Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Suara Karya
Tipe: Koran
Tanggal: 1980-03-17
Halaman: 03

Konten


SENIN, 17 MARET 1980 TAJUK RENCANA Kita lanjutkan cita-cita Bung Hatta PROKLAMATOR kemerdekaan dan bekas Wakil Presiden RI Pertama Bung Hatta yang meninggal dunia Jum'at jam 18.45, Sabtu siang dimakamkan dengan upacara kenegaraan di pemakaman Tanah Kusir Jakarta.. Sebelum pemakaman yang dipimpin Wakil Presiden Adam Malik itu berlangsung, keberangkatan jenazah dari kediaman almarhum dilepas Presiden Suharto atas nama pemerintah dan seluruh bangsa setelah menerima penyerahan dari keluarga almarhum. Dalam amanat pelepasannya Presiden Suharto antara lain menegaskan, meski sudah tiada, tapi Bung Hatta akan tetap hidup dalam hati kami dan cita-cita Bung akan kami teruskan. Tak ada penghargaan yang lebih besar kepada beliau selain meneruskan perjuangan beliau, "Bung Hatta yang kami cintai", kata Presiden. "Percayalah cita-cita dan perjuangan Bung akan kami lanjutkan," Penegasan Presiden itu agaknya bukan menjadi janji pemerintah saja, tapi seyogyanya juga janji seluruh bangsa. Sebab perwujudan tertinggi dari cita-cita almarhum sebagai ko-proklamator kemerdekaan RI tidak lain dari Proklamasi Kemerdekaan itu sendiri yang pengisiannya sesuai dengan prinsip-prinsip yang dituangkan dalam UUD negara kita merupakan tanggungjawab seluruh bangsa. Namun sesuai dengan bidang yang didalaminya, maka dari keseluruhan prinsip yang dituangkan dalam UUD-45, tampaknya salah satu dari cita-cita almarhum paling menonjol dan banyak kita kenal selama ini adalah koperasi. almarhum dalam dimainkan Dan peranan yang pengembangan dan pembinaan koperasi menyebabkan beliau mendapat kehormatan sebagai Bapak Koperasi. Ditinjau dari sejarah perjuangan almarhum, cita-cita koperasi memang tumbuh dan berkembang dalam pola pandangan beliau seják masih dalam pendidikan. Kerangka yang belum begitu jelas dilontarkan almarhum dalam pidato pengukuhannya sebagai Ketua "Perhimpunan Indonesia" di Eropa permulaan tahun 1926. Dalam pidato pengukuhan yang berjudul "Bangunan ekonomi dunia dan pertentangan kekuasaan" itu Bung Hatta antara lain menguraikan kelahiran gerakan industrialisasi di Eropa abad ke-19, Sejak tahun 1880 industrialisasi berjalan lebih cepat. Sebagai akibatnya, makin maju industrialisasi makin tertunda pertanian ke belakang. Untuk memenuhi keperluan hidupnya, Eropa makin tersangkut pada benua-benua lain, terutama dunia tropik dan Timur. Kedudukan Eropa yang pincang itulah, kata Hatta, yang dicoba Eropa menutupinya dengan menjalankan politik imperialisme sejak perempat abad terakhir abad ke-19. Selain kekurangan makanan, kata Hatta, Eropa juga kekurangan bahan mentah untuk industri dan bahan mineral yang harus didatangkan dari luar. Sedang pasar untuk hasil industri Eropa juga terletak di luar. Bangunan ekonomi dunia yang menimbulkan pertenta- ngan kekuasaan itulah tampaknya yang melahirkan gagasan menggabungkan kekuatan-kekuatan kecil dalam masyarakat jajahan yang menurut keyakinan Hatta akan dapat menghadapi dominasi modal besar kaum penjajah, Pada waktu itu Hatta sendiri belum menyebut penggabungan kekuatan-kekuatan kecil itu sebagai koperasi yang kemudian kita kenal serta pokok pikirannya dituangkan dalam Pasal 33 UUD-45. Dari apa yang diungkapkan itu sedikit banyak dapat dilihat, sejak semula bagi Bung Hatta, koperasi sebagai himpunan kekuatan-kekuatan kecil merupakan satu-satunya kekuatan ekonomi bangsa terjajah (negara berkembang) yang mampu menghadapi modal besar, Bagaimana kerangka operasionalnya dalam penerapan secara makro mau pun mikro dalam keseluruhan pola perekonomian kita, tampaknya inilah yang harus kita lanjutkan pengisiannya seperti ditegaskan Presiden Suharto dalam amanat pelepasan keberangkatan jenazah Sabtu pagi minggu lalu. GBHN sendiri menyebutkan, koperasi adalah lembaga ekonomi yang berwatak sosial, yaitu sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Untuk meningkatkan peranan dan kemampuan koperasi, perlu disempurnakan dan dilaksanakan konsep-konsep operasional yang menitikberatkan pada pembinaan prakarsa dan swakarya, meningkatkan ketrampilan menejemen, pemupukan modal dari anggota agar koperasi sungguh-sungguh menjadi wahana untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dari apa yang ditegaskan Garis-Garis Besar Haluan Negara itu jelas sekali, untuk mewujudkan koperasi sebagai gabungan kekuatan-kekuatan kecil atau golongan ekonomi lemah dalam langkah-langkah operasional yang mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyat, amat tergantung dari prakarsa dan swakarya rakyat sendiri dengan tugas pembinaan di tangan pemerintah. Kembali kepada penegasan Presiden Suharto tadi, maka penerapan tekad itu dalam pembinaan koperasi berarti, pengisian langkah-langkah operasionalnya sesuai dengan apa yang ditegaskan GBHN (Pola Umum Pelita III) seyogyanya mengandung jaminan, bahwa koperasi akhirnya betul-betul merupakan wahana yang secara nyata mampu meningkat- kan kesejahteraan rakyat, Bila itu terlaksana, barulah penghargaan kita kepada almarhum mempunyai arti yang sesuai dengan cita-cita yang diperjuangkan selama hidupnya.** MERAYAKAN dengan penyakit diabetes yang diidapnya, di samping isterinya yang menderita asma. Uang, yang disumbangkan selama ini ialah dari hasil tabungan pasangan suami isteri tersebut, dengan jalan menyisih- kan uang rokok serta uang belanja. Sebelumnya ia seorang perokok ulung, yang bisa menghabiskan tidak kurang lima bungkus dalam satu hari satu malam. Karena kesehatannya sudah mulai menurun, atas anjuran dokter ia menghentikan rokok- nyá. "Sebagai gantinya, uang pembelian rokok tersebut saya tabung nak" ujarnya seraya menunjukkan celengan (tabung- an) yang diletakkan di lemari kaca. Kecuali uang pembelian rokok, isterinya juga menyisihkan sebagian uang belanjanya. Tidak dapat ditentukan, tergantung sisa dari uang belanjanya yang sudah ditargetkan Rp. 1.500,-/hari (di luar beras, gula dilnya). "Jika uang belanja saya sisa Rp. 200,- ya saya masukkan, sisa Rp. 600 juga secepatnya saya masukkan tabungan ini" kata Ny. Abdul Kadir yang mendampingi suami- nya. kan Ingin ketenteraman Pak Abdul Kadir membenar- kan, bahwa kegiatannya mena- bung yang kemudian disumbang- untuk amal ini sangat memperoleh dukungan isterinya. Sebab tanpa dukungan isteri, in memastikan bahwa usaha? yang demikian ini tidak akan terlaksana. Suami isteri harus sama2 saling mengetahui, saling memaklumi dan saling memberi- kan respon. Sumbangan yang diserahkan pagi ini ke Markas Besar PMI, merupakan sumbangan yang paling besar dari sebelumnya. Semuanya dalam bentuk uang Dari seorang pegawai negeri Dengan hormat, Kami adalah salah seorang pegawai negeri sipil pusat yang kedudukan kami hanya pangkat dan jabatan yang terlalu rendah, yaitu Juru Md. Tk I/Pembantu Pelaksana pada Kant, Dep P dan K Kec. Suruh Kab. Semarang, Jawa Tengah, Kami terpaksa membuat kejutan kepada pem- baca ataupun kepada yang mau memperhatikan, terutama kepada yang berwewenang di bidang ini, Dengan nomor Agenda Kantor Dep. P dan K Kecamatan Suruh No. 415/III.03.22-04/C.78 tgl. 5-7-1978, hal usul kenaikan pangkat 1. An. Sdr. Djunaedi dari 1/b ke I/c terhitung mulai 1-10-1978; 2. An. Sdr. Supaat dari Ib ke I/c terhitung mulai 1-10-1978. Ternyata surat nomor dan tgl. tersebut di atas hasilnya menjadi sebagian contoh yang mengecewakan. Adapun keke cewaan yang bisa kami sesalkan adalah sbb: sisa 1. Setelah kami tunggu sekian lama ternyata usul tersebut Kalau orang bicara energi, tentunya anda mempunyai aso- siasi yang luas, Misalnya, si Anton itu mengeluarkan banyak energi selagi marayakan ulang tahun kawannya di kelap malam Tropi- cana, Ada lagi yang mengatakan: kompor saya menghabiskan ba- nyak energi/boros, Judul tulisan ini tidak berbincang- bincang mengenai habisnya energi di kelap malam, tapi energi komersial & non komersial- yang berkait dengan urusan kompor dan semacamnya itu, Angka-angka telah berbicara bahwa seirama dengan lanjunya pembangunan, tingkat konsumsi energi di Indonesia ini terus meningkat. Sektor industri/listrik mengambil porsi terbesar di antara sektor-sektor lainnya (sek- tor rumah tangga dan transporta si). Sektor industri/listrik di Indo- nesia pada tahun 1963 mengkon- sumir 39.4% sedangkan pada tahun 1978 meningkat menjadi 41.4%, adapun sektor rumah tangga meningkat dari 26.9% menjadi 29.9%. Sektor rumah Menurut pengakuannya, rasa ingin menolong orang lain sudah mendarah daging semenjak ia kanak2 dan aktif