Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1991-02-10
Halaman: 06

Konten


Halaman 6 Perl Pen Red Wel Pen Wal Pen Rec An 5828 7/11 SAB DD Ar τα Ja Si te si da an sekelasku. Nah, beliau minta Bali Post ulangan semester pertama ? supel itu ternyata anak semata kanlah Flora." GORESAN KERINDUAN kepadaku agar menyampaikan Masih banyak cewek lain, lupa. wayang orangtuanya. "MB Cerpen Nunuk Priyulianti an !" Bahman yang sedang asyik melihat-lihat vinyet di ma- jalah dinding terkejut. Dipa- lingkannya muka ke arah dat- angnya suara. Ternyata Groda yang memanggilnya. Wajahnya membiaskan keserasian. Bahman menatapnya tak ber- kedip. "Ada apa, Grod?" "Wah, gawat! Benar-benar gawat, Man!" "Maksudmu ?" "Tentang hubunganmu de- ngan cewek yang bernama Flo- ra itu." Dahi Bahman berkerut seke- tika. "Cepat jelaskan, Grod. Apa yang kau maksudkan sebenar- nya?" "Sebelumnya aku mau tanya dulu. Sudah berapa kali kau mengunjungi Flora di rumah nya?" MAR nyatakan cinta padanya, bukan ?" "Memang. Tapi cinta kan ti- dak selalu harus diungkapkan dengan kata-kata. Dari sikap dan perhatian yang kita perli hatkan setiap waktu, seorang cewek dapat merasakan kalau kita mencintainya." "Ya, ya, itu betul. Dan aku ta- hu pasti kau sangat mencintai Flora, tanpa pernah berpikir apakah dia sudah punya pacar atau belum." ?" "Apa? Dia sudah punya pacar Groda menepuk-nepuk pun- dak Bahman. Sejenak dia nam- pak berpikir. Menarik nafas panjang untuk kemudian meng- hembuskannya perlahan-lahan. "Begini, Man. Perlu kau keta- hui, ayahnya Flora adalah tem- an baik ayahku. Beliau kemarin datang ke rumah dan menanya- kan padaku apakah aku meng- "Baru enam kali." enalmu. Dengan jujur kuter- "Selama ini kau belum me- angkan bahwa kau adalah tem- Teka-teki Silang Nomor 315 PERTANYAAN: Mendatar: 1. Syair sebagai peribahasa; 4. Nenek moyang yang menurun kan; 8. Lensa pembesar; 9. Buyung; 10. Pelepas uang, lin- tah darat; 12. Pendapat yang berdasar dugaan; 13. Daging tempat gigi tumbuh; 15. Sedih hati; 17. Bahan cat biru yang di- buat dari daun terum; 20. Jam- bangan besar dari tanah tempat air; 21. Sekelompok orang yg di- beri tugas tertentu; 24. Retak akan pecah; 27. Diulang: bertin- dak seolah-olah; 29. Putra Ma- ria; 31. Bagian yang diutama- kan; 32. Menyapu dan mengum- pulkan repih-repih makanan; 34. Tempat kediaman; 36. Mengena benar; 38. Gelar, titel; 41. Jenis karangan; 43. Merica; 45. Hari sesudah esok; 48. A- rang penghitam gigi dibuat dari minyak dengan arang tempu- rung; 50. Wangi-wangian; 52. Sopan, kesopanan; 53. Meja ke- cil tempat menaruh barang da- gangan; 54. Dermaga; 55. Kata ganti orang; 56. Ulung, kaum; 57. Sinar, elok. Menurun: pat sirih; 28. Bagian sungai yang aliran airnya deras; 30. Gelar pangeran; 33. Anak lembu; 35. Diri sendiri (Arab); 37. Menco- ba untuk menguji kebenaran; 39. Kata tanya sebagai penggan- ti sesuatu; 40. Perkataan yang dipakai untuk menyatakan se- rupa dengan; 42. Alam, dunia (Jawa); 44. Air susu yang diken- talkan; 46. Awalan yang mem- punyai ari bawahan; 47. Tanda sebagai pengganti bilangan; 48. Sesuatu yang dipakai dasar u- kuran; 49. Telah berlaku benar- benar; 50. Hamba sahaya; 51. Suruhan mengikuti; 53. Arah pesannya padamu. Kau ingin ta- hu mengenai pesan itu kan, Man ?" "Tentu saja. Katakanlah." "Hmm. Beliau melarangmu bergaul dengan anaknya, Flora." Wajah Bahman memucat. Sungguh dia tak menyangka akan mendengar berita yang ti- dak menyenangkan ini. "Sungguh, Grod?" "Aku tidak sedang bergurau, Man. Apa untungnya aku mem- bohongimu." "Alasan beliau melarangku bergaul dengan Flora ?" "Beliau khawatir lambat atau cepat Flora akan tertarik lalu cinta padamu, sementara dia te- lah memilihkan seorang cowok yang memiliki reputasi baik un- tuk anak gadis tersayangnya itu." "Bah Jadi beliau mengira aku ini orang yang tidak seno- noh atau keturunan penjahat?" "Entahlah. Yang jelas beliau mempunyai pertimbangan- pertimbangan sendiri meng- enai cowok yang mencoba men- dekati Flora. Dan kau mungkin, menurut beliau cowok yang ha- rus disingkirkan dari pergaulan anaknya." "Busyet! Sejauh itu beliau menilaiku, padahal kami cuma sekali pernah bertemu." Bahman meninjau