Tipe: Koran
Tanggal: 1994-10-09
Halaman: 07
Konten
HALAMAN VII Gara-gara dana bencana alam Tsunami sebesar Rp. 7,100 juta, ketua Asosiasi Karaoke Seluruh Indonesia (AKSI-red), Faisal Riza SE digugat 5 pemilik palwa dan video di Surabaya. Dalam gugatannya, Faisal dituduh menggelapkan sumbangan un- tuk korban Tsunami, Banyu- wangi. Selain itu, anggota minta bukti anggaran selama 4 tahun un yang diperkirakan mencapai Rp 1,5 milyar. Anggota AKSI lainnya juga menuntut masalah tuduhan menyewakan laser disc Triple X (porno red) dan bebe- rapa rentetan kasus pengania- yaan yang dilakukan oknum anggota AKSI, serta pencemar- an nama baik. Direncanakan, beberapa pengusaha karaoke se Jatim juga akan angkat kaki dari keanggo- taan AKSI, lantaran sering dimintai sumbangan dengan berbagai macam alasan. Lapor- an polisi akan dilaksanakan setelah pengukuhan anggota Gapaldi (Gabungan Pengusaha Video dan Laser Disc-red) di aula Kanwil Deppen Jatim. Menurut Tonny Socnaryo, pemilik Delta Laser, 4 rekannya merasa namanya dicemarkan di beberapa media cetak, lantaran tuduhan mengedarkan laser disc Triple X. Padahal, surat yang diterima oleh anggota berisikan rangan memecah persatuan dan kesatuan anggota AKSI. Penerima surat peringatan termasuk, Boentoro Soenaryo pemilik Biliton Laser Disc, Djoko Prabowo bos Xanadu Laser Disc dan Rukman Santoso bos Trio Tara. PUTRI BATIK INDONESIA 1994: Ranggi Fastilarase dan Kabupaten 50 Koto, Sumatera Barat, terpilih sebagai Putri Batik Indonesia 1994, dan juga sebagai peserta Favorit, bersama Miss Foto Genic, seusai menerima hadiah. (Foto: Kir) Ketua AKSI Jatim Digugat Pemilik Palwa Buntut permasalahan itu berawal dari surat edaran Ketua Aksi untuk minta sumbangan, antara lain sumbangan untuk Gerak Jalan HUT AKSI sebesar Rp. 2,020 juta, 21 Agustus lalu. Sumbangan resepsi HUT AKSI ADD . di WTC sebesar Rp. 29,202 juta, 25 Agustus lalu. Sumbangan untuk Jambore Deppen sebesar Rp. 7,607 juta. Sumbangan partisipasi pernikahan putri Kakanwil Deppen Jatim sebesar Rp. 550.000 juta, 26 September lalu. Pihak anggota mengeluhkan sikap, Faisal, lantaran tidak pernah membuat laporan ang- garan daşar, rumah tangga dan belanja bulanan kepada anggota. Kakanwil Deppen Jatim, Drs. H. Markum Singodimedjo juga menyesali, lantaran namanya dicatut untuk kepentingan pri- badi. Surat bantahan dari Ka- kanwil Deppen sempat diedar- kan kepada anggota AKSI, lantaran supaya mengetahui kebobrokan dari ketua AKSI. Yang mengejutkan lagi, anggota dilarang musyawarah dengan Kakanwil Deppen Jatim, bah- kan semua anggota dipaksa untuk tanda tangan tidak mau memenuhi panggilan. Diintruk- sikan kepada anggota AKSI melalui surat bernomor Khusus/ A/KTA/AKSI/IX/1994, pada 26 September lalu berisikan "tidak ada ketentuan yang menyebut- kan, bahwa Kanwil Deppen Jatim dapat ikut serta mencam- puri urusan intern organisasi AKSI". Selain itu, nama nama pejabat Deppen Pusat dan Ketua BSF (badan sensor film red) di Jakarta juga dicatut. K "Kita semua sudah sepakat untuk keluar dari AKSI dan membentuk Gapaldi, lantaran tidak tahan perilaku diktator. Saya tidak ikut ikut untuk masalah karaoke, kendati isunya juga mau mengundurkan diri. Pokoknya, setelah pembentukan Gapaldi, maka kami akan jumpa pers mengenai laporan polisi, setelah itu gugatan ke peng- adilan", ujar Tonny kepada war- tawan di Delta Laser pertokoan BAGI penggemar lagu dang- dut di tanah air, nama Neneng Anjarwati tidak asing