Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-10-12
Halaman: 07

Konten


BERITA DAERAH Sejumlah Ide Walikota Surabaya Surabaya, Okt. (BY).- Satu tahun Sunarto Sumopra- wiro mantan Aslog Kopasus serta Aster Kodam V/Brawijaya dilan- tik menjadi Wali Kotamadya Su- rabaya atau tepatnya pada tanggal 20 Juni 1994, Beliau telah enam kali berpergian keluar negeri di- antaranya adalah ke Meulbourne, Australia dan Korea Selatan Be- landa, Bangkok, Jepang, Turki dan Amerika Serikat dengan tu- juan yang beraneka ragam seperti study banding perkotaan, kerja sama kota kembar. lawatan ke senian dan sebagainya. Tentu saja hasilnya adalah beberapa ide yang akan diterapkan untuk membangun Surabaya. Salah satu idenya adalah me- rangkul seluruh pengusaha yang ada di Surabaya dengan mem- bentuk sebuah organisasi ber- sama dengan Pemda KMS. Ide ini diilhami suksesnya pemban- gunan Seattle AS. Sukses dari pembangunan seatle karena dido- minasi oleh organisasi pengusa- ha tersebut, ujar Sunarto saat be- ramah dengan para wartawan pokja KMS belum lama ini. Orga- nisasi yang akan dirangkul dan dibentuk ini tidak terbatas pada satu bidang saja melainkan selu- ruh pengusaha dari segala bidang, lanjutnya. Kalau nanti ada bantuan pro- yek dari luar negeri maka pengu- saha inilah yang akan diserahi penggarapannya. Menurut wali kota dalam prakteknya pengusa- ha akan diteliti lebih dulu, pengu- saha betul atau bukan sebab me- nurutnya makelar yang kini menjadi rekanan Pemda ti- dak bisa masuk dalam organisasi ini. Demikian juga kalau ada pe- sanan barang dari luar negeri pengusaha kecillah yang akan Fac.). Bolangitang, Okt (Ant)- Gubernur Sulawesi Utara (Su- lut), E.E. Mangindaan meminta para Camat, Kapolsek dan Dan- ramil harus berani menindak para perambah hutan atau penebang hutan secara sembarangan. "Kehadiran hutan dalam kehi- dupan manusia sangat berman- faat, terutama untuk pengaturan air didalam tanah," ujar Mangin- daan ketika mencanangkan gera- kan penghijauan di bukit' Bang- kele di Kecamatan Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongon- dow, Sulut. Hutan Dihadapan sekitar 200 masya- rakat desa dari sekitar kecamatan tersebut, Mangindaan mengata- kan, pasti oknum-oknum perusak hutan itu tidak terlalu asing bagi camat dan kalian pasti kenal orangnya. DHA "Silahkan dekati mereka itu dan diberikan pembinaan serta arahan agar tidak lagi mengu- langi penebang pohon di hutan karena dapat merusak lingkung- an hidup," ujarnya. "Para camat jangan mau di- goda dengan materi, sebab materi itu tidak seberapa bila dibanding- kan kelestarian lingkungan untuk kehidupan anak cucu kita dike- mudian hari," katanya. KAMIS, 12 OKTOBER 1995 diserahi porsi ini sebagai moderator. Hal-2 semacam inilah yang di- terapkan di seattle sehingga kota itu menjadi maju pesat. Disam- ping itu ide lain yang akan segera dilaksanakan adalah pengelolaan air bersih di Surabaya dan Jawa Timur. Disana di puncak gunung kata Sunarto ada danau yaang ti- dak pernah kering yang airnya hanya diberi obat bisa langsung dikonsumsi oleh manusia untuk semua keperluan. Sedangkan di Surabaya air baku untuk bisa menjadi air bersih harus melalui beberapa proses agar bisa untuk diminum