Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-10-09
Halaman: 04

Konten


HALAMAN IV Proses pembangunan di tanah air kita dewasa ini dengan per- kembangan dan kemajuan dunia industri, membutuhkan tenaga tenaga ahli menengah yang terampil dan berkualitas. Yang kesemuanya menuntut suatu keahlian dan kualitas tenaga kerja yang lebih baik. Di sam- ping kita rasakan juga lahirnya semacam persaingan diantara generasi muda untuk mendapat- kan pekerjaan yang sesuai de- ngan cita-citanya. Melihat dari dekat Sekolah Menengah Kejuruan Langka SMT Kimia "Caraka Nusantara' Bukti nyata telah kita rasakan bersama, dimana bursa tenaga kerja semakin selektif. Hanya orang yang cakap dan memiliki keterampilan khusus yang mem- punyai kesempatan lebih baik. Untuk itu generasi muda dituntut untuk peka terhadap kondisi seperti itu, dengan mengambil langkah yang tepat, serta meng- ambil sikap begitu menamatkan studynya dapat langsung beker- ja sesuai dengan bakat dan ke- trampilan yang dimilikinya. Untuk itu perlu adanya ke- siapan yang begitu matang dari generasi muda, yang sudah barang tentu ditunjang peranan keluarga didalam menganti- IPRI Menurut Ketua Umum IPRI Evendhy M Siregar, Lomba berthemakan "De- ngan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, kita ting- katkan kualitas sumber daya masnusia dan kita tingkatkan kualitas pengamalan wawas- an kebangsaan dalam rangka menyukseskan pembangu- nan jangka panjang II " ini memperebutkan trophy ber- gilir ibu Tien Suharto. Sedang tujuan diadakan lomba ini, tiada lain untuk mencari kader-kader pemba- ngunan yang mampu sebagai juru penerang bangsa secara baik dan bertanggung jawab, berdasarkan Pencasila dan UUD 1945. Dengan kata lain, untuk menjaring potensi ka- der juru penerang yang han- dal, berkualitas dan memi- Dalam rangka mengako- liki kepabilitas yang mema- modir potensi mahasiswa, dai dalam PJP II. Ikatan pecinta Retorika In- donesia (IPRI) menyeleng- garakan Lomba Pidato mahasiswa terbuka tingkat nasional 1994, yang akan diikuti sejumlah mahasiswa, baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Per- guruan Tinggi Swasta (PTS) se Indonesia. SANTAI SEJENAK : sipasi keadaan tersebut. Baik keluarga maupun generasi muda harus menyiapkan diri dan tahu bidang-bidang apa yang harus mereka ambil didalam mengisi Pembangunan Jangka Panjang Tahap ke II yang akan datang. Selenggarakan Lomba Pidato Bagi Mahasiswa Selasa Pon kemarin benar- benar hari yang bersejarah bagi keluargaku terkhusus diriku. Bagaimana tidak ?. Bertepatan dengan hari ulang tahunku yang ke 45, diri ini yang telah meng- abdi selama 20 tahun mendapat suatu kehormatan untuk me- naiki sebuah mobil, meskipun mobil inventaris kantor. Berangkat dari itu, serta mengingat untuk memasuki era Pembangunan Jangka Panjang Tahap II (PJPT II) kita semua dihadapkan pada tantangan pe- nyediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkwalitas. Di- mana peran lembaga-lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan kejuruan mempu- nyai potensi yang sangat strate- gis dalam upaya menyiapkan SDM tersebut. Untuk mewujud- kan hal itu sudah barang tentu adanya perubahan persepsi ma- syarakat yang hingga kini ma- sih kurang menghargai peran pendidikan kejuruan. Di sam- ping itu khususnya partisipasi pihak industri sangat diperlukan dari segi pemberian peluang magang dan dukungan teknis maupun finansial. Dalam penyerahan kunci, pak Bambang atasan saya menguta- rakan, sebenarnya sudah sejak lama