Tipe: Koran
Tanggal: 1994-03-28
Halaman: 04
Konten
2cm HALAMAN 4 OR 1109 RC Bali Post/044 DICURI- Mobil Suzuki Carry Putih DR 1109 RC milik Ida Bagus Ketut Yoga Mataram yang sempat dicuri tersangka Sah, kini diamankan pihak Polres Lombok Tengah di Praya sebagai barang bukti. Mencuri Mobil karena Dendam Praya (Bali Post) - "Semula saya tidak pernah berniat mencuri, terus terang saya tak pernah berangan- angan jadi pencuri," kata seo- rang tersangka pencuri mobil Suzuki Carry, Sah (35) ketika ditemui Bali Post baru-baru ini. Ayah lima anak dan suami dua istri ini mengatakan ter- paksa mencuri karena dendam kepada pemilik show room mo- bil di Cakranegara. Kebetulan, kata Sah, malam itu 8 Maret 1994, dia melihat sebuah mobil parkir di depan show room itu. "Saya menyangka mobil itu mi- lik show room," katanya, se- raya menambahkan, serta merta terlintas di benaknya niat menggondol mobil itu. Dia berhasil menghidupkan me- sinnya, dan mobil pun dilari- kan. Ternyata belakangan dia tahu, mobil Suzuki Carry DR 1109 RC itu milik Ida Bagus Yoga. Rasa dendam Sah yang warga Manggong, Bonjeruk ini berawal dari tindakan pemilik show room itu yang konon ti- dak bisa diajak kompromi. Sah nyatakan semula mencicil dua mobil, ternyata dia tidak mampu lagi melanjutkan ci- cilan. Padahal angsuran, kata dia, tinggal dua bulan lagi. Mo- bil itu lantas dicabut. "Sejak saat itu saya jadi dendam," tuturnya. Sebagaimana pernah diberi takan harian ini, tersangka Sah dalam aksinya dibantu oleh Lex warga Montong Are, Narmada, Lombok Barat de- ngan begitu lihai dan cekatan mencongkel pintu mobil yang terkunci rapat itu, bahkan da- lam sekejap sudah dapat dila- rikannya, padahal tanpa kunci kontak. "Tersangka Sah memang pernah membantu orangtua- nya sendiri melakukan pencu- rian mobil di Surabaya tahun 1988 lalu, sehingga tampak- nya ia begitu pengalaman," kata Kasat Serse Polres Lom- bok Tengah Lettu Pol Ardana. Kapolres Lombok Tengah Letkol Pol R. Hadi Sutjipto, Sm.IK., kepada Bali Post me- nyatakan keberhasilan pihak nya dalam menciduk dan me- ringkus tersangka pencurian mobil pada tanggal 20 Maret lalu berkat adanya informasi dari masyarakat, di samping kesigapan jajarannya dalam melaksanakan kegiatan Ope- rasi Ketupat setelah Lebaran Idul Fitri lalu. Di samping ke- berhasilan meringkus pencuri mobil itu pihak Polres Loteng juga menggagalkan rencana penjualan sejumlah bonsai bernilai jutaan rupiah hasil pencurian yang dilakukan ter- sangka Zi yang kini sudah di- tahan. Bahkan sejumlah ter- nak sapi juga berhasil disela- matkan oleh regu buser (buru sergap) Polres Lombok Tengah beberapa hari lalu. Kapolres Hadi Sutjipto mengharapkan kepada warga masyarakat agar semakin waspada dan mengaktifkan kegiatan siskamling dan menggalakkan pembuatan kandang kompleks, sehingga terhindar dari incaran para penjahat, pintanya sembari menyebutkan jangan sekali- kali mengandalkan para petu- gas, karena jumlah polisi tidak seimbang dengan luas wilayah dan jumlah penduduk di dae- rah ini uang terpencar-pencar tempat tinggalnya terutama di daerah rawan Lombok Selatan dan Utara. (044) Akan Ditindak Dokter yang Pasang Tarif di Luar Ketentuan Selong (Bali Post) - Dokter-dokter di Rumah Sakit Selong, termasuk para spesialis, akan ditindak bila ternyata ter- lah pula dimaklumi oleh para anggota DPRD, mengingat para anggota dewan bersama-sama dengan eksekutif telah menggo- ditindaklanjuti sebagimana mestinya, termasuk kehendak pihak F-KP melalui juru bicara- nya Drs. Mahrarni AW, agar le- Bali Post Kejati Selidiki Dugaan Suap di Kejari Mataram Mataram (Bali Post) - secara tepat, "Pokoknya secepat- nya," janjinya. Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Nusa Tenggara Barat, Makmur Hadi, S.H. menyatakan, sedang mengadakan pe- nyelidikan atas kebenaran isu suap yang menggoncang dua oknum jaksa Kejaksaan Negeri Mataram. Dua orang oknum jaksa yang menangani perkara dolar palsu, perkara yang mengebohkan dengan dua tersangka warga Singapura itu, dikabarkan meminta uang sogok dari terdakwa. "Isu tersebut sedang kami te- liti kebenarannya. Sudah saya buat perintah secara tertulis ke- pada Kepala Kejaksaan Negeri Awalnya Pledoi Mataram untuk menyelidiki ke- Merebaknya isu suap tersebut benaran isu tersebut," katanya berawal dari "nyanyian" peng- kepada Bali Post di ruang kerja- acara Ignatius Soge Welung, nya. Jika isu tersebut benar, S.H. Pengacara senior yang men- kata Makmur yang baru bebe- dampingi dua terdakwa kasus rapa bulan bertugas di Mataram, dolar palsu ini "menyanyi" ke- pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas. Tindakan tegas tersebut me- nurutnya, berkaitan dengan Ignatius Soge Welung, selaku usaha Kejaksaan sebagai salah penasihat hukum kedua ter- satu pilar penegak hukum, un- dakwa masing-masing TLY dan tuk menciptakan aparat Kejak- YLL ketika membacakan pembe- saan yang bersih dan berwibawa. laannya (pledoi) atas kedua Ditanya kapan