Tipe: Koran
Tanggal: 1993-03-10
Halaman: 06
Konten
2cm Halaman 6 Harian Untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Pak Harto sudah Menyatakan Bersedia Dicalonkan HINGGA hari Senin, proses pencalonan kembali Jenderal (Purn.) Soeharto sebagai presiden masa jabatan 1993-1998 berjalan mulus. Melalui prosedur yang dilazimkan, yakni menanyakan kesediaan H. Soeharto, kelima fraksi di MPR sudah memperoleh kepastian hari Senin (8/3). Kepastian tersebut dipe- roleh dari jawaban langsung Jenderal (Purn.) Soe- harto sendiri, bahwa ia bersedia dicalonkan sebagai presiden. Dengan demikian, pencalonan tersebut sudah dapat dibawa ke forum Sidang Umum MPR untuk disahkan. Setelah itu calon presiden dipilih secara resmi. Apakah pemilihan tersebut dilangsungkan secara aklamasi karena kelima fraksi sudah sepakat hanya mengajukan satu calon atau melalui voting, sebagaimana yang dikhawatirkan selama ini, rasa- nya tidak ada pilihan lain selain pemilihan secara aklamasi. Tanggal 11 Maret 1993, kita sudah memi- liki presiden terpilih yang akan langsung dilantik. Sekalipun pencalonan dan pemilihan presiden kali ini tidak memiliki unsur kejutan karena sudah lama hal itu diketahui, akan tetapi proses pengeja- wantahan sendi demokrasi sudah dilembagakan. Ada mekanisme pencalonan, ada mekanisme pemi- lihan, dan ada mekanisme pelantikan. Bertaat pada mekanisme yang sudah mulai dilembagakan ini saja sudah membawa kemajuan yang berarti. Secara periodik kita diingatkan akan mekanisme demokrasi secara konstitusional yang sudah mulai mengambil bentuknya tersebut. Sudah sering dikemukakan, posisi presiden untuk pembangunan jangka panjang tahap kedua (PJPT II) sangat penting. Hal ini dikaitkan dengan periodi- sasi pembangunan. Pada PJPT II, yang disebut- sebut juga sebagai kebangkitan nasional tahap ke- dua, Indonesia memasuki tahap pembangunan yang disebut era lepas landas. Melihat sifat dan arah yang dituju, PJPT II memiliki berbagai kekhasan. Salah satu ciri khas PJPT II adalah kemandirian. Ke- mandirian sangat ditentukan ketegaran kepribadian, kemantapan rohani, serta kualitas pendidikan dan penguasaan ilmu dan teknologi. Sebagai suatu lembaga yang bersifat politis, tidak semata-mata bertumpu pada pelaksanaan adminis- trasi pemerintahan dan tata penyelenggaraan ne- gara, presiden mempunyai posisi yang sangat me- nentukan terutama dalam melihat jauh ke depan apa yang sangat dibutuhkan. Visi ke depan itu lebih di- perlukan apabila dikaitkan dengan apa saja upaya atau strategi untuk mencapainya. Cita-cita dan stra- tegi mencapainya merupakan dua kesatuan yang saling mendukung. Sesuai dengan pengalaman selama 25 tahun ter- akhir di bawah pimpinan Presiden Soeharto, harus kita akui bahwa kedua aspek tersebut, yakni aspek cita-cita dan aspek strategi mencapai cita-cita, telah dilaksanakan secara cermat dan jitu melalui pan- dangan seorang ahli strategi seperti Soeharto. Kalau kita boleh memberikan penilaian, maka da- lam pandangan kita hal itu dilaksanakan sebagai berikut: Tujuan pembangunan diletakkan sebagai arah yang akan dicapai. Sambil melangkah ke depan, jika dimisalkan bahwa pembangunan ber- jalan secara linier, disusunlah langkah-langkah awal. Langkah awal ini harus dapat menjamin bahwa langkah selanjutnya cukup mantap dan bahwa langkah awal tersebut tidak boleh rusak atau ditinggalkan jika kita telah memasuki tahap yang le- bih lanjut. Dengan demikian antara langkah awal dan lang- kah tujuan harus terjalin suatu kesatuan yang man- tap. Jika perlu, apa yang telah dicapai pada tahap yang lebih awal itu dikembangkan lagi atau proses- nya dilangsungkan terus-menerus untuk memper- kokoh struktur paling awal yang dibangun lebih da- hulu. Dengan pelipatgandaan kekuatan struktur, se- cara teoritis seluruh bangunan akan semakin kukuh dari waktu ke waktu. Dari proses pembangunan se- macam itu terlihat bahwa tidak ada yang tersia-sia atau ditinggalkan, setelah kita mencapai tahap se- karang ini. Jika demikian halnya maka sebetulnya kita tidak perlu memasalahkan, posisi presiden pada PJPT II ini lebih penting daripada posisi pada PJPT 1. Apa yang dicapai sekarang ini merupakan kelanjutan atau akibat atau kesinambungan dari pembangunan sebelumnya. Jadi, dengan kata-kata lain, posisi pre- siden yang sama (Presiden Soeharto) baik pada PJPT | maupun pada PJTPT II sama-sama pentingnya. Dengan terlalu menekankan pentingnya PJPT II dibandingkan PJPT I, akan muncul kesan, kita mengabaikan atau mengurangi nilai pembangunan yang telah dicapai sebelumnya. Padahal, seperti te- lah kita simpulkan, pembangunan pada PJPT II ha- nya mungkin apabila kita telah membangun dasar- nya pada PJPT I. Soalnya akan menjadi lain apabila yang kita bica- rakan adalah situasi dan kondisinya yang berubah terus. Setiap kurun waktu selalu membawa ciri khas masalahnya. Hal ini juga wajar-wajar saja. Apa yang dahulu menjadi masalah besar, melalui pengalaman dan pengetahuan mungkin sudah dianggap tidak ada lagi pada masa sekarang. Atau apa yang dahulu tidak pernah dibayangkan, kini telah berubah men- jadi masalah pokok