Tipe: Koran
Tanggal: 1994-10-09
Halaman: 05
Konten
V YUDHA MINGGU, 9 OKTOBER 1994 Mengapa Hutan Indonesia Sering Terbakar Berdasarkan pemantauan Ditjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA) Departemen Kehutanan, di Indonesia tidak kurang 25.000 hektar hutan terbakar setiap tahun. variasi dari 15-20 persen dari keseluruhar dana pengelo- laan hutan, karena pada prin- sipnya kegiatan perlindungan hutan merupakan kegiatan nomor dua terpenting yang harus diperhatikan setelah ke- giatan budidaya. Pencegahan Mengingat dana yang ter- batas, terlalu pagi bila kita berbicara mengenai upaya pemadaman kebakaran hutan yang tengah terjadi, kata Mie- ke Suharti. Padahal menurut pakar ke- hutanan IPB, Endang Ahmad Husaeni, dari berbagai ma- cam gangguan, kebakaran hu- tan dapat digolongkan seba- gai perusak hutan yang pa- ling membahayakan. "Paling tidak dari segi ke- cepatan perusakan dan pe- ngaruh yang ditimbulkan- nya," katanya pada suatu se- minar penanggulangan keba- karan hutan di Indonesia ba- ru-baru ini. Dalam waktu singkat ke- bakaran dapat melanda ri- buan hektar kawasan hutan bahkan juga kawasan di luar itu. Pengaruhnya tidak hanya terasa pada saat terjadi ke- bakaran, beberapa tahun bah- kan mungkin puluhan tahun kemudian. Secara garis besar manusia dan kejadian alam merupa- kan penyebab kebakaran hu- tan. Namun menurut Direktur Perlindungan Hutan Ditjen PHPA, Siswanto berdasarkan pengalaman di Indonesia, ke- jadian alam jarang berperan dalam kebakaran hutan. Kebakaran hutan pada umumnya disebabkan oleh penggunaan api di dalam dan sekitar hutan oleh manusia, tanpa dibarengi kesadaran akan bahaya dan teknik pe- Setiap bulannya lebih dari 800 orang tewas atau cacat akibat ledakan ranjau darat yang penyebarannya kini mencapai 100 juta lebih di 62 negara seluruh dunia. Kenyataan yang paling meresahkan ialah dalam be- berapa tahun belakangan hingga saat ini, ranjau se- ngaja dipasang di berbagai wilayah konflik, kendatipun si pemasang sadar sepenuh- nya senjata tersebut boleh jadi lebih banyak membunuh rakyat tak berdosa ketimbang musuh. Dalam sejumlah kasus, se- perti di Kamboja, ranjau darat yang telah ditanam di negara itu diperkirakan men- capai empat hingga 11 juta selama kurun waktu 12 ta- hun perang saudara yang bru- tal. Meskipun perdamaian telah kembali di Kamboja, ranjau darat yang ditabur di bumi subur Kamboja terus mengincar korban. Tak ku- rang 300 penduduk Kamboja tewas, kehilangan tangan atau kaki setiap bulan di "ladang ladang pembantai- an". Ditilik dari jumlah korban, barangkali baru kali inilah korban akibat ranjau dalam suatu perang lebih banyak ketimbang oleh senjata lain- nya. Dengan perbandingan sebuah ranjau untuk dua o- rang, Kamboja boleh jadi merupakan negara yang me- ngendaliannya. Beberapa penyebab utama lain di antaranya ialah aku mulasi bahan bakar seperti serasah, kayu sisa pem- bakaran, alang dan semak belukai, yang terdapat di da- lam dan sekitar hutan. Satu-satunya masalah adalah penemuan mereka itu menunjukkan bahwa jagad rayaa lebih muda dari pada usia bintang-bintang tertua yang diperkirakan saat ini. Dalam sebuah laporan di majalaha ilmu pengetahuana Nature, mike Pierce dari universitas Indiana dan rekan-rekannya mengatakan, mereka telah memecahkan masalah untuk mengukur jarak ke kelompok-kelom- pok bintang tertentu dan karenanya mampu menghi- tung Konstanta Hubble. Selain itu iklim di Indone- sia yang