di Kepanduan (sekarang Pramuka). Kesemuanya itu dilakukan dengan secara tulus ikhlas, tanpa suatu pamrih apapun. Energi (A): Komde Yo Kalbe Sman Kary tabungan itu", katanya sambil menunjukkan tabungan lainnya yang sudah mulai diisi. bukanlah kami berdua yang sama-sama berhasil diusulkan, melainkan hanya satu orang, yaitu Sdr. Supaat tsb dengan Nomor Perskop BAKN tgl. 21-3-1979 No. 1-34194944; dan dari Kanwil Dep. P dan K Jawa Tengah tgl 8 Mei 1979. No. 1179, A/1.03.1.2/C. a/79, terhitung mulai 1 Oktober (1978). Lalu bagaimana kami seorang?. Apakah benar bila saya mengatakan: diri saya terskors dalam hak saya sebagai pegawai Negeri selama hampir 11/2 tahun". Sebab sampai saat tulisan ini kami tulis saya belum menikmati sebagian dari tambahan kese jahteraan kami Lampu TL lebih hemat energi. Dirumah dermawan tua "Bukan berarti kami tidak membutuhkan uang nak, tetapi kami tidak ingin diperbudak oleh uang. Karenanya saya hanya terlampau sunyi,tak terdengar jerit menggunakan seperlunya saja", ujarnya. tangis dan ocehan bocah, tidak pula terdengar gelak tawa atau suara berbisik. Ternyata sehari- hari mereka memang hanya hidup berdua, jauh dari kedua anak serta cucu2nya. Dari kwitansi2 maupun surat2 tanda terima yang ditunjukkan, nampaknya keluarga Abdul Kadir ini memang tidak sekali dua kali memberikan sumbangan. Selain ke PMI juga ke panti2 asuhan. Sumbangan2 semacam ini, nya. katanya akan tetap dilanjutkan. Dari "Tetapi saya tidak memaksakan diri, tergantung dari keadaan. Jika memang tidak terlalu membutuh- Pak Abdul Kadir semasa dinas sering ditugaskan di Luar Negeri, antara lain Manila dan Colombo. Di Luar Negeri ia lebih dikenal sebagai Atase meskipun sebenarnya tugas2 yang Kebudayaan, diemban bukanlah itu. Nampak nya ia sangat merahasiakan tugas sebenarnya, sebab memang tidak orang harus mengetahui semua kan, maka akan saya serahkan lagi guntingan2 koran maupun foto2 dokumentasi, agaknya Pak Abdul Kadir jabatan penting. Menurut ceritera- seseorang yang pernah menduduki Surat Pembaca akan hal usul tersebut. "Kapan bagaimana, dan di mana" sekarang jalannya usul-usul tersebut? 2. Anehnya: secara kedinasan, usul2 tersebut yang pengiri- mannya dari tingkat bawah ke tingkat yang lebih atas sampai pada BAKN, dinas yang membuat usul tersebut akhir- nya tidak bisa tahu menahu Kalau kita menatap angka- angka tersebut, maka jelaslah bahwa sektor rumah tangga pada memiliki potensi kahekatnya terbesar untuk dijadikan sasaran gerakan konservasi. Oleh karena itu, betapapun kecilnya penghe- matan yang dapat di adakan dalam sektor ini, akan mempu- nyai arti yang cukup penting bagi perekonomian nasional kita. Penyuluhan kepada para pe- AL 3. Kelambatan2 akan hak2 ter- sebut, yang kita alami pada dinas kami khususnya teman sejawat, umumnya mungkin banyak yang menyerupai, akan menimbulkan kerugian2 yang yang dialami oleh berhak. Misalnya: Usul yang selesai (SK di terima) dengan tidak bisa tepat pada waktu- nya, tentu saja kita mengha- rapkan kekurangan gajinya yang sebetulnya kita punya hak menerima (rapelnya itu lho). Namun: pengalaman dari teman saya sekantor umum. nya merasa punya hak untuk menerima rapel tersebut, ter- nyata harapan itu menjadi fatal (tidak bisa memastikan) dalam arti SERET-SERET SAJA (tidak bisa lancar), kadang2 malah puna. Dari halaman I. nya, ia juga mempertaruhkan nyawanya dalam ikut merebut kemerdekaan. Karirnya di bidang kemiliteran tak dapat dilanjutkan, karena ia bukan bidangnya. Sejak saat itu ia menjadi pegawai negeri sipil di Yogjakarta, yang kemudian dipindahkan ke Jakarta pada merasa makai energi sektor rumah tangga mengenai cara-cara penghematan energi yang mudah dan segera dapat dilaksanakan, dengan de- mikian merupakan salah satu faktor penting. Program mematikan lampu listrik yang tidak perlu, oleh Menteri Pertambangan dan Energi di perkirakan dapat menghemat sekitar 250 juta liter minyak/- tahun. Di bidang transportasi diperkirakan bahwa pola pema- kaian bahan bakar minyak/BBM untuk sektor ini adalah bertumpu pada angkutan jalan raya (63.8%), yang disusul dengan angkutan laut (17.3%), angkutan sungai, danau & penyeberangan 12%, angkutan udara 6.1% dan angkutan kereta api 0.8%. Energi dan pembangunan tangga adalah merupakan kon- sumen energi