Tipe: Koran
Tanggal: 1996-09-18
Halaman: 09
Konten
E 4cm Bali Post S BALI RABU UMANIS, 18 SEPTEMBER 1996 Jegara Antara Hitam-Putih . kan lagi ketika Kumbakarna dipasang agama. ang oleh Ki Dalang, lalu menjelaskan Pelajaran sejarah di sekolah untuk sekolah menen- gannya, kenapa ia mau berperang, mel gahr pasti dilarang mencoba memberi ilustrasi seperti lau dalam prinsipnya ia tidak memusu. di atas, sebab akan membingungkan. Tetapi di dalam ai pembawa mandat kebaikan, kebena wayang semuanya bisa diresepsi demikian rupa untuk eba tidak terperosok pada seni hitam-putih yang mati. Wa- a yang juga raksasa dengan gaya re laupun dalam wayang telah didudukkan tokoh berse- elaskan dirinya sebagai prajurit wajib berangan sifat dan wataknya (hitam-putih), namun a ketika diserang musuh. Tetapi sebagai masih ada suguhan bayang-bayang untuk tidak men- Ju yang utuh capai harga mati cerita musuhi yang diarahkan lurus demikian ola pikir be- rupa. Toh di dalam wama hitani-putih (kain Bali disebut poleng) masih ada selipan unsur lain yang memerlukan suatu resepsi yang jika dide- katkan dengan moral tidak tepat selipan wama itu disebut abu-abu. Inilah bias wayang di mana Kumbakama dan Wibisana menempati posisinya di tengah warna hitam Nub dan wama putih (golongan kiri dan kanan). Oleh Nyoman Wirata ati oleh moral agama. Lalu Kumbakamá asionalis sejati. Orang-orang meresapi mpu Walmiki ini sebagai bukan jalan cara tentang kebaikan dan keburukan Dadan raksasa juga ada sukma bidadari. pada diri Kumbakarna. adap Kumbakarna yang demikian dap-b bahwa dharma negara jika dimaknai inan aan negara dilakukan oleh Kumbakar Jika meminjam istilahnya Bertrand Russel dalam pada sosok Gunawan Wibisana, yang buku "Dampak Ilmu Pengetahuan atas Masyarakat"), kiawannya Alengka (konon cendeki apakah Wibisana dapat dikatakan pemberontak ter- di angin tak selalu manut pada kekua hadap egoisme oligarki politis. Menurut empunya is- las kekuasaan yang sewenang-wenang tilah tadi, oligarki itu adalah sistem dengan kekua- na), justru bersikap sebaliknya dari sikap saan tertinggi hanya dimiliki oleh kelompok. Dalam Wibisana menolak bersekutu dengan hal ini untuk menyatakan kelompok agaknya kurang dalil apa pun yang digunakan meraya tepat. Sebab Rahwana di negerinya yang raksasa ji- b persekutuan dengan hati nurani lebih wanya adalah mayoritas. Teori para pendukung oli- gala-galanya. Jika musuh pun dianggap garki politis ini konon memiliki dogma yang dijun- aran itu tidak penting. Membela kebe jung tinggi bahwa siapa saja yang mempersoalkan Juli ada di pihak mana. Cendekiawan pemerintah adalah pemberontak. membikin onar, martabat Rahwana ter- Jelaslah dari sudut pandang Rahwana, Wibisana itu ana lalu berteriak: "Kita tak lagi ber tidak sadar akan kewajiban sebagai seorang warga u sajaknya Rendra). ugsn negara dan tidak menjalankan dharma agama (apa ongan kiri (Rahwana), Wibisana diang agama Rahwana kira-kira?). Sedangkan Wibisana yang at. Jika tidak pergi dari Alengka pasti tak peduli batas-batas negara karena ia anggap kebe- ngkhianat itu belum cukup untuk men naran adalah bumi berpijaknya, maka tak perlu lagi asalah melemahkan semangat nasion paham nasionalisme sempit mempengaruhi gerak laku- ka. Wibisana kemudian pergi berpihak nya. Ia mungkin termasuk warga negara yang tidak ranya, tetapi bukan musuh hati nuran tenang memiliki fanatisme nasionalisme dengan mot- egang teguh ajaran agama atau dharma to wright or wrong is my country. Sebab di dalam tubuh (negara) yang kuat ada jiwa yang koyak, karena prinsip penjajahan dengan kekuasaan dan kekuatan dimaklumi oleh motto tadi. Sebab yang lemah dianggap wajar di zaman pola pikir sepa- ham dengan motto tadi. Dalam situasi Wibisana menghadapi rezim Rah- wana memang persoalan dharma negara dan dhar- ma agama menjadi pelik. Egoisme oligarki dalam kelompok lebih besar terdiri dari kelompok-kel- ompok beberapa negara besar, apakah tidak lebih sulit menjelaskan pandangan dharma negara dan dharma agama? Dalam kenyataannya jika berbicara soal agama biasanya lebih pelik lagi dan memerlukan rujukan karena mungkin merasa takut jika persoalan jadi mengandung interpretasi yang membingungkan karena peka. Demikianlah jika berbicara tentang dharma agama. Jelas-jelas istilahnya saja sudah dibingkai sebuah keyakinan Hindu. Karena kita hidup saling berdampingan dengan saudara-saudara yang berbeda agama, maka dharma agama mesti- nya dijabarkan agar lebih rinci apakah perilaku beragama lewat dharma agama memenuhi syarat hidup di tengah kehidupan kita yang begitu komple- ks terdiri dari berbagai agama. Pada akhirnya