menjadi sangat ke- ring dan berlangsung dalam waktu lama, ditambah tiupan angin kering yang cukup ken- cang, juga dapat memperpa- rah kebakaran hutan. Laporan itu tampaknya pasti akan menyulut debat internasional mengenai pan- "Pada situasi semacam itu umumnya kondisi kelemba- ban udara juga relatif rendah sehingga dalam keadaan ke- ring seperti inilah api akan cepat merembet dan menye- bar," kata Siswono menam- bahkan. Mieke Suharti, Peneliti Ma- dya Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alalm Dephut, berdasarkan data menyebut- kan pula kondisi hutan yang pada umumnya berisiko ting- gi terkena kebakaran. Pencegahan menurutnya dapat dilakukan dengan be- berapa usaha, seperti peman- tauan iklim. Kegiatan ini te- rutama menyangkut peman- tauan suhu, kelembaban, ke- cepatan angin seharusnya di- lakukan setiap pengelola hu- tan. Dengan mengetahui fluktuasi iklim akan dapat diduga kondisi rawan keba- 100 Juta Ranjau Darat Masih Tersebar di 62 Negara miliki prosentase tertinggi dalam jumlah penduduk penduduk. meg cacat. Pusat Aksi Ranjau Kam- boja (CMAC) telah me- ngidentifikasi 1.787 medan ranjau yang mencakup areal seluas 3.231 km persegi, se- dang wilayah yang dibebas- kan dari ancaman ranjau baru mencapai 7,3 km persegi. Tugas CMAC meliputi pe- ningkatan kewaspadaan ranjau, penandaan dan pem- bebasan medan ranjau serta melatih rakyat dalam upaya penjinakan ranjau. Perlu metode baru Pengendalian lemah Menurut Mieke, kebakaran hutan akan semakin mudah terjadi dan meluas akibat sis- tem pengendalian kebakaran hutan yang masih lemah di Indonesia. Sementara itu, dua petugas Palang Merawah tewas di Mozambik pertengahan Ma- ret lalu ketika truk yang mereka tumpangi melanggar ranjau saat menyalurkan ban- tuan kemanusiaan melanggar ranjau. Para pejabat Palang Merah di Maputo, ibukota Mozam- bik, menyatakan ada dua juta lebih ranjau darat yang ma- sih aktif di negara Afrika ter- sebut, Kedua warga Mozam- bik itu merupakan korban pertama dari Palang Merah, sejak pihak pihak yang bertikai di Mozambik menandatangani persetujuan perdamaian Oktober 1992. Sangat sulit mendeteksi ranjau karena benda berba- haya itu cenderung bergeser ketika cuaca berubah, kata Bo Backstrom, Kepala Ope- rasi Palang Merah di Maputo. Beberapa hari sebelum- nya, sepanjang jalan itu aman aman saja dilalui. Situasi akan tetap mencekam bila jalan itu belum dibersihkan dari ranjau, kata Backstrom. Memang musim hujan baru saja berakhir di Mozambik waktu itu. SAIN-TEKNOLOGI-LINGKUNGAN HIDUP nya kurang memperhitung- kan usaha pengendalian ke- bakaran atau perlindungan hutan," ujarnya. Selain itu lahan yang di- persiapkan terlalu luas, pe- laksanaan aturan hukum yang ada masih lemah, tidak ada persiapan untuk mencegah meluasnya api pada saat membuka lahan dengan cara membakar, dan lemahnya koordinasi dengan instansi terkait, turut memperburuk keadaan. "Mekanisme dan jaringan pelaporan tidak memadai, sa- rana dan prasarana kurang, perilaku manusia belum siap dengan pola pikir berusaha mencegah kebakaran hutan, Untuk negara maju, jelas- pengguna hutan pada umum- nya, pengalokasian dana ber- Konstaanta Hubble, se- buah angka matematis untuk menentukan jarak antara bin- tang dan galaksi, adalah kunci bagai teori "Ledakan Hebat yang menetapkan bahwa jagad raya bermula dari titik yang sangat kecil, dan terus mengembang. Dari segi anggaran, Direk- torat Perlindungan Hutan se- lama Pelita V