Tipe: Koran
Tanggal: 1996-09-18
Halaman: 02
Konten
2cm 車 4cm HALAMAN 2 Soal Penyelesaian Kasus Ni Kerni Bali Post INMORAM АТЛАХАДИЯ Tak mungkin Pihak RSUP Datangi Rumah Korban Bupati Badung Jadi Kameramen TV Denpasar (Bali Post) - Kepala Dinas Kesehatan Bali dr. IDP Sudana, MPH, mengatakan tidak mungkin pihak RSUP Sanglah menda- tangi rumah korban untuk menjelaskan duduk persoalan kematian Ni Kerni. "Perkara Ni Kerni murni perkara medis. Banyak muncul kesulitan jika menjelaskan urusan medis di rumah korban. Pasti anggota keluarga semua ikut hadir, dan itu akan mengganggu proses penjelasan," pa- parnya Selasa (17/9) kemarin. Di samping itu, menurutnya, dengan datang ke rumah korban, ada kemungkinan muncul kesan pihak RSUP Sanglah memang bersalah. Ayu Putu Nantri, S.H., ketua Komisi E DPRD Bali menyata- kan, bagi keluarga Ni Kerni tidak mungkin akan mendatangi rumah sakit. Kedatangan mereka ke ru- mah sakit tidak punya pengaruh apa-apa. Sikap itu tidak bisa men- jamin akan memunculkan hasil yang maksimal. Faktor utaman ya, mereka telanjur trauma ter- hadap pelayanan selama Ni Ker- ni masih hidup. Hal itu diungkapkannya terp- isah mengomentari ketidakhadiran pihak RSUP Sanglah ke rumah korban saat diadakan pertemuan antara keluarga korban dan pihak RS Gianyar, Minggu (15/9) lalu. Wakil rakyat yang vokal dalam bidang kesejahteraan rakyat itu mengusulkan ada baiknya pihak RSUP Sanglah ber- sedia mendatangi rumah korban. Di samping menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya, juga bisa dimanfaatkan menyatakan bela sungkawa. Menurutnya, jika itu dilaku- kan, pihak RSUP Sanglah sudah melaksanakan prinsip pelayanan masyarakat secara total. "Konsep pelayanan tidak bisa disempitkan dengan sikap hanya mau melay- ani di rumah sakit," jelasnya. Direktur RSUP Sanglah dr. IGLM Rudiartha, MHA menyata- kan pihaknya hanya mau menjelas- kan duduk persoalan jika tempat- nya di RS Gianyar. "Kami tidak pernah janji akan mendatangi ru- mah. Sebenarnya siapa yang butuh penjelasan? Di DPRD dulu kami kan hanya mengatakan bersedia memberi penjelasan jika pihak ke- luarga Kerni belum puas, tidak mengatakan akan ke rumah kor- ban. Di samping itu akan lebih ba- gus jika mereka datang ke RSUP Sanglah," paparnya, Senin (16/9). Menjawab konsep pelayanan total hingga di rumah korban, Rudiartha menegaskan konsep pelayanan berlaku sebatas di ru- mah sakit. Yang dimaksud melay- Forum Musyawarah Antarumat Beragama di Bali ani - kata dia yakni melayani orang sakit. Jalur Hukum Apa tindakan pihak RSUP Sanglah jika keluarga Kerni men- gangkat persoalan ini ke jalur hukum? Menjawab pertanyaan itu, Rudiartha menyatakan tidak perlu terlalu jauh memakai cara hukum. "Belum waktunya ngomong soal itu," katanya singkat. Kadiskes Bali dr. IDP Sudana menganggap kasus Ni Kerni be- lum terlalu berat untuk dipecah- kan lewat jalur hukum. "Jangan dululah," ucapnya. Ayu Putu Nantri, S.H. menga- takan penyelesaian lewat jalur hukum hanya bisa optimal jika keluarga Kerni memiliki bukti- bukti medis yang kuat. "Tetapi, bukti-bukti itu kan banyak dipe- gang dokter, artinya pihak kelu- arga Kerni tidak memegang buk- ti medis apa pun," tegasnya. (pam/08) Perlu, tetapi harus Independen Denpasar (Bali Post) - Usulan F-KP DPRD Bali ten- tang perlunya pembentukan fo- rum musyawarah antarumat be- ragama di Bali mendapat tangga- pan positif dari kalangan pemuka agama. Menurut mereka, forum semacam itu sangat perlu untuk meningkatkan kerukunan umat beragama yang sudah terjalin baik selama ini. Agar forum itu bisa berfungsi optimal, keberadaannya harus independen. Hal itu dikemukakan Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Parama Dharma Den- pasar Dr. I Made Titib, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali H. Habib Adnan, dan Sekre- taris Pusat Pastoral Keuskupan (Puspas) Denpasar Justinus Phil- ipus Bredjon, Selasa (17/9) ke- marin. juga karena dalam ajaran aga- ma-termasuk dalam kitab suci Veda-sudah diajarkan untuk mengembangkan toleransi. Mengutip pendapat mantan Menteri Agama RI Prof. Dr. A. Mukti Ali, Ketua Kompartemen Hubungan Luar Negeri PHDI Pusat itu mengemukakan beber- apa bentuk dialog antarumat aga- ma yang bisa dilakukan. Pertama, dialog kehidupan, yaitu umat dari pelbagai macam agama hidup rukun dalam satu negara, satu sama lain saling memperkaya keyakinan agamanya. Kedua, dialog kerja sama dan kegiatan-kegiatan sosial yang memperoleh inspirasi agama, seperti kerja sama antarumat be- ragama untuk melaksanakan pembangunan, termasuk mem- berantas kemiskinan. selama ini kerukunan antarumat beragama di Bali sudah sangat baik, bahkan terbaik di Indonesia. Ditambahkan, pihaknya pernah mengusulkan kepada Menteri Ag- ama supaya kerukunan antaragama di Bali dapat dijadikan contoh bagi daerah lain, termasuk di luar negeri. Namun, ujar Habib Adnan, un- tuk meningkatkan agar kerukunan yang sudah terjalin selama ini men- jadi lebih baik, dia sangat men- dukung dibentuknya forum musyawarah antarumat beragama di Bali. "Saya dukung