Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-09-25
Halaman: 08

Konten


4cm HALAMAN S Perang "Surat Wasiat" Warnai Suksesi di Belu Atambua (Bali Post) - Belum tuntasnya proses pergantian Bupati Belu hingga jabatan penting ini dijalankan seorang Pelaksana Harian (PLH) ternyata kian hari mengundang kian ba- nyak perbedaan pendapat. Rakyat Belu sendiri yang mengaku "aman-aman saja", secara diam-diam menyu- rati para pemimpin bangsa ini sambil mempersoalkan keterlambatan penyelesaian proses pergantian bupati itu. "Sebelumnya memang ba- nyak rakyat yang datang mengadu ke DPRD dan Golkar mempertanyakan kejelasan proses akhir pergantian bu- pati. Tetapi, sekarang, lebih banyak yang diam-diam bersu- rat ke gubernur, Pangdam IX/ Udayana, Mendagri dan Wakil Presiden, "jelas sumber Bali Post di Kupang Jumat kemarin. Kekompakan segenap ra- kyat yang menolak proses ¡ulang guna memasukkan nama kader ABRI pengganti Kol. Art. Ignatius Sumantri juga mulai luntur. Banyak yang mulai mengambil sikap frustratif terlebih setelah dida- tangi berbagai pejabat kabupa- ten dan propinsi dengan tujuan politis khusus. Akibatnya, muncul perang surat wasiat dari rakyat Belu sendiri. Lain- nya menolak proses ulang se- dang lainnya malah meminta agar nama Letkol. Samuel Kristian Lerik, Wali Kotif Ku- pang dimasukkan dalam paket calon Bupati Belu. Data yang dihimpun Bali Post selama tiga hari di Kabu- paten Belu, rakyat termasuk yang berada di pedalaman me- mang baru menandatangani pernyataan baru tentang du- kungannya pada Lerik guna memenuhi kriteria aspirasi dari bawah untuk calon ini. Le- rik sendiri memang tidak per- nah diusulkan sebelumnya ka- rena kebanyakan rakyat menghendaki Sumantri me- lanjutkan kepemimpinannya. Hal terakhir inilah yang mendasari pemikiran bahwa rakyat menghendaki kader ABRI memimpin kabupaten perbatasan NTT-Timtim itu. Padahal, kader ABRI yang di- harapkan adalah Sumantri saja, dan jika tidak, empat nama putera daerah yang ber- kemampuan sama pantas di- pertahankan tanpa proses ulang lagi. Bobot Sama Dalam sebuah surat yang di- tandatangi 165 tokoh masya- rakat Belu yang dikirim ke- pada Mendagri, Wakil Presiden dan Dirjen PUOD di Jakarta, proses ulang disebut sebagai satu dari tiga harapan rakyat. Para tokoh masyara- kat yang mengaku menandata- ngani surat-surat itu atas do- rongan hati nuraninya sendiri, menyatakan mendukung sepe- nuhnya keputusan DPRD Belu tentang lima nama calon yang sudah diajukan. Kelima calon itu telah men- dapat dukungan rakyat sepe- nuhnya karena memiliki bobot kemampuan yang sama, tanpa ada yang diunggulkan, karena- nya, kelima calon aspiratif itu diganggu gugat lagi, termasuk bila Sumantri tidak direstui pimpinan ABRI. "Keempat nama lain juga masih aspiratif dan didukung penuh oleh ra- kyat, mengapa harus dilaku- kan proses ulang yang hanya mengulur-ulur waktu saja," tu- lis mereka. Pembangunan, demikian tu- lis mereka lebih lanjut, tidak boleh terhenti sesaat pun, ka- renanya bupati definitif kini sudah menjadi kerinduan po- kok segenap rakyat. "Kiranya Bapak-bapak memahami ke- rinduan kami akan pemimpin yang baik yang kami harap- kan. Jangan memberi kami pe- mimpin yang selama ini tidak kami harapkan dan hanya ka- rena perhitungan tertentu," tulis mereka selanjutnya. Sebagai tanda harapan yang dalam sambil berkeras meno- lak proses ulang, ke-165 tokoh masyarakat itu juga menyata- kan