Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-06-15
Halaman: 02

Konten


LIP Halaman 2 Kursi Golkar Naik di Kodya Kursi PDI Naik di Badung Denpasar (Bali Post) - Jumlah perolehan suara sementara dari masing-masing kabupaten dan Kodya di Bali, yang diumumkan oleh PPD I Bali, ternyata Badung dan Kodya mengalami penurunan jumlah perolehan suara yang cukup berarti. Dengan demi- kian, perolehan kursi terutama bagi Golkar dan PDI terjadi perubahan jumlah. PDI memperoleh kenaikan satu kursi lagi di Badung sehingga menjadi 6 kursi dari 5 kursi sebe- lumnya, sedangkan di Kodya, Golkar naik lagi satu kursi menjadi 15 kursi dari 14 kursi yang diperkirakan sebelumnya. Sementara itu, sampai Sabtu siang jumlah suara untuk DPRD II di tujuh kabupaten di Bali, ma- sih tetap seperti yang telah di- umumkan sebelumnya. Berda- sarkan penghitungan jumlah suara terakhir itu, gambaran perolehan suara masing-masing OPP di Badung PPP (1.061 suara sebelumnya 1.065), Golkar (133.374 suara, sebelumnya 137.809), dan PDI (44.792 suara, sebelumnya 45.153 suara). Jika didasarkan atas penghitungan jumlah suara terakhir dari PPDI Bali tersebut, perolehan kursi di Badung, PPP (tidak memperoleh kursi), Golkar mendapatkan 16 kursi, dan PDI 6 kursi. Sedang kan menurut perhitungan jum- lah suara yang ke PPD I Bali sampai hari Jumat (12/6), yang diberitakan Bali Post hari Sabtu (13/6), perolehan kursi PPP nihil, Golkar 17 kursi, dan PDI 5 kursi. Perolehan kursi di Kodya Den- pasar berdasarkan penghi- tungan suara yang masuk ke PPD I Bali sampai hari Sabtu siang (13/6), tercatat PPP (7.479 suara) sebelumnya 7469 suara, Golkar (114.276 suara) sebelum- nya 110.974 suara, dan PDI (64.775 suara) yang sebelumnya tercatat 69.761 suara. Berdasar- kan perolehan suara dari masing-masing OPP itu, jumlah kursi yang diraih masing- masing PPP (1 kursi), Golkar (15 kursi) dan PDI (8 kursi). Sementara itu, Ketua DPD Golkar Badung, I Ketut Garga, yang dihubungi berkaitan de- ngan perolehan suara pemilu, menyatakan ucapan terima ka- sihnya kepada semua kader Gol- kar dan seluruh lapisan masya- rakat yang telah bekerja keras, sehingga Golkar masih tetap memperoleh suara mayoritas. Hal yang sama juga diungkap- kan Ketua DPC PDI Kodya Den- pasar, A.A. Made Medja, karena ternyata perolehan suara PDI se- makin menanjak drastis sebagai pertanda PDI semakin mempe- roleh tempat di hati para pe- muda dan masyarakat pada umumnya. Medja tidak mau me- nyebutkan persentase pening- katan suara PDI yang diraih se- belumnya. Soalnya angka-angka perolehan suara masih terus ber- gulir dari catatan PPD I Bali. Menanggapi soal perubahan perolehan suara PDI di Kodya menjadi semakin kecil dari sebe- lumnya, Medja ternyata belum percaya begitu saja. Di Sekreta- riat PDI Kodya Denpasar di Jl. Banteng 1, ternyata ia sedang mengumpulkan rekap suara PDI yang masuk ke TPS-TPS se- Kodya. (021). Suara PDI Naik karena Hati Nurani Denpasar (Bali Post) - Naiknya perolehan suara PDI di Bali, menurut Ketua DPD PDI Bali, I Gusti Ketut Adi Suedandi, tidak bisa dipisahkan dari du- kungan anak-anak muda kepada partai "metal" ini. Apalagi PDI mencanangkan diri sebagai par- tainya anak-anak muda. Indikasi bakal naiknya per- olehan suara partai "banteng" ini, kata Adi Suedandi, Sabtu (13/06), sudah tampak dari ber- semangatnya massa "metal" mengikuti kampanye PDI, tanpa memperdulikan panas dan hujan. PDI yang dalam kampa- nye lalu, menebar isu pokok "per- ubahan", dikatakannya, menang semangat. Apalagi banyaknya didukung anak-anak muda yang memilih PDI karena tuntunan hati nurani. "Mereka bangkit ka- rena hati nurani," ujarnya Peningkatan suara yang mele- bihi 100 persen dari perolehan suara pada Pemilu 1987, kata dia, sudah bisa diperkirakan ke- tika kampanye masih berlang- sung. Hanya, katanya, PDI tidak pernah memasang target per- olehan kursi. Kurang Puas Melihat perolehan suara se- mentara dan penghitungan per- olehan kursi, dia menyatakan, belum sepenuhnya bisa puas. Se- bab, menurut perhitungannya, perolehan suara di Buleleng