itu," katan- ya. Hal senada juga dikatakan Justinus Philipus Berdjon. Menu- rutnya kalau pemerintah meng- inginkan tri kerukunan-keruku- nan antarumat seagama, keruku- kan untuk kepentingan politik or- sospol tertentu, karena forum ini diusulkan menjelang Pemilu 1997, misalnya kebulatan tekad, I Made Titib mengatakan kekhawatiran seperti itu terlalu berlebihan. Habib Adnan mengatakan ke- mungkinan itu bisa terjadi. "Biar tidak ada kekhawatiran dan ke- curigaan, ya bentuk saja forum itu setelah pemilu nanti," katanya ber- gurau. Ia menawarkan, agar forum itu bisa berfungsi optimal, maka ke- beradaannya harus independen, ter- lepas dari campur tangan pemerin- tah. Pemerintah, kata Habib Adnan, cukup menyediakan dana dan fa- silitas. "Jadi biar para pemuka aga- ma yang mengaturnya. Dan saya yakin para pemuka agama itu akan LAMA menanti kedatangan Tim Penilai Kelompencapir Tk. I Bali di Desa Sangeh, Selasa (17/9) kemarin, Bupati Badung Alit Putra tak kehilangan akal. Ia tak mau disambut meriah dengan bleganjur dan sebagain- ya, tetapi tiba-tiba menyabot" kamera milik seorang war- tawan. Alit Putra yang saat itu ber- pakaian seragam kelompenca- pir, menjadi kameramen TVRI Denpasar dan syuting selama sepuluh menit sepanjang jalan menuju tempat upacara di wan- tilan desa adat setempat. Lay- aknya seorang kameramen beneran, Bupati Alit Putra men- gambil gambar semua pagar ayu yang terdiri dari gadis-ga- dis cantik itu. Sebagian ada yang belum mengetahui kalau kameramen itu adalah kepala daerah Badung. Bagi yang tahu, mereka tertawa melihat aktivi- tas bupatinya. Penampilan lucu Bupati Alit Putra ini juga dijepret puluhan fotografer polaroid yang biasan- ya mangkal di objek wisata Sangeh. Beberapa saat kemudi- an seorang fotografer sudah menyodorkan hasil jepretannya. Begitu Bupati menanyakan berapa saya harus bayar, fo- tografer itu menyatakan, "Un- tuk Bapak tak usahlah. Nanti belakangan dihitung." Kalimat terakhir ini yang membuat Bu- pati curiga, kalau-kalau fo- tografer yang tak mau dikasi duit itu minta bayaran lebih set- elah acara selesai. Akhirnya Bupati Alit Putra Bali Postist BELAJAR- Bupati Badung Alit Putra sedang mempelajari cara- cara pengunaan kamera yang dipinjam dari wartawan TVRI Den- pasar. ompencapir Bukit Sari, Desa Sangeh, Kec. Abiansemal, Bupati Alit Putra juga banyak mengocok perut masyarakat. Bupati juga sempat ditegur seorang warga desa karena salah masuk ke ka- mar kecil untuk wanita. "Maaf Pak, ini kamar untuk wanita, Ba- pak salah masuk," ujar wanita tua itu. Pak Bupati yang kadung ma- suk setelah keluar dari kamar itu tak mau kalah memberi jawaban. "Kalau ini kamar untuk wanita, kan sama, yang ini juga untuk wanita," ujarnya sambil menun- dukkan kepalanya ke bawah. Kontan saja ratusan masyarakat yang menghadiri acara itu terp- ingkal-pingkal mendengar cerita kepala daerahnya. Akhirnya Bupati mengakui nalisis isi bacaan yang selan- jutnya disebarkan kepada masyarakat. "Di sinilah peran- an kelompencapir memberi in- formasi yang benar, akurat, dan bermanfaat bagi masyarakat- nya," tegasnya. Di depan tim yang diketuai Haji Slamet, Alit Putra menya- takan Badung selalu menempati posisi teratas. Sementara itu Ketua Kelompencapir Bukit Sari Desa Sangeh IB Putu Gan- dem mengatakan, kelompenca- pir yang didirikan tahun 1985 memiliki 14 kelompok binaan dengan penduduk 5.643 jiwa. Dari jumlah tersebut 2.274 or- ang memiliki radio, berlangga- nan koran Bali Post 150 orang, Koran Membangun Desa Rabu Umanis, 18 September 1996 Soal Kembali Enam Hari Kerja Gubernur Oka Tunggu Perintah Pusat Denpasar (Bali Post) - Gubemur Bali Ida Bagus Oka menyatakan masih menunggu perintah dari pusat soal pelaksanaan kembali enam hari kerja. "Itu urusan pusat. Ka- lau enam hari kerja ya saya melaksanakan enam hari kerja, kalau lima hari ya lima hari," tandasnya seusai rapat muspida di kantor setempat, Selasa (1719) kemarin. Seperti berita sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) TB Silalahi menegaskan untuk propinsi di luar Pulau Jawa akan diterapkan kembali soal pelaksanaan sistem enam hari kerja bagi pegawai negeri. Oleh karena pelaksanaan lima hari kerja kurang efektif dalam hal memberikan pelayan kepada masyarakat. Menurutnya, pelaksanaan program lima hari kerja di Bali sampai saat ini cukup efektif. Tetapi jika hal ini kembali ke enam hari kerja-merupakan perintah dari pemerintah pusat akan tetap melaksanakannya. TB Silalahi dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR-RI menyatakan, pelaksanaan lima hari kerja ternyata kurang efektif karena tidak ada pen- ingkatan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini merupakan kesimpulan eval- uasi pelaksanaan lima hari kerja. Sehubungan dengan itu Menpan meman- dang perlu pelaksanaan lima hari kerja dikembalikan ke sistem semula yaitu enam hari kerja. Awalnya penerapan lima hari kerja pada hakikatnya untuk efisiensi waktu tanpa mengurangi tingkat pelayanan kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu pihak Kantor Menpan meminta