hasil penyelidi- orang kliennya secara blak- kan tersebut bisa diketahui war- blakan menyatakan bahwa tin- tawan, Makmur Hadi tidak me- dakan jaksa penuntut umum me- nyebutkan waktu dan harinya nuntut hukuman berat terhadap tika menyampaikan pledoi di Pengadilan Negeri Mataram baru-baru ini. kliennya sebagai tindakan emo- kan kliennya kepada dua oknum sional karena jaksa pernah me- jaksa yang menangani perkara minta uang tambahan dari ter- dakwa, tetapi tidak dipenuhi. Dalam sidang sebelumnya, ke- dua terdakwa dituntut hukuman penjara masing-masing 10 tahun untuk tersangka YLL dan 7 ta- hun untuk tersangka TLY. Selain itu, Soge menuding jaksa ingin balas dendam karena sebelumnya jaksa konon pernah menyarankan agar terdakwa ja- ngan memakai pengacara, ter- nyata tidak digubris oleh ter- dakwa. "Cabut saja kuasa pada Soge," katanya meniru ucapan jaksa yang dikutip dari kliennya. Tetapi hingga saat ini, kliennya tidak mau mencabut kuasanya. Lebih emosi lagi, kata Soge tun- tutan yang terlalu tinggi itu dise- babkan juga karena tidak dipe- nuhinya permintaan penuntut umum supaya diberi uang im- balan tambahan. "Sebelumnya, imbalan telah diberikan klien saya sebesar Rp 1 juta. Namun ia minta imbalan tambahan," kata Soge. Imbalan pertama sebesar Rp juta tersebut konon telah diberi Labangka Berjuang Melawan Malaria 1 dolar palsu itu, sekitar 19 Sep- tember 1993. Namun untuk ke- dua kalinya oknum jaksa terse- but berusaha minta imbalan tambahan pada 9 Oktober 1993 lalu. Waktu itu kata Soge, pe- nuntut umum secara diam-diam tanpa sepengetahuannya selaku penasihat hukum telah menggi ring kedua tersangka ke Kantor Pelayanan Telkom di Senggigi untuk menelepon keluarganya di Singapura dan sahabatnya di Ja- karta. Interlokal tersebut bertu- juan agar keluarga dan sahabat terdakwa bisa mengirimkan uang untuk oknum jaksa terse- but. Namun tidak terpenuhi. Sementara sidang perkara do- lar palsu tersebut, kini masih terus berjalan. Aparat penegak hukum yang menangani perkara ini mengharapkan agar perkara yang telah digelar sekitar tujuh bulan lalu secepatnya selesai. "Diharapkan perkara ini ram- pung (diputuskan majelis ha- kim) awal April 1994 menda- tang," kata sumber berkompeten di PN Mataram. (063) Ada yang Mati di Tengah Jalan LABANGKA kembali men- cuat ke permukaan. Bukan me- nyangkut hasil pertanian yang melimpah, tetapi soal korban meningal 21 warga transmigran akibat terserang penyakit mala- ria, baru-baru ini. Sejak Desem- ber 1993 hingga Januari 1994 warga Labangka, Sumbawa, di- hantui wabah penyakit yang di- tularkan oleh nyamuk itu. Penyakit malaria ini sempat diderita Bahar (35) yang bermu- kim di Kompleks Unit Pemu- kiman Transmigrasi (KUPT) La- bangka III. Ia bisa sembuh ka- rena rajin berobat ke puskesmas dan dokter di Plampang yang berjarak 18 km dari Labangka. Namun malang rupanya tetap tak bisa dihindari. Putranya, me- ninggal terserang penyakit tersebut. "Anak saya meninggal di te- ngah perjalanan menuju Puskes- mas Plampang. Sakitnya cuma lima hari," kata warga asal Ge- rung Lombok Barat itu. Selain anaknya, ayah Bahar, Amaq Mar (35) juga ikut meninggal terse- rang penyakit yang sama. Sekdes KUPT Labangka III, Husin menjelaskan, korban me- ninggal akibat malaria berjum- lah 9 orang. Penderita biasanya mengidap penyakit tiga sampai 7 hari. "Syukurlah sekarang pe- nyakit berkurang setelah penya- luran obat lancar," tutur Husin. Sejumlah warga menuturkan, korban terbanyak memang di Labangka III selebihnya ada di Labangka, II, IV dan Labangka V. Mulanya penanganan oleh pe- tugas Transmigrasi dan Kese- hatan yang ada sangat lamban. Setelah korban berjatuhan baru diperhatikan dengan sungguh- sungguh. "Sebelum banyak korban meninggal, sampai merengek-rengek kita minta obat, tidak dapat. Soalnya perse- diaan obat terbatas," ungkap seorang warga. Petugas Kesehatan di semua KUPT sebenarnya sudah ditem- patkan, namun obat jarang ada. Itu sebabnya setiap warga yang sakit kurang memperoleh obat, sehingga penyakitnya berbulan- bulan dideritanya. "Pernah ter-. jadi di KUPT kami kehabisan obat, terpaksa petugas Kese- hatan pinjam obat ke Puskesmas Plampang," ungkap seorang warga. Sebuah sumber menyebutkan, sebelum korban berjatuhan, hampir di semua KUPT kurang persediaan obat. Padahal hal ini merupakan tanggung jawab Transmigrasi menyediakan obat sebelum mewabahnya penyakit malaria. Apalagi di Labangka merupakan daerah baru yang di- jadikan pemukiman, cukup peka dengan penyakit malaria. "Seka- lipun banyak korban meninggal, namun belum ada warga yang pulang ke daerah asalnya," kata sumber tadi. warga yang meninggal akibat malaria sebanyak dua orang se- jak Desember 1993 sampai de- ngan Januari 1994. Menurut Zaenal, jumlah korban 21 orang itu semuanya bukan warga tran- smigran, tetapi ada beberapa orang termasuk buruh proyek dari Maronge dan peladang liar. "Rupanya pekerja yang mening- gal itu dimasukkan jadi warga transmigran dalam