Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-08-28
Halaman: 06

Konten


2cm HALAMAN 6 Pilkades Cerpen Putu Fajar Arcana PAK PICA tak mau jadi ke- pala desa. Ini awalnya tak mengejutkan. Soalnya, sejak 15 tahun terakhir jabatan ini diisi oleh staf-staf dari keca- matan. Warga semua bisa maklum, karena tak seorang pun warga Desa Kelod yang sanggup memimpin lebih dari seminggu. Ujung-ujungnya se- lalu berakhir dengan kejadian aneh, bahkan tragis. Pak Pica dan calon-calon kepala desa se- belumnya seperti dilanda trauma. Trauma itu mengerak dalam hati setiap warga. Maka, jikalau pun seseorang berani mencalonkan diri, ke- luarganyalah yang balik tak setuju. "Mencalonkan diri jadi kepala desa, sama saja artinya mencari penyakit," begitu biasanya kata para keluarga itu. Tetapi semuanya tak per- nah bisa menjelaskan dengan pasti mengapa mereka takut. keluarga di Desa Kelod. Ini memang kenyataan. Para staf camat itu, tetap di- gaji dengan standar gaji pega- wai negeri. Belum lagi jika ada yang berasal dari luar Desa Ke- lod. Mau tak mau harus me- nyewa rumah. Karena me- mang untuk kepala desa belum disediakan rumah dinas. *** Seminggu sebelum pemi- lihan, Pak Pica masih tetap te- gar. Ia merasa keputusannya menjadi kepala desa (kades) sudah ditimang matang- matang. Dan tekad itu bukan hanya ia tunjukkan di ha- dapan istrinya. Seperti ber- kampanye, Pak Pica keliling desa bersama pengikutnya. Malah ada yang berhalo-halo lewat pengeras suara. "Inilah pertama kalinya seorang putra duh, para calon itu tak punya pertama yang secara terbuka dedikasilah, tak punya loyali- mencalonkan diri. Ini benar- taslah. Atau ada pula yang keji benar aspirasi dari bawah," be- berkata, karena gaji menjadi gitu komentar seseorang lewat kepala desa lebih kecil diban- pengeras suara. Pak Pica sen- ding pendapatan tukang ojek. diri tak bicara. Ia hanya se- Maka banyak yang ogah men- nyum kecil dari bak pick-up, calonkan diri. Tukang ojek ketika beberapa warga melam- yang biasa mengantar orang baikan tangan kepadanya. mudik dari ujung desa bisa ber- Sore itu, Pak Pica benar-benar penghasilan Rp 8.000 sehari. merasa mantap. Ia sudah me- Dan itu penghasilan bersih. rasa menjadi kepala desa. Bah- Pak Buda misalnya, lebih mak- kan dalam benaknya sudah mur hidupnya daripada para tergambar bagaimana nanti ia staf camat yang diperbantu- harus memimpin rapat-rapat "Ya Ibu memang benar. Tapi yang perlu ibu renungkan, ibu- ibu di sini waktunya habis di pasar. Mereka kan harus men- jual ikan hasil tangkapan suaminya." "Ah, itu mudah Pak. Bisa saja kita borong ikan-ikan me- reka. Lalu kita yang jual ke pa- Bali Post Minggu Wage, 28 Agustus 1994 RESENSI BUKU Meraku tak "Mengaku -aku" Gusti Bages Merska Tefayese Bergerniya Bersama Ngurah Rai "Duh, Bapak, apa aku tak Pukul 10.00 pagi ini, pemi- boleh bermimpi. Bapak kan lihan kades akan berlangsung. pasti terpilih. Lawannya cuma Para petugas dari Biro Peme- kotak kosong. Dan Bapaklah rintahan Kabupaten sudah MEMBACA buku Bergeri Republik ini kepanjangan PPN yang kini berani mencalonkan siaga sejak pagi. Mereka tak lya Bersama Ngurah Rai, ka- diubah tidak lagi disebut "Pe- diri. Pasti warga senang. Kar- membuat bilik-bilik seperti rya I Gusti Bagus Meraku Tir- muda Pembela Negara", tetapi nea ada putra asli Desa Kelod biasanya dilakukan dalam pe- tayasa, kita sepertinya dibawa "Penjilat Pantat Nederland", yang pemberani. Pokoknya Ba- milu. Cukup di sebuah ruang di menikmati dan merasakan Dengan demikian, penulis pak harus terpilih. Eh, Pak, bale desa, warga bisa menentu kembali saat-saat pahit para tentunya mengharapkan bagi sar. Jadi waktu mereka harus programmu nanti apa setelah kan pilihannya. Memilih Pak pembela dan pejuang kemerde- mereka yang membaca buku untuk belajar menari. Ini pen- terpilih?" Pak Pica tak menja- Pica atau mengisi kotak ko kaan negara tercinta ini. Gaya ini khususnya generasi men- ting. Mereka harus punya wab. Ia meneguk kopinya song. Menurut rencana Pak penuturan penulus (Pak Me- datang supaya tahu dan sadar, keterampilan." hingga tandas. Ia merasakan Suardana staf kecamatan yang raku) dan gaya bahasanya