agar Sekjen Depda- gri mengeluarkan pedoman pelaksanaan enam hari kerja di daerah. Di samp ing itu Menpan meminta agar menghentikan pelaksanaan lima hari kerja di seluruh wilayah dati I dan dati II. Pelaksanaan Kepres No. 68 Tahun 1995 tentang lima hari kerja ini hanya dilakukan untuk DKI Jakarta dan beberapa kota madya dan ibu kota propinsi di Pulau Jawa. Kantor-kantor propinsi dan kantor perwakilan departemen dan dati II seluruh Indonesia perlu kembali melaksanakan enam hari kerja. Belum Tahu Ditanya soal rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Bedugul, yang dimulai awal Januari 1996, Gubemur men- gatakan belum tahu soal itu. "Saya belum tahu itu," katanya sembari men- yarakan agar wartawan menanyakan hal tersebut ke Pemda Tabanan. Seperti diberitakan harian ini (Selasa, 17/9), pihak Pertamina siap me nampung berbagai kritik dari masyarakat sehubungan rencana pembangunan proyek PLTPB Bedugul. Humas Pertamina Cabang Bali Idris mengatakan kritik serta saran dari masyarakat akan ditampung pihaknya untuk kemudian dilanjutkan ke Pertamina Pusat untuk dikaji lebih lanjut. Idris mengatakan, pihaknya hanya diminta pusat untuk bernegosiasi dengan Gubernur Bali tentang rencana proyek itu beberapa bulan lalu. Sementara pertanggung- jawaban proyek tersebut diserahkan sepenuhnya kepada kontraktor. (sua) berterus terang di hadapan kesalahannya akibat tak mem- (KMD) Mingguan Prima 250 Diusulkan Naik 19-25% masyarakat bahwa apa yang ia lakukan tadi hanya pura-pura. "Saya tak tahu apakah kamer- anya berisi film atau tidak. Teta- pi saya senang yang cantik-can- tik pasti saya sorot agak lama," ujarnya. Pada acara penilaian Kel- baca tulisan di dinding kamar dengan huruf Bali bahwa itu ka- mar untuk istri (wanita). Karena itu ia berpendapat salah mem- baca berpengaruh terhadap trans- formasi informasi, apalagi tidak membaca. Akan lebih parah lagi kalau terjadi kesalahan menga- orang, memiliki pesawat TV 450 orang, dan beberapa orang berlangganan koran lain. Menu- rutnya, melalui sumber informa- si ini-utamanya KMD Ming- guan Prima- masyarakat dia- jak memecahkan masalah ber- sama. (sue) nan antarumat beragama dan bersikap dewasa dan bijaksana," Peran PMI masih amat Terbatas kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah-bisa diwu- judkan secara nyata, maka pemer- intah perlu mendukung pemben- tukan forum musyawarah itu. seperti itu agar umat beragama sering bertemu dan bertukar piki- ran," kata mantan Pembimbing Masyarakat Katolik Kanwil De- pag Bali ini. tandasnya. Denpasar (Bali Post) - to itu menilai, PMI sebagai organ- isasi kemasyarakatan di bidang sosial kemanusiaan mau tidak mau harus mampu menyesuaikan saat ini. Gaji Aparat Desa di Bali Denpasar (Bali Post) - Gaji aparat desa terutama kepala desa, sekretaris desa, kepala urusan, dan kepala dusun atau kepala lingkungan diusulkan dinaikkan antara 19-25%. Usulan kenaikan itu tercantum dalam Rancangan Perubahan APBD Bali tahun anggaran 1996/97. Hal itu dikemukakan Ketua F-KP DPRD Bali Ayu Putu Nantri, S.H. dan Wakil Ketua F-KP Drs. N. Sugawa Korry kepada Bali Post, Selasa (16/9) kemarin. Usulan kenaikan gaji aparat desa dan perangkatnya pada tahun anggaran 1996/97 adalah gaji kepala desa dari Rp 120.000 menjadi Rp 150.000 (25%), sekretaris desa dari Rp 110.000 menjadi Rp 135.000 (19%), kepala urusan dari Rp 100.000 menjadi Rp 120.000 (20%), dan kepala dusun/kepala lingkungan dari Rp 100.000 menjadi Rp 120.000 (20%). musyawarah antarumat beragama pemimpin Kristen hidup di pon- "Jadi saya setuju dibentuk forum Asmoro Soetjipto, mengusulkan (PMI) masih amat terbatas. Hal diri dengan situasi dan kondisi ingkatkan Kesiapsiagaan Penang masyarakat di pedesaan, F-KP DPRD Bali mendukung upaya-upaya yang Menurut I Made Titib, selama ini kerukunan antarumat beraga- ma sudah sangat baik. Tetapi, bu- kan berarti tidak diperlukan forum untuk mengupayakan agar kerukunan yang secara kualitatif menjadi lebih baik. "Saya sangat mendukung usulan itu," katanya. Ditambahkan, alasan prinsip perlunya dibentuk forum seperti itu bukan saja karena adanya plu- ralitas atau kebinekaan warga, Ketiga, dialog intermonastik, umpamanya pemimpin agama Hindu untuk satu minggu laman- ya hidup di Biara Buddhisme, dok pesantren selama seminggu. Keempat, dialog koloquim te- ologis. "Hal ini dapat dilakukan oleh ahli-ahli agama dengan jalan tukar-menukar informasi tentang ajaran agama masing-masing," paparnya. H. Habib Adnan mengatakan Menyinggung kekhawatiran beberapa pihak tentang adanya ke- mungkinan forum itu dimanfaat- Sebelumnya, dalam Sidang Paripurna ke-7 DPRD Bali yang berlangsung Senin (16/9), F-KP melalui juru bicaranya Ny. Noer perlunya dibentuk forum musyawarah antarumat beragama di Bali. Menurut F-KP, forum sep- erti itu sangat penting untuk men- ingkatkan kerukunan antarumat beragama di Bali, mengingat forum seperti itu baru ada di tingkat pu- sat. (yum/umr) Ir. Ngurah Bagus Diduga Tewas Terbunuh * Sebelumnya Istri Korban Diteror lewat Telepon Denpasar (Bali Post)-memang