kepalan ta- ngan kanan ke telapak tangan kiri. "Oleh sebab itu, Man, kusa- rankan sebaiknya kau tak usah bertandang lagi ke rumah Flo- ra. Apa yang bisa diharapkan dari seorang gadis yang telah di- jodohkan dengan cowok lain oleh orangtuanya seperti Flora יי? "Itu urusanku! Tapi meng- enai larangan ayah Flora itu ku- rasakan sangat tak bijaksana. Terlebih dia menyampaikannya melaluimu tidak secara lang- sung berhadapan denganku." "Hal itu sangat beralasan, bu- kankah beliau orang yang sibuk ייל "Payah kalau sudah begini !" "Sebagai teman dekatmu aku pun sebenarnya merasa sedih atas semua ini. Tapi sudahlah, Man. Lebih baik kau konsen- trasikan saja pikiranmu pada pelajaran, bukankah sebulan lagi kita akan menghadapi dari mata angin (Jawa) 2. Ketentuan Menebak: 1. Semua jawaban ditulis di a- tas kartu pos, sertakan ku- pon TTS Nomor 314 dan ki- rim ke redaksi Bali Post, Jlu. Kepundung 67 A Denpasar 80001, selambat-lambatnya 24 Februari 1991. Jawaban yang benar akan di- undi dan nama-nama peme- nang akan diumumkan pada Bali Post Minggu terbitan 3 Maret 1991. Bali Post me- nyediakan hadiah sebesar Rp 30.000 diberikan kepada empat pemenang masing masing sebesar Rp 7.500. Pemenang yang berdomisili (Bersambung ke Hal 11 kol 4) 3. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 55 56 57 1. Usul, anjuran; 2. Pipa temba- kau; 3. Jaruman, muncikari; 4. Kontestan Pemilu 1971; 5. Ke- wajiban, tugas; 6. Pulau peng- hasil minyak kayu putih; 7. Kes. mata uang Italia; 11. Sejenis genta; 14. Sebutan kehormatan yang berarti Yang Mulia; 15. Mutiara (Arab); 16. Perkakas tenun; 18. Memberi rasa pilu; 19. Menyatakan sesuatu yang hendak terjadi; 20. Penyakit 54 menular; 22. Babu, pembantu (Ing); 23. Mahkota bersusun ti- ga; 25. Gerakan; 26. Me- nyokong, menyangga; 27. tem- Mahiman Wilatikta OIGNATIUS SUHARTO Suara Alam (81) Ringkasan cerita yang lalu : Meng-ki bermimpi menemui seorang pertapa di pegunungan utara. Pertapa tua itu tidak mau menerima tawaran kaisar untuk menjadi mahamenteri. Baginya, menjadi mahamenteri berarti tidak dapat hidup lumrah penuh gairah. -IKA mana mungkin mencari kehe- ningan justru mendengarkan suara alam. Bukankah suara atau bunyi itu lawan dari kehe- ningan? Ternyata ia menemu kan bahwa ada suara yang mengheningkan suasana. Suara burung di waktu pagi, suara katak dan jengkerik di waktu malam, misalnya. Dari pelatihan demi pelatihan, ia menemukan bahwa sebetulnya tiada suara, selain suara tajam dan keras yang dapat merusak kan gendang telinga, yang da- pat mengganggu suasana te- nang dan damai. Karena ia telah belajar menerima dan "meme luk" serta mengakrabi setiap suara alam yang masuk ke te- linganya, ia bisa menemukan Groda tersenyum. Bahman menarik nafas panjang. Dima- sukkannya kedua tangah ke sa- ku celana. Dan malam harinya Bahman tak bisa tidur. Dia berbaring saja dengan gelisah dalam ka marnya. Kedua matanya meno- lak diberati rasa kantuk meski pun weker telah menunjukkan pukul satu malam. Di luar sepi. Hanya terdengar suara gerimis kecil yang jatuh menyentuh atap rumah, selebihnya den- dang katak yang tak henti- hentinya serta jerit jangkrik se- sekali. Deru mobil di jalan raya tak melintas lagi. Lengang dan asing. Dan Bahman jadi teringat peristiwa perkenalannya de- ngan Flora beberapa waktu yang lalu. Kejadian demi ke- jadian bermain-main di depan matanya. Saat itu hari Minggu. Di Tam- an Budaya sedang berlangsung pameran lukisan karya pelukis- pelukis remaja. Salah seorang pelukis adalah teman Bahman. Bahman memasuki ruang pa- meran yang berada di lantai dua. Pengunjungnya cukup ba- nyak, mayoritas adalah para re- maja sendiri. Dan satu lukisan ke lukisan lain diamati Bahman dengan seksama. Sampai ke- mudian dia melihat seorang ga- dis berwajah manis dan meng- gemaskan dengan warna kulit kuning langsat, sedang serius memandangi sebuah lukisan realis yang menggambarkan seorang kakek tengah meng- gembalakan dua ekor kambing kesayangannya. Bahman terta rik menyaksikan ekspresi wa- jah gadis itu saat memperhati- kan lukisan tersebut. Dia begitu serius. Begitu seksama me- nyelami objek di depan mata- nya, seakan kritikus seni rupa kelas kakap saja