Tipe: Koran
Tanggal: 1992-06-15
Halaman: 08
Konten
L Halaman 8 Bali Post SENIN, 15 JUNI 1992 JANG NTT Memerlukan "Ular Naga Kepala Gatutkaca" GANDRUNG Dukungan LSM PENARI Hasan Singodimayan RUMAH Budoyo yang terle- tak di Jalan Minakjingga sejurus dengan rumah Iqbal yang berada di Jalan Dama- rulan. Semacam peraturan yang tak diduga atas persaha batan mereka. Sebab jika Bu- doyo pergi ke kantornya pasti melewati rumah Iqbal, demi- kian juga sebaliknya, jika Iqbal pergi ke tambaknya di Desa Denruyung, harus melewati rumah Budoyo. Hari itu hari Jum'at, Iqbal ke rumah Budoyo, sekadar menghabiskan waktu yang ha- nya satu jam menjelang shalat jum'at. Budoyo biasa ke masjid Jami' dan Iqbal ke masjid Mu- hamadiyah. Satu jam tidak ter- lalu lama untuk berbincang- bincang tentang seni dan kese- nian dengan berbagai bumbu gurau. Membicarakan kepri- badian para penari gandrung, khususnya Merlin sang prima- Salatiga - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga telah membuka kantor perwakilan Lembaga Pengabdian Masyara- kat (LPM) di Kecamatan Mau- (9) dona. "Ibunya seperti mengelak setiap pembicaraan yang me- nyangkut pribadi Merlin" "Sepertinya ada sesuatu yang masih dipendam" "Tentang bapaknya?" tanya Budoyo tak sabar. "Benar. Bapaknya itu komu- nis" "Tapi perceraiannya tahun enampuluh empat" "Bukan masalah percerai- annya dan keterlibatannya" ungkap Ipbal menjelaskan. "Lantas?" "Bapaknya itu masih bu- ronan" Budoyo yang baru berusia tigapuluhlima tahun, tak per- nah bisa berpikir jika hubung- annya dengan Merlin itu, pu- nya risiko yang sangat tinggi, bisa mempengaruhi kedudu- kannya sebagai Kepala Ca- bang Kebudayaan. bara, Dili, Timor Timur. "Pembukaan kantor itu meru- pakan penjajagan pengabdian pada masyarakat Timtim yang bersifat jangka panjang. Agen "Bali Post" (Ant) di Banyuwangi dan Genteng Warga masyarakat Banyuwangi, termasuk di Kecamatan Genteng, yang berminat berlangganan Harian Bali Post (termasuk Minggu dan Edisi Pedesaan) dapat mencatat- kan diri pada agen Bali Post: 1. Ketut Nugraha Sapantja (Salon Siskandhy) Jalan Letjen S. Parman 138, Karangente - Banyuwangi Telepon (0333) 61174. 2. Abdul Kadir Jalan Raya Genteng Wetan 291. depan Kantor Lurah Genteng Wetan LOWONGAN SARJANA Perusahaan kami PT. Asuransi Jiwa AKEN LIFE (bergerak dibidang Asuransi Jiwa) dan PT. Asuransi AKEN RAHARJA (bergerak dibidang Asuransi Umum) memerlukan tenaga SARJANA yang akan dididik untuk ditempatkan sebagai Staf Pemasaran, dengan prospek karir pada bidang manajemen usaha Asuransi Jiwa, Asuransi Umum, Perbankan dan Jasa Keuangan lainnya. Mereka setelah lulus Program Pendidikan akan ditempatkan di kantor- kantor Cabang kami yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Jember, Denpasar, Mataram, Kupang dan Ujung Pandang. Persyaratan untuk jabatan dan karir tersebut adalah Sarjana, pria atau wanita, usia maximal 27 tahun, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian dan berpenampilan menarik serta memiliki kemauan untuk maju dan berprestasi. Mereka harus berasal dari Sarjana jurusan Ekonomi, Hukum, Teknik, Matematika, Pertanian dan Peternakan dengan Index Prestasi IP minimal 2,5 (Sarjana lulusan IKIP dengan jurusan yang sesuai, dapat turut serta melamar). Surat lamaran dilampiri dengan : 1. Daftar Riwayat Hidup 2. Copy Ijasah dan Copy