Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-11-13
Halaman: 09

Konten


4cm Bali Post IWISATA Tiga Kunci Masuki Arena Kompetisi SENIN UMANIS, 13 NOVEMBER 1995 an daerah yang mempuriyai Selain Danau Toba dengan ebarkan sayap ke Berastagi Sibolangit maupun penangka- Langkat). Namun sayangnya, ja Inal Siregar, belum digarap nya Bergantung pada Danau Toba lewati hutan ini, tanda-tanda sebagai ka sendiri yang tajam bagaikan pisau. mulai tampak lebih jelas. Beberapa papan an kini jalan yang menerangkan Sapta Pe- yak bermunculan. Begitu juga toko-toko au yang menjual buah-buahan mulai tam lak ubahnya seperti di Bali, toko-toko cen- mpat ini tidak hanya menyediakan cen Sumatera Utara, tetapi cenderamata khas i tidak heran kalau barang-barang dari Bali an kunci dan bed-cover banyak ditawar a halnya cenderamata khas Yogya seperti mpet tampak banyak dipajang. Desa Budaya Peceran Sebelum diajak ke Berastagi, biasanya wisatawan dis- inggahkan dulu ke Desa Peceran, Berastagi, Kabupaten Karo. Di tempat ini masyarakat masih mempertahankan rumah tradisional mereka yang berupa rumah panggung. Konon, menurut masyarakat setempat, rumah panggung yang tinggal berapa gelintir ini sudah berumur ratusan tahun. Meskipun di kanan kiri masyarakat sudah "terkepung" oleh perubahan zaman, tetapi beberapa ang- gota masyarakat masih bertahan dengan adat nenek moy- ang mereka yang berumur ratusan tahun. a makanan khas daerah ini yang paling Di Propinsi Sumut, masyarakatnya terdiri dari beber- ungi wisatawan adalah buah markisa. Buah apa marga, yakni marga Batak Karo, Batak Simalungun bentuk buah segar maupun sudah berben dan Batak Toba. Setiap marga memiliki rumah atau perka- adi pilihan utama para pelancong. Tidak mpungan yang berbeda, seperti rumah tradisional Batak an wisata, di kota Medan pun buah ini selalu Karo di Peceran ini. Rumah adat ini disebut kesain. Kum- uk unggulan" sebagai buah tangan. pulan beberapa kesain membentuk kampung yang dise- agi ini, keelokan Danau Toba Tampak ber but kuta yang dikepalai seorang penghulu. Beberapa pen- an ditimpa sinar matahari. Di daerah ini ghulu dipimpin seorang yang disebut sibayak atau si biak. komodasi yang disediakan. Untuk urusan Selain di Peceran, rumah adat kesain juga terdapat di satawan tidak perlu was-was karena be Kampung Barus Jahe dan Kampung Lingga menyediakan berbagai macam makanan Salah satu yang menarik di desa ini adalah rumah adat a maupun Eropa. Selain pemandangan serta cara hidup mereka yang masih tradisional. Dalam terjun Sipiso-piso pun melengkapi keinda-hnis fior to malomarni stagi. Nama Sipiso-piso, menurut cerita in g itarnya, diambil dari karakter air terjun itu BP/ist sebuah rumah panggung yang berukuran sekitar 20 meter kali 10 meter, hidup delapan keluarga. Mereka tinggal tanpa ada privacy yang harus memisahkan mereka. Tidak ada sekat yang membatasi di dalam ruangan yang mirip los ini. Di bangunan yang beratap rumbia ini, semua ak- tivitas dilakukan. Mulai dari memasak sampai mengasuh anak. Di bawah rumah panggung, biasanya anggota keluar- ga memelihara ternak. Seperti kerbau atau ayam, sehing- ga menimbulkan kesan kumuh dan sumpek. Walaupun tempat tinggal mereka seperti ini, tetapi untuk pemban- gunan kuburan keluarga, mereka rela mengeluarkan ban- yak uang. Jadi tidak heran kalau kita melihat tempat ting- gal mereka begitu sederhana, tetapi