumlah KK miskin sebanyak 8.665 KK, dan jumlah jiwa sebanyak 34.286 jiwa. Bantuan diberikan untuk ber- bagai jenis usaha. Antara lain kegiatan usaha peternakan dom- ba/kambing dan ayam. Perdaga- ngan asong, suhun dan warung/ kios. Di bidang pertanian, me- nanam sayur-mayur, bidang ke- rajinan anyaman bambu, sedang di bidang industri kecil pembua- tan bata merah, tahu/tempe dan menjahit. Jumlah keluarga miskin di 66 desa tertinggal 22.260 KK, telah mendapat bantuan dana IDT tahun 1994/1995 sebanyak 7.405 KK, sisanya masih seba- nyak 14.955 KK. Direncanakan akan mendapat bantuan tahun 1995/1996 seba- nyak 6.290 KK, yang terdapat di 4 desa tertinggal yang baru 876 KK, jumlah seluruhnya 7.166 KK. Setelah tahun 1996/1997 nan- ti, katanya, seluruh KK miskin di desa tertinggal di Kabupaten Garut mendapat bantuan dana IDT, kendatipun KK miskin yang baru belum terdaftar bisa dibantu dari perguliran dana IDT Depok, September (BY) Ketua Yayasan Rereongan Sarupi "Tegar Berian" H. Opon Sopandji mengatakan Kabu- paten Bogor masuk rangking per- tama pengumpulan dana Rereo- ngan Sarupi se-Propinsi Jawa Barat sebesar Rp. 732.492.000,- hingga penyerahan tahapan ke V di Kotif Depok, baru baru ini. Menyusul Kabupaten Tasik- malaya yang berhasil mengum- pulkan dana Rereongan Sarupi sebesar Rp. 330 juta, yang sudah disalurkan sebesar Rp. 554 juta, saldo hingga tanggal 28 Agustus 95, sebesar Rp. 178.462.377,-. Demikian diuraikan oleh Ke- tua Yayasan Rereongan Sarupi Tegar Beriman, saat melaporkan hasil pengumpulan dana, pada acara penyaluran dana kepada 98 desa se Kabupaten Bogor. Ma- sing masing desa menerima me- nerima sebesar Rp. I juta. Acara juga ditandain penye- rahan dana kepada 250 siswa SD dan 150 siswa Madrasah Ibti- daiyah, masing masing siswa menerima RP.60.000,- dengan demikian Yayasan Rereongan Sarupi Tegar Beriman sudah menyalirkan kepada sejumlah siswa sebesar Rp.24 juta tutur- nya. Selanjutnya H. Opon Supan- dji, mengatakan kepada warta- wan, dana penyaluran tersebut akan dilanjutkan kepada siswa menengah pada akhir September mendatang, bertepatan pada acara Harkitnas. "Dana rereongan Sarupi ini Kab. Bogor Ranking I Pengumpulan Dana Rereongan Sarupi tidak terlepas dari peran serta para pelanggan dan Wartel sebagai mitra kerja, terlebih para pelanggar telah memberikan kontribusi pula cukup besar. Demikian pula terhadap Kandatel I dan Kancatel sebagai ujung tombak perusahaan telah mampu mengimplementasikan kebijakan perusahaan untuk memberikan palayanan terbaik, hasil terbaik dan citra perusahaan dengan berlangdaskan budaya arti. Kesemuanya ini telah mem- berikan andil yang sangat besar terhadap perusahaan dalam me- layani masyarakat. tahun 1994/1995. Untuk itu Kata Kadivce VII Koesprawoto, dalam rangka 50 tahun Indonesia memberikan penghargaankepada pelanggan terbaik dan wartel terbaik sedang dilingkungan perusahaan mem- berikan penghargaan kepada Kandatel teladan dan kancatel teladan. Penghargaan ini guna lebih mengakrabkan perusahaan dengan para pelanggan dan ujung tobak pelayanan bidang tele- komunikasi. Jangan potong IDT Dana IDT tidak boleh dipo- tong dalam bentuk, jenis dan dengan alasan apapun. Dana ini harus diterima utuh kelompok masyarakat, sesuai dengan jum- lah yang tercantum dalam DI- KK. Kepala Sekretariat Divisi Re- gional VII Herry Kusaeri di- dampingi Purel Agus Purwono kepada 'Berita Yudha' mengung- Hal itu ditegaskan Bupati