transkrip I.P. Sarjana 3. Copy Ijasah dan Copy transkrip I.P. SLTA 4. Copy KTP 5. Pasphoto, ukuran 4 x 6 cm 2 lembar Ditujukan kepada: PT Asuransi Jiwa AKEN LIFE Pondok Indah Plaza 11/34 Jalan Metro Pondok Indah Jakarta 12310 Surat lamaran harus sudah kami terima paling lambat 2 (dua) minggu setelah iklan ini dimuat. Surat lamaran yang diterima setelah itu tidak akan diproses dan lamaran tidak akan dikembalikan. Maknanya Tersirat pada Batas Badan Banyuwangi (Bali Post) - "Masyarakat Banyuwangi Macan Putih dan setelah meng- alat seni musik dari bambu yang alami bentrok dengan Mataram, Mas Tawang Alun memprokla- masikan kemerdekaan kerajaan Propinsi Nusa Tenggara Timur dalam pengembangan transportasi itu sudah mencapai kata Camat Banyuwangi Asma'i Prabu hayam Wuruk (Majapa- Macan Putih dari kekuasaan Kupang (Bali Post) - pembangunannya memerlukan kepedulian LSM (lembaga sosial masyarakat) yang mempunyai motivasi meningkat- kan taraf hidup rakyat, sehingga ketinggalan-ketinggalan kawasan ini di berbagai sektor bisa lebih cepat terkejar. Karo Humas Pemda NTT, Umbu Dapasapu, S.H., kepada Bali Post baru-baru ini mengata- kan bahwa di wilayah kering ini LSM berhak mengkonsentrasi kan diri di bidang-bidang yang seirama dengan upaya mendu- kung Gempar dan Gerbades. Menjawab keadaan LSM, Dapasapu meng- atakan sesungguhnya NTT perlu lebih banyak LSM yang menjal ankan misinya di sektor mana ia senyapnya bergerak. "LSM jangan hanya panjang nama yang kegiatannya sendiri tidak jelas," katanya. Me- lainkan mesti bertanggung ja- wab terhadap perkembangan- perkembangan di lingkungan nya dengan kegiatan yang memotivasi masyarakat lebih maju. Sebab pembangunan tidak ha- nya dilakukan pemerintah, akan tetapi tumbuh dari akar masya- rakat termasuk lembaga sosial ini. Bagaimana misalnya, cubang-cubang penampung air hujan di dataran NTT yang ke- rontang bisa dibangun berdasar kan swadaya masyarakat. Kepe- dulian inilah, yang menurut Da- pasapu mesti segera diantisipasi LSM sebagai pemerhati. Selama ini tercatat LSM yang beraktivitas di NTT adalah katkan pendapatan. Hasil konkret yang diperoleh misalnya munculnya cubang- cubang penampungan air hujan hasil swadaya masyarakat se- tempat. "Mereka membangun irigasi, penyediaan/pengadaan bibit, sampai pada teknologi per- tanian lahan kering yang cocok di NTT," kata Radja Haba. Proyek konservasi tanah dan air meliputi perencanaan sekaligus penanaman tanaman keras. "Se- muanya kerja keras masyarakat, LSM memompakan semangat," ucapnya. Menurut Radja Haba, Pulau Sabu ibarat pohon yang buahnya baik, sayangnya tidak ada yang merawat akarnya sehingga "ke- kayaan"-nya tenggelam oleh keadaan sekelilingnya. Iklim Sabu misalnya, cenderung ke- ring dan pada pertengahan bulan seperti Juni dan Juli, angin panas yang datang dari da- ratan Australia mampu mengha- nguskan pepohonan di situ. Sejak turunnya le Rai ke Sabu dengan 60-an personil dari ber bagai disiplin ilmu, tampak perubahan-perubahan besar ter- jadi di sana. Tahun 1980 sebagai contoh, hanya terdapat beberapa kendaraan. Tetapi kini fasilitas ratusan. "Namun saya tidak mengklaim itu hasil kerja Yayasan le Rai," sergah Radja Haba. Yang jelas, perubahan me- mang sangat mencolok yang me- nandakan bahwa telah terjadi pembangunan dari akar kultur masyarakatnya. "Ia (masyara- kat Sabu) harus