dirinya ingin memberikan mobil inventaris sesaui dengan jabatan yang saya pegang, na- mun baru kali ini pihak kantor dapat memberikan, dan sengaja diberikan tepat pada hari ulang tahunku. Selidik punya seli- dik, memang sebenarnya awal tahun ini tepatnya dua minggu setelah aku dilantik menjadi kepala bagian, seharusnya sudah menerima mobil inventaris itu. Namun karena ada semacam tradisi yang sejak lama diberla- kukan di kantor Memberian mobil inventaris bagi semua karyawan selalu dijatuhkan pada hari ulang ta- hun yang bersangkutan. Kurangnya peka kalangan ke- luarga didalam mengantisipasi "Ini merupakan "hadiah " dari kantor untuk saudara, sama seperti semua karyawan yang layak mendapatkan dan dapat dipercaya untuk memegang Selain itu, untuk menum- buhkan minat, semangat dan memupuk bakat generasi muda khususnya para maha- siswa mahasiswi untuk mempelajari teknik dan seni berpidato ( retorika) yang baik, serta meningkatkan partisipasi, peranserta dan kepeloporan generasi muda khususnya para mahasiswa dalam membangun bangsa dan negara Indonesia tercin- ta. Sedang sasaran yang ingin dicapai Evendhy M Siregar mengutarakan, untuk mem- perkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mening- katkan kualitas pengamanan wawasan kebangsaan dalam PJP II, mempercepat penye- baran dan perluasan informa- si serta pesan-pesan pemba- ngunan berikut hasil-hasil- nya, menumbuh kembang- kan partisipasi, peran dan tanggung jawab masyarakat khususnya para mahasiswa dalam pembangunan secara menyeluruh, serta mendu- kung terlaksananya proses pembangunan dari bawah. Bagi para mahasiswa yang mobil inventaris. Dan ini meru- pakan program dari kepala bagian personalia ", ujar pak Bambang dalam upacara penye- rahan mobil suzuki katana warna hitam di ruang kerjanya, sebe- lum memotong tart ulang tahun yang dibeli sekretarisnya pak Bambang. Untuk belajar pegang stir ter- paksa aku pinjam sopir pribadi teman dekat, berhari-hari aku mendapat pelajaran, bagaimana caranya memajukan atau membawa mundur, belok kanan belok kiri, yang kesemuanya membuat keringat dingin keluar bercucuran. Jum'at sore sepulang dari kantor tanpa mandi langsung pegang kemudi. Menurut jalan pikiran mobil akan aku bawa keliling komplek dimana aku sekeluarga tinggal. Namun mau dikata apa ?. Begitu mobil keluar dari pagar bantingan stir kurang tajam, sehingga nyaris masuk selokan. masa depan anggota keluarga- nya yang masuk dalam kategori generasi muda Mau Ngrusak Pagar Maa ... sss?!? Untuk memgambil posisi yang baik terpaksa mobil aku undurkan kembali, begitu muncur body mobil belakang menghantam pintu pagar. "Jedeeerrrr" kata anakku terbesar dengan kerasnya. Mobil aku ajukan kembali, masih kurang pas, mundur lagi, PRAKTIKUM. Hampir setiap hari para siswa SMT Kimia Caraka Nusantara bergelut dengan bahan bahan kimia di laboratorium dalam melakukan pratikum. Tampak dalam gambar para siswa sedang tekun pratikum Gravimetri (kiri) dan Mikrobiologi (kanan) terlihat dengan masih sedi- kitnya lulusan SMTP yang meneruskan ke sekolah kejuruan yang dapat mencetak tenaga menengah serta menawarkan masa depan yang lebih baik. Menurut Kepala Sekolah Me- nengah Teknologi Kimia " Caraka usantara "Drs. Hendro Nanto W.SS, hal itu dimung- kinkan kurangnya informasi - informasi tentang masalah seko- lah kejuruan yang ada, serta ti- dak pekanya pihak keluarga di- dalam memberi pengarahan atau berminat dapat mendaftarkan diri di sekretariat IPRI Jl. Tanjung Duren Barat