laporan," kata Zaenal. Senin Umanis, 28 Maret 1994 Ranggalawe tak Ingin Kader Loncat Pagar Praya (Bali Post)- Lalu Ranggalawe salah seo- rang kandidat yang disebut- sebut pantas dan tepat mendu- duki jabatan Ketua DPD II AMPI Lombok Tengah periode lima ta- hun mendatang mengingatkan, forum Musda AMPI yang dijad walkan berlangsung 30 Maret mendatang lebih jeli dan respon terhadap perkembangan. "Saya tidak ingin ada kader ti- tipan, kader loncat pagar, kader yang dilobi apalagi kader yang ditunjuk untuk kepentingan ok- num tertentu atau satu kelom- pok," katanya kepada Bali Post di Praya Minggu kemarin. Ranggalawe AMPI Aktivis pemuda kelahiran Ba- tujai, Praya Barat 10 April 1954 ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan ormas pemuda di dae- rahnya. Kiprahnya dalam berba- gai aktivitas dalam organisasi sasi, dan tuntutan menyangkut kepemudaan dan di tengah- HAM yang kini sering mencuat tengah masyarakat dinilai cu- ke permukaan. "Hendaknya ge- kup mewarnai perjalanan nerasi muda melihatnya dengan tidak berpangku tangan, tetapi hidupnya. "Masih ada anggapan dan lebih waspada dan jangan mu asumsi bahwa AMPI adalah or- dah terjebak dan terpancing isu ganisasi massa, padahal AMPI yang tidak bertanggung jawab," itu sendiri merupakan organi- katanya.. sasi pengkaderan generasi muda Berkaitan dengan pelaksa- yang nantinya sebagai pembaru naan Musda IV AMPI Lombok dalam segala aspek pemba- Tengah kali ini, peraih Piala Gu- ngunan nasional," ungkap Rang- bernur NTB tahun 1993 bidang galawe seraya menyatakan ma- karya jurnalistik tentang kepar- sih ada kader yang kurang ma- wisataan ini, menekankan per tang, bahkan kader yang suka tingnya pengurus terpilih lompat pagar, sering menimbul- mampu menyusun pola program kan gejolak dalam organisasi itu yang pragmatis dan realistis, ti- sendiri, sebab kader yang demi- dak muluk-muluk. Di samping kian ini terlihat kurang punya itu yang terpenting jangan inisiatif, kurang kreatif, bahkan sekali-kali AMPI menggantung. sering, mematikan idealisme ge- kan program kegiatannya pada instansi dan pihak lain, tetapi nerasi muda. Dalam kaitan ini kata dia se- hendaknya AMPI mampu men- bagai kader dan generasi muda ciptakan lahan garapan sendiri hendaknya punya rasa tanggung dalam bentuk karya nyata, lebih- jawab dan disiplin serta berani lebih saat ini pemerintah tengah mencari terobosan-terobosan menggelorakan program peng baru, lebih-lebih dalam mengan- entasan kemiskinan terutama di tisipasi globalisasi, demokrati- daerah Lombok Tengah. (044) "Dialogia" Kesulitan Dana Mataram (Bali Post)- tuk penerbitan tersebut. Propo- sal permohonan bantuan dana yang disampaikan ke sejumlah instansi justru menerima aksi diam. Sehingga praktis dana pe- nerbitan itu disuntik oleh sejum- lah pemerhati seni. Tabloid seni dan budaya "Di- alogia" hingga mencapai pener- bitan yang kesembilan masih ke- sulitan dana. Sementara per- Sekwilda Sumbawa Drs. A. soalan ini disiasati secara Latief Madjid dalam kesempatan spontanitas lewat urunan para Persoalan dana ini memang terpisah menjelaskan, meng- pemerhati kesenian di Mataram. Sejak pertama diterbitkan mencoba disiasati dengan berba- atasi wabah penyakit malaria di Labangka ditempuh dengan April tahun 1993 lalu, tabloid di gai cara seperti mewajibkan jalan pengobatan massal kepada bawah naungan penanggung ja- sanggar-sanggar teater untuk warga dan penyuluhan kese- wab Forum Komunikasi Pengka- berlangganan. Akan tetapi hal hatan oleh petugas. "Jadi, tidak jian dan Pengembangan Teater itu masih kurang seimbang de- benar Pemda Sumbawa kurang (FKPPT) NTB itu mengandalkan ngan jumlah pengeluaran untuk tanggap mengatasi penyakit ma- dana yang pas-pasan. Terbitan ongkos percetakan. laria di Labangka. Terbukti se- perdana, akibat sulitnya penda- lain obat dan penyuluhan, petu- naan yang hanya mencapai seki- gas kesehatan sudah mengambil tar Rp 30.000, cuma bisa mence- ini masih benar-benar terasa su- sampel darah warga untuk tak buku 16 eksemplar yang di- litnya dana karena kebutuhan mengetahui benar tidaknya me- sebarkan ke sanggar-sanggar semakin membengkak. "Kami reka terjangkit malaria," kata dan instansi terkait untuk se- menunggu datangnya nasib Dilaporkan Di Labangka IV Latief Madjid. (052) lipan proposal dalam terbitan baik," kata Yusuf Mahri. Pros- berikutnya. pek media yang sangat seder- Ketua FKPPT NTB, Drs. Yu- hana ini bisa disebut cerah me- suf Mahri, mengatakan betapa nyusul menjamurnya penulis- sulitnya mencari dana rutin un- penulis berbakat. (057) Namun menurut petugas Ke- sehatan di Labangka IV, Zaenal Arifin, sejak wabah malaria ini pihaknya sudah memberikan pe- layanan kesehatan secara mak- simal dan pemberian obat cuma- cuma. Juga penyuluhan kese- hatan kepada warga agar memperhatikan kebersihan lingkungan. bukti memasang terif perawatan doknya dalam sidang, sehingga bih memprioritaskan siswa seko Akibat Hujan Terus-menerus di Dompu di