lagi. Lewat albumnya yang bertitle 'Copy Cinta' namanya cepat mencuat kepermukaan dan menjadi bahan perbincangan, Namun demikian, Neneng yang punya wajah oval dan senang humor ini, merasa kurang puas. Memang kenapa? Konon album perdanya itu kena bajak dan dari segi pemasaran kurang beres. Untuk itulah da- lam mempersiapkan album gres- nya, ia berusaha bekerja seop- timal mungkin. Ia tidak mau al- bumnya nanti tidak meraih suk- ses dipasaran. Di samping itu, Neneng juga berusaha untuk mencari terobo- san-terobosan baru guna mema- tangkan diri dalam dunianya yakni menyanyi. Semua ini ber- kaitan erat dengan obsesinya menjadi entertaint sejadi dan berkualitas. Untuk menuju kesa- na memang tidak gampang. Harus menyelusuri jalan panjang yang berlaku dan penuh rinta- ngan. Tapi bukan Neneng nama- nya, kalau ia tidak mau menipis- kan segala rintangan yang men coba menghalanginya. BERGIL "Saya nggak kapok album sa- ya dibajak. Tapi sebaliknya itu menjadi cambuk bagi saya untuk berkarya dan berkreasi lebih profesional. Bagi saya tidak me- ngenal yang namanya kapol; ataupun putus asa. Justru itu menjadi dorongan dan pelajaran yang sangat berharga," tuturnya bersemangat. PE Menurutnya, soal pembaja- kan yang menimpa albumnya merupakan kejadian maju mun- Delta Plasa, Sabtu (30/9) lalu. Sumber lain yang diperoleh Berita Yudha mengatakan, telah dilakukan pengecekan ke Dep- sos Tk I Jatim, tentang penye- rahan dana Tsunami, namun Depsos belum menerima, baik berupa tembusan dari Gubernur Jatim. Kala itu juga, melalui surat AKSI nomor 098/A/KTA/ AKSI/IX/1994, berisikan ingin menghadap Gubernur Jatim untuk menyerahkan dana sumbangan Tsunami, padahal jarak pencarian dana sama penyerahan sudah terlalu lama. Para anggota juga melakukan pengecekan lewat Kakanwil Deppen Jatim, tentang surat edaran dari B.S.F. No. 345/BSF/ IV/90. Isinya, AKSI salah satu organisasi yang mendapat kepercayaan dari Badan Sensor Film untuk pemutihan laser disc film import dan karaoke. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata laporan ketua AK SI dinyatakan fiktif. Hal itu disampaikan Soekamto, Ketua Umum BSF di Jakarta kepada Kakanwil Deppen Jatim. Neneng Anjarwati Tidak Kapok Lagunya Dibajak Pihak BSF menurut rencana akan mengirim surat peringatan kepada AKSI Jatim, agar tidak mencatut nama instansi lain untuk kepentingan pribadi. Diduga AKSI Jatim tidak ter- daftar di Deppen Jakarta, lantaran hanya mempunyai surat ijin dari Sospol Pemda Tk. I Jatim. Ketua AKSI Jatim, Faisal Riza SE ketika dihubungi Berita Yudha tidak berada di tempat, termasuk di pertokoan Darmo Park Jl. Mayjen Sungkono mau- pun rumahnya di Jl. Dhar- mahusada Indah Timur. Salah seorang pembantunya mengata- kan, Faisal pergi ke Jakarta kemudian diteruskan ke Batam. (044/K) dur penyanyi. Ia tidak terlalu pusing. Yang jelas ia saat me- nyayangkan sikap para pemba- jak itu yang tidak jera-jeranya. Untuk itulah ia sangat menghim- bau agar para pembajak untuk merubah sepeka terjangnya yang jelas melanggar hukum dan merugikan berbagai pihak. Cewek asli su- ka berkaraoke ria ini, sekarang ini telah pindah produser. Me- ngenai pindahnya Neneng dari produsernya pertama, ia tidak banyak bicara. Yang jelas untuk mendulang sukses seperti yang ia idam-idamkan selama ini, Ne- neng sangat selektif untuk me- milih lagu untuk albumnya yang akan dilempar kepasaran bulan januari tahun 1994. "Masalah pindahnya saya, ja- ngan terlalu