mu- siapa saja yang pantas disebut "Lalu kalau mereka sudah benar, Warsih berbicara ter- menjabat kades akan meng- dah dipahami, walaupun ada sebagai pejuang sejati dan bisa menari, mau diapakan." lalu jauh. Dan ini salahnya awali acara pemilihan itu. Te- beberapa istilah berbau asing siapa saja yang bertindak se- "Pih, Bapak kolot sekali. Di pula, mengapa tadi ia meng- tapi sebelum itu mungkin akan namun masih dapat kita meng- Ubud dan Denpasar itu banyak ikuti omongan-omongan istri- ada sekadar sambutan dari- erti maknanya. Gaya bahasa- hotel. Kita bisa kirim mereka nya. Untuk menghindari be- nya. Paling tidak untuk mene- nya sederhana tetapi amat me- ke sana untuk menghibur nang kusut dalam pikirannya, gaskan pemilihan kades bagi mikat, setidaknya bagi para tamu-tamu. Ya jelas atas nama Pak Pica pergi. Ia sekarang Desa Kelod sangat penting ar- pembaca yang lahir pada gene- ibu-ibu PKK Desa Kelod. Lalu merasa tak perlu pamit pada tinya bagi kelangsungan pe- rasi tahun 70-an. setelah itu, nama desa kita Warsih. Sebab Pak Pica sudah merintahan Desa Kelod sen- Buku inipun telah meme- akan tersebar ke seluruh du- memutuskan ia tak akan pergi diri. Juga pasti akan ditekan- nuhi kriteria umum dalam se- nia. Nah, yang terkenal juga jauh sampai keluar desa. kan Desa Kelod harus tiap penulis karya sejarah, kan Bapak, Pak Bupati, atau Paling-paling mengobrol di diperintah oleh warga Desa yaitu telah memasukkan ke- lis memaparkan "Mana yang malah Bapak Gubernur. Po- jineng-nya Pak Sela, yang se- Kelod sendiri. Karena hanya tentuan pokok yaitu 5W (what, benar dan mana yang salah" koknya, kita harus ambil ba- lama ini ia anggap tetua adat di warga aslilah yang tahu po- whay, who, when dan where). dalam buku ini amat sesuai de- hingga perhatian rakyat ber- gian di antara megahnya hotel- Desa Kelod. Dari Pak Sela, tensi desanya. Selama ini staf- Selain itu satu hal penting lagi ngan alam keterbukaan saat alih, tidak tertuju memusuhi hotel itu..." biasanya Pak Pica sering men- staf kecamatan itu hanyalah yang telah mencakup dalam ini. Alam keterbukaan yang mereka (NICA). (Hal 21, para- "Bu, Bu, ngomong apa dapatkan pemecahan masalah kamu. Pilkades itu baru be- yang berhari-hari ia pikirkan. diperbantukan saja. Bukan karya tulis Pak Meraku ini, be- liau telah berusaha memasuk sok!" potong Pak Pica. (Bersambung ke Hal.11 kol.4) kan opini seminim mungkin guna menghindari hasil penu- lisan sejarah yang subjektif. Dengan demikian, hasil karya sejarah (buku) ini dapat diper- tanggungjawabkan keobjektivannya. *** Ketika Lima Pelukis Bersenandung tahu benar, ini sudah lama menjadi idaman Warsih. War- sih sendiri memang ingin du- duk sejajar dengan ibu camat atau ibu bupati misalnya. "Ini gengsi, Pak. Kalau aku bisa duduk sebangku dengan bu camat, seluruh warga desa sini akan menghormati aku. Mereka tak lagi mengata- ngatai gembrotlah, kerbaulah, gebleklah. Apa Bapak mau ka- lau aku direndahkan seperti kerbau? Pokoknya, harus Pak. Aku harus jadi ketua PKK di desa ini," kata Warsih sete- ngah berteriak. "Pih, Ibu jangan teriak. Ini kan di banjar. Malu saya kede- ngaran orang. Bapak kan be- lum jadi kades." "Beh, Bapak pasti menang. Lawannya kan cuma kotak kosong. "Sudah. Kan baru Bapak yang berani jadi calon." "Lho, Bapak takut.I Bape, mertuamu itu, orang yang pa- ling sakti di Desa Kelod. Sudah terkenal. Siapa yang berani melawan. Pokoknya, maju terus," Warsih kembali seperti berteriak. Beberapa warga desa yang hadir dalam gotong royong sore itu di banjar meno- leh. Umumnya mereka belum begitu yakin akan tekad Pak Pica. Dulu, soalnya sudah tiga kali calon kades Desa Kelod, justru ketika akan dilantik mengundurkan diri. Bukan ka- rena mereka merasa tidak mampu memimpin desa, tetapi itu tadi akan kejadian aneh yang merangsek para calon itu. Pak Tugur misalnya, sehari sebelum dilantik terlihat digo- tong ke Puskesmas. Ia muntah darah. Padahal pagi harinya ia sempat ikut serta menghias bale desa untuk kepentingan pelantikan itu. Waktu itu ma- lah warga sudah yakin, Pak Tugurlah warga desa asli per- tama yang akan jadi kades. Te- tapi harapan seluruh warga yang