Tipe: Koran
Tanggal: 1994-10-07
Halaman: 09
Konten
HALAMAN 9 Bali Post RIWISATA rik wi- adalah Jumat Wage, 10ktober 1994 Bali Post/Dok kawasan wisata Jati Luwih Tabanan yang juga merupa- kan desa wisata di Kecamatan Penebel. Dilema Pasar Jepang men- ngan Eropa, Amerika, dan dae- pe- rah asal wisatawan lainnya. Untuk pangsa pasar Jepang, per- keberanian hotel mengalokasi- tu- kan kamar relatif kecil. "Kami 13 memang mulai menerima Je- i In- pang. Tapi, sebatas 14% dari Ekan keseluruhan tamu yang kami To- terima," ujar Willie Oii. Pangsa Pe- pasar utama Nusa Dua Beach esia adalah Eropa. Mereka meng- per- anggap Jepang sebagai new ruda market (pasar baru) dan stra- Se- tegi Nusa Dua adalah tidak bang mau meninggalkan pasar nesia utama itu dengan memberikan perhatian terlalu banyak buat pasar baru. graqet WBJBB Lebih jauh Willie menjelas- lipat- kan, hotel dan the new market ang di memerlukan waktu yang lama intu untuk membangun hubungan ntuk yang baik dan sehat. Semen- g wi- tara ini, tegasnya lagi, 14% un- ater- awan 1801 mang tuk pangsa pasar Jepang su- 1 da- dah mencukupi. "Tapi, sekali Ka- kita percaya pada pangsa pa- ingin sar yang baru, sia-sia melepas- masar kannya karena memberikan abai- keuntungan yang baik dalam lain. jangka pendek," tambahnya. cam- Apa pun, katanya lagi, Nusa a de- Dua teguh pada pepatah yang Sampingan kan, dak sebanding dengan kemam- kkan puan personal maupun sistem ggih. yang ada, yang kita rasakan -per- begitu di Indonesia," ujarnya. ggih- Sebaliknya dalam hal rambu ende- hukum/piranti penegakkan baik hukum harus diakui masih ter- bah- tinggal jauh bila dibandingkan dengan tingkat kemajuan se- a ti- karang, seperti dalam hal lalu kan lintas pembayaran dan penu- sien, karan uang. mbu- Misalnya berbagai masalah entu- menyangkut alat penukaran kat- uang, cheque maupun travel- se- ler's cheque, lalu lintas perda- nyai gangan valuta berbagai ma- atif, cam uang asing itu tidak didu- kan kung dengan perangkat wang hukum. Khususnya undang- pun undang. "Undang-undang pokok per- per- bankkan yang ada kan belum nya mampu menampung semua tas/ permasalahn yang ada dalam nde- lalu lintas penggunaan atau nya dalam penggunaan alat pem- bayaran dalam lalu lintas per- ban- dagangan," ujarnya sambil me- un- nunjuk pasal 264 KUHP ten- eque tang berbagai problematik peredaran alat-alat penukaran pe- uang yang menyangkut pemal- suan belum bisa menampung enis anti- permasalahan. (079) SS alon enpasar watan gramdiet. dan exclusive. TINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI ANDA menyarankan "tidak menem- patkan telur dalam satu keran- jang", sehingga kalau-kalau keranjang jatuh, tidak semua telur pecah. Hal yang sama juga disam- paikan oleh I Made Suryawan, Director of Sale Bali Hilton, Nusa Dua. "Memang bahaya sekali mengalokasikan kamar untuk single market," katanya. Alasannya, kalau terjadi apa- apa, keras sekali ancaman pe- nurunan tingkat hunian hotel. Pembatasan persentase alo- kasi kamar untuk pangsa pa- sar Jepang bisa membuat tour operators yang menangani wi- satawan Jepang sulit mencari kamar di Bali. Apalagi, mereka cenderung mencari hotel ber- bintang 4 dan 5 untuk mence- gah timbulnya komplin atas pelayanan hotel. Mereka Bali Plus Minus APA sebenarnya yang mendorong wisatawan datang ke Bali? Berikut survei Diparda Bali yang kuisenernya disebar di terminal keberangkatan domestik dan internasional Ban- dara Ngurah Rai Denpasar. Kesan Positif * Alam Bali yang masih asri.. 37,7% * Daya tarik kebudayaan... 