dan Turis Bangli, misalnya, belum menca- Tiap Minggu, Dua Pasangan Turis Menikah di Catatan Sipil Badung Denpasar (Bali Post) - Dalam dua tahun terakhir ini, jumlah pasangan turis mancane- gara yang menikah di Kantor Ca- tatan Sipil Kabupaten Badung semakin bertambah. Pening- katan jumlah ini merupakan sa- lah satu dampak dari Tahun Kunjungan Indonesia, yang di- lanjutkan dengan Tahun Kun- jungan ASEAN Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Badung, I Made Su- wetha, mengatakan hal itu ke- pada Bali Post di ruang kerjanya, Sabtu. "Kami memang ada hu- bungan yang saling menunjang dengan paket wisata yang telah dicanangkan pemerintah," kata- nya. Hubungan timbal balik ter- sebut antara lain dengan ba- nyaknya pasangan turis asing yang menikah, akan banyak pula turis yang akan berkunjung. Se- lain itu waktu tinggal mereka akan semakin lama, karena akan diteruskan dengan acara bulan madu. kami," ujar Suwetha Jumlah itu, menurut dia, jauh lebih banyak ketimbang tahun- tahun sebelumnya yang tidak sampai mencapai angka tersebut. Mengenai motivasi pasangan turis asing memilih Bali untuk melangsungkan pekawinannya, Suwetha mengatakan, ada bebe- rapa alasan. "Kebanyakan dari mereka memilih Bali untuk tem- pat menikah, karena ingin mem- buat kenangan yang indah da- lam hidupnya. Selain itu, faktor keramahtamahan orang Bali serta alamnya yang indah juga turut berperan," katanya. Akan tetapi, di balik alasan itu, Su- wetha mempunyai dugaan yang lain, misalnya alasan biaya atau tentang prosedur yang mudah, sehingga mereka memilih Bali. "Cuma kami tidak menanyakan hal tersebut karena sifatnya ter- lalu pribadi," jelasnya. sempatan itu, kami juga mengin- formasikan prosedur yang diper- lukan," katanya. "Jadi selama ini secara prinsip kita tidak mempu- nyai hambatan dalam mena- ngani perkawinan orang asing," tambahnya. Menyinggung pasangan turis asing yang melangsungkan per- kwinannya Hindu, seperti yang pernah dila- lewat upacara pai angka sesuai perhitungan. Hal itu, kata dia, karena pada masa tenang di dua kabupaten itu, ketenangan masyarakat ter- usik oleh berbagai kejadian. "Adanya kejadian-kejadian dan intimidasi-intimidasi itu mem- buat masyarakat tidak tenang hati nuraninya," ungkapnya. Akibat intimidasi di Bangli, mi- salnya, banyak saksi PDI menje- lang hari "H" pemilu mengun- durkan diri. Bahkan ada seorang caleg PDI mengundurkan diri. Sekalipun pada saat pemi- lihan, suasana tertib dan pemilu berjalan lancar, menurut dia, ada beberapa hal yang tidak di- laksanakan oleh KPPS. Misal nya dalam soal saksi. Radiogram Mendagri yang isinya agar Ke- tua KPPS menawarkan kepada calon pemilih untuk menjadi saksi bagi OPP yang saksinya ti- kukan oleh penyanyi kondang Mick Jagger dan Jerry Hall tanpa dicatatkan melalui ca- tatan sipil, Suwetha akan ber- usaha mencegahnya. "Kami ber- usaha agar peristiwa itu tak ter- ulang lagi. Pertama, kami akan mengecek identitas mereka, ka- rena banyak orang asing yang tidak ada, tidak dilaksanakan. dak beragama Hindu. Kalau su- dah begitu apa alasan mereka kawin secara Hindu? Kami tidak ingin upacara itu dijadikan ka- muflase dan digunakan untuk tujuan seremonial saja, walau- pun itu sebenarya merupakan hak pribadi mereka," tegas Su- wetha. Diakuinya untuk menunjang suksesnya penanganan orang "Sampai bulan Juni ini, sudah asing yang melangsungkan per- Untuk tujuan itulah dia telah tercatat 61 pasangan turis man- kawinannnya di Bali, Kantor Ca- menjalin hubungan dengan para canegara yang melangsungkan tatan Sipil Badung telah menja- pemuka agama, agar bila ada ke- perkawinannya di Denpasar. lin kerja sama yang baik dengan jadian semacam itu cepat-cepat Jadi rata-rata setiap minggunya konsulat negara asing. "Kami se- diinformasikan kepadanya. "Le- ada dua pasangan yang minta di- ring melakukan komunikasi se- bih baik mereka langsung saja catatkan perkawinannya di sini. cara bilateral dengan konsulat mencatatkan perkawinannya di Kebanyakan dari mereka adalah tersebut. Jadi, bila ada orang sini, prosedurnya tidak