Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1999-07-25
Halaman: 01

Konten


4cm MILK MONUMEN PERS NASION SURAKARTA MINGGU UMANIS, 25 JULI 1999 NOMOR 326 TAHUN KE-51 Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Amien Rais Buka Kartu Poros Tengah untuk Saingi Megawati Jakarta (Bali Post) - Ketua Umum PAN Amien Rais, Ketua Umum PPP Hamzah Haz, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum PKU KH Yusuf Hasyim alias Pak Ud, bertemu di kantor DPP PPP Jakarta, Sabtu (24/7) kemarin untuk mengkristalkan kekuatan poros tengah menandingi Golkar dan PDI Perjuangan pada Sidang Umum MPR 1999. tingkat calon presiden. Masing- masing parpol akan mendis- kusikan dahulu secara internal, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan mendatang yang lebih matang lagi," katanya. "Pertemuan kami kali ini untuk mendiskusikan lebih jauh tentang kekuatan poros tengah yang mulai menuju pada proses kristalisasi," kata Yus- ril kepada wartawan seusai pertemuan tertutup sekitar dua jam sejak pukul 14.20 WIB itu. Untuk sementara ini, kata Yusril, yang disebut kekuatan poros tengah adalah delapan parpol Islam yang telah menyepakati stembus akkoord yakni PPP, PBB, PK, PUI, PKU, Masyumi, PSII 1905, dan PNU, ditambah PAN dan PKB se- bagai partai terbuka. Ia mengatakan, Amien telah mendukung Deklarator PKB Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai presiden menda- tang, tetapi belum ada keputu- san resmi dan seluruh kekua- tan poros tengah itu juga men- calonkan Gus Dur. "Pembicar- aan kali ini belum sampai ke New Bali AIR MINUM Pelayanan pelanggan PJASA UTAMA Namun, Pak Ud - paman Gus Dur yang dikenal seringka- li berseberangan pendapat dengan Gus Dur - menyam- but gembira pernyataan Amien yang mencalonkan Gus Dur sebagai presiden menda- tang. "Amien Rais mencalon- kan Gus Dur adalah suatu yang luar biasa. Amien yang juga mantan Ketua Muhammad- iyah mencalonkan Ketua Umum PBNU, padahal kesan di masyarakat antara Muham- madiyah dan NU tidak bisa akur. Inilah kekuatan poros ten- gah, saya sangat gembira,' katanya. Grafis/raj Gus Dur: Bukan Urusan Saya Jakarta (Bali Post)- Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid mengatakan, ia tidak punya urusan atas pencalonannya menjadi presiden, karena sepenuhnya urusan mereka yang mencalonkannya. Pern- yataan itu dikemukakan Gus Dur kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (24/7) kemarin berkaitan dengan adanya pencalonan ter- hadap dirinya menjadi presiden oleh kekuatan poros tengah. "Pencalonan itu urusan mereka, bukan urusan saya. Kalau saya diperintah ya siap saja. Tugas mereka untuk memenang- kan calonnya," katanya. Sementara itu, salah satu Ketua PKB Alwi Shihab juga menge- mukakan bahwa Gus Dur sampai kini belum pernah memberikan green light untuk menjadi calon presiden. Tentang figur kepemimpi- nan nasional, Alwi Shihab mengatakan, yang seharusnya memimpin bangsa ini adalah yang memenuhi persyaratan yang bisa diterima bersama. "Jadi agama bukan menjadi patokan pertama. Saya kira yang jujur, mengetahui apa yang harus ia kerjakan sesuai dengan aspirasi masyarakat," katanya. Hal. 11 Paling Banyak TNI tak Ikut Kekuatan Poros Tengah Jakarta (Bali