sengaja diletakkan di tem- Ir. AA Ngurah Bagus Setiabu- pat itu setelah tewas. Maksudnya, di yang ditemukan tewas di sekitar untuk mengelabui petugas atau sia- lokasi Pantai Seseh - Mengwi pe pa pun yang melihat. kan lalu, diduga korban pembunu- han. Dugaan tersebut dikuatkan bukti-bukti pada tubuh korban saat ditemukan. Bukti tersebut berupa bekas tusukan jarum di bagian punggung korban, sementara bagi- an leher dan dahi korban memar, diduga akibat benturan benda keras. Menurut penjelasan salah seor- ang penduduk Desa Munggu yang sempat menyaksikan pengambilan mayat Ngurah Bagus di Pantai Seseh, polisi yang datang ke TKP sempat memeriksa sekujur tubuh mayat lelaki ini sebelum diangkut ke rumah sakit terdekat. Saat itu- lah diketahui beberapa petunjuk yang patut dicurigai seperti bekas tusukan jarum di punggung Ngurah serta dahi dan lehernya yang memar. Ia menyebutkan, saat ditemu- kan posisi mayat Ngurah dalam keadaan duduk dengan lengan dis- ilangkan di dada. Kondisi itu men- imbulkan beberapa spekulasi bah- wa mayat karyawan sebuah peru- sahaan otomotif di Denpasar ini Menurut pengakuan salah seor- ang keluarga korban, istri Ngurah Bagus sempat diteror lewat telepon. Teror telepon dari seorang laki-laki itu bernada ancaman pembunuhan bagi Ngurah Bagus. Menurut keluarga korban juga, Ngurah Bagus yang kelahiran Br. Songsogan Mengwi itu, sehari se- belum tewas sempat menerima ter- or telepon. Teror yang berada an- caman pembunuhan terhadap di- rinya itu tak digubris. Ia menjelaskan, sebelumnya Ngurah Bagus memang tersangkut permasalahan pribadi dengan seor- ang karyawati Bank Universal Denpasar. Agaknya ada lelaki lain yang tidak senang melihat Ngurah Bagus bergaul dekat dengan karya- wati bank tersebut. Sumber tersebut juga mengata- kan pada Kamis (5/9) pagi seseor- ang telah mengirim karangan bun- ga duka cita kepada karyawati Bank Universal yang diduga ber- selingkuh dengan Ngurah. Karan- gan bunga yang sama juga dikirim ke tempat Ngurah sehari-harinya bekerja, padahal berita ditemukan nya mayat Ngurah di Pantai Seseh baru terungkap sore hari. Karena itulah satpam di tempat Ngurah bekerja menolak pemberian karan- gan bunga tanpa nama tersebut, karena yakin bahwa Ngurah tidak meninggal dunia. Kapolsek Mengwi Lettu Pol. IB Alit Artjaya kepada wartawan Se- lasa (17/9) kemarin, membenarkan penemuan mayat Ngurah Bagus di Pantai Seseh. Polisi sampai saat ini memperkirakan Ngurah tewas karena bunuh diri. Meskipun demikian, penyidikan terhadap ka- sus kematian Ngurah ini tetap di- lanjutkan. Nenek Ditebas Di Br. Seseh Desa Munggu se- belumnya juga terjadi pembunu- han terhadap Ni Ranci (70). Pel- akunya adalah cucunya sendiri, Ketut Sun (23). Peristiwa naas yang menimpa Ni Ranci hingga saat ini tidak dilaporkan kepada pihak berwajib. Salah seorang penduduk setem- pat menuturkan, kematian Ni Ranci akhir Agustus lalu itu berawal dari sakit yang diderita Ketut Sun. Kare- na sakit, hari itu Ketut Sun berobat kepada seorang dukun di Perere- Robert Reverger soal Aborsi Bukan Siapa yang Salah, tetapi Hak Janin Itu PEPATAH "tak kenal maka tak sayang" tam- kasat mata. "Jadi, makin banyaknya kasus ke- paknya tak selamanya relevan. Bahkan, pepatah hamilan di luar nikah, apakah bukan akibat kita ini bisa gugur ketika dihadapkan pada kasus-ka- terlalu memperhatikan yang kasat mata, terlalu sus aborsi. Selama ini pihak-pihak yang mengo- materialistis, sehingga yang tak tampak seakan- mentari kasus aborsi hanya melihat dari yang ka- akan dianggap tidak ada," paparnya sembari me- sat mata dari sisi wanita yang hamil. Setidakn- nambahkan di negara-negara maju fenomena abor- ya tesis ini berlaku bagi dr. Robert Reverger. si dan dekadensi moral sudah sangat ekstrim. "Janin atau fektus itu, tampaknya hanya se- Di sisi lain, katanya, perlu ada orang atau pi- bagai pelengkap penderita. Tak pernah dibela, hak yang lebih banyak menyuarakan hak-hak "'ca- apalagi yang menyuarakan hak-hak mereka sep- lon manusia". Hal ini perlu digencarkan agar or- erti hak untuk hidup," katanya kepada Bali Post ang tak semata melihat kasus aborsi dari sisi yang di Denpasar, Selasa (17/9) kemarin, menanggapi kasat mata. munculnya berbagai pemikiran tentang aborsi, ter- masuk rencana pendirian panti remaja hamil. Bisa Depresi Lantas bagaimana jika gagasan agar wanita "Ini kan kurang adil, apalagi menyangkut hak hamil itu dikawinkan secara paksa dengan pasan- hidup 'calon manusia yang kita sendiri belum tahu gannya sebagai cara pencegahan munculnya ka- nantinya bisa jadi apa," paparnya mengibaratkan sus aborsi? "Itu boleh saja. Tetapi bagaimana den- janin itu bagai anak TK yang kelak menjadi pres- gan wanita yang diperkosa ramai-ramai? Siapa iden. "Jadi hanya persoalan waktu-kita kan be- yang harus diajak kawin? Ini kan ada realitasnya, nan (Desa lain di Mengwi). Sepu- lang dari sang dukun, sekitar pukul 23.00, Ketut Sun mengamuk dan berperilaku seperti seorang yang sedang kesurupan. Ia berlarian menuju rumahnya sambil memba- wa sebilah parang. Sambil men- gibas-ngibas