kuburan keluarganya amat permanen dan terawat baik. Gubernur Kecewa Dari segi kuantitas maupun kualitas objek wisata, se- benamya daerah Sumatera Utara (Sumut) tidak kalah den- gan daerah-daerah lainnya. Akan tetapi, kalau dilihat dari jumlah wisman yang masuk ke daerah ini, Sumut masih kalah jauh dibandingkan DKI Jakarta, Bali, Yogya mau- pun Riau (Batam). Hal ini sangat mengecewakan masyarakat, terlebih Gubernur Raja Inal Siregar. Rasa kecewa ini langsung diucapkannya pada saat jamuan ma- pengarahannya di Konsep "Mari Kunjungi Pulau- keperluan mereka mulai dari reser- depan sekitar 600 peserta munas, pulau" (let's go archipelago) beber- vasi sampai keperluan tur hanya 33EYOND HALAMAN 9 ALI Dirjen Pariwisata Andi lalu Sultra Kembangkan Moramo peranan BPW? meng mengingatkan agar pengusa- Kunjungan Indonesia (Visit Indone- Jadi pertanyaannya, akan tamatkah ha BPW tidak terlena dengan hasil- hasil yang dicapai selama ini. Masalahnya, lanjut dia, perubahan dunia yang sedemikian pesat menyebabkan persaingan semakin ketat. sia Year) merupakan salah satu cara untuk mengenalkan budaya Indone- Terhadap pertanyaan yang sedi- sia kepada masyarakatnya sendiri. kit mengkhawatirkan ini, Dirjen "Sebelum masyarakat Indonesia Andi Mappisammeng secara tegas mengenal negara lain, lebih dulu se- menjawab: Tidak. "Sebab tidak se- mestinya mereka mengenal Tanah mua kepentingan tur bisa dilayani Airnya sendiri," ujar Andi. Maka lewat perangkat komputer." Paling dari itu, lanjutnya, "Berpromosilah tidak, peranan BPW pada abad in- ke Jatim agar masyarakat Jatim ber- formasi yang canggih ini dapat men- bondong-bondong ke Sumut. Jangan gacu pada taraf tour advisor atau pe- hanya berpikiran bahwa promosi pariwisata itu selalu ke luar negeri," katanya. Untuk mengakomodasikan hal ini, pemerintah pun telah menye- diakan ajang Pasar Wisata Indone- sia berkerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI). Dengan mencontohkan komod- iti kopi, Andi melontarkan pertan- yaan retorik, "Berapa negara di du- nia yang menjadi produsen kopi?" Menurutnya, penghasil kopi di du- nia ini bisa dihitung dengan jari. "Kita lihat, persaingan produsen kopi ini begitu ketat," tandasnya. Dengan mengambil analogi komod- iti kopi tersebut, Andi mencoba me- neropong masalah pariwisata. 'Sekarang, hampir semua negara menjagokan komoditi jasa pariwi- Secara khusus mengenai poten- sata mereka. Jadi bayangkan, si pasar domestik, Dirjen men- bagaimana ketatnya persaingan di sektor ini. Untuk itu Andi melihat tiga kunci utama untuk terjun ke dalam kancah persaingan tersebut. Pertama, menyangkut produk atau paket wisata yang dijual. Sela- ma ini, Andi masih melihat adanya paket wisata yang masih berjalan monoton. "Apakah Sumatera Utara hanya akan mengandalkan Danau Toba?" ujarnya. Di samping diver- sifikasi produk, Andi juga melihat perlunya pengusaha melakukan di- versifikasi pasar. Dalam hal ini, lan- jut dia, ada kecenderungan pengusa- ha hanya mengarahkan pasar mere- ka ke luar negeri. Padahal, lanjut Andi, pasar domestik tidak kalah po- tensialnya dengan pasar mancane- gara. "Kita a punya potensi yang san- gat besar di sektor domestik," kat- anya yakin. kan malam dengan seluruh anggota delegasi Munas Asita VI di Balai Sidang Tiara. Salah satu contoh, lanjut gubernur, adalah belum dimasukkannya kota Perapat yang terletak di pinggir