dibesar-besarkan. Sebagai penyanyi, saya rasa se- mua punya hak untuk meilih yang cocok. Dan seharusnya an- tara penyanyi dan pihak produser harus menjalin hubungan yang baik serta menejemen terbuka. Semua ini untuk kepentingan bersama. Sehingga tak satupun yang merasa dirugikan," tan- Nenang Anjarwati: tidak kapok dasnya. (DICSON RG) FILM-MUSIK-TV Lawak Ibarat Anak Ayam Kehilangan Induk enggak gitu, dapur kagak nyala dong" guyonnya. seniman besar Bing Slamet, Jalal (beratnya 145 kg) dan Gepeng meninggal dunia. Juga waktu ditinggal si kawakan Atmonadi dan Hardjo Mulyo alm. "Dunia lawak ibarat anak ayam kehilangan induk. Berdiri group-group baru, lalu hancur lagi. lebih parah lagi ke- kompakan diantara pelawak sulit terjamin. Sehingga mati segan, hidup pun tak mau" kata Eddy juga yang suka gonta-ganti group. Saya sekarang lebih banyak melawak ke daerah- daerah bersama BKS Kostrad atau undangan pribadi. Kalau Putra sulung pak Hardjo Sudarmo (mantan karyawan Perum DAMRI) kehadiran Jogyakarta 17 Agustus 1941 ini mulai melawak sejak 1960, membentuk Gombloh Group. Sejak itu sering mengisi paket musik RRI Jogya pimpinan pak Soewarno. Karena langka maka Gombloh Group jadi dominan isi acara RRI setempat. Personil pertamanya Suprihono, Joseph, Subadi dll. Sosok fisiknya gempal, akrab dalam pergaulan, doyan humor, lugu dan raut wajahnya memang berkesan "lucu, dan lagi me- mang senang melucu. Itulah rupanya "modal" Eddy Gom- bloh, pelawak handal yang tetap bertahan mentas, Lihat wajah- nya saja orang sudah ingin senyum dan tertawa. Modal inilah memungkinkan Eddy awet manggung karena memang disukai. "Tutur katanya selalu humor- ist dan lucu, maka tawaran men- tas tak pernah kering kepada Eddy" ujar pimpinan BKS Kostrad, Lym Campay, dimana Eddy bergabung. Lym juga bossnya Eddy Gombloh seka- rang. Sosok Eddy mirip Jerry Lewis atau Bod Abbot & Lou Costello di Amerika Serikat yang begitu dipuja dan dikagumi seluruh dunia. Dibanding mere- ka, wajah Eddy lebih berkesan "lucu". Apa katanya tentang lawak Indonesia sekarang? "Terus terang ya bung, dunia lawak Indonesia ibarat pemeo, mati segan tapi hidup pun tak mau. Pasalnya? Kata Gombloh, "soalnya, maju mundurnya dunia lawak semuanya tergan- tung person-personnya sendiri. Mau maju atau tidak, mundur atau bagaimana, terserah mere- ka. Gabung bersatu atau pecah lagi adalah biasa di dunia lawak. Mana sih ada group lawak yang tetap utuh bersatu? Lihat saja kelompok Ateng- Iskak yang sudah mapan, toh pecah lagi, tapi itu urusan mereka". Jadi bagaimana gambaran sebenarnya lawak Indonesia? Eddy tertawa deras. Katanya, proses tindak lanjut dari pihak kepolisian. Diduga pem- bajakan kaset di Indonesia didalangi oknum ABRI, lantaran perbandingannya cuma 1 dari 10 pelaku pembajakan yang diajukan ke meja hijau. Padahal, pihak kepolisian sering me- nangkap pelaku pembajakan kaset, termasuk Polwiltabes Su- rabaya yang baru-baru menang- kap pembajakan kaset di Jl. Prada, Surabaya. Masyarakat Ingin Harga Kaset Murah Pembajakan kaset lagu-lagu Meriah di Indonesia terus meningkat. Belum diketahui secara pasti modus operandi pada pelaku. Yang jelas, pihak pelaku cuma ingin mengeruk keuntungan dengan cara menjual dibawa harga standart. Akibat prilaku tak bermoral tersebut, banyak pencipta lagu maupun produser Indonesia merasa dirugikan sampai ratusan juta. bajak kaset. Diakui oleh bebe- rapa pihak, bahwa kejaksaan maupun pengadilan sangat menentukan