sulit kok. turis dari Inggris. Hanya mau di sini, Mereka "Buktinya, Pak Gubernur me- mergoki ada TPS yang tidak ada saksi Golkarnya, demikian juga di tempat saya memilih, KPPS ti- dak menawarkan kepada pemi- lih untuk menjadi saksi Golkar, karena di tempat itu Golkar ti- dak mempunyai saksi," ungkapnya. Kesalahan PPDI Selain itu, mengenai banyak- nya surat suara yang tidak sah coblosannya, Adi Suedandi mengatakan, itu mestinya bisa (Bersambung ke Hal 4, kol 9) Bali Post Bali Post/kos PAMERAN - Nyonya E.N. Sudharmono didampingi Nyonya Ida Bagus Oka menyaksikan pameran kerajinan di arena PKB XIV di Taman Budaya Denpasar, Minggu kemarin. Ny. E.N. Sudharmono Borong Hasil Industri Kecil Denpasar (Bali Post) - Nyonya E.N. Sudharmono, Minggu kemarin, memanfaat- kan waktu luangnya dengan me- ninjau beberapa stand pameran industri kecil di Ardha Candra. Rombongan yang dikawal pu- luhan ajudan dengan ketat, sem- pat pula menyaksikan lomba me- rangakai janur yang diselengga- rakan oleh Dharma Wanita se-Bali. Istri Wakil Presiden RI yang didampingi Ny. Ida Bagus Oka dan beberapa pejabat Pemda Bali dan instansi pemerintahan, disambut oleh panitia PKB. Ter- masuk di dalamnya Wakil Ketua Panitia PKB XIV, Ngakan Made Samudra, serta Kepala STSI Denpasar, Dr. I Made Bandem beserta istri. Setelah memasuki lokasi pe- laksanaan PKB, Ny. Sudhar- mono yang memakai kebaya warna hijau yang dihiasai kembang-kembang itu, langsung menuju areal pelaksanaan pa- meran industri kecil. Ny. Sud- harmono yang dikenal peng- agum hasil-hasil budaya daerah, sempat terpukau dengan berba- gai hasil kerajinan yang dipa- merkan di ajang PKB "Tampak nya Ibu sangat antusias dengan materi pameran ini," bisik Drs. I Wayan Rugeg, Kasi Industri Ke- cil Kanwil Perindustrian Bali. Kekagumannya terhadap ma- teri pameran dari beraneka ra- gam hasil industri kecil itu, sem- pat membuat Ny. Sudharmono tampak terpukau untuk meng- amati barang-barang yang dipa- jang. Kemudian keasyikannya itu diakhiri dengan membeli be- berapa hasil kerajinan sebagai suvenir. Pada kesempatan itu, ia juga membeli beberapa meter kain songket di samping bebe- rapa ukiran hasil perajin asal Bali. Selain itu, dibelinya juga kain tenun yang memanfaatkan teknik air brush sebagai hasil pe- nemuan baru dari hasil kerja sama Kanwil Departemen Perin dustrian Bali dengan PSSRD Unud. Selain empat potong kain te- nun yang memanfaat teknik air brush yang dibelinya di stand Perusahaan Tenun Putri Ayu, Gianyar, seharga Rp 10.000 per meter setelah ditawarnya dari harga semula Rp. 12.000, Ny. Sudharmono juga membeli se- lembar kain songket di stand "Pe- langi" milik I Dewa Ketut Alit se- harga Rp 60.000 dari tarip se- mula Rp 90.000. Selain itu, ia juga membeli sebuah hem lengan panjang dengan bahan endek se- harga Rp 50.000 di stand "Cap Togog". Ny. Sudharmono, juga membeli sembilam meter kain endek seharga Rp 360.000 pada stand "Supani” Klungkung, serta 35 meter kain Mercrisen Rp 300.000 dan kain katun seharga Rp 100.000. Ny. Ida Bagus Oka yang selalu mendampingi Ny. E.N. Sudhar- mono menyatakan kekaguman- nya terhadap hasil tenunan yang memanfaatkan teknik air brush tersebut. Tanpa sungkan sungkan Ny. Oka yang Ketua De- kranas (Dewan Kerajinan Nasio- nal) Bali itu langsung memesan dua potong kain tenun itu. "Ibu Oka tidak menawar harganya lagi," tutur Ida Ayu Putri Su- giantini sambil menuturkan ke- haruannya didatangi dua wanita yang selama ini menjadi idolanya. Selain membeli hasil kera- jinan berupa kain tenun, endek dan songket, Ny. Sudarmono juga membeli suvenir berupa tiga tas kerak dari bahan kain se- harga Rp 30.000 dan tiga sendok berbentuk bundar yang dibuat dari bahan kuningan dengan harga Rp 30.000. Selanjutnya Ny. Oka mengantar rombongan untuk meninjau stand-stand lainnya. Seusai menikmati materi pa- meran dan berbelanja di ruang pameran, rombongan Ny. E.N. Sudharmono diantar menuju wantilan tempat diselenggara- kannya lomba merangkai janur dan merangkai bunga yang di- ikuti Dharma Wanita se-Bali. (Tim