Dan- au Toba ke dalam peta wisatawan mancanegara (tourist map interna- tional). Salah satu alasannya adalah kota ini belum memiliki rumah sakit. Padahal rumah sakit merupakan salah satu persyaratan penting bagi suatu daerah wisata dunia. untuk mendirikan rumah sakit di kota Usaha Gubernur Raja Inal Siregar ini ternyata tidak mendapat sambutan antusias dari instansi terkait. Pasaln- ya, menurut instansi tersebut, kota Perapat belum layak dibangun rumah sakit karena jumlah penduduknya masih sedikit. gungkapkan jumlah wisatawan do- mestik 1992 sebesar 74 juta. "Sedan- gkan pada tahun itu juga tercatat kita baru memiliki 2,5 juta wisman," kat- anya. Penanganan potensi wisatawan domestik selama ini, menurut pen- gamatannya masih kurang. Apakah itu dilakukan pemerintah daerah atau- pun kalangan swasta. Sedangkan kunci kedua untuk menghadapi persaingan adalah men- guasai informasi. Menurut Dirjen, sudah ada beberapa hotel di Jakarta yang mohon kepada Dirjen agar diperbolehkan memakai alat komu- nikasi canggih untuk mendapatkan akses langsung ke luar negeri. Ke- hadiran internet, lambat laun men- jadikan BPW sebagai "barang lang- ka" yang patut dilindungi. Bagaim- ana tidak, lanjutnya, calon wisatawan bisa mengakses segala rus". Kerusakan Lingkungan Selain hal tersebut di atas, satu hal lagi yang cukup memprihatinkan di daerah ini adalah perusakan lingkun- gan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang di- lakukan perusahaan pulp yang mem- babat hutan di sekitar Danau Toba. Mungkin ini sebabnya, angka per- tumbuhan pariwisata di daerah ini hanya 12% per tahun. Jumlah kun- jungan wisatawan mancanegara tahun rarti hanya 6,6% dari total kunjungan 1994 hanya 260.000 orang, yang be- wisman ke Indonesia. Menurut Andi, salah seorang pra- muwisata dari BPW Edelweis Med- an, pembangunan industri pulp di kawasan ini menyisakan lahan tandus yang luas karena hutannya sudah di- gunduli. Kondisi menyedihkan ini akhimya menjadi santapan empuk di Bursa Pariwisata Internasional di Ber- lin, Jerman (ITB). Akibatnya, nasihat. Sebab bagaimanapun juga, wisatawan masih sangat memerlu- kan sentuhan-sentuhan manusiawi dalam perjalanan wisata mereka. Seperti kehadiran seorang pramuwi- sata yang menerangkan secara jelas budaya serta perilaku masyarakat daerah tujuan yang dikunjungi. Contoh kongkretnya, lanjut Andi, adalah permulaan musim din- gin yang kini mulai melanda nega- ra-negara di belahan Utara, seperti Jepang. "Dari informasi yang saya terima, sekarang ada pergerakan wisatawan Jepang secara besar-be- saran ke Hongkong," katanya. Ek- sodus ini ditandai dengan penam- bahan 11 kali penerbangan, teruta- ma dari Osaka dan Fukuoka. Meli- hat kondisi ini, pertanyaan yang tim- bul adalah, "Sudahkah kita mem- buat program untuk mengantisipasi hal ini? Sudah adakah program un- tuk menarik sebagian wisman Jepang yang ke Hongkong tersebut untuk dialihkan ke Indonesia?" Sedangkan kunci ketiga adalah memperkuat barisan sumber daya manusia (SDM). Dalam konteks ini, sembari menyinggung "keretakan"yang terjadi di tubuh Asita, Andi menginginkan adanya keterpaduan dan kerja sama di ant- ara seluruh komponen pariwisata. Apakah itu PHRI, Asita, perusahaan penerbangan serta yang lainnya. Kalau tidak ya kita akan keting- galan terus," tandasnya. (*) sebagai Kawasan Agrowisata KENDARI-Kecamatan Moramo, 65 km dari ibu kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), akan dikembangkan menjadi kawasan agrowisata kare- na memiliki sumber daya yang potensial. Kakan wil Departemen Pertanian Sultra Ir. Yakub Yusuf mengatakan hal ini di Kendari baru-baru ini. Agrowisata di wilayah itu selain didukung po- tensi sektor pertanian dan industri/pertambangan, juga potensial bagi sektor pariwisata. Selanjutnya dijelaskan, sesuai dengan keadaan agro ekosistem- nya, pada sektor pertanian diarahkan untuk pengem- bangan sentra-sentra produksi pertanian untuk tan- aman pangan, hortikultura industri, peternakan dan perikanan. Pada sektor pertanian, wilayah itu telah dikembangkan pola usaha tani terpadu dan sekali- gus akan dikembangkan sebagai sentra produksi buah-buahan, seperti tanaman mangga dengan luas 500 hektar. Selain itu dikembangkan juga perke- bunan kakao, jambu mete dan kelapa. Khusus pertanian tanaman pangan, petani pemi- lik lahan setempat telah mengembangkan tanaman kedelai seluas 650 ha yang ditanam secara tump- angsari pada sela-sela awal pertumbuhan tanaman perkebunan itu guna meningkatkan produktivitas la- han dan pendapatan mereka. Di sektor industri, Kecamatan Moramo mulai dikembangkan penambangan marmer dengan po- tensi 438 meter kubik yang dikelola investor swas- ta. Diharapkan dengan adanya industri ini, Moramo akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Semenara itu, Gubernur Sultra Drs. H. La Ode Kaimuddin mengatakan, Kecamatan Moramo meru- pakan salah satu pusat pertumbuhan dalam wilayah Kabupaten Kendari. Pengembangannya secara ter- padu diarahkan pada sektor-sektor prioritas, yakni pertanian, industri, pertambangan, perhubungan/ transportasi serta pariwisata. (ant) Blitar Utamakan Pengembangan Wisata Sejarah BLITAR -Pemerintah Kabupaten Dati II Blitar (Jawa Timur) kini memusatkan pengembangan wisata sejarah kepurbakalaan dan sementara menge- sampingkan objek wisata pantai. Masalahnya, ham- pir semua wisatawan yang datang ke daerah ini leb- ih tertarik kepada objek wisata sejarah serta pur- bakala. Demikian dikatakan Kepala Bagian Humas Pemda Blitar Djoeriharto baru-baru ini di Blitar. Kabupaten Blitar, menurut dia, sebenarnya me- miliki empat potensi wisata pantai yang mempeso- na yakni pantai Serang, Tambakrejo, Popoh dan Jalasutra. Juga ada gua di Gunung Kapur. Akan teta- pi, potensi itu sengaja belum digarap agar tidak tum- pang tindih dengan daerah tetangganya yang sudah menggarap objek wisata di kawasan Pantai Sela- tan. Objek wisata di garis Pantai Samudra Indonesia sudah dikembangkan Kabupaten Tulungagung, Trenggalek dan Malang. Oleh karena itu Pemda Blitar mematangkan potensi lain. Tempat wisata yang digarap Pemda Kabupaten Blitar ialah Candi Panataran, guna mendukung makam Bung Karno di Kota Madya Blitar yang kini juga menjadi tujuan wisata sejarah/ziarah. Selanjutnya dijelaskan, kawasan wisata Panata- ran kini dilengkapi dengan kolam renang, tempat bermain anak-anak, kolam air dengan fasilitas sepe- da air dan sarana penunjang lainnya. Di kawasan candi yang luasnya sekitar 10 hek- tar ini terdapat makam Syeh Soebakir yang diper- caya selaku tokoh spiritual pembangun kota Blitar. Menurut rencana, kompleks ini segera dilengkapi dengan Museum Blitar. Jika museum ini sudah se- lesai, benda purbakala yang ada di Blitar akan di- boyong ke kawasan candi tertua di Jawa tersebut. Ia