habis tidaknya jumlah pembajak, lantaran berhak menagih hasil proses verbal dari kepolisian. Di dalam grafik tindak kri- minalitas Polda Jatim, jumlah pembajak kaset di Indonesia termasuk paling tinggi. Sampai sekarang imitz masyarakat ma- gu kepolisan maupun ASIRI untuk membuat kejutan, lanta- ran pembajak di hukum berat dan akhirnya merasa takut. Apa- bila hal ini tidak di antisipasi, maka produser akan rugi sampai ratusan juta. Sudah diakui oleh para pencipta lagu maupun pro- duser, bawah sulit untuk mem- brantan para pembajak kaset. Penyanyi dan pencipta lagu seperti Rhoma Irama, Camelia Malik, Ismi Aziz dan Log Zhelebour, beberapa waktu lalu sih cenderung mengarah kepada sampai nekad datang ke Pol- wiltabes Surabaya untuk mela- porkan tentang kasetnya yang dibajak. Pihak kepolisian me- nerima dengan baik, kendati langkah selanjutnya tidak diketahui juntrugnya. verbal Pihak kepolisian maupun ASIRI sebenarnya bisa me- ngantisipasi, yakni melakukan operasi secara rutin. Selain itu, pihak kepolisian harus bersikap tegas dan menjunjung tinggi wibawa. Apabila terjadi penang- kapan, maka polisi wajib mem- berikan keterangan pers. Dalam hal ini, pihak kejaksaan harus menangih kasus tersebut, bah- kan memberikan informasi se- cara terbuka kepada wartawan. Pihak ASIRI tentunya harus turun kelapangan untuk menge- cek tindak lanjut proses verbal dari kepolisian. Menurut Ir. Wendy Aji Su- tanto, marketing direktur PT. Indo Semar Sakti, pihak pro- dusert sebenarnya sudah sering kali lapor kepada kepolisian maupun ASIRI, lantaran kaset- nya dibajak. Sebagai contoh al- bum Denpasar Moon milik Maribeth yang dibajak habis- habisan. Pihak kepolisian sen- diri pernah memanggil artis asal Philipina tersebut, perihal kaset- nya yang dibajak. Meribeth me- rasa tenang-tenang, lantaran merasa perederan kaset adalah urusan produser. Anehnya, artis berusia 22 tahun tersebut, justru merasa senang, lantaran kaset- nya bisa dirasakan oleh masya- rakat lapisan bawah. Pihak produser kini menung- "lawak-Indonesia sedang me- ngalami gangguan berat. Selalu jatuh bangun. Hingga sekarang tinggal 3-4 group yang bertahan. Para pelawaknya mulai beran- takan dan pindah profesi" papar Gomloh, ayah tiga anak. Namun diakuinya lagi bahwa dunia "en- tertainment" dan penyelenggara acara, sudah mulai mengesam- pingkan lawak. Mereka seakan menutup mata sebelah terhadap lawak. Komentar Gombloh, "Dulu, lawak begitu dibangga-bangga- kan di Indonesia. Bila ada panggung terbuka/bakti artis acara lawak di TV-RI/media elektronik atau show lainnya, pasti banjir penonton karena orang ingin sesuatu yang bisa bikin tertawa deras. Lawak sekarang mulai redup. Kalau dulu jaman saya dan teman- teman manggung, entertainment selalu ada acara lawaknya, sekarang tidak ada lagi. Mung- kin penonton bosan sebab tema- tema-nya monoton, itu-itu saja" ceritanya. Dan Eddy Gombloh juga menguatirkan tidak adanya "kaderisasi pelawak" sebagai calon-calon generasi penerus. "Kalau kami-kami atau saya dan teman-teman tidak ada lagi, siapa yang menggantikan? Pukulan berat bagi dunia lawak Indonesia terjadi sejak "Saya secara pribadi me- ngakui, kalau para pembajak mempunyai pengalaman yang luar biasa. Diduga otak para pelaku terdapat backing yang handal. Selain itu, kesadaran untuk membeli kaset yang asli tidak ada. Konsumen maunya murah meriah," ujar Wendy ketika ditemui Berita Yudha di hotel Rodisson Surabaya, Senin Melarose