BP). Terlambat, Pengadaan P2AT di Bali Denpasar (Bali Post) - Pengadaan Proyek Pengem- bangan Air Tanah (P2AT) di Bali mengalami berbagai kendala, terutama masalah dana karena selama ini hanya tergantung dari dana APBN. Demikian di- ungkapkan Direktur Irigasi II, Ir. Martono, usai pelantikan pimpinan P2AT Bali, di Denpa- sar, Sabtu (13/6). Meskipun di Bali banyak dae- rah kritis, menurut Martono, po- tensi air tanah masih cukup un- tuk program jangka panjang khususnya untuk memenuhi ke- butuhan air minum dan keper- luan irigasi. Hanya saja, sampai saat ini pengadaan P2AT di dae- rah Bali masih jauh terlambat jika dibandingkan dengan dae- rah lainnya di Indonesia. Berkaitan dengan itu, upaya yang sedang dilakukan pemerin- tah adalah pengadaan P2AT bagi daerah Bali Utara dan Bali Ti- mur seluas 1.500 hektar melalui paket bantuan Masyarakat Eko- nomi Eropa (MEE) sebesar 10,26 (Bersambung ke Hal. 14, kol. 2) SENIN, 15 JUNI 1992 Depnaker Bimbing Pemuda Mandiri Denpasar (Bali Post) - Kantor Wilayah Depnaker Bali memberikan kesempatan kepada para tamatan SMA/ perguruan tinggi untuk meng- ikuti bimbingan usaha mandiri tenaga terdidik (BUMTT). Pro- gram paket yang diselenggara- kan sejak 1988 ini telah berhasil mengantarkan 75 persen peser- tanya menjadi pengusaha sukses yang bergerak dalam berbagai sektor. Kakanwil Depnaker, Drs. Zayadi, mengemukakan hal itu kepada wartawan di Denpasar, Sabtu (13/6). "BUMTT ini meru- pakan cikal-bakal dari bim- bingan kerja tenaga kerja terdi- dik (BKTKT), yang senantiasa banyak diminati masyarakat. Untuk itu, saya optimis jumlah pendaftar yang dibuka sampai akhir Juni ini pasti membludak," katanya. Membengkaknya animo má- syarakat terhadap paket BUMTT, kata Zayadi, karena berdasarkan data dan fakta. Pro- gram serupa pada tahun sebe- lumnya peminatnya selalu me- ningkat. Ia memberikan contoh, pendaftar BKTKT dulu pernah tercatat 126 peserta, tetapi yang berhak mengikuti seleksi hanya 86. "Sebab 40 pemuda di antara- nya tidak memiliki gagasan mendirikan usaha, padahal ide berwiraswasta sebagai persya- ratan mutlak, akhirnya mereka terpaksa ditolak," tandasnya. Ia menambahkan, sebanyak 86 pendaftar yang mengikuti tes dengan mengajukan proposal ke- layakan usaha tersebut, setelah disaring cukup ketat hanya 20 yang dinyatakan lolos dan ber- hak mengikuti bimbingan. "Pada periode ini, kami juga menerima 20 pemuda/pemudi yang benar- benar berjiwa mandiri," ujar Zayadi, yang siang itu didampi- ngi Kasi Usaha Mandiri, Drs. Kasmidi. Terbatasnya calon yang dite- rima, menurut Kakanwil, hal itu sesuai dengan anggaran yang di- canangkan dalam APBN. "Da- lam menangani proyek ini, pe- merintah bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Bali," tutur Zayadi. La- bih lanjut Kakanwil mengata- kan, beberapa LSM yang ikut mengelola seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Yayasan Maha Bhoga Marga, Yayasan Fajar Dua, serta Himpunan Pengerajin Indonesia (Himpi) ditambah sejumlah pengusaha sukses yang siap menjadi pemandu dan membagi pengalaman di hadapan peserta. Materi yang diajarkan, tam- bah Zayadi, mengenai dasar- dasar manajemen dan pengeta- huan praktis tentang bisnis. Se- telah peserta dinyatakan lulus bimbingan, Kakanwil menjelas- kan, pihaknya berusaha mem- bantu para alumnusnya dalam mencarikan kredit di bank-bank pemerintah, bahkan upaya, ini dinilai berhasil. "Hal itu terbukti di antara pemohon kredit, ba- nyak yang melunasi sebelum ba- tas akhir pembayaran yang di- tentukan," tegasnya. (Df/061). perkawinan campuran, Jepang jauh-jauh hari konsulat negara surat izin kawin yang dikeluar Tidak Ada Pelunturan Nilai Budaya Bali Romantisme Gamelan Cinta dua orang ini, orang asing tersebut akan meng- kan oleh konsulatnya, paspor, nanti perlu proses lebih lanjut informasikan kepada kami, pas foto, akte kelahiran, juga su- tentang kewarganegaraannya, bahwa akan ada warga negara- rat cerai bagi mereka yang sudah tetapi itu bukan wewenang nya yang kawin di sini. Pada ke- pernah kawin," jelasnya. (to). LAGAK RAGAM PKP 92 Suling Nyaling GONG Suling Gede Pangkung Nyuling, Ke- diri, Tabanan, Minggu kemarin, mampu mem- bangkitkan gairah penonton. Dengan jumlah anggota 23 orang dan instrumen kendang, seru- ling, gong, tawa-tawa, ceng-ceng, mengalunkan tembang-tembang prembon dan tari lepas (pa- nyembrama, oleg, wiranata, baris, dll.). 