pikir masalah apa yang ada, kemudian dari kami membantu," jelasnya, se- raya menambahkan bahwa ke- puasan akan didapatkan lewat kemauan kerja sendiri. Di bidang kebudayaan, Yayasan le Rai bekerja sama de- ngan PT Ketita dalam memasar- kan hasil karya tenun ikat ibu- ibu rumah tangga di Sabu. Seti- daknya 2000-an perajin yang bernaung di bawah panji PT Ke- tita ini menghasilkan produk kain tenun yang berhasil terlem- par ke pasaran internasional. Menurut Direktris PT Ketita, Dra. Corry Radja Haba yang juga istri F.F. Radja Haba, negara- negara tujuan ekspor seperti Ka- nada, Amerika, Jepang, Austra- lia, dll. Melebarnya sayap ekspor belakangan membuat PT Ketita lebih menekunkan diri untuk menyasar setidaknya 4000-an lagi perajin tenun ikat. Dengan demikian, ujarnya, perusahaan ini akan bisa mendidik masyara- kat Sabu yang terkenal miskin menjadi bisnis woman yang pan- dai. (R/Ems) Yayasan. le Rai yang kengkhu- Banyuwangi akan Tambah diri melebur di Pulau Sabu, sejak tahun 1980. Program-program le Rai, menu- rut ketuanya dr. F.F. Radja Haba yang ditemui Bali Post secara terpisah, antara lain mengkoor- dinasikan masyarakat untuk se- segera mungkin membangun di bidang pangan untuk mening- Sentral Telepon Otomat Banyuwangi (Bali Post) - "Dalam waktu dekat, Telkom Banyuwangi akan menambah satu lagi Sentral Telepon Otomat yaitu di Benculuk," ujar Execu- Pemotongan Gaji Guru perlu Penjelasan Rinci Kupang (Bali Post) - Pemotongan gaji para guru Sekolah Dasar (SD) untuk ke- pentingan apapun, perlu dibare- ngi penjelasan rinci soal penggu- naannya. Hal ini perlu agar para guru tidak resah dan tujuan posi- tif pemotongan itu pun jangan ternoda, demikian Drs. Fabian Latubatara, Kepala Dinas P dan K NTT menjawab Bali Post di Kupang, Rabu. Penegasan tersebut disampai- kannya sehubungan dengan pro- tes 100 orang guru SD di Keca- matan Komodo, Kabupaten Manggarai, Flores Barat melalui surat pembacanya pada sebuah surat kabar ibu kota pekan lalu (Bali Post, 6/6). Tanpa penje- lasan, pemotongan itu dilakukan oleh Bank Pembangunan Dae- rah (BPD) Manggarai dengan jumlah bervariasi menurut go- longan gaji. Untuk golongan IV dikenakan potongan Rp 10.000 setiap bulan kemudian Rp 7.500, Rp 5.000 dan Rp 2.500 untuk go- longan III, II dan I. Sementara itu, pihak BPD Manggarai sendiri menjelaskan, pemotongan tersebut berani di- lakukannya berdasarkan Ins- truksi Gubernur NTT, dr. Hen- drikus Fernandez tentang kewa- jiban menabung bagi setiap pegawai dan guru. Penjelasan ini dibenarkan pula oleh Gubernur ketika berbicara kepada warta- wan Rabu siang di ruang kerjanya. Menabung Menurut Gubernur, instruksi yang dikeluarkannya itu dida- sarkan pada pertimbangan membudayakan kegiatan mena- bung untuk membantu para pe- gawai negeri pada saat-saat membutuhkan dana bagi pem- biayaan kebutuhan tak terduga. Pada akhirnya, dengan semakin banyaknya jumlah penabung pada suatu daerah, semacam imbalan" dari bank bersang- kutan akan diberikan kepada pemda setempat untuk kegiatan pembangunan yang positif. tive Assistent Manager PT (Per- sero) Telekomunikasi Indonesia Kantor Daerah Banyuwangi, Sa- barudin, saat ditemui Bali Post, Jumat (12/6 di ruang kerjanya. Ia katakan, selama ini di Bencu- luk sekitar 170 pelanggannya masih menggunakan telepon engkol. Rencananya di Benculuk itu akan dibangun 