Post)- Menhankam/Panglima TNI Jender- al Wiranto menegaskan, TNI sangat hati-hati menempatkan posisinya Hal. 11 dalam peta politik nasional, dan tidak Kesamaan Persepsi akan terlibat dalam manuver politik dan kekuatan poros tengah, terutama dalam menghadapi Sidang Umum (SU) MPR. Airnya Bali Telp. (0361) 462395 462284 U 28565 "Keberadaan TNI bukan untuk jadi bagian masalah, tetapi bagian dari proses penyelesaian masalah. Karenanya, TNI tidak akan terlibat dalam poros-porosan seperti itu," te- gas Wiranto di Jakarta, Sabtu (24/7) kemarin, ketika diminta tanggapan- nya apakah TNI dilibatkan dalam poros tengah sebagaimana diusulkan Ketua Umum PAN Amien Rais, dalam menghadapi SU MPR mendatang. Disebutkannya, TNI hanya ingin ter libat jika saat bangsa Indonesia akan memecahkan permasalahannya, dan Golkar Badung Tolak Tisnawati Wakili Bali di DPR-RI Denpasar (Bali Post)- Makin pelik saja proses penetapan nama untuk menduduki satu-satunya jatah kursi Partai Golkar Bali di DPR-RI. Setelah Ketua DPD Partai Golkar Bali IGN Alit Yudha meny- erahkan sepenuhnya penetapan nama itu ke- pada DPP, kini muncul penolakan dari Partai Golkar Badung atas munculnya nama Ny. Tis- nawati Karna, S.H. sebagai calon yang mendudu- ki kursi semata wayang itu. Sumber kuat di DPD Partai Golkar Badung mengemukakan kepada Bali Post, Jumat (23/ 7) malam, secara resmi penolakan nama Tis- nawati itu telah disampaikan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar lewat surat tertang- gal 22 Juli 1999. "Penolakan itu didasarkan atas pendapat para anggota pengurus pleno Golkar Badung pada 30 November 1998 dan 15 Juni 1999. Hasil rapat itu menyatakan, Golkar Badung tidak mendukung pencalonan Tisnawati sebagai ang gota DPR-RI," tegas sumber tadi seraya menam- bahkan, munculnya nama Tisnawati tak bisa dipertanggungjawabkan, karena yang ber- sangkutan tak mempunyai basis massa mau- pun basis lapangan yang jelas di Badung. Pada surat No.195/DPD.II/Bd/VII/1999 ter- tanggal 22 Juli 1999 yang ditandatangani Ket- ua DPD Golkar Badung IGK Adiputra, Sm.Hk. dan Sekretaris DPD A.A. Gede Muncan, menu- rut sumber itu, penolakan nama Tisnawati di- maksudkan pula untuk mendukung keputusan DPD Golkar Bali didasarkan atas rapat Ket- ua DPD se-Bali pada 15 Juli 1999-yang men- etapkan tiga nama dinominasikan. Satu di ant- aranya agar ditetapkan DPP Golkar menjadi anggota DPR-RI dari wilayah pemilihan Bali. Kewenangan Ketua DPD Partai Golkar Bali IGN Alit Yudha ketika dihubungi menolak menyebutkan ketiga nama yang dinominasikan. Pihaknya hanya menyatakan, penetapan nama wakil Bali di Senayan diserahkan sepenuhnya kepada DPP. Tetapi, sebuah di DPD Golkar Bali menyebutkan, ketiga nama itu adalah Ida Coko- rde Pemecutan, S.H., Drs. Dewa Rai Budiasa, dan Drs. Anak Agung Anom Suartjana. Rapat pleno Ketua DPD Golkar Bali dengan Ketua DPD se-Bali pada 15 Juli 1999 menyepa- kati bahwa calon anggota DPR-RI agar mem- perhatikan tiga hal. Ketiga hal itu adalah adan- ya regenerasi pencalonan, tetap diambil dari kader-kader potensial, serta disiapkan/diajukan calon-calon alternatif. Ketua DPD Partai Golkar Badung IGK Ad- iputra, Sm.Hk. ketika dihubungi perihal peno- lakan nama Tisnawati