Tipe: Koran
Tanggal: 1994-08-28
Halaman: 07
Konten
nggu Wage, 28 Agustus 1994 KU gaku -aku" PN "Pe- tapi Gusti Bagus Mercka Tirtayase lis magi ku Bergernya Bersama gurah Rai en- Har, but Han se- at). asi ktif Han ng- kan ela nu- ang ah de- hingga perhatian rakyat ber- aat alih, tidak tertuju memusuhi ang mereka (NICA). (Hal 21, para- ini graf 2 dan 3). wak Di zaman kemerdekaan se- me- karang inipun jarak itu dapat ke kita rasakan, bahkan sisa-sisa er- feodal masih dapat kita rasa- ini kan di kalangan mereka. De- ang ngan memecah belah raja-raja am di Bali, maka tidak terjadi lagi ku pemusatan-pemusatan ke- ang kuatan di kalangan pemuda lah pejuang kita. Antara raja yang ing satu dengan raja yang lain se- cita ringkali terjadi pertempuran ng- perebutan wilayah. Hal ini ten- ika tunya amat menguntungkan lidi pihak penjajah. Pihak Belanda gu- menyusun pemerintahan se- di cara langsung, keturunan raja bat diangkat sebagai pegawai da- lam jajaran pemerintah kolo- dak "raja". rse- rat- nial, bahkan tetap disebut Dengan kondisi seperti ini rakyat yang tidak tahu- menahu tentang politik ber- tik anggapan bahwa mereka em (anak raja) atau raja masih me- kin megang pemerintahan di Bali. kan Dengan sistem pemerintahan kan yang tidak langsung ini maka ke- kekuasaan Belanda di Bali hak menjadi kuat karena ada yang ang membentengi. sus- ata- ang- Secara umum buku ini telah memberikan kita fakta dan data yang amat berarti. Gene- uki rasi muda kini dan masa yang ada akan datang akan dapat me- nimba ilmu dari sejarah. De- nga- kan sar ngan demikian, rasa hormat mereka terhadap para pejuang rat yang telah berkorban jiwa, uat harta, keluarga akan makin mengarah pada hal-hal yang ris- positif. Demikian juga halnya alah dengan penghargaan mereka Be- kepada sejarah perjuangan ang bangsa Indonesia akan makin di membangkitkan rasa nasiona- pa- lisme di kalangan generasi gan muda sekarang dan masa yang Ke- akan datang. be- Buku ini secara umum mem- kyat berikan gambaran yang kan segamblang-gamlangnya ten- se- tang suka duka perjuangan di an- Bali. Untuk itu, penghargaan gan "Jurnalistik Harkitnas 1993" reka yang diterima Pak Meraku Tir ben- tayasa sebagai penulis buku ndi ini sangat pas dan pantas. se- I Ketut Gde Suryadala Minggu Wage, 28 Agustus 1994 Agenda Kantong Apresiasi '94 APRE "LALU WAKTU" Radhar Panca Dahana Tanggal 29 Agustus 1994 Senin Pkl 19.30 WITA Kampung SENI POSTI Jln. Serangan 11B (telp. 263214) Bali Gugat. RALULUS '95 Stop Press Pemanasan PUKAT '94 Minggu: 11 September 1994 PUNCAK PUKAT '94 (Purnama Kapat) Sabtu-Minggu 22-23 Okt'94 Pondok SENI Negara Jln. Ar juna Empat No. 16 Negara-Jembrana Bali Gugat RALULUS '95 waktu lontar Menengok Sastra Remaja Kita (3) METAFORA DALAM CERPEN MEREKA PENELITIAN saya ini membicarakan metafora pada cerpen remaja, dikaitkan de- ngan ekologi. Seperti kita mak- dan lumi cerpen itu tergolong prosa, karangan bebas yang ti- dak terikat oleh bentuk, irama, dan rima, juga tidak terikat oleh jumlah kalimat, baris, kata atau suku kata, sebagai- mana yang sering "disyarat- kan" bagi karya puisi. Cerpen merupakan karangan yang re- latif pendek, setidak-tidaknya jika dibandingkan dengan no- vel atau novelet atau roman. Sebagaimana novel roman, cerpen juga mencerita- kan peristiwa pada saat ter- tentu, dengan pelaku tertentu, tetapi peristiwa yang me- nyangkut nasib pelaku itu bo- leh dikatakan hanya sepenggal kehidupan si pelaku, tidak perlu mengakibatkan "per- ubahan nasib" pelaku. Begitu biasanya buku pegangan guru