600 satuan sambungan telpon (SST), yang akan menjangkau daerah Srono, Cluring, Gambiran, sampai Pur- woharjo. "Paling tidak harus bisa menjangkau sedikitnya empat kecamatan," ujar Sabarudin. Biaya penggantian ke telepon otomat untuk pelanggan lama bisa dilakukan secara langsung dengan mengganti biaya peng- gantian sistem sebesar Rp 30.000. Sedangkan untuk pa- sang baru biayanya sekitar Rp 300.000. "Cepat atau lamanya pemasangan baru ini tergantung pada dua hal. Pertama tergan- tung pada tersedianya nomor di sentral, dan kedua tersedianya jaringan yang menuju lokasi ca- lon pelanggan," ujar Sabarudin. Ia katakan, kalau memang ke- dua hal itu sudah tersedia, dia berjanji dalam satu hari pun pe- masangan baru bisa selesai. "Jika benar begitu, maka pen- jelasan dari pihak bank kepada para guru yang terkena pemo- Saat ini Sentral Telepon Oto- tongan itu mutlak perlu. Buku tabanas itu pun harus secara te- mat (STO) yang ada di Banyuwa- gas ditunjukkan kepada para ngi ada empat yaitu di Banyuwa- guru dan penandatanganan po- ngi, Rogojampi, Genteng, dan tongan itu tidak boleh dilupa- Muncar. Di Banyuwangi terse- kan," tandas Fabian yang sejak dia 2.600 SST dengan jumlah pe- menjabat Kepala Dinas itu pa- langgan sampai akhir Mei 2.510. ling menentang segala bentuk STO Rogojampi tersedia 840 SST pemotongan gaji guru di NTT. dengan pelanggan 450. STO Menurutnya, ketentuan me- Genteng tersedia 840 SST de- nabung itu telah menjadi ke- ngan pelanggan 516. STO Mun- biasaan bagi setiap pegawai ne- car yang menyediakan 840 SST geri di NTT termasuk di Dinas P masih mempunyai pelanggan dan K NTT. Hingga kini belum 373. "Untuk menghabiskan per- ditemukan satu bentuk protes sediaan satuan sambungan tele- pun, menurut Fabian, karena te- pon itu, kami sampai melakukan lah terjalin saling keterbukaan pemasaran dengan sistem door antara bank dan para guru dan to door. Saat ini operasinya ke pegawai. "Protes itu akan mun- daerah Muncar," ujarnya. Menu- cul bila ada kecurigaan yang da- rut Sabarudin, Kantor Cabang tang dari ketidakjelasan tu- Benculuk itu diotomatkan de- juan," lanjutnya lagi. (072/Ems). ngan alasan potensi perekono- sendiri masih mengonotasikan maskotnya pada segi negatif," Hadi, S.H. kepada Bali Post di rumahnya, ketika dimintai ko- mentarnya tentang maskot Pemda Banyuwangi. "mbulet" la memberikan contoh kono- (berbelit-belit) dan "ngulo". Se- tasi masyarakat bab maskotnya didominasi tu- buh ular naga. Sebenarnya Ga- tutkaca tidak hanya diwakili ke- palanya melainkan sampai batas bawah ulu hati. Jadi hatinya, ji- wanya tetap mewakili kesatria. "Lihatlah Putri Duyung! Ben- tuknya memiliki nilai magik ter- sendiri," tambahnya. "Masyarakat memang mene- rima dengan bangga tanpa dige- lari sikap apresiatif dan persep- tif terhadap Ular Naga berke- Gatutkaca. pala Namun akhir-akhir ini sudah ada bebe- rapa seniman yang me- miliki kreativitas sehingga mem- buat maskot Banyuwangi secara adil antara bagian tubuh Gatut- kaca dengan tubuh Ular Naga. Hanya saja, apa arti itu semua? Mengapa pakai maskot seperti itu? Mereka belum paham be- tul," jelas Bung Hasnan sang bu- dayawan daerah Banyuwangi ketika ditemui di kediamannya. "Adapun mereka langsung me- nerima maskot Ular Naga berke- pala Gatutkaca karena pada tahun-tahun silam sudah akrab dengan bentuk maskot