mulai mekar itu kandas. Pas hari pelantikan, Pak Tu- gur sudah tak bisa ditolong lagi. Dalam perjalan menuju rumah sakit ke kota Pak Tugur meninggal. Begitu juga dengan Pak Danu. Sehari sebelum pe- lantikan ia jatuh dari pohon kelapa. Ia tak meninggal. Tapi Sragen, Jawa Timur 1935 tam- niatnya untuk memimpin desa paknya karya pengalaman. Pe- urung. Maka staf-staf dari ke- nemuan dirinya kentara pada camatan pun diturunkan un- nuansanya di atas kanvas. Pro- tuk mengisi kekosongan peme- fil yang ditonjolkan tak meng- rintah Desa Kelod. Warga ku- esankan hiruk pikuk. Ia me- rang sreg memang. Tapi tak nyukai objek tunggal atau bisa ada jalan lain. Sebuah desa juga dua sosok seperti, kasih memang harus pula menjalan- sayang ibu dan anaknya lewat kan roda birokrasinya. *** SENANDUNG tak hanya dipakai dalam dunia seni suara, tetapi kadang dipinjam untuk istilah di seni lukis. Andi's Gallery, Jakarta misal- nya, mengusung judul Senan- dung Lima untuk pemunculan lima pelukis dalam pameran di galeri tersebut yang berlang- sung 28 Agustus sampai de- ngan 11 September 1994. Mereka yang kali ini unjuk karya empat seniman Indone- sia, Arief Soedarsono, Redha S, Tole Suyono, Hoo Kim Hong, dan seorang lagi dari Skotlan- dia, Andrew Leppard. Andi Yustana, pengelola ga- leri itu mengatakan, potensi dengan kelebihan masing- masing pelukis tadi secara tek- nis tak perlu diragukan lagi. Dengan demikian, dari mereka muncul lima karakter, mem- perkaya dunia seni lukis Indonesia. Arief Soedarsono kelahiran judul Ibu dan Anak. Suasana ramai justru ditumpahkan di latar belakang. Barangkali ini suatu upaya untuk menjadi- Kini mungkin giliran Pak kan sasaran utama lebih me- Bali Post/rit Karya Andrew Leppard, "Sesudah Upacara" Dia Itu mampu ditransfer dengan Apa yang mereka takuti. Dan daerah berani mencalonkan siapa yang mereka takuti. diri. Para warga harus mendu- Pica. Tapi Warsih ternyata nonjol. Warna kontras me- malah sebaliknya. Ia yang ke- misalnya, sengaja dia "cari" po- Atau untuk apa mereka takuti. kung, daripada kita terus dipe- menjadi bumbu penyedap lain. mang tak terasa pada pena- lahiran Marga, Tabanan, Bali hon yang bercabang banyak Dan siapa yang mereka takut. rintah oleh orang yang tak di Istri pengepul ikan ini begitu taan seperti itu. Cuma saja di tahun 1940 berpadu pada yang penuh dengan lekukan. Tak urung staf-staf dari ke- kenal. Maka nanti rame- menggebu. Ia sudah mem- bagian latar belakang yang naturalistis-realistis. camatan yang pernah menja- ramelah menuju kotak bayangkan dirinya sejajar de- biasa ornamental menjurus menggunakan media cat air di tepat. Dalam berkarya, Tole bat Kepala Desa Kelod kesal. pemilihan. Jangan lupa, na- ngan Bu Bupati. Paling tidak kusam. Sebagai sifat lukisan atas kanvas, mengingatkan rupanya tak suka keburu- Mereka kebanyakan menu- manya Pak Wayan Pica, orang akan sering berhubungan da- dekoratif, dia pun menyajikan pada teknik yang diterapkan buru. Setiap helai daun dan lam arisan Dharma Wanita. komposisi bidang yang padat. "Pokoknya Pak, kalau Ba- pelukis Huang Fong yang juga hampir semua cabang sekecil pak jadi kades, semua ibu-ibu tinggal di Bali. apa pun mampu dia goreskan Menerawang di sini akan aku perintah un- Menurut kritikus seni rupa secara tuntas dan rinci. Redha S (42 tahun), yang ke- Sudarmaji, belum banyak pe- tuk kursus menari!" tekad lahiran Bandung jauh berbeda lukis negeri ini yang mampu (34 tahun), karyanya banyak Sedangkan Andrew Leppard Warsih. Pak Pica yang pagi itu dengan rekannya Arief. Ia ter- baru saja akan meneguk kopi- konsentrasi pada objek utama. menguasai dengan baik lu- bertumpu pada permainan si- kisan naturalistis realistis, nar. Sinar belang-belang yang nya kaget. Ia urung menyeru- Sesekali bidang di luar objek khususnya dengan cat air di menerpa wajah seorang wa- put kopi itu. utama dibiarkan menerawang atas kanvas. nita suatu contoh, tak dia sen- "Bu, kalau punya tekad yang jauh dengan satu warna. Maka sor. Bercak sinar dan plek-plek rampilan menari itu sudah be- olah ada di kesunyian. Kiat itu wajar-wajar saja. Apa kete- figur yang dihadirkan seolah- bayangan sangat jelas