layaknya. Bahman menghampiri dan mengusiknya. "Hai” Flora memperkenalkan Bahman pada papa dan mamanya yang juga ramah. Mereka orang-orang si- buk. Jarang berada di rumah. Bahman cuma sekali itu berte- mu mereka. Pada kunjungan- kunjungan berikutnya Bahman hanya menemukan Flora serta bibi-bibi pembantu. Flora kerap menceritakan tentang kese- piannya berada di rumah tanpa teman bicara. Hal itu merupa- kan peluang besar bagi Bahman untuk lebih jauh masuk ke da- lam kehidupan Flora yang di- am-diam mulai dicintainya. "Kadang aku ingin Ra, aku pindah ke sekolahmu atau kau yang pindah ke sekolahku." Bahman menatap Flora, ingin melihat reaksi. Flora tersenyum sembari angkat bahu. "Untuk apa?" "Supaya kita bisa selalu ber- sama-sama. Dan sudah tentu agar aku bisa mengantarmu pu- lang setiap hari. Menyenangkan sekali." "Masa iya?" "Sudah pasti dong." "Belum tentu. Mungkin kalau kita satu sekolah aku akan lebih tertarik bergaul dengan teman- temanmu." Flora menggoda. "Eh, benar juga." Bahman tersenyum kecut. Mendengar jawaban itu Flora tertawa. Enak sekali suaranya terdengar. Sehingga menggeli- tik Bahman untuk mencubit hi- dungnya. Sementara di hati Bahman semakin besar harapan merengkuh Flora ke dalam cintanya. Namun harapan-harapan itu harus kubunuh segera dan ku- buang jauh-jauh, kata Bahman dalam hati di kamarnya saat ini. Semua peristiwa yang pernah kulalui bersama Flora biarkan jadi kenangan. Rasanya sia-sia saja aku mengharapkannya ka- lau ternyata orangtuanya telah menjodohkan dengan cowok lain. Ya, aku harus bisa melupa- kan Flora. Masih banyak gadis lain. Lebih baik aku mengkon- Cewek itu senyum tipis. Acuh sentrasikan pikiran pada pela- jaran untuk menghadapi ulang- tak acuh. an semester pertama bulan depan. "Hmmm." "Apa yang menarik dari lukis an itu? Kurasa tidak ada. Biasa saja. Tapi kau serius sekali mengamatinya." "Sang kakek itu!" "Kenapa?" "Seharusnya cucu atau cicit- yang menggembalakan kambing. Usianya sudah terlalu tua untuk pekerjaan menggem- bala." nya cuma Namun beberapa bulan ke- mudian, setelah dia benar- benar berhasil melupakan Flo- ra, secara tak terduga Bahman bertemu lagi dengan Flora di to- ko buku. Bahman terkejut bu- kan main. Demikian juga Flora. Mereka seakan ingin saling menghindar, tapi sama-sama tak mampu melaksanakan kei- nginan itu. Terpaku saja di tem- pat berdiri. Dua pasang mata bertatapan. Masing-masing me- nyimpan kerinduan "Itu tandanya si kakek benar- benar mencintai kehidupan. Dalam usianya yang lanjut dia masih mau bekerja. Akan justru benci pada kakek yang kerja- nya bayangkan kemanisan masa membayang. dalam. atau di kursi malas tanpa mau mudanya di atas balai-balai melakukan apa-apa." Cewek itu memandang Bahm- an tajam. Lalu kembali meng. alihkan perhatian pada lukisan di depannya. "Aku tidak sependapat de- nganmu!" "Tidak apa-apa." Bahman tersenyum. Me nyenangkan sekali berbincang- bincang dengan cewek ini pikir- nya. Kemudian dengan cerdik- nya Bahman berhasil mengajak cewek itu menikmati satu per satu lukisan yang dipajang. Me. reka berdua saling bertukar pendapat mengenai lukisan. Dan pada akhirnya mereka pun berkenalan. Cewek itu bernama Flora. Ketika akan berpisah Bahman meminta alamat ru- mahnya. Flora memberikan de- ngan senang hati. "Kapan-kapan aku akan main ke rumah. Boleh kan, Ra ?" "Tentu. Kalau nggak boleh mana mungkin aku member- ikan alamat." "Tapi tidak ada yang marah kan?" "Ada." "Siapa dia?" "Papa dan Mama. Mereka pasti akan marah besar kalau kau melakukan yang nggak- nggak di rumahku." se- Bahman tertawa-tawa nang. Beberapa hari setelah pertemuan di Taman Budaya, Bahman datang mengunjungi Flora. Cewek yang ramah dan Rembulan sudah dua kaki ke sekelilingnya. Ia berusaha hati setiap suara. Itulah salah melah menjadi saran yang "Flora......" "Bahman....." Dengan nanap Bahman mem- perhatikan tubuh gadis yang berdiri di depannya. Oh, Tuhan. Mengapa Flora demikian kurus sekarang? Derita apa yang me nyinggahi hidupnya selama ini? Ingin Bahman merengkuh tu- buh Flora dan membenamkan di dada. Tapi Bahman tidak me- lakukannya. Hatinya sarat de- ngan berbagai pertanyaan yang tak terjawab. "Aku ingin bicara banyak