Place Beverly Hills 90210 punya saingan masih dari perusahaan yang sama Fox yakni Melrose Place. Dan adalah suatu kebe- tulan, di Indonesia ditayangkan- dua stasiun televisi yang ber- beda, Beverly (RCTI), Melrose (SCTV) Tampil Di Dua Teve Masalah yang diungkappun sama: remaja. Meski cerita yang dibikin untuk Melrose lebih kaya nuansa disengaja untuk remaja yang lebih 'dewasa' (20- an)-ketimbang untuk Beverly. Walau para pemainnya semua tergolong wajah baru. Kisah bermula dari sebuah apartemen sederhana di Mel- rose, 90069, Los Angeles. Kemudian merebak ke mana mana seiring problematika para penghuninya. Maka, para tokoh sentral cerita ini yang terdiri dari delapan orang. Yakni, Jake Hanson (dimainkan Grant Show), Sandy Louise Harling (Amy Locane), Jane dan Mic- hael (Josie Bissets dan Thomas Calabro), Billy Campbell (An- drew Shue), Alison Parker (Courtney Thorne-Smith), Rhonda Blair (Venessa Wil- liams), Matt Fielding (Doug Savant). Bukan cuma terlibat cinta monyet, tapi segala macam kepelikan hidup lainnya. Seperti lamaran kerja yang ditolak, bos yang killer, teman sekamar yang nunggak uang sewa, kawin muda, Benar, lebih beragam daripada Beverly. Selanjutnya, walaupun ka- wasan Melrose Place sungguhan terletak cuma 3 blok dari Holly- wood, tapi syuting indoor dila- kukan di sebuah desa di Santa Clarita, Calif. Dengan memba- Melrose tiruan. Kecuali ngun beberapa adegan outdoor disyut di lokasi sungguhan. Sebe- disengaja. Ya, dimaksudkan untuk meng- hindari sorotan dan tekanan Hollywood. Di Amerika Serikat sendiri, Melrose langsung menempati Top 20 di antara serial debutnya. Juga paling hit di antara seri seri teve baru. Film yang ditayangkan SCTV saban Jumat pukul 19.30 ini memang cocok sebagai tontonan pelepas lelah. Selain membuk- tikan keperkasaan Fox yang pernah membuat Dynasty, dan. Charlie's Angels. Kini, juga memproduksi Class of '96, dan The Height. Tahun 1960 itu juga Gombloh Cs diboyong Atmonadi alm. ke Jakarta. Dikota ini mereka gabung dengan kelompok Dul- kamdi, lalu dengan Nasum Cs dan Soes. DA, yang selanjutnya memeriahkan acara-acara ha- jatan di Jakarta. Bung Eddy, group lawak kok sering bongkar pasang ya? Ada kesan, lawak sering dikucilkan entertainner, komentar anda? Kata Gombloh, "itu saya akui, meski begitu banyak pelawak muncul. Stan- dar masyarakat adalah mereka yang sering muncul di TV-RI/ media elektronik. Padahal diluar tivi i pun banyak yang laku. Jadi populasi dunia lawak bergan- tung selera masyarakat. kelom- pok mana yang mereka sukai. Eddy Gombloh jarang Jadi satu-satunya jalan kita harus melawak meningkatkan mutu lawakan, Dari film ini kita memang bisa banyak bercermin, bagai- mana sebenarnya jadi remaja? Sesuatu yang ternyata nggak gampang, karena sesungguhnya penuh sisik melik yang mesti disiasti, kalau mau tegar. (ano) lalu. Ditambahkan, hampir 30% dari total produksi album perdana Maribeth dibajak habis- habisan. Tidak bisa dirinci be- rapa jumlah kaset yang dibajak dan diedarkan kepasaran, lan- taran jumlahnya terlanjur ba- nyak. Para produser berharap supaya ASIRI menyisihkan da- na efektif untuk operasi pem- bajakan kaset. Selain itu, para lagu dan produser berharap agar pihak pengadilan memberi ganjaran yang berat kepada pem- Bukan kebetulan kalau biduan kelahiran Bandung yang satu ini, RIMAWATI, muncul di paket musik "Figur dan Lagu" TV-RI/BKS Kostrad akhir Sep- tember lalu. "Saya memang ber- bakat nyanyi, senang