tesebut lewat hiasan ancak angklung yang masih konsisten sampai se- karang ini," lanjutnya. "Sampai sekarang ini maskot Banyuwangi terus mengalami perbaikan bentuk dan warna. Se- bab maskot yang telah berteng ger di hampir semua gerbang gang di Banyuwangi belum me- miliki kesatuan bentuk dan ke- seragaman warna. Ada yang berwarna merah me- nyala ditaburi kuning kee- masan, ada yang berwarna hijau ditaburi warna kuning tran- sparan dengan putih dan lain- lain," komentar Sumardi Jupen yang membawahi Kecamatan. Banyuwangi, Giri dan Glagah kepada Bali Post. Mataram. hingga zaman Banyuwangi. Achmad Aksara sekilas me- ninjau sejarak Blambangan. Bhre Wirabumi putra selir dari hit), adalah Raja Blambangan Mas Tawang Alun diganti cu- pada zaman itu, setelah Prabu Hayam Wuruk digantikan Wi- cunya bernama Danurejo dan kramawardana dan Wikrama- Danurejo diganti putranya ber- wardana digantikan putrinya nama Danuningrat yang dipan- yang dari selir bernama Suhita, cung di pantai Seseh karena ber- Bre Wirabumi menuntut hak- khianat pada leluhur Blam- nya, menentang pengangkatan bangan. Blambangan diserang Suhita sebagai Ratu Majapahit. Kompeni Belanda, terjadi pepe- Terjadilah perang antara Blam- rangan sengit. Blambangan di- bangan dengan Majapahit yang pimpin Agung Wilis, adik Mas disebut perang Paregreg. Bre Wi- Danuningrat. Tiga tahun dia rabumi gugur dan digantikan bertempur dan berakhir, Agung putranya bernama Menak De- Wilis tertangkap dibuang ke dali Putih. Setalah Minak Dedali Saelan. Putih memahami dan membe- Mas Rempeg cucu mas Ta- narkan tuntutan mendiang ayahnya terhadap Majapahit, Menak Dedali Putih bangkit me- lawan Majapahit dan mengalami nasib sama dengan ayahnya. Kemudian Blambangan di- pimpin Raja Santa Guna, putra Menak Dedali Putih yang lolos dari kejaran prajurit Majapahit. Pada zaman Santa Guna ini dae- rah kekuasaan Blambangan ba- gian barat sampai ke Blitar, ba- gian utara sampai ke Pasuruan dan bagian timur sebelah utara Blambangan sampai ke Pur- wangga (sekarang Panarukan). Pada saat Santa Guna ber- kuasa, Majapahit sudah runtuh dan mataram berdiri serta ingin menguasai seluruh pulau Jawa. Blambangan kini menjadi re- butan antara Mataram, Kom- peni Belanda dan sebelah timur Raja Klungkung, Bali, Blitar su- dah diduduki Mataram, Pasu- ruan terebut sedangkan Raja Santa Guna memimpin pertem- puran di Purwangga mengha- dang pendaratan pasukan Mata- ram dan gugur di sana, Pur- wangga diduduki Mataram. Di Blambangan sendiri Mas Kembar, putra Santa Guna me- mimpin prajurit untuk memper- tahankan kota Blambangan dari serangan Mataram, berakhir Blambangan dikuasai Mataram dan menjadi daerah perwakilan. Mas Tawang Alun putra Mas Kembar mendirikan kerajaan wang Alun putra dari Mas Wira- guna putra selir Mas Tawang Alun, mendirikan Benteng di Bayu bergelar Jogopati. Di an- tara Senopati Bayu ada seorang wanita bernama Mas Ayu (Sayu) Wiwit putri bungsu Mas Agung Wilis yang selamat dari kejaran Kompeni Belanda. Pangeran Jo- gopati gugur dalam pertem- puran melawan Kompeni Be- landa sehingga terjadi perang puputan Bayu. disebut angklung, tetapi hany terdiri atas dua ancak dan biasa. nya dimainkan pada waktu ta- naman padi menguning, ditem- patkan di gubuk yang tingginya dua setengah meter. Memukul angklung sambil menjaga padi dari serangan burung, atau