karena berasal dari air sungai, dan ini memerlukan biaya yang begitu besar. Yang mirip ini adalah sumber air dari Um- bulan. Untuk itu wali kodya telah memerintahkan kepada Dirut PDAM Surabaya untuk segera mengganti pipa air yang kecil menjadi pipa besar. Dan idenya lagi akan mengupayakan agar di Surabaya tidak terjadi kemacetan dengan menerapkan jalan satu arah. Semua itu kata Wali Kota diilhami selama beliau beper- Bandung, Okt (BY) Pandangan umum terhadap rumah memang sudah bergeser dari fungsi sosial menjadi eko- nomi dalam rangka meraih ke- Camat Harus Berani untungan besar. Sementara laba Menindak Perambah komoditi rumah umumnya diraih dari unsur lahan, sehingga berba- gai cara oleh pihak dimanipu- lasikan untuk kepentingan itu. Ini terjadi karena, banyak pemerintah kota tidak siap menghadapi perubahan fungsi lahan seperti ini. Akibatnya mulai dari peren- canaan tata ruang kota sampai kebijaksanaan untuk menatanya menjadi kacau. LAMPUNG TENGAH, Okt-(KNI) Tukijo (45 th) penduduk Du- sun Banjarsari Kecamatan Gu- nung Sugih Lampung Tengah. Senin dinihari 4/9 sekitar pukul 02.00 WIB rumahnya digedor sekawanan perampok bersen- jata badik dan parang. Ngadinah istri Tukijo kepada wartawan mengatakan, kawa- han perampok yang menyatroni rumahnya benar benar brutal bahkan nyaris membakar sua- dalam hanya bertindak Pemda hanya c gian keluar negeri. Rupanya il- ham untuk membangun Suraba- ya ini tidak akan dimonopoli oleh Wali Kotanya saja tetapi hampir semua kabag diberang- katkan keluar negeri, berikutnya semua anggauta DPRD KMS ju- ga diberangkatkan. Dan pada gilirannya Wartawanpun yang ngepos di Pemda KMS akan ke- luar negeri juga yang direnca- nakan pada bulan Oktober ini. Itu semu memang diperlukan un- tuk bahan pertimbangan dalam membangun Surabaya, ujar Su- narto Sumoprawito. (100/K/ Segenap jajaran pemerintah di daerah itu, Mangindaaan juga mengajak untuk melakukan langkah-langkah tertentu dalam mengamankan hutan. "Jangan takut dan saya ber- tanggung jawab serta siap me- nanggung resiko," kata Mangin- daan sambil menambahkan ok- num-oknum perusak hutan itu harus diberikan sanksi berat se- suai ketentuan dan peraturan perundang-undangan. Peraturan daerah (Perda) dan peraturan lainnya yang mengatur tentang kelestarian hutan sudah ada, jadi jalankan saja dan tidak perlu ragu-ragu, pintanya. Masyarakat di daerah tersebut juga harus ikut bertanggung ja- wab dalam menjaga kelestarian hutan ini, jadi bersama-sama pemerintah harus memelihara hutan untuk kepentingan anak cucu di kemudian hari. Sebelumnya Bupati Bolmong, Drs. Syamsuddin Paputungan melaporkan bahwa sekitar 30 ri- bu hektar hutan di daerahnya be- rada dalam keadaan kritis akibat ulah para perambah hutan. Pemerintah dati II itu sudah beberapa kali melakukan gera- kan penghijauan, Kendari, Okt (BY) Pembinaan kepada pengusaha industri kecil terutama bagi pengusaha yang sering menerima bantuan dari BUMN di Sulawesi Tenggara saat ini dirasakan ma- sih kurang dan simpang siur ter- utama dalam hal pembinaan ke- pada penerima bantuan. Kare- nanya maka pencapaian sasaran tidak akan tercapai bahkan men- jadikan beban bagi para peng- usaha kecil bahkan ada yang terpaksa gulung tikar