nyanyi dan keluarga kami memang menyu- kai musik dan seni-suara" kata Rima, panggilannya. YUDHA MINGGU, 9 OKTOBER 1994 Sampai saat ini masih terus difikirkan langkah untuk mengantisipasi,. lantaran ma- syarakat ingin harga kaset di Indonesia murah meriah. Ma- syarakat lapisan bawah jelas merasa keberatan, apabila harus membeli kaset dengan harga Rp. 6000.00 Jika isi dompet pas- pasan, maka jalan satu-satunya membeli kaset bajakan yang harganya Rp. 2500.00. (0447K) Bakat nyanyi yang terpendam sejak masih di bangku SD, akhir- nya tersalur lewat penampilan nya di paket musik RRI/TV-RI Bandung. Kemudian terjun ke Vokal Group sekolahnya yang sering mengisi acara hiburan sekolah atau instansi lainnya dikota Bandung. "Karena se- nang nyanyi, maka sejak di SD saya sudah sering ikut festival- festival lagu Sunda yang sering diadakan di Bandung dan kota- kota lainnya di Jawa Barat. Waktu beranjak remaja barulah saya gemar mengikuti kontes- kontes pop daerah dan nasional di Bandung dan Jakarta ungkap Rima. "Saya sering jadi pesiden karena mengikuti festival lagu- lagu Sunda" katanya. Diakui- nya enak juga jadi pesiden karena temabang-tembangnya yang manis, merdu dan me- yang canggihlah, ini kan jaman modern. Setidaknya seperti Dean Martin - Jerry Lewis di Amerika. Atau seperti Jojon - Cahyonolah, diluar TV, pun mereka laku karena mutu la- waknya bagus, berbobot" kata Eddy. Biar dunia lawak kembang kempis, tapi iklimnya cukup baik kan?"Ya memang, tapi itu cuma untuk group-group ter- tentulah. Sebenarnya banyak arena hiburan minta lawakan, tapi pelawaknya enggak mau, karena imbalannya tidak me- madai, terutama pelawak senior. Kalau gedungnya kecil, pemilik hiburan jelas menolak lawakan sebab tidak kuat membayar pelawak" jawabnya. Eddy, kenapa group-group lawak kok segan mentas di daerah/luar kota? "Ya seperti anda tahu, negara kita luas sekali, lokasi pulau dan kota serta desa-desanya berjauan. Jadi tranportasinya mahal, Jauh lebih mahal daripada honor pelawak. Jadi bisa dimaklumi saja, meski kita juga kasihan masyarakat daerah yang perlu. hiburan" lanjutnya. Kehandalan Eddy dipentas diakui penggemarnya. Lewat profil, gaya lawak, cara bergaul, tutur kata yang lucu, maka sutradara film mudah jatuh hati Sudah sepuluh tahun dia menggeluti dunia perfilman hanya harus berpuas diri dipakai sebagai figuran dan pemain yang tiada berarti, namun pada ak- hirnya lelaki kelahiran Chicago 13 Juli 1942 ini mampu tampil prima dalam film Star Wars. Dia berperan sebagai pilot pesawat bernama Han Solo yang mendapat aplusan penonton bukan main dengan sutradara George Lucas. Film ini men- capai peringkat paling atas kala itu dengan mendapatkan bintang lima. Harrison Ford Yang Sedang Naik Daun Dan setelah Star Wars ada 18 film top lagi yang dia perankan yang rata-rata kesemua filmnya padanya. Sehingga bagi Eddy tidak pernah "kering" lahannya melawak. Sejak muncul sebagai pelawak sampai sekarang sekitar 30 judul film yang dibin- tanginya, termasuk sinteron. Sutradara beken Nawi Ismail alm. memajang Gombloh un- tuk 14 judul filmnya antaranya Koboy Ngungsi, Kerok Ban- teng, Tiga Janggo serta tema- tema humor komedi lain-nya. Bahkan Nya Abbas Acup alm. juga mempercayakan Eddy untuk memperkuat belasan judul filmnya. Kini semua medis elektronik lewat Produksi Indokisar Group memajangnya di sinetro "Se renda Biru" yang main bersama Gito Gilas, Yayuk, Bella Es- perance, Mustafa, lela Angraini