ang. klung tersebut dimainkan pada waktu bulan purnama, mengge- lar tikar di tanah yang lapang, tetangga laki perempuan ikut menggerombol menyanyi lagu- lagu gandrung. Rupanya angklung yang ter diri atas dua buah ancak diang- begitu gap kurang ramai dan meriah sedang di Bali ada angklung yang lengkap. Ada selentemnya, saronnya, peking, kendang dan gong yang kese- muanya terbuat dari bambu. Tiap-tiap ancak kanan kiri diberi hiasan patung ular naga seperti yang banyak terdapat di candi- candi di Jawa. Kemudian orang-orang Ba- nyuwangi membuat kesenian angklung lengkap seperti kese- nian Bumbung. Tetapi tidak se- luruhnya dari bambu seperti se- lentem, saron, peking kendang dan gong terbuat dari logam besi Perang gerilya melawan pen- dan hanya dua buah. Angklung- jajah diteruskan Senopati Sayu nya saja tetap dari bambu serta Wiwit selama lima tahun di pu- kanan-kirinya diberi hiasan pa- lau Nusa Barong yang dibumi tung Ular Naga berkepala Gatut- hanguskan oleh Kompeni Be- kaca, sesuai dengan watak atau landa. Sampai pada zaman per- sifat dari filsafat masyarakat Ba ang kemerdekaan, banyak nyuwangi ketika itu dan juga utk putra-putri Banyuwangi yang tuk membedakan antara kesenian. gugur di medan laga dalam mem- Bumbung dari Bali dengan ang- pertahankan kemerdekaan Re- klung dari Banyuwangi. Di sam- publik Indonesia. ping itu membuat simbul atau Latar belakang sejarah inilah lambang yang bersifat kepahla- yang menjiwai masyarakat wanan pada zaman penjajahan Blambangan sampai menjadi sangat rawan. Oleh karena itu Banyuwangi, menggemari dan pendahulu kita membuat mas- mengagumi Gatutkaca dan kot Ular Naga berkepala Gatut- Ananta Boga. Penggabungan si- kaca bersamaan dengan muncul- fat kedua tokoh tersebut menjadi nya kesenian angklung: Demi- satu bentuk patung Ular Naga kian papar Achmad Aksara yang berkepala Gatutkaca mula-mula didampingi Camat Banyuwangi digunakan kesenian Angklung di Asma'i Hadi, S.H. di rumahnya. desa-desa Bades, Pasinan, dan "Semoga saja apa yang saya pa- lain-lainnya di daerah Rogo- parkan dapat jadi pedoman da- jampi dan Singojuruh, kurang le- lam memberi makna terhadap bih pada tahun 1930. maskot Ular Naga berkepala Ga- Sebelumnya Banyuwangi sen- tutkaca," harap Achmad Aksara. diri memang sudah mempunyai (Fin). Sekitar 2,3 Juta Suara "Hilang" di Jawa Timur" Lain halnya dengan persepsi Ahmad Aksara warga Kelurahan Singonegaran yang telah meng- ais dan meresensi pengalaman sejarah. Tentang Ular Naga ber- kepala Gatutkaca ia memapar- kan, sejak dahulu masyarakat Banyuwangi gemar terhadap to- koh Gatutkaca dalam cerita pe- Surabaya (Bali Post)- wayangan. Karena sifat-sifat ga- Sekitar 2,3 juta suara rakyat tutkaca berani, jujur, patuh ter- "hilang" di Jatim. Mengingat, pe- hadap atasan dan agama, milih di wilayah ini yang mem- sanggup berkorban sesuai de- punyai hak pilih sebanyak ngan jiwa dan semangat rakyat 21.173.457. Namun hingga Ju- Banyuwangi sejak zaman mat jumlah yang masuk Blambangan. ke Panitia Pemilihan Daerah (PPD) I Jatim, dengan suara yang paling banyak mencapai 18.862.482. Adapun Ular Naga yang da- lam cerita pewayangan disebut Ananta Boga atau Ontobogo yang mempunyai makna keba- hagiaan abadi, mempunyai sifat sabar, ulet, tahan lapar, suatu si- fat yang merupakan kunci men- capai kebahagiaan. Kedua sifat dari Gatutkaca