terbesar di Indo- nesia. Jika konsumsi energi komersial sektor rumah tangga mengambil porsi 1/3 dari jumlah konsumsi energi komersial dan 90% dari jumlah konsumsi energi non komersial, maka jumlah konsumsi energi sektor rumah tangga adalah (0.3 x 0.5) + (0.90 x 0.5) =0.60 satau 60% dari energi di jumlah konsumsi Indonesia, Pincang Komposisi di atas adalah sangat pincang dan tak seimbang dengan wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan, dengan wilayah lautannya yang mayoritas dan hanya sebagian kecil saja terdiri dari daratan. Sebaliknya, peranan angkutan laut justru hanya mengambil porsi 17.3%, jauh di bawah angkutan jalan raya/darat yang mengambil porsi 63.8% itu. Diperkirakan pula bahwa pemakaian BBM untuk sektor angkutan pada tahun 1980- berjumlah 61 juta barel. Oleh: Mada Yudhya menyerukan pada dunia ketiga rimaan negara-negara sedang ber- untuk menata-kembali prioritas kembang dari negara-negara in- perekonomian mereka dan mene- dustri, termasuk Eropa Selatan, rapkan perencanaan jangka hampir berlipat empat dari panjang. US$16,7 milyar menjadi US$63,9 milyar. Para ahli UNIDO mengingatkan bahwa industrialisasi di negara-ne- gara sedang berkembang terbukti lebih rumit dari apa yang diim- pikan konperensi Lima. Pada hakekatnya, pola arus keuangan dari negara-negara industri ke ne- gara-negara sedang berkembang sangat menurun. Lagi pula, terjadi polarisasi dalam pelembagaan da- na bantuan luar negeri yang lebih banyak pergi ke negara-negara se- dang berkembang sementara dana perusahaan transnasional mengalir ke negara-negara lebih maju. Sebuah penelitian UNIDO, ber- 2000 Perspektif Baru Industri, mengatakan bahwa arus bersih modal luar ke negara-negara sedang berkembang bertambah dari US$20,4 milyar dalam 1972 menjadi US$57,1 milyar dalam 1977. Ini dalam bentuk uang meru- pakan kenaikan tahunan 23 persen atau dalam harga nyata 9 persen. Di antara 1970-1977, jumlah pene- Tidak ada jalan mudah menuju industrialisasi Dalam 1975 negara-negara dunia ketiga memproklamasikan dengan optimis bahwa bersama-sama, mereka akan menguasai 25 persen pasar barang-barang jadi negara- negara industri, Proyek ini dimuat dalam apa yang dinamakan Deklarasi Lima yang disusun sela- ma Konperensi Pembangunan Industri PDD kedua yang diadakan di ibukota Peru. Kini, impian muluk dunia ketiga itu berobah menjadi impian buruk. Serangkaian pergolakan politik dan ekonomi yang memukul dunia sejak 1975 telah membuat perekonomian negara-negara se- dang berkembang berantakan. Para perutusan pada sidang umum konperensi UNIDO ketiga yang diadakan di New Delhi baru- baru ini berpendapat bahwa saham negara-negara sedang berkembang dalam industri dunia hanya ber- hasil berkembang dengan 2 persen sejak Konperensi Lima, dari 7 per- sen menjadi 9 persen. Sementara kebanyakan negara sedang berkembang dengan keras menentang usul agar proyek Lima disederhanakan ketingkat yang realistis, ada suara mendesak yang Selama periode yang sama, bantuan pembangunan resmi berli- pat ganda dari US$8 milyar menjadi US$ 19,5 milyar, semen- tara arus non konsesional bertam- bah lima kali lipat dari US$8,7 mil- yar menjadi US$44,4 milyar. Dengan demikian atas kekece- waan 2 itu kami berpendapat: Kekecewaan mengenai kecilnya aliran bantuan dari negara-negara industri juga dirasakan oleh ne- gara-negara sedang berkembang. Presiden Bangladesh Ziaur Rah- man menekankan bahwa selama periode 10 tahun pendapatan rak- yat dunia ketiga hanya naik US$20, dari US$130 dalam 1965 menjadi US$150 dalam 1975. Kira-kira 40 persen dari penduduk 100 negara hidup dalam kemiskinan mutlak. 1. Kiranya bisakah bilamana suatu pengiriman usul terse- but, dinas yang lebih bawah diberi tembusan akan hal itu. 2. Kiranya bisakah BAKN atau per Departemen Pusat mem- beri informasi akan hal hal tsb lewat Surat Kabar yang efisien dan tersebar luas di wilayah RI misalnya harian SUARA KAR- YA ini. Zia juga menekankan bahwa se- jak 1975 negara-negara maju telah nampak semakin enggan untuk membantu negara-negara sedang berkembang. Bantuan dari negara- negara maju ke negara-negara PERLU Ketiga pendapat itu kiranya sebagian dari perintis arah jalan tembus untuk menuju keterbu- kaan kita, untuk menghindari Di sektor Industri, usaha-usaha konservasi