Tipe: Koran
Tanggal: 1993-04-02
Halaman: 04
Konten
Halaman 4 Bali Post JUMAT, 2 APRIL 1993 JU "Lebaran Topat" di Lombok Mengail Rezeki Membayar Nazar ADAKAH topat bleg (ketupat besar) sebagai fenomena Le- baran Topat semakin mentra- disi? Barangkali itulah harapan para remaja Masjid Baitul Iman Pejeruk Ampenan membuat ke- tupat raksasa berisi 16 kg beras kemudian memamerkannya di lokasi perayaan Lebaran Topat di Senggigi, Kamis kemarin. Pembuatan topat bleg yang membuka lembaran baru dan keunikan Lebaran Topat di ta- hun ayam ini, mungkin pula se- bagai upaya lebih menyadarkan masyarakat akan makna budaya peninggalan nenek moyang. Nilai tradisi pada Lebaran To- pat yang berlangsung kemarin sepertinya masih tampak utuh. Hal ini terlihat dari kebiasaan masyarakat yang masih tetap melakukan acara ziarah ke makam-makam serta memuji kebesaran sang pencipta dengan berbagai niat. "Ada yang berzia- rah ke makam membayar nazar karena cita-citanya telah terca- pai," kata M. Iksan yang meng- aku sebagai penunggu makam Loang Baloq Ampenan yang dite- mui di sela-sela keramaian peng- unjung Kamis kemarin. Adakah cara tersendiri berna- zar (berjanji) yang kemudian di- bayar setelah cita-cita mereka tercapai? Hal itu menurut Iksan tergantung dari niat mereka. Cuma saja setelah berziarah ke kuburan dan melakukan nazar, mereka melilit jambang- jambang beringin yang ada di se- kitar makam. Setelah cita-cita tercapai barulah mereka datang kembali untuk membuka pin- talan jambang beringin tadi, se- bagai tanda utang yang telah di- ucapkan telah dibayar. "Ada juga yang datang karena mereka te- lah memperoleh jodoh," kata Iksan bernada agak berkelakar. Berziarah ke makam Loang Baloq, makam yang dianggap ke- ramat oleh masyarakat Lombok, dengan segala nazar sebenarnya menurut Iksan tergantung dari keyakinan. Adakah yang Anda tahu mereka telah datang mem- bayar nazar? "Ada," kata Iksan singkat. Hal itu diketahuinya dari salah seorang yang pernah datang dari Lombok Tengah ber- ziarah ke makam itu. Orang itu mengeluh karena diliputi utang, kemudian datang memohon ke- pada Tuhan. "Saya sangat ber- syukur jika utang saya terbayar dan akan berkunjung lagi ke tempat ini," kata Iksan menutur- kan kembali cerita orang yang pernah datang ke makam yang ditunggunya. Beberapa peziarah kepada Bali Post menuturkan, niat me- reka datang ke sana bukan saja membayar nazar, tetapi juga me- mohon kepada Tuhan agar da- lam kehidupan sehari-hari mem- peroleh berkah dengan kemu- rahan rezeki sebagai bekal hidup. Ada juga yang memohon agar anak mereka menjadi orang yang pandai. Selain makam Loang Baloq dan Batu Layar yang banyak di- kunjungi masyarakat, tempat- tempat rekreasi juga menjadi sa- saran. Seperti Pantai Skip Am- penan. Sehari penuh kemarin pantai itu jadi pusat keramaian lengkap dengan musik yang menghibur pengunjung, orkes dangdut "Terlambat Prayoga" tampil dengan penyanyi penyanyi lokal, mengajak ka- wula muda berjoged ria. Adanya hiburan-hiburan di lo- kasi rekreasi yang menjadi sa- saran pengunjung sepertinya su- dah dilirik petugas desa dengan memungut biaya masuk ke lo- kasi. Di Pantai Tanjung Karang dan Skip Ampenan dari hasil pantauan terlihat adanya karcis masuk bagi mereka yang meng- gunakan jasa angkutan baik angkutan roda dua, empat mau- pun tradisional cidomo. Roda dua dan cidomo dikenakan biaya masuk Rp 250 per kendaraan se- dangkan roda empat Rp 500. Pedagang Di mana ada gula di situ ada semut. Sepertinya pepatah ini berlaku juga bagi pedagang, di mana ada keramaian ke sanalah para pedagang berbondong- bondong untuk menggelar da- gangannya. Diperkirakan pu- luhan ribu masyarakat tumplek blek di Senggigi. Naluri peda- gang pun tidak mau diam tanpa berbuat sesuatu, peluang usaha tercipta dengan adanya upacara Lebaran Topat. Dua hari sebe- lum hari H para pedagang telah mulai berdatangan memasang tenda tempat berjualan. Walau- pun untuk mendapatkan tempat berjualan harus memesan tem- pat dengan membayar sewa tem- pat berjualan berkisar antara Rp 10.000 