Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-06-03
Halaman: 09

Konten


HALAMAN 9 ת. Bali Post ILTU SABTU PON 3 JUNI 1995 R ya sebagai Pusat Informasi Herhana lainnya dalam kehidupan para Bagus Nyana, Lempad, Pugra belum banyak tahu ten- engandung nilai kebudayaan atas etos tang diri tokoh-tokoh seniman itu secara lebih dalam. disadari mungkin luput dari penge. Belum banyak tahu tentang komentar mengenai mere- belakangan ini, ketika soal kerja para ka. Dalam buku seni rupa sekolah, tiga nama perupa ring dikaitkan dengan kehidupan ve tadi diketengahkan sebagai bagian di tengah sejarah entak nilai keagamaan atau ketuhan seni rupa nasional. Namun tak banyak yang tahu ten- gai suatu nilai dasar dari kehidupan tang mereka yang dikenal akhirnya mirip cerita don- erja seni Bali. acam ini tentu bukan sekadar menga- enemukan titik lemah TB. Jika itu bisa TB bisa lebih beragam. Sejauh ini mah kita dengar TB memiliki kegia- geng. *** TB sebagai sebuah wilayah yang jika dimaknai ilm yang menyangkut masalah kebu dengan kata 'taman' nampak mempengaruhi jalan piki- Jana terbatas untuk mementaskan ke ran kita akan sebuah wilayah yang terdiri dari berag- utaran film dapat mengatasi. Baik itu am pesona kehidupan. Ketika seorang bertanya kepa- Taman Budaya Bali jag megah tampak dari depan ntasi TB atau milik orang lain (orang da saya suatu hari, di mana bisa mendapatkan les me- enggarakan di TB. Orang-orang yang lukis bagi anak-anak, saya menunjukkan, agar men- carakan kehebatan seorang Tjokot, Ida coba mencari informasi di TB. Ketika orang-orang ber- tanya, di mana alamat pelukis I Gusti Ketut Suandi, Panti Geg, barangkali TB lebih memungkinkan menge- tahui persoalannya. Karena lembaga ini, paling tidak memiliki arsip berupa katalog yang lebih membantu. Mengapa menjadi demikian luasnya peranan TB? Mungkin demikian pertanyaan yang muncul. Bagaim- anapun, lembaga inilah yang paling memungkinkan mengambil banyak inisiatif dalam menjabarkan masalah kebudayaan kepada masyarakatnya, karena lebih memungkinkan secara kelembagaannya. Di samping memiliki hubungan yang terkait dengan lem- baga lain seperti departemen pemerintah dan lemba- ga swasta yang memiliki potensi dalam bidang kebu- dayaan. Dari sudut ini pantaslah harapan dituangkan ke TB dalam peran aktifnya ikut menjadi media mas- sa pengenalan etos kerja serta hal-hal lain yang perlu diketahui, dihayati se- bagai nilai yang bisa digunakan pada masa kini dalam pencerminan sikap budaya menghadapi sikap-sikap prak- tis yang kadang belum dapat men- jawab kebutuhan masa kini dengan tuntutan dimensi hasil kerja yang pri- ma. Dengan begitu, persoalan peles- tarian nilai bisa dijabarkan bukan le- wat hasil karya semata, namun men- gajak masyarakat masuk ke dalam situasi berpikir dan alam senimannya sehingga menimbulkan dialog aktif. TB memang sulit menghindar dari beragam harapan yang seyogyanya dapat dimaklumi munculnya harapan itu dan hendaknya dapat terpenuhi. Apabila hal itu terjadi, nampak be- nar wilayah luas penjabaran eksistensi TB yang akan tergarap. Dengan demikian, TB diharapkan menjadi pusat informasi kebudayaan (kese- nian secara sempit), yang memberi peluang bagi masyarakat untuk me- mahami nilai-nilai kebudayaannya sendiri secara lebih intens di luar pe- mentasan. Budaya menonton yang dilakukan oleh masyarakat terimban- gi oleh penyediaan informasi