parang tersebut ia ber- teriak memanggi-manggil nama neneknya Ni Ranci. Penduduk yang melihat Sun berlari seperti itu panik dan menjauhi Ketut Sun. Keadaan ini membuat Ketut Sun leluasa memasuki rumah nenekn- ya. Tak lama setelah Sun menghi- lang di balik pintu rumah, terden- gar suara jeritan, ternyata suara itu adalah suara beberapa orang ang gota keluarganya yang menyaksi- kan Sun menebas leher neneknya hingga tewas seketika. Kapolsek Mengwi Lettu Pol. IB Alit Artjaya mengungkapkan pi- haknya belum mengetahui kasus pembunuhan tersebut. "Saya be- lum tahu ada kasus begitu, kami segera melakukan pengecekan," ujarnya singkat. (edo) Sebagai organisasi sosial ke- manusiaan, peran yang dapat di- akukan Palang Merah Indonesia itu diakui Ketua Umum Pengu- rus Pusat PMI Hj. Siti Hardiyanti Rukmana yang akrab dipang- gil Mbak Tutut pada peringa- tan HUT ke-51 PMI di Denpasar, Selasa (17/9) kemarin. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Gubernur Bali Ida Ba- gus Oka, Mbak Tutut menegas- kan, di balik keterbatasan itu pen- gakuan masyarakat terhadap per- an dan keberadaan organisasi PMI makin meningkat. "Sejalan perkembangan zaman dan era globalisasi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi PMI makin kompleks," ungkapnya. Putri sulung Presiden Soehar- berikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Peringatan HUT PMI yang ber- tema "Menjaga Kesehatan, Men- gulangan Bencana, dan Menyela- Pada apel bendera dengan in- matkan Kehidupan", diisi dengan spektur upacara Gubernur Ida peragaan penanggulangan benca- Bagus Oka, dan dihadiri Ketua na oleh jajaran PMI dan PMR Bali. PMI Daerah Bali Dewa Gede Oka Bersamaan apel HUT PMI di- dan anggota muspida, Ketua langsungkan pula peringatan hari Umum PMI juga mengajak war- Perhubungan Nasional. Dalam ga PMI untuk berani melihat sambutan dibacakan Gubernur kelemahan dan kekurangan serta Oka, Menteri Perhubungan hambatan yang ditemukan di Haryanto Dhanutirto mengimbau masa lalu, untuk dijadikan pe- jajaran Dephub untuk bekerja doman dalam melangkah ke keras dalam mendukung suksesn- depan. Dengan kesungguhan dan ya pelaksanaan Pemilu 1997. niat baik disertai rasa kese- "Selain memberikan dukungan tiakawanan sosial, kebersamaan kelancaran pelayanan jasa trans- dan tanggung jawab yang tulus portasi, jajaran Dephub harus semua pihak, Mbak Tutut yakin menyadari untuk menggunakan warga PMI akan mampu mem- hak pilih sebaik-baiknya." (028) Robi Tewas dengan Luka di Kepala tersebut. Tetapi, hingga Selasa di bagian kepala. Pemeriksaan pagi kemarin Robi tidak keliha- tersebut dilakukan, karena ada tan di tempat kos dan sekitar kecurigaan dari pihak berwajib pukul 08.00 baru ada informa- terkait dengan peristiwa peram- si, Robi ditemukan oleh sejum- pokan sebuah mobil berplat lah warga masyarakat di Renon Jawa di Sanur, Minggu malam tergeletak di sungai dalam lalu. keadaan tidak bernyawa. Denpasar (Bali Post) - Robi (23), pemuda kelahiran Irian Jaya, Selasa (17/9) kemar- in, sekitar pukul 08.15, ditemu- kan tewas di sebuah sungai di Renon, Denpasar Timur. Korban yang tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Pemuda, Renon itu tewas dengan luka-luka di ke- pala dan kini dititipkan di Ka- mar Jenazah RSUP Sanglah. Beberapa teman korban di RSUP mengatakan, Senin (16/ 9) malam korban bersama sejumlah teman kosnya pergi ke. pasar Renon. Seusai menikmati makanan dan minuman sebagi- Dua orang anggota Polsek an temannya kembali pulang Sanur, Selasa kemarin menda- dan korban dengan beberapa re- tangi Kamar Jenazah RSUP un- kannya masih ber di pasar tuk memeriksa luka-luka Dijelaskan, korban baru satu bulan berada di Bali dan sebel- umnya korban tinggal di Ma- lang. Selama berada di Bali, menurut rekan-rekannya yang juga berasal dari Irian Jaya, kor- ban belum memiliki pekerjaan tetap. Baik polisi maupun Kepala Kamar Jenazah RSUP dr. Made Maker, ketika dikonfirmasikan, belum mengetahui pasti luka- luka yang diderita korban ber- sangkutan. Sebelumnya, Senin (16/9) sore pihak berwajib juga membawa kerangka manusia untuk dititip- kan di Kamar Jenazah RSUP Sanglah. Kerangka tersebut dite- mukan masyarakat di sebelah bar- at Pelabuhan Benoa. (08/pam) Laparoskopi untuk Pasien Berkadar Gula Tinggi MELAKUKAN operasi be- sar bagi penderita yang berka- dar gula tinggi sering menjadi masalah. Berbagai dampak negatif akan muncul apabila operasi besar itu dipaksakan. Untuk mengatasi kendala itu, sejak setahun lalu RS Graha Us- adha mengoperasikan alat cang- gih Laparoskopi. Kecanggihan alat ini telah dibuktikan Sabtu lalu dengan berhasilnya kalan- gan medis setempat mengangkat 16 batu dan satu sendok pasir dari perut seorang pasien yang berkadar gula tinggi. Ketua Tim Bedah RS Graha Usadha Prof. dr. K. Budha, Selasa (17/9) ke- marin menjelaskan, batu dan pasir itu bersumber dari pen- gendapan empedu yang disebab- kan oleh makanan yang menga ndung batu-batuan seperti asam urat dan posfat. "Operasi dengan irisan kecil lainnya termasuk di Rumah Sa- dari Laparoskopi, ternyata