Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-08-16
Halaman: 02

Konten


HALAMAN 2 Hukum Adat tidak Tertulis sering Timbulkan Kerancuan Denpasar (Bali Post) - Dalam kehidupan masyarakat mod- em, hukum adat yang tidak tertulis sering menimbulkan kerancuan di masyarakat. Sehingga tidak jarang terjadi sengketa antara warga masyarakat karena tidak adanya dasar hukum yang tertulis. Demikian diungkapkan Rektor Uni- versitas Warmadewa Prof. Dr. IGAG Puthra pada pembukaan seminar nasion- al bertema "Pelestarian Harta Warisan yang Bersifat Immaterial", Kamis (15/ 8) kemarin. Materi hukum, katanya, harus dapat dijadikan dasar untuk menjamin agar masyarakat dapat menikmati kepastian hukum, ketertiban, dan kebenaran, seh- ingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan disiplin nasional. "Sebab kepastian hukum akan memberi kan rasa aman dan tenteram bagi semua orang," katanya. enam pembicara. Made Suasthawa Dharmayuda, S.H. berbicara mengenai eksistensi Surat Keputusan Mendagri No. SK 556/DJA/1996 dalam hubungan kepe- milikan pura sesuai karakteristiknya dalam kerangka perwujudan konsep Tri Hita Karana. Ia yang pengamat hukum itu mengatakan, dalam prasasti Bali, tanah palemahan pura dikenal dengan istilah jataka atau sima yang berarti tanah pajak. Pada Samuan Tiga Empu Kuturan mene- tapkan pedoman bahwa tiap desa adat pat- ut membuat khayangan tiga sebagai pel- aksana ajaran Tri Murti. Tanah-tanah di sekitar desa adat jadi milik desa adat dan tidak dapat diperjualbelikan. Pembicara yang lain yakni Dr. Made Titib menyoroti pemaknaan status, fung- si, dan kedudukan pura dengan laba puranya serta segala aset kekayaan se- buah pura menurut hukum agama dalam kerangka adat waris Bali. Prof. Dr. IB Dalam seminar sehari itu tampil Rata berbicara dari sudut pelestarian har- ta warisan immaterial dalam konsep ke- budayaan Bali. Sedangkan I Gst. Made Sumendra, S.H. dari Majelis Pembina Lembaga Adat (MPLA) Bali menyoroti pola penyelesaian sengketa adat dan pemberian bentuk nilai-nilai kepastian hukum dan keadilan menurut catur dres- ta hukum adat Bali. Demikian juga I Gst Gede Getes, S.H. dari Kanwil Kehakiman Bali menyoroti masalah upaya pelestarian dan pemberian bentuk nilai kepastian hukum dan keadi- lan terhadap harta warisan yang bersifat immaterial dalam hukum adat Bali. Wakil Sekjen PHDI Pusat Drs. Ketut Wiana berbicara masalah peranan PHDI dalam penetapan status, fungsi dan kedudukan pura dengan laba puranya serta segala aset kekayaan pura dalam kerangka hukum adat waris Bali. Pada kesimpulannya laba pura tidak bisa di- wariskan oleh siapa pun, kecuali umat panyungsung-nya. (023) Jangan Dilayani Peminta Sumbangan yang Mengatasnamakan Cacat Veteran Denpasar (Bali Post) - Masyarakat agar menolak kedatan- gan oknum yang membawa-bawa nama cacat veteran untuk minta sumbangan, kata Ida Bagus Bandjar, Kamis (15/8) kemarin. Imbauan ini, kata Ketua Korps Ca- cat Veteran RI Perwakilan Bali itu, kare- na akhir-akhir ini banyak peminta sum- bangan yang mengatasnamakan cacat veteran. "Seperti dialami baru-baru ini oleh Ketua DPC P2M Kodya Denpasar AAG Kusumawardana. Ia ditelepon oknum yang mengaku berpangkat kolo- nel dengan harapan bisa memberikan sumbangan.' Apabila warga menemui kasus sep- erti itu, kata dia, tolak dan jangan layani permintaan sumbangan dari oknum- oknum yang tak bertanggung jawab. "Tindakan mereka tak dapat dipercaya," ujar Bandjar ketika ditemui seusai acara penyerahan bantuan PMI Daerah Bali dan Lions Club Bali Agung kepada war- ga cacat veteran. Pada acara penyerahan bantuan, Ke- pala Dinas Kesehatan Bali dr. Dewa Putu Sudana, MPH yang juga Wakil Ketua PMI Daerah Bali malah mengungkap- kan pengalaman lebih seru. "Saya per- nah malam-malam ditelepon orang yang mengaku berpangkat jenderal, minta sumbangan untuk veteran," ujarnya pada acara yang dihadiri Ketua PMI Daerah Bali I Dewa Gede Oka dan Presiden Li- ons Club Bali Agung dr. Tedja Hadi ser- ta warga cacat veteran. Bandjar maupun Dewa Gede Oka menilai, ulah oknum-oknum yang tak ber- tanggung jawab itu bisa merusak citra ko- rps cacat veteran. "Kami tak pernah me- mungut sumbangan sembarangan. Kalau memang itu dilakukan, harus dengan sepengetahuan kodim setempat," ujar Bandjan "Oknum yang memungut sum- bangan itu hanya menipu masyarakat." Sosial Kemanusiaan Pada acara penyerahan bantuan, Ket- ua PMI Daerah Bali I