13 JUNI-12 JULI '92 Menurut Kelihan Sekeha Gong Suling Puspa Mekar, perkembangan serta pertumbuhan se- keha ini sekitar tahun 1945. Dia mengaku su- dah dua kali pentas dalam ajang PKB, direnca- nakan pada 19 Juli sekeha ini akan tampil leng- kap dengan penarinya. (Tim BP). rang bocah kepada lima orang petugs wanita yang sedang duduk-duduk di dalam loket itu. Karcis Masuk KEDATANGAN dua orang bocah usia sepu- luh tahunan untuk mengunjungi stand pa- meran di PKB XIV, Minggu kemarin, sempat membuat geli para petugas yang menjaga pintu masuk utama yang terletak di ujung timur areal Taman Budaya. Karena sebelum mema- suki areal seluas lima hektar itu, dua anak seu- sai siswa sekolah dasar itu nyelonong mema- suki loket hanya untuk membeli karcis masuk. "Beli karcis masuk dua,... bu," ucap salah seo- Tentu saja permintaan kedua bocah itu mem- buat kebingungan para petugas yang sedang asyiknya omong-omong. Karena pengunjung yang akan mengunjungi ajang pesta kesenian itu tidak dipungut bayaran alias gratis. "Karcis- nya habis,... dik. Boleh gratis masuk," jawab pe- tugas bercanda yang disambut kepergian dua anak itu sambil berlari kecil menahan kegembi- raannya. (Tim BP). "Bokong" Basah SAKING asyiknya beberapa pasang remaja yang sedang duduk-duduk di pinggir kolam yang berada di tengah-tengah areal gedung Ar- dha Candra, dua remaja (pria dan wanita) sem- pat memecah suasana dan mengusik keasyikan pengunjung PKB yang berada di sekitar kolam. Karena sepasang remaja yang sedang menik- mati istirahatnya setelah mengunjungi stand pameran, tiba-tiba merasakan kedinginan di bagin pantatnya. "Wow, bokongku," jeritnya sambil menngusap-usap pantatnya yang basah oleh air kolam. Mendengar jeritan yang cukup keras dengan nada histeris itu, tentu saja beberap pasang mata jelalatan menuju sumber suara. Namun, setelah mengetahui sumbernya dan mengeta- hui sebabnya, para pengunjug di sekitar kolam tersenyum kecut. "Saking asyiknya, pantat ba- sah tidakdirasakannya," ejek seorang pria re- maja yang ditemani sesama pria juga. (Tim BP). Pawai Gila PAWAI Pesta Kesenian Bali, Sabtu 13 Juni 1992, tampaknya masih mengundang ke- hausan masyarakat. Di bawah sorot garang ma- tahari siang menjelang sore pun massa enggan beranjak dari sepanjang tepi jalan dari depan Jaya Sabha hingga ke Taman Budaya. Di depan markas Primkopad, Jl. Hayam Wu- ruk Denpasar, massa yang gelisah menunggu munculnya iring-iringan pawai -- yang memang agak tersendat - sempat mendapat "hiburan lain. Ketika rombongan penari Baris Tumbak dari Karangasem melintas, di belakangnya me- nyusul "kontingen" tanpa anggota. Seorang laki-laki setengah baya, berkaos hi- jau, celana kolor hitam dan sarung biru, menari-nari, persis seperti atraksi peserta pa- wai. menggoyangkan kepalanya ke kiri dan kanan, melempar tawa lebar. Tentu saja penon- ton gerrr. Bahkan antusias menyaksikan ulah si gila. Tiba-tiba.......byurrr. Ia melempar segeng- gam "benda". Anak-anak berhamburan mende- kat. Apa yang jatuh? Ternyata segumpal debu, patahan ranting dan beberapa uang recehan Rp 100 dan Rp 50. Tanpa rasa dosa, laki-laki tadi mencopot sa- rung, lalu meneruskan "tarian"-nya mengikuti rombongan penari Baris. Tak hirau "lemparan" berkahnya telah menyebabkan ibu-ibu sibuk meneriaki anak-anak mereka yang berloncatan saling sikut berebut uang. "Ini kontingen dari mana?" seseorang nyele- tuk. Sementara yang lain menimpali, "Lu- mayan, ada orang gila. Habis, pawainya putus- putus sih. Kurang diatur panitia, agar penonton tak kesal menunggu lama." (Tim BP). Kamar Mandi Jorok DARI tahun ke tahun penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali, sarana buang air tampak- nya masih saja kurang mendapat perhatian dan penanganan