kit Khusus Bedah Graha Usadha mendapatkan hasil yang cukup Denpasar. memuaskan," jelas K. Budha. Menyinggung perkemban- gan ilmu kedokteran dewasa ini, Prof. Budha mengatakan, bela- kangan ini perkembangan itu sudah ditunjang sarana diagnos- tik dan alat-alat operasi seperti Laparoskopi. Menurut dia, seorang sarja- na dari Prancis berhasil melaku- kan operasi kandung empedu dengan cara operasi Laparosk- opi Kolesistektomi yang perta- ma. Sejak itu, operasi dengan cara bedah Laparoskopi diteri- Prof. Budha mengatakan, be- dah Laparoskopi merupakan cara operasi tertutup (minimal invansif) yang dilakukan pada organ-organ intra abdominal yang berbeda dengan bedah Laparotomi konvensional. Op- erasi ini memerlukan irisan yang besar untuk bisa melaku- kann operasi. Tetapi dengan teknik Laparoskopi, operasi da- pat dilakukan cukup dengan memasukkan alat troicart den- gan penampang 0,5 s.d. 1 cm ke dalam rongga perut. Dengan ma di seluruh dunia termasuk alat-alat ini semua organ dalam Indonesia yang mulai meman- rongga perut bisa dilihat dan di- faatkan lima tahun lalu. Awaln- pelajari melalui layar monitor ya pembedahan dengan alat ini yang dipasang di kamar opera- dilaksanakan di Jakarta kemu- si. dian berkembang di kota-kota Demikian pula dokter bedah lum tahu janin itu setelah lahir menjadi apa." sehingga yang perlu diselamatkan janin itu," pa Penyimpangan Seks di Gerbang Asrama Putri Unud Melakukan aborsi tanpa alasan medis, katan- parnya secara tidak langsung menyetujui adanya ya, sama saja memvonis dan mencabut hak hidup panti-panti yang menampung wanita hamil. "calon manusia". Secara hakiki hak janin sama "Memang, kelihatannya kita seperti sudah dengan manusia normal. memvonis. Tetapi, ya itu tadi dalam beberapa ka- Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pusat Ban-. sus-apakah kita lebih tega membiarkan mereka gli itu menandaskan, dari para wanita hamil yang membunuh nyawa yang tak berdosa ketimbang melakukan konseling, hampir tak ada yang menun- memberikan layanan dan tempat penampungan,' jukkan indikasi medis, baik bagi ibunya maupun katanya. si janin, untuk diambil tindakan aborsi. Mereka Orang yang usai melakukan aborsi, baik si (para wanita hamil -red) yang melakukan konsel- wanita maupun pasangannya-yang menyuruh ing itu lebih banyak memberi alasan sosio- untuk sementara waktu memang bisa bersikap tak ekonomik dan sosio-budaya. acuh atau pura-pura tak merasa bersalah. Secara Hal ini, katanya, sebenarnya menyalahi UU No. kejiwaan, katanya, mereka merasa menyesal atau 23/1992 yang antara lain menyebutkan satu-satu- mengalami guilty feelings, bahkan merasa berdosa. nya alasan aborsi itu boleh dilakukan jika dite- "Nah, kalau sudah mengidap rasa bersalah mukan ada indikasi medis. Ia lantas mencontoh- tidak mungkin tidak akan tampak dalam kehidu- kan yang termasuk dalam kriteria ini antara lain pan mereka selanjutnya. Misalnya ia bisa depre- kondisi kesehatan ibunya yang bisa mengancam si-cenderung menyalahkan dirinya sendiri-bah- jiwanya jika melahirkan, kondisi janim-teruta- kan represi (tertekan), sehingga di bawah sadarn- ma jika cacat berat. ya perasaan-perasaan bersalah itu tetap bergolak. Bagi dokter, jika sudah ada wanita hamil, teru- Akibatnya, ia cenderung mengalami formasi reaksi tama remaja belum menikah, bukan lagi mencari yang bentuknya bisa berupa agresivitas, baik ke- siapa yang salah, tetapi soal hak hidup sebuah ja- luar maupun ke dalam," paparnya yakin sejum- nin hak hidup "calon manusia". lah kasus agresivitas di Tanah Air antara lain ber- la lantas kembali mempertanyakan, yang diper- sumber pada tindakan aborsi yang pernah dilaku- soalkan orang selama ini, tampaknya masih yang kan. (tra/dra) Menurut Nantri, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada lapisan dilakukan agar kesejahteraan aparat terdepan di pedesaan-kades, sekdes, kadus-untuk ditingkatkan kesejahteraannya. "Karni mengharapkan melalui pembahasan anggaran perubahan APBD Bali 1996/97 dapat diwujudkan penyediaan anggarannya," ujamya Nantri menilai, kenaikan gaji itu perlu dicermati karena pada saat ini mau- pun di masa yang akan datang, tuntutan masyarakat akan pelayanan aparat makin meningkat. "Oleh karenanya, kades, sekdes, maupun kadus sebagai ujung tombak aparat pedesaan terus-menerus perlu dibina dan diberikan motivasi," kesannya. Sugawa Korry berpendapat, peningkatan kesejahteraan para ujung tom- bak tersebut melalui anggaran daerah- walaupun secara kuantitatif masih kecil-diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi positif dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat pedesaan. "F-KP sangat menghargai upaya-upaya maksimal yang ditempuh untuk aparat pedesaan," ujar Sugawa yang juga Ketua Komisi C DPRD Bali itu. Pihaknya mengungkapkan, berdasarkan pemantauan di lapangan, kelu- han-keluhan masyarakat akan pelayanan aparat makin berkurang. F-KP, menurut Sugawa, menaruh harapan yang besar kepada para aparat ujung tombak dalam menggalang kebersamaan menyukseskan pembangunan