dan murid menjelaskan ten- tang cerpen. atau positif. Mengarang cerita rekaan atau cerita fiksi adalah salah satu perilaku positif. ciri khas remaja, banyak mem- baca, dan sedikit kemauan un- Faktor pembawaan, berbagai tuk belajar dan untuk mencoba-coba, akan dapat membawa para remaja ke arah munculnya cerita rekaan atau fiksi tersebut. Penjelajahan se- cara psikologi yang kemudian tertuang ke dalam ujaran atau tulisan membawa remaja ke arah penciptaan metafora yang kreatif. Berikut adalah contohnya: di punggung hori zon yang sayup, hatinya meng- gelepar, malam merangkak tu- run, hujan jatuh mencium, pandangannya menari-nari, nyanyian belalang mengha- ngatkan malam beku, senyum- nya mgekar, berbunga, harum; kegusaran yang mendaki Begitulah, dari 150 mera- fora yang diteliti, kemudian di- kaitkan dengan tata jenjang persepsi ekologi Haley, dihasil- kan angka-angka berikut: pesat. yang (1) manusia: 72 (48%) (2) mahluk hidup: 12 (8%) (3) kehidupan; 6 (4%) (4) benda: 36 (24%) (5) terestrial: 5 (3%) (6) substansi: 4 (3%) (7) energi: 11 (7%) (8) kosmos: 1 (1%) (9) ke-ada-an: 3 (2%) Distribusi kekerapan (fre- kuensi) pengarang remaja kita pada umumnya masih banyak (48%) menggunakan kategori manusia dan segala tingkah la- kunya dalam menciptakan me- tafora. Disusul kemudian ob- jek atau benda (24%), lalu mahluk bernyawa (8%) dan energi (7%) yang jumlahnya hampir sama. Peringkat ber- ikutnya, kehidupan (4%), ter- estrial (3%), dan substansi (3%), yang persentasenya juga hampir sama. Terakhir adalah ke-ada-an (2%) dan kosmos (1%). Simpulan Dari temuan di atas dapat O Catatan Budaya Minggu Ini Bali Post Obsesi Puisi Penyerahan Diri PROSES kelahiran puisi dalam kandungan diri saya pribadi merupa kan suatu penyerahan diri batin) saya. Dalam perjalanan hidup manusia tidak bisa melepaskan diri dari alam tempat berpijak begitu juga melepaskan diri dari Sang Pencipta. Konsep hidup dan penye. rahan diri itu telah dilakukan manusia mulai sejak lahir, menjalani hidup- nya pada alam ini. Dalam melakoni kehidupan inilah manusia yang mempunyai hati nu- rani akan belajar merasakan keselarasan dan harmoni dengan alam sekitar dan sujud kepada Sang Pencipta. Melalui konteks tersebut membuat saya berpikir balik ke masa lampau saat dibangunnya: Candi Borobudur, Candi Prambanan dengan memakai lebih banyak tenaga manusia sebelum terciptanya peralatan modern seperti: komputer, ro- bot, bolduser, mesin dan alat canggih lainnya. Manusia yang menumpuk-numpuk batu menjadikan suatu candi me- rupakan salah satu bagian penyerahan diri (jiwa, bathin) dalam totali tasnya kepada Sang Pencipta. Bisa dibayangkan mereka bekerja dari berdiri kokoh suatu simbol kerja dari jiwanya atau hati nuraninya. Dan pagi sampai sore hari begitu khusuk menyerahkan jiwanya agar bisa juga para kawi (penyair) pada zaman Kediri dan Majapahit totalitas penyerahan diri (jiwa, bathin) lewat kekawin. Sebut saja Empu Tanakung lewat karya besarnya yang terkenal de- ngan nama "Lubdaka". Sebuah penyerahan diri Tanakung dalam ka- ryanya tersebut, totalitas kehidupan, totalitas hati nurani dan sekaligus karya Lubdaka itu merupakan suatu sastra Ibadah. Bagi saya, puisi bisa menjadikan salah satu ibadah diri. Dan bebe- rapa puisi-puisi saya belakangan ini menjurus ke hal-hal kehidupan manusia sampai pada puncaknya ke hal spiritual kehidupan itu sendiri. Manusia yang beragama melakukan suatu persembahyangannya ke tempat-tempat suci mungkin secara berkelompok, mungkin juga ha- nya dengan keluarga dan juga