serius. Di bagian utara kantin, mi- salnya, ada kamar mandi yang tanpa pintu, se- hingga terbuka begitu saja. Ada yang airnya tergenang tak mau mengalir. Bau pesing menu- suk, jangan dikata. Keadaan ini juga ada pada tahun-tahun lalu. Dengan tarif Rp 100 dan Rp 200 (buang air kecil dan besar) per orang, sarana kamar mandi -- apanagi pada saat-saat banyak pengunjung macam sekarang ini- mestinya lebih dipersiap- kan dan diperhatikan pihak Taman Budaya.. Tapi justru dari tahun ke tahun Taman Budaya "mempertontonkan" kejorokan. Untungnya masih ada toilet mobil di ujung baratdaya areal PKB yang sangat bersih dan cukup mengundang "selera" untuk buang air. Tapi untuk mencari bersih, pengunjung harus "mojok" ke sudut itu. Yang begini pasti sedikit banyak mengurangi selera untuk kembali me- neruskan langkah mengitari arena PKB yang lumayan luas itu. (Tim BP). Denpasar (Bali Post) - Bali sampai sekarang tidak mengenal pelunturan nilai bu- daya. Karena, budaya dan kebu- dayaan orang Bali sangat tinggi dan sangat kaya. Demikian Ny. E.N. Sudharmono menjawab pertanyaan wartawan seusai menyaksikan lomba merangkai janur yang diiringi tabuh Semar Pegulingan dari Br. Abiankapas Kaja, berkaitan dengan Pesta Kesenian Bali XIV, Minggu ke- marin, di Wantilan Taman Bu- daya Denpasar. Nyonya Sudharmono yang mengaku kaget mendengar per- tanyaan itu, lebih lanjut meng- atakan, istilah pelunturan ini agaknya kurang tepat mungkin hanya sedikit pergeseran. Na- mun, katanya, di lain pihak juga mengalami perkembangan, sem- bari mencontohkan pelaksanaan PKB dapat dijadikan sebagai ajang untuk menampung, meme- lihara, dan melestarikan nilai budaya. Lebih-lebih kreativitas kaum wanitanya. "Wanita Bali itu kan sudah terkenal daya kreativitas dan produktivitas- nya, baik di dalam rumah tangga maupun di luar rumah tangga, tandas istri Wapres Sudhar- mono, yang didampingi Nyonya Ida Bagus Oka, lanjut mengata- kan, hal ini sebagai bukti kebu- dayaan Bali terus berkembang. Menyinggung soal atraksi bu- daya dan kesenian yang ditam- pilkan dalam pembukaan PKB, Sabtu (13/6), disarankan agar di- tambah lagi. Sebagai Ketua De- kranas (Dewan Kerajinan Nasio- nal), Nyonya E.N. Sudharmono yang Sabtu malam bersama Wa- pres dan sejumlah menteri sem- pat menyaksikan Sendratari Ga- totkaca Sraya di panggung ter- buka Ardha Candra, menilai, Bali sebagai daerah yang paling maju di dalam seni kerajinan ra- kyat. Dan ia merasa kagum ke- pada orang Bali yang begitu kaya dengan kreasi-kreasi baru di da- lam menampilkan produk kera- jinannya. "Bali itu maju, tidak hanya dari segi proak kerajin- annya, tetapi juga mulai dari segi pencarian bahan baku, per- Tidak Apriori modalan, malah pemasaran," pa- SENI musik tradisional Bali parnya sembari mengatakan, mendapat jatah yang cukup ba- hal semacam ini perlu diteladani nyak untuk tampil dalam PKB daerah lain terutama yang be- XIV yang baru saja dibuka. Sa- lum maju di bidang kerajinan ra- lah satu karawitan Bali itu ada- kyatnya, di samping banyak juga lah gamelan Semara Pagulingan yang telah maju seperti yang ada yang memiliki suara manis dan di daerah-daerah Jawa. indah. Musik Bali yang terma- suk langka ini akan mengawali penampilannya, Senin ini de- ngan mengedepankan grup ga- melan Semara Pagulingan dari Kabupaten Buleleng. Kemer- duan dan sentuhan-sentuhan halus gamelan ini, akan meng- alun sekitar tiga jam, dimulai pada pukul 10.00 wita. Dapat di- bayangkan, keasrian Taman Bu- daya Denpasar akan terasa lebih nyaman dengan senandung ga- melan ini. Menyinggung kehadiran pihak-pihak lain yang ikut pa- meran seperti Jawa Timur dan Yogyakarta dalam PKB tahun ini, Ny. Sudharmono mengata- kan salut. Sebab, meskipun Bali kaya dengan kerajinan rakyat, Bali sendiri tidak menjadi apriori atas keikutsertaan dae- rah lain. Bahkan, Bali secara ti- dak langsung ikut membantu daerah lain di dalam memperke- nalkan dan memasarkan seni ke- rajinannya, katanya, sembari menambahkan permasalahan yang dihadapi para perajin pada umumnya tetap berkisar pada masalah