sampai Rp 15.000. Ratusan pedagang memadati kawasan pinggir pantai serta pinggir jalan, tak ubahnya hari pasaran. Jenis dagangan yang dijajakan tidak terbatas pada makanan dan buah-buahan, bahkan pedagang obat dengan kelihaian berbicara untuk mena- rik pembeli dan pedagang pa- kaian tampak pasang aksi. Me- nurut pengakuan Hasan seorang pedagang makanan ringan, se- mua pedagang yang ada di pasar Cakra dan Sweta sementara waktu pindah tempat jualan ke lokasi perayaan Lebaran Topat. Lebaran Topat benar-benar ajang mencari rezeki bagi para pedagang. Pangsa pasar cukup terbuka. Lebih besarnya permin- taan dari pada penawaran me- nimbulkan peningkatan harga. "Harga bakso biasanya sekang- kuk Rp 500, tetapi di sini bisa mencapai Rp 750 sampai Rp 1.000," ujar Hasan. Sehingga ti- dak mengherankan minat peda- gang untuk datang ke Batu Layar walau harus mengeluar- kan biaya ekstra. Sebab keun- tungan sudah terbayang di depan mata. (069/060/059) Dokter Sukardi: Ingin Anak, Semua Kecamatan di Lobar harus Tahu Cara Merawat KEHADIRAN seorang anak dalam suatu keluarga tentunya sangat diharapkan setiap pa- sangan suami istri. Tetapi sete- lah si jabang bayi lahir, orangtua kadang-kadang tak paham betul cara merawat yang benar agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik. "Ini berakibat buruk bagi ke- sehatan dan kelangsungan per- tumbuhan anak. Di samping itu pula, pengetahuan dan kesa- daran memelihara kesehatan anak masih dirasakan kurang," kata dr. Sukardi, spesialis anak di RSU Praya. Keadaan ini, kata dia, boleh dikatakan merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi di daerah ini yang mencapai 110 per seribu kela- hiran hidup. "Saya di RSU hanya kebagian pasien anak yang kon- disinya tergolong parah," ucap dokter anak ini. Akibat terlam- batnya penanganan penyakit itu, sering menimbulkan kema- tian bagi si anak. "Kalau saja orangtua anak sadar dan sedini mungkin memeriksakan anak nya ke puskesmas atau balai pengobatan terdekat, kemung- kinan penyakit yang diderita anak akan tertangani dengan baik," katanya menambahkan. Sukardi juga menyayangkan kebanyakan perilaku orangtua yang tidak peduli akan keadaan penyakit yang diderita anaknya. Misalnya, karena kondisi penya- kit yang memerlukan perawatan intensif, maka si anak diharus- kan menjalani rawat nginap di rumah sakit. "Hal yang demi- kian sering tidak diterima orang- tua dengan alasan ekonomi yang kurang mampu. Ironisnya lagi, si orangtua minta agar anaknya se- gera disembuhkan, kan lucu," ki- lahnya sembari mengatakan, dr. Sukardi permasalahan ini sering terjadi pada kalangan orangtua di pedesaan. MERIAH - Perayaan Lebaran Topat di Lobar Kamis kemarin ber- langsung meriah diisi dengan pegelaran aneka kesenian serta pa- ju m S Bali Post/069 meran ketupat raksasa (Topat Bleq) bikinan remaja Masjid Baitul Iman, Pejeruk. akan Digarap Kandep Transmigrasi Bupati Lotim Berbesar Hati Mataram (Bali Post) - Sekwilda Lobar Drs. H.L. Har tawa mengatakan, daerah datar yang termasuk subur di wilayah Kabupaten Lobar hanya 1/3 dari seluruh wilayah atau 539 kilo- meter persegi dengan kepadatan penduduknya 1.216 jiwa per kilo- meter persegi. Maka, seluruh ke- camatan diprioritaskan sebagai sasaran transmigrasi. Hal itu disampaikannya da- lam acara pembekalan informasi transmigrasi swakarsa bagi per- angkat desa/lurah dan tokoh ma- syarakat se-Kabupaten Lobar di Balatrans Kamis kemarin. Lebih jauh Hartawa menjelas- kan, 12 kecamatan yang menjadi wilayah Lobar, 4 kecamatan luas wilayahnya mencapai 2/3 dari se- luruh wilayah yaitu 1.189,49 ki- lometer persegi. Wilayah ini me- rupakan daerah berbukit dan kurang subur sehingga tidak co- cok sebagai lahan pertanian. Ta- nah kurang produktif tersebut terdapat di wilayah utara yang meliputi Kecamatan Tanjung, Gangga dan Bayan sedangkan di wilayah selatan terdapat di Ke- camatan Sekotong. Melihat penduduk yang terpu- sat di daerah tengah yang subur, tetapi sempit dengan kepadatan yang tinggi yaitu 75 persen dari seluruh penduduk atau 861.180 