Ga- rut, Drs. H. Toharuddin Gani, sewaktu menyerahkan dana ban- tuan IDT hari Rabu (23/8) di desa Sukajaya Kecamatan Taro- perwakilan. gong, kepada lima kelompok Kata Bupati, perlu mendapat perhatian pula dalam rangka dimulainya kegiatan usaha teru- tama pembelian/pengadaan ba- rang atau hewan ternak. Dalam pelaksanaannya, tegas Bupati, tidak boleh dikoordinir oleh pi- hak tertentu. "Biarlah anggota kelompok sendiri yang mem- beli, tetapi tentu saja harus ada pendamping dari dinas/instansi terkait yang harus memberikan pembinaan sesuai fungsinya," ujarnya. Dalam hal tsb. Bupati juga sekaligus mengarahkan, kata- nya, harus terjadi transaksi jual beli langsung antara penjual dengan anggota kelompok seba- gai pembeli. "Jangan sampai terjadi anggota kelompok tahu- nya hanya menerima, misalnya, satu dua ekor ternak domba tan- pa diketahui besar uang atau tidak pernah memegang uang bantuan tsb," tegasnya. Bupati Garut mengharapkan bahwa ketegasan yang disam- paikannya itu adalah untuk men- jaga jangan sampai terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tahun lalu katanya, sam- pai ada surat ke PO BOX 5000 dan juga jangan menimbulkan keresahan di anggota kelompok masyarakat. (HUD) Keberhasilan PT. Telkom Tidak Terlepas Dari Peran Pelanggan Dan Wartel kapkan bahwa pemberian peng- hargaan dan berdasarkan keputusan Ka Divre VII nomor KDIV. 374/ YNOOO/RE-02/1995 tanggal 29 Agustus 1995. Para teladan dan terbaik dipilih oleh tema pe- nilaian berdasarkan nominasi yang masuk dipimpin Kabid SDM selaku ketuan tema peni- laian Aswantoro W. terus disalurkan terutama kepa- da anak didik kita yang kurang mampu, bertujuan kepedulian kepada mereka untuk digunakan membayar SPP, maupun dana kesehatan biak untuk sekolah maupun murid," ucap Opon. Sementara itu Bupati Bogor H. M. Eddie Yoso Martadipura berpesan, agar pemanfaatan dana rereongan sarupi hendaknya disalah gunakan, dan gera- Jangan kan ini dapat ditumbuhkan oleh masyarakat Jawa Barat dan menjadi perhatian. Bahkan Bupati merasa bangga kepada sejumlah pengusaha yang ada di Kotif Depok telah mem- beri sumbangan secara spon- tanitas kepada Yayasan Rereo- ngan Sarupi Tegar Beriman se- banyak Rp. 50 juta. Pada hari itu juga terkumpul dana spontanitas Rp 6 juta yang diperoleh dari sumbangan warga Korpri, Camat. Lurah, Dharma Wanita dan GOWD (Gabungan Organisasi Wanita se-Kotif De- pok). Hadir pada acara selain Pem- bantu Gubernur Jawa Barat wila- yah I, Ketua DPRD Kabupaten Bogor. H Eso Sukarso, Kapolres Metro Depok Letkol Pol. Sisto Adiwinoto, Kasdim 0622 De- pok, serta sejumlah pengusaha yang ada di Kotif Depok. Acara penutupan ditandai suguhan lagu lagu Beringin semakin rindang, Tegar Beriman, olah Koor Dhar- ma Wanita Kotif Depok. (PK- 07) Untuk pelanggan terbaik dari segi bisnis diraih (Persero) PLN Wilayah VII Manado, segmen perumahan diraih Ny. Tatik Sugfarti CH dari Merauke Irian sedang segmen sosial diraih CARE Palu Sulteng. Sedang Wartel terbaik untuk umum diraih Wartel Kopegtel Tuban Bali, Wartel KUD diaraih KUD Karya Makmur Mataram, Pon- tren diraih Wartel Pontren Al- Khaerat Manado, Kopma diraih Wartel Gunung Mas Dili Timor Timur. Kandatel Terbaik kelas MEK diraih Kandatel Denpasar, kelas I/II diraih Kandatel Manado, kelas III/IV diraih Kandatel Luwuk. Untuk kancatel Taladan kelas A diraih Kancatel Singa- raja, kelas B diraih Kancatel Ranrepao dan kelas C diraih Kancatel Timikia Irian Jaya. (BZ/fac).