21,00% * Tata upacara adat dan kehidupan 10,6% * Penduduk yang ramah tamah.. 24,4% *Aman dan nyaman bagi wisatawan... 10,9% * Lainnya.. 1,3% Kesan Negatif *Lingkungan Bali yang masih kotor.. 18,00% *Problem bahasa komunikasi........ 21,40% *Sulit dapatkan informasi pariwisata.. 12,00% *Fasilitas angkutan kurang memadai. 9,5% Tak banyak bisa dilihat dan dikerjakan. *Tidak aman bagi wisatawan.. *Lainnya.. 2,3% 3,1% 33,7% Banyaknya prosentase "lainnya" yang mencapai 33,7%, karena merupakan akumulasi dari beberapa katagori. Se- perti banyaknya anjing dan kucing berkeliaran di jalan, para pedagang yang sering mengganggu di objek-objek wisata, dan harga barang-barang yang tidak pasti serta para peda- gang sering memaksa untuk dibeli barang dagangannya. (*/pal) enggan menaruh tamu- tamunya di hotel bintang 3 ke bawah, sementara ini banyak hotel berbintang sedang reno- vasi. "Orang Jepang itu fanatik akan nama hotel. Kalau me- reka minta Hilton ya harus itu, mereka tidak mau yang lain," ujar Suryawan. Sulit membayangkan apa yang akan terjadi pada pangsa pasar Jepang yang sangat po- tensial jika hotel berbintang ti- dak membuka pintu lebar buat wisatawan Jepang. Sementara wisatawan Jepang teguh minta kamar hotel bintang em- pat dan lima. Makiko Iskan- dar, Direktur Rama Tour, per- nah menyarankan agar tour operator mulai memperkenal- kan hotel bintang tiga kepada wisatawan Jepang, dan hotel bintang tiga bersiap-siap me- nerima wisatawan Jepang de- ngan pelayanan dan fasilitas yang memadai. Akankah itu menjadi kenyataan? (dar) Penetrasi Budaya Asing Tanggung Jawab Bali Sendiri WAKTU lima belas tahun ternyata tidak mampu meng- hapus ingatan laki-laki kela- hiran Kagoshima ini. Nama- nama tempat, seperti Kuta, Ubud, Tampaksiring, maupun Kintamani masih mampu membawanya ke masa silam. "Ha, Tampaksiring, istana Presiden Soekarno, ne? Tapi Nusa Dua, di mana itu?" tanya Katsuo Yamashita, Konsul Je- pang di Bali. Katsuo Yamashita Baru sepuluh hari di Bali, menggantikan rekannya Mi- noru Ishida, Yamashita seolah-olah "pulang kam- pung". Dan ternyata kampung katan wilayah. Sebelum wisa- halaman yang dulu pernah di- tawan Jepang "menemukan" singgahinya, kini benar-benar Bali, Hawaii serta Australia sudah banyak berubah. "Ba- merupakan tujuan utama me- nyak sekali perubahan di sini," reka di Pasifik. katanya. Selama menjalani kariernya di departemen luar negeri, Ya- mashita selama kurun waktu 1975-1979 pernah bertugas di Jakarta sebagai sekretaris po- litik Kedubes Jepang. Sebe- lumnya, ayah tiga anak (kini semua tinggal di Jepang) lu- lusan Universitas Osaka ju- rusan bahasa-bahasa asing pernah pula bertugas serta be- lajar di Kuala Lumpur. "Saya ini muridnya Sutan Takdir Ali- syahbana," ujarnya meng- enang kembali sekitar tahun 1960-an ketika di berada di Malaysia. Yamashita, yang sangat me- naruh