pada satu saat akan menjadi penting guna perluasan persepsi masyarakat ten- tang kesenian yang ditontonnya. Ini termasuk cara pengajaran ba- tin karena tradisi menonton kadang sulit dihindari berhenti pada sikap mencari hiburan saja. Dengan meng- giring masyarakat yang semula han- ya berhenti pada menghibur diri" ketika menonton sebuah pemen- tasan, akan terbuka kemungkinan memahami pementasan tersebut bu- kan sebatas hiburan. Dialog se- malam ini sangat perlu dalam kehidupan kesenian secara sempit. Wenten Sadino Bali Post/Pras ris Dadap, Aksi dan Kidungnya dalam rakhir mereka berhenti menari. Dengan demikiain tarian Baris Dadap Sukawana dan yang lain- nya memiliki simbol-simbol ter- tentu, yang tentunya memang khusus ditarikan di pura, dengan busana khusus pula. Begitu pula, tarian Baris Dadap Les mengikuti nyanyian, seperti berikut. Pucer Bolong yang sebagai bukti terus-menerus. Misalnya di Desa diwang ajak liyu mangenyorin dis- ■bahwa Pulau Bali dahulu sebagai Les, jika ada anggota baru akan imbolikkan bahwa para musuh lautan, kemudian diciptakan men- dilatih oleh temannya. Jalannya menertawai, Dadap Dharma, ny- ■jadi daratan dengan memotong (gerakan berjalan) tarian Baris erere den ngunus keris, penga- pucak Gunung Semeru (lontar Dadap mengikuti nyanyian, seh- muke, selegenti kasor Tari Dadap Catur Dharma Kelawasan). Pucak ingga aksi yang dilakukan sesuai Dharma namanya, lalu menghunus kedua disebut Pucak Panulisan, dengan urutan nyanyiannya. Pe- keris, mengamuk, silih berganti secara simbolik tempat berstanan nari berjumlah enam belas orang kalah dengan gerakan berdiri sep- ■ya Raja Bali Kuna khususnya Raja yang secara simbolik melambang- aroh, jongkok separoh. Sekar gon- Jaya Pangus Harkajacihna (Gor kan tujuh karena "Kidung Dadap" da punggelin sumakin sumpyar, ta- Panji medal, mengekuri, den yung-tayung tangane lemet ■is, 1954), dan pucak ketiga dise- masyarakat Gebog Domas angka but Pucak Wangun Hurip sebagai tujuh sangat keramat sesuai den- nu durin, jajar wayang, setindak malengkung, jalan budak ka du- simbol pusat kehidupan warga gan tujuh keluarga utama tersebut. jabaning kelir, artinya penari ke- nungan para penari kembali akan Nyanyian versi Sukawana ad- luar, menoleh ke belakang, dalam bersatu, ayunan tangannya seperti pertama di Bali, yakni tujuh kelu- posisi berbaris satu seperti way- janur melengkung, lalu kembali ke arga utama yang membantu raja alah sebagai berikut. "Kidung Dadap" ang berjejer. Beber bidak kepirang tempat semula saat gong berbun- dalam mengatur pemerintahan- Panji Marga, kurine ngaden sutrane kuning, para penari men- yi. gnya. Ketujuh keluarga tersebut Demikianlah tarian Baris adalah, Kiyayi Agung Kubayan- ulurin, jajar wayang para penari gangkat selendang kuning, digoy- Jro Kebayan keturunannya hijrah yang disebut Baris Dadap Marga angkan seperti layar tertiup angin. Dadap di masyarakat Gebog Do- sampai Pura Luhur Batukaru keluar dan berbaris memanjang ke Selanjutnya, penari yang paling di mas yang tetap lestari. Permasala- -Kiyayi Agung Nukuwin, Kiyayi belakang seperti benang diulur muka akan berbalik menghadap ke han yang dikhawatirkan kiranya Agung Bujangga-yang hijrah ke berjejer disebut jajar wayang, set- belakang dalam posisi tetap ber- tidak beralasan karena pada setiap Kuwun menjadi Pura Bujangga indak mandeg manoleh, maknan- diri, penari lainnya jongkok, dan