terus mendoakan Guber- nur, Dirjen PUOD, Pargdam IX/Udayana, Mendagri dan Wakil Presiden agar dikaru- niai kebijakan dalam memu- tuskan siapa dari empat nama yang masih tersisa itu guna memimpin Belu. Jadi Aneh Hingga berita ini diturun- kan, sebagian tokoh masyara- kat yang telah mendua hati itu enggan ditemui siapa pun. Ka- langan keluarga mereka ma- lah menyebut sikap mengucil- kan diri itu sebagai pengakuan bersalah karena menuruti pengaruh kelompok tertentu menandatangani surat per- nyataan baru yang mendu- kung Lerik. "Biasanya tidak begini. Bapak malah bergairah bila didatangi wartawan, apa- lagi wartawan yang nekad sampai ke pelosok begini. Te- tapi, sejak ikut menandata- ngani surat dukungan kepada Pak Lerik, sikapnya jadi aneh, jelas seorang keluarga dekat tokoh yang enggan disebutkan jati dirinya. Tercatat, selain Sumantri, Drs. Paulinus J. Asa (Ketua Bappeda Belu), Drs. Servas M. Pareira (Staf Kanwil Kese- hatan NTT) dan Drs. Paulus Seran, S.H. (Kepala Tata Usaha Diklat NTT) adalah tiga putera daerah yang masih ter- sisa dalam paket calon yang te- lah disetujui dewan. Nama lainnya adalah Drs. Marcelus Bere (Sekwilda Belu) yang oleh rakyat setempat direlakan mengabdikan diri sebagai Sek- wilda Kabupaten Alor. Penun- jukan Bere ke Alor itu menurut Sekwilda NTT, Drs. Soerwig- nyo didasarkan pada kebija- kan menempatkan Sekwilda di kabupaten dalam satu paket perimbangan dengan bupati. "Kalau Bali Post PWI Prihatinkan Pengusiran Wartawan di Ruang Gubernur Semarang- Persatuan Wartawan Indone- sia (PWI) cabang Jateng me- nyatakan keprihatinannya atas pengusiran beberapa wartawan ketika mereka meliput kun- jungan kerja Menteri Pekerjaan Umum (PU) Radinal Moochtar di ruang kerja Gubernur Jateng, 18 September lalu. "Pengusiran itu, apa pun alas- annya, bisa menimbulkan kesan tidak terpeliharanya semangat interaksi positif antara pers, pe- merintah dan masyarakat yang selama ini disepakati sebagai mekanisme baku dalam mener- jemahkan sistem pers Panca- sila," demikian siaran pers PWI Jateng, di Semarang, Kamis. PWI Jateng, dalam siaran pers yang ditandatangani Ketua, Bambang Sadono SY dan Sekre- taris, Wahyudi HR itu, mengha rapkan agar kejadian serupa ti- dak terulang lagi di kemudian hari. Siaran pers, yang ditujukan kepada para wartawan di Sema- rang itu, tembusannya disam- paikan kepada Gubernur Jateng, Kepala Biro Humas Pemda Ja- teng, Ketua PWI Pusat, Menteri Dalam Negeri, Panglima ABRI, Menteri PU, kotak pos 5000 dan pimpinan redaksi media cetak se-Indonesia. masing-masing menurut fungsi- nya secara proporsional. Semua ini berlandaskan prin- sip bahwa baik pemerintah mau- pun pers masing-masing saling membutuhkan di dalam menuju keberhasilan tugas maupun misinya. PWI Jateng meminta, dalam masalah ini, agar segera ada langkah-langkah pendekatan se- cara kongkret untuk mengada- kan dialog dan menghilangkan kesalahpahaman. Dijelaskan pula bahwa, untuk menghindarkan terjadinya pole- mik yang berlarut-larut yang bisa merugikan citra kedua be- lah pihak, PWI akan secara aktif membantu kedua belah pihak dalam mencari alternatif penye- lesaian masalah tersebut. Untuk kelancaran kerja para wartawan di lingkungan Pemda Jateng, menurut Bambang Sa- dono SY, PWI Jateng akan mem- bentuk wartawan unit pemda. Organisasi ini, untuk selan- jutnya, akan menjadi kepanja- ngan tangan PWI cabang Jateng dalam menjembatani kepen- tingan