permodalan dan pema- saran. (tra). Dari Pesta Demokrasi ke Pesta Seni DENGAN dibukanya Pesta Kesenian Bali (PKB) XIV oleh Wakil Presiden Sudharmono, bergulirlah suatu tradisi yang banyak mengundang antusias masyarakat Bali sendiri, di sam- ping turis domestik dan manca- negara yang ikut larut dalam suasana pesta yang penuh warna dan dalam atmosfir ke-Bali-an yang pekat. Jejeran penjor, ba- risan gadis ayu dengan banten di kepalanya, gamelan yang meng- hentak mengiringi gemulai gadis manis menari. Amboi. diwakili Propinsi Cheju. Pesta yang berlangsung se- bulan ini, menurut Gubernur Ida Bagus Oka, di samping mengem- bangkan kebudayaan Bali seba- gai suatu aspek penting di dalam program pembangunan nasio- nal, juga merupakan suatu upaya untuk menyukseskan Vi- sit ASEAN Year 1992. Bak pepa- tah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Dua tiga pu- lau terlewati, empat lima pulau pun menyusul. Begitulah seterusnya. BAGI masyarakat Bali, atau Anda yang bermukim di Pulau Dewata ini, cukup beruntung de- ngan berlangsungnya PKB ini, berbahagialah anda dengan ge- muruh pesta yang mengasyik- kan ini. Mengapa? Peristiwa yang sudah mentra- disi sejak tahun 1978 ini, setiap tahun mencoba untuk tampil beda dari tahun sebelumnya. Mencoba untuk mendandani diri agar selalu tetap menarik, serta tidak terjebak dalam situasi yang monoton. Ibarat seorang re- maja di umur 14 tahun, PKB juga ingin tampil genit di usia puber ini, dengan jalan berusaha me- Setelah hampir sebulan larut nyodorkan suguhan baru pada dalam gemuruh pesta demokrasi masyarakat. PKB kali ini, tidak dalam romantika kampanye saja melibatkan seluruh kabupa- yang menggebu-gebu, inilah saat ten di Bali plus Kota Madya Den- untuk melenyapkan letih di pasar, juga disemarakkan de- badan, melenyapkan bau politik ngan tampilnya misi kesenian dari benak kita masing-masing. dari negeri ginseng, Korea, yang Kita berpesta tanpa perlu ber- slogan, tanpa yel-yel, tanpa perlu adu program, yang membuat ke- ning berkerut dan kadang adu si- kut sesama teman. Kita seka- rang refreshing. Bukalah hati, masukkan seni, dan kita pun da- pat bermimpi tanpa rasa takut. Politik dan seni pada era kon- temporer ini saling mempenga- ruhi. Saling ada keterkaitan un- tuk membungkus kepentingan yang ingin dicapai, baik kepen- tingan nasional (national inte- rest) maupun perseorangan (per- sonal interest). Politik tanpa seni adalah Duryadana, raja Astina yang secara kasar ingin merebut Siti Sundari, pacar Abimanyu, untuk anaknya sendiri, Laksa- nakumara. Politik tanpa seni adalah Sakuni yang secara licik dan vulgar menyeret Pandawa ke lembah penderitaan. Lalu siapa yang menjalankan politik dengan seni? Kresna! Raja Dwa- rawati titisan Dewa Wisnu ini, memainkan seni diplomasi yang ulung dalam membantu Pan- dawa menjelang dan pada per- ang Bharatayuda. Lihatlah, ba- gaimana Kresna menolong Ar- juna melaksanakan sumpahnya (Bersambung ke Hal. 14, kol. 1) Semara Pagulingan memang sebuah karawitan Bali yang ber- suara merdu, serta mempunyai gending-gending yang mampu menerbitkan perasaan dan sua- sana nyaman. Dalam lontar Aji Gurnita (sebuah lontar yang ba- nyak menyinggung tentang ga- melan Bali), Semara Pagulingan Alternatif yang diklasifikasikan sebagai Untung suatu kesadaran se- gamelan madia ini, disebut de- gera tumbuh. Setelah jenuh de- ngan semara haturu. Sedangkan ngan gegap-gembita Gong Ke- dalam seni tari, gamelan ini di- byar, ada indikasi Semara pakai untuk mengiringi kelen- Pagulingan yang sempat merana turan tari Legong Kraton, serta kembali diperhatikan. Bukan tari Grandrung, di masa lalu. saja oleh para seniman yang geli- Berbeda dengan Gong Kebyar, sah mencari alat ungkap kreati- Semara Pagulingan kini hanya vitas estetikanya, tetapi juga tinggal beberapa barung saja di tumbuh di kalangan masyarakat Bali. Kepunahannya secara pecinta seni karawitan. drastis dan menyedihkan terjadi Sejak dicetuskan PKB sebagai ketika sedang merebaknya trend mercu-suar aktivitas berkese- Gong Kebyar di seluruh Bali se- nian