mu- ngkin tepat saatnya meminjam istilah kerukunan antarumat beragama, di mana istilah dharma aga- ma (yang berkesan Hindu karena ada kata dhar- ma) bukan suatu pemihakan dengan sekat primor- dial. Melainkan hanya istilah yang pada intinya menerima kebenaran agama lain dalam melaksan- akan kewajiban sebagai warga negara yang ideal. Dialog antaragama, menurut Mohamad Sobary ("Merombak Primordialisme Dalam Agama") bersama untuk menumbuhkan saling pengertian, dan bila mungkin bekerja sama antaragama dalam mengurusi hidup keduniawian tanpa menurunkan derajat keluhuran dan kesucian yang kita yakini. Di dalam pola pikir yang dinyatakan tadi, agaknya bisa tersenyum menerima suatu istilah dharma ag- ama bagi orang yang berbeda agama dalam melak- sanakan kewajiban sebagai warga negara yang baik. Bukan Dikotomi DALAM pandangan Dewa saya lihat, yang mampu mener- Hendaknya, kata dia, dibeda- mengalami krisis figur yang di- Made Palguna, S.H., M.Hum., jemahkannya justru kalangan kan pengertian dharma yang be- jadikan panutan sekaligus bisa dharma agama dan dharma nega- undagi. Misalnya, bagaimana rarti setia dengan dharma agama diajak berdialog dalam suasana ra bukan merupakan sebuah undagi membuat pura, ukuran- dan dharma negara yang berarti egaliter tentang wawasan men- dikotomi. "Kalau toh dalam pia- nya, bahannya, tata ruang dan kewajiban suci. Setia yang diya- genai masa depan dan penem- gam Campuhan Ubud dipisah- sebagainya," ujarnya. kini sebagai kebenaran, bukan patan peran mereka secara ra- kan, saya pikir pemisahan itu si- Ia sependapat dengan pern- setia buta. Kalau umat kritis pada sional dan proporsional. fatnya politis. Karena pertimban- yataan Menteri Siswono yang kebijaksanaan pemerintah, "Kalau kita sepakat gan politis, jadi sifatnya tidak lewat media massa, baru-baru ini menurut Palguna, bukan berarti memetakkan masa depan itu se- esensial. Kita mungkin bisa mengatakan bahwa selama ini mereka tidak setia pada pemer- bagai pembaruan dan modern- membuat pembedaan antara anggapan yang timbul pada intah. "Justru mereka meng- isasi, khususnya dalam cara ber- dharma agama dan dharma nega- masyarakat yakni program pem- inginkan keadaan yang lebih pikir dan bersikap, saya akhirn- ra, tetapi tidak bisa memisah- bangunan saat ini bukan meru- baik. Setia pada kebenaran. Ka- ya sadar dan harus mengakui kan," ujarnya seraya memberi pakan pembangunan untuk lau bukan kebenaran, untuk apa cita-cita ke arah itu akan ber- contoh dalam kasus BNR. rakyat melainkan program pe- kita setia. Jadi bukan kesetiaan hadapan dengan kendala-kenda- Dalam kasus tersebut, umat merintah yang harus diterima yang buta," katanya. la yang sangat besar. Ketika Hindu melakukan protes ter- rakyat. Kalau toh belakangan ini ban- dalam suatu peristiwa yang hadap proyek tersebut. Lalu or- Dalam pengamatannya, dhar- yak muncul protes terhadap ke- kongkret kita mencoba mem- ang bertanya, apakah umat ma agama dan dharma negara bijaksanaan pemerintah, apakah berikan pandangan kritis dan al- melakukan dharma agama atau dalam pelaksanaannya seolah- itu merupakan tendensi tidak har- ternatif terhadap suatu sikap dharma negara. Dalam hal terse- olah dipisahkan. Konsekuensin- monisnya hubungan dharma ag- mental, kita buru-buru 'dipo- but, kata dosen Hukum Interna- ya, kata dia, akan terbuka kemu- ama dan dharma negara, Palgu- tong' dengan dalih bahwa hal itu sional Fak. Hukum Unud itu, ngkinan bahwa dalam suatu mo- na sangat berhati-hati memberi bertentangan dengan dalih umat Hindu melakukan keduan- men tertentu, demi alasan terten- kan komentarnya. "Dalam batas- bertentangan dengan nilai-nilai ya. Dari segi dharma agama, tu, dharma agama dan dharma batas tertentu mungkin ya, kare- budaya bangsa," katanya seraya merupakan kewajiban umat un- negara dibuat berhadap-hadapan. na belum seluruhnya warga menambahkan, keadaan tuk melindungi tempat suci. "Jika gejala ini tidak dicermati, masyarakat kita yang mau ber- semacam ini sungguh "Dari segi dharma negara, meru- maka penggolongan dharma ag- sikap kritis dan berani menyuar- mengkhawatirkan. Sebab, kata pakan kewajiban bagi warga ama dan dharma negara akan akan sikap kritisnya itu terhadap dia, kalau cara-cara semacam negara untuk berani mengingat menjadi bumerang bagi umat suatu, kebijaksanaan. Kalau itu terus dipertahankan, lama- kan jika ada suatu kebijaksanaan Hindu," katanya. masyarakat sudah tahu bahwa kelamaan generasi muda akan dari pemerintah yang dianggap Menurut Palguna, sebenarnya suatu kebijakan menyimpang apatis. kurang tepat atau paling tidak, konsep tri hita karana merupa- tetapi tidak