minat terhadap bahasa- bahasa dunia ini, ternyata me- naruh minat pula terhadap ba- hasa Bali. "Bahasa Bali sulit ya?" komentarnya. *** PALING tidak, ada empat alasan utama mengapa wisa- tawan Jepang pergi ke Bali. Menurut Yamashita, alasan itu adalah: pertama keterde- Kedua, dari segi biaya. "Ka- lau dihitung ongkos pener- bangan dari Tokyo di Pulau Honshu ke Kagoshima di Pu- lau Kyushu, tidak jauh beda dengan ongkos penerbangan Tokyo-Denpasar. Lagi pula pe- nerbangan yang menghubung- kan Jepang-Indonesia ter- utama Bali, sudah lancar dan frekwensinya pun banyak," ujar Yamashita. Alasan ketiga, karena Bali memang dipandang memiliki suatu hal yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Menurut Ya- mashita, hal-hal unik tersebut adalah menyangkut kebu- dayaan maupun kehidupan masyarakatnya. "Benar-benar menarik," pujinya. Lalu, apa sebenarnya yang paling disukai wisman asal Ne- geri Toyota di Bali? Menurut Yamashita, diplomat yang sempat bertugas di London se- belum menduduki posisi baru- nya di Bali mengatakan, paling tidak, ada tiga alasan juga. Pertama, menikmati keuni- kan adat budaya Bali. Kedua, menikmati wisata tirta (ma- rine sport), dan terakhir be- lanja (shopping). "Soal shop- ping, sebenarnya hal ini bisa di lakukan di Jepang sendiri, Hongkong ataupun Singapura. Tetapi, belanja di Bali memi- liki keunikan tersendiri, ka- rena barang yang dijual adalah barang-barang kerajinan ma- syarakat Bali sendiri," ujar- nya. **** "Wah, saya baru sepuluh hari di sini, jadi tidak bisa memberi- kan penilain tentang apa dan bagaimana pariwisata di sini," akunya. Kalau dibandingkan ketika pertama kali dia meng- injakkan kakinya di pulau ini, lima belas tahun lalu, semua- nya sudah banyak berubah. "Tetapi, yang dapat saya ka- takan di sini adalah lalu lintas yang sungguh padat dan se- ringkali macet meski sudah ada jalan satu jurusan maupun jalan dua arah," katanya sem- bari membandingkan keadaan Bali sekarang dengan keadaan dulu. "Soal pelayanan Bandara Ngurah Rai, saya belum berani komentar. Soalnya secara pri- badi, saya tidak ada masalah, karena pakai fasilitas diploma- tik," ujarnya sembari terse- nyum. Pendahulunya, Minoru Ishida, sempat mengatakan masalah anjing serta kucing liar yang berkeliaran di jalan perlu mendapat perhatian. Cuma secara tegas dia mengatakan, bahwa untuk da- pat bertahan sebagai daerah tujuan wisata, Bali harus da- pat mempertahankan identi- tas adat serta budayanya. Ba- gaimana kalau Bali justru ter- libas oleh pengaruh-pengaruh luar yang dibawa wisatawan? "Itu tanggung jawab masyara- kat Bali sendiri. (pal) Pramuwisata jangan Menjerumuskan Diri MINORU Ishida, mantan konsul Jepang di Bali pernah mengatakan, kualitas pramu- wisata di Bali cukup baik dan membanggakan. Akan tetapi menurutnya, menguasai ba- hasa saja tentulah tidak cu- kup. Akan lebih baik diimba- ngi dengan pengetahuan latar belakang serta karakteristik bangsa yang memiliki bahasa bersangkutan. Riverwalk, Rabu malam lalu. Menurutnya, pada kondisi persaingan pariwisata seka- rang ini, setiap unsur atau komponen pariwisata harus benar-benar meningkatkan kualitas profesi mereka. Kalau tidak, akan semakin ditinggal kan