jiwa, maka untuk memenuhi ke- butuhan perumahan terpaksa masyarakat menghuni daerah kumuh serta DAS (daerah aliran sungai). Sedangkan untuk me- menuhi lapangan pekerjaan yang makin menyempit, masya- rakat yang mendiami pinggiran hutan melakukan perambahan hutan untuk berladang. Jumlah penduduk miskin relatif sangat besar dengan adanya berbagai permasalahan masyarakat. dalam Transmigrasi dipandang seba- gai alternatif terbaik untuk me- ningkatkan kesejahteraan ma- syarakat Lobar. Tahun ang Lobar garan 1992/1993 mentargetkan 150 KK, tetapi biaya yang disalurkan untuk 240 KK sedangkan yang telah dibe- rangkatkan sebanyak 128 KK. Tidak tercapainya target pembe- rangkatan karena banyak calon transmigran berangkat pada bulan puasa. Setiap KK tran- smigran diberi bantuan sebesar Rp 150 ribu serta bantuan alat kesenian. Kepala Kantor Departemen Transmigrasi Lobar L.S. Masrur melaporkan, tahun anggaran 1993/1994 Lobar menargetkan pengiriman transmigran seba- nyak 638 KK. Transmigran umum 483 KK dan swakarsa yang terdiri atas Transa PIR 85 KK, Transa Bangdep (transmi- grasi swakarsa pengembangan desa potensial) 20 KK dan Transa TIR ke Bima sebanyak 50 KK. Kendala yang dihadapi Lobar dalam mengirim calon transmi- grasi swakarsa di antaranya, masyarakat masih miskin, kesa- daran masyarakat belum merata dan masih labil sehingga tidak ada kemantapan dalam melaku- kan transmigrasi. Banyak calon yang memilih daerah tertentu sehingga sulit menempatkan de- ngan segera. Tokoh masyarakat Desa Prampuan Labuapi H. Abdul Ga- fur kepada Bali Post menyebut- kan, animo masyarakat desanya bertransmigrasi cukup tinggi. Terbukti, dari tahun 1987 sam- pai 1993 tidak kurang 100 KK te- lah pindah ke daerah lain. Hal ini disebabkan sempitnya lahan pertanian yang ada dan kei- nginan meningkatkan taraf hi- dup. (060). Swadaya Masyarakatnya Tinggi Selong (Bali Post) - Bupati Lombok Timur Abdul Kadir mengaku berbesar hati karena keikutsertaan serta swadaya membangun war- ganya sangat tinggi. Terbukti dari target program pemba- ngunan selalu tercapai, bahkan melampaui target. Kondisi ini, menurut dia, juga didorong semakin tingginya bantuan dana dari pemerintah atasan serta luar negeri. Itu dikemukakan Abdul Kadir dalam keterangan pertanggung- jawaban bupati masa bakti 1992/ 1993 di gedung dewan dalam suatu rapat pleno istimewa, Rabu (31/3). "Saling pengertian dan kerja sama dari berbagai pi- hak serta stabilitas daerah me- mungkinkan terlaksananya de- ngan baik semua proyek pemba- ngunan," tambahnya. Penyampaian keterangan per- tanggungjawaban Bupati itu, oleh beberapa kalangan anggota Dewan dinilai cukup mempunyai makna tersendiri bagi kepemim- pinan di daerah ini. Mengingat Bupati H. Abdul Kadir saat ini sedang menjalani masa-masa akhir jabatannya pada lima ta- hun pertama. Salah satu ciri khas dari kete- rangan pertanggungjawaban ta- hun ini, yakni digambarkannya perkembangan pada masa mulai menjabat sebagai bupati (1988/1989) dengan 1992/1993, selain perbandingan pada seta- hun sebelumnya. Jumlah dana pembangunan dari berbagai sumber pada ta- hun dinas 1988/1989 sebesar Rp 5.534.746.105 dengan jumlah dana daya sebesar Rp 8.291.6. 00. Sedangkan pada 1992/19 mlah dana itu Rp 12.795.598.285 dengan dana swadaya masyarakat yang ber- hasil dihimpun sebesar Rp 12.987.695.000. Besarnya dana swadaya di- maksud antara lain karena ter- Kesenian Rudat Aset Wisata NTB Warsito: Faktor yang juga menjadi pe- nyebab kematian bayi, menurut dokter anak ini, kondisi ling- kungan pemukiman dan ma- kanan yang kurang memenuhi standar kesehatan. Berdasarkan pengamatannya, masyarakat terutama di pedesaan kurang memperhatikan kesehatan dan kebersihan ligkungannya. Di samping itu, masih ada orangtua yang tidak memberikan ma- kanan yang bergizi yang diperlu- kan bagi pertumbuhan bayinya. puler di NTB. Hampir setiap ada Disinyalemen masih ada orang- tua di daerah ini yang menomor- duakan makanan untuk anak- nya. "Bapaknya makan telur, se- dang anaknya hanya tempe dan tahu, padahal si anak