hingga tahun ke-4 hanya memperoleh Rp 86,6 juta, atau 0,04 persen dari total anggaran Dirjen P- HPA. Biaya itu termasuk di- peruntukkan bagi penyediaan tenaga, sarana, dan prasarana. "Apabila kita lihat jumlah dana yang dialokasikan untuk upaya perlindungan hutan secara umum sangat menye- dihkan. Jadi pantaslah kalau tujuan yang akan dicapai yai- tu kondisi hutan aman dan tertib masih jauh dari im- pian," tandas Mieke dalam suatu seminar kebakaran hu- tan baru-baru ini. Sejumlah ilmuwan me- nyatakan, konstanta itu bisa digunakan untuk mengetahui seberapa cepat alam keluas, dan berapa usianya serta apakah mungkin terus me- luas atau akan runtuh pada akhirnya. "Konstanta Hubble sama dengan 87 kilometer per detik per megaparsek," kata Pi- erce dalam suatu wawancara. Satu megaparsek adalah jarak yang ditempuh cahaya kecepatan 300.000 kilome- dalam 3,2 juta tahun dengan Menurut dia, dana untuk perlindungan hutan masih ke- cil dan kemungkinan untuk kegiatan pengendalian keba- karan hutan lebih kecil lagi. Jumlah tenaga yang dibutuh- kan baru tercaai sebesar 13,41 persen dari kebutuhan mini- mal. Jumlah penduduk Kam- boja yang cacat pada tangan atau kaki karena ranjau saat ini mencapai 40.000 orang lebih. Ini artinya terdapat seorang amputee untuk 235 PBB. Sekjen PBB, Boutros Bou- tros Ghali telah menyerukan penempatan ranjau secara hukum dan etika kedalam istilah yang sama seperti senjata biologis dan kimia, dengan harapan orang akan merasa ngeri bila mendengar kata ranjau darat disebut sebut. Ranjau akan membunuh para korbannya secara se- rampangan dan tanpa pan- dang bulu, seperti juga senjata kimia dan biologis, Boutros Ghali memberi alasan. Untuk itu, penggunaan ranjau darat harus dilarang berdasarkan undang undang kemanusiaan internasional dan langkah langkah praktis hendaknya diambil untuk menempatkan larangan itu dalam praktek, kata Sekjen "Jangankan kondisi sarana dan prasarana di negara kita yang masih sangat minim. Di negara yang telah maju sekalipun dengan peralatan yang serba canggih upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebakaran hutan terbatas pada usaha isolasi," tambahnya. tang-bintang tertua di galaksi "Perkiraan usia bagai bin- adalah 16miliar tahun," kata Pierce dalam wawancara de- ngan Reuter, dengan menya- takan bahwa usia dihitung dengan mengkalkulasi kan- dungan gas bintang-bintang. "Jika anda mengambil model standar untuk Ledakan Hebat untuk Konstanda Hubble yang kita hitung terhasilkan usia antara tujuh dan 11 miliar tahun. Itu suatu hal yang bertentangan," lanjutnya. "Entah apakah ada ma- salah dengan penghitungan atau kalkulasi usia dengan Jagad Raya Lebih Muda Dari Yang Diperkirakan ? dangan astronom terhadap alam semesta. ter per detik. Beberapa astronot AS memaklumkan belum lama ini bahwa mereka telah menghitung Konstanta Hub- ble, sebuah kunci penting untuk mengungkap usia alam model-model ini, atau ada masalah dengan modelnya, deskripsi untuk ledakan, Hebat," tambaha Pierce. Angka tinggi ini, sesuai dengan sebagian besar model kosmologi saat ini, berten- tangan dengan usia bintang bintang yang dikenal paling tua," tulis Pierce dan rekan- rekannya. semesta. Sambil mengutip laporan AS yang menyebutkan pena- naman ranjau di seluruh dunia meningkat antara 500.000 hingga sejuta buah per tahun, Boutros Ghali menegaskan peralatan detek- si ranjau yang ada dewasa ini sudah tidak memadai lagi untuk digunakan. Sehingga