berharap Dinas Pariwisata Jawa Timur mem- bantu menggarap kawasan ini agar tidak sepi pen- gunjung. Candi Panataran yang berada di arah ut- ara kota Blitar, tahun 1995 ini menerima kunjun- gan 119.500 wisatawan. Tahun lalu, dikunjungi se- kitar 170.000 wisatawan. Jarak antara Candi Panataran dan makam Bung Kamo tidak terlampau jauh, dan idealnya dua tem- pat wisata ini menjadi satu paket wisata. (ant) LINTASAN WISATA Di samping menuding kepada aparat terkait, gubernur juga "men- yalahkan" Asita yang turut andil dalam lambannya perkembangan pariwisata di daerah ini. Menurutnya, masyarakat serta pemda pun gigit jari Hotel Bintang Bali baru-baru ini menyelenggarakan rapat Ro- Pimpinan Umum Hotel Grand Mirage Bali Ralf Luthe bersama pengurus Asita Sumut tidak memberi karena pasokan turis Eropa, terutama tary Club (RC) yang merupakan gabungan dari tujuh anggota dengan staf intinya mengadakan jamuan makan malam baru- kan cukup informasi kepada pihakn- Jerman menyusut ke daerah ini. RC Bali. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai kegia- baru ini di hotel setempat. Jamuan ini diperuntukkan bagi para ya dalam pengadaan fasilitas di ka- "Mereka mengalihkan tujuan mere- tan-kegiatan yang telah diselenggarakan. Dalam foto tampak tamu mereka, yakni agen-agen perjalanan umum dari Kanada wasan wisata. Sehingga terkesan, ob- ka ke Danau Maninjau di Sumatera Pimpinan Hotel Bernard Brack yang juga sebagai presiden RC yang dipimpin Sony Yeoh. Turut hadir dalam jamuan tersebut, jek wisata di daerah ini "tidak teru- Barat," jelas Andi. ( Nusa Dua dan Yanuar Tirta Amijaya, distrik gubernur RC Indo- Juerg Oberholzer, pemimpin umum Lotus Tours Bali. nesia. DEPAN HUNIAN IDAMAN AH (PADANG SAMBIAN) ntung kehidupan kota HADIAH AKHIR TAHUN YAMAHA Atas kepercayaan konsumen dalam menggunakan produk YAMAHA, kami mengucapkan Terimakasih. Dalam menyongsong Tahun Baru 1996, kami memberikan Hadiah Langsung Tape Compo POLYTRON KARAOKE GRAND BAZZOKE Untuk setiap pembelian YAMAHA ALFA IIR FORCE 1 - F1Z CITRA MASA DEPAN HUNIAN IDAMAN CITRA MASA DEPAN HUNIAN IDAMAN CITRA MASA DEPAN HUNIAN IDAMAN CITRA MASA DEPAI MAI (SEMINYAK KUTA) -tengah kehidupan pariwisata NDAH (PERERENAN) dengan suasana memukau Selama Bulan NOPEMBER & DESEMBER'95 YAMAHA PILIHAN UTAMA F1Z Identitas Para Muda YAMAHA PT YAMAHA MOTOR KENCANA INDONESIA PT. BISMA TUNAS JAYA YAMAHA CENTER JL. TEUKU UMAR No. 72-76 TELP. 232528 (hunting) DENPASAR BALI FORCE 1 Paduan Serasi Teknologi Tinggi "MENYAMBUT HARI RAYA GALUNGAN DAN NATAL" ALFA IIR Motor Idaman Keluarga KEUNGGULAN TEKNOLOGI YAMAHA •DENPASAR: TOKO BISMA, JLGAJAH MADA 130. UD.BISMA, JL.HASANNUDIN 74. NIAGA MOTOR, JL.PATTIMURA 4A. TOKO KINTAMANI, JL.KARTINI 35. S/S MADE FERRY MOTOR, JL.PATTIMURA 24. UD.TUNAS KARYA, JL.COKROAMINOTO 18. KUTA MOTOR, JL.RAYA KUTA 508 A. GIANYAR: S/S WAJA MOTOR, JL.UDAYANA 99 X BLAHBATUH. FUJI MOTOR, JL.PUDAK 17. KLUNGKUNG ISTANA MOTOR, JL.FLAMBOYANT 19. AMLAPURA: HARAPAN MOTOR, JLGAJAH MADA. TABANAN : INDRAWAN MOTOR, JL.GAJAH MADA 72. UD.SARI UNTUNG, JL MELATI 2 X. AGUNG MOTOR, JL.PAHLAWAN 32. KURNIA INDAH MOTOR, JL.PULAU BATAM 21 PESIAPAN, NEGARA UD.KASIH MOTOR, JL.SRIKANDI 4 •SINGARAJA: TRIO MOTOR, JL.ACHMAD YANI 21. BANGLI: WAJA MOTOR, JL. MERDEKA. ARI (JL. IMAM BONJOL) dan strategis bagi executive DEPAN HUNIAN IDAMAN C. 3300 Color Rendition Chart C 3934 2cm