di pedesaan. "Pada akhimya, kebersamaan itu akan bermuara pada suksesnya pembangunan daerah dan pembangunan nasional," tegasnya. (028) Pemadaman Listrik PT PLN (Persero) Wilayah XI Cabang Denpasar melakukan pemadaman listrik untuk pekerjaan jaringan listrik dari pk. 23.00 s.d. 17.00 Wita, Kamis 19 September 1996, di wilayah : Jl. WR. Supratman. PLN Tohpati, Jl. Gandapu- ra, J. Soka, J. Waribang, Jl. Sulatri, Jl. Katrangan, Jl. Subita, Jl. Kenyiri, Bank Seri Partha, Jl. Ratna, Jl. Seroja, BTN. Nangka Permai, Jl. Nangka Utara, Jl. Plawa, Jl. Seruni, Jl. Trijata, Jl. Suli, Jl. Kamboja Utara, Jl. Melati dsk. Denpasar dan Sekitarnya Lomba Balita SERATUS lima puluh balita putra-putri karyawan/wati PT Telkom Denpasar, Minggu (15/9), mengikuti lomba balita sehat di Klinik PT Telkom. Ketua Seksi Lomba Siluh Sudiasmini didampingi Ketua Sub-Unit Dharma Wanita PT Telkom Denpasar, Nyonya Puspa Murdika, menjelaskan kegiatan sosial kemasyarakatan ini dirangkaikan dengan hari Bakti Depparpostel. Dalam lomba bal- ita sehat ini disertai lomba menu sehat untuk balita diikuti 14 peserta dan lomba KB lestari diikuti pasangan usia subur. (08) Donor Darah LEBIH dari 30 orang karyawan/wati PT Dirgahayu Valuta Pri- ma, Sabtu (14/9), mengadakan donor darah dalam rangka HUT ke-12 perusahaan tersebut. Pengambilan darah para donatur ber sangkutan dilaksanakan dr. I Gusti Ngurah Agung, SKM bersama staf dari UTD PMI Badung. Kegiatan ini dikoordinasikan Direk- tur PT Dirgahayu Valuta Prima Drs. I Made Dhama, M.M. dan Ketua Panitia HUT I Gede Kertiawan. (08) Craken Mahasabha Pinandita Austria dapat melakukan operasi pada se- mua penyakit yang terdapat pada organ-organ dalam rongga perut. Keuntungan operasi dengan alat Laparoskopi dibandingkan dengan operasi Lapartomi biasa (konvensional) di antaranya waktu perawatan sangat singkat sehingga penderita cepat keluar dari rumah sakit, rasa sakit pada luka operasi ringan, secara kos- metik lebih baik karena luka operasi sangat kecil, dan biaya secara keseluruhan lebih murah. Sebagai contoh dikemukakan, penderita dengan operasi usus buntu (apendisitis) lewat bedah Laparoskopi, penderita dapat dip- ulangkan dalam jangka waktu TERNYATA pinandita Jawa tidak kalah dengan pinandita Bali. dua hari setelah operasi. Operasi Pinandita Soetarto yang memimpin upacara atur piuning di Candi kandung empedu (Laparoskopi Prambanan misalnya sangat pasih menghapal mantra. Dari Gayatri Kolesistektomi) penderita dapat Mantra sampai Siwaastawa dia hapalkan dengan pasih, sehingga umat dipulangkan 3 hari pascabedah. Hindu dari Bali terbengong-bengong. "Pinandita dari Bali bisa kalah," (gen) kata salah seorang umat dari Bali. (tim BP) DARI beberapa pinandita yang ikut membantu melayani umat yang melakukan upacara atur piuning di Candi Prambanan, ternyata salah satunya berasal dari Austria, Penampilan Eva - nama pinandita itu ternyata cukup menarik perhatian umat Hindu. Beberapa umat menyatakan kekagumannya atas penampilan pinandita ini. Bisa Kalah SMP/SMU Swastiastu juga Dijadikan Sasaran PERILAKU seksual aneh juga merembet ke SMP dan SMU Post. Swastiastu. Informasi ini didapat Bali Post dari deringan telepon Dari petugas TU, Bali Post mendapat keterangan tahun lalu para orangtua siswa di kedua sekolah itu, Senin (16/9). Paling pernah terjadi. Dikatakan, pelakunya bahkan sampai masuk ke banyak deringan tersebut berasal dari daerah Sanur dan wilayah halaman sekolah dan berdiri di pintu kelas. Itu terjadi pada waktu perkotaan Denpasar. jam pelajaran. Setelah berlangsung beberapa bulan, pihak sekolah mengambil tindakan keras berupa penutupan pintu pagar pada waktu jam pelajaran. Mereka mengatakan di pintu gerbang Swastiastu juga terjadi perilaku seksual aneh dari sejumlah laki-laki seperti yang dilaku- kan di gerbang Asrama Putri Unud. "Mula-mula putri saya takut cerita, tetapi setelah baca berita Bali Post, dia langsung menceri- takan pengalaman serupa di gerbang sekolahnya," kata seorang ibu di daerah Sanur yang minta namanya tidak ditulis. Tentang waktu kejadian, hampir semua orangtua mengatakan kejadiannya berlangsung sekitar pukul enam sore. Di SMP Swas- tiastu, pukulsenam sore adalah jam pulang para siswa yang mengikuti les remidi. Sementara di SMU Swastiastu adalah jam bubaran sekolah. Bagaimana sikap pihak Swastiastu? Dikonfirmasi Senin (16/9), Wakil Kepala Sekolah SMP Swas- tiastu Hendrik Hale menyatakan jam les seperti laporan pihak or angtua siswa memang benar. Namun tentang perilaku onani sejum- lah laki-laki di pintu gerbang seperti di Asrama Putri Unud, pi- haknya belum menerima laporan secara langsung dari para siswa. Meski demikian, pihaknya berterima kasih atas informasi Bali nya. "Kira-kira mulai Juli tahun ini, pintu pagar kami tutup," jelas Ditanya langkah yang diambil jika laporan orangtua siswa ter- bukti, Hendrik menyatakan pihak sekolah tetap mempertahankan kebijakan les. Untuk menghindari perilaku seksual dari laki-laki aneh - kata dia - akan diangkat satpam khusus. Sementara itu, Kepala Sekolah