secara global. Dalam posisi seperti inilah kita selalu diingatkan akan pentingnya seseorang yang memiliki visi yang tajam dan kemampuan mengantisipasinya, serta dapat merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan secara tepat untuk menghadapinya. Gambaran se- macam inilah yang terbayang dalam benak kita menghadapi siapa yang akan menjadi kepala ne- gara kelak, siapa pun orangnya. Melalui wakil-wakil kita di MPR, kita semua telah sepakat memilih kembali Jenderal (Purn.) Soeharto memimpin kembali bangsa ini karena kita percaya dan yakin, apa yang telah dilaksanakannya selama 25 tahun pertama masih dapat dilanjutkan dengan kapasitas yang sama, sekurang-kurangnya untuk kurun waktu lima tahun lagi. Semoga keputusan penting ini dapat diemban de- ngan semangat pengabdian yang besar oleh Presi- den Soeharto, karena hal itu merupakan keper- cayaan rakyat. Apa yang dikehendaki rakyat dari ke- percayaan yang diberikan, tidak lain meningkatnya kesejahteraan. Kesejahteraan rakyat adalah hukum tertinggi. Salus populi, suprema lex... Awal Perdamaian di Afghanistan Tiba? AFGHANISTAN adalah sebuah negara yang terpecah belah menjadi kekuatan-kekuatan yang saling berbenturan menyusul didepaknya kekuatan rezim Najibullah yang didukung Uni Soviet selama 10 tahun. Merasa mempunyai andil besar di dalam perjuangan menentang rezim kiri yang mendapat bantuan asing, serta merasa mempunyai missi ideo- logis dan perjuangan tertentu, tiap faksi di Afgha- nistan mempunyai tuntutan terhadap peran dan po- sisi masing-masing, di dalam pemerintahan baru pasca-Najibullah ini. Warna politik dan ideologi tiap faksi juga sekaligus menjelaskan kekuatan- kekuatan luar mana yang telah memberikan ban- tuan senjata dan teknisi perang kepada faksi-faksi yang terlibat. Dalam hubungan ini lantas kelihatan pengaruh-pengaruh kekuatan pendukung seperti Iran, Saudi Arabia, Pakistan, Amerika Serikat. Selama empat tahun sesudah Najibullah diguling- kan, pertikaian antarfaksi yang semula masih ber- wujud bentrokan-bentrokan kecil, tiba-tiba menjadi perang yang merenggut ribuan nyawa. Dua kelom- pok terbesar, Jamiat-i-Islami pimpinan Massoud dan Hezb-i-Islami pimpinan Hekmatyar, bertempur dengan menggunakan segala kekuatan yang dimi- liki. Hekmatyar merasa bahwa faksinya tidak men- dapat penghargaan layak sesuai dengan saham dan pengorbanannya dalam perjuangan meng- enyahkan Najibullah. Oleh karena munculnya pe- merintah pasca-Najibullah di mana pos-pos penting dipegang kelompok Jamiat-i-Islami, maka perla- wanan Hezb-i-Islami semakin menggebu-gebu. Jelaslah bahwa konfrontasi militer antara dua ke- kuatan ini sangat memprihatinkan seluruh dunia Is- lam, sehingga Pakistan dan Saudi Arabia merasa terpanggil untuk mengadakan usaha-usaha peruju- kan damai antara keduanya. Sebagai hasilnya ada- lah Perjanjian Damai Islamabad yang baru-baru ini diparaf. Pemarafan Perjanjian ini dihadiri PM Pa- kistan Nawaz Syarif dan utusan Raja Fahd, Pa- ngeran al-Faisal. Diberitakan bahwa Hekmatyar yang selama ini menunjukkan sikapnya yang sangat wannya, dalam perundingan perdamaian ini bersi- kap lebih bergembira dan menunjukkan kepuasan dengan perjanjian yang diparafnya. Perjanjian ini menentukan bahwa jabatan presiden tetap dipe- gang tokoh dari kelompok Jamiat-i-Islami, yakni Bur- hanuddin Rabbani, sementara jabatan perdana menteri akan berada di tangan Hekmatyar. Pem- bentukan kabinet akan dijalankan Presiden, Per- dana Menteri, dan para pemimpin faksi. Secara teoritis, dengan tercapainya kesepakatan ini, segala sesuatu akan berjalan baik kemudian, ter- utama karena masing-masing faksi telah mempero- leh posisi penting masing-masing dan peranannya dalam pembentukan kabinet. Akan tetapi dalam pe- laksanaannya, kesulitan-kesulitan baru justru akan timbul secara lebih luas. Apalagi jika pembentukan kabinet diberi batasan waktu sampai dua minggu. Warna politik dan ideologi kembali akan menonjol dalam penentuan siapa-siapa yang bakal duduk da- lam kabinet. Jabatan menteri pertahanan bisa men- jadi bahan yang diperebutkan dengan gigih, karena jabatan ini amat strategis dalam menentukan siapa yang akan dipilih menjadi Panglima Angkatan Per- ang. Pada gilirannya, jabatan Panglima Angkatan Perang amat mempengaruhi pihak mana yang didukungnya. tidak puas dan bermusuhan dengan kelompok la- Memang ada kemungkinan lain yakni bahwa se- mua pihak pada akhirnya berhasil menemukan se- buah modus vivendi, yang membuat mereka berha- sil menahan diri untuk tidak melanjutkan lagu lama mereka mencurigai, memusuhi dan saling membu- nuh. Akan tetapi, dapatkah modus vivendi semacam ini muncul di Afghanistan dalam waktu dekat ini? Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas Tanggapan Keluhan Nelayan di Tejakula Menanggapi keluhan kelom- pok nelayan di Kecamatan Teja- kula Buleleng pada Harian Bali Post Senin 8 Maret 1993 Ha- laman 3 kolom 1 s.d. 4 berjudul "Nelayan di Tejakula Mengeluh Bantuan yang Diterima belum Lengkap", dapat kami sampai- kan penjelasan sbb: akan segera turun ke lapangan Demikian penjelasan ini kami untuk memberikan bimbingan sampaikan agar menjadi mak- teknis kepada para penerima pa- lum. ket bantuan tersebut khususnya tentang cara penanganan mesin A.n. Kepala Dinas Perikanan kapal yang baru diterima terse- Propinsi Daerah Tingkat I but. Sesuai kenyataan selama ini Bali Bali Drs. Ketut Bagiartha NIP. 080019044 para nelayan di Bali hanya ber- Pemimpin Proyek Pening- pengalaman menangani mesin katan Produksi Perikanan tempel biasa dan penempatan- nya di luar pinggir perahu/kapal. Sedangkan mesin yang baru di- terima saat ini penempatannya di tengah-tengah dan dilengkapi dengan alat gear box dan seba- gainya, Bali Post RABU, 10 MARET 1993 Perkembangan Pantai Kuta dan Sekitarnya KABAR & KOMENTAR sebagai Objek Pariwisata PANTAI Kuta dan sekitarnya merupakan salah satu objek pariwisata yang sangat terkenal di seluruh dunia. Wisatawan yang datang ke Kuta sangat tertarik oleh kondisi Pantai Kuta dengan hamparan pasir putih, di mana kondisi ini sangat cocok untuk tempat berjemur, karena material pasirnya terdiri atas hasil romba- kan koral/terumbu karang yang tumbuh di Laut Kuta. Pasir ini tidak begitu ba- nyak menyerap panas, jika dibandingkan pasir hitam. Di samping pasir putih, Pantai Kuta juga mempunyai keistimewaan yang lain, yaitu gelombangnya sa- ngat cocok untuk olah raga peselancar apalagi pada musim angin barat. Keistimewaan berupa gelom- bang yang dimiliki Pantai Kuta juga sangat berpengaruh terha- dap kondisi lingkungannya sen- diri. Energi gelombang ini yang menentukan proses pantai pada masa mendatang, apakah pan- tainya mengalami sedimentasi (maju) atau mengalami abrasi (mundur). Proses maju mun- durnya pantai terjadi secara ala- miah, selama tidak terjadi cam- pur tangan manusia, seperti membuat bangunan pantai yang kurang memperhatikan segi ke- teknikan, juga pengambilan pa- sir pantai atau koral/terumbu karang, Kondisi Pantai Kuta dan seki- tarnya sebelum menjadi objek pariwisata dengan sekarang, sudah jauh berbeda, terutama mengenai proses pantainya sen- diri, di mana kondisi Pantai Kuta sebelum menjadi objek pariwi- sata, proses pantainya masih berjalan secara alamiah atau gangguan faktor manusianya re- latif sangat kecil, seperti perge- rakan material pantainya mau- pun pengaruh energi gelombang terhadap pantai masih berjalan secara alamiah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Pusat Pengem- bangan Geologi Kelautan Ban- dung (1988), proses pantai di Kuta dan sekitarnya mulai ter- ganggu sejak dibangun landasan pacu pesawat terbang sepanjang lebih kurang 900 meter menjorok ke laut. Pengaruh landasan pacu terhadap proses pantai adalah: langi proses gerakan material 1. Landasan tersebut mengha- pantai ("sanddrif") akibat arus sejajar pantai ("longshore cur- rent"), sehingga sebaran mate- rial pantai tidak berlangsung se- cara normal. Hotel Pertamina Cottages adá Pura di mana dahulu Pura terse- but letaknya relatif jauh dari Puranya tinggal 50% dan adanya pantai, tetapi sekarang halaman bungalow yang tadinya juga le- taknya di pinggir pantai, tetapi sekarang hanya tinggal bekas pondasinya terendam laut. Hal tersebut membuktikan bahwa Oleh Ir. I Nyoman Astawa B. Eng. 2. Antara landasan pacu de- ngan hamparan koral yang me- manjang dari Kuta hingga di se- belah utara landasan pacu mem- bentuk alur ("out let") yang sempit, kondisi ini menimbulkan arus cukup kuat, terutama pada saat air surut. Faktor kedua berpengaruh ter- hadap gerakan material dari le- pas pantai ke pantai ("onshore- inshore"), karena adanya material pantai yang hilang ter- bawa arus pasang surut. Hal ini secara tidak langsung dapat di- buktikan dari hasil penelitian dengan metode "krib" (perang kap sedimen). Hal tersebut di- duga menjadi penyebab utama rusaknya pantai antara lan- dasan pacu dengan Kuta, ter- utama pantai Pertamina Cottages-Rama Cottages, di mana pantai di depan Hotel Pertamina-Cottages sudah hi- lang, bahkan di sebelah utara Antara bangunan dengan pantai sebaiknya ada jarak, seperti di Pantai Kuta bagian utara hingga Legian, dan di Nusa Dua, di mana antara bangunan dan pantai dibuat jalan. Hal tersebut dapat menghindari gangguan manusia terhadap proses pantai yang berlangsung. pantainya mundur atau meng- alami abrasi yang cukup kuat. Untuk menghindari kerusa- kan lebih parah, penulis saran- kan kepada Pemerintah Daerah, untuk melaksanakan peng: awasan ekstra ketat mengenai larangan membuat bangunan te- pat di pantai apalagi bangunan yang menjorok ke laut. Ba- ngunan menjorok ke laut akan mengganggu kesetimbangan proses pantai, sehingga di satu sisi akan terjadi penimbunan se- dimen dan di sisi lain terjadi penggerusan pantai (Abrasi). gelombang. Jadi antara ba- hadap arah angin pembangkit ngunan dengan pantai sebaik- nya ada jarak, minimal seperti yang sudah dilakukan di bebe- rapa tempat, seperti di Pantai Kuta bagian utara hingga Legian dan di Nusa Dua, di mana antara bangunan dan pantai dibuat jalan. Hal tersebut dapat meng- hindari gangguan manusia ter- hadap proses pantai yang berlangsung. Perlu digarisbawahi peng- awasan pengelolaan