menyatakan tidak ada istilah "penolakan" seperti itu. Ia menjelaskan, dalam rapat antarketua DPD II dan DPD I Bali, 22 Juni lalu disepakati, penyerahan kewenan- gan kepada ketua DPD Golkar Tingkat I Bali untuk menyusun dan menetapkan calon DPRD I dan DPR-RI. "Pemberian kewenangan itu dipertegas lagi melalui rapat antarketua DPD di Gedung DPD Golkar Bali, 15 Juli lalu," tandasnya. Dengan pemberian kewenangan itu, segala bentuk rekomendasi dari mana pun datangnya soal penetapan calon DPRD I dan DPR-RI sudah pasti tidak berlaku. Dalam penentuan calon itu, Ketua DPD tingkat I membentuk tim. "Tim itu seluruhnya dari DPD I. Kami dari DPD II tidak mau," tegasnya. * Wiranto Heran Elite Politik tak Konsisten problem itu dipandang sebagai masalah bersama sehingga perlu dipecahkan bersama yang berorientasi pada kepentingan rakyat. Itulah sebab- nya TNI tidak ingin terlibat di dalam berbagai manuver politik dalam meng- hadapi SU MPR. Dalam percaturan perpolitikan na- sional, TNI juga hati-hati menempat- kan posisinya sehubungan adanya kon- flik politik. Sikap hati-hati itu bukan berarti monoton atau apriori, tetapi karena mengacu pada paradigma baru TNI dan politik TNI adalah politik negara. Di dalam pengarahannya pada Musyawarah Nasional VII Generasi Muda Kosgoro itu, Jenderal Wiranto menegaskan, TNI sangat berkepentin- gan akan terbangunnya suatu kehidu- pan perpolitikan nasional yang demokratis. "Keinginan TNI untuk mempertahankan kesatuan dan per- satuan bangsa, melebihi dari segala kehendak dan godaan yang merang- sang supaya TNI menyalurkan ambisinya untuk mendominasi perca- turan perpolitikan nasional. Dalam berbagai kesempatan, ada godaan agar TNI mengambil alih kekuasaan atau membuat suatu koridor yang memu- ngkinkan TNI mengambil alih kekuaaan. Namun, TNI tidak pernah berpikir untuk mengambil tindakan seperti itu," kata Wiranto. Dalam kesempatan itu ia menegas- kan, kebijakan TNI berdiri netral di atas semua parpol, merupakan suatu sikap waras dengan didasari harus be- rani berubah, karena TNI adalah alat negara dan bukan dimaksudkan untuk mengkhianati suatu parpol. Sebagian besar bangsa Indonesia akan mengu- tuk TNI-Polri jika mendukung suatu partai politik, dan pemilu tidak akan berlangsung mulus. Pernyataan itu kembali ditegaskan Wiranto karena ada yang menyebutkan TNI tampak mengkhianati Golkar saat partai itu mendapatkan banyak hujatan. Wiranto menegaskan, TNI tidak akan terlibat koalisi dengan suatu par- tai politik, dan suara TNI tidak bisa dibeli. TNI tetap mengambil sikap ne- tral, namun akan menggunakan hak suaranya dalam SU MPR dengan tu- juan membela kepentingan masyarakat. TNI juga tidak terburu- buru menentukan sikapnya dan masih memilih sikap diam, karena akan bisa diartikan mendukung suatu partai politik tertentu. Itulah sebabnya TNI masih memil- ih sikap diam, dan hanya mengutama- kan kepentingan bangsa. Untuk men- jadi presiden atau tidak, itu masalah nanti. Hal. 11 Tak Konsisten Gagal, Aksi Gabungkan PDIP-PKB-PAN Jakarta (Bali Post) - Gagasan Aliansi Reformasi Indonesia (ARI) untuk menghubungkan kantor DPP PDI Perjuangan (PDI-P), kantor DPP PKB, dan DPP PAN dengan ribuan orang yang saling bergandeng tangan pada