SMU Swastiastu Paulus Ketut Dongker menolak laporan orangtua siswa. "Bohong, mana mu- ngkin sekolah yang selalu ramai ini bisa dipakai adegan gila itu. Apalagi di pintu gerbang," katanya dengan intonasi tinggi. Dikatakan, di pintu gerbang SMU Swastiastu ada dua satpam yang berjaga bergiliran pagi dan malam. Di depan pintu gerbang ada telepon umum yang tak pernah sepi. Di samping itu - kata dia di ruas jalan depan SMU sering mangkal beberapa intel polisi yang menyamar sebagai pedagang. "Jangan salah tafsir tentang keberadaan intel-intel itu. Mere- ka hanya mengawasi kerusuhan pelajar yang mungkin terjadi di tempat kami," katanya. Dengan rincian keterangan itu menurut Dongker - hanya or ang gila yang berani onani di pintu gerbang SMU Swastiastu. "Paraphilia" Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (16/9), Seksolog dr. Wi- empie Pangkahila mengatakan perilaku onani sejumlah laki-laki di gerbang Asrama Putri Unud termasuk kategori paraphilia, atau sering disebut penyimpangan seksual. Tentang penyimpangan yang terjadi di Asrama Unud - kata dia termasuk paraphilia jenis exhibitionism. "Penyakit pamer alat kelamin itu cenderung dimanifestasikan di depan orang banyak. Asrama dan sekolah itu kan tempat banyak orang," paparnya. Ditanya penyimpangan itu berkembang ke perbuatan yang lebih berani, Wimpie menegaskan sangat kecil kemungkinannya. Jan- gan takut - kata dia orang exhibitionism tak mungkin berani leb- ih gila dari perilaku onani di depan umum. "Saya tidak pernah mendengar kasus onani di depan umum berkembang jadi kasus pemerkosaan," tegasnya. Dikatakan, penyebab utama ketidakmungkinan itu adalah ketidakberdayaan mereka mengaktualkan hasrat seksual secara benar dan manusiawi. (pam/wis) Rabu Umanis, 18 Septem PPP da Batasi Gianyar (Bali Post)- Kubu Partai Persatuan P Demokrasi Indonesia (PDI) C calon legislatif (caleg) unt milihan Daerah (PPD) setem si politik yang terjadi be Namun pembatasan dalam arti kuantitas itu tidak men rangi persyaratan penting dar segi kualitas para caleg ber sangkutan. Ketua Dewan Pimp Cabang (DPC) PDI Gian var pro Soerjadi, Wayan Mastr Ketua DPC PPP, Didihad mengatakan hal itu, Selasa (17 9) kemarin usai penyeraha daftar calon sementara (DCS kepada PPD II Gianyar. Penyerahan DCS kepad PPD II di Gianyar kemari irangkaikan pernyataan sika untuk menyukseskan Pemil 1997 dan penyerahan bantua ang Rp 5 juta kepada masin masing organisasi peserta pem (OPP). PPP dalam DCS yang diaj kan hanya menyertakan emp nama sebagai caleg sedangk PDI 15 nama. Sedangk Golongan Karya (Golkar) seca lengkap menyetorkan nama leg 60 orang, sesuai ketentu 2 kali jumlah kursi yang dipe butkan. Bukan Harga M Menurut Mastra, jumlah leg yang dia serahkan itu buk Golkar Ban Wajah Bar Bangli (Bali Post) - Dipastikan 60 persen k Golongan Karya (Golkar Dewan Perwakilan Rak Daerah (DPRD) Bangli h Pemilu 1997 nanti akan lokasikan untuk calon legis (caleg) wajah baru. Jika prediksi Golkar be sil menyapu bersih, merebu 16 kursi yang tersedia men kenyataan dalam pemilu n hanya 40 persen atau seki orang wajah lama yang di kan tetap "nongkrong" di si wakil rakyat setempat per berikutnya. Itu diungkapkan Ketua I in Pimpinan Daerah (D Golkar Bangli, Drs. A.A. A Suartjana, Selasa (17/9) ke in Tanpa menyebut nama er yang dipertahankan, dia gatakan, wajah baru diproyeksikan terpilih di latif adalah kader yang ber kasi dan pengabdian tingg Dia mengingatkan pula lader Golkar yang belum lih atau kebetulan tak ter lagi, agar tidak putus asa. na hal itu tidak sesuai de komitmen Golkar yang Mertha In agar Mela Amlapura (Bali Post) - Para kepala desa (kade kepala dusun (kadus) di matan Kubu diinstruksika pati Karangasem Ketut M Sm.IK, S.Sos. untuk me Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indo (PDI) pro Soerjadi dala aksanaan Pemilu 1997. Selain itu, musya pimpinan kecamatan (mu dan masyarakat setemps inta mewaspadai bahay Partai Komunis Indonesia menjelang Pemilu 1997. Itu dikemukakannya tatap muka dengan jajara pika Kubu, para kades dus di Sekolah Dasar Ne Kubu, Senin (16/9). la juga memaparkan jajaran PDI yang kini Karangasem telah meny kebulatan tekadnya unt - menyukseskan tahapan Menurut dia, sebagai baran dari hal ini, selaku Panitia Pemilihan Daeral -II Karangasem, ia telah tik anggota PPD dan Pan da dari unsur DPC PDI erjadi. Secar Sebagai salah satu bu ini telah mendapat le menurut Bupati Karan adalah dengan digantiny unsur PPD II dan Panw II Karangasem unsur Megawati oleh kader Soerjadi. Mengenai ancaman laten Komunis, ia memi kades dan kadus yang pelaksana pemerintah langsung berhubungan masyarakat mampu m kan kebijaksanaan per secara jelas. Mencermati perken situasi politik akhir-a Mertha mengharapkan rakat Kubu untuk tur dukung program peme Didampingi Ketus Karangasem, Oka dan Humas Pemda Karanga Bagus Prastha, S.H. ia minta masyarakat s tidak mudah terhasut si tanpa bentuk (OTB) Dijelaskannya, ins Juli yang telah ditungg tai Rakyat Demokrati merupakan bukti bah man terhadap persatua satuan masih ada.