desa tarian ini masih tetap lestari. Kuwum tempat masyarakat Kinya setiap maju selangkah menoleh mengatakan: yayi sira ranten Jika akan dijadikan aset pariwisa- -tamani memohon tirta bila akan ke belakang, apakah gerakan te- jenenganika, mangke kadiyang ta kiranya bisa saja, dengan men- ngaben. Kiyayi Agung Dangka mannya di belakang sudah benar. punapa citanta sadaya, marman- gubah atau menambahi sesuai den- hijrah ke Desa Les, Kecamatan Tindak tanduk, sekar gondang ing kakang weruh hana ripu arsa gan kebutuhannya. Nilai sakraln- Tejakula, Kabupaten Buleleng punggulin, sumangkin sumpyar, angusak-asik kang panegara, ya tergantung penafsiran kita menjadi Pura Dangka, Panyari- artinya tindakannya teratur kemu- artinya, dinda semua sekarang sendiri; yang penting simbol-sim- kan, Kiyayi Agung Gaduh, dan dian seperti bunga gonda yang bagaimana keinginanmu karena bol, aksi, nyanyiannya bisa diatur Kiyayi Agung Salahin. ujungnya dipotong akan tumbuh kakak tahu ada musuh yang akan sesuai kebutuhan, mengingat Bali Lebih jauh, masyarakat Gebog cabang baru merembet ke samp- merusak negara ini, yang secara tidak kekurangan seniman. Hanya Domas-Kelompok Delapan Raing. Pada nyanyian ini para penari simbolik sebagai tarian berperang. saja namanya diubah. tus, terdiri atas empat kelompok akan berpencar menjadi dua. Kis- Kemudian, penari yang jongkok besar yakni Gebog Satak Sukawa- er-kiser, nyeregseg nanjekin kem- akan menjawab Ingsun timuwut Drs. I Ketut Riana, S.U. saja, yan kaya mangkana lah an- tasi pada Program Pascasarjana gadega persama, kalau begitu se- Universitas Airlangga, Jurusan Ilmu Sosial dengan judul muanya berdiri. Kiser-kiser nyeregseg nanjekin "Masyarakat Gebog Domas di na terdiri atas beberapa desa yang pul; para penari menggerakkan kewala, kami semua mengikuti Penulis sedang menyiapkan diser- sering disebut banuwa/wanuwa kaki dengan pelan-pelan sambil (Danandjaja, 1979) yakni Desa berpencar, dan tepat berhenti saat Sukawana, Batih, Subaya, Ping gong berbunyi. Tayungane buka tgan, Les. Kemudian, Desa Ping busunge lamputang, cingklang- gan dengan kelompoknya yakni cingklong buka tangan lemet me- Desa Les (Wanuwa Ngenes), Desa lengkung, pada saat bergeser ger- Penuktukan, Desa Sambirenteng, akan tangannya a Gretek, dan Tembok yang berada sangat halus sep- 1. di Buleleng timur membentuk kel- erti janur digoy- ompok dengan menyembah secara ang. Kaluping ku- lit caruring, alat disebut bersama Pura Dalem Balingkang. bernama Gebog Satak Pinggan. Yang Kelompok lainnya adalah, Gebok Dadap seperti se- - Satak Kintamani terdiri atas ludang kelapa dari s lulung dan Gebog Satak Bantang. karena di gunung enam belas desa, Gebok Satak Se- Kulit langsat- 2. Jumlah desa-desanya adalah selu- hanya ada langsat. ruh desa Kecamatan Kintamani, Ni Nyoman a ditambah lima desa di Kecamatan sangkol diman, a Tejakula, Buleleng. ngurang-nguring, Jadi, Baris Dadap berkembang saat ini para pe- i di seluruh desa masyarakat Gebog nari akan menga- k Domas 'termasuk Desa Batur, bu- ngkat selendang g kannya hanya di dua desa. Cara sebagai dicium, k is di Desa Les, Sukawana, dengan mencium gadis I penggantian pemainnya misalnya sebagai simbolik コー sistem turun-temurun. Artinya or Nyoman, Lulut ga angtuanya sudah tua akan diganti unga sing jalan- oleh anaknya dengan jaminan be- Jalan nyelempoh, ebas dari kegiatan adat, dan tugas