Dewa Gede Oka menyerahkan dana Rp 500.000. Sedan gkan Presiden Lions Club Bali Agung menyerahkan bantuan Rp 1.500.000. "Sumbangan yang tak seberapa nilain- ya ini kami harapkan dapat bermanfaat bagi para cacat veteran," ujar Dewa Oka yang juga anggota Lions Club. Dokter Dewa Putu Sudana selaku Wakil Ketua PMI Daerah Bali menya- takan, sumbangan yang diberikan meru- pakan wujud kepedulian warga palang merah atas keberadaan para cacat veter- an yang memiliki jasa amat besar bagi kemerdekaan bangsa. Ida Bagus Bandjar menyatakan amat berterima kasih atas perhatian kedua or- ganisasi sosial kemanusiaan terhadap para cacat veteran. Cacat veteran di se- kini luruh Bali yang semula 101 orang yang masih hidup 58 orang. Bantuan terhadap cacat veteran meru- pakan salah satu kegiatan PMI maupun Lions Club. Kedua organisasi itu aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan. Prestasi dan sukses juga telah diraih. Menurut Dewa Oka, pada pertengahan Juli lalu, PMI Bali mengikuti Temu Karya KSR PMI Nasional di Cibodas. Bali meraih prestasi penghargaan terbaik perkemahan nomor satu, peragaan pen- tas seni nomor dua, peragaan dapur umum harapan dua, dan peragaan TMS harapan tiga. Pada akhir Juli, Lions Club menerima kunjungan pertukaran rema- ja dunia dari Eropa dan Kanada. (028) Tinggi, Dukungan Swasta Lancarkan PSG Denpasar (Bali Post) - Dukungan pengusaha dalam mem- perlancar pendidikan sistem ganda (PSG) di sekolah kejuruan cukup tinggi. Terbukti makin terbukanya mereka me- nerima siswa yang hendak magang se- lama 3 bulan. Hal itu dikemukakan Ketua PSG Drs. Nyoman Darsumarsa dan Kepala SMEA TP 45 Denpasar Ida Bagus Gede Ardana, S.H., usai melepas 416 siswa magang, Kamis (15/8) kemarin. Menurut Ida Bagus Gede Ardana, tahun ini 416 siswa diterjunkan pada 89 perusahaan di Denpasar. Darsumarsa menambahkan, pelaksanaan PSG terse- but dimaksudkan untuk latihan agar siswa memiliki keahlian. Sampai saat ini, kata Darsumarsa, tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan PSG. Lancarnya pelaksan- aan PSG tidak lepas dari adanya SK tiga menteri yakni Menteri Keuangan, Mendikbud, dan Menaker plus dukun- gan Kadin. "Kalau ada yang belum bisa menerima, barangkali karena sosialisas- inya belum sampai," paparnya. Menjawab keberadaan YTP 45 yang membawahi 30 sekolah di Bali, Ardana mengemukakan yayasan tersebut tetap memperhatikan pentingnya masalah kual- itas. Segala aktivitas yang dilakukan selu- ruh unit YTP45 mengacu pada hasil yang berkualitas dengan filosofi memberikan kepuasan kepada siswa, wali murid, guru/ karyawan, pemerintah, dan masyarakat. "Di sini tidak saja keluarga veteran yang bisa menikmati sekolah, tetapi masyarakat umum pun bisa masuk di sekolah-sekolah yang dimiliki YTP 45," katanya. "Jadi pendirian yayasan ini tidak semata-mata untuk mencari tambahan pekerjaan, melainkan memberikan pel- ayanan kepada masyarakat yang mem- butuhkan pendidikan." Serangkaian usia ke-39 YTP 45, pi- hak yayasan mengadakan apel di Lapan- gan Ngurah Rai yang diikuti 2.500 siswa, Jumat (16/8) ini. Dalam perayaan itu, akan diserahkan penghargaan kepada guru, pegawai dan siswa teladan di lingkungan Perguruan TP 45. Predikat teladan dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada warga YTP 45 agar leb- ih meningkatkan aktivitasnya. Para teladan tersebut adalah I Gusti Ayu Rai Niti, B.A. (guru), Ni Made Su- parni (pegawai), Raden Ignatius Panji Prabowo (siswa), A.A. Ngurah Made Redika, S.H. (guru), I Nyoman Kertha (pegawai), dan Ni Wayan Fitriani (siswa) untuk lingkungan SMEA-nya. Sedang kan di tingkat SMP TP 45, Desak Made Witadarmi (guru), I Gusti Made Ardani (pegawai), dan Kadek Ami Agustini (siswa). (yum/057) ANG Bali Post ADISIONAL BALI SPORT JL.TEUKU UNAR NO:117 TELP/FAX:(0361)238033 DENPASAR-BALI Bali Post/070 DITURUNKAN - Belasan papan nama perusahaan yang masih menggunakan istilah asing di kawasan Jalan Teuku Umar, Kamis (15/8) kemarin, dibongkar dan diturunkan paksa oleh Tim Penertiban Penggunaan Istilah Asing Kodya Denpasar. Belum Memungkinkan Tambah Anggota "Paruman Sulinggih" dan "Walaka" Denpasar (Bali Post) - Penambahan keanggotaan paruman sulinggih dan walaka be- lum dimungkinkan. Karena, jumlah anggota paruman tersebut te- lah memenuhi syarat maksimal seperti yang termuat dalam AD/ ART PHDI. Demikian pendapat Wakil Sekjen PHDI Pusat Drs. I Ketut Wiana dan Sekretaris PHDI