dengan meninggalkan beban utang. Seorang pengusaha kecil yang bergerak dibidang gembol yaitu Berlin Mukin kepada wartawan di Kendari Pekan lalu menyatakan bahwa tidak berhasilnya peng- usaha kecil dalam memanfaatkan bantuan dilapangan karena ku- rangnya perhatian instansi terkait seperti misalnya Departemen Koperasi dan PPK, Departemen Perindustrian, Perdagangan dan instansi terkait lainnya sehingga para pengusaha kecil tidak mam- pu mengelola usahanya. Berlin Mukin yang mengelola usaha dibidang gembol melalui 'Berlin Produc' mengemukakan bahwa sebaiknya BUMN yang memberi bantuan kepada peng- usaha industri kecil dapat me- nindaklanjuti dengan pembinaan bahkan instansi terkait seperti Koperasi dan PPK harus sering kelapangan melihat kegiatan MINTA SEDEKAH: Sejumlah anak anak ini sedang meminta sedekah kepada pengunjung yang ziarah di Kompleks Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, pada hari hari besar pengusaha penerima bantuan Islam seperti 1 Muharam 1416 H banyak dikunjungi. Namun sayangnya lokasi ini belum banyak dikembangkan sebagai daerah wisata cagar budaya, (Ipphos) Umumnya pengusaha industri kecil ini kurang mampu mene- rapkan manajemen dalam me- manfaatkan bantuan dari BUMN. minya. Sekawanan perampok yang berjumlah lima orang itu mema- suki rumah Tukijo dengan men- dobrak pintu belakang menggu- nakan balok kayu. Mereka da- tang mengendarai motor yang membuat isteri bangun lalu membangunkan suaminya. Ber- sama itu pula terdengar gedoran di pintu bagian belakang rumahnya. Tak lama kemudian sekawanan perampok yang ju- ga mengenakan topeng lang- Pendapat itu dipaparkan pakar masalah perumahan, Prof. Ir. Johan Silas pada Lokakarya Na- sional Mengenai Kebijakan Tata Ruang Nasional dan Aspek Per- Pengusaha Genteng Nyaris Dibakar Perampok Enam Bank Pemerintah Hadapi Kredit Bermasalah Yogyakarta, Okt (BY) ber 1994 dari laporan Gubernur Bank Sentral posisi kredit macet 4,24 persen atau Rp.9,780,9 mil- yar atau tanpa Bapindo kredit macet Rp.6.796,9 milyar, berarti kredit macet di Bapindo menca- Dilihat dari kinerja sektor per- bankan khususnya enam bank Pemerintah, akhir Juni 1995 menghadapi kredit bermasalah yang cukup besar. Dari nilai kre- dit sistem moneter/perbankan Rp.211,8 trilyun, bermasalah 11,62 persen, dengan rincian ku- rang lancar 2,38 persen, dira- gukan/ragu-ragu 5,08 persen dan macet (tidak ada harapan dilu- nasi) 4,16 persen atau dalam ni- lai Rp.8,81 trilyun. pai Rp.2,984 milyar (30% kredit macet ada di Bapindo). Ekonom Dr. Suharsono Sagir dalam diskusi terbatas mahasis- wa-dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Indone- sia (UII) Yogyakarta Sabtu lalu membahas masalah Bursa Efek Jakarta Dalam Perspektif Makro, juga menyebutkan akhir Desem- sung menodongkan senjata ta- jam, sedang lainnya mengobrak abrik isi lemarinya. Aksi mereka berhasil menyi- kat uang tunai sebesar Rp 2,6 juta, gelang 3 gram dan cincin emas 5 gram. II Semula Tukijo berupaya melawan dengan ber- senjatakan linggis namun niat ini diurungkan menakala Tuki- jo melihat anak anaknya dise- kap. Rumah Bergeser Ke Fungsi Komersial Johan Silas menyebutkan, bah- wa fungsi rumah sudah bergeser dari maksud Menurut pengamatan