luar ketentuan tarif yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk me- nuntaskan banyaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan pasien di RSU Selong. Itu dike- mukakan Bupati M. Sadir diwa- kili Sekwilda, Lalu Fikri me- nanggapi berbagai pertanyaan anggota DPRD Lombok Timur perihal keluhan masyarakat di RSU Selong dalam sidang de- wan, Jumat (25/3). Menurut dia, wajar apabila pasien ditanya ter- lebih dahulu kemampuannya, khusunya pasien rawat inap. "Agar yang bersangkutan (pa- sien) dapat ditempatkan pada ruangan/kelas perawatan yang dipilih sesuai dengan kemam- puan penderita sendiri," ujarnya. Tarif yang ada pun kata dia te- terbit Perda No. 10 tahun 1991 tenang tarif pelayanan di RSU Selong. Tarif itu yakni sebesar Rp 2.000 untuk kelas III, Rp 6.000 untuk kelas II, dan masing-masing Rp 12.000 dan Rp 23.000 untuk kelas I dan ke- las utama. lah perawat kesehatan (SPK) yang ada dari daerah-daerah pelosok. Menjawab pandangan umum F-PDI, yang menyorti seringnya guru-guu SD mendapat perlaku- kan kurang wajar dari pihak PDK Kecamatan sebagai konse- Kendatipun demikian seperti kuensi dari rendahnya koordi- terungkap dalam sidang dewan nasi lintas sektoral dan aturan sebelumnya tarif itu dianggap kepegawaiannya, Sekwilda me- mahal oleh masyarakat. "Se- nyatakan penempatan PNS no- hingga cukup banyak warga nguru SD untuk menjabat Ke- yang lebih senang berobat ke pala PDK Kecamatan sedang da- RSU Mataram," kata juru bicara lam proses pertimbangan. F-PP, Muchtar. Kecuali mahal- Namun katanya, salah satu yang nya biaya tadi, keramahta- menjadi kendala yakni belum di- mahan dari paramedis dan juru tentukan eseloneringnya. Kare- rawat lainnya, termasuk kepe- nanya direncanakan penem- dulian terhadap pasien, diang- patan itu dengan sebijaksana gap masih perlu ditingkatkan. mungkin tanpa mengurangi hak Dan ini menurut Sekwilda, akan dan kariernya. (040) Seret Penjualan Tiket Kapal Terbang di Mataram Mataram (Bali Post) - Terbitan pertama tahun 1994 Kedelai Siap Panen Ditelantarkan Tukang Rumah BTN di Sumbawa penurunan mutu akibat ke- mengurusnya, karena itu kita ribu/kuintal," paparnya. Kedelai Keluhkan Terlambatnya Upah Dompu (Bali Post) - Akibat hujan yang turun mungkinan biji hitam atau biji terus-menerus di daerah Dompu, mati," paparnya sembari me- sebagian petani kedelai terpaksa nyatakan, para petani tidak ba- meninggalkan tanamannya ken- nyak bisa berbuat untuk itu. Namun demikian lanjutnya, datipun sudah siap dipanen. Ta- naman mereka banyak yang ter- pihaknya telah melakukan endam air, sehingga menyebab- upaya dini dengan memberikan kan biji kedelai busuk, penyuluhan kepada para petani berkecambah dan berwarna hi- agar menggunakan sistem para para seperti yang dipergunakan petani bawang. tam. "Saya katakan mutu kedelai mereka rendah, karena kemung- kinan terjadi biji hitam dan bu- suk akibat hujan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Dompu, Ir. H. Ishak Nor kepada Bali Post menanggapi adanya sebagian petani kedelai di Dompu yang meninggalkan tanaman mereka akibat hujan yang terus- Ia menolak anggapan bahwa panen kedelai tahun ini gagal. "Ini bukan gagal, tetapi terjadi menerus. perbanyak traktor," ungkapnya. "Yang jelas mutu kedelai ini me- akibat cuaca," nurun tambahnya. Sementara itu, Suharsono, sa- lah seorang pembeli kedelai di Dompu ketika dihubungi secara terpisah membenarkan adanya penurunan mutu akibat hujan ini, sehingga harga kedelai amat memprihatinkan yakni berkisar Upaya itu katanya diterapkan antara Rp 30-40 ribu per kuintal. agar kedelai hasil tanamannya "Saya betul-betul prihatin de- tidak terbuang percuma. Ia juga ngan keadaan petani, karena mengatakan untuk upaya terse- mutu panennya rendah, dengan but diperlukan man power dan biji hitam sehingga harganya tenaga kerja yang memadai. pun merosot tajam," katanya. Yang membuat kewalahan Dengan kondisi kedelai demi- para petani ini juga katanya, ia- kian katanya, pihaknya tetap lah masalah tenaga kerja, meng- membeli kedelai dari para petani ingat panen kedelai dan padi dengan harga bervariasi tergan- hampir bersamaan. "Jadi me- tung dari mutunya. "Kalau mu- reka (petani-red) kewalahan tunya baik bisa sampai Rp 95 yang berbiji hitam tambahnya, bisa dipergunkan untuk tempe, sedangkan untuk pembuatan tahu, biji semacam itu tidak bisa dipergunakan. Sumbawa Besar (Bali Post) - Sejumlah tukang dan pekerja rumah BTN di Sumbawa Besar mengeluh akibat upah terlambat dibayar. Dengan keterlambatan ini maka sejak Januari 1994 para tukang tidak lagi bekerja seperti biasanya. hal tersebut. "Saya akan tanya bos apakah uang itu sudah dikasi mandor atau belum," katanya. Developer tersebut, Afirin yang ditanya menerangkan, se Sementara itu, beberapa pe- mua tukang dan pekerja sebe- tani yang dihubungi di Dompu menyampaikan kekecewaannya narnya sudah dibayar sesuai hari kerjanya. Jika ada yang be- akibat mutu kedelainya rendah. "Bagaimana