IV/21 Tomang Barat Jakarta Barat, paling lambat 15 Oktober mendatang, sebab menurut rencana babak penyisihan akan dilakukan mulai 8 sam- pai 10 Nopember, sedangkan babak final diadakan 11 Nopember mendatang. Berbicara masalah persya- ratan peserta Evendhy Sire- gar mengutarakan, terbuka bagi mahasiswa/mahasiswi PTN dan PTS di seluruh In- donesia, warga negara Indo- nesia, biaya pendaftaran sebesar Rp. 10.000,- setiap peserta dan dapat dikirim melalui pos wesel. Setiap peserta harus mengirim atau membawa photo cophy KTP/ kartu mahasiswa atau identi- tas lainnya, berikut mencan- tumkan alamat rumah dan Perguruan Tinggi secara lengkap dan jelas. Setiap Per- guruan Tinggi hanya dapat mengirimkan dua peserta, dapat mahasiswa-mahasiswi dapat juga keduanya maha- siswa atau keduanya maha- siswi. (PAB).- terlanggar lagi itu pintu pagar, maju lagi, mundur lagi ter- langgar lagi, begitu terus sampai enam kali. Mendengar benturan body mobil dengan pintu pagar, istri- ku langsung keluar dan berteriak "Ma..ass mau ngrusak pagar yha?. Silahkan mas begitu terus sampai tua ". MUDA-MUDI Teriakan istri membuat ke- ringat bertambah banyak keluar- nya, untuk menenangkan hati yang kecut ini (sebab selalu ga- gal membelokkan mobil dengan mulus) terpaksa keluar juga dari mulut ini " Maaf sayang, inikan sopir teladan, dapat sedi- kit ngrusak pintu pagar, biar kang Mamat punya kerjaan ". Begitu habis suara dari mulut ini, mobil berjalan meninggal- kan pekarangan dan melaju tersendat- sendat meniti jalan aspalan komplek karyawan di- mana aku bekerja. Dan bagai- mana sikap tetangga alias teman -teman sekantor melihat adegan itu ?, semuanya tertawa ter- pingkal-pingkal. Kiriman : Andri Putranto Patal Senayan Jakarta Selatan.- menjuruskan anak anaknya. Didalam memilih sekolah keju- ruan, kita juga harus hati-hati, sebab dengan salah dalam me- milih sekolah kejuruan yang sifatnya umum, akan banyak membuang waktu dan biaya, dan hasilnya setelah lulus tidak mendapatkan pekerjaan seba- gaimana ilmu yang didapat di bangku sekolah. Memang SMT Kimia se In- donesia baru ada 5 buah itupun hanya berada di beberapa kota besar, sedang untuk DKI Jakarta baru ada satu yaitu yang dikelola Yayasan Pendidikan Caraka Nusantara ini. CERPEN Tiga hari telah berlalu. Dan jarak memang terbentang. Ter- pisah oleh ruang dan waktu. Me- misahkan dua hati. Memisahkan dua dunia. Ayu di satu dunia yang tak terselami. Dan dunia lainnya adalah tempat yang di- jejak oleh kami, oleh Allen yang ditinggalkan. Mata Lia mem- basah. Linangan air mata tertetes tanpa tercegah. Ya! Ayu, kepergianmu mem- buat hari-hari menjadi biru, terutama bagi Allen. Sekilas Lia melirik pada Allen yang masih tetap mengatupkan matanya, bersand pada sisi meja de- ngan bingkai besar berisi foto Ayu di tangannya. Tanpa eks- pressi. Tanpa suara. Seperti ma- ti. Seperti batu. Tapi Lia tahu, kalu mata itu terbuka, maka akan terlihat jelas luka yang paling dalam. Luka yang belum juga terkikis sekalipun tujuh puluh dua jam sudah sejak Ayu dima- kamkan. Dan bagi Lia akan sulit sekali menisik luka itu. Betapa akan butuh waktu panjang untuk membangunkan Allen dari mimpi kesedihan kalau keber- samaan dengan Ayu-nya tidak akan terulang kembali. "Kau, mau kan Lie?!" perta- nyaan Ayu" bisik Lia tanpa men- jawab pertanyaannya. Dia sadar, tidak ada pilihan lain bagi Ayu untuk menukar kankernya de- ngan obat apa pun. Dia juga sa- dar, bahwa Ayu telah siap. Sangat siap, bahkan. Tapi Allen? "Bukan kematian yang