memerlu- kan makanan yang bergizi bagi pertumbuhan dan kesehatan- nya," ucap Sukardi lagi. (065) Saleh Tewas Diterjang Banjir Mataram (Bali Post)- Saleh (35), asal Pejeruk, Keca- matan Ampenan, Lombok Barat, Kamis kemarin sekitar pukul 10.00 wita ditemukan tewas di Kali Ancar dekat Pantai Tanjung Karang, setelah dicari selama 16 jam akibat diterjang banjir yang diiringi hujan lebat sehari sebelumnya. Keterangan yang diperoleh Bali Post dari istri almarhum, Musnah dan keluarga terdekat Ahmad yang ditemui di kediam annya Kamis sore kemarin me- nyebutkan, almarhum pada Rabu sore sekitar pukul 18.00 pulang kerja sebagai tukang kayu dari kompleks perumahan BTN. Seperti biasa, usai bekerja, ia melewati Kali Ancar bersama tiga rekannya. Pada waktu menginjakkan kaki di kali, air kali kelihatan agak kecil, tetapi setelah berjalan agak ke tengah air semakin keruh, membesar dan dalam. "Mereka berjalan bertiga beriringan di kali itu. Al- marhum berada di tengah, se- dangkan rekannya bernama Su- par (28) berada di depan, dan sa- tunya lagi agak di belakang dengan jarak beberapa meter,' kata Ahmad. Mereka menyebe- rang lewat dinding dam yang ada di kali itu. Persis di tengah kali, air sema- kin deras membawa sampah- sampah termasuk jerami. "Tiba- tiba tumpukan jerami yang cu- kup banyak menghantam sepasang kaki almarhum. Seke- tika almarhum terpelanting dari TELEPON PENTING Pemadam kebakaran Polisi RSU Mataram Ambulan PMI Cabang Lobar pancuran dam yang cukup da- lam," tuturnya. Begitu almar- hum terjatuh, tubuhnya lang- sung saja lenyap ditelan air. Ia lama tak muncul-muncul karena air berputar-putar. Supar dan rekannya pun kebingungan, tambahnya. Di tengah kebingungan, serta merta tubuh almarhum tampak lagi ke permukaan. Supar yang mampu berenang pun sontak terjun ke sana. Almarhum sem- pat memegang leher Supar, te- tapi karena lemas akhirnya tu- buh Saleh terlepas lagi dan ha- nyut ditelan derasnya air. Kendati Supar piawai ber- enang, tetapi karena derasnya air ia pun terputar dan kehi- langan pantauan terhadap Sa- leh. Dalam keadaan gugup geli- sah Supar bisa menguasai diri. Ia sempat berpegangan pada rumput dan bisa menyelamat- kan diri. Warga di dua lingkungan itu pun dikerahkan untuk mencari Saleh. Akhirnya setelah 16 jam pencarian, mayat Saleh ditemu- kan tersangkut di pesisir Pantai Tanjung Karang, 1 km dari TKP. Sejumlah anggota masyara- kat yang merayakan Lebaran ke- tupat di Pantai Tanjung Karang Kamis kemarin, gempar dengan ditemukannya mayat Saleh. Be- berapa saat setelah ditemukan, mayat Saleh dibawa petugas ke- polisian ke rumahnya di Pejeruk Ampenan. Kemudian pada sore harinya dikebumikan. (069/057) Jadwal Merpati Penerbangan Merpati Nusantara Phone No.35556, 35557, 35558 Jln. Melati 57 Denpasar 80233 BUKA Senin - Jumat: 07.30-19.00 Sabtu Minggu: 09.00-14.00 113 - 110 21345 118 Jumat - 22357/ 21440 09.00 Denpasar Mataram 22182 Gangguan Listrik Mataram TELEPON Pengaduan Pelanggan Harian Bali Post Mataram dan Sekitarnya 32737 07.00 Denpasar Mataram 10.00 Denpasar Mataram 11.00 Denpasar - Mataram 13.00 Denpasar - Mataram 14.00 Denpasar - Mataram 15.00 Denpasar - Mataram 06.50 Denpasar Jakarta 07.00 Denpasar - Jogyakarta 07.05 Denpasar - Ujungpandang - Ambon- Biak 07.15 Denpasar - Jogjakarta 08.00 Denpasar Jakarta 08.15 Denpasar Surabaya Bandung 08.50 Denpasar Mataram Bima / Perin- tis 09.00 Denpasar - Mataram Sumbawa Be- sar 09.30 Denpasar - Surabaya 09.40 Denpasar Kupang - Dilli 09.45 Denpasar Jakarta 11.00 Denpasar Jogyakarta 11.00 Denpasar - Waingapu - Kupang 11.10 Denpasar - Dilli Denpasar Bima Maumere Denpasar - Kupang 13.00 13.15 .13.15 Denpasar - Jakarta 14.45 Denpasar Biak 15.00 Denpasar Jakarta 15.05 Denpasar Jogyakarta 15.40 Denpasar Surabaya Semarang 16.25 Denpasar Surabaya Jogyakarta 17.30 Denpasar Surabaya 18.00 Denpasar Ujungpandang 18.45 Denpasar Jakarta KESENIAN rudat cukup po- rudat akan digelar untuk mem- acara perkawinan, khitanan dll, berikan hiburan bagi kaum kera- bat yang diundang. Kesenian khas gaya