para wartawan dengan sumber berita di lingkungan pemda. PWI cabang Jateng mengim- bau semua pihak, baik para peja- bat pemda maupun para warta- PWI Jateng mengharapkan wan, agar menahan diri untuk ti- agar kedua pihak bersedia saling dak memperuncing dan mawas diri dan menghormati memperkeruh permasalahan menempatkan posisi yang ada. (Ant) serta PDAM Banyuwangi Tunggu daerah setempat, sekwildanya Turunnya Dana Pinjaman harus dari luar. Biar enak, katanya. Penergasan ini pula dapat dimengerti bahwa dengan di- tariknya Bere ke Alor, jabatan Bupati Belu itu akan diisi oleh putera daerah setempat. "Dan ini yang kami harapkan," kata kalangan rakyat di Belu. (072). Kasus Perburuhan di Surabaya Ditinjau Tim GSP Amerika Serikat Surabaya (Bali Post) - Masalah perburuhan ber- kaitan dengan upah buruh, kese- lamatan kerja, kebebasan beror- ganisasi, keterlibatan militer da- lam kasus buruh, Kesepakatan Kerja Bersama bahkan kasus ke- matian buruh Marsinah menjadi bahan sorotan Tim GSP (Genera- lized System of Preference) dari Amerika Serikat yang mengada- kan peninjauan di Surabaya, Kamis. Tim yang dipimpin Joseph Da- mond didampingi Alden Irons se- laku penasihat perburuhan In- ternasional Deplu AS, Patricia Payne dari Biro Urusan Ekonomi dan Bisnis Deplu AS serta David Parker dari kantor Urusan Eko- nomi Internasional Depnaker AS. Di Surabaya, Tim GSP meng- adakan peninjauan pertama ke pabrik peralatan rumah tangga PT Maspion, dengan mengada- kan dialog langsung ke pekerja dan pemiliknya. Dalam Dilog, Tim banyak bertanya tentang pengupahan serta keselamatan kerja di perusahaan ini. Terungkap, upah minimum di nisasi dan keterlibatan militer dalam kasus buruh menjadi per- tanyaan serius bagi Tim GSP Lancar pabrik ini Rp 2.250/hari, sedang kan masalah kebebasan berorga- pekerja baru upahnya di bawah upah minimum, namun struktur gajinya akan meningkat secara berskala setiap 3 bulan sebesar Rp 100. Sedangkan kondisi kese- lamatan kerja di perusahaan ini, masih sangat memprihatinkan dan belum memenuhi standard. Usai meninjau pabrik ini, Tim GSP mengadakan dialog dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menyangkut masa- lah nasib buruh tewas bernama Marsinah, usai mengadakan un- juk rasa di perusahaannya. Bah- Masyarakat Indonesia masih 600. 00 Kuat Orientasi Kesukuannya Jakarta - Masyarakat Indonesia dewasa ini masih kuat orientasi kesu- kuan dan kedaerahannya dalam pergaulan tingkat nasional, kata guru besar arkelogi Universitas Indonesia Prof. Drs. Budhisan- toso di Jakarta, Kamis. "Orang masih belum dapat melepaskan diri dari dominasi kebudayaan suku bangsa atau daerah yang membesarkannya," katanya pada seminar pengka- jian ketahanan nasional (PKN) yang diadakan dalam rangka HUT ke-10 program magister PKN Universitas Indonesia. Menurut Budhisantoso, gene- rasi muda yang tidak dapat ber- bahasa ibu atau daerahnya pun seringkali dikenali sebagai ang- gota suku bangsa atau daerah asal orangtuanya. "Dampak dari hal tersebut berpengaruh pada kesertaan orang yang bersangkutan dalam kegiatan sosial yang bersifat lo- kal maupun nasional, seperti da- lam pengangkatan kepala dae- rah dan jabatan penting lain- nya," katanya. Ia mengatakan, walaupun ke- budayaan nasional telah ber- kembang dengan baik, namum belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat maje- muk dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, ber- bangsa