pada gitu dibutuhkan oleh ibu-ibu di menjadikan karya dia ber- warkan Ahdi's Gallery terasa orang sebagai objek. Lima senandung yang dita- wajah, jika dia mengangkat sini. kesan lugas. Sepintas mata ba- tak mengada-ada. Kelima pe- Kapan mereka waktu. Dan untuk apa mereka gumpalan warna, karena nyian" berbeda-beda dalam punya gaikan ditohok hanya dengan lukis ini mempunyai "nya- harus bisa menari." "Pih, apa tidak boleh aku bentuk, meninggalkan wajah- Redha S mulai menstilirisasi mengungkapkan isi hatinya. mewujudkan kata-kata orang wajah objek yang sebenarnya. dengan rekan lainnya. Ia ba- Tole Suyono, yang berbeda di luar. Bali ini kan dikenal ka- Untuk menuangkan idenya se- gaikan melantunkan lagu sudah telanjur bilang, gadis perti itu dia banyak mengang yang ritmis. Fauna flora ada- kat binatang sebagai sasaran. Bali selalu bisa menari. Apa sa- lah kesukaannya, jika dilihat lahnya kalau aku nyatakan rau" bentuk, Hoo Kim Hong angkat. Jika membidik pohon Kalau Redha mulai tak "hi- dari tema lukisan yang dia saja kebenaran kata-kata itu." kan jadi kepala desa itu. Selu- bersama masyarakat. Bagai ruh anaknya bisa bersekolah di mana nanti ia akan berjuang kota. Bahkan kini sudah ada keras di kabupaten agar peng- yang melanjutkan sampai ke aspalan jalan yang tertunda perguruan tinggi di Denpasar, sepanjang 3 km bisa berlanjut. Ini suatu yang luar biasa bagi Tapi sebenarnya, hal yang pa- penduduk Desa Kelod yang se- ling indah dalam bayangannya bagian besar jadi nelayan. Ber- adalah mengandaikan Warsih, sekolah di Denpasar adalah istrinya, memimpin ibu-ibu simbol status ekonomi sebuah PKK desa setepat. Pak Pica SAAT itu, suasana sangat hening, karena Yudhisthira, Bhimasena, Arjuna, Nakula dan Sahadewa mencamkan dalam-dalam kematian Detya Sunda dan Upasunda, detya kakak-beradik itu, karena buta dan tergiur oleh kecanti- rena tarinya. Dan orang Jawa DUNIA PEWAYANGAN Rinci Tantra Shastra kan bidadari Tilottama. Pada cunda. Terutama pada saat pe- kesempatan itu Rsi Bhisma berkata: nekanan pengetahuan sosial berupa ilmu pengetahuan keji- waan seksual dalam kehi- dupan natural spiritual," kata Arjuna membenarkan weja- ngan Rsi Bhisma. "Agar tidak mengalami ke- matian seperti Detya Sunda dan Upasunda, cucu-cucuku semua harus mengerti dan da- "Selain dari pada itu cucu- pat menikmati dan meman- cucuku, Tantra Shastra ini faatkan kecantikan, kein-. adalah himpunan ilmu peng- dahan dalam hidup dan kehi- etahuan yang merupakan dupan ini. Oleh karena itu, pandangan-pandangan, tun- cucu-cucuku harus mengerti tunan seksologi para yogi. Te- kaloghnomia atau The Law of tapi, bagi masyarakat awam Beauty, hukum-hukum kecan- keliru memahami dan meng- tikan dan keindahan. Terma- hayatinya, padahal pengeta- suk di dalamnya juga meng- huan dan tuntunan seksologi ungkapkan pengetahuan ke- itu tidak vulgar. Tantra Shas- cantikan wanita, tuntunan tra ini adalah lazim di Bharas- perilaku bercinta dan saat ber- tawarsa, yang dihimpun dan satu rasa dengan dampati (pa- ditulis oleh para yogi, jauh se- sangan) suami-istri, betapa se- belum era penulisan Kamasu- patutnya dalam kebersamaan tra oleh Vatsyayana," ujar Rsi yang harmonis menikmati se- Bhisma. xual relation yang merupakan "Selain tidak vulgar, sekso- dharmaning alaki-rabi. Se- logi yang bersumber dari Tan- mua pengetahuan dan tun- tra Shastra sebenarnya adalah Bali Post/NOS tutah itu akan didapatkan da- ilmu pengetahuan spiritual TANTRA SHASTRA - Sang Gandharwaraja Citrasena lam kitab Tantra Shastra. dan yoga, yang bergerak dan saat mengungkapkan Tantra Shastra kepada sang Lanjut wejangan Rsi Bhisma: memberikan tuntunan terha- dap keagungan seksual. Selain Arjuna. Kenyataan ini menggiring Secara gamblang dan "ber- ani" penulis telah memapar- kan fakta-fakta yang objektif pada masa perjuangan dulu. Apalagi penulis terlibat lang sung di dalamnya, dengan de- mikian fakta dan data yang tersirat dalam buku ini men- jadi begitu penting untuk kita ketahui. Seperti yang diung- kapkan penulis pada halaman 11 paragraf 3, dengan gam- blang penulis menuturkan ba- gaimana tingkah laku dan se- pak terjang para pengkhianat yang