kuta- kuti, tapi cintanya!" desis Ayu dalam lingkungan air mata. Be- ning sekali. "Jangan menangis, Ayu. Kak Allen pasti akan mengerti akhir- nya nanti," Lia coba menghibur. Padahal dia sendiri menangis juga. "Heh, Kau pun jangan me- nangis, Lia. Jangan sedih begitu. Aku tidak apa-apa koq!" Ayu malah menghibur Lia dengan suara gemetar. Lia segera meraih sebelah tangan Ayu yang bebas dari selang. Didekapnya tangan kurus itu, dan disentuhnya de- ngan tetesan air mata. "Kematian bukan kiamat, bukan berarti akhir segalanya bagi orang yang ditinggalkan," ucap Ayu. Pelan dengan senyum yang tertahan. "Iya, Lia. Aku hanya akan berpindah tempat. Kita sudah punya kepastian akan tinggal bersama-sama Tuhan di akhirat nanti," sambung Ayu. Lemah sekali nadanya. Lia menatap tidak percaya, bahwa sahabatnya itu masih sanggup mengucap bait-bait kematian. "Selagi kita sehat, kita sudah mengakui hal itu. Kalau pun kita dipanggil, tempat yang kita diami sudah disedia an oleh Tu- han. Kenapa pada saat kita di- hadapkan pada piliah maut kita mesti takut?! ucap Ayu gemetar. Lemah sekali. Keterbatasan jumlah sekolah kejuruan yang mempunyai pros- pek masa depan yang baik bagi generasi muda ini, merupakan tantangan besar bagi lembaga - lembaga pendidikan yang me- ngelolanya. Pihak pengelola ha- rus pandai-pandai dan tahu bagaimana caranya menarik generasi muda untuk menekuni ilmu yang sangat dibutuhkan dunia industri masa kini dan masa mendatang. Apalagi seper- tinya tidak ada dukungan dari berbagai pihak didalam meng- informasikan sekolah-sekolah kejuruan tersebut, sehingga in- formasi i yang ada sifatnya tidak "Sahabatku sayang, jangan banyak bicara ya. Istirahatlah dengan tenang sambil berdoa," Lia memotong dan menepuk pelan pipi Ayu yang tirus. Mata gadis itu berkaca-kaca. Pilu. Ayu meraih jemari Lia. "Lia sayang, aku pun berusaha me- lupakan penyakitku. Aku masih punya keinginan untuk sembuh. Aku sayang pada kalin, sayang padamu, orang tuaku, sauda- raku. Aku mencintai Allen. Tapi keinginan dan cinta itu tidak akan terwujud, karena dibatasi oleh usiaku....." ucap Ayu lirih. Matanya berlinang. Kemudian ditutupnya pelan-pelan. Lia tak mampu membendung air mata. Lia tahu, ada peperangan hebat di hati sahabatnya itu. Dipeluk- nya Ayu. Kesedihan begitu me- resap. Menyatu dalam hati. menangis, baik ketika dia hadir di rumah sakit, menabur bunga di pemakaman dan memberikan doa penguatan bagi keluarga Ayu. Tapi bagi Allen, semua yang terjadi adalah mimpi panjang yang terlalu menyakitkan. Pe- nyesalan Allen tidak selesai. Ti- dak sampai hari ini. Tidak ter- usik oleh setiap kata penghibur yang selama ini disampaikan- nya. Dan kini Lia menangis un- tuk dua kesedihan. Sebuah kese- dihan karena berpisah dengan Ayu yang jadi sahabatnya. Ke- sedihan lain adalah karena ia melihat Allen tetap tidak siap. Tetap seperti hari kemarin. Ber- diam diri di kamar tanpa mau banyak berbicara. "Kak Allen....." Lia akhirnya mengusik dengan suara pelan. Tapi cowok itu tak bereaksi. merata. Menurut Drs. Hendro Nanto SMT Kimia ini dahulu dikenal dengan nama Sekolah Mene- ngah Analis Kimia. SMT Kimia Caraka Nusantara dengan pro- gram studi Analisis Kimia, me- rupakan sekolah Analis kimia yang pertama dan satu satunya di DKI Jakarta. Sekolah ini be- rusaha menyediakan tenaga analis kimia yang terampil be- kerja dalam laboratorium dan pengembangan industri. Hal ini untuk mengantisipasi adanya perkembangan industri yang begitu pesat dan persaing- an mutu