de- nganmu, Ra. Kau ada waktu ?" "Aku selalu ada waktu, Man. Apa yang ingin kau bicarakan? Tentu tidak di sini," bukan?" Brush Up Your English Oleh Soejono Ts Nomor 6 Tahun 1991 SEBELUM saya melanjutkan pembicaraan saya, saya ingin membicarakan kesalahan-kesalahan umum yang dibuat oleh para peminat rubrik ini di dalam pekerjaan rumah mereka yang dikirimkan kepada saya. Terima kasih sekali lagi atas minat anda itu dan sekali lagi saya memperingatkan bahwa yang me nyertakan prangko yang tidak cukup, sudah tentu tidak akan menerima pekerjaan rumahnya. Saya juga minta maaf bahwa anda saya minta untuk menempelkan prangko itu pada sebuah amplop yang sudah bertuliskan nama dan alamat anda. Selain itu akan memperingan pekerjaan saya, pastilah pekerjaan ru- mah itu sampai kepada anda. Yang menyolok ialah kesalahan seperti ini : 1. Siapakah yang me..... 2. Siapakah yang kau Yang pertama, kata penanya siapakah atau who selalu diikuti oleh kata kerja yang bertasrif untuk orang ketiga tunggal. Kare- na who di dalam kalimat pertanyaan itu dianggap orang ketiga tunggal. Contoh; He goes to school. = Ia bersekolah Who goes to school? Siapakah yang bersekolah? Mr.Made plays tennis. =Pak Made bermain tenis. Who plays tennis? =Siapakah yang bermain tenis? MINGGU, 10 FEBRUARI 1991 Agree adalah kata kerja, sama dengan love. Mudah rasanya, Bukan: Are you drink tea? atau What you drink tea? tapi Do you drink tea? Bukan: Iam not agree atau I not agree, tetapi I don't agree. Yang perlu diingatkan ialah bahwa kata DO itu bisa kata kerja bantu, bisa kata kerja penuh. Kalau anda berkata: Do you do homework? Kemudian yang akan saya peringatkan ialah penggunaan BE apabila anda menyebut kata benda atau kata sifat. 1. They always at home every morning. 2. They will in Jakarta next week. 3. She very busy. Ketiga kalimat itu masih terdapat banyak di dalam PR. Dan yang sejenis. Karena at home, in Jakarta dan busy adalah peleng kap yang dasarnya kata benda dan kata sifat, maka kata kerja penghubung BE harus digunakan. Yang benar: 1. They are always at home every morning. 2. They will be in Jakarta next week. 3. She is very busy. Sekarang saya akan melanjutkan pelajaran Minggu lalu. 6. Subject-verb (not) to infinitive - etc Anda dapat melihat penggunan pola kalimat tersebut di atas He wants to go to the restroom. Gunakanlah pola kalimat tersebut apabila anda mau meng atakan bahwa anda ingin melakukan sesuatu. Contoh: I want to go to Jakarta. = Saya ingin pergi ke Jakarta. Yang sering saya alami ialah tidak digunakannya kata to sehingga terdengar I want go to Jakarta. Malah ada yang menulis atau mengatakan: I want to Jakarta, berdasarkan kalimat bahasa Indonesia yang berbunyi: Saya ingin ke Jakarta. Boleh anda tidak menggunakan kata to, tetapi jangan menem- Jadi walaupun subjek sebuah kalimat subjek yang jamak atau patkan kata kerja sesudah want, tempatkan kata benda plural, seperti: The boys play football on Sunday afternoons. = Anak-anak laki-laki itu bermain sepak bola tiap-tiap Minggu sore. Kalimat pertanyaan yang menanyakan subjek tetap : Who plays football on Sunday afternoons? =Siapakah yang bermain sepak bola tiap-tiap Minggu sore? Dengan sendirinya, apabila pertanyaan yang subjeknya tidak diketahui itu berbentuk ingkar atau negative, digunakan : Perbandingkan : He doesn't play footbaal. = Ia tidak bermain sepak bola. Who doesn't play football? Contoh: I want a glass of water. Kalau anda ingin menjadikan kata kerja pokok, yaitu want ingkar atau negative, gunakanlah kata kerja bantu DO. Contoh: Pos. I want to go to Jakarta Neg. I don't want to go to Jakarta Demikian juga kalau anda ingin menjadikannya sebuah kalimat pertanyaan atau interrogative sentence. Do you want to go to Jakarta? Lalu kapan penggunaan kata not yang di dalam kurung itu? Jadi tidaklah betul kalau anda mengerjakan PR itu sebagai Not di dalam kurung digunakan, apabila anda ingin menging. berikut: Who do play football? atau Who does play football? Analog dengan keterangan tersebut di atas, maka - Siapakah yang di rumah? =Who is at home? Tidak pernah : Who are at home? Siapakah yang telah membeli buku itu? = Who has bought the