Bali Drs. Ida Bagus Wijaya Kesuma di Denpasar, Kamis (15/8) kemarin. Wijaya Kesuma menjelaskan, dalam AD/ART PHDI diatur jumlah keanggotaan paruman sulinggih dan walaka maksimal 11 orang sulinggih dan 22 orang walaka. Selain jumlah, juga ditetapkan bahwa paruman ini minimal diselenggarakan dua tahun dilakukan oleh masing-masing PHDI kabupaten. Jika ini berjalan dengan baik berarti semua aspirasi umat Hin- du sudah terwakili. Jika keanggotaan ini ditambah dengan wakil dari Mahagotra, dikha- watirkan PHDI menjadi lembaga untuk memperjuangkan aspirasi Ma- hagotra. "Jika ini terjadi, PHDI akan kesulitan dalam pembinaan organisa- si," ujarnya. Meskipun begitu, jelasnya, wak- na sering persoalan dharma agama dan dharma negara terkait, maka paruman-nya dilakukan dalam wak- tu bersamaan. Paruman ini sering dikenal paruman sulinggih dan wala- ka. Secara terpisah, Wakil Sekjen PHDI Pusat Drs. I Ketut Wiana men- gatakan, usul penambahan keang- gotaan paruman sulinggih dan paru- man walaka tidak mungkin dilaku- kan. Sebab, jumlah keanggotaan tersebut telah diatur dalam AD/ART yang merujuk "Manawadharma Sas- tra" "Penambahan jumlah keang- gotaan pengurus PHDI itu hanya mungkin dilakukan pada tingkat ko- misariat," paparnya. Ketika ditanya soal perlunya mel- Jumat Pon, 16 Agustus 1996 Dikhawatirkan, Tunda Kehamilan dengan Kontrasepsi Menyebabkan Kemandulan Denpasar (Bali Post) - Menunda kehamilan bagi pasangan usia subur (PUS) dengan memakai alat kontrasepsi dikhawatirkan menjadi salah satu sebab kemandulan, kata dr. Made Kornia Karkata. Kepala Laboratorium Obstetri dan Ginikologi FK Unud-RSUP itu men- jelaskan saat ini diperkirakan 15 dari 100 PUS mengalami kemandulan. Itu dikemukakan Kamis (15/8) kemarin, ketika ditemui di RSUP, sehubungan dilaksanakan penelitian infertil atas kerja sama UPLEK FK Unud dengan Lab. Obgin RSUP yang pengupulan datanya berakhir Juli 1996. Penelitian untuk menjaring 100 PUS yang belum memiliki kesuburan melalui Klinik Infertil di RSUP, kata Kornia, hasilnya belum dapat diket- ahui secara pasti karena masih dalam proses. Menurut Kornia Karkata, keman- dulan yang terjadi terhadap PUS juga diakibatkan berbagai faktor lain sep- erti buntunya saluran wanita. Buntu- nya saluran wanita bisa disebabkan infeksi, kelainan pertumbuhan (endo- metriosis) yang menyumbat lu-bang saluran wanita sehingga menjadi man- dul. Menyinggung masalah penun-daan kehamilan, dr. Kornia Karkata men- jelaskan, kalau PUS tinggal berjauhan dan ingin me-nunda kehamilan den- gan sistem kalender tidak menjadi masalah. Tetapi menunda kehamilan dengan memakai alat-alat tertentu dan PUS bersangkutan berhubungan badan seperti biasa, ini yang dikha- watirkan sebagai salah satu penyebab kemandulan. Kata dia, pemakaian alat-alat tertentu untuk menunda ke- hamilan bisa merusak rahim tempat kandungan yang mesti dipelihara den- gan baik. (08/ria) Pencuri Pulsa Telepon Dipenjara Tiga Bulan ROSS CO, remaja asal Padang terpak- sa memperpanjang masa liburannya di Bali. Ironisnya, liburan tersebut harus di- jalani di LP Kerobokan menyusul vonis Majelis Hakim PN Denpasar diketuai LP Sutarmi, S.H. yang menjatuhkan putusan selama tiga bulan penjara lantaran terbuk- ti mencuri pulsa telepon. Dalam sidang Kamis (15/8) kemar- in terungkap, pencurian pulsa telepon tersebut dilakukan remaja keturunan ini menggunakan modus operandi baru. Ross CO (20) menggunakan fasilitas telepon umum kartu (TUK), tetapi kartu bekas yang dimodifikasi alias diisi den- gan pulsa baru. Remaja yang sudah tiga kali mengun- jungi Bali ini tepergok saat meng- gunakan fasilitas TUK pada 31 Mei lalu sekitar pukul 23.45 di lobi Matahari Legian Plaza. Saat itu, remaja yang baru dua jam tiba dari Jakarta sedang menele pon temannya untuk memberitahukan kedatangannya di Bali. Ross CO yang pengangguran itu mengaku tinggal di Jalan Jingga Raya Blok A No. 8 Jakarta. Ia diketahui meng- gunakan kartu telepon bekas oleh petu- gas keamanan Matahari Legian Plaza Kuta, Mulyadi. Menurut Mulyadi, di- awali gelagat yang tidak benar setelah menilai Ross CO menggunakan fasili- tas TUK tersebut terlalu lama, padahal yang antre cukup banyak. Setelah menerima informasi dari ca- lon pengguna TUK perihal ketidakwa- jaran tersebut menurut saksi, pihaknya terus mengawasi gerak-gerik remaja berpostur tubuh kurus ini. Ketika gagang telepon itu ditaruh, terlihat kartu yang