Istambul- Baghdad ini sudah hampir men- jadi bagian dari masyarakat Lombok. Tidak jelas bagaimana jalan ceritanya sehingga kese- nian dari negeri Abu Nawas ini bisa begitu membudaya di Lombok. Di Lombok, khususnya Lom- bok Tengah, dikenal dua versi rudat. Yang pertama, rudat yang hanya mempersembahkan tari- tarian dalam bentuk jurus dan pencak, disertai dengan hiasan pada pakaian. Dan salah satu ciri khas yang juga menonjol pada kesenian rudat ini, adalah pada bentuk topinya yang meng- ikuti bentuk topi para kaum "Sufi Darwis", muridnya penyair Sufi Jalaluddin Rumi pada abad ke-7. Umumnya para anggota ru- dat ini adalah laki-laki. Alat bantu lain dari kesenian ini ada- lah berupa sejumlah alat teta- buhan seperti gidur (gendang be- sar dari kulit) dan beberapa buah alat bantu lain seperti seruling atau ecek-ecek (terbuat dari seng bekas tutup limun). pihak si gadis atau si pemuda, karena si gadis sudah terlanjur dijodohkan dengan putra raja dari kerajaan lain. Monoton me- mang! Karena pada grup-grup lain juga kita akan menemukan hal yang sama. Di antara sekian grup ini, yang paling mendapat tempat di hati masyarakat ada- lah Grup Rudat Bremi. Di antara sekian grup yang ada mungkin kelompok inilah yang paling dulu ada. Aktornya yang paling terkenal adalah, bernama Isa. Dia adalah seorang aktor yang memerankan opas (penjaga) is- tana kerajaan. Dia dikenal kha- layak karena kepandaiannya memainkan perut yang ber- usaha diputar-putarkan; se- hingga kehadiran Isa tak lebih dari aktor pelawak, yang me- mang dipaket mengundang tawa penonton. Sedangkan yang kedua ada- lah, kesenian rudat yang sebe- narnya lebih tepat disebut "drama", karena menyajikan la- kon cerita tertentu. Tetapi jenis ini juga dikenal oleh penduduk Lombok Tengah sebagai rudat. Dan satu hal yang perlu diketa- hui dari rudat jenis kedua ini adalah, tentang cerita yang ber- usaha ditampilkan; dari sejak berdirinya pada akhir tahun 1960-an hingga sekarang tidak pernah mengubah tema/plot ce- rita yang ditampilkan. Grup ru- dat yang cukup dikenal masyara- kat Lombok Tengah adalah, Ru- dat Bremi, Rudat Ngabok, Rudat Ungga, dan Rudat Sukarare, serta beberapa grup lain yang dalam waktu belakangan tidak jelas perkembangannya. Se- dangkan perihal plot yang di- tampilkan, begini kira-kira si- nopsisnya: Seorang gadis anak Akhir-akhir ini jenis rudat raja sedang bermain-main di yang marak lagi adalah rudat taman bunga. Kemudian datang versi yang pertama. Hampir se- seorang pemuda yang hendak kali seminggu di beberapa tem- mencoba mengganggunya. Se- pat di wilayah Lombok Barat, cara diam-diam si cewek pun masyarakat akan menyaksikan juga jatuh cinta. Dan hubungan pertunjukan rudat yang biasa- mereka akan selalu mendapat nya mengiringi pengantin pria hambatan dari pihak orangtua, ke rumah orangtua si mempelai begitu dan seterusnya..., yang wanita. Ini bisa dijadikan aset umumnya akan berakhir dengan wisata untuk NTB. (Geger konflik-konflik yang tragis dari Prahara). Tidak Ada Ledakan Arus Mudik di Pelabuhan Lembar Mataram (Bali Post)- Tidak ada ledakan penum- pang dan barang berkenaan de- ngan arus mudik dalam rangka merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1413 H tahun 1993, karena se- mua penumpang dan barang yang memanfaatkan jasa pela- buhan penyeberangan Perum ASDP Cabang Lembar Lombok Barat dapat terangkut dengan tertib, aman dan lancar. Kenyataan tersebut ditegas- kan Kepala Cabang (Kacab) Pe- labuhan Penyeberangan Perum ASDP Lembar Bakaroni Na wawi, Rabu (31/3) menjawab per- tanyaan Bali Post di ruang kerjanya. Pelaksanaan pengamanan, kata dia, melibatkan seluruh in- stansi terkait dalam areal pela- buhan penyeberangan Perum ASDP Lembar, yang dilaksana- nyak 10 buah, dengan jumlah kan sejak 18 Maret sampai 4 tempat duduk seluruhnya 4.500, April mendatang. yang berarti baru terpakai seki- tar 40 persen, sedangkan untuk kendaraan bermotor sekitar 60 persen. Dia juga mengatakan, me- ningkatnya arus pemakai jasa pelabuhan yang berkaitan de- ngan Lebaran sebenarnya