Guru Besar Unair ini, perkemban perumahan di In- Dibalik itu kata Johan Silas, perkembangan kota menunjukkan kedudukan makin strategis sebab meme- nuhi kebutuhan hunian menjadi donesia terus membaik. Di tahun pada pergantian abad mendatang Developer Harus Perhatikan rumah yang sekaligus mendukung kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi pusat kota. Padahal pusat niaga dan industri hanya ber- kembang marak di kota dan tak pernah memperhatikan kebutuh- an hunian bagi pekerjanya yang sebagian terbesar masih berpeng- hasilan rendah. separo bermukim di kota. Di Indonesia ini akan terjadi pada tahun 2010 sehingga kecenderungan ini tak akan berbalik lagi. Kepentingan Rakyat 1993, luas rumah perkotaan na- sional mencapai 14,40 m per segi perorang. Di Jakarta luasnyamen- capai 15,04 m2 per orang, di Ban- dung 13,11 dan Surabaya 17,06 m2. Selain itu diketahui bahwa rumah tunggal dan rumah milik jumlahnya mendekati 90%. Se- dang rumah yang dihuni oleh satu "somah" jumlahnya juga mem- baik. Ini tercapai walaupun 90% dari rumah yang ada dibangun sendiri oleh pemiliknya, hampir tanpa bantuan pemerintah. JINAKKAN BOM. Dua prajurit yang tergabung dalam Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Zeni Tempur (Zipur) Korem-012/Teuku Umar, memperagakan cara menjinakkan bahan peledak yang diduga berada di dalam mobil, Kamis (5/10), di Banda Aceh. Peragaan tersebut untuk memeriahkan HUT ke-50 ABRI. (Foto: Antara) tanahan dalam Perspektif Per- tumbuhan dan Pemerataan yang diselenggarakan Bappenas, BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan CIDES, di Bandung, Senin. Selanjutnya dikatakan, ini justru merupakan kesempatan baik untuk diarahkan guna ke- pentingan pihak yang punya jalur khusus ke pusat pengambilan keputusan. Bahkan yang kini pa- ling berkuasa mengambil kepu- tusan atas lahan, bukan yang pa- ling bertanggung jawab terhadap ketertiban sebuah kawasan dan penduduknya. Sehingga banyak keputusan yang diambil tak memperhatikan lagi dampak buruk yang timbul di lapangan, utamanya terhadap yang berke- pentingan atau punya hak atas lahan tersebut. 25 210.0 Kondisi tersebut menurut Dr. Suharsono Sagir maraknya kre- dit macet tidak dapat terlepas dari ekspansi kredit sindikasi Bank Pesero/pemerintah 1989- 1991 overheated economi ada- nya gebrakan Sumarlin yang me- nunjukkan "oustanding credit" enam Bank Pesero (akhir Des 1992) 42% dialokasikan (sindi- kasi) pada 22 konglomerat. Arti- nya dapat diduga keras, group konglomerat maupun emiten pe- rusahaan termasuk dalam kelom- pok 22 pengusaha besar yang memperoleh kredit sindikasi Bank Pesero, baru tiga perusa- haan yang muncul Golden Key peringkat 7, Gumala Group (Sof- yan Wanandi, peringkat 11) dan Kondo Group (Robby Cahyadi, peringkat 11). Dengan katan lain perspektif BEJ sebagai pasar modal, dengan kinerja 230 emiten yang cukup baik akan ditentukan oleh keber- hasilan Bank Indonesia atau tim penertiban Kredit Bermasalah, terutama yang menyangkut kre- dit besar sindikasi Bank Pesero untuk group/konglomerat yang mencapai 42 pct oustanding cre- dit atau senilai Rp.30.158,3 mil- yar dari total kredit Rp.71.700 milyar. Kuliah Perdana MM UII Seusai diskusi, malam harinya