berkait dengan aspek aspek teknis dan aspek-aspek penunjangnya. Yang pertama mengenai cara-cara teknis untuk konservasi energi dalam sektor industri, misalnya tentang penggu- naan peralatan dan proses yang BBM adalah merupakan bahagian- nemat energi, mengurangi kehila- dalam panas ter besar (+99%) yang digunakan - ngan-kehilangan dalam sektor angkutan ini. Mengi- industri, dan sebagainya. Yang ngat bahwa angkutan jalan kedua menyangkut kebijaksanaan- memegangandil terbesar dalam kebijaksanaan untuk menunjang raya Dari halaman I. pola gizi yang bervariasi sesuai dengan kondisi dan tradisi di daerah masing-masing, sekaligus untuk meningkatkan pendapatan petani. Khusus mengenai pemasaran, pangan menurut PERAGI menghendaki fasilitas pergudangan dan pengolahan hasil untuk berbagai bahan pangan, mulai dari tingkat nasional, propinsi, kecamatan sampai di tingkat desa. PERAGI menurut rencana akan mengadakan kongresnya yang ke-2 akhir tahun ini dengan tema, "Mengatasi kelangkaan energi fossil menjelang tahun 2000". PERAGI didirikan pada bulan Oktober 1977. (J-2). 3. Kiranya bisa jugalah pada Kanwil2 Departemen setelah mengeluarkan nomor SK dan tanggalnya memberi informasi Permohonan lewat harian Surat Kabar yang efisien di daerah Propinsi pensiun ex ABRI (misal Jawa Tengah) harian SUARA MERDEKA. sektor angkutan, maka usaha konservasi yang ditekankan pada alamat tersebut merupakan stra- tegi penting, meskipun sektor- sektor lain (non angkutan jalan raya) tidak kalah pentingnya. Z N Telah diperkirakan bahwa kira- kira 18 persen dari jumlah pena- naman modal domestik kotor di telah disalurkan ke industri. Jum- negara-negara sedang berkembang beberapa proyeksi menetapkan sa- ham dunia ketiga bagi industri ba- lah ini diperkirakan meliputi rang jadi sedunia berjumlah 5 sam- pai 6 persen, saham sebenarnya US$30 milyar dalam 1978. Diluar jumlah ini, hampir US$11 milyar, ik dengan hampir 1 persen. dari negara-negara maju hanya na- atau 33 persen diperuntukkan bagi industri. IN logam ratusan dengan berat 11 Kg). Dikumpulkan sejak 22 Mei tahun lalu. ne- Tetapi sekretariat UNIDO mengumandangkan suara yang le- bih berpengharapan gara-negara dunia ketiga. Sek- retariat ini menekankan bahwa krisis enerji telah memberi bukti bahwa daya beli dunia ketiga-lah yang menghidupi industri di nega- ra-negara sedang berkembang. Menurut pasangan Abdul Kadir, usaha2 demikian senantiasa Gitar tua dilakukan tiap tahun, terutama Ditemui dirumahnya kemarin pada saat2 untuk mengabadikan sore, dermawan tua ini sedang peristiwa2 penting dalam sejarah asyik melepaskan lelahnya. kehidupan mereka berdua. Memasuki rumah Pak Abdul Apakah itu ulang tahun Kadir di kawasan Pasar Santa tahun 1950. pernikahan, ulang tahun suami atau isteri dsbnya. Dimaksudkan (Kebayoran Baru), memperoleh Usianya memang sudah lanjut, kesan bahwa kehidupan keluarga rambut telah memutih agar mempunyai dan kenangan ini sederhana saja. Tidak terlalu jalannya bersejarah dalam kehidupannya. mewah, juga tidak sengsara. sudah tertatih-tatih. Namun Abdul Menurut pengakuannya usa- Kadir masih Perabotan rumah tangga yang ha2 semacam ini akan tetap menghiasi berusaha menampilkan kekuatan rumahnya. fisiknya, sekuat tidak mereka lakukan, selama masih keinginannya istimewa, dan untuk berbuat kebaikan dan memungkinkan. Sebab dari hari2 nampaknya perabotan2 hidupnya sesamanya. ini, mereka Namun demikian semuanya serba menginginkan ketenteraman, me- teratur nginginkan rapi, bersih kedamaian. dan Dan katanya menimbulkan ketenteraman serta kedamaian itu hanya bisa dicapai bila sudah bisa memberikan sebagian kepada Dua pasang kursi jok plastik orang lain, yang sudah tidak cerah lagi terutama bagi orang2 benar2 terkena musibah. warnanya dimakan usia, sebuah radio listrik kuno dan berbagai ruangan tamu. foto keluarga, menghiasi sudut2 kebajikan kepada "tempo doeloe". Ibarat sebuah gitar tua, ia masih ingin mengumandangkan suaranya yang nyaring, ingin setiap orang bahwa yang mendengarnya merasa tenteram dan penuh kedamai- an..... (Yons AR). kesan tak betah diam tangan. penghuni rumah adalah orang yg mat karyo yang Sebuah laporan baru-baru ini dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menunjukkan bahwa perdagangan dengan negara-ne- Penanganan