bu- kanlah suatu hal yang istimewa atau ledakan, namun kenaikan arus penumpang dan barang ter- sebut adalah wajar dalam sua- sana Lebaran. Seandainya terjadi ledakan, tentu sejak turunnya satuan tu- gas terpadu pelabuhan, telah terjadi antrean baik penumpang, barang maupun kendaraan ber- motor. Sehingga, tidak terang- kut oleh kapal. Namun hal itu ti- dak terjadi. Sebab, semuanya da- pat terangkut, dengan jumlah kapal yang melayari lintas Lem- bar Padangbai saat ini seba- Gara-gara Sandal Jepit "Situasi pelabuhan kembali seperti keadaan sebelum menje- lang Lebaran," ujar Bakaroni, sambil memberikan data dan jumlah peningkatan arus ba- rang, penumpang serta kenda- raan bermotor yang dipantau pi- haknya sejak turunnya satuan tugas terpadu 18 Maret sampai dengan 29 Maret, antara lain jumlah penumpang 21.535 orang, roda empat 1.542, dan se- peda motor 1.172 buah. Adapun penumpang yang tu- run sebanyak 21.772 orang, roda empat 1.641 buah dan sepeda motor 1.194 buah. (038) Husein Tenggelam di Teluk Saleh Dompu (Bali Post) - din (14) adik kandung korban, lagi dan hilang tanpa bekas, Husein (23) staf bagian Ortal kejadian itu berawal dari jatuh- akhirnya Amiruddin beserta dua pada Kantor Bupati Dompu asal nya sandal jepit milik teman wa- wanita lainnya melaporkan ke Desa Soro Kempo tewas tengge- nitanya Id (21). Melihat sandal pihak keamanan Polsek Kempo. lam, setelah berenang beberapa jatuh, korban menawarkan diri Mendengar laporan pihak saksi, saat usai mendapatkan sandal turun, namun dilarang Id, Sg anggota Polsek Kempo pun se- jepit yang jatuh dari sampan (20), Gi (20) dan Ys (35) pemilik gera menuju tempat kejadian de- yang ditumpanginya. Mayat sampan, bahkan adiknya Ami- ngan mengerahkan sampan, na- korban selama tiga hari berada ruddin melarangnya. Rupanya mun hasilnya nihil. dalam laut dan ditemukan da- larangan kelima saksi tersebut Sejak kejadian, pihak keam- lam kondisi tubuh yang sangat tidak dihiraukan, si korban pun anan beserta masyarakat terus mengenaskan. turun mengambil sandal yang melakukan pencarian, bahkan sedang terapung. pada hari kedua Sekwilda Musibah yang menimpa korban yang baru diangkat men- jadi pegawai tersebut terjadi pada Kamis (25/3) usai Lebaran sekitar pukul 12.00 Wita 2 mil dari Dermaga Pelabuhan Kempo. Berkat kerja sama pihak Polsek Kempo dengan masyara- kat setempat, mayat korban dite- mukan, Minggu (28/3) dini hari pukul 03.00 wita sekitar 5 mil dari tempat kejadian. Menurut penuturan Amirud- Setelah mendapatkan sandal Dompu Drs. Syahril Suwandi sambil berenang ke arah sempat memantau pencarian di sampan, tiba-tiba datang amu- sekitar Dermaga Kempo. Tiga kan ombak yang menggulung harian kemudian jenazahnya di- korban. Dalam keadaan kritis temukan tak jauh dari tempat tersebut Ys sempat berusaha kejadian. menolong untuk mendekatkan Pihak Polsek Kempo ketika di- sampan dengan korban, namun hubungi mengatakan, tidak ada usaha Ys bersama penumpang tanda-tanda akibat kriminal ka- lain nihil. Korban tenggelam tak rena diperkuat oleh adanya saksi utama adik kandungnya sendiri. lama kemudian. Karena korban tak tertolong (Nh). Lain Perlu obosan gencar yang dilakukan Bupati dalam gerakan pemba- ngunan daerah terpadu melalui motto "Gerbang Selaparang," yang saat ini memasuki tahap kedua. Daerah Kabupaten Lombok Timur, setidaknya empat tahun terakhir ini dikenal juga sebagai lumbung pangan Propinsi NTB, merupakan kabupaten pemasok pangan terbesaar dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Di- gambarkan, pada 1988/1989 tar- get nasional untuk pengadaan pangan di Kabupaten Lombok Timur tidak dapat terpenuhi, yakni hanya mencapai 21.612,1 ton beras dari target 40.000 ton. Namun, pada tahun berikutnya melampaui target, sedang pada 1992/1993 dari target 19.000 ton beras berhasil dicapai 21.019,4 ton. ten (IPJK) sebanyak 22 buah de- ngan dana Rp 2.664.025.000, In- pres SD dan rehab MIS sebanyak 227 buah dengan dana Rp 2.520.269. Pada 1988/1989, proyek In- pres Dati II hanya 19 buah de- ngan dana Rp 