digunakannya cacat karena adanya tem- pelan isolasi. Tak hanya itu, setelah mencocokkan jumlah pulsa yang saat itu menunjuk- kan angka 590, padahal pada kartu terse- but tertera angka 140 pulsa, akhirnya Ross CO digiring ke Polsek Kuta, sete- lah saksi sebelumnya mencoba ulang yang ternyata kartu tersebut terisi 556 pulsa. Kesaksian AAM Sudarsa, petugas dari Telkom membenarkan dua lembar kartu milik Ross CO masih bisa di- gunakan lantaran sudah digandakan. Secara fisik ada perbedaan terhadap kartu yang asli dan yang sudah dimodifikasi alias yang sudah diisi kembali. Kartu yang sudah terpakai kata Su- darsa, terlihat lubang kecil, tetapi seba- (Bersambung ke Hal 15 Kol 1) sekali. "Tetapi kenyataannya di Bali, il-wakil sulinggih dari semua daerah ibatkan ahli-ahli dari berbagai disip- Tim PKPP Dialog dengan Ketua PT Denpasar tiap satu tahun sekali diadakan per- temuan," katanya. Khusus keanggotaan paruman sulinggih di PHDI Bali, tambah dia, diambil dari ketua paruman suling- gih PHDI kabupaten (9 orang) dita- mbah seorang ketua PHDI Bali dan seorang sulinggih yang dipandang mampu duduk di lembaga ini. "Pe- milihan ini dilakukan pengurus hari- an PHDI," ujarnya. Untuk PHDI Pusat, lanjut dia, pengurus harian PHDI biasanya yang menentukan. Mereka diambil dari berbagai daerah. "Bisa dikatakan wakil sulinggih dari masing-masing daerah," tegasnya. Mengenai usulan agar melibatkan wakil-wakil Mahagotra dalam paru- man tersebut (BP 14/8), kata Wijaya, PHDI bukan lembaga perwakilan Mahagotra. PHDI adalah lembaga umat Hindu yang menyerap aspirasi seluruh umat. Penyerapan aspirasi ini itu diseleksi dulu sebelum dimasuk- kan sebagai anggota paruman terse- but. "Hanya mereka yang dipandang mampu yang akan dipilih menjadi anggota paruman sulinggih ini," pa- parnya. Sedangkan anggota paruman walaka, tambah dia, diambil dari pengurus harian PHDI. Di PHDI Bali misalnya, keanggotaan paruman walaka ini diambil dari 10 pengurus harian PHDI Bali dan sembilan ket- ua PHDI kabupaten. Keanggotaan yang baru 19 orang ini ditambah tiga orang tokoh agama yang dianggap mampu. Misalnya pendiri PHDI atau tokoh lainnya. Paruman sulinggih dan walaka ini, membahas persoalan-persoalan keumatan yang menyangkut dharma agama dan dharma negara. Dharma agamanya dibahas oleh paruman sul- inggih sedangkan dharma negaranya dibahas oleh paruman walaka. Kare- lin ilmu untuk duduk dalam kepen- gurusan PHDI, Wiana mengatakan, hal itu sudah dilakukan. Meskipun demikian, dia mengakui hal itu be- lum optimal. Misalnya untuk bidang kepariwisataan, kepengurusan PHDI hasil Mahasabha VI belum memili- ki karena tenaga ahli pariwisata yang paham agama masih langka. Karena itu, ini akan dipertimbangkan dalam Mahasabha VII di Solo, 18 - 22 Sep- tember mendatang. "Tampaknya ko- mpleksitas persoalan yang dihadapi umat makin hari makin bertambah. Karena itu, usul itu akan dipertim bangkan," katanya. Mengenai perlunya ada perubah- an AD/ART, Wijaya Kesuma men- jelaskan tergantung mahasabha. Jika sebagian besar peserta mahasabha menghendaki demikian, itu bisa di- lakukan. Tetapi sebelum itu perlu di- lakukan pembahasan-pembahasan yang mendalam. (tar/nom) Dipertanyakan, Tindakan Tegas Pemda Belasan Papan Nama Usaha Diturunkan terhadap Penyalahgunaan Izin Hiburan Denpasar (Bali Post) - Ketua Ikatan Penasihat Hukum In- donesia (IPHI) Cabang Bali Suryadar- ma, S.H. mempertanyakan sikap Pem- da Badung dalam penanganan izin tempat hiburan. Karena beberapa tem- pat hiburan yang jelas-jelas menyalah- gunakan izin belum ditangani secara 5/8) kemar- in, Suryadarma mengharapkan Pem- da Badung memberlakukan aturan se- cara tegas. "Jika izinnya jelas-jelas ru- mah makan, kenapa dibiarkan men- yalahgunakan menjadi diskotek," tan- yanya. tuntas. Ditemui Kamis Kenyataan tersebut jelas menim- bulkan keberatan tetangga tempat us- aha tersebut. "Jangan-jangan masalah hiburan diskotek sudah menjadi lingkaran setan, karena ada setan di dalamnya," selorohnya. Ia juga menyatakan tidak sependa- pat dengan penutupan diskotek di luar hotel. Jika ada nyamuk dalam kelambu, kenapa kelambunya mesti dibakar," katanya ringan menangga- pi pernyataan gubernur yang akan menutup diskotek di luar hotel. Jika diketahui jelas-jelas di tem- pat hiburan tersebut digunakan un- tuk transaksi ecstasy, dia mempert- anyakan kenapa aparat keamanan tidak cepat bertindak: Begitu pula jika ada diskotek