oleh para pesaing lainnya. Pada peristiwa tersebut, se- lain menyinggung masalah kualitas sumber daya manu- sia, Darsika juga menyoroti kondisi pariwisata Bali secara umum. Maksudnya, kondisi pariwisata Bali di tengah kepe- dulian tentang pelestarian dan derap ekonomi yang cenderung "Sebagai ujung tombak, pra- muwisata harus mampu men- ciptakan imege yang baik ten- tang Bali secara keseluruhan. Sebab bagaimanapun, pramu- wisata memegang peranan penting terhadap kelang- "mengancam usaha pelesta- sungan pariwisata di daerah rian itu sendiri. ini," ujar Kadiparda Bali Drs. I "Tetapi, pramuwisata tentu Gusti Darsika saat puncak tahun bagaimana seharusnya HUT Himpunan Pramuwisata menjalankan profesinya," Indonesia (HPI) Bali di Ayung katanya. Salah satu komentar yang sensi pramuwiasata mengata- perlu dicatat dan mungkin ha- kan akan sweeping (pener- rus dicamkan oleh pramuwi- tiban) terhadap pramuwisata sata adalah komentar yang di- liar dalam waktu dekat ini. lontarkan Gubernur Bali Ida "Malah, staf Dirjen Pariwisata Bagus Oka. "Pramuwisata ja- akan ikut terlibat dalam masa- ngan menjerumuskan diri ke lah ini," katanya. dalam tindakan-tindakan ti- dak terpuji hanya semata- mata tergiur oleh masalah uang," kata Oka. Perlu "Sweeping" Sementara itu, pada saat yang sama, ketua DPD HPI Bali IGK Pujawan mengata- kan bahwa pihaknya akan terus memperbaiki diri agar predikat ujung tombak pariwi- sata dapat dipertahankan. "Tentunya dengan belajar dan banyak bertanya," katanya. Sumber Bali Post di Dinas Pariwiasata Bali, sebagai in- stansi yang megeluarkan li- Lintasan Wisata KEJUARAAN MEMASAK - Hotel Grand Mirage Bali baru-baru ini mengikuti ke- juaraan memasak yang baru pertama kalinya diselenggarakan di Bali, dengan be- kerja sama kelompok yang dipimpin Executive Chef, Jeff Matthews (nomor 3 dari kiri) menggelar 8 macam hidangan dan memenangkan sekaligus 8 medali: dua emas, 4 perak dan 2 perunggu. Sementara Sous Chef, Made Putra (no 4 dari kiri) mendapat penghargaan khusus sebagai "The Best Chef" untuk Bali. "Permata Anyar" Menurut dia, masalah pra- muwisata liar merupakan ma- salah yang perlu penanganan secara terpadu. "Tidak hanya pramuwisata liar saja, BPW, bar, usaha wisata tirta banyak yang ilegal. Inilah sebenarnya yang memiliki andil besar da- lam kesemrawutan data pari- wisata Bali," katanya. Seka- rang, jumlah pramuwisata adalah 2898 orang, dari 11 disi- plin bahasa. "Jumlah ini akan bertambah sekitar 500 orang lagi, menyusul hasil tes yang diadakan beberapa waktu lalu," tambahnya. (pal). BERKUNJUNG KE BALI - Menteri Hotels dan Pariwisata Burma, Lt. Gen Kyaw Ba baru-baru ini berkunjung ke Bali untuk mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan dan pariwisata. Selama di Bali, Menteri berkesempatan melihat The Grand Bali Beach. Tampak dalam gambar Residen Manager The Grand Bali Beach Nyoman Megeg (tengah) didampingi Public Relations Officer, Donna Sunario (kiri) memberikan infor masi kepada Menteri mengenai seni dan kebudayan Bali yang ada di The Grand Bali Beach. TERIMA KASIH ATAS KEPERCAYAAN YANG DIBERIKAN Kepada Anda yang telah membeli rumah di "PERMATA ANYAR" Sempidi, tanpa terasa nilai investasi