di Bali, berbagai ekspresi kitar tahun 1960-an. Semangat kesenian digali dan dikembang- ngebyar begitu menggebu-gebu kan, termasuk Semara Pagu- saat itu. Sehingga, tanpa berpi- lingan yang sempat sekarat. Mi- kir jauh, banjar atau desa yang salnya gamelan ini kembali dipo- memiliki Semara Pagulingan pulerkan untuk mengiringi melebur warisan leluhurnya itu sendratari kolosal yang amat di- untuk hanyut dalam wabah grandrungi, umumnya masyara Gong Kebyar yang penuh hingar- kat Bali. Bahkan, gamelan ini bingar ketika itu. Ironisnya lagi, pernah digarap sebagai media Semara Pagulingan yang terse- kreativitas musik eksperimental lamatkan, juga kurang menda- oleh seniman muda, I Nyoman patkan perhatian dari pendu- Astita, M.A. di tahun 1979 dalam kungnya dan jarang dilirik oleh karya yang berjudul Gema Eka para kreator karawitan Bali. (Bersambung ke Hal. 14, kol. 4) Bali Postt/Djoko Moeljono. TERPAKSA - PKB XIV kali ini sungguh luar biasa, Selain dibuka Wapres Sudharmono, S.H. juga dihadiri tujuh orang menteri, serta dari perwakilan negara sahabat. Dipertontonkan juga tarian asing dari Cheju, Korea Selatan, sehingga mengundang animo masyarakat untuk dapat menyaksikannya. Seperti nampak dalam gambar, penonton terpaksa harus memanjat pohon-pohon yang ditanam di sekitar Lapangan Puputan Badung. Didakwa Memukul Polisi, Oknum Mahasiswa Diadili Denpasar (Bali Post) - Kasus pemukulan yang ter- ngan seorang lelaki yang meng- Pengadilan Negeri Denpasar, jadi di wilayah Darmasaba, Ba- endarai Vespa. Namun, menurut Sabtu (13/6), mulai menyidang- dung, pada hari Selasa malam ia, salah pengertian lima orang kan kasus pemukulan yang me- (17/3) lalu itu, mengajukan dua rekannya dengan pengendara nimpa seorang anggota Kepoli- orang terdakwa masing-masing Vespa itu dapat diselesaikan de- sian Daerah Nusa Tenggara, adalah seorang mahasiswa salah ngan damai. Serda I Wayan Sugiarta (32), satu perguruan tinggi swasta di Setelah pengendara Vespa asal Banjar Batanbuah, Abian- Denpasar, WS dan rekannya GS. pergi meninggalkan tempat ke- semal, Badung. Sidang yang di- Menurut seorang saksi yang di- jadian, menurut penuturan saksi lakukan untuk pertama kalinya ajukan pada sidang lalu, menu- di depan sidang, datang korban, itu dipimpin Hakim Paiman, turkan kasus pemukulan yang Serda I Wayan Sugiarta, yang S.H. dengan jaksa penuntut terjadi pada malam itu diawali menanyakan masalah tersebut. umum I Wayan Kota memanggil dengan timbulnya insiden kecil Namun, oleh saksi dikatakannya dua orang pelaku dengan lima dari enam orang rekan-rekannya mereka tidak dapat mengenali orang saksi. termasuk kedua terdakwa, de- kehadiran korban, I Wayan Su- giarta, sebagai anggota Polri. Karena dirasa kasus tersebut ancam rekannya, WS secepat ki pat ditemukan pihak berwajib. Melihat peristiwa yang meng- dap Serda I Wayan Sugiarta da- telah damai, terdakwa kedua, lat melayangkan pukulan keras- GS menerangkan awal peristiwa nya ke bagian muka Wayan Sua- WS, pada saat kejadian yang di- Menurut terdakwa GS dan yang terjadi dengan pengendara giarta, sehingga mengakibatkan alaminya itu mereka tidak dapat Vespa. Tetapi saat menuturkan korban yang terjatuh di bibir se- mengenali identitas korban. D peristiwa yang dialami enam re- lokan langsung pingsan. "Ka- samping ia memakai jaket, ia maja itu, tangan GS memegang rena diliputi rasa takut, kami juga tidak memperkenalkan diri pundak korban. Kehadiran ta- lari," katanya, sehingga sebuah sebelumnya," tangkis GS yang ngan GS pada pundaknya, se- sepeda motor yang sebelumnya dijumpai Bali Post seusai sidang cara spontan I Wayan Sugiarta dikendarai rekannya sempat di- Selanjutnya sidang yang banyak menepisnya. Selanjutnya, menu- tinggalkannya begitu saja di mendapat perhatian dari pihak rut kesaksian, pada saat itu pula tempat kejadian. Dengan ter- keluarga terdakwa itu, akan di- korban mencabut senjata api tinggalnya sepeda motor itulah, lanjutkan pada hari Kamis (18/6) yang terselip di pinggangnya. pelaku korban pemukulan terha- yang akan datang. (dar/P). ☐