mau bereaksi, itu dapat menimbulkan keresahan kan sebuah pemikiran sangat luas akan menimbulkan akibat selan- sosial," kata ayah satu putri ini. yang dapat diterapkan pada se- jutnya yang lebih buruk lagi," Bagaimana sebaiknya pemer- mua aspek kehidupan. Persoalan- katanya. intah bersikap agar tercipta kon- nya, bagaimana konsep tri hita disi yang harmonis antara dhar- karana itu diterapkan, misalnya ma agama dan dharma negara? tentang perda tata ruang, dalam Menurut Palguna, kembali pada pengelolaan pariwisata. Untuk kalimat klise, yakni harus ada merealisasikannya, kata dia, per- keterbukaan, transparansi, harus lu ada proses. "Nah dalam pros- ada suasana yang bersifat dialo- es inilah perlu ada keterbukaan, gis, pembangunan benar-benar dan lain sebagainya," katanya berorientasi untuk kesejahteraan serius. Pada akhirnya, lanjutnya, rakyat. Sampai saat ini, dalam justru kita berbicara pada sistem pengamatannya, itu baru dalam politik secara keseluruhan. konsep. "Realisasinya belum," Sebagai solusinya, ia men- tandasnya. Ia mencontohkan yarankan agar jangan membuat konsep tri hita karana yang se- dikotomi sehingga dharma aga- lama ini belum terealisasi ma dan dharma negara menjadi sepenuhnya, masih sebagai se- dua konsep yang terpisah. Perbe- buah prinsip. "Realitasnya be- daannya, mungkin bisa dilihat lum pernah diterjemahkan. Yang dari sudut pandang. Dharma Negara Dalam Konteks Integrasi Bangsa PIAGAM Campuhan Ubud thene on apkan berbagai keputusan yang secara m garis besar dibagi menjadi dharma aga-9 B ma dan dharma negara. Pada bagian arigee dharma agama termuat nilai-nilai yang harus terus menyelusuri Piagam Cam- dapat dicermati lebih jelas, karena evankah konsep ini dalam kehidu- yaitu mokshartam jagadhita (ke- Derhubungan dengan kitab suci (Weda), puhan Ubud, karena piagam ini yang merupakan rumusan perjuangan pan negara Indonesia yang ber- bahagian dunia dan akhirat). Hin- empat suci dan hari suci, sedangkan pertama memuat dharma negara. nilai-nilai Hindu. Karena merupakan "Bhineka Tunggal Ika"? Apakah du berpandangan bahwa keba- Dada dharma negara termuat nilai-nilai Pada bagian Dharma Negara poin III rumusan perjuangan, sebenarnya konsep ini nantinya tidak menggang- hagian ini dapat tercapai, jika ter- agama yang harus diwujudkan dalam Piagam Campuhan Ubud tercantum dharma negara tidak dapat dipisah- gu integrasi bangsa yang sudah ter- dapat suasana damai (shanti) Kehidupan bersama atau bernegara: Pada imbauan agar setiap anak sekolah kan dari dharma agama. Dharma ag- bangun berpuluh-puluh tahun? dalam kehidupan bernegara, bah- bagian dharma agama misalnya tercan mendapatkan pelajaran agama (Hin- ama yang berupa nilai-nilai agama Dalam suatu negara, nilai sebuah kan mendunia. Shanti hanya dap- tum "Castra Dharma Hindu Bali yang du). Pada waktu itu, imbauan ini leb- tidak akan lengkap jika tidak diru- integrasi sangat tinggi. Karena inte- at terwujud, jika dunia atau nega- disahkan seperti Weda Sruti dan Dhar ih merupakan perjuangan, karena be- muskan dalam konteks dharma nega-grasi merupakan bangunan dasar ra tidak diwarnai konflik. Karena ma Sastra. Sedangkan pada bagian dhar lum semua anak sekolah mendapat- ra. Demikian juga dharma negara tidak dalam suatu negara yang majemuk. itu, dunia harus selalu dalam ma negara tercantum dasar Hindu Dhar kan pendidikan agama (Hindu). Dari akan terwujud jika tidak dijiwai dhar- Dalam teori-teori mengenai muncul keadaan harmoni (sundaram). Ke- ma yang berupa sih metri (persahaba sini dapat dicermati bahwa inti dhar- ma agama. Kedua dharma ini diibarat- nya negara, ada yang mengatakan harmonisan dapat tercapai jika an yang penuh kasih sayang) yang harus ma negara adalah rumusan perjuan- kan Krisna dan Arjuna. Krisna tidak negara muncul karena perjanjian satyam (kebenaran) dan siwam (ke- dilaksanakan dalam kehidupan bersama gan. Setidaknya ini definisi seperti akan dapat menjalankan misinya jika antara individu dalam suatu wilayah, sucian) diajekkan. Salah satu alat Melalui rumusan tersebut, istilah apa yang tersurat dalam Piagam Cam- tidak ada Arjuna. Demikian Arjuna Dalam suatu perjanjian ini diben- yang mungkin dapat mengajekkan dharma agama dan dharma negara dan puhan. Untuk sementara definisi ini tidak akan dapat menemukan seman- tuklah pemerintah untuk mewujud- itu adalah negara, karena negara at didefinisikan. Definisi dharma aga mungkin bisa dipakai karena definisi gat hidupnya (spiritnya) jika tidak kan tujuan negara. Jadi, terdapat tiga merupakan kesepakatan, dan memi- ma sudah jelas yaitu kewajiban umat resmi dari PHDİ belum ada. didampingi