yang telah Anda tanamkan akan terus meningkat dan ini menjadikan Anda selangkah lebih maju. SEMPIDI KE DENPASAR amanannya tanpa efek sampingan. N GAUN PENGANTIN C2792 KPR 5-20 TAHUN Melalui Bank Tabungan Cith 70 AFLASEAR Negara TERSEDIA T21/60, T36/90 T45/110, T54/125 T70/150 dil Kini telah dimulai pembangunan tahap pertama KE DALUNG LOKASI PASAR SEMPIDI LUKLUK Siapa Menyusul Pemasaran S pt. sili githa PERMATA ANYAR SIL GITHA Pertokoan Kertawijaya Blok B/19 Diponegoro 100 Tel. 232578-231059 SEMPIDI BEYOND BALI Objek Wisata Karimunjawa Semarang- Dikelola Swasta Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah, mengusulkan obyek wisata bahari di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, dikelola oleh swasta agar lebih mu- dah berkembang. "Swastanisasi pengelolaan obyek wisata ini sangat penting untuk memperkuat pema- saran," kata salah seorang anggota PHRI Ja- teng, Soenaryo, di Semarang, Rabu. Ia optimistis, potensi obyek wisata ini da- pat digarap dengan baik oleh pihak swasta, sehingga mampu menyedot kunjungan wisa- tawan mancanegara dan domestik ke Karimunjawa. Apalagi, penerbangan reguler Semarang- Karimunjawa sudah dibuka dua kali se- minggu dengan menggunakan pesawat Casa 212, dan sejak 1 Oktober 1994 dioperasikan KM Graydash yang melayari jalur tersebut. Selama ini, kendala bagi pengembangan obyek wisata kepulauan ini lebih banyak di- sebabkan kurangnya sarana transportasi dan akomodasi. Selain itu, katanya pula, mess pemerin- tah, tiga rumah milik PT Indo Karimun dan beberapa home stay milik rakyat sebaiknya dikomersialkan. Beberapa rumah milik pen- duduk setempat juga perlu dicarikan bapak angkat agar dapat ditata kembali sesuai se- lera wisatawan. Kepala Kanwil Deparpostel VII Jateng, Drs. Budiharto, sependapat dengan usulan PHRI Jateng itu, karena dengan sentuhan swasta maka dalam jangka panjang Kari- munjawa dapat menyerupai Manado Tou- rism Development Corporation (MTDC). Dengan alasan itu, sebaiknya Karimun- jawa dikelola oleh sebuah perusahaan de- ngan nama PT Karimunjawa Tourism Deve- lopment Corporation (KTDC). Dalam KTDC itu nantinya komposisi pe- megang saham terbesar tetap pemda, kemu- dian swasta, BUMN di bawah Deparpostel dan rakyat. Kepala Kanwil Dephub Jateng Gatot Soedjantoko mendukung usulan tersebut, karena dinilainya bersifat positif dan dapat mengembangkan potensi wisata di Karimunjawa. "Saya mendukung sepenuhnya, di antara- nya dengan mengusahakan beroperasinya jalur laut dan udara menuju Kepulauan Ka- rimunjawa," kata Gatot. (Ant) Buton Ingin Menjerat Wisman KALAU selama ini Sulawesi Tenggara le- bih dikenal dengan obyek wisata bahari, ter- nyata melalui Festival Keraton Buton ter- kuak berbagai aset budaya. Festival Keraton Buton yang digelar di Bau-Bau, Ibu kota Kabupaten Buton, Sula- wesi Tenggara, belum lama ini berhasil mengungkap keragaman potensi kepariwi- sataan propinsi itu. "Saya tidak menyangka kalau Buton me- miliki kekhasan budaya yang bernilai tinggi," kata Dirjen Pariwisata Drs. Andi Mappi Sammeng. Keheranannya itu agaknya cukup ber- alasan, karena dari 21 kecamatan yang ada di Buton, pada festival yang ketiga kalinya itu masing-masing tampil