Sabtu (24/ 7) pagi kemarin gagal dilaksanakan. Ide kreatif itu ternyata kurang mendapat tanggapan dari masyarakat luas sehing- ga tak bisa terwujud. Selain itu, tanggapan dari pimpinan PDI-P, PAN, dan PKB terhadap kegiatan tersebut kurang hangat. Buktinya, pen- gurus DPP PDI-P belum ada yang datang ketika wakil para peserta akan menyer- ahkan pernyataan sikap. Di kantor DPP PAN malah sempat terjadi ketegangan karena penyataan sikap ARI tidak lang- sung diterima petugas di sektretariat. Se- dangkan di kantor DPP PKB, pernyataan sikap ARI diterima salah satu pengurus departemen dakwah partai itu, Taufik Sam. Anehnya, Taufik tak tahu akan ada aksi gandeng tangan sampai di depan kan- tor partainya. Aksi bergandeng tangan menghubung kan tiga kantor DPP partai reformis itu dimaksudkan untuk menagih janji kelan jutan komunike Paso untuk menghadang status quo dari ketiga pimpinan partai tersebut. Sebelumnya ARI optimistis gagasan yang dilontarkanya akan mendapat duku- ngan dari khalayak. Namun kenyataan- nya warga Ibu Kota kurang tertarik untuk terlibat. Menurut Ketua Umum ARI, Ba- tara Hutagalung, sampai Jumat (23/7) lalu cuma tercatat sekitar 3.000 orang yang menyatakan bersedia ambil bagian pada aksi damai itu. Jumlah tersebut masih jauh dari yang dibutuhkan karena untuk menghubungkan tiga kantor DPP ketiga partai besar itu, yang jaraknya se- kitar 25 km, diperlukan tak kurang dari 25.000 orang. Dari 3.000 orang yang telah menyata- kan bersedia ikut dalam aksi damai itu pun ternyata sebagian besar membatal- kan diri. Hal. 11 Konsentrasi Massa Kejakgung belum Terima Surat Pengacara Soeharto *Juan Felix Nilai Kejakgung kurang Serius Jakarta (Bali Post)- Kejaksaan Agung (Kejakgung) hingga Sabtu (24/7) kemarin belum menerima surat dari tim pengacara Soeharto menyusul pro-kontra terhadap kelanjutan penyelidikan atas diri mantan penguasa Orde Baru itu. Kahumas Kejakgung Soehandoyo mengatakan hal itu, Sabtu (24/7) kemarin. Menurut Soehandoyo, Kejakgung untuk sementara akan menghentikan penyelidikan terhadap dugaan praktik KKN yang dilakukan mantan Presiden Soeharto sampai jenderal besar itu sembuh. "Komitmen kami tetap seperti dulu," katanya tanpa merinci komitmen (028/011) tersebut. Sambil Berbaring, Soeharto Komat-kamit Berzikir * Jalani Fisioterapi lebih Intensif Jakarta (Bali Post)- Setelah lima hari menjalani rawat inap kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto berangsur-angsur membaik. "Meskipun belum bisa diajak bicara, sambil berbaring Pak Harto sempat melaksanakan sembahyang Duha. Hal itu terlihat dari gerakan mulutnya yang komat-kamit berzikir," kata mantan Menpangan Ibrahim Hasan seusai menjenguk Jenderal Besar Soeharto di RS Pusat Pertamina kamar VVIP nomor 604 yang berada di lantai VI, Sabtu (24/7) siang kemarin. "Sungguh, saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Saya juga tidak menyangka bahwa saya memperoleh kehormatan masuk ke kamar Pak Harto. Saya juga bertemu dengan Ibu Tutut (Siti Hardianti Rukmana, red) dan Bambang Trihatmodjo," tegas Ibrahim Hasan kepada sejumlah wartawan yang mencegatnya di pintu keluar RS Pusat Pertamina. Meski tidak lama, sekitar 10 menit, Ibrahim Hasan mengaku kasihan