dan bernegara secara nasional. "Dalam pergaulan sosial yang bersifat nasional tidak jarang orang mengacu pada kebu- dayaan suku bangsa atau daerah tertentu yang dominan," kata- nya. Menurut dia, ada tiga hal yang menyebabkan hal tersebut dila- kukan orang yaitu faktor kepen- dudukan, kemapanan budaya se- tempat, dan faktor kekuasaan politik. Berdasarkan kenyataan itu, katanya, pengembangan kebu- dayaan nasional sebagai kebu- dayaan yang dominan harus mampu menjamin kesertaan penduduk dalam kegiatan sosial politik dan ekonomi tanpa mem- bedakan asal usul kesukuan dan kedaerahannya. (Ant) HANYA Rp. 6.000,- berjalan lancar Dialog sehingga menambah wawasan dan masukan bagi TIM GSP ini. Pertemuan berikutnya dengan Gubernur Jatim Basofi Soe- dirman di Gedung Grahadi Sura- baya, Kamis siang. Gubernur Jatim kepada war- tawan mengatakan, pembica- raan serius hanya seputar kon- disi perburuhan di Surabaya. Namun Gubernur tidak mau ber- cerita banyak kepada Tim GSP, tetapi mempersilahkan Tim ini untuk terjun langsung ke lapa- ngan dan melihat kondisi yang sebenarnya. Sebenarnya, lanjut dia kasus buruh merupakan kasus bangsa Indonesia. Artinya, kasus-kasus itu merupakan persoalan bangsa Indonesia, yang selama ini peme- rintah Indonesia bertekad untuk menyelesaikan. "Kasus Marsi- nah misalnya, bukan hanya ka- sus nasional tetapi sudah me- nuju kasus internasional. Na- mun jangan melihat satu kasus itu lantas disimpulkan bahwa kondisi buruh Indonesia keba- nyakan seperti itu," ungkap Gu- bernur menimpalnya. Diakuinya, kasus Marsinah merupakan kasus yang wajar saja terjadi. Pemerintah juga ti- dak tinggal diam, berbagai lang- kah telah ditempuh di antaranya sudah ditangani polisi. Gubernur Jatim minta hen- daknya Tim GSP tidak me- nyamakan orang AS dengan orang Indonesia. Indonesia se- dang membangun, sedang AS su- dah selesai membangun. Selain itu, warga AS sudah bisa mene- rima sendiri setiap gejala yang terjadi, sedangkan warga Indo- nesia masih perlu waktu untuk keterbukaan. (E). Surabaya (Bali Post) - Perusahaan Daerah Air Mi- num (PDAM) Kabupaten Banyu- wangi sampai kini masih me- nunggu turunnya dana pin- jaman dari P3KT serta RPD Jawa Bali sebesar Rp 1,478 mi- lyar, Dana pinjaman yang diaju- kan tahun lalu sangat dibutuh- kan guna menambah dan mem- perbaiki jaringan pipa air, yang saat ini kondisinya sudah tidak memenuhi syarat. Kebutuhan air minum di Ba- nyuwangi setiap tahunnya me- ningkat terus, sebaliknya pe- ningkatan itu belum diiringi de- ngan perbaikan dan penambahan jaringan pipa air minum, tutur Dirut PDAM Ba- nyuwangi, R. Oesedo kepada Bali Post disela-sela Rakor Per- pamsi Jatim di Surabaya, Jumat. Dijelaskan, jaringan pipa air minum di Banyuwangi banyak yang rusak, akibat kondisi pipa yang sudah usang bahkan belum sehingga tingkat kebocoran dan memenuhi standar pemakaian, kehilangan air di pedalaman ma- sih sangat tinggi, mencapai 34 persen. "Memang untuk mengganti pipa air lama butuh investasi yang tinggi, namun PDAM Ba- nyuwangi sudah menyadari akan keterbatasan dana se- hingga penggantian pipa dilaku- kan secara tambahnya. bertahap," Rutin Debit air PDAM Banyuwangi mencapai 170 liter per detik, un- tuk melayani kebutuhan pe- langgan rumah tangga sebesar 40 persen. Sisanya distribusi ke sambungan kran umum, in- stansi pemerintah maupun swasta, sosial dan sebagian kecil ke industri. Dari jumlah penduduk