dengan jenis dan ragam budaya sendiri. Apalagi lokasi yang menjadi pusat ke- giatan festival itu di kawasan Benteng Kera- ton Buton yang sarat dengan berbagai pe- ninggalan budaya, sehingga langsung mem- beri kesan daerah ini memiliki kekayaan budaya. Pengunjung Festival Keraton Buton mulai dari pembukaan sampai hari terakhir men- capai 100.000 orang, tetapi yang bertam- pang bule dapat dihitung dengan jari, tak le- bih dari 10 orang. Menurut Pelaksana Kakanwil Deparpos- tel Sulselra Drs. Benyamin C. Bokang, keha- diran wisman pada fesival ini memang sa- ngat diharapkan. Tetapi itu bukan menjadi ukuran sukses atau tidaknya suatu perge- laran festival budaya. Tergugahnya hati masyarakat setempat serta instansi terkait lainnya untuk bersama-sama berpartisipasi pada Fesstival Keraton Buton tahun ini, justru menjadi sa- lah satu penilaian. Selama dua hari festival, semua atraksi dikemas secara apik, unik dan tetap meng- acu pada nilai-nilai keasliannya. Para pengusaha Biro Perjalanan Umum di Jawa dan Bali juga berminat untuk menda- tangkan wisman pada Festival Keraton Bu- ton itu, bahkan ada yang telah terlanjur me- nawarkannya kepada wisman di luar negeri. Tetapi setelah mengetahui kondisi sarana transportasi untuk mencapai Buton yang di- nilai kurang mendukung, mereka semua mengundurkan diri, karena kuatir akan mengecewakan para wisman. "Kurangnya wisatawan mancanegara pada Festival Keraton Buton ini bukan ka- rena tidak diminati, melainkan sulitnya transportasi yang ada untuk mencapai Bu- ton. Terutama yang melalui jalur udara," Jakarta- katanya. Kalau melalui udara, harus melalui Ken- dari kemudian dilanjutkan dengan kapal motor selama 12 jam. Sedangkan melalui laut dapat menggunakan kapal Pelni seperti KM Rinjani dan KM Tidar, yang menying- gahi Buton dua kali sebulan. Bupati Buton Saidoe mengatakan, untuk mengatasi kendala transportasi di daerah- nya, khususnya yang melalui jalur udara, pi- haknya akan mengupayakan berbagai cara di antaranya dengan melobi pihak yang ber- kompoten dengan masalah itu. Upaya pertama, menjajaki kemungkinan penggunaan kembali Bandara Betoambari Buton, yang sejak awal tahun 80-an tidur akibat tidak ada pesawat yang menyinggahi- nya, terutama untuk trayek ke kawasan Ti- mur Indonesia. Saidoe optimistis, jika sarana transportasi yang menghubungkan Buton dengan daerah tujuan wisata lainnya di tanah air telah lan- car, wisatawan mancanegara akan memban- jiri daerahnya. Sikap itu beralasan, karena Buton pada 1993 dikunjungi 8.000 lebih wisman. Apalagi Buton memiliki potensi obyek wisata yang beragam dan unik, baik berupa bahari, bu- daya, panorama alam maupun atraksi- atrakasi unik seperti yang terlihat pada Fes- tival Keraton Buton baru-baru ini. Untuk obyek wisata budaya, katanya, Bu- ton memiliki benteng dan keraton Buton, yang dibangun pada masa Kesulatnan Dayanu Ikhsanuddin (1597-1631) serta aneka jenis tarian dan kesenian tradisional yang unik dan khas. Di kawasan benteng yang luasnya 401.900 M2 tersebut terdapat sejumlah peninggalan sejarah yang spesifik seperti tiang bendera yang telah berumur 350 tahun, jangkar rak- sasa, mesjid tertua di Sultra, serta lobang tempat penyumpahan