book? Tidak pernah: Who have bought the book? Kalau siapakah yang me... subjek tidak diketahui, maka siapa- kah yang kau... jelas subjek sudah diketahui ialah KAU Anda harus menggunakan kata kerja bantu DO, sehingga : - Siapakah yang kau temui? Who do you meet/see? Saya sering menggunakan gurauan di dalam mengajar di mana pun. Saya bertanya bahasa Inggrisnya: Apakah kau cinta pada- ku? Semua siswa saya pasti tahu : Do you love me? Dari sinilah saya lemparkan pola keledai : I love you. Sebab semua orang tahu: I love you. I don't love you. Do you love me? Jadi kalau mau berkata: Saya setuju denganmu. bukannya : I am agree with you tetapi : I agree with you. Tidak ada, kan: I am love you? "Ayahmu melarangku ber gaul denganmu, Flora!" Bahman meneguk minuman- nya, setelah itu memandang ko- song ke depan. Ada semacam ra- sa plong selesai mengucapkan kata-kata barusan. "Kau jangan mengada-ngada, Man. Orangtuaku tak pernah melarangku bergaul dengan sia- pa pun." Bahman menarik tangan Flo- ra, keluar dari toko buku yang "Ayahmu menyampaikan la- ramai. Beriringan menyeberang rangan itu melalui seseorang, jalan. Kemudian mereka mema- dan ia meneruskannya kepada- suki sebuah cafetaria dan me- ku. Kau telah dijodohkan de- mesan minuman. Mereka du- ngan seorang pemuda pilihan duk berhadap-hadapan. ayahmu, bukan?" Bahman yang lebih dahulu membuka percakapan. "Kau baik-baik saja selama ini, Ra ?" "Baik." "Tapi kau begitu kurus seka- rang." "Karena aku selalu memikir- kanmu. Kau tak pernah datang lagi mengunjungiku." Flora menjawab terus terang, Bahman tersentak dan mena- tapnya dalam-dalam. "Kau mengingatku terus?" "Kenapa? Salahkah itu? Ah, aku benar-benar tak habis pikir tentangmu. Kau menghilang be- gitu saja...." Dahi Flora berkerut. "Orangtuaku tidak sefeodal itu, Man. Tidak ada istilah jo- doh-menjodohkan dalam ke- luarga kami. Tapi... boleh aku tahu seseorang yang me- nyampaikan kepadamu larang- an konyol itu ?" "Dia teman sekelasku. Nama- nya Groda." Wajah Flora berubah merah mendengarnya. "Groda?" "Ya. Apakah kau kenal ?" "Hmmm! aku memang meng- enalnya. Tapi aku tak pernah menyangka dia temanmu. Dan nya, ia lalu mendengarkan kese- mindahkan dari penyadaran ja dalam hidup kita. Kita tidak luruhan suara alam di sekitar suara ke penyadaran pende- merasai Yang Mahatinggi mem- nya sebagai kesatuan. ngaran. Setelah dirasa cukup, ia bimbing kita ke arah tujuan le- Dulu ketika pertama kali be- memantulkan bahwa setiap sua- wat para sinshe dan qigong se- lajar mencari keheningan, ia ra ditimbulkan dan berlang hingga kita menjadi sembuh. merasa terganggu oleh suara- sung karena kekuatan Yang Ma- Yang Mahatinggi mengatur se- suara yang masuk ke telinga- hakuasa, Yang Mahatinggi. Dia mua kejadian yang kita temui. nya. Bukan hanya dahulu, seka- bersuara di alam sekitar. Maka Yang Mahatinggi mengutus se- rang pun suara itu akan meng- masuklah Meng-ki ke alam sua- tiap orang yang kujumpai da- ganggu apabila ia berusaha ra, dan masuklah ia ke alam lam hidup. Yang Mahatinggi mencoba menolaknya, berusa- Yang Mahatinggi... ha mengeluarkan dari kesadar- mendatangkan hujan, bermain- Menurut Pujangga Yung San main di dalam angin, menimbul- an sebab suara itu tidak boleh kemampuan untuk melihat ke kan perasaan-perasaan yang ki- ada. Dengan demikian, selain giatan Yang Mahatinggi dalam ta rasai, membangkitkan suara- mengganggu, suara-suara juga segala sesuatu itu merupakan suara di alam sekitar. Yang kita membuat marah dan jengkel. kekhususan orang di pantai dengar sesungguhnya adalah Namun jika ia mau menerima. Laut Tengah. Kalau orang Mo- Dia, kita mendengar Yang Ma- nya, mengakrabinya dan me- ngol seakan-akan hampir melu- hatinggi." nyadarinya, maka suara-suara lu memperhatikan penyebab itu tidak mengganggu lagi dan kedua, orang pantai Laut Te- sana keheningan dapat dicapai Selingan yang memberi sua- tidak menimbulkan kejengkel- ngah seakan-akan hampir melu- dengan mengajak seluruh ke- embulan sudah dua kali San. Kemudian ia memandang keheningan amat mendalam di malah menjadi sarana untuk Pertama. Kalau perajurit mere- mendendangkan lagu yang di- an. Sebaliknya, suara-suara tadi lu memperhatikan