yang jelas-jelas menyalahi ketentuan buka sampai pagi, kenapa hanya dibina tidak di- tutup. "Kalau dibiarkan berlarut- larut kan menimbulkan preseden bu- ruk bagi aparat," katanya. Hati-hati Kuta. Upaya pembinaan dan penertiban terhadap tempat hiburan seperti dis- kotek, karaoke maupun bar, kata dia, sudah berulang kali dilakukan namun belum bisa dituntaskan. "Namanya saja usaha selalu saja ada yang nakal. Terbukti masih adanya penyalah- gunaan untuk diskotek, izin rumah makan untuk diskotek seperti Rasa Sayang dan Studebaker." Kepala Daerah Badung ini juga tidak memungkiri diskotek, karaoke atau bar bisa saja dijadikan transaksi obat terlarang, karena motif mereka yang masuk bermacam-macam. Ada yang mencari hiburan, ada yang meng- gunakan sebagai tempat pertemuan Bupati Badung I Gusti Alit Putra menegaskan, Pemda Badung bertekad menertibkan tempat hiburan bisnis. karaoke, diskotek, bar-yang saat ini diduga sebagai tempat transaksi ecsta- sy. Penertiban itu karena berhubungan dengan wisatawan, katanya, perlu hati- hati agar tidak menodai citra wisata Karena itu dia setuju dilakukan penindakan terhadap oknum yang mengedarkan obat terlarang, bukan menutup langsung tempat hiburan tersebut. (029) Sejumlah Diskotek Digerebek Petugas Tujuh Orang Diamankan, Empat di Antaranya Ditahan Denpasar (Bali Post) - Sejak tujuh hari belakangan ini (7- 14 Agustus), Satuan Gabungan Polda Nusra dan Polres Badung dibantu petu- gas POM Dam IX/Udayana melakukan penggerebekan di sejumlah diskotek. Se- lama gebrakan tersebut lebih dari 400 ecstasy, 13 bungkus ganja kering, 4,3 gram heroin serta beberapa gram hasish berhasil diamankan petugas. Sumber Bali Post di Polda Nusra menyebutkan dalam penggerebekan yang dilakukan tiap malam itu tujuh or- ang pengunjung diamankan petugas. Dari jumlah itu empat di antaranya kini ditahan di Polda Nusra. Mereka kedapatan membawa dan landa) tepergok membawa 0,2 gram ser- buk putih jenis heroin. Has pria setengah baya kelahiran Ujungpandang dibekuk petugas karena saat dilakukan pemeriksaan badan kedapa- tan membawa 360 butir ecstasy warma pink dan hijau lumut. Jika ratusan butir "pil set- an" (sebutan ecstasy, red) ini lolos dari pan- tauan petugas dan berhasil diuangkan, maka Has diperkirakan bakal mengantongi uang tunai puluhan juta rupiah. Saat ditangkap petugas di sekitar ar- eal parkir Kuta Square, Has-yang saat ini mendekam di tahanan Polda Nusra -sempat melawan petugas sambil ber- teriak-teriak. Bahkan saat ditegur petu- gas, semula Has sempat mengelak ka- lau dirinya sedang mengantongi ratusan butir ecstasy. Untuk mengelabui petugas, sambil menutupi kedua saku bajunya, Has berpura-pura seperti orang sedang menggigil kedinginan. NHL yang mengaku berprofesi sebagai penjual sandal ini diamankan petugas karena kedapatan membawa, memakai dan menyimpan 80 butir ecstasy, 5,5 butir di antaranya telah dipakai NHL. Dari jumlah itu (74,4 butir), 10 butir di antaranya jenis pink gendut, 6 butir jenis black heart, 21 butir jenis RN hi- jau, 2 butir jenis RN putih dan selebih- nya jenis super tango. Sementara, Fel-pemuda yang men- gaku tinggal di Jl. Otista Raya Gang Sen- sus No. 4D, Jakarta Timur - ditangkap petugas Minggu (11/8) dini hari karena kedapatan memakai dan menyimpan 13 bungkus ganja kering seberat 62,2 gram. Selain itu, ketika dilakukan penggeledah an di kamar tempatnya menginap di Guest Hide Nide Away, Jl. Seminyak, Kuta, petu- gas juga menemukan satu bungkus ser- buk putih jenis heroin seberat 4,1 gram serta sebuah alat suntik. memiliki barang haram sejenis narkoti- ka. Beberapa tempat hiburan malam atau diskotek yang digerebek petugas di ant- aranya, Akasaka (Denpasar), Rasa Say- ang, Gado-Gado, dan Double Six (Kuta). Dari ketujuh orang yang sempat digir- Gelagat Has rupanya makin mem- Di hadapan petugas, Fel mengaku baru ing ke Polda Nusra, tiga orang di antaranya buat curiga petugas yang sudah meman- dua hari datang ke Bali bersama tiga or- -Has (52), NHL (34), dan Fel (21) taunya cukup lama. Dugaan petugas tem- ang kawannya. Mengenai barang haram resmi sebagai tersangka dan meringkuk di yata cukup jitu, terbukti ketika dilaku- tersebut merupakan barang titipan salah tahanan. Sementara empat orang lainnya-kan penggeledahan, petugas berhasil seorang temannya yang ditemui di Kuta. Id (23), Thom (22), Ed (35), dan Len (49) menemukan bungkusan yang penuh den- Dalam