sendiri. Bersembahyang ke suatu Pura dengan berkelompok di mana dalam melakukan suatu persemba- hyangan totalnya penyerahan bathin dari masing-masing individu mungkin berlainan, sekalipun dalam hal ini mungkin dilihat dalam satu rombongan memakai pakaian seragam apakah itu: putih, hitam, batik dan lain sebagainya. Keseragaman pakaian bukanlah identik dengan keseragaman penyerahan totalitas hati nurani, jiwa. Hal demikian saya juga rasakan dan saya tumpahkan dalam penye- rahan diri saya lewat tumpahan jiwa, rohani, hati nurani ke dalam ben- tuk karya puisi. Di tengah-tengah lautan manusia yang melakukan sem- bahyang, suatu saat saya bisa merasakan diri saya hanya sendiri mela- kukan suatu penyerahan totalitas diri saya ke pada Sang Pencipta. Hal yang demikian sering kali saya rasakan saat melakukan persem- bahyangan bersama, di mana totalitas diri kembali kepada individu masing-masing. Dan masing-masing tidak akan bisa mengecek kega- lauan, penyerahan jiwa dari invidu-individu yang bersangkutan. Di tengah pohon orang-orang yang melakukan suatu persemba- hyangan saya suatu saat merasakan hanya diri saya sendiri, di mana rohani saya melesat pada suatu puncak roh. tif masih muda. Rekomendasi Pengalaman-pengalaman spiritual itu terus bertimbun, berbunga dan berbuah dan kemudian saya petik pengalaman itu dan saya alirkan dalam suatu bentuk puisi. Dan tidak terlepas juga pengalaman tersebut menjadikan suatu setitika, etika, morality, simbol, riliguatis dan entah apa lagi yang namanya bergulat menjadi satu bola cahaya baik muram maupun terang mewarnai puisi-puisi saya. Saya kurang tahu kalau seandainya pengalaman saya itu mempunyai pertalian yang ditulis oleh almarhum Maritain, seorang filsuf Perancis dalam melukiskan peng- alaman estetik itu sebagai: "That inter comunication between the inner being of things and the inner being of the human self." ●Wavan Arthawa disimpulkan bahwa interaksi porsi benda dalam jangkauan ke arah hal itu dan ini bisa jadi manusia, dalam hal ini peng- persepsi pengarang remaja arang remaja kita, dan ling- mungkin disebabkan oleh karena usia mereka yang rela- kungannya terasa tidak seim- membanjirnya produk manu- bang, yaitu terlalu berat ke sia masa kini sebagai akibat manusia dan benda tak ber- kemajuan ilmu dan teknologi. nyawa. Ketidakseimbangan Begitu besarnya perhatian re- tersebut merupakan akibat maja terhadap dirinya sendiri dari ketidakseimbangan kon- dan benda di sekitarnya disi sistem ekologi kita, Besar- nya porsi persepsi pengarang terhadap manusia barangkali sebagai akibat dari kenyataan bahwa manusia Indonesia ma- sih harus berkutat memikir- kan dirinya sendiri. Barang kali, sebagaimana dikatakan Wahab, juga akibat "makin ba- nyaknya manusia dan makin beragamnya tingkah laku serta permasalahan yang dicipta- kan oleh manusia". Temuan tampak serupa dengan temuan Wahab dalam puisi, meskipun persentasenya relatif kecil (36,93%). Yang juga sama de- ngan temuan Wahab adalah ditemukannya kategori benda tak bernyawa sebagai pering- kat kedua meskipun persen- tase temuan Wahab lebih be- sar (27,93%). Membengkaknya Oleh DR Soemarsono Karakteristik Remaja Seorang remaja berada pada batas peralihan kehidupan anak yang dewasa, begitu ke- pustakaan psikologi berkata. Secara psikologi remaja itu pe- nuh dengan kegelisahan dan konflik. Mereka mempunyai banyak keinginan, impian, tuntutan, dorongan internal dsb. yang tidak selalu terpe- nuhi baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain, khu susnya orangtuanya. Mereka