dengan melihat kondisi di tanah air tampak- nya usaha pencegahan akan lebih mudah dilaksanakan dibanding usaha pemadaman Kantung air ini berfungsi pe- api. ngatur kelembaban lingku- ngan, dan sumber air jika ter- jadi kebakaran. Keefektipan alat yang ada dalam penemuan ranjau yang terbuat dari logam yang mini- mal hanya mencapai 60 sampai 90 persen. Ia memperingatkan bahwa ranjau generasi mendatang mungkin seluruhnya akan terbuat dari plastik dan ham- pir tak mungkin terdeteksi lagi dengan metode yang ada saat ini. Sampai pemerintah negara negara maju terlibat secara penuh, teknik teknik baru tak akan dapat dikembangkan dan pembersihan ranjau akan merupakan proses yang lamban dan berbahaya, kata kepala badan dunia tertinggi itu. Australia juga telah meng- imbau AS agar menjadi ang- gota penuh Konvensi PBB mengenai Penggunaan Sen- jata Tak Berprikemanusiaan, termasuk ranjau darat. Jika Washington mau men- jadi anggota penuh, maka ne- gara adikuasa itu mampu menekan negara lain agar tidak memasang ranjau se- Untuk menghitung kons- tanta tersebut, astronom harus mengukur jarak bin- tang-bintang maupun kece- patan gerak mereka. Pierce dan rekan-rekannya menggunakan teleskop darat di Hawaii dan kamera khusus koreksi komputer untuk mengukur cahaya dari seke- lompok cephied, atau bin- tang bergelar, dalam kons- telasi Virgo. karan. Pendekatan silvikultur, an- tara lain peilihan jenis pohon yang tepat untuk daerah bera- lang-alang agar dapat mene- kan pertumbuhannya secara alami. Cara lain yang dapat digu. nakan untuk memudahkan pengawasan ialah dengan membagi penanaman pohon dalam blok-blok yang tidak terlalu besar, dibatasi jalan inspeksi yang mudah dilalui kendaraan roda empat. Cepheid digunakan untuk mengukur jarak angkasa ka- rena kecemerlangannya, dan karenanya jarak bisa diukur dari getaran tetapnya. Setelah mereka menemukan jarak itu, kata Pierce, Konstanta Hubble menjadi jelas. (AS).- Sedang untuk daerah rawan kebakaran, menurut Micke, hendaknya melengkapi de- ngan penanaman jenis sekat bakar atau ilaran. Lebar sekat bakar sangat bervariasi ter- gantung kondisi lokasi tetapi sebagai perkiraan sekitar 10- 15 m. Selain pendekatan sipil, Mieke juga menekankan per- lunya melakukan pembuatan kantung air atau kolam yang tujuannya untuk menampung air pada waktu musim hujan. Pakar kehutanan ini juga menyarankan untuk membe- rikan kesiapan fisik dan men- tal kepada para tenaga yang langsung berkecimpung da- lam pengendalian kebakaran, agar pada waktu menjalan- kan tugas siap dengan bekal ilmu dan keterampilan. (Ant) cara serampangan. Ini akan menambah bobot konvensi tersebut. Perancis juga telah mende- sak PBB agar memperkokoh konvensi guna melarang penggunaan, perdagangan, produksi dan penyimpanan ranjau yang tak dapat di- deteksi dan tidak mudah hancur sendiri. Jody Williams, Koordi- nator Kampanye Ranjau bagi Yayasan Veteran Perang Vietnam, menyatakan di depan konferensi hak azasi manusia dan perhimpunan bantuan luar negeri di Can- berra Nopember lalu, bahwa sejumlah ranjau buatan China ditenagai oleh batere lithium yang dapat hidup sampai 100 tahun. Ranjau yang mereka pa- sang itu bukan hanya akan membunuh cucu si pema- sang, tetapi bahkan sampai para cicit mereka, kata Wil- liams. Penjaga abadi Beberapa pengamat men- juluki ranjau darat sebagai "penjaga abadi", karena tetap aktif bertugas dalam jangka lama, jauh setelah perang berakhir. Penjaga tersembunyi