dll untuk lima episode tayangan. Kemudian Multy Vision Pro- duction mempercayakan Eddy Gombloh memperkuat sinet- ronnya berjudul "Benang Emas" untuk 26 episode ta- yangan, yang main bersama Ayu Azahri, Dede Yusuf (konon jodoh Dede dan Ayu ketemu disini), Ade Irawan, Ita Mustafa, Kaharuddin Syah dan Nungky Kusumasturi yang ditayangkan setiap hari Rabu pukul enam- belas lebih. Komentarnya tentang"Seren- dah Biru"?"Judulnya sih keren, tapi pemainnya terlalu banyak, sehingga setiap pemain cuma kebagian peran kecil dan sedikit dialog, soalnya cuma 22 menit tayangan tivo. Tapi saya akan terus melawak sampai tua, sampai orang bosan dan selama masih kuta" katanya. (Albert Lantang). AKU MAU HIDUP : Salah satu adegan dalam sinetron "Aku Mau Hidup" garapan Ida Farida yang sedang tampil di SCTV. Rimawati Dari Vocal Group Ke Solo nyayat kalbu. "Jadi yang penting bagaimana bisa bikin Ibukota. Pengarah acara YU- MAN DHARMANSYAH me- masang RIMA dalam paket pendengar terasuk kalbunya dan terlena sekaligus" ujar Rima yang berkulit kuning keputih- putihan. Tentu saja, bakat yang besar dipadu kesemaptan nyanyi yang banyak, maka Rima terus menampilkannya dalam paket GEBYAR MUSIK TV-RI. "Pak Yuman inilah yang angkat saya jadi penyanyi" kata putri bungsu dari delapan bersaudara. Suara yang bagus intonasi yang manis dan oleh vokal yang memacu karir nyanyinya dengan baik maka TV-RI kemudian menimba oleh vokal pada guru- guru yang berbakat dikota Bandung. Hasil kerja kerasnya sukses juga. Tak disangka tak dinyana nyonya muskus/drum- mer sebuah band tenar ini meraih Juara Pertama Festival Bintang Radio dan Televis (BRTV) Tingkat Nasional di Jakarta tahun 1992 lalu. Juara kedua diraih RIANA MASRI dari Bandung juga dan Juara Ketiga direbut RIA GAFFURIE dari Banjarmasin. Lalu menjuarai Kontes Lgu-lagu Populer di rumah hiburan Earthbuake Jakarta yang diketuai Marini Idris Sardi, tiga tahun silam. Putri pasangan Pamen TNI/ AU Tatang Muchtar alm. dan Euis Komariah yang keduanya asal Bandung ini kemudian muncul di berbagai paket musik TV-RI dan media elektronik Rimawati yang sering muncul di Teve itu masuk dalam daftar kritik best and good (terbaik dan termasuk bagus). Dan permain- annya banyak menggali keun- tungan besar bagi para produser filmnya, seperti pada trilogi Indiana Jones dimana Harrison Berperan sebagai Indy cukup meraup milyaran rupiah dari kocek para penggemarnya. Kemudian untuk Star Wars pun dibikin lagi triloginya The Empire Strike Back, dan Return Of The Jedi adapun untuk trilogi Idiana Jones dibuat film Indiana Jones And The Tempe Of Doom dan Indiana Jone And The Last Crusade. Said Hawwa). sod Wajah Baru, Safari Nusantara (sejak 1987) kemudian Keron- cong Remaja, Musik Malam Minggu, Keroncong, Musik Pop Daerah, Figur dan Lagu dan Musik Masa Kini. Penampil- annya ini dimungkinkan karena Rima sempat meraih Juara Harapan II Kontes Pop Singer Nasional 1986. "Sejak itu rutin saya tampil di paket musik TV- RI dan media elektronik lain- nya" kata alumnus SMA 13 Bandung tahun 1984 ini. Bakat nyanyinya yang me nonjol, maka Rima lalu inceran produser rekaman. Sejak tahun t 1986 lalu Rima sudah meluncur-i kan dua album pop ke pasaran seperti "Lembar Putih Memo- ry" semuanya kary Dadang S. Manaf serta "Penantian" dan kini sedang rekaman untuk beberapa kaset lagu Sunda dan pop nasional. "Saya kira, saye akan terus di nyanyi, enak sih dan juga bakt sih" katanya.com (Albert Lantang)