1.108.338.000, se- dang IPJK juga 19 buah dengan dana Rp 2.856.600.000, semen- tara Inpres, SD dan rehab MIS sebanyak 66 buah dengan dana Rp 474.139.000. Proyek-proyek lainnya yang juga mengalami peningkatan kuantitas antara lain inpres penghijauan, inpres bantuan desa, proyek APBD I dan II, subsidi bantuan pembangunan kepada daerah bawahan, berikut proyek kerja sama pemerintah dengan lembaga luar negeri serta proyek pembangunan ka- wasan terpadu (PKT). Penggu- Bagi Bupati, pada 1992/1993 naan belanja pembangunan dan jumlah proyek inpres sebanyak belanja rutin untuk masing- 71 buah dengan jumlah dana Rp masing pos dalam APBD, baik 3.651.660.000, yang terealisasi pelaksanaan fisik dan keuangan seratus persen sampai dengan 20 keseluruhannya mencapai ting- Maret lalu. Proyek lainnya, In- kat penyelesaian yang meng- pres Peningkatan Jalan Kabupa- gembirakan. (040). Dicari Istilah bagi Lebaran Topat Mataram (Bali Post) - mengatakan, menjadikan tradisi Gubernur NTB H. Warsito perayaan Lebaran Ketupat (To- pat) di Lombok sebagai major event masih memerlukan waktu yang panjang. Karena daerah- daerah lain ada juga yang me- rayakannya, sehingga perlu di- cari istilah lain yang khas untuk membedakan dengan daerah lain. "Untuk kegiatan ini, saya te- lah menyarankan para budaya- carikan istilan lain. Asalkan ti- wan dan ulama membantu men- dak keluar dari akar atau nilai budaya dan agama yang ada," kata Gubernur saat berbincang- bincang dengan wartawan di baran Ketupat, di Kompleks Sa- tengah-tengah acara pesta Le- sak Garden, Restoran Senggigi, Batu Layar, Kamis kemarin. Menandai pesta Lebaran Ke- kegiatan yang merupakan te- garaannya sudah cukup banyak menjadi ciri khas perayaan Le- muan masyarakat sehingga baran Ketupat di Lombok. "Untuk itu perlu dilestarikan dan dikembangkan terus," katanya. tupat tahun ini, Gubernur War- tupa besar yang dibuat remaja sito melakukan pemotongan ke- Masjid Baitul Amin Pejeruk, Ke- camatan Ampenan, disaksikan ribuan masyarakat yang meng- unjungi tempat tersebut terma- suk sejumlah pejabat Pemda dan wisatawan asing serta domestik, Sebelumnya disajikan perge- laran kasidah. Tari Jihad, Bur- dah Putra Mentaram, lomba Tari Rudat, Zikir Saman, menabuh beduk, ketupat besar, dan lomba panjat pinang ketupat. Menurut Gubernur, penye- lenggaraan pesta Lebaran Ketu- tiga kali ini merupakan upaya pat yang telah digelar selama mengangkat tradisi masyarakat kenal lebih luas, termasuk oleh yang bernafaskan Islam agar di- wisatawan untuk menunjang program pariwisata. Terlebih lagi, selama tiga kali penyeleng- tersebut. Tentang tradisi ziarah ke ma- kam atau kuburan yang dilaku- Ketupat, dia mengatakan, kita kan masyarakat saat Lebaran harus menghargai tradisi-tradisi yang telah berjalan, lebih-lebih dalam berziarah ke makam to- koh Islam yang disegani dan dihormati. muda, Gubernur mengharap- Khususnya pada generasi kan, kegiatan semacam ini tetap dalam uraian hikmah Lebaran Sementara TGH Ulus Azmi disemarakkan dan dapat diam- Ketupat mengatakan, perayaan bil hikmahnya. Karena di dalam- Lebaran ini memiliki hakikat da- nya terkandung nilai-nilai bu- lam upaya menyebarkan agama daya dan agama Islam yang Islam. Di samping itu dapat perlu diketahui latar belakang- menguatkan hubungan sillatu- nya. Kemudian terus melestari- rahmi dengan sesama manusia. menggali nilai-nilai budaya yang annya dan tetap dipertahankan kan, mengembangkan dan Untuk itu perlu dijaga keberada- ada dalam Lebaran khususnya, kelestariannya. Terlebih lagi nya. Sehingga akan ditemukan manfaatkan mendukung pariwi- dan budaya lainnya pada umum- tradisi semacam ini dapat di- kegiatan-kegiatan yang akan sata, sehingga daerah atau ne- menambah kekhasan dari acara gara lain bisa melihat dan meng- enalnya. (058). Samudin, Penjual Kain Keliling Merasa Terpacu untuk Mandiri MEMPERTANYAKAN le- tak rezeki? Ibarat angin. Dike- jar ia berlari. Tak dikejar nu- bruk sendiri. "Saya sudah lima tahun bekerja begini, tetap saja perkembangannya begini. Namun saya bekerja memang karena