mempunyai keinginan besar untuk selalu mencoba. Kei- nginan untuk mencoba itu di- arahkan baik kepada dirinya sendiri maupun kepada dunia di luar dirinya. Merokok, mi- num minuman keras, per- mainan seksual, adalah seba- gian dari perilaku untuk me- menuhi keinginan tersebut. Berkaitan dengan ciri tersebut dia mesti memulai ceritanya". adalah keinginan untuk men- Titik tolak ini menentukan jelajah ke alam sekitar dirinya, yang berat ke arah manusia ini rampung tidaknya sebuah cer- bukan hanya lingkungan yang pen, memuaskan dan tidak dekat melainkan juga ling- memuaskannya cerpen. De- kungan yang jauh. Meng- ngan pernyataan terakhir, ini saya merasa mendapat du- kungan jika data metafora yang saya petik adalah para- graf pertama dalam cerpen. Bagaimana awal dari cerpen ini sedang saya kaji sekarang. Putu Arya Tirtawirya (Anto- logi Esai dan Kritik Sastra, 1982), yang mengutip Bruton, mengemukakan bahwa di da- lam sebuah cerpen harus ada cerita lengkap dengan plotnya, latar, dan karakter suatu nilai kehidupan. Jadi, titik tolaknya adalah cerita dan dari cerita itulah mengalir plot atau jalan cerita. Tirtawirya mengakui bahwa yang menyulitkan pengarang ialah "dari mana khayal dan berfantasi barang kali adalah bagian dari penje- lajah tadi. Menjelajah, mengkhayal, berfantasi, mencoba-coba, dan sebangsanya dapat mengarah kepada hal-hal yang negatif sajak Ketut Syahruwardi Abbas YANG TAK KUPAHAMI TENTANG KEKUASAAN Yang tak kupahami tentang kekuasaan :Untuk satu pertanyaan tertampik berjuta jawaban Dan diam. Seakan tak ada yang menunggu. Di simpang jalan. Di bawah langit yang garang. Padahal kita tetap gagal berhitung dengan jemari. Pada suatu petang tak jelas lagi beda wajah kita. Sama-sama ada HALAMAN 7 sajak minggu ini● Sutardi Harjosudarmo TERJAGA Selagi harapan masih menyala Pulanglah dari kepergianmu Dari mimpi burukdan keperihanmu Untuk kembali ke arah rumah cahaya Yang pintunya selalu terbuka Dan terangilah rumah dan jiwamu Dengan lentera dan senyum bulan Yang menawarkan kesembuhan Agar terjaga dari sakit panjang ini Hingga menjadi lebih manusia lagi Yogyakarta, 1994 I Wayan Arthawa TIRTA GANGGA-I menikmati upacara hujan di balik remang pengertian. Soalnya sunyi burung-burung di ranting pohon cuma siapa yang berbekal. Siapa mampu menangkap warna jingga yang kian jauh meninggalkan kita Yang tak kupahami tentang kekuasaan : Seakan hari tak pernah senja di mana mata kiri natap mendung nikmati hujan daun-daun kesegaran kenangan di kebeningan kolam melambai patung-patung purba menyimpan mata zaman tanah moyangku basuhlah luka jalananku berjalan di antara kepedihan terasa asing di tanah sendiri jika aku dan kau berpelukan kelahiran mungkin papa patung-patung purba hidup dalam pengasingan goa-goa Desember 1993 mencari mimpi pada kicau burung tanah moyangku terlempar ke negeri asing. Amlapura, 1994 tak kenal mata kanan Endang Susanti Rustamaji KASIH Untukmu - telah kulumat kecemasanku. Lambang lambang berbisa kutambat tinggi di langit sunyi. Matahari menyala pada matamu, panas berpijar mengusir dendamku. Sutardi Harjosudarmo Wayan Arthawa LEMPUYANG-VI pesona musim terus merambat mengirim air hujan atas pepohonan dan membasuh jiwa raga kami entah berapa tahun tak terhitung menjaga tanah kesucian dan kebesaran-Mu dengan doa dan puja-puja persembahan upacara keramat mengalirkan aliran bathin sebagai kesetiaan juga kami tlah wariskan buat anak cucu sebelum kembali menghadap-Nya (orang-orang ingin mengusik. ketentraman tempat kami memuja