pantai, ja- ngan sampai peristiwa yang di- alami pengusaha pantai di dae- umumnya dan daerah Candi- rah Teluk Labuhan Amuk dasa khususnya terulang di tem- pat yang lain. Kebetulan penulis sendiri sebagai pengamat pantai dan sudah melakukan penyelidi- kan pantai di Bali, seperti pantai utara Bali, sepanjang pantai Jimbaran hingga Negara, Pantai Nusa Dua hingga Lebih dan Pan- tai Lebih hingga Karangasem. Masalah yang dihadapi peng- usaha pantai daerah Teluk La- buhan Amuk umumnya dan Pan- tai Candidasa khususnya, ada- lah pantainya mengalami abrasi yang cukup kuat, sehingga pan- tainya hilang dan timbul tebing pantai yang cukup curam (lebih kurang 3 meter). Untuk meng- hindari kerusakan pantai lebih parah, pengusaha pantai di dae- rah tersebut mengambil tinda- kan, dengan membuat bangunan/tembok penahan pan- tai (sea wall) tanpa memperhati- kan segi keteknikan, sehingga yang terjadi adalah fondasi tem- boknya terkikis gelombang yang mengakibatkan temboknya run- tuh dan sebagian besar pantai- nya sekarang dipenuhi puing- puing beton bekas bangunan tembok. Cara yang paling aman dalam mengelola pantai agar tidak mengganggu proses pantainya, adalah dengan tidak membuat bangunan di pantainya, apalagi bangunan yang menjorok ke laut. Salah satu metode pende- katan untuk mengetahui proses pantai saat ini maupun pada masa akan datang adalah de- ngan perhitungan "energi flux". Dari perhitungan "energi flux", pantainya seolah-olah dibagi menjadi beberapa blok, di mana tiap-tiap blok ada yang meng- alami sedimentasi dan ada yang mengalami abrasi tergantung Penulis staf ahli bidang Geofi- dari posisi pantainya sendiri ter- sika Kelautan, Bandung. Awasi Banjir dalam Pada kesempatan ini penulis sarankan pada pemerintah se- tempat umumnya dan peng- usaha pantai khususnya, dalam mengelola pantai baik sebelum- nya atau penanggulangan keru- sakan pantai, sebaiknya dikon- sultasikan dahulu dengan pakar-pakar pantai yang ada di instansi yang terkait. Pengembangan Perkotaan di Bali PADA awal tahun 'Jago', 1993 ini, beberapa kota di Jawa, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya dan beberapa kota dengan skala yang lebih kecil dilanda banjir genangan. Khu- sus untuk Jakarta intensitasnya dirasakan lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, padahal Jakarta dikenal dengan penanggulangan banjirnya yang berkesinambungan sejak era 1980-an. Yang menjadi sorotan banyak pengamat masalah banjir adalah banjir yang terjadi di sepanjang jalan bebas hambatan 'tol' Prof. Sediyatmo, jalan menuju Ban- dara Internasional Sukarno- Hatta, Cengkareng. Padahal di kiri kanannya terlihat sedang bertumbuh pemukiman bereng- sei real-estate yang menawarkan segala kemudahan. Sehingga timbul pertanyaan apa ada yang salah dalam perencanaannya. Jika jawaban itu terpecahkan, maka solusinya akan menjadi bahan masukan dalam merenca- nakan pengembangan kota-kota lain di tanah air termasuk juga tentunya kota-kota di Pulau De- wata, yang sedang 'go internatio- nal' itu, dengan tidak meninggal- kan ke "BALI"-annya, baik se- cara harpiah maupun secara slogan yang dipakai mengem- bangkan pembangunan oleh ma- syarakat setempat. Untuk itu mari kita tengok, kasus banjir di sekitar jalan be- bas hambatan Prof. Sediyatmo tersebut untuk suluh dan pela- jaran bersama, siapa tahu ada yang bisa dipakai masukan pada konsep pembangunan di kota lain, khususnya di Bali. Penawaran Kemudahan Akibat dari berkembangnya kota urban di Indonesia, menim- bulkan kesulitan pemukiman para urban yang datang mencari kerja di kota dari desa. Kesulitan ini rupanya diantisipasi para de- veloper dengan menyediakan perumahan dari kelas RSS - Ru- mah Sangat Sederhana - sampai pada real estate yang berciri kota satelit. kar ayam itu juga dilaporkan mengalami penurunan sampai 80 centimeter saat banjir itu. Prospek di Bali Dengan semakin digalakkan- nya sektor pariwisata dengan segala subsektor penunjangnya maka tidak mustahil jika di kota- kota tujuan wisata, khususnya Denpasar, merupakan kota urban yang sangat pesat per- Salah satu contoh yang sangat Perkembangannya pun sa- jelas adalah pemukiman yang di- ngat progresif sehingga hampir bangun di kiri kanan jalan ham- seluruh pelosok penyangga kota batan, dengan alasan kemu- menjadi tempat pemukiman dahan transportasi ke kota, se- baru, sehingga tidak jarang pen- bagai tempat bergumul kembangannya yang diserbu duduk asli, menjadi orang asing mendulang rezeki. Oleh karena para pencari kerja baik dari Bali dan semakin tersingkir di desa- pembangunannya hanya meli- sendiri maupun daerah tetang- nya, karena perubahan yang sa- hat segi kemudahan pada akhir- ganya seperti NTB dan Jawa ngat cepat. Tengok saja orang nya lupa akan aspek lingkungan- Timur. Betawi yang semakin menying- nya. Lokasi pemukiman yang re- kir ke pinggir di Jakarta, dan di latif rendah diurug, menjadikan beberapa daerah di Bali, karena lokasinya layak huni tetapi kesu- daerahnya dikembangkan men- litan drainase mengakibatkan jadi perhotelan atau estate lain- kesulitan pengaliran limbah ru- nya. Terdengar bahwa untuk mah tangga penghuninya. 