terpadu gara sedang berkembang mem- bantu mencipta 900.000 lapangan Menurut PERAGI, masalah pangan meliputi tiga aspek pokok kerja baru di antara 1973-1977. yang saling berkaitan yaitu aspek Dinyatakan, seandainya negara- produksi, aspek pemasaran dan aspek konsumsi. Maka pemecahan masalah pangan secara tuntas harus dilaksanakan melalui sat sistim terpadu ketiga aspek tsb. Dari halaman I. surat2 ijin memiliki Agar pemecahan masalahnya senjatanya beserta surat tanda Kesempatan pendaftaran dapat dilaksanakan secara lolos skreening yang baru. operasional dan praktis, maka ini pelaksanaannya disarankan harus diberikan dalam waktu satu tahun ditangani oleh suatu badan mulai 1 Juli 1980 sampai 30 Juni dengan menggunakan satu sistim 1981. yang terdiri dari tiga sub sistim, Mulai 1 Juli 1980 nanti akan yaitu sub sistim produksi, sub diadakan sistim pemasaran dan sub sistim operasi penertiban konsumsi. senjata api di lingkungan ABRI termasuk unsur2 pra militernya PENDAFTARAN kan yang akan dilaksanakan oleh para pengadaan petugas dari POM ABRI dan POLRI sebagai penanggungjawab pelaksanaan maklumat tersebut. Maklumat yang bernomor 1980 itu ditujukan kepada seluruh Mat/01/11/1980 tanggal 8 Pebruari anggota ABRI baik yang masih, aktif maupun yang sudah MPP/Pensiun serta unsur2 pra militer yang meliputi Menwa/Ve- teran/Wanra. sedang berkembang dengan nyata menurun dalam periode antara 1975-1977, demikian katanya. Lagi pula, inflasi diseluruh dunia dan sarat-sarat perdagangan yang mengikat dengan sungguh-sungguh mempengaruhi daya beli mata uang negara-negara yang paling terbela- kang, sehingga memukul pereko- nomian mereka. Perdana Menteri India Indira Gandhi juga menyesalkan keeng- ganan negara-negara sedang ber- kembang untuk memikul bersama beban pembangunan dunia ketiga. Ia menyatakan bahwa sementara Energi (B) : Lagu merdudari TV an da tak akan terdengar selagi anda tidur. Hemat- lah energi! Para penganjur dari sasaran yang lebih rendah dari Deklarasi Lima terus terang merasa cemas bahwa proyeksi 1975 terlalu muluk untuk dapat dicapai, terutama mengingat situasi dunia dewasa ini. Banyak merasa bahwa jumlah arus masuk modal yang diperhitungkan berjumlah US$500 milyar dalam 1975, atau US$750 milyar dengan harga-harga sekarang ini, akan sulit dicapai meskipun hal ini hanya merupakan 6 persen dari produk pembangunan kotor negara-negara sedang berkembang. atau masalah2 yang menjadi negatif, malah2 yang kadang2 menurut pengalaman, banyak sekali pegawai negeri rendahan untuk mengurusi Kenaikan ting- kat dsb. terkena akan hal2 yang mengakibatkan kerugian berupa pikiran, perasaan, sampai pada UANG. KEY Demikian himbauan dari se. orang anggota KORPRI, mudah- mudahan menjadi sebagian dari perhatian yang bisa menangani hal ini. KEJURNAS CATUR Pal Suruh, 6 Maret 1980. Hormat kami, Djunaedi NIP: 130 324 189. Peg. Kant. Dep P&K Kec. Suruh Kab. Semarang, Jawa Tengah. non NRP Dengan hormat, Pada pertengahan tahun 1978. kami membaca lewat Harian konservasi energi di sektor industri, misalnya tentang penta- ripan, perpajakan, standarisasi, pemberian insentif/potongan- potongan untuk peralatan-perala- tan yang hemat energi. Kita mengkaji pula boros energi di sektor ini misalnya dengan banyaknya pembangkit- ( pembangkit listrik skala kecil- kecil yang tidak efisien itu. Kalau hal ini diganti dengan pembang- kit-pembangkit listrik skala besar yang terhubung pada jaringan umum, maka dapat dihemat 400 juta liter minyak setahun. Demi- kian halnya kalau kita mengganti bahan bakar minyak tanah di sektor industri dengan bahan bakar non minyak, maka dapat pula dihemat 220 juta liter/tahun. Oleh karena itu usaha-usaha negara sedang berkembang mengurangi secara drastis impor- nya menyusul krisis enerji, maka situasi perekonomian mereka akan mengalami nasib jauh lebih buruk dari pada keadaannya sekarang. Masalah lain yang mencemaskan negara-negara sedang berkembang adalah hutangnya yang bertumpuk dan beban jasa hutang. Pada akhir 1977 jumlah pinjaman negara-negara sedang berkembang meningkat menjadi US$244 milyar dari hanya US$74 milyar dalam 1970. Selama periode yang sama, jasa pinjaman bertambah dari US$9 milyar menjadi US$36,6 milyar. Beban jasa pinjaman dunia ke- tiga telah berkembang makin