penyebab lompok murid Sang Buddha meninggalkan wihara Nan-hua. untuk menyadari ia berada di satu pelajaran awal yang diter- ka kalah dalam perang, yang ulang-ulang dengan suara lem- Berita undangan dari istana mana, sedang apa dan bagaima ima dari sang Pujangga, bagai- nerapkan cara mengembang. Mahatinggi, bukan panglima dendangkan menggema pan- Melalui cara ini ia dapat me- menyebabkan kalah itu Yang but. Kata Sanskerta "OM" di- Syang-tu juga belum ada. Da- na keadaan dirinya, terutama lam hati ia berkata, "Haruskah perasaannya. Setelah ia sadari nemukan suasana keheningan sentuhan Yang Maha tinggi. mana cara menolongnya me kan prana untuk mengalami yang kurang cakap. Kalau huj jang juga dapat membantu. aku menanti panggilan kaisar? sesadar-sadarnya, ia lalu meme- dalam suara-suara an turun, Yang Mahatinggilah Yang dimaksud di sini ialah: Ataukah aku lebih baik meng- jamkan matanya. di seki Setelah mendengarkan semua yang menurunkan hujan itu. Bi- mendendangkan satu baris atau Pertama- tarnya. hadap sekarang sebelum diun- suara alam sekitar sebagai kese- la panen mereka diserang bela- satu kata atau satu suku kata, Mula-mula ia menutup teli- luruhan, ia kembali memper lang, Yang Mahatinggilah yang kemudian berhenti dalam kehe- dang ?Bukankah aku sudah me- nga dengan ibu jari dan sekali hatikan setiap suara, juga yang mengirim belalang. "Kita akui, ningan. Yang penting bukan mutuskan untuk menolak jabat gus menutup mata dengan paling lembut. Salah satu suara bahwa penglihatan mereka ter- mendengarkan suara, melain- an menteri ? Aku tidak boleh keempat jari lainnya untuk ma- lebih kerap terjadi daripada ba hadap kenyataan itu berat sebe- kan justru keheningan sesudah mengecewakan kaisar di hadap- sing-masing mata. Dengan de- nyak suara yang lain. Ada per- lah. Mereka rupanya tidak pe- lenyapnya suara itu. an para punggawa istana. Teta- mikian ia tidak mendengar apa bedaan tinggi-rendah dan keras duli akan penyebab kedua," ka- pi aku harus mempersiapkan di- apa dari alam sekitar. Ia hanya lembutnya. Ia mulai membeda ta sang Pujangga. "Tetapi pan- kan lagu pujian dalam kelom- Para bhiku kerap mengguna- mendengarkan dan mendengar bedakan. Sesudah itu, tidak lagi dangan kita, bangsa Mongol, ju- pok samadi sebagai selingan di suara pernafasannya saja. Sesu- suara-suara yang didengar dari ga sama-sama berat sebelah, dalam mencapai keheningan. dah sekitar delapan belas tari alam sekitar, tetapi ia memusat- bahkan lebih buruk lagi karena Dengan demikian, itu mencipta- "Dengan mendengarkan," ja- kan nafas, dengan perlahan- kan kesadarannya untuk me- kita seakan-akan sama sekali ti- kan suasana hening yang lebih wab Sang Guru. lahan ia memindahkan kedua nyadari pendengarannya sendi dak peduli akan Penyebab Per- mendalam karena kelompok itu "Lalu, bagaimana cara saya tangannya ke pangkuannya. mendengarkan ?" tanya sang Tetapi mata tetap terpejam. Se- punyai alat pendengaran? Me- orang pantai laut Tengah berka- 1). ri. Bagaimana rasanya ia mem- tama. Kalau sakitnya sembuh, sudah tahu cara mendengarkan. murid. karang ia memperhatikan se mang, daun telinganya tinggal ta, 'Yang Mahatinggi "Jadilah telinga yang mem- mua suara dari alam sekitar se- sebelah, tetapi kedua alat pen- nyembuhkan engkau.' Kita se- Catatan: Senshe = tabib. 1) = perhatikan setiap bunyi yang banyak-banyaknya suara be- dengarannya masih utuh. Ada baliknya berkata, 'Tak usah Anthony d.M. 1979, p. 12. 43-46. disuarakan oleh alam semesta. sar, suara kecil, yang dari dekat, rasa syukur menjalar ke dalam membawa-bawa nama Yang Ma- bhiku = pendeta Buddha. Jadilah telinga! Perhatikanlah yang dari jauh, suara katak, sua sanubarinya, rasa gembira mu hatinggi, gingseng yang me suara yang "dikatakan" oleh ra jengkerik, suara cicak, suara lai merekah, pujian kepada nyembuhkan. Yang benar tentu alam semesta! Pada saat eng- burung malam, suara gemersik Yang Mahatinggi tak dapat di- saja Yang Mahatinggi me- nyebabkan engkau dengan per- antara gingseng. Tetapi kita tama yang dilakukannya adalah berusaha manunggal dengan alam semesta. Bagaimana cara nya, ia teringat akan suatu per- cakapan antara Sang Guru dan