Arjuna. unsur negara yang hakiki yaitu indi- liki segala sesuatu untuk mewujud- Hindu dalam lingkungan Hindu misal luz Jika kita memakai definisi dhar- vidu-individu (rakyat), wilayah dan kan kesepakatan itu. Jadi, Hindu san- nya menaati kitab suci. Sedangkan dharmainegara seperti itu, jelas tersirat pemerintah. Tanpa salah satu dari gat berkepentingan dengan negara. ma negara adalah kewajiban umat Hin bahwa dharma negara adalah rumu- ketiga hal ini, bukanlah disebut du dalam kehidupan bersama. Meskipun negara. Jadi di sini, tanpa unsur kewajiban itu termasuk kewajiban hidup epakati tentu sebagian masyarakat rakyat yang berintegrasi tidak mu- bernegara, dharma ini tidak dapat dip pan bermasyarakat salah satunya ke- bisa mencap dharma ini rawan kon- ngkin timbul negara. Jika negara isahkan dari dharma agama. Karena di hidupan bernegara. Jadi, dari sini da- flik. Karena Indonesia adalah sebuah tidak ada akan timbul keadaan yang dalam rumusan ini termuat nilai-nilai pat diambil kesimpulan bahwa dhar- negara yang terdiri dari berbagai disebut anarkis yang memberi pelu- Hindu yang harus diperjuangkan dalam ma negara tidak identik dengan aja- suku dan agama. Suku dan agama ang sangat besar terhadap munculn- kehidupan bernegara, misalnya nilai sihran guru wisesa yang mengajarkan tersebut masing-masing memiliki ya konflik. metri itu tadi. Jadi, apa sesungguhnya amat Hindu untuk menghormati pe- nilai-nilai yang harus diperjuangkan Weda-Weda tidak menghendaki dharma negara tersebut? thom merintah. dalam kehidupan bernegara. Jika ini konflik, karena akan menjauhkan dijadikan pijakan berpikir, masih rel- umat Hindu dari tujuan agamanya *** Jika konsep dharma negara sebagai rumusan perjuangan nilai-nilai Hin- san perjuangan untuk mewujudkan du dalam kehidupan bernegara dis- nilai-nilai Hindu dalam tata kehidu- Untuk menjawab pertanyaan ini kita at Dari definisi ini, dharma negara Rp 15.000 muat hari ini maan sebelumnya Rp 886 500 maan seluruhnya Rp 901.500 untuk Pura Lenteng Agung dan Pendidikan di Jakarta Selatan sar Rp 5.000 maan sebelumnya Rp 53.000 maan seluruhnya Rp 58.000 3.000 untuk Pura Melanting di Buleleng Penatih Denpasar Rp 5.000 20.000 5.000 Pulau Alor 56 Denpasar Rp Denpasar dimuat hari ini maan sebelumnya maan seluruhnya Rp Rp Rp Rp 30.000 4.843,000 4.873.00 Rp 27.394.350 untuk Pengubengan Besakih hi, V5 Dps 8704 Rp 2.000 5.000 Rp 7.000 Rp 27.387.350 Werkudara 3 Dps Rp dimuat hari ini maan sebelumnya maan seluruhnya 문운운운운 Rp 27.394.350 MPATI ANDA erima titipan sumbangan pembaca untuk sau kita yang tengah menderita dan ditimpa kerpa- a lain: MASIH PERLU DANA 1415 Pura Manik Geni Arya Pengalasan Br. Tegal Tulikup, Gianyar memerlukan bantuan umat sedharma untuk mendukung biaya ren- ovasi pura tersebut. Anggaran yang diperlukan sebesar Rp Umat Hindu di beberapa daerah masih memerlukan dana punia 44.750.000 akan dipergunakan untuk merenovasi pengaruman, Anda untuk membangun pura dan sarana pendukung lainnya Untuk ibadah. Purá Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri Kabupaten/Daerah Tingkat II Tabanan, memerlukan dana Rp 205.730.000 untuk pelaksanaan upacara Karya Agung Ma- mungkah, berlangsung 14 Juni 1995, serta untuk pemban- gunan dan perbaikan fisik. Dari dana tersebut, sebesar Rp 125 juta nantinya untuk biaya Karya Agung Mamungkah, selebihnya untuk pembangunan dan perbaikan fisik meliputi: perbaikan meru dan piyasan, perbaikan undag, pelebaran natar pura, pembangunan pelinggih penyawang, pemban- gunan dapur dan ruang makan. Pembangunan Pura Segara Tawangalun, Desa Sumbera- gung, Kecamatan Pasanggaran, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur yang rusak berat akibat gelombang tsunami, dan kini hanya tinggal bangunan padmasana. Dana yang diperlukan seluruh nya Rp 37 juta. PHDI Tingkat Desa Karya Makmur di daerah transmigrasi memerlukan dana untuk mewujudkan cita-cita umat memiliki seperangkat gong. Dana punia Anda dapat dikirim langsung ke bagian Sekretariat Redaksi Bali Post di BRI Cabang Denpasar No. 31-45, 1065,4. Pura Hargo Loka, Desa Balong, Kecamatan Jenawi, Kabu- paten Karanganyar, Jawa Tengah, yang direncanakan diban- gun di lereng pegunungan berlokasi di Dukuh Gununganten, Desa Balong. Untuk lancarnya pembangunan pura tersebut, dana punia Anda bisa langsung dikirim kepada bendahara pan- ita pembangunan Pura Hargo Loka, Sunardi, d.a. Kantor BKK Kecamatan Jenawi Karanganyar, Surakarta 57795, Jawa Ten- gah. Pura Sono Panca Giri, berlokasi di Jl. Kupang Baru III Sura- baya, yang akan dibangun memerlukan dana sebesar Rp 15.971.750. Pura yang akan dibangun