pakar ekonomi dari Unpad Ban- dung itu pada malam harinya ju- ga memberikan kuliah perdana di hadapan mahasiswa Program Magister Manajemen (MM) UII angkatan ke IV di kampus con- dong catur. (022) Pergeseran fungsi lain yang menjadi nyata, menurut ahli pe- rencanaan dan perkotaan itu, adalah perlakuan atau pandangan umum terhadap rumah sebagai kesempatan berinventasi. Pan- dangan ini berlaku pula pada masyarakat berpenghasilan ren- dah seperti nampak dari ba- nyaknya RSS (Rumah Sangat Se- derhana) yang sudah lebih setahun selesai namun belum dihuni di seluruh pelosok Indonesia. Cilacap, Okt (BY) DANA dalam bentuk tabu- ngan masyarakat Cilacap yang dihimpun pada sejumlah bank pada semester pertama 1995 ber- jumlah sekitar Rp. 140.897.000.000,-. Jumlah tersebut merupakan tabungan yang dihimpun oleh Bank di Ko- ta Cilacap. Pangkal Pinang, Okt, (BY). Pemakaian Gedung Per- wakilan Asuransi Kerugian Jasa Raharja Pangkal Pinang dires- mikan pemakaiannya oleh Tu- gub (Pembantu Gubernur wila- yah Bangka Belitung Drs. H. Zamzami Achmad, Rabu (11/10) di Pangkal Pinang. Presmian itu dihadiri oleh Direktur umum Asuransi Jasa Raharja Pusat H. Djumantoro, Kepala Cabang Asuransi Jasa Raharja Cab. Palembang Di- ding, Sudirja, SE, Sekda Tingkat II Bangka Drs. Abu Hanafiah serta unsur Muspida Tingkat II Bangka dan undangan lainnya. Kepala Asuransi Jasa Raharja Cabang Palembang Diding Su- dirja Anwar, SE dalam lapo- rannya mengatakan, pembangu- nan gedung kantor dan rumah dinas Jasa Raharja Perwakilan Pangkal Pinang, dibangun diatas tanah seluas kurang lebih 2.319 M2, luas bangunan kantor 450 M2 dan luas bangunan rumah Dinas + 120 M2, dengan me- nelan biaya sebesar Rp. 404.- 008.000. AK Jasa Raharja Pangkalpinang Tempati Gedung Baru Pembangunan gedung kantor dan rumah dinas tersebut kata Diding diselesaikan kurang le- bih 210 hari dari tanggal 24 De- sember 1994 sampai dengan 26 Juli 1995, tepat waktu sesuai de- ngan rencana pembangunan. Selain itu Diding juga mela- porkan jumlah santunan yang telah diberikan oleh pihak Jasa Raharja Cabang Palembang sampai dengan bulan Agustus 1995, dan data tersebut selama lima (5) tahun dimana sejak ta- hun 1990 jumlah korban me- ninggal dunia sebanyak 2.455 jumlah santunan Rp. 4,6 Milyar, namun santunan secara kese- luruhan kata Diding sebesar Rp. 7,2 Milyar lebih. "Jadi perumahan yang diba- ngun secara formal, termasuk oleh swasta (REI) jumlahnya kecil dibanding dengan yang telah dan dapat dilakukan oleh rakyat sen- diri. Ini perlu dijaga agar tetap potensial. Prestasi ini dicapai jauh Diding juga menjelaskan un- tuk jumlah santunan yang telah diberikan oleh Perwakilan Jasa Raharja Pangkal Pinang jika di- lihat selama lima tahun, sejan 1990 hingga Agustus 1995 se- cara keseluruhan sebesar Rp. 543.971.997, dengan rincian korban yang meninggal dunia sebanyak 235 orang dan luka- luka 197 orang. Direktur Umum Asuransi Ke- rugian Jasa Raharja dalam ama- natnya mengatakan, untuk mem- berikan pelayanan yang baik, Jasa Raharja sejak beberapa ta- hun telah melaksanakan pro- gram sistem pelayanan terpadu antar semua instansi terkait, dimana setiap petugas termasuk petugas Jasa Raharja secara aktif memantau kejadian kecelakaan