muridnya. "Guru, bagaimana saya dapat ri, apa yang harus kukatakan mengalami kesatuan diri saya kepadanya. Ya, aku ingat. Aku dengan alam semesta?" tanya harus menemukan jalanku di sang murid. keheningan. Lau-Tse pernah berkata bahwa keheningan itu wahyu agung." Meng-ki berusaha menemu- kan wahyu yang tersimpan da- lam keheningan. Untuk meresa- pi wahyu, ia harus membuka ha ti terhadap keheningan itu sen- diri. Jadi, ia harus mencapai ke- heningan lebih dulu. Tetapi itu bukan perkara mudah. Meng-ki mengambil sikap du- kau mendengar sesuatu yang nya dedaunan, semuanya dide. tahan lagi, dan rasa cinta mulai duk siddhasana, menghadap ke hanya perkataanmu sedang, ngarkan. Sesudah mendengar bersemi... timur, sebagaimana yang di- engkau harus berhenti !" ajarkan oleh Pujangga Yung kan me- ini hampir kehilangan perasaan suara-suara tadi satu- Kemudian, ia kembali ke Dulu ia pernah ragu, bagai persatu tanpa mencari-cari asal- alam suara dan ia memindah bahwa Yang Mahatinggi beker- (Bersambung). KUPON TTS No. 315 dari mana dia tahu kita bertem- an?" "Aku pernah bercerita ten- tang hubungan kita padanya." "Pantas. Dia pasti iri." "Apa maksudmu, Ra ?" "Ketahuilah, Man. Jauh sebe- lum kita berteman, sebenarnya Groda pernah mengatakan cin- ta padaku. Namun dengan tegas kutolak. Aku tidak menyukai- nya, sikap serta tingkah lakunya terlalu over acting se- hingga mengesankan pribadi yang sombong dan tidak ber- pendirian. Aku benci dengan ti- pe cowok seperti itu." "Lantas ?" "Yah, sejak saat itu dia tak pernah lagi mencoba mende- katiku, meski aku tahu hatinya masih berharap suatu ketika karkan to infinitive. Contoh: Saya ingin tidak melihat film malam ini. = I want not to look at the film tonight. Ia mencoba tidak membuka surat itu. = He tries not to open the letter. Mereka berpura-pura tidak melihat saya. = They pretended not to see me. Di bawah ini saya sertakan beberapa kata kerja yang umum digunakan dengan pola kalimat di atas. Daftar kata kerja : NOO want, try, pretend, refuse, begin, intend, learn, decide, attempt, conti- nue, fear, forget, hope, like, love, offer need, prefer, remember, start, swear Contoh: Ia menolak untuk menerima tawaran saya. = He refused to accept my offer. Mereka bermaksud untuk mendaki gunung itu. They intend to climb that mountain. Ayah telah memutuskan untuk mengirim saya ke Jepang. = Father has decided to send me to Japan. Ia memutuskan tidak menghadiri pesta itu. = He decided not to attend the party. Ibu lebih suka tidak mengenakan sebuah topi. = Mother prefers not to put on a hat. Ada kata to accept untuk terjemahan menerima, seperti dalam kalimat pertama. Menerima sesuatu yang ditawarkan ialah to accept. Tetapi menerima sesuatu pemberian tanpa tawaran itu itu to receive. Contoh: I didn't receive any letter last week. = Aku tak menerima sepucuk suratpun minggu lalu. I didn't accept the offer. = Aku tak menerima tawaran itu. Sampai Minggu depan. 8861 kuat. aku berubah pandangan dan epalkan tangan kanannya kuat- menerima kehadirannya. Hmm, sama sekali tak mungkin. Hara- pannya hanya sia-sia. Aku tak kan pernah menggeser dari pen- dirianku semula, menolak cinta yang diulurkannya." "Sayang anak itu tidak di sini lagi, kalau ada sekarang juga akan kutinju mulutnya!" "Memang dia ke mana?" "Dua minggu setelah ujian se- mester sekolah kami, Groda ke Samarinda. "Ah, seharusnya aku tidak percaya begitu saja dengan berangkat ucapan-ucapannya dulu." Pindah." "Itulah kekeliruanmu. Kau "Tak apa. Biarlah kita lupa- demikian mudah terkecoh oleh kan saja semuanya. Tidak ada kata-katanya. Baik ayah mau- artinya menyesali sesuatu yang pun ibuku bukanlah orang yang telah terjadi. Sebaiknya kita streng dalam hal mendidik, me- memulai langkah baru yang le- reka tak pernah melarangku bih baik lagi." bergaul dengan siapa saja.' "Jadi Groda hanya membuat kabar bohong? Bukankah begi- tu Flora?" Flora mengangguk. Bibirnya tersenyum tipis. Bahkan meng- Panafax UF-160M Facsimile Masa Depan "Ya, langkah baru untuk mu- lai membenahi hubungan di an- tara kita, dari hubungan teman biasa menjadi hubungan yang (Bersambung ke Hal 10, kol 3) PALING EKONOMIS DI KELASNYA! Mampu MENGIRIM & MENERIMA