di atas tanah seluas 325 m2 itu nantinya terdiri dari Mandala Utama dan Mandala Madya. Pada Mandala Utama akan dibangun padmasana, panglurah, bale pemiosan dan kori agung. Sedangkan pada Mandala Madya akan dibangun candi bentar, tempat air pembersih, bale ika penderita tumor mata, Ariyawan penderita kulkul, joglo (gedung serba guna) dilengkapi dengan WC dan an penderita kanker tulang, IGP Cakra pender kamar mandi. Aryanti penderita kepala membesar, Maulana ala membesar, Kt. Raka penderita tangan pun dana penderita tumor, I Nyoman Rapa pender geras, Wayan Kari penderita kanker rahapg. Daria yang terkumpul lewat rekening Bali Post nantinya akan ditransfer ke rekening panitia pembangunan Pura Sono Panca Gin Bank Bumi Daya Swandayani, Surabaya a/c 034037 12677. gia penderita kepala membesar, Ely Saputra Pura Jati Pramana, Kotamadya Cirebon, memerlukan dana bersisik nda dapat dikirim langsung ke bagian Sekretar all Post 67 A Denpasar atau dengan weselpos Ball Post di BRI Cabang Denpasar No. 31-45 .100 untuk Wayan Mubagia, derita Kepala Membesar , Denpasar Rp (jabang bayi 6 bulan) Rp dimuat hari ini imaan sebelumnya imaan seluruhnya Rp 5.000 5.000 10.000 Rp 1.080.100 Rp 1.090,100 057 322.500 untuk IGP Cakra, Penderita Kaki Gajah tan, an Gianyar Rp (jabang bayi 6 bulan) Rp. umnas Denpasar dimuat hari ini rimaan sebelumnya rimaan seluruhnya Rp Rp 5.000 5.000 10.000 20,000 Rp 1.302.500 Rp 1.322.500 sebesar Rp 98.214.281 (sembilan puluh delapan juta dua ra- tus empat belas ribu dua ratus delapan puluh satu rupiah). Pura yang dibangun di atas tanah sertifikat Hak Milik Nomor 532 dengan luas 1.184 m2 terletak di Jalan Kalijaga Permai Kelura- han Larangan Kecamatan Harjamukti Kotamadya Cirebon. Tanah tersebut hasil pembelian swadaya umat Hindu di wilayah Cifebon. Bangunan pura yang akan dibangun mencakup pad- masana, kori agung, bale pagongan, tempat ganti, penyengk- er, dan pintu masuk. Dana punia Anda dapat dikirimkan melalui Rekening Nomor 6371.01135.3, atas nama Panitia Pembangunan Pura di PT Bank Dagang Nasional Indonesia Cabang Cirebon dan Rekening Nomor 33-20-7122.8, atas nama Panitia Pembangunan Pura di PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Cirebon. Pura Agung Setya Dharma Dompu-NTB memerlukan dana Rp 124.600.000, untuk merehabilitasi dan melengkapi bangunan pura tersebut, terdiri dari pembangunan candi kurung (sedang dalam tahap pembangunan), bale kulkul, candi bentar, dan bale banjar. Dane nia Anda dapat dikirim dengan pos wesel melalui bank dialamatkan kepada Drs. Dewa Ketut Mudhita, BRI Cabang Dom- pu-NTB, rekening nomor 002 016850 M272. Pura Penataran Ped Nusa Penida, Klungkung memerlukan dana nia Anda untuk merampungkan renovasi beberapa pelinggih. Dara yang diperlukan sekitar Rp 100 juta, selain untuk merenova Juga untuk pembangunan wantilan serba guna termasuk bale pamedek yang dilengkapi ruang ganti pakaian, juga akan diban- gun kamar mandi. gedong penyimpenan, sanggaran, meru, pajenengan, bale kulkul, gedong Hyang Dewa-Dewi, bale piyasan dan candi bentar. Pura Argha Bhadra Dharma, Desa Ngargoyoso, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah, yang saat ini sedang dalam proses pembangunan masih memerlu- kan dana punia Anda. Keseluruhan dana yang diperlukan pura se- luas 407 m2 itu sebesar Rp 30.832.500; untuk pembangunan pad- masana (1), meru (2), bale banjar (1), bale persiapan dan perpusta- kaan, candi bentar (2), candi kurung (1), kulkul dan bale kulkul. Pura Luhur Siwa Pakusari Kedampal, Penebel masih memerlu- kan dana punia umat untuk pembangunan fisik berupa tembok peny- engker, apit surang. Termasuk biaya pemlaspas. Keseluruhan dana yang diperlukan sebesar Rp 111.000.000 (seratus sebelas juta rupi- ah). Dana punia Anda dapat disalurkan melalui BRI Unit Penebal No. Rekening 33-21-1380 atas nama I Wayan Putu, dengan alamat Pura Luhur Siwa Pakusari, Kedampal Penebel. Pura Luhur Sad Khayangan Andakasa Angantelu, Karangas- em merencanakan kelanjutan pembanguann antara lain tembok penyengker keliling lk. 200 meter, dua buah balai pesandekan, dan balai kulkul. Jumlah dana yang diperlukan Rp 255.712.000 (dua ra- tus lima puluh lima juta tujuh ratus dua belas ribu rupiah). Untuk proses pembangunan tersebut masih memerlukan dana puniaAnda. Pura Melanting Pesanakan Pura Agung Pulaki, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, yang 9 pelinggihnya rusak akibat kebakaran 5 Oktober lalu, segera dipugar. Panitia pemugaran pura tersebut menganggarkan biaya yang diperlukan sebesar Rp 80 juta (delapan puluh juta rupiah), untuk merehab pengaruman istri (Rp 20 