kita ajak kawan lum menerima upah, mungkin Mereka juga mengatakan, ta- bekerja, uang untuk pekerja be- keterlambatan dari mandor. naman kedelai tahun ini sangat lum ada," keluh seorang tukang, "Pernah seorang tukang meng- baik dibandingkan tahun-tahun Kamis (24/3) kepada Bali Post. adu soal keterlambatan pem- sebelumnya. Tetapi karena Tukang lainnya juga membenar- bayaran upah, hari itu saya hujan yang tak henti-hentinya kan sering terlambat menerima bayar. Masalah keluhan ini akan terpaksa tanaman itu ditinggal- upah borongan dari mandor se- saya cek kebenarannya," kata kan. "Diurus pun sama saja rugi hingga pekerja terlambat Arifin. nya, untuk ongkos panen saja ha- dibayar. Menurut dia, pulangnya se- rus mengeluarkan duit banyak, Menurutnya, pihak developer jumlah tukang ke Lombok dan sementara bijinya hitam dengan setiap dihubungi selalu ber- Jawa karena mereka ingin le- harga menurun tajam, lebih baik alasan bahan belum ada se- baran bersama keluarganya. Se- mua tukang dan pekerja juga su- ditinggalkan saja," papar Ahmad hingga pekerjaan bangunan ru- (37) petani asal Kandai II mah BTN itu belum bisa dilaksa- dah diberi hadiah lebaran sesuai Dompu. (Nh) nakan. Karena itu para tukang ketentuan yang berlaku. Dijelas dan pekerja bangunan sejak dua kan, sepengetahuannya tidak bulan lalu tidak lagi bekerja. Ma- ada pekerja dan tukang yang ti- lah tukang dari Lombok dan Bali dak menerima upah karena hal pada bulan Februari dan Maret akan diadakan silaturahmi na- sudah pulang. "Sekarang kita itu menyangkut hak mereka. Se- penumpang atau wisatawan sional Sempati (Silatnas). Silat- hanya dibayar dengan janji, mua tukang yang pulang itu da- yang menggunakan jasa tran- nas akan diikuti sekitar 200 pe- uang belum ada," cetus tukang lam waktu dekat ini akan kem- sportasi udara sepi. Diperkira- serta dari biro-biro perjalanan di tadi. bali bekerja untuk menyelesai- kan keadaan penumpang berku- seluruh Indonesia yang berhasil Menurut seorang pekerja, ter- kan bangunan rumah BTN yang rang hingga 40 persen dari kon- meraih peringkat pertama, ke- SEBANYAK 38 TKI gelap dup," ungkap mereka. mana akan nya 9 bulan yang lalu. "Kami lambatnya upah ini diduga aki- belum rampung. disi normal. dua dan ketiga jumlah penjualan asal Loteng dan Lotim yang ter- Amaq Marwan (37) asal Desa mendapatkan uang dalam seje sudah menyetor uang sebanyak bat ulah mandor yang belum "Untuk tahap pertama ini su- Mulai April, kondisi penum- tiket di setiap propinsi. tangkap di Padangbai, Bali baru- Perian, Kec. Terara menyatakan kap untuk menggantinya. Rp 550.000, sembilan bulan yang pang diyakini mulai ramai yang Nusril mengatakan, semula baru ini sudah dikembalikan ke penyesalan yang mendalam, ka- Sebelum meninggalkan Pela- lalu kepada Lalu Hij dari Tan-membayar tukang sehingga dah siap dihuni sebanyak 100 sampai kini banyak pekerja dan buah rumah. Sedangkan sisanya mencapai puncak hingga Silatnas ini direncanakan diada daerah asalnya masing-masing. rena niatnya belum kesampaian, buhan Lembar, mereka ditam- jung Teros Lombok Timur," tukang mengeluh. Menurutnya, 400 unit masih dalam tahap pe Agustus. kan di Mataram, tetapi dibatal- Empat calonya sudah pula dita- bahkan kini malu bertemu de- pung selama dua hari di rumah katanya. ada di antara tukang belum me- nyelesaian. Soal air dan listrik "Keadaan penumpang se- kan karena adanya berbagai fak- ngani pihak berwajib. Namun ngan warga sekampungnya, apa- salah seorang calo di Lembar, Selama sembilan bulan kami nerima pembayaran sampai Rp sudah siap dipasang," ujar Arifin minggu sebelum dan sesudah tor yang kurang memungkinkan apa sesungguhnya yang mendo- lagi biaya/ongkos perjalanan makan pun selama dua hari itu hari raya Lebaran penuh, bah- terutama masalah pesawat ber- rong mereka nekat berbondong- yang dipinjamnya dari seseorang hanya sekali, belum lagi kenda- berdua belum diberangkatkan 800 ribu selama tiga bulan ter- seraya menambahkan, rumah kan banyak penumpang yang ti- badan lebar yang akan mengang bondong meninggalkan kam- sebesar Rp 500 ribu nantinya ha- raan yang ditumpanginya sa- dengan alasan yang kurang je akhir ini. Jika keterlambatan sangat sederhana (RSS) yang di- dak kebagian tiket. Kondisi ini kut para peserta belum mampu pung halamannya? Inilah sisi rus dikembalikan sebesar Rp 1 ngat tidak manusiawi. "Kami di- las. Uang sebesar itupun kami pembayaran ini memang benar bangun sebanyak 500 unit de- ngan tipe 21 dan 36 diharapkan terjadi baik pada jurusan Mata- mendarat di Bandara Selapa- lain pengakuan di antara me- juta. "Saya bingung dan dari angkut dengan mobil box dan dapatkan dengan cara menjual dari pihak developer, salah seo- ram - Denpasar maupun Mata- rang, Rembiga, Lombok Barat. reka yang tertangkap. mana akan mendapatkan uang berangkat pada malam hari. Ra- harta benda dan meminjam di rang tukang berjanji akan da- penyerahan terakhirnya sekitar ram - Surabaya," ucapnya. sebesar itu