mencari perlindungan kesucian rohani) orang-orang yang memasak dolar di padang-padang golf jangan lukai huma bumi kami orang-orang merajut sarang langit dengan bahasa duniawi jangan rayu kekhusukan spiritual kami apalagi kau mau membajak menggaru mencakar-cakar kami punya jiwa Kalau api semadi kami terus terusik jangan menyesal suatu saat menghanguskanmu orang-orang penyembah kepentingan duniawi Karena kami percaya kebesaran-Nya sebagai orang-orang kecil HANYA ANGIN padahal hanya angin tapi gugur juga daun jatuh dan tersungkur Dan kukeringkan sungai sungai keruh yang meleleh di tatapku, seperti kaukeringkan luka luka lepuh di jantungku. Katamu: "Apalah arti kenyerian yang tiap detik menguap menjadi asap?" Aku tahu. Tapi melupakanmu, melupakan kembang kembang layu tapi gemuruhnya di kebunmu, tak semudah melupa kuyup catatan yang kaupoleskan di tangan. Yogyakarta, 1993 Kekasih-telah kututup pintu. Kuurai benang Dalam pengajaran bahasa kusut yang kautinggalkan. Kucatat setiap luka dan sastra Indonesia orang se- ring sekali memandang meta- dan kengerian yang merambati tirai jendela fora sebagai "gaya bahasa" buramku. Bersama sunyi kugulung ketakutanku. sampai-sampai lingkungan yang berfungsi "memperindah Bersama senyap kulipat kerinduanku. Bersama fauna dan flora seperti terabai- bahasa", dan karena itu meta- kan. Bagi Wahab, "miskinnya fora diklaim sebagai monopoli waktu kutunda mautku. kreasi metafora dengan lam- pengarang, khususnya pe- bang fauna dan flora mungkin nyair. Kajian saya menunjuk- ber belajar, yang tidak hanya merupakan akibat miskinnya kan bahwa metafora ternyata lainkan dikerjakan. Penelitian ini menemukan alam sekitar, buku, kamus, en- penghayatan.... terhadap ke- mampu menggambarkan per- dua kategori tersebut". sepsi manusia terhadap ling- adanya ketidakseimbangan siklopaedi, museum, melain- Manusia pengarang, yang ba- kungannya sebagai suatu sis- pemakaian lambang metaforis kan juga guru, sebagai nara rangkali tinggal di kota-kota tem ekologi. Hal itu dapat ter- dan ini disebabkan oleh keti- sumber untuk banyak hal. atau wilayah perkotaan jadi baik pada penyair (seperti dakseimbangan kondisi sistem Guru adalah salah satu tong- (urban), mungkin sudah ja- ditemukan Wahab) maupun ekologi. Jika kita menghen- gak lingkungan murid yang sa- rang menemukan atau pada pengarang prosa (seba- daki bervariasinya metafora ngat besar pengaruhnya terha- setidak-tidaknya makin lama gaimana ditemukan dalam pe- maka keseimbangan sistem dap murid jika ia mampu me- menemukan binatang dan nelitian saya) dan pada peng- ekologi itu harus kita benahi manfaatkan situasi. Murid tumbuhan di sana sehingga guna bahasa lainnya, karena meskipun pembenahan itu me- yang kreatif memang memer- gerak-gerik kedua barang itu persepsi adalah milik setiap merlukan waktu panjang. Per- lukan guru yang kreatif. pun lepas dari pandangan dan manusia normal. Hal ini perlu sepsi tidak mungkin muncul Sayangnya, banyak guru (sas- persepsinya. Sementara itu diinformasikan kepada murid dalam keadaan vakum, kosong tra) yang justru memasung miskinnya persepsi pengarang sehingga mereka mempunyai pengalaman. Karena itu peng- kreativitas murid meskipun terhadap jenjang yang lebih keberanian untuk (mencoba) alaman harus kita ciptakan mungkin tanpa disadarinya. tinggi, seperti kosmos dan ke- menulis dan mengarang. Me- juga melalui penyediaan eko- Remaja yang kreatif memang ada-an, mungkin disebabkan nulis adalah sesuatu yang ti- logi tadi. Bagi murid, ekologi tidak perlu dicurigai melain- oleh kurangnya pengalaman dak cukup dimimpikan me- atau lingkungan adalah sum- kan patut dihargai. (Habis) Partner Idolaku... TAMBAH KEREN! padahal hanya angin merobek lipatan usia Yogyakarta. 