lalu lintas dan membantu dalam pengurusan peryaratan yang di- perlukan untuk mendapatkan dana santunan. Dengan sistem pelayanan terpadu ini H. Jumantoro ber- harap pelaksanaan pambayaran dana santunan selain dapat lebih cepat diselesaikan, juga dengan tujuan agar dana santunan dapat diterima oleh orang yang tepat dengan jumlah yang utuh, di- samping itu menurut H. Dju- mantoro dalam upaya pemberian pelayanan yang lebih baik, Jasa Raharja juga melakukan ke- giatan-kegiatan antara lain mem- permudah prosedur untuk men- dapatkan dana santunan, mem- berikan penyuluhan kepada ang- gota masyarakat, agar masya- rakat mengetahui mana yang menjadi kewajibannya dan mana yang menjadi haknya dan me- ningkatkan serta atau memper- siapkan berbagai sarana untuk memberikan kemudahan bagi anggota masyarakat yang ingin memenuhi kewajibannya dan memperoleh haknya, seperti pembangunan gedung gedung ditempat tempat yang strategis agar mudah dijangkau oleh Tabungan Masyarakat Cilacap Rp. 140.8 M lah 7 buah bank dan 4 lainnya wa dari 7 bank milik pemerintah bank swasta. Selain dana yang dihimpun berupa tabungan, terdapat pula dana masyarakat dalam bentuk Deposito yang pada semester I/ BRI satu satunya di Kabupaten Cilacap yang mempunyai dua cabang, masing-masing di Kota Cilacap dan di Majenang. Menyinggung program Kan- 1995 seluruhnya berjumlah tanas 1995 ini, BMPD Cilacap Rp.67.868.000.000,- Dana lain melakukan kerja sam dengan dalam bentuk Giro seluruhnya pihak Depdikbud dan Depag berjumlah Rp.34.759.000.000,- untuk menggalakkan penabung Menurut Ketua Sub BMPD Dibanding tahun sebelumnya, di 28 SLTA dan SLTP termasuk Cilacap MG Kahuripan, ketika pada semester I/1993, dana ta- didalamnya MAN. Juga dilaku- dihubungi Wartawan di kantor- bungan yang tertampung kan bhakti sosial memberikan nya mengatakan bahwa di Cila- Rp. 115.778.000.000,- dalam perangkat olah raga bagi daerah cap saat ini beroperasi sejumlah bentuk deposito dan giro masing- tertinggal diwilayah Kabupaten 11 bank, baik bank milik peme- masing Rp.48.925.000.000,- Cilacap. rintah maupun bank swasta. dan Rp.29.411.000.000,-. Bank milik pemerintah berjum- Kahuripan menyebutkan bah- lebih awal dari prinsip sama yang ditetapkan oleh PBB pada tahun 1989, yaitu strategi Permukiman tahun 2000", tambahnya. (BY-067K) "Kesenjangan rakyat dan per- kembangan ekonomi negara akan hanya dapat dicapai dan diting- katkan di kota. Sedang rakyat yang berdiam di pedesaan, kehidupan dan peningkatan kesejahtera- annya makin tergantung pada kota yang menyerap semua hasil kerjanya, jelasnya. Sementara itu, lebih dari separo penduduk di kota negara berkembang masih berpenghasilan pas pasan. Ke- banyakan berusia muda dan ke kota hanya hendak memperbaiki nasib tanpa tujuan menetap se- lamanya. (021) masyarakat. H. Djumantoro juga men- jelaskan, pembayaran santunan secara nasional selama lima tahun terakhir sebesar Rp. 194 Milyar dengan jumlah korban 195.417 orang, sedangkan untuk wilayah Sumsel kurang lebih Rp. 6 Milyar dengan jumlah kor- ban akibat kecelakaan sebesar 6.125 brang. Lebih jauh H. Djumantoro mengatakan, pihak Jasa Raharja selain, fungsinya mengemban amanat UU No. 33 dan 34 tahun 1964 tentang