di kampung kami, la- sanya kami tidak mungkin akan sana sini. Hij berjanji akan mem- tang ke developer menanyakan Agustus 1994. (052) Dia mengatakan pula, pada pangan pekerjaan sulit dan uang hidup, sebab selama perjalanan berangkatkan kami kalau ong- dengan berekreasi. Biasanya se- 6-8 April 1994 mendatang di Sejak seminggu setelah hari perti tahun-tahun sebelumnya, Lembang, Bandung, Jawa Barat Sisi Lain Tertangkapnya 38 TKI Gelap raya Idul Fitri hingga saat ini penjualan tiket pesawat jurusan Mataram ke Denpasar seret. Se- dangkan penjualan tiket dari Mataram ke Surabaya masih normal. Demikian diungkapkan Di- strict General Manager Sempati Air Mataram, Nusril Nusuar ke- pada Bali Post di Mataram, Sabtu (26/3). Menurut dia, seret- nya penjualan tiket pesawat rute Mataram - Denpasar karena masa liburan bagi pelajar dan mahasiswa sudah selesai yang biasanya mengisi waktu liburan TELEPON Pengaduan Pelanggan Harian Bali Post Mataram dan Sekitarnya 32737 BOURAQ AIRLINES Jadwal Penerbangan Reservasi: Jl. PB. Sudirman 7 A Phone :223564-263978 225554 Fax :755696 I Setiap Hari 08.00 Denpasar - Mataram 11.00 Denpasar Surabaya II Setiap Selasa-Sabtu 16.00 Denpasar Mataram Senin-Rabu-Kamis - Jumat - Minggu 14.45 Denpasar-Mataram III Setiap Senin-Rabu-Jumat Jadwal Merpati Penerbangan Merpati Nusantara Phone No.235358,235556,235557,238054,238055 Jin.Melati 57 Denpasar 80233 BUKA Senin-Jumat:07.30-19.00 Sabtu-Minggu:09.00-14.00 SENIN 07.00 Denpasar-Mataram 09.00 Denpasar Mataram 11.00 Denpasar-Mataram 13.00 Denpasar-Mataram 07.05 Denpasar Ujungpandang Ambon-Biak-Jayapura. 07.15 Denpasar-Yogyakarta 08.15 Denpasar-Surabaya- Bandung. Halim PK. 09.10 Denpasar-Kupang-Dili 09.15 Denpasar-Bima-Ruteng- Labuhanbajo-Tambolaka 07.30 Denpasar-Mataram-Bima 09.30 Denpasar Mataram-Sumbawa Besar 09.40 Denpasar-Kupang-Dili 10.15 Denpasar Jakarta 11.15 Denpasar-Yogyakarta 11.20 Denpasar Ujungpandang 11.35 Denpasar-Mataram-Kupang 11.20 Denpasar-Surabaya- Yogyakarta Untuk masa mendatang, Mata- Antara Angan-angan dan Rintangan nyatakan dari ram akan menjadi tuan rumah Arum alias Amaq mar (40), Ju- Silatnas, namun belum dipasti- mawan (17), Amaq Mahar (35) kan waktunya karena masih ter- Amaq Rukaiyah (400 dan Nur- Lain lagi cerita dari Nursedi pal Fery kami tidak berani ke- 550 ribu itu ditambah lagi sebe- bentur pada masalah bandara. sedi (13) kelimanya warga Desa yang tercatat sebagai TKI yang luar, nafas rasanya tersendat- sar Rp 200.000. Permintaan calo (064) rasanya susah dicari," keluhnya. menuju Padangbai di dalam Ka- kos yang sudah kami setor Rp Laporan Pembangunan sering TELPON PENTING Pemadam Kebakaran Polisi 113 110 RSU Mataram - 21345 Ambulan PMI Cabang Lobar 118 -22357/ -21440 -22182 Gangguan Listrik Mataram Sampati Air Reservation and Ticketing 24 Jam Phone: 288824 (HUNTING) The Grand Bali Beach Hotel Room: 1117/1119 JI. Hangtuah Sanur JADWAL PENERBANGAN SENIN Jam 06.40 Tujuan Denpasar Surabaya Denpasar Balikpapan Denpasar Jakarta Denpasar Singapore Denpasar Yogyakarta 13.15 Denpasar-Jakarta 11.20 12.45 Denpasar-Maumere-Kupang IV Setiap Selasa-Kamis-Sabtu-Ming gu 13.35 Denpasar Jakarta 15.15 Denpasar-Yogyakarta 16.40 Denpasar Surabaya- Semarang Denpasar Kupang Denpasar-Dil 13.30 Denpasar Mataram 15.35 17.10 Denpasar Mataram Denpasar Jakarta Denpasar Singapore 17.45 Denpasar-Jakarta 22.15 Denpasar Jakarta Denpasar Taipei 12.45 Denpasar-Waingapu-Kupang 16.45 Denpasar Surabaya 16.45 Denpasar Jakarta 07.00 Denpasar-Yogyakarta-Jakarta- 17.30 Denpasar Jakarta V Setiap Hari Batam-Medan 19.00 Denpasar Jakarta Denpasar Surabaya C. 693 Kilang, Kecamatan Terara Lom- masih ingusan, karena warga sendat, sebelum mendarat di Pa- yang kini kabur itu kami penuhi, Diabaikan Aparat Pemda NTB kami bok Timur kepada Bali Post me- Desa Kilang, Terara ini baru ber- dangbai terpaksa namun apa yang terjadi rupanya nuturkan niatnya menempuh usia 13 tahun diharapkan oleh mendobrak pintu mobil yang ter- nasib buruk menghadang, belum Mataram (Bali Post) - memahami dan mempelajari isi jalan pintas menjadi TKI gelap orangtuanya nantinya mampu kunci rapat itu dari dalam, ke- sempat kami menginjakkan kaki Gubernur NTB Warsito meng- laporan yang merupakan bagian semata-mata ingin cepat sampai membiayai adik-adiknya yang mudian barulah kami dikeluar di Malaysia, petugas menciduk atakan, laporan pembangunan dari manajemen akan diketahui ke tujuan. Sebab kalau melalui masih kecil dan menanggung hi- kan, petugas pelabuhan akhir- kami bersama rombongan dari rupanya kurang mendapat per- keberhasilan, kekurangan dan jalan resmi (pemerintah) dirasa- dup keluarga. nya mengetahui kami semua, Lombok Tengah dan Lombok Ti-hatian serius aparat di NTB. Pa- permasalahan yang perlu dibe kan sangat sulit dan lama sekali "Saya tidak bisa melanjutkan sementara calo yang mendampi mur di Padangbai, "Kami bi- dahal suatu laporan merupakan nahi pada kegiatan selanjutnya. proses dan prosedur yang