D- 1- - lainnya. secara simbolik para penari ber- Aksi dan Nyanyian Cinta dengan si Baris Dadap gadis. Lamun kan- Sebagai tarian sakral, memang gen jalan mulih Eh benar hanya ditarikan di pura, se ing dunungan, au hingga keberadaannya dapat artinya para penari - dikategorikan hampir punah. Na karena sudah rin- - mun sebetulnya pembinaannya du; gerakan dan kempul bergeser pecah dua, ber- Bali: Studi Tuturan dan Semiotik henti saat gong berbunyi, Sawen Sosial" Bali Post/ist tabuhan akan be- Taman Budaya tanpa Denyut Budaya? memulainya. Kalau tak demikian, taman budaya hanya sebegitu-begi- tu saja," katanya. Simbol-simbol di Taman Budaya pa, Mandhara Giri dapat ditahan sebagai tempat pelaksanaan agar tak tenggelam. wisuda itu. TAMAN BUDAYA BALI yang terletak di Jalan Nusa In- dah Denpasar, pengerjaannya Risiko lainnya yakni kemu- Secara fisik Taman Budaya dimulai tahun 1969 dengan dana ngkinan gunung itu melambung Bali yang dibangun dengan ar- dari pemerintah pusat. Secara ke udara pun dapat dicegah ber- sitektur Bali itu nampak megah, bertahap didanai melewati empat kat bantuan raja naga, Hyang barangkali lebih megah diband- Pelita (Pelita I,II,III dan IV). Basuki yang melilitkan seluruh ingkan yang ada di propinsi lain. Baru kemudian tanggal 16 Agus- tubuhnya ke leher gunung Sayangnya, di sana didominasi tus 1978, Proyek Pengembangan Mandhara. oleh suasana lengang. Keramaian Pusat Kesenian Bali ini diberi Pengadukan kolam susu men- muncul menjelang senja, ketika nama Werdi Budaya dengan Skp. gakibatkan kekacauan; bebatuan orang-orang menjadikannya tem- Menteri Pendidikan dan Kebu- terpelanting, tumbuh-tumbuhan pat duduk-duduk. Kadang sekel- dayaan No.0276/0/1978. Sejak bergesek mengakibatkan kebaka- ompok anak muda asyik bermain surat keputusan itu diturunkan, ran hebat dan binatang-binatang bola, anak-anak memancing di secara resmi fungsi dan tugas hangus serta ikan-ikan terlem- beberapa kolam dan pedagang Taman Budaya Propinsi Bali par jauh. Setelah sekian lama bakso, makanan kecil, pengasong berkisar antara melaksanakan Mandhara diputar oleh para dewa jam tangan yang sibuk mengejar kegiataan kebudayaan; seperti dan raksasa, maka dari kolam turis. rekreasi sehat bagi masyarakat, susu itu keluarlah Ksirarnawa, Sesekali satu sudutnya berde- pagelaran, pameran, pekan seni, setelah itu menyusul Ardha Can- nyut oleh acara pameran, pemen- ceramah, melaksanakan usaha dra, Bhatari Sri, Dewi Laksmi, tasan; selebihnya lengang lagi. penggalian serta peningkatan kuda putih Uccaihcrawa dan Karena bagaimanapun bila dika- mutu seni, dan melaksanakan do- Kastu Bani. Yang terakhir mun- ji dari tugas dan fungsinya, TB kumentasi data kebudayaan ser- cul adalah Dewi Dhanwantari bukanlah semata tempat yang ta menyediakan bahan-bahan dengan membawa air keabadian diam dan mati. Sepantasnya ada untuk memberi penerangan ber- amertha. ruang yang bisa memberi kemu- bagai aspek kebudayaan. Amertha akhirnya bisa diba- ngkinan-kemungkinan saling Sejak awal pembangunan wa ke kahyangan oleh para dewa mengisi antara masyarakat, sen- Taman Budaya Bali ini telah sa- setelah melewati peperangan iman, budayawan dan sebagain- rat dengan keinginan besar dan dahsyat melawan para raksasa. ya dengan pihak TB. Isi mengisi mulia. Melalui taman budaya, di- Kisah hebat itulah yang di- inilah yang semakin lama nam- harapkan Bali memiliki sebuah