Banyu- wangi sekitar 1,4 juta jiwa yang terlayani air bersih baru menca- pai 40 persen dan sisa kebutuhan air di masyarakat, masih banyak yang menggunakan sumber air, dari sungai, sumur, dan mata air, tandas Oesodo. Karena itu, lanjut dia PDAM Banyuwangi berupaya memper- luas daerah pelayanan dan me- meriksa secara rutin jaringan pipa distribusi yang bocor se- hingga kerusakan dapat diper- langnya kebocoran air. baiki dan dapat memperkecil hi- Sedangkan instalasi dan sum- ber mata air yang diraih PDAM Sabtu, Paing, 25 September 1993 MIMBAR AGAMA Interaksi Antarpribadi KEHARMONISAN dengan orang lain dimulai dari keharmonisan dengan diri sendiri. Kewajiban setiap orang adalah mengembangkan keharmonisan dalam diri sendiri. Hal ini dapat diperoleh dengan penguasaan rasa takut, pemeliharaan sikap mental positif dan penentuan utama dalam hidupnya. Bila jiwa dalam keadaan damai, maka akan memperoleh kemudahan dalam menciptakan keharmonisan dengan orang lain (Napoleon Hill). Pada suatu kali Tania mene mani sahabatnya, Teguh, pergi memberi salam ramah sekali kepada penjual koran, tetapi dijawab dengan kasar dengan wajah cemberut. Setelah mene- rima koran yang disodorkan kepadanya, Teguh tersenyum Redaktur Khusus Mimbar ramah, berpamitan, lalu pergi. Katolik Sampai di jalan bertanyalah Tania, "Apakah orang tadi se- lalu sekasar itu?" "Ya, hampir selalu begitu," jawab Teguh sambil terse- nyum. "Lalu, mengapa engkau bersikap ramah kepadanya?" tanya Tania heran. "Ya, mengapa tidak?" sahut Teguh. "Karena aku tidak suka dia menentukan apa yang kulakukan." Teguh tidak mau terpenga- ruh oleh kepicikan, kedeng- kian, ketidaksabaran dan ke- marahan orang lain. Suasana di sekelilingnya tidak meng ubahnya, melainkan dialah yang mengubah suasana itu. Sayang, kebanyakan dari kita terlalu mudah terbawa oleh suasana orang lain. "Ce- moohannya membuat hatiku panas." "Senyumnya yang sinis itu membuatku jengkel. Diwarnai suasana hati Suasana jiwa kita sangat mewarnai hubungan dengan orang lain. Namun, tidak se- lalu kita sadari. Das Unterse- hwellige tersebut, yaitu per- asaan dan pandangan kita yang tidak selalu kita sadari itu, besar akibatnya bagi hu- bungan antarpribadi kita. Ka- rena tidak kita sadari, maka kita cenderung menyalahkan orang lain. Bahkan sampai me- nyalahkan Tuhan, seperti ba- caan pertama Misa esok hari dari Kitab Yehezkiel 18:25-28. Ketidakharmonisan inte- raksi kita dengan orang lain terletak di mana? "Kesalahan, oh Brutus yang tercinta, bukan terletak pada bintang di atas kita, melainkan pada hati di dalam diri kita sendiri." (Drama 'Julius Caesar'karya Shakespeare). Ignatius Suharto Bagaimana mengharmonis- kan interaksi antarpribadi di antara kita? Ungkapan Napo- leon Hill dalam "You Can Work Own Miracles" yang dikutip untuk mengawali tulisan ini, adalah dua cara di antaranya. Perselisihan adalah akibat dari ketidakharmonisan inte- raksi antarpribadi. Ketida- kharmonisan interaksi antar- pribasi diakibatkan oleh ada- nya kekacauan, frustrasi, ketakutan dan ketidakseim- bangan psikis dalam diri seseo- rang. Maka, kemampuan un- tuk memahami orang lain me- rupakan dasar semua persahabatan dan dasar kerja sama antarsesama. Jika kita merenungkan keseluruhan Al- kitab, kita diajak oleh para pe- nulisnya untuk merenungkan sejarah keselamatan. Kita di- ajak untuk memahami kehen- dak dan rencana ilahi, walau- pun pemahaman kita tidak