ditem- sekolah, karena keluarga kami ngi perjalanan kami kabur entah ngung, tetapi apa daya kini bahan evaluasi diri untuk me- Manajemen itu lanjutnya, me puh. "Kami malu pulang kam- tidak mampu, sehingga orang- ke mana," ungkapnya sedih. utang kami yang selalu meng- macu kegiatan-kegiatan rupakan sesuatu yang tidak. pung, sebab empat hari lalu kami tua kami terpaksa utang untuk Sedangkan Haji Munir (45) hantui pikiran, rasanya kami selanjutnya. akan pernah berakhir. Jadi diha- dilepas dengan tangisan dan ongkos ke Melaysia dengan ha- dan Ahmad (20) warga Desa Si- malu pulang kampung, karena Gubernur melihat kelemahan rapkan laporan tidak berhenti rasa haru yang mendalam, bah- rapan nantinya akan dapat diki- demen, Kec. Gunung Sari, Lom- kami sudah dilepas keluarga de- ini tidak saja dari bawah tetapi sekadar laporan dan ditumpuk- kan kami rela berpisah dengan rimkan uang dalam jumlah be- bok Barat ini mengatakan ter- ngan harapan segera mengirim terjadi di atas. Ini bisa terlihat tumpuk di atas meja. Namun di- anak istri demi menyambung hi- sar," tuturnya, sembari me- tipu oleh calo yang mendatangi- ringgit dari Malaysia. (Hardy) dari suatu laporan tentang ke- pelajari dengan teliti isinya. giatan pembangunan kurun "Mestinya manajemen itu suatu waktu tertentu, banyak berakhir lingkaran yang tidak pernah ber dengan menumpuk-numpuknya akhir. Tetapi kenyataannya la- di meja atau laci. Padahal suatu poran banyak ditumpuk manajemen tidaklah begitu. "Se- tumpuk," tuturnya sambil harusnya dievaluasi untuk ke- tersenyum. Kendala Disiplin Menghadang Pembangunan Sektor Kehutanan gencar giatan selanjutnya," kata Guber- Terlebih lagi kondisi ini di- nur saat bertemu dengan ang- kaitkan dengan gota Satgas Operasi Tekad Maju gencarnya mengentaskan ke- Sejahtera NTB, di Operation miskinan yang memerlukan pe Mataram (Bali Post) - gian besar desa tertinggal ber- Room Kantor Gubernur, Sabtu mikiran dan tindakan yang terhadap aturan dan norma- pada pengusaha di bidang ne- Menteri Kehutanan Jamalu- norma yang ada masih perlu di- hutanan agar meningkatkan di- ada di dalam dan sekitar hutan. (26/3). tepat. Dengan mempelajari la- din mengatakan, kendala pem- tingkatkan. Masih banyak ke- siplin dalam pemanfaatan dan Untuk itu menjadi tugas para poran dengan baik akan membe- bangunan sektor Kehutanan ter- giatan belum berhasil dilaksana- pelestarian SDA. Meningkatkan rimbawan untuk turut menyuk- Satgas tersebut dibentuk de- rikan gambaran untuk langkah- letak pada kurang disiplinnya kan secara baik bahkan ada yang kepedulian yang lebih besar da- seskan program pemerintah ngan SK Gubernur nomor 535 ta- langkah selanjutnya. aparatur yang ada. Sebab disi- cenderung mengalami kega- lam meningkatkan kesejahte- mengentaskan daerah miskin. hun 1993 tanggal 4 Desember Dalam kesempatan itu dia plin pribadi yang merupakan ci- galan. "Keadaan demikian ten- raan masyarakat yang berada "Untuk itu saudara (rimbawan) 1993. Beranggotakan kepala minta pada orang-orang yang kap bakal terciptanya disiplin tunya sangat menganggu upaya dalam dan sekitar hutan, me- harus banyak terjun ke lapangan dinas/instansi ini lebih diarah- duduk di Satgas Operasi Tekad nasional masih sulit diciptakan. kita dalam rangka sustainable ningkatkan kepedulian terha- untuk mengetahui kesulitan dan kan untuk sukses program in- Maju Sejahtera benar-benar Demikian dikemukakan Men- forest management, terlebih da- dap kelestarian lingkungan masalah yang dihadapi masya- pres desa tertinggal (IDT), diha- memberi pemikiran atau ga- teri dalam sambutan tertulis da- lam menghadapi tahun 2000 serta mengingatkan kepada para rakat sekitar hutan serta men- rapkan bisa membantu sasaran gasan, disesuaikan dengan kon- lam rangka Hari Bakti ke-11 De- yang akan datang sebagai era pengusaha keunggulan kompa- cari pemecahannya," kata Jama- IDT supaya tidak tumpang tin- disi dan kemampuan masyara partemen Kehutanan. Dalam ecolabelling," kata Jamaludin. ratif sumber daya hutan terletak ludin mengharapkan perhatian dih. kat masing-masing daerah. sambutan yang dibacakan Ka- pada jenis-jenis tropis yang me- para rimbawan. Menurut dia, suatu laporan "Orang yang duduk di satgas ja kanwil Dephut NTB Drs. Mursi- Untuk itu dia mengimbau, rupakan jenis keunggulan Kepada para pengusaha Ja- merupakan cerminan pelaksa- ngan sekadar duduk rapat. Te- din Sabtu (26/3) di Mataram da- para rimbawan baik yang di ting- setempat. maludin meminta, dalam pe- naan manajemen yang baik un- tapi ada pemikiran dan gagasan lam apel bendera lebih jauh ia kat pusat maupun yang bekerja Ditekankan, peta kemiskinan manfaatan hasil hutan hendak- tuk suksesnya pelaksanaan yang dituangkan dalam rencana menilai, disiplin para rimbawan langsung di lapangan serta ke- yang diterbitkan Bappenas seba- nya disiplin. (060) pembangunan. Karena dengan kongkret," katanya. (058) NEWS MA Surya Bonaly. Quality In Singles Controversy THE SINGLES events