jadikan simbol dalam seluruh pak semakin menipis. Peran sen- tempat yang akan menggulirkan bangunan gedung di taman bu- iman Bali saat berhadapan den- hasrat mengembangkan serta daya. Bahkan dijadikan relief di gan TB bukanlah semata 'objek' memelihara seni budaya Bali. Ini tingkat bawah bagian selatan ge- yang menanti giliran diundang. tentu erat hubungannya dengan dung tersebut. Tetapi harapannya adalah juga upaya menjadikan seni budaya Bisa saja amertha dalam kon- subjek. Bali tetap terjaga, jangan sampai teks kesenian diartikan sebagai Sebab seperti kisah perebutan hilang musnah oleh gerusan hasil seni bermutu tinggi, yang amertha itu, bagaimanapun 'pen- perkembangan zaman. dicari, diciptakan dan diperebut- gadukan' isi kolam itu adalah Taman Budaya Bali seluas kan oleh setiap seniman Bali, dan pencerminan pentingnya penga- lebih kurang 5 hektar ini, ban- pada gilirannya muncul karya- komodasian kemerdekaan krea- gunan fisiknya sarat dengan mua- karya seni seperti makna Mahu- tif semua pihak, baik berupa tan filosofi. Sebut saja misalnya dara Mandhara Giri Bhuvana itu; karya maupun ide-ide lainnya nama-nama gedungnya. Salah kesenian Bali yang menjulang. tentu dalam mewujudkan fungsi satu bangunan inti dari seluruh Jika bermula dari simbol, ten- dan tugas TB. Sebab pertang- kompleks bangunan yang ada di tu simbol ini tak akan berarti tan- gungjawaban TB bukanlah sema- taman budaya (TB) bernama pa diberi nilai, sebab ia akan ber- ta formal birokratis, tetapi terkait Mahudara Mandhara Giri Bhuva- henti pada simbol kosong. dengan perjalanan kebudayaan na. Ini mengingatkan masyarakat Taman budaya itu kini beru- Bali. Bali kisah perebutan amertha sia 17 tahun, terhitung dari kelu- Melalui Pesta Kesenian Bali, yang terjadi antara para dewa dan arnya Skp. Mendikbud 1978. Se- misalnya, diharapkan TB bisa raksasa di kolam susu. Cerita cara formal TB diarahkan pada menjadi tujuan mencari informa- yang termuat dalam Adiparwa konteks kebudayaan sebagai re- si, belajar, mencari dokumentasi tersebut mengisahkan peristiwa alitas dinamika masyarakat Bali. dan pusat pengkajian budaya, pengadukan kolam susu dengan Maka tidaklah mengherankan, yang menjadi ruang untuk terjad- BaliPost/Pras sebuah gunung bernama mata acara utama TB tiap tahun- inya 'pergulatan' agar amertha Mandhara yang terdapat di tanah nya adalah Pesta Kesenian Bali. yang diharapkan dapat menju- baca. Menurut Windu, sampai Cangka. Urusan menggunakan Dengan adanya Pesta Kese- langkan kesenian Bali itu. Setidaknya, cerita I Gusti Putu sekarang gedung tersebut tidak gunung (giri) sebagai alat pen- nian Bali, Taman Budaya Bali berdenyut oleh aktivitas se- gaduk kolam susu semesta ini memang terasa telah memiliki Raka sebagai mantan kepala bagaimana mestinya. "Seharusn- tentunya mendatangkan banyak jadwal penuh. Ditambah lagi jika taman budaya memberikan suatu ya, gedung itu digunakan untuk risiko. Salah satunya; kemungki- dilihat pagelaran tari Cak yang gambaran, bahwa dulu di awal ruang diskusi dan dialog bagi sen- nan gunung itu tenggelam saat untuk wisatawan tiap malam, pendiriannya TB dihadirkan tak iman dan budayawan," katanya. dipergunakan mengaduk kolam. plus pameran-pameran lukisan sekadar taman teduh dengan ny- Putu Suasta malah lebih priha- Namun berkat pertolongan dan pementasan di gedung Ksir- iur melambai. tin lagi melihat keberadaan