itu akan terus bertempur dan mengincar korban secara membabibuta meskipun perang telah lama surut, kata seorang utusan di depan sebuah simposium interna- sional yang diselenggarakan Komite Palang Merah In- ternasional (ICRC) di Mon- treux, Swiss, April tahun lalu. Senjata berteknologi rendah itu "buta" karena tak dapat membedakan mana derap langkah seorang prajurit atau ayunan langkah nenek tua pencari kayu bakar, demikian kata laporan ber- judul : "Ranjau di Kamboja : Perang Yang Pengecut", disiarkan oleh Asia Watch and Physicians for Human Rights edisi 1991. Ada sekitar 35 negara yang memproduksi dan mengeks- por ranjau darat. Produsen terbesar adalah Cina, disusul Italia dan Rusia. Ranjau buatan China yang sangat sukar dideteksi ialah ranjau tipe 72A karena terbuat dari plastik dan masih tersembu- nyi sebanyak 6 juta buah. Ranjau darat yang dapat diperoleh dengan 10 dolar AS, membuatnya telah men- jadi alat termurah dan paling efektif, sekaligus brutal untuk mengosongkan suatu wila- yah, sehingga musuh tak bisa berlindung di wilayah itu. Karena cukup murah dan penggunaannya mudah, ran- jau darat telah menjadi senjata pilihan di banyak negara miskin. (antsp) C . LIMBAH: Bukan hanya limbah industri yang berbahaya bagi kesehatan lingkungan tetapi juga limbah buangan sehari hari yang terdiri dari sampah rumah tangga mencemari aliran sungai di perkotaan. Gambar di atas limbah sampah rumah tangga yang terdapat di salah satu pintu air di Manggarai, Jakarta Pusat. (Foto: YMSF/Ries) Limbah Industri Pengaruhi Fungsi Biologis itu akibat limbah industri yang menyatu dengan air su- ngai Cimanceuri yang dipa kai untuk mengisi tambak udang tersebut di waktu ke- marau. Masyarakat sadar lingku- ngan geram mendengar ke- luhan warga Serang khusus- nya yang bermukim di sekitar kawasan bantaran Sungai Ci- ujung, karena kondisi air su- ngai tersebut sudah tercemar limbah industri. Sementara puluhan petani tambak udang di Kecamatan Tirtayasa men- jerit karena konon lebih dari 100 ton udang yang mereka pelihara di empang-empang dengan memanfaatkan air sungai Cimanceuri, ikut mati. Bupati Serang Sukron juga ikut geregetan mendengar ke- luhan warganya itu, padahal ia telah memanggil dan mem- peringatkan sedikitnya lima perusahaan industri yang ko- non membuang limbah ke- kali, yang airnya menjadi ke- butuhan masyarakat sehari- hari. Dari lima perusahaan in- dustri (empat bergerak di bi- dang industri kertas/karton dan satu pabrik penyamakan kulit) dipanggil pihak Pemda Serang dan diancam akan di- tutup bila tidak mengindah- kan ketentuan mengoperasi- kan IPAL (instalsi pengola- han limbah)-nya sebelum me- ngalirkan air limbah beracun- nya ke kali tersebut. Air sungai yang menjadi kebutuhan masyarakat seha- ri-hari itu, nampak berwarna hitam pekat dan berbau tidak sedap. Konon ribuan pendu- Merusak sistim reproduk- duk Kecamantan Kragilan, si Pontang, Carenang dan Tir- tayasa yang airnya sehari- hari tergantung pada Sungai Ciujung, sangat menderita. sungai itu banyak yang di- Kini bahkan warga sekitar hinggai penyakit gatal-gatal setelah mandi dengan air ter- sebut. Sebagian besar malah tidak lagi berani mengguna- kan air sungai itu untuk ke- perluan masak-memasak atau airminum, karena sudah sarat dengan muatan limbah be- racun. Sekitar 100 ton udang yang dipelihara di tambak seluas 44 hektare mati. Diduga ke- matian berton-ton udang itu yang baru berumur dua bulan Meski