supplied the qua naly provided the controversy at the w championships. Elvis Stojko and Philippe Candeloro ga "look into the future with a battle that prod the week. They left the skating world agog at the duels which should continue right up to the they both expect to be back in Japan at Na The Canadian prevailed this time by b both technical and free programme, just as Olympics when he was second with his Fre But Candeloro, uising soundtracks from in both his routines, was already plotting h He plans the rapid development of a qua match Stojko's quad toe-triple toe combina also try to put together another triple comb triple axel-triple toe loop. Viacheslay Zagorodníuk of Ukraine took pushed the Olympic champion, Russian Al the pushed the Olympic champion, Russian of the medals into fourth place. Urmanov had an error-strewn week an the finale. "He was not depressed, just a l work to do to be more precise," his coach,. Yuko Sato gave Japan's fans cause for women's title on Saturday though Bonaly with a petulant reaction to defeat. The 20-year-old French European cha hard to stomach after coming second a yea Olympics last month. She hesitated before skating to the pod suaded onto it by International Skating Poulsen, then she took her medal off duri nal anthem. She said she left harshly treated to be wanted to make a statement to the judge Sato's coach called her "unsportsmanli ting federation apologised on her behalf a to impose any penalty on her. German Tanja Szewczenko, best kn Olympic champion Oksana Bajul in No ched third place by overcoming a crash in sday that left her with a bandaged chin. "Oksana was not here but the wall wa Russians Evgenia Shishkova and Va pairs at the end of an anxious time for C belle Brasseur and Lloyd Eisler because rib. It threatened to force their withdrawa hung on and the Canadians finished secon podium finish as they head now for retire The ice dance went withsome controver champions Oksana Gritschuk and Evgen by Platov and three minor technical infr his partner. French couple Sphie Moniotte and Pas second place and said they would be gu year. So will the third-placed Finns, Susa Kokko. All thre ooppes will have to look over the at fast-rising rivals from Belarus and Ca In Goa, The Over And S Goa, India- the cur As the dancers swayed out of tovao C view to a sensuous samba beat, hol sem Marina Sequeira wondered if her in 1610 daughter would ever see a carni- He s val in Goa when she grows up. into th Her father was a leader of the pressur colourful parade that swept tourism through Goa's capital Panjim on channe the first of three days of revelry India. before Lent, evoking memories of 451 years of Portuguese rule over Goa until India's takeover in 1961. "I'm not sure if my daughter will se all this when she grows up," said Sequeire wistfully, clut- ching her one-year-old child and watching the carnival along the waterfront. Mother and daughter had de- fied Goa's dominant Roman Cat- holic church to attend the carni- val last mont, which marked an escalation in hostilities between the clerics and the state. State tourism authorities in- sist on holding and organising the carnival which the church wants banned. The church, once a pillar of Portuguess colonial rule, and Goa's elite converts to Roman Catholicism from Hinduism's highest caste the Brahmins -- believe the traditions of the Old World are being eroded by ra- pidly growing materialism. On the eve of the carnival Mon- signor Alberto Luis, director of "the Diocesan Service Centre, de- nounced it as commercial revelry and a sellout of Goa's women. "Women of dignity should leave the carnival alone to loose women and wayside girls," Luis thundered to the dismay of the faithful, who form a third of Goa's population of 1.3 million. The warning had some effect. Most participating women avoi- ded revealing clothes, and cou- ples danced chastely. But some give glimpses of the past, dancing provocatively to seductive latin rhythms. The bishop doesn't want us to go to the carnival... but we are here because it depends on us whether we want to be decent or not... just watching a carnival is not a sin," said analisa Fernan- des, a 19-year-old schoolgril wat- ching the parade. The clash of cultures started in the 1960s when hippies from the West sought refuge in Goa's idyl- lic beach lifestyle, built on the concept of susegado, the Portu- guese way of easy-does-it. Lazy days spent drinking feni, an alcoholic drink brewed from cashewnuts, and endless siestas were mixed with the drugs and free sexual habits of the hippies. In the 1970s lucrative jobs ope- ned up in the Middle East. Ear- nings sent home to Goa laid the foundations for its economic transformation. Then tourists spread Western ideas yet further. "There is drug use, sex exploi- behind tation in the carnival, it is THE G Se Bu do tic m do un Pe Hu JI Color Rendition Chart 4cm