hasil industri yang "Aku tahu kesedihanmu. Aku bisa merasakan. Tapi apa yang kau dapatkan dengan mengu- rung diri seperti ini?!" sambung Lia. Hati-hati sekali. Hanya ter- dengar desahan Allen. Hanya sedetik. Sunyi. Tak ada jawaban. Se- saat kemudian baru terlihat se- dikit gerakan Allen. "Aku tidak siap. Ayu adalah matahariku. Dia adalah rembulan untukku," terdengar suara Allen. Kering. Hanya itu yang dia ucapkan. Tapi mampu membuat Lia ber- gidik. Ada kekuatan cinta dira- sakannya melumpuri kalimat pendek itu. Lía putus asa. Tapi dia kembali ingat akan janji yang telah diucapkannya pada Ayu. Tidak akan membiarkan Allen larut dalam kesedihan dan kepu- "Ayu sudah tenang di sana. Sedangkan di sini apa yang kak Allen lakukan? Kakak hanya akan membuat almarhum Ayu menangis. Kalau kak Allen men- cintainya, mengapa tidak kakak penuhi keinginannya agar kakak tabah?!" tusan-asaan. "Kak, setiap burung punya sangkar. Setiap manusia punya tempat berdiam. Tapi sangkar maupun tempat berdiam itu bukanlah tempat yang kekal. Bahkan bumi ini pun tidak. Suatu hari, kelak semua akan berakhir. Kita semua akan pergi ke tempat yang kekal itu. Kita harus berbuat baik untuk Tuhan, seperti yang telah dilakukan Ayu. Dia tidak menyisakan se- tiap detik yang dilaluinya de- ngan kesia-siaan. Ia berbuat se- suatu yang baik bagi banyak orang. Itu yang dilakukan Ayu, juga harus dapat kakak laku- kan......." ucap Lia panjang le- bar. Bola mata gadis itu memer- jab-merjab. "Sudah bicaramu, Lia?!" Alen "Kalau tidak ada lagi yang hendak kau katakan, pulanglah. Biarkan aku sendiri di sini," ujar Allen datar. Tidak marah. Akan tetapi tidak pula halus. Liamenghela nafas panjang. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya dia memilih untuk meninggalkan Allen dalam kesendirian. meletakkan fungsi serta peranan tenaga analis semakin penting. Hal ini akan menuntut seorang analis untuk memiliki pengeta- huan, kecakapan serta ketram- "Aku tak berharaf persaha- batan kita putus," ujar Lia datar, seraya menutup ruangan yang penuh dengan buku dan koran- koran itu. Dia melangkah tanpa menoleh sedikitnya. Allen ter- mangu. Sendiri meresapi sepi. Sunyi. Sejak hari ketiga itu, Lia me- mang belajar ketat untuk me- nyabarkan hati. Tidak kenal lelah membujuk Allen. Tidak berhenti berupaya menyadarkan cowok itu. Padahal, Allen bukanlah apa-apanya. Dan dia tak pernah bermimpi akan menggantikan Ayu di hati Allen, kendati Ayu pernah berharaf untuk itu sebe- pilan kerja yang tinggi. Untuk itu seorang yang ingin menjadi analis perlu pendidikan khusus. SMT Kimia sudah barang ten- tu dihadirkan untuk mencetak tenaga tenaga ahli menengah yang begitu terampil dengan kualitas mampu mengadakan pengawasan terhadap mutu ane- ka hasil industri serta bahan baku industri dan pengawasan terhadap pencemaran lingkung- an melalui pengujian laborato- rium. Serta mampu menjadi teknisi pada perusahaan-peru- sahaan bahan kimia, peralatan laboratorium dan lain sebagai- "Kesadaran itu membuatku memilih untuk menyiapkan diri. Karena aku yakin, di akhirat. pun kelak aku akan mendapatkan cinta-Nya. Ya. Cinta Tuhan," kata Ayu seraya membuka mata- nya dengan senyum yang tulus. Ya. Senyum. Senyum itu yang juga mewarnai wajahnya di hari- hari sisa hidupnya sampai saat- nya tiba. Lia memenuhi akan janjinya pada Ayu untuk tidak Ketika Bunga Kamboja lum kematiannya. Lia tak pernah mau menjadi pemilik cinta yang hanya tinggal sepenggal di hati Allen. Allen adalah sahabatnya. Seperti persahabatannya dengan Ayu. Yach, tak akan lebih dari nya. itu. Lia tidak akan mundur mem- buat Alien bangkit karena sebe- lum hari-hari yang menyesakkan itu datang mengisi hidup me- reka, Allen adalah sahabat yang selalu tepat datang untuknya. Seperti ketika itu.