1994 10 BUD SOLO-RUN'94 Stop Press!! punya kebesaran jiwa untuk memelihara tanah tempat tumpuan rohani kami K. Landras Syaelendra FRAGMEN PERKAWINAN ANGGUR bagi : Aix akhirnya kita pun kalah: Menyerahkan diri pada sangkar keramat ini..... Cinta kita, kekasih seperti anggur Diperam kendi-kendi waktu membuatnya semakin merangsang dan memabukkan Kita telah meneguknya berkali-kali Tanpa bosan! Selalu dan selalu kita pun terbang mengikuti kepak sayapnya yang kuat dan cepat seperti kerdipan cahaya bintang di matamu! Menciumi aromanya yang lezat dan menggairahkan menetes di jenjang lehermu Kekasih, kelak anak-anak akan lahir dari percintaan ini Di taman-taman yang kian menyempit dengan musimnya yang keras dan dingin seperti batu cadas masih adakah cinta mengasuhnya?! Bali 1993 njuk Gigi Ja- dung dan perlengkapannya cu- a lo- kup mahal dan mewah, terdiri uru- dari kantor, aula, ruang prak- eda tik, laboratorium, dsb. Bagi se- SMA Negeri 2 yang baru mulai yak menata diri, memelihara dan eng- memodifikasi gedung serupa da itu tentu saja memerlukan bih- waktu yang cukup panjang dan ang biaya yang besar. Perlahan- pala lahan tetapi pasti, bangunan ang itu berdikit-dikit distilap men- tu. jadi ruang kelas, kecuali aula, ike- perpustakaan dan laborato- se- rium, sehingga dapat menam- ke- pung seluruh kelas. Atas ban- de- tuan pemerintah dan orangtua kat, murid, sekolah itu mulai ber- gan anjak mengisi sarana-sarana tap fisiknya dengan perlengkapan- mor perlengkapan yang menun- Bse- jang pelajaran, perpustakaan, ega. olah raga dan kesenian. ke- Memasuki tahun 1990, wa-. di jah yang mula-mula "muram" lan karena pengalaman pahitnya Der- itu, mulai menjadi ceria. Seko- ise. lab itu mulai bersolek, wajah ada depannya dipoles dengan me- nancapkan sebuah pintu ger- bang tradisional dan seluruh asi halamannya dipercantik de- be- ngan menanami aneka jenis men- bunga-bungaan dan rerum- ang putan. Orangtua murid me- sih rasa tergugah, dan atas usaha Ge- kepala sekolah, mereka pun un galak, ikut serta mendorong pat sekolah agar unjuk gigi dalam ula segala bidang. Sekolah yang tik pernah melahirkan tiga orang dio, guru teladan tingkat propinsi Adi ge- (Bersambung ke Hal.11 kol.8) CERI 2 829 DENPASAR Bali Post/MT ru dari "Rapid Creek Primary INDOMOMA SUZUKI KATANA Dengan Grill Baru Nan Sportif. Wow! Dengan Grill baru nan sportif, lengkap dengan Hallogen Lamp baru Partner Idolaku tambah keren. Udah gitu, Bodystrippingnya juga baru, Wipernya pun baru dengan 3 interval: tinggi, rendah dan intermiten. Pasti tambah seru! Baru Baru HALLOGEN LAMPS PT. UNITED INDOBALI JL. IMAM BONJOL NO 417 DENPASAR - BALI TELP. (0361) 228779, 262435 (Hunting) SUZUKI PERMAI, J. Veteran 68 Telp. 223618, 225267, 227298 Denpasar INDAH MOTOR, J. Dr. Sutomo 95, Tip. 435348 Denpasar FAX (0361) 229007 BISMA PUJA SAKTI MOTOR, A HOS Cokroaminoto 98 Tip 420143, 420144 Denpasar S Gunakan Selalu Sabuk Pengaman Untuk Keamanan Anda Baru KALANA BODY STRIPES INTERMITTENT WIPERS CAKRA MOTOR, J. AA Gede Ngurah 1-5 TLP. 31290, 25292 Cakranegara, Lombok UD. LANCAR JAYA, Jin Yos Sudarso Telp. 21241, 21428, 22596 Sumbawa Besar UD CAY CONG,a. Sriwijaya 11 Tp. 21394, 32694 Kupang TIFLOS ABADI MOTOR, J. Sumbawa 5 Tip. 22609 Kupang SUZUKI Personal Best C2173 MEGA ADS 010/NP/94 2cm Color Rendition Chart 4cm