dan ikut sedih melihat kondisi Pah Harto yang saat itu mengenakan piyama putih terbaring di atas kasur. "Kondisi beliau (Pak Harto, red) sudah makin membaik. Sudah sehat dan mulai latihan bicara," ujar Ibrahim Hasan yang juga Mantan Gubernur Aceh. Sebelum berpamitan pulang, Ibrahim juga menyempatkan berdoa untuk kesembuhan Pak Harto. "Semoga beliau lekas sembuh dan bisa segera pulang ke rumahnya di Cendana. Bagaimana pun home is sweet home, rumahku surgaku," papar Ibrahim. Membaiknya kondisi kesehatan Soeharto itu juga dijelaskan Kepala RS Pusat Pertamina, Dr. Soedjono Martoadmodjo. "Keadaan kesehatan Bapak HM Soeharto pada 24 Juli 1999, secara umum bertambah baik. Komunikasi bertambah baik, kekuatan lengan dan jari-jari tangan kanan bertambah kuat. Kekuatan kaki kanan hampir normal, fisioterapi lebih intensif. Jakarta, 24 Juli 1999, Kepala RS Pusat Pertamina, tertanda Dr. Soedjono Martoadmodjo," demikian bunyi siaran pers yang dibagi-bagikan kepada sejumlah wartawan. Ke Luar Negeri Sebelumnya, putra sulung Soeharto, Sigit Harjoyudanto yang dicegat Penyelidikan yang telah dilakukan, lanjut Soehandoyo, di antaranya mengumpulkan berbagai alat bukti serta memeriksa sejumlah pengurus yayasan milik Soeharto. Sejumlah pengusaha, kata dia, juga telah dimintai keterangan terkait dengan sumbangan yang mereka berikan pada yayasan. Sebagaimana diberitakan, pengacara Soeharto Juan Felix Tampubolon mengaku telah melayangkan surat kepada Kejakgung untuk menanyakan status hukum Soeharto. Dalam surat yang berbentuk legal opinion (pendapat hukum), menurut Juan, pihaknya meminta agar kalau memang tidak ada dugaan peristiwa pidana dan tidak ada unsur- unsur lain, sebaiknya penyelidikan ter- hadap Soeharto dihentikan. Juan Felix mempertanyakan, tindakan Kejakgung yang menghentikan penyelidikan terhadap Soeharto hanya karena alasan sakit. "Itu tidak proporsion- al. Mestinya dasar penghentian karena memang tak ditemukan tindak pidana di situ," ujarnya menggurui. Ia juga menyayangkan tindakan Kejakgung yang dinilainya kurang serius menangani kasus yang menimpa kliennya sehingga status hukum Soeharto masih terkatung-katung. "Hingga kini tidak ada kepastian hukum sama sekali," katanya. Paranormal Minta Soeharto tak Makan Hewan Bertanduk wartawan sebelum meninggalkan halaman rumah sakit tersebut sempat BUKAN hanya para mantan pejabat yang mengatakan, tidak akan membawa, datang menjengkuk mantan Presiden ayahnya berobat ke luar negeri. "Tidak Soeharto di RS Pusat Pertamina Jakarta perlu dan tidak akan dibawa ke luar Selatan. negeri," katanya seraya bergegas masuk Sabtu (24/7) kemarin lima orang ke mobilnya, Sabtu pagi kemarin. paranormal dari Paguyupan Pendoa Putra- Sigit juga menambahkan, pihak putri Pahlawan Nasional Solo menjenguk keluarga Cendana tidak ada niat untuk sekaligus mendoakan agar Soeharto lekas membawa Soeharto ke luar negeri. sembuh. "Dokter di Tanah Air ini kan cukup Salah seorang anggota rombongan mampu untuk menanganinya, sehingga paranormal yang tiba di RS Pertamina pukul tidak perlu dibawa ke luar negeri," tutur 14.30 itu adalah Putu Ariasa, putra Bali asal Sigit sembari mengatakan saat ini Tukad Mungga, Buleleng, Walau tak sempat (Sabtu kemarin, red) Pak Harto sudah bertatap muka langsung dengan Pak Harto, bisa bicara sedikit-sedikit. mereka sempat menggelar doa khusus untuk Sementara itu, Susilowati, Humas kesembuhan mantan penguasa Orde Baru RS Pusat Pertamina yang ditemui tersebut tepat di sebelah ruangan Pak Harto secara terpisah juga menjelaskan, Pak dirawat. harto masih diwajibkan menjalani Kepada para wartawan yang pemeriksaan lanjutan dan fisioterapi mengerubutinya, ketua rombongan Haryo secara intensif. "Fisioterapi itu Panuntun mengatakan, sebagai pendoa dilakukan tim dokter terhadap Pak mereka terpanggil untuk membantu Harto tiap hari. Lama fisioterapi itu kesembuhan Pak Harto. "Kami berdoa agar antara 10 sampai 15 menit. Selebihnya beliau cepat sembuh, Prinsip sebagai seorang latihan sendiri," kata Susilowati. pendoa, semua warga nusantara itu sehat lahir-batin. Apalagi bagi yang pernah Hal. 11 memimpin bangsa ini," tandas Haryo Nonton Film Kartun Panuntun. (010) Putra almarhum Kolonel Sulaksono yang gugur di Makasar ini menuturkan, menurut penglihatan batinnya, Soeharto akan segera sembuh dalam waktu satu minggu ini. Walau demikian, untuk membantu kesembuhan, pihaknya menyarankan agar Pak Harto tidak menyantap makanan dari hewan bertanduk, misalnya rusa, sapi, dan kambing. Tetapi, Haryo tidak menjelaskan alasan pantangan tersebut. "Ya, hanya untuk tindakan preventif," tandasnya. Ketika ditanya apakah putra-putri Soeharto juga harus berpantang untuk membantu kesembuhan ayah mereka, Haryo menyatakan, sebetulnya ada. Tetapi dia tak mau menyebutkan, karena tidak diminta oleh anak-anak Soeharto. "Sebagai orang Solo, saya tak mau disebut keminter (sok pintar- red)," ujar paranormal yang lebih senang disapa pendoa ini. Berbeda dengan Haryo, Putu Ariasa menyatakan untuk anak jenderal besar itu sesungguhnya tidak ada pantangan. "Pantangan khusus hanya untuk orang sakit," ujar guru besar tenaga dalam Ikatan Persatuan Bakti (IPB) Singaraja ini. Hal. 11 Para Santri HARIAN PAGI TERBIT 12 HALAMAN ECERAN Rp1.200 Oppie Andaresta: BPMags Masih Banyak yang Pakai Saya HATI penyanyi nyentrik Oppie Andaresta sedang galau. Dia mulai disergap kebingungan seputar kehidupan asma- ranya. Kebingungan itu dipicu oleh hasratnya yang mengge- bu-gebu untuk menikah seiring usianya menapak 29 tahun pada 26 Januari nanti. Padahal hingga sekarang ia belum juga dapat jodoh. "Bagaimana tak disergap kebingungan, berkali-kali saya mencari kekasih serius sekaligus bakal calon suami, tapi gagal melulu. Padahal, sejak tahun lalu saya sudah punya niat mulia, begitu dapat pria dambaan, saya akan langsung nikah," papar Oppie Andaresta kepada Bali Post. Kendati begitu, lanjut pemilik lagu hits "Cuma Khayalan" ini, dalam mencari calon pendamping ia tak bisa serampan- gan. Oppie mengakui, dirinya harus mengenal pribadi sang lelaki lebih dalam karena hal itu sangat menentukan ke- langsungan hubungan asmara kemudian hari. "Mengingat usia saya sebentar lagi berkepala tiga, saya berharap Allah SWT dapat meringankan jodoh saya. Meski hanya menjalani proses pacaran singkat, rumah tangga saya dengan sang kekasih kelak tetap harmonis dan langgeng," harap penyanyi dan pencipta lagu yang