cepat daripada pinjaman itu sendiri ka- rena disparitas yang lebar antara pemasukan non-konsesional dan pemasukan resmi, yang mengaki- batkan periode batas waktu yang lebih pendek bagi pinjaman dan tingkat sukubunga yang lebih ting- gi. Lagi pula, terdapat kenaikan yang menyolok dalam sumber pemindahan resmi untuk pem- bangunan perindustrian. Pemindahan resmi semakin dia- rahkan menuju negara termiskin dari yang miskin, pembangunan daerah pedalaman dan kebutuhan- kebutuhan pokok manusia. Dari 1975 hingga 1978 pinjaman Bank Dunia pada industri dan perusahaan keuangan pembangun- an perindustrian menurun baik dalam faktor mutlak maupun rela- tif dari 33 persen menjadi 20 persen dari jumlah program pinjaman bank dalam 1978, meskipun jum- lah ini agak naik dibanding dengan tahun lalu. Sebagian besar dari pengeluaran resmi yang tersedia bagi pem- bangunan perindustrian dikaitkan dengan pembelian barang-barang berakibat modal, sehingga menurunnya nilai-nilai dan gang- guan pada program pembangunan dunia ketiga. Suara Karya pengumuman peri hal: PP.no.6- ialah permohonan pensiun bagi bekas ABRI yg belum punya/ada NRP.. Kami bersama kawan2 senasib mendaftarkan diri lewat Kodim setempat setelah mengisi blang. ko2 yg telah disediakan dengan persyaratan2 cukup pada bulan Nop-Desember-1978. Sudah se- lesai Selanjutnya menurut keterangan dari Bp Kepala Bag: Sie III, Kodim setempat berkas2 permohonan itu telah dikirim ke atas (dlm hal ke Ajen Kodam VII. Jateng. Meskipun telah diketahui oleh negara-negara sedang berkembang bahwa mereka itu memang kikir, bantuan dari negara-negara maju seringkali ditawarkan dengan ku- rang mengindahkan kebutuhan nyata, dan masalah-masalah rumit negara-negara penerima (Arun Bhattacharjee/Depthnews Indone- sia). ?! SUARA KARYA - HALAMAN III umumkan th 1978. PP.NO:24 /lewat Veteran Republik Indo- nesia telah dapat direalisir/ sudah ada yang menerima tunjangan/pensiun tsb. 2. Sekali lagi kami bertanya mengapa yg lewat PP.NO:6 ex ABRI non NRP, malah belum ada penyelesaian.. Tetapi hingga saat ini sudah lebih satu tahun, belum ada mendapatkan keterangan2 baik dari Kodim setempat maupun langsung dari AJEN BIRO PENSIUNAN Bandung. Juga be- lum ada berita/pengumuman y8 lewat Media Massa/ Harian Suara Karya.- Pertanyaan kami : 1. Apakah memang penggara- pan/pengurusannya belum rampung? Atau malah dibekukan semen- tara ?- Mengingat yang sama2 di- untuk mendorong industri meng- gunakan listrik PLN (tidak menggunakan autogenerator se- cara terpisah-pisah dan ber- skala kecil-kecil) akan lebih efisien/hemat energi. Tenaga Listrik Pembangkitan tenaga listrik di Indonesia, sebagian besar menggu- nakan BBM. Perkembangannya menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat karena: i. Jumlah penduduk yang terus meningkat 2. Pemakaian tenaga listrik per kapita terus meningkat sebagai akibat tingkat hidup yang lebih baik. Sebetulnya pertanyaan ini harus langsung kepada yg ber wenang Yalah Ajen Kodam Setempat atau langsung ke Ajen Bandung tapi pengalaman yg sudah2 surat pertanyaan seperti ini, kurang mendapat perhatian/ tidak ada jawaban. Besar harapan kami terkabul- nya permohonan kami tsb dan, dapat dimuatnya keluhan nasib kami semua bekas ABRI nonNRP. kemudian sebelumnya kami kasih dan mohon maaf. menghaturkan banyak terima 3. Peningkatan produktivitas ber- bagai usaha yang akhirnya mempergunakan peralatan lis- trik lebih banyak dan memer- lukan pemakaian tanaga lis- trik. 4. Sifat pemakaian tenaga listrik yang lebih praktis dan mudah. Ini berarti memerlukan jumlah BBM yang semakin besar, yang harus disediakan pemerintah. Kalau hal ini kita kaitkan pula dengan subsidi-subsidi BBM yang harus ditanggung pemerintah sekitar Rp. 1.365 milyar/tahun, maka hal ini cukup mengundang berbagai resep solusi lebih lanjut. Berhemat? Tentu saja hal ini merupakan suatu alternatif ter- hadap pengembangan sumber- sumber suplai baru dan merupa- kan salah satu cara yang lebih mudah dan dapat dimulai seka- rang juga. Kalau sebagian besar dari kebutuhan energi komersial untuk dalam negeri ini terus menerus berasal dari minyak bumi, maka akan mengurangi tingkat ekspor minyak bumi kita, yang merupa- kan sumber devisa strategis itu. Ini berarti bahwa pembangkitan tenaga listrik