mungkin sempurna. Mema- hami sesama, atau bahkan me- mahami suami atau istri yang hampir setiap hari bertemu saja tidak pernah tuntas; apa lagi memahami rencana Allah yang begitu transenden. Psikologi transaksional memberikan jalan ke arah pe- mahaman terhadap orang lain, melalui pemahaman ter hadap dirinya sendiri. Baca- lah tulisan Leonard Campos dan Paul McCormic. Demikian pula tulisan J.T. Murphree "Bila Tuhan Mengatakan Kamu Oke" (When God Say You're OK) untuk memahami diri sendiri dalam hubungan- nya dengan Tuhannya. Bebas dari Takut Hill mengatakan bahwa tak seorang pun yang diperbudak oleh rasa takut dapat merasa bebas-merdeka. Ketakutan me- rupakan pertanda kema- langan dan merupakan peng- hinaan terhadap Sang Maha Pencipta yang telah memberi manusia kemampuan untuk mengendalikan pikirannya sendiri. Ungkapan Hill ini ti- dak berlebihan. Sebab, Kitab Wahyu juga menyatakan bahwa orang penakut, pembu- nuh, sundal, tukang sihir akan mendapat bagian mereka di lautan yang menyala oleh api dan belerang (bdk Why 21:8) Ketakutan mudah menjadi pembunuh cinta! Ketakutan, dalam segala bentuknya tidak hanya meru- pakan batu sandungan utama penyebab kegagalan seseorang, tetapi juga merupakan alasan utama mengapa sebagian be- sar doanya hanya mendatang kan akibat yang negatif. Keba- likan dari ketakutan adalah iman. Penguasaan diri Hill menjelaskan bahwa orang yang tidak dapat meng- uasai dirinya sendiri tidak per- nah akan dapat menguasai hal-hal lain di luar dirinya. Bentuk penguasaan diri yang paling hebat terjadi bila seseo- rang memperlihatkan keren- dahan hatinya walau pun ia mempunyai jabatan terhormat atau telah berhasil dalam ber- bagai prestasi. Penguasaan diri juga merupakan sarana agar seseorang dapat meman- faatkan pikirannya dengan se- penuhnya dan dapat meng- arahkannya untuk mencapai tujuan yang ia harapkan. (Bandingkan dengan mimbar dua pekan yang lalu). Pesan Injil esok hari (Mat 21:28-32) menurut Romo St. Darmawijaya Pr: Walaupun begitu singkat, kutipan Injil ini betul-betul mengarahkan pola kehidupan kita. Anggota umat kristiani bila tidak terlibat apa-apa dalam Gereja, mereka itu beragama Kristen tetapi ti- dak berarti apa-apa. "Kita di- harapkan menentukan sikap: menjadi orang Kristen model mana." (Renungan Minggu edisi 10 Th. 4, p. 36). Berkat Kristus menyertai kita semua. Banyuwangi dari I dan II, Rogo- Wagub : Pembuat Akta Tanah harus Tanggap jampi serta Muncar. "Sebenar- nya banyak sumber air, tetapi belum dimanfaatkan secara opti- mal mengingat dana yang dimi- liki sangat terbatas," jelasnya. (E) Sikap Lunak Portugal Dinilai hanya Siasat Surabaya- Sikap lunak Portugal akhir- akhir ini dinilai hanya siasat un- tuk merebut opini dunia, kata do- sen hubungan internasional FI- SIP Universitas Airlangga Sura- baya, Drs. Djoko Sulistyo, MS di Surabaya, Kamis. Menurut pengamat masalah internasional ini, hal itu hanya semacam perubahan strategi Portugal dalam menghadapi In- donesia yang cenderung makin menguat posisinya dalam masa- lah Timor Timur (Timtim). Djoko mengatakan, jika Por- tugal masih meneruskan provo- kasi dengan gaya keras seperti selama ini, justru akan merugi- kan kepentingannya sendiri. Situasi dunia sedang dalam proses perubahan yang demi- kian cepat, sehingga banyak ber- pengaruh terhadap kebijakan politik luar negeri negara- negara tertentu, katanya. Menanggapi pernyataan ke- GoldStar tua