pertanggungan bagi sikorban kecelakaan juga mengacuh kepada keputusan menteri Keuangan Nomor 316/ KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang penyisihan ke- untungan untuk membantu para Pengusaha ekonomi lemah dan Koperasi, maka berdasarkan keputusan tersebutlah, pada September 1995 sejak diberla- kukannya keputusan itu, Jasa Raharja telah menyalurkan ke- pada 998 Pengusaha Kecil dan Koperasi yang keseluruhannya berjumlah Rp. 16,4 Milyar. Selain Modal, Juga Perlu Pembinaan Membantu Gubernur Sumsel wilayah Bangka Belitung Drs. H. Zamzami Achmad dalam kata persemiannya berharap agar pihak Jasa Raharja selalu me- ningkatkan pelayanannya ke- pada masyarakat dengan baik dan selalu menempatkan misi- nya yang sesuai dengan fung- sinya yakni pelayanan yang harus diutamakan kepada ma- syarakat. (RS/K). Kecewa Sebagai contoh misalnya Ber- lin Produc menerima bantuan dari PT Aneka Tambang sebesar Rp Medan, Okt, (BY). Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV Real Estate Indonesia - REI- Sumut yang dibuka oleh Menteri Perumahan Rakyat Ir. Akbar Tanjung dan dihadiri Sekjen DPP Ir. A. Edwin Ka- wilarang di Hotel Tiara Medan Sabtu. Berhasil memilih H. Rahmat Shah sebagai Ketua Dewan Pengkajian Permasa- lahan Perumahan dan Pemu- kiman Sumut. Untuk Ketua DPD-REI Sumut periode 1995- 1998 terpilih kembali Elbiner Silitonga, MBA. Dewan Pengkajian Permasa- lahan Perumahan dan Pemuki- man Sumut terdiri Ketua H. Rahmat Shah, Sekretaris Ir. Syahrum Razali anggota ma- sing-masing Dr. Bahmid, Ir. Karl Pangaribuan, Sofyan Nasution dan Dr. Robert Siregar. Se- dangkan Ketua Kehormatan Yo- pie Batubara dan Burhanuddin Napitupulu dengan anggota H. Anif. Susunan pengurus DPD-REI Sumut periode 1995-1998 Ke- tua Elbiner Silitonga, MBA dengan Wakil Ketua masing- masing H. Muhammad Syarif, M. Nurdin Siregar, SH, Hercian Thahir, Arthur Batubara, A.N. Sidahuruk, Mananti Panjaitan, Zulfikar Imo Napitupulu dan Boy Soni Batubara. Sekretaris Rusli Batubara dengan wakilnya Arnol Samosir dan Maria Huta- galung. Bendahara Ir. Hendry Wigin, MBA dan Wakilnya H. Yuriandy dan Nazarwin serta di- lengkapi dengan beberapa bi- dang. Halaman 7 Pada kesempatan tersebut Menteri Ir. Akbar Tanjung men- jawab pertanyaan wartawan, menilai dan menanggapi pem- bebasan tanah yang dilakukan oleh para developer di Sumut te- lah menimbulkan gejolak. Ge- jolak itu terjadi karena tidak tercapai kesamaan dalam pemi- likan tanah antara masyarakat dan developer yang akan meng- gunakan lahan mereka menjadi kawasan perumahan dan pemu- kiman. "Developer tidak boleh membangun kalau musyawarah belum selesai", katanya. Pemerintah daerah, harus bisa menyelesaikannya dengan mem- perhatikan kepentingan-kepen- tingan yang terlibat dalam pro- ses pembebasan tanah, terutama kepentingan masyarakat, "Ma- 25 Juta namun tiba tiba tanggal 18 September 1995 lalu Berlin Mukin menerima surat teguran dari Ka Kanwil Koperasi dan PPK Sultra Drs. H. Abubakar Mahu dimana dalam surat ditekankan bahwa Aneka Gembol Berlin cukup maju dan berhasil namun enggan membayar kewajibannya (ada unsur kesengajaan). Berlin yang merintis usahanya sejak tahun 1986 dan berhasil meraih 'Upakarti' tahun 1991 merasa sangat