…....... Lia begitu terhempas. Ter- luka. Terhina karena Noerdin, sang kekasih meningalkannya, menikah dengan gadis yang lain. Tidak ada permusuhan. Tanpa menyatakan apapun. Ke- tika itu dunia dirasakannya begitu sempit. Hanya penuh dengan kejahatan. Ia menjadi asing pada yang namanya kein- dahan. Curiga pada yang ben- tuknya perhatian. Tapi Allen tidak perduli pada sikap Lia yang menjadi sinis pada siapa pun, terutama pada laki-laki. Ketika itu, Allen sering duduk terus, menanti sampai Lia mem- buka hati dan mau berbincang- bincang. Yah. Allen telah me- nyadarkannya pada sebuah ce- rita sedih yang menyakitkan. Dan kini, Lia ingin membalas kebaikan Allen, karena masalah yang pernah dihadapinya itu du- lu, kini sedang dihadapi oleh Allen. Yach itulah sebuah persa- habatan yang tulus. "Lia. Kamu harus mampu menunjukkan padanya, pada Berguguran Oleh: Ali Nurdin Harahap melihat ke arahnya. Berdegup dunia bipa perlu, bahwa tidak dada gadis itu. Dilihatnya ada ada satu pun yang dapat merusak pijaran kesakitan dan kelelahan kebahagiaan yang telah disedia- yang teraduk menjadi satu di kan oleh Tuhan untukmu. Aku mata Allen. yakin kamu akan sanggup mela- kukannya. Jangan mau kalah dengan cobaan. Tapi berdirilah dengan tegar di atasnya. Ya?!" Lia masih ingat bujukan Allen itu. Dia ingat kata-kata itu, se- tiap saat bila kenangan itu tanpa terelakkan menyusup kembali ke dalam benaknya. Hatinya. Kalbunya. Seperti waktu-waktu yang lalu. Bersama Allen. Bila jam kosong, mereka akan memilih tempat sepi ini untuk bertukar- pikiran tentang apa saja. Tanpa merusak kepercayaan Ayu yang diberikan pada mereka. Itu pula yang dilakukan Lia saat ini di tempat yang sama. Perpustakaan kampus. Tapi kali ini dia sendiri. diam. Menatap buku-buku yang Maih akan ada saat-saat bersama lagi tempat ini, seperti hari-hari yang lalu? Lia telah melakukan apa yang bisa dilakukannya. Hanya se- batas itu. Kemarin sebuah surat telah dikirimkannya pada Allen. Bercerita tentang arti hidup. Tentang kasih. Tentang ke- kuatan cinta. Semua yang diya- kininya telah diketahui Allen. Tapi kini hilang. Itu yang bisa dilakukannya paling akhir. Kalau pun itu tidak lagi bisa YUDHA MINGGU, 9 OKTOBER 1994 Berbicara masalah kurikulum yang ditrapkan di SMT Kimia Caraka Nusantara, yang berlo- kasi di komplek perumahan Pulo Gebang Jakarta Timur ini Drs. Hendro Nanto W.SS menguta- rakan, berdasarkan kurikulum yang disempurnakan Depdik- bud, dengan terdiri dari kelom- pok Mata Pelajaran Dasar Umum (MPDU), Mata Pelaja- ran Dasar Kejuruan (MPDK) dan Mata Pelajaran Kejuruan (MPK). Dimana melalui MP- DU siswa analis memperoleh dan memiliki pengetahuan dasar sesuai dengan yang dimiliki siswa SMA pada umumnya. Sedangkan melalui MPDK, siswa analis dapat menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang dituntut setiap sekolah kejuruan rumpun kimia. Keahlian dan ketrampilan yang sekaligus menjadi kelebi- han seorang analis akan diper- oleh melalui MPK. Pelajaran teori yang diberikan ditunjang oleh praktikum baik di labora- torium maupun di lapangan ",tandas Ny. Juli Astuti. "Pendidikan SMT Kimia Ca- raka Nusantara ini berlangsung dapat ditempuh dalam kurun dalam delapan semester yang waktu 4 tahun,dalam