pada akhirnya di era ke- merdekaan ini masih dengan pongahnya dapat membela diri dan hidup dengan berkecu- kupan. Padahal, masih banyak keluarga pejuang yang diting gal pergi selamanya, hidup di bawah garis kemiskinan wa- laupun orangtua, kakak, adik dan saudara mereka berjuang dengan tetes darah tanpa pamrih. perti "bunglon" (penghianat). Dengan demikian, generasi yang akan datang lebih selektif dalam menilai sejarah dan memberikan arti pada peng- orbanan yang telah diberikan oleh para pejuang dan pembela negeri tercinta ini. Di sisi lain keberanian penu- Di zaman kemerdekaan se- berembus segar akhir-akhir ini graf 2 dan 3). memberikan peluang banyak bagi mereka yang ingin me- karang inipun jarak itu dapat nuangkan ide, pengalaman ke kita rasakan, bahkan sisa-sisa dalam bentuk karya tulis, ter- feodal masih dapat kita rasa- utama karya sejarah. Hal ini kan di kalangan mereka. De- sesuai pula dengan apa yang ngan memecah belah raja-raja diuraikan penerbit dalam di Bali, maka tidak terjadi lagi pengantarnya di depan buku pemusatan-pemusatan ke- ini. "Buku sejarah yang sedang kuatan di kalangan pemuda kita pegang ini adalah salah pejuang kita. Antara raja yang satu buku sejarah terpenting dan wajib kita cermati bila kita ingin mengetahui dan meng- enal lebih jauh kisah suka duka perjuangan rakyat Bali di bawah pimpinan I Gusti Ngu- rah Rai. Lantaran buku ini di- tulis oleh orang yang terlibat langsung dalam sejarah terse- but, maka tentang keakurat- annya, kesahihannya, tidak perlu diragukan lagi. memperkuat satu dengan raja yang lain se- ringkali terjadi pertempuran perebutan wilayah. Hal ini ten- tunya amat menguntungkan pihak penjajah. Pihak Belanda menyusun pemerintahan se- cara langsung, keturunan raja diangkat sebagai pegawai da- lam jajaran pemerintah kolo- nial, bahkan tetap disebut "raja". Dengan kondisi seperti ini rakyat yang tidak tahu- menahu tentang politik ber- anggapan bahwa mereka (anak raja) atau raja masih me- megang pemerintahan di Bali. Dengan sistem pemerintahan yang tidak langsung ini maka kekuasaan Belanda di Bali menjadi kuat karena ada yang membentengi. Secara umum buku ini telah Licik dan Taktik Membaca lembar demi lem- bar buku ini, kita semakin dibawa ke alam menakutkan dan mengerikan. Mengerikan karena terbayang oleh kita ke- licikan yang dilakukan pihak penjajah kepada pejuang- pejuang kita di Bali khusus- nya. Apalagi setelah kedata- memberikan kita fakta dan ngan NICA di Bali dan lang- data yang amat berarti. Gene- Kembali pada halaman 11 sung menyebar menduduki rasi muda kini dan masa yang paragraf 3, penulis dengan Tangsi-tangsi Militer yang ada akan datang akan dapat me- gamblang menuturkan, "Ben- seperti: Banyumala di Singa- nimba ilmu dari sejarah. De- trokan paling serius terjadi di raja, Kayumas di Denpasar ngan demikian, rasa hormat Gianyar sebelah barat. Gerom- serta NICA juga mendirikan mereka terhadap para pejuang bolan Pemuda yang menama- sejumlah bangunan darurat yang telah berkorban jiwa, kan dirinya "Pemuda Pembela untuk harta, keluarga akan makin Negara" (PPN) yang dibentuk kedudukannya. mengarah pada hal-hal yang Raja Gianyar, Anak Agung Satu hal yang perlu digaris- positif. Demikian juga halnya Gde Agung, dengan gencar me- bawahi dalam buku ini adalah dengan penghargaan mereka nyerang pemusatan gerilya kelicikan dan kekejaman Be- kepada sejarah perjuangan kita di pedalaman di bawah landa di tahun 1906-1942 yang bangsa Indonesia akan makin lindungan tentara Jepang. Me- masih membekas dan selalu di- membangkitkan rasa nasiona- reka dengan sadis menembaki, kenang sebagai peristiwa pa- lisme di kalangan generasi menangkap dan menyiksa hit, lebih-lebih bagi kalangan muda sekarang dan masa yang pemuda-pemuda gerilya sebe- raja-raja di Bali, adalah: Ke- akan datang. lum dibunuh dengan keji. tika itu, Belanda memecah be- PPN... dst..... Tentara Be- lah raja-raja dengan rakyat berikan gambaran yang landa tidak perlu bersusah Bali. Mereka menciptakan segamblang-gamlangnya ten- payah untuk menumpas habis kondisi sedemikian rupa, se- tang suka duka perjuangan di para gerilyawan di Gianyar ka- hingga