juta), pengaruman lanang (Rp 20 juta), kori agung (Rp 6 juta), bale kulkul (Rp 3,5 juta), bale ongkara (Rp 4,5), pelinggih meru (Rp 13 juta), bale pemegat (Rp 4 juta), bale peninjauan (Rp 4 juta) dan lum- bung (Rp 5 juta). Untuk itu panitia mengharapkan bantuan dana pu- nia umat Hindu di mana pun berada. Pura Tirtha Gangga, Karang Baru, Desa Punikan Narmada-Nusa Tenggara Barat memerlukan dana punia umat untuk biaya penim- bunan lokasi dan renovasi pura tersebut. Dana keseluruhan yang diperlukan sebesar Rp 34.900 (tiga puluh empat juta sembilan ratus ribu rupiah), untuk pembuatan penyengker, kori agung, padmasa- na, penglurah, pelinggih G. Rinjani, pelinggih R. Lingsar, pelinggih T. Gangga, bale piyasan dan waping block. Bagi umat Hindu yang in- gin berdana punia dimohon mentransfer ke rekening IB. Suamba Manuaba pada Bank Pembangunan Daerah NTB, Rek No. 14.0001- 07793.9 atau ke Karang Baru, Narmada Pura Jagat Hita Karana, Kota Madya Samarinda memerlukan dana revolusi sebesar Rp 48.200.000 (empat puluh delapan juta dua ra- tus ribu rupiah). Dana tersebut akan digunakan panitia pembangunan pura tersebut untuk membangun padmasana, apit lawang dan pa- gar. Bagi umat Hindu yang akan mengulurkan dana punianya dapat mentransfer ke rekening atas nama panitia Renovasi Pura Jagat Hita Karana, PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Samarinda, J. Gajah Mada No. 1 Samarinda, Rek. No. 33-20-5444-1. Pura Pucak Giri Raung di Desa Sragi, Kecamatan Songgon Kabu- paten Banyuwangi, memerlukan dana punia umat untuk pem- bangunan bale paselang, bale gong, bale pesanekan, perante- nan suci, bale kulkul, dan sarana penunjang lainnya. Dana yang diperlukan sekitar Rp 35.000.000. Pura Segeha Kapitan Ampenan yang berlokasi di Gang Layur Kampung Karang Panas Kelurahan Ampenan Selatan, NTB masih memerlukan uluran bantuan umat Hindu untuk merampung- kan renovasi yang sudah berjalan sejak 28 Desember 1994. Ren- ovasi tahap pertama dan kedua (pelinggih Segeha, padmasana, nglurah, petirtan dan tembok keliling di jeroan, bale pawedan) sudah selesal. Renovasi tahap terakhir yang sedang berlangsung (kori agung, candi bentar, bale pesamuan, bale banten, bale gong, bale kulkul dan tembok penyengker di jaba) masih kekurangan dana Rp 8.300.000 (delapan juta tiga ratus ribu rupiah). Bagi umat Hindu yang akan berdana punia dapat mengirim- kannya melalui bendahara panitia pembangunan Pura Segeha, I Nyoman Munting, Jl. Industri Gg. Indrakila No.12 Ampenan, Rekening No.230012875 BCA Cabang Ampenan. negara, justru berpotensi men- imbulkan konflik. Karena pi- hak penguasa akan kesulitan menyerap aspirasi ini. Jika ke- sulitan menyerap aspirasi, pen- guasa bisa jadi bertindak tidak aspiratif. Jika pihak penguasa tidak aspiratif, aspek kesucian akan terabaikan. Kalau ini ter- jadi, umat Hindu akan merasa- kan kegelisahan, yang menim- bulkan perasaan tidak aman. Pada kondisi seperti itu mere- ka (umat Hindu-red) akan cen- derung mencari rasa aman dalam kelompoknya. Jika mereka berbuat begitu, ke- curigaan terhadap pihak ekster- nal akan tumbuh subur. Hal ini jelas merupakan awal konflik. Tetapi kondisi seperti ini tentu tidak akan terjadi jika per- juangan tersebut diwadahi dan dirumuskan dalam bentuk Karena Hindu sangat berke- dharma negara. Karena dengan pentingan dengan negara, maka terwadahi dan terumuskannya umat Hindu harus memperjuang- perjuangan tersebut, nilai-nilai kan satyam, siwam dan sundaram yang diperjuangkannya akan sebagai dasar pencapaian tu- jelas. Jika sudah terumuskan, per- juan tertinggi dalam sistem juangan mereka akan mudah negara ini. Dalam konteks inilah terserap, dan aspirasi mereka ajaran dharma negara yang dia- akan menjadi jelas. Jika aspirasi manatkan piagam Campuhan ini mereka sudah jelas, pihak pen- menemukan kebenarannya. Kebe- guasa cukup dituntut bertindak naran ini tidak boleh didiamkan aspiratif dan akomodatif terhadap saja, ia harus dirumuskan dan di- perjuangan mereka. Jika pihak wadahi. Jika tidak, justru akan penguasa dapat berbuat seperti menimbulkan konflik. itu, sikap curiga akan hilang. Dan Misalnya saja perjuangan ter- ini akan mengukuhkan integrasi hadap kesucian pura. Jika ini tidak bangsa yang sudah terbangun terumuskan dalam bentuk dharma tersebut. I Gede Sutarya TELAH BEREDAR BUKU DHARMA AGAMA & DHARMA NEGARA DHARMA AGAMA & DHARMA NEGARA Editor: Wayan Supartha AA Bagus Wawan, Dewa Komang Tanim. Geoe Dannswan, I Made Tab. 18. Surana. Ida Bagus Made An, Ny Genong Bagons Oks Nyoman S. Panor, Paguna S Dananjaya, Wayan Soerpha Pengantar K Nadha Epilog: 1 Gde Sudibya Penerbit Rp 8.600,- Editor: Wayan Supartha, Pengantar : K. Nadha, Epilog : 1 Gde Sudibya, Para penulis: AA Bagus Wirawan, Dewa Komang Tantra, Gede Dermawan, I Made Titib, I.B. Sudjana, Ida Bagus Made Ari, Ny. Gedong Bagoes Oka, Nyoman S. Pendit, Palguna, S. Dananjaya, Wayan Soerpha Tebal: xvi +216 halaman Harga: Rp 8.600 Para penulis buku ini menyorot kewajiban umat Hindu baik dalam kehidupan bernegara maupun dalam kehidupan beragama. Dapat diperoleh di : Jl. Gadung 22 Denpasar Telp. 229355 Jl. Kepundung No.67A Denpasar Telp. 225764 atau Toko Buku terdekat Dalam konteks Hindu, menurut Palguna, fungsi yang harus dipertanggungjawabkan. Artinya, kata dia, yang harus Krisis Figur diperankan generasi muda Hin- Sebagai generasi muda Hindu, du Indonesia adalah berkaitan Palguna merasakan bahwa gen- dengan dharma agama dan erasi muda sekarang ini sedang dharma negara. (din) Punia Buku untuk SD Se-Bali Kegairahan mendalami ajaran agama Hindu akhi-akhir ini, terlihat bukan saja di perkotaan. Di pelosok desa pun umat, terutama kalangan muda, memperlihatkan kecenderungan demikian. Sayangnya, kegairahan ini be- lum diimbangi penyediaan buku-buku agama Hindu - meski data empiris menunjukkan penerbitan buku Hindu pun mengalami peningkatan dari sebelumnya. Kondisi ini diperburuk oleh kenyataan masih relatif mahalnya harga buku. Di samping itu, terlihat budaya baca masyarakat masih belum menggembirakan. Untuk menggairahkan budaya baca buku agama Hin- du ini, kami mengetuk hati Anda untuk mulai menyisih- kan punia yang selama ini telah dilakukan, baik itu untuk pembangunan pura, upakara, maupun lainnya dengan memberikan punia bagi pengadaanku Hindu. Bali Post bersama Yayasan Dharma Naradha merencanakan memberi bantuan buku-buku terbitannya, yang tahap pertama kepada perpustakaan-perpustakaan Sekolah Dasar (SD) di seluruh Bali. Untuk mendistribusikan mas- ing-masing 25 judul buku tersebut kepada 2.663 SD negeri dan 32 SD swasta, seluruhnya diperlukan 67.375 eksemplar buku. Diperkirakan dana yang diperlukan Rp 350.000.000. Kepada Anda yang ingin medana punia untuk pengada- an buku ini, bisa melalui Rekening Bali Post di BRI Den- pasar no: 31-45.1065.4, melalui wesel pos atau datang langsung ke Redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A, per- wakilan Bali Post di Jakarta, Surabaya, Mataram, Biro Bali Post se-kabupaten di Bali, atau lewat Radio Suara Widya Besakih Jl. Diponogoro 99 Karangasem. Dana punia Anda kecil apa pun, akan sangat berarti bagi pem- bangunan manusia Hindu di masa depan. (Redaksi) HALAMAN 9 BONORES Sekeha Nyada DALAM masyarakat Bali, dikenal berbagai sekeha. Lebih-lebih lagi kalau di pedesaan. Sekeha artinya perkumpulan atau organisasi. Organ- isasi tradisional ini terbentuk, pertama bisa karena persamaan kegera- ran, seperti sekeha gong, sekeha bulu tangkis, dil. Kedua, bisa karena persamaan umur. Misalnya sekeha teruna, sudah pasti anggota-anggot- anya berasal dari kalangan teruna bajang atau anak-anak muda, baik laki maupun wanita. Sedangkan bagi orang dewasa yang sudah berkeluarga, wajib menjadi anggota desa adat dan banjar adat. Bagaimana halnya den- gan ibu-ibu? Awalnya mereka mengikuti suaminya dengan nama warga istri, tetapi belakangan lebih dikenal dengan sekeha PKK Berbeda dengan sekeha yang artinya perkumpulan atau organisasi. Kalau sekang mengandung arti bersama-sama dalam konotasi negatif, atau dimusuhi secara bergotong royong. Sekang banjar artinya bahwa ada satu orang anggota banjar yang dimusuhi oleh seluruh warga banjar. Contoh lain, misalnya ada seorang istri yang tidak bersedia bergabung dalam organisasi PKK atau sekeha PKK, dia akan sekang PKK. Anak muda yang tidak aktif di sekaha teruna, hampir dapat dipastikan dia akan sekang sekeha teruna. Kalau organisasi yang terbentuk di desa dan diger- akkan dengan manajemen tradisional menjadi begitu solid dan mengakar, sebab didukung semangat sekeha dan sekang yang kental. Kalau dilihat dari sudut aktivitas, tentu saja sebuah organisasi akan bergerak sesuai dengan tujuan untuk apa organisasi itu dibentuk. Selain itu, faktor umur juga turut mewamai tiap program yang disusun. Contoh soal sekeha teruna, gerakannya akan disesuaikan dengan selera anak muda. Olah raga biasanya menjadi prioritas utama, selain kegiatan warisan seperti gotong royong dengan berbagai variasi di saat salah seorang ang- gotanya melangsungkan perkawinan. Khusus untuk di Gianyar, banyak pemuda yang kini menyesuaikan programnya dengan gerakan Gianyar bersih yang gencar dilaksanakan pemda setempat. Dengan demikian, sekeha teruta boleh disebut sebagai tempat yang pas bagi