semester ke tujuh tiap siswa melaksana- kan PKL di industri - industri selama 4 bulan. Untuk PKL ini kami menyarankan agar dila- kukan di DKI Jakarta, agar kami para guru dapat ikut meng- awasinya ", sambungnya. Di samping itu kurikulum yang disempurnakan dan akan ditrapkan pertengahan tahun ini,tampak dengan jelas akan mengarah kepada kualitas lulus- an, sebab kurikulum yang baru itu memberikan keleluasan dan kesempatan kepada siswa untuk benar benar sebagai tenaga menengahsiap pakai. Untuk mempelancar proses belajar mengajar disediakan diartikan oleh Allen dengan akal sehat, biarlah semua berpulang kehendak Allen! Itu keputusan Lia seraya menutup buku di ha- dapannya. Lia menghirup udara sore yang berbekas hujan setibanya di luar perpustakaan. "Lia........" sebuah suara men- cegah langkah berikutnya. Suara yang sangat dikenalnya dekat. Suara yang dulu telah larut dalam hidupnya. Ragu-ragu ia meno- lak. Dadanya berdegup keras oleh detak-detak ketidaksang- kaan. Dan seketika senyum gadis itu terkembang. Manis sekali. Ada lesung pipit terbias di sana. "Kak Allen......" desisnya. Hanya sampai di situ. Hatinya sesak oleh kegembiraan. Oleh keterkejutan. "Kakak akhirnya kuliah juga!" sambungnya, tak mampu menyembunyikan rasa bahagia. "Karena ini!" Allen mengi- baskan amplop biru muda. Surat Lia. "Aku takut kalau kau juga akan meninggalkan aku!" ucap Allen berterus terang. Suaranya masih parau, masih membiaskan kesunyian. Lia dapat merasakan hal itu. Seekor burung gereja melin- tas. Udara sore yang berbekas hujan menjadikan suasana sendu. Di lereng langit terlihat biasan pelangi kesuraman. "Aku dapat menyelami kese- dihan hatimu, kak," ucap Lia pelan. Hati-hati sekali. Dia tak ingin menorehkan luka pada hati laki-laki yang sedang merana itu. Tidak. Sesaat Allen berdiam diri. Sehelesai daun akasia jatuh di dekat mereka. "Ayu adalah matahariku. Ayu adalah rembulanku, Lia," desis Allen, mengulangi kembali uca- pannya beberapa hari yang lalu. "Ya. Aku paham. Tak ada kese- dihan yang teramat dalam selain ditinggal orang yang dikasihi. Orang yang dicintai. Tapi se- harusnya kesedihan itu jangan terus berlarut-larut. Masih ada hari esok, masih ada hal-hal yang perlu dilakonkan dengan serius, karena walau bagaimana pun kita masih punya tanggung jawab!" ucap Lia. Tidak meng- gurui, tapi memberikan saran dan pendapat. Yach. Pendapat sahabat tulus. Allen tersenyum. Mena- tapnya. Lia mencoba menatap bola mata cowok itu. Mereka bertatapan. Sepi. Dan Lia dapat melihat di danau mata itu telah tumbuh sebuah ketegaran kem- bali. Ketegaran dan kedewasaan seorang yang baik dan laboratorium untuk kegiatan praktek para siswa SMT Kimia, seperti laboratorium Kimia Analisis 1, Kimia Analisis II dan laboratorium Kimia Anali sis Instrumen. Dalam laborato rium Kimia Analisis Instrumen ini para siswa dapat melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat yang relatif canggih dan modern. Dengan keteram- pilan menggunakan alat-alat yang ada, tiap lulusan dapat siap kerja di industri-industri yang telah memiliki peralatan yang modren. Di samping itu tersedia pula Laboratorium Mikrobiologi, dimana dalam laboratorium ini para siswa dapat melakukan pengujian terhadap mutu maka- nan, minuman, obat dan kos metik selain secara kimia juga dengan cara mikrobiologi. De- ngan praktek mokrobiologi ini siswa dibekali dengan keteram- pilan dalam masalah pembiakan bakteri, analisis jenis mikroba, menghitung koloni bakteri, identifikasi jamur