memperlebar jarak an- Bali. Untuk itu, penghargaan rena pekerjaan itu telah dila- tara "wangsa sudra" dengan "Jurnalistik Harkitnas 1993" kukan PPN di bawah pimpinan "Triwangsa". Bahkan mereka yang diterima Pak Meraku Tir perbuatan keji mereka itu, oleh cian dan rasa permusuhan di ini sangat pas dan pantas. Anak Agung Gde Agung. Atas menanam benih-benih keben- tayasa sebagai penulis buku I Ketut Gde Suryadala para pejuang yang setia pada kalangan "wangsa" itu, se- SMA 2 Denpasar Buku ini secara umum mem- Masuki Tahun Unjuk Gigi DALAM acara ramah- mungkin di Waturenggong. Ja- dung dan perlengkapannya cu- karya empat rekannya. Dia SMA Negeri 2 Denpasar, Ke- kasi itu 3 km. "Waktu itu guru- dari kantor, aula, ruang prak- karya Leppard berbeda dengan tamah dengan keluarga besar rak rata-rata antara ketiga lo- kup mahal dan mewah, terdiri memberikan tekanan warna pala Kantor Depdikbud Kabu- guru belum memiliki sepeda tik, laboratorium, dsb. Bagi yang utama maupun bagian sar, I Made Ebuh SSKar meng- peda gayung, sehingga banyak menata diri, memelihara dan hampir sama baik pada bagian paten Badung/Kodya Denpa- motor, semua menggenjot se- SMA Negeri 2 yang baru mulai penunjang. Dimensi warna ru- utarakan kesan dan pesannya, guru yang terlambat meng- memodifikasi gedung serupa panya tak begitu penting pada bahwa tahun ini ditandai de- ajar. Namun semua pihak da- itu tentu saja memerlukan sementara karya Leppard. ngan unjuk giginya SMA Ne- pat memakluminya, lebih- waktu yang cukup panjang dan (Made Surita) geri 2 Denpasar. Kesan itu di- lebih para siswa," kata seorang biaya yang besar. Perlahan- sampaikan berdasarkan peng- pengawas, mantan Kepala lahan tetapi pasti, bangunan amatannya dan SMAN 2 yang juga diundang itu berdikit-dikit distilap men- mendengarkan laporan Kepala dalam acara ulang tahun itu. jadi ruang kelas, kecuali aula, seni budya hasil kreativitas SMA Negeri 2 Denpasar, Dra. I Siapa pun yang menjadi ke- perpustakaan dan laborato- manusia, yang bersumber dari Gst. Ayu Suarsini yang dibaca- pala sekolah dalam situasi se- rium, sehingga dapat menam- ide dan daya cipta seks itu. Ke- kan di depan peserta upacara perti itu, akan mengalami ke- pung seluruh kelas. Atas ban- mudian keempat puluh empat peringatan ulang tahun ke-29 sulitan memacu sekolah de- tuan pemerintah dan orangtua cabang seni budaya ini, pada pada 18 Agustus yang lalu. La- ngan cepat. Oleh masyarakat, murid, sekolah itu mulai ber- era kemudian diungkapkan poran itu mengenai perjalanan sekolah yang lahir dengan anjak mengisi sarana-sarana kembali oleh Vatsyayana da- sekolah yang diawali dengan "merek tidak pasti" itu tetap fisiknya dengan perlengkapan- kriya dan seni bangun yang ad- lam Kama Sutra-nya. Yang ka- pengalaman-pengalaman pa- dicap sebagai sekolah nomor perlengkapan yang menun- hiluhung dan adhiluhur. Oleh lau disimak dan dikaji kem- hit sejak SMA itu dilahirkan dua. Baru mulai tahun 1978 se- jang pelajaran, perpustakaan, kolah itu mulai bernafas lega. olah raga dan kesenian. karena itu, dapat dikemuka bali, keempat puluh empat ca- tanggal 1 Agustus 1965. Sekolah itu selama lebih ku- Gedung tempat pembinaan ke- Memasuki tahun 1990, wa-, kan bahwa seks dalam artian bang seni budaya itu sendiri, di yang luas serta perilaku pada samping sumber dan ide daya rang 13 tahun dari sejak dila- terampilan yang terletak di jah yang mula-mula "muram" proporsi yang sewajarnya, ada ciptanya bersumber dari sek- hirkan dikenal sebagai sekolah Jalan Waturenggong/Jalan karena pengalaman pahitnya lah suci sifatnya, terutama da- sologi Panchasakya yang telah yang tidak pasti. Menempati Sudirman, yang tidak ber- itu, mulai menjadi ceria. Seko- lam hal atraksi, gravitasi dan dikemukakan, juga pada da- ruang belajar dan kantor yang fungsi lagi, seluruhnya dise- lab itu mulai bersolek, wajah konvigurasi art spiritual. Seks sarnya merupakan pengeja- belum pasti menjadi miliknya, rahkan pemakaiannya kepada depannya dipoles dengan me- seksologi berlokasi mula-mula di dua SMA Negeri 2 Denpasar. nancapkan sebuah pintu ger- bukan hanya terlaksana pada wantahan bang tradisional dan seluruh pasangan