kecewa atas teguran apalagi dikatakan ada unsur kesengajaan. Saya mengakui ada tunggakan itu namun tidak mene- rima baik adanya sinyalemen 'Kesengajaan'. Berlin Mukin sa- ngat heran karena selama ini tidak pernah ada team dari instansi terkait turun kelapangan meneliti timbulnya tunggakan tersebut. Sejak menerima Upakarti saya memiliki beban moral cukup besar karena Bapak Presiden Soeharto seusai menyerahkan Upakarti berpesan agar senantiasa membina pengusaha kecil lainnya. Hingga saat ini saya telah mem- bina tidak kurang dari 200 peng- rajin dengan tiga pusat kegiatan. Bahkan dalam masa mendatdang telah siap mengkapling wilayah Kendari sebagai sentra pembinaan usaha gembol. Untuk membantu Pemerintah Daerah dan sebagai putra Kendari juga telah melakukan promosi keberbagai daerah dan negara dengan biaya sendiri bahkan se- cara pribadi ikut bertanggung jawab membina pengusaha kecil daerah. Dalam masa mendatang akan berupaya menjadikan Kota Kendari sebagai kota ke 3 peng- rajin ukiran setelah Jepara dan Bali ujar Berlin Mukin yang baru saja mengadakan studi Banding di Jepara ini. (BZ/fax) syarakat harus mendapat ganti rugi yang wajar", kata Menteri, sembari meminta developer anggota REI agar melakukan musyawarah sebaik-baiknya dengan masyarakat. Menurut Menteri, pihaknya memang belum memanggil atau memberikan sanksi kepada de- veloper dari Sumut, tetapi dia menilai pembebasan tanah di daerah ini telah menimbulkan gejolak. Seperti gejolak terakhir terjadi di Sumut, khususnya Medan yaitu kasus pembebasan tanah oleh PT. Victor Jaya Raya -VJR-dan PT. Taman Multatuli, Indah Lestari - TMIL - Komnas HAM sempat datang ke Sumut untuk menengahi masalah pem- bebasan di daerah ini, bahkan masyarakat dari sini membawa masalahnya ke DPR-RI di Ja- karta. Akbar Tanjung menyebutkan, ia sudah menyampaikan kepada REI, termasuk di Sumut untuk memanggil anggotanya yang terlibat kasus pembebasan ta- nah. Selain REI, katanya, pe- merintah daerah juga perlu ber- peran mengawasi pembebasan supaya masyarakat memperoleh ganti rugi wajar, katanya. Sementara itu H. Rahmat Shah menjawab pertanyaan war- tawan mengatakan, selama ini organisasi REI belum mampu bertindak sebagai mediator un- tuk menengahi masalah pem- bebasan tanah antara developer dengan masyarakat pemilik yang akan mereka bebaskan. "Se- hingga permasalahan pembe- basan tanah hampir setiap hari muncul di daerah ini". Menurutnya REI Sumut ha- nya cendrung menjadi orga- nisasi pemberi legalitas bagi pengusaha yang ingin menjadi developer dan untuk mendapat kredit dari bank. Rencana pem- bangunan RS-RSS hanya gem- bar gembor saja, tetapi sebe- narnya developer menanggapi- nya dengan "dingin sekali"." Semestinya, kata Rahmat, REI bisa lebih berperan untuk menengahi masalah pembe- basan tanah dengan memberikan penyuluhan dan pendekatan kepada masyarakat yang ta- nahnya akan dibebaskan oleh developer. Sehingga masyarakat tidak merasa mendapat tekanan, dan developer pun mendapat tanah dengan mudah". (Ant). MENGASINKAN IKAN: Seorang ibu tua mengasinkan aneka jenis ikan di perumahan pantai Pasir Putih, Tangerang, dengan hasil tangkapan sehari 30 hingga 50 Kg ini dijual ke pasar Rp. 3.000/Kg, Senin. (Ipphos)