dokumen TANPA KERTAS Dilengkapi PEMOTONG KERTAS OTOMATIS, Keungulan-keungulan lainnya; Pengiriman bebas cacat (ECM) .Penerimaan prioritas telepon/fax .Kode Akses Fax .Polling multi tujuan .Resolusi Super Fine Cap konfirmasi pengiriman .Dapat menyebar dokumen . Pengiriman konfidensial Panolux HUBUNGI: TOKO PALAPA AGUNG.J1. Sumatra 8abc. Tel. 25721. TOKO AGUNG PLAZA. Jl. Veteran 44. Tel. 23216-37396 C140 ALLIANCE FRANCAISE LEMBAGA INDONESIA PERANCIS Anda ingin belajar bahasa romantis? Lembaga kami membuka pendaftaran murid paru kursus bahasa Perancis untuk Periode Pebruari Mei 1991. Untuk itu kami, dengan bantuan pengajar profesional Perancis dan Indo- nesia akan memberikan pengajaran yang baik, mudah dan praktis dengan fasilitas sebagai berikut : -Kurikulum Umum, Kurikulum Profesional (Pariwisata). - Kursus dengan metode komunikatif. Diploma Internasional yang disyahkan oleh Kementerian Pendidikan Perancis (DELF/DALF) diakui di seluruh dunia. Perpustakaan lengkap, aktifitas ekstra kurikuler yang indah (karyawisata, konser musik, ceramah-ceramah, dll). Dibuka juga Play Group untuk anak-anak Indonesia keturunan asing dan anak-anak asing (les enfants expatriès) dari umur 2 s/d 5 tahun. Untuk pendaftaran, Sekretariat kami buka setiap hari kerja: jam 08.00 s/d 19.00 (WITA) Untuk informasi lebih lanjut, hubungi telp. 88537 atau datang langsung ke Jl. Hang Tuah No.3, Bunderan Renon Denpasar. LEMBAGA INDONESIA PERANCIS KHUSUS UNTUK ANDA MINGGU, 10 F "R uang Psik ja yang keluarga dan hal Renda BAPAK Pengasu sayd seorang gadis co bantuan tongkat (kru 3 th yang lalu, saya apa. Setiap hari saya kegiatan yang mono dengan orang di luar dapi menyangkut pe pernah bisa menerim hidup saya hingga de mereka hanya kasiha hibur walau itu tak kinkah saya minder diri? Di lain hal, sa dingin kalau berbica dengan saudara saya daran bila berhadapa Talong pak, saya ter Saya bersikap jauh tempatnya. Sebelum Saudari Amoy, se da cacat tetapi phi tang atau dewasa se babkan karena And ki Anda lumpuh al Kedewasaan seca da manfaatkan unt an yang bisa menop diri. Dengan moda rang akan tahan a sangan dari luar se bahkan rasa sakitp hannya dengan ti mengaduh seperti kanak dahulu. Tentang kedewa katakan belum ma na sementara ini A bas melakukan ke kin karena malu. Anda kan sudah di da SMEA bukan? B dikan saja bisa me untuk dirinya dan luar rumah. Letak k memiliki keberania na Anda masih a mungkin orang tua Bagaimana seandai apakah Anda tetap gal di rumah saja nanti saat-saat berp Anda. Mestinya ka Anda masih memi saudara cobalah gu dal emas itu untuk Bila Anda beran kan apa saja yang pengetahuan yang da akan menemuka dup ini mengasyikk suksesan yang keci pekerjaan akan me ri, dan selanjutnya hidup dan menimb meraih sukses yan lagi keluarlah dari sesuatu yang berg kalau mungkin sel orang lain. Apa bila untuk orang lain m pun, bila didasari dengan penuh kesa rasakan bahagia orang yang bisa be lain. Usaha seperti pai menghasilkan s kan keuntungan ke untuk orang lain. D mendapatkan uang bertahan untuk be Seseorang wanita ses dalam melakuk ini masih sangat di kan karena para lak gung jawab seba ratanya belum mam dup secara mandiri kan laki-laki masih isterinya atau tema jadi wanita yang k yakin Anda dihorn Anda termasuk wa laki-laki. Tentu saja Kupor Ba Kom DIA gadis dari Australia. Di tenga muknya Perang T cantik berusia 21 ta sih mencoba untuk n butnya. "Di Melbour bangan rambut cuk tidak begitu keting dibandingkan deng bangan mode rambu katanya lewat pente Di negaranya, ia rang hair dresser, tida lau ia begitu fana rambut. Keriting sp rut dia, lagi menja mana-mana. Namun pampang dalam potr but dengan kombin keriting spiral denga disebabkan lantar rambut itu memak spiral dan digabungk gaya akar (helaian ra an kiri bawah) sehin dikit "kekayaan" ke dis Mode yang dipamp yang enggan me namanya itu, juga d di Melbourne. "Apak nesia terutama di Ba ga digandrungi?" Gaya ini, menurut sa sempat menjadi top donesia, sedangkan ini masih ada yang nya meskipun tidak l di trend.Di Indones yang lebih menonjol disebut dengan nam akar, Ini mungkin d lantaran sebagian u but tidak tampak k 4cm Color Rendition Chart C 36