umat manusia dan Panchasakya-nya Yotirishi, tempat yaitu di Jalan Kamboja Mengejar Prestasi halamannya dipercantik de- binatang saja, tetapi terjadi atau Tantra Shastra pada (sayap utara SMA Negeri 1 se- Walaupun lokasi ruang be- ngan menanami aneka jenis dan terlaksana juga pada umumnya dalam hidup dan ke- karang) dan di Jalan Kartini tumbuh-tumbuhan dan planet. hidupan ini," jelas Rsi Bhisma (Kantor Kodya Denpasar seka- lajar dan kantor sudah men- bunga-bungaan dan rerum- Sekslah yang menyatukan se- mengupas lebih gamblang lagi. rang). Kemudian membengkak jadi satu, namun sekolah yang putan. Orangtua murid me- "Lebih jauh lagi, terlepas lagi menjadi tiga lokasi dengan terdiri dari 18 kelas itu masih rasa tergugah, dan atas usaha mua planet partikel cosmos, yakni microcosmos dan macro- dari seluruh aspek ajaran dan ruang tambahan yaitu di Jalan harus memeras keringat. Ge- kepala sekolah, mereka pun seksologi Waturenggong (sebelah se- dung yang didirikan tahun galak, ikut serta mendorong cosmos (bhwanaalit dan bhwa- tuntunan pada waktu di Indraloka. naagung) ini," ungkap Arjuna Panchasakya-nya Yotirishi latan Unud). Bayangkan ba- 1973 itu adalah gedung tempat sekolah agar unjuk gigi dalam panjang lebar, yang telah pada khususnya dan Tantra gaimana mondar-mandirnya pembinaan yang mula-mula segala bidang. Sekolah yang mapan dengan ajaran Tantra Shastra pada umumnya, peng- guru yang mengajar di tiga lo- dimanfaatkan untuk praktik pernah melahirkan tiga orang Shastra, yang diajarkan oleh hayatan dan pengamalan sek- kasi tersebut. Sebentar di keterampilan kayu, besi, radio, guru teladan tingkat propinsi Citrasena, raja Gandharwa sologi Hindu yang lebih men- Jalan Kamboja, kemudian di listrik dan lab IPA bagi SMA di dalam dan meluas lagi dalam Jalan Kartini, dan terakhir seluruh Bali. Bangunan ge- (Bersambung ke Hal.11 kol.8) "Betul cucuku. Kita masih hidup dan kehidupan ini, pada berkutat dalam pembicaraan dasarnya juga adalah tidak Tantra Shastra, terutama hu- terlepaskan dari sikap dan per- mengejawantahkan bungannya dengan seksologi ilaku jauh sebelum era Kama Sutra- (dharma, artha dan kama) yang sifatnya masih klasik, praktik ajaran Tripurushartha nya Vatsyayana. Pengetahuan yang utuh dalam hidup dan ke- seksologi yang bersifat klasik hidupan ini, terutama saat- ini, bersumber dari konsep saat melakukan interaksi so- ajaran dan tuntunan Pancha sial. Dan yang terpenting ka- sakya yang ditulis oleh Yoti- lau praktik-praktik "Di dalam kitab Tantra dari itu, sekaligus, seks juga Shastra ini, kita akan dapat merupakan ilmu pengetahuan Shastra. Seks di dunia ini ada "Kalau kita simak dan kaji mempelajari tuntunan hidup pengendalian diri dan ilmu lah merupakan aktivitas beberapa sumber seksologi yang sangat pribadi dan do- pengetahuan spiritual yang makhluk yang agung sifatnya. dari Tantra Shastra, sebenar mestik dalam Grehastaas- tinggi, yang oleh para yogi di Seks adalah akarnya alam. nya seks itu bukanlah berarti rishi. Panchasakya ini terdiri Tripurushartha itu dapat di- rama, berupa baik-buruk so- dapatkan pengembangan Seks adalah awal mula jadi hanya reproduksi. Tetapi, seks atas lima bab dan berisi kira- laksanakan secara utuh dalam siologis monogami, poligami, pengembangannya lewat seks dan adisrsti. Seks dipresentasi juga merupakan sumber ide, kira 600 versi seni bercinta dan hidup dan kehidupan ini, se- prostitusi, ketidaksetiaan itu sendiri," tambah Rsi kan dan divisualisasikan seba daya cipta dan kreativitas pengetahuan seksologi. Tu- perti telah kakiang kemuka- suami-istri, yang pada dasar Bhisma. gai lingga yoni, di Candi umat manusia. Inilah puncak lisan Panchasakya Yotirishi kan dalam percakapan terda- nya akan berakhir dengan ke- "Memang persis kenyataan- candi Siwa, di Bharasta dari segala aktivitas, kreativi- ini bersumber dari karya tulis hulu, usaha itu sebenarnya te- hancuran kecantikan kaum nya seperti itu kakiang rsi. warsa," ungkap Arjuna. tas umat manusia dalam hidup penyair-penyair kuno seperti lah merupakan jembatan emas wanita itu sendiri. Atau de- Seks bukan sesuatu yang vul- (Penulis: Bacaan lebih luas, si- dan