harus bekerja," kata Samudin (30). Samudin seorang penjual kain keliling. Ia berasal dari keluarga petani kurang mampu di Desa Pagutan, Keca- matan Ampenan, Lombok Ba- rat. Sejak kecil dibiasakan be- kerja keras, membuatnya bisa intens di sektor informal itu. Satu yang memotivasinya ada- lah karena ia tidak tamat seko- lah dasar. Merasa sebagai orang tidak mampulah, baik dari segi pendidikan maupun keuangan, membuat Samudin dipacu untuk mandiri. Ia bisa bangun pagi, sebab sebagai petani sudah terbiasa bangun pagi. Tetapi ketika mu- sim tanam sudah lewat dan tak ada yang mesti digarap di areal seluas 60 are, Samudin mem- pertanyakan pada dirinya sen- diri, pekerjaan apakah yang bisa ia lakukan lagi? Lima ta- hun lalu, ia melihat banyak orang menggeluti pekerjaan sebagai penjual kain keliling dengan mengenakan sepeda gayung. Dengan modal Rp 400.000 dimulailah profesi baru itu. "Memang terasa berat. Pada siang hari udara panas. Dan, saya harus meng- ayuh sepeda tua ini puluhan kilometer jauhnya," tuturnya. Angin, panas dan debu, men- jadi pergumulan keseharian- nya, paling tidak seputar Lom- bok Barat lewat rute Cakrane- gara Ampenan - Labuapi. Itu semua dijelajahinya. Tak ada yang lebih penting dari ke- mauan memperbaiki nasib. "Istri saya hanya seorang pen- jual sayur di Pasar Pagutan," lanjut bapak tiga anak ini. Maksudnya, tidak mungkin ia hanya jadi penonton, semen- tara sang istri sibuk, anak- anak sekolah, dan dapur me- nunggu asap mengepul. Anak- anak butuh pakaian. Ia tidak ingin anak-anaknya cemburu melihat teman-temannya ber- pakaian baru. Jelas, itu pen- ting diperhatikan untuk men- jaga mental si anak. Maka ia pun mengayuh sepeda, menda- tangi rumah demi rumah, dan menawarkan pakaian. "Kalau kebutuhan keluarga menun- tut, sebagai kepala keluarga Samudin ras saya memang tak bisa meng- hindar," cetusnya. Mengingat anak-anak, kata dia, timbul tanggung jawab un- tuk membuatnya bahagia. Uang memang menjadi bagian yang sangat esensial. Terka- dang finansial itu dikejarnya di Bali. Sekitar 60 lembar sam- pai ratusan kain corak Sasak dibawanya ke sana, setidak- nya selama lima belas hari. "Di Bali saya biasa jualan keliling dari rumah ke rumah. Saya ha- rus menawarkan kain itu. Saya orang Lombok, tak ingin tersesat di daerah lain," ujar- nya. Dengan kemauan terse- but, lembar-lembar Kartini berhasil diraihnya. "Berjualan di Bali saya bisa mengeduk un- tung bersih Rp 300.000 dalam lima belas hari itu. Di sana me- mang bukan bekerja tinggal diam. Tetapi di sini bekerja ke- pun hasilnya lain," lanjutnya. Mengayuh sepeda berpuluh kilometer di Mataram, dalam seharian hanya menghasilkan untung Rp 5.000 - Rp 7.500 un- tuk empat sampai lima lembar kain yang dijualnya. Selain co- rak Sasak yang cukup terkenal dengan ornamen gemerlap, terdapat pula taplak meja, sa- rung dari Ujung Pandang, se- prei, dan lain-lain. Harganya cukup bervariasi. Untuk sa- rung, harga termurah Rp 12.500. "Itu masih bisa dita- war," kata Samudin. Begitu pula dengan kain yang lain. Lantas bagaimana cara me- rayu konsumen agar bisa mem- peroleh keuntungan? Kendati ia tidak mempelajari ilmu poli- tik, ia terbiasa berpolitik da- lam kesehariannya. Tergan- tung orang yang dihadapi. Lain berjualan di Bali, lain pula di Lombok. "Minat masya- rakat terhadap kain kebanya- kan di Bali. Sebetulnya saya ingin berjualan ke Bali, tetapi bagaimana dengan anak-anak yang harus saya tinggalkan se- kian lama," cetusnya. (057). u Jak G jadi inga aga pert seti dala pat " kan hap yan jak sam Jak P pail nyer pro tah nga 313. pala Jak P bern unit tang gara mer bera " DIP M P Jaka Ja Oper I) dis lama Suw Mars dala Hali karta Ke Mars tinda cara, atak lingk paka meru mika kan terti "D diha sana gaira mun kama timal yang Siboe Da nya, kan, Koop kawa muda kan layah "S siaga gejol tang meng sebu Koop kan Me katar kuat boen laksa sesua ber d "St berp naan efisie tingg dang Sura Pe Timu kan u emba nama Nusa Timo nis eskpo Ke tim A Kami di ke wasa hekta wakt dari 7.752 selur Are We A Fa Goo