ge- seekor raja penyu bernama Aku- arnawa yang juga dipergunakan dung itu, karena boleh dikatakan tidak ada buku berarti dan ruang baca tak diatur. Tari Cak di zaman Walter Spies. Kini cak tiap malam mengisi jadwal program TB. FUNGSI Taman Budaya Den- pasar pada awal pendiriannya boleh jadi diimpikan amat ideal. Tak seka- dar ada, tetapi ikut memberi denyut dinamika kehidupan berbudaya, berkesenian dan seterusnya. Untuk itu, segala aktivitas budaya seharus- nya berpusat di sini sepanjang wak- tu. Bukan seperti yang terjadi sekarang, taman budaya boleh dika- takan hanya berdenyut di saat ber- langsungnya Pesta Kesenian Bali (PKB). Karenanyalah diperlukan pemikiran-pemikiran untuk mem- bangunnya sehingga ia berfungsi se- bagaimana yang diinginkan oleh penggagasnya, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, mantan Gubernur Bali, yak- ni sebagai pusat aktivitas kebu- dayaan. Menyongsong pelaksanaan PKB ke-17 tahun ini, berikut lapo- ran mengenai Taman Budaya Den- pasar. Benarkah taman budaya hanya hidup dan marak tatkala Pesta Kes- enian Bali (PKB) digelar, sementa- ra kegiatan sehari-hari boleh dikata sepi aktivitas dan kreativitas? Ka- Cok Sawitri tinya memberi daya rangsang bagi Melihat Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, kata lelaki lajang mendekati 40 tahun ini, seniman dan budayawan benar-benar mendapat kebebasan dalam memanfaatkan lembaga tersebut dalam batas kreativitas. Misalnya saja, TIM buka 24 jam. Seniman di sana bisa berd- tempat pertunjukan seni komer- Ardha Candra mementaskan ha- negeri. Selain itu, perlu adanya iskusi hingga larut malam, bahkan sial. Sebuah bangunan yang sil garapan yang bersifat kolosal jaringan kerja. Di sini TB semes- tidur. Dari sini kemudian tumbuh Di baratnya, di panggung ter- dibangun sebagai wisma seniman dan superkolosal. kedekatan dan rasa menjadi 'pemi- buka ukuran kecil yang diberi juga di sisi ini. Konon ruangan ini Baik Windu maupun Putu seniman. Artinya secara terbuka lik', untuk kemudian menghidup- nama Ratnalaya hampir setiap khusus untuk penginapan seni- Suasta menilai, kegiatan seni dan pihak TB menawarkan kepada kannya dengan nafas berkesenian. hari digelar tarian cak untuk sug- man. Namun, sampai kini gedung kebudayaan justru lebih banyak seniman agar mereka memanfaat- Bagaimana dengan Taman Bu- uhan wisatawan. Di baratnya lagi tak pernah berfungsi sebagaima- dilakukan di luar TB. Pihak pe- kannya, bukan sebatas ucapan daya Denpasar? Menurut Putu un- ada gedung bertingkat Mahudara, na namanya, lantaran tak pernah merintah, semestinya berani men- tetapi dalam realisasi. Meski kesenjangan seperti tuk sementara bisa saja TB meniru Mandara Giri Bhuana, tempat pa- nampak ada seniman yang mengi- cari terobosan-terbosan baru, se- hingga TB itu hidup dan marak yang terjadi di TB Bali juga terja- model TIM. Namun Direktur PT meran lukisan tetap koleksi taman nap di sana. Wijaya Tribwana International ini, budaya. Gedung Once Srawa di Sedangkan gedung Ksirarnawa bukan saja ketika kegiatan PKB, di di luar daerah, namun kalau mengaltematifkan model baru. Mis- sebelah baratnya, sering di- yang berada di atas kantor taman tetapi sepanjang hari. dibandingkan dengan di TIM atau alnya, dari sistem birokrasi menjadi gunakan sebagai tempat pameran budaya berfungsi sebagai tempat Karena itu, diperlukan jalinan NTB, Taman Budaya Denpasar, sistem