sempat pacaran den- gan Indra Qadarsih- mantan pemain keyboard kelompok Slank itu. Sulit dapat pengganti Indra karena masih trauma masa lalu? "Lho, saya malah penasaran. Kalau diizinkan Tuhan memilih, saya ingin sekali dapat suami yang berjiwa seni. Bisa pemusik, penyanyi, pelukis, maupun sineas. Sebab saya yakin, sang seniman bisa mendukung karier saya secara mak- simal," tandasnya. Penyanyi berdarah Minang yang juga amat piawai main piano, gitar, drum, dan harmonika ini juga menghendaki sua- mi sayang istri, setia, dan seiman. "Khusus kriteria seiman bahkan tak bisa ditawar-tawar. Ini menyangkut prinsip hidup. Sebab, nanti akan membingungkan kalau dalam satu rumah tangga suami dan istrinya punya keyakinan berbe- da," jelas Oppie yang bersama sederet artis kondang sedang mendukung sebuah program pengumpulan pakaian layak pakai untuk disumbangkan kepada masyarakat kurang mampu ini. Hal. 11 Kurang Beruntung Ririn Wahyuni masih Sayang Bali PEMILIHAN miss, ratu atau apalah nama- nya, seringkali dipan- dang negatif. Entah kare- na kesan glamor, atau malah bisa dibeli". Namun itu dibantah tegas Ririn Wahyuni, Miss Novotel - Duta Wisata Indonesia 1998. "Ajang seperti pemili- han Miss Novotel ba- gus-bagus saja. Karena yang ditekankan bukan hanya soal wajah, tapi juga wawasan dan pe- nampilan," ujarnya ke- pada Bali Post, Jumat (23/7) lalu. Gadis kelahiran 23 November 1980 ini sendiri mengaku cuek saja kalau ada yang berkomentar macam-macam soal keterlibatannya dalam ajang serupa atau pergelaran fashion dan sebagainya. Karena, baginya yang penting bagaimana menambah pengalaman serta rasa percaya diri. Meskipun tahun lalu si hitam manis ini hanya mampu meraih posisi runner-up untuk tingkat nasional di Bogor, ia mengaku tak begitu kecewa. "Ririn sadar, bahasa Inggris Ririn kurang bagus. Penilaian untuk Ririn jatuhnya memang di sana. Waktu Indra Safera bertanya dalam bahasa Inggris, Ririn sih ngerti, tapi jawabnya kok susah. Ya sudah, Ririn jawab saja pakai bahasa Indonesia," kenangnya. Menurutnya, hal semacam itu membuktikan kalau tak se- lamanya pemilihan putri atau miss-miss-an negatif. Bahkan dengan embel-embel sebagai Duta Wisata Bali, mau tak mau ia juga dituntut banyak belajar serta memahami Bali dengan budayanya lebih jauh lagi. Putri sulung dari tiga bersaudara ini merasa tampil lebih dewasa lagi. "Intinya, kalau mau iku- tan lomba yang serius seperti Miss Novotel, selain wawasan luas, bahasa Inggris bagus, harus percaya diri, harus lebih pintar lagi," katanya. Meskipun sudah sejak kecil menyenangi dunia model, den- gan beberapa prestasi yang berhasil diraih, toh Ririn yang baru saja menjadi mahasiswi di Fakultas Ekonomi Manaje- men Universitas Warmadewa ini mengaku enggan untuk hijrah ke Ibu Kota untuk mengembangkan karier. "Nggak ah, Ririn di sini (Bali-red.) saja. Ririn masih sayang sama Bali," ujarnya sambil tersenyum. SAJIAN (adn) Tradisikan Oposisi, Mudahkah? Kiat Hadapi Pertengkaran Anak OPsiko: Ego Sentris di Usia Tua "Ranggalawe" tak Bertele-tele Tarzan, setelah Berusia 85 tahun.......... Hal.3 Hal.4 Hal.5 Hal.6 Hal.7 BP net Home page : Http//www. Bali Post. co. id E-mail : bpdps @indo. net. id 2cm Color Rendition Chart