kalangan muda yang ingin belajar sambil mengabdi. Setidaknya untuk masyarakat di de- sanya. Selang beberapa tahun setelah seorang anak muda "menamatkan pelajaran", sekeha teruna alias sesudah mereka kawin, banjar adat dan desa adat telah menunggunya. Mau tak mau mereka harus masuk menja- di warga organisasi tradisional tersebut. Dalam organisasi ini selain mere- ka menempuh "pelajaran baru", belajar menjadi orang tua, tugas pokok yang mesti digarap bersama warga lainnya adalah berbagai kegiatan sos- ial religius. Di sana-sini mereka tentunya juga menyiapkan paket program yang dimaksudkan untuk memenuhi kegemaran sebagian besar warga masyarakat. Misalnya kalau diusahakan adanya drama gong atau berb- agai bentuk hiburan lainnya di saat ada upacara di pura. Maksudnya tak lain, untuk memenuhi tuntutan hiburan bagi warga sesudah sekian hari sibuk dengan persiapan upacara. Kadang-kadang juga disertai dengan lomba senam kesegaran jasmani bagi sekeha PKK, selang beberapa hari sesudah sibuk dengan berbagai program titipan, baik dan pemerintah pu- sat maupun pemerintah daerah. Singkat cerita, selain sibuk dengan tugas pokok, sekeha teruna, banjar adat, desa adat dan sekeha PKK, boleh disebut sebagai tempat yang sangat baik buat tukar-menukar informasi, pengalaman dan sekalian sebagai tempat rekreasi yang mengasyikkan. Setidaknya bagi masyarakat di desa. Nyada sebagai anggota banjar adat atau desa adat, sama dengan pensiun kalau dalam jajaran pegawai negeri atau purnawirawan bagi kalangan ABRI. Umur untuk nyada berkisar antara 60 sampai 65 tahun. Sesudah itu kepadanya diberikan hak untuk istirahat dari tugas ke- masyarakatan dengan disertai permintaan oleh banjar atau desa adat untuk segera mengusahakan penyada atau wakil/pengganti. Yang menjadi pengganti, bisa anak kandungnya atau bisa juga anak an- gkat. Selanjutnya sang nyada berkenan istirahat total. Masalahnya mau diapakan orang nyada ini? Kalau diistirahatkan begitu saja, berat dug- aan dia akan cepat mati. Setidak-tidaknya akan menjadi sakit-sakitan. Mencegah hal ini, saya ada ide membentuk sekeha nyada. Katakan- lah semacam Pepabri, YWS, dll. Hanya, kalau sekeha terbatas untuk satu desa adat tertentu. Sesuai namanya, semua anggotanya berasal dari kalangan nyada, laki maupun perempuan. Program yang diusa- hakan juga disesuaikan dengan kondisi sang nyada. Tujuannya jelas untuk senantiasa menjaga agar mereka lebih bergairah dalam menik- mati sisa hidupnya. Siapa yang harus mengkoordinasi? Idealnya para organisatornya berasal dari kalangan sekeha teruna yang mempun- yai jiwa sukarelawan. Pilihan sekeha teruna didasari atas kenyataan bahwa seorang kakek atau nenek akan merasa lebih terhormat diatur oleh cucunya dibanding anaknya sendiri. Dengan sekeha nyada di- harapkan selalu terjaga jalinan yang harmonis antara generasi tua dengan yang muda. Selain itu, lewat organisasi ini diharapkan kesan bahwa orang tua itu kotor, menjijikkan, kadang-kadang juga dituduh bisa mengelak sehingga layak di-sekang, sedikit demi sedikit hilang. Siapa yang tertarik menjadi sukarelawan semacam ini? ●Wayan P. Windia Diskusi dan Praktik Meditasi Meditasi, kegiatan yang mampu membuat bahagia. Itu telah dibuktikan mereka yang sukses. Tidak itu saja, dengan meditasi Anda akan mengenal secara mendalam tentang suami atau istri Anda, pasangan Anda atau mengetahui apakah saat ini Anda telah berbuat maksimal dalam meniti kehidupan. Sebenarnya banyak lagi masalah yang dapat dipecahkan dengan meditasi. Mulai dari meningkatkan kreativitas, efektivitas, komunikasi, karakter, kekuatan fisik dan mental serta mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Apapun agama, jabatan, umur Anda. Untuk mengenal lebih jauh apa dan bagaimana meditasi itu, ikuti diskusi latihan meditasi dan relaksasi oleh Prof. DR. Luh Ketut Suryani Hari/Tanggal: Minggu, 29 September 1996 Pukul :08.30-12.00 Wita Tempat : Agung Room Hotel Grand Bali Beach Diskusi diawali dengan peluncuran buku "Meditasi Mencapai Hidup Bahagia" karangan Prof. DR. Luh Ketut Suryani yang diterbitkan oleh penerbit BP, juga akan ada praktik melakukan meditasi dan relaksasi bersama. Undangan dapat diambil di 1. Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar Telp. 225764 2. Tarukan Valas SAHAGIAAN Kompleks Kuta Square D 33 Telp. 755889 Jl. Bakung Sari Kuta • Pakaian rapi, longgar (celana panjang) Harian Pagi Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila MEDITASI MENCAPAI HIDUP BAHAGIA LUN KETUTY medifasi Mence i kidup June 2cm Luh Ketut Suryani Acroba P Suara Widya Besakih FREQ AM 702 10x Radonya Masyarakat Bali G.61