para pemilik pabrik mengaku perusahaannya te- lah memfungsikan IPAL (ins- talasi pengolah limbah) gu- na meminimalkan jumlah kandungan BOD (Biologi- cal Oxygen Demand), Ph dan COD (chemical oxygen de- mand), namun limbah yang mereka buang ke kali itu, masih tetap membahayakan kesehatan penduduk. Sampai kini masih belum terungkap jenis kandungan racun berbahaya apa saja yang keluar dari kelima pab- rik tersebut, namun sudah bi- sa ditebak bila pabrik peng- hasil limbah itu ada yang ber- gerak di bidang pengolahan kayu/kertas dan penyamakan kulit, maka minimal disana akan terdapat renik-renik ra- cun dioxin dan PCBS, yang negara maju dianggap sa- ngat berbahaya bagi kese- hatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kalau benar, ada kedua jenis racun terse- but, barangkali pihak berwa- jib tidak perlu mentolerir la- gi keteledoran pabrik-pabrik penghasil limbah berbahaya itu, kata para pengamat. "Penemuan tersebut mem- berikan sumbangan yang pen- ting untuk penyembuhkan lu- ka," kata Dr Elof Erickson dari Brigham nad Women's Hospital dalam wawancara me- lalui telepon. Para peneliti sejauh ini menunjuk kepada penyembuhan Buku "Silent Spring" karya Rachel Carson yang ditulis nya tahun 1962 mengungkap bahwa kehidupan makhluk di bumi kini tidak aman lagi. Sebab, bumi kini sudah di- kelilingi oleh limbah kimia yang berbahaya mulai dari pestisida samai ke limbah in- dustri seperti dioxin dan P- CBS. Kendati banyak negara mu- lai mengeluarkan larangan penggunaan racun serangga seperti DDT, namun sisa-sisa racun kimia yang cukup ber- bahaya itu masih saja terdapat di udara, air dan tanah bahkan di dalam jaringan tubuh ma- nusia. Banyak ilmuwan yang se- jak lama mengkhawatirkan bahwa sekecil apapun jumlah limbah racun yang menyeli- nap ke dalam tubuh manusia itu akan bisa menyebabkan kanker. Namun banyak pula yang berpendapat bahwa si- sa-sisa bahan kimia buatan manusia tidak lebih jahat ke- timbang bahan kimia yang terbentuk secara alamiah. la menerapkan bahwa para ilmuwan tersebut telah me- ngembangkan dan menerapkan- nya terhadap pasien manusia peralatan vinyl yang dikenal sebagai "cairan ruang luka." Benda ini direkatkan di sekitar luka, dan pengobatan dengan cairan atau penghilang nyeri kemudian dapat diterapkan, pertama di rumah sakit dan kemudian pada beberapa kasus di rumah. Sementara debat mengenai limbah racun kimia itu terus berlangsung, kini kelompok- kelompok pencinta lingku- ngan mulai mencium bahaya baru, yang sebelumnya tidak diketahui yakni bahwa lim- bah kimia itu berpengaruh besar terhadap fungsi biologis manusia yang paling utama, yakni kemampuan untuk ber- produksi. Penelitian baru, yang meng- gunakan teknik rekayasa genetika, memungkinkan para ilmuwan untuk memasukkan gen berisi hormon pertumbuhan manusia ke sel dalam luka itu Konon bahan kimia itu bisa mengganggu bekerjanya hor- mon yang mengatur seluruh aktivitas tubuh, termasuk per- tumbuhan dan reproduksi. Ini bisa berpengaruh pula terha- dap menurunnya tingkat ke- suburan. Antara lain bisa pula menimbulkan kanker testicu- lar, berkurangnya produksi sperma pada pria, adanya ke- tidak normalan pada uterin dan keguguran pada wanita. Meski belum ada bukti bah- wa limbah kimia itu bisa me- nyebabkan berkurangnya tingkat kesuburan, pendapat itu sedikit banyak menarik perhatian jutaan pasangan usia muda yang kebetulan dihinggapi kekhawatiran se- perti itu. Dioxin mengandung