dan Ananta Boga merupakan perpaduan harmonis bagi setiap orang yang berjuang mencapai cita-citanya. Semuanya itu me- rupakan sifat seorang pahlawan yang luhur dan terpuji. Adapun hal-hal yang mem- buat masyarakat Banyuwangi mengagumi kedua tokoh terse- but, adalah berlatar belakang se- jarah sejak zaman Blambangan mian daerah itu bisa dikembang- kan, sehingga dengan adanya perkembangan perekonomian secara tidak langsung harus di- ikuti perkembangan pertele- ponan sebagai sarana penun- jang. (oye). "Memang sekitar 7 persen, pe- milih yang tidak melakukan pen- ceblosan di Jatim. Angka ini su- dah bagus dibanding Pemilu ta- hun sebelumnya yang mencapai 8-9 persen tidak menggunakan hak pilihnya," ungkap Gubernur Jatim Soelarso kepada Bali Post, di Surabaya, Jumat. Gubernur selaku Ketua PPD I Jatim melanjutkan, sebenarnya suara rakyat itu bukan hilang, hanya karena banyak warga Ja- tim yang berangkat untuk menu- naikan ibadah haji di tanah suci Mekkah, sebanyak 30.000 orang. Sehingga mereka mencoblos di Jeddah maupun lewat amplop yang telah ditetapkan pemerintah. Juga saat Pemilu berlangsung ada warga Jatim yang bekerja di luar negeri sebagai TKI maupun TKW di Malaysia, serta Arab Saudi. Jumlah mereka diperki- rakan mencapai 500.000 orang. Padahal, sebelum mereka ber- angkat ke luar negeri, mereka te- lah didaftar sebagai hak pilih- nya. Namun, saat pelaksanaan pemungutan suara mereka tidak berada di Jatim, tambahnya. Hilangnya suara rakyat di Ja- tim, lanjut Soelarso, juga karena ada pemilih yang meninggal du- nia saat sebelum menyampaikan hak pilihnya, sehingga suara itu batal. Ada pula, pemilih pindah tempat bahkan ada yang ikut transmigrasi ke Riau dan Kali- mantan Timur, sebanyak 17.000 orang. Sedangkan suara yang rusak dan tidak sah, saat pemungutan suara berlangsung tanggal 9 Juni lalu, di Jatim hanya menca- pai 2 persen, jumlah ini terma- suk mereka yang tergolong seba- gai Golongan putih atau Golput. hendaki," tandas Soelarso. Dikatakan, Pemilu 1992 di Ja- tim dengan sistem terbuka dan berjalan sesuai prosedure, tidak ada kecurangan yang dilakukan pemerintah daerah. Apalagi, saat pemungutan suara berlang- sung, semuanya berjalan wajar dan para saksi dari ketiga OPP sudah menyaksikan dengan be- bas, tanpa ada unsur lainnya. Gubernur Jatim mengakui, perolehan suara untuk Golkar dalam Pemilu 1992 mengalami kemerosotan dibandingkan de- ngan pemilu tahun sebelumnya. Meski merosot, namun Golkar di Jatim tetap unggul dibanding- kan PPP maupun PDI. Dalam pemilu tahun ini, Gol- kar kehilangan 10 kursi untuk DPRD tingkat I Jatim. Sepuluh kursi itu telah dikuasai PDI se- banyak 7 kursi dan PPP mempe- roleh 3 kursi. Dengan demikian, Golkar yang sebelumnya mem- Tidak Benar peroleh 57 kursi, dalam Pemilu "Jadi tidak benar bahwa di Ja- 1992 menurun menjadi 47 kursi. tim banyak Golputnya, terbukti Sementara itu, PPP yang ta- suara yang masuk karena ulah hun 1987 mendapat 17 kursi, mereka sangat sedikit. Tampak- maka Pemilu 1992 telah menam- nya, masyarakat kini mulai sa- bah kursinya menjadi 20 dan dar akan hak dan kewajibannya PDI yang tahun 1987 hanya 6 sebagai warga negara untuk me- kursi kini menjadi 13 kursi. Ini nyukseskan pemilu dengan me- berarti, PDI telah naik 100 per- milih calon wakilnya yang dike- sen. (E). SIPURA SIMPANAN UPACARA SE M R a R S d S li P U. 920 LOWONGAN KERJA LULUSAN SLTA NEGERI Bank kami memerlukan tenaga pria dan wanita umur maximum 24 Tahun sehat jasmani dan rohani lulusan SLTA Negeri (SMA, SMEA, STM, SPMA, dsb) dengan NEM rata-rata mininfal 6,00 untuk menjadi Calon Petugas Tabungan. Pelamar Serius agar mengajukan surat lamaran dilampiri 1. Daftar Riwayat Hidup, 2. Copy ljasah Tanda Lulusan S LTA Negeri atau Copy NEM/Copy Raport Kelas III 3. Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian 4. Surat Keterangan Sehat dari Dokter 5. Copy KTP 6. Pas Photo berukuran 4 x 6 Cm sebanyak-2 Lembar A. Bagi Pelamar yang bertempat tinggal DI KABUPATEN JEMBRANA, BULELENG DAN TABANAN SURAT LAMARAN DITUJUKAN KEPADA MANAGER PERSONALIA PO. BOX. NO. 143 TABANAN B. Bagi Pelamar yang bertempat tinggal: DI KABUPATEN BADUNG, SURAT LAMARANNYA AGAR DITUJUKAN KEPADA MANAGER PERSONALIA PO. BOX. NO. 630 RENON, DENPASAR C. Bagi Pelamar yang bertempat tinggal DI KABUPATEN GIANYAR, BANGLI, KLUNGKUNG DAN KARANGASEM, SURAT Catatan: LAMARANNYA AGAR DITUJUKAN KEPADA MANAGER PERSONALIA TROMOL POS II1/80501 GIANYAR Surat Lamaran ditunggu selambat-lambatnya 7 hari setelah Iklan ini U. 921 Discount Tidak Berlaku Untuk Barang-barang berlabel hijau di it. 1 Pembayaran dengan kupon belanja Sepatu & Arloji di It. 2 kupon kredit dan credit card ☐ PUSAT BELANJA Dewata Ayu Jln. PB. Sudirman 20. Telpon 35435-6. Denpasar MENGAKHIRI PROGRAM STICKER. MULAI TOL. 6 JUNI '92 PESTA DISCOUNT! DI LANTAI I UNTUK 6% 20% 30% PEMBELIAN MINIMAL RP. 5.000,- DI LANTAI 2 UNTUK PEMBELIAN MIN, RP. 10.000. UNTUK PEMBELIAN ASESORIS MOBIL SERTA TAMIYA DAPATKAN JUGA HARGA HARGA MURAH UNTUK: Beras Bali Beras C4 Beras Raja Lele Gula Pasir. Minyak Goreng Susu Air Mineral Gelas Tepung Dan Kebutuhan Pokok Lainnya. Selamat Berbelanja TAMIYA D engan menyisihkan sedi- kit penghasilan dalam bentuk "Simpanan Upa- cara" sejak dini, anda akan dapat melaksanakan perayaan hari besar keagamaan, upacara agama dan adat dengan sebaik-baiknya, tanpa beban berat akan biaya yang mesti dikeluar- kan. DENGAN "SIPURA" ANDA MENABUNG UNTUK TUJUAN YANG MULIA UNTUK KETERANGAN LEBIH LENGKAP HUBUNGI KANTOR-KANTOR KAMI TERDEKAT Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas: BADUNG: Jl. Gunung Kapur, Munang- Maning, Telp. 31773, Denpasar, Jl. Veteran No. 25, Telp. 27044, Denpasar, Jl. Imam Bonjol No. 87A, Denpasar, Jl. Hasanuddin No. 65, Denpasar, Jl. Gunung Agung No. 39A, Denpasar, Jl. Hayam Wuruk No. 27X, Telp. 31774, Denpasar: Jl. Cokroaminoto. Denpasar: Jl. Raya Kuta No. 138. Telp. 61612, Kuta: Jl. Tanjungsari No. 87. Telp. 88098, Sanur, Denpasar GIANYAR: Jl. Cok Gde Rai, Telp. 95198, Desa Peliatan, Ubud BANGLI: JI. Nusantara No. 39, Telp. (0366) 91202, 91203 - KLUNGKUNG : Jl. Plamboyan No. 41A, Telp. 21158, 21567, Fax. (0366) 21566-KARANGASEM Jl. Sudirman No. 27X, Telp. 232-233, Amlapura BULELENG: JI. Ngurah Rai No. 46B, Telp. 61251, 61252, Fax. (0362) 41497, Singaraja ⚫ JEMBRANA JI. Pahlawan, Telp. 41294, 41483, 41484, Fax (0365) 41485, Negara TABANAN Desa Baturiti, Telp. 99, Jl. Pahlawan No. 1, Telp. 92388-92391, Tabanan. BANK SERI PARTHA MENGABDI BANGSA MEMBANGUN NEGERI KANTOR PUSAT: Jalan Raya W.R. Supratman No. 27X, Denpasar 80236, Telp. 27721-4,28211-4 Fax: (0361) 28971, 36712, Telex: 35295 bpspdp-ia, P.O. Box 257 Denpasar 80001-Ball C.898 CO