penggerebekan di sejumlah dis- setelah dimintai keterangan akhimya gan ratusan butir ecstasy, 29 butir di ant- kotek yang berada baik di Denpasar mau- dibebaskan dengan sanksi wajib lapor aranya jenis "melon rose" yang harga pun di Kuta, petugas juga berhasil mene- jual di pasaran sekitar Rp 90 ribu per biji. mukan sekitar 42 butir ecstasy yang dima- NHL-pemuda perlente yang ting- sukkan dalam tiga kotak korek api. Pulu- gal di Jl. Pengampon 7, Surabaya han butir ecstasy tersebut sengaja dibuang wa sebutir ecstasy. Sedangkan Ed mem- dibekuk petugas saat mondar-mandir di begitu saja oleh pemiliknya yang merasa bawa senjata tajam dan Len (warga Be- sekitar kawasan parkir Kuta Square. ketakutan saat didekati petugas. (070) Mereka (keempat orang ini, red) di tangkap petugas karena masing-masing Id dan Thom-kedapatan memba- *Ada yang Mempertanyakan, Ada juga Berterima Kasih Denpasar (Bali Post) - Belasan papan nama perusahaan yang menggunakan bahasa asing di kawasan Jalan Teuku Umar, di- bongkar dan diturunkan secara pak sa oleh Tim Penertiban Penggunaan Istilah Asing Kodya Denpasar. "Hari ini (kemarin - red) merupakan batas toleransi terakhir karena tanggal 16 Agustus papan nama, reklame yang menggunakan bahasa asing di ka- wasan percontohan sudah harus ber- sih," kata Ketua Tim Penertiban Mataram, S.H. di saat memimpin penertiban tersebut, Kamis (15/8) kemarin. Papan nama yang diturunkan ant- ara lain, sebuah kantor pengacara yang bertuliskan Law Office, toko mebel Exclusive Furniture & Interi- or Design, Bali Home, Bali Sport, Daikin Air Condition, dan Arry's Computer Collages. Penurunan papan nama perusa- haan oleh tim yang terdiri dari unsur terkait seperti wakil dari Kantor So- spol Kodya, Balai Bahasa, dan pihak keamanan itu lebih banyak diwarnai perdebatan dengan pemilik usaha. Walaupun sebelumnya para pemilik usaha telah dibina dan berjanji akan melakukan perubahan paling lambat 15 Agustus. bahasa Indonesia," kata Kasi Pem- binaan Kesatuan Bangsa pada Kan- tor Sospol Kodya itu. Perdebatan itu umumnya pemilik mempertanyakan sejauh mana penert- iban ini dilakukan tanpa pilih kasih. "Kenapa kami yang kecil-kecil ini saja yang disasar. Lagi pula sport itu kan sudah menjadi istilah Indonesia. Mana istilah yang benar-benar bahasa Indonesia?" tanya pemilik Bali Sport ngotot sebelum papan nama usahan- ya diturunkan oleh tim. Meskipun demikian ada bebera- pa pemilik yang malah berterima kasih kepada tim karena telah menu- runkan papan nama perusahaannya. "Sebenarnya saya akan menurunk- an sendiri. Tetapi baru dapat buruh- nya Senin depan. Untuk itu kami ber- terima kasih pada tim," seloroh se- orang pemilik. persatuan dan kesatuan bangsa. Landasan kedua, kata Mataram, adalah surat edaran Mendagri No. 434/1021/SJ tanggal 16 Maret 1995 tentang penertiban penggunaan ba- hasa asing. "Secara nasional istilah asing itu harus sudah bersih 16 Agus- tus ini," jelasnya. Dalam surat kawat Gubernur, kata dia, tiap daerah tingkat II ditetapkan dua kawasan percontohan. Kodya Denpasar menetapkan dua kawasan Jalan Teuku Umar dan Ubung sebagai percontohan. Untuk Kodya, oleh tingkat I ditambah satu kawasan lagi yakni kawasan Jalan Danau Tam- blingan, Sanur. Dari tiga kawasan percontohan di Kodya itu, kata Mataram, terdapat 297 binaan 13 buah di Ubung, 77 di Teuku Umar dan 207 di Sanur. Sejak pembinaan yang kami laku- kan pertengahan Juli lalu sudah ban- yak pengusaha yang melakukan pe- rubahan. Di kawasan Teuku Umar sekitar 80 persen, Ubung 90 persen, dan Sanur 40 persen. Dengan adanya "perlawanan" dari beberapa pemilik, Mataram kembali menjelaskan kepada pemil; ik tentang beberapa landasan hukum yang melatarbelakangi penertiban ini. Seperti Instruksi Presiden, In- struksi Mendagri, dan terakhir surat kawat Gubernur Bali. Dikatakan, penertiban yang di- lakukan itu didasarkan atas surat ka- wat Gubernur tertanggal 20 Mei 1996 "Bahkan mereka juga menanda- No. 423.2/1372/SP perihal penert- tangani surat pernyataan siap di- iban bahasa asing yang merupakan bongkar dan diturunkan petugas apa- realisasi dari Instruksi Mendagri No. bila pada tanggal 15 Agustus belum 20 Tahun 1991 tentang pemasyaraka- menyesuaikan nama, istilah ke dalam tan bahasa Indonesia dalam rangka ujarnya. (011) Mataram menambahkan aksi penurunan ini merupakan program jangka pendek. Untuk mengantisipasi munculnya papan nama, reklame, spanduk