kom- posisi chlorin yang meru- pakan limbah sebagai produk sampingan dari berbagai in- dustri seperti industri kertas. Ancaman serius George Colling, pakar po- lusi dari Sierra Club, ber- pendapat dioxin tetap meru- pakan ancaman serius yang potensial bagi kesehatan ma- nusia, sementara Peter de Fur dari Dana Penyelamatan Lingkungan (Environmental luka yang lebih cepat 20 persen. sendiri, yang akan tetap dilin- Akhirnya teknik tersebut dapat dungi oleh kamar ini. diadaptasi untuk mencegah atau "Pengobatannya akan ber- memperkecil kemungkinan langsung dalam luka itu sen- timbulnya carut. diri," katanya. "Ini merupakan sistem pengantaran langsung," katanya. Dua tipe eksperimental rekayasa genetika yang berbeda telah dilakukan dengan sel berasal dari kulit babi, yang sama dengan kulit digunakan HALAMAN V Tehnik Rekayasa Untuk Hindari Garut Akibat Luka Para ilmuwan hampir sapai pada penemuan dua teknik rekayasa genetik yang mereka yakini akan memulihkan luka serius lebih cepat, bahkan akhirnya dapat menghindarkan terbentuknya carut akibat luka. yang dilakukan oleh Bringham and Women's Hospital di Boston dalam ker- jasama dengan Agracetus Inc di Middleton, Wisconsin, dila- porkan dalam Proceeding edisi 27 September dari National Academy of Science. Defense Fund) menyarankan dikeluarkannya satu peratu- ran yang lebih ketat bahwa kalau mungkin melarang pe- rusahaan-perusahaan industri penghasil limbah itu mem- buang dioxin dan racun seje- nisnya ke perairan umum. Meski belum diketemukan bukti bahwa limbah kimia yang mengandung chlorine itu berbahaya terhadap sistem reproduksi manusia, namun dalam dosis tinggi dioxine tetap merupakan racun dan karsinogenik yang berbaha- ya. Pada binatang yang hidup di alam bebas, dioxin terbuk- ti dapat mengganggu sistem reproduksi mereka. Begitu juga terhadap khewan yang sedang diteliti di laborato- rium. Dalam dosis rendah dioxin bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan dan mulut (makanan dan mi- numan) dan bisa menimbul- kan efek psikologis sama se- perti estrogen dan hormon- hormon seks lainnya yang berdampak pada siklus mens- truasi dan produksi sperma. Kecurigaan terhadap zat perusak hormon ini pernah diungkap Theodora Colborn, ahli hewan dari WWF (Dana Satwa Liar PBB) pada akhir 1980-an. Ia menemukan 16 spesi predator termasuk ikan, burung, reptil dan mamalia yang terkena limbah racun itu tidak mampu bertahan hi- dup sampai dewasa atau tidak bisa berkembangbiak. Binatang-binatang ini me- mangsa ikan dari danau (Gre- at Lake) yang sudah tercemar oleh pelbagai limbah kimia berupa hormon itu. Colborn mencurigai hubu- ngan antara limbah kimia itu dengan masalah kesuburan serta kemungkinan bahaya- nya terhadap kesehatan ma- nusia. Ia mulai melakukan studi epidemologi manusia dan menemukan bahwa zat kimia seperti PCBS itu bisa berpengaruh buruk terhadap tingkah laku fungsi sistem kekebalan, (Ant/Spek) dan diakui pada kulit manusia di beberapa tahun. Satu teknik melibatkan pen- cangkokan suspensi dari sel tunggal, ke gen yang merupakan gen penanda dan gen hormon pertumbuhan manusia yang telah dipindahkan. Cara tersebut menggunakan teknik "retrovi- ral" (AS).- Anggota Redaksi H.M. Mugianto, Bobby Monka Ir, H. Amiruddin Nasution, Nardi Sahib, Harkam Effendi, Bob Silitonga, Djoko Susanto, Taty Permadi, Diding Kussuwardjo, Gusnadi S, Cosma Sumono, H. Tri Mulya, Oce Sudioto SH, Jasidi Iskandar Munadjat Cader, Sumardi