parlemen Portugal, Guide Rodrigues, tentang perlunya di- adakan referendum di Timtim, Djoko mengatakan, pemerintah di negara berdaulat mana saja tentu tidak mau menerima pena- waran serupa itu. "Secara tersirat, hal itu sama saja dengan mengakui bahwa In- donesia menduduki wilayah Timtim. Apa kita mau disama- kan dengan penjajah," ujar Djoko Ia mengatakan, selama Portu- gal masih bersikukuh mengenai masalah referendum, masih akan sulit pemerintah Indonesia untuk benar-benar mempercayai kesungguhan itikad negara itu dalam menyelesaikan masalah Timtim. Meski begitu, ia menyambut baik terbentuknya asosiasi per- sahabatan Portugal Indonesia (PIFA), di Lisabon, Juli lalu, ka- rena akan memberikan nilai tambah bagi Indonesia di mata internasional. (Ant) Kupang (Bali Post) - Wakil Gubernur Nusa Teng- gara Timur (NTT) S.H.M. Ler- rick menegaskan Petugas Perta- nahan termasuk para pejabat pembuat akta tanah harus mampu dan tanggap dalam mengemban tugas pokok dalam rangka tercapainya sasaran ca- tur tertib pertanahan, yang men- cakup tertib administrasi perta- nahan, tertib hukum perta- nahan, tertib penggunaan tanah dan tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup. Lerrick menyatakan hal itu pada acara pelantikan dan peng ambilan sumpah pejabat pem- buat akta tanah, di ruang rapat kantor gubernur Jumat (24/9). Hadir pada acara itu Wakil Ke- tua DPRD I NTT Kol. Art. Simon Petrus Soliwoa, para Muspida dan ABRI. Tingkat I NTT, para pejabat sipil giatan dari pendaftaran tanah adalah pendaftaran hak-hak atas tanah dan pencatatan per- alihan hak-hak atas tanah. Se- dangkan kegiatan lain adalah pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah serta pembe- rian surat-surat tanda bukti atau sertifikat tanah sebagai alat pembuktian yang kuat bagi pemiliknya. Menurut Lerrick kehadiran pejabat pembuat akta tanah un- tuk membantu kelancaran dan kemudahan bagi masyarakat yang mencari kepastian hukum dari hak atas tanah yang dimili- kinya. Untuk memberikan ja- minan kepastian hukum terse- tanah sesuai ketentuan per- aturan perundang-undangan yang berlaku. but, perlu diadakan pendaftaran Hal itu ditegaskannya meng- "Setiap perjanjian memindah- ingat pengalaman di lapangan kan hak atas, memberikan suatu menunjukkan bahwa dalam me- hak baru, menggadaikan atau lakukan kegiatan pendaftaran meminjam uang dengan hak atas tanah sering menimbulkan kere- tanah harus dibuktikan dengan sahan bagi masyarakat dan bah- suatu akta yang dibuat oleh dan kan menimbulkan permasa- di hadapan pejabat pembuat lahan yang rumit sekitar pemili- akta tanah," tegas Lerrick di ha- kan atas tanah. dapan 4 orang pejabat yang baru dilantik masing-masing Mar- djuki Arkiang, B.A. (pensiunan pegawai negeri sipil), Albert Wil- Kemudahan Dikatakannya, salah satu ke- son Riwukore, S.H. (Notaris di Kupang), Silvester Hernowo, S.H. (Notaris), Adi Djaja Per- mana, S.H. (Notaris), et 1987el Sederhana Dalam rangka kegiatan pem- bangunan di Nusa Tenggara Ti- mur Wakil Gubernur Lerrick mengingatkan dalam pelaksa- naan peralihan hak-hak atas ta- nah yang terjadi di NTT, sering menimbulkan permasalahan, se- hingga dapat mengganggu atau menghambat jalannya roda pe- merintahan dan pembangunan. Oleh karena itu, kepada semua pihak, semua pejabat pembuat akta tanah harus menguasai dan memahami jiwa dari pada keten- tuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, ter- utama