kehidupan ini sehingga Rsi Gonikaputra, Rsi Myla- untuk mencapai moksha, se- ngan kata lain akan berakibat gar, seperti mereka yang kebu- lakan baca: Elisofon, Eliot & tumbuh dan berkembang ide dewa dan Rsi Babhrawya, jauh hingga kelengkapan catur pu- terjadinya kehancuran salah dayaannya divulganisasi dan Alan Watts - The Tample of Ko dan hasil karya pengetahuan sebelum era penulisan Kama rushartha (dharma, artha, satu unsur keindahan dan ke- menganggap seks itu apa ada- narak, Erotic Spirituality, Ajit dan tulisan ilmiah dan seni bu- Sutra-nya Vatsyayana. Yang kama dan moksha), dapat dica- nya. Seks bukan semata-mata Mookerjee, Madhu Khana, The daya (Bali: Pancapagendha, terpenting, dalam korelasi pai dan dinikmati secara utuh, "Benar kakiang rsi. Hal itu merupakan kebutuhan biolo- Tantric Way, (Art, Science, Ri- yakni seni sastra, seni vokal, seks sebagai sumber ide dan selaras, seimbang dan harmo- sudah pernah juga cucunda de- gis, atau hanya bersifat mental tual), A.L. Basham, The Won- seni instrumen, seni gerak dan daya cipta berbagai karya seni nis, baik secara sekala maupun ngarkan dan ketahui, pada food, seperti pandangan se- der That Was India, Dr. J.L. seni rupa). Dan berbagai ide budaya, seperti yang cucuku secara niskala," ujar Rsi saat Citrasena, raja Gandarwa mentara mereka yang buta Parnoo, Kama Sutra of Vat dan ciptaan gabungan dari telah kemukakan, dalam Pan- Bhisma mengakhiri wejangan- di Indraloka mengajarkan seksologi, seperti yang dike- syayana (The Hindu Art of seni sastra yang tetap bersum chasakya ini juga dikemuka nya pada waktu itu. Tantra Shastra kepada cu- mukakan di dalam Tantra Love). Lanjut ungkap Arjuna: ber dari Weda, terciptalah seni kan empat puluh empat cabang Ngurah Oka Supartha cantikan dunia ini." SMA NEGERI 2 JALAN JEND SUDIRMAN TEL 829 DENPASAR SMAN 2 SMA 2 Denpasar menerima siswa dan guru dari "Rapid Creek Primary School" Darwin, Australia. Ball Post MT Minggu Wage, 28 Agustus 1994 Agenda Kantong Ap APRE "LALU WAKTU" Radhar Panca Dahana Tanggal 29 Agustus 1994 Senin Pkl 19.30 WITA Kampung SENI POSTI Jln. Serangan 11B (telp. 263214) Bali Gugat RALULUS '95 Pemanasan PUKAT '9 Minggu: 11 September 19 PUN Sabtu-Min Pondok S Jln. Ar jun Negara-Je Bali Gugat RALULUS'S Menengok Sastra Rem METAFORAL CERPEN MER PENELITIAN saya ini membicarakan metafora pada cerpen remaja, dikaitkan de- ngan ekologi. Seperti kita mak- lumi cerpen itu tergolong prosa, karangan bebas yang ti- dak terikat oleh bentuk, irama, dan rima, juga tidak terikat oleh jumlah kalimat, baris, kata atau suku kata, sebagai- mana yang sering "disyarat- kan" bagi karya puisi. Cerpen merupakan karangan yang re- latif pendek, setidak-tidaknya jika dibandingkan dengan no- vel atau novelet atau roman. dan Ole Sebagaimana novel roman, cerpen juga mencerita- Kara Se kan peristiwa pada saat ter- tentu, dengan pelaku tertentu, batas tetapi peristiwa yang me- anak nyangkut nasib pelaku itu bo- pusta leh dikatakan hanya sepenggal Secar kehidupan si pelaku, tidak nuh perlu mengakibatkan "per- konf ubahan nasib" pelaku. Begitu bany biasanya buku pegangan guru tunt dan murid menjelaskan ten- dsb. tang cerpen. nuhi Putu Arya Tirtawirya (Anto- maup logi Esai dan Kritik Sastra, susny 1982), yang mengutip Bruton, mem mengemukakan bahwa di da- untu lam sebuah cerpen harus ada ngina cerita lengkap dengan plotnya, arah latar, dan karakter suatu nilai sendi kehidupan. Jadi, titik tolaknya di lu adalah cerita dan dari cerita num itulah mengalir plot atau jalan main cerita. Tirtawirya mengakui gian bahwa yang menyulitkan men pengarang ialah "dari mana Berk dia mesti memulai ceritanya' adala Titik tolak ini menentukan jelaja rampung tidaknya sebuah cer- buka pen, memuaskan dan tidak deka memuaskannya cerpen. De- kung ngan pernyataan terakhir, ini khay saya merasa mendapat du- kali kungan jika data metafora lajah yang saya petik adalah para- M graf pertama dalam cerpen. berfa Bagaimana awal dari cerpen seba ini sedang saya kaji sekarang. kepa Pa Den Wo Partner Udah git tinggi, re Pasti tan INDOMOME PT. UNITE JL. IMAM BO TELP. (0361 FAX (0361) Color Rendition Chart 4cm