berbau asing, ia mamandang harus ada kerja sama dengan instan- si yang mengeluarkan izin. "Untuk selanjutnya aksi seperti ini dilakukan menyeluruh di semua kawasan, bu- kan hanya di kawasan percontohan," Menjelang HUT Ke-51 Kemerdekaan RI Denpasar (Bali Post) - Tim Pembela Kehormatan Profesi Pengacara (PKPP) Denpasar diwakili Ida Bagus Rai Widnyana, S.H., I Wayan Rindha, S.H., Erwin Siregar, S.H., dan Agustekom Baba Asa, S.H., Selasa (13/ 8) menggelar dialog dengan Ketua Pen- gadilan Tinggi Denpasar. Dialog tersebut berkaitan dengan adan- ya pernyataan sikap Tim PKPP ke DPRD Bali 5 Juli lalu yang merasa prihatin atas penghujatan profesi pengacara yang di- lakukan pengunjuk rasa yang mendatan- gi DPRD Bali beberapa waktu lalu. Ketua PT Denpasar Nengah Wedas- tra, S.H., Kamis (15/8) kemarin, men- gatakan dialog tersebut terkait dengan keberadaannya sebagai pengawas pen- gacara menyusul pernyataan sikap yang disampaikan kepada DPRD Bali dan sekaligus mempertanyakan kenapa masyarakat melakukan hal itu. Koordinator Tim PKPP Ida Bagus Rai usia dialog mengatakan, pihaknya diimbau agar tim berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan masalah yang dihadapi melalui jalur hukum atau lem- baga peradilan yang ada. Didampingi sekretaris tim I Wayan Rindha, S.H., ia mengatakan pada kesempatan tersebut juga disampaikan latar belakang terbentuknya Tim PPKP menyusul adanya keprihatinan setelah munculnya hujatan terhadap profesi pen- gacara. Tim PKPP yang didukung sekitar 45 pengacara ini beranggapan bahwa masalah penghujatan kelompok yang mendatangi DPRD merupakan penghu- jatan terhadap profesi pengacara. Seperti diketahui, 5 Juli lalu sekitar 45 pengacara di Bali mendatangi DPRD Bali untuk menyampaikan enam pem- yataan sikapnya dan empat imbauan se- hubungan dengan penghujatan terhadap profesi pengacara. Pemyataan pengunjuk rasa yang ter- muat dalam spanduk dan poster maupun yel-yel ketika itu dinilai telah menghujat profesi pengacara. Karenanya, Tim PKPP minta agar anggota DPRD Bali bekerja sama dengan instansi yang berwenang mengusut kejadian tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku. (010) Denpasar dan Sekitarnya Wakil Ketua PT Dilantik ABDUL Kadir Mappong, S.H., Kamis (15/8) kemarin, dilantik sebagai wakil ketua Pengadilan Tinggi Denpasar. Pelantikan yang dilakukan Ketua PT Denpasar Nengah Wedastra, S.H. sekaligus mengisi kekosongan jaba- tan tersebut sejak ditinggalkan Wedastra beberapa waktu lalu. Upacara pelantikan Mappong yang sebelumnya sebagai hakim pada Pengadilan Ting- gi Ujungpandang ini dihadiri Kakanwil Kehakiman Bali Drs. Suhadi serta Kamahmil III-14 Denpasar Kolonel CHK RF Hadi Sutantyo, S.H. (010) Wanita Hamil Tenggelam PANTAI Kuta, Kamis (15/8) kemarin, menelan korban. Kali ini menim- pa Ni Ketut Sriasih (25) yang bertempat tinggal di Jalan Sari Dewi, Kuta. la tewas tenggelam saat mandi di pantai tersebut. Mengutip keterangan keluarga korban, petugas di IRD menyebutkan korban kini dalam keadaan hamil. Belum sempat diperiksa sebab-sebab kematian korban, kata sum- ber itu semalam, pihak keluarga membawa korban ke Pejeng, Gianyar dengan pulang paksa. (jan/pam) Pengukuhan Paskibraka KAKANWIL Depdikbud Bali Drs. Beratha Subawa, Kamis (15/8) ke- marin, mengukuhkan 70 orang anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di halaman instansi setempat. Paskibraka ini akan melaksan- akan tugas penaikan dan penurunan bendera Merah Putih pada HUT ke-51 Proklamasi Kemerdekaan RI di Lapangan Puputan Badung. Kepala Bidang Pembinaan Generasi Muda Kanwil Depdikbud Bali Drs. Nyoman Suwiry- anatha, mengatakan peserta itu sudah diseleksi sejak 20 Juli 1996. Dari hasil evaluasi, kata Suwiryanatha, calon-calon Paskibraka tahun ini telah mantap dan siap melaksanakan tugas. (057) Menyambut HUT RI PT Canning Indonesian Products (CIP), dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI mengadakan kunjungan sosial ke Panti Driyaraba dan Panti Asuhan Yapenatim Gianyar, Kamis (15/8) kemarin. Dalam kunjun- gan tersebut masing-masing panti menerima 10 dus produk CIP dan sejum- lah uang. Menurut panitia, selain kunjungan ke panti asuhan juga dimeri- ahkan dengan olah raga antarkaryawan dan memberi beasiswa kepada anak- anak karyawan yang mendapatkan peringkat 1-5 di sekolah atau di pergu- ruan tinggi. (wah) Permintaan Bendera Turun, Hiburan Rakyat juga Menurun