manajamen. Artinya, TB lukisan modern. pementasan garapan seni yang kerja sama dengan seniman dan menurut Windu masih perlu tetap di bawah Pemda Bali, tetapi Lebih ke barat lagi, berdiri lebih besar dan semi profesional. budayawan, baik yang bedomisili dibenahi, sehingga ia betul-betul ada orang lain yang mengelolanya. wantilan yang berukuran sedang, Sedangkan Gedung Terbuka di Indonesia maupun di luar mampu berkiprah. (sut/tar) I Dewa Gde Windu Sancaya menganggap, dalam mengisi aktiv- itas seni dan budaya, bukan kesia- lau benar demikian, tidakah Pemda pan taman budaya saja yang dilibat- Bali berusaha mencari jalan keluar kan tetapi juga keikutsertaan seni- yang lebih baik, sehingga taman bu- man dan budayawan menyumbang- daya berfungsi sesuai namanya, kan ide serta pemikirannya dalam menjadi taman bagi persemaian dan upaya memberi arti bagi kelangsun- tumbuh kembangnya budaya? gan hidup TB. Dikatakannya, sebe- Diakui atau tidak, kata Putu namya TB banyak kekurangan di Suasta, taman budaya (TB) kini per- antaranya kekurangan pemikir dan lu diselamatkan oleh orang-orang fasilitas (dana). yang mempunyai visi dan wawasan "Semestinya TB cepat mengam- ke depan. Kalau tak demikian dikha- bil langkah-langkah, misalnya bek- watirkan cepat atau lambat dia akan erja sama dengan pihak lain yang tak ada bedanya seperti "rumah han- mau," kata Windu. tu", semarak hanya di saat pelak- Seperti halnya Putu Suasta, Win- sanaan PKB. Setelah itu sepi lagi. du menilai masalah birokrasi men- Putu yang di era delapan pulu- jadi hambatan. Dengan birokrasi han aktif dalam kelompok diskusi pertukaran kebudayaan sangat sulit Merah Putih (kini berusaha di dilakukan. "Banyak orang Barat bidang kontraktor dan pertamanan), yang pernah membuat film di Bali mengibaratkan Pesta Kesenian Bali ingin memutar slide seperti oto- (PKB) yang datangnya setahun biografi seniman I Gusti Nyoman sekali itu sebagai suatu upacara be- Lempad. Kini mereka tak berani sar untuk sebuah kesenian tradision- menyerahkan karyanya begitu saja. al. "Di luar prosesi kesenian yang' Siapa yang bertanggung jawab per- sifatnya kolosal itu, perlu ada keg- alatan dan filmnya itu? Mereka takut iatan lain yang mendukung PKB," film dan alatnya rusak." kata Putu. Menurut Putu Suasta, ke- Orang yang mempunyai visi dan beradaan TB tak jelas. Apakah di wawasan ke depan, kata Putu Suas- bawah Kanwil Depdikud Bali, di ta bisa lahir dari kalangan seniman bawah STSI atau di bawah Pusat dan budayawan, juga bisa dari Dokumentasi Bali (Pusdok). Maka birokrat, akademisi serta masyarakat seharusnya ada orang yang berani umum. "Yang terpenting, selain or- mengadakan terobosan dan berjiwa ang itu tahu manajamen, dia juga besar untuk berani menghadapi tan- harus berwawasan budaya. Mana- tangan, dan mengarahkan untuk apa jemen, kata Putu, dalam hal ini taman budaya di masa depan. Or- merupakan harga mati dan tidak bisa ang itu, harus pandai-pandai mene- ditawar-tawar lagi. Orang ini betul- mukan kelemahan yang ada betul profesional," katanya. sekarang agar bisa "diobati". Harus tahu bagaimana cara or- Seperti di Wasington DC, kata ang melakukan hubungan dengan Putu, ada gedung kesenian terbesar orang lain, dan yang terpenting bernama Smith Sonion Institution, mampu mengkondisikan suasana tempat memajang hasil-hasil karya serta mampu membangkitkan orang Amerika dari zaman lampau