raja-raja Buton. Untuk obyek wisata bahari di Buton, ter- dapat Pantai Nirwana, Taman Laut Pulau Hoga dan Pulau Sagori yang setiap tahun sedikitnya dikunjungi sekitar 100 kapal pe- siar mewah dari mancanegara. Sedangkan obyek wisata panorama alam antara lain air terjun Banabungi, kawasan tambang aspal alam Buton, dan Pegunungan Kabaena dengan sejumlah gua yang dalam- nya mencapai puluhan ribu meter, serta te- laga dengan ribuan ekor kura-kuranya. Keunggulan obyek wisata tersebut, akan menjadi pemikat bagi Buton menjaring wisman. (La Ode Aminuddin Wuraha) Indonesia-Singapura Kerja Sama Pariwisata Presiden Soeharto dan PM Singapura Goh Chok Tong menurut rencana akan menyak- sikan penandatangan Persetujuan Kerja sama Kepariwisataan Indonesia - Singapura di Yogyakarta, Kamis, demikian diumum- kan secara resmi oleh Mensesneg Moerdiono di Jakarta, Rabu. Menurut Moerdiono, penandatangan itu sendiri akan dilakukan oleh Menko Indag Hartarto dan Deputi PM Singapura BG Lee Hsien Loong di Ruang Garuda, Istana Kepre- sidenan Gedung Agung Yogyakarta. Menhub Haryanto Dhanutirto dan Men- hub dan Lingkungan Singapura Mah Bow Tan juga akan menandatangani Persetujuan Jasa Angkutan Udara Indonesia Singapura. Rombongan tamu Singapura itu berada dua hari untuk suatu kunjungan kerja di In- donesia. Mereka tiba di Yogyakarta Kamis pagi. "Kunjungan itu merupakan kunjungan yang lazim dilakukan pemimpin ASEAN guna membahas berbagai masalah regional dan internasional yang menjadi kepentingan kedua negara," jelas Moerdiono. Para menteri kedua negara juga akan mengadakan pembicaraan secara terpisah. Para pengusaha kedua negara akan pula mengadakan berbagai pembicaraan dalam kesempatan itu guna lebih meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara. Dalam kunjungan itu, Goh Chok Tong akan didampingi oleh BG Lee dan Mah Bow Tan serta Menteri Perdagangan dan Industri Yeo Cheow Tong. Sedangkan pihak Indonesia, Presiden di- dampingi oleh Menko Indag Hartarto, Men- sesneg Moerdiono dan Menhub Haryanto Dhanutirto. Menurut Moerdiono, Presiden Soeharto dan PM Singapura Goh Chok Tong juga akan mengadakan serangkaian pembicaraan membahas berbagai masalah ekonomi dan politik yang menjadi kepentingan kedua negara. Sejumlah 30 pengusaha Singapura akan mengikuti kunjungan pemimpin Singapura itu. Kunjungan itu bagi PM Singapura meru- pakan yang kelima kalinya sejak diangkat sebagai PM pada 28 November 1990. (Ant) Memperkenalkan bagi warga Kabupaten Tabanan telah ada lokasi perumahan yang asri & strategis SANGGULAN ASRI ESTATE KEDIRI HANYA DENGAN Rp 250.000,- ANDA SUDAH DAPAT MEMILIH RUMAH DAMBAAN ANDA T21, T36 Q36 ●DENPASAR SIU GITHA Pertokoan Kertawijaya Blok B/19 Diponegoro 100 Tel. 232578-231059 Perumahan yang dekat dengan tempat dimana Anda bekerja, mudah dicapai, ada jalur transportasi umum, dekat dengan fasilitaas umum dan perkotaan. Dengan uang muka yang kecil serta bunga angsuran yang rendah pula dan sisanya dapat diangsur 5-20 tahun Kantor Pemasaran: pt. sili githa TABANAN Taman Sanggulan Restaurant Jl. Gatot Subroto 1 Tel. 811005-812638 ke Tanah Lot LOKASI Terminal Kediri Jalan Raya Kediri 1 C. 2578 2cm Color Rendition Chart 4cm