yang menggunakan BBM, akan menjadi relatif lebih mahal daripada dengan tenaga penggerak lainnya. Adalah suatu tantangan yang harus kita jawab untuk secepatnya mengembang- kan tenaga pembangkit listrik non minyak bumi, seperti misalnya 4 Redaksi Malam Tata Usaha MAT YOU MAU NGALAH NGGAK SAMA LAWANMU 2 tenaga panas bumi, batubara, gas bumi, biogas, biomas, dalam porsi yang lebih besar. Ini juga merupakan usaha-usaha konservasi energi - karena konser- vasi energi secara luas tidaklah berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian yang terpadu dalam suatu kebijaksanaan energi yang nasio- nal dan menyeluruh, bersama dengan kebijaksanaan intensifikasi dan diversifikasi. Hormat kami. (Gozali) Jetes Kauman 902 Parakan Temanggung Jawa Tengah. Mengingat bahwa energi listrik, yang dikonsumir untuk keperluan penerangan di Indonesia adalah merupakan jumlah paling besar dewasa ini, maka peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik ini perlu ditempuh, misalnya dengan lebih banyak mengguna- sinar alami, penggunaan lampu-lampu penerangan yang memiliki efisiensi tinggi. kan Masyarakat perlu menunjang kampanye Hemat Energi, karena keuntungan tambahan yang dapat diperoleh dari konservasi: 1. biaya untuk menghemat se- jumlah minyak lebih murah daripada biaya untuk mengha- silkan sejumlah minyak yang sama melalui pengembangan teknologi baru. 2. modal untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi adalah lebih rendah daripada modal untuk menghasilkan energi setara, karena umum- nya tidak lebih padat modal. 3. penerapan teknologi konser- vasi lebih cepat dan mudah diterapkan daripada teknologi penyediaan energi. SUARAKARYA Perwakilan Jawa Tengah JI. Lamper Sarl 12 A. Telp 313113 SEMARANG. Ini berarti bahwa gerakan konser- vasi dapat dilancarkan tanpa mengganggu lajunya pembangu- nan dan menurunkan standar kehidupan. Untuk menunjang program hemat energi, tidaklah dituntut persyaratan-persyaratan yang berat. Dengan memadamkan lampu-lampu listrik secara disiplin /selagi tak diperlukan, ataupun mengganti lampu-lampu pijar deng- an lampu TL/neon (apalagi kalau- dibubuhi kondensator- seperti - gambar berikut), kita sudah ikut menunjang program pemerintah,- sekaligus kantong kita lebih hemat pula.*** DITERBITKAN OLEH: P.T. SUARA RAKYAT MEMBANGUN PENASEHAT : Amir Moertono, Sapardjo PEMIMPIN UMUM: Sumiskum WAKIL PEMIMPIN UMUM: Djamal All PEMIMPIN REDAKSI: D.H. Assegaff PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB SEHARI-HARI: Sjamsul Basri WAKIL PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB SEHARI- HARI: Kajat Hartoyo RED. PELAKSANA: A.J. Bungin, Herman Rumpoko, Herutjahjo, Yop Pandie. DEWAN REDAKSI: A.J. Bungin, Herman Rumpoko, Herutjahjo, Yop Pandie, Mustoffa Kamil, Leopold F.P. Runkat, S.M. Asl Siregar, J.R. Susanto, H. Hatmanto, Alfred Simanjuntak, Christ. R. Tumangger, Kusnun HM, John Syukur, Sugyanto, Manusmara, Raun Gultom. STAF AHLI: Sayuti Mellk, Midian Siralt, Sudjati, Cosmas Batubara, David Napitupulu, Hendro Budijanto, Pintor Simanjuntak, R. Haryoseputro. ALAMAT REDAKSI DAN TATA USAHA/LANGGANAN: JI. Bangka 11/2 Kebayoran Baru. NOMOR TELEPON SUARA KARYA Redaksi Cara rakyat Meringan : 797819 : 791352,777020 77811-778218 pes 59 : 621691 Iklan : Jln. Gajah Mada 90 A Tingkat III ALAMAT BAGIAN IKLAN SURAT (SELURUH BAGIAN): Tromol Pos No. 3408 JAKARTA P.O.Box. No. 334-KBY Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Perwakilan Jawa Barat Jl. Gatot Subroto Gg. Warga No.13 BANDUNG : 797819,777020 (langsung) 778211-778218 pes 60: Redaksi pes 63: Pem. Red. Perwakilan Jawa Timur & Ball Jl. Raya Diponegoro No.62 Telp. 60568 SURABAYA. IZIN TERBIT: No.01098/SK/Dir.PP/SIT/1971 HARGA LANGGANAN TERMASUK SKM: Rp.2.350,- per bulan bayar dimuka, PERPOS: Rp. 2.600,- per bulan bayar dimuka. Pengiriman dengan pesawat dibebani ongkos angkutan HARGA ECERAN: Rp. 100,- per eksemplar TARIP IKLAN: Umum Rp.500,-, Keluarga : Rp.400,- Khusus; Rp.300,- Film Rp.300,- (per mm kolom) IKLAN MINI: 1 baris (25) huruf) Rp. 500,- minimum 2 baris, maksimum 10 baris. BANK: BNI 46 No. 001799, Bumi Daya Kebayoran Baru No.1110 43523, BRI Kebayoran Baru No.1729, 20 C. Giro A. 12745. First National City Bank No.01.9892.7 LIMA PULUH RIBU RUPIAH LHO MAT KALAU MAU..