kreativitas seniman dan budayawan. hingga sekarang (modem). Di sana Harus pula memiliki power dan mau juga terbuka bagi siapa saja yang menghadapi segala risiko yang akan ingin berapresiasi dan berkreasi. Di mungkin terjadi. "Sebab orang yang gedung kesenian ini juga ada ken- ingin maju, harus berani menghada- daraan tahun 1911. pi risiko segala perhitungan," kat- Bukan Lembaga Seni, tetapi Kantor TB, banyak yang mengibaratkan Windu yang dosen sastra Fakul- mayat hidup tanpa roh. Artinya TB tas Sastra Únud, menilai, taman bu- ini bisa hidup, namun jiwanya tidak daya dalam kesehariannya tidak lay- ada. Jiwa inilah yang perlu diisi oleh ak disebut taman budaya, tempat seniman dan budayawan dalam ben- berkreasinya seniman. Akan tetapi, tuk kreasi, sehingga hidup. Kreativ- tempat tersebut paling tepat disebut itas yang dimaksudkan oleh Putu kantor. "Masyarakat barangkali sangat luas pengertiannya. Artinya, tidak tahu, apa yang dikerjakan para bukan saja dalam bentuk pemen- pegawai di sana. Perlu dipertanya- tasan kesenian tradisi dan modem, kan," kata Windu. tetapi juga sebagai tempat berlatih para seniman pemula, berdiskusi anya. Windu juga tak menampik ang- gapan bahwa TB hanya ramai keti- dan sebagai tempat ngobrol santai ka PKB, setelah itu kembali sepi tan- para seniman. pa roh. Padahal semestinya aktivi- Dia melihat, belitan birokrasi di tas keseharian seniman dan bu- TB masih merupakan kendala yang dayawan yang memberi ciri bahwa cukup serius dihadapi oleh seniman. lembaga seni itu hidup dan berjiwa. Kalau belitan birokrasi terus ber- Sekretaris Umum Peradah Bali itu, langsung seperti sekarang maka mengatakan TB bila dilihat dari kreativitas seniman tidak bisa ber- master plan-nya sangat besar untuk jalan dan terpasung. "Di sinilah TB ukuran sebuah taman budaya. harus berani mengambil risiko. Ka- Di timur laut, misalnya, berdiri lau kalangan birokrat tidak berani anggun gedung Widya Sastra. Ge- mengambil risiko karena ada tekan- dung berukuran sedang itu dilengka- an, perlu ada orang yang berani pi dengan perpustakaan dan ruang AN DI ALAM PEMUKIMAN ASRI PURI GADINGHILL JIMBARAN BALI LINGKUNGAN HUNIAN YANG NYAMAN DAN ASRI Hunian Ideal Keluarga Bahagia LOKAN Universtaa PERMAN "PURI GADING HILL AN ATA ALMATY Ko Nose Due MAAR SAL Patung Hourah Rai A By Pass Dy Peking Ka Kum No Name Dut GWK PURI Pondasi Lantai SPESIFIKASI BAHAN Batu karang Keramik Dinding Genteng Kusen Air Daun Pintu Kaca Batako/Bata merah diplester dan dicat : Beton Meranti-Kamper Panel (utama) double teakwood (lainnya), Finishing cat/teak oil Rayband (depan), polos (lainnya) nayoan Rangka Plafond Kayu bomeo Kuda-kuda Plafond GADINGHILL Closet Kayu bomeo diresidu Eternit/Tripleks 3mm dicat Jongkok-duduk Dinding KM/WC: Porselen/Keramik Listrik 450-1.300 watt :PDAM PAM24jam Sarana Pendidikan -Sarana Peribadatan Tamanyangasni FASILITAS -Jalan dengan hotmix dan paving Lebar Jalan: -Jalan utama 18m -Jalan sekunder 12m Jalan blok 10m -Jalan lingkungan 7m-8m -Sarana olahraga Lapangan tenis Lapangan basket Lapangan bulutangkis 10menit dari Airport Lokasi dikawasan elit pariwisata -200m dari kampus Udayana Security post Bergegaslah Jumlah Terbatas Keterangan lebih lanjut hubungi: ግ Developer/Pemasaran : PT. MITRASURYA CEMERLANG Kantor Perwakilan JI. Imam Bonjol No. 336F Telp. 223482 Denpasar-Bali REI No: 00.01089 C. 1820 2cm Color Rendition Chart