yang berkaitan dengan pertanahan. Lerrick menegaskan per- alihan hak hanya dapat terjadi pada saat penandatangan akta tanah, sehingga akta tersebut mengandung pengertian pem- buktian secara formal, material, maupun dapat menjamin kepas- tian hukum bagi pihak ketiga. Dan peralihan hak diupayakan harus yang sederhana, cepat, murah, aman, dan dapat dime- ngerti oleh masyarakat. (Pol) Sab S va ya pe 4, m M ga a F un ol tr ne ny 88 ac te u P P Bog Is bong buro rima lomb kepo Pe C P Beij P basa Ara Cina men bali aka N but para faat, hasi kepa tent Beij dala pada raky atas reka PLO "S Cina pert mas A Cina lam tam nya janj Isra desa ngu wila oran Isra curt ngu bahl A tol nya yang Kan aka sela Tkutilah......!!! SiAga Rally '93 обо BANK BUKOPIN MINGGU: 26 SEPTEMBER 1993 PENDAFTARAN 13-25 SEPTEMBER 1993 BERGEGAS WAKTU TERBATAS BANK BUKOPIN SiAga Rally '93 Minggu, 26 September 1993 Hadiah-hadiah Tempat Pendaftaran 1. Kantor Bank Bukopin Jl. Dewi Sartika Blok 1 A-B, Denpasar Jl. Kamboja 41, Denpasar JI. Terompong, Denpasar (Kampus Univ. Warmadewa) 2. Bintang Lestari Motor Jl. Teuku Umar 85 X, Denpasar 3. MA Department Store Jl. Diponegoro 50, Denpasar 150. 4.UD. Arya Sports Komplek Pertokoan Kertha Wijaya ال Jl. Diponegoro 98 Blok A. 10 Telp. 21317 5. Kantor Bank Seri Partha Denpasar JI. WR. Supratman 27 X, Telp.27721 Denpasar-Jl. Jl. Hayam Wuruk 27 X, Telp. 31774 Sanur-JI. D. Tamblingan 8, Telp.88098 Kuta - JI. Slamet 27 X, Telp. 54579 Nusa Dua - Jl. Gst. Ngurah Rai 27 X, Telp.71582 Singaraja JI. Ngurah Rai 46 B. Telp.23251 Tabanan Jl. Pahlawan 1. Telp. 92388 Gianyar Jl. Cok Gede Rai, Telp.95194 Semarapura Jl. Flamboyan Telp. 21158 Harian Umum Bali Post 2 Buah Honda Grand Black Astrea 10 Buah Sepeda Federal Hanya Rp 6000,- Jarak Tempuh 23 Km 4 Buah TV Color Gold Star 14" + Remote Control 3 Buah Lemari Es Gold Star 3 Buah Tape Compo 5 Buah Kipas Angin Buah 20 Jam Dinding 15 Buah T Tabungan SiAga a' Rp 100.000.- Buah Voucher Sahid Seaside Hotel 3 Buah Voucher Ari Putri Resort Hotel 1 Buah Ticket Sempati Air Denpasar Jogjakarta (PP) 2 Buah Voucher Janur Garden Bar & Restaurant 1 Buah Ticket Sempati Air Denpasar - Jakarta (PP) 5 Buah Ticket Bus Jatayu Denpasar - Jogjakarta (PP) Dan masih banyak lagi hadiah menarik lainnya! Untuk Club dengan jumlah peserta terbanyak disediakan 1. Trophy + Uang Tunai Rp 300.000,- 2. Trophy Uang Tunai Rp 200.000 3. Trophy + Uang Tunai Rp 100.000,- Pelaksanaan Hari/Tanggal: Minggu, 26 September 1993 Waktu Start & Finish Pendaftaran Biaya KOMDA BALI 06.30 Wita Niti Mandala, Renon, Denpasar 13 Sept 93-25 Sept '93 Rp.6.000,- Termasuk T-Shirt, Snack & Asuransi C.2138 GR-652 FVC YANG BESAR YANG SEDANG YANG KECIL ADA Keluarga Anda "Kecil"? Jangan kecil hati! Selain lemari es berukuran besar dan sedang, ada lemari es GoldStar berukuran kecil yang cocok dengan kebutuhan Anda. GoldStar dengan bangga mempersembahkan lemari es yang dirancang dengan teknologi tinggi, hemat energi, desain menarik, tahan lama, dan masih banyak lagi keistimewaan lainnya. Ini membuktikan lemari es GoldStar bermutu tinggi. Dengan dukungan ASTRA menjamin kepuasan Anda. Dapatkan lemari es GoldStar yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Semuanya ada! GR-202 ADA STRA GR-181 FGS ☐ PT ASTRA INTERNATIONAL HONDA SALES OPERATION JI Cokroaminoto 80 Denpasar Telp 435042-435338-436285 GoldStar ASTRA Meningkatkan mutu kehidupan C 1687