dan lain seba- gainya. Berbagai labotarorium pada industri yang bergerak dalam industri Kimia, makanan dan minuman,farmasi,kosmetik,sabun dan deterjen,plastik, semen, ser- ta industri air mineral serta pada lembaga lembaga penelitian menanti para lulusan SMT Kimia ini. Di samping" barisan "salesmen,teknisi, dan konsul- tan pada perusahaan yang bege- rak di bidang bahan kimia, peralatan laboratorium dapat menampungnya. Dalam peraturan yang diber- lakukan di dua Sekolah yang langka ini, bagi siswa yang tidak naik kelas di klas I akan dike- luarkan, namun kalau di klas II dan III masih diperbolehkan untuk mengulang satu kali lagi. Dari cacatan yang ada SMT Kimia Caraka Nusantara ini sejak dibuka 1985 telah melu- luskan 153 analis kimia yang kini telah bekerja di beberapa industri yang tersebar di tanah air tercinta ini, atau di lembaga - lembaga penelitian serta di laboratorium yang ada di BMUN. (Dian).- . yang pernah ditemuinya dulu. Tach. Dulu. Ketika Ayu masih hidup. Lia tersenyum. "Aku bahagia melihat kakak telah sadar. Tapi akan lebih berbahagia lagi Ayu dari alam- nya melihat kakak mematrikan ketabahan seperti yang diharap- kannya dulu!" ucap Lia. "Yach. Akan kucoba mene- rima kenyataan ini dengan la- pang dada. Sekarang, aku ingin mengajakmu ke pemakaman Ayu!" ajak Allen. Lia meng- angguk. Allen segera melangkah meninggalkan kampus, diikuti oleh Lia dari belakang. Pemakaman itu sepi. Tanah terasa lembab. Baru disiram hu- jan sore. Beberapa ekor burung kecil berdiam diri di bawah po- hon kamboja. Bunganya banyak berguguran. Sementara pelangi mulai memudar oleh biasan kabut putih. Allen masih berjongkok di sisi pusara Ayu. Terpekur tanpa suara. Tanpa kata. Diam. Sepi, Sunyi. Di pusara itu seakan tergambar kenangannya. Ter- gambar penggalan harapannya. Semuanya. Lia pun begitu. Gadis itu menunduk. Membasuh doa-doa dalam hati. Dalam jiwa. Dira- sakannya ada kesunyian yang teramat dalam di pemakaman ini. Ada yang menusuk-nusuk jantungnya. Hatinya. Menye- ngat kepiluan. Hingga beberapa butir air matanya menetes. Per- lahan. Kemudian sunyi. Lia me- ngangkat wajah. Dilihatnya Allen terpekur tak bergeming. Bagai batu yang tertancap. Lama ditatapnya punggung cowok itu. Dia dapat merasakan bagaimana kepiluan Allen. Kesedihannya. "Kak Allen......" suara Lia, lirih sekali. Hampir tak ter- dengar didesir angin senja. Pe- lan-pelan. Tetapi Allen tetap pada posisinya. Tak bergerak. Sunyi datang lagi. Tak terdengar apa-apa. Kecuali suara tetesan bekas butir hujan dari daun-daun kemboja. Jatuh ke tanah yang lembab. Seekor burung gereja melintas tanpa suara. "Kak......." kedua kalinya terdengar suara Lia tanpa sunyi. Tak sia-sia. Karena perlahan Allen mengangkat wajahnya. Lia terhenyak. Perasaannya dije- rat kepedihan tatkala melihat di pinggiran mata Allen penuh de- ngan linangan air mata. Belum juga kah surut butiran kesedihan itu? "Sudah hampir senja......." lanjut Lia. Perlahan Allen bang- kit. Kemudian kembali dipan- danginya onggokan tanah itu. "Tidurlah, Yu. Istirahatlah de- ngan tenang di sisi-Nya. Aku tetap cinta padamu. Kita pasti akan bertemu kembali......"desis Allen gemetar. Lia mendekat. Perlahan direngkuhnya lengan cowok itu. Dia tidak mau Allen kembali larut dalam kesedihan. Mereka bertatapan kembali. Tak ada guratan apa-apa. Kecuali ketulusan. Mereka melangkah. Perlahan sekali. Tak melihat lagi ke belakang. Pemakaman ting- gal sunyi. Tinggal sepi. Bunga- bunga kamboja berguguran. Tanpa suara. Bisu.