'melasti' saja ada masyarakat harus minta izin pengelola untuk pada otoritas melintas pengelolanya. Oleh I Putu Pudja Para developer seakan ber- Pada akhirnya keluhan dari lomba menyediakan pemukiman lingkungannya bermunculan, lengkap dengan perlengkapan terutama pada musim hujan dan kemudahannya masing- atau saat hujan turun walau bu- masing, sehingga kemudahan, kan pada musim hujan. Kasus perlengkapan serta fasilitas ini juga diduga terjadi pada ka- lainnya menjadi bagian dari ko- moditi yang ditawarkan me- nyatu dengan perumahan yang dibangunnya. Hal ini sejalan de- ngan tuntutan semakin banyak- nya ekskutif muda dan kalangan berpunya di kota. Yang pada akhirnya kelihatannya menjadi bumerang. sus banjir yang menggenangi se- panjang badan jalan tol Prof. Se- diyatmo, ke Bandara Sukarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, di samping tentunya karena faktor lain seperti landasan jalan yang memang bekas rawa, serta pa- sang air laut. Bekas rawa yang dibangun dengan konstruksi ca- Dampak ikutannya pasti akan muncul seperti drainase yang sulit-tengok saja Perumnas Monang Maning yang sering kebanjiran, maupun gangguan kamtibmas seperti adanya perampok ala ninja akhir Februari 1993 yang menimpa pemukiman di Nusa Dua-yang tentunya meru- pakan ekses saja. Rp 5.723.100 untuk Pura Desa/ Pura Puseh Desa Adat Denpasar Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Desa/ Pura Puseh Desa Adat Denpasar dari: Kadek Dwi, Jl. Gatot Subroto VIB Dps Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 25.037.100 untuk Karya Agung Tribhuwana Pancawalikrama Candi Narmada Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Karya Agung Tribhuwana Pancawalikrama Candi Narmada di Besakih dari: Karyawan/wati Hotel Tandjung Sari Sanur sbb: Gede Budja Antara Rp 5.000 I Gst Ngr Abra Sumarsih Rp 5.000 Anom "Dana Punia" Pembangunan Pura Nyoman Artjani Ni Wy. Yuliathi Made Sudiana SDM sumber daya manusia ini-baik sebagai tenaga terampil atau bukan, pasti membutuhkan tempat tinggal, dan yang sukses akan memerlukan tempat huni layak. Hal ini sudah terbukti de- ngan berkembangnya pemu- kiman baru serta hunian hotel baru penyita lahan, yang pada akhirnya tidak lagi dapat memi- lih kondisi lingkungannya, en- tah itu lokasinya di daerah ren- dah atau di daerah tinggi. Dampak ikutannya pasti akan muncul, seperti drainase yang sulit, tengok saja Perumnas Mo- nang Maning yang sering keban- jiran, maupun gangguan kamtib- mas seperti adanya perampok lalu yang menimpa pemukiman ala ninja akhir Februari 1993 di Nusa Dua, yang tentunya me- rupakan ekses saja. Sebelum terlalu jauh dampak yang disebabkan gejala perkem- bangan kota yang mulai muncul di kota-kota urban, ada baiknya jika kasus banjir di beberapa kota urban di Jawa selama Ja- nuari Februari 1993 ini dijadi- kan pelajaran dalam pengem- bangan kota urban lainnya se- perti Bali, apalagi biasanya kewajiban developer sangat sem- pit sekali dan tidak jarang (Bersambung ke Hal.8, kol. 1) Rp 3.000 Wy. Sumawa Rp 3.000 Ny. Widari Rp 2.500 Ikatan Mahasiswa Penerima Beasiswa Politeknik Unud Bengkel Setia, Jl. Kedondong Dps Kel. Dewa Ketut Kanca, Desa Bongancina Busungbiu Singaraja I Komang Gede, Jl. Gn. Cemara X/270 Dps Nyoman Budayadnya, Sambangan Sukasada Buleleng Rp 5.000 I Gede Nadia, Pos dan Giro Gilimanuk Ir. L.P. Ayu Mahatriny, Yogya Nym. Baktiasih Made Rengkig Rp 2.500 Rp 5.720.600 Ni W. Asthari Ida Bgs Oka Rp 2.500 Wy. Mandra Sukerta Rp 2.500 Ida Bagus Intaran Rp 2.500 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.500 Rp 3.000 Rp 5.000 Rp 1.500 Nym. Ngening Rp 2.500 Rp 5.723.100 W. Sugantini Rp 5.000 Nym Warsi Rp 2.000 Rp 25.000 Rp 10.000 Rp 50.000 15.000 Rp 5.000 Ir. Md. Gd Mahardhika, Jakarta Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 2.500 Ir. Komang Raka Maharthana, Jakarta Rp 2.500 Ir. Lt. Rai Mahayoni, Surabaya Rp 25.000 I Wayan Pudia Rp 2.000 I Wayan Lila Rp 2.000 Nanda, Jl. Gatot Subroto VI B Dps Gede Suarjana, Jl. Gn. Merapi 35 Dps Nyoman Tjiptayasa, Jl. Jogading 2A Dps Rp 25.000 Rp 10.000 Rp 5.000 Widnyana Rp 5.000 I Nyoman Sulendra Rp 2.500 PT Japanindo Utama Tours (Guide & Driver) sbb: Rp 2.500 Rp 2.000 IB Rai Astika Rp 5.000 Sutrisna Rp 2.500 IB Parwatha Rp 5.000 Md. Arta Rp 5.000 Rp 5.000 AA Raka Dalem Rp 3.000 Rp 5.000 Dw. Kt. Sueta Rp 2.000 Rp 5.000 Nym. Dana Yumerta Rp 10.000 Rp 5.000 Rp 3.000 Dw. Tama Rp 10.000 Balik Rp 5.000 Rp 2.000 Dsk. Pt. Rauh Rp 5.000 Ngr. Udayana Rp 5.000 Rp 2.500 Rp 2.000 Rp 3.000 Gst. Partana Rp 2.000 Darsa Rp 2.000 Gst. Ngr. Putra Rp 10.000 Sutama Rp 5.000 Gd. Wenten Gd. Wartama Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Md. Yasa Rp 5.000 I Putu Umbara Rp 5.000 Megayana Rp 4.000 Rp 10.000 Wy. Sunarta Rp 10.000 Dengan dilaksanakannya bim- di Bajulan bingan teknis secara langsung Ida Bagus Manik Dengan rendah hati kami berjumlah kurang lebih 400 KK I Gst Ngr Warta tersebut diharapkan penang- sesepuh/atas nama Umat Hindu yang tersebar di dusun-dusun W. Jarna anan mesin oleh nelayan dapat Desa Bajulan, Kecamatan Loce- dalam wilayah Desa Bajulan Ke- I Wy. Timbing dilakukan dengan sebaik- ret, Kabupaten Nganjuk, Jawa camatan Loceret, Kabupaten I Kt. Ganis baiknya untuk mencegah keru- Timur, mohon uluran tangan Nganjuk, Jatim, yang sampai Cok. A Krisnu sakan yang tidak diharapkan. Bapak/Ibu dermawan Hindu di saat ini sangat taat mempertah- W. Parianta Bali sudi kiranya membantu ankan adat dan agama leluhur Febro kami berupa Dana Punia dalam dari zaman runtuhnya Majapa- Ketut Arna rangka pembangunan pura di hit. Kami bersama umat Hindu desa kami. 1. Bahwa penyerahan bantuan kapal motor tersebut masih ber- sifat sementara dan masih da- lam masa pemeliharaan/uji coba. Dalam masa pemeliharaan/uji coba tersebut yang disediakan waktunya sampai dengan bulan Maret 1993, terhadap segala ke- kurangan dan cacat yang terjadi masih akan diadakan penyempurnaan- penyempur- naan oleh rekanan pemborong yang melaksanakan pengadaan kapal motor tersebut. Setelah ke- lompok nelayan yang bersang- kutan masing-masing menerima 3. Perlu kami tambahkan secara len dan sempurna bahwa dalam rangka pengadaan paket bantuan tersebut, baru di- paket bantuan tersebut secara adakan penandatanganan Ber- teknis dari awal kami telah meli- ita Acara Serah Terima secara batkan kelompok nelayan pene- sini bahwa kami umat Hindu Perlu juga kami sampaikan di rima bantuan tersebut khusus- Desa Bajulan sampai saat ini be- 2. Sesuai dengan apa yang te- nya dalam menyusun/ lum mempunyai tempat suci un dari itulah kami atas nama umat I Wyn. Dana lah diprogramkan, maka dalam menyesuaikan rencana tuk bersembahyang. Adapun Hindu Desa Bajulan sangat Ketua Parisadha Hindu I Wyn. Suparta I Md. Marjawan waktu dekat ini Tim Teknis kami kebutuhannya. jumlah umat Hindu di desa kami mengharapkan uluran tangan Dharma Indonesia Rai Suama Kabupaten Nganjuk Anggota Redaksi: Denpasar: Made Sugendra, Sri Hartini, Ida Bagus Geriawan, Nengah Srianti, Wayan I Nym. Gama Sesepuh/atas nama Umat I Nym. Kodana Suja Adnyana, Wayan Wirya, Wayan Suana, Dwi Yani, Komang Suarsana, Djarot Suprajitno, Ema Hindu Desa Bajulan Sukarelawanto, Daniel Fajry, Nyoman Sutiawan, Legawa Partha, Gianyar: IB. Alit Sumertha, Bangli: Kt. Wijaya Nyoman Sukanyo Nikson, Semarapura: Made Sueca, Singaraja: Made Tirthayasa, Putu Mangku, Amlapura: Wayan Su- I Nym. Suadiana darsana, Tabanan: Gst. Alit Purnatha, Negara: Eddy Asri, Jakarta: Muslimin Hamzah, Suhendra Usmaya, Bambang Hermawan, Sahrudi, Pembimbing/Guru Agama I Wyn. Karang Surabaya: Endy Poerwanto, NTB: Agus Talino, Iszul Kairi, Ryanto, Ruslan Efendi, NTT: Saparudin Maksum, Hilarius Laba, Wartawan Foto: Ayu Sukanadi IGN Arya Putra, Djoko Moeljono. resmi. Bali Post di Desa Bajulan saat ini baru Bapak/Ibu para dermawan I Putu Sutaguna sanggar sementara untuk ber- hyangan yang cukup permanen I Wyn. Piaka mampu menyediakan tanah dan Hindu agar tempat persemba- I Putu Mudarana sembahyang sehari-hari. Maka segera dapat terealisasi. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap) Hindu Wilayah Desa Bajulan, Kec. Suarti Loceret Kabupaten Nganjuk Suwadi I Wyn. Lani Kadir Gst. Dana Konten Rp 5.000 Siswa-siswi SMP Sunari Loka Rp 10.000 Kuta Bali Rp 246.100 Rp 5.000 SMP Sunari Loka Kuta Bali Rp 5.000 nama-nama sbb: Rp 5.000 I Wayan Sadi Rp 5.000 I Wayan Kantara Rp 5.000 I Nengah Tebrin Rp 2.000 I Nengah Darta Rp 5.000 I Nengah Cipta Rp 5.000 Nyoman Yasa Tantangan Berat Pak Harto PAK Harto bakal mengha- dapi tugas berat, demikian ko- mentar sejumlah tokoh gene- rasi muda, seperti Tjahjo Ku molo, Nurcholis Madjid, Hutomo Mandala Putra, dan Siti Hardianti. Dua yang ter- akhir itu adalah putra dan pu- tri Pak Harto. Penilaian itu tentu akan memperbesar ter- ima kasih mereka terhadap ke- sediaan Pak Harto untuk dica- lonkan kembali. Menurut me- reka, Indonesia masih membutuhkan tenaga dan gagasan-gagasannya. Dengan kesediaannya itu, Pak Harto te- lah memenuhi harapan selu ruh masyarakat Indonesia. Pernyataan tokoh-tokoh muda tadi memang tidak berle- bihan. Pak Harto bakal meng. hadapi tantangan berat pada masa kepresidenannya menda- tang. Tantangan itu datang se- bagian dari diri Pak Harto sen- diri, sebagian lagi dari konse- kuensi logis dan praktis laju pembangunan, yang lain datang dari perubahan-perubahan dunia dewasa ini. sementara Saat ini usia Pak Harto ti- dak muda lagi. Orang pertama Indonesia yang bernama Haji Mohammad Soeharto itu kini akan genap berusia 72 tahun Juni mendatang. Dalam usia demikian ini, rata-rata orang Indonesia akan mengalami apa yang dinamakan gang. guan ketuaan, yang sering cu- kup besar pengaruhnya dalam berpikir dan menghadapi ma- salah. Masalah usia ini pernah juga disinggung-singgung ba- nyak orang, sehingga menim- bulkan keraguan mereka ter- hadap kapabilitas Pak Harto dalam memimpin bangsa pada periode 1993/1998. Bahkan sempat muncul pikiran- pikiran spekulatif, bahwa dia akan berhenti di tengah jalan, dan memberikan kesempatan wapresnya untuk melanjutkan tugas dan membina karier se- lanjutnya. Orang banyak me- namakannya proses suksesi. Namun itu tidak lebih dari sekadar spekulasi. Kenyataan nya, Pak Harto masih tetap fit dan dengan mantap menerima permintaan fraksi-fraksi MPR untuk dicalonkan kembali, Walaupun demikian, usia ti- dak bisa diungkiri. Merambat- nya usia, walaupun bukan ha- langan utama, akan tetap mempunyai dampak juga da- lam pelaksanaan tugas seseo- rang, termasuk Pak Harto. Me- mang kita bisa saja memban- dingkan hal itu dengan kenyataan di luar negeri, di mana presiden atau perdana menteri tetap aktif bekerja da- lam usia lanjut. Namun per- bandingan semacam itu tidak menyeluruh, sekadar me- nyangkut jumlah usia semata, tanpa menyangkut aspek aspek lain, yang mungkin tidak kalah pentingnya. Pertumbuhan ekonomi Indo- nesia, sebagai hasil dari kebija kan pembangunan selama ini, telah menghasilkan sejumlah konglomerat, yang akhir-akhir ini banyak mendapatkan per- hatian masyarakat. Konglome- rat kita, menurut beberapa pa- kar, tumbuh melalui proses yang khas Indonesia. Mereka diperlukan dan ditumbuhkan, tentu tidak semuanya, melalui pemberian fasilitas khusus, se- perti monopoli dan kredit khu- sus dari bank negara. Akibat nya, muncul pameo di ka- langan masyarakat pengusaha-penguasa dan penguasa-pengusaha. Walau- pun pameo ini tidak sepenuh nya benar, namun dalam per jalanan bangsa lima tahun mendatang, dia akan amat me- nentukan. Konglomerat kita akan diuji ketangguhan me- reka sebagai pengusaha murni. Pengusaha yang tidak memi- liki jiwa dan elan bisnis sejati akan segera berguguran, se- mentara yang bertahan hanya- lah mereka yang memang ber- jiwa bisnis. Namun demikian, praktek penyantunan ke- luarga, seperti yang selama ini sering terjadi, bisa juga meno- pang keberadaan konglomerat kita melalui fasilitas berkelan- jutan, walaupun jelas tidak ba- kal bisa berlangsung selama- nya. Kehancuran konglomerat akan menyangkut pula kewiba- waan pemerintah, di samping pemerintah memang tidak bisa berlepas tangan. Contoh kong- kretnya adalah kasus Bank Summa dan CV ASTRA Internasional. Pembangunan Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indone sia seutuhnya, ternyata belum mampu menciptakan kesejah- teraan merata. Masalah peme- rataan kesejahteraan ini sem- pat muncul sebagai isu utama dalam kampanye pemilu lalu. Isu akan tetap muncul selama pemerataan kesejahteraan be- lum bisa terwujud. Munculnya konglomerat-konglomerat, wa- laupun dibutuhkan untuk me- nopang lajunya pembangunan, namun berdampak juga pada masalah pemerataan. Banyak orang berpendapat, justru de- ngan munculnya raksasa eko- nomi itu, rakyat menjadi sema- kin terpojok, dan kerap kali bahkan tergusur. Dengan uang mereka, apa yang tidak mung kin bisa menjadi mungkin, dan yang semestinya mungkin bisa disulap menjadi mungkin. tidak Sampai di situ, mau tidak mau, kita harus juga bicara tentang korupsi. Sampai hari ini, korupsi masih tetap men- jadi momok terbesar bangsa kita, walaupun tidak menda- patkan perhatian sepenuh sub- versi. Penyelewengan dana pembangunan yang sering sering disebut mencapai lebih dari 30%, penggelapan uang di banyak BUMN, praktek sogok dan bayar upeti di kantor-; kantor maupun di jalanan, be- lum juga berhenti. Dampak pa- ling parah dari korupsi adalah penghisapan oleh yang ber- kuasa terhadap rakyat kecil. Rakyat yang semestinya mem- peroleh pelayanan dari para pejabat, justru terpaksa harus rela memberikan pelayanan ke- pada mereka yang sebenarnya telah berpenghasilan lebih ba- nyak. Masalah korupsi akan menjadi tantangan yang tidak kecil bagi Pak Harto, meng- ingat praktek ini telah begitu menyeluruh dan berusia lanjut. Pembangunan kita juga te- lah membawa dampak dalam perkembangan demokrasi di tanah air. Semula orang ber- pendapat demokrasi dan peng- hargaan atas hak-hak asasi manusia. Tetapi pendapat itu kini banyak dibantah, karena kenyataan tidak menunjukkan demikian. Banyak negara yang mencapai kemajuan ekonomi lumayan, tetapi pertumbuhan demokrasinya tetap terkatung- katung, seperti Cina misalnya. Kini orang berpikir, demokrasi bukan harus ditunggu, tetapi diperjuangkan melalui pendi- dikan dan latihan. Dengan de- mikian, rumah tangga, seko- lah, dan lingkungan meme- gang peranan utama sebagai agen-agen pendidikan demo- krasi, bukan sebaliknya justru mempraktekkan rekayasa anti- demokratis. Pemerintah, seba- gai agen utama pembangunan, memberikan contoh kongkret kepada rakyat bagaimana ber- sikap demokratis, dan membe- rikan kesempatan rakyat un- tuk berlatih berdemokrasi. Memberikan latihan kepada rakyat untuk berdemokrasi berarti membuka kesempatan mereka untuk menyatakan pendapat dan memberikan pe- nilaian (kritik) terhadap kebi- jakan dan praktek kekuasaan pemerintah. Masalah demokrasi akan menjadi sangat penting pada masa-masa yang akan datang, karena pada dasarnya demo- krasi itu sendiri adalah wujud kerendahan hati, bukan aro- gansi masyarakat banyak. Ke- putusan yang dibuat manusia tidaklah pernah sempurna, de- mikian landasan berpikir de- mokrasi. Oleh karena itu, se- tiap keputusan harus terbuka untuk mendapatkan kritik (pe- nilaian) dan memperoleh ma-. sukan dari pendapat lain. Kri- tik dan penilaian maupun pen- dapat alternatif merupakan kemungkinan untuk mencapai keputusan yang lebih baik. Se- baliknya, sikap ortodoks yang tidak bersedia menerima kri- tik, mencerminkan sikap arogan dan menganggap diri tak mungkin bersalah atau in- fallible. Dengan sikap sema- cam itu, sebuah keputusan menjadi tertutup terhadap ke- mungkinan perbaikan dan pe- nyempurnaan. Akibat selanjut- nya, pembuat keputusan tam- pak kekanak-kanakan dan anti-demokratis. Demokrasi yang telah tum- buh akan menjadi tantangan besar bagi Pak Harto, karena tidak lagi mungkin memben- (Bersambung ke Hal.8, kol.4) Catatan Menurut Guru Besar Universitas Indonesia, Selo Soe- mardjan, demokrasi yang diterapkan di Indonesia adalah demokrasi desa yang sifatnya teratur dan menjauhi pertentangan fraksi atau golongan. Nah, iklim politik demokrasi desa yang belum berwajah baru. RABU, 10 MARET 199 Kena Kini B Jakarta - Ketua Dewan Pembina H bank Swasta Nasional (Pe Moena menilai kenaikan akhir ini bersifat tempore lain disebabkan karena me "Laju inflasi yang dalam mencapai 4,95 persen dan rung naik sampai menjelan nya sementara karena dipe baran akan turun kemba Moena di Jakarta, Selasa. Dikatakannya, kenaikan dua bulan terakhir itu dise naikan bahan bakar minya kan gaji pegawai negeri sip dengan meningkatkan kebu menjelang puasa dan lebar "Saya optimis laju infla akan turun kembali sehing diperkirakan dalam tahun wah dua digit," katanya. Di samping itu, mening duksi dalam negeri dan bar upa barang modal dan bara akan mampu meredam laju rung terus meningkat. Pember seharus Denpasar (Bali Post) - Walaupun pemerintah tel menetapkan tanggal pember kuan Undang-undang Merek lai 1 April 1993, namun dal menerapkan sanksi kepada langgar seharusnya lebih a Mengingat tidak semua pe gang pengecer memahami ma merk yang telah terdaftar at dipatenkan, dan mana ya tidak. Apalagi bagi pedagang ecer besar (PEB) yang menjual rang dengan ribuan merek, ra nya sangat mustahil kalau reka harus menghafalkan me merk tersebut. Demikian kesimpulan ya berhasil dihimpun Bali Post d beberapa pedagang pengecer lasa kemarin di Denpasar, sel bungan dengan akan diberla kannya UU Merk yang diser dengan sanksi hukum yang kup berat bagi pelanggarn eorang pedagang di bilangan Gajah Mada yang enggan di butkan identitasnya mengak sampai saat ini ia tidak ta mana merek dagang yg res dam mana merk palsu, kare banyaknya merk dagang di saran. Sebagai pedagang yang awa dengan hukum, ia menyamb baik niat pemerintah member kukan UU Merk, namun sel lum sanksi yang cukup berat t sebut dilaksanakan, hendakn aparat hukum beserta insta terkait lainnya memberikan nyuluhan kepada para pedaga pengecer. "Bahkan kalau per memberikan nama-nama (daf merek) yg telah dipatenkan, hingga memudahkan PEB," u Direktur Pasar Swalayan Tia Dewata Iskak Sugiharto. Pemberitahua Diakuinya sejak gencarn UU hak paten, merk, dan ci didengung-dengungkan be rapa bulan lalu, pihaknya tel Wayan (Sambungan Hal. 2 narkotika jenis heroin, melar gar pasal 23 ayat 5 jo. pasal ayat 5b UU No. 9 Tahun 19 tentang Narkotika. Namun, tim penasihat huku dari Trisula Denpasar yang motori B. Ambara, S.H. m nyangkal kebenaran pembu tian dakwaan jaksa penunt umum. Penasihat hukum te dakwa memohonkan agar ma lis membebaskan terdakwa da segala tuntutan hukum, kare dakwaan jaksa tidak terbukti. Menurut penasihat huku terdakwa, tak ada satu p saksi-saksi yang mengetahui te dakwa membeli heroin terseb dari orang yang bernam Wayan. "Dan dakwaan jaksa dak logis, kalau 98 gram hero dibeli terdakwa hanya sehar Rp 100 ribu. Seharusnya Way dihadirkan di sidang untuk me dapatkan fakta yang benar," uj penasihat hukum terdakw (011) Harga Grosir/ Borongan Sayur-mayur DI PASAR KUMBASARI Denpasar, 9 Maret 1993 Jenis Komoditi Harga (Rp/kg) 200 Kol Bulat Kol Gepeng Tomat buah Buncis Wortel 240 1.100 600 400 Kentang 700 Sawi putih Seladri Labu siam 250 1.000 120 Seorang pakar pariwisata berpendapat, dalam usaha menyeimbangkan antara pembangunan pariwisata dan lingkungan, perlu pengendalian pesatnya perkembangan kepariwisataan itu sendiri. Memang, di mana dan kapan pun perlu mengen- dalikan diri. Sumber Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bali. PT CENTRAL KUTA MONEY CHANGER Jln. Legian No. 557 Telp. 51345-51678-51299 Kuta - Bali Tanggal, 9 Maret 1993 PENGUMUMAN KURS Valuta BN TC JUAL - US$ 2061 2054 2075 Panitia besar PON XIII membuat gebrakan baru untuk menjadikan pelaksanaan perjalanan api PON sebagai promosi pariwisata. AU$ 1445 1442 1463 HK$ 262 261 276 SIN 1243 1241 1259 MAL 779 793 CAN 1643 1642 1659 Rp 10.000 Rp 10.000 Kiranya untuk promosi tiada peluang terbuang. Pound 2915 2915 2991 DM 1233 1228 1248 NGL 1094 1057 1111 FFR 360 358 372 SFR 1334 1327 1351 YEN LIRE 1,18 1,43 NZ 1084 THB 71 86 WON 2. 3 NT 71 87 C 414 Rp 10.000 Rp 3.000 Rp 10.000 Rp 5.000 Rp 2.000 Rp 5.000 Ni Wayan Suastini Rp 2.000 Rp 5.000 Juli Surjandari Rp 5.000 I Made Nadi Rp 5.000 I Wayan Darta Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 (Bersambung ke Hal.8, kol.8) Bang Podjek 17,54, 17,47 17,77 1072 Color Rendition Chart