SUASANA menjelang peringatan memiliki bendera yang dibeli tahun HUT ke-51 Kemerdekaan RI di Den- pasar dan Badung tidak semarak tahun lalu ketika seluruh rakyat memperingati Indonesia Emas. Masyarakat Denpasar sepertinya tidak sesemangat tahun lalu menyongsong 17 Agustus, termasuk atraksi dan hiburan yang akan dige- lar pada malam 17 Agustus nanti. Para pedagang bendera merah putih pun mengaku kehilangan rezeki dibandingkan saat memperingati 50 Tahun Indonesia Emas. Sekitar 10 orang pedagang di kios-kios seputar kota Denpasar ke- tika dihubungi, Kamis (15/8) kemar- in, malu-malu melontarkan sepinya pemasaran bendera dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan 17 Agustus 1996. lalu," kata Nyonya Gunawan. Pedagang bendera di Jl. By Pass Kalau tahun lalu tiap hari laku 40 Ngurah Rai, Sidaryo mengatakan, bendera, tapi sejak seminggu lalu paling banyak laku per hari tiga buah. Sepertinya para sopir dan pemilik kendaraan sekarang enggan menghi- as mobilnya dengan bendera kecil. Padahal harganya hanya Rp 700 per lembar," ujarnya. Harga bendera yang umum ber- laku di Denpasar, masing-masing ukuran 30 X 45 cm harganya Rp 800/ lembar, 20 X 30 cm Rp 600/lembar, dan ukuran 100 X 150 cm Rp 8.000/ lembar. Tahun lalu menurut peda- gang, mereka bisa menjual dengan harga Rp 1.000 untuk bendera kecil dan Rp 2.000 untuk ukuran 30 X 45 "Saya kira banyak warga sudah cm. Hiburan Menurun Badung Konsisten kan itu antara lain drama gong, Pelaksanaan hiburan yang digelar Pemda Badung sepertinya masih topeng atau arja dengan mengutama- Pemda Kodya Denpasar tahun ini juga konsisten menyiapkan hiburan rakyat kan kebudayan daerah setempat. Menurut sumber setempat, Pemda Menurut Kabag Humas Pemda Ba gala jenis musik di depan Hotel Bali menurun dibandingkan tahun lalu. di lapangan Niti Praja Lumintang. Di Kuta yang biasanya digelar se- Kodya Denpasar tidak lagi mengge- dung Gusti Ngurah Wiranjaya, S.H. Sahid sampai kemarin beritanya be- lar hiburan untuk rakyat semalam sun- setelah upacara penurunan bendera lum terdengar akan digelar pertunju- tuk karena semua dipusatkan di pame- sore hari, dilaksanakan resepsi per- kan serupa. Menurut sumber di Kuta ran pembangunan di Padanggalak. ingatan HUT ke-51 Kemerdekaan RI di tiap hotel sekarang sudah menyiap- "Namun bagi masyarakat yang ingin di Wantilan Dharma Graha. Acara kan paket hiburan sendiri-sendiri. berjoged pada tanggal 18 Agustus bisa yang juga dimeriahkan kelompok Camat Kuta Drs. IB Manu Manu- datang ke Belanjong Sanur karena usai band Bandana Praja milik Pemda Ba- ba ketika dihubungi mengatakan, un- pelantikan satgas Golkar juga digelar dung ini terbuka untuk umum. tuk jenis hiburan diskotek diharapkan malam dangdut." Sedangkan di lapangan Niti Praja tidak buka pada malam 17 Agustus tetap digelar hiburan berupa film dan dengan harapan masyarakat saat itu pertunjukan wayang kulit. menikmati tontonan yang berbau nilai Wiranjaya mengatakan, di tiap heroik dan keagamaan seperti wayang kecamatan, Bupati juga menginstruk yang akan digelar di Kelurahan Kuta. sikan agar menggelar pertunjukan. Ini tujuannya untuk menghibur masyarakat di kecamatan agar tidak semua lari ke pusat kota. Pertunju- Kasi Pengumpulan dan Penyaringan Informasi Humas Pemda Bali Pande Malihana mengatakan Pemda Bali juga tidak menyiapkan hiburan malam bagi masyarakat yang ingin memperingati malam 17 Agustus di lapangan Renon. Karena semua kegiatan diarahkan di pameran pembangunan. Namun usulan untuk menutup dis- kotek saat 17 Agustus masih harus dilaporkan dulu kepada Bupati Ba dung Alit Putra. (sue/dra) Juma Fa D * K Negara Fan kan se banten menye nyai tu Itu an Pim tai Der pro Me wa, B.A garaha Dewan PDI Je Jalan S (15/8) H Men arti ya mempe rakyat kedaula Tuhan. Kala menyat lamatka grong kedaula anyaka itu. Apa justru b kan kur Kep snawaj kembal Su Da *K Singar Drs. ili Part (PDI) pemilih Bulelen tangana 8) kema but baka Cabang Soerjad lum me pimpina Ap segera karena Propins retaris ini. Sem dipimpi maja sa tetap m Bung K noputri Mes yang me dengan Gi Gianya Dini kota, Gi hi trofi yang Mendag Jakarta l S.H. Se peroleh yakni K meneri Kamis ( Bup kan, ke